KATA PENGANTAR
Puji Syukur atas karunia dan rahmat Allah SWT dimana berkat rahmat dan
karunia-Nya serta nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga akhirnya penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok
Teknik Diskusi Untuk Meningkatkan Emosi Positif Dalam Belajar Pada Siswa
SMK Swasta Gotong Royong Kuala Tahun Ajaran 2013/2014”. Shalawat dan
salam terkhusus kepada junjugan nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga dan
para sahabat serta seluruh ulama yang meneruska perjuangannya.
Dalam penulisan skripsi ini penulis tidak terlepas dari hambatan-hambatan
dan banyak kesulitan dalam menyelesaikannya. Namun dengan usaha dan doa serta
bantuan dari segala pihak, akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan tepat pada
waktunya. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada
seluruh pihak yang membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, antara lain:
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor UNIMED.
2. Bapak Drs. Nasrun, MS, selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Negeri Medan.
3. Bapak Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd Selaku Ketua Jurusan Psikologi
Pendidikan dan Bimbingan Universitas Negeri Medan, serta Sekretaris
Jurusan Ibu Dra. Nurarjani, M.Pd
4. Ibu Dra. Nur Arjani, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang dengan
sabar membimbing kami dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan yang
telah banyak memberikan ilmu, bimbingan, dukungan, saran dan motivasi,
6. Seluruh Staf dan Pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Medan atas kerjasama dan bantuan kepada peneliti terutama dalam urusan
surat-menyurat.
7. Bapak Samuel Ginting, S.Pd selaku Kepala Sekolah SMK Swasta Gotong
Royong Kuala, Ibu Mende Sinulingga,S.Pd selaku guru BK yang tiada
hentinya memberi arahan dan bimbingan pada saat penelitian berlangsung
serta para siswa kelas X SMK Swasta Gotong Royong Kuala.
8. Teristimewa kepada kedua orang tuaku tercinta, Mamak tersayang Kemijah
Hari dan Ayah Tercinta Abu Kari yang tiada henti memberikan doa dan
dukungan serta limpahan kasih sayang yang tiada henti dari mereka sehingga
semua rasa letih dan lelah ini tak terasa lagi. Tak lupa pula untuk abangku
Arkiandi, Kakakku Rezeki Haryanti, Salawati, Adikku Iwan Munara dan
Keponakan Tersayangku Fatiha, Gayo, Ayasi, Gozi dan Hafis karena berkat
mereka penulis mampu tetap bersemangat dalam pengerjaan skripsi ini.
9. Sahabat-sahabat seperjuanganku Bunga, Melisa, Atika, Angga, Kiki, Christa,
Clara dan Fidelis yang mana kita bersama dalam kesulitan namun kita mampu
bangkit dan saling membantu serta selalu ada baik dalam suka maupun duka,
terkhusus untuk Ummu, Ulfa dan Yuni yang selalu ada dari saat penulis
pertama menginjakan kaki di kampus ini dan teman-teman satu Jurusan
Psikologi Pendidikan dan Bimbingan 2010 seluruhnya yang tidak dapat
disebut satu persatu.
10.Juga untuk teman-teman PPLT 2013 SMK Swasta Gotong Royong Kuala,
.
Penulis menyadari masih banyak kesalahan baik dari isi maupun tata bahasa.
Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari
pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
kita semua, saya ucapkan terima terima kasih.
Medan, Agustus 2014 Penulis,
ABSTRAK
Hikmah.1103351017. Pengaruh Pemberian Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi Untuk Meningkatkan Emosi Positif Dalam Belajar Pada Siswa Kelas X SMK Swasta Gotong Royong Kuala Tahun Ajaran 2013/2014. Skripsi. Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan. Program Studi Bimbingan Konseling. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Medan.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah ada pengaruh bimbingan kelompok teknik diskusi untuk meningkatkan emosi positif dalam belajar pada siswa di Kelas X SMK Swasta Gotong Royong Kuala Tahun Ajaran 2013-2014. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh bimbingan kelompok teknik diskusi untuk meningkatkan emosi positif dalam belajar pada siswa kelas X SMK Swasta Gotong Royong Kuala Tahun Ajaran 2013-2014.
