• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN GEOGRAFIS KEBERADAAN INDUSTRI KERUPUK UDANG DI DESA PURWODADI KECAMATAN TRIMURJO KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN 2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TINJAUAN GEOGRAFIS KEBERADAAN INDUSTRI KERUPUK UDANG DI DESA PURWODADI KECAMATAN TRIMURJO KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN 2012"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

TINJAUAN GEOGRAFIS KEBERADAAN

INDUSTRI KERUPUK UDANG DI DESA PURWODADI KECAMATAN TRIMURJO KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN 2012

Oleh

KIKI KURNIAWAN

Penelitian ini bertujuan menggambarkan Keadaan Geografis Keberadaan Industri Kerupuk Udang Di Desa Purwodadi Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2012. Titik tekan kajian penelitiannya : kemudahan mendapat bahan baku, tenaga kerja, ketersediaan air, ketersediaan sumber energi, sarana transportasi, dan pemasaran hasil produksi.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Populasi penelitian ini sebanyak 7 pengusaha kerupuk udang. Pengumpulan data dengan teknik observasi, wawancara terstruktur, dan dokumentasi. Analisis data dengan tabel persentase, sebagai dasar interpretasi dan deskripsi dalam pembuatan skripsi.

(2)

ABSTRACT

THE REVIEW GEOGRAPHICAL EXISTENCE OF SHRIMP CRACKERS INDUSTRY IN PURWODADI VILLAGE TRIMURJO DISTRICT CENTRAL

LAMPUNG REGENCY IN 2012 By

KIKI KURNIAWAN

This study aims to describe the state of shrimp Crackers Industry Geographic Existence In Rural District Purwodadi Trimurjo Central Lampung regency in 2012. Ease pressure point research of study : received easiness materials, labor, availability of water, availability of energy sources, transportation, and marketing of products.

This study uses descriptive metode. This study population as much as 7 businessman shrimp crackers. Data collection by observation, structured interviews, and documentation. Analysis of data with a table percentage, as the basis for interpretation and description in reporting research results.

(3)

TINJAUAN GEOGRAFIS KEBERADAAN INDUSTRI

KERUPUK UDANG DI DESA PURWODADI KECAMATAN

TRIMURJO KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

TAHUN 2012

Oleh

KIKI KURNIAWAN

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

(4)

TINJAUAN GEOGRAFIS KEBERADAAN INDUSTRI

KERUPUK UDANG DI DESA PURWODADI KECAMATAN

TRIMURJO KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

TAHUN 2012

(Skripsi)

Oleh

KIKI KURNIAWAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

(5)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman 1. Bagan Kerangka Pikir ... 17 2. Peta Administratif Desa Purwodadi Kecamatan Trimurjo Kabupaten

Lampung Tengah Tahun 2012 ... 27 3. Piramida Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin Desa Purwodadi

Tahun 2011 ... 40 4. Peta Lokasi Penelitian Di Desa Purwodadi Kecamatan Trimurjo

Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2012 ... 46 5. Peta Pengambilan Bahan Baku Industri Kerupuk Udang Di Desa

Purwodadi Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah Tahun

2012 ... 51 6. Peta Domisili Tenaga Kerja Industri Kerupuk Udang Di Desa

Purwodadi Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah Tahun

2012 ... 58 7. Peta Daerah Pemasaran Industri Kerupuk Udang Di Desa Purwodadi

(6)

DAFTAR ISI

II. TINJAUAN PUSTAKA, DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan Pustaka ... 8

1. Pengertian Geografi Industri ... 8

2. Pengertian kerupuk udang ... 9

3. Faktor-Faktor Pendukung Berdirinya Industri ... 10

4. Faktor-Faktor Geografis Yang Mendukung Keberadaan Industri 11

5. Kemudahan Mendapatkan Bahan Baku ... 11

6. Kemudahan Mendapatkan Tenaga Kerja ... 12

7. Ketersediaan Air... 13

8. Ketersediaan Sumber Energi ... 14

9. Sarana Transportasi ... 15

2. Definisi Operasional Variabel ... 19

(7)

1. Letak, Luas, dan Batas Desa Purwodadi ... 25

4.1 Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin ... 39

4.2 Komposisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan ... 43

4.3 Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian ... 44

D. Deskripsi Data Hasil Penelitian Dan Pembahasan ... 47

1. Kemudahan Mendapatkan Bahan baku ... 48

2. Kemudahan Mendapatkan Tenaga Kerja ... 52

3. Ketersediaan Air... 59

4. Ketersediaan Sumber Energi ... 62

(8)

DAFTAR PUSTAKA

Abdurachmat, I. (1997). Geografi Ekonomi. Diktat Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS UPI. Bandung

Anonymus. 2011. Monografi Desa Purwodadi. Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah.

Arif Furchan. 1992. Pengantar Metode Penelitian Kualitatif. Usaha Nasional. Surabaya.

Arif Sukadi Sadiman. 1990. Metode dan analisa penelitian mencari hubungan. Erlangga. Jakarta.

Badan Pusat Statistik. 2008. Lampung Dalam Angka. BPS. Bandar Lampung. Bintarto. 1981. Geografi Sosial. UP Spring. Yogyakarta.

Budiyono. 2003. Dasar-dasar geografi sosial.(bahan ajar). Program Studi Pendidikan Geografi. Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung. Bandar Lampung. Daldjoeni. 1986. Geografi Kota dan Desa. Alumni. Bandung.

... 1992. Geografi Baru Organisasi Dan Keruangan Dalam Teori Dan Praktek. Alumni. Bandung

... 1997. Masalah Penduduk Dalam Fakta dan Angka. Alumni. Bandung Djamari. 1980. Geografi Transportasi. IKIP Bandung. Bandung

Edy Haryono. 2004. Geografi Industri. FKIP Unila. Bandar Lampung.

Ferry Wisata Kusuma. 2000. Studi Perbandingan Kondisi Sosial Ekonomi dan Demografi Antara Keluarga Miskin Dengan Keluarga Tidak Miskin di Desa Kalicinta Kecamatan Kotabumi Lampung Utara Tahun 2000. (Skripsi).

