• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA TERHADAP SIKAP GOTONG ROYONG SISWA KELAS X MAN 2 MODEL MEDAN T.A. 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA TERHADAP SIKAP GOTONG ROYONG SISWA KELAS X MAN 2 MODEL MEDAN T.A. 2014/2015."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA TERHADAP SIKAP

GOTONG ROYONG SISWA KELAS X MAN 2 MODEL MEDAN

T.A 2014/2015

SKRIPSI

Oleh:

KIKI RIZKI FATMALA NIM 1103151030

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA TERHADAP SIKAP

GOTONG ROYONG SISWA KELAS X MAN 2 MODEL MEDAN

T.A 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Medan

Oleh:

KIKI RIZKI FATMALA NIM 1103151030

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

ii

KATA PENGANTAR

Segala puja dan puji bagi Allah SWT. Tuhan semesta alam dan seluruh

isinya. Dan shalawat beserta salam di hadiahkan kepada Rasulullah SAW, yang

telah memberikan rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat skripsi yang

berjudul “Pengaruh Layanan Bimbingan Kelomok Teknik Sosiodrama

Terhadap sikap Gotong Royong Pada Siswa Kelas X MAN 2 Medan T.A 2014/2015”.

Adapun tujuan dari penyusunan skripsi ini adalah memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan di Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Pada penyusunan skripsi ini, penulis banyak menerima bantuan serta

masukan hingga terselesaikannya skripsi ini. Untuk itu pada kesempatan ini

penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang membantu dalam

menyelesaikan skripsi ini.

Pertama penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada

Ibu Dra. Nurarjani, M. Pd. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak

membantu dan membimbing dengan penuh kesabaran hingga sripsi ini

terselesaikan.

Kemudian kepada pihak lain yang membantu, antara lain:

1. Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya.

2. Bapak Ibnu Rektor Universitas Negeri Medan dan pembantu rektor

Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Drs. Nasrun, MS, selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan

(8)

iii

4. Bapak Pembantu Dekan I, II dan III Fakultas Ilmu Pendidikan Unimed

5. Bapak Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd Selaku Ketua Jurusan Psikologi

Pendidikan dan Bimbingan Universitas Negeri Medan

6. Bapak Drs. Ahmad Nosari selaku Dosen Pembimbing Akademik.

7. Bapak Prof.Dr. Abdul Munir, M.Pd, Ibu Dra. Pasteria Sembiring,

M.Pd.Kons dan Ibu Dra. Kemali Syarif, M.Pd selaku dosen penyelaras

yang telah banyak memberikan masukan hingga terselesaikannya skripsi

ini

8. Seluruh Staf dan Pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri

Medan atas kerjasama dan bantuan kepada peneliti terutama dalam usaha

surat-menyurat.

9. Pegawai perspustakaan FIP Universitas Negeri Medan dan Pegawai

Digital Liberary Universitas Negeri Medan dalam memenuhi refensi

skripsi ini.

10.Bapak kepala sekolah MAN 2 Model Medan, guru BK, para staf TU,

WKM Kurikulum dan siswa Kelas X IPA 3 dan X IPS 1 MAN 2 Model

Medan.

11.Kepada orang tua tercinta Bapak Hariadi dan Ibu Tumi yang telah

melimpahkan cinta dan kasihsayangnya kapada penulis, dan selalu

memberikan dukungan dalam setiap doa dan motivasi langkah. Serta tak

henti-hentinya meneteskan keringatnya, tak pernah mengenal lelah dan

susah agar penulis bisa menyelesaikan pendidikannya. Dan tak lupa

kepada adik-adik tercinta Ade Eza Swara, Rafi Trio Fadli dan Nurul

(9)

iv

doa dan selalu menghibur. Kemudian kepada nenek-nenek dan kakekku

tercinta yang selalu mendoakan penulis.

12.Kepada Yudi Pranata yang selalu setia menemani baik susah maupun

senang, mengantarkan kesana kemari pada proses penyelesaian skripsi ini,

selalu menyebut nama penulis dalam setiap doanya, memberikan

masukan-masukan dan selalu memberikan motivasi dan semangat.

