• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisa faktor-faktor ketertarikan Konsumen terhadap Sepeda Motor Honda di Kota Medan dengan Analisis Konjoin

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisa faktor-faktor ketertarikan Konsumen terhadap Sepeda Motor Honda di Kota Medan dengan Analisis Konjoin"

Copied!
65
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISA FAKTOR- FAKTOR KETERTARIKAN KONSUMEN

TERHADAP SEPEDA MOTOR HONDA DI KOTA MEDAN DENGAN

ANALISIS KONJOIN

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi dan memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Sains

DOLMAR TOBING

110823018

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

Judul : ANALISA FAKTOR-FAKTOR KETERTARIKAN KONSUMEN TERHADAP SEPEDA MOTOR HONDA DI KOTA MEDAN DENGAN ANALISIS KONJOIN

Kategori : SKRIPSI

Nama : DOLMAR TOBING

Nomor Induk Mahasiswa : 110823018

Program Studi : MATEMATIKA

Departemen : MATEMETIKA

Fakultas : MATEMETIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Diluluskan di

Medan, 2014

Komisi Pembimbing :

Pembimbing 1 Pembimbing 2

Drs. Ujian Sinulingga, M. Si Drs. Gim Tarigan, M. Si

NIP. 19560303 198403 1 004 NIP. 19550202 198601 1 001

Diketahui/ Disetujui oleh

Departemen Matematika FMIPA USU Ketua,

Prof. Dr. Tulus, MSi

(3)

ANALISA FAKTOR-FAKTOR KETERTARIKAN KONSUMEN TERHADAP SEPEDA MOTOR HONDA DI KOTA MEDAN DENGAN ANALISIS KONJOIN

SKRIPSI

Saya mengakui bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan, data dan ringkasan yang masing-masing disebut sumbernya.

Medan, 2014

(4)

PENGHARGAAN

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang, dengan limpah karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan judul studi ANALISA FAKTOR-FAKTOR KETERTARIKAN KONSUMEN TERHADAP SEPEDA MOTOR HONDA DI KOTA MEDAN DENGAN ANALISIS KONJOIN.

(5)

SEPEDA MOTOR HONDA DI KOTA MEDAN DENGAN ANALISIS KONJOIN

ABSTRAK

Analisis Konjoin adalah suatu teknik yang secara spesifik digunakan untuk memahami bagaimana keinginan atau preferensi konsumen terhadap suatu produk atau jasa dengan mengukur tingkat kegunaan dan nilai kepentingan relatif berbagai atribut suatu produk.

Analisis Konjoin mencoba untuk menentukan kepentingan relatif yang dikaitkan pelanggan pada atribut yang penting dan utilitis yang mereka kaitkan pada tingkatan atau level atribut. Prosedur konjoin mencoba untuk memberikan nilai pada tingkatan/level dari setiap atribut, sehingga nilai yang dihasilkan atau utilitis yang dikaitkan pada stimulus cocok atau sedekat mungkin dengan evaluasi input yang diberikan oleh responden. Oleh karena itu analisis konjoin sangat membantu penelitian dalam pemasaran, terutama untuk mengetahui penting atau tidak suatu atribut beserta level pada sepeda motor honda.

Hasil pengolahan analisis konjoin pada penelitian ini didapatkan informasi bahwa faktor ketertarikan konsumen dalam memilih sepeda motor honda lebih mengharapakan produk tersebut dengan Mesin 150CC-200CC, Harga <16.500.000, velg jari-jari, Type Matic serta warna merah.

(6)

MEDAN WITH CONJOINT ANALYSIS

ABSTRACK

Conjoint analysis is a technique that is specifically used to understand how the desires or preferences of consumers to a product or service by measuring the level of usability and value of the relative importance of various attributes of a product.

Conjoint analysis attempts to determine the relative importance attributed to the attributes that are important customers and utilities to which they attach to the level or attribute level. Conjoint procedure attempts to assign values to the level / levels of each attribute, so that the resulting value or utility that is attached to a suitable stimulus evaluation or as close as

possible to the input given by the respondents. It is therefore very helpful Conjoint analysis in marketing research, especially to find out important or not an attribute and its levels at honda motorcycle.

Conjoint analysis processing results in this study obtained information that the consumer interest factor in choosing a more honda motorcycle expects the product with 150CC-200cc Engine, Price <16,500,000, wheel sPOKE, Type Matic and red colors.

(7)

DAFTAR ISI

2.1.1 Pengertian Regresi 10 2.1.2 Regresi Linier Sederhana 12 2.1.3 Regresi Linier Berganda 12

2.2 Analisis Konjoin 13

(8)

4.1 Kesimpulan 44

4.2 Saran 44

DAFTAR PUSTAKA 44 LAMPIRAN Lampiran 1 45

Lampiran 2 46

Kuesioner Penelitian 50

(9)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Penjualan sepeda motor di Kota Medan Tahun 2009-2013 2

Tabel 1.2 Tabel Keeratan Korelasi 6

Tabel 1.3 Tiga Taraf Pengkodean 6

Tabel 2.1 Tiga Taraf Pengkodean 19

Tabel 2.1 Tiga Taraf Pengkodean 21

Tabel 3.1 Atribut dan Level Atribut 26

Tabel 3.2 Stimulus yang Menjadi Kuesioner Penelitian 27

Tabel 3.3 Nilai Utility Keseluruhan Dari Responden Dengan Menggunakan SPSS 28

Tabel 3.4 Hasil Ranking seluruh Responden 29

Tabel 3.5 Pengkodean Data untuk Regresi 31

Tabel 3.6 Coefficients 32

Tabel 3.7 Uji reliabiltas dan Validitas 33

Tabel 3.8 Hasil Analisis Konjoin 41

(10)

ANALISA FAKTOR-FAKTOR KETERTARIKAN KONSUMEN TERHADAP SEPEDA MOTOR HONDA DI KOTA MEDAN DENGAN

ANALISIS KONJOIN

ABSTRAK

Analisis Konjoin adalah suatu teknik yang secara spesifik digunakan untuk memahami bagaimana keinginan atau preferensi konsumen terhadap suatu produk atau jasa dengan mengukur tingkat kegunaan dan nilai kepentingan relatif berbagai atribut suatu produk.

Analisis Konjoin mencoba untuk menentukan kepentingan relatif yang dikaitkan pelanggan pada atribut yang penting dan utilitis yang mereka kaitkan pada tingkatan atau level atribut. Prosedur konjoin mencoba untuk memberikan nilai pada tingkatan/level dari setiap atribut, sehingga nilai yang dihasilkan atau utilitis yang dikaitkan pada stimulus cocok atau sedekat mungkin dengan evaluasi input yang diberikan oleh responden. Oleh karena itu analisis konjoin sangat membantu penelitian dalam pemasaran, terutama untuk mengetahui penting atau tidak suatu atribut beserta level pada sepeda motor honda.

Hasil pengolahan analisis konjoin pada penelitian ini didapatkan informasi bahwa faktor ketertarikan konsumen dalam memilih sepeda motor honda lebih mengharapakan produk tersebut dengan Mesin 150CC-200CC, Harga <16.500.000, velg jari-jari, Type Matic serta warna merah.

(11)

ABSTRACK

Conjoint analysis is a technique that is specifically used to understand how the desires or preferences of consumers to a product or service by measuring the level of usability and value of the relative importance of various attributes of a product.

Conjoint analysis attempts to determine the relative importance attributed to the attributes that are important customers and utilities to which they attach to the level or attribute level. Conjoint procedure attempts to assign values to the level / levels of each attribute, so that the resulting value or utility that is attached to a suitable stimulus evaluation or as close as

possible to the input given by the respondents. It is therefore very helpful Conjoint analysis in marketing research, especially to find out important or not an attribute and its levels at honda motorcycle.

Conjoint analysis processing results in this study obtained information that the consumer interest factor in choosing a more honda motorcycle expects the product with 150CC-200cc Engine, Price <16,500,000, wheel sPOKE, Type Matic and red colors.

(12)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Perkembangan teknologi dan industri membawa dampak bagi kehidupan manusia

terutama dunia usaha pada saat ini. Di samping itu banyaknya usaha yang

bermunculan baik perusahaan kecil maupun besar berdampak pada persaingan

yang ketat antar perusahaan baik yang sejenis maupun yang tidak sejenis. Oleh

karena itu pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan dalam

menghadapi persaingan, pengembangan usaha dan untuk mendapatkan laba,

sehingga perusahaan dapat mengembangkan produknya, menetapkan harga, dan

mendistribusikan barang dengan efektif.

Peluang industri sepeda motor untuk dapat berkembang dalam negeri sangat besar,

karena sepeda motor saat kini telah menjadi salah satu transportasi utama bagi

masyarakat. Akan tetapi persaingan juga nampaknya akan berlangsung ketat,

apalagi dengan masuknya sepeda motor dari Cina yang harganya jauh di bawah

sepeda motor yang lebih dulu berada di pasaran.