Unila: Bandar Lampung

(9)

Mantra, Ida Bagoes. 2003. Demografi Umum. Pustaka Pelajar. Yogyakarta. Marsudi Djojodipuro. 1992. Teori Lokasi. Lembaga Penelitian Fakultas

Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.

Masri Singarimbun. 1995. Metodologi Penelitian Survei. LP3ES. Jakarta.

Moh. Pabundu Tika. 2005. Metode Penelitian Geografi. PT Bumi Aksara. Jakarta. Nasution. 2002. Metode Research. Bumi Aksara. Jakarta.

Nursid Sumaatmadja. 1988. Studi Geografi. Alumni. Bandung.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 70 Tahun 2009 Tentang Konservasi Energi. Jakarta.

Soekartawi. 2003. Teori Ekonomi Produksi. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. Subarjo. 2007. Meteorologi dan Klimatologi. Buku Ajar. FKIP Universitas

Lampung. Bandar Lampung.

Sumadi Suryabrata. 2000. Metode Penelitian. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktik.

Bina Aksara. Jakarta.

Sumadi. 2004. Filsafat Geografi . FKIP UNILA. Bandar Lampung. Sutrisno. Hadi. 1982. Metode Research. Yayasan Penerbitan.

Fakultas Psikologi UGM. Yogyakarta.

Trisnaningsih. 2006. Demografi Teknik. Universitas Lampung. Bandar Lampung Warisno. 2010. Tinjauan Geografis Keberadaan Industri Kemplang Di Desa

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman 1. Penggunaan Lahan di Desa Purwodadi Kecamatan Trimurjo Kabupaten

Lampung Tengah Tahun 2011 ... 28 2. Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk di Desa Purwodadi Kecamatan

Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2007-2011 ... 33 3. Persebaran dan Kepadatan Penduduk di Desa Purwodadi Kecamatan

Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2007-2011 ... 36 4. Komposisi Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin di Desa

Purwodadi Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah Tahun

2011 ... 39 5. Komposisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan di Desa Purwodadi

Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2011 ... 43 6. Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian di Desa Purwodadi

Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2002 ... 44 7. Identitas Pemilik Usaha Pada Industri Kerupuk Udang Di Desa

Purwodadi Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah Tahun

2012 ... 47 8. Kemudahan dan Kebutuhan Bahan Baku Setiap Produksi Pada Industri Kerupuk Udang Di Desa Purwodadi Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2012 ... 48 9. Kemudahan Tenaga Kerja Kerupuk Udang Pada Industri Kerupuk

Udang Di Desa Purwodadi Kecamatan Trimurjo Kabupaten

Lampung Tengah Tahun 2012 ... 52 10.Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Jenis Kelamin Pada Tiap Industri

Kerupuk Udang Di Desa Purwodadi Kecamatan Trimurjo Kabupaten

Lampung Tengah Tahun 2012 ... 54 11.Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Asal Domisili Pada Industri

Kerupuk Di Desa Purwodadi Kecamatan Trimurjo Kabupaten

(11)

12.Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Usia Pada Industri Kerupuk Di Desa Purwodadi Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah

Tahun 2012 ... 57 13. Kemudahan Dan Jumlah Rata-Rata Air Yang Dipergunakan Dalam

Sekali Produksi Pada Industri Kerupuk Di Desa Purwodadi Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2012 ... 60 14. Kemudahan Dan Jumlah Sumber Tenaga Yang Dipergunakan Dalam

Sekali Produksi Pada Industri Kerupuk Di Desa Purwodadi Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2012 ... 63 15. Kemudahan Sarana Transportasi Yang Dipergunakan Pada Industri

Kerupuk Di Desa Purwodadi Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2012... 67 16. Kelancaran Pemasaran Pada Industri Kerupuk Udang Di Desa

Purwodadi Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah Tahun

2012 ... 69 17. Rata-Rata Jumlah Hasil Produksi Dalam Sekali Produksi Pada

Industri Kerupuk Di Desa Purwodadi Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2012 ... 70 18. Persebaran Lokasi Pemasaran Pada Industri Kerupuk Di Desa

Purwodadi Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah Tahun

(12)

MOTTO

“Anda Akan Menjadi Sebesar Seperti Yang Anda Pikirkan

Maka Berpikirlah Yang Besar”

(13)

Judul Skripsi : Tinjauan Geografis Keberadaan Industri

Kerupuk Udang Di Desa Purwodadi Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah

Tahun 2012

Nama Mahasiswa : Kiki Kurniawan No. Pokok Mahasiswa : 0813034030

Program Studi : Pendidikan Geografi

Jurusan : Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI, 1. Komisi Pembimbing

Pembimbing Utama Pembimbing Pembantu

Drs. Budiyono, M.S. Dra. Hj. Nani Suwarni, M.Si. NIP 19521022 198103 1 003 NIP 19570912 198503 2 002

2. Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Ketua Program Studi Ilmu Pengetahuan Sosial Pendidikan Geografi

(14)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Drs. Budiyono, M.S. ...

Sekretaris : Dra. Hj. Nani Suwarni, M.Si. ...

Penguji Utama : Dr. Sumadi, M.S. ...

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 198503 1 003

(15)

Kupersembahkan Karya Sederhana Ini Kepada :

Kedua Orang Tuaku,

Bapak dan ibu Yang Telah Memberikan Kasih Sayang Dan Cintanya

Dalam Semangat Dan Doa-Doa Indah Untukku

Kakak-kakakku Tersayang

Amri Cahyono dan Bayu Setiardi

Adikku Tersayang

Didi Rahmadi

Seluruh Sahabat Terbaikku

(16)

Riwayat Hidup

Kiki Kurniawan dilahirkan di Ganjar Asri, Kota Metro pada tanggal 22 November 1989, merupakan anak ketiga dari empat bersaudara pasangan Bapak Suwardi Alm. dan Ibu Sri Nuryati S.Pd.

Penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar Negeri 1 Purwodadi pada tahun 2004 dan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri 6 Kota Metro diselesaikan pada tahun 2006. Penulis melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kota Metro selesai pada tahun 2008.

Pada tahun 2008 penulis terdaftar sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung melalui jalur SNMPTN (Reguler).

(17)

SANWACANA

Bismillahhirohmannirohim,

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul: “Tinjauan Geografis Keberadaan Industri Kerupuk Udang Di Desa Purwodadi Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2012” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan IPS FKIP Universitas Lampung.

Ucapan terima kasih kepada Bapak Drs. Budiyono, M.S selaku Pembimbing I dan Ibu Dra. Hj. Nani Suwarni, M.Si selaku Pembimbing II serta Bapak Dr. Sumadi, M.S selaku Pembahas, terima kasih atas bimbingan, arahan, masukan-masukan sekaligus motivasi yang telah diberikan selama penulis menyelesaikan skripsi. Semoga Allah membalas jasa-jasa beliau.

Dalam kesempatan ini, tanpa mengurangi rasa hormat penulis menghanturkan ucapan terima kasih kepada :

(18)

2. Bapak Dr. M. Thoha B.S. Jaya, M.S. selaku Pembantu Dekan I Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

3. Bapak Drs. Arwin Achmad, M.Si. selaku Pembantu Dekan II Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

4. Bapak Drs. Iskandarsyah, M.H. selaku Pembantu Dekan III Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

5. Bapak Drs. Hi. Buchori Asyik, M.Si. selaku Ketua Jurusan P. IPS Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

6. Bapak Drs. Zulkarnaen, M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Kependidikan Universitas Lampung.

7. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

8. Sahabat-sahabatku, Jamal, Elan, Faruq, Samai, Gigih, Amar, Ova, Adit, dan teman-teman seperjuanganku di Pendidikan Geografi angkatan 2008, serta kakak dan adik tingkatku kalian semua adalah keluargaku terima kasih atas sumbangan informasi yang telah kalian berikan.

(19)

Semoga Allah SWT selalu memberikan limpahan rahmat, hidayah, dan karunia-Nya kepada kita semua. Penulis berharap semoga karya kecil ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Bandar Lampung, 26 April 2013 Penulis

(20)

1

I. PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Industri merupakan suatu kegiatan mengolah bahan mentah menjadi barang setengah jadi dan barang jadi, yang dapat meningkatkan nilai guna barang bagi kehidupan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Kehidupan manusia yang semakin modern, jenis kebutuhan hidup yang berkualitas, seperti: pangan, sandang, papan, pendidikan, kesehatan, dan teknologi juga semakin meningkat.

Dalam upaya untuk memenuhi semua kebutuhan tersebut, manusia melakukan aneka jenis kegiatan ekonomi, seperti pertanian, pertukangan, dan jasa. Sektor pertanian di pedesaan merupakan satu-satunya sumber mata pencaharian utama bagi masyarakat di pedesaan. Hal ini seperti yang tergambar pada keadaan masyarakat Desa Purwodadi sebagian besar bekerja di sektor pertanian dan sebagai buruh tani, yang hanya memperoleh pekerjaan pada saat musim penanaman padi.

(21)

2

pengangguran di daerah-daerah pertanian seperti di pedesaan umumnya. Hal tersebut, telah menjadi permasalahan bagi masyarakat pedesaan yang sulit diatasi dengan mencari usaha di luar bidang pertanian, seperti bidang perdagangan, industri ,dan jasa.

Dalam perkembangan budaya manusia, keberadaan industri di suatu daerah memiliki peran penting, dalam meningkatkan perkembangan perekonomian masyarakat di sekitar lokasi industri. Munculnya industri di daerah pedesaan seperti Desa Purwodadi, telah memberikan manfaat kepada kehidupan masyarakat, seperti memberi kesempatan kerja, dapat menambah penghasilan, bahkan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat.

Dengan adanya industri kerupuk udang di Desa Purwodadi ini, nampaknyatelah mampu memberikan kesempatan kerja baru, bagi masyarakat di sekitar lokasi industri bahkan di daerah lainnya. Bahkan hal ini telah memberikan alternatif bagi masyarakat dan membantu peningkatan kesejahteraaan masyarakat di Desa Purwodadi. Untuk mendukung proses keberlanjutan usaha tersebut sangat dibutuhkan berbagai kemudahan-kemudahan dalam mendapatkan : bahan baku, modal, sumber tenaga, tempat pemasaran, sarana transportasi, lokasi yang baik, dan tenaga kerja sehingga masyarakat tetap bisa bekerja di industri kerupuk udang di Desa Purwodadi.

(22)

3

Industri kerupuk udang di Desa Purwodadi termasuk ke dalam golongan industri kecil sampai industri sedang, karena setiap industri memiliki jumlah tenaga kerja antara 5 sampai 20 orang.

Menurut klasifikasi industri berdasarkan tenaga kerja oleh Badan Pusat Statistik (BPS, 2004:4), industri dapat digolongkan menjadi (1) industri besar dengan jumlah tenaga kerja 100 orang atau lebih, (2) industri sedang dengan jumlah tenaga kerja 20 sampai 99 orang, (3) industri kecil dengan jumlah tenaga kerja 5 sampai 19 orang, (4) industri rumah tangga dengan jumlah tenaga kerja 1 sampai 4 orang.

Dalam mendirikan suatu industri di suatu daerah perlu memperhatikan dan mempertimbangkan beberapa hal, antara lain: tersedianya bahan mentah, tersedianya modal, tersedianya sumber tenaga, adanya tenaga buruh, tempat pemasaran bagi hasil industri, tersedianya sarana dan prasarana transportasi, lokasi yang baik (Sandy, 1985:158). Sehubungan dengan hal tersebut Robinson memasukkankan ke dalam faktor geografis itu sebanyak enam hal antara lain: bahan mentah, sumber daya tenaga, suplai tenaga kerja, suplai air, pasaran, dan fasilitas transportasi (Daldjoeni, 1992:58). Berdasarkan pendapat tersebut, maka dalam mendirikan suatu industri harus mempertimbangkan faktor geografis yang ketersediaannya diduga masih menjadi kendala bagi industri-industri seperti industri kerupuk udang di Desa Purwodadi.

