• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Kenaikan Pangkat Reguler Pada Badan Kepegawaian Negara (BKN) Regional III Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Informasi Kenaikan Pangkat Reguler Pada Badan Kepegawaian Negara (BKN) Regional III Bandung"

Copied!
194
0
0

Teks penuh

(1)

to organize a part of BKN’s main duty and function in administration and state workers management, which is the authority still adhere to the government’s laws. Based on research that the writer does to the workers division in process of tabulation, the promotion data in system that are operating especially in regular, there are still manual and archive forming. Moreover, it does not use application software specially, so that in searching workers data it will spend the time any longer. Therefore, the aims of this research are to know the system that is working, make a designing, and testing from the information system that will be made. After that, the implementation of application program will be made agree with the requirement at the time. Therefore, the result of this research can overcome the problems, tabulation data be accurate, fast and on time.

Research methodology that the writer used in this research is descriptive method, by doing tabulation method of data primer; observation and directly interview to the person involved. In this information system designing, the writer used method structured in approach system, whereas in development system the writer used waterfall method. The instrument that used in system designing are flow map, Context Diagram, DFD, Dictionary of data, ERD, and Normalization. In addition, software that used in this information system is Java Neat beans IDE 6.7. Moreover, as programming language and storage media (database) the writer used MySql and iReport 3.7.5 as reporting output and supporting by windows XP sp 2 in operations.

Result of the research that the writer has done, by operating system in tabulation process of promotion regular that are still manual, it can be the base of suggestion to design system based on chronology event at that time. Do such a trial system of promotion regular to assure quality and to know the weakness of wrong input that is constrained. After came out from the software-error (information system of regular promotion), it can be implemented in workers-sub division in helping tabulation data of Regular promotion.

(2)

kepada kepala BKN. Dimana Kanreg BKN mempunyai tugas menyelenggarakan sebagian tugas pokok dan fungsi BKN dibidang administrasi dan manajemen kepegawaian negara diwilayah kerjanya yang kewenangannya masih melekat pada pemerintah sesuai dengan kebutuhan peraturan perundang – undangan yang berlaku. Berdasarkan dari hasil penelitian yang penulis lakukan pada subbag kepegawaian dalam proses pengolahan data kenaikan pangkat pada system yang sedang berjalan khususnya regular masih bersifat manual dalam arti datanya masih bentuk arsip, dalam pencarian data pegawai harus membutuhkan waktu yang lama dan belum menggunakan software aplikasi khusus yang dapat membantu dalam proses kenaikan pangkat reguler tersebut. Oleh karna itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem yang berjalan, melakukan suatu perancangan, pengujian atau testing dari sistem informasi yang akan dibuat, setelah itu implementasi dari pembuatan program aplikasi yang dibuat sesuai dengan kebutuhan yang ada. Sehingga hasil yang didapat bisa membantu mengatasi permasalahan yang ada, pengolahan data menjadi akurat, cepat dan tepat waktu.

Metodologi penelitian yang penulis gunakan yaitu metode deskriptif, dengan melakukan metode pengumpulan data primer yaitu observasi dan wawancara langsung kepada pihak yang terkait. Dalam perancangan system informasi ini, penulis menggunakan metode terstruktur dalam pendekatan system, sedangkan pengembangan system yang digunakan adalah metode watterfall. Adapun alat bantu dalam perancangan sistem yang digunakan adalah flowmap, Conteks Diagram, DFD, Kamus Data, ERD, Normalisasi. Perangkat lunak yang digunakan dalam system informasi ini adalah Java Neatbeans IDE 6.7 sebagai bahasa pemrograman dan media penyimpanan (database) dengan menggunakan MySql lalu piranti lunak lainnya iReport 3.7.5 sebagai output pelaporan serta didukungnya dengan system operasi windows XP sp 2.

Hasil penelitian yang penulis lakukan dengan adanya system yang berjalan dalam proses pengolahan data kenaikan pangkat reguler masih bersifat manual, yang bisa dijadikan landasan usulan untuk perancangan yang berdasarkan urutan kejadian yang ada. Dilakukannya pengujian system kenaikan pangkat reguler untuk menjamin kualitas dan mengetahui kelemahan dari kesalahan input yang dibatasi, setelah bebas dari kesalahan perangkat lunak (system informasi kenaikan pangkat reguler) bisa diimplementasikan di subbag kepegawaian guna membantu dalam proses pengolahan data kenaikan pangkat reguler.

(3)

 

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Pada saat ini peran teknologi komputer berpengaruh terhadap

perkembangan dan kemajuan dalam memberikan kemudahan serta membangun

sebuah informasi. Baik dalam pemerintah, ataupun Perusahaan Swasta. Sehingga

menuntut kita untuk dapat menyesuaikan dengan perkembangan zaman pada saat

ini. Salah satu hasil yang bisa dicapai dengan adanya teknologi komputer adalah

kecepatan dalam menyediakan dan mendapatkan informasi, dalam mendukung

jalannya perkembangan teknologi komputer diperlukan suatu Sumber Daya

Manusia, dengan demikian antara teknologi komputer dengan sumber daya

manusia haruslah merupakan hubungan yang sebanding atau relevan guna

mendapatkan informasi yang cepat, tepat dan akurat dengan pelayanan yang

efektif dan efesien .

Komputer merupakan teknologi informasi yang sangat canggih karna

dengan komputer selain memudahkan dalam pengaksesan juga dapat mengolah

data dalam jumlah yang sangat banyak. Lain halnya dengan cara manual yang

membutuhkan tenaga dan waktu yang banyak, serta data yang disimpan pun

kurang terjamin.

Badan Kepegawaian Negara (BKN) Regional III Bandung merupakan

salah satu Instansi Pemerintah, dengan jumlah seluruh pegawai yaitu 175 orang

(4)

   

kerja di lingkungan BKN Kanreg III Bandung. Berikut adalah tabel data PNS

BKN Kantor Regional III Bandung yang berdasarkan Golongan / Ruang :

Tabel 1.1 Tabel Data PNS BKN Kantor Regional III

berdasarkan golongan / ruang

No Unit kerja Jml Gol IV

(5)

 

Data kenaikan pangkat tersebut setiap tahunnya selalu berubah sesuai

dengan kondisi dari setiap tmt (terhitung mulai tanggal) dari pegawainya.

Walaupun sebagian sistem kenaikan pangkat reguler yang digunakan pada BKN

Regional III Bandung ini telah menggunakan komputer (aplikasi Microsoft

Office), tetapi untuk saat ini dalam pengolahan dan penyimpanan data pada proses

pelayanan teknis dan administrasi kepegawaian yang khususnya dalam kenaikan

pangkat reguler pada system yang sedang berjalan masih bersifat manual dalam

arti datanya masih dalam bentuk arsip dan dalam proses pencarian data pegawai

yang akan naik pangkatpun membutuhkan waktu yang lama dalam pencarian

langsung arsip – arsip pegawai dan belum menggunakan software aplikasi khusus

dalam menangani proses kenaikan pangkat reguler tersebut, dalam pembutan surat

keputusan kenaikan pangkat (SKKP) bagian subbag kepegawaian harus mengedit

satu persatu dari data pegawai yang akan naik pangkat sehingga belum efektifnya

dalam melakukan proses kenaikan pangkat. Oleh karna itu dibutuhkan aplikasi

khusus untuk menangani proses kenaikan pangkat reguler tersebut. Guna untuk

mempermudah dalam pengolahan datanya.

Sistem informasi kenaikan pangkat reguler merupakan salah satu sistem

informasi yang dirancang dan dikembangkan untuk menghasilkan laporan

informasi yang dibutuhkan secara tepat dengan manajemen yang baik dan

diharapkan dapat meningkatkan pekerjaan di Subbag.Kepegawaian. Dengan itu

bertolak dari permasalahan tersebut, penulis berusaha membantu memecahkan

masalah tersebut dengan merancang suatu sistem informasi kenaikan pangkat

(6)

   

penyimpanan data kenaikan pangkat reguler pada subbag.Kepegawaian di BKN

Regional III Bandung.

Berdasarkan beberapa hal di atas, untuk itu penulis menetapkan judul

dalam rangka penyusunan laporan Tugas Akhir ini adalah “Sistem Informasi

Kenaikan Pangkat Reguler Pada Badan Kepegawaian Negara (BKN) Regional III

Bandung”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan pernyataan pemegang otoritas dan pengamatan pribadi

penulis juga, dapat diperoleh identifikasi masalah yang sering terjadi diantaranya

sebagai berikut:

1. Dalam proses pengolahan dan penyimpanan data masih bersifat manual,

data masih dalam bentuk arsip sehingga dapat menghambat proses

pelayanan teknis dan administrasi kepegawaian khususnya kenaikan

pangkat reguler.

2. Pada proses pencarian data pegawai yang akan naik pangkat membutuhkan

waktu yang lama dalam pencarian langsung arsip-arsip pegawai sehingga

belum efektif dalam melakukan proses kenaikan pangkat.

3. Dalam pembuatan surat keputusan kenaikan pangkat reguler subbag

kepegawaian masih mengalami kesulitan harus mengedit satu persatu –

data surat keputusan yang akan dibuat.

4. Pada Subbag. Kepegawaian belum menggunakan aplikasi khusus untuk

(7)

 

1.3 Rumusan Masalah

Setelah mengidentifikasi masalah diatas, maka penulis dapat merumuskan

masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana Sistem pengolahan data untuk kenaikan pangkat reguler yang

sedang berjalan di BKN Regional III Bandung.

2. Bagaimana Perancangan Sistem Informasi Kenaikan Pangkat Reguler

yang diusulkan di BKN Regional III Bandung.

3. Bagaimana Pengujian (Testing) Sistem Informasi Kenaikan Pangkat

Reguler di BKN Regional III Bandung.

4. Bagaimana Implementasi Sistem Informasi Kenaikan Pangkat Reguler di

BKN Regional III Bandung.

1.4 Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan penelitian diantaranya adalah :

1.4.1 Maksud penelitian

Membangun suatu perangkat lunak yang dapat membantu pegawai

khususnya pada subbag.Kepegawaian dalam pengolahan dan penyimpanan data

kenaikan pangkat reguler pada BKN Regional III Bandung. Membantu masalah

yang ada pada subbag.Kepegawaian dalam proses pelayanan teknis dan

administrasi kepegawaian dalam kenaikan pangkat reguler guna untuk

(8)

   

1.4.2 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui sistem informasi kenaikan pangkat reguler yang sedang

berjalan di BKN Regional III Bandung.

2. Untuk membuat perancangan sistem informasi kenaikan pangkat reguler di

BKN Regional III Bandung.

3. Untuk melakukan analisis dan pengujian program sistem informasi

kenaikan pangkat reguler di BKN Regional III Bandung.

4. Untuk mengimplementasikan sistem informasi kenaikan pangkat reguler

di BKN Regional III Bandung.

1.5 Kegunaan Penelitian

a. Kegunaan Akademis

1. Bagi pengembangan ilmu

Menambah pengetahuan bagi pengembangan ilmu administrasi

kepegawaian negeri sipil.

2. Bagi peneliti lain

Menjadikan referensi untuk pengembangan dan perbaikan dalam

penyusunan laporan penelitiannya dengan kasus yang sama.

3. Bagi penulis

Menambah wawasan dan meningkatkan pengetahuan tentang hal yang

menyangkut kepegawaian negri sipil khususnya dalam kenaikan pangkat

regular di BKN Regional III Bandung. Selain itu dapat

(9)

 

kerja. Untuk memperoleh informasi dan data sebagai bukti empiris yang

diperlukan dalam upaya pencapaian tujuan dan penyusunan Tugas Akhir.

b. Kegunaan Praktis

Adapun kegunaan praktis bagi instansi, diantaranya adalah sebagai bahan

masukan yang dapat dipertimbangkan untuk meningkatkan program pelayanan

teknis dan administrasi khususnya kenaikan pangkat reguler pada

subbag.kepegawaian BKN Regional III Bandung.

1.6 Batasan Masalah

Untuk mengkaji suatu permasalahan diperlukan batasan masalah, agar

masalah yang diteliti tidak keluar dari konteks pembahasan adapun batasan

masalahnya sebagai berikut:

1. Penulis hanya membuat program aplikasi diterapkannya Sistem Informasi

Kenaikan Pangkat Reguler pada Badan Kepegawaian Negara (BKN)

Regional III Bandung guna membantu proses Pengolahan Data Kenaikan

Pangkat Reguler di Subbagian Kepegawaian.

2. Jenis kenaikan pangkat yang dibahas hanya Kenaikan Pangkat Reguler

saja (Golongan II, III & IV mengolah Data pegawai, Daftar hadir, DP3,

SUKP, SKKP, Laporan Pegawai, Daftar Nama Pegawai yang diusulkan

kenaikan pangkat., sedangkan dalam pembuatan SKKP golongan III dan

IV di jakarta).

(10)

   

(untuk kenaikan pangkat reguler) pada BKN Kanreg III Bandung. Yang

diberikan kepada PNS yang memiliki ijazah sesuai dengan susunan

Pangkat, Golongan dan Ruang berdasarkan Pendidikan.

1.7 Lokasi dan waktu penelitian

1.7.1 Lokasi penelitian

Penyusunan Tugas akhir ini, penulis melaksanakan penelitian di Badan

Kepegawaian Negara Regional III Bandung pada Bagian Umum di

subbag.Kepegawaian yang beralamat di Jl.Surapati No.10, Bandung Telp (022)

727 2021, Fax (022) 720 6182.

1.7.2 Waktu penelitian

Waktu penelitian yang dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan

Juni, dengan tahapan-tahapan penelitian seperti yang terdapat pada tabel berikut :

Tabel 1.2 Waktu Penelitian

No. Kegiatan

1 Pengumpulan data

2 Pengumpulan kebutuhan

3 Desain sistem

4 Coding sistem

5 Menguji sistem

(11)

 

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Sistem

Suatu sistem sangatlah dibutuhkan dalam suatu perusahaan atau instansi

pemerintahan, karena sistem sangatlah menunjang terhadap kinerja perusahaan

atau instansi pemerintah, baik yang berskala kecil maupun besar. Supaya dapat

berjalan dengan baik diperlukan kerjasama diantara unsur-unsur yang terkait

dalam sistem tersebut.

Ada berbagai pendapat yang mendefinisikan pengertian sistem, seperti

dibawah ini:

Menurut Jogiyanto, (2000:683) Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri

dari prosedur-prosedur yang saling berinteraksi atau komponen - komponen,

berkumpul bersama-sama melakukan suatu kegiatan untuk mencapai suatu tujuan.

Menurut Gerald. J, (1991) dalam buku Analisis dan desain Sistem

Informasi, Al-Bahra bin Ladjamudin (2005:3). Sistem suatu jaringan kerja dari

prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk

melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

2.1.1 Karakteristik Sistem

Untuk memahami / mengembangkan suatu sistem maka perlu

membedakan unsur-unsur dari sistem yang membentuknya. Menurut Jogiyanto,

(2000:2) Berikut adalah karakteristik sistem yang dapat membedakan suatu sistem

(12)

   

1. Komponen (component)

Kegiatan-kegiatan proses dalam suatu sistem yang mentransformasikan

input menjadi bentuk setengah jadi (output) komponen ini bisa merupakan

subsistem dari sebuah sistem.

2. Batasan (boundary)

Penggambaran dari suatu elemen atau unsur mana yang termasuk didalam

sistem dan mana yang diluar sistem.

3. Lingkungan Luar (environment)

Segala sesuatu diluar sistem, lingkungan yang menyediakan asumsi,

kendala, dan input terhadap suatu sistem.

4. Penghubung (Interface)

Tempat dimana komponen atau sistem dan lingkungan bertemu atau

berinteraksi.

5. Masukan (input)

Sumber daya (data, bahan baku, peralatan, energy) dari lingkungan yang

dikonsumsi dan dimanipulasi oleh suatu sistem.

6. Keluaran (output)

Sumber daya atau produk (informasi, laporan, dokumen, tampilan layar

komputer) yang disediakan untuk lingkungan sistem oleh kegiatan dalam

(13)

 

7. Pengolah (process)

Suatu system dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau system itu

sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan

menjadi keluaran.

8. Penyimpanan (storage)

Area yang dikuasai dan digunakan untuk penyimpanan sementara dan tetap,

dari informasi , energi, bahan baku, dan sebagainya.

Penyimpanan merupakan suatu media penyangga diantara komponen

tersebut dengan bekerja berbagai tingkatan yang ada dan memungkinkan

komponen yang berbeda dari berbagai data yang sama

9. Sasaran (objectives) atau Tujuan (goal)

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Jika suatu sistem tidak mempunyai sasaran maka operasi sistem tidak akan ada

gunanya, sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang

dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem

dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.

2.1.2 Klasifikasi Sistem

Menurut Jogiyanto, (2000:687) Suatu sistem dapat diklasifikasikan dari

beberapa sudut pandang diantaranya sebagai berikut :

1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract sistem) dan sistem fisik(physical sistem). Sistem abstrak adalah suatu sistem yang berupa pemikiran / ide – ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem fisik merupakan

(14)

   

2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural sistem) dan sistem buatan manusia(human made sistem). Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dapat dibuat oleh manusia . Sistem buatan

adalah sistem yang dirancang oleh manusia.

3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic sistem) dan sistem tentu(probabilistic sistem).Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi , interaksi antara bagian – bagiannya dapat

dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan.

4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed sistem) dan sistem terbuka (open sistem). Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya, sistem ini bekerja secara otomatis

tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luar. Sistem terbuka adalah

sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.

Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan

luar / subsistem lainnya.

2.1.3 Pengertian Informasi

Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi.

Suatu sistem yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi luruh , kerdil dan

akhirnya berakhir. Informasi dapat didefinisikan sebagai berikut,

Menurut Gordon. B. Davis (1985) dalam buku Analisis dan desain Sistem

Informasi, Al-Bahra bin Ladjamudin (2005:8).Informasi adalah sebagai data yang

(15)

 

penerimanya untuk mengambil keputusan yang sekarang maupun keputusan yang

akan datang.

Sedangkan menurut Jogiyanto, (2000:692). Informasi adalah hasil dari

pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi

penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian – kejadian ( event ) yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan.

2.1.4 Kualitas Informasi

Tidak semua informasi berkualitas. Oleh karena itu, sudah seharusnya

dilakukan penyaringan terhadap informasi yang beredar atau yang dapat

ditangkap. Menurut Jogiyanto (2000:696). Kualitas informasi ditentukan oleh

beberapa faktor, yaitu:

1) Keakuratan dan teruji kebenarannya

Artinya informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak

menyesatkan. Kesalahan-kesalahan itu dapat berupa kesalahan perhitungan

maupun akibat gangguan (noise) yang dapat mengubah dan merusak

informasi tersebut.

2) Tepat waktu

Informasi harus disajikan dengan tepat waktu, mengingat informasi akan

menjadi dasar dalam pengambilan keputusan. Keterlambatan informasi akan

(16)

   

3) Relevansi

Informasi akan memiliki nilai manfaat yang tinggi, jika informasi tersebut

diterima oleh mereka yang membutuhkan, dan menjadi tidak berguna jika

diberikan kepada mereka yang tidak membutuhkan.

2.1.5 Nilai Informasi

Menurut Jogiyanto, (2000:696). Nilai informasi (value information)

ditentukan dari dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkanya. Suatu informasi

dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan

mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan

didalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan.

Sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menggabungkan suatu bagian

informasi pada suatu masalah yang tertentu dengan biaya untuk memperolehnya,

karena sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan suatu

nilai uang tetapi ditaksir nilai efektivitasnya. Pengukuran nilai informasi biasanya

dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit.

2.2 Definisi Sistem Informasi

Menurut Budi Sutedjo Dharma Oetomo (2006:11). Sistem informasi dapat

didefinisikan sebagai kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain

yang membentuk satu kesatuan untuk mengintegrasikan data, memproses dan

menyimpan serta mendistribusikan informasi.

(17)

 

operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan- laporan yang diperlukan. Sistem Informasi Terdiri dari beberapa komponen, antara lain :

1. Perangkat Keras (Hardware)

Adalah peralatan yang ada disistem komputer yang secara fisik dapat

terlihat dan dapat dipegang.

2. Perangkat Lunak(Software)

Adalah program yang berisi perintah untuk melakukan pengolahan data

,software tidak terlihat secara fisik.

3. Teknisi (Brainware)

Manusia yang terlibat di dalam mengoperasikan serta mengatur sistem

komputer.

4. Basis Data(Database)

Basis adalah sebagai markas, tempat, gudang, tempat bersarang atau

berkumpul sedangkan data representasi fakta dunia nyata yang mewakili

suatu objek seperti manusia , barang, peristiwa, konsep, symbol, teks,

gambar, atau kombinasinya.

2.2.1 Komponen Sistem Informasi

Menurut Jogiyanto, (2000:697). Komponen – komponen yang ada dalam

(18)

   

1. Blok masukan (input)

Blok masukan ini mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi.

Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data

yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen - dokumen dasar.

2. Blok model

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematika

yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data

dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang

diinginkan.

3. Blok keluaran (output)

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi

yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkat

manajemen serta semua pemakai sistem.

4. Blok teknologi

Teknologi merupakan alat yang digunakan untuk menerima masukan,

menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan

mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara

keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi,

perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware). 5. Blok basis data

Basis data merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu

(19)

 

diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan paket perangkat lunak

yang disebut database manajemen sistem (DBMS). 6. Blok kendali

Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan

bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem bisa dicegah ataupun bila

terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

2.3 Pengertian Data

Data adalah bahan yang akan diolah atau diproses yang bisa berupa angka

angka, huruf-huruf, simbol-simbol yang menunjukan suatu situasi dan lain-lain

yang berdiri sendiri atau merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu

kejadian-kejadian dan kesatuan nyata.

Pada umumnya, para pakar mendefinisikan data sesuai dengan bidang

ilmu yang digelutinya, diantaranya adalah sebagai berikut:

Menurut Witarto, (2004:8). Data adalah Representasi dari suatu fakta yang

dimodelkan dalam bentuk gambar, kata, huruf, atau angka.

Menurut Al-Bahra bin Ladjamuddin. B, (2005:2). Data adalah sekumpulan

deskripsi dari benda-benda dan kejadian-kejadian yang selalu berinteraksi

(20)

   

2.4 Pengertian Pengolahan Data

Menurut Al-Bahra bin Ladjamudin, (2005:9). Pengolahan Data (data processing) adalah waktu yang digunakan untuk mendeskripsikan perubahan bentuk data menjadi informasi yang memiliki kegunaan.

Menurut Budi Sutedjo, (2002:14). Pengolahan data adalah Tahap ini

merupakan tahap dimana data diolah sesuai dengan prosedur yang telah

dimasukan.

Jadi Pengolahan data adalah manipulasi data agar menjadi bentuk yang

lebih berguna, pengolahan data ini tidak hanya melibatkan perhitungan numerik

tetapi juga operasi - operasi, klasifikasi data dan perpindahan data suatu

tempat ketempat lain atau segala macam pengolahan terhadap data agar data itu

berguna sesuai dengan yang diinginkan.

2.5 Pegawai Negeri

Pada pasal 1 (satu) UU No. 43 Tahun 1999, Pegawai Negeri adalah

setiap warga negara Republik Indonesia yang telah memenuhi syarat yang

ditentukan dan diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam

suatu jabatan negeri atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pegawai Negeri terdiri dari:

a. Pegawai Negeri Sipil;

1) PNS Pusat adalah Pegawai yang gajinya dibebankan pada Anggaran

(21)

 

Contoh: PNS yang bekerja pada Departemen Lembaga Pemerintah Non

Departemen, Kesekretariatan Lembaga Tertinggi/Tinggi Negara,

Instansi Vertikal di Daerah dan Kepaniteraan Pengadilan.

2) PNS Daerah yang gajinya dibebankan pada Anggaran Pendapatan

dan Belanja Daerah dan bekerja pada Pemerintah Daerah

Propinsi/Kabupaten.

Contoh : Pegawai Negeri Sipil Pemda Kota Bandung, Anggota Tentara

Nasional Indonesia, Anggota Kepolisian Republik Indonesia.

2.6 Pengertian Pangkat

Pangkat adalah kedudukan yang menunjukkan tingkat seseorang PNS

dalam rangkaian susunan kepegawaian dan digunakan sebagai dasar penggajian,

oleh sebab itu setiap PNS diangkat dalam jabatan tertentu.

2.7 Pengertian Jabatan

Jabatan adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab,

wewenang, danhak seseorang PNS dalam rangka susunan suatu organisasi.

Jabatan pada dasarnya terdiri atas:

1. Jabatan struktural, adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung

jawab, wewenang dan hak seseorang PNS dalam rangka memimpin sutau

satuan organisasi negara. Jabatan struktural dipegang oleh eselon 1,2, dan 3.

2. Jabatan fungsional. Adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung

(22)

   

yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian/atau

ketrampilan tertentu serta bersifat mandiri.

2.8 Pengertian Kenaikan Pangkat

Kenaikan pangkat adalah penghargaan yang diberikan atas prestasi kerja

dan pengabdian PNS terhadap negara.

Ketentuan untuk kenaikan pangkat :

a. Kenaikan pangkat diberikan setiap periode 4(empat) tahun sekali

b. Kenaikan pangkat terjadi dalam 2(dua) periode yaitu april dan oktober

c. Adanya DP3 dalam dua tahun terakhir.

2.9Jenis-jenis Kenaikan Pangkat

i. Kenaikan Pangkat Reguler

Adalah penghargaan yang diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang

telah memenuhi syarat yang ditentukan tanpa terikat pada jabatan.

(Sumber : Peraturan Pemerintah RI No.99 tentang Kenaikan Pegawai Negeri Sipil, 2000 : Pasal 1).

a. Kenaikan Pangkat Reguler diberikan kepada PNS yang tidak

menduduki jabatan struktural atau jabatan fungsional tertentu,

termasuk PNS yang melaksanakan :

1. Tugas belajar yang tidak menduduki jabatan struktural atau

(23)

 

2. Dipekerjakan atau diperbantukan secara penuh di luar instansi

induk, dengan tidak menduduki jabatan struktural atau jabatan

fungsional tertentu.

Kenaikan Pangkat Reguler diberikan kepada PNS sepanjang tidak

melampaui pangkat atasan langsungnya

ii. Kenaikan Pangkat Pilihan

Adalah kepercayaan dan penghargaan yang diberikan kepada pegawai

negeri sipil atas prestasi kerja yang tinggi.

1. Syarat-syaratnya :

a. Minimal telah 2 (dua) tahun dalam pangkat terakhir.

b. Telah memenuhi angka kredit yang ditentukan.

c. Setiap unsur DP-3 minimal bernilai baik dalam 2 tahun

terakhir.

2. Kelengkapan Administrasi yang harus dilampirkan :

a. Salinan fotocopy sah SK. Pangkat terakhir.

b. Salinan fotocopy sah daftar penilaian prestasi kerja (DP-3) dalam

2 tahun terakhir.

c. Asli penetapan angkla kredit yang telah ditentukan.

d. Salinan/fotocopy sah ijasah bagi PNS yang memperoleh dan

nilainya diperhitungkan ke dalam penetapan angka kreditnya.

iii. Kenaikan Pangkat Anumerta

Kenaikan pangkat Anumerta diberikan kepada pegawai negeri sipil yang

(24)

   

iv. Kenaikan Pangkat Pengabdian

Kenaikan Pangkat Pengabdian diberikan kepada pegawai negeri sipil yang

mempunyai batas usia pensiun dan cacat karena dinas.

Adapun kenaikan pangkat yang akan penulis bahas adalah kenaikan

pangkat reguler pegawai negeri sipil di BKN Kanreg III Bandung.

Tabel 2.1 Susunan Pangkat dan Golongan Ruang

No PANGKAT GOL RUANG

Tabel 2.2 Susunan Pangkat Serta Golongan Ruang Berdasarkan Pendidikan

No PANGKAT GOL RUANG PENDIDIKAN

(25)

 

7 Pembina IV a Dokter,

Apoteker/Setara, Magister (S-2)

8 Pembina tingkat I IV b Doktor (S-3)

2.10 Sekilas Tentang Java

Perkembangan Java dipermudah dengan tersedianya JDK (Java

Development Kit) di situs milik Sun yang dapat di-download gratis. Akhir tahun

1995, IBM dan Microsoft memutuskan untuk membeli lisensi Java untuk dipakai

dalam teknologi mereka. Multiplatform. Kelebihan utama dari Java ialah dapat dijalankan di beberapa platform / sistem operasi komputer, sesuai dengan prinsip

tulis sekali, jalankan di mana saja. Dengan kelebihan ini pemrogram cukup menulis sebuah program Java dan dikompilasi (diubah, dari bahasa yang

dimengerti manusia menjadi bahasa mesin / bytecode) sekali lalu hasilnya dapat dijalankan di atas beberapa platform tanpa perubahan. Kelebihan ini

memungkinkan sebuah program berbasis java dikerjakan diatas operating sistem

Linux tetapi dijalankan dengan baik di atas Microsoft Windows. Platform yang

didukung sampai saat ini adalah Microsoft Windows, Linux, Mac OS dan Sun

Solaris.

2.11 Sekilas Mengenai MySQL

Perkembangannya disebut SQL yang merupakan kepanjangan dari

Structured Query Language. SQL merupakan bahasa terstruktur yang khusus

digunakan untuk mengolah database. SQL pertama kali didefinisikan oleh

American National Standards Institute (ANSI) pada tahun 1986. MySQL adalah

(26)

   

pasangan serasi dari PHP. MySQL dibuat dan dikembangkan oleh MySQL AB

yang berada di Swedia.

MySQL dapat digunakan untuk membuat dan mengola database beserta

isinya. Kita dapat memanfaatkan MySQL untuk menambahkan, mengubah dan

menghapus data yang berada dalam database. MySQL merupakan sisitem

manajemen database yang bersifat at relational. Artinya data-data yang dikelola

dalam database akan diletakkan pada beberapa tabel yang terpisah sehingga

manipulasi data akan menjadi jauh lebih cepat.

MySQL dapat digunakan untuk mengelola database mulai dari yang kecil

sampai dengan yang sangat besar. MySQL juga dapat menjalankan

perintah-perintah Structured Query Language (SQL) untuk mengelola database-database

yang ada di dalamnya. Hingga kini, MySQL sudah berkembang hingga versi 5.

MySQL 5 sudah mendukung trigger untuk memudahkan pengelolaan tabel dalam

database.

2.12 Mengenai PHPMyAdmin

Pengelolaan database dengan MYSQL harus dilakukan dengan mengetikkan

baris-baris perintah yang sesuai (command line) untuk setiap maksud tertentu.

Jika anda ingin membuat database, ketikkan baris perintah yang sesuai untuk

membuat database. Jika ingin menghapus tabel, ketikkan baris perintah yang

sesuai untuk menghapus tabel. Hal tersebut tentu cukup menyulitkan karena harus

(27)

 

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian yang penulis lakukan yaitu di BKN Regional III Bandung

yang berlokasi di jalan surapati no.10. Pada bagian subbag kepegawaian. Untuk

melihat gambaran yang lebih jelas, maka berikut pembahasan mengenai sejarah

singkat, visi dan misi, struktur organisasi serta job description dari Badan Kepegawaian Negara (BKN) Regional III Bandung.

3.1.1 Sejarah Singkat BKN Regional III Bandung

Sesuai dengan perkembangan, dimana peran aparatur pemerintah semakin

dirasakan, pemerintah menganggap perlu menetapkan kembali kedudukan, fungsi,

tugas, dan organisasi KUP. Pandangan ini sebagaimana diatur dalam Peraturan

Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950 beserta peraturan pelaksanaannya yang

dimaksud dalam Keputusan Perdana Menteri RI Nomor 30/PM/1951 tanggal 7

April 1951.

Untuk maksud tersebut, maka KUP yang merupakan institusi yang

bertugas melakukan pembinaan kepegawaian diubah menjadi Badan Administrasi

Kepegawaian Negara (BAKN) dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun

1972. Penetapan Peraturan Pemerintah ini adalah juga sebagai pelaksanaan dari

(28)

   

Dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1972, maka kedudukan,

fungsi, tugas, susunan dan tata kerja institusi yang mengelola kepegawaian,

semakin dikembangkan.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah tersebut, BAKN ditetapkan sebagai

sebuah lembaga pemerintah non departemen yang berkedudukan langsung

dibawah dan bertanggung jawab kepada Presiden, mempunyai fungsi untuk

menyempurnakan, memelihara dan mengembangkan administrasi negara di

bidang kepegawaian sehingga tercapai kelancaran jalannya pemerintahan.

Untuk dapat menyelenggarakan fungsinya, BAKN mempunyai tugas

sebagai berikut:

1. Merencanakan pembinaan kepegawaian sesuai dengan kebijaksanaan

Presiden;

2. Merencanakan peraturan perundang-undangan di bidang kepegawaian;

3. Menyelenggarakan tata usaha kepegawaian dan tata usaha pensiun;

4. Menyelenggarakan pengawasan, koordinasi dan bimbingan terhadap

Pelaksanaan peraturan perundang-undangan di bidang kepegawaian dan

pensiun pada departemen-departemen dan lembaga-lembaga

negara/Lembaga-lembaga Pemerintah Nondepartemen.

Sedangkan susunan organisasi BAKN, terdiri dari :

a. Kepala;

b. Sekretariat;

c. Biro-biro;

(29)

 

BAKN dipimpin oleh seorang Kepala yang dalam melaksanakan tugasnya

bertanggung jawab langsung kepada Presiden.

Sekretariat BAKN merupakan unsur pembantu pimpinan dan mempunyai tugas

untuk menyelenggarakan administrasi umum meliputi :

a. tata usaha kantor dan urusan dalam;

b. tata kepegawaian (personalia);

c. tata peralatan; dan

d. tata keuangan

Sekretariat BAKN terdiri dari bagian-bagian sebanyak-banyaknya 5(lima) bagian,

dan bagian-bagian terdiri dari sub-sub bagian, masing-masing sebanyak-

banyaknya 5(lima) Sub Bagian.

Biro-biro merupakan unsur pelaksana yang terdiri dari :

a. Biro Perencanaan;

b. Biro Kepegawaian Umum;

c. Biro Kepangkatan dan Penggajian;

d. Biro Tata Usaha Kepegawaian;

e. Biro Pensiun dan Tunjangan;

f. Biro pengawasan.

Tiap-tiap Biro terdiri atas bagian-bagian, masing-masing bagian

sebanyak-banyaknya 5(lima) bagian dan bagian-bagian terdiri atas sub-sub bagian,

(30)

   

Anggaran Belanja BAKN menurut Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun

1972 ini dibebankan kepada Anggaran Belanja Sekretariat Negara/Sekretaris

Kabinet.

Dengan berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1972 maka

penataan, pembinaan dan pengembangan administrasi kepegawaian sebagai

bagian dari pembinaan aparatur pemerintah, dapat dilaksanakan secara lebih

berdayaguna dan berhasil guna.

3.1.2 Visi dan Misi BKN Regional III Bandung

a. Visi

Pegawai Negeri Sipil yang Profesional, Netral, dan Sejahtera.

