• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN STRATEGI COPING POSITIF MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK DISKUSI PADA SISWA KELAS VII SMP PUTRI SION MEDAN TAHUN AJARAN 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN STRATEGI COPING POSITIF MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK DISKUSI PADA SISWA KELAS VII SMP PUTRI SION MEDAN TAHUN AJARAN 2013/2014."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MENINGKATKAN STRATEGI COPING POSITIF MELALUI

LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK

TEKNIK DISKUSI PADA SISWA KELAS

VII SMP PUTRI SION MEDAN

TAHUN AJARAN

2013/2014

SKRIPSI

OLEH:

JULIANA BETTI M. PANGGABEAN

NIM. 109151028

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan

karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya.

Berkat bantuan dan bimbingan serta dorongan dari Bapak/ Ibu Pembimbing, Keluarga

serta teman- teman akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Atas perhatian yang

telah diberikan kepada penulis maka pada kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapakan

banyak terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan beserta para

Pembantu Rektor dan Stafnya.

2. Bapak Prof. Drs. Nasrun MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri

Medan beserta para Pembantu Dekan dan Stafnya.

3. Bapak Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd selaku ketua jurusan PPB/BK Fakultas Ilmu

Pendidikan UNIMED, dan Ibu Dra.Nurarjani M.Pd selaku sekretaris jurusan PPB/BK

Fakultas Ilmu Pendidikan UNIMED.

4. Ibu Dra. Zulhaini S. selaku dosen Pembimbing Skripsi saya, yang telah banyak

memberikan bimbingan sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik.

5. Ibu Dra. Zuraidah Lubis, M.Pd, Ibu Dra. Nurarjani, M.Pd, dan Ibu

Dra. Nurmaniah, M.Pd, selaku dosen penyelaras skripsi saya yang telah banyak

membantu, saya ucapkan terima kasih.

6. Bapak Orestu Situmorang S.Pd, selaku Kepala Sekolah SMP Sw Puteri Sion Medan yang

telah memberi ijin penelitian. Ibu R selaku guru BK, beserta Bapak/ Ibu guru yang lain

yang telah banyak membantu saya.

7. Teristimewa Ayahanda tercinta P. Panggabean dan ibunda tercinta

R. Siallagan yang telah banyak membantu penulis dalam segi moril maupun materil yang

tak terhingga dan tidak bisa penulis lupakan sehingga penulis dapat menyelesaikan

pendidikan S1 pada Program Studi PPB/BK FIP Universitas Negeri Medan. Tak lupa

juga buat adik-adik penulis Melinda Nela Berliana Panggabean, Merry Christin

Panggabean dan Immanuel Rivael Panggabean yang juga telah banyak memberi

dukungan sehingga terselesaikannya skripsi ini.

8. Terimakasih yang amat besar juga penlis ucapkan pada Rikardo Siringo-ringo yang telah

(6)

selalu memberikan bantuan moril maupun materil dan terlebih motivasi yang cukup

besar dan berpengaruh pada penulis.

9. Buat teman-teman TeHam (Nova Sari br Bukit, Friska Aryesta Nainggolan, Royana

Verawaty Sianturi) dan tak lupa teman seperjuangan saya dalam mengusahakan sidang

Sanovaria Simarmata dan yang lainnya juga kepada Sarmauly Damanik yang juga

banyak mendukung dan memberi motivasi dalam pengerjaan skripsi ini. Buat teman-

teman BK Reguler A 2009 dan BK stambuk 2009 tanpa terkecuali yang telah banyak

membantu saya dalam menyelesaikan skripsi ini.

10. Buat teman-teman saya satu kos jln. Melati (Ananda, Dendria, Oriva, Febri, Oppung br

Marbun, Merry, Efri) terkhusus ananda yang telah membantu dalam pengerjaan di kos,

tak lupa kak Aulia dan Ibu angkat dan Bapak yang banyak memberikan dukungan dan

motivasi bagi penulis dalam pengerjaan skripsi ini.

11. Seluruh pihak yang telah membantu dalam menyusun skripsi ini yang tidak dapat

disebutkan satu persatu, terimakasih atas dukungan dan motivasinya.

