PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA TERHADAP SIKAP
GOTONG ROYONG SISWA KELAS X MAN 2 MODEL MEDAN
T.A 2014/2015
SKRIPSI
Oleh:
KIKI RIZKI FATMALA NIM 1103151030
PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA TERHADAP SIKAP
GOTONG ROYONG SISWA KELAS X MAN 2 MODEL MEDAN
T.A 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Medan
Oleh:
KIKI RIZKI FATMALA NIM 1103151030
PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
ii
KATA PENGANTAR
Segala puja dan puji bagi Allah SWT. Tuhan semesta alam dan seluruh
isinya. Dan shalawat beserta salam di hadiahkan kepada Rasulullah SAW, yang
telah memberikan rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat skripsi yang
berjudul “Pengaruh Layanan Bimbingan Kelomok Teknik Sosiodrama
Terhadap sikap Gotong Royong Pada Siswa Kelas X MAN 2 Medan T.A 2014/2015”.
Adapun tujuan dari penyusunan skripsi ini adalah memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan di Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.
Pada penyusunan skripsi ini, penulis banyak menerima bantuan serta
masukan hingga terselesaikannya skripsi ini. Untuk itu pada kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang membantu dalam
menyelesaikan skripsi ini.
Pertama penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada
Ibu Dra. Nurarjani, M. Pd. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
membantu dan membimbing dengan penuh kesabaran hingga sripsi ini
terselesaikan.
Kemudian kepada pihak lain yang membantu, antara lain:
1. Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya.
2. Bapak Ibnu Rektor Universitas Negeri Medan dan pembantu rektor
Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Drs. Nasrun, MS, selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan
iii
4. Bapak Pembantu Dekan I, II dan III Fakultas Ilmu Pendidikan Unimed
5. Bapak Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd Selaku Ketua Jurusan Psikologi
Pendidikan dan Bimbingan Universitas Negeri Medan
6. Bapak Drs. Ahmad Nosari selaku Dosen Pembimbing Akademik.
7. Bapak Prof.Dr. Abdul Munir, M.Pd, Ibu Dra. Pasteria Sembiring,
M.Pd.Kons dan Ibu Dra. Kemali Syarif, M.Pd selaku dosen penyelaras
yang telah banyak memberikan masukan hingga terselesaikannya skripsi
ini
8. Seluruh Staf dan Pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Medan atas kerjasama dan bantuan kepada peneliti terutama dalam usaha
surat-menyurat.
9. Pegawai perspustakaan FIP Universitas Negeri Medan dan Pegawai
Digital Liberary Universitas Negeri Medan dalam memenuhi refensi
skripsi ini.
10.Bapak kepala sekolah MAN 2 Model Medan, guru BK, para staf TU,
WKM Kurikulum dan siswa Kelas X IPA 3 dan X IPS 1 MAN 2 Model
Medan.
11.Kepada orang tua tercinta Bapak Hariadi dan Ibu Tumi yang telah
melimpahkan cinta dan kasihsayangnya kapada penulis, dan selalu
memberikan dukungan dalam setiap doa dan motivasi langkah. Serta tak
henti-hentinya meneteskan keringatnya, tak pernah mengenal lelah dan
susah agar penulis bisa menyelesaikan pendidikannya. Dan tak lupa
kepada adik-adik tercinta Ade Eza Swara, Rafi Trio Fadli dan Nurul
iv
doa dan selalu menghibur. Kemudian kepada nenek-nenek dan kakekku
tercinta yang selalu mendoakan penulis.
12.Kepada Yudi Pranata yang selalu setia menemani baik susah maupun
senang, mengantarkan kesana kemari pada proses penyelesaian skripsi ini,
selalu menyebut nama penulis dalam setiap doanya, memberikan
masukan-masukan dan selalu memberikan motivasi dan semangat.
13.Teman-teman dari Kesebelasan (Mawaddah, Novi, Birul, Dani, Vani,
Uchi, Yani, Listi Dan Nindi), teman-teman kos (Sulasmi, Yunda
Rahmatin, Yodia Utami, Neni Safitri dan Eli Yusnita), kepada Rafiah
Naution, dan teman-teman jurusan Bimbingan Konseling 2010 terkhusus
BK regular C 2010 yang memberikan dukungan dan semangatnya kepada
penulis.
Penulis menyadari, dalam penyusunan skripsil ini masih banyak terdapat
kekurangan dan kekeliruan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari
semua pihak yang membaca skripsi ini untuk menyempurnakannya.