13.Teman-teman dari Kesebelasan (Mawaddah, Novi, Birul, Dani, Vani,

Uchi, Yani, Listi Dan Nindi), teman-teman kos (Sulasmi, Yunda

Rahmatin, Yodia Utami, Neni Safitri dan Eli Yusnita), kepada Rafiah

Naution, dan teman-teman jurusan Bimbingan Konseling 2010 terkhusus

BK regular C 2010 yang memberikan dukungan dan semangatnya kepada

penulis.

Penulis menyadari, dalam penyusunan skripsil ini masih banyak terdapat

kekurangan dan kekeliruan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari

semua pihak yang membaca skripsi ini untuk menyempurnakannya.

Demikian skripsi ini dibuat, semoga dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Medan, September 2014

Penulis,

(10)

i ABSTRAK

KIKI RIZKI FATMALA : 1103151030. Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Sosiodrama Terhadap Sikap Gotong Royong Siswa Kelas X MAN 2 Model Medan T.A. 2014/2015. Skripsi. Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan. Program Studi Bimbingan Konseling. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Medan.2014.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah: Apakah ada pengaruh layanan bimbingan kelompok teknik sosiodrama terhadap sikap gotong royong pada siswa kelas X Man 2 Model Medan T.A. 2014/2015. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh positif antara layanan bimbingan kelompok teknik sosiodrama terhadap sikap gotong royong pada siswa kelas X MAN 2 Model Medan T.A2014/2015.

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen yaitu penelitian dengan memeberikan perlakuan kepada sekelompok orang yang dijadikan subjek penelitian. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X Man 2 Model medan yang memiliki sikap gotong royong rendah yang terdiri dari 10 orang siswa yang ditentukan dari hasil pre-test. Instrumen yang digunakan adalah angket untuk menjaring data tentang sikap gotong royong siswa yang sebelumnya diuji cobakan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas angket. Instrument diberikan sebelum dan sesudah pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama. Teknik analisis data menggunakan uji jenjang bertanda wilcoxon.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian layanan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama diperoleh nilai rata-rata pre-test sikap gotong royong siswa = 97 dan Standart Deviasi (SD) = 10,78 sedangkan sesudah

diberikan layanan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama diperoleh nilai rata-rata post-test sikap gotong royong siswa = 108 dan Standart Deviasi (SD) =

6,95. Dengan demikian pemberian layanan konseling kelompok dengan teknik sosiodrama berpengaruh sikap gotong royong siswa kelas X MAN 2 Model Medan T.A. 2014/2015. H0 ditolak karena z hitung < z table, hal ini dapat dilihat

dari nilai z hitung adalah -2,803 dan itu lebih kecil dari nilai z tabel yaitu -1,96 artinya terdapat pengaruh yang signifikan dan positif dari pemberian layanan bimbingan kelompok teknik sosiodrama terhadap sikap gotong royong siswa kelas X MAN 2 Model Medan T.A. 2014/2015.

(11)

v DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I : PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Batasan Masalah... 5

D. Rumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II : KAJIAN PUSTAKA ... 8

A. Kerangka Teori... 8

1. Sikap Gotong Royong ... 8

1.1Pengertian Sikap Gotong Royong ... 8

1.1.1 Defenisi Sikap ... 8

1.1.2 Komponen-Komponen Sikap ... 9

1.1.3 Sikap Positif Dan Negative ... 10

1.1.4 Pengukuran Sikap ... 11

(12)

vi

1.3Sifat-Sifat Gotong Royong ... 14

1.4Bentuk-Bentuk Gotong Royong ... 15

1.5Manfaat Gotong Royong ... 15

2. Layanan Bimbingan Kelompok ... 16

2.1Defenisi Bimbingan Kelompok ... 16

2.1.1 Pengertian Bimbingan ... 16

2.1.2 Pengertian Kelompok ... 17

Pengertian Bimbingan Kelompok ... 18

2.2Tujuan Bimbingan Kelompok ... 19

2.3Teknik-Teknik Bimbingan Kelompok 19 3. Teknik Sosiodrama... 23

3.1Pengertian Sosiodrama ... 23

3.2Tujuan Sosiodrama ... 24

3.3Tahap Pelaksanaan Sosiodrama ... 25

3.4Kelebihan Sosiodrama... 26

B. Kerangka Konseptual ... 27

C. Hipotesis Penelitian ... 29

Bab Iii : Metode Penelitian ... 30

A. Jenis Penelitian ... 30

B. Subjek Penelitian ... 30

C. Operasional Variabel Penelitian ... 31

D. Desain Penelitian ... 31

(13)

vii

F. Prosedur Penelitian... 32

G. Teknik Pengumpulan Data ... 33

1. Angket ... 33

2. Kisi-Kisi Angket ... 35

3. Validitas Tes... 35

4. Reabilitas ... 36

H. Teknik Analisa Data ... 36

I. Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 37

Bab Iv : Hasil Penelitian Dan Pembahasan ... 38

A. Deskripsi Lokasi Penelitian... 38

B. Pelaksanaan Penelitian ... 39

C. Pengujian Persyaratan Analisis ... 40

1. Uji Validitas Angket ... 41

2. Uji Reabilitas Angket ... 41

D. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 42

E. Pengujian Hipotesis ... 44

F. Pembahasan Penelitian ... 44

Bab V : Kesimpulan Dan Saran ... 47

A. Kesimpulan ... 47

B. Saran ... 47

(14)

1

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi

peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan

menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Pernyataan di

atas di ungkapakan dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional Pasal 3.

Tujuan pendidikan nasional menurut Depdikbud (1999) yaitu

meningkatkan kualitas manusia Indonesia, manusia seutuhnya yang beriman dan

bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian,

berdisiplin, bekerja keras, tangguh, bertanggung jawab, mandiri, cerdas dan

terampil serta sehat jasmani dan rohani, juga harus mampu menumbuhkan dan

memperdalam rasa cinta terhadap tanah air, mempertebal semangat kebangsaan

dan rasa kesetiakawanan sosial. Sejalan dengan itu pendidikan nasional akan

mampu mewujudkan manusia-manusia pembangunan dan rnembangun dirinya

sendiri serta bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.

Selain itu pendidikan nasional juga bertujuan untuk membentuk karakter

peserta didik agar menjadi individu yang lebih baik. Adapun nilai-nilai karakter

yang harus dimiliki peserta didik tersebut adalah sebagai berikut.

(15)

2

Terdapat Sembilan pilar karakter yang berasal dari nilai-nilai luhur universal, yaitu : 1) karakter cinta tuhan dan segenap ciptaan-Nya; 2) kmandirian dan tanggungjawab; 3) kejujuran/amanah, diplomatis; 4) hormat dan santun; 5) dermawan, suka tolong-menolong dan gotongroyong/kerjasama; 6) percaya diri dan pekerja keras; 7) kepemimpinan dan keadilan; 8) baik dan rendah hati; 9) toleransi kedamaian dan kesatuan.

Dengan ditanamkannya nilai-nilai tersebut, diharapkan agar siswa mampu

menjadi invidu yang lebih baik dan memiliki sikap-sikap yang positif dalam diri

siswa. Dari beberapa nilai-nilai dan sikap positif yang harus dimiliki siswa,

penulis memilih membahas tentang masalah sikap gotong royong.

Menurut Hutagalung (2007 : 51) sikap adalah cara seseorang melihat

sesuatu secara mental (dari dalam diri) yang mengarah pada prilaku yang diajukan

pada orang lain, ide, objek maupun kelompok tertentu.

Menurut Soekarno dan Koentjaraningrat dalam Panjaitan (2013: 11).

“Gotong royong adalah kerja bersama dalam upaya mencukupi kebutuhan dan

menghadapi permasalahan secara bersama.” Gotong royong ini merupakan

kegiatan positif yang sudah ada sejak dulu. Dan memiliki banyak manfaat bagi

individu dan lingkungannya.

Dari defenisi di atas dapat diambil kesimpulan bahwa sikap gotong royong

adalah cara seseorang mengarahkan dirinya untuk bekerjasama dengan dengan

orang lain atau kelompok untuk memperoleh hasil bersama.

Penulis membahas tentang sikap gotong royong karena saat ini banyak

sekali siswa yang kurang peduli terhadap kegiatan gotong royong, dan tidak

jarang siswa malas untuk mengikuti kegiatan gotong royong baik di lingkungan

sekolah maupun di lingkungan masyarakat. Hal ini karena kurangnya kesadaran

siswa pada kegiatan gotong royong, banyaknya pekerja kebersihan dan pekerja

(16)

3

memahami tentang manfaat dari gotong royong, hal tersebut membuat siswa

melupakan kegiatan gotong royong.

Berdasarkan observasi dan pengamatan yang dilakukan penulis di MAN 2

Model Medan, masih kurang sekali keinginan siswa untuk ikut serta atau berperan

dalam mengadakan gorong royong baik itu dalam menjaga kebersihan lingkungan

sekolah maupun dalam hal pembangunan sekolah dan lain-lain. Padahal sekolah

sering mengadakan kegiatan gotong royong seperti : membersihkan lingkungan

sekolah, bergotongroyong dalam mempersiapkan perlengkapan acara-acara yang

ada disekolah, dan sebagainya. Namun hanya sedikit siswa yang mau ikut bekerja

sama dalam kegiatan bergotongroyong dan juga tidak sedikit siswa yang

menganggap kegiatan gotong royong itu adalah hal yang kampungan dan sepele.

Hal ini disebabkan karena siswa kurang terbiasa melakukan kegiatan gotong

royong dan kurangnya kesadaran dalam diri siswa, selain itu tidak sedikit siswa

yang belum memahami manfaat dari gotong royong. Padahal seorang anak yang

kurang berperan dalam hal bergotongroyong, dapat berpengaruh kurang baik pada

kehidupan bermasyarakat di masa dewasanya, karena tidak terbiasa bekerja sama

dan ikut serta dalam membangun dan membersihkan lingkungannya.

Mengingat pentingnya upaya untuk menanamkan sikap gotong royong

pada diri siswa, maka diperlukan adanya solusi untuk menanggulanginya, dan

salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah melalui bimbingan dan konseling.

Bimbingan dan konseling memiliki beberapa teknik yang dapat digunakan

untuk membantu individu dalam mengatasi masalahnya tersebut, diantaranya

adalah : bimbingan kelompok, konseling individual, dan konseling kelompok.

Berkatan dengan salah asatu karakteristik usia anak sekolah menengah keatas

(17)

4

bimbingan kelompok terhadap sikap gotong royong pada siswa dengan teknik

sosiodrama.

Layanan bimbingan kelompok di sekolah menurut Gazda dalam Prayitno,

(2004:309) merupakan “ kegiatan informasi pada sekelompok siswa untuk

membantu mereka menyusun rencana dan keputusan yang tepat dan bimbingan

kelompok diselenggarakan untuk memberikan informasi yang bersifat personal,

vokasional, dan sosial”.

Menurut Winkel dan Hastuti,(2012:572) Sosiodrama merupakan

dramatisasi dari persoalan-persoalan yang dapat timbul dalam pergaulan dengan

orang-orang lain, termasuk konflik yang dialami dalam pergaulan sosial.

Menurut Winkel dan Hastuti (2012:571) sosiodrama bersifat paedagogik

dan bertujuan membantu baik pihak peran maupun para penyaksi untuk lebih

menyadari seluk beluk pergaulan sosial dan membantu meningkatkan kemampuan

bergaul dengan orang lain secara wajar dan sehat. Sosiodrama menekankan aspek

perkembangan sosial seseorang bukan inti paling dasar dalam kepribadiannya.

Oleh karena itu sosiodrama merupakan kegiatan yang sangat cocok untuk

membantu banyak orang muda dalam meningkatkan perkembangan sosialnya.

Dari penjelasan di atas dapat diartikan bahwa teknik sosiodrama ini sangat

cocok untuk menyelesaikan maslah yang berhubungan dengan masalah hubungan

sosial, dan salah satu contoh masalahnya adalah sikap gotong royong yang sangat

berpengaruh pada kehidupan sosial siswa.

Berdasarkan alur pikiran di atas diketahui bahwa layanan bimbingan

kelompok dengan teknik sosiodrama berpengaruh terhadap sikap gotong royong

pada diri siswa. Untuk membuktikannya perlu dilakukan penelitian dengan desain

(18)

5

Teknik Sosiodrama Terhadap Sikap Gotong Royong Pada Siswa Kelas X MAN 2

Model Medan T.A 2014/2015 “

2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, masalah yang dapat

diidentifikasi adalah sebagai berikut :

1. Tidak adanya kemauan pada diri siswa untuk melakukan gotong royong

2. Kurang pedulinya siswa terhadap lingkungan sekolah

3. Siswa beranggapan karena adanya petugas kebersihan hingga siswa

tidak mau untuk melakukan gotong royong

4. Kurangnya kesadaran siswa untuk melakukan gotong royong

5. Siswa tidak memahami manfaat dari gotong royong

6. Tidak adanya sanksi bagi siswa yang tidak ikut serta bergotongroyong di

sekolah

7. Siswa menganggap kegiatan gotong royong kampungan dan sepele

2. Batasan Masalah

Agar penelitian ini tidak meluas, maka penelitian ini hanya dibatasi pada

masalah sikap gotong royong pada siswa kelas X di MAN 2 Model Medan T.A.

2014/2015, yang akan diberikan melalui layanan bimbingan kelompok teknik

(19)

6

3. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada peneitian ini adalah : Apakah ada pengeruh

layanan bimbingan kelompk teknik sosiodrama terhadap sikap gotong royong

pada siswa kelas X Man 2 Model Medan T.A. 2014/2015?

4. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui “Pengaruh Layanan

Bimbingan Kelompok Teknik Sosiodrama Terhadap Sikap Gotong Royong Pada

Siswa Kelas X Di MAN 2 Model Medan T.A 2014/2015” .

5. Manfaat Penelitian 1. Manfaat teoritis

Secara teoritis penelitian dapat memperkaya teori tentang gotong

royong dan teknik sosiodrama yang dapat digunakan untuk menanamkan sikap

gotong royong pada individu di lembaga pendidikan formal dan dapat menguji

keefektifan serta menambah wawasan tentang bimbingan dan konseling.

2. Manfaat praktis

a. Bagi konselor, intervensi dengan teknik sosiodrama dapat

digunakan sebagai salah satu acuan bagi konselor untuk

menanamkan sikap gotong royong pada siswa.

b. Bagi siswa, siswa dapat mengikuti kegiatan gotong royong,

kerjasama, dapat bersosialisasi dengan baik,menjadi individu yang

(20)

7

sesame baik dalam menjaga lingkungan sekitar maupun ikut serta

dalam kegiatan kemasyarakatan yang memerlukan gotong royong.

c. Bagi sekolah, sebagai bahan masukan atau evaluasi bagi kepala

sekolah guna meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di

sekolah.

d. Sebagai bahan perbandingan atau acuan/refernsi bagi peneliti lain

yang membahas permasalahan yang sama.

e. Peneliti, bagi peneliti untuk menambah wawasan dan ilmu

pengetahuan khususnya mengenai layanan bimbingan kelompok

teknik sosiodrama terhadap sikap gotong royong pada diri siswa

(21)

47

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan.

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh layanan

bimbingan kelompok teknik sosiodrama terhadap sikap gotong royong pada siswa

kelas X MAN 2 Model Medan T.A 2014/2015, hal ini diketahui dari hasil

perhitungan diperoleh harga Zhitung < Ztabel yaitu = -2,803 <-1,96. Diperoleh nilai

rata-rata pre-test sikap gotong royong siswa = 97 dan Standart Deviasi (SD) =

10,78 sedangkan sesudah diberikan layanan bimbingan kelompok dengan teknik

sosiodrama diperoleh nilai rata-rata post-test sikap gotong royong siswa = 108 dan

Standart Deviasi (SD) = 6,95.Maka hipotesa yang menyatakan, terdapat pengaruh

yang signifikan dalam layanan bimbingan kelompok teknik sosiodrama terhadap

sikap gotong royong siswa kelas X MAN 2 Model Medan Tahun Ajaran

2014/2015, dapat diterima.

B. Saran-saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti mengajukan beberapa saran

yaitu :

1. Diharapkan siswa untuk memiliki sikap gotong royong agar siswa mampu

memiliki kesadaran dalam dalam bekerja sama yang baik di lingkungan rumah

maupun sekolah.

2. Mengingat bahwa layanan bimbingan kelompok teknik sosiodrama dapat

meningkatkan sikap gotong royong siswa maka selayaknya layanan

(22)

48

Daftar Pustaka

Arikunto, Suharsimi. (2003). Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

(2006). Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

(2010). Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

Ayatullah,Septa.(2009).Gotong Royong Di Indonesia : http://septa-ayatullah. blogspot.com/2009/04/gotong-royong-di-indonesia-.html?m=1

Damayanti, Nidya.(2012). Buku Pintar Panduan Bimbingan Konseling. Yogyakarta : Araska.

Efriandi.(2010).Gotong Royong Dan Manfaatnya : blogspot.com/2010/09/gotong- royong-dan-manfaatnya.html?m=1

Fitrika. (2007). Teknik sosiodrama : http.blogspot.com/202/05/teknik-sosiodrama. html.

Hutagalung, Inge. (2007). Pengembangan Kepribadian. Jakarta : PT Indeks

Jahja, Yudrik. (2011). Psikologi perkembangan. Jakarta : Kencana Prenada Media Group

Melalatoa, Yunus M & Abu, Rifai. (1980). Sistim Gotongroyong Dalam

Masyarakat Pedesaan Provinsi Daerah Istimewa Aceh.

Muslich, Masnur.(2011). Pendidikan Karakter. Jakarta : Bumi Aksara.

Panjaitan, Merphin. (2013). Dari gotongroyong ke pancasila. Jakarta : Permata Aksara

Prayitno. (1995).Layanan Bimbingan Dan Konseling Kelompok 9dasar Dan

Profil). Jakarta : Ghalia Indonesia.

Prayitno, & Amti, E. (2004). Dasar-Dasar BK. Jakrta : Asdi Mahasatya.

Sudjana, 2002. Metode Statistika. Bandung: Tarssito.

Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Kuantitaf Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta

Sukardi, Dewa Ketut.(2002). Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan Dan

(23)

49

Kusmawati, Nila. (2008). Proses Bimbingan Dan

Konseling Di Sekolah.Jakarta : Rineka Cipta.

Tohirin. (2007). Bimbingan Konseling Di Sekolah Dan Madrasah (Berbasis

Integrasi). Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Referensi

Dokumen terkait

- provedeno istraživanje pokazuje kako postoje statistički značajne razlike u zastupljenosti pojedinih podvrsta moždanog udara u bolesnika sa šećernom bolešću - značajno

Item tersebut adalah: a Saya aktif mengikuti bimbingan belajar diluar sekolah supaya lebih menguasai materi pelajaran, b Saya bosan membaca buku pelajaran dalam waktu yang lama, c

Berdasarkan kesimpulan yang sesuai dengan hasil penelitian, maka dapat diajukan beberapa saran kepada masing-masing pihak sebagai berikut: bagi kepala sekolah dapat

provinsi yang melaporkan terjadinya KLB DBD Pada bulan tersebut merupakan musim penghujan yaitu: Kota Kupang (NTT), Kabupaten Sumba dengan durasi yang lama,

ayahnya, ketika pun terjadi pengajuan permohonan ayah biologisnya hanya menjadi tambahan dalam akta kelahiran bahwa si bapak merupakan ayah dari si anak, tetapi secara hukum

Distribusi kepiting jenis Scylla serrata sebagian besar mendominasi mang- rove yang dekat dengan muara yang memi- liki salinitas yang lebih tinggi dari mangrove yang

11.600,-per Kg dan pada umumnya pedagang pengumpul mendatangi masing-masing petani kopi yang berada di desa atau kecamatan, kemudian setelah membeli dan mengumpulkan

Suatu sistem di internet yang memungkinkan siapapun agar bisa menyediakan informasi. Dengan menggunakan teknologi tersebut, informasi dapat diakses selama 24 jam dalam