PENGARUH PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK DISKUSI DALAM MENGURANGI KESULITAN
BELAJAR YANG DIALAMI SISWA KELAS XI IPS1 DI SMA NEGERI 3 PANYABUNGAN
T.A 2014/2015
SKRIPSI
Oleh:
NITA SARI
NIM.1102151011
JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
PENGARUH PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK DISKUSI DALAM MENGURANGI KESULITAN
BELAJAR YANG DIALAMI SISWA KELAS XI IPS1 DI SMA NEGERI 3 PANYABUNGAN
T.A 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada
Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan
Oleh:
NITA SARI
NIM.1102151011
JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRAK
NITA SARI. NIM. 1102151011. “Pengaruh Pelaksanaan Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi Dalam Mengurangi Kesulitan Belajar Yang Dialami Siswa Kelas XI IPS1 SMA Negeri 3 Panyabungan Tahun Ajaran 2014/2015”. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan. 2014.
Masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah pelaksanaan layanan bimbingan kelompok teknik diskusi berpengaruh dalam mengurangi kesulitan belajar siswa kelas XI IPS1 SMA Negeri 3 Panyabungan Tahun Ajaran 2014/2015. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelaksanaan layanan bimbingan kelompok teknik diskusi terhadap kesulitan belajar siswa kelas kelas XI IPS1 SMA Negeri 3 Panyabungan Tahun Ajaran 2014/2015. Jenis dari penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen.
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 1 berjumlah 10 yang terdiri dari 6 orang yang memiliki masalah tingginya kesulitan belajar siswa, 3 orang memiliki kesulitan belajar sedang, dan 1 orang uang memiliki kesulitan belajar rendah, yang ditentukan dari hasil pre-test. Instrumen yang digunakan adalah angket untuk menjaring data tentang kesulitan belajar siswa yang sebelumnya diuji cobakan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas angket. Instrument diberikan sebelum dan sesudah pelaksanaan layanan bimbingan kelompok teknik diskusi. Teknik analisis data menggunakan uji wilcoxon.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan layanan bimbingan kelompok teknik diskusi diperoleh nilai rata-rata pre-test xA = 58 dan Standart Deviasi (SD) = 183,41, sedangkan sesudah dilaksanakan bimbingan kelompok teknik diskusi diperoleh nilai rata-rata post-test Xb = 41 dan Standart Deviasi (SD) = 129,65. Dengan demikian pemberian layanan bimbingan kelompok teknik diskusi berpengaruh dalam meminimalisir kesulitan belajar siswa kelas XI IPS1 SMA Negeri 3 Panyabungan Tahun Ajaran 2014/ 2015. Hipotesis dengan Jhitung = 55. Dengan α = 0.05 dan n = 10, maka Jtabel = 0. Dari data tersebut terlihat bahwa Jhitung lebih besar dari pada Jtabel (55 > 0), artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari pelaksanaan layanan bimbingan kelompok teknik diskusi dalam mengurangi kesulitan belajar siswa kelas XI IPS1 SMA Negeri 3 Panyabungan Tahun Ajaran 2014/ 2015, dapat diterima.