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan desain pre-test dan post-test. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X yang berjumlah 10 orang siswa. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan angket emosi positif dalam belajar pada siswa sebanyak 29 butir item (valid) yang terlebih dahulu diujicobakan dan dianalisis oleh peneliti untuk mendapatkan angket yang vallid dan reliabel.
Dari hasil analisis diperoleh data pre-test kemampuan rata-rata = 64,6 termasuk kategori rendah, dan rata-rata post-test= 88,6 termasuk kategori tinggi. Teknik uji hipotesis menggunakan rumus uji (t) yang memperoleh hasil thitung= 7,792 sedangkan harga ttabel= 0,361, maka terdapat pengaruh yang signifikan antara pelaksanaan layanan bimbingan kelompok teknik diskusi untuk meningkatkan emosi positif dalam belajar pada siswa kelas x SMK Swasta Gotong Royong tahun ajaran 2013/2014 pada taraf nyata α = 0,05. Hal ini terlihat dari thitung>ttabel = (7,792> 0,361).
2
2.1.5. Pengaruh Emosi Positif Pada Belajar... 13
2.2. Layanan Bimbingan Kelompok... 15
2.2.1. Pengertian Layanan Bimbingan Kelompok... 15
2.2.2. Tujuan Layanan Bimbingan Kelompok... 16
3.5. Defenisi Operasional Variabel Penelitian... 34
3.6. Teknik Pengumpulan Data... 36
3.7. Uji Validitas Angket... 37
3.8. Uji Reliabilitas Angket... 38
3.9. Teknik Analisis Data... 39
3.10. Lokasi dan Waktu Penelitian... 39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………... 40
4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian ……… 40
4.2. Pengujian Persyaratan Analisis……….. 41
3
4.4. Pengujian Hipotesis……… 44
4.5. Pembahasan Penelitian……… 45
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ………. 46
5.1. Kesimpulan………. 46
5.2. Saran………. 46
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Para Ahli Dan Kajiannya Tentang Emosi……….. 10
Tabel 2 Pemberian Skor Angket Berdasarkan Skala Linkert…………. 36
Tabel 3 Kisi-Kisi Angket Emosi Positif………. 37
Tabel 4 Deskripsi Data Pre-Test Dan Post-Test………. 43
Tabel 5 Perhitungan Validitas ………... 58
Tabel 6 Perhitungan Reliabilitas……….. 62
Tabel 7 Perhitungan Kategori Pre-Test………... 66
Tabel 8 Data Pre-Test Dan Post Test……….. 72
Tabel 9 Skor Pre Test Dan Post-Test……… 78
viii DAFTAR BAGAN
Bagan 1 Tahap Pembentukan ………. 22
Bagan 2 Tahap Peralihan……… 26
Bagan 3 Kegiatan Kelompok Bebas……… 28
Bagan 4 Kegiatan Kelompok Tugas………. 29
ix DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Angket Uji Coba Emosi Positif (Sebelum uji coba)... 49
Lampiran 2 Angket Emosi Positif (setelah uji coba) ... 52
Lampiran 3 Sebaran Data Angket Emosi Positif……….. 54
Lampiran 4 Perhitungan Uji Validitas Angket Emosi Positif ………. . 56
Lampiran 5 Perhitungan Reliabilitas Angket Emosi Positif……….. 60
Lampiran 6 Sebaran Data Pre-Test Angket Emosi Positif………. 65
Lampiran 7 Perhitungan Kategori Emosi Positif (sebelum diberikan layanan)…. 66
Lampiran 8 Perhitungan Rata-Rata dan Standar Deviasi Untuk Data Pre-Tast… 69
Lampiran 9 sebaran data post-test angket emosi positif………... 71
Lampiran 10 Perhitungan Kategori Emosi Positif (setelah diberikan layanan)… 72 Lampiran 11 Perhitungan Rata-Rata dan Standar Deviasi Untuk Data………… 75
Lampiran 12 identifikasi tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian…………. 77
Lampian 13 pengujian hipotesis………... 79
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Proses pembelajaran merupakan sistem yang terdiri dari input, proses, dan
output. Komponen dari input adalah siswa yang akan melaksanakan pembelajaran,
komponen proses adalah kegiatan belajar mengajar, sedangkan komponen output
adalah hasil dari kegiatan belajar yang telah dilaksanakan. Dalam kegiatan belajar,
siswa adalah komponen yang sentral selain guru.
Siswa merupakan individu yang terdiri dari komponen fisik dan komponen
psikologi. Jika terdapat kekurangan dari salah satu komponen tersebut, maka
siswa akan mengalami hambatan dalam kegiatan belajar mengajar. Keberhasilan
dan kegagalan proses belajar mengajar di kelas banyak ditentukan oleh
kemampuan untuk membangun penghubung diantara kedua proses tersebut.
Meski proses belajar mengajar merupakan dua hal yang berbeda, kita dituntut
untuk menggapai keberhasilan keduanya secara bersamaan, dan salah satu upaya
terbaik untuk menggapai keduanya adalah membangun emosi positif.
Menurut kamus The American College Dictionary (dalam Djaali,2008:37)
emosi positif adalah keadaan dimana pembelajaran mampu menghadirkan suasana
ceria (joy),ketertarikan (interest),kepuasaan atau kelegaan (contentment), dan
cinta dan kasih sayang (love). Suasana emosi positif pada siswa membantu siswa
untuk memiliki kemampuan dalam memberikan arti atau makna pada obyek yang
dipelajari. Semua siswa merasa terlibat dengan apa yang dipelajari, mereka
berusaha mengaitkan diri dengan proses pembelajaran, merasa memiliki, dan
2 Mengembangkan emosi positif pada diri siswa adalah usaha penting untuk
membantu siswa menghubungkan pengalaman pribadinya dengan pengalaman
dari luar. Pengalaman pribadi adalah hasil dari usaha belajar yang muncul dari
keinginannya sendiri dan pengalaman yang dialami sendiri. Pengalaman dari luar
adalah pemaparan dan penjelasan dari guru mengenai obyek pembelajaran dan
lingkungan yang melingkupi. Emosi berpengaruh besar pada kualitas dan
kuantitas belajar.
Emosi yang positif dapat mempercepat proses belajar dan mencapai hasil
belajar yang lebih baik, sebaliknya emosi yang negatif dapat memperlambat
belajar atau bahkan menghentikannya sama sekali. Oleh karena itu, pembelajaran
yang berhasil haruslah dimulai dengan menciptakan emosi positif pada diri siswa.
Untuk menciptakan emosi positif pada diri siswa dapat dilakukan dengan berbagai
cara, diantaranya adalah dengan menciptakan lingkungan belajar yang
menyenangkan dan dengan penciptaan kegembiraan belajar.
Berdasarkan observasi yang saya lakukan selama praktek lapangan di
yayasan perguruan gotong royong, masih banyak siswa tidak menyenangi
pelajaran yang diberikan guru, malas mengikuti pembelajaran yang berlangsung,
serta tidak ada ketertarikan dalam belajar. Dan hal inilah yang membuat mereka
sering keluar dari kelas saat jam pelajaran berlangsung. Selain itu, siswa merasa
tidak perlu terlibat dalam pembelajaran sehingga dalam proses belajar mengajar
tidak ditemukannya keaktifan dan ketertarikan siswa dalam mengikuti pelajaran.
Permasalahan yang terjadi pada para siswa tersebut merupakan dampak dari tidak
adanya penciptaan suasana gembira serta suasana yang nyaman dalam belajar atau
3 emosi negatif dalam belajar, sudah pasti akan menganggu proses pembelajaran
mereka. Dimana tidak adanya ketertarikan terhadap pembelajaran dan tidak
adanya keinginan menerima pelajaran yang diberikan. Jika hal tersebut dibiarkan
begitu saja, dapat dipastikan hasil belajar siswa menjadi kurang baik.
