• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK DISKUSI DALAM MENGURANGI KESULITAN BELAJAR YANG DIALAMI SISWA KELAS XI IPS1 SMA NEGERI 3 PANYABUNGAN TAHUN AJARAN 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK DISKUSI DALAM MENGURANGI KESULITAN BELAJAR YANG DIALAMI SISWA KELAS XI IPS1 SMA NEGERI 3 PANYABUNGAN TAHUN AJARAN 2014/2015."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK DISKUSI DALAM MENGURANGI KESULITAN

BELAJAR YANG DIALAMI SISWA KELAS XI IPS1 DI SMA NEGERI 3 PANYABUNGAN

T.A 2014/2015

SKRIPSI

Oleh:

NITA SARI

NIM.1102151011

JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

PENGARUH PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK DISKUSI DALAM MENGURANGI KESULITAN

BELAJAR YANG DIALAMI SISWA KELAS XI IPS1 DI SMA NEGERI 3 PANYABUNGAN

T.A 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada

Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan

Oleh:

NITA SARI

NIM.1102151011

JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

ABSTRAK

NITA SARI. NIM. 1102151011. “Pengaruh Pelaksanaan Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi Dalam Mengurangi Kesulitan Belajar Yang Dialami Siswa Kelas XI IPS1 SMA Negeri 3 Panyabungan Tahun Ajaran 2014/2015”. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan. 2014.

Masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah pelaksanaan layanan bimbingan kelompok teknik diskusi berpengaruh dalam mengurangi kesulitan belajar siswa kelas XI IPS1 SMA Negeri 3 Panyabungan Tahun Ajaran 2014/2015. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelaksanaan layanan bimbingan kelompok teknik diskusi terhadap kesulitan belajar siswa kelas kelas XI IPS1 SMA Negeri 3 Panyabungan Tahun Ajaran 2014/2015. Jenis dari penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen.

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 1 berjumlah 10 yang terdiri dari 6 orang yang memiliki masalah tingginya kesulitan belajar siswa, 3 orang memiliki kesulitan belajar sedang, dan 1 orang uang memiliki kesulitan belajar rendah, yang ditentukan dari hasil pre-test. Instrumen yang digunakan adalah angket untuk menjaring data tentang kesulitan belajar siswa yang sebelumnya diuji cobakan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas angket. Instrument diberikan sebelum dan sesudah pelaksanaan layanan bimbingan kelompok teknik diskusi. Teknik analisis data menggunakan uji wilcoxon.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan layanan bimbingan kelompok teknik diskusi diperoleh nilai rata-rata pre-test xA = 58 dan Standart Deviasi (SD) = 183,41, sedangkan sesudah dilaksanakan bimbingan kelompok teknik diskusi diperoleh nilai rata-rata post-test Xb = 41 dan Standart Deviasi (SD) = 129,65. Dengan demikian pemberian layanan bimbingan kelompok teknik diskusi berpengaruh dalam meminimalisir kesulitan belajar siswa kelas XI IPS1 SMA Negeri 3 Panyabungan Tahun Ajaran 2014/ 2015. Hipotesis dengan Jhitung = 55. Dengan α = 0.05 dan n = 10, maka Jtabel = 0. Dari data tersebut terlihat bahwa Jhitung lebih besar dari pada Jtabel (55 > 0), artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari pelaksanaan layanan bimbingan kelompok teknik diskusi dalam mengurangi kesulitan belajar siswa kelas XI IPS1 SMA Negeri 3 Panyabungan Tahun Ajaran 2014/ 2015, dapat diterima.

(8)

DAFTAR ISI

1.2 Identifikasi Masalah ... 4

1.3 Pembatasan Masalah ... 4

II.1.1 Pengertian Bimbingan Kelompok ... 6

II.1.2 Tujuan Bimbingan Kelompok ... 7

II.1.3 Fungsi Bimbingan Kelompok ... 8

II.1.4 Asas Bimbingan Kelompok ... 9

II.1.5 Komponen-komponen Bimbingan Kelompok ... 10

II.1.6 Tahap-Tahap Bimbingan Kelompok ... 11

II.1.7 Teknik Bimbingan Kelompok ... 13

II.1.8 Pengertian Diskusi kelompok ... 14

II.1.9 Tujuan Diskusi Kelompok ... 15

II.1.10 Bentuk dan Ciri-Ciri Diskusi Kelompok ... 15

II.1.11 Pengertian Belajar ... 17

II.1.12 Pengertian Kesulitan Belajar ... 18

II.1.13 Faktor- Faktor Penyebab Kesulitan Belajar ... 20

II.1.14 Ciri-ciri Siswa Yang Mengalami Kesulitan Belajar ... 24

II.1.15 Pengertian Bimbingan Belajar ... 25

II.1.16 Tujuan Bimbingan Belajar ... 25

II.1.17 Teknik Bimbingan Belajar ... 26

II.2 Kerangka Konseptual ... 28

II.3 Hipotesis Penelitian ... 30

BAB III Metode Penelitian ... 31

III.1 Jenis Penelitian ... 31

III.2 Populasi dan Sampel ... 31

a. Populasi ... 31

b. Sampel ... 31

III.3 Desain Penelitian ... 32

III.4 Langkah-Langkah Penelian ... 32

III.5 Operasional Penelitian III.6 Variabel Penelitian ... 35

III.7 Teknik Pengumpulan Data ... 36

(9)

a. Validitas Angket ... 39

b. Reabilitas Angket ... 40

III.9 Teknik Analisis Data………. 41 III.10 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 43

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan ... 44

IV.1 Deskripsi Penelitian ... 44

a. Keadaan SMA Negari 3 Panyabungan ... 44

b. Persiapan Penelitian ... 45

c. Pelaksanaan Penelitian ... 46

IV.2 Pengujian Persyaratan Analisis... 46

a. Uji Validitas Angket Kesulitan Belajar Siswa ... 47

b. Uji Reliabilitas Angket Kesulitan Belajar ... 47

IV.3 Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 48

a.Data Pre-test Angket Kesulitan Belajar Siswa ... 48

b.Data Post-test Angket Keterampilan Belajar Siswa ... 49

IV. 4 Pengujian Hipotesis ... 53

IV. 5 Pembahasan Penelitian ... 53

BAB V Kesimpulan dan Saran ... 54

a.Kesimpulan ... 54

b.Saran ... 54

DAFTAR PUSTAKA ... 56

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 2. Bentuk dan Ciri-ciri Diskusi ... ...16

Tabel 3.1 Pemberian Skor Angket Kesulitan belajar ... ...36

Tabel 3.2 Kisi-kisi Angket Uji Coba Kesulitan Belajar Siswa ... ...37

Tabel 3.3 Kisi-kisi Angket Kesulitan Belaja Siswa ... . ...38

Tabel 3.4 Pemberian Layanaan Bimbingan Kelompok...39

Tabel 4.1 Ruang SMA Negeri 3 Panyabungan...44

Tabel 4.2 Interval Kategori Angket Pre-Test...48

Tabel 4.3 Hasil Pre-Test Sebelum Diberi Layanan ... ...49

Tabel 4.4 Interval Kategori Angket Post-Test...50

Tabel 4.5 Hasil Post-Test Setelah Diberi Layanan ... ...50

Tabel 4.6 Deskripsi Hasil Pre-Test dan Post-Test ... ...51

Tabel 1. Perhitungan Angket... 63

Tabel 2. Perhitungan Varians Butir Angket...66

Tabel 3. Tabulasi Data Penelitian Pre-Test...72

Tabel 4. Uji Normalitas Data Pre-Test ... ...77

Tabel 5. Tabulasi Data Penelitian Pots-Test...80

Tabel 6. Uji Normalitas Data Post-Test ... ...85

(11)

i

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Uji Coba Angket Kesulitan belajar Siswa ... ...57

Lampiran 2. Tabel Sebaran Data Perhitungan Uji Coba Angket Kesulitan Belajar Siswa ... ...60

Lampiran 3. Hasil Perhitungan Uji Validitas Kesulitan Belajar Siswa ... ...61

Lampiran 4. Hasil Perhitungan Reliabilitas Angket Kesulitan Sbelajar Siswa ... ...65

Lampiran 5. Angket Kesulitan Belajar Siswa ... ...69

Lampiran 6. Hasil Pre-Test Angket (XA) ... ...71

Lampiran 7. Hasil Rata-rata (M), Dan Standart Deviasi (SD) Untuk Data Pre-Test ... ...73

Lampiran 8. Hasil Uji Normalitas Data Pre-Test...76

Lampiran 9.Hasil Post-Test Angket (XB) ... .... 79

Lampiran 10. Hasil Rata-rata (M), Dan Standart Deviasi (SD) Untuk Data Post-Test ... ...81

Lampiran 11. Hasil Uji Normalitas Data Post-test ... ...84

Lampiran 12. Hasil Uji Hipotesis ... ...87

Lampiran 13. Hasil Penurunan Kesulitan Belajar Siswa ... ...89

Lampiran 14. Rencana Program Layanan I ... ...90

Lampiran 15. Rencana Program Layanan II ... ….98

Lampiran 16. Rencana Program Layanan III... ... ...106

Lampiran 17. Rencana Program Layanan IV ... ...114

Lampiran 18. Daftar Hadir Siswa ... ...120

Lampiran 19. Dokumentasi Penelitian ... ...121

Lampiran 20. Table Of r Product Moment ... ...126

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Proses pembelajaran merupakan bagian dari proses pendidikan. Pendidikan

dimaksudkan membantu siswa tumbuh dan berkembang menemukan pribadinya di dalam

kedewasaan masing-masing individu secara maksimal dalam berbagai aspek kepribadian dan

menjadi manusia yang dewasa dan mandiri di tengah-tengah masyarakat. Pada sekolah

lanjutan tingkat atas, kondisi siswanya termasuk kategori umur remaja, sehingga dalam

tingkah lakunya cenderung untuk memperlihatkan identitasnya dalam bertingkah laku seperti:

senang berkumpul, suka mencoba-coba, menyenangi hal-hal yang baru, dan suka menantang

ingin menang sendiri.

Belajar merupakan tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar

menyangkut beberapa aspek kepribadian, baik fisik dan psikis, seperti: perubahan dalam

pengertian, pemecahan suatu masalah/berfikir, keterampilan, kecakapan, kebiasaan, ataupun

sikap (Dalyono, 2009:213). Dalam aktivitas belajar bagi setiap individu tidak selamanya

dapat berlangsung secara wajar. Kadang lancar, kadang tidak, kadang dapat cepat menangkap

apa yang dipelajari, dan kadang-kadang terasa amat sulit. Dalam hal semangat terkadang

semangatnya tinggi, tetapi terkadang juga sulit untuk mengadakan konsentrasi. Demikian

kenyataannya yang sering kita jumpai pada setiap anak didik dalam kehidupan sehari-hari

dalam kaitannya dengan aktivitas belajar.

Dalam mengembangkan kepribadiannya, anak didik banyak mengalami hambatan.

Hambatan dapat datang dari dirinya sendiri maupun datang dari luar dirinya. Hambatan yang

datang dari dirinya seperti: rendahnya daya nalar yang dimiliki, lambatnya menyerap

pelayanan yang diberikan oleh guru, penggunaan waktu yang kurang efisien dan cara belajar

(13)

pendidikan anak, tidak terpenuhinya kebutuhan anak dalam belajar, metode mengajar guru

yang kurang efektif, lingkungan tempat tinggal siswa yang tidak mendukung yang akan

mengakibatkan siswa tidak berhasil dalam belajar. Seperti yang terdapat disekolah SMA

Negeri 3 Panyabungan T.A 2014/2015 masih banyak siswa yang mengalami kesulitan

belajar, seperti : sulit memahami pelajaran, ribut didalam kelas, diganggu teman saat belajar,

dan lain-lain. Dan dalam pelaksanaan bimbingan kelompok masih belum maksimal sehingga

siswa masih banyak yang mengami masalah terutama pada masa belajar. Dalam proses

belajar ini siswa masih banyak yang mengalami kesulitan belajar, jika dilihat dari nilai

harian, dan nilai raport siswa masih banyak nilai yang rendah. Oleh karena itu, maka akan

dilaksanan bimbingan kelompok guna membantu siswa dalam menggurangi masalah yang

mereka alami sehingga adanya perubahan proses belajar dan meningkatnya nilai atau hasil

belajar yang baik.

Dalam bimbingan kelompok dan dengan adanya bimbingan kelompok ini dapat

bermanfaat bagi siswa, karena dengan bimbingan kelompokkan timbul interaksi dengan

anggota-anggota kelompok mereka memenuhi kebutuhan psikologis, seperti kebutuhan untuk

menyesuaikan diri dengan teman-teman sebaya dan diterima oleh mereka, kebutuhan

bertukar fikiran dan berbagi perasaan kebutuhan menemukan nilai-nilai kehidupan sebagai

pegangan,dan kebutuhan untuk menjadi lebih mandiri.Bimbingan kelompok merupakan

kegiatan pemberian informasi kepada sekelompok siswa untuk membantu menyusun rencana

dan keputusan yang tepat. Teknik diskusi juga dipakai dalam pelaksanan bimbingan

kelompok. Sama halnya dengan diskusi dimana kegiatan diskusi dianggap sebagai bimbingan

kelompok dan tujuan diskusi adalah memecahkan masalah tertentu dan bahwa dengan

berdiskusi para pesertanya berkemungkinan akan lebih pandai berbicara, lebih berani dan

(14)

Kesulitan belajar merupakan masalah mendasar bagi siswa atau sebuah permasalahan

yang menyebabkan seorang siswa tidak dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik

seperti siswa lain pada umumnya yang disebabkan faktor-faktor tertentu sehingga ia

terlambat atau bahkan tidak dapat mencapai tujuan belajar dengan baik sesuai dengan yang

diharapkan.

Meminimalisir kata dasarnya minimal, meminimalisir artinya memperkecil/

mengurangi atau biasa digunakan mengutarakan bahwa sesuatu itu memang tidak dapat

dihilangkan atau diselesaikan sepenuhnya tetapi hanya bisa beberapa persen yang bisa

terselesaikan.

Dengan adanya pelaksanan layanan bimbingan kelompok ini, yang mengunakan

teknik diskusi kelompok untuk menguragi masalah ataupun kesulitan belajar yang dialami

siswa disekolah agar adanya perubahan dalam proses belajar sehingga tercapainya hasil

belajar yang baik seperti yang diharapkan.

Atas dasar masalah yang dijelaskan sebelumnya, peneliti merumuskan judul

penelitiannya adalah “ Pengaruh Pelaksanan Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi

dalam Mengurangi Kesulitan Belajar yang Dialami Siswa Kelas XI IPS1 di SMA Negeri 3

Panyabungan T.A 2014/2015 ‘’.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka yang menjadi

identifikasi masalah adalah:

1. Adanya ketidaksadaran siswa akan pentingnya pentingnya belajar.

2. Banyaknya masalah siswa yang ditemui disebabkan karena kesulitan belajar yang

mereka alami.

3. Belum maksimalnya pelaksanaan layanan bimbingan kelompok untuk

(15)

4. Minimnya pengetahuan siswa untuk menemukan tips dalam mengurangi masalah

belajar yang dialami siswa.

5. Rendahnya kemampuan siswa dalam menerima pelajaran yang diberikan guru.

1.3 Pembatasan Masalah

Untuk menghindari timbulnya permasalahan dan penafsiran yang berbeda-beda, maka

perlu ada pembatasan yang diteliti. Masalah yang akan dibahas adalah ‘’ Pengaruh

Pelaksanaan Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi Dalam Mengurangi Kesulitan

Belajar Yang Dialami Siswa Kelas XI IPS1 di SMA Negeri 3 Panyabungan T.A 2014/2015’’.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan dari latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi

rumusan masalah yang ada dalam penelitian adalah: ‘Apakah Pelaksanaan Layanan

Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi Berpengaruh Dalam Mengurangi Kesulitan Belajar

Siswa Kelas XI IPS1 di SMA Negeri 3 Panyabungan T.A 2014/2015’’.

1.5Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian adalah untuk mengetahui ‘’Pengaruh Pelaksanan Layanan

Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi Dalam Mengurangi Kesulitan Belajar yang Dialami

Siswa Kelas XI IPS1 di SMA Negeri 3 Panyabungan T.A 2014/2015’’.

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang dapat diambil dari penelitan ini adalah:

1. Bagi siswa: untuk dapat membantu siswa dalam meminimalisir/mengurangi

(16)

2. Bagi guru BK: Sebagai bahan masukan kepada guru BK dalam menyelenggarakan

kegiatan layanan bimbingan kelompok guna membantu siswa dalam mengurangi

kesulitan belajar siswa.

3. Bagi Peneliti: Dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan bagi penulis

sehingga dalam melaksanakan layanan bimbingan kelompok disekolah bisa lebih

baik dan mencari solusi yang terdapat pada siswa yang mengalami kesulitan

belajar.

4. Bagi sekolah: Sebagai bahan masukan untuk selalu menyarankan kepada guru BK

agar selalu membantu para siswa/i dalam mengatasi masalah kesulitan belajar

(17)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh layanan bimbingan

kelompok terhadap keterampilan belajar pada siswa kelas XI IPS1 SMA Negeri 3

Panyabungan tahun ajaran 2014/2015. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengujian

hipotesis dengan Jhitung = 55. Dengan α = 0.05 dan n = 10, maka Jtabel = 0. Dari

data tersebut terlihat bahwa Jhitung lebih besar dari pada Jtabel (55 > 0), jadi dapat

disimpulkan bahwa ada pengaruh layanan bimbingan kelompok teknik diskusi

dalam mengurangi kesulitan belayar yang dialami siswa kelas XI IPS 1 di SMA

Negeri 3 Panyabungan Tahun Ajaran 2014/2015.

Maka hipotesa yang menyatakan, terdapat pengaruh yang signifikan dalam

layanan bimbingan kelompok dalam meminimalisir kesulitan belajar siswa kelas

XI IPS1 di SMA Negeri 3 Panyabungan tahun ajaran 2014/2015 dapat diterima.

B. Saran-saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti mengajukan beberapa saran

yaitu:

1. Guru pembimbing hendaknya melakukan layanan bimbingan kelompok dalam

mengurangi kesulitan belajar siswa, agar siswa dapat mengetahui cara belajar

yang baik dan memiliki prestasi yang bagus serta diharapkan untuk tetap dapat

menjalankan fungsinya sebagai pembimbing yang siap memberikan bantuan

(18)

2. Bagi siswa sebagai remaja dituntut untuk lebih giat lagi dalam belajar dan

diharapkan dapat mengkonsultasikan masalah atau kesulitan kepada guru

pembimbing agar dapat dibantu untuk mencari solusi atau pemecahan masalah

yang dialami melalu layanan bimbingan dan konseling.

3. Kepada orang tua siswa, diharapkan bisa mengawasi belajar anak dirumah.

4. Kepada kepala sekolah khususnya di SMA Negari 3 Panyabungan, diharapkan

untuk dapat memberikan dukungan kepada guru pembimbing dalam

melaksanakan tugas dan fungsinya menjalankan program layanan bimbingan

dan konseling.

5. Kepada peneliti selanjutnya, agar melakukan penelitian dengan memiliki

jangka waktu yang lebih lama, hal ini bertujuan untuk keakuratan data yang

(19)

DAFTAR PUSTAKA.

Ahmadi, Abu dan Widodo Supriono. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta

Ahmadi, Abu dan Widodo Supriono. 2013. Psikologi Pendidikan. Solo: Rineka

Arikunto, Suharisimi. 2010. Prosedur Penelitian. Yogyakarta. Rineka Cipta.

Bahri, Syaiful. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta. Rineka Cipta.

Damayanti,Nidya. 2012.Buku Pintar Panduan Bimbingan Konseling. Yogyakarta. Araska.

Dalyono, M. 2009. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Eddy, Mungin Wibowo. 2005. Konseling Kelompok Perkembangan.UPT UNNES Press.

Irham, Muhammad dan Novan Ardy Wiyani. 2013. Psikologi Pendidikan: Teori Aplikasidalam Proses Pembelajaran. Yogjakarta: Rineka Cipta.

Ketut, Dewa Sukardi. 2008. Pengantar pelaksanan program bimbingan dan konseling di sekolah.

Mulyadi. 2010. Diagnosis Kesulitan Belajar. Yogjakarta: Nuha Litera.

Prayitno. 1995. Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok (Dasar dan Profil). JakartaGhalia Indonesia.

Prayitno, dan Erman Amti. 2004. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling.Jakarta: Rineka Cipta.

Syah, Muhabibin dan Novan. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Thohirin. 2007. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis Integrasi). Jakarta. Raja Grafindo.

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan pertama yaitu dalam penelitian ini terdapat empat wacana dominan tentang keperempuanan ( womanhood ) di masa Victoria antara lain perempuan sebagai istri yang tunduk

Berdasarkan analisis data dan hasil pembahasan penelitian, dapat disimpulkan bahwa melalui penerapan metode resitasi dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar

Mata adalah indera yang mempunyai peranan paling penting dibanding dengan indera lainnya karena selama mata terjaga maka dapat membantu manusia untuk

îòïòì Ó¿²º¿¿¬ Õ±¸¿ Í»¾¿¹¿· Í·-¬»³ ß«¬±³¿-· òòòòòòòòòòòòòòòò ïï. îòïòë Ý¿µ«°¿²

[r]

Manajemen Mutu Terpadu (MMT) merupakan suatu pendekatan yang dapat diterapkan dalam usaha untuk memaksimumkan daya saing organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

Karena tujuan utama pembuatan alat ini hanya untuk belajar membaca kata sederhana kepada anak Pra sekolah, juga mengingat keterbatasan kemampuan IC ISD 25120 dalam menangani

(2) Pengajuan ADN untuk membiayai kebutuhan belanja pegawai yang bersifat mengikat dan operasional perkantoran, dan kegiatan Penyelenggaraan Musyawarah Perencanaan