(23)

4

B.Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti mengidentifikasikan 6 faktor geografis yang mendukung keberadaan suatu industri dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut :

1. Kemudahan mendapatkan bahan baku 2. Kemudahan mendapatkan tenaga kerja 3. Ketersediaan air

4. Ketersediaan sumber energi 5. Sarana transportasi

6. Pemasaran hasil produksi

C.Rumusan Masalah

1. Apakah kebutuhan bahan baku yang diperlukan tersedia dan mudah diperoleh pada industri kerupuk udang di Desa Purwodadi?

2. Apakah kebutuhan tenaga kerja mudah diperoleh dalam kegiatan industri kerupuk udang di Desa Purwodadi?

3. Apakah ketersediaan air yang dibutuhkan terpenuhi dan mudah diperoleh pada industri kerupuk udang di Desa Purwodadi?

4. Apakah ketersediaan sumber energi yang dibutuhkan tersedia dan mudah diperoleh pada industri kerupuk udang di Desa Purwodadi?

(24)

5

6. Apakah semua hasil produksi dapat habis dipasarkan pada industri kerupuk udang di Desa Purwodadi?

D.Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mendapatkan informasi tentang kemudahan mendapatkan bahan baku yang dibutuhkan dalam proses produksi pada industri kerupuk udang di Desa Purwodadi Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah.

2. Untuk mendapatkan informasi tentang kemudahan mendapatkan tenaga kerja yang dibutuhkan untuk bekerja di industri kerupuk udang di Desa Purwodadi Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah.

3. Untuk mendapatkan informasi tentang ketersediaan air yang dibutuhkan dalam proses produksi pada industri kerupuk udang di Desa Purwodadi Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah.

4. Untuk mendapatkan informasi tentang ketersediaan sumber energi panas matahari dan bahan bakar yang dibutuhkan dalam proses produksi pada industri kerupuk udang di Desa Purwodadi Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah.

(25)

6

6. Untuk memperoleh informasi tentang kelancaran pemasaran kerupuk pada industri kerupuk udang di Desa Purwodadi Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah.

E.Kegunaan Penelitian

1. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

2. Bagi penulis untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang didapat selama belajar di perguruan tinggi dan menambah wawasan yang berhubungan dengan geografi industri.

3. Sebagai seplemen bahan ajar mata pelajaran IPS, khususnya pelajaran Geografi pada SMA kelas XII semester I pada pokok bahasan klasifikasi industri dan pokok bahasan menentukan lokasi atas dasar bahan baku, pasar, biaya, transportasi, tenaga kerja, modal, dan teknologi dan pada SMP kelas IX semester II pada pokok bahasan klasifikasi industri menurut jumlah tenaga kerja.

F. Ruang Lingkup Penelitian

1. Ruang lingkup subyek penelitian adalah Pengusaha Industri Kerupuk Udang di Desa Purwodadi Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah.

(26)

7

3. Ruang lingkup tempat penelitian adalah Desa Purwodadi Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah.

4. Ruang lingkup waktu penelitian adalah tahun 2012. 5. Ruang lingkup ilmu penelitian adalah Geografi Industri.

“Industry geography is a branch of geography that deals with location, raw materials, products, and distribution, as influenced by geography”

Geografi industri adalah cabang dari geografi yang berhubungan dengan lokasi, bahan baku, produk, dan distribusi, yang dipengaruhi oleh geografi (http://encyclopedia2.thefreedictionary.com/_/dict.aspx?word=Industrial+Geogra phy. diakses pada tanggal 25 maret 2013 pukul 10.00 WIB).

Sedangkan menurut Daldjoeni (1986:167) geografi industri adalah bagian dari geografi ekonomi antara lain menstudi lokasi industri, sedang faktor lokasi ini berkaitan dengan wilayah bahan mentah, pasaran, sumber suplai tenaga kerja, wilayah bahan bakar dan tenaga, jalur transportasi, medan wilayah, pajak dan persatuan penjaluran (zoning) kota.

(27)

DAFTAR PUSTAKA

Abdurachmat, I. (1997). Geografi Ekonomi. Diktat Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS UPI. Bandung

Anonymus. 2011. Monografi Desa Purwodadi. Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah.

Arif Furchan. 1992. Pengantar Metode Penelitian Kualitatif. Usaha Nasional. Surabaya.

Arif Sukadi Sadiman. 1990. Metode dan analisa penelitian mencari hubungan. Erlangga. Jakarta.

Badan Pusat Statistik. 2008. Lampung Dalam Angka. BPS. Bandar Lampung. Bintarto. 1981. Geografi Sosial. UP Spring. Yogyakarta.

Budiyono. 2003. Dasar-dasar geografi sosial.(bahan ajar). Program Studi Pendidikan Geografi. Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung. Bandar Lampung. Daldjoeni. 1986. Geografi Kota dan Desa. Alumni. Bandung.

... 1992. Geografi Baru Organisasi Dan Keruangan Dalam Teori Dan Praktek. Alumni. Bandung

... 1997. Masalah Penduduk Dalam Fakta dan Angka. Alumni. Bandung Djamari. 1980. Geografi Transportasi. IKIP Bandung. Bandung

Edy Haryono. 2004. Geografi Industri. FKIP Unila. Bandar Lampung.

Ferry Wisata Kusuma. 2000. Studi Perbandingan Kondisi Sosial Ekonomi dan Demografi Antara Keluarga Miskin Dengan Keluarga Tidak Miskin di Desa Kalicinta Kecamatan Kotabumi Lampung Utara Tahun 2000. (Skripsi).

