Pengkajian ilmu Filsafat di Beberapa Perguruan Tinggi
1Oleh: Fadh Ahmad Arifan2
Awal mula saya bersentuhan dengan ilmu filsafat
yakni ketika kuliah S-1 di UIN Malang. Di fakultas
Syariah, saya diajarkan dua mata kuliah yakni filsafat
ilmu dan filsafat hukum islam. Dua mata kuliah ini
diajar oleh dua dosen yang berbeda. Dosen yang
mengajar mata kuliah filsafat hukum islam cara
penyampaiannya mudah dimengerti daripada dosen
yang mengajar mata kuliah filsafat ilmu. Mata kuliah
ilmu filsafat yang materinya penuh istilah-istilah yang
rumit bagi orang awam memerlukan seorang pengajar yang mampu menjelaskan secara
sistematis dan cara penyampaian yang tidak bertele-tele. Tujuannya supaya mahasiswa
bisa menyerap materi-materi perkuliahan dengan mudah.
Agar paham filsafat ilmu, saya membaca buku karya Endang Saifuddin Anshari MA.
Sedangkan Filsafat hukum islam, saya merujuk pada bukunya Hasbi Ash-Shiddiqie.
Berbicara isi materi dua mata kuliah ini, filsafat ilmu mengulas secara mendalam tentang
hakekat ilmu pengetahuan. Jadi filsafat ilmu ini obyek khususnya adalah ilmu
pengetahuan. Sedangkan Filsafat hukum islam mengulas hikmah disyariatkannya hukum
Islam serta disinggung pula teori maqashid syariah as-Syatibi.
Selama Strata satu, saya pernah bersentuhan dengan “hermeneutika”. Pertama kali
mengetahuinya ketika mata kuliah ulumul Quran. Dari penelusuran saya tentang sejarah
Hermeneutika, pada dasarnya ini adalah metodologi tafsir bibel.3 Asal-usulnya tidak jelas
dalam dunia Islam. Metode tafsir ini dinisbatkan kepada Hermes, anehnya tidak jelas sejak
kapan metode tafsir yang dinisbatkan kepada dewa Yunani ini resmi dinamakan
1 Disampaikan pada pertemuan ke-1, ata kuliah Pe ga tar filsafat , di Prodi Pendidikan Bhs Arab (PBA),
semester 4, STAI al-Yasini, Kab Pasuruan
2
Penulis adalah Alumni S2 Studi Islam, Pascasarjana UIN Malang, Jawa timur.
3 Tentang hermenutika baca: Adnin Armas,
“Hermenutika”. Di Indonesia, kalangan yang gandrung terhadap tafsir ini adalah gerombolan kaum liberal. Menurut Prof Yudian wahyudi PhD, orang-orang yang ingin
atau bernafsu menerapkan Hermenutika pada al-Quran sebenarnya bukan pakar tafsir,
pakar ushul fiqh apalagi doktor hermenutika. Yudian menganggap slogan-slogan mereka
adalah slogan pinggiran.4 Saya sarankan kepada anda yang bukan pakar tafsir atau baru belajar ulumul Qur‟an, minimal gunakan metode tafsir bil-ilmy ketika memahami al-Qur‟an daripada menggunakan metode tafsir hermenutika.
Menginjak ke pascasarjana, lagi-lagi saya bersentuhan dengan mata kuliah berbau
filsafat, kali ini filsafat integrasi sains dan agama. Materi yang diajarkan diantaranya
menelusuri kebenaran ilmiah melalui logika sains, filsafat dan agama. Kemudian problem
pengembangan sains dalam Islam hingga varian agama di tengah perkembangan ilmu
(sains).5
Sebatas yang saya ketahui, kajian integrasi sains dan agama di UIN Malang berjalan
melalui dua model: Pertama, Sekolah integrasi agama dan Sains. Kedua, seminar-seminar
nasional yang melibatkan kalangan pesantren. Model pertama, bentuknya sekolah tiap
akhir pekan yang diikuti dosen-dosen muda di UIN Malang. Pihak rektorat yang diwakili
LPM UIN Malang mengundang beberapa ahli dibidangnya seperti mantan Rektor UIN
Malang Imam suprayogo, Mohammad Muslih PhD, hingga Buddy munawar rachman dari
The Asia Foundation.6 Model kedua, berupa seminar pendidikan yang tema utamanya
integrasi sains dan agama. Acara yang berlangsung pada 14 maret 2014 ini mengundang
pengasuh Ponpes Salafiyah syafi‟iyah Sukerejo, Situbondo dan disandingkan dengan Prof
Dr Imam Suprayogo.7
Di luar kampus saya, ada beberapa kampus yang model kajian filsafatnya didesain
sesuai kebutuhan program studinya. Misalnya di Prodi Sejarah kebudayaan Islam, IAIN
Imam bonjol padang, disana diajarkan filsafat Sejarah. Fokusnya mempelajari pemikiran
tokoh-tokoh filsafat barat yang memiliki teori-teori tentang ilmu sejarah.8 Di fakultas
4
Yudian W. Asmin, Ushul Fiqh Versus Hermeneutika: Membaca Islam dari Kanada dan Amerika
(Yogyakarta: Nawasea Press, Cet IV 2007)
5 Roibin,
Silabus Mata kuliah: Integrasi Agama dan Sains, (Malang: 2010)
6
Sekolah Integrasi sains dan Agama di aula rektorat lt 3 bulan Desember 2013
7
Seminar pendidikan islamic Worldview: Gagasan integrasi Sains dan Agama tgl 14 Maret 2014 di auditorium gedung C lt 3 UIN Malang
8
hukum Universitas brawijaya Malang, dulunya pernah ada mata kuliah filsafat logika tapi
sekarang tersisa mata kuliah filsafat hukum. Filsafat ini mengulas tentang kenapa ada
hukum, bagaimana asal mulanya hingga seperti apa pengaruhnya dalam kehidupan
sehari-hari.9 Melangkah ke STKIP PGRI Tulungagung, di Prodi Pendidikan PKn diajarkan mata
kuliah Filsafat Pancasila dan Filsafat Moral.10 Kalau jurusan Hukum internasional (HI) di
Universitas Padjajaran Bandung, mahasiswanya dibekali tiga mata kuliah seperti
pengantar filsafat, filsafat ilmu komunikasi dan filsafat politik.11
Selain didesain sesuai kebutuhan program studinya, ada beberapa kampus yang
mendirikan fakultas yang mengkaji khusus ilmu filsafat. Lihatlah UGM Yogjakarta yang
memiliki fakultas filsafat dari jenjang S-1 hingga doktoral. Fakultas ini didirikan pada
tanggal 18 Agustus 1967, dengan SK Direktur Jenderal Perguruan Tinggi Nomor 90/1967.
Pelaksanaan penerimaan mahasiswa serta perkuliahan dimulai pada tahun 1968.12 Di
kampus ini terdapat mata kuliah “Filsafat Wayang”. Mata kuliah berbasis studi lapangan
ini diajarkan pada jenjang S-2. Pengenalan Wayang sejak dini menjadi unsur penting
dalam penanaman nilai-nilai dan sekaligus pembelajaran bagaimana proses kehidupan
manusia terbentuk dari kisah pewayangan yang ditampilkan oleh seorang Dalang.
Mahasiswa S2 Filsafat diberikan kesempatan untuk melihat pagelaran wayang supaya
mereka melakukan kajian secara komprehensif tentang aspek-aspek aksiologis,
epistemologis dan ontologis dalam setiap adegan dan cerita wayang yang dipertunjukkan.
Harapannya ke depan mahasiswa S2 yang belajar Filsafat wayang dapat mengembangkan
kajian lebih lanjut tentang fenemonologi wayang, Psikologi wayang, Pendidikan wayang,
dan pengembangan kurikulum Filsafat wayang.13
Dari UGM kita bergeser ke Universitas Indonesia, disana terdapat jurusan filsafat yang
dibawah naungan Fakultas ilmu pengetahuan budaya (FIB). Tersedia dari jenjang S-1
9
Percakapan via whatsApp dengan Yasniar rachmawati (19 maret 2014)
10
Kurikulum Program studi Pendidikan PKn tahun 2014 di STKIP PGRI Tulungagung
11 Percakapan via facebook dengan Maya shiffa nasuition (18 maret 2014 pk 11.00 wib) 12
Fakultas Filsafat ini diharapkan dapat melahirkan para cendekiawan yang berpengetahuan mendasar dan menyeluruh. Disatu pihak mereka benar-benar terlatih untuk berfikir secara kritis, logis, integratif, dan di lain pihak mampu mengintegrasikan serta mengaplikasikan keahlian mereka masing-masing dalam kesatuan hidup, terutama pada masyarakat negara Indonesia yang sedang membangun. Pengetahuan filsafat berlaku bukan hanya sebagai kelanjutan serta kelengkapan perkembangan mental dalam rangka keahlian secara pribadi, melainkan juga dalam konteks pembinaan dan pengembangan budaya masyarakat
I do esia. Lihat Sejarah Singkat Fakultas Filsafat UGM dala www.filsafat.ugm.ac.id
13
hingga doktoral. Misalnya pada program studi filsafat (S-1), mahasiswa akan diajari
Sejarah pemikiran modern, metafisika, filsafat ketuhanan, dan eksistensialisme.14 Jurusan
ini juga menghasilkan kajian dan materi penelitian yang melimpah dari tahun 1979-2013
meliputi epistemologi, estetika, filsafat antropologi, filsafat politik dan filsafat sosial.
Berarti ini menunjukkan suatu kajian filsafat yang cukup luas jangkauannya, mencakup
tema lintas disiplin filsafat dengan bidang ilmu lain dan kaitannya dengan
masalah-masalah aktual.15 Di Jurusan filsafat UI ini terdapat 2 ikon yang sering tampil menjadi
narasumber di seminar maupun di televisi, Rocky gerung dan Dr Dony Gahral Adian.
Beliau berdua juga aktif menulis di Kompas, Tempo, Media Indonesia dan media cetak
lainnya.
Kalangan Syiah pun tak mau ketinggalan, dari tahun 2012 telah mendirikan Sekolah
Tinggi Filsafat Islam (STFI) Sadra. Ahmad Jubaili, Ketua Tim Perumus Kurikulum
dikutip radio Iran, IRIB, mengatakan, “kuliah di kampus ini merupakan tempat kajian
ilmiah yang merujuk pada Filsafat Mulla Sadra yang mampu menggabungkan seluruh
pendekatan keilmuan, terutama teologi, filsafat dan Tasawuf”. Mulla Shadra mempunyai
nama lengkap Shadr al Din Muhammad Ibn Ibrahim Ibn Yahya Qawami al Syiraz,
seorang filsuf terbesar dari mazhab Syiah Imamiyah.16 STFI Sadra membuka dua prodi yakni Filsafat Islam dan Ilmu Qur‟an dan Tafsir. Pada angkatan pertama sekolah ini menampung 80 mahasiswa baik jalur beasiswa maupun reguler. Beberapa pengajar di
sekolah ini adalah lulusan Iran. Di antaranya: Dr. Khalid Walid, alumnus dari Qom dengan desertasinya “Pandangan Eskatologi Mulla Shadra”. Walid juga Wakil Ketua Yayasan Hikmat Al-Mustofa Jakarta. Pengajar lain juga ada Abdullah Beik, MA, lulusan
Qom di Iran pada tahun 1991.17
Di lihat dari uraian di atas, di negeri ini muncul berbagai program studi filsafat yang
didalamnya mengajarkan beragam mata kuliah ilmu filsafat beserta hasil-hasil riset yang
dihasilkannya khususnya dalam bentuk disertasi. Sebagian jurusan ilmu filsafat di
perguruan tinggi yang saya bahas juga berhasil meluluskan orang-orang ternama,
diantaranya: Rieke Diah pitaloka (Politikus PDIP), Nezar patria (mantan aktivis 1998),
14 http://www.ui.ac.id/akademik/sarjana-reguler/fakultas-ilmu-pengetahuan-budaya/s1-ilmu-filsafat.html 15
Lihat Toeti Heraty Noerhadi, Berpijak kepada Filsafat, (Jakarta: Komunitas bambu, 2013)
16
Sekolah Tinggi Filsafat Islam Sadra diresmikan dengan Pengajar alumni Iran dala Arrah ah. o
(diakses pada 19 maret 2014)
17
Dian sastrowardoyo (artis), hingga Maudi ayunda (Penyanyi dan kini S-2 di Oxford,
Inggris).18
Kajian Ilmu Filsafat di Luar Negeri
Beralih ke negara tetangga yaitu Malaysia. Universitas Kebangsaan di jenjang (S-1)
mengintegrasikan ilmu Filsafat (falsafah) ke dalam fakultas pendidikannya. Ada empat
Prodi yang didalamnya mengajarkan mata kuliah berbau ilmu filsafat, seperti Prodi
pendidikan islam, pendidikan bahasa arab, pendidikan sastra dan pendidikan sejarah.19
Sedangkan di Universitas Sains Malaysia (USM) tersedia jurusan khusus di jurusan humaniora yang bernama “philosophy and civilization”.20 Perlu dicatat, di Malaysia ada cendekiawan muslim Syed Naquib al-attas yang memberikan perhatian besar terhadap
kajian filsafat. Melalui karyanya, Syed Naquib al-Attas selama berpuluh puluh tahun
mengkaji filsafat dengan sudut pandang Islam. Termasuk kritik beliau terhadap filsafat
barat.21
Berbeda dengan perguruan tinggi di Indonesia yang mengajarkan kajian filsafat sejak
semester awal. Kalau perguruan tinggi di kawasan Timur tengah beberapa
jurusan/program studinya yang tidak ada mata kuliah filsafatnya. Misalnya di Jurusan
Hukum umum dan Syariah, al-Azhar Kairo serta di Jurusan Arabic language, Global
University di Lebanon. Di dua kampus tersebut, tidak diajarkan mata kuliah filsafat.22
Yang agak berbeda di Universitas al-Ahqaf, Yaman, menurut pengalaman teman saya,
selama kuliah S-1 disana tidak ada mata kuliah filsafat. Namun, mahasiswanya
memperoleh mata kuliah “ilmu mantiq”. Sistem perkualiahannya dalam bentuk “khutbah”.
Jadi dosennya menerangkan isi kitab, lalu diakhir perkuliahan mahasiswa dipersilahkan
18
Orang-orang ini Pernah kuliah di Filsafat Presweda . o diakses pada tgl Mei 4
19
http://www.ukm.my/fpendidikan/index.php/program-pengajian/siswazah/program-ditawarkan/program-sarjana.html
20Lihat profil
School of Humanities dala http://www.us . /i de .php/e /a ade i /u dergraduate
21
Di indonesia pernah diadakan kuliah berseri yang diberi nama Kuliah Filsafat syed Naquib al-Attas (KFA). Kuliah ini diselenggarakan oleh Institute for the study of Islamic thought and Civilizations (INSIST) selama 12 pekan. Pematerinya Adnin armas. Peserta dari kalangan mahasiswa dipungut biaya Rp 1,3 juta.
“u er: Kuliah Filsafat Syed Muhammad Naquib al-Attas (angkatan Ke-II) dala aku fa e ook IN“I“T
22 Percakapan via sms dengan Zaenal fanani (18 maret 2014 pk 08.16 wib); Percakapan via sms dengan
mengajukan pertanyaan. Tidak ada tugas membuat makalah dan harus presentasi seperti di
Indonesia.23
Terakhir saya ulas kajian ilmu filsafat di Arab saudi. Teman saya yang pernah
menempuh S-2 di Umm al-Qura mengatakan bahwa di kampusnya tak ada mata kuliah
khusus tentang “filsafat”. Namun dia mengaku pernah memperoleh mata kuliah Fiqh
perbandingan mazhab dan pemikiran islam, di antara materi perkuliahannya tersebut ada
materi yang berkaitan dengan filsafat islam. Walau tidak ada mata kuliah filsafat, dia
bilang ketika semester satu pernah mendapat mata kuliah ilmu mantiq. Kitab yang dipakai
rujukan salah satunya „Sullam al-Munawraq fi Ilm al-Mantiq’ karya Abdurrahman
al-Akhdari.24Wallahu’allam bishowwab
23 Percakapan dengan Ahmad nuh tamang tgl 18 Maret 2014 pk 09.39 wib 24