Penelitian ini telah dilakukan semaksimal mungkin, tetapi penulis menyadari bahwa

penyusunan skripsi ini belum sempurna, untuk itu saya mengharapkan saran dan masukan

kepada teman- teman yang membaca sebagai perbaikan skripsi saya. Saya berharap skripsi

ini dapat berguna bagi kita semua, saya ucapkan terima kasih.

Medan, Agustus 2013

Penulis

Juliana Betti M. Panggabean

(7)

i ABSTRAK

JULIANA BETTI MASTARIA PANGGABEAN NIM 109151028. Upaya Meningkatkan Strategi Coping Positif Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi Pada Siswa Kelas VII SMP Putri Sion Medan Tahun Ajaran 2013/2014.

Adapun Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah bimbingan kelompok dengan teknik diskusi dapat meningkatkan strategi coping positif siswa kelas VII di SMP Putri Sion Medan tahun ajaran 2013/2014. Tujuannya untuk mengetahui penggunaan bimbingan kelompok dengan teknik diskusi dapat meningkatkan strategi coping positif siswa kelas VII di SMP Putri Sion Medan tahun ajaran 2013/2014. Penelitian ini adalah penelitian tindakan bimbingan konseling (action research) yang merupakan suatu upaya untuk memecahkan suatu masalah yakni strategi coping dengan menerapkan suatu perlakuan yaitu bimbingan kelompok teknik diskusi kelompok.

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sejumlah 10 orang. Sampel diambil dari sejumlah siswa yang masih kurang selektif dalam memilih strategi coping yang diketahui dari hasil angket strategi coping.

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Angket Strategi Coping Positif... . ... 57

Tabel 4.1 kondisi strategi coping siswa sebelum dilakukan BKP61

Tabel 4.2 Tabel Analisis Angket Siklus I ... . ... 69

Tabel 4.3 Tabel Analisis Angket Siklus II ... . ... 79

(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Proses Coping ... 12

Gambar 3.1 Proses Penelitian Tindakan ... 48

Gambar 4.1 Diagram Peningkatan Strategi Coping Positif Siswa Siklus I ... 69

Gambar 4.2 Diagram Peningkatan Strategi Coping Positif Siswa Siklus II ... 79

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

RPLBK ... 86

Angket Strategi Coping Positif ... 111

Penilaian Kegiatan Bkp ... 114

Tabulasi Angket Awal, Siklus I, Siklus II ... 116

LAISEG, LAIJAPEN, LAIJAPAN ... 119

Foto Dokumentasi ... 112

Surat Ijin Penelitian ... 116

Surat Ijin Penelitian Dari Dinas Pendidikan ... 117

Surat Balasan Telah Melakukan Penelitian Dari Sekolah ... 118

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap manusia pasti mempunyai masalah, dari yang terkecil sampai yang terbesar.

Semuanya tergantung akan indvidu yang menjalani. Ada berbagai metode dalam

menyelesaikan, menghadapi, menghindari, ataupun meminimalisir suatu masalah, akan tetapi

tidak jarang kita menemui seseorang yang takut menghadapi suatu permasalahan dan tidak

mencari jalan keluar yang bijak. Jika seorang individu salah atau kurang tepat dalam

mengcoping suatu permasalahan, maka hasilnya pun akan kurang memuaskan, bahkan dapat

menimbulkan gangguan dalam pikiran dan kejiwaannya, seperti depresi, stres dan gila

Masa remaja merupakan suatu masa dalam kehidupan yang ditandai dengan

perubahan pesat dalam setiap aspek kehidupan. Salah satu aspek yang mengalami perubahan

adalah aspek emosi. Secara tradisional masa remaja dianggap “sebagai badai dan tekanan”,

suatu masa dimana ketegangan emosi meningkat sebagai akibat dari perubahan fisik.

“Remaja dikatakan mampu mencapai kematangan emosi apabila pada akhir masa

remaja emosinya tidak meledak dihadapan orang lain, melainkan menunggu saat dan tempat

yang lebih tepat untuk menggungkapkan emosinya dengan cara yang lebih diterima”. (Hurlock

1980: 213).