Sekolah sebagai sarana pendidikan memiliki peranan penting bagi
perkembangan dan perwujudan diri individu. Selain untuk mengembangkan
kemampuan intelektual, pendidikan juga perlu mengembangkan aspek psikologis
siswa. Sekolah sebagai jalur pendidikan formal pada umumnya memilii tiga hal
kegiatan pendidikan, yaitu: (a) bidang administrasi, manajemen, dan
kepemimpinan; (b) bidang pembelajaran dan kurikulum; (c) bidang pembinaan
siswa atau bimbingan dan konseling. Dari kegiaan pendidikan pembelajran dan
kurikilum mungkin hanya mampu memperhatikan perkembangan siswa dari aspek
intelektual saja tanpa memperhatikan pembinaan psikologis pada diri siswa
tersebut. Disinilah peran bimbingan dan konseling dalam pemberian layanan
secara khusus kepada semua siswa agar masing-masing siswa dapat berkembang
secara mandiri dan optimal. Salah satu layanan yang dapat diberikan dalam
bimbingan dan konseling adalah melalui bimbingan kelompok.
Tohirin (2013:164) mengemukakan bahwa layanan bimbingan kelompok merupakan suatu cara memberikan bantuan (bimbingan) kepada individu (siswa) melaui kegiatan kelompok. Dalam layanan bimbingan kelompok, aktivitas dan dinamika kelompok harus diwujudkan untuk membahas berbagai hal yang berguna bagi pengembangan atau pemecahan masalah individu (siswa) yang menjadi peserta layanan.
Dalam menyelenggarakan program bimbingan dan konseling tersebut,
maka harus digunakan beberapa teknik, prosedur dan pendekatan yang sesuai
4 adalah layanan bimbingan kelompok yang dilaksanakan dengan teknik yang tepat.
Dalam penelitian ini teknik yang tepat untuk di gunakan adalah diskusi kelompok.
Diskusi kelompok merupakan suatu cara dimana siswa memperoleh
kesempatan untuk memecahkan masalah secara bersama-sama. Setiap siswa
memperoleh kesempatan untuk mengemukakan pikirannya masing-masing dalam
memecahkan suatu masalah.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti
tentang “ Pengaruh Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi Untuk Meningkatkan
Emosi Positif Dalam Belajar Pada Siswa SMK Swasta Gotong Royong Kuala
Tahun Ajaran 2013-2014”.
1.2.Identifikasi Masalah
Dari uraian latar belakang di atas, maka masalah-masalah dapat diidentifikasi
sebagai berikut
1. Kecenderungan siswa yang memiliki emosi negatif yang tinggi
2. Siswa tidak berperan aktif dalam proses pembelajaran.
3. Siswa merasa tidak perlu terlibat dalam proses belajar mengajar
4. Tidak adanya ketertarikan siswa terhadap pembelajaran yang diberikan.
5. Siswa sering keluar kelas saat jam pelajaran berlangsung.
6. Banyaknya masalah siswa yang berkaitan dengan emosi negatif belum
tertangani secara efektif
7. Belum diketahui pengaruh layanan bimbingan kelompok teknik diskusi
5 1.3. Pembatasan Masalah
Agar penelitian tidak meluas, maka penulis membatasi masalah penelitian
ini hanya pada peningkatan emosi positif dalam belajar siswa serta dibatasi hanya
pada siswa kelas X SMK SWASTA Gotong Royong Kuala Tahun Ajaran 2014.
1.4. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “apakah ada pengaruh
bimbingan kelompok teknik diskusi untuk meningkatkan emosi positif dalam
belajar pada siswa di Kelas X SMK Swasta Gotong Royong Kuala Tahun Ajaran
2013-2014.
1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian adalah : “untuk
mengetahui pengaruh bimbingan kelompok teknik diskusi untuk meningkatkan
emosi positif dalam belajar pada siswa kelas X SMK Swasta Gotong Royong
Kuala Tahun Ajaran 2013-2014.
1.6. Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini penulis berharap semoga hasil penelitian memberi
manfaat dalam peningkatan layanan bimbingan dan konseling.
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis penelitian ini dapat bermanfaat sebagai berikut:
a. Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan bagi pengembangan
teori tentang pelaksanaan bimbingan dan konseling dengan teknik
diskusi kelompok terhadap emosi positif dalam belajar siswa sehingga
dapat dijadikan sumber informasi pendidikan dalam penerapan
6 b. Dapat dijadikan referensi untuk penelitian- penelitian tentang layanan
bimbingan kelompok teknik diskusi kelompok.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi penulis, dapat memperoleh pengalaman dan pengetahuan dalam
menerapkan layanan bimbingan kelompok teknik diskusi kelompok.
b. Bagi guru BK, dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam
membangun emosi positif dalam belajar siswa melalui layanan
bimbingan kelompok teknik diskusi kelompok.
c. Bagi siswa, terutama subyek peneletian, diharapkan dapat
megentaskan permasalah serta dapat memperoleh pengalaman
langsung layanan bimbingan kelompok teknik diskusi kelompok yang
40 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.Kesimpulan
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian layanan
bimbingan kelompok teknik diskusi berpengaruh terhadap peningkatan emosi
positif dalam belajar pada siswa kelas X SMK Swasta Gotong Royong Tahun
Ajaran 2013/2014. Hal ini teruji dengan menggunakan uji t yang diperoleh dari
perhitungan dengan hasil Jhitung > Jtabel yaitu Jhitung = 0 > Jtabel = 3,169, artinya
hipotesis yang menyatakan “ ada pengaruh bimbingan kelompok teknik diskusi
terhadap emosi positif dalam belajar pada siswa kelas X SMK Swasta Gotong
Royong Tahun Ajaran 2013/2014” dapat diterima.
5.2. Saran
Saran – saran yang diberikan yaitu:
1. Diharapkan guru BK lebih peduli terhadap upaya meningkatkan emosi
positif dalam belajar pada siswa, antara lain melalui kegiatan bimbingan
kelompok teknik diskusi
2. Diharapkan siswa meningkatkan emosi positif dalam belajarnya dan selalu
mengikuti kegiatan yang positif yang dapat memacu tumbuhnya emosi
DAFTAR PUSTAKA
Amin, Safwan. 2005. Pengantar Bimbingan & Konseling. Banda Aceh: PeNA.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Damayanti, Nidya. 2012. Buku Pintar Panduan Bimbingan Konseling.
Yogyakarta: Araska.
Djaali. 2008. Psikologi Pendidikan.Jakarta: PT Bumi Aksara.
Hallen. 2005. Bimbingan & Konseling. Ciputat: PT Ciputat Press.
Hartinah, Sitti. 2009. Konsep Dasar Bimbingan Kelompok. Bandung:Resika
Aditama
Khodijah, Nyayu. 2014. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada
Mashar,R. 2011. Emosi Anak Usia Dini dan Strategi Pengembangannya. Jakarta:
Rajawali Pers
Meier,D. 2002. The Accelerated Learning Handbook: Panduan Kreatif dan
Efektif merancang Program Pendidikan dan Pelatihan.
Diterjemahkan oleh: Rahmani Astuti. Bandung: Kaifa
Nurihsan, Achmad Juntika. 2005. Strategi Layanan Bimbingan & Konseling.
Bandung: PT Refika Aditama
Prayitno dan Erman Amti. 2004. Dasar-Dasar dan Bimbingan Konseling.Jakarta:
Prayitno. 2004. Seri Layanan Bimbingan dan Konseling. Padang: UNP Padang.
Sarwono, Sarlito W. 2012. Pengantar Psikologi Umum. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada
Sukardi, Dewa Ketut. 2002. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan Dan
Konseling Di Sekolah. Jakarta: PT Rhineka Cipta.
Soemanto, W. 2006. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Rhineka Cipta
Tohirin. 2013. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis
Integrasi). Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Walgito,Bimo. 2004. Bimbingan & Konseling di Sekolah. Yogyakarta: Andi
Offset
Winkle.W.S. 2012. Bimbingan Dan Konseling Di Institusi Sekolah. Yogyakarta: