• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Gugatan Debitur dan Pihak Ketiga Terhadap Pelaksanaan Pengurusan Piutang Negara Pada...

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Gugatan Debitur dan Pihak Ketiga Terhadap Pelaksanaan Pengurusan Piutang Negara Pada..."

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH GUGATAN DEBITUR DAN PIHAK KETIGA

TERHADAP PELAKSANAAN PENGURUSAN PIUTANG

NEGARA PADA KANTOR PELAYANAN PENGURUSAN

PIUTANG NEGARA MEDAN

TESIS

Oleh :

AHSEIN LUBIS

NIM : 992105034

Program Studi : Ilmu Hukum

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2002

Ahsein Lubis : Pengaruh Gugatan Debitur dan Pihak Ketiga Terhadap Pelaksanaan Pengurusan…, 2002

(2)

PENGARUH GUGATAN DEBITUR DAN PIHAK KETIGA TERHADAP PELAKSANAAN PENGURUSAN PIUTANG NEGARA PADA KANTOR PELAYANAN PENGURUSAN

PIUTANG NEGARA MEDAN

Berdasarkan Pasal 10 ayat (3) Undang-Undang Nomor 49 Prp Tahun 1960 dan Pasal 21, 23 dan Pasal 27 Keputusan Menteri Keuangan Nomor 333/KMK.01/2001 menyebutkan bahwa Debitur dan Penanggung Hutang yang tidak memenuhi kewajibannya sebagaimana yang ditetapkan dalam pernyataan bersama atau penanggung hutang tidak memenuhi panggilan atau menolak menandatangani pernyataan bersama tanpa alasan yang sah atau tempat kediamannya tidak dikenal (menghilang), maka kepada debitur atau penanggung hutang akan dilakukan penagihan sekaligus dengan surat paksa, penyitaan dan pelelangan terhadap barang jaminan hutang atau harta kekayaan milik penanggung hutang. Oleh karena itu perlu dikaji faktor-faktor yang menyebabkan debitur dan pihak ketiga mengajukan gugatan terhadap KP3N, penanganan gugatan debitur dan pihak ketiga, dan hambatan yang timbul dengan adanya gugatan debitur dan pihak ketiga terhadap KP3N dan alternatif penanggulangannya.

Untuk membahas hal-hal tersebut di atas, maka dilakukan penelitian yang bersifat

deskriptif analitis. Lokasi penelitian di Kota Medan, sebagai sampel Kantor Pelayanan

Pengurusan Piutang Negara (KP3N) dan Panitia Urusan Piutang negara (PUPN) Cabang Medan, Pengadilan Negeri/TUN Medan. Responden ditetapkan secara purposive

sampling sebanyak 30 orang debitur. Alat pengumpulan data primer adalah kuesioner, pedoman

wawancara dan check list. Sedangkan data sekunder dikumpulkan melalui studi kepustakaan. Kemudian dianalisis dengan pendekatan kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang menyebabkan debitur dan pihak ketiga mengajukan gugatan terhadap KP3N karena untuk mengulur-ulurkan atau menunda-nunda pembayaran hutang, dan untuk menghindari pelaksanaan pelelangan atas barang jaminan, sehingga sangat mempengaruhi proses pengurusan piutang negara macet akibat adanya penundaan dan pembatalan lelang dari pengadilan. Kemudian

1.

Fakultas Hukum Universitas Muslim Indonesia Makassar.

2 .

Fakultas Hu kum Universitas Gajah Mada Yo gy ak arta.

3 .

(3)

Ahsein Lubis : Pengaruh Gugatan Debitur dan Pihak Ketiga Terhadap Pelaksanaan Pengurusan…, 2002

USU Repository © 2007

dalam penanganan perkara gugatan diperlukan suatu kemampuan dari para penanganan perkara untuk dapat menyelesaikan perkara dengan baik, dan berkewajiban untuk menguasai dasar hukum dan peraturan perundangundangan yang digunakan dalam menangani suatu perkara. Sedangkan hambatan yang terjadi, khusus di bidang biaya, penundaan, pembatalan lelang dan belum membayar ongkos perkara. Solusinya adalah saling koordinasi, kerjasama dan saling mengerti dan selalu tukar informasi antar instansi terkait.

Disarankan kepada debitur dan pihak ketiga supaya agunan harta bersama suami isteri harus bersama-sama menghadap notaris untuk menyatakan persetujuannya dan membubuhkan tanda tangannya sebagai tanda setuju diagunkan. Kemudian juga disarankan kepada Pengadilan Negeri dan Pengadilan Tata Usaha Negara Medan supaya memperhatikan s ub st a n s i d an mu a t a n g ug a t an, a g a r ti d ak t e r j ad i p e n u n d a an l e l an g PUPN/KP3N y ang tetah dilaksanakan sesuai dengan peraturan y ang berlaku.

Kata-kata kunci: - Pengaruh gugatan terhadap proses pengurusan kredit macet. - Faktor timbulnya gugatan dan penanganannya.

(4)

THE DEBITOR ACCUSATION INFLUENCE AND THE THIRD PARTY TO THE FULFILMENT OF THE STATE CREDIT AFFAIRS IN SERVICE OFFICE OF THE

STATE CREDIT AFFAIRS MEDAN

Based on Article 10 paragraph (3) of The Law Number 49 Prp of 1960 and Article 21, 23, and Article 27 of The Minister of Financial Decree Number 333/KMK.01/2001, said that the debitor and debit warrantor that did not fulfill their duties as ruled in the joint agreement or debit warrantor did not obey a calling or refuse to sign the joint agreement without any a legal reason or his domicile did not know (disappear), so to the debitor or debit warrantor will be done a recovery with a warrant all at once, confiscation and judicial sailing to the debt warranty or debt warrantor’s possession. Therefore it is necessary a study of the factors that caused the debitor and the third party to propose an accusation to the KP3N, the debitor and the third party accusation handling, and the obstacles that caused of the debitor and the third party accusation to the KP3N and an overcome alternative.

A descriptive analytical research was done to study the cases mentioned above. The research location is in Medan, as samples are The Service Office of The State Credit Affairs (KP3N) and the Committee of The State Credit Affairs (PUPN) Branch of Medan, District Court/Administrative Court of Medan. Respondents are 30 debtors were chosen by purposive sampling. The primary data collectors are questionnaire, interview direction and check list. Then the data one analyzed by qualitative approach.

The research result show that the factors which caused the debitor and the third party to propose an accusation to KP3N is to stretch or postpone debt payment, and to avoid judicial sailing action on a warranty, so it is very influence the handling process of unpaid state credit because there are postpone and judicial sale annulment from the court. Then it is necessary ability in accusation handling to give a good decide on a case, and they have duties to know the basic of the law and others laws which are used in handling a case. While the obstacles that happened are especially in cost, postponing, judicial sale annulment and law suit cost

1

Faculty of Law Indonesian Moslem University Makassar

2

Faculty of Law Gajah Mada University Yogy akarta.

3

(5)

Ahsein Lubis : Pengaruh Gugatan Debitur dan Pihak Ketiga Terhadap Pelaksanaan Pengurusan…, 2002

USU Repository © 2007

does not be paid yet. The solution is coordination each others, join together, understanding each others and to exchange information’s between instances.

It is suggested to the debitor and the third party that together possession warranty between husband and wife must come in front of the notary together to prove their agreement and to put signature as an agree prove to be a warranty. And it is suggested also to the District Court and Administrative Court must observe the substation and gist of accusation, so that is not occur judicial sale postponing by PUPN/KP3N that have to be done according to the valid rules.

Key words: - Accusation influence to the handling process of unpaid credit - The factor caused accusation and it handling

Referensi

Dokumen terkait

PENGEMBANGAN BUKU AJAR MATA KULIAH DASAR GELOMBANG LISTRIK BERBASIS INKUIRI DAN LKM UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR DAN KARAKTER MAHASISWA PENDIDIKAN FISIKA FMIPA

(8 poin) Benda massa M mula-mula meluncur di atas lantai dengan kecepatan v 0 dan setelah sampai di titik B benda lepas meninggalkan ujung lantai dan mendarat di ujung bawah

McGlynn Versus Aveling: A Comparison of Translation Strategies Used in Sapardi Djoko Darmono’s Poems.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

[r]

P3KM (Kepala Pusat Penelitian) Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung. 63 Kepala Pusat Penelitian

bahwa dalam rangka pelaksanaan kewenangan Menteri Negara Lingkungan Hidup sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Pasal 22 Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang

Apabila dokumen tidak diunggah sampai batas waktu yang ditentukan, maka Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) akan memberikan sangsi menutup akses yang

Guru memberikan penguatan terhadap hasil diskusi peserta didik, kemudian menjelaskan kembali makna yang terkandung dalam peristiwa bencana alam