Demikian skripsi ini dibuat, semoga dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Medan, September 2014
Penulis,
i ABSTRAK
KIKI RIZKI FATMALA : 1103151030. Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Sosiodrama Terhadap Sikap Gotong Royong Siswa Kelas X MAN 2 Model Medan T.A. 2014/2015. Skripsi. Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan. Program Studi Bimbingan Konseling. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Medan.2014.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah: Apakah ada pengaruh layanan bimbingan kelompok teknik sosiodrama terhadap sikap gotong royong pada siswa kelas X Man 2 Model Medan T.A. 2014/2015. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh positif antara layanan bimbingan kelompok teknik sosiodrama terhadap sikap gotong royong pada siswa kelas X MAN 2 Model Medan T.A2014/2015.
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen yaitu penelitian dengan memeberikan perlakuan kepada sekelompok orang yang dijadikan subjek penelitian. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X Man 2 Model medan yang memiliki sikap gotong royong rendah yang terdiri dari 10 orang siswa yang ditentukan dari hasil pre-test. Instrumen yang digunakan adalah angket untuk menjaring data tentang sikap gotong royong siswa yang sebelumnya diuji cobakan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas angket. Instrument diberikan sebelum dan sesudah pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama. Teknik analisis data menggunakan uji jenjang bertanda wilcoxon.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian layanan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama diperoleh nilai rata-rata pre-test sikap gotong royong siswa = 97 dan Standart Deviasi (SD) = 10,78 sedangkan sesudah
diberikan layanan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama diperoleh nilai rata-rata post-test sikap gotong royong siswa = 108 dan Standart Deviasi (SD) =
6,95. Dengan demikian pemberian layanan konseling kelompok dengan teknik sosiodrama berpengaruh sikap gotong royong siswa kelas X MAN 2 Model Medan T.A. 2014/2015. H0 ditolak karena z hitung < z table, hal ini dapat dilihat
dari nilai z hitung adalah -2,803 dan itu lebih kecil dari nilai z tabel yaitu -1,96 artinya terdapat pengaruh yang signifikan dan positif dari pemberian layanan bimbingan kelompok teknik sosiodrama terhadap sikap gotong royong siswa kelas X MAN 2 Model Medan T.A. 2014/2015.
v DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I : PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 5
C. Batasan Masalah... 5
D. Rumusan Masalah ... 6
E. Tujuan Penelitian ... 6
F. Manfaat Penelitian ... 6
BAB II : KAJIAN PUSTAKA ... 8
A. Kerangka Teori... 8
1. Sikap Gotong Royong ... 8
1.1Pengertian Sikap Gotong Royong ... 8
1.1.1 Defenisi Sikap ... 8
1.1.2 Komponen-Komponen Sikap ... 9
1.1.3 Sikap Positif Dan Negative ... 10
1.1.4 Pengukuran Sikap ... 11
vi
1.3Sifat-Sifat Gotong Royong ... 14
1.4Bentuk-Bentuk Gotong Royong ... 15
1.5Manfaat Gotong Royong ... 15
2. Layanan Bimbingan Kelompok ... 16
2.1Defenisi Bimbingan Kelompok ... 16
2.1.1 Pengertian Bimbingan ... 16
2.1.2 Pengertian Kelompok ... 17
Pengertian Bimbingan Kelompok ... 18
2.2Tujuan Bimbingan Kelompok ... 19
2.3Teknik-Teknik Bimbingan Kelompok 19 3. Teknik Sosiodrama... 23
3.1Pengertian Sosiodrama ... 23
3.2Tujuan Sosiodrama ... 24
3.3Tahap Pelaksanaan Sosiodrama ... 25
3.4Kelebihan Sosiodrama... 26
B. Kerangka Konseptual ... 27
C. Hipotesis Penelitian ... 29
Bab Iii : Metode Penelitian ... 30
A. Jenis Penelitian ... 30
B. Subjek Penelitian ... 30
C. Operasional Variabel Penelitian ... 31
D. Desain Penelitian ... 31
vii
F. Prosedur Penelitian... 32
G. Teknik Pengumpulan Data ... 33
1. Angket ... 33
2. Kisi-Kisi Angket ... 35
3. Validitas Tes... 35
4. Reabilitas ... 36
H. Teknik Analisa Data ... 36
I. Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 37
Bab Iv : Hasil Penelitian Dan Pembahasan ... 38
A. Deskripsi Lokasi Penelitian... 38
B. Pelaksanaan Penelitian ... 39
C. Pengujian Persyaratan Analisis ... 40
1. Uji Validitas Angket ... 41
2. Uji Reabilitas Angket ... 41
D. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 42
E. Pengujian Hipotesis ... 44
F. Pembahasan Penelitian ... 44
Bab V : Kesimpulan Dan Saran ... 47
A. Kesimpulan ... 47
B. Saran ... 47
1
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Pernyataan di
atas di ungkapakan dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Pasal 3.
Tujuan pendidikan nasional menurut Depdikbud (1999) yaitu
meningkatkan kualitas manusia Indonesia, manusia seutuhnya yang beriman dan
bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian,
berdisiplin, bekerja keras, tangguh, bertanggung jawab, mandiri, cerdas dan
terampil serta sehat jasmani dan rohani, juga harus mampu menumbuhkan dan
memperdalam rasa cinta terhadap tanah air, mempertebal semangat kebangsaan
dan rasa kesetiakawanan sosial. Sejalan dengan itu pendidikan nasional akan
mampu mewujudkan manusia-manusia pembangunan dan rnembangun dirinya
sendiri serta bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.
Selain itu pendidikan nasional juga bertujuan untuk membentuk karakter
peserta didik agar menjadi individu yang lebih baik. Adapun nilai-nilai karakter
yang harus dimiliki peserta didik tersebut adalah sebagai berikut.
2
Terdapat Sembilan pilar karakter yang berasal dari nilai-nilai luhur universal, yaitu : 1) karakter cinta tuhan dan segenap ciptaan-Nya; 2) kmandirian dan tanggungjawab; 3) kejujuran/amanah, diplomatis; 4) hormat dan santun; 5) dermawan, suka tolong-menolong dan gotongroyong/kerjasama; 6) percaya diri dan pekerja keras; 7) kepemimpinan dan keadilan; 8) baik dan rendah hati; 9) toleransi kedamaian dan kesatuan.
Dengan ditanamkannya nilai-nilai tersebut, diharapkan agar siswa mampu
menjadi invidu yang lebih baik dan memiliki sikap-sikap yang positif dalam diri
siswa. Dari beberapa nilai-nilai dan sikap positif yang harus dimiliki siswa,
penulis memilih membahas tentang masalah sikap gotong royong.
Menurut Hutagalung (2007 : 51) sikap adalah cara seseorang melihat
sesuatu secara mental (dari dalam diri) yang mengarah pada prilaku yang diajukan
pada orang lain, ide, objek maupun kelompok tertentu.
Menurut Soekarno dan Koentjaraningrat dalam Panjaitan (2013: 11).
“Gotong royong adalah kerja bersama dalam upaya mencukupi kebutuhan dan
menghadapi permasalahan secara bersama.” Gotong royong ini merupakan
kegiatan positif yang sudah ada sejak dulu. Dan memiliki banyak manfaat bagi
individu dan lingkungannya.
Dari defenisi di atas dapat diambil kesimpulan bahwa sikap gotong royong
adalah cara seseorang mengarahkan dirinya untuk bekerjasama dengan dengan
orang lain atau kelompok untuk memperoleh hasil bersama.
Penulis membahas tentang sikap gotong royong karena saat ini banyak
sekali siswa yang kurang peduli terhadap kegiatan gotong royong, dan tidak
jarang siswa malas untuk mengikuti kegiatan gotong royong baik di lingkungan
sekolah maupun di lingkungan masyarakat. Hal ini karena kurangnya kesadaran
siswa pada kegiatan gotong royong, banyaknya pekerja kebersihan dan pekerja
3
memahami tentang manfaat dari gotong royong, hal tersebut membuat siswa
melupakan kegiatan gotong royong.
Berdasarkan observasi dan pengamatan yang dilakukan penulis di MAN 2
Model Medan, masih kurang sekali keinginan siswa untuk ikut serta atau berperan
dalam mengadakan gorong royong baik itu dalam menjaga kebersihan lingkungan
sekolah maupun dalam hal pembangunan sekolah dan lain-lain. Padahal sekolah
sering mengadakan kegiatan gotong royong seperti : membersihkan lingkungan
sekolah, bergotongroyong dalam mempersiapkan perlengkapan acara-acara yang
ada disekolah, dan sebagainya. Namun hanya sedikit siswa yang mau ikut bekerja
sama dalam kegiatan bergotongroyong dan juga tidak sedikit siswa yang
menganggap kegiatan gotong royong itu adalah hal yang kampungan dan sepele.
Hal ini disebabkan karena siswa kurang terbiasa melakukan kegiatan gotong
royong dan kurangnya kesadaran dalam diri siswa, selain itu tidak sedikit siswa
yang belum memahami manfaat dari gotong royong. Padahal seorang anak yang
kurang berperan dalam hal bergotongroyong, dapat berpengaruh kurang baik pada
kehidupan bermasyarakat di masa dewasanya, karena tidak terbiasa bekerja sama
dan ikut serta dalam membangun dan membersihkan lingkungannya.
Mengingat pentingnya upaya untuk menanamkan sikap gotong royong
pada diri siswa, maka diperlukan adanya solusi untuk menanggulanginya, dan
salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah melalui bimbingan dan konseling.
Bimbingan dan konseling memiliki beberapa teknik yang dapat digunakan
untuk membantu individu dalam mengatasi masalahnya tersebut, diantaranya
adalah : bimbingan kelompok, konseling individual, dan konseling kelompok.
Berkatan dengan salah asatu karakteristik usia anak sekolah menengah keatas
4
bimbingan kelompok terhadap sikap gotong royong pada siswa dengan teknik
sosiodrama.
Layanan bimbingan kelompok di sekolah menurut Gazda dalam Prayitno,
(2004:309) merupakan “ kegiatan informasi pada sekelompok siswa untuk
membantu mereka menyusun rencana dan keputusan yang tepat dan bimbingan
kelompok diselenggarakan untuk memberikan informasi yang bersifat personal,
vokasional, dan sosial”.
Menurut Winkel dan Hastuti,(2012:572) Sosiodrama merupakan
dramatisasi dari persoalan-persoalan yang dapat timbul dalam pergaulan dengan
orang-orang lain, termasuk konflik yang dialami dalam pergaulan sosial.
Menurut Winkel dan Hastuti (2012:571) sosiodrama bersifat paedagogik
dan bertujuan membantu baik pihak peran maupun para penyaksi untuk lebih
menyadari seluk beluk pergaulan sosial dan membantu meningkatkan kemampuan
bergaul dengan orang lain secara wajar dan sehat. Sosiodrama menekankan aspek
perkembangan sosial seseorang bukan inti paling dasar dalam kepribadiannya.
Oleh karena itu sosiodrama merupakan kegiatan yang sangat cocok untuk
membantu banyak orang muda dalam meningkatkan perkembangan sosialnya.
Dari penjelasan di atas dapat diartikan bahwa teknik sosiodrama ini sangat
cocok untuk menyelesaikan maslah yang berhubungan dengan masalah hubungan
sosial, dan salah satu contoh masalahnya adalah sikap gotong royong yang sangat
berpengaruh pada kehidupan sosial siswa.
Berdasarkan alur pikiran di atas diketahui bahwa layanan bimbingan
kelompok dengan teknik sosiodrama berpengaruh terhadap sikap gotong royong
pada diri siswa. Untuk membuktikannya perlu dilakukan penelitian dengan desain
5
Teknik Sosiodrama Terhadap Sikap Gotong Royong Pada Siswa Kelas X MAN 2
Model Medan T.A 2014/2015 “
2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, masalah yang dapat
diidentifikasi adalah sebagai berikut :
1. Tidak adanya kemauan pada diri siswa untuk melakukan gotong royong
2. Kurang pedulinya siswa terhadap lingkungan sekolah
3. Siswa beranggapan karena adanya petugas kebersihan hingga siswa
tidak mau untuk melakukan gotong royong
4. Kurangnya kesadaran siswa untuk melakukan gotong royong
5. Siswa tidak memahami manfaat dari gotong royong
6. Tidak adanya sanksi bagi siswa yang tidak ikut serta bergotongroyong di
sekolah
7. Siswa menganggap kegiatan gotong royong kampungan dan sepele
2. Batasan Masalah
Agar penelitian ini tidak meluas, maka penelitian ini hanya dibatasi pada
masalah sikap gotong royong pada siswa kelas X di MAN 2 Model Medan T.A.
2014/2015, yang akan diberikan melalui layanan bimbingan kelompok teknik
6
3. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada peneitian ini adalah : Apakah ada pengeruh
layanan bimbingan kelompk teknik sosiodrama terhadap sikap gotong royong
pada siswa kelas X Man 2 Model Medan T.A. 2014/2015?
4. Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui “Pengaruh Layanan
Bimbingan Kelompok Teknik Sosiodrama Terhadap Sikap Gotong Royong Pada
Siswa Kelas X Di MAN 2 Model Medan T.A 2014/2015” .
5. Manfaat Penelitian 1. Manfaat teoritis
Secara teoritis penelitian dapat memperkaya teori tentang gotong
royong dan teknik sosiodrama yang dapat digunakan untuk menanamkan sikap
gotong royong pada individu di lembaga pendidikan formal dan dapat menguji
keefektifan serta menambah wawasan tentang bimbingan dan konseling.
2. Manfaat praktis
a. Bagi konselor, intervensi dengan teknik sosiodrama dapat
digunakan sebagai salah satu acuan bagi konselor untuk
menanamkan sikap gotong royong pada siswa.
b. Bagi siswa, siswa dapat mengikuti kegiatan gotong royong,
kerjasama, dapat bersosialisasi dengan baik,menjadi individu yang
7
sesame baik dalam menjaga lingkungan sekitar maupun ikut serta
dalam kegiatan kemasyarakatan yang memerlukan gotong royong.
c. Bagi sekolah, sebagai bahan masukan atau evaluasi bagi kepala
sekolah guna meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di
sekolah.
d. Sebagai bahan perbandingan atau acuan/refernsi bagi peneliti lain
yang membahas permasalahan yang sama.
e. Peneliti, bagi peneliti untuk menambah wawasan dan ilmu
pengetahuan khususnya mengenai layanan bimbingan kelompok
teknik sosiodrama terhadap sikap gotong royong pada diri siswa
47
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh layanan
bimbingan kelompok teknik sosiodrama terhadap sikap gotong royong pada siswa
kelas X MAN 2 Model Medan T.A 2014/2015, hal ini diketahui dari hasil
perhitungan diperoleh harga Zhitung < Ztabel yaitu = -2,803 <-1,96. Diperoleh nilai
rata-rata pre-test sikap gotong royong siswa = 97 dan Standart Deviasi (SD) =
10,78 sedangkan sesudah diberikan layanan bimbingan kelompok dengan teknik
sosiodrama diperoleh nilai rata-rata post-test sikap gotong royong siswa = 108 dan
Standart Deviasi (SD) = 6,95.Maka hipotesa yang menyatakan, terdapat pengaruh
yang signifikan dalam layanan bimbingan kelompok teknik sosiodrama terhadap
sikap gotong royong siswa kelas X MAN 2 Model Medan Tahun Ajaran
2014/2015, dapat diterima.
B. Saran-saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti mengajukan beberapa saran
yaitu :
1. Diharapkan siswa untuk memiliki sikap gotong royong agar siswa mampu
memiliki kesadaran dalam dalam bekerja sama yang baik di lingkungan rumah
maupun sekolah.
2. Mengingat bahwa layanan bimbingan kelompok teknik sosiodrama dapat
meningkatkan sikap gotong royong siswa maka selayaknya layanan
48
Daftar Pustaka
Arikunto, Suharsimi. (2003). Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.
(2006). Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.
(2010). Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.
Ayatullah,Septa.(2009).Gotong Royong Di Indonesia : http://septa-ayatullah. blogspot.com/2009/04/gotong-royong-di-indonesia-.html?m=1
Damayanti, Nidya.(2012). Buku Pintar Panduan Bimbingan Konseling. Yogyakarta : Araska.
Efriandi.(2010).Gotong Royong Dan Manfaatnya : blogspot.com/2010/09/gotong- royong-dan-manfaatnya.html?m=1
Fitrika. (2007). Teknik sosiodrama : http.blogspot.com/202/05/teknik-sosiodrama. html.
Hutagalung, Inge. (2007). Pengembangan Kepribadian. Jakarta : PT Indeks
Jahja, Yudrik. (2011). Psikologi perkembangan. Jakarta : Kencana Prenada Media Group
Melalatoa, Yunus M & Abu, Rifai. (1980). Sistim Gotongroyong Dalam
Masyarakat Pedesaan Provinsi Daerah Istimewa Aceh.
Muslich, Masnur.(2011). Pendidikan Karakter. Jakarta : Bumi Aksara.
Panjaitan, Merphin. (2013). Dari gotongroyong ke pancasila. Jakarta : Permata Aksara
Prayitno. (1995).Layanan Bimbingan Dan Konseling Kelompok 9dasar Dan
Profil). Jakarta : Ghalia Indonesia.
Prayitno, & Amti, E. (2004). Dasar-Dasar BK. Jakrta : Asdi Mahasatya.
Sudjana, 2002. Metode Statistika. Bandung: Tarssito.
Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Kuantitaf Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta
Sukardi, Dewa Ketut.(2002). Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan Dan
49
Kusmawati, Nila. (2008). Proses Bimbingan Dan
Konseling Di Sekolah.Jakarta : Rineka Cipta.
Tohirin. (2007). Bimbingan Konseling Di Sekolah Dan Madrasah (Berbasis
Integrasi). Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.