Tugas Akhir Pidato kelas XII SMA – Aman
dalam berkendara !
Karena Em mengerti kalo banyak yang tugas akhir kelas XII SMA nya pakai pidato, jadi Em posting kan pidato Em. Semoga berguna ya . . .Silakan di edit di sana sini ^o^
Selamat pagi, Ibu Ika yang saya hormati dan teman-teman yang saya kasihi, Pada hari ini saya mendapat kehormatan untuk ikut menyumbangkan pikiran, pendapat dan gagasan saya demi merealisasikan perilaku aman dalam berkendara di kalangan remaja. Oleh karena itu pada kesempatan yang membahagiakan ini, marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan penyertaan-Nya sehingga kita masih diberi kesempatan untuk berkumpul pada hari ini. Saya juga berterima kasih kepada Ibu Ika atas bimbingan dan kemurahan hati beliau selama proses pembuatan naskah ini. Tak lupa saya menyampaikan terima kasih atas dukungan dan partisipasi teman-teman dalam kesempatan yang berharga ini.
Teman-teman sekalian, jumlah kecelakaan lalu lintas yang terjadi di provinsi Jawa Timur pada tahun 2008 yang lalu telah mencapai angka yang sangat memprihatinkan, yaitu 10.562 kasus. Mayoritas kecelakaan tersebut terjadi akibat minimnya pengetahuan pengendara tentang cara berkendara dengan baik dan aman. Ironisnya, hal ini terjadi di saat kendaraan bermotor semakin mudah diperoleh dengan berbagai macam program kredit. Hal itu menjadi bukti bahwa peningkatan jumlah kendaraan bermotor yang beroperasi tidak dibarengi dengan kesadaran pengendara kendaraan bermotor terhadap keselamatan berkendara. Bahkan, menurut survey, lebih dari 50% kecelakaan sepeda motor disebabkan oleh faktor manusia itu sendiri, selain faktor kendaraan dan lingkungan.
selamat. Harapan tersebut dapat terwujud apabila kita berkendara secara baik dan benar. Teman-teman sebaiknya tidak lupa bahwa setiap tindakan yang teman-teman dilakukan memiliki fungsi ganda, teman-teman dapat turut berperan menjaga keselamatan pengguna jalan yang lain atau malah membahayakan orang lain. Sebagai contoh, ada kalanya kita sudah sangat berhati-hati dalam berkendara, tetapi ada pengemudi lain yang ceroboh sehingga mengancam keselamatan kita. Oleh sebab itu harus teman-teman pahami bahwa kesadaran kita untuk selalu mengutaman keselamatan dalam berkendara besar pengaruhnya terhadap keselamatan orang lain juga.
Untuk mewujudkan perilaku aman dalam berkendara tersebut, pada beberapa tahun belakangan ini rutin diadakan program safety riding, hasil kerjasama pihak swasta dan pihak kepolisian. Program safety riding dikemas secara menarik dengan menyediakan hadiah dalam jumlah besar. Program safety riding ini memiliki tujuan mulia untuk mengedukasi pengendara kendaraan bermotor. Penghargaan-penghargaan yang diberikan program ini kepada pengendara yang tertib dan selalu memprioritaskan keselamatan saat berkendara adalah satu di antara banyak hal yang dapat membangkitkan kesadaran pengendara akan pentingnya keselamatan dalam berkendara. Namun, sangat disayangkan, banyak pengendara kemudian meninggalkan perilaku aman dalam berkendara seiring berakhirnya program safety riding tersebut. Sebab, bagi beberapa pengendara, program tersebut hanya menawarkan euforia sesaat dengan undian dan hadiah-hadiah besar yang disediakan.
Perilaku aman dalam berkendara secara luas, mencakup banyak hal tetapi secara singkat akan saya sampaikan beberapa hal sederhana yang sangat penting yang bisa segera teman-teman praktekkan saat berkendara, yaitu : 1.Lihat sejauh mungkin di depan untuk mengetahui dan merencanakan driving Anda. Ada 3 daerah pengamatan sewaktu mengemudi, dekat (immediate action), sedang (normal view) dan jauh (planning area). Selalu cermati ketiga daerah itu secara bergiliran. Jangan membiasakan diri hanya melihat 3-5 meter ke depan saja. 2.Lengkapi kendaraan dengan kaca spion, lampu sein, dan lampu rem. 3.Pakailah sabuk pengaman atau helm standar saat berkendara dan pastikan terdengar bunyi “Klik” 4.Kendaraan roda dua harus selalu menyalakan lampu meskipun di siang hari. 5.Jangan terpaku ke satu tempat. Selalu waspada dan tengoklah kiri-kanan dan tiga daerah pengamatan yaitu, spion kiri-kanan, tachometer dan indikator lainnya. 6.Jaga jarak aman dengan kendaraan di depan agar keseluruhan situasi bisa selalu terpantau. Jarak yang aman adalah 4 detik dengan kendaraan di depan atau setidaknya berilah jarak dua detik, yaitu ukuran waktu normal otak manusia bereaksi terhadap suatu insiden di depannya. 7.Hindari kebiasaan buruk paling sering yang kita lihat di Indonesia yaitu ketika ada kendaraan yang langsung keluar dari gang/tikungan tanpa berhenti melihat dan ‘berkomunikasi’ dengan arus lalu lintas di jalur utama. Hati-hati juga dengan anak-anak atau binatang yang tiba-tiba masuk ke badan jalan.
