• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembuatan Dan Pengujian Converter Tekanan Ke Massa Berbasis Mikrokontroler Atmega 8535

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pembuatan Dan Pengujian Converter Tekanan Ke Massa Berbasis Mikrokontroler Atmega 8535"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBUATAN DAN PENGUJIAN CONVERTER TEKANAN

KE MASSA BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535

TUGAS AKHIR

NATANAEL MARBUN

112408031

PROGRAM STUDI D3 FISIKA

DEPARTEMEN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

PEMBUATAN DAN PENGUJIAN CONVERTER TEKANAN

KE MASSA BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahli Madya

NATANAEL MARBUN

112408031

PROGRAM STUDI D3 FISIKA

DEPARTEMEN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(3)

PERSETUJUAN

Judul : PEMBUATAN DAN PENGUJIAN CONVERTER TEKANAN KE MASSA BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535

Kategori : TUGAS AKHIR

Nama : NATANAEL MARBUN Nomor Induk Mahasiswa : 112408031

Program Studi : DIPLOMA III (D3) FISIKA Departemen : FISIKA

Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA (FMIPA USU)

Diluluskan di Medan, 18 Agustus 2014

Diketahui/ Disetujui oleh:

Dr. Kerista Tarigan, M.Eng.Sc

(4)

PERNYATAAN

PEMBUATAN DAN PENGUJIAN CONVERTER TEKANAN KE MASSA

BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535

TUGAS AKHIR

Saya mengakui bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing – masing disebutkan sumbernya.

Medan, 18 Agustus 2014

(5)

PENGHARGAAN

Segala Puji dan Syukur penulis ucapkan kepada kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya yang telah dilimpahkan kepada penulis melalui kesempatan, kesehatan dan kekuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “PEMBUATAN DAN PENGUJIAN CONVERTER TEKANAN KE MASSA BERBASIS MIKROKONTROLER

ATMEGA 8535”.

Sesuai kurikulum yang berlaku di Universitas Sumatera Utara, bahwa setiap D-III FISIKA harus melaksanakan sebuah tugas akhir disemester VI. Adapun tujuan diadakannya tugas akhir ini adalah untuk pengembangan pemahaman dan pengaplikasiannya dengan ilmu yang diperoleh dibangku kuliah. Tugas akhir ini juga merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahlimadya di Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara. Dengan selesainya tugas akhir yang saya laksanakan, saya tidak lupa mengucapkan terima kasih banyak terhadap:

1. Kedua orang tua penulis Ayahanda Richard Marbun dan Ibunda Hotmaulina Sihombing serta saudara kandung yang telah memberikan bantuan moril maupun materil, semangat dan doa yang begitu besar kepada Penulis.

2. Bapak Dr. Sutarman.M.Sc, selaku Dekan Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.

(6)

4. Bapak Drs. Ferdinand Sinuhaji, M.Si, selaku Sekretaris Program Studi D-III Fisika Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam.

5. Bapak Dr. Kerista Tarigan, M.Eng.Sc, selaku Dosen Pembimbing, yang telah banyak membantu dan mendukung penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

6. Para dosen – dosen FISIKA di Universitas Sumatera Utara.

7. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan buku laporan Tugas Akhir ini yang tidak dapat disebutkan satu-persatu oleh penulis.

Penulis menyadari bahwa dalam Tugas Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi bahasa maupun sistematikanya. Untuk itu, dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun guna kesempurnaan laporan ini.

Akhir kata dengan segenap kerendahan hati penulis berharap semoga Buku Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat dan menambah pengetahuan bagi kita semua. Amin.

