• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rancang Bangun Sistem Informasi Berbasis Web dengan Modul Analisa Gas Rumah Kaca untuk Agroindusti Biodiesel dari Kelapa Sawit.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Rancang Bangun Sistem Informasi Berbasis Web dengan Modul Analisa Gas Rumah Kaca untuk Agroindusti Biodiesel dari Kelapa Sawit."

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI BERBASIS WEB

DENGAN MODUL ANALISA GAS RUMAH KACA

AGROINDUSTRI BIODIESEL KELAPA SAWIT

HAFIZD ADITYO UTOMO

DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

(2)
(3)

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Rancang Bangun Sistem Informasi Berbasis Web dengan Modul Analisa Gas Rumah Kaca untuk Agroindustri Biodiesel Kelapa Sawit adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.

Bogor, September 2014

(4)

ABSTRAK

HAFIZD ADITYO UTOMO. Rancang Bangun Sistem Informasi Berbasis Web dengan Modul Analisa Gas Rumah Kaca untuk Agroindusti Biodiesel dari Kelapa Sawit. Dibimbing oleh YANDRA ARKEMAN.

Kelangkaan pada bahan bakar minyak di Indonesia merupakan salah satu masalah serius karena dapat mengganggu aktivitas di kehidupan manusia. Salah satu upaya pencegahan dari penggunaan bahan bakar minyak yang semakin hari semakin meningkat adalah dengan menyediakan informasi terkait biodiesel yang merupakan energi alternatif dari bahan bakar minyak. Informasi tersebut dapat disajikan dalam bentuk sistem informasi berbasis web untuk agroindustri biodiesel dari kelapa sawit dengan modul analisa Gas Rumah Kaca (GRK). Penelitian ini bertujuan untuk menyediakan informasi mengenai data produksi dan luas areal kelapa sawit, data produksi biodiesel dan modul analisa GRK untuk mengetahui emisi GRK. Sistem informasi disini memiliki fitur-fitur utama yaitu menampilkan grafik dari data produksi, data luas areal kelapa sawit dan data produksi biodiesel, halaman administrasi sebagai editor halaman web dan menampilkan hasil analisa GRK. Dengan adanya sistem informasi ini, dapat ditentukan apakah suatu wilayah memiliki nilai emisi GRK yang tinggi atau tidak, sehingga dapat digunakan sebagai acuan wilayah untuk pengurangan emisi GRK.

Kata kunci: emisi gas rumah kaca, data luas areal, data produksi, sistem informasi berbasis web

ABSTRACT

HAFIZD ADITYO UTOMO. Design of Web Based Information System with Green House Gas Analysis for Palm Oil Biodiesel Agroindustrial. Supervised by YANDRA ARKEMAN and DHANI SATRIA WIBAWA.

The scarcity of fuel is one serious problem in Indonesia because it can disturb

the run of people’s daily activity. One way to prevent the increasing number of fuel

usage is by providing information about biodiesel which is an alternative energy. Those information is served on the shape of web base information for palm oil biodiesel agroindustrial with Green House Gas (GHG) analytical module. This research is aimed to provide information about data production and area of palm oil, data production of biodiesel and GHG analysis module to perceive GHG emission. These information system has a main feature which is showing graph of data production, area of palm oil, and biodiesel data production, as user web page editor, and showing result of GHG analysis. With this information system, it can be decided whether an area had a high GHG emission or not, so it can be used as region reference for emission reduction.

(5)

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Pertanian

pada

Departemen Teknolgi Industri Pertanian

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI BERBASIS WEB

DENGAN MODUL ANALISA GAS RUMAH KACA UNTUK

AGROINDUSTRI BIODIESEL KELAPA SAWIT

HAFIZD ADITYO UTOMO

DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

(6)
(7)

Judul Skripsi : Rancang Bangun Sistem Informasi Berbasis Web dengan Modul Analisa Gas Rumah Kaca untuk Agroindustri Biodiesel Kelapa Sawit

Nama : Hafizd Adityo Utomo NIM : F34100063

Disetujui oleh

Dr Ir Yandra Arkeman, MEng Pembimbing I

Dhani Satria Wibawa, STP MSi Pembimbing II

Diketahui oleh

Prof Dr Ir Nastiti Siswi Indrasti Ketua Departemen

(8)

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Maret 2014 ini ialah sistem informasi, dengan judul Rancang Bangun Sistem Informasi Berbasis Web dengan Modul Analisa Gas Rumah Kaca untuk Agroindustri Biodiesel Kelapa Sawit. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Pertanian pada Departemen Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknik Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan dalam penelitian ini, di antaranya:

1 Mama, papa, kakak-kakak, keponakan dan keluarga lainnya yang telah memberikan dukungan, doa, motivasi, semangat, dan kasih sayang yang sangat besar.

2 Bapak Dr Ir Yandra Arkeman, MEng dan Bapak Dhani Satria Wibawa, STp Msi selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan, saran, arahan, dan bantuan selama penyelesaian skripsi.

3 Sahabat-sahabat terbaik penulis, Khairil Amri, Febriana Adiya Rangkuti Panji Tejo Baskoro, Fauzan Mulya Adiputra, Nadhira, Elok, Destiara terima kasih atas doa, semangat, dan bantuannya, semoga sukses untuk kita semua. 4 Teman-teman TIN 47 yang terus memberikan semangat dan keceriaan serta

kenangan bagi penulis.

5 Seluruh dosen dan civitas akademika Departemen Teknologi Industri Pertanian IPB

6 Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Bogor, September 2014

(9)
(10)

DAFTAR TABEL

1 Kekurangan dan kelebihan SDLC 15

DAFTAR GAMBAR

1 Diagram konteks sistem informasi 7

2 Tampilan halaman beranda pengguna 8

3 Tampilan halaman menu sawit 9

4 Tampilan grafik sesuai kategori informasi pilihan 9

5 Tampilan rinci luas areal 10

6 Tampilan halaman antar muka biodiesel 11

7 Tampilan halaman antar muka data produksi biodiesel 12

8 Tampilan halaman login admin 13

9 Beranda halaman administrator 13

10 Tampilan halaman sawit administrator 14

11 Tampilan form input data 15

12 Tampilan tabel pada data produksi biodiesel administrator 15

DAFTAR LAMPIRAN

1 Skema Kerangka Pemikiran 19

2 Skema basis data sistem informasi 19

3 Halaman antar muka luas areal menurut provinsi 22

4 Halaman antar muka pengguna pembuatan biodiesel 23

5 Halaman analisa gas rumah kaca 24

6 Halaman lanjutan analisa gas rumah kaca 25

7 Halaman administrator luas areal kelapa sawit 26

(11)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Ketersediaan minyak bumi yang saat ini semakin terbatas, menyebabkan perhatian masyarakat terhadap penggunaan minyak nabati sebagai bahan bakar alternatif. Biodiesel merupakan salah satu energi alternatif yang digunakan manusia dalam memenuhi kebutuhan diberbagai aspek kehidupan seperti transportasi, rumah tangga, dan industri. Kebutuhan tersebut dapat terpenuhi dengan mudah apabila terdapat informasi-informasi yang tersedia di masyarakat.

Kebutuhan akan informasi yang cepat, tepat dan akurat merupakan suatu aspek yang sangat penting dalam setiap aktifitas kehidupan manusia. Seiring dengan berkembangnya informasi dengan sangat pesat, perkembangan ini pun dimanfaatkan untuk menyediakan sistem informasi yang lebih baik. Salah satu cara dalam pengembangan sistem informasi adalah dengan mendesain ataupun menciptakan sebuah web yang dapat digunakan oleh masyarakat luas dalam mencari informasi.

Indonesia merupakan negara yang memiliki luas hutan sebesar 98.56 juta hektar (Kemenhut 2012). Salah satu komoditas yang berpotensial untuk dikembangkan di Indonesia adalah kelapa sawit yang dapat dimanfaatkan menjadi biodiesel sebagai energi alternatif, namun dijumpai juga hambatan, berupa kurangnya informasi terpusat mengenai kelapa sawit dan biodiesel. Saat ini di Indonesia hanya sedikit website yang memberikan informasi mengenai biodiesel dan kelapa sawit. Sesuai dengan perkembangan teknologi saat ini, maka pengembangan sistem informasi telah mengarah kepada penggunaan teknologi informasi berbasis web, dimana semua informasi yang ada dalam sistem dapat ditampilkan dengan menggunakan media Internet.

Sistem informasi mengenai biodiesel dan kelapa sawit merupakan sistem yang diperuntukan bagi masyarakat umum untuk memberikan informasi mengenai produksi kelapa sawit, luas areal tanaman perkebunan kelapa sawit, serta produksi biodiesel. Sistem informasi yang dikembangkan bertujuan untuk mengetahui informasi terpadu dan terbarukan mengenai biodiesel dan kelapa sawit serta adanya analisa gas rumah kaca sebagai alat untuk mengetahui nilai emisi gas yang timbul akibat perubahan penggunaan lahan.

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan:

1 Merancang bangun sistem informasi dengan visualisasi informasi terpadu dan terpusat mengenai produksi kelapa sawit, produksi biodiesel, luas areal tanaman perkebunan kelapa sawit dalam bentuk grafik atau tabel.

(12)

2

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat dalam memberikan informasi kepada masyarakat mengenai produksi kelapa sawit, produksi biodiesel dan luas areal tanaman perkebunan kelapa sawit serta adanya analisa gas rumah kaca untuk menetapkan nilai emisi gas rumah kaca sesuai dengan kriteria wilayah yang ditentukan pengguna.

Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini meliputi:

1 Data yang digunakan adalah data produksi, luas areal tanaman perkebunan kelapa sawit dan data produksi biodiesel.

2 Modul analisa gas rumah kaca (GRK) yang sebelumnya telah digunakan oleh Global Environment Facilities (GEF) akan diintegrasikan pada sistem informasi berbasis web.

3 Pengembangan sistem menggunakan XAMPP 1.8.1 dengan Apache sebagai web server.

METODE

Kerangka Pemikiran

Kelangkaan pada bahan bakar minyak merupakan salah satu masalah serius yang dihadapi suatu negara. Namun, kita ketahui Indonesia merupakan negara berkembang yang sebagian besar daratannya adalah hutan. Hal tersebut mengacu pada salah satu komoditas yang dapat dimanfaatkan sebagai energi alternatif pengganti bahan bakar minyak yaitu biodiesel dari kelapa sawit. Namun dijumpai bahwa produksi kelapa sawit dari tahun ke tahun semakin meningkat.

Peningkatan yang semakin signifikan dari tahun ke tahun mengakibatkan timbulnya perubahan penggunaan lahan. Hal tersebut berdampak negatif karena meningkatnya nilai emisi gas rumah kaca. Salah satu upaya dalam pencegahan terjadinya kelangkaan bahan bakar minyak adalah dengan menyediakan informasi mengenai biodiesel dari kelapa sawit.

Seiring dengan berkembangnya teknologi yang semakin pesat, perkembangan ini dimanfaatkan pula dalam menyediakan sistem informasi yang terpusat dan terpadu. Sistem informasi yang dirancang dalam bentuk web akan lebih mudah untuk diakses oleh masyarakat luas dan menyediakan informasi terkait dengan kelapa sawit dan biodiesel dengan modul analisa gas rumah kaca di dalam web. Secara skematis dapat dilihat pada Lampiran 1 mengenai kerangka pemikiran sistem informasi berbasis web yang dibangun.

Pengembangan Sistem

(13)

3 Life Cycle (SDLC). Tahapan yang dilakukan dalam SDLC antara lain yaitu perencanaan, analisis sistem, desain sistem, implementasi sistem, dan perawatan sistem (O’brien 1999).

Perencanaan

Perencanaan sistem dilakukan untuk memberikan gambaran mengenai tujuan dirancangnya suatu sistem dan ruang lingkup sistem, mendefinisikan masalah-masalah yang ada dan cara penyelesaiannya serta mengevaluasi strategi yang akan digunakan dalam pengembangan sistem. Fase perencanaan lebih menekankan pada studi kelayakan pengembangan sistem (feasibility study).

Analisis Sistem

Pada analisis sistem dilakukan dua tahapan, yaitu menganalisis dan mendefinisikan masalah dan kemungkinan solusinya untuk sistem informasi. Pentingnya analisis sistem dalam membangun sistem informasi karena analisis sistem berfungsi untuk menghasilkan solusi terbaik dalam suatu permasalahan, adanya kebutuhan baru, mengimplementasikan ide atau teknologi baru dan meningkatkan performansi sistem secara keseluruhan.

Tahap analisis sistem merupakan tahapan yang krisis dan sangat penting karena kesalahan dalam tahap ini akan menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya. Pada umumnya aktivitas yang ada di dalam tahap analisis sistem merupakan perluasan dari studi kelayakan.

Desain Sistem

Desain sistem memiliki tiga aktivitas utama yaitu desain interface (antar muka), desain data, dan desain proses. Tahapan desain sistem merupakan prosedur untuk mengkonversi spesifikasi logis ke dalam sebuah desain yang dapat diimplementasikan pada sistem komputer organisasi.

Menurut Whitten et al. (2001), desain antar muka merupakan prototype dimana model kerja didesain dan dimodifikasi berulang kali menggunakan feedback dari end user. Aktivitas pada desain antar muka terfokus pada dukungan interaksi antara end user dan aplikasi berbasis komputer. Selanjutnya terdapat desain data dan desain proses. Desain data dilakukan pada desain struktur database yang akan digunakan oleh sistem. Aktivitas desain proses terfokus pada desain software berupa program dan prosedur yang telah diusulkan.

Implementasi

(14)

4

Perawatan Sistem

Tahap pemeliharaan atau perawatan sistem merupakan tahap akhir dalam pengembangan sistem (SDLC). Pada tahap ini dilakukan monitoring, evaluasi, dan modifikasi untuk membuat perbaikan yang penting atau sesuai dengan keinginan end user. Perawatan sistem dilakukan oleh pihak admin yang ditunjuk untuk menjaga sistem tetap beroperasi dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan.

Perangkat Penelitian

Pembuatan sistem informasi berbasis web ini menggunakan perangkat lunak dan perangkat keras sebagai berikut:

1 Perangkat keras berupa komputer personal dengan spesifikasi sebagai berikut:

a. Sistem operasi Windows 8

b. XAMPP 1.8.1 sebagai web server

c. Adobe Dreamweaver CS 6 untuk mengkodekan aturan-aturan (coding) d. Adobe Photoshop 6 Portable untuk mengatur tampilan halaman web e. Bahasa pemrograman : PHP

HASIL DAN PEMBAHASAN

Perencanaan

Pemilihan sistem informasi berbasis web dengan analisa gas rumah kaca merupakan salah satu upaya pencegahan terjadinya kelangkaan pada bahan bakar minyak. Solusi yang didapat adalah dengan menyediakan informasi mengenai biodiesel sebagai energi alternatif dan kelapa sawit sebagai bahan baku yang potensial untuk dikembangkan menjadi biodiesel.

Teknologi web sebagai dasar membangun sistem informasi dikarenakan cakupan pengguna sistem informasi ini akan lebih luas dan terpusat. Pembangunan sistem informasi ini memerlukan beberapa hal penting, diantaranya adalah:

1 Data

(15)

5 digunakan adalah data dari Badan Pusat Statistik mengenai kelapa sawit dan Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) untuk data produksi biodiesel. Data disini menjadi hal yang sangat diperlukan karena akan dikonversi menjadi informasi pada sistem.

2 Waktu

Pembangunan sistem informasi ini memerlukan waktu untuk menyeleksi data, memasukkan data, mengkonversi data dalam bentuk yang sesuai dengan kebutuhan sistem, mengoreksi data, membuat desain tampilan dan mengalokasikan tenaga serta pemikiran yang matang guna memberikan hasil yang optimal.

3 Biaya

Biaya dalam pembangunan sistem informasi disini terbagi menjadi dua yaitu biaya langsung dan biaya tidak langsung. Menurut Al-Fatta (2007), dalam merancang sistem informasi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan diantaranya adalah menganalisis performa, informasi, nilai ekonomis, efisiensi dan pelayanan dari suatu sistem informasi. Peningkatan ukuran yang lebih baik dari aspek ekonomis dari sistem merupakan salah satu ukuran bahwa sistem tersebut layak untuk dibangun.

4 Perangkat Keras dan Perangkat Lunak

Tersedianya perangkat keras dalam pembangunan sistem informasi ini merupakan salah satu hal yang sangat diperlukan, dengan adanya perangkat keras yang memadai pula perangkat lunak yang dibutuhkan dalam membangun sistem informasi dapat beroperasi secara optimal.

Analisis Sistem

Proses analisis sistem dalam pengembangan sistem informasi adalah suatu prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan alternatif pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru atau sistem yang akan diusulkan atau dimodifikasi (Sutabri 2004). Analisis sistem bertujuan untuk mempertemukan kebutuhan pengguna dengan fungsi operasional sistem yang dikembangkan.

Sistem informasi yang dibangun memiliki sifat yang dinamis, dengan kata lain sistem ini memiliki ciri-ciri dapat berinteraksi dengan pengunjung situs, dapat menampilkan informasi-informasi yang berasal dari basis data dan halaman-halaman web dapat berubah secara otomatis (Sutisna 2007).

World Wide Web (WWW) atau biasa disebut dengan web merupakan jaringan informasi yang menggunakan protokol HTTP (Hyper Text Transfer Protocol) dan dapat diakses melalui suatu antar muka sederhana. Bowo (2005) menyatakan bahwa web merupakan komponen atau kumpulan komponen yang terdiri dari teks, gambar, suara dan animasi sehingga lebih merupakan media informasi yang menarik.

(16)

6

sebagai kebutuhan fungsional yang ditujukan kepada masyarakat. Kebutuhan baru muncul dengan adanya penggunaan perubahan lahan dari perkebunan kelapa sawit yang mengakibatkan meningkatnya nilai emisi gas rumah kaca sehingga memerlukan analisa perhitungan emisi gas rumah kaca dalam sistem. Hal tersebut juga dapat mengimplementasikan ide baru sehingga meningkatkan performansi sistem informasi berbasis web secara keseluruhan. Adapun kebutuhan nonfungsional dari sistem informasi berbasis web ini antara lain tampilan dari interface atau antar muka halaman web yang menarik dan konsisten agar mudah digunakan bagi pengguna.

Desain Sistem

Tahap desain sistem merupakan tahap yang menjelaskan bagaimana sistem memenuhi kebutuhan informasi bagi pengguna. Proses desain sistem memegang peranan penting karena desain sistem yang baik akan menentukan kualitas sistem. Desain sistem terdiri dari desain interface, desain basis data dan desain proses.

1 Desain Basis Data

Basis data merupakan sekumpulan data yang disimpan secara sistematis di dalam komputer yang dapat diubah, dihapus dan ditambahkan menggunakan perangkat lunak untuk menghasilkan informasi. Data yang tersimpan dalam bentuk tabel dan tabel yang telah disimpan saling berkaitan. Perancangan suatu basis data dipengaruhi oleh kejelian analisis sistem yang ingin dihasilkan dan hasil perancangan tersebut akan memberikan pengaruh yang signifikan pada sistem yang dihasilkan (Sidik 2005).

Sistem informasi berbasis web ini dibangun untuk dapat menampilkan informasi mengenai data produksi kelapa sawit, data luas areal tanaman perkebunan kelapa sawit dan data produksi biodiesel dalam bentuk grafik atau tabel. Basis data yang dibangun untuk sistem informasi berbasis web ini terdiri dari 100 tabel. Tabel-tabel yang telah disimpan berdasarkan kategori informasi yang dibutuhkan sistem yaitu terdapat tabel produksi kelapa sawit, tabel produksi biodiesel, tabel luas areal tanaman perkebunan dan tabel nilai analisa gas rumah kaca. Masing-masing tabel memiliki identitas yang berbeda-beda, contohnya latpb, latpr, ppb, ppr, admin, dan lain sebagainya. Tidak semua tabel dalam basis data ini memiliki relasi satu sama lainnya. Skema basis data pada sistem informasi ini dapat dilihat pada Lampiran 1.

2 Desain Proses

(17)

7

Gambar 1 Diagram konteks sistem informasi

Pada diagram konteks sistem informasi dapat dilihat keterlibatan antara user dan admin. User disini sebagai pengguna yang mendapatkan informasi dari sistem dan admin yang mengontrol dan memperbaharui informasi termasuk basis data dalam sistem informasi. Pengguna (user) yang terlibat dalam sistem ini adalah masyarakat umum.

3 Desain Interface atau Antar Muka

Desain antar muka dalam sistem informasi ini dibagi menjadi dua tampilan, yaitu antar muka untuk admin dan antar muka untuk pengguna. Antar muka berfungsi untuk menampilkan lokasi informasi yang diperlukan oleh pengguna.

(18)

8

Gambar 2 Tampilan halaman beranda pengguna

Tampilan halaman beranda pengguna terdapat gambar dan logo sistem informasi. Navigasi menu terdiri dari beranda, sawit, biodiesel, GRK (Gas Rumah Kaca) dan Contacts (Gambar 2). Pada halaman awal pengguna dapat dilihat terdapat paragraf mengenai kelapa sawit dalam bentuk bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Menu sawit memberikan informasi mengenai kelapa sawit, begitu pula dengan menu biodiesel yang memberikan informasi terkait biodiesel. Sedangkan GRK adalah menu yang ditujukan kepada pengguna yang akan menganalisis nilai emisi gas rumah kaca.

(19)

9

Gambar 3 Tampilan halaman menu sawit

Terdapat tombol lihat grafik yang berfungsi untuk menampilkan secara singkat dalam bentuk grafik dan tabel sesuai dengan pilihan kategori informasi yang dapat dilihat pada Gambar 4.

(20)

10

Grafik batang yang terdapat pada Gambar 4 merupakan hasil dari plugin jQuery. jQuery merupakan kumpulan kode atau fungsi Javascript yang dapat langsung digunakan sehingga mempermudah dan mempercepat programmer dalam membuat kode Javascript (Hakim 2010). Pilihan informasi kategori yang terdapat pada halaman antar muka menu sawit dapat dipilih untuk melihat lebih rinci sesuai keperluan dari pengguna.

Halaman lebih rinci mengenai luas areal tanaman perkebunan kelapa sawit dapat dilihat pada Gambar 5. Pada sisi kanan terdapat menu pilihan luas areal perkebunan kelapa sawit berdasarkan provinsi yang diinginkan.

Gambar 5 Tampilan rinci luas areal

Tampilan pada halaman-halaman lain seperti produksi perkebunan besar negara, produksi perkebunan besar swasta dan produksi perkebunan rakyat memiliki layout dan konten yang sama hanya dibedakan pada data yang ada disetiap kategori informasi. Pilihan menu luas areal tanaman perkebunan besar menurut provinsi diberikan untuk menampilkan data-data luas areal berdasarkan provinsi saja yang dapat dilihat pada Lampiran 2.

(21)

11

Gambar 6 Tampilan halaman antar muka biodiesel

Data mengenai produksi biodiesel diperoleh dari Direktorat Jendral Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, namun data belum dapat dipublikasikan secara meluas karena masih terdapat data yang belum terkumpulkan. Sistem informasi ini akan ditujukan kepada pihak EBTKE untuk pembaharuan data serta konten yang ada pada web. Adanya sistem informasi berbasis web ini diharapkan dapat membantu dan mempermudah masyarakat maupun pemerintah dalam mendapatkan informasi.

Informasi yang terdapat pada halaman biodiesel dari kelapa sawit diperoleh dari ringkasan dan referensi hasil studi pustaka. Pembuatan kelapa sawit yang diawali dengan transesterifikasi, pencucian, pengeringan, dan yang terakhir adalah filtrasi dijelaskan secara singkat pada halaman ini. Informasi yang menarik dapat memudahkan pengguna dalam memahami isi dari halaman dalam suatu web, contohnya terdapat gambar proses pembuatan biodiesel pada halaman yang ditujukan pada Lampiran 3.

(22)

12

Gambar 7 Tampilan halaman antar muka data produksi biodiesel

Selanjutnya dapat dilihat halaman GRK (Gas Rumah Kaca) yaitu halaman analisa nilai emisi gas rumah kaca yang timbul akibat dari perubahan penggunaan lahan. Terdapat enam tahap perhitungan dalam halaman ini, setiap tahap memiliki nilai masing-masing sesuai dengan pilihan yang telah diberikan.

Analisa GRK ini merupakan analisa hasil integrasi perhitungan GEF (Global Environment Facilities) yang semula berformat excel yang kemudian diimplementasikan dalam bentuk web. Halaman antar muka analisa GRK dapat dilihat pada Lampiran 4 dan Lampiran 5.

Terdapat 2 step atau tahap yang ditunjukkan Lampiran 4 mengenai analisis nilai emisi gas rumah kaca. Tahap 1 sampai dengan tahap 4 merupakan tahap penentuan nilai emisi CO2 dari penggunaan lahan langsung. Setiap tahapan memberikan pilihan kotak yang harus diisi. Setiap kotak pilihan telah disesuaikan dengan aturan dari perhitungan GEF Calculator.

Sedangkan pada tahap 5 dan tahap 6 yang dapat dilihat pada Lampiran 5 adalah tahap yang memperhitungkan perbedaan karbon organik tanah dibandingkan dengan standar karbon organik tanah setelah perubahan penggunaan lahan. Tahap 6 adalah tahap akhir dalam analisis yaitu menghasilkan nilai emisi gas rumah kaca dari perubahan penggunaan lahan.

(23)

13

Gambar 8 Tampilan halaman login admin

Selanjutnya memilih data apa yang akan diperbaharui dan terdapat informasi singkat mengenai kelapa sawit (Gambar 9). Kategori informasi yang ada pada halaman administrator ini disesuaikan dengan kategori informasi yang ada pada halaman pengguna. Admin dapat memilih juga pada menu Sawit dan Biodiesel untuk memonitor atau memperbaharui data yang telah ada pada setiap menu yang disediakan.

(24)

14

Tampilan halaman menu Sawit pada halaman administrator mempunyai tampilan yang hampir sama dengan halaman Sawit pengguna. Namun kategori informasi disini digunakan untuk memilih data yang akan dimanipulasi (diubah, dihapus, ditambahkan).

Terdapat pilihan luas areal kelapa perkebunan rakyat, luas areal perkebunan besar negara dan luas areal perkebunan besar swasta yang masing-masing menurut provinsi dan kabupaten. Selanjutnya terdapat produksi perkebunan besar negara, produksi perkebunan besar swasta dan produksi perkebunan rakyat yang masing-masing menurut kabupaten dan provinsi (Gambar 10).

Gambar 10 Tampilan halaman sawit administrator

Data yang akan diperbaharui dapat diubah dengan memilih kategori yang ada pada Gambar 10. Kemudian dapat dilihat tampilan data yang ada pada salah satu kategori informasi pada Lampiran 6. Pada sisi kanan tabel terdapat pilihan untuk memanipulasi (ubah, hapus, tambah) data.

(25)

15

Gambar 11 Tampilan form input data

Form penambahan data yang terdapat pada Gambar 12 memiliki 4 kotak yang harus diisi, diantaranya adalah nama provinsi untuk luas areal atau produksi perkebunan berdasarkan provinsi dan nama kabupaten untuk luas areal atau produksi perkebunan berdasarkan kabupaten, selanjutnya terdapat kotak Luas (ha), Produksi (ton) dan Tahun. Tombol Simpan berfungsi untuk menyimpan data yang sudah diisi pada form tambah data.

Tabel pada menu Biodiesel Adiministrator memiliki konten yang sama seperti tabel pada menu Sawit sebelumnya. Namun untuk data biodiesel diambil dari keseluruhan Indonesia. Tabel data produksi biodiesel ditunjukkan pada Gambar 13.

(26)

16

Pilihan Edit dan Hapus pada kolom proses tabel produksi biodiesel digunakan untuk memodifikasi data. Setiap tabel pada halaman administrator terhubung langsung dengan database pada komputer. Data yang tersimpan langsung masuk ke basis data skripsi yang dapat dilihat pada Lampiran 7.

Implementasi Sistem

Tahap implementasi merupakan tahapan pemrograman (coding) untuk mewujudkan desain yang telah ada menjadi sistem informasi. Dalam tahap ini dilakukan 3 hal:

1 Instalasi

Pengadaan perangkat lunak yang dibutuhkan dalam membangun sistem informasi berbasis web ini merupakan salah satu hal yang diperlukan untuk menghasilkan sistem informasi yang baik. Perangkat lunak yang dibutuhkan antara lain Adobe Dreamweaver CS 6, Adobe Photoshop Portable, XAMPP 1.8.1, Microsoft Visio 2010, Web Browser (Mozilla Firefox, Google Chrome, Internet Explorer).

2 Pengkodean (Coding)

Pengkodean merupakan kegiatan pemrograman untuk mengkonversi seluruh desain menjadi perangkat sistem yang memenuhi kebutuhan pengguna. Seluruh kegiatan pemrograman dan pembangunan basis data dilakukan pada sistem operasi Windows 8. Sistem informasi berbasis web ini dibangun menggunakan Adobe Dreamweaver CS6 yang berbasis pemrograman PHP.

3 Pengujian (Testing)

Setelah pengkodean dilakukan selanjutnya sistem diinstalasi ke jaringan internet sehingga sistem dapat diuji aksebilitasnya. Sistem diuji aksebilitasnya pada Web Browser (Mozilla Firefox, Google Chrome dan Internet Explorer).

Perawatan Sistem

Tahap ini adalah tahap akhir dari siklus daur hidup pengembangan sistem (SDLC), yang meliputi kegiatan pengawasan, evaluasi dan modifikasi sistem yang sesuai. Perawatan sistem dilakukan selama dan setelah proses perancangan sistem berlangsung.

Sistem yang dibangun masih berupa prototipe sehingga untuk tahapan perawatan sistem hanya mencakup tahapan monitoring ketika dilakukan uji performansi, evaluasi dan selanjutnya dilakukan modifikasi agar sistem yang dibangun sesuai dengan kriteria pengguna.

(27)

17 Tabel 1 Kekurangan dan kelebihan SDLC

No Kelebihan Kekurangan

1 Mudah dalam mengontrol Waktu pengembangan meningkat 2 Kejelasan tahap-tahap Sistem harus didefinisikan dari awal 3 Mudah memonitor proyek besar Dana pengembangan meningkat 4 Baik dalam mengevaluasi dana

dan penyelesaian rencana kerja

Kaku

5 Baik dalam dokumentasi Sulit untuk memperkirakan dana 6 Baik dalam mendefinisikan

kebutuhan pengguna

Input dari pengguna terkadang terbatas

7 Mudah dalam perawatan 8 Mudah dalam desain dan

pengembangan sistem

9 Mentolerasi perubahan dalam manajemen sistem informasi

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Simpulan dari penelitian ini yaitu:

1 Sistem informasi berbasis web berhasil dibangun dalam memvisualisasi tabel dan grafik mengenai produksi biodiesel, produksi kelapa sawit dan luas areal tanaman perkebunan kelapa sawit menggunakan perangkat lunak Adobe Dreamweaver CS 6 sebagai perangkat lunak pengkodean dan XAMPP 1.8 sebagai web server.

2 Penerapan analisis nilai emisi gas rumah kaca dengan perubahan penggunaan lahan yang sebelumnya telah dintegrasikan dalam format Microsoft Excel oleh GEF berhasil dilakukan pada basis web.

Saran

Penelitian ini masih memiliki kekurangan, saran yang dapat disampaikan untuk penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut:

1. Dilakukan pembangunan sistem informasi dengan pendekatan sistem dengan penambahan konten informasi yang berbeda.

(28)

18

DAFTAR PUSTAKA

Al-Fatta, Hanif. 2007. Analisi dan Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi.

Bowo, Eko Widodo. 2005. Membuat Web dengan ASP dan Microsoft Access. Yogyakarta: Andi.

Hakim, Lukmanul. 2014. Proyek Website Super Wow dengan PHP dan jQuery. Yogyakarta: Lokomedia.

[Kemenhut] Kementerian Kehutanan. 2012. Statistik kehutanan Indonesia 2011 [Internet]. Jakarta (ID): Kementerian Kehutanan. [diunduh 2014 April 30]. Tersedia pada:

http://agungwi.files.wordpress.com/2012/11/buku-statistik-juli-2012_terbaru.pdf.

O’brien, J.A. 1999. Management information system: a managerial end user

perspective. Boston (US): Richard D. Irwin, Inc.

Post, G.V. dan Anderson, D. 2003. Management information system: solving business problems with information technology. New York (US): McGraw-Hill. Sidik, B. 2005. MySQL untuk Pengguna, Administrator, dan Pengembangan Web.

Bandung (ID): Informatika.

Sutabri, T. 2004. Analisis Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi.

Sutisna, D. 2007. Tujuh Langkah Mudah Menjadi Webmaster. Jakarta: Mediakita. Vercellis, Carlo. 2009. Business intelligence: data mining and optimization for

decision making. Chichester (UK): John Wiley & Sons.

(29)

19 Lampiran 1 Skema Kerangka Pemikiran

(30)
(31)
(32)

22

(33)
(34)

24

(35)
(36)

26

(37)
(38)

28

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan Tanjung Jati pada tanggal 29 September 1992 dari pasangan Bapak Wasimin dan Ibu Fitri Yarma. Penulis merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara. Pada tahun 2010, penulis lulus dari SMA Negeri 4 Semarang dan penulis diterima sebagai mahasiswa di Departemen Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknik Pertanian, Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI).

Gambar

Tabel pada basis data skripsi
Gambar 1 Diagram konteks sistem informasi
Gambar 2 Tampilan halaman beranda pengguna
Gambar 3 Tampilan halaman menu sawit
+7

Referensi

Dokumen terkait

Bentuk hukum badan hukum BUMD menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 3 Tahun 1998 tentang Bentuk Hukum BUMD dapat berupa Perusahaan Daerah atau PD dan Perseroan Terbatas

Adapun biaya manufkatur yang dikeluarkan dalam proses pembuatan kendaraan bermotor roda tiga sebagai alat transportasi jarak jauh bagi penyandang disabilitas adalah seperti

Pada stratifikasi ini ada kemungkinan didalam suatu masyarakat terdapat unsur- unsur dari gabungan kedua sifat pelapisan sosial. Misalnya, dalam bidang ekonomi menggunakan

Terima kasih kepada para guru-guru saya, dengan penuh syukur, keiklasan, dan kerendahhatian, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Bapak Yan Nurindra (Bapak

Penyedia Jasa harus menyediakan bahan, fasilitas, pekerja, pelayanan dan hal- Penyedia Jasa harus menyediakan bahan, fasilitas, pekerja, pelayanan dan hal- hal

Raja Silahi Sabungan pitu ma ianakkon na sian parsonduk bolon na naparjolo sian boru Padang Batanghari ima, Loba Raja (Sihaloho), Tungkir Raja (Situngkir), Sondi Raja (Ruma

Hal ini menyebabkan fungsi pen- gawasan dalam perusahaan akan rendah, sedangkan nilai 11 pada nilai maksimum yang dimiliki oleh ASII (PT. Astra Inter- national

Dinamika interaksi parasitoid dengan inangnya, Plutella xylostella (Lepidoptera: Plutellidae) pada sayuran Brassicaceae