Seorang remaja ataupun siswa pastinya akan menemui masalah dalam proses

perkembangannya baik di sekolah maupun dilingkungan masyarakat. Respon yang dihasilkan

seorang remaja dalam menghadapi msalah tentunya berbeda-beda, ada yang positif dan

(12)

menghindari, ataupun meminimalisir suatu masalah, tidak jarang kita menemui siswa yang

takut menghadapi suatu permasalahan dan tidak mencari jalan keluar yang tepat. Jika seorang

remaja salah atau kurang tepat dalam mengcoping suatu permasalahan, maka hasilnyapun

akan kurang memuaskan.

Secara teoritis usaha yang dilakukan individu untuk mencari jalan keluar dari masalah

agar dapat menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi dapat dikatakan strategi coping.

Coping secara bahasa mempunyai makna menanggggulangi, menerima menguasai segala

sesuatuyang berangkutan dengan diri kita sendiri. Untuk mengendalikan emosi bisa

dilakukan dengan banyak cara, diantaranya dengan model penyesuaian, pengalihan dan

coping.

Di sekolah sering terlihat banyak siswa yang kurang mampu mengatasi masalahnya

secara positif misalnya dalam mengerjakan pekerjaan rumah, banyak siswa yang mencontek

pekerjaan temannya tanpa berusaha mengerjakannya terlebih dahulu. Contoh yang lain,

misalkan siswa laki-laki sering memilih menyelesaikan masalah dengan berkelahi daripada

menyelesaikannya secara damai.

Berdasarkan observasi dan hasil wawancara dengan guru BK yang dilakukan pada

tanggal 21 januari 2013 di SMP Putri Sion Medan bahwa terdapat sikap siswa yang memang

tidak mampu menyelesaikan masalahnya dengan strategi coping yang positif, banyak siswa

yang mengalami konflik dan masalah yang dialami tidak terselesaikan dengan baik akibat

pemecahan masalah yang kurang tepat. Fenomena tersebut menunjukkan bahwa apabila

siswa tidak bisa memilih cara yang tepat dalam menyelesaikan masalahnya akan dapat

(13)

Coping itu sendiri memiliki dua fungsi dalam proses pelaksanaannya yakni perilaku

coping yang beorientasi pada masalah (problem focused coping-PFC) yaitu strategi kognitif

dalam penanganan stress/ strategi kognitif yang digunakan individu dalam rangka menangani

masalahnya. Perilaku coping yang berorientasi pada emosi (emotion focused coping-EFC)

yaitu strategi penanganan stress dimana individu memberikan respon terhadap situasi stress

dengan cara emosional.dalam hal ini remaja SMP sering menggunakan perilaku yang

berorientasi kepada emosi, sehingga jika salah mengaplikasikan itulah yang akan

mengakibatkan remaja sering terjebak dan akhirnya masalah akan semakin memburuk.

Dalam hal ini diperlukan pelayanan bimbingan konseling yang optimal.Bimbingan

konseling adalah pelayanan bantuan psiko pendidikan dalam bingkai budaya untuk siswa

baik secara perorangan atua kelompok agar mandiri dan berkembang secara optimal.

Mengingat bahwa siswa usia SMP adalah masa remaja di mana ciri utama dari masa remaja

adalah meningginya emosi (Hurlock, 1980: 207). Gardner menyebutkan bahwa masa remaja

merupakan masa transisi atau peralihan dari masa anak-anak menuju masa dewasa. Selama

masa transisi ini remaja diperhadapkan dengan berbagai problematik yang dapat

menimbulkan krisis identitas dan ketidakstabilan emosi.

Salah satu layanan bimbingan kelompok yang efektif digunakan dalam hal strategi

coping ini yakni layanan bimbingan kelompok.Dimana bimbingan kelompok itu merupakan

salah satu layanan bimbingan dan konseling disekolah.penyelenggaraan bimbingan kelompok

oleh konselor dimaksud untuk membantu mengatasi masalah bersamam atau membantu

seseorang individu yang menghadapi masalah dengan menempatkannya dalam suasana

kehidupan kelompok.

“Layanan bimbingan kelompok di sekolah merupakan kegitan informasi kepada

(14)

bimbingan kelompok diselenggarakan untuk memberikan informasi yang bersifat personal,

vokasional, dan sosial “(menurut Gazda dalam Prayitno, 2004:309)

Salah satu teknik bimbingan dan kelompok adalah diskusi kelompok. Metode diskusi

adalah salah satu metode pembelajaran agar siswa dapat berbagi pengetahuan, pandangan,

dan keterampilan. Tujuan dari metode diskusi adalah untuk mengeksplorasi pendapat atau

pandangan yang berbeda dan untuk mengidentifikasi berbagai kemungkinan. Menurut

Suyanto, diskusi kelompok adalah teknik bimbingan kelompok yang dilaksanakan dengan

maksud agar para siswa anggota kelompok mendapat kesempatan untuk memecahkan

masalah secara bersama-sama.

Dari berbagai masalah diatas, maka penulis merasa masalah ini penting untuk diteliti,

dan penulis mengadakan penelitian yang berjudul “Upaya Meningkatkan Strategi Coping

Positif Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi Kelompok Pada Siswa Kelas

VII SMP Putri Sion Medan Tahun Ajaran 2013/2014 “

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka penulis mengidentifikasi

masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Sebagian besar siswa mengalami tekanan.

2. Siswa tidak mampu memilih strategi coping yang positif dalam menyelesaikan

masalahnya sehingga mengganggu keadaan emosi bahkan belajarnya.

3. Banyak siswa yang terjerumus dalam hal-hal yang negative akibat salah dalam

mengcoping permasalahannya.

4. Banyak siswa mengalami stress maupun depresi akibat salah dalam mengambil

(15)

5. Banyak siswa yang kurang menaati peraturan sekolah karena

kurangnyapemahaman tentang coping positive disekolah.

6. Belum pernah dilakukannya Bimbingan kelompok dengan teknik diskusi

kelompok untuk mengatasi permasalahan tersebut di atas.

1.3 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

Berdasarkan Latar Belakang Di atas,maka sebagai rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah”Apakah Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi Dapat Meningkatkan Strategi

Coping positif Siswa kelas VII SMP Putri Sion Medan Tahun Ajaran 2013/2014”.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian adalah : “Untuk Meningkatkan Strategi Coping Positif Melalui

Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi Siswa Kelas VII SMP Putri Sion Medan

Tahun Ajaran 2013/2014”.

1.5 Manfaat Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian yang penulis ajukan maka penelitian ini diharapkan dapat

memberikan manfaat sebagai berikut :

a. Kegunaan Teoritis

Secara teoritis diharapkan hasil penelitian ini bermanfaat menambah wawasan dan

memberikan masukan khususnya dalam layanan konseling kepada siswa.

(16)

Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk :

1). Peneliti

Bagi peneliti akan bermanfaat untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan

khususnya mengenai layanan bimbingan kelompok beserta tehknik yang digunakan.

2). Guru Pembimbing

Guru pembimbing bisa mengembangkan layanan bimbingan konseling di lingkungn

sekolah serta menambah pemahaman tentang bimbingan kelompok dan kegunaannya

dalam menangani masalah-masalah yang terjadi pada siswa/I, juga menambah

wawasan mengenai strategi coping positif.

3). Siswa

Dengan adanya penelitian ini diharapkan adanya kerjasama pihak-pihak sekolah,

sehingga perilaku siswa dapat dibimbing dan diarahkan sehingga siswa mencapai bisa

lebih baik dalam belajar maupun perkembangan emosionalnya.

4). Para Pendidik

Bagi pendidik diharapkan dengan melihat kondisi dan kenyataan yang ada kiranya

perlu dilakukan penelitian-penelitian yang serupa untuk mengetahui layanan

bimbingan kelompok khususnya tehknik diskusi kelompok dalam meningkatkan

(17)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya maka penulis dapat

mengambil kesimpulan sebagai berikut:

a)Layanan bimbingan kelompok dapat meningkatkan strategi coping positif pada siswa

ataupun mengurangi coping negatif.

b)Layanan bimbingan kelompok dengan teknik diskusi dapat digunakan sebagai salah

satu cara untuk meningkatkan strategi coping positif pada siswa.

c)Layanan bimbingan kelompok dengan teknik diskusi dapat membuat siswa lebih

selektif dalam memilih strategi coping yang digunakan dalam menghadapi suatu

masalah ataupun keadaan.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya dan dari

kesimpulan di atas maka saran penulis yakni:

1.Kepada konselor maupun calon konselor penulis menyarankan dapat menerapkan

bimbingan kelompok teknik diskusi sebagai salah satu cara ataupun alternatif untuk

meningkatkan strategi coping positif maupun masalah-masalah lain yang dialami

siswa.

2. Kepada mahasiswa maupun siapapun yang berminat untuk meneliti kembali masalah

yang sama hendaknya membahas lebih dalam dan bekerjasama dengan orangtua dan

pihak sekolah supaya dapat menghasilkan hasil yang lebih maksimal.

3.Kepada sekolah dan orangtua supaya bisa membimbing siswa supaya lebih positif

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharmisi. 2006 Prosedur Penelitian (suatu pendekatan praktik). Jakarta : PT. Asdi Mahasatya.

Damayanti , Nidya.2012.Panduan Bimbingan dan Koseling.Yogyakarta:Araska.

Dewi, Rosmala.2010.Penelitian Pendidikan (Desain Emperikal dan PTK) .Medan:Pasca Sarjana Unimed.

Prayitno.2004.Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta:PT.Rineka Cipta.

Fakultas Ilmu Pendidikan Unimed.2013.Pedoman Penulisan Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan.

Hartinah, S. 2009. Konsep dasar bimbingan kelompok. Refika Aditama.

Hurlock, Elizabeth.B. 1980.PsikologiPerkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Nurihsan, Juantika Achmad.2010.Bimbingan Konseling Dalam Berbagai Latar Belakang. Jakarta: Penerbit Rrefika Aditama.

Safaria, Triantoro.2009. Manajemen Emosi. Jakarta: Bumi Aksara.

Santrock, J.W.2007.Perkembangan Anak. Jakarta:Erlangga.

Santrock, J.W.2007.Remaja. Jakarta:Erlangga.

Siswanto. 2007.kesehatan mental. Yogyakarta:ANDI.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R D. Bandung: Alfabeta.

Tohirin.2007.Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah. Jakarta:PT Radja Grafindo.

Winkel, W.S.1991. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta:PT. Grasindo.

Winkel, W.S dan Sri Hastuti.2004. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta:PT. Grasindo.

Winkel, W.S dan Sri Hastuti.2012. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta:PT. Grasindo.

Yusuf, Syamsu LN.2006.Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah(SLTP). Bandung:Pustaka Bani Quarisy.

Gambar

Tabel 4.1 kondisi strategi coping siswa sebelum dilakukan BKP61
Gambar 3.1 Proses Penelitian Tindakan  ..................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Dengan diberlakukannya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di jenjang pendidikan dasar dan menengah, mengindikasikan adanya upaya pemerintah pusat memberikan kewenangan

[r]

When there is a need of describing the processes and its parameters in different languages, it is not possible to do it using more than one ABASTRACT each with its

• Perhitungan biaya dimulai pada saat pembangkit paralel trip tiba – tiba (di luar rencana operasi yang dilaporkan ke PLN) yang diakibatkan oleh Pemilik Pembangkit sampai

Wilayah kerajaan yang luas dan diperebutkan oleh dua suku Turki yang baru muncul ke permukaan, Kara Koyunlu (domba hitam) dan Ak Koyunlu). Abu Sa’id

(1) Menteri, gubernur, atau bupati/wali- kota sesuai dengan kewenang-annya wajib melakukan pengawasan ter- hadap ketaatan penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan atas keten- tuan

Dasar penentuan besarnya jumlah pemesanan pada model deterministik adalah model EOQ ( economic order quantity ) yang merupakan sebuah teknik pengendalian permintaan untuk

Berikut adalah diagram alir pengerjaan Studi yang ditunjukkan pada Gambar 3. Kemudian dibuat layout awal dari masing-masing variasi tersebut, sehingga di dapatkan