Unila: Bandar Lampung

(28)

Mantra, Ida Bagoes. 2003. Demografi Umum. Pustaka Pelajar. Yogyakarta. Marsudi Djojodipuro. 1992. Teori Lokasi. Lembaga Penelitian Fakultas

Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.

Masri Singarimbun. 1995. Metodologi Penelitian Survei. LP3ES. Jakarta.

Moh. Pabundu Tika. 2005. Metode Penelitian Geografi. PT Bumi Aksara. Jakarta. Nasution. 2002. Metode Research. Bumi Aksara. Jakarta.

Nursid Sumaatmadja. 1988. Studi Geografi. Alumni. Bandung.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 70 Tahun 2009 Tentang Konservasi Energi. Jakarta.

Soekartawi. 2003. Teori Ekonomi Produksi. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. Subarjo. 2007. Meteorologi dan Klimatologi. Buku Ajar. FKIP Universitas

Lampung. Bandar Lampung.

Sumadi Suryabrata. 2000. Metode Penelitian. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktik.

Bina Aksara. Jakarta.

Sumadi. 2004. Filsafat Geografi . FKIP UNILA. Bandar Lampung. Sutrisno. Hadi. 1982. Metode Research. Yayasan Penerbitan.

Fakultas Psikologi UGM. Yogyakarta.

Trisnaningsih. 2006. Demografi Teknik. Universitas Lampung. Bandar Lampung Warisno. 2010. Tinjauan Geografis Keberadaan Industri Kemplang Di Desa

(29)

8

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

A.TINJAUAN PUSTAKA

1. Pengertian Geografi Industri

Geografi merupakan ilmu pengetahuan yang mencitrakan (to describe), menerangkan sifat-sifat bumi, menganalisa gejala-gejala alam dan penduduk, serta mempelajari corak yang khas mengenai kehidupan dan berusaha mencari fungsi dari unsur-unsur bumi dalam ruang dan waktu (Bintarto, 1981:11). Sedangkan menurut Ikatan Geografi Indonesia (IGI) dalam Sumadi (2003:4) pengertian geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kelingkungan dan kewilayahan dalam konteks keruangan.

Secara garis besar geografi dapat dibagi menjadi 2 yaitu geografi fisik (Physical Geography) dan geografi manusia (Human Geography).

(30)

9

bidang studinya adalah penyebaran alamiah tumbuh-tumbuhan dan binatang sesuai dengan habitatnya (Nursid Sumaatmadja, 1988:52).

b) Geografi manusia adalah cabang geografi yang bidang studinya yaitu aspek keruangan gejala di permukaan bumi, yang menjadikan manusia sebagai objek studi pokok, termasuk aspek kependudukan, aspek aktivitas yang meliputi aktivitas ekonomi, aktivitas politik, aktivitas sosial, dan aktivitas budayanya (Nursid Sumaatmadja, 1988:53).

Menurut Sandy (1985:148) yang dimaksud dengan industri adalah usaha untuk memproduksi barang jadi dari bahan baku atau bahan mentah melalui proses penggarapan, dalam jumlah besar sehingga barang jadi bisa diperoleh dengan harga satuan yang serendah mungkin tetapi dengan mutu yang tinggi.

“Industry geography is a branch of geography that deals with location, raw materials, products, and distribution, as influenced by geography”

Geografi industri adalah cabang dari geografi yang berhubungan dengan lokasi, bahan baku, produk, dan distribusi, yang dipengaruhi oleh geografi (http://encyclopedia2.thefreedictionary.com/_/dict.aspx?word=Industrial+Geogra phy. diakses pada tanggal 25 maret 2013 pukul 10.00 WIB).

2. Pengertian kerupuk udang

(31)

10

Pengeringan dengan terik matahari biasanya sekitar 2-3 hari. Kerupuk yang sudah kering ini siap digoreng, dikemas dan dipasarkan. Penelitian ini mengangkat tentang faktor-faktor pendukung keberadaan industri kerupuk udang yang ada di Desa Purwodadi Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah dilihat dari sudut pandang geografi industri.

3. Faktor-Faktor Pendukung Berdirinya Industri

Menurut Bintarto (1981:91) syarat-syarat dalam melaksanakan industrialisasi antara lain :

a) Tersedianya bahan mentah b) Tersedianya sumber tenaga c) Adanya tenaga kerja

d) Tersedianya modal e) Kelancaran transportasi

f) Organisasi yang baik untuk mengatur segala sesuatu dalam bidang industri. g) Keinsyafan dan kejujuran masyarakat dalam menanggapi dan melaksanakan

tugas

h) Mengubah agrarist geest menjadi industry geest.

(32)

11

4. Faktor-Faktor Geografis Yang Mendukung Keberadaan Industri

Robinson dalam Daldjoeni (1992:58) mengemukakan bahwa faktor geografi yang mendukung keberadaan industri meliputi enam hal, antara lain : bahan mentah, sumber daya tenaga, suplai tenaga kerja, suplai air, pemasaran, dan fasilitas transportasi.

Faktor-faktor tersebut mendukung kelancaran kegiatan suatu industri sehingga apabila terjadi kekurangan salah satunya maka akan mengganggu kelangsungan keberadaan industri. Untuk mengatasinya pengusaha pada umunya akan berinteraksi atau bekerjasama dengan pihak atau perusahaan lain agar dapat menutupi kekurangan perusahaannya (G. Kartasapoetra, 1987:73). Jadi apabila di daerah industri tidak tersedia faktor-faktor pendukung industri, maka industri tersebut dapat memenuhinya dari industri lain atau daerah lain yang menyediakan faktor-faktor pendukung industri tersebut.

5. Kemudahan Mendapatkan Bahan Baku

(33)

12

Berdasarkan pendapat di atas menunjukkan bahwa ketersediaan bahan baku sangat mempengaruhi jumlah produksi. Apabila jumlah bahan baku mengalami kekurangan untuk diolah maka jumlah produksi juga akan menurun dan akan mengakibatkan industri tidak memperoleh keuntungan yang maksimal. Hal ini dapat mengganggu kelangsungan kegiatan industri atau keberadaan industri. Untuk itu kemudahan dalam mendapatkan bahan baku sangat mempengaruhi keberadaan suatu industri seperti industri kerupuk udang di Desa Purwodadi.

6. Kemudahan Mendapatkan Tenaga Kerja

Dalam setiap industri tentu akan membutuhkan tenaga kerja. Menurut Daldjoeni (1997:74), berdasarkan umur produktif tenaga kerja digolongkan menjadi :

a. Umur 0-14 tahun (belum produktif)

b. Umur 15-19 tahun (belum produktif penuh) c. Umur 20-54 tahun (produktif penuh)

d. Umur 55-64 tahun (tidak produktif penuh lagi) e. Umur 65 + (tidak produktif lagi)

(34)

13

Sehubungan dengan itu Soekartawi (2003:7) berpendapat bahwa tenaga kerja merupakan faktor yang penting dan perlu diperhitungkan dalam proses produksi dalam jumlah yang cukup bukan saja dilihat dari tersedianya tenaga kerja tetapi juga kualitas dan macam tenaga kerja juga perlu diperhatikan.

Berdasarkan pendapat di atas maka kemudahan untuk mendapatkan tenaga kerja merupakan salah satu faktor keberadaan industri di suatu daerah seperti industri kerupuk udang di Desa Purwodadi karena dalam kegiatan usahanya memerlukan tenaga kerja.

7. Ketersediaan Air

Menurut Kartasapoetra (1987:77) kebutuhan air bagi setiap perusahaan industri dapat dikatakan mutlak, baik untuk proses-prosesnya maupun untuk kebutuhan lainnya. Menurut High Smith dalam Abdurachmat (1997:40) industri banyak membutuhkan air, baik digunakan untuk pendingin mesin, bahan pencampur, atau lain-lain. Beberapa macam industri banyak yang sangat memerlukan air, sehingga dalam menentukan atau menempatkan lokasi industri, perlu memperhatikan kemungkinan suplai (persediaan) airnya. Sedangkan menurut Robinson dalam Daldjoeni (1992:58) industri sangat memerlukan persediaan air. Pertama berdasarkan kuantitas, misalnya pabrik kertas, pabrik pangan dan pabrik kimiawi, lalu kualitatif yang berarti memerlukan air khusus yang bersih atau air yang keras atau lunak secara kimiawi, serta air yang bebas dari pencemaran.

(35)

14

dibutuhkan untuk beberapa proses produksi seperti untuk mencuci udang, membuat adonan, dan untuk mengukus kerupuk. Berdasarkan hal tersebut maka ketersediaan air merupakan faktor yang penting untuk kelangsungan kegiatan dan keberadaan industri kerupuk udang di Desa Purwodadi karena air dibutuhkan untuk proses produksi setiap hari.

8. Ketersediaan Sumber Energi

Sumber energi adalah sesuatu yang dapat menghasilkan energi, baik secara langsung rnaupun melalui proses konversi atau transformasi (PP nomor 70 tahun 2009 tentang konservasi energi). Menurut Bintarto (1981:91) salah satu syarat dalam kegiatan industrialisasi adalah tersedianya sumber energi. Sumber energi dibutuhkan oleh industri untuk menjalankan berbagai kegiatan usahanya seperti proses produksi, pengepakkan, dan pemasaran. Menurut High Smith dalam Abdurachmat (1997:41) industri sangat tergantung kepada sumber energi, terutama industri modern, seperti mesin-mesin memerlukan bahan bakar untuk penggerak. Dewasa ini tidak ada daerah-daerah industri modern tanpa sumber energi.

(36)

15

sebagai sumber energi penerangan dan bahan bakar minyak sebagai bahan bakar sarana transportasi.

Berdasarkan hal tersebut ketersediaan sumber energi akan sangat mendukung keberadaan industri kerupuk udang di Desa Purwodadi. Ketersediaan sumber energi merupakan salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam mendirikan industri di suatu wilayah karena energi tersebut dibutuhkan setiap hari untuk melakukan proses produksi.

9. Sarana Transportasi

Menurut Marsudi Djojodipuro (1992:54) Peran sarana dan prasarana transportasi adalah sangat besar bagi industri karena dalam pengadaan bahan baku dan penyaluran hasil produksi ke konsumen tidak terlepas dari peran transportasi. Menurut Djamari (1980:1) sarana transportasi merupakan sarana pelayanan untuk adanya perpindahan manusia atau barang dari suatu tempat ke tempat yang lain. Kelancaran transportasi tidak hanya bergantung pada sarana tetapi juga prasarana seperti jalan. Menurut High Smith dalam Abdurachmat (1997:42) sarana transportasi sangat diperlukan dalam mengangkut bahan mentah ke pabrik dan pemasaran, sehingga ongkos transport sangat penting artinya bagi industri.

Berdasarkan pendapat di atas maka faktor yang mendukung keberadaan industri kerupuk udang di Desa Purwodadi yaitu keadaan sarana dan prasarana transportasi di daerah sekitarnya. Dalam pengadaan bahan baku, sumber energi, dan pemasarannya, industri ini menggunakan sarana sepeda motor, mobil pick up,

(37)

16

10. Pemasaran Hasil Produksi

Keberadaan industri di suatu tempat dapat disebabkan karena adanya pasar yang bersedia untuk menerima produk industri tersebut. Apabila pemasaran produk dari suatu industri berjalan dengan lancar, tentu mendatangkan keuntungan maksimal dan akan mampu menjaga kelangsungan kegiatan industrinya. Drs. Wasis (1997:145) mengemukakan pemasaran adalah kegiatan yang berhubungan dengan penyaluran barang dan jasa dari produsen ke konsumen yang diselenggarakan dalam rangka memenuhi kebutuhan konsumen dan mencapai tujuan perusahaan. Menurut High Smith dalam Abdurachmat (1997:43) pemasaran dalam industri sama pentingnya dengan bahan mentah dan sumber energi. Potensi pasaran ini kadang-kadang sangat menentukan hidup atau matinya suatu industri. Potensi ini sangat dipengaruhi oleh jumlah penduduk dan daya belinya. Sedangkan menurut Robinson dalam Daldjoeni (1992:58) tujuan satu-satunya dari perindustrian adalah memproduksi barang barang untuk dijual dan untuk itu pasaran penting sekali kedudukannya. Pasaran pada gilirannya tergantung dari dua hal yakni luasnya pasaran, artinya banyaknya penjual-belian atau omset pasarannya (the possible purchasers), dan kuatnya pasaran (the purchasing power of the market) khusus ini tergantung lagi dari taraf hidup dari para konsumen.