DAFTAR ISI
1.2 Identifikasi Masalah ... 4
1.3 Pembatasan Masalah ... 4
II.1.1 Pengertian Bimbingan Kelompok ... 6
II.1.2 Tujuan Bimbingan Kelompok ... 7
II.1.3 Fungsi Bimbingan Kelompok ... 8
II.1.4 Asas Bimbingan Kelompok ... 9
II.1.5 Komponen-komponen Bimbingan Kelompok ... 10
II.1.6 Tahap-Tahap Bimbingan Kelompok ... 11
II.1.7 Teknik Bimbingan Kelompok ... 13
II.1.8 Pengertian Diskusi kelompok ... 14
II.1.9 Tujuan Diskusi Kelompok ... 15
II.1.10 Bentuk dan Ciri-Ciri Diskusi Kelompok ... 15
II.1.11 Pengertian Belajar ... 17
II.1.12 Pengertian Kesulitan Belajar ... 18
II.1.13 Faktor- Faktor Penyebab Kesulitan Belajar ... 20
II.1.14 Ciri-ciri Siswa Yang Mengalami Kesulitan Belajar ... 24
II.1.15 Pengertian Bimbingan Belajar ... 25
II.1.16 Tujuan Bimbingan Belajar ... 25
II.1.17 Teknik Bimbingan Belajar ... 26
II.2 Kerangka Konseptual ... 28
II.3 Hipotesis Penelitian ... 30
BAB III Metode Penelitian ... 31
III.1 Jenis Penelitian ... 31
III.2 Populasi dan Sampel ... 31
a. Populasi ... 31
b. Sampel ... 31
III.3 Desain Penelitian ... 32
III.4 Langkah-Langkah Penelian ... 32
III.5 Operasional Penelitian III.6 Variabel Penelitian ... 35
III.7 Teknik Pengumpulan Data ... 36
a. Validitas Angket ... 39
b. Reabilitas Angket ... 40
III.9 Teknik Analisis Data………. 41 III.10 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 43
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan ... 44
IV.1 Deskripsi Penelitian ... 44
a. Keadaan SMA Negari 3 Panyabungan ... 44
b. Persiapan Penelitian ... 45
c. Pelaksanaan Penelitian ... 46
IV.2 Pengujian Persyaratan Analisis... 46
a. Uji Validitas Angket Kesulitan Belajar Siswa ... 47
b. Uji Reliabilitas Angket Kesulitan Belajar ... 47
IV.3 Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 48
a.Data Pre-test Angket Kesulitan Belajar Siswa ... 48
b.Data Post-test Angket Keterampilan Belajar Siswa ... 49
IV. 4 Pengujian Hipotesis ... 53
IV. 5 Pembahasan Penelitian ... 53
BAB V Kesimpulan dan Saran ... 54
a.Kesimpulan ... 54
b.Saran ... 54
DAFTAR PUSTAKA ... 56
DAFTAR TABEL
Tabel 2. Bentuk dan Ciri-ciri Diskusi ... ...16
Tabel 3.1 Pemberian Skor Angket Kesulitan belajar ... ...36
Tabel 3.2 Kisi-kisi Angket Uji Coba Kesulitan Belajar Siswa ... ...37
Tabel 3.3 Kisi-kisi Angket Kesulitan Belaja Siswa ... . ...38
Tabel 3.4 Pemberian Layanaan Bimbingan Kelompok...39
Tabel 4.1 Ruang SMA Negeri 3 Panyabungan...44
Tabel 4.2 Interval Kategori Angket Pre-Test...48
Tabel 4.3 Hasil Pre-Test Sebelum Diberi Layanan ... ...49
Tabel 4.4 Interval Kategori Angket Post-Test...50
Tabel 4.5 Hasil Post-Test Setelah Diberi Layanan ... ...50
Tabel 4.6 Deskripsi Hasil Pre-Test dan Post-Test ... ...51
Tabel 1. Perhitungan Angket... 63
Tabel 2. Perhitungan Varians Butir Angket...66
Tabel 3. Tabulasi Data Penelitian Pre-Test...72
Tabel 4. Uji Normalitas Data Pre-Test ... ...77
Tabel 5. Tabulasi Data Penelitian Pots-Test...80
Tabel 6. Uji Normalitas Data Post-Test ... ...85
i
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Uji Coba Angket Kesulitan belajar Siswa ... ...57
Lampiran 2. Tabel Sebaran Data Perhitungan Uji Coba Angket Kesulitan Belajar Siswa ... ...60
Lampiran 3. Hasil Perhitungan Uji Validitas Kesulitan Belajar Siswa ... ...61
Lampiran 4. Hasil Perhitungan Reliabilitas Angket Kesulitan Sbelajar Siswa ... ...65
Lampiran 5. Angket Kesulitan Belajar Siswa ... ...69
Lampiran 6. Hasil Pre-Test Angket (XA) ... ...71
Lampiran 7. Hasil Rata-rata (M), Dan Standart Deviasi (SD) Untuk Data Pre-Test ... ...73
Lampiran 8. Hasil Uji Normalitas Data Pre-Test...76
Lampiran 9.Hasil Post-Test Angket (XB) ... .... 79
Lampiran 10. Hasil Rata-rata (M), Dan Standart Deviasi (SD) Untuk Data Post-Test ... ...81
Lampiran 11. Hasil Uji Normalitas Data Post-test ... ...84
Lampiran 12. Hasil Uji Hipotesis ... ...87
Lampiran 13. Hasil Penurunan Kesulitan Belajar Siswa ... ...89
Lampiran 14. Rencana Program Layanan I ... ...90
Lampiran 15. Rencana Program Layanan II ... ….98
Lampiran 16. Rencana Program Layanan III... ... ...106
Lampiran 17. Rencana Program Layanan IV ... ...114
Lampiran 18. Daftar Hadir Siswa ... ...120
Lampiran 19. Dokumentasi Penelitian ... ...121
Lampiran 20. Table Of r Product Moment ... ...126
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Proses pembelajaran merupakan bagian dari proses pendidikan. Pendidikan
dimaksudkan membantu siswa tumbuh dan berkembang menemukan pribadinya di dalam
kedewasaan masing-masing individu secara maksimal dalam berbagai aspek kepribadian dan
menjadi manusia yang dewasa dan mandiri di tengah-tengah masyarakat. Pada sekolah
lanjutan tingkat atas, kondisi siswanya termasuk kategori umur remaja, sehingga dalam
tingkah lakunya cenderung untuk memperlihatkan identitasnya dalam bertingkah laku seperti:
senang berkumpul, suka mencoba-coba, menyenangi hal-hal yang baru, dan suka menantang
ingin menang sendiri.
Belajar merupakan tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar
menyangkut beberapa aspek kepribadian, baik fisik dan psikis, seperti: perubahan dalam
pengertian, pemecahan suatu masalah/berfikir, keterampilan, kecakapan, kebiasaan, ataupun
sikap (Dalyono, 2009:213). Dalam aktivitas belajar bagi setiap individu tidak selamanya
dapat berlangsung secara wajar. Kadang lancar, kadang tidak, kadang dapat cepat menangkap
apa yang dipelajari, dan kadang-kadang terasa amat sulit. Dalam hal semangat terkadang
semangatnya tinggi, tetapi terkadang juga sulit untuk mengadakan konsentrasi. Demikian
kenyataannya yang sering kita jumpai pada setiap anak didik dalam kehidupan sehari-hari
dalam kaitannya dengan aktivitas belajar.
Dalam mengembangkan kepribadiannya, anak didik banyak mengalami hambatan.
Hambatan dapat datang dari dirinya sendiri maupun datang dari luar dirinya. Hambatan yang
datang dari dirinya seperti: rendahnya daya nalar yang dimiliki, lambatnya menyerap
pelayanan yang diberikan oleh guru, penggunaan waktu yang kurang efisien dan cara belajar
pendidikan anak, tidak terpenuhinya kebutuhan anak dalam belajar, metode mengajar guru
yang kurang efektif, lingkungan tempat tinggal siswa yang tidak mendukung yang akan
mengakibatkan siswa tidak berhasil dalam belajar. Seperti yang terdapat disekolah SMA
Negeri 3 Panyabungan T.A 2014/2015 masih banyak siswa yang mengalami kesulitan
belajar, seperti : sulit memahami pelajaran, ribut didalam kelas, diganggu teman saat belajar,
dan lain-lain. Dan dalam pelaksanaan bimbingan kelompok masih belum maksimal sehingga
siswa masih banyak yang mengami masalah terutama pada masa belajar. Dalam proses
belajar ini siswa masih banyak yang mengalami kesulitan belajar, jika dilihat dari nilai
harian, dan nilai raport siswa masih banyak nilai yang rendah. Oleh karena itu, maka akan
dilaksanan bimbingan kelompok guna membantu siswa dalam menggurangi masalah yang
mereka alami sehingga adanya perubahan proses belajar dan meningkatnya nilai atau hasil
belajar yang baik.
Dalam bimbingan kelompok dan dengan adanya bimbingan kelompok ini dapat
bermanfaat bagi siswa, karena dengan bimbingan kelompokkan timbul interaksi dengan
anggota-anggota kelompok mereka memenuhi kebutuhan psikologis, seperti kebutuhan untuk
menyesuaikan diri dengan teman-teman sebaya dan diterima oleh mereka, kebutuhan
bertukar fikiran dan berbagi perasaan kebutuhan menemukan nilai-nilai kehidupan sebagai
pegangan,dan kebutuhan untuk menjadi lebih mandiri.Bimbingan kelompok merupakan
kegiatan pemberian informasi kepada sekelompok siswa untuk membantu menyusun rencana
dan keputusan yang tepat. Teknik diskusi juga dipakai dalam pelaksanan bimbingan
kelompok. Sama halnya dengan diskusi dimana kegiatan diskusi dianggap sebagai bimbingan
kelompok dan tujuan diskusi adalah memecahkan masalah tertentu dan bahwa dengan
berdiskusi para pesertanya berkemungkinan akan lebih pandai berbicara, lebih berani dan
Kesulitan belajar merupakan masalah mendasar bagi siswa atau sebuah permasalahan
yang menyebabkan seorang siswa tidak dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik
seperti siswa lain pada umumnya yang disebabkan faktor-faktor tertentu sehingga ia
terlambat atau bahkan tidak dapat mencapai tujuan belajar dengan baik sesuai dengan yang
diharapkan.
Meminimalisir kata dasarnya minimal, meminimalisir artinya memperkecil/
mengurangi atau biasa digunakan mengutarakan bahwa sesuatu itu memang tidak dapat
dihilangkan atau diselesaikan sepenuhnya tetapi hanya bisa beberapa persen yang bisa
terselesaikan.
Dengan adanya pelaksanan layanan bimbingan kelompok ini, yang mengunakan
teknik diskusi kelompok untuk menguragi masalah ataupun kesulitan belajar yang dialami
siswa disekolah agar adanya perubahan dalam proses belajar sehingga tercapainya hasil
belajar yang baik seperti yang diharapkan.
Atas dasar masalah yang dijelaskan sebelumnya, peneliti merumuskan judul
penelitiannya adalah “ Pengaruh Pelaksanan Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi
dalam Mengurangi Kesulitan Belajar yang Dialami Siswa Kelas XI IPS1 di SMA Negeri 3
Panyabungan T.A 2014/2015 ‘’.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka yang menjadi
identifikasi masalah adalah:
1. Adanya ketidaksadaran siswa akan pentingnya pentingnya belajar.
2. Banyaknya masalah siswa yang ditemui disebabkan karena kesulitan belajar yang
mereka alami.
3. Belum maksimalnya pelaksanaan layanan bimbingan kelompok untuk
4. Minimnya pengetahuan siswa untuk menemukan tips dalam mengurangi masalah
belajar yang dialami siswa.
5. Rendahnya kemampuan siswa dalam menerima pelajaran yang diberikan guru.
1.3 Pembatasan Masalah
Untuk menghindari timbulnya permasalahan dan penafsiran yang berbeda-beda, maka
perlu ada pembatasan yang diteliti. Masalah yang akan dibahas adalah ‘’ Pengaruh
Pelaksanaan Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi Dalam Mengurangi Kesulitan
Belajar Yang Dialami Siswa Kelas XI IPS1 di SMA Negeri 3 Panyabungan T.A 2014/2015’’.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan dari latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi
rumusan masalah yang ada dalam penelitian adalah: ‘Apakah Pelaksanaan Layanan
Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi Berpengaruh Dalam Mengurangi Kesulitan Belajar
Siswa Kelas XI IPS1 di SMA Negeri 3 Panyabungan T.A 2014/2015’’.
1.5Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian adalah untuk mengetahui ‘’Pengaruh Pelaksanan Layanan
Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi Dalam Mengurangi Kesulitan Belajar yang Dialami
Siswa Kelas XI IPS1 di SMA Negeri 3 Panyabungan T.A 2014/2015’’.
1.6 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang dapat diambil dari penelitan ini adalah:
1. Bagi siswa: untuk dapat membantu siswa dalam meminimalisir/mengurangi
2. Bagi guru BK: Sebagai bahan masukan kepada guru BK dalam menyelenggarakan
kegiatan layanan bimbingan kelompok guna membantu siswa dalam mengurangi
kesulitan belajar siswa.
3. Bagi Peneliti: Dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan bagi penulis
sehingga dalam melaksanakan layanan bimbingan kelompok disekolah bisa lebih
baik dan mencari solusi yang terdapat pada siswa yang mengalami kesulitan
belajar.
4. Bagi sekolah: Sebagai bahan masukan untuk selalu menyarankan kepada guru BK
agar selalu membantu para siswa/i dalam mengatasi masalah kesulitan belajar
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh layanan bimbingan
kelompok terhadap keterampilan belajar pada siswa kelas XI IPS1 SMA Negeri 3
Panyabungan tahun ajaran 2014/2015. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengujian
hipotesis dengan Jhitung = 55. Dengan α = 0.05 dan n = 10, maka Jtabel = 0. Dari
data tersebut terlihat bahwa Jhitung lebih besar dari pada Jtabel (55 > 0), jadi dapat
disimpulkan bahwa ada pengaruh layanan bimbingan kelompok teknik diskusi
dalam mengurangi kesulitan belayar yang dialami siswa kelas XI IPS 1 di SMA
Negeri 3 Panyabungan Tahun Ajaran 2014/2015.
Maka hipotesa yang menyatakan, terdapat pengaruh yang signifikan dalam
layanan bimbingan kelompok dalam meminimalisir kesulitan belajar siswa kelas
XI IPS1 di SMA Negeri 3 Panyabungan tahun ajaran 2014/2015 dapat diterima.
B. Saran-saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti mengajukan beberapa saran
yaitu:
1. Guru pembimbing hendaknya melakukan layanan bimbingan kelompok dalam
mengurangi kesulitan belajar siswa, agar siswa dapat mengetahui cara belajar
yang baik dan memiliki prestasi yang bagus serta diharapkan untuk tetap dapat
menjalankan fungsinya sebagai pembimbing yang siap memberikan bantuan
2. Bagi siswa sebagai remaja dituntut untuk lebih giat lagi dalam belajar dan
diharapkan dapat mengkonsultasikan masalah atau kesulitan kepada guru
pembimbing agar dapat dibantu untuk mencari solusi atau pemecahan masalah
yang dialami melalu layanan bimbingan dan konseling.
3. Kepada orang tua siswa, diharapkan bisa mengawasi belajar anak dirumah.
4. Kepada kepala sekolah khususnya di SMA Negari 3 Panyabungan, diharapkan
untuk dapat memberikan dukungan kepada guru pembimbing dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya menjalankan program layanan bimbingan
dan konseling.
5. Kepada peneliti selanjutnya, agar melakukan penelitian dengan memiliki
jangka waktu yang lebih lama, hal ini bertujuan untuk keakuratan data yang
DAFTAR PUSTAKA.
Ahmadi, Abu dan Widodo Supriono. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta
Ahmadi, Abu dan Widodo Supriono. 2013. Psikologi Pendidikan. Solo: Rineka
Arikunto, Suharisimi. 2010. Prosedur Penelitian. Yogyakarta. Rineka Cipta.
Bahri, Syaiful. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta. Rineka Cipta.
Damayanti,Nidya. 2012.Buku Pintar Panduan Bimbingan Konseling. Yogyakarta. Araska.
Dalyono, M. 2009. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Eddy, Mungin Wibowo. 2005. Konseling Kelompok Perkembangan.UPT UNNES Press.
Irham, Muhammad dan Novan Ardy Wiyani. 2013. Psikologi Pendidikan: Teori Aplikasidalam Proses Pembelajaran. Yogjakarta: Rineka Cipta.
Ketut, Dewa Sukardi. 2008. Pengantar pelaksanan program bimbingan dan konseling di sekolah.
Mulyadi. 2010. Diagnosis Kesulitan Belajar. Yogjakarta: Nuha Litera.
Prayitno. 1995. Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok (Dasar dan Profil). JakartaGhalia Indonesia.
Prayitno, dan Erman Amti. 2004. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling.Jakarta: Rineka Cipta.
Syah, Muhabibin dan Novan. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Thohirin. 2007. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis Integrasi). Jakarta. Raja Grafindo.