Medan, 18 Agustus 2014

(7)

ABSTRAK

(8)

DAFTAR ISI

1.6 Sistematika Penulisan ………..…… 3

BABII LANDASAN TEORI ……….……….. 5

2.1 Sensor Tekanan MPX 5050 ………..………... 5

2.2 Liquefied Petroleum Gas (LPG) …….………..…... 6

2.3 Mikrokontroller ATMega 8535 …….……….…… 10

2.3.1 Software ATMega 8535 Editor ……….……… 13

2.4 Liquid Crystal Display (LCD) 2x16 …………..………... 14

BAB III PEMBUATAN RANGKAIAN CONVERTER TEKANAN KE MASSA DAN PEMROGRAMAN …………/………...………… 17

3.1 Diagram Blok Rangkaian ……….……….. 17

3.2 Pembuatan Rangkaian Converter Tekanan ke Massa ….…... 18

3.2.1 Rangkaian Sensor …….………..………...….... 18

3.2.2 Rangkaian Mikrokontroler ……….………...…… 19

3.2.3 Rangkaian Display LCD ………….…..………... 21

3.3 Pemrograman ………….……….... 22

3.4 Diagram Alir Program ……….……….. 28

(9)

BAB IV PENGUJIAN RANGKAIAN CONVERTER TEKANAN

KE MASSA DAN ANALISA ………...…………...……... 30

4.1 Pengujian Rangkaian Mikrokontroler ATMega 8535 …..……. 30

4.2 Pengujian Rangkaian Liquid Crystal Display (LCD) 2x16.…... 33

4.3 Pengujian Rangkaian Sensor Tekanan MPX 5050 .………….. 35

4.4 Pengujian Rangkaian Keseluruhan……….……… 36

4.5 Program Keseluruhan dari Sistem ……….….... 37

4.6 Analisa ………...……….………... 38

4.6.1 Data Percobaan Konversi Tekanan dan Massa …………. 38

4.6.2 Analisa Data Tekanan dan Massa ……….…… 39

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ………. 42

5.1 Kesimpulan ………..……… 42

5.2 Saran ………..……….…. 42

(10)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Pengukuran tegangan terhadap pin mikrokontroler ATMega 8535 ... 30

Tabel 4.2 Pengukuran tegangan terhadap pin LCD 2 x 16 ……….…... 33

Tabel 4.3 Tekanan dan Massa secara Teori ……….…………... 38

(11)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Sensor Tekanan MPX 5050 ………..………. 5

Gambar 2.2 Tabung Gas LPG ………..………. 7

Gambar 2.3 Konfigurasi pin ATMega 8535 ……….…………... 11

Gambar 2.4 Tampilan Software Codevision AVR ………..…… 13

Gambar 2.5 LCD 2 x 16 ………..………. 16

Gambar 3.1 Diagram Blok Rangkaian ………..……... 17

Gambar 3.2 Rangkaian Sensor Tekanan MPX 5050 ………..……. 19

Gambar 3.3 Rangkaian Mikrokontroler ATMega 8535 ………... 20

Gambar 3.4 Rangkaian LCD 2 x 16 ………. 21

Gambar 3.5 Diagram Alir Program ……….. 28

Gambar 4.1 Rangkaian Mikrokontroler ATMega 8535 ………... 32

Gambar 4.2 Rangkaian LCD 2 x 16 ………...…………. 34

Gambar 4.3 Rangkaian Sensor Tekanan MPX 5050 ………... 35

Gambar 4.4 Rangkaian Sistem Tekanan Gas LPG ke massa …………...……… 36

Gambar 4.5 Grafik Tekanan vs Massa secara Teori ………..……. 40

(12)

ABSTRAK

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Penggunaan energi bagi kehidupan manusia adalah mutlak dalam kehidupan sehari-hari. Banyak bentuk energi yang tersedia pada sekarang ini. Misalnya, bahan bakar minyak, energi listrik, gas dan sebagainya.

Dalam prakteknya kadang-kadang terdapat kesulitan dalam mengontrol pemakaian, sehingga selalu berdampak negatif dalam penggunaannya. Misalnya, penggunaan yang tidak efisien maupun resiko kecelakaan yang ditimbulkannya. Salah satu kesulitan yang sering ditemukan adalah ada pemakaian gas dalam hal untuk mengetahui jumlah isi gas yang ada dalam tabung gas. Karena massa gas tidak dapat dilihat atau ditimbang. Satu-satunya cara untuk mengetahui isi sebuah tabung gas adalah melalui tekanan udaranya. Makin tinggi tekanan, makin berat massa gas di dalam tabung.

Pada kesempatan ini penulis akan merancang suatu sistem konversi tekanan tabung menjadi massa atau berat gas yang tersisa dalam tabung. Penulis mengangkat topik tersebut dengan judul “Pembuatan dan Pengujian Converter Tekanan ke Massa berbasis Mikrokontroler ATMega8535”.

(14)

1.2. Rumusan Masalah

Adapun uraian perumusan masalah dalam penelitian yaitu:

1. Bagaimana mendeteksi tekanan gas tabung LPG dengan sensor tekanan udara.

2. Bagaiamana mengubah output sensor sehingga dapat menampilkan tekanan yang terbaca menjadi tampilan digital.

3. Bagaimana mengkonversi tekanan gas tabung LPG menjadi ukuran berat atau massa dari gas tersebut.

1.3. Batasan Masalah

1. Pembuatan dan Pengujian Converter menggunakan sensor tekanan udara untuk mendeteksi tekanan gas dalam tabung LPG.

2. Pembuatan dan Pengujian Converter menggunakan sebuah mikrokontroler ATMega 8535 untuk membaca tekanan, mengkonversi tekanan menjadi massa dan menampilkannya pada display LCD.

(15)

1.4. Tujuan Penulis

Tujuan pembuatan dan pengujian yaitu:

1. Pembuatan dari rangkaian converter pengukuran tekanan udara dalam tabung gas LPG.

2. Membuat program untuk mengubah tekanan dan massa yang terbaca oleh sensor dan menampilkannya pada display LCD.

3. Mengkonversi tekanan gas dalam tabung menjadi besaran massa atau berat dari gas tersebut.

1.5. Manfaat Penulis

Dengan pembuatan alat ini dapat memberi manfaat bahwa pemakai lebih mudah mengetahui isi didalam tabung gas tersebut sehingga lebih mudah mengontrol stock atau persediaan gas LPG.

1.6. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah pembahasan dan pemahaman, penulis membuat sistematika penulisan bagaimana prinsip kerja dari Pembuatan dan Pengujian Converter Tekanan ke Massa berbasis Mikrokontroler ATMega 8535, maka penulis menulis tugas akhir ini dengan urutan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

(16)

BAB II LANDASAN TEORI

Pembahasan Bab II berisi tentang teori-teori penunjang dari pihak komponen yang digunakan dalam pembuatan dan pengujian converter tekanan ke massa.

BAB III PEMBUATAN RANGKAIAN CONVERTER TEKANAN KE

MASSA DAN PEMROGRAMAN

Pada Bab III akan dilakukan pembahasan tentang pembuatan rangkaian converter tekanan ke massa dan pemrograman yaitu cara kerja sistem Algoritma, Blok Diagram, Skematik, Flow Chart dan sebagainya.

BAB IV PENGUJIAN CONVERTER TEKANAN KE MASSA DAN

ANALISA

Bab IV adalah pembahasan tentang hasil dan pengujian yaitu data-data pengujian dan analisa hasil pengujian.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

(17)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1.Sensor Tekanan MPX 5050

Sensor tekananadalah sensor untuk mengukur tekanan suatu zat. Tekanan (p) adalah satuan fisika untuk menyatakan gaya (F) per satuan luas (A). Satuan tekanan sering digunakan untuk mengukur kekuatan dari suatu cairan atau gas. Satuan tekanan dapat dihubungkan dengan satuan volume (isi) dan suhu. Semakin tinggi tekanan di dalam suatu tempat dengan isi yang sama, maka suhu akan semakin tinggi. Prinsip kerja da mekanis menjadi sinyal listrik.kurang ketegangan didasarkan pada prinsip bahwa tahanan pengantar berubah dengan panjang dan luas penampang.