(38)

17

yang sangat penting bagi kelangsungan kegiatan suatu industri seperti industri kerupuk udang di Desa Purwodadi.

B.Kerangka Pikir

(39)

18

III. METODELOGI PENELITIAN

A.Metode Penelitian

Metode penelitian yang dipergunakan adalah metode deskriptif yaitu suatu metode yang bertujuan untuk memecahkan masalah, menyusun data, menjelaskan, menganalisis dan menafsirkan (Sumadi Suryabrata, 2000:19).

Sedangkan Menurut Pabundu Tika (2005:4), penelitian deskriptif lebih mengarahkan pada pengungkapan suatu masalah atau keadaan sebagaimana adanya dan mengungkapkan fakta-fakta yang ada, walaupun kadang-kadang diberikan interpretasi atau analisis.

Metode deskriptif dalam penelitian ini bertujuan untuk menyusun dan menjelaskan data, serta menganalisis faktor-faktor geografis yang mendukung keberadaan industri kerupuk udang di Desa Purwodadi Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah.

B.Populasi Penelitian

(40)

19

C.Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dalam menentukan sampel berpedoman pada pendapat Suharsimi Arikunto (2006:131), yaitu apabila subjek penelitiannya kurang dari 100, maka semua subyeknya dijadikan sampel sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.

Dalam penelitian ini tidak menggunakan sampel, karena populasi industri kerupuk udang yaitu hanya 7 industri. Maka penelitian ini akan dilakukan penelitian populasi.

D.Variabel dan Definisi Operasional Variabel

1. Variabel Penelitian

Variabel adalah obyek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian (Suharsimi Arikunto, 2006:118). Variabel dalam penelitian ini adalah faktor-faktor geografis yang mendukung keberadaan industri kerupuk udang di Desa Purwodadi Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah yang terdiri dari kemudahan mendapatkan bahan baku, kemudahan mendapatkan tenaga kerja, ketersediaan air, ketersediaan sumber energi, sarana transportasi, pemasaran hasil produksi.

2. Definisi Operasional Variabel

(41)

20

2.1 Kemudahan mendapatkan bahan baku

Kemudahan mendapatkan bahan baku yang dimaksud adalah mudah dan sulitnya mendapatkan bahan baku berupa tepung tapioka dan udang yang dibutuhkan dalam kegiatan produksi. Adapun kriteria bahan baku adalah :

a) Bahan baku mudah, apabila sejumlah bahan baku yang diperlukan pada setiap proses produksi industri selalu terpenuhi dalam 5 hari terakhir. b) Bahan baku sulit, apabila sejumlah bahan baku yang diperlukan pada

setiap proses produksi industri tidak selalu terpenuhi dalam 5 hari terakhir.

2.2 Kemudahan mendapatkan tenaga kerja

Kemudahan mendapatkan tenaga kerja yang dimaksud adalah terpenuhi dan tidaknya tenaga kerja yang dibutuhkan dalam menjalankan kegiatan industri. Adapun kriteria tenaga kerja yang dimaksud adalah :

a) Tenaga kerja mudah, apabila sejumlah tenaga kerja yang dibutuhkan terpenuhi dalam 5 hari terakhir.

b) Tenaga kerja sulit, apabila sejumlah tenaga kerja yang dibutuhkan tidak selalu terpenuhi dalam 5 hari terakhir.

2.3Ketersediaan air

Ketersediaan air yang dimaksud adalah terpenuhi atau tidaknya air yang dibutuhkan dalam setiap proses produksi.

(42)

21

a) Kebutuhan air mudah, apabila sejumlah air yang diperlukan dalam setiap proses produksi industri selalu terpenuhi dalam 5 hari terakhir.

b) Kebutuhan air tidak mudah, apabila sejumlah air yang diperlukan dalam setiap proses produksi industri tidak terpenuhi dalam 5 hari terakhir.

2.4Ketersediaan sumber energi

Ketersediaan sumber energi yang dimaksud adalah tersedia atau tidaknya panas matahari dan bahan bakar yang dibutuhkan dalam setiap proses produksi.

Adapun kriteria sumber energi yang dimaksud adalah :

a) Sumber energi mudah, apabila sumber energi yang diperlukan dalam proses produksi pada industri selalu terpenuhi dalam 5 hari terakhir. b) Sumber energi tidak mudah, apabila sumber energi yang diperlukan

dalam proses produksi pada industri tidak terpenuhi dalam 5 hari terakhir.

2.5Sarana transportasi

Sarana transportasi yang dimaksud adalah semua sarana yang berkaitan dengan pemindahan barang dari suatu tempat ke tempat lainnya dalam mendukung proses produksi industri tersebut. Adapun kriterianya adalah :

a) Mudah, apabila sarana transportasi tersedia dan mendukung terhadap kegiatan industri dalam 5 hari terakhir.

(43)

22

2.6Pemasaran hasil produksi

Pemasaran hasil produksi pemasaran yang dimaksud adalah kemudahan dan kelancaran dalam memasarkan barang hasil produksi kepada konsumen. Adapun kriteria pemasaran yang dimaksud adalah :

a) Lancar, apabila barang hasil produksi industri kerupuk habis dipasarkan kepada konsumen dalam 5 hari terakhir.

b) Tidak lancar, apabila barang hasil produksi industri kerupuk tidak habis dipasarkan kepada konsumen dalam 5 hari terakhir.

