• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. berjudul Perlindungan Hukum Terhadap Pihak Ketiga Terkait Dengan. Pengurusan Dan Pemberesan Piutang Debitor Pailit Yang Belum Jatuh

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR. berjudul Perlindungan Hukum Terhadap Pihak Ketiga Terkait Dengan. Pengurusan Dan Pemberesan Piutang Debitor Pailit Yang Belum Jatuh"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmatNyalah penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Perlindungan Hukum Terhadap Pihak Ketiga Terkait Dengan Pengurusan Dan Pemberesan Piutang Debitor Pailit Yang Belum Jatuh Waktu”.

Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi kewajiban terakhir sebagai mahasiswa guna melengkapi persyaratan dalam menyelesaiakan studi Program Sarjana.Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki penulis.Oleh karenanya kritik, saran, dan bimbingan yang bersifat membangun dari semua pihak sangat penulis harapkan guna kelengkapan dan penyempurnaan skripsi ini.

Penulisan skripsi ini tidak akan berhasil dengan baik tanpa adanya bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langusng. Oleh karena itu izinkanlah penulis pada kesempatan yang sangat berharga ini mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dan setulus-tulusnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. I Made Arya Utama, SH., M.Hum, Dekan Fakultas Hukum Universitas Udayana

2. Bapak Dr. Gde Made Swardana, SH.,M.H, Pembantu Dekan I Fakultas Hukum Universitas Udayana

(2)

vi

3. Ibu Dr. Ni Ketut Sri Utari, SH., M.H, Pembantu Dekan II Fakultas Hukum Universitas Udayana

4. Bapak Dr. I Gede Yusa, SH., M.H, Pembantu Dekan III Fakultas Hukum Universitas Udayana

5. Bapak Dr. I Wayan Wiryawan, SH., MH, Ketua Bagian Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Udayana. Serta Bapak Dr. Dewa Gde Rudy, SH.,M.Hum, Sekretaris Bagian Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Udayana.

6. Bapak Ngakan Ketut Dunia, SH.,M.Hum, Dosen Pembimbing I yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

7. Bapak Marwanto, SH.,M.Hum, Dosen Pembimbing II yang telah dengan sabar memberikan arahan, bimbingan, masukan, dan saran serta petunjuk yang sangat bermanfaat bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. Kedua Orangtua penulis, I Wayan T. Eka Priana dan Ni Ketut Sariningsih yang tercinta dan yang paling saya kasihi. Terima kasih karena selalu memberikan nasihat yang membangun, terima kasih atas segenap doa, kasih sayang dan dukungan semangat yang telah diberikan kepada penulis.

9. Bapak Dr. I Gede Artha, SH., MH, Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan arahan, masukan, dan dorongan kepada penulis selama penulis mengikuti perkuliahan di Fakultas Hukum Universitas Udayana.

(3)

vii

10. Seluruh Bapak/Ibu Dosen serta Bapak/Ibu Pegawai Administrasi Fakultas Hukum Universitas Udayana yang telah tulus memberikan bantuan serta petunjuk selama penulis mengikuti perkuliahan maupun penyusunan skripsi ini.

11. I Putu Adi Pramana, Kakak Penulis yang sangat banyak memberikan bantuan, arahan, motivasi, dan masukan selama penulis menjalani proses perkuliahan di Fakultas Hukum Universitas Udayana. Serta I Nyoman Astina Putra, Adik penulis yang telah banyak memberikan bantuan kepada penulis.

12. Ni Luh Desi Rastiyati, sebagai teman dan sahabat yang telah memberikan doa, semangat, dukungan, motivasi dan selalu setia menemani penulis sampai akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

13. Kakak-kakak dan adik-adik penulis di Fakultas Hukum Universitas Udayana tidak bisa disebutkan satu persatu. Terima kasih karena telah menemani penulis dalam menjalani kehidupan kampus dan proses perkuliahan di Fakultas Hukum Universitas Udayana.

14. Teman-teman dekat dan seperjuangan penulis Surya Dharma, Rolas Simanjorang, Roni Chandra Siagian, Yosef Situmorang, Juanda Albert Mandena yang selalu menemani dan memberi bantuan kepada penulis selama menjalani kegiatan di Fakultas Hukum Universitas Udayana. Serta seluruh teman-teman angkatan 2012 yang tidak mungkin bisa disebut satu persatu. Terima kasih atas waktu, doa, dan dukungan semangat yang telah

(4)

viii

kalian berikan kepada penulis selama berkuliah di Fakultas Hukum Universitas Udayana.

15. Keluarga Besar DPC Permahi Bali, tempat penulis menempa soft skill dan mendapat pengalaman berorganisasi yang tidak kalah penting, dan sangat berguna dan bermanfaat dalam penyusunan dan perampungan tugas akhir ini.

Akhir kata semoga skripsi ini dapat berguna dan memberikan manfaat.Tak lupa juga penulis meminta maaf yang sebesar-besarnya apabila terdapat kata-kata penulis yang menyinggung perasaan pembaca.

Denpasar, Juli 2016

(5)

ix

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN

Dengan ini penulis menyatakan bahwa Karya Ilmiah/Penulisan Hukum/Skripsi ini merupakan hasil karya penulis, tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi manapun, dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh penulis lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila Karya Ilmiah/Penulisan Hukum/Skripsi ini terbukti merupakan duplikasi ataupun plagiasi dari hasil karya penulis lain dan/atau dengan sengaja mengajukan karya atau pendapat yang merupakan hasil karya penulis lain, maka penulis bersedia menerima sanksi akademik dan/atau sanksi hukum yang berlaku.

Demikian Surat Pernyataan ini saya buat sebagai pertanggungjawaban ilmiah tanpa ada paksaan maupun tekanan dari pihak manapun.

Denpasar, 28Juli 2016 Yang Menyatakan,

(I Made Agus Sanjaya) NIM. 1203005057

(6)

x

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL DEPAN

HALAMAN SAMPUL DALAM ... i

HALAMAN PERSYARATAN GELAR SARJANA HUKUM ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

HALAMAN PENGESAHAN PANITIA PENGUJI SKRIPSI ... iv

KATA PENGANTAR ... v

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ... ix

DAFTAR ISI ... x ABSTRAK ... xii ABSTRACT ... xiv BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 8

1.3 Ruang Lingkup Masalah ... 9

1.4 Orisinalitas Penelitian ... 9 1.5 Tujuan Penelitian ... 11 1.5.1 Tujuan umum ... 11 1.5.2 Tujuan khusus ... 12 1.6 Manfaat Penelitian ... 12 1.6.1 Manfaat teoritis ... 12 1.6.2 Manfaat praktis ... 12 1.7 Landasan Teoritis ... 13 1.8 Metode Penelitian ... 17 1.8.1 Jenis penelitian ... 17 1.8.2 Jenis pendekatan ... 18

1.8.3 Sumber bahan hukum ... 19

1.8.4 Teknik pengumpulan bahan hukum ... 20

1.8.5 Teknik analisis bahan hukum ... 20

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KEPAILITAN ... 22

(7)

xi

2.2 Pengertian Kepailitan ... 23

2.3 Tujuan Hukum Kepailitan... 27

2.4 Syarat-syarat Kepailitan ... 28

2.5 Pihak-Pihak Yang Terlibat Dalam Proses Kepailitan ... 29

2.6 Akibat Hukum Kepailitan ... 38

BAB III PENGURUSAN DAN PEMBERESAN BOEDEL PAILIT YANG BELUM JATUH WAKTU ... 45

2.1 Ruang Lingkup Boedel Pailit... 45

2.1.1 Harta kekayaan yang termasuk dan tidak termasuk dalam boedel pailit ... 45

2.1.2 Pihak-pihak pemegang boedel pailit ... 49

2.2 Kewenangan Kurator Dalam Pengurusan Dan Pemberesan Boedel Pailit Yang Belum Jatuh Waktu ... 56

2.2.1 Pengurusan dan pemberesan boedel pailit oleh kurator ... 56

2.2.2 Pengurusan dan pemberesan boedel pailit yang belum jatuh waktu oleh kurator ... 64

BAB IV PERLINDUNGAN HUKUM PIHAK KETIGA DALAM PENGURUSAN DAN PEMBERESAN BOEDEL PAILIT YANG BELUM JATUH WAKTU ... 70

4.1 Konsep Perlindungan Hukum ... 70

4.2 Bentuk Perlindungan Hukum Pihak Ketiga Pemegang Boedel pailit Yang Belum Jatuh Waktu ... 75

BAB V PENUTUP ... 81

5.1 Kesimpulan ... 81

5.2 Saran-Saran ... 82

DAFTAR PUSTAKA ... 84 RINGKASAN SKRIPSI

(8)

xii

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul “Perlindungan Hukum terhadap Pihak Ketiga terkait dengan Pengurusan dan Pemberesan Piutang Debitor Pailit Yang Belum Jatuh Waktu”.Syarat agar debitor dapat dinyatakan pailit adalah mempunyai lebih dari satu kreditor dan terdapat setidaknya satu utang yang telah jatuh waktu.Artinya dalam kepailitan konsep utang sangat penting karena tanpa adanya utang maka debitor tidak dapat dinyatakan pailit. Namun dalam dunia bisnis atau usaha seseorang tidak hanya mempunyai utang saja melainkan juga dapat mempunyai piutang, yang artinya selain berkedudukan sebagai debitoria juga berkedudukan sebagai kreditor. Piutang adalah hak untuk menerima pembayaran yang dimiliki oleh kreditor kepada debitor. Pembahasan mengenai piutang ini penting karena akan masuk kedalam boedel pailit. Termasuknya piutang kedalam boedel pailit berdasarkan pasal 21 dan pasal 22 Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, yang menyebutkan “Kepailitan meliputi seluruh kekayaan debitor pada saat putusan pernyataan pailit diucapkan serta segala sesuatu yang diperoleh selama kepailitan”. Sedangkan pasal 22 mengatur tentang pengecualian pasal 21 tersebut. Berdasarkan pasal 21 dan pasal 22 tersebut piutang dapat dikatakan termasuk kedalam boedel pailit karena tidak disebutkan dalam pengecualian boedel pailit sebagaimana disebutkan dalam pasal 22 sehingga tercakup dalam ruang lingkup pasal 21. Jikadebitor pailit mempunyai piutang artinya ia juga berkedudukan sebagai kreditor yang artinya ada debitor dari debitor pailit atau pihak ketiga. Seperti halnya utang yang telah jatuh waktu dan belum jatuh waktu maka untuk piutang juga ada istilah yang sama yaitu piutang yang telah waktu dan belum jatuh waktu. Untuk piutang yang telah jatuh waktu ini kurator sebagai pengurus dan pemberes boedel pailit dapat melakukan penagihan kepada pihak ketiga dan diperbolehkan ada pemaksaan.Namun untuk piutang yang belum jatuh waktu kurator dapat melakukan penagihan tetapi tidak diperbolehkan melakukan pemaksaan.

Jenis Penelitian yang dilakukan dalam penulisan skripsi ini termasuk dalam penelitian hukum normatif.Penelitian normatif adalah penelitian yang menguraikan permasalahan-permasalahan yang ada untuk selanjutnya dibahas dengan kajianyang berdasarkan teori-teori hukum kemudian dikaitkan dengan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku dalam praktek hukum.

Pengurusan dan pemberesan boedel pailit yang belum jatuh waktu dilakukan oleh kurator saat dilakukan pembayaran oleh pihak ketiga disertai dengan pembuktian oleh kurator maupun pihak ketiga.Pembuktian ini dilakukan agar diketahui pembayaran tersebut dapat masuk kedalam boedel pailit atau tidak.Hal ini diatur dalam pasal 50.Kurator juga dapat melakukan pengurusan dan pemberesan boedel pailit yang belum jatuh waktu ini dengan melakukan penagihan kepada pihak ketiga, ketentuan percepatan dan menggunakan actio

pauliana.Namun untuk penagihan tersebut kurator tidak boleh melakukan

(9)

xiii

untuk melaksanakan perjanjiannya yang sudah dibuat berdasarkan asas kebebasan berkontrak.

Kata kunci : Piutang, Boedel pailit, Pengurusan, Pemberesan, Pihak Ketiga, Perlindungan Hukum.

(10)

xiv

ABSTRACT

This thesis entitled "Legal Protection against Third Parties in connection with the Arrangement and Settlement Accounts Debtor Bankrupt What Not to Maturity". Condition that the debtor can be declared bankrupt is have more than one creditor and there is at least one debt that has matured. This means that in bankruptcy the concept of debt is very important because without debt, the debtor can not be declared bankrupt. But in the world of business or business person does not have any debt but can also have receivables, which means that in addition to the debtor's domicile as it also serves as a creditor. Receivables are right to receive payment of which is owned by the creditor to the debtor. Discussion of the receivables is important as it will go into bankruptcy boedel. Boedel inclusion into bankruptcy receivables under article 21 and article 22 of Law No. 37 of 2004 on Bankruptcy and Suspension of Payment, which mentions "Bankruptcy covers the entire wealth of the debtor at the time of the declaration of bankruptcy pronounced the verdict as well as everything that is obtained during the bankruptcy". Whereas Article 22 regulates the exception of Article 21. According to article 21 and article 22 of the receivable can be said to be included into boedel bankrupt because it is not mentioned in bankruptcy boedel exceptions as mentioned in Article 22 that is included in the scope of Article 21. If the debtor bankrupt receivables have meant he also serves as a creditor, which means there are debtors bankruptcy debtor or a third party. As with any debt due and before maturity then to receivables also exists that the same term receivables have time and before maturity. For receivables that have fallen this time as a board and pemberes curator of the bankruptcy estate with the bill to a third party and allowed no imposition. But for receivables before maturity curator with the bill but is not allowed to perform imposition.

The type of research conducted in writing this essay included in the normative legal research. Normative research is research that outlines the problems that exist for further discussion with the study based on the theories of law is then associated with Regulation Legislation applicable in the practice of law.

Clearance and settlement boedel bankruptcy before maturity conducted by the curator when payment is made by a third party verification accompanied by the curator or any third party. Proof of this is done in order to know that payment may be entered into boedel bankruptcy or not. It is governed by Article 50. Receivers can also perform maintenance and boedel bankruptcy settlement before maturity by doing third party billing, provision and use actio pauliana acceleration. But for that billing should not be coercing curator, this is a form of legal protection of third parties to implement the agreement that was made based on the principle of freedom of contract.

Keywords: AccountsReceivables, bankruptcy assets, Management, Settlement, the

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Results from our laboratory have provided compelling evidence that human fibroblasts, a nonneuronal tissue, provide a relevant model of signal transduction in affective disorders:

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS BRAWIJAYA..

Our strategy is to compare the gene expression profile of postmortem cerebellar specimens from autistic patients against normal age-matched, non- demented control subjects using

UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2016 / 2017. Mata Kuliah : Hari,

Rumusan Masalah dari penelitian ini adalah “Apakah ada pengaruh pemberian air rebusan kunyit terhadap kejadian keputihan pada remaja putri di dusun Cebongan Kidul Tlogoadi

Aulia Rahmah, 201210235078, aulia.ferdiansyah05@gmail.com, Fakultas Teknik Program Studi Teknik Kimia Universitas Bhayangkara Jakarta Raya Pengaruh Suhu Temper Terhadap

No Satuan Kerja Kegiatan Nama Paket Jenis Volume Pagu Sumber.. Dana