Terdapat tiga kata kunci yang akan memberikan pemahaman tentang visi,

yaitu profesional, netral, dan sejahtera :

i. Profesional

Istilah 'profesional' dimaksudkan untuk menunjukkan kriteria pegawai

yang memiliki kompetensi yang memadai sesuai dengan persyaratan suatu

jabatan, bekerja dengan dedikasi yang tiinggi, dan berorientasi pada

prestasi kerja.

ii. Netral

Istilah 'netral' dimaksudkan bahwa PNS bersikap netral terhadap seluruh

kekuatan politik atau kekuatan tertentu lainnya sehingga dalam

melaksanakan tugas umum pemerintahan dan dalam memberikan

pelayanan kepada masyarakat dapat dilakukana secara adil dan merata,

(31)

 

iii. Sejahtera

Yang dimaksud dengan 'sejahtera' adalah untuk menunjukkan bahwa

penghasilan PNS dapat memenuhi tingkat hidup layak bagi diri dan

keluarganya.

Kesejahteraan PNS diwujudkan dengan memperhitungkan beban kerja dan

prestasi kerja/produktivitas marjinal, serta didukung dengan sistem penghargaan

yang adil dan rasional sehingga mampu menumbuhkan motivasi peningkatan

kinerja dan terciptanya PNS yang bersih dari KKN.

b. Misi

Menyelenggarakan Manajemen PNS berbasis Kompetensi untuk

Mewujudkan PNS yang Profesional, Netral dan Sejahtera.

Misi BKN dalam Renstra 2010-2014 adalah:

a. Mengembangkan Sistem Manajemen SDM PNS.

b. Merumuskan kebijakan pembinaan PNS dan menyusun peraturan

perundang-undangan kepegawaian.

c. Menyelenggarakan pelayanan prima bidang kepegawaian

d. Mengembangkan sistem informasi manajemen kepegawaian

e. Menyelenggarakan pengawasan dan pengendalian kepegawaian

(32)
(33)

 

berada didaerah dalam wilayah kerjanya, serta memberikan laporan secara berkala

dan sewaktu – waktu kepada kepala BKN.

2) Bidang Umum

Bidang Umum mempunyai tugas melaksanakan pelayanan teknis dan

administrasi bagi seluruh satuan organisasi Kantor Regional BKN.

Fungsi :

1. Penyusunan rencana dan program;

2. Pengelolaan administrasi keuangan;

3. Pengelolaan administrasi kepegawaian;

4. Pengelolaan tat usaha kantor, dokumentasi dan kehumasan serta

perlengkapan dan rumah tangga.

Bagian Umum terdiri dari :

1. Subbagian Perencanaan dan Keuangan;

2. Subbagian Kepegawaian;

3. Subbagian TU & Rumah Tangga.

3) Subbagian Perencanaan dan Keuangan

Mempunyai tugas melakukan penyiapan dan penyusunan rencana,

program dan anggaran, pengelolaan administrasi keuangan dan pembayaran serta

pembukuan verifikasi.

4) Subbagian Kepegawaian

Mempunyai tugas melakukan tata usaha kepegawaian, administrasi mutasi

(34)

   

5) Subbagian Tata Usaha dan Rumah Tangga

Mempunyai tugas melakukan urusan surat menyurat, kearsipan, ekspedisi,

penggandaan, dokumentasi, kehumasan, penyusunan laporan, serta urusan

perlengkapan, angkutan kendaraan dinas, urusan dalam dan keamanan.

6) Bidang Mutasi

Bidang Mutasi mempunyai tugas melaksanakan pemberian pertimbangan

teknis mutasi kepegawaian kepada peajabat Pembina Kepegawaian Daerah dan

Pejabat Instansi Pusat yang berwenang di daerah, dan menetapkan kenaikan

pangkat anumerta, pengabdian diwilayah kerjanya.

Fungsi :

a. Penyiapan pretimbangan teknis kepada PEjabat Pembina Kepegawaian

Daerah untuk penetapan kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil Daerah

dari juru Muda Tingkat I golongan ruang I/b sampai dengan Pembina

Utama golongan ruang IV/e;

b. Pemberian pertimbangan teknis kepada Pejabat Instansi Pusat yang

berwenang didaerah untuk penetapan kenaikan pangkat Pegawai Negeri

Sipil Pusat dari Juru Muda Tingkat I golongan ruang I/b sampai dengan

Pembina Tingkat I golongan ruang IV/b;

c. Penetapan Kenaikan Pangkat anumerta dan pengabdian Pegawai Negeri

(35)

 

d. Pemberian pertimbangan teknis peninjauan masa kerja;

Penetapan pemindahan Pegawai Negeri Sipil Daerah antar Daerah

Propinsi dan antara Daerah Kab/Kota dengan Daerah Kab/Kota lain

Propinsi;

Bidang Mutasi Terdiri dari :

1. Seksi Administrasi Mutasi;

2. Seksi Mutasi I;

3. Seksi Mutasi II dan;

4. Seksi Mutasi III.

7) Seksi Administrasi Mutasi

Mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan administrasi Mutasi.

8) Seksi Mutasi I, Seksi Mutasi II, Seksi Mutasi III

Mempunyai tugas melakukan penelitian persyaratan dan penyiapan bahan

pertimbangan mutasi bagi Pegawai Negeri Sipil Daerah untuk menjadi Juru Muda

Tingkat I golongan ruang I/b sampai dengan Pembina Utama golongan ruang IV/e

dan bagi Pegawai Negri Sipil Pusat untuk menjadi Juru Muda Tingkat I golongan

ruang I/b, serta penyiapan bahan penetapan kenaikan pangkat anumerta dan

pengabdian bagi Pegawai Negeri Sipil Pusat dan penyiapan pertimbangan teknis

peninjauan masa kerja bagi Pegawai Negeri Sipil Pusat dan Daerah.

9) Bidang Status Kepegawaian dan Pensiun

Bidang Status Kepegawaian dan Pensiun mempunyai tugas melaksanakan

penyiapan penetapan nomor Identitas Pegawai Negeri Sipil, Kartu Pegawai

(36)

   

pensiun bagi Pegawai Negeri Sipil Pusat dan Janda/Dudanya dan penyiapan

pertimbangan teknis bagi Pegawai Negeri Sipil Daerah dan Janda/Dudanya yang

telah mencapai batas usia pensiun, serta penyiapan pertimbangan status

kepegawaian lainnya.

Fungsi :

1. Penyiapan penetapan Nomor Identitas Pegawai Negeri Sipil Daerah

diwilayah kerjanya;

2. Penyiapan penetapan KARPEG dan KARIS/KARSU Pegawai Negeri

Sipil;

3. Penyiapan pertimbangan teknis pengangkatan menjadi Pegawai Negeri

Sipil bagi calon Pegawai Negeri Sipil Daerah yang menjalani masa

percobaan lebih dari 2(dua) tahun;

4. Penyiapan penetapan/pertimbangan teknis pangangkatan menjadi Pegawai

Negeri Sipil bagi calon Pegawai Negeri Sipil Pusat/Daerah yang menjalani

masa percobaan lebih dari 2(dua) tahun;

5. Penyiapan penetapan pemberhentian dan pemberian pensiun Pegawai

Negeri Sipil Pusat yang berpangkat pembina tingkat I golongan ruang IV/b

kebawah yang mencapai batas usia pensiun dan pensiun janda/dudanya;

6. Penyiapan pertimbang teknis pemberhentian dan pemberian pensiun bagi

Pegawai Negeri Sipil Daerah yang berpangkat Pembina Utama golongan

ruang IV/e kebawah yang mencapai batas usia pensiun dan pensiun

(37)

 

7. Penyiapan pemberian pertimbangan masalah kedudukan dan status hukum

kepegawian;

8. Penyiapan pernyataan tewas dan uang duka tewas serta tunjangan cacat

dan;

9. Penyiapan persetujuan pemberian cuti diluar tanggungan negara.

Bidang Status Kepegawaian dan Pensiun terdiri dari :

a. Seksi Administrasi Ststus Kepegawaian dan Pensiun;

b. Seksi Status Kepegawaian;

c. Seksi Pensiun I;

d. Seksi Pensiun II;

10) Seksi Administrasi Status Kepegawaian dan Pensiun

Mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan administrasi Status

Kepegawaian dan Pensiun.

11) Seksi Status Kepegawaian

Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penetapan Nomor Identitas

Pegawai bagi calon Pegawai Negeri Sipil Daerah, pertimbangan teknis

pengangkatan menjadi Pegawai Negeri Sipil Daerah yang menjalani masa

percobaan lebih dari 2 (dua) tahun, penetapan pengangkatan menjadi Pegawai

Negeri Sipil bagi Calon Pegawai Negeri Sipil Pusat yang menjalani masa

percobaan lebih dari 2(dua) tahun. Pertimbangan teknis bagi Pegawai Negeri Sipil

Daerah yang tewas atau cacat karena dinas, penetapan KARPEG dan

(38)

   

status hukum kepegawaian, persetujuan cuti di luar tanggungan Negara, dan uang

duka tewas.

12)Seksi Pensiun I dan Seksi Pensiun II

Mempunyai tugas melakukan penelitian dan penyiapan bahan penetapan

pemberhentian dan pemberian pensiun Pegawai Negeri Sipil Pusat serta

penyiapan bahan pertimbangan teknis pemberhentian dan pemberian pensiun

Pegawai Negeri Sipil Daerah yang mencapai batas usia pensiun serta pensiun

janda/dudanya, dan pengelolaan tata naskah pensiun.

13)Bidang Informasi Kepegawaian

Bidang Informasi Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan sistem

informasi kepegawain Pegawai Negeri Sipil Pusat dan Daerah dan memfasilitasi

pengembangan sistem informasi kepegawaian pada instansi daerah di wilayah

kerjanya.

Bidang Informasi kepegawaian menyelenggarakan fungsi :

a. Penyiapan data masukan hasil mutasi kepegawaian;

b. Pelaksanaan penyuntingan dan penyandian data kepegawaian;

c. Pelaksanaan pengolahan data kepegawaian;

d. Penyelenggaraan sistem kepegawaian dan pertukaran informasi;

e. Pelaksanaan pengembangan sistem informasi kepegawaian;

f. Pengelolaan arsip kepegawaian.

Bidang Informasi Kepegawaian terdiri dari:

a. Seksi Penyiapan dan Pengelolaan Data Kepegawaian I;

(39)

 

c. Seksi Pengelolaan Data Kepegawaian;

d. Seksi Penyajian dan Pertukaran Informasi;

14)Seksi Penyiapan dan Pengelolaan Data Kepegawaian I Seksi

Penyiapan dan Pengelolaan Data Kepegawaian II

Mempunyai tugas melakukan urusan pengagendaan, penyuntingan,

penyandian, perekaman, pengelompokkan, penyimpanan dan pemeliharaan

surat/dokumen kepegawaian, serta penyiapan penyusunan laporan/perangkasan

sesuai beban tugasnya.

15)Seksi Pengelolaan Data Kepegawaian

Mempunyai tugas melakukan pengolahan data kepegawaian Pegawai

Negeri Sipil Pusat dan Daerah, koordinasi dalam penyelenggarakan aplikasi

Informasi kepegawaian, pemeliharaan basis data kepegawaian serta penyimpanan

data dalam computer.

16)Seksi Penyajian dan Pertukaran Informasi

Mempunyai tugas melakukan pengelolaan jaringan komunikasi data,

rekonsiliasi data, dan system informasi kepegawaian, serta penyajian dan

pertukaran informasi kepegawaian.

17)Bidang Bimbingan Teknis Kepegawaian

Mempunyai tugas melaksanakan bimbingan teknis kepegawaian dan

Diklat kepegawaian, melakukan pengawasan kompetensi jabatan, dan

pengendalian pemanfaatan lulusan Diklat PNS Pusat maupun Daerah.

(40)

   

a. Pemberian bimbingan dan petunjuk teknis kepegawaian;

b. Perencanaan kebutuhan diklat;

c. Penyiapan penyelenggaraan diklat kepegawaian;

d. Penyiapan kerjasama,monitoring, dan pengendalian pemanfaatan diklat;

e. Pengawasan standart kompentensi jabatan;

f. Koordinasi dengan aparat pengawasan fungsional bidang kepegawaian;

g. Pengawasan dan pengendalian kinerja dan disiplin PNS dilingkungan

Kanreg BKN.

Bidang Bimbingan Teknis Kepegawaian terdiri dari :

a. Seksi Bimbingan Teknis Kepegawaian I;

b. Seksi Bimbingan Teknis Kepegawaian II;

c. Seksi Pengembangan Kepegawaian.

18)Seksi Bimbingan Teknis Kepegawaian I

Mempunyai tugas melaksakan bimbingan dan petunjuk teknis

kepegawaian, pengawasan standar kompetensi jabatan, dan koordinasi dengan

aparat pengawasan fungsional bidang kepegawain di wilayah kerjanya, serta

melakukan pengawasan dan pengendalian kinerja dan disiplin Pegawai Negeri

Sipil dilingkungan Kanreg BKN.

19)Seksi Bimbingan Teknis Kepegawaian II

Mempunyai tugas melaksakan bimbingan dan petunjuk teknis

kepegawaian, pengawasan standar kompetensi jabatan, dan koordinasi dengan

(41)

 

20)Seksi Pengembangan Kepegawaian

Mempunyai tugas merencanakan kebutuhan Diklat, menyusun program

Diklat, menyiapkan penyelenggaraan Diklat kepegawaian, melakukan kerjasama

Diklat, monitoring, dan pengendalian pemanfaatan Diklat instansi di wilayah

kerjanya.

21)Kelompok jabatan Fungsional

1. Dilingkungan Kanreg BKN terdapat kelompok jabatan fungsional

yang tertinggi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang

keahlian atau keterampilannya.

2. Kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud didalam ayat

(1), terdiri dari Analis Kepegawaian, Pranata Komputer dan jabatan

fungsional lainnya.

3. Setiap kelompok jabatan fungsional dipimpin oleh seorang tenaga

fungsional senior yang ditunjuk oleh kepala Kanreg BKN

4. Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)

ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.

5. Jenis dan jenjang jabatan funsional sebagaimana dimaksud dalam ayat

(1), ditetapkan sessuai dengan peratuan perundang-undangan yang

(42)

   

3.2 Metode Penelitian

Penulis disini akan membahas desain penelitian, jenis dan metode

pengumpulan data, metode pendekatan dan metode pengembangan sistem serta

pengujian software.

3.2.1. Desain Penelitian

Desain penelitian dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif.

Metode deskriptif adalah suatu metode yang pada tahap awal terlebih dahulu

mengumpulkan data-data yang diperlukan, sedangkan pada tahap berikutnya

melakukan pengolahan data hingga membahas sampai pada suatu kesimpulan.

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Proses pengumpulan data seperti yang dijelaskan pada desain penelitian

diatas, yakni menggunakan metode deskriptif. Selanjutnya akan dijelaskan

mengenai jenis maupun cara yang penulis lakukan dalam mengumpulkan data.

3.2.2.1. Sumber Data Primer

Dalam memperoleh data dan informasi yang diperlukan penulis, teknik

pengumpulan data yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Field Research (Penelitian Lapangan)

a. Pengamatan (Observasi)

Suatu penelitian dengan menggunakan pengamatan secara langsung

pada objek yang diteliti, mengenai keterlambatan dalam pengusulan

kenaikan pangkat reguler dan pengajuan gaji serta pembuatan

(43)

 

b. Wawancara (Interview)

Tanya jawab langsung bagaimana system yang berjalan tentang

kenaikan pangkat reguler di BKN, bagaimana cara pengolahan data

kenaikan pangkat reguler, syarat apa saja yang harus dipenuhi untuk

bisa melakukan kenaikan pangkat regular, prosedur persyaratan

kenaikan pangkat reguler, dan lain – lain dengan pihak yang terkait

pada subbagian kepegawaian di BKN Regional III Bandung.

3.2.2.2. Sumber Data Sekunder

Adalah data-data atau informasi mengenai pengumpulan kenaikan

pangkat yang diperoleh langsung dari tempat penelitian, yaitu pada subbagian

kepegawaian BKN regional III Bandung.

Adapun dokumen-dokumen yang didapat dari tempat dilakukannya

penelitian tersebut adalah sebagai berikut :

Kartu Pegawai, Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3), Daftar Hadir,

Surat Usulan Kenaikan Pangkat (SUKP), Nota Persetujuan Teknis (NPT), Surat

Keputusan Kenaikan Pangkat (SKKP), Laporan Data PNS, Daftar Nama Pegawai

yang diusulkan kenaikan pangkat.

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Metode pendekatan dan pengembangan sistem merupakan metode-metode

yang akan digunakan dalam melakukan perancangan sistem informasi serta untuk

(44)

   

3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan yang digunakan adalah pendekatan perancangan

terstruktur. ”Analisis Terstruktur adalah aktivitas pembangunan model, dengan

menggunakan notasi yang sesuai dengan prinsip analisis operasional.”

Melalui pendekatan terstruktur, permasalahan yang komplek di

organisasi dapat dipecahkan dan hasil dari sistem akan mudah untuk dipelihara,

fleksibel, lebih memuaskan pemakainya, mempunyai dokumentasi yang baik,

tepat waktu, sesuai dengan anggaran biaya pengembangan, dapat meningkatkan

produktivitas dan kualitasnya akan lebih baik. Pada tahap perancangan sistem,

akan dirancang suatu sistem dalam suatu bagan yang menunjukkan prosedur –

prosedur dari sistem tersebut. Alat yang digunakan untuk merancang sistem antara

lain bagan alur dokumen (Flowmap), konteks diagram, DFD (Data Flow

Diagram), kamus data, normalisasi, relasi tabel, ERD (Entity Relational Diagram), struktur file, dan kodifikasi.

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem

Metode yang digunakan dalam penyelesaian model tersebut classic life cycle (CLC), penyelesaian dengan model tersebut dilakukan secara bertahap, dimana tiap tahap dilakukan setelah tahap sebelumnya selesai. Bila terjadi

kekurangan dapat dilakukan lagi perbaikan dari awal yang lebih dikenal dengan

(45)

 

Gambar 3.2 Metode The classic life Cycle / Watter Fall

( Sumber, Roger S. Pressman, 2001 : 28)

Berikut adalah penjelasan dari tahapan-tahapan yang terdapat dalam

siklus pengembangan system.

1. Rekayasa dan Pemodelan System (System Engineering)

Bertujuan untuk mengetahui ruang lingkup permasalahan dari objek yang

akan diteliti seperti pengolahan data pegawai kenaikan pangkat pada

subbagian kepegawaian yang dimulai dengan pengumpulan data atau

pembentukan kebutuhan-kebutuhan semua elemen system.

2. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak (System Analis)

Pada tahap ini dilakukan pengumpulan kebutuhan untuk sistem informasi

yang berupa data input, proses yang terjadi dan output yang diharapkan

dengan melakukan wawancara dan observasi pada subbagian kepegawaian

BKN Kanreg III Bandung.

Sistem Engineering

Analisis

Desain

Coding

Testing

(46)

   

3. Desain (Design)

Menterjemahkan analisa kebutuhan kedalam bentuk rancangan sebelum

penulisan program berupa perancangan (input dan output) perancangan

file-file atau basis data dan merancang prosedur (algoritma) 4. Kode (Coding)

Mentransformasikan desain kedalam baris-baris program/kode-kode (source code) dengan menggunakan bahasa pemrograman java neatbeans IDE 6.7. 5. Pengujian (Testing)

Sebelum Sistem Informasi (Perangkat lunak) digunakan pada subbagian

kepegawaian BKN Kanreg III Bandung hasrus dilakukan pengujian terlebih

dahulu yang bertujuan untuk menemukan kesalahan-kesalahan dan

memastikan bahwa input yang dibatasi akan memberikan hasil aktual yang

sesuai dengan hasil yang dibutuhkan dari perangkat lunak yang dibuat.

6. Pemeliharaan (Maintenance)

Pada tahap ini sistem informasi (Perangkat lunak) diuji (bebas dari

kesalahan) diimplementasikan di subbagian kepegawaian BKN Kanreg III

Bandung dan jika ditemukan kesalahan (error) maka akan dilakukan

perbaikan adanya penambahan fungsi sehingga faktor pemeliharaan ini

penting dan dapat berpengaruh pada semua tahap yang dilakukan

(47)

 

3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Analisis adalah kegiatan awal dalam penyusunan suatu sistem, dimana

didalamnya terdapat proses memahami sistem yang telah ada, pemeriksaan dan

dengan menggunakan informasi yang diperoleh, merekomendasikan

pengembangan atau peningkatan sistem yang berguna bagi tahap berikutnya.

Perancangan sistem adalah tahap penyusunan sistem selanjutnya, dimana

dalam tahap ini dibuat suatu sistem yang berdasarkan hasil yang didapat dari

tahap analisis sistem, sehingga sistem yang baru dapat terbebas dari permasalahan

dan dapat memuaskan pengguna sistem tersebut.

Perancangan disini ialah kegiatan menemukan dan mengembangkan

masukan-masukan data agar tujuan dari suatu organisasi dapat tercapai.

1) Flowmap (Bagan Alir)

Bagan alir dokumen (document flowchart) atau disebut juga bagan alir formulir (form flowchart) atau paperwork flowchart atau flowmap

merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir

termasuk tembusan-tembusannya. Bagan alir dokumen ini menggunakan

simbol-simbol yang sama dengan yang digunakan di dalam bagan alir

sistem.

2) Diagram Konteks

Diagram Konteks adalah diagram tingkat tinggi yang menggambarkan

hubungan antar entitas eksternal dengan sistem. Dimana data yang

(48)

   

dan akan menghasilkan laporan yang diinginkan oleh komponen eksternal

tersebut.

3) Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) adalah diagram yang digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang sudah jadi atau sistem yang baru

dirancang yang akan dikembangkan secara logika tanpa

mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan.

Disamping itu juga Data Flow Diagram (DFD) dapat menggambarkan

arus data yang terstruktur dan jelas dari mulai pengisian data sampai

dengan keluarannya.

4) Kamus Data

Kamus data atau Data Dictionary atau disebut juga dengan istilah

Systems Data Dictionary adalah katalog fakta tentang data, kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Kamus data dibuat pada

tahap analisis sistem dan digunakan baik pada tahap analisis maupun pada

tahap perancangan sistem.

5) Perancangan Basis Data

Basis data terdiri dari dua kata, yaitu basis dan data. Basis dapat

diartikan sebagai markas, gudang, tempat berkumpul atau tempat

penyimpanan. Data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili

suatu objek seperti manusia, barang, hewan, peristiwa, konsep keadaan,

dan sebagainya, yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks,

(49)

 

kelompok data yang saling berkaitan dan tempat untuk menampung dan

mengorganisasikan seluruh data yang ada dalam sistem, sehingga dapat

dieksplorasi untuk menyusun informasi-informasi dalam berbagai bentuk.

a. Normalisasi

Normalisasi adalah “peralatan yang dipergunakan untuk melakukan proses pengelompokan data yang menjadi tabel-tabel yang menunjukan entitas dan relasinya”. Normalisasi merupakan cara pendekatan lain yang dalam membangun desain logis basis

data relasional dengan menerapkan sejumlah aturan dan kriteria

standar untuk menghasilkan struktur tabel yang normal.

Adapun untuk menghasilakn struktur table yang normal,

diantaranya yaitu :

1. Bentuk unnormalized

Bentuk unnormal adalah bentuk tabel dengan

mencantumkan semua field yang ada.

2. Bentuk Normal Pertama / 1 NF.

Bentuk normal pertama terpenuhi jika sebuah tabel

tidak memilki atribut bernilai banyak (multyvalue atribut)

atau lebih dari satu atribut dengan domain nilai yang sama.

3. Bentuk Normal Kedua /2 NF

Bentuk normal kedua terpenuhi jika sebuah tabel semua

atribut yang telah temasuk dalam key primer memliki

(50)

   

4. Bentuk Normal ke tiga / 3 NF

Bentuk normal kedua terpenuhi jika dan hanya jika

semua atribut bukan kunci memiliki depedensi transitif

tehadap kunci primer.

5. Boyce-code Normal Form (BCNF)

Suatu tabel dikatakan berada pada BCNF jika dan

hanya semua ketergantungan fungsional dengan notasi x -> y,

maka x harus merupakan sumber key pada tabel tersebut.

6. Bentuk Normal ke empat / 4 NF

Suatu tabel dikatakan berada pada normal keempat jika tidak

mengandung dua attibut atau lebih bernilai banyak.

7. Bentuk Normal ke lima / 5 NF

Bentuk normal ke lima berkaitan dengan ketergantungan

relasi antar tabel (join depedensi).

b. Tabel Relasi

Relasi tabel merupakan prosedur yang berkaitan dengan pemakai

tentang hubungan logika antar data dalam basis dengan menampilkan

kedalam bentuk tabel-tabel yang terdiri dari sejumlah barisan dan kolom

yang menentukan atribut tertentu.

3.2.4. Pengujian Software

Metode pengujian yang digunakan adalah pengujian Black Box. Pengujian

Black Box adalah pengujian aspek fundamental system tanpa memperhatikan

(51)

 

apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar. Pengujian black box merupakan

metode perancangan data uji yang berdasarkan pada spesifikasi perangkat lunak.

Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran

(52)

BAB IV

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan

Analisis sistem yang berjalan bertujuan untuk mengetahui lebih jelas

bagaimana cara kerja sistem tersebut dan masalah yang dihadapi sistem untuk

dapat dijadikan landasan usulan perancangan analisis sistem yang sedang berjalan

yang dilakukan berdasarkan urutan kejadian yang ada, dan dari urutan kejadian

tersebut dapat dibuat digram aliran dokumen (Flowmap), Digram Konteks, dan

Data Flow Diagram (DFD).

4.1.1. Analisis Dokumen

Analisis Dokumen adalah Analisis yang dilakukan terhadap dokumen

yang berhubungan dengan pengelolaan data pegawai, pengurusan kenaikan

pangkat. Hal ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui isi informasi yang akan

disampaikan oleh dokumen tersebut, baik pembuat maupun penerima sebagai

penginput data. Untuk mengetahui informasi yang terkandung dalam suatu

aktivitas tertentu, dilakukan dengan cara menganalisis dokumen dari beberapa

point berikut :

1. Nama Dokumen : Data Pegawai (Karpeg)

Sumber : Subbag. Kepegawaian

Fungsi : Untuk mengetahui data mengenai

identitas pribadi seorang pegawai

(53)

2. Nama Dokumen : DP3

Sumber : Subbag. Kepegawaian

Fungsi : Untuk mengetahui perkembangan

penilaian pelaksanaan pekerjaan

setiap pegawai

Elemen data : a. Yang Dinilai

Nama, Nip, Pangkat,

Golongan, Ruang, TMT,

Jabatan, Unit Organisasi.

b. Pejabat Penilai

Nama, Nip, Pangkat,

Golongan, Ruang, Jabatan,

Unit Organisasi.

c. Atasan Jabatan Penilai

Nama, Nip, Pangkat,

Golongan, Ruang, Jabatan,

Unit Organisasi.

d. Penilaian (Unsur yang dinilai)

Kesetiaan, Prestasi Kerja,

Tanggungjawab, Ketaatan,

Kejujuran, Kerjasama,

Prakarsa, Kepemimpinan.

(54)

Sumber : Subbag. Kepegawaian

Fungsi : Untuk mengetahui kehadiran pegawai

dalam bekerja.

Elemen data : Nama, Nip, TTL, Pangkat, Golongan,

Ruang, Unit Kerja, Keterangan Daftar

hadir.

4. Nama Dokumen : Surat Usulan Kenaikan Pangkat

Sumber : Subbag. Kepegawaian

Fungsi : Untuk mengusulkan kenaikan pangkat

seorang pegawai setingkat lebih

tinggi.

Elemen data : Nomor Surat, Lampiran, Tanggal

Surat, Nip, Nama.

5. Nama Dokumen : Nota Persetujuan Teknis

Sumber : Bagian Mutasi

Fungsi : Sebagai syarat untuk pembuatan Surat

Keputusan Kenaikan Pangkat

Elemen data : -

6. Nama Dokumen : Surat Keputusan Kenaikan Pangkat

Sumber : Subbag. Kepegawaian

Fungsi : Untuk memutuskan dan menetapkan

pegawai yang akan naik pangkat.

(55)

Pendidikan, Pangkat Lama, Golongan,

Ruang, TMT SKKP, Jabatan, Unit

Kerja, TMT Lama.

7. Nama Dokumen : Daftar Nama Pegawai yang diusulkan

kenaikan pangkat.

Sumber : Subbag. Kepegawaian

Fungsi : Untuk memberitahukan pegawai yang

diusulkan naaik pangkat.

Elemen data : Nama, Nip, Gol/Ruang, TMT.

4.1.2. Analisis Prosedur yang sedang berjalan

Analisis Prosedur Kenaikan Pangkat Reguler yang sedang berjalan pada

Badan Kepegawaian Negara (BKN) Regional III Bandung, sebagai berikut :

1. Pegawai memberikan Data Pegawai, DH, dan DP3 kepada Subbag.

Kepegawaian.

2. Subbag Kepegawaian menginventariskan atau melakukan pemberkasan

persyaratan kenaikan pangkat Reguler dari data pegawai yang akan naik

pangkat, dengan menyusun dan memeriksa kelengkapan persyaratan

kenaikan pangkat yaitu terdiri dari Daftar Hadir, DP3 dan SK terakhir

(lama). Apabila dalam pemeriksaan keadaan isi pada salah satu

persyaratan masih ada yang belum memenuhi standar kenaikan pangkat,

maka proses kenaikan pangkat dibatalkan dan diarsipkan. Apabila semua

persyaratan terpenuhi, proses kenaikan pangkat dilanjutkan dengan

(56)

3. Subbag Kepegawaian membuatkan Surat Usulan Kenaikan Pangkat, lalu

diserahkan ke Kepala Bagian Umum.

4. Kepala Bagian Umum menandatangani Surat Usulan Kenaikan Pangkat

lalu dikembalikan lagi ke Subbag Kepegawaian.

5. Kemudian kelengkapan persyaratan kenaikan pangkat dan Surat Usulan

Kenaikan Pangkat tersebut diserahkan ke Bagian Mutasi untuk dilakukan

pengkajian, apabila persyaratan masih ada kekurangan maka persyaratan

tersebut dikembalikan pada subbag kepegawaian dan disimpan sebagai

arsip. Dan apabila semua persyaratan lengkap maka akan dibuatkannya

Nota Persetujuan Teknis Kenaikan Pangkat.

6. Nota Persetujuan Teknis Kenaikan Pangkat diserahkan ke Subbag

Kepegawaian dan persyaratannya disimpan di Bagian Mutasi sebagai

arsip.

7. Subbag Kepegawaian membuatkan Surat Keputusan Kenaikan Pangkat

Reguler (SKKP) golongan II yang diserahkan ke Kepala Kanreg untuk

ditandatangani. Surat Keputusan Kenaikan Pangkat tersebut diserahkan

kembali ke Subbag Kepegawaian untuk difotocopy menjadi rangkap 5 dan

diberikan berdasarkan tembusan yang tercantum (Pada SKKP), sedangkan

Surat Keputusan Kenaikan Pangkat yang asli diserahkan ke pegawai yang

bersangkutan.

8. Untuk golongan III dan IV Surat Usulan kenaikan pangkat dan

kelengkapan persyaratan yang dibuat oleh Subbag Kepegawaian

(57)

Keputusan Kenaikan Pangkat lalu diserahkan kepada Kepala Biro

Kepegawaian untuk ditanda tangani dan dikembalikan lagi ke Subbag

Kepegawaian Kanreg III Bandung, lalu difotocopy menjadi rangkap 2

dimana SKKPP yang asli diberikan kepada pegawai yang bersangkutan, ke

Subbag Kepegawaian dan bagian keuangan untuk dibayarkan ke KPKN.

4.1.2.1. Flowmap

Flowmap menggambarkan bagaimana prosedur kenaikan pangkat Reguler

(58)
(59)

Lanjutan

(60)

Keterangan Dokumen :

SK Terakhir : Surat Keputusan Terakhir

DP3 : Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan

DH : Daftar Hadir

SUKP : Surat Usulan Kenaikan Pangkat

NPT : Nota Persetujuan Teknis

SKKP : Surat Keputusan Kenaikan Pangkat

Keterangan Tembusan Surat Keputusan Kenaikan Pangkat Reguler (SKKPR)

Gol II :

1. Kepala Badan Kepegawaian Negara u.p Deputi Bidang Informasi

Kepegawaian;

2. Kepala Biro Kepegawaian Badan Kepegawaian Negara;

3. Direktur Jendral Anggaran Departemen Keuangan;

4. Direktur Perbendaharaan & Kas Negara;

5. Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Bandung II;

Keterangan Tembusan Surat Keputusan Kenaikan Pangkat Reguler (SKKPR)

Gol III dan IV:

1. Subbag Kepegawaian Kanreg III Bandung;

(61)

4.1.2.2. Diagram Kontek

Diagram Kontek dari Sistem Kenaikan Pangkat Reguler yang sedang

berjalan pada Badan Kepegawaian Negara (BKN) Regional III Bandung sebagai

berikut :

Gambar 4.2 Diagram Kontek Kenaikan Pangkat Reguler yang sedang

berjalan.

4.1.2.3. Data Flow Diagram

Data Flow Diagram merupakan alat yang digunakan pada metodologi

pengembangan sistem yang terstruktur, yang merupakan pengembangan dari

proses Diagram Kontek diatas.

Data Flow Diagram dari Diagram Konteks Kenaikan Pangkat Reguler yang

Gambar

Gambar 4.1 Flowmap Kenaikan Pangkat Reguler yang sedang berjalan.
Gambar 4.8 Relasi Tabel Kenaikan Pangkat Regular.
Gambar 4.9 ERD Kenaikan Pangkat Reguler.
Gambar 4.15 Perancangan Cetak Data Pegawai yang Diusulkan Naik Pangkat
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan observasi yang dilakukan pada sistem yang sedang berjalan masih terdapat kesulitan dalam pengolahan data pemagang, seperti : input data, pencarian data

Berikut ini adalah Flowmap Pensiun yang diusulkan: Instansi Pegawai Bagian Status Kepegawaian Pensiun BKN PT.TASPEN Pegawai Berkas pengajuan pensiun PNS Berkas pengajuan

[r]

Dengan penulis melakukan kerja praktek dan meninjau sistem informasi kenaikan pangkat Guru fungsional pada Dinas Pendidikan Kota Bandung, diharapkan pengolahan data kenaikan

Pengolahan data kepegawaian yang sedang berjalan saat ini pada Dinas Perhubungan Kabupaten Garut masih dilakukan secara manual dimana dalam mengolah data pegawai

Sebagaimana dalam proses pelayanan kenaikan pangkat yang dilakukan oleh Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Enrekang, sarana dan prasarana penunjang pada

Dalam bidang Informasi Kepegawaian disingkat INKA mempunyai salah satu tugas menginput data Nota kenaikan pangkat pegawai negeri sipil (NPKP) ke kartu induk pegawai (KARIN)

Selama ini bidang kepegawaian Dinas Perpustakaan Kabupaten Balangan melakukan pendataan kenaikan pangkat dan kenaikan gaji berkala seluruh Pegawai Negeri Sipil PNS di lingkungan kantor