E.Teknik Pengumpulan Data

1. Teknik Wawancara Terstruktur

Wawancara terstruktur adalah wawancara yang semua pertanyaanya telah dirumuskan sebelumnya dengan cermat secara tertulis (Nasution, 2002:117). Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data primer, wawancara ini dilakukan kepada pemilik industri. Wawancara ini untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam penelitian ini yaitu tentang ketersediaan bahan baku, kemudahan mendapatkan tenaga kerja, ketersediaan sumber energi, ketersediaan air, kelancaran transportasi dan pemasaran pada industri kerupuk udang.

2. Teknik Observasi

(44)

23

Observasi dalam penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data tentang letak industri dan proses produksi yaitu dengan meneliti langsung pada industri kerupuk udang.

3. Teknik Dokumentasi

Dokumentasi merupakan suatu cara pengumpulan data yang menghasilkan catatan-catatan penting yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, sehingga akan diperoleh data yang lengkap, sah dan bukan merupakan perkiraan. Metode ini hanya mengambil data yang sudah ada yaitu: jumlah penduduk, luas wilayah, batas-batas desa, peta desa serta data lain yang menunjang penelitian.

F. Analisis Data Penelitian

Analisis data ialah proses penyederhanaan dan kedalam bentuk yang lebih mudah untuk dibaca dan diinterpretasikan (Masri Singarimbun, 1989:263). Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis kuantitatif sederhana yaitu data yang diperoleh dari penelitian dideskripsikan dalam bentuk tabel yang dipersentasekan, Selanjutnya diinterpretasikan dan dapat disimpulkan dalam bentuk laporan penelitian.

Adapun rumusnya adalah sebagai berikut : % = f / N x 100%

Keterangan : % : presentase

(45)

24

100 : Konstanta (Arif Sukadi Sadiman, 1990:96)

(46)

75

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasil penelitian dan setelah ditabulasi, diinterpretasikan, dan di analisis maka dapat disimpulkan :

1. Diketahui bahwa bahan baku yang dibutuhkan, mudah diperoleh Industri Kerupuk Udang di Desa Purwodadi. Hal ini dikarenakan dalam 5 hari terakhir pada saat dilakukan penelitian, industri-industri selalu dapat memenuhi kebutuhan bahan baku yang diperlukan untuk produksi dan tidak mengalami kesulitan untuk memperoleh seluruh bahan baku.

2. Diketahui bahwa tenaga kerja yang dibutuhkan, mudah diperoleh Industri Kerupuk Udang di Desa Purwodadi. Hal ini dapat dilihat dari jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan oleh industri-industri selalu terpenuhi dalam 5 hari terakhir saat dilakukan penelitian.

(47)

76

4. Diketahui bahwa sumber energi yang dibutuhkan oleh Industri Kerupuk Udang di Desa Purwodadi mudah diperoleh. Hal ini dikarenakan dalam 5 hari terakhir pada saat dilakukan penelitian, industri-industri selalu dapat memenuhi kebutuhan sumber energi yang diperlukan untuk produksi dan tidak mengalami kesulitan untuk memperoleh sumber energi.

5. Diketahui bahwa sarana transportasi yang dibutuhkan oleh Industri Kerupuk Udang di Desa Purwodadi mudah diperoleh. Hal ini dikarenakan dalam 5 hari terakhir pada saat dilakukan penelitian, kebutuhan sarana transportasi yang diperlukan untuk mengambil bahan baku, pengambilan sumber energi, dan pemasaran hasil produksi selalu tersedia dan sangat mendukung untuk seluruh kegiatan industri.

6. Diketahui bahwa pemasaran hasil produksi pada Industri Kerupuk Udang di Desa Purwodadi mudah dan selalu berjalan lancar. Hal ini dikarenakan produk yang dihasilkan setiap produksi selalu habis terjual dalam 1 – 2 hari.

B.Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka peneliti memberikan saran-saran sebagai berikut :

1. Kepada pemilik industri yang usahanya belum berkembang ( S.N. dan A.S.), diharapkan untuk lebih berani untuk memperbesar produksi kerupuknya agar pendapatan yang diperoleh semakin meningkat.

(48)

77

produk yang tidak terjual sehingga dapat memaksimalkan pendapatan yang diperoleh.

3. Kepada para pengusaha industri kerupuk , diharapkan untuk meningkatkan produksi dan memperluas pemasaran sehingga Industri Kerupuk Udang di Desa Purwodadi dapat lebih berkembang, menyerap tenaga kerja yang semakin banyak, dan mampu menambah kesejahteraan masyarakat di pedesaan khususnya di Desa Purwodadi.

Gambar

Gambar 1. Bagan Kerangka Pikir

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Tapi bagi anda yang menginstall di hosting berbayar dengan fasilitas CPanel dan Fantastico, anda bisa langsung menuju ke bab Cara Mengganti Themes melalui Admin Panel.. Nah, bagi

Visi :Mendokumentasikan kebudayaan jawa dalam hal ini adalah jajan tradisional dan upacara adat yang menjadi tradisi orang jawa, serta filosofi dibaliknya, dalam bentuk buku

Dalam interaksi belajar mengajar, guru dan peserta didik harus aktif. Untuk menciptakan interaksi belajar mengajar yang efektif, setidaknya guru harus menguasai dan

Berdasarkan pengamatan dan wawancara yang peneliti lakukan dengan Bapak Sutoyo S.Pd., selaku guru PJOK dan beberapa siswa pada tanggal 20-21 Maret 2015 di SDN

Subruang wisata dengan tingkat tantangan rendah (agrowisata) terbagi menjadi (1) ruang budidaya ikan dengan jaring terapung, dimana wisatawan dapat berkeliling area tersebut

Menggali informasi dari teks permainan/dolanan daerah tentang kehidupan hewan dan tumbuhan dengan bantuan guru atau teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi