• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Tentang Pekerja Di Bawah Umur Sektor Informal Perkotaan (Kasus Pada...

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Studi Tentang Pekerja Di Bawah Umur Sektor Informal Perkotaan (Kasus Pada..."

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI TENTANG PEKERJA DI BAWAH UMUR SEKTOR

INFORMAL PERKOTAAN

(Kasus Pada Penyemir Sepatu Di Kota Medan)

TESIS

Oleh :

IRZAL IDRIS

002103048 / PWD

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2003

Irzal Idris : Studi Tentang Pekerja Di Bawah Umur Sektor Informal Perkotaan…, 2003

(2)

Irzal Idris : Studi Tentang Pekerja Di Bawah Umur Sektor Informal Perkotaan…, 2003

USU Repository © 2007

RINGKASAN

Irzal Idris, “Studi Tentang Pekerja Di Bawah Umur Sektor Informal Perkotaan (Kasus Pada Penyemir Sepatu Di Kota Medan)” dengan komisi pembimbing Profesor Dr. M. Arief Nasution, MA (Ketua), Wahyu Ario Pratomo, S.E, M.Ec (Pembimbing I), dan Aldwin Surya, S.E, M.Pd (Pembimbing II).

Peningkatan jumlah penduduk di wilayah perkotaan menimbulkan s e j u m l a h k e k h a w a t i r a n s e h u b u n g a n d e n g a n k e m a m p u a n k o t a mengakomodasikan peningkatan tersebut. Permasalahan lain muncul dalam menciptakan infrastruktur kota, pemukiman, kemiskinan, dan penciptaan lapangan kerja yang produktif.

Untuk memenuhi kebutuhan ekonominya, masyarakat berupaya sendiri untuk mengejar ketertinggalan dengan menciptakan lapangan kerja sendiri. Situasi ini umumnya terjadi di kota-kota besar dan dikenal sebagai kelompok informal perkota-kotaan dengan keterbatasan sumberdaya.

Krisis ekonomi juga telah mengakibatkan banyak orang tua dan keluarga yang mengalami keterpurukan ekonomi, kehilangan pekerjaan, dan menurunnya daya beli. Keadaan ini semakin memunculkan kegiatankegiatan sektor informal yang dijalankan oleh anak-anak di bawah umur (di bawah 15 tahun) untuk bekerja di sektor informal ini.

Salah satu akibat yang timbul dari kondisi tersebut adalah tidak terpenuhinya hak dan kebutuhan anak untuk tumbuh kembang. Sehingga banyak anak-anak yang terpaksa meninggalkan orang tua dan rumah serta sekolah guna mencari nafkah di jalanan. Fenomena ini juga d a p a t d i l i h a t d i K o t a M e d a n , d i m a n a b e l a k a n g a n i n i t e r d a p a t kecenderungan meningkatnya jumlah anak-anak yang turun ke jalan untuk memenuhi kebutuhannya.

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui k a r a k t e r i s t i k s o s i a l - e k o n o m i k e l u a r g a p e k e r j a d i b a w a h u m u r . Mengetahui faktor-faktor yang melatarbelakangi masuknya anak di bawah umur ke sektor informal. Dan untuk mengetahui dampak pekerja di bawah umur terhadap anak dan keluarganya.

(3)

Irzal Idris : Studi Tentang Pekerja Di Bawah Umur Sektor Informal Perkotaan…, 2003

USU Repository © 2007

Metode penelitian utama adalah metode penelitian survey dengan menggunakan keusioner dan wawancara mendalam tanpa kuesioner. Selain dengan analisis stistik deskriptif juga digunakan analisis statistik non-parametrik dan analisis regresi berganda. Sedangkan untuk hal-hal yang tidak dapat dikuantifikasi, dianalisis dengan analisis kualitatif.

Hasil penelitian menggambarkan penyemir sepatu yang menjadi responden berasal dari berbagai suku diantaranya : Batak Toba, Batak Karo, Mandailing, Minangkabau, Melayu, Jawa dan Suku-suku lain. Sebagian dari mereka tidak lagi bersekolah bahkan ada yang tidak pernah bersekolah. Usia mereka umumnya antara 11 - 15 tahun dan semua berjenis kelamin laki-laki. Kebanyakan mereka memiliki jumlah saudara 3 hingga 6 orang, pendidikan orang tua pada umumnya tamat Sekolah Dasar (SD) sampai SLTA, hanya sebagian kecil perguruan tinggi dan pekerjaannya sebagian besar wiraswasta/pedagang kecil dan keliling, tukang becak. Sebagian lainnya lahir dan bertempat tinggal di luar Kota Medan dan mereka tinggal bersama orang tua. Masuknya anak ke sektor informal sebagi penyemir sepatu karena dorongan dari lingkungan dan desakan orang tua. Mudah, murah dan adanya teman-teman di sekitar tempat tinggal yang bekerja menyemir menjadi penarik anak-anak memasuki kegiatan tersebut.

Secara umum jam kerja rata-rata per hari dan status pendidikan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan penyemir sepatu. Sedangkan pengalaman tidak memberikan pengaruh yang signifikan. Variabel bebas yang dimasukkan ke dalam persamaan regresi, secara serentak mampu menjelaskan pengaruhnya terhadap variabel terikatnya.Terdapat perbedaan yang signifikan pendapatan penyemir sepatu menurut lokasi bekerja.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian di atas penelitian ini bertujuan untuk melihat profil pekerja sektor informal; menganalisis faktor-faktor jam kerja rata-rata per hari, modal kerja,

Tingginya tenaga kerja yang didominasi pekerja perempuan khususnya di sektor informal di perkotaan membutuhkan perhatian semua pihak yang concern terhadap isue-isue

Berdasarkan penelitian tentang pajanan debu kayu (PM 10 ) dan gejala penyakit saluran pernafasan pada pekerja meubel sektor informal maka diperoleh simpulan sebagai berikut

Jika dikaitkan dengan kepesertaan jaminan kesehatan yang terlihat pada Tabel 1, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar pekerja sektor informal dengan pendidikan

Jika dikaitkan dengan kepesertaan jaminan kesehatan yang terlihat pada Tabel 1, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar pekerja sektor informal dengan pendidikan

100.000,- perhari, apa pekerjaan suami para pekerja wanita sektor informal disini berbeda mulai dari petani, pedagang, buruh, pengangguran dan sudah meninggal

Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), untuk mencakup kepesertaan Jaminan Sosial bagi pekerja sektor informal, maka

Berdasarkan uraian di atas penelitian ini bertujuan untuk melihat profil pekerja sektor informal; menganalisis faktor-faktor jam kerja rata-rata per hari, modal kerja,