UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM S-1 EKSTENSI MEDAN
ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEPUTUSAN NASABAH DEPOSITO PT. BANK
TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL, Tbk
CABANG MEDAN
SKRIPSI
OLEH
ADISTI INDAH LARASATI 060521009
MANAJEMEN
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Universitas Sumatera Utara Medan
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Syukur alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang
senantiasa selalu mencurahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Keputusan Nasabah Deposito PT. Bank Tabungan Pensiunan
Nasional, Tbk Cabang Medan”.
Penulis mengucapkan terima kasih, dimana selama proses penyelesaian
skripsi ini dan juga selama mengikuti pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara, penulis banyak menerima tuntunan, bantuan, petunjuk, dan
motivasi dari berbagai pihak. Menyadari hal tersebut, maka pada kesempatan ini
penulis ingin menyampaikan rasa penghargaan dan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Prof. DR. Ritha F Dalimunthe, SE, M.Si selaku Ketua Departemen
Manajemen dan Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA selaku Seketaris
Departemen Manajemen.
3. Ibu Dra. Marhayanie, M.Si, selaku Dosen Pembimbing yang telah
meluangkan waktunya dengan penuh kesabaran untuk memberikan
pengarahan, bimbingan, saran yang berguna, dan dukungan moril dalam
4. Ibu DR. Beby Karina Fawzeea, SE, MM, selaku Penguji I yang telah
memberikan masukan baik kritik maupun saran yang membangun demi
kesempurnaan skripsi ini.
5. Bapak Fadli, SE, M.Si, selaku Penguji II yang telah memberikan masukan
baik kritik maupun saran yang membangun demi kelancaran skripsi ini.
6. Segenap dosen dan staf pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera
Utara yang telah memberikan bekal dan ilmu pengetahuan yang
bermanfaat.
7. Bapak B. Edison Simamora selaku Pimpinan PT. Bank Tabungan
Pensiunan Nasional, Tbk Cabang Medan, Bapak Teguh selaku staff
Bagian Umum PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk Cabang
Medan, dan seluruh karyawan Personal Banker PT. Bank Tabungan
Pensiunan Nasional, Tbk Cabang Medan yang telah memberikan bantuan
dan dukungannya dalam penyelesaian skripsi ini.
8. Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada orang
tua tercinta Ayahanda Soekorahardjo, Ibunda Hj. Erliza Hasyim, dan
Adinda Andita Putri Astity, yang selain sebagai sumber inspirasi dan
kekuatan bagi penulis setelah ALLAH SWT, juga telah banyak
memberikan dorongan moral dan materi, cinta, dan kasih sayang, serta
perhatian yang tulus tiada terhingga kepada penulis selama masa kuliah
terlebih-lebih selama masa penyusunan skripsi ini di Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
9. Kak Dani, Kak Vina dan Bang Jum selaku Staff Departemen Manajemen
10. Buat sahabat – sahabat penulis dan semua pihak yang namanya tidak dapat
penulis sebutkan satu-persatu yang telah memberikan bantuan dan
semangat selama ini.
Akhir kata, penulis memohon maaf atas segala kekurangan yang ada
selama penulisan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat
bagi pihak peneliti selanjutnya yang akan menulis topik yang sama demi
perkembangan dan kelanjutan Civitas Akademika.
Medan, Juli 2010 Penulis,
ABSTRAK
Adisti Indah Larasati (2010) Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Nasabah Deposito PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk Cabang Medan. Dibimbing oleh Dra. Marhayanie, M.Si, Ketua Departemen Manajemen Prof. DR. Ritha F Dalimunthe, SE, M.Si. Dosen Penguji I DR. Beby Karina Fawzeea, SE, MM dan Penguji II Fadli, SE, M.Si.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel suku bunga, fasilitas pelayanan, keamanan dana simpanan dan promosi terhadap keputusan nasabah untuk deposito pada PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk Cabang Medan.
Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, uji
validitas dan reliabilitas, analisis regresi linier berganda, menganalisis data yaitu: syarat-syarat uji regresi linier berganda yang terdiri dari uji F, uji t dan uji koefisien determinasi. Penggujian dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS 12.00 for windows. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara dan kuesioner. Penelitian ini menggunakan 94 responden sebagai sampel penelitian.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa suku bunga dan fasilitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah untuk deposito pada PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk Cabang Medan. Sedangkan keamanan dana simpanan dan promosi tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah untuk deposito pada PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk Cabang Medan.
Hal ini dapat dilihat dari hasil uji F dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05. berdasarkan uji t bahwa dari kelima variabel bebas yang paling dominan mempengaruhi keputusan nasabah untuk deposito pada PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk Cabang Medan adalah suku bunga.
DAFTAR ISI
2. Jenis-Jenis Deposito ... 26
F. Pemasaran Bank ... 28
1. Pengertian Pemasaran Bank……….. 28
2. Tujuan Pemasaran Bank………... 28
G. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) ... 29
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 39
A. Sejarah Perusahaan ... 39
B. Struktur Organisasi Perusahaan ... 40
C. Job Description dan Job Specification ... 42
D. Visi dan Misi PT. Bank BTPN, Tbk ………. 48
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 51
A. Analisis Deskriptif ... 51
B. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 66
C. Analisis Regresi Linear Berganda ... 69
1. Uji-F (Uji Serentak). ... 71
2. Uji-t ( Uji Parsial) ... 72
3. Identifikasi Determinan (R²) ... 75
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 77
A. Kesimpulan ... 77
B. Saran ... 77
DAFTAR TABEL
No Halaman
Tabel 1.1 Pertumbuhan dan Perkembangan Total Aset
Bank Konvensional ... 1
Tabel 1.2 Laporan Jumlah Nasabah dan Saldo Deposito, Tabungan, dan Giro ... 3
Tabel 1.3 Laporan Suku Bunga ... 4
Tabel 1.4 Prestasi PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk ... 5
Tabel 1.5 Defenisi Operasional Variabel ... 10
Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden ... 51
Tabel 4.2 Usia Responden ... 52
Tabel 4.3 Pendapatan Responden ... 52
Tabel 4.4 Pekerjaan Responden ... 53
Tabel 4.5 Jangka Waktu Keikutsertaan Responden ... 53
Tabel 4.6 Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Suku Bunga ... 54
Tabel 4.7 Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Fasilitas Pelayanan ... 57
Tabel 4.8 Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Keamanan Dana Simpanan ... 59
Tabel 4.9 Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Promosi ... 61
Tabel 4.10 Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Keputusan Nasabah ... 64
Tabel 4.11 Item-Total Statistics Uji Validitas 1 ... 67
Tabel 4.12 Item-Total Statistics Uji Validitas 2 ... 68
Tabel 4.13 Reliability Statistics ... 68
Tabel 4.14 Regresi Berganda ... 69
Tabel 4.15 ANOVA(b) ... 71
DAFTAR GAMBAR
No Halaman
Gambar 1.1 Kerangka Konseptual ... 8 Gambar 2.1 Proses Pengambilan Keputusan ... 34 Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Bank Tabungan Pensiunan
ABSTRAK
Adisti Indah Larasati (2010) Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Nasabah Deposito PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk Cabang Medan. Dibimbing oleh Dra. Marhayanie, M.Si, Ketua Departemen Manajemen Prof. DR. Ritha F Dalimunthe, SE, M.Si. Dosen Penguji I DR. Beby Karina Fawzeea, SE, MM dan Penguji II Fadli, SE, M.Si.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel suku bunga, fasilitas pelayanan, keamanan dana simpanan dan promosi terhadap keputusan nasabah untuk deposito pada PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk Cabang Medan.
Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, uji
validitas dan reliabilitas, analisis regresi linier berganda, menganalisis data yaitu: syarat-syarat uji regresi linier berganda yang terdiri dari uji F, uji t dan uji koefisien determinasi. Penggujian dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS 12.00 for windows. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara dan kuesioner. Penelitian ini menggunakan 94 responden sebagai sampel penelitian.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa suku bunga dan fasilitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah untuk deposito pada PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk Cabang Medan. Sedangkan keamanan dana simpanan dan promosi tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah untuk deposito pada PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk Cabang Medan.
Hal ini dapat dilihat dari hasil uji F dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05. berdasarkan uji t bahwa dari kelima variabel bebas yang paling dominan mempengaruhi keputusan nasabah untuk deposito pada PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk Cabang Medan adalah suku bunga.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bank sebagai suatu lembaga keuangan merupakan bagian dari penggerak
kegiatan ekonomi, telah mengalami perkembangan, baik dalam jumlah maupun
jaringannya. Hal ini dikarenakan meningkatnya kegiatan perekonomian negara.
Kontiniuitas perkembangan dunia perbankan telah merubah banyak cara
sistem perbankan di Indonesia. Bank bukan hanya sebagai tempat menyimpan
dana atau tempat mendapatkan dana. Fungsi bank juga sebagai tempat
pembayaran berbagai kebutuhan masyarakat. Banyaknya bank yang ada di
Indonesia, membuat persaingan semakin tinggi. Para pesaing baru telah memasuki
pasar dengan berbagai tawaran produk yang memiliki daya tarik tersendiri.
Pertumbuhan dan perkembangan bank terutama bank konvensional bisa
dilihat dari semakin banyaknya jaringan kantor, aset, banyaknya produk-produk
yang ditawarkan dan banyaknya Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dihimpun bank
dari masyarakat. Tabel 1.1 menunjukkan pertumbuhan dan perkembangan total
aset bank konvensional di Indonesia.
Tabel 1.1
Pertumbuhan dan Perkembangan Total Aset Bank Konvensional
Nama Bank
Bank Mandiri 319.085.590 358.438.678 89,02 %
Bank Central Asia 218.005.008 245.569.856 88,77 %
Bank Rakyat Indonesia 203.734.938 246.076.896 82,79 %
Bank Negara Indonesia 183.341.611 201.741.069 90,87 %
Bank Danamon 89.409.827 107.268.363 83,35 %
Tabel 1.1 menunjukkan adanya kenaikan total aset yang terjadi selama dua
tahun pada setiap bank. Dimana Bank Negara Indonesia menunjukkan kenaikan
total asetnya lebih besar dibandingkan bank lain yaitu sebesar 90,87 %, sedangkan
Bank Mandiri mengalami kenaikan total aset sebesar 89,02 %, Bank Central Asia
kenaikan total aset sebesar 88,77 %, Bank Tabungan Pensiunan Nasional
kenaikan total aset sebesar 87,51 %, Bank Danamon kenaikan total aset sebesar
83,35 %, dan Bank Rakyat Indonesia kenaikan total aset sebesar 82,79 %.
Deposito merupakan salah satu produk bank. Deposito adalah simpanan
berjangka yang dikeluarkan oleh bank, yang penarikannya hanya dapat dilakukan
dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan jangka waktu yang telah diperjanjikan
sebelumnya seperti 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan, dan 24 bulan. Jadi
deposito hanya dapat diambil setelah jatuh tempo. Namun ada beberapa bank
yang memberikan kemudahan kepada nasabahnya apabila dalam keadaan
membutuhkan dana yang mendesak yaitu dengan mengambil kredit kumulatif
dengan jaminan deposito yang bersangkutan atau dengan pencairan pokok
deposito sebelum jatuh tempo dikenakan penalty menurut ketentuan yang
ditetapkan oleh masing-masing bank.
PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk (Bank BTPN) Cabang
Medan merupakan lembaga yang bergerak dalam bidang jasa pelayanan
keuangan. Pada tahun 1958 Bank BTPN didirikan di Bandung dengan status
sebagai badan perkumpulan yang menerima simpanan dan memberikan simpanan
kepada anggotanya dan pada tahun 1992 status Bank BTPN berubah menjadi
aktivitas pelayanan operasional kepada nasabah umum baik simpanan maupun
pinjaman. Dan pada tahun 2008 Bank BTPN menjadi bank Go Public yang secara
keseluruhan sahamnya telah dibeli oleh Texas Pasific Group (TPG). Sebagai bank
yang telah lama berdiri dan terdapat 683 kantor cabang yang tersebar luas di
seluruh Indonesia.
PT. Bank BTPN, Tbk Cabang Medan dalam kegiatan operasionalnya
selain fokus kepada pensiunan juga fokus dalam meningkatkan jumlah Dana
Pihak Ketiga (DPK) terutama deposito seperti terlihat pada Tabel 1.2.
Tabel 1.2
Laporan Jumlah Nasabah dan Saldo Deposito, Tabungan dan Giro Per 2007 – 2009
Tahun Keterangan Deposito (miliar)
Jumlah Rupiah 335,794 34,493 1,551 371,838
2009 Jumlah Nasabah 1.493 25.600 44 27.137
Jumlah Rupiah 379,133 53,484 661 433,278
Sumber: PT. Bank BTPN, Tbk Cabang Medan (2009)
Tabel 1.2 dapat diketahui bahwa jumlah dana deposito paling banyak
dibandingkan tabungan dan giro. Jumlah nasabah terutama jumlah nasabah
deposito dan jumlah dana deposito setiap tahunnya meningkat dimana tahun 2007
ke tahun 2008 jumlah nasabah deposito meningkat sebesar 30 orang dan jumlah
dana meningkat sebesar 105,613 miliar, dan tahun 2008 ke tahun 2009 jumlah
nasabah deposito meningkat sebesar 88 orang dan jumlah dana meningkat sebesar
43,339 miliar.
Fenomena pertumbuhan perbankan konvensional terutama dengan
penghimpunan dananya perlu dicermati dengan seksama. Kenaikan Dana Pihak
Ketiga (DPK) secara terus menerus merupakan wujud nyata mengalirnya dana
masyarakat kepada bank konvensional. Jelasnya, fenomena pertumbuhan Dana
Pihak Ketiga (DPK) di bank konvensional menunjukkan semakin banyak
masyarakat yang menggunakan jasa bank konvensional atau menjadi nasabah
bank konvensional. Dan nasabah menggunakan jasa bank konvensional tentunya
didasarkan oleh faktor–faktor yang mempengaruhinya.
Faktor suku bunga dengan jangka waktu tertentu dapat menarik hati
nasabah untuk membuka deposito, dimana suku bunga di setiap bank ditetapkan
oleh masing-masing bank tersebut sesuai dengan perhitungan kondisi suku bunga
di pasar. Suku bunga merupakan faktor yang paling utama yang menentukan
nasabah untuk mendepositokan dananya di PT. Bank BTPN, Tbk yang
memberikan suku bunga yang lebih tinggi kepada nasabahnya dibandingkan
bank-bank lain dan ini dapat dilihat pada tabel 1.3 di bawah ini:
Tabel 1.3 Laporan Suku Bunga
Nama Bank 1 bulan 3 bulan 6 dan 12
bulan
Bank Mandiri 08,00 % 08,00 % 08,00 %
Bank Central Asia 06,00 % 06,25 % 06,25 %
Bank Rakyat Indonesia 06,25 % 06,25 % 06,75 %
Bank Negara Indonesia 06,50 % 06,50 % 07,00 %
Bank Danamon 10,50 % 10,50 % 11,00 %
Bank Tabungan Pensiunan Nasional 11,25 % 11,50 % 11,75 %
Sumber: InfoBank (2009)
Faktor fasilitas pelayanan merupakan tindakan atau perbuatan seseorang
atau organisasi untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan atau nasabah.
Bank BTPN memberikan layanan yang lebih berkualitas dibandingkan dengan
nasabahnya seperti: karyawan Bank BTPN sangat ramah dan cekatan, fasilitas
yang lengkap dimana apabila nasabah ingin deposito di Bank BTPN nasabah
boleh menghubungi karyawan personal banker Bank BTPN melalui telepon dan
tidak perlu datang langsung ke Bank BTPN karena karyawan personal banker
Bank BTPN yang akan langsung mendatangi nasabah dan begitu juga apabila
nasabah ingin menarik dananya. Hal ini dilakukan tanpa melihat batasan jumlah
nominal deposito.
Nasabah harus memiliki rasa percaya dan rasa aman terhadap bank
tersebut, dalam mengambil keputusan untuk mendepositokan dananya di bank.
Rasa percaya dan aman dari nasabah biasanya dilihat dari nama bank tersebut
sudah terkenal atau sudah tidak asing lagi bagi nasabah. Disamping adanya
jaminan dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Bank BTPN memberikan
keamanan dana simpanan kepada nasabah deposito yaitu dengan menunjukkan
bahwa kinerja Bank BTPN setiap tahunnya meningkat. Hal ini dapat dilihat dari
banyaknya penghargaan yang diterima oleh Bank BTPN seperti terlihat pada tabel
1.4 di bawah ini:
Tabel 1.4
Prestasi PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk
No Tahun Nama Penghargaan
1 1995 Bank dengan kinerja terbaik yakni memiliki ROA dan ROE pada urutan ke-12 diantara bank-bank se-Asia dari Majalah Asiaweek.
2 2000 Peringkat 10 besar bank peraih laba pada tahun 2000 dari Majalah Infobank. 3 2001 Bank dengan kinerja terbaik, yakni memiliki ROA pada urutan ke-13 dan ROE
pada urutan ke-5 diantara bank-bank se-Asia dari Majalah Asiaweek.
4
2002-2004
InfoBank Award di tahun 2002, 2003, dan 2004 untuk predikat Bank ”Sangat Bagus” dari Majalah InfoBank.
5 2005 InfoBank Award untuk predikat Bank ”Sangat Bagus” dari Majalah InfoBank. 6 2006 InfoBank Award 2006, peringkat ke-3 untuk ketegori bank dengan kegiatan
terturut-turut dari Majalah InfoBank.
7 2007 InfoBank Award 2007 untuk predikat bank ”Sangat Bagus” dari Majalah
InfoBank dan Bank Umum terbaik untuk ketegori bank dengan aset Rp. 1 Triliun – Rp. 10 Triliun dari Majalah InfoBank.
8 2008 Best Performance Banking 2008 untuk kategori Bank Swasta Menengah
dalam acara Asian Banking Finance and Informatic (ABFI) oleh perbanas. The Best Bank 2008 untuk ketegori Bank Umum dengan aset Rp. 1 triliun – Rp. 25 triliun dari Majalah Investor. Peringkat pertama InfoBank Award 2008 untuk kategori bank dengan kegiatan usaha terfokus pada segmen usaha tertentu dengan modal Rp. 100 miliar – Rp. 10 triliun yang diselenggarakan oleh majalah InfoBank. Banking Efficiency Award 2008 untuk kategori bank dengan aset Rp. 10 triliun – Rp. 50 triliun yang diselenggarakan Bisnis Indonesia dan Golden Trophy Award 2008 karena telah tujuh kali berturut-turut mendapat penghargaan sejak tahun 2002 dengan predikat Bank ”Sangat Bagus” untuk kategori Bank dengan kegiatan usaha terfokus pada segmen usaha tertentu dengan modal Rp.100 miliar - Rp. 10 triliun dari Majalah InfoBank.
9 2009 Banking Efficiency Award 2009 untuk kategori bank dengan aset Rp. 10 triliun – Rp. 50 triliun dari harian Bisnis Indonesia.
Sumber: Company Profile Bank BTPN
Faktor promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu
program pemasaran dan untuk menginformasikan kelebihan-kelebihan produk dan
membujuk konsumen untuk membelinya. Betapapun berkualitasnya suatu
produk/jasa, bila konsumen belum pernah mendengarnya, maka mereka tidak
akan pernah membelinya (Tjiptono, 2005:219). Bank BTPN berusaha
mengkomunikasikan prosuk-produk yang ditawarkan melalui media elektronik
seperti internet. Melalui internet, nasabah dapat mengetahui dengan mudah dan
cepat informasi mengenai Bank BTPN seperti suku bunga yang ditawarkan,
laporan keuangan, dan prestasi-prestasi yang telah diterima oleh Bank BTPN.
Selain internet, Bank BTPN juga melakukan promosi melalui penyebaran brosur
dan sering mengadakan pameran di plaza yang ada di Medan.
PT. Bank BTPN, Tbk Cabang Medan dipilih sebagai tempat penelitian,
berfokus kepada pensiunan. Oleh karena itu, Bank BTPN memiliki citra yang
sangat khas sebagai sebuah bank yang dalam kegiatan operasionalnya dapat
bersaing dengan bank-bank lain dalam meningkatkan jumlah Dana Pihak Ketiga
(DPK).
Berdasarkan uraian sebelumnya, maka dirasa tertarik untuk mengetahui
lebih rinci mengenai faktor–faktor yang mempengaruhi keputusan nasabah
deposito dan faktor apa yang paling dominan dalam memberikan pengaruh kepada
nasabah deposito. Oleh karena itu, diambil judul : “Analisis Faktor – Faktor
Yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah Deposito PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk Cabang Medan”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah penulis sampaikan,
maka masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah faktor suku bunga, fasilitas
pelayanan, keamanan dana simpanan, dan promosi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan nasabah untuk deposito?
C. Kerangka Konseptual
Keputusan pembelian dari konsumen sangat dipengaruhi oleh faktor
kebudayaan, sosial, pribadi, dan psikologi dari konsumen. Selain itu, juga
dipengaruhi oleh beberapa rangsangan pemasaran seperti unsur-unsur di dalam
marketing mix dan rangsangan lainnya seperti perekonomian, teknologi, politik
dan budaya. Sebagian besar adalah faktor-faktor yang tidak dapat dikendalikan
oleh pemasar, tetapi harus benar-benar diperhitungkan. (Setiadi, 2005:11). Dan
keputusan pembelian tidak hanya dipengaruhi oleh salah satu faktor sebagai
fenomenanya akan tetapi bisa mempengaruhi beberapa faktor sebagai fenomena
yang sangat mempengaruhinya (Umar, 2003:59)
Keputusan nasabah deposito selalu dipengaruhi oleh faktor promosi yang
dilakukan oleh perusahaan untuk mengkomunikasikan kelebihan-kelebihan atas
produk yang dimilki seperti ditetapkannya suku bunga yang tinggi dibandingkan
dengan suku bunga di bank lain ditambah dukungan fasilitas pelayanan yang
ramah dan cekatan dari pagawai dalam melayani nasabah dan adanya jaminan dari
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) atas dana deposito yang dimiliki nasabah
apabila disuatu hari terjadi hal yang tidak terduga.
Kerangka konseptual di dalam penelitian ini secara sederhana dapat dilihat
dalam Gambar 1.1 berikut ini :
Gambar 1.1 : Kerangka Konseptual
D. Hipotesis
Berdasarkan latar belakang masalah dan kerangka konseptual yang telah
dikemukakan, maka hipotesis dari penelitian ini adalah : Faktor suku bunga,
fasilitas pelayanan, keamanan dana simpanan, dan faktor promosi berpengaruh
positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah untuk deposito.
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk : Mengetahui pengaruh faktor suku
bunga, fasilitas pelayanan, keamanan dana simpanan, dan promosi terhadap
keputusan nasabah untuk deposito.
2. Manfaat Penelitian
.
Manfaat dari penelitian ini adalah :
a. Bagi Perusahaan
Diharapkan dari penelitian ini akan menghasilkan suatu masukan pemikiran
dan input yang bermanfaat bagi PT. Bank BTPN, Tbk dalam menyusun
strategi pemasaran. Terutama berkaitan dengan faktor yang dominan yang
diketahui dari penelitian ini.
b. Bagi Penulis.
Penelitian ini merupakan suatu kesempatan bagi penulis untuk menerapkan
ilmu dan pengetahuan yang penulis peroleh dari bangku kuliah dan untuk
menambah wawasan dan pengetahuan di bidang manajemen pemasaran
c. Bagi Peneliti Lain
Sebagai bahan referensi yang dapat digunakan untuk melakukan penelitian
dimasa yang akan datang.
F. Metode Penelitian 1. Batasan Operasional.
Batasan operasional dalam penelitian ini adalah :
a. Penelitian ini dibatasi hanya pada nasabah funding (pendanaan) pada PT. Bank
BTPN, Tbk Cabang Medan.
b. Penelitian ini hanya melihat faktor–faktor sebagai berikut :
1). Suku Bunga.
2). Fasilitas Pelayanan.
3). Keamanan Dana Simpanan.
4). Promosi
2. Definisi Operasional Variabel.
Dalam penelitian ini, ada dua variabel penelitian :
a. Variabel bebas, yaitu variabel yang nilainya tidak tergantung pada variabel
lain. Adapun yang menjadi variabel bebas dari penelitian ini adalah :
1) Variabel Suku Bunga (X1)
Merupakan balas jasa yang diberikan bank berdasarkan prinsip
konvensional kepada nasabah.
2) Variabel Fasilitas Pelayanan (X2)
Merupakan aktivitas yang berhubungan dengan pelayanan yang diberikan
3) Variabel Keamanan dana simpanan (X3)
Merupakan kepercayaan nasabah terhadap perbankan dan dana masyarakat
yang dijamin oleh pemerintah.
4) Variabel Promosi (X4)
Merupakan kegiatan untuk mempromosikan produk jasa perbankan.
b. Variabel Terikat (Y), yaitu variabel yang nilainya tergantung pada variabel
lain. Yang menjadi variabel terikat adalah keputusan nasabah untuk deposito.
Mekanisme operasional variabel dapat dilihat pada Tabel 1.5 berikut ini:
Tabel 1.5
Defenisi Operasional Variabel
Variabel Defenisi Variabel Indikator Variabel
Skala
3. Dijamin LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) 2. Fasilitas Pelayanan
3. Keamanan Dana Simpanan 4. Promosi
Likert
3. Pengukuran Variabel
Variabel dalam penelitian ini yang diukur yaitu variabel faktor-faktor yang
mempengaruhi nasabah deposito yang terdiri dari variabel faktor suku bunga,
fasilitas pelayanan, keamanan dana simpanan, promosi, dan variabel keputusan
nasabah untuk deposito. Variabel–variabel ini diukur dengan menggunakan Skala
Likert, yang menurut Sugiyono (2006:86) adalah alat ukur yang digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang
suatu fenomena sosial.