Perkembangan produksi sepeda motor pada beberapa tahun belakangan ini

mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Ini terjadi disebabkan semakin

meningkatnya permintaan konsumen terhadap sepeda motor. Dengan melihat

kecenderungan peningkatan permintaan terhadap sepeda motor di sumatera utara

akan menjadi peluang bisnis tersendiri bagi kalangan produsen sepeda motor.

Tingkat penjualan beberapa merk sepeda motor di kota medan dapat dilihat pada

(13)

Tabel 1.1Penjualan sepeda motor di Kota Medan Tahun 2009-2013

TOTAL 80699 94659 101155 90085 79016 445614

Sumber: CV.Indako Tradong.Co

Bila dilihat dari penjualan sepeda motor honda di Medan menunjukkan bahwa

sepeda motor merek honda lebih diminati masyarakat.Hal ini disebababkan oleh

beberapa hal yang di antaranya adalah honda telah melegenda, bengkel resmi yang

sudah banyak bertebaran di mana-mana, harga jual kembali relatif tinggi dan stabil

serta beberapa hal lain yang membuat honda lebih di kenal masyarakat. Strategi

pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan dimana strategi

pemasaran merupakan suatu cara mencapai tujuan dari sebuah perusahaan. Bagi

pihak manajemen sebuah perusahaan dapat merumuskan kegiatan-kegiatan yang

akan dilakukan untuk merumuskan strategi pemasaran, kegiatan penjualan,

kegiatan promosi, serta kegiatan lainnya yang dapat meningkatkan perusahaan

agar lebih kompetitif dalam memenangkan persaingan di masa mendatang.

Untuk memenangkan persaingan tersebut, produsen harus mampu

menempatkan posisi produknya.Untuk membedakan produknya dengan produk

para pesaing dengan memberikan keunggulan pada produknya untuk meraih

sasaran pasar.Oleh karena itu dibutuhkankemampuan manajemen untuk

membentuk posisi produk dalam benak konsumen. Pada saat menentukanpilihan

produk, konsumen harus mengetahui apa keunggulan dan kelemahan suatu produk

bila dibandingkan dengan produk lainnya.

Dalam bidang riset pemasaran sering terjadi masalah bagaimana

(14)

ilmu teknologi yang semakin pesat ini dimana Konsumen pasti membutuhkan

dan menginginkan barang-barang teknologi salah satunya adalah Sepeda Motor.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di paparkan tersebut, maka

penulis memilih judul “Analisa faktor-faktor ketertarikan Konsumen terhadap

Sepeda Motor Honda di Kota Medan dengan Analisis Konjoin”.

1.2Perumusan Masalah

Perumusan masalah dari penelitian ini adalah :

a. Bagaimana memperoleh kombinasi baru produk Sepeda Motor yang paling

disukai konsumen.

b. Mengetahui nilai utilitas yang paling tinggi dari 5 faktor atau atribut sehingga

diperoleh produk yang lebih tinggi nilai belinya dengan menggunakananalisis

konjoin.

c. Mengetahui yang mempengaruhi konsumen memilih produk sepeda motor.

1.3Batasan Masalah

Dalam penulisan tugas akhir ini, penulis membatasi ruang lingkup permasalahan

sebagai berikut:

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah :

a. Produk objek penelitian dibatasi untuk Sepeda Motor Honda produksi tahun

2011 sampai tahun 2014.

b. Responden yang menjadi objek penelitian adalah pemilik sepeda motor honda

minimal 1 tahun.

(15)

1.4Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk:

a. Mengetahui seberapa besar kesukaan konsumen terhadap suatu atribut.

b. Mengetahui spesifikasi Sepeda Motor yang dipilih konsumen.

1.5Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Membantu penulis dalam menerapkan ilmu yang telah di dapat selama di

perkuliahan ke dalam dunia nyata.

2. Menambah pengetahuan penulis tentang analisis konjoin.

3. Memberikan kombinasi atribut pada produk Sepeda Motor yang menjadi

kesukaan konsumen.

4. Mendapatkan nilai utilitas pada atribut Sepeda Motor.

5. Menghasilkan konsep produk baru yang paling diinginkan sesuai preferensi

responden.

1.6Tinjauan Pustaka

Regresi linier berganda adalah analisis regresi yang menjelaskan hubungan antara

peubah respon (variable dependen) dengan faktor-faktor yang mempengaruhi

lebih dari satu prediktor (variabel independen) (Sudjana,1996).

Regresi linier berganda hamper sama dengan regresi linier

sederhana,hanya saja pada regresi linier berganda variable bebasnya lebih dari

satu variable penduga. Tujuan alisis regresi linier berganda adalah untuk

mengukur intensitas hubungan antara dua variabel atau lebih dan membuat

(16)

Secara umum model regresi linier berganda adalah :

��=�0+�1��+�� Dengan:

��= Variabel Terikat

�� = variabel bebas

�0= jarak titik pangkal dengan titik potong garis regresi pada sumbu Y

�1= Kemiringan garis regresi

��= Kesalahan

Untuk persamaan regresi untuk populasi secara umum dituliskan sebagai berikut :

Ŷ= �0+ �11+�22 +�33+⋯+� Dengan:

Ŷ = perkiraan/ramalan Y

�1… ,�� = koefisien regresi

�1… ,�� = Variabel bebas

Sugiyono (2006) menyatakan, bahwa instrument (kuesioner) harus diuji.

Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan

reliabel. Uji validitas atau kesasihan digunakan untuk mengetahui seberapa tepat

suatu alat ukur mampu melakukan fungsi. Alat ukur yang dapat digunakan dalam

pengujian validitas suatu kuesioner adalah angka hasil korelasi antara skor

pernyataan dan skor keseluruhan pernyataan responden terhadap informasi dalam

kuesioner.

Perhitungan uji validitas ini dilakukan dengan bantuan program Statistical product

and Service Solution (SPSS). Pengujian reliabilitas bertujuan untuk mengetahui

konsistensi atau keteraturan hasil pengukuran suatu instrumen apabila instrument

tersebut digunakan lagi sebagai alat ukur suatu objek atau responden. Menurut

Sugiyono (2001), “instrument yang reliabel adalah instrument yang bila digunakan

beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang

sama’’

(17)

adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi seseorang terhadap suatu objek

yang terdiri atas satu atau banyak bagian.Hasil utama Konjoin Analisis adalah

suatu bentuk (desain) produk barang atau jasa, atau objek tertentu yang

diinginkan oleh sebagian besar responden.

Menurut J. Supranto (2004), analisis konjoin mencoba ntuk menentukan

kepentingan relatif yang dikaitkan pelanggan pada atribut yang penting dan

utilities yang mereka kaitkan pada tingkatan atau level atribut. Prosedur konjoin

mencoba untuk memberikan nilai pada tingkatan/ level dari setiap atribut, sehingga

nilai yang dihasilkan atau utilities yang dikaitkan pada stimulus cocok atau sedekat

mungkin dengan evaluasi input yang diberikan oleh responden. Asumsi yang

mendasari ialah bahwa setiap set stimulus, seperti produk, merek, atau toko

dievaluasi sebagai perangkat atribut atau a bundle of atributes.

Teknik pengambilan sampel Purposive sampling (Judgement Sampling/

Expert Choise) Husein Umar (2003) dapat dipakai pada saat ingin mengetahui

pendapat konsumen yang memakai sendiri tentang produk Sepeda Motor Honda

yang akan dibuat. Peneliti telah beranggapan bahwa konsumen Sepeda Motor

Honda akan lebih banyak tahu daripada orang- orang lain, peneliti telah

melakukan pertimbangan untuk hal tersebut.

Untuk mendapatkan sampel yang benar-benar mewakili seluruh populasi,

maka dalam penelitian ini teknik penentuan jumlah sampel menggunakan rumus

pendugaan proporsi sebagai berikut:

(18)

Nasendi (2000) menyatakan, matriks merupakan himpunan unsur-unsur

yang disusun menurut baris dan kolom, sehingga berbentuk empat persegi

panjang, di mana panjangnya dan lebarnya ditunjukkan oleh banyaknya kolom–

kolom dan baris-baris. Apabila suatu matriks P yang terdiri dari unsur ��� dengan

i menunjukkan baris dan j menunjukkan kolom, dengan orde matriks m x n maka

unsur matriksnya adalah mn unsur.

Manfaat yang dapat diambil dari penggunaan analisis konjoin ini adalah

produsen dapat mencari solusi kompromi yang optimal dalam merancang dan

mengembangkan suatu produk(Sarwono:2008). Analisis ini dapat juga

dimanfaatkan untuk merancang harga, memprediksi tingkat penjualan atau

penggunaan produk, uji coba konsep produk baru, segmentasi preferensi, dan

merancang strategi promosi. Atribut- atribut yang digunakan dalam analisis

konjoin berskala kategorik, sehingga dibutuhkan peubah boneka untuk mewakili

taraf-tarafnya ke dalam model.