(18)

Sensor tekanan berfungsi untuk mengukur kekuatan tekanan suatu zat, misal nya tekanan zat gas atau gas cair. tekanan yang dimaksud ialah tenaga/kekuatan yang dibutuhkan agar suatu zat tidak berkembang. Sensor tekanan biasanya bertindak sebagai transduser (alat yang bekerja sebagai pengubah suatu energi menjadi enrgi lainnya), dan menghasilkan sinyal berupa sinyal digital maupun sinyal elektrik.Sensor tekanan banyak digunakan untuk mengontrol dan mengawasi banyak pekerjaan sehari-hari. Sensor tekanan juga biasanya digunakan secara tidak langsung untuk mengukur variabel lain seperti arus gas,kecepatan,tekanan air, dan alat pengukur tinggi. Sensor tekanan ini sering juga disebut transducer tekanan,transmitter tekanan, indikator tekanan, dan piezometer.Sensor tekanan merupakan sensor yang dapat digunakan dengan teknologi yang bermacam-macam, dengan desain yang berbeda-beda sehingga dapat disesuaikan dengan beragam aplikasi dan harga yang terjangkau.

2.2.Liquefied Petroleum Gas (LPG)

(19)

konvensional juga dapat dikonversi untuk penggunaan LPG. Karena propana disimpan sebagai cairan dalam tangki bahan bakar bertekanan 300 psi dinilai, konversi LPG terdiri dari menginstal sistem bahan bakar terpisah jika kendaraan akan berjalan di kedua sistem bahan bakar pengganti LPG hanya operasi bahan bakar konvensional dan LPG.

Gambar 2.2 Tabung Gas LPG

(20)

LPG memiliki nilai kalori tertentu khas 46,1 MJ/kg dibandingkan dengan 42,5 MJ/kg untuk bahan bakar minyak dan 43,5 MJ/kg untuk bensin kelas premium (bensin). Namun, kepadatan energi per satuan volume dari 26 MJ/L lebih rendah dari baik itu bensin atau bahan bakar minyak sebagai kepadatan relatif rendah. Sebagai titik didih di bawah suhu kamar, LPG akan menguap dengan cepat pada suhu normal dan tekanan dan biasanya disertakan dalam kapal baja bertekanan. Rasio antara volume gas bila menguap dan gas cair bervariasi tergantung komposisi, tekanandan temperatur, tetapi biasaya sekitar 250:1. Tekanan di mana elpiji berbentuk cair, dinamakan tekanan uapnya, juga bervariasi tergantung komposisi dan temperatur ; misalnya tekanan sekitar 220 kPa (32 psi) bagi butana murni pada 20° C (68° F) dan sekitar 2,2 megapascal (320 psi) untuk propana murni pada 55° C (131° F).

LPG lebih berat dari udara, seperti gas alam, dan dengan demikian akan mengalir di atas lantai dan cenderung untuk menetap di tempat rendah, seperti ruang bawah tanah. Ada dua bahaya utama dari LPG ini yaitu yang pertama adalah ledakan mungkin jika campuran LPG dan udara berada dalam batas ledakan dan ada sumber pengapian. Yang kedua adalah sesak napas karena udara LPG menggusur, menyebabkan penurunan konsentrasi oksigen. Selain itu, bau dicampur dengan LPG yang digunakan untuk keperluan bahan bakar sehingga kebocoran dapat dideteksi dengan lebih mudah.

(21)

alam pipa. LPG dapat digunakan sebagai sumber daya untuk panas dan listrik teknologi gabungan (CHP). CHP adalah proses menghasilkan tenaga listrik dan panas yang berguna dari sumber bahan bakar tunggal. Teknologi ini telah memungkinkan LPG yang akan digunakan bukan hanya sebagai bahan bakar untuk pemanasan dan memasak, tetapi juga untuk disentralisasi pembangkit listrik.

LPG seperti bahan bakar fosil lainnya dapat dikombinasikan dengan sumber daya terbarukan untuk memberikan keandalan yang lebih besar sementara masih mencapai beberapa pengurangan emisi CO2. Motor bakarLPG mengisi konektor pada mobil artikel utama: AutogasPutih berbatasan simbol berlian hijau digunakan pada kendaraan bertenaga LPG.Dua studi terbaru telah meneliti campuran bahan bakar LPG dan bahan bakar minyak dan menemukan bahwa emisi asap dan konsumsi bahan bakar berkurang tetapi emisi hidrokarbon meningkat. LPG memiliki kepadatan energi yang lebih rendah daripada baik bensin atau bahan bakar minyak, sehingga konsumsi bahan bakar setara lebih tinggi. LPG menyediakan kurang pelumasan silinder atas dari bensin atau diesel, sehingga mesin berbahan bakar LPG lebih rentan terhadap keausan katup jika mereka tidak sesuai dimodifikasi. Banyak modern mesin diesel common rail merespon dengan baik untuk penggunaan LPG.

(22)

pelepas tekanan, sehingga ketika mengalami sumber pemanas eksterior, mereka akan melampiaskan LPGs ke atmosfer.Jika tangki terkena api dari durasi dan intensitas yang cukup, ia dapat menjalani cairan mendidih memperluas ledakan uap (BLEVE). Ini biasanya menjadi perhatian bagi kilang besar dan pabrik petrokimia yang menjaga kontainer yang sangat besar. Secara umum, tangki dirancang bahwa produk tersebut akan melampiaskan lebih cepat dari tekanan dapat membangun ke tingkat berbahaya.

2.3.Mikrokontroller ATMega 8535

(23)

Pin-pin pada Mikrokontroler Atmega 8535

(24)

Konfigurasi pin Atmega8535 dengan kemasan 40 pin DIP (Dual Inline Package) dapat dilihat pada gambar 2.3. Dari gambar di atas dapat dijelaskan fungsi dari masing-masing pin Atmega8535 sebagai berikut:

1. VCC merupakan pin yang berfungsi sebagai masukan catu daya. 2. GND merukan pin Ground.

3. Port A (PortA0…PortA7) merupakan pin input/output dua arah dan pin

masukan ADC.

4. Port B (PortB0…PortB7) merupakan pin input/output dua arah dan dan pin fungsi khusus, Timer/counter, komparator analog, dan SPI

5. Port C (PortC0…PortC7) merupakan pin input/output dua arah dan pin fungsi khusus yaitu, TWI, komparator analog, dan Timer oscilat

6. Port D (PortD0…PortD7) merupakan pin input/output dua arah dan pin

fungsi khusus,yaitu,komparator analog, interupsi external, komunikasi serial. 7. RESET merupakan pin yang digunakan untuk me-reset mikrokontroler. 8. XTAL1 dan XTAL2 merupakan pin masukan clock eksternal.

(25)

Kapabiltas detail dari ATMega 8535 adalah sebagai berikut :

1. Sistem mikroprosesor 8 bit bebrbasis RISC dengan kecepatan maksimal 16 MHz.

2. Kapabiltas memori flash 8 Kb, SRAM sebesar 512 byte, dan EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only Memory) sebesar 512 byte.

3. ADC internal dengan fidelitas 10 bit sebanyak 8 channel.

4. Portal komunikasi serial (USART) dengan kecepatan maksimal 2,5 Mbps. 5. Enam pilihan mode sleep menghemat penggunaan daya listrik.

2.3.1. Software ATmega8535 Editor

Instruksi‐instruksi yang merupakan bahasa C tersebut dituliskan pada sebuah editor, yaitu Code Vision AVR.

(26)

2.4. Liquid Crystal Display (LCD) 2x16

LCD (Liquid Crystal Display) adalah modul penampil yang banyak digunakan karena tampilannya menarik. LCD yang paling banyak digunakan saat ini ialah LCD M1632 refurbish karena harganya cukup murah. LCD M1632 merupakan modul LCD dengan tampilan 2x16 (2 baris x 16 kolom) dengan konsumsi daya rendah.Modul tersebut dilengkapi dengan mikrokontroler yang didesain khusus untuk mengendalikan LCD.

Perbedaannya dengan LCD standar adalah pada kaki 1 VCC, dan kaki 2 Gnd. Ini kebalikan dengan LCD standar. Cara kerja LCD 2*16 secara umum, pada aplikasi umumnya RW diberi logika rendah “0”.Bus data terdiri dari 4-bit atau 8-bit.Jika jalur data 4-bit maka yang digunakan ialah DB4 sampai dengan

DB7.Interface LCD merupakan sebuah parallel bus, dimana hal ini sangat

(27)

Display elektronik adalah salah satu komponen elektronika yang berfungsi sebagai tampilan suatu data, baik karakter, huruf ataupun grafik. LCD (Liquid Cristal Display) adalah salah satu jenis display elektronik yang dibuat dengan teknologi CMOS logic yang bekerja dengan tidak menghasilkan cahaya tetapi memantulkan cahaya yang ada di sekelilingnya terhadap front-lit atau mentransmisikan cahaya dari back-lit. LCD (Liquid Cristal Display) berfungsi sebagai penampil data baik dalam bentuk karakter, huruf, angka ataupun grafik.

Material LCD (Liquid Cristal Display) LCD adalah lapisan dari campuran organik antara lapisan kaca bening dengan elektroda transparan indium oksida dalam bentuk tampilan seven-segment dan lapisan elektroda pada kaca belakang. Ketika elektroda diaktifkan dengan medan listrik (tegangan), molekul organik yang panjang dan silindris menyesuaikan diri dengan elektroda dari segmen. Cahaya yang dipantulkan tidak dapat melewati molekul-molekul yang telah menyesuaikan diri dan segmen yang diaktifkan terlihat menjadi gelap dan membentuk karakter data yang ingin ditampilkan.Dalam modul LCD (Liquid Cristal Display) terdapat mikrokontroller yang berfungsi sebagai pengendali tampilan karakter LCD (Liquid Cristal Display).

(28)

Gambar 2.5LCD2x16

Bahan-bahan yang digunakan yaitu: 1. Mikrokontroler ATMega 8535

2. Display LCD M1632 3. Sensor Tekanan MPX 5050 4. Regulator LM 7805

5. Dioda 1 N 4002 x 3

14. Kabel-kabel dan lain-lain 15. Tabung gas 3 kg

(29)

BAB III

PEMBUATAN RANGKAIAN CONVERTER TEKANAN

KE MASSA DAN PEMROGRAMAN

3.1 Diagram Blok Rangkaian

Gambar 3.1 DiagramBlok Rangkaian

Diagram blok diatas menggambarkan diagram alir input hingga output yang disebut diagram blok. Sistem yang dibuat adalah suatu sistem konversi tekanan gas dalam tabung menjadi jumlah volume gas dalam berat. Sistem merupakan suatu alat ukur yang terdiri dari sebuah sensor tekanan, mikrokontroler dan display LCD. Input dari sistem adalah tekanan gas yang diberikan pada sensor tekanan MPX 5050. Tekanan yang diterima oleh sensor akan diubah menjadi tegangan dan diberikan pada masukan mikrokontroler. Didalam mikrokontroler data yang diperoleh dikalibrasi dan dikonversi menjadi besaran volume kemudian ditampilkan pada sebuah display LCD dengan demikian output sistem adalah suatu nilai volume atau isi gas dalam ukuran berat.

(30)

3.2 Pembuatan Rangkaian Converter Tekanan ke Massa

Rangkaian Converter Tekanan ke Massa menggunakan beberapa komponen elektronika seperti sensor, IC, tahanan, kapasitor dan sebagainya. Dalam pembuatan ini terdapat beberapa bagian utama yaitu:

3.2.1 Sensor

(31)

Gambar 3.2 Rangkaian Sensor Tekanan MPX 5050

3.2.2 Mikrokontroler

(32)
(33)

3.2.3 Display LCD

Display LCD adalah suatu modul penampil. Dalam hal ini adalah sebagai penampil status dan volume dari gas yang terdeteksi oleh sensor. Display yang digunakan adalah display jenis M1632 yaitu display 2x16 karakter. Display memiliki 16 pin yaitu 8 pin data, 3 pin control dan 4 pin Vcc dan ground, dan 1 pin sebagai pengatur kontras.