Peneliti memberikan lima alternatif jawaban kepada responden, maka
skala yang digunakan 1 sampai 5. Bobot pemetaan adalah sebagai berikut :
Skala 5 = Sangat Setuju
Skala 4 = Setuju
Skala 3 = Ragu-ragu
Skala 2 = Tidak Setuju
Skala 1 = Sangat Tidak Setuju
4. Tempat dan Waktu Penelitian.
Tempat penelitian dilakukan pada Kantor PT. Bank Tabungan Pensiunan
Nasional, Tbk Cabang Medan Jl. Putri Hijau No. 20 Medan. Waktu penelitian
dilakukan sejak bulan April sampai Juni 2010.
5. Jenis dan Sumber Data.
a. Data Primer
Data yang diperoleh secara langsung dari responden terpilih pada lokasi
penelitian. Data primer diperoleh dengan memberikan kuesioner kepada
responden terpilih yang berisikan pernyataan tentang variabel–variabel
penelitian.
b. Data Sekunder
Merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut menjadi bentuk–bentuk
seperti tabel, diagram, grafik dan sebagainya. Data sekunder juga merupakan
data yang diperoleh dari bahan bacaan, literatur, catatan kuliah dan lain–lain
yang berhubungan dengan penelitian tersebut. Data sekunder yang diperoleh
merupakan gambaran umum perusahaan, struktur organisasi, komposisi
pegawai dan lainnya.
6. Populasi dan Sampel a. Populasi
Populasi adalah keseluruhan dari sekumpulan elemen atau objek dan subjek
yang memiliki sejumlah karakteristik umum yang diminati oleh peneliti untuk
dipelajari, diteliti, dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2006:99).
Adapun populasi dalam penelitian adalah seluruh nasabah deposito (deposan)
PT. Bank BTPN, Tbk Cabang Medan Jl. Putri Hijau No. 20 Medan yang
berjumlah 1493 orang (per Desember 2009) dikarenakan jumlah deposito
b. Sampel
Sampel adalah suatu himpunan bagian (Subset) dari unit populasi (Kuncoro,
2003:103). Ukuran sampel ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin
(Umar, 2000:96) sebagai berikut :
2
Sehingga dalam penelitian ini jumlah sampel dapat ditentukan dengan cara
sebagai berikut :
Dalam penelitian ini jumlah sampel dibulatkan menjadi 94 orang
Teknik pengambilan sampel dilakukan melalui purposive sampling, yaitu
sampel yang dipilih dengan kriteria tertentu (Sugiyono, 2006:78). Kriteria sampel
adalah nasabah yang merupakan nasabah Bank BTPN yang lebih dari setahun.
7. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan
a. Kuesioner
Kuesioner adalah pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan
melalui daftar pertanyaan pada responden terpilih.
b. Wawancara
Pengumpulan data dengan cara melakukan wawancara langsung kepada
nasabah dan pihak-pihak terkait di PT. Bank BTPN, Tbk Cabang Medan.
c. Studi Dokumentasi
Yaitu mengumpulkan dan mempelajari informasi dan data-data yang diperoleh
melalui buku, jurnal, situs internet, dokumen-dokumen, dan bahan tulisan dari
perusahaan yang menjadi referensi pendukung.
8. Teknik Analisis Data a. Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif merupakan cara merumuskan dan menafsirkan data
yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas mengenai persepsi
konsumen tentang faktor-faktor yang mempengaruhi nasabah untuk deposito.
b. Uji Validitas dan Reliabilitas
Dilakukan untuk menguji kuesioner layak untuk digunakan sebagai instrumen
penelitian. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur
apa yang seharusnya diukur. Reliabel berarti instrumen yang digunakan
beberapa kali untuk mengukur objek yang sama yang akan menghasilkan data
yang sama (Sugiyono, 2006:109). Uji validitas dilakukan terlebih dahulu
dengan memberikan kuesioner kepada 30 orang responden yang diambil dari
reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini menggunakan bantuan aplikasi
Software SPSS 12.00 for Windows untuk memperoleh hasil yang terarah.
Kriteria dari validitas yaitu bila koefisien korelasi masing-masing pertanyaan
dengan nilai r tabel atau lebih besar dari nilai r tabel maka butir instrumen
dinyatakan valid (nilai r tabel adalah 0,361).
Sedangkan kriteria dari reliabilitas yaitu bila nilai realibilitas instrumen (α)
diatas 0,8 atau sama dengan 0,8 maka instrumen dinyatakan reliabel.
(Kuncoro, 2003:254)
c. Analisis Regresi Linear Berganda
Metode analisis regresi linear berganda berfungsi untuk mengetahui
pengaruh/hubungan variabel bebas dengan variabel terikat. Pengolahan data
dilakukan dengan menggunakan aplikasi Software SPSS 12.00 for Windows.
Formulasi yang digunakan adalah :
Y = βo + β1X1 + β 2X2 + β 3X3 + β4X4 + e
Keterangan :
βo : Konstanta
X1 : Skors dimensi variabel suku bunga
X2 : Skors dimensi variabel fasilitas dan pelayanan.
X3 : Skors dimensi variabel keamanan dana simpanan.
X4 : Skors dimensi variabel promosi
Y : Skors dimensi variabel keputusan nasabah untuk deposito
β 1- β 4 : Koefisiensi regresi parsial.
Pengujian hipotesis sebagai berikut :
1. Uji-F (uji serentak)
Uji-F (uji serentak) adalah untuk melihat apakah variabel independen secara
bersama-sama (serentak) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap
variabel dependen.
Melalui uji statistik dengan langka h-langkah sebagai berikut:
Ho : b1=b2=b3=b4=0
Artinya secara bersama-sama (serentak) tidak terdapat pengaruh yang positif
dan signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.
Ha : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ b4 ≠ 0
Artinya secara bersama-sama (serentak) terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.
Kriteria Pengambilan Keputusan (KPK)
Ho diterima, apabila F-hitung < F-tabel pada α = 5%
Ha diterima, apabila F-hitung > F-tabel pada α = 5%
2. Uji-t (uji parsial)
Melalui uji-t (uji parsial) dengan menggunakan langkah-langkah sebagai
berikut:
Ho : bi = 0
Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari
Ha : bi ≠ 0
Artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari
variabel independen terhadap variabel dependen.
Kriteria Pengambilan Keputusan (KPK)
Ho diterima, apabila t-hitung<t-tabel pada α = 5%
Ha diterima, apabila t-hitung>t-tabel pada α = 5%
3. Identifikasi Determinan (R²)
Identifikasi Determinan (R²) berfungsi untuk mengetahui signifikansi variabel
maka harus dicari koefisien determinasi (R²). Koefisien determinan
menunjukkan besarnya kontribusi variabel independen terhadap variabel
dependen. Semakin besar nilai koefisiensi determinasi, maka semakin baik
kemampuan variabel independen menerangkan variabel dependen. Jika
determinasi (R²) semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa
pengaruh variabel independen adalah besar terhadap variabel dependen. Hal
ini berarti, model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh
variabel independen yang diteliti terhadap variabel dependen.
Sebaliknya jika determinasi (R²) semakin kecil (mendekati nol), maka dapat
dikatakan bahwa pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen
semakin kecil. Hal ini berarti, model yang digunakan tidak kuat untuk
BAB II
URAIAN TEORITIS
A. Penelitian Terdahulu
Indra Pratama (2007), di dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah Menggunakan Jasa Bank
Syariah” (Studi Kasus Pada Bank Muamalat Indonesia Cabang Medan)
menyimpulkan bahwa faktor yang paling mempengaruhi keputusan nasabah untuk
menggunakan jasa Bank Muamalat adalah “faktor promosi, dorongan dan
sosialisasi”. Di dalam penelitian tersebut, teknik analisis yang digunakan adalah
analisis regresi linear berganda, pada tingkat signifikansi α = 5%.
Dalam penelitian ini terdapat persamaan dan perbedaan yang dilakukan
oleh peneliti terdahulu dengan penulis. Adapun persamaan penelitian ini adalah :
1. Sama-sama meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan
nasabah.
2. Menggunakan metode yang sama yaitu regresi linear berganda .
Sedangkan perbedaan penelitian ini adalah :
1. Terletak pada variabel penelitiannya, dimana peneliti terdahulu menggunakan
variabel faktor syariah, fasilitas dan pelayanan, merek, manajemen dan
keamanan dana simpanan, produk, lokasi dan tempat (gedung) serta faktor
promosi, dorongan, dan sosialisasi. Sedangkan penulis hanya menggunakan
variabel yaitu faktor suku bunga, fasilitas pelayanan, kemanan dana simpanan
2. Tempat penelitian, dimana peneliti terdahulu di bank syariah yaitu Bank
Muamalat. Sedangkan penulis di bank konvensional yaitu PT. Bank Tabungan
Pensiunan Nasional Tbk Cabang Medan.
Anisa Pulungan (2009), di dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nasabah Untuk Menggunakan Produk Jasa
PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Syariah Medan”
menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan yang terdiri
dari faktor syariah (X1), faktor pelayanan (X2), faktor produk (X3), dan faktor
promosi (X4) secara bersama-sama berpengaruh postif dan signifikan terhadap
keputusan nasabah pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang
Syariah Medan, dimana teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi
linear berganda, pada tingkat signifikansi α = 5 %.
Dalam penelitian ini terdapat persamaan dan perbedaan yang dilakukan
oleh peneliti terdahulu dengan penulis. Adapun persamaan penelitian ini adalah :
1. Sama-sama meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan
nasabah.
2. Menggunakan metode yang sama yaitu regresi linear berganda .
Sedangkan perbedaan penelitian ini adalah :
1. Terletak pada variabel penelitiannya, dimana peneliti terdahulu menggunakan
variabel faktor syariah, pelayanan, produk, dan faktor promosi. Sedangkan
penulis menggunakan variabel yaitu faktor suku bunga, fasilitas pelayanan,
2. Tempat penelitian, dimana peneliti terdahulu di bank syariah yaitu PT. Bank
Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Syariah Medan. Sedangkan penulis di
bank konvensional yaitu PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk Cabang
Medan.
B. Pengertian Bank 1. Pengertian Bank
Pengertian bank pada awal dikenalnya adalah meja tempat menukar uang.
Namun semakin modernnya perkembangan dunia perbankan, maka pengertian
bank pun berubah pula.
Pengertian bank menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang
perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun
dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada
masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup orang banyak.
Menurut Kasmir (2008:8) secara umum bank diartikan sebagai lembaga
keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan
menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa-jasa
bank lainnya.
2. Jenis- Jenis Bank
Pada praktik perbankan di Indonesia saat ini terdapat beberapa jenis
perbankan yang diatur dalam Undang-Undang Perbankan nomor 10 Tahun 1998.
a. Segi Fungsi
Berdasarkan dari segi fungsi maksudnya terletak pada luasnya kegiatan atau
jumlah produk yang ditawarkan maupun jangkauan wilayah operasinya, antara
lain : Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR).
b. Segi Kepemilikan
Berdasarkan dari segi kepemilikan maksudnya adalah bank ini dimiliki oleh
pihak-pihak tertentu. Kepemilikan ini dapat dilihat dari akte pendirian dan
penguasaan saham yang dimiliki bank yang bersangkutan. Jenis bank dilihat
dari segi kepemilikan adalah :
1) Bank milik pemerintah, antara lain : Bank Negara Indonesia 46 (BNI),
Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Tabungan Negara (BTN), dan Bank
Mandiri.
2) Bank milik swasta nasional, antara lain : Bank Central Asia (BCA), Bank
Muamalat, Bank Danamon, dan Bank Internasional Indonesia.
3) Bank milik koperasi, antara lain : Bank Umum Koperasi Indonesia.
4) Bank milik asing, antara lain : Standard Chartered Bank dan City Bank.
5) Bank milik campuran, antara lain : Sumitomo Niaga Bank, Inter Pasific
Bank, dan Bank Finconesia.
c. Segi Status
Kedudukan atau status ini menunjukkan ukuran kemampuan bank dalam
melayani masyarakat baik dari segi jumlah produk, modal maupun kualitas
pelayanannya. Oleh karena itu untuk memperoleh status tersebut diperlukan
penilaian-penilaian dengan kriteria tertentu. Status bank yang dimaksud adalah
bank devisa dan bank non devisa.
d. Segi Cara Menentukan Harga
Jika dilihat dari segi cara menetukan harga, baik harga jual maupun harga beli,
terbagi dalam dua kelompok yaitu : Bank yang berdasarkan prinsip
konvensional dan Bank yang berdasarkan prinsip syariah.
C. Pengertian Jasa
Kotler (2000:83) mengatakan jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan
yang dapat ditawarkan oleh sutau pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya
tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksinya
dapat dikaitkan atau tidak dikaitkan pada satu produk fisik..
Tjiptono mengutarakan ada lima karakteristik utama jasa bagi pembeli
pertamanya (Tjiptono, 2005:18) :
1. Intangibility (tidak berwujud)
Jasa berbeda dengan barang. Bila barang merupakan suatu objek, alat, atau
benda; maka jasa adalah suatu perbuatan, tindakan, pengalaman, proses, kinerja
(performance), atau usaha. Bagi para pelanggan, ketidakpastian dalam pembelian
jasa relatif tinggi karena terbatasnya search qualities, yakni karakteristik fisik
2. Inseparability (tidak dapat dipisahkan)
Barang biasa diproduksi, kemudian dijual, lalu dikonsumsi. Sedangkan
jasa umumnya dijual terlebih dahulu, baru kemudian diproduksi dan dikonsumsi
pada waktu dan tempat yang sama.
3. Variability / Heterogeneity (berubah-ubah)
Jasa bersifat variabel karena merupakan non-standarized output, artinya
banyak variasi bentuk, kualitas, dan jenis tergantung kepada siapa, kapan dan
dimana jasa tersebut diproduksi. Hal ini dikarenakan jasa melibatkan unsur
manusia dalam proses produksi dan konsumsinya yang cenderung tidak bisa
diprediksi dan cenderung tidak konsisten dalam hal sikap dan perilakunya.
4. Perishability (tidak tahan lama)
Jasa tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan. Kursi pesawat yang
kosong, kamar hotel yang tidak dihuni, atau kapasitas jalur telepon yang tidak
dimanfaatkan akan berlalu atau hilang begitu saja karena tidak bisa disimpan.
5. Lack of Ownership
Lack of ownership merupakan perbedaan dasar antara jasa dan barang.
Pada pembelian barang, konsumen memiliki hak penuh atas penggunaan dan
manfaat produk yang dibelinya.. Di lain pihak, pada pembelian jasa, pelanggan
mungkin hanya memiliki akses personel atas suatu jasa untuk jangka waktu
D. Pengertian Nasabah
1. Pengertian Nasabah
Nasabah adalah pihak yang menggunakan jasa bank, baik itu untuk
keperluan sendiri maupun sebagai perantara bagi keperluan pihak lain.
(id.wikipedia.org). Nasabah atau pelanggan merupakan konsumen yang membeli
atau menggunakan produk yang dijual atau ditawarkan oleh bank. (Kasmir,
2008:82). Sedangkan menurut Kamus Perbankan, nasabah adalah orang atau
badan yang mempunyai rekening simpanan atau pinjaman pada bank. (Saladin,
2002:7).
2. Jenis-Jenis Nasabah
Jenis-jenis nasabah (pelanggan) terdiri dari :
a) Pasar konsumen, yaitu konsumen rumah tangga dan perorangan yang membeli
produk bank untuk konsumsi pribadi, misalnya tabungan perorangan, deposito
perorangan, dan lainnya.
b) Pasar industri merupakan organisasi yang membeli produk digunakan dalam
proses produksi industri.
c) Pasar pemerintah merupakan badan pemerintah seperti departemen atau Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) yang membeli produk yang ditawarkan bank.
d) Pasar reseller, yaitu organisasi yang membeli barang dan jasa untuk dijualnya
kembali dengan mendapatkan laba tertentu.
e) Pasar internasional merupakan pembeli yang berasal dari luar negeri seperti
E. Pengertian Deposito 1. Pengertian Deposito
Deposito (Time Deposit) merupakan salah satu tempat bagi nasabah untuk
melakukan investasi dalam bentuk surat berharga. Pemilik deposito disebut
deposan. Kepada setiap deposan akan diberikan imbalan bunga atas depositonya.
Bagi bank, bunga yang diberikan kepada para deposan merupakan bunga yang
tertinggi, jika dibandingkan dengan simpanan giro atau tabungan, sehingga
deposan oleh sebagian bank dianggap sebagai dana mahal.
Keuntungan bagi bank dengan menghimpun dana lewat deposito adalah
uang yang tersimpan relatif lebih lama, mengingat deposito memiliki jangka
waktu yang relatif panjang dan frekuensi penarikan yang juga jarang.
Menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998, deposito adalah
simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu
berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bank. (Kasmir, 2002:93)
2. Jenis – Jenis Deposito
Saat ini jenis-jenis deposito yang ditawarkan oleh bank dan ada di
masyarakat yaitu :
a. Deposito Berjangka
Deposito berjangka merupakan deposito yang diterbitkan menurut jangka
waktu tertentu yang biasanya bervariasi, mulai dari 1, 3, 6, 12, sampai dengan 24
bulan. Deposito berjangka diterbitkan atas nama baik perorangan maupun
lembaga. Artinya di dalam bilyet deposito tercantum nama seseorang atau
lembaga.
Setiap deposan diberikan bunga yang besarnya sesuai dengan berlakunya
bunga pada saat deposito berjangka dibuka. Pencairan bunga deposito dapat
dilakukan setiap bulan atau setelah jatuh tempo (jangka waktu) sesuai jangka
waktunya. Penarikan dapat dilakukan secara tunai maupun non tunai
(pemindahbukuan). Kepada setiap deposan dikenakan pajak terhadap bunga yang
diterimanya. Penarikan deposito sebelum jatuh tempo untuk bank tertentu
dikenakan penalty rate (denda).
Bank menyediakan berbagai insentif atau bonus untuk menarik minat para
deposan. Insentif diberikan untuk jumlah nominal tertentu biasanya dalam jumlah
yang besar. Insentif dapat berupa, special rate (bunga lebih tinggi dari bunga yang
berlaku umum) maupun insentif lainnya, seperti cendramata lainnya. Insentif juga
dapat diberikan kepada nasabah yang loyal terhadap bank tersebut.
b. Setifikat Deposito
Sertifikat deposito merupakan deposito yang diterbitkan dengan jangka waktu
2, 3, 6, dan 12 bulan. Sertifikat deposito diterbitkan atas unjuk dalam bentuk
sertifikat. Artinya di dalam sertifikat deposito tidak tertulis nama seseorang atau
badan hukum tertentu. Disamping itu sertifikat deposito dapat diperjualbelikan
pada pihak lain. Pencairan bunga sertifikat deposito dapat dilakukan di muka, tiap
bulan atau jatuh tempo, baik tunai maupun non tunai. Dalam praktiknya
Penerbitan nilai sertifikat deposito sudah tercetak dalam berbagai nominal dan
biasanya dalam jumlah bulat, sehingga nasabah dapat membeli dalam lembaran
banyak untuk jumlah nominal yang sama.
c. Deposito On Call
Deposito On Call merupakan deposito yang berjangka waktu minimal 7 hari
dan paling lama kurang dari 1 bulan. Diterbitkan atas nama dan biasanya dalam
jumlah yang besar (tergantung bank yang bersangkutan). Pencairan bunga
dilakukan pada saat pencairan deposito on call dan sebelum deposito on call
dicairkan terlebih dahulu 3 hari sebelumnya nasabah sudah memberitahukan bank
penerbit. Besarnya bunga biasanya dihitung per bulan dan biasanya untuk
menentukan bunga dilakukan negosiasi antara nasabah dengan pihak bank.
F. Pemasaran Bank
1. Pengertian Pemasaran bank
Kegiatan pemasaran bagi dunia perbankan merupakan suatu kebutuhan
utama dan keharusan untuk dijalankan. Pemasaran bank adalah suatu proses
untuk menciptakan dan mempertukarkan produk atau jasa bank yang ditujukan
untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah dengan cara memberikan
kepuasan. (Kasmir, 2008:54).
2. Tujuan Pemasaran bank
Menurut Kasmir (2008:56), tujuan pemasaran bank sacara umum adalah
a. Memaksimumkan konsumsi, atau dengan kata lain, memudahkan dan
merangsang konsumsi, sehingga dapat menarik nasabah untuk membeli
produk yang ditawarkan bank secara berulang-ulang.
b. Memaksimumkan kepuasan pelanggan melalui berbagai pelayanan yang
diinginkan nasabah.
c. Memaksimumkan pilihan (ragam produk) dalam arti bank menyediakan
berbagai jenis produk bank sehingga nasabah memiliki beragam pilihan.
d. Memaksimumkan mutu hidup dengan memberikan berbagai kemudahan
kepada nasabah dan menciptakan iklim yang efisien.
G. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Bauran pemasaran merupakan alat bagi marketer yang terdiri dari berbagai
elemen suatu program pemasaran yang perlu dipertimbangkan agar implementasi
strategi pemasaran dan positioning yang ditetapkan dapat berjalan sukses. Bauran
pemasaran pada produk barang yang kita kenal selama ini berbeda dengan bauran
pemasaran untuk produk jasa. Hal ini karena karakteristik jasa yang berbeda
dengan barang. Bauran pemasaran untuk barang mencakup 4P : product, price,
place, dan promotion. Sedangkan untuk jasa, keempat hal tersebut masih dirasa
kurang mencukupi. Para ahli pemasaran menambahkan tiga unsur lagi : people,
physical evidence, dan process. Ketiga hal ini terkait dengan sifat jasa di mana
produksi/operasi hingga konsumsi merupakan suatu rangkaian yang tidak dapat
dipisahkan dan mengikutsertakan konsumen dan pemberi jasa secara langsung,
dengan kata lain, terjadi interaksi langsung antara keduanya (meski tidak untuk
jenis jasa). Sebagai suatu bauran, elemen-elemen tersebut saling mempengaruhi
satu sama lain sehingga bila salah satu tidak tepat pengorganisasiannya akan
mempengaruhi strategi pemasaran secara keseluruhan. (Lupiyoadi, 2001:58)
H. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Menurut Setiadi (2005:11), faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku
konsumen adalah :
1. Faktor Kebudayaan a) Kebudayaan
Kebudayaan merupakan faktor penentu yang paling besar dari keinginan
dan perilaku seseorang. Bila makhluk-makhluk lainnya bertindak berdasarkan
naluri, maka perilaku manusia umumnya dipelajari. Seorang anak yang sedang
tumbuh mendapatkan seperangkat nilai, persepsi preferensi dan perilaku melalui
suatu proses sosialisasi yang melibatkan keluarga dan lembaga-lembaga sosial
penting lainnya
b) Sub Budaya
Setiap kebudayaan terdiri dari sub-sub budaya yang lebih kecil yang
memberikan identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik untuk para
anggotanya. Sub-sub budaya dapat dibedakan menjadi empat jenis : kelompok
c) Kelas Sosial
Kelas-kelas sosial adalah kelompok-kelompok yang relatif homogen dan
bertahan lama dalam suatu masyarakat, yang tersusun secara hierarki dan
keanggotaannya mempunyai nilai, minat dan perilaku yang serupa.
2. Faktor-Faktor Sosial a) Kelompok Referensi
Kelompok referensi seseorang terdiri dari seluruh kelompok yang
mempunyai pengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap sikap atau
perilaku seseorang. Beberapa diantaranya adalah kelompok-kelompok primer,
yang dengan adanya interaksi yang cukup berkesinambungan, seperti keluarga,
teman, tetangga, dan teman sejawat. Kelompok-kelompok sekunder, yang
cenderung lebih resmi yang mana interaksinya yang terjadi kurang
berkesinambungan. Kelompok yang seseorang ingin menjadi anggotanya disebut
kelompok aspirasi. Sebuah kelompok diasosiatif (memisahkan diri) adalah sebuah
kelompok yang nilai atau perilakunya tidak disukai oleh individu.
Para pemasar berusaha mengidentifikasikan kelompok-kelompok referensi
dari konsumen sasaran mereka. Orang umumnya sangat dipengaruhi oleh
kelompok referensi mereka pada tiga cara. Pertama, kelompok referensi
memperlihatkan pada seseorang perilaku dan gaya hidup baru. Kedua, mereka
juga mempengaruhi sikap dan konsep jati-diri seseorang karena orang tersebut
umumnya ingin “menyesuaikan diri”. Ketiga, mereka menciptakan tekanan untuk
menyesuaikan diri yang dapat mempengaruhi pilihan produk dan merek
b) Keluarga
Dapat dibedakan antara keluarga dalam kehidupan pembeli, yang pertama
adalah : keluarga orientasi, yang merupakan orang tua seseorang. Keluarga
prokreasi, yaitu pasangan hidup dan anak-anak seseorang. Keluarga merupakan
organisasi pembeli dan konsumen yang paling penting dalam suatu masyarakat
dan telah diteliti secara intensif.
c) Peran Dan Status
Seseorang umumnya berpartisipasi dalam kelompok selama
hidupnya-keluarga, klub, organisasi. Posisi seseorang dalam setiap kelompok dapat
diidentifikasikan dalam peran dan status.
3. Faktor Pribadi
a) Umur dan tahapan Dalam Siklus Hidup
Konsumsi seseorang juga dibentuk oleh tahapan siklus hidup keluarga.
Beberapa penelitian terakhir telah mengidentifikasi tahapan-tahapan dalam hidup
psikologis. Orang-orang dewasa biasanya mengalami perubahan atau transformasi
tertentu pada saat mereka menjalani hidupnya.
b) Pekerjaan
Para pemasar berusaha mengidentifikasikan kelompok-kelompok pekerja
yang memiliki minat diatas rata-rata terhadap produk dan jasa tertentu.
c) Keadaan Ekonomi
Keadaan ekonomi seseorang adalah terdiri dari pendapatan yang
dibelanjakan (tingkatnya, stabilitasnya, dan polanya), tabungan dan hartanya
(termasuk persentase yang mudah dijadikan uang), kemampuan untuk meminjam
dan sikap terhadap mengeluarkan lawan menabung
d) Gaya Hidup
Pola hidup di dunia yang diekspresikan oleh kegiatan, minat dan pendapat
seseorang. Gaya hidup menggambarkan seseorang secara keseluruhan yang
berinteraksi dengan lingkungan. Gaya hidup juga mencerminkan sesuatu di balik
kelas sosial seseorang.
e) Kepribadian Dan Konsep Diri
Karakteristik psikologis yang berada dari setiap orang yang memandang
responnya terhadap lingkungan yang relatif konsisten. Kepribadian dapat
merupakan suatu variabel yang sangat berguna dalam menganalisis perilaku
konsumen.
4. Faktor Psikologis a) Motivasi
Beberapa kebutuhan bersifat biogenik. Kebutuhan ini timbul dari suatu
keadaan fisiologis tertentu seperti rasa lapar, rasa haus, rasa tidak nyaman.
Sedangkan kebutuhan-kebutuhan lain bersifat psikogenik yaitu kebutuhan yang
timbul dari keadaan fisiologis tertentu, seperti kebutuhan untuk diakui, kebutuhan
harga diri atau kebutuhan diterima.
b) Persepsi
Sebagai proses dimana seseorang memilih, mengorganisasikan,
mengartikan masukan informasi untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti
dari dunia ini. Orang dapat memiliki persepsi yang berbeda dari objek yang sama
karena adanya tiga proses persepsi, yaitu perhatian yang selektif, gangguan yang
selektif, dan mengingat kembali yang selektif. Faktor-faktor persepsi ini yaitu
perhatian, gangguan, dan mengingat kembali yang selektif berarti bahwa para
pemasar harus bekerja keras agar pesan yang disampaikan diterima.
c) Proses Belajar
Proses belajar menjelaskan perubahan dalam perilaku seseorang yang
timbul dari pengalaman.
d) Kepercayaan dan Sikap
Kepercayaan adalah suatu gagasan deskriptif yang dimiliki seseorang
terhadap sesuatu.
I. Tahap-tahap dalam Proses Pengambilan Keputusan
Menurut Setiadi (2005:16) proses yang spesifik terdiri dari urutan kejadian
berikut : pengenalan masalah kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif,
keputusan pembelian, dan perilaku sesudah pembelian, keseluruhan dapat terlihat
pada Gambar 2.1:
Gambar 2.1 : Proses Pengambilan Keputusan Sumber : (Setiadi, 2005:16)
Mengenali Kebutuhan
Pencarian Informasi
Evaluasi Alternatif
Keputusan Membeli
Secara rinci tahap-tahap tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Pengenalan Masalah
Proses membeli diawali saat pembeli menyadari adanya masalah
kebutuhan. Pembeli menyadari terdapat perbedaan antara kondisi yang
sesungguhnya dengan kondisi yang diinginkannya. Kebutuhan ini dapat
disebabkan oleh rangsangan internal dalam kasus pertama dari kebutuhan normal
seseorang, yaitu rasa lapar, dahaga, atau seks meningkat hingga tingkat tertentu
dan berubah menjadi dorongan. Suatu kebutuhan dapat juga timbul karena
disebabkan rangsangan eksternal, seperti seseorang yang melewati warung bakso
dan mencium aroma bakso sehingga dapat merangsang rasa lapar.
2. Pencarian Informasi
Seorang konsumen yang mulai timbul minatnya akan terdorong untuk
mencari informasi yang lebih banyak. Dapat dibedakan dua tingkat yaitu keadaan
tingkat pencarian informasi yang sedang-sedang saja yang disebut perhatian yang
meningkat. Pencarian informasi secara aktif di mana ia mencari bahan-bahan
bacaan, menelpon teman-temannya, dan melakukan kegiatan-kegiatan mencari
untuk mempelajari yang lain. Umumnya jumlah aktivitas pencarian konsumen
akan meningkat bersamaan dengan konsumen berpindah dari situasi pemecahan
masalah yang terbatas ke pemecahan masalah yang ekstensif.
Salah satu faktor kunci bagi pemasar adalah sumber-sumber informasi
utama yang dipertimbangkan oleh konsumen dan berpengaruh relatif dari
masing-masing sumber terhadap keputusan membeli. Sumber-sumber informasi
a. Sumber pribadi : keluarga, teman, tetangga, kenalan.
b. Sumber komersial : iklan, tenaga penjualan, penyalur, kemasan dan pameran.
c. Sumber umum : media massa, organisasi konsumen.
d. Sumber pengalaman : pernah menangani, menguji, menggunakan produk.
3. Evaluasi Alternatif
Ada beberapa proses evaluasi konsumen yang bersifat kognitif, yaitu
permasalahan memandang konsumen sebagai pembentuk penilaian terhadap
produk terutama berdasarkan pada pertimbangan yang sadar dan rasional.
Konsumen mungkin mengembangkan seperangkat kepercayaan merek tentang di
mana setiap merek berbeda pada cirri masing-masing kepercayaan merek
menimbulkan citra merek.
4. Keputusan Membeli
Pada tahap evaluasi konsumen membentuk preferensi terhadap
merek-merek yang terdapat pada perangkat pilihan. Konsumen mungkin juga
membentuk tujuan membeli untuk merek paling disukai. Walaupun demikian, dua
faktor dapat dapat mempengaruhi tujuan membeli dan keputusan membeli. Faktor
yang utama adalah sikap orang lain, sejauh mana sikap orang lain akan
mengurangi alternatif pilihan seseorang akan tergantung pada dua hal : (1)
Intensitas sikap negatif orang lain tersebut terhadap alternatif pilihan konsumen
dan (2) Motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang lain tersebut.
Semakin tinggi intensitas sikap negatif orang lain tersebut akan semakin dekat
hubungan orang tersebut dengan konsumen, maka semakin besar kemungkinan
Tujuan pembelian dipengaruhi juga oleh faktor-faktor keadaan yang tidak
terduga. Konsumen membentuk tujuan pembelian berdasarkan faktor-faktor
seperti : pendapatan keluarga yang diharapkan, harga yang diharapkan, dan
manfaat produk yang diharapkan. Pada saat konsumen ingin bertindak,
faktor-faktor keadaan yang tidak terduga mungkin timbul dan mengubah tujuan
membeli.
5. Perilaku Sesudah Pembelian
Sesudah pembelian terhadap suatu produk yang dilakukan konsumen akan
mengalami beberapa tingkat ketidakpuasan. Konsumen tersebut juga akan terlibat
dalam tindakan-tindakn sesudah pembelian dan penggunaan produk yang akan
menarik minat pemasar. Pekerjaan pemasar tidak akan berakhir pada saat suatu
produk dibeli, tetapi akan terus berlangsung hingga periode sesudah pembelian.
6. Kepuasan Sesudah Pembelian
Pembelian suatu produk, mungkin konsumen mendeteksi adanya suatu
cacat. Beberapa pembeli tidak akan menginginkan produk cacat tersebut, yang
lainnya akan bersifat netral dan beberapa bahkan mungkin melihat cacat itu
sebagai sesuatu yang meningkatkan nilai dari produk. Kepuasan pembeli
merupakan fungsi dari dekatnya antara harapan dari pembeli tentang produk dan
kemampuan dari produk tersebut.