Model dasar analisis konjoin secara matematis sebagai berikut :

� (�) = �

� ( �) = seluruh utility dari suatu alternatif (overall utility of an alternative)

���= sumbangan the part-worth atau utility yang terkait dengan level j). j, j = 1, 2, . . . , � dari atribut ke i ( i, i = 1, 2, . . ., m)

�� = banyaknya level atribut i. m = banyaknya atribut.

(19)

1.7Metodologi Penelitian

Dalam penelitian ini tahapan-tahapan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Menentukan atribut dan level atribut.

a. Menentukan atribut atau faktor penting yang akan diteliti yaitu Mesin,

Type, Harga, Velg, Striping/Warna.

b. Menyusun level dari setiap atribut produk Sepeda Motor Honda.

2. Membuat kombinasi stimuli dan mereduksi jumlah produksi sehingga

konsumen lebih mudah memberikan pendapat pada setiap stimuli.

3. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada

responden.

4. Melakukan uji Validitas dan Reliabilitas dari pendapat (kuesioner) responden.

5. Evaluasi utilitas untuk tiap faktor dan level.

a. Menentukan nilai utilitas tiap level untuk masing-masing faktor.

b. Menentukan nilai kepentingan relatif tiap faktor dan membandingkannya

dengan total kepentingan seluruh faktor tiap responden.

6. Interpretasi hasil melalui pengelompokan responden yang memiliki nilai

utilitas dan kepentingan relatif sama dan estimasi tingkah laku responden.

(20)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Sepeda Motor

Sepeda motor adalah kendaraan beroda dua yang digerakkan oleh sebuah mesin.

Letak kedua roda sebaris lurus dan pada kecepatan tinggi sepeda motor tetap stabil

disebabkan oleh gaya giroskopik. Sedangkan pada kecepatan rendah, kestabilan

atau keseimbangan sepeda motor bergantung kepada pengaturan setang oleh

pengendara. Penggunaan sepeda motor di Indonesia sangat populer karena

harganya yang relatif murah, terjangkau untuk sebagian besar kalangan dan

penggunaan bahan bakarnya serta serta biaya operasionalnya cukup hemat.

Sepeda motor merupakan pengembangan dari sepeda konvensional yang

lebih dahulu ditemukan. Pada tahun 1868, Michaux ex Cie, suatu perusahaan

pertama di dunia yang memproduksi sepeda dalam skala besar, mulai

mengembangkan mesin uap sebagai tenaga penggerak sepeda. Namun usaha

tersebut masih belum berhasil dan kemudian dilanjutkan oleh Edward Butler,

seorang penemu asal Inggris. Butler membuat kendaraan roda tiga dengan suatu

motor melalui pembakaran dalam. Sejak penemuan tersebut, semakin banyak

dilakukan percobaan untuk membuat motor dan mobil. Salah satunya dilakukan

(21)

2.2 Regresi Linier Berganda

Dalam regresi sederhana, simbol yang digunakan untuk variabel bebasnya adalah

X. Dalam regresi berganda persamaan regresinya memiliki lebih dari satu variabel

bebas maka perlu menambah tanda bilangan pada setiap variabel tersebut, dalam

hal ini �1,�2, …� (Sudjana, 1996)

Secara umum model regresi linier berganda ditulis sebagai berikut :

��=�0+�1��+�� Dengan:

��= Variabel Terikat

�� = variable bebas

�0= jarak titik pangkal dengan titik potong garis regresi padasumbu Y

�1= Kemiringan garis regresi

��= Kesalahan

Untuk persamaan regresi untuk populasi secara umum dituliskan sebagai berikut :

Ŷ= �0+ �11+�22 +�33+⋯+� Dengan:

Ŷ = perkiraan/ramalan Y

�1…�� = koefisien regresi

�1…�� = Variabel bebas

2.3 Analisis Konjoin

Analisis konjoin di kembangkan pada tahun 1964 oleh statistisi matematika dan

psikologi Tuce dan Tukey. Dan mulai dikembangkan pada tahun 1970-an pada

bidang ilmu yang terkait dengan preferensi seseorang, seperti bidang pemasaran,

sosial politik dan psikologi. Pada asarnya, tujuan analisis konjoin adalah untuk

mengetahui bagaimana persepsi seseorang terhadap suatu objek yang terdiri atas

(22)

Oleh karena itu teknik ini sangat bermanfaat dalam pemasaran untuk

mengetahui preferensi konsumen terhadap suatu produk yang diluncurkan di

pasar.Model dasar analisis konjoin secara matematis sebagai berikut:

� (�) = � � �����

���= sumbangan the part-worth atau utility yang terkait dengan level j. j = 1, 2, . . . , � dari atribut ke i (i = 1, 2, . . ., m)

��= banyaknya level atribut i.

m = banyaknya atribut

��� = Peubah boneka atribut ke-i taraf ke-j

rumus untuk nilai kepentingan relatif adalah :

�� = ��

�� = Bobot kepentingan relatifatribut

�� = Range nilai kepentinganatribut

Range nilai kepentingan relatif untuk tiap atribut dapat dicari dengan rumus:

�� = { ���� ( ��� ) – min ( ��� ) } (3)

2.4Tahapan- tahapan Analisis Konjoin

a. Perumusan masalah

Perumusan masalah dalam analisis konjoin dimulai dari mendefenisikan

produk sebagai kumpulan dari tiap dimana setiap atribut terdiri atas beberapa

taraf/level. Atribut yang sudah dianggap mewakili ditentukan skalanya.

b. Mengidentifikasi atribut

Ada Sejumlah metode yang dapat digunakan untuk menentukan atribut atau

(23)

yaitu peneliti menentukan terlebih dahulu atribut dan kriteria sesuatu dengan

pertanyaan peneliti, menelusuri kepustakaan, melakukan wawancara

individual dan melakukan serangkaian diskusi kelompok.

c. Merancang kombinasi atribut (Stimuli)

Setelah mengidentifikasi atribut beserta taraf-tarafnya, kemudian dilakukan

perancangan stimuli yaitu kombinasi taraf antar atribut. Pendekatan yang

umum digunakan untuk merancang stimuli yaitu kombinasi berpasangan

(pairwise comparison) atau evaluasi dua fakor dan kombinasi lengkap (full

profile) atau evaluasi banyak faktor.

d. Memilih skenario (produk hipotesis) yang paling disukai.

Skenario tersebut menggambarkan semua kemungkinan konfigurasi kesukaan

terhadap produk sepeda motor. Jumlah skenario meningkat dengan

meningkatnya jumlah atribut dan tingkat atribut. Konsumen tentu tidak dapat

mengevaluasi ribuan produk, solusinya adalah melakukan survey untuk

mereduksi jumlah produk sehingga konsumen dapat memberikan pilihan.

e. Menentukan preferensi konsumen

Tahap beikutnya adalah menyajikan skenario hipotesis yang sudah dipilih

kepada konsumen. Preferensi skenario dalam kuesioner diungkapkan dengan

metode pilihan diskret. Kepada konsumen disajikan sejumlah pilihan untuk

masing- masing pilihan, konsumen diminta memilih satu skenario (produk)

paling disukai. Penggunaan metode pilihan diskret lebih dianjurkan ketimbang

metode pengukuran lainnya. Ada dua cara untuk mengevaluasi kombinasi,

yaitu:

a. Mengurutkan (ranking)

b. Memberikan rating

Dalam penelitian digunakan dengan cara ranking dan karena atribut-atribut

yang digunakan dalam analisis konjoin berskala kategorik, sehingga dibutuhkan

(24)

2.5Menentukan Metode Pengumpulan Data 2.5.1 Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan unit atau individu dalam ruang lingkup yang ingin

diteliti, sedangkan sampel adalah sebagian anggota dari populasi yang dipilih

dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga diharapkan dapat mewakili

prosedurnya.(Sugiharto dkk;2003). Populasi dibedakan menjadi populasi sasaran

dan populasi sampel.Populasi sasaran adalah keseluruhan individu dalam

areal/wilayah/kurun waktu yang sesuai dengan tujuan penelitian. Populasi sampe

adalah keseluruhan individu yang akan menjadi satuan analisis dalampopulasi

yang layak dan sesuai untuk dijadikan sebagai sampel penelitian.

Dalam pelaksanaan penelitian ini, ruang lingkup populasi merupakan area

yang sangat luas batasnya sehingga penggunaan populasi sebagai instrument

penelitian sangat sulit dilakukan. Oleh karena itu, untuk memenuhi kelayakan

dalam pelaksanaan penelitian, ditentukan populasi sasaran (target population),

yaitu populasi yang digunakan untuk mengeneralisasi hasil penelitian.

Masalah sampel akan terjadi bila jumlah populasi terlalu besar dan

menyebar sehingga diluar jangkauan penelitian. Sedangkan dalam penelitian ini

pengambilan sampel dilakukan dengan teknik penarikan contoh acak berstrata

proposional (propotional stratified random sampling). Dalam teknik stratifikasi

proposional, jumlah proporsi masing- masing strata dalam sampel ditentukan

secara proposional sesuai denganbesarnya dalam populasi. Proporsi atau strata

terbesar akan mendapatkan sampel lebih besar dibandingkan dengan strata yang

lebih kecil. Alasan teknik ini digunakan peneliti untuk mengambil sampel,

disebabkan karena dapat memperkecil galat (errors) penarikan sampel serta

meningkatkan peluang setiap strata yang terwakili dalam sampel, selain itu juga

agar mendapatkan ketepatan yang lebih tinggi, karena stratifikasi akan

menghasilkan presisi yang lebih baik dalam melakukan estimasi terhadap sifat-

(25)

2.5.2 Teknik Penarikan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang dipakai adalah Purposive sampling (Judgement

Sampling/ Expert Choise). Dengan cara ini semua elemen populasi belum tentu

memiliki peluang yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel, atau sering

juga dikatakan pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan karena dalam

pelaksanaannya digunakan pertimbangan tertentu oleh periset. Data yang

digunakan merupakan data primer yang kemudian diuji validitas dan dan

reliabilitasnya. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, maka digunakan

kuesioner untuk mengetahui beberapa informasi yang dapat digunakan dalam

penelitian. Teknik pengambilan sampel Purposive sampling (Judgement Sampling/

Expert Choise)Husein Umar (2003) dapat dipakai pada saat ingin mengetahui

pendapat konsumen yang memakai sendiri tentang produk Sepeda motor honda

yang akan dibuat. Peneliti telah beranggapan bahwa konsumen sepeda motor

honda akan lebih banyak tahu daripada orang- orang lain, peneliti telah melakukan

pertimbangan untuk hal tersebut.

Untuk mendapatkan sampel, maka dalam penelitian ini teknik penentuan

jumlah sampel menggunakan rumus pendugaan proporsi sebagai berikut:

� = ��/2

P : Proporsi kasus yang diteliti

Q: 1-P

e: derajat penyimpangan terhadap populasi yang diinginkan.

2.6 Variabel Dummy

Variabel yang di analisis dengan model regresi dapat berupa variabel

(26)

model regresi sering juga disebut dengan istilah Dummy (Algifari:2000)

Untuk membangun model regresi yang peubah bebasnya mengandung

variabel kualitatif, salah satunya adalah menggunakan peubah boneka. Peubah

boneka merupakan cara yang sederhana untuk mengkuantifikasi variabel yang

kualitatif. Untuk variabel kualitatif yang mempunyai k kategori bisa dibangun

k–1 peubah boneka. Peubah boneka ini biasanya mengambil nilai 1 atau 0.

Kedua nilai yang diberikan tidak menunjukkan bilangan (numerik) tetapi

hanya sebagai identifikasi kelas atau kategorinya. Di dalam literatur Supranto

(2004) menyebutkan bahwa:

a. Atribut yang mempunyai dua taraf diberi kode 1 untuk salah satu taraf

dan 0 untuk lainnya.

b. Atribut dengan tiga taraf pengkodean disajikan dalam Tabel 2.1.

Tabel 2.1 Tiga Taraf Pengkodean

Taraf Kode

Taraf 1 1 0

Taraf 2 0 1

Taraf 3 0 0

Untuk taraf lebih dari tiga, pengkodean dilakukan dengan cara yang

sama sehingga setiap faktor memiliki k-1 peubah boneka. Banyaknya peubah

boneka sama dengan banyaknya kategori (taraf) dikurangi satu. Metode

regresi dengan variabel dummy sangat umum digunakan untuk data berjenis

nonmetrik maupun metrik, dimana data telah diperoleh melalui pengurutan

maupun penilaian terhadap kombinasi atribut atau stimulus yang telah

dirancang sebelumnya. Terdapat beberapa variasi penggunaan metode regresi

dengan variabel dummy yakni:

a. Bila data yang digunakan berasal dari penilaian stimulus yang telah

dirancang sebelumnya dan penilaian dilakukan dengan menggunakan skala

metrik, maka regresi dengan variabel dummy dapat dihitung dengan

langsung menggunakan pendekatan ordinary least square (OLS).

b. Bila penilaian stimulus menggunakan urutan (rangking) stimulus, maka

(27)

Monotonic Regressiom atau menggunakan Multidimensional Scaling

(MDS) yang dikombinasikan dengan Multy Analysis Of Variance

(MANOVA). Kemudian analisis dilanjutkan dengan regresi menggunakan

variabel dummy.

c. Bila data diperoleh melalui penilaian secara terpisah dari masing- masing

atribut, dimana variabel tak bebas umumnya berupa intensitas pilihan,

maka analisis yang digunakan adalah LOGIT model.

2.7 Uji Validitas dan Reliabilitas

Sugiyono(2006) menyatakan, bahwa instrument (kuesioner) harus diuji. Instrumen

yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel. Uji

validitas atau kesasihan digunakan untuk mengetahui seberapa tepat suatu alat

ukur mampu melakukan fungsi. Alat ukur yang dapat digunakan dalam pengujian

validitas suatu kuesioner adalah angka hasil korelasi antara skor pernyataan dan

skor keseluruhan pernyataan responden terhadap informasi dalam kuesioner.

Pengujian reliabilitas menggunakan rumus teknik korelasi korelasi Karl Pearson

product moment dengan menggunakan rumus:

��

=

� (∑��)− (∑�∑�)

�{� ∑ �2− (∑�)2}{�∑�2− (∑�)2} (5)

Keterangan:

��� = Korelasi Karl Pearson Moment N = Jumlah responden

X = Nilai variabel X

Y = Nilai Variabel Y.

Perhitungan uji validitas ini dilakukan dengan bantuan program Statistical

product and Service Solution (SPSS). Pengujian reliabilitas bertujuan untuk

(28)

instrument tersebut digunakan lagi sebagai alat ukur suatu objek atau responden.

Menurut Sugiyono (2001), “instrument yang reliabel adalah instrument yang bila

digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan

data yang sama’’. Kategori keeratan koefisien korelasi disajikan dalam Tabel 2.2.

Tabel 2.2 Tabel Keeratan Korelasi

0.80 <���≤ 1.00 Reliabilitas sangat tinggi

0.60 <���≤ 0.80 Reliabilitas tinggi

0.40 <���≤ 0.60 Reliabilitas sedang

0.20 <���≤ 0.40 Reliabilitas rendah

-1.00 <���≤ 0.20 Reliabilitas sangat rendah

2.8 Preferensi Konsumen

Data preferensi mengurutkan merek atau stimulus dinyatakan dalam preferensi

responden untuk beberapa atribut/ciri/sifat. Cara yang biasa dilakukan ialah bahwa

data diperoleh melalui peringkat preferensi. Responden diminta untuk membuat

peringkat merek dari paling disukai sampai yang paling tidak disukai (Supranto,

2004).Preferensi konsumen terhadap Sepeda Motor difokuskan pada bagian:

a. Mesin

Mesin adalah alat mekanik atau elektrik yang mengirim atau mengubah energi

untuk melakukan atau membantu pelaksanaan tugas manusia. Biasanya

membutuhkan sebuah masukan sebagai pelatuk, mengirim energi yang telah

diubah menjadi sebuah keluaran, yang melakukan tugas yang telah

disetel.Terdapat 2jenis Mesin yaitu 100CC-125CC dan 150CC-200CC.

b.

Harga

Harga merupakan faktor yang penting dalam hal memilih sepeda motor mana yang

akan di beli konsumen. Terdapat 4 kelompok harga yang di gunakan yaitu

(29)

c. Velg

Velg atau rim adalah lingkaran luar desain logam yang tepi bagian dalam dari ban

sudah terpasang pada kendaraan seperti sepeda motor. Jenis dari Velg yang di teliti

yaitu : Jari-jari dan racing.

d. Tipe

Tipe sepeda motor merupakan hal dasar yang harus diperhatikan dalam memiliki

sepeda motor. Tipe yang di teliti yaitu : Sport, bebek, matic.

e. Striping

Faktor Striping sangat mempengaruhi minat konsumen dalam membeli suatu

produk, Secara umum semakin indahbentuk barang, minat konsumen untuk

membeli semakin kecil dan sebaliknya, Warna Sepeda Motor ditentukan dalam 4

bagian yaitu Campur, Hitam, Putih, Merah.

2.9 Interpretasi Hasil

Kuhfeld(2000)menyatakan, ada beberapa ketentuan dalam melakukan interpretasi

hasil, yaitu :

a. Taraf yang memiliki nilai kegunaan lebih tinggi adalah taraf yang lebih disukai.

b. Total nilai kegunaan masing–masing kombinasi sama dengan jumlah nilai

kegunaan tiap taraf dari atribut–atribut tersebut.

c. Kombinasi yang memiliki total nilai kegunaan tertinggi adalah kombinasi yang

paling disukai responden

d. Atribut yang memiliki perbedaan nilai kegunaan lebih besar antara nilai

(30)

BAB 3

PEMBAHASAN

3.1 Karakteristik Responden

Pada penelitian ini populasi yang akan diambil adalah :

a. Konsumen Sepeda Motor Honda di Kota Medan

b. Konsumen yang memiliki dan yang memakai produk khusus untuk Sepeda

Motor Honda minimal 1 (satu) tahun.

c. Motor honda konsumen merupakan motor produksi antara tahun 2011 sampai

tahun 2014.

3.2 Penarikan Sampel

Jumlah sampel minimum yang diambil ditentukan dengan menggunakan rumus:

=

��

2 2()

�2 Dengan:

n: Jumlah sampel

��

2 : Nilai Z pada derajat kemaknaan (95% atau 1,96)

P : ditetapkan 50%

Q: P adalah 0.5 sehingga Q = 1 – 0.5

e : 10% atau 0.1

=

1,962.0,5 (0,5) 0,12 ; � = 96

(31)

Desain penelitian yang dirancang dari variabel-variabel adalah :

Variabel bebas : taraf-taraf dari atribut (16 level)

Variabel terikat : total nilai kegunaan (utility) atau ranking.

3.3 Analisis Preferensi Sepeda Motor Secara Umum

Tabel 3.1 Atribut dan Level Atribut

No ATRIBUT LEVEL ATRIBUT KETERANGAN

1 MESIN 1 100CC-125CC

2 150-200CC

2 HARGA 1 < 16.500.000

2 16.000.000-20.000.000

3 20.000.000-23.500.000

4 >23.500.000

3 VELG 1 JARI-JARI

2 RACING

4 TIPE 1 SPORT

2 BEBEK

3 MATIC

5 STRIPING 1 CAMPUR

2 HITAM

3 PUTIH

4 MERAH

Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi atribut yang dianggap penting oleh

konsumen dalam membeli Sepeda Motor Honda, menentukan kombinasi atribut

yang disukai konsumen dan untuk menentukan urutan prioritas atribut yang

(32)

3.4 Penyajian Data

Setelah kombinasi atribut produk dan levelnya diperoleh, selanjutnya adalah

menanyakan preferensi responden terhadap setiap kombinasi. Metode demikian

disebut full-profil-procedure. Untuk mengurangi tugas evaluasi dari responden

maka kombinasi sepeda motor sebanyak 216 didesain oleh SPSS yang

menghasilkan 16 kombinasi, dan responden tidak perlu mengisi semua stimuli.

Tabel 3.2 Stimulus yang Menjadi Kuesioner Penelitian

NO MESIN HARGA VELG TIPE STRIPING

1 100-125CC 20.000.000-23.500.000 JARI-JARI MATIC HITAM

2 150-200CC 20.000.000-23.500.000 RACING BEBEK CAMPUR

3 150-200CC 16.500.000 – 20.000.000 JARI-JARI SPORT CAMPUR

4 150-200CC >23.500.000 JARI-JARI SPORT MERAH

5 150-200CC >23.500.000 JARI-JARI BEBEK HITAM

6 150-200CC <16.500.000 RACING SPORT HITAM

7 100-125CC >23.500.000 RACING MATIC CAMPUR

8 100-125CC <16.500.000 JARI-JARI BEBEK PUTIH

9 150-200CC 20.000.000 – 23.500.000 RACING SPORT PUTIH

10 100-125CC 20.000.000 – 23.500.000 JARI-JARI SPORT MERAH

11 150-200CC <16.500.000 RACING MATIC MERAH

12 100-125CC 16.500.000 – 20.000.000 RACING BEBEK MERAH

13 150-200CC 16.500.000 – 20.000.000 JARI-JARI MATIC PUTIH

14 100-125CC <16.500.000 JARI-JARI SPORT CAMPUR

15 100-125CC >23.500.000 RACING SPORT PUTIH

16 100-125CC 16.500.000 – 20.000.000 RACING SPORT HITAM

(Data Primer, 2014)

Selanjutnya konsumen diminta untuk memberikan ranking terhadap

kombinasi Sepeda Motor Honda yang ada pada Tabel 3.2 dengan petunjuk 16

(33)

3.5 Hasil Olahan Data

Dengan cara menggunakan software SPSS dapat dilihat hasil nilai utiliydan

nilai importance valuespada setiap tanggapan responden seperti pada responden

pertama pada tabel 3.3 berikut :

Tabel 3.3 nilai utility dan importance pada responden pertama. Subject 1: 101.00

16.500.000-20.000.000 -.500 2.810

20.000.000-23.500.000 1.750 2.810

>23.500.000 -1.000 2.810

VELG JARI-JARI -1.000 1.622

Karena responden 1 mengisi angka 1 sampai 16, maka rata-ratanya adalah :

(1+2+3+4+5+6+7+8+9+10+11+12+13+14+15+16)/16=8,5

Angka ini menjadi dasar dalam menentukan besaran nilai utility pada setiap

atribut.Dimana nilai utility adalah selisih antara rata-rata faktor tertentu dengan

rata-rata keseluruhan. Seperti pada mesin 100CC-125CC jika dilihat dalam input

(34)

kombinasi 1, 7, 8, 10, 12, 14, 15, 16 dan responden 1 memberikan rangking pada

kombinasi tersebut dengan nilai9, 11, 12, 14, 10, 3, 4 dan 5 dengan demikian

rata-ratanya adalah (9+11+12+14+10+3+4+5)/8 = 9,75. Dengan demikian nilai utility

nya adalah :

9,75-8,5 = 1,250.

Pada mesin 150CC-200CCjika dilihat dalam input data pada lampiran 2 maka

kombinasi 150CC-200CC terdapat pada kombinasi 2, 3, 4, 5, 6, 9, 11 dan 13 dan

responden 1 memberikan rangking pada kombinasi tersebut dengan nilai 5, 6, 7, 8,

2, 13, 16, 1 dan dengan demikian nilai rata-ratanya adalah:

(5+6+7+8+2+13+16+1)/8 = 7,25. Dengan demikian nilai utility nya adalah :

7,25-8,5 = -1,25

Karena mesin 100CC-125CC bernilai positif sedangkan mesin 150CC-200CC

bernilai negatif atau lebih kecil, maka responden lebih suka dengan mesin

100CC-125CC.

Pada atribut harga pada level <16.500.000 terdapat pada kombinasi 6, 8, 11,14 dan

reponden 1 memberikan rangking kombinasi 2, 12, 16, 3, maka rata-ratanya adalah

(2+12+16+3)/4 = 8,25.

Maka nilai utility nya adalah 8,25-8,5= -0,250

Begitu seterusnya metode yang digunakan untuk menentukan nilai utility setiap

atribut yang nilainya lebih besar dari atribut yang lain menunjukkan suka dan nilai

atribut yang lebih kecil menunjukkan kurang disukai. Karena dalam penelitian ini

ada 96 responden maka tidak mungkin menjabarkan satu persatu nilai utility nya.

Tetapi semua hasil pengisian rangking oleh seluruh responden telah dirangkum

(35)

Tabel 3.4Nilai Utility Keseluruhan Dari RespondenDengan Menggunakan SPSS

16.500.000-20.000.000 .209 .511

20.000.000-23.500.000 .154 .511

>23.500.000 -.111 .511

a. Mesin. Karena utility untuk Mesin 100-125 CC memiliki nilai positif lebih

besar, maka secara umum responden lebih tertarik dengan Mesin Sepeda Motor

100-125 CC.

b. Harga. Karena utility untuk Harga 16.500.000-20.000.000memiliki nilai positif

lebih besar, maka secara umum responden lebih tertarik dengan harga Sepeda

Motor 16.500.000-20.000.000

c. Velg. Karena utility untuk VelgJari-Jari memiliki nilai positif lebih besar, maka

secara umum responden lebih tertarik dengan Velg Sepeda Motor Jari-Jari

d. Tipe. Karena utility sumber TipeMaticmemiliki nilai positif, maka secara umum

(36)

e. Striping. Karena utilityStriping Merah memiliki nilai positif lebih besar, maka

secara umum responden lebih tertarik dengan Striping Merah.

f. Dari FAKTOR IMPORTANCE, responden menganggap bahwa Tipe Sepeda

Motor adalah faktor yang paling penting dalam menilai atau memilih produk

Sepeda Motor (36,183%) kemudian faktor berikutnya dianggap penting adalah

Harga (23.7385%). Sedangkan faktor yang dianggap tidak terlalu penting

adalah Velg (7,711%).

Dengan memperhatikan utility secara umum pada Tabel 3.4 diperoleh ranking dari

seluruh responden sebanyak 96 pada Tabel 3.5.

Tabel 3.5 Hasil Ranking seluruh Responden

Untuk mendapatkan rangking keseluruhan seperti tabel 3.5 dilakukan dengan cara menghitung nilai utility dari masing-masing kombinasi produknya seperti tabel 3.6 dibawah ini:

NO MESIN HARGA VELG TIPE STRIPING RANGKING

1 100-125CC 20.000.000-23.500.000 JARI-JARI MATIC HITAM 15 2 150-200CC 20.000.000-23.500.000 RACING BEBEK CAMPUR 5

(37)

Tabel 3.6 Perhitungan mendapatkan rangking

3.6 Pengkodean Data Untuk Regresi

Pengkodean dalam analisis conjoin dilakukan dengan menggunakanvariabel

dummy dimana variabel kualitatif dirubah menjadi kuantitatif dengan cara

pengkodean level dari masing-masing atribut seperti proses pengkodean berikut

ini:

Untuk atribut Mesin, level dari atribut dikodekan sebagai berikut

Level �1

Level 1 1

Level 2 0

NO MESIN HARGA VELG TIPE STRIPING TOTAL RANGKING

1 0.066 0.154 0.096 1.522 0.016 1.854 15

2 -0.066 0.154 -0.096 -2.155 0.094 -2.068 5

3 -0.066 0.209 0.096 -2.155 0.094 -1.822 6

4 -0.066 -0.111 0.096 -2.155 0.110 -2.127 4

5 -0.066 -0.111 0.096 -2.155 0.016 -2.220 3

6 -0.066 -0.252 -0.096 -2.155 0.016 -2.553 1

7 1.776 -0.111 -0.096 1.522 0.094 3.185 16

8 1.776 -0.252 0.096 -2.155 -0.221 -0.756 8

9 -0.066 0.154 -0.096 -2.155 -0.221 -2.383 2

10 1.776 0.154 0.096 -2.155 0.110 -0.019 12

11 -0.066 -0.252 -0.096 1.522 0.110 1.218 13

12 1.776 0.209 -0.096 -2.155 0.110 -0.156 11

13 -0.066 0.209 0.096 1.522 -0.221 1.540 14

14 1.776 -0.252 0.096 -2.155 0.094 -0.441 9

15 1.776 -0.111 -0.096 -2.155 -0.221 -0.807 7

(38)

Untuk atribut Harga, level dari atribut dikodekan sebagai berikut:

Level �234

Level 1 1 0 0

Level 2 0 1 0

Level 3 0 0 1

Level 4 0 0 0

Untuk atribut Velg, level dari atribut dikodekan sebagai berikut:

Level �5

Level 1 1

Level 2 0

Untuk atribut Tipe, level dari atribut dikodekan sebagai berikut:

Level �67

Level 1 1 0

Level 2 0 1

Level 3 0 0

Untuk atribut Striping, level dari atribut dikodekan sebagai berikut :

Level �8910

Level 1 1 0 0

Level 2 0 1 0

Level 3 0 0 1

Level 4 0 0 0

Bentuk pertanyaan dalam kuesioner adalah pada Tabel 3.5 dan responden

diminta untuk menentukan preferensi mereka atas setiap kombinasi. Preferensi

kombinasi-kombinasi yang tersedia berdasarkan tingkat kesukaan relatif. Karena

masih berupa kata-kata, data pada Tabel 3.5 tersebut perlu dikodekan menjadi

variabel dummy, sebagaimana dilakukan pada regresi dengan variabel kuantitatif.

(39)

Tabel 3.7 Pengkodean Data untuk Regresi

Data yang sudah ditransformasi dapat dilihat pada Tabel 3.7. Analisis tingkat

agregat yang dilakukan untuk semua responden diperoleh dari hasil kuesioner

yang dianalisis menggunakan persamaan regresi linear berganda dengan variabel

bebas berupa dummy sebanyak 10 buah. Dengan bentuk umum persamaan regresi

yang diperoleh adalah:

U(x) = �0 + �11 + �22 + �33 + �44 + �55 + �66 + �77 + �88 + �99 +

�10�10 Dengan:

U(x) = Kegunaan atau utilitas

�1 = Variabel dummy mewakili bagian Mesin

�2,�3,�4 = Variabel dummy mewakili bagian Harga

�5 = Variabel dummy mewakili bagian Velg

�6,�7 = Variabel dummy mewakili bagian Tipe

(40)

Dari hasil pengkodean variabel dummy diatas diperoleh variabel bebas

sebagai koefisien dalam menentukan persamaan regresi linear dengan

menggunakan SPSS yang disajikan dalam Tabel 3.8.

Tabel 3.8 Koefisian Regresi

Sehingga diperoleh persamaan regresi sebagai berikut :

U(x)= 12,125+5,000�1+ 0,250�2+ 2,750�3+ 1,000�4+ 0,750�5+

−8,125�6−7,750�7−1,000�8−2,750�9− 2,250�10

3.7 Pengukuran Reliabilitas dan Validitas

Data yang telah dikumpulkan dari membagikan kuesioner dengan sampel

sebanyak 96 orang dilakukan uji reliabilitas dan validitasnya dengan menggunakan

SPSS disajikan dalan Tabel 3.9.

Tabel 3.9Uji Reabilitas dan Validitas

Value Sig.

Pearson's R .930 .000

(41)

Penilaian preferensi untuk lima validasi profil diprediksi dan nilai utility

pada Tabel 3.9, nilai-nilai ini berkorelasi dengan input ranking untuk profil yang

diperoleh dari responden.Pada pengukuran ini output korelasi secara pearson

menghasilkan angka yang relative kuat yaitu 0,930 (diatas 0,5). Hal ini

menunjukkan adanya hubungan yang kuat antara estimates dan actual, artinya data

hasil perhitungan dari model regresi berkorelasi sangat kuat dengan data yang

diperoleh berdasarkan pendapat responden.

Sedangkan pada uji signifikan lima korelasi diatas menghasilkan

signifikansi 0,001 (dibawah 0,05) maka kelima korelasi tersebut mempunyai

signifikansi yang kuat. Nilai koefisien inin signifikan pada α = 5%, karena jika

hasil ini memiliki signifikansinya diatas 0,05 maka signifikansinya tidak kuat.

Dengan demikian bisa dikatakan bahwa pendapat dari 96 responden tersebut valid

atau bisa diterima untuk menggambarkan ketertarikan konsumen terhadap Sepeda

Motor Honda di Kota Medan.

3.8 Penghitungan Analisis Konjoin

Persamaan regresi linear berganda, untuk memperkirakan nilai utility.

Harus diperoleh utility setiap atribut, setiap atribut memiliki sub level. Setiap level

perlu dilambangkan terlebih dahulu, untuk atribut Mesinutility masing-masing

level dilambangkan oleh �11 (100CC-150CC), �12 (150CC-200CC),. Untuk setiap

level atribut Harga dilambangkan oleh �21 (<16.500.000), �22 (

16.500.000-20.000.000), �23 (20.000.000-23.500.000), �24 (>23.500.000). Untuk setiap level

atribut Velg dilambangkan oleh �31 (Jari-Jari), �32 (Racing). Untuk setiap level

atribut Tipe dilambangkan oleh �41 (Sport), �42 (Bebek), �43 (Matic) dan untuk

setiap level atribut Striping dilambangkan oleh �51 (Campur), �52 (Hitam), �53

(Putih), �54 (Merah).

Hubungan setiap koefisien variabel dummy, mewakili perbedaan dalam

(42)

Perhitungan nilai dari masing-masing atribut aalah sebagai berikut:

a. Untuk atribut Mesin diperoleh persamaan yang dinyatakan oleh persamaan 1

dan 2.

�11− �12 = �1 (1)

�11+�12 = 0 (2)

Dari persamaan (1) diperoleh persamaan:

�11− �12 = −1,500 (3)

Dari persamaan (2) diperoleh persamaan:

�11+�12 = 0

�11 = −�12

�11− �12 = 5,000

−�12− �12 = 5,000

−2�12 = 5,000

�12 = −2,500 (4)

�11+ 2,500= 5,000

�11 = 2,500 (5)

Maka setelah dipecahkan diperoleh hasil sebagai berikut:

�11 = 2,500

�12 = −2,500

Persamaan untuk atribut kedua yaitu Harga sebagai berikut:

�21− �24= �2 (6)

�22− �24= �3 (7)

�23− �24= �4 (8)

�21− �24= 0,250 (9)

�22− �24= 2,750 (10)

�23− �24= 1,000 (11)

(43)

Dari persamaan 9 dan 10 di peroleh :

�21− �24 = 0,250

�22− �24= 2,750 -

�21− �22 = −2,500

�21 =−2,500 +�22 (13)

Dari persamaan 9 dan 11 di peroleh :

�22− �24 = 2,750

�23− �24= 1,000 -

�22− �23= 1,750

�23 =−1,750 +�22 (14)

Dari persamaan 12 diperoleh :

�21 + �22 + �23 + �24 = 0

−2,500 +�22 + �22 − 1,75 0 + �22+ �24 = 0

3�22+ �24 = 4,25 (15)

Dari persamaan 15 dan 10 diperoleh :

3�22+ �24 =4,25

�22− �24 = 2,750 +

4�22 =7,000

�22 =1,75 (16)

Dari persaman 15 diperoleh :

�21= −2,500 +�22

�21= −2,500 + 1,750

(44)

Dari persamaan 15 diperoleh :

�22− �24 = 2,750 1,75 + �24 = 2,750

�24 = 1,000 (18)

Dari persamaan 9 diperoleh :

�23− �24 = 1,000

�23−1,000 = 1,000

�23 = 2,000 (19)

Maka setelah dipecahkan diperoleh hasil sebagai berikut:

�21 =−0,750

�22 = 1,750

�23 = 2,000

�24 = 1

Persamaan untuk atribut ketiga yaitu Velg sebagai berikut :

�31− �32= �5 (20)

�31+�32= 0 (21)

�31− �32= 0,750 (22)

Dari persamaan 21 diperoleh :

�31+�32= 0

�31 =−�32 (23)

Dari persamaan 22 diperoleh :

−�32− �32= 0,750

−2�32 = 0,750

(45)

Dari persamaan 22 diperoleh :

�31− �32 = 0,750

�31−(−0,375) = 0,750

�31 = 0,375 (25)

Maka setelah dipecahkan diperoleh hasil sebagai berikut:

�31= 0,375

�32= −0,375

Persamaan untuk atribut keempat yaitu tipe sebagai berikut:

�41− �43 = �6 (26)

�42− �43 = �7 (27)

�41− �43 = −8,125 (28)

�42− �43 = −7,750 (29)

�41 + �42 + �43 = 0 (30)

Dari persamaan (23) dan (24) diperoleh persamaan:

�41− �43= −8,125

�42 − �43 =−7,750 -

�41 +�42 =−0,375

�41 =−0,375 + �42 (31)

Dari persamaan 25 diperoleh :

�41 + �42 + �43 = 0

−0,375 + �42 + �42 + �43 = 0

(46)

2�42 + �43 = 0,375

�42 − �43 =−7,750 +

3�42 =−7,375 (32)

�42 =−2,458 Dari persamaan 29 diperoleh :

�42− �43 =−7,750

−2,458− �43 = −7,750

�43= 5,292 (33)

Dari persamaan 29 diperoleh :

�41 + �42 + �43 = 0 �41 −2,458 + 5,292 = 0

�41 =−2,834 (34)

Maka setelah dipecahkan diperoleh hasil sebagai berikut:

�41 = −2,834

�42 = −2,458

�43 = 5,292

Persamaan untuk atribut keempat yaitu Warna sebagai berikut:

�51− �54= �8 (35)

Dari persamaan 38 diperoleh :

�51− �54= −1,000

(47)

�51− �52= 1,750

�51 = 1,750 + �52 (42)

Dari persamaan 39 diperoleh :

�52− �54= −2,750

�53− �54= −2,250

-

�52− �53=−0,500

�52− �53=−0,500

�53 = 0,500 + �52 (43)

Dari persamaan 41 diperoleh :

�51 + �52 + �53 +�54 = 0 1,750 + �52 + �52 + 0,500 + �52+�54= 0

3�52+�54 =−2,25

3�52+�54=−2,25

�52− �54 = −2,750 +

4�52 =−5

�52 =−1,25 (44)

Dari persamaan 39 diperoleh :

�52− �54 = −2,750 −1,25− �54 = −2,750

�54 =− 1,5 (45)

Dari persamaan 38 diperoleh :

�51− �54= −1,000

�51+ 1,5 = −1,000

(48)

Dari persamaan 42 diperoleh :

�53− �54= −2,250

�53+ 1,5 = −2,250

�53 =−3,750 (47)

Maka setelah dipecahkan diperoleh hasil sebagai berikut:

�51= −2,500

�52= −1,25

�53 = −3,750

�54= −1,5

Setelah mendapat nilai dari setiap level maka selanjutnya akan dihitung nilai

kepentingan relatif atribut. Diketahui bahwa tingkat kepentingan atribut adalah

selisih utility tertinggi dan terendah. Seperti dinyatakan pada persamaan berikut.

Range nilai kepentingan relatif tiap atribut dapat dicari dengan rumus:

�� = { maks (��� ) – min (��� ) },

Dengan tingkat kepentingan atribut tersebut dapat diketahui urutan atribut

berdasarkan tingkat kepentingan, tetapi jika diubah menjadi tingkat kepentingan

relatif (bobot) dengan rumus:

(49)

� �� = 1 �

�=1

Dengan rumus diatas maka setiap atribut adalah :

Mesin �1 = 5,000

Utility setiap level dan tingkat kepentingan disajikan pada Tabel 3.10.

Tabel 3.10 Hasil Analisis Konjoin

Atribut Level Tingkat

Kepentingan 16.500.000-20.000.000 �22 1,750

20.00.000-23.500.000 �23 2,000

(50)

Putih �53 -3,750

Merah �54 -1,500

Konstanta 12,125

Untuk Nilai kepentingan setiap atribut disajikan pada diagram pada Gambar 3.1.

Gambar 3.1 Diagram Nilai Kepentingan Relatif

Dengan memperhatikan diagram nilai Kepentingan Relatif setiap atribut

dapat disimpulkan bahwa atribut Mesin dengan bobot 26,50%.Mesin yang paling

disukai responden adalah 100CC-125CC dengan skor 2,500 dibanding mesin

150CC-200CC dengan skor -2,500.Berikutnya adalah atributHarga dengan bobot

14,60%. Harga yang paling disukai responden adalah

20.000.000-23.500.000dengan skor 2,000 dibanding 16.500.000-20.000.000 dengan skor

1,750,>23.500.000 dengan skor 1,000 dan <16.500.000 dengan bobot

-0,750.Kemudian atribut selanjutnya adalah velg dengan bobot 3,90% yang mana

velg yang paling disukai respondenadalah jari-jari dengan skor0,375 dibanding

racing dengan skor -0,375. Atribut selanjutnya adalah Tipe dengan bobot 43,10%

yang mana harga yang paling disukai responden adalah Tipe Matic dengan skor

5,292 dibanding Tipe bebek dengan skor 2,458 dan Tipe Sport dengan skor

-MESIN, 26.50%

HARGA, 14.60%

VELG, 3.90% TIPE, 43.10%

(51)

2,834. Kemudian Atribut selanjutnya yaitu Striping dengan bobot 11,90% yang

mana Warna yang paling disukai responden adalah warna Hitam dengan skor

-1,250 dibanding Merah dengan skor -1,500, Campur dengan skor -2,500 dan Putih

dengan skor -3,750.

3.9 Interpretasi Model Analisis Konjoin

Penerapan analisis konjoin melalui pendekatan analisis regresi berganda

menggunakan variabel dummy terhadap kesepuluh profil faktor Sepeda Motor

Honda.

Dengan persamaan sebagai berikut:

U(x) = �0 + �11 + �22 + �33 + �44 + �55 + �66 + �77 + �88 + �99 +

�10�10

U(x)=�0 + �1(����� 100�� −125��) +�2(����� 20.000.000−

23.500.000) + �3(����� 16.500.000−20.000.000) + �4(����� >

23.500.000) + �5(�������� − ����) + �6(���������) +

�7(���������) +�8(�������������) +�9(������������ℎ) +

�10(��������������)

U(x)= 12,125 + 5,000�1+ 0,250�2+ 2,750�3+ 1,000�4+0,750�5

(52)

BAB 4

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1Kesimpulan

Dari hasil penelitian terhadap Analisa faktor-faktor ketertarikan Konsumen

terhadap Sepeda Motor Honda di Kota Medan dengan Analisis Konjoin maka

dapat disimpulkan bahwa:

a. Metode analisis konjoin yang dipergunakan pada penilaian secara umum

konsumen Sepeda Motor Honda dengan model yang didapatkan sebagai

berikut:

U(x)= 12,125+5,000�1+ 0,250�2+ 2,750�3+ 1,000�4+ 0,750�5+ −8,125�6

7,750�7−1,000�8−2,750�9− 2,250�10

b. Hasil dari penerapan analisis konjoin untuk mengetahui faktor ketertarikan

konsumen dalam memilih Sepeda Motor Honda lebih mengharapakan produk

tersebut dengan Mesin 100CC-125CC dengan utility 0,250 dan kepentingan

relatifnya 26,50%, Harga 20.000.000-23.500.000 dengan utility 2,000 dan

kepentingan relatifnya 14,60%, Velg Jari-jari dengan utility 0,375 dan

kepentingan relatifnya 3,90%, Tipe Sepeda Motor Matic dengan utility 5,292

dan kepentingan relatifnya 43,10%. Serta Striping Hitam dengan utility -1,250

dan kepentingan relatifnya11,90%.

4.2Saran

Dari hasil penelitian ini maka penulis menyarankan kepada pihak produsen produk

Sepeda Motor Hondaagar memproduksi produk Sepeda Motor Honda dengan

Mesin 100CC-125CC, Harga Rp. 20.000.000-23.500.000, Velg jari-jari, Tipe

(53)

oleh konsumen sehingga konsumen lebih tertarik untuk membeli produk tersebut,

(54)

DAFTAR PUSTAKA

Drapper, Norman and Harly Smith. 1992. Analisis Regresi Terapan. Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS.

Semarang: Universitas Diponegor

Nasendi. B.D. 2000. Program Linier dan Variasinya. Jakarta: Bumi Aksara

Sarwono, Jonathan.2009. Panduan Lengkap Untuk Belajar Komputasi Statistika

SPSS. Yogyakarta: ANDI

Singgih, Santoso. 2010. Statistik Multivariat Konsep dan Aplikasi dengan SPSS.

Jakarta: PT Elek Media Komputindo

Sudjana.1996.Metoda Statistika. Bandung: Tarsito

Sugiyono. 2006. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV ALFABETA

Supranto. J. 2004. Analisis Multivariat. Jakarta: Rineka Cipta

Supranto. J. 1997. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan. Jakarta: Rineka

Cipta

Umar. Husein. 2003. Metode Riset Perilaku Konsumen Jasa. Jakarta: Ghalia

Indonesia

(55)

LAMPIRAN 1

Jika 216 kombinasi tersebut digunakan maka sangat menyulitkan bagi responden

dalam mengurutkan kombinasi-kombinasi tersebut. Responden akan sulit member

jawaban yang konsisten dan membutuhkan waktu yang lama dan akhirnya

responden menjawabnya tidak sesuai dengan kenyataan yang mengakibatkan hasil

yang akan diperoleh tidak akurat, Sehingga perlu adanya mereduksi

kombinasi-kombinasi tersebut yang dapat dilakukan pembuatan stimuli dengan cara sebagai

berikut:

1. Prosedur syntax

a. Buka program SPSS dan biarkan SPSS DATA EDITOR dalam keadaan

kosong

b. Menu File, New, syntax...

c. Tampak di layar Menu Syntax Editor, ketik:

ORTHOPLAN

/FACTORS=

MESIN 'MESIN SEPEDA MOTOR' ('100-125 CC' '150-200CC')

HARGA 'HARGA SEPEDA MOTOR' ('<16.500.000' '1.500.000-20.000.000'

'20.000.000-23.500.000' '>23.500.000')

VELG 'VELG SEPEDA MOTOR' ('JARI-JARI' 'RACING')

TIPE 'TIPE SEPEDA MOTOR' ('SPORT' 'BEBEK' 'MATIC')

STRIPING 'STRIPING SEPEDA MOTOR' ('CAMPUR' 'HITAM' 'PUTIH'

'MERAH')

/HOLDOUT= 0.

(56)

LAMPIRAN 2

a. Menu File, New, Syntax

b. Ketik pada syntax editor:

DATA LIST FREE/ QN PROD1 TO PROD16.

(57)
(58)
(59)

191 16 7 8 10 9 5 13 14 2 3 11 15 12 4 6 1

192 16 8 10 7 9 6 11 12 5 4 13 15 14 1 3 2

193 16 10 7 8 8 4 11 13 3 1 12 15 14 2 6 5

194 16 8 9 10 7 6 13 11 2 3 12 15 14 1 5 4

195 16 8 7 9 10 4 13 12 2 3 11 15 14 5 6 1

196 16 9 8 7 11 6 14 10 5 4 12 15 13 3 2 1

END DATA.

CONJOINT PLAN ='KONJOIN1.SAV'

/FACTORS=

MESIN 'MESIN SEPEDA MOTOR' ('100-125 CC' '150-200CC')

HARGA 'HARGA SEPEDA MOTOR' ('<16.500.000' '16.500.000-20.000.000'

'20.000.000-23.500.000' '>23.500.000')

VELG 'VELG SEPEDA MOTOR' ('JARI-JARI' 'RACING')

TIPE 'TIPE SEPEDA MOTOR' ('SPORT' 'BEBEK' 'MATIC')

STRIPING 'STRIPING SEPEDA MOTOR' ('CAMPUR' 'HITAM' 'PUTIH'

'MERAH')

/SUBJECT=QN

(60)

LAMPIRAN 3

INPUT PENILAIAN RESPONDEN TERHADAP KOMBINASI PRODUK

Kode Responden

KOMBINASI

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

101 9 5 6 7 8 2 11 12 13 14 16 10 1 3 4 15

102 2 15 7 6 5 1 16 7 6 11 16 10 9 3 13 14

103 11 14 12 15 16 13 10 9 2 3 4 5 1 7 6 8

104 16 10 15 14 12 13 11 9 8 6 7 5 4 1 2 3

105 12 14 7 5 16 10 15 8 9 13 11 2 3 4 1 6

106 1 8 9 10 7 2 3 4 5 6 15 14 13 16 11 12

107 6 5 4 9 3 2 1 10 11 12 13 15 14 16 9 8

108 11 15 16 13 14 3 7 10 9 5 6 12 4 2 1 7

109 10 11 1 5 4 3 2 12 13 16 9 15 8 7 6 14

110 2 3 5 4 6 7 8 9 10 11 12 16 13 14 15 1

111 8 9 10 11 12 4 14 15 16 7 6 13 5 3 2 1

112 6 7 8 9 5 10 1 16 14 15 12 13 2 3 4 11

113 14 13 10 12 4 15 16 9 7 8 6 11 1 5 2 3

114 4 5 6 1 3 12 8 13 16 9 15 14 11 12 7 9

115 16 10 15 12 9 5 8 11 14 3 1 13 4 2 7 6

116 16 10 8 9 3 1 6 2 15 13 11 5 14 4 7 2

117 10 2 9 11 13 1 14 5 16 15 3 11 3 9 8 7

118 10 2 14 15 7 16 4 1 11 7 8 10 3 5 9 12

(61)

121 8 10 12 4 3 1 2 11 14 13 5 7 9 16 6 15

122 16 10 15 8 9 14 2 7 6 12 11 1 13 4 3 5

123 4 14 15 11 9 10 6 5 1 2 7 8 12 13 3 16

124 8 9 10 1 4 5 3 14 15 16 2 6 11 7 13 12

125 11 4 8 9 16 13 5 7 14 10 16 1 12 6 3 2

126 16 10 8 7 13 15 12 9 4 6 5 14 11 1 2 3

127 16 9 5 7 11 15 4 10 6 2 3 14 1 8 12 13

128 15 16 1 2 14 9 13 4 10 6 11 5 7 3 8 10

129 8 12 10 5 1 2 4 16 7 3 15 14 6 9 11 13

130 16 12 14 1 10 15 2 4 13 7 14 8 5 9 6 3

131 6 12 11 5 14 16 10 1 9 8 7 2 13 3 15 4

132 8 9 12 5 1 14 2 15 10 3 4 6 11 13 7 16

133 6 7 16 15 14 10 11 12 1 2 4 3 13 8 5 9

134 4 7 16 3 5 16 15 14 11 10 9 8 12 1 2 3

135 11 9 13 1 5 7 8 11 2 14 16 8 3 15 4 10

136 10 12 13 8 9 11 5 3 4 1 6 2 7 14 15 16

137 8 5 7 15 11 9 3 12 6 1 13 2 4 14 16 10

138 5 4 3 2 1 6 7 11 12 10 9 8 13 14 15 16

139 16 8 12 14 3 1 13 9 15 6 2 4 5 10 11 7

140 2 6 12 8 7 11 5 9 10 13 4 3 1 16 15 14

141 2 3 6 7 1 16 15 14 13 12 11 10 9 8 4 5

142 3 2 10 15 3 7 4 11 16 14 5 13 12 8 9 1

143 4 6 16 7 3 1 2 5 12 13 14 10 11 10 8 9

144 4 9 15 16 5 12 2 1 3 6 10 13 14 7 8 11

145 1 16 12 11 3 4 5 6 14 15 10 7 2 13 9 8

Gambar

Tabel 1.1Penjualan sepeda motor di Kota Medan Tahun 2009-2013
Tabel 2.1 Tiga Taraf Pengkodean
Tabel 2.2 Tabel Keeratan Korelasi
Tabel 3.1 Atribut dan Level Atribut
+7

Referensi

Dokumen terkait

Strategi pemasaran yang efektif terhadap produk sepeda motor matic Honda dilihat dari nilai eigen tertinggi dari dimensi masing-masing faktor yaitu sebagai berikut:

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sikap konsumen terhadap atribut Bauran Pemasaran (Marketing Mix) pada 3 (tiga) sepeda motor: Honda, Suzuki, dan Yamaha. Jenis penelitian

ANALISA PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN SEPEDA MOTOR HONDA DENGAN PENDEKATAN BOSTON CONSULTING GROUP..

dengan mengambil judul : “Analisis Pengaruh Atribut Produk terhadap Keputusan Membeli Konsumen Sepeda Motor Honda Di Kabupaten Mesuji ”.. 1.2 Rumusan

pembelian sepeda motor merek Honda menggunakan analisis faktor exploratory. Variabel-variabel yang mempengaruhi dalam keputusan pembelian sepeda motor.. merek Honda

3) Dalam penelitian ini keinginan yang meliputi iklan sepeda motor Honda yang menampilkan keunggulan dari produk membuat ingin membeli, iklan sepeda motor

Strategi pemasaran yang efektif terhadap produk sepeda motor matic Honda dilihat dari nilai eigen tertinggi dari dimensi masing-masing faktor yaitu sebagai berikut:

Metode regresi dengan variabel dummy sangat umum digunakan untuk data berjenis nonmetrik maupun metrik, dimana data telah diperoleh melalui pengurutan maupun penilaian