(34)

3.3 PEMROGRAMAN

Teknik Pemrograman: 1. Buka CodeVision AVR.

(35)
(36)

4. Klik File, pilih Generate, Save and Exit. Cari folder yang mau dibuat, kemudian ketik nama project 3 kali save.

5. Setelah itu akan muncul program yang telah diatur. Kode dasarnya dan dilanjutkan dengan penulisan kode program.

(37)

#include <mega8535.h>

unsigned int read_adc(unsigned char adc_input) {

ADMUX=adc_input|ADC_VREF_TYPE; ADCSRA|=0x40;

(38)

void main(void)

(39)

sprintf(buf,"Volume : %i gr",W); sprintf(buf,"P : %i mBar",P);

lcd_gotoxy(0,0); lcd_puts(buf);

(40)

3.4 Diagram Alir Program (Flowchart)

Gambar 3.5 Diagram AlirProgram

Start

Reset Hardware Inisialisasi LCD

Baca Sensor Tekanan dengan MPX 5050

Kalibrasi Data Sensor ke Volume Gas

Tampilkan Hasil Kalibrasi pada LCD

T

Tutup Aplikasi?

(41)

Keterangan:

(42)

BAB IV

PENGUJIANRANGKAIAN CONVERTER

TEKANAN KE MASSA DAN ANALISA

4.1 Pengujian Rangkaian Mikrokontroler ATMega 8535

(43)
(44)
(45)

4.2 Pengujian Rangkaian LCD 2x16

(46)

Gambar 4.2 Rangkaian LCD 16x2

- Mengukur Tegangan Catu Daya = 12.44 Volt - Mengukur Tegangan Output Regulator = 4.95 Volt

(47)

4.3 Pengujian Rangkaian Sensor Tekanan MPX 5050

Sensor tekanan diuji dengan memberikan masukan tekanan udara pada sensor. Dalam hal ini sensor diberi tekanan dari sebuah kompresor dengan pemberian tekanan sensor akan mengeluarkan tegangan pada pin 3, dimana besar tegangan sebanding dengan tekanan yang diberikan. Pada saat tekanan udara sensor sama dengan tekanan ruang, output sensor sama dengan 0,06 Volt dan naik seiring dengan naiknya tekanan sensor yang diberikan oleh kompresor.

(48)
(49)

4.5 Program Keseluruhan Dari Sistem

Pengujian dilakukan setelah semua rangkaian dan program selesai dibuat.Pengujian program dilakukan secara langsung dengan menjalankan alat ukur pada objek pengukuran yaitu pada tabung gas LPG 3 kg. Setelah catu daya diberikan pada awalnya akan tampil pesan pembuka yaitu nama sistem konversi. Beberapa saat kemudian LCD akan menampilkan besaran tekanan dan massa yang terukur dalam bentuk satuan mbar dan gr. Pada awalnya sensor diberi tekanan dan tabung yang kosong dari hasil pengukuran memberikan nilai 0 kg. Karena tekanan tabung gas sama dengan tekanan ruang.

(50)

4.6 ANALISA

4.6.1 Data Percobaan Konversi Tekanan dan Massa

Tabel 4.3 Tekanan dan Massa secara Teori

Tekanan (Secara Teori) Massa (Secara Teori)

0 mbar ~ gr

2000 mbar 750 gr

4000 mbar 1500 gr 6000 mbar 2250 gr 8000 mbar 3000 gr

Tabel 4.4 Tekanan dan Massa secara Praktek

Tekanan (Secara Praktek) Massa (Secara Praktek)

0 mbar ~ gr

2000 mbar 765 gr

(51)

4.6.2 Analisa Data Tekanan dan Massa

(52)

2. Grafik hubungan antara massa dengan tekanan.

(53)

(54)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Tekanan Gas LPG telah berhasi dikonversi menjadi volume atau massa dengan menggunakan sensor tekanan MPX 5050.

2. Pembuatan program converter tekanan ke massa telah sama dengan yang diinginkan.

3. Berdasarkan pembuatan dan pengujian converter tekanan ke massa mempunyai hubungan linier, yaitu makin besar tabung gas, maka makin besar massa gas dalam suatu tabung tersebut.

4. Pada pengukuran tekanan gas LPG terdapat ketidak linieran pada saat tabung mulai kosong. Sedangkan pengukuran tekanan gas LPG yang linier terdapat pada saat tabung terisi gas antara1 gr sampai 3000 gr.

5. Berdasarkan pengujian pada alat converter tekanan ke massa diperoleh hasil ralat rata-rata pengukuran sebesar 1,1 %.

5.2 Saran

1. Sebaiknya pembuatan dan pengujian converter harus memakai sensor tekanan yang tipe tinggi. Supaya pengindra tekanannya lebih bagus.

(55)

DAFTAR PUSTAKA

1. Atmel, 2002, Datashett: 8-bit AVR Microcontroller ATmega8535, Atmel Corporation, San Jose.

2. Budiharto, Widodo, 2005,”Panduan Lengkap Belajar Mikrokontroler

Perancangan Sistem dan Aplikasi Mikrokontroler”, Penerbit: PT Elex

Media Komputindo, Jakarta.

3. Budiharto, W., 2007, Belajar sendiri 12 Proyek Mikrokontroler untuk Pemula, Elex Media Komputindo, Jakarta.

4. Malvino, Albert Paul, 2003, “Prinsip-Prinsip Elektronika, Jilid 1&2”, Edisi Pertama, Penerbit: Salemba Teknika, Jakarta.

(56)

Gambar

Gambar 2.1. Sensor Tekanan MPX 5050
Gambar 2.2 Tabung Gas LPG
Gambar 2.3 Konfigurasi pin Atmega8535 (Data Sheet AVR)
Gambar 2.4. Tampilan software codevision AVR
+7

Referensi

Dokumen terkait

Metode yang digunakan pada perancangan elevator dan pembuatan prototipe pengendali otomatis elevator berbasis mikrokontroler ATmega 8535 adalah :.. Metode perancangan

Laporan proyek ini membahas tentang perancangan kompas digital berbasis mikrokontroller ATMega 8535 yang terdiri dari sensor compas hmc5883l, Mikrokontroler ATMega 8535 sebagai

Hasil pengujian adalah data perbandingan pembacaan menggunakan penetrometer mekanis tipe SR-2 dengan pembacaan penetrometer digital berbasis mikrokontroler ATmega 8535 tanpa

PERANGKAP TIKUS OTOMATIS MENGGUNAKAN SENSOR PIR DAN REMOT KONTROL BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 (Fahreza Setiawan, 2015; 54 halaman; 36 gambar; 8 tabel). Tujuan pembuatan

Perbedaan dari perangkat yang akan dibuat dengan tensimeter pada umumnya adalah sistem penampil nilai pengukuran, dan digunakannya sensor tekanan udara (BPS -Pressure sensor )

Hal ini kemudian melatarbelakangi penulis untuk merancang alat elektronik pemantau tekanan dan konsentrasi oksigen udara pernafasan dengan berbasis mikrokontroler ATMEGA32

Perancangan elevator dan pembuatan prototipe pengendali otomatis elevator berbasis mikrokontroler ATmega 8535 yang dapat melayani 4 lantai melatar belakangi penelitian..

Dalam Pembuatan Alat Pengatur Air Kolam Renang dengan SMS Gateway Berbasis Mikrokontroler ATMega16 menghasilkan rangkaian output yang terdiri dari rangkaian LCD,