7. Tindakan-tindakan Sesudah Pembelian
Kepuasan atau ketidakpuasan konsumen pada suatu produk akan
mempengaruhi tingkah laku berikutnya. Jika konsumen merasa puas, maka ia
akan memperlihatkan kemungkinan yang lebih tinggi untuk membeli produk itu
lagi. Konsumen yang tidak puas akan mengambil satu atau dua tindakan. Mereka
mungkin akan mengurangi ketidakcocokannya dengan meninggalkan atau
mengembalikan produk tersebut, atau mereka mungkin berusaha mengurangi
ketidakcocokannya dengan mencari informasi yang mungkin mengkonfirmasikan
produk tersebut sebagai bernilai tinggi (atau menghindari informasi yang
BAB III
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. SEJARAH PERUSAHAAN
PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (Bank BTPN) didirikan di
Bandung pada tanggal 5 Februari 1958, yang awalnya bernama Bank Pegawai
Pensiunan Militer (BAPEMIL) dengan status usaha sebagai badan perkumpulan
yang menerima simpanan dan memberikan pinjaman kepada para anggotanya.
BAPEMIL memiliki tujuan untuk membantu meringankan beban ekonomi para
pensiunan, baik angkatan bersenjata maupun sipil.
Berkat kepercayaan yang tinggi dari masyarakat maupun mitra usaha, pada
tahun 1986 para anggota BAPEMIL membentuk PT. Bank Tabungan Pensiunan
Nasional (Bank BTPN) dengan izin usaha sebagai Bank Tabungan berdasarkan
Undang-Undang Nomor 14 tahun 1967 tentang pokok-pokok perbankan.
Status Bank BTPN meningkat dari Bank Tabungan menjadi Bank Umum
pada tahun 1993 melalui Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia
No.055/KM.17/1993 tanggal 22 Maret 1993. Perubahan status Bank BTPN
tersebut mendapat persetujuan dari Bank Indonesia sebagaimana ditetapkan dalam
Surat Bank Indonesia No.26/UPBD2/Bd tanggal 22 April 1993 yang menyatakan
status perseroan sebagai Bank Umum.
Bank BTPN melakukan berbagai pengembangan dan pencapaian yang
signifikan pada tahun 2008. Pada tanggal 12 Maret 2008 Bank BTPN sukses
melakukan go public. Hal ini ditandai dengan Initial Public Offering (IPO)
menjadi PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk dan melepas saham milik
Pada tanggal 14 Maret 2008, TPG Nusantara, S.a.r.l. mengakuisisi 71,6% saham
Bank BTPN, sehingga menjadi pemegang saham utama.
Bank BTPN terus mengembangkan bisnis inti di pangsa pasar pensiun dan
telah menjadi tulang punggung selama 51 tahun, dengan membuka 437 Cabang
Pensiun di seluruh Indonesia. Pada tahun 2009 Bank BTPN juga telah
mengembangkan usahanya di pangsa pasar Usaha Mikro Kecil, Unit Usaha
Syariah, dan Funding. Hal ini dibuktikan dengan telah dikembangkannya
239 Mitra Usaha Rakyat, 2 Cabang Syariah (Bandung dan Jakarta), dan 7 Cabang
Funding.
B. STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN
Perusahaan membutuhkan adanya suatu struktur organisasi dalam
menjalankan uraian tugas yang jelas. Demikian pula dengan PT. Bank Tabungan
Pensiunan Nasional, Tbk. Disini penulis akan menggambarkan dan menguraikan
struktur organisasi dari PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk Cabang
C. JOB DESCRIPTION DAN JOB SPECIFICATION
Tugas dan fungsi dari setiap bagian dalam struktur organisasi perusahaan di
PT. Bank BTPN, Tbk Cabang Medan adalah sebagai berikut :
1. Board of Directors 2. Branch Head
Tugas Branch Head :
Bertanggung jawab untuk merencanakan, mengelola, mengkoordinasi, dan
mengawasi seluruh kegiatan operasional dan pemasaran untuk kantor cabang
utama, kantor cabang pembantu, dan kantor kas tertentu untuk memastikan
tercapainya target kinerja kantor cdan seluruh aktivitas kantor cabang telah
dilaksanakan sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan.
Fungsi Branch Head :
a. Menyusun rencana anggaran dan rencana kerja operasional kantor cabang
untuk memastikan bahwa kantor cabang telah memiliki acuan operasional dan
financial dalam mencapai target yang telah ditetapkan.
b. Melakukan kegiatan pengawasan secara berkala terhadap fungsi operasional,
marketing, kantor cabang pembantu, dan kantor kas yang dibawahnya serta
memberikan rekomendasi untuk memecahkan masalah yang dihadapi untuk
memastikan pencapaian target yang telah ditetapkan.
c. Melakukan analisa terhadap kinerja pemberian kredit dan berkoordinasi
dengan pihak – pihak terkait untuk mengembangkan bisnis perkreditan dan
memperbaiki proses pemberian kredit untuk mencegah terjadinya kredit
3. Branch Operation Head
Tugas Branch Operation Head :
Merencanakan, mengkoordinir, mengelola, dan mensupervisi seluruh
kegiatan kantor cabang yang meliputi kegiatan operasional dan pengembangan
kantor cabang, guna menjamin tercapainya target anggaran kantor cabang baik
secara kuantitatif maupun kualitatif.
Fungsi Branch Operation Head :
a. Mengkoordinir, memonitor, serta mengevaluasi perkembangan kinerja kantor
cabang untuk mengembangkan kinerja dan memastikan pencapaian kinerja
kantor cabang sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
b. Melakukan pengawasan dan pengendalian atas prosedur kerja dan
melaksanakan seluruh kegiatan cabang yang meliputi operasional dan
marketing untuk memastikan kegiatan tersebut berjalan dengan lancar dan
sesuai dengan ketentuan, kebijakan, dan prosedur yang telah ditetapkan..
c. Memonitor, mengevaluasi, dan mengkoordinasikan tindak lanjut terhadap
kredit bermasalah guna restrukturisasi kredit bermasalah dalam kapasitasnya
sebagai ketua tim.
Branch Operating Head membawahi :
a. Operation Unit Head :
Tugas Operation Unit Head :
Merencanakan, mengkoordinir, mengelola, dan mensupervisi seluruh kegiatan
operasional di kantor cabang yang meliputi kegiatan teller dan back office guna
menjamin tercapainya target anggaran kantor cabang baik secara kuantitatif
Fungsi Operation Unit Head :
1. Merencanakan, mengembangkan, dan mengkoordinir kegiatan operasional
yang meliputi teller dan back office guna memperoleh keuntungan atau
penghasilan yang optimal dengan resiko yang dapat diterima dan tetap
mempertahankan kualitas portofolio yang sehat.
2. Melakukan pengawasan dan pengendalian atas prosedur kerja dan pelaksanaan
kegiatan tersebut berjalan dengan lancar dan sesuai dengan ketentuan,
kebijakan, dan prosedur yang telah ditetapkan.
b. Supporting Unit Head :
Tugas Supporting Unit Head :
Merencanakan, mengkoordinir, mengelola, dan mensupervisi seluruh kegiatan
pendukung operasional di kantor cabang yang meliputi kegiatan accounting,
human resources, dan IT guna menjamin tercapainya target anggaran kantor
cabang baik secara kuantitatif maupun kualitatif.
Fungsi Supporting Unit Head :
1. Merencanakan, mengembangkan, dan mengkoordinir kegiatan pendukung
operasional yang meliputi accounting, human resources, dan IT untuk
memastikan operasional perbankan PT. Bank BTPN, Tbk didukung dengan
baik.
2. Mengkoordinir, memonitor, serta mengevaluasi perkembangan kinerja
pendukung operasional kantor cabang untuk mengembangkan kinerja dan
memastikan pencapaian kinerja kantor cabang pembantu sesuai dengan target
c. Credit Support Unit Head :
Tugas Credit Support Unit Head :
Merencanakan, mengkoordinir, mengelola, dan mensupervisi seluruh
kegiatan pendukung kredit di kantor cabang yang mencakup aspek legal dan
perpajakan untuk memastikan kesesuaiannya dengan peraturan perusahaan.
Fungsi Credit Support Unit Head :
1. Merencanakan, mengembangkan, dan mengkoordinir kegiatan credit support
yang meliputi credit admin, legal, dan appraisal agar pelaksanaannya tetap
sesuai dengan peraturan dan ketentuan perusahaan.
2. Melakukan analisis terhadap permohonan kredit yang diberikan oleh calon
debitur untuk menentukan tingkat resiko guna menekan probabilitas kredit
macet.
4. Branch Marketing Head
Tugas Branch Marketing Head :
Bertanggung jawab untuk mengelola kegiatan pemasaran kredit untuk
kantor cabang (mengkoordinir penyaluran kredit, memonitor pengembalian atau
pelunasan kredit, serta memasarkan produk PT. Bank BTPN, Tbk dalam rangka
mencapai target bisnis dan perluasan pangsa pasar.
Fungsi Branch Marketing Head :
a. Mengelola seluruh aktivitas perkreditan (pensiun, individual, maupun funding)
agar pelaksanaannya telah sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang