• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENERAPAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA TERHADAP KONSEP DIRI SISWA KELAS X SMA SWASTA BUDI AGUNG MEDAN TAHUN AJARAN 2013 – 2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENERAPAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA TERHADAP KONSEP DIRI SISWA KELAS X SMA SWASTA BUDI AGUNG MEDAN TAHUN AJARAN 2013 – 2014."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)

DAFTAR RIWAT HIDUP PENULIS

A. DATA PRIBADI

Nama : TRI ASTUTI

Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 15 November 1992

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

Nama Ayah : Ramli

Pekerjaan : Pegawai Swasta

Nama Ibu : S. M. Sitorus, S.Pd

Pekerjaan : PNS ( Pegawai Negeri Sipil)

Alamat Orang Tua : JL.Rawe IV No. 76 Gang Bambu

Martubung

B. RIWAYAT PENDIDIKAN

Sekolah Dasar : SD Negeri 066660 Medan

Tahun 1998-2004

Sekolah Menengah Pertama : SMP Negeri 45 Medan

Tahun 2004-2007

Sekolah Menengah Atas : SMA Negeri 3 Medan

Tahun 2007-2010

Hormat saya,

(6)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat

dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang

berjudul “Pengaruh Penerapan Layanan Bimbingan Kelompok Teknik

Sosiodrama Terhadap Konsep Diri Siswa Kelas X SMA Swasta Budi Agung

Medan Tahun Ajaran 2013 2014”. Skripsi ini merupakan sebagian

persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi

Pendidikan Bimbingan dan Konseling FIP Universitas Negeri Medan.

Banyak kendala yang penulis hadapi dalam mengerjakan skripsi ini,

namun alhamdulillah semuanya bisa diatasi berkat bantuan berbagai pihak yang

tidak mungkin penulis lupakan. Pada kesempatan ini penulis sampaikan rasa

hormat, ucapak terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada :

1. Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si sebagai Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Drs. Nasrun, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan UNIMED, Dr.

Yusnadi, MS selaku Pembantu dekan I, Drs. Aman Simaremare, MS

selaku Pembantu dekan II dan Drs. Edidon Hutasuhut, M. Pd selaku

Pembantu dekan III Fakultas Ilmu Pendidikan UNIMED.

3. Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd sebagai ketua Jurusan Psikologi Pendidikan

dan Bimbingan dan kepada Ibu Dra. Nurarjani, M.Pd sebagai Sekretaris

Jurusan.

4. Dra. Pastiria Sembiring, M.Pd Kons, selaku dosen pembimbing skripsi

yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis.

5. Dr. M Rajab Lubis, M.S., Dra. Nuraini, MS, dan Prof. Dr. Sri Milfayetty,

M.Pd. Kons selaku dosen nara sumber dan penguji skripsi yang telah

memberikan pengarahan, saran dan koreksi dalam penyusunan skripsi.

6. Drs. Ahmad Nosari, selaku pembimbing akademik yang telah memberikan

kemudahan kepada penulis hingga penulis menyelesaikan skripsi ini.

7. Bapak/Ibu dosen dan beserta staf Fakultas Ilmu Pendidikan yang telah

memberikan kemudahan dalam pengurusan pengajuan judul skripsi hingga

(7)

iii

yang telah memberikan bekal ilmu hingga penulisan dalam menyelesaikan

skripsi ini.

8. Kepala Sekolah dan Guru SMA Swasta Budi Agung Medan yang telah

banyak memberi kemudahan dalam mengumpulkan data penelitian

9. Teristimewa untuk Ayahanda Ramli dan Ibunda tercinta S. Sitorus S.Pd

Yang telah merawat dengan penuh cinta dan kasih sayang dari kecil

hingga dewasa serta bersusah payah membiayai penulis. Yang selalu

memberikan dukungan, semangat dan motivasi kepada penulis berupa

materi, moral, serta do’anya yang tiada putus-putusnya sehingga dapat menjadi kekuatan dalam menyelesaikan studi kejenjang sarjana

pendidikan.

10.Tersayang kakak dan adikku Dewi Novita Sari, S.Pd, dan Arief Apandi,

yang telah banyak memberikan motivasi, semangat, dukungan dan doanya

kepada penulis agar penulis belajar keras untuk menyelesaikan studi.

11.Kepada teman-teman Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan

stambuk 2010. Terkhusus BK Reg. A. Meva, Samsi, Natalia, Fitri, Ika

yang turut membantu dan memberikan semangat kepada penulis selama

perkuliahan hingga terselesaikannya skripsi ini.

Dalam penulisan skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan –

kekurangan. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran untuk

dijadikan perbaikan pada penelitian berikutnya.

Medan, Juli 2014 Penulis,

Tri Astuti

(8)

iv

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Batasan Masalah ... 5

1.1 Pengertian Konsep Diri ... 8

1.2 Pembentukan Konsep Diri ... 11

1.3 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Konsep Diri ... 12

1.4 Mengubah Konsep Diri ... 14

2. Pengertian Layanan Bimbingan Kelompok ... 15

2.1 Jenis Kelompok Dalam Bimbingan Kelompok ... 17

(9)

v

3. Teknik Sosiodrama ... 20

3.1 Pengertian Sosiodrama ... 20

3.2 Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Sosiodrama untuk mengembangkan konsep diri...23

B. Kerangka Konseptual ... 24

C. Hipotesis ... 25

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 26

A. Jenis Penelitian ... 26

B. Subjek Penelitian ... 26

C. Desain Penelitian ... 26

D. Operasional Variabel Penelitian... 27

E. Langkah – Langkah Penelitian ... 28

F. Teknik Pengumpulan Data ... 28

G. Validasi Dan Reabilitasi Data ... 31

H. Analisis Data ... 32

I. Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 33

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN a. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 34

b. Uji Coba Alat Ukur Penelitian... 35

c. Hasil Uji Coba Validasi dan Reabilitas Konsep Diri ... 35

d. Analisis Data Hasil Uji Penelitian ... 37

e. Hasil Penelitian ... 38

1. Data Pelaksanaan Bimbingan Kelompok Sosiodrama ... 38

(10)

vi

3. Uji Hipotesis ... 42

F. Pembahasan Hasil Penelitian ... 43

BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN

a. Kesimpulan ... 45

b. Saran ... 45

(11)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Skala Likert ... 32

Tabel 3.2. Kisi–kisi Angket Konsep Diri ... 32

Tabel 4.1. Reliability Statistics ... 36

Tabel 4.2. Distribusi Sebaran Angket Konsep DiriSetelah Uji Coba...36

Tabel 4.3. One Sample Kolmogorov Smirnov Test ... 38

Tabel 4.4 Data Pelaksanaan Bimbingan Kelompok Teknik Sosiodrama ... 39

Tabel 4.5 Peningkatan Konsep Diri Siswa ... 40

(12)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lamp. 1. Angket Uji Coba Konsep Diri ... 48

Lamp. 2. Skor Uji Validitas Angket ... 51

Lamp. 3. Validasi Angket Uji Coba ... 52

Lamp. 4. Reliability Angket Uji coba ... 55

Lamp. 5. Angket Konsep diri Valid ... 56

Lamp. 6. Skor Pre - Test ... 58

Lamp. 7. RPL BK Sosiodrama Pertemuan I ... 59

Lamp.8.Tahap – Tahap Proses Kegiatan Bimbingan Kelompok Teknik Sosiodrama Pertemuan I ... 60

Lamp. 9. Teks Sosiodrama Pertemuan I ... 63

Lamp. 10. Alat Penilaian Bimbingan Kelompok Pertemuan I... 67

Lamp. 11.RPL BK Sosiodrama Pertemuan II ... 70

Lamp. 12. Tahap Proses Kegiatan Bimbingan Kelompok Teknik Sosiodrama pertemuan II ... 71

Lamp. 13. Tek Sosiodrama Pertemuan II ... 74

Lamp. 14. Alat Penilaian Bimbingan Kelompok Pertemuan II ... 78

Lamp. 15. RPL BK Pertemuan III ... 81

Lamp. 16. Tahap Proses Kegiatan Bimbingan Kelompok Pertemuan III ... 82

Lamp. 17. Materi Pertemuan III ... 85

Lamp. 18. Alat Penilaian Bimbingan Kelompok Pertemuan III ... 89

Lamp. 19. Skor Post – Test ... 92

(13)

ix

Lamp. 21. Perhitungan Uji T ... 94

Lamp. 23. Grafik Peningkatan Konsep Diri... 96

(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Belajar mengajar merupakan suatu kegiatan yang mempunyai peranan

penting dalam kehidupan manusia, sebab tidak satupun dari keberhasilan manusia

di dalam kehidupan ini tercipta tanpa melalui proses belajar. Proses belajar akan

lebih baik jika seseorang memiliki konsep diri dalam kepribadiannya. Kepribadian

seseorang ada dalam benak orang lain. Orang lain menafsirkan kepribadian

seseorang merupakan kunci untuk mengetahui bagaimana sebenarnya kepribadian

diri sendiri. Kepribadian seseorang lebih terletak pada apa yang seseorang

tampilkan dan bukan bagaimana seseorang memandang dirinya sendiri.

Pengenalan pada diri sendiri adalah salah satu panduan individu untuk

mengembangkan kepribadian pada dirinya.

Dalam bukunya yang terkenal Principle Of Psychology, William James

(1890) mengemukakan diri (self) adalah segala sesuatu yang dapat dikatakan

orang tentang dirinya sendiri, bukan hanya tentang tubuh dan keadaan psikisnya

sendiri, melainkan juga tentang anak, istri/suami, rumah, pekerjaan, nenek

moyang, teman – teman, milik, uang dan lain – lain. Kalau semuanya bagus, ia

merasa senang dan bangga. Akan tetapi, kalau ada yang kurang baik, rusak,

hilang, dan lain –lain, ia akan merasa putus asa dan kecewa.

Diri adalah semua ciri, jenis kelamin, pengalaman, latar belakang budaya,

pendidikan dan sebagainya yang melekat pada seseorang. Makin dewasa dan

(15)

2

sendiri, makin baik konsep dirinya. Lebih lanjut dijelaskan oleh James, bahwa

ada dua jenis diri, yaitu “diri” dan “aku”. Diri adalah aku sebagaimana

dipersepsikan oleh orang lain atau diri sebagai objek (objective self), sedangkan

aku adalah inti dari diri aktif, mengamati, berfikir, dan berkehendak.

Eastwood (dalam Saad 2003:39), menyebutkan bahwa konsep diri adalah

cara seseorang melihat dirinya sendiri, yang berpusat pada kesadaran diri dan

pelakunya. Konsep diri ini menjadi dasar bagi penilaian pengalaman diri

seseorang. Selanjutnya, menurut Luthans seorang ahli psikologi, konsep diri

adalah bagaimana seseorang melihat kepribadiannya dari sudut pandangan dalam

diri sendiri.

Dewasa ini, diharapkan para siswa dapat mengetahui konsep dirinya agar

dapat mengembangkan kepribadian dengan baik. Konsep diri yang diharapkan

dapat dikembangkan oleh siswa adalah konsep diri positif . Dengan konsep diri

yang baik, individu akan memiliki rasa aman dan percaya diri yang tinggi, mampu

lebih menerima dan memberi pada orang lain, mampu menciptakan interaksi

sosial yang saling mempercayai, saling terbuka, dan memiliki sensitifitas terhadap

kebutuhan orang lain. Memiliki keyakinan dan kepercayaan diri untuk

menanggulangi masalah bahkan dihadapkan dengan kegagalan sekalipun sanggup

dihadapi dengan jiwa besar.

Namun kenyataan di lapangan, siswa sangat sulit mengembangkan konsep

dirinya dengan baik. Hal ini disebabkan karena siswa yang tidak memiliki rasa

percaya diri, malu dengan keadaan dirinya, dan tidak mampu mengutarakan

pendapatnya. Padahal, hal tersebut sangat berpengaruh negatif pada

(16)

3

Berdasarkan obsevsi yang penulis lakukan pada SMA Swasta Budi Agung

Medan (3 Februari 2014), terlihat bahwa masih adanya siswa yang tidak memiliki

rasa percaya diri, misalnya pada saat guru menerangkan siswa tidak ada yang mau

bertanya padahal saat dilakukan evaluasi banyak siswa yang tidak paham akan

pelajaran yang diberikan. Malu terhadap keadaan dirinya, tidak mampu

menciptakan interaksi sosial yang saling mempercayai, saling terbuka, dan tidak

mampu menerima dan memberi lebih pada orang lain, serta tidak memiliki

sensitifitas terhadap kebutuhan orang lain. Hal – hal tersebut terjadi karena siswa

tidak memiliki konsep diri yang baik. Berdasarkan wawancara penulis terhadap

salah seorang konselor sekolah (guru BK) di SMA Swasta Budi Agung Medan (3

Februari 2014), masalah – masalah yang sering terjadi sehubungan dengan

konsep diri siswa disekolah menurut guru antara lain siswa tidak percaya diri

dengan kemampuan dirinya sendiri dan malu terhadap keadaan dirinya.

Berbagai usaha dapat dilakukan sekolah agar siswa memiliki konsep diri

dalam kehidupan disekolah maupun diluar sekolah. Di antaranya melalui

bimbingan pribadi maupun bimbingan kelompok yang dilakukan oleh konselor

sekolah (guru BK) secara mandiri. Dalam mengembangkan konsep diri pada

siswa di sekolah, peran aktif guru bimbingan konseling sangat dibutuhkan. Dalam

hal ini, penerapan layanan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama dapat

digunakan dalam membantu siswa untuk mengembangkan konsep diri.

Bimbingan kelompok dilakukan secara berkelompok yang artinya pada waktu dan

tempat yang sama diberikan layanan bimbingan kepada sejumlah orang (siswa)

(17)

4

Willis (dalam Lubis, 2013:182) teknik sosiodrama yaitu sandiwara singkat

yang menjelaskan masalah – masalah di kehidupan sosial. Bimbingan kelompok

dengan teknik sosiodrama merupakan suatu cara membantu memecahkan masalah

siswa melalui drama. Metode ini dilakukan melalui kegiatan bermain peran.

Diharapkan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama ini dapat membantu

siswa dalam meningkatkan konsep diri positif dalam dirinya.

Berdasarkan pemikiran di atas muncul pertanyaan dalam diri penulis,

berkenaan dengan cara terbaik yang dapat dilakukan guru dalam membantu siswa

dalam menumbuhkan konsep diri . Oleh karena itu penulis terdorong untuk

melakukan penelitian tentang “Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Teknik

Sosiodrama Terhadap Konsep Diri Siswa Kelas X SMA Swasta Budi Agung

Medan Tahun Ajaran 2013 –2014”.

B. Identifikasi Masalah

Siswa SMA berada dalam tahap perkembangan yang secara emosional

masih dalam masa peralihan dan sekaligus masa pembentukan karakter. Hal

tersebut menyebabkan siswa kadang – kadang kurang perhatian terhadap

lingkungannya, termasuk termasuk dalam hal konsep diri.

Dari kajian situasional atas fenomena sebagaimana dibahas pada latar

belakang di atas, terdapat sejumlah masalah yang muncul kepermukaan. Beberapa

masalah yang dapat diidentifikasikan sehuhungan dengan pengaruh penerapan

layanan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama terhadap konsep diri

siswa di SMA Swasta Budi Agung Medan, antara lain :

(18)

5

2. Konsep diri yang dimiliki siswa belum mencapai hasil yang diharapkan.

3. Guru belum menggunakan teknik yang tepat dalam mengembangkan

konsep diri pada siswa.

C. Batasan Masalah

Keterbatasan penulis dalam waktu dan untuk menghindari

kesimpangsiuran dalam penelitian ini, maka penulis membatasi permasalahan

pada “Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Sosiodrama Terhadap

Konsep Diri Siswa Kelas X SMA Swasta Budi Agung Medan tahun ajaran

2013-2014”.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas, maka penulis

merumuskan permasalahan penelitian “Apakah ada pengaruh layanan bimbingan

kelompok teknik sosiodrama terhadap peningkatan konsep diri siswa Kelas X

SMA Swasta Budi Agung Medan tahun pelajaran 2013-2014?”

E. Tujuan Penelitian

Bertitik tolak dari rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah

“Untuk mengetahui pengaruh layanan bimbingan kelompok teknik sosiodrama

terhadap konsep diri siswa Kelas X SMA Swasta Budi Agung Medan Tahun

(19)

6

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoritis dan praktis.

Manfaat tersebut antara lain :

1. Manfaat teoritis, secara teoritis penelitian ini dapat memperkaya khasana

teori psikologi tentang konsep diri dan teknik sosiodrama dalam pelayanan

bimbingan dan konseling dan menambah wawasan tentang teori bimbingan

dan konseling.

2. Manfaat praktis, secara praktis penelitian ini dapat membantu siswa

meningkatkan aktivitas belajar dan dapat mengembangkan konsep diri dan

diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai alternatif dalam

meningkatkan konsep diri siswa melalui bimbingan kelompok teknik

(20)

45

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan

layanan bimbingan kelompok teknik sosiodrama terhadap konsep diri siswa kelas X

SMA Swasta Budi Agung Medan. Diketahui bahwa diperoleh hasil nilai t test 22,582

> 1,833 dinyatakan signifikan. Berdasarkan hasil penelitian ini, hipotesis yang

berjudul “ada pengaruh layanan bimbingan kelompok teknik sosiodrama terhadap

konsep diri siswa Kelas X SMA Swasta Budi Agung Medan Tahun Ajaran 2013 -

2014” dapat diterima.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka sebagai tindak lanjut penelitian ini

disarankan hal–hal sebagai berikut :

1. Guru BK agar mempertimbangkan dan lebih mengembangkan program

layanan bimbingan kelompok teknik sosiodrama untuk meningkatkan

konsep diri siswa.

2. Diharapkan siswa lebih serius dalam mengikuti layanan–layanan bimbingan

dan konseling di sekolah yang diberikan oleh guru BK, agar siswa dapat

meningkatkan konsep diri yang dimilikinya.

3. Mengingat bahwa layanan bimbingan kelompok teknik sosiodrama dapat

meningkatkan konsep diri siswa, maka selayaknya layanan bimbingan

(21)

46

4. Diharapkan sekolah lebih mendukung dan memfasilitasi kegiatan layanan

bimbingan dan konseling di sekolah agar tujuan yang diharapkan lebih

(22)

47

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Djamarah,S.B, dan Zain, Aswan. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta

Hutagalung, Inge. 2007. Pengembangan Kepribadian. (Cetakan Pertama). Jakarta: Indeks

Lumongga, Namora. 2011. Memahami Dasar – Dasar Konseling Dalam Teori Dan Praktik. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Mulyadi. 2010. Diagnosis Kesulitan Belajar. (Cetakan Kedua). Yogyakarta: Nuha Litera

Mulyaningtyas, Renita. Bimbingan Konseling SMA (Untuk Kelas X). Jakarta: Esis

Pervin, A.L dan Cervone, Daniel. 2010. Psikologi Kepribadian. (Edisi Kesembilan). Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Prayitno, dan Amti Erman 2004. Dasar-dasar Bimbingan Konseling. Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta

Prayitno. 2004. Layanan Bimbingan Dan Konseling Kelompok (Dasar Dan

Profil). Jakarta : Ghalia Indonesia

Romlah.2001. Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok. Jakarta: Grasindo

Saad, M. Hasballah. 2003. Perkelahian Pelajar. (Cetakan Pertama). Yogyakarta: Galang Press

Sanjaya, Wina. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. (Cetakan Ketujuh). Jakarta: Prenada Media Group

Sarwono, W.Sarlito. 2011. Psikologi Remaja. (Cetakan ke-14). Jakarta: Rajawali Pers

Suryabrata, Sumadi. 2010. Metodologi Penelitian. Jakarta : Rajawali Pers

Tohirin, 2011.Bimbingan dan Konseling di Sekolahdan Madrasah.Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

Wibowo, M.E. 2005. Konseling Kelompok Perkembangan. (Cetakan Pertama). Semarang: UPT UNNES PRESS.

(23)

Gambar

Tabel 3.1. Skala Likert   ..................................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Jika Saudara bersedia menjadi responden dan dilakukan pengukuran kualitas tidur, maka saya mohon untuk menandatangani persetujuan dan mengisi kuesioner yang

The training workshop series for farmer leaders is the foundation of the technical assistance provided to program participants. The workshop series should

Penelitian ini penting untuk dilakukan karena melihat pada kondisi atau kenyataan bahwa individu yang mengalami kecemasan ketika akan mengikuti ujian masuk dalam perguruan

(2) Apakah teknik terapi latihan pada fraktur pertrocanther femur dekstra dapat memelihara atau menjaga (a) kekuatan otot (b) mengurangi nyeri (c)mengurangi oedem atau bengkak

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan atau masukan bagi Sentra Pasar Batik Danar Hadi Surakarta tentang apa yang menjadi kelemahan dan kelebihan

Di atas telah disebutkan perihal hubungan timbal balik antara kompetensi penerjemahan dan kualitas terjemahan. Jika kompetensi penerjemahan yang dimiliki seseorang

Pemberian Ekstrak Buah Pare (Momordica charantia L.) dan Kontrasepsi Oral terhadap Perkembangan Struktur Histologis Folikel Ovarium Mencit (Mus..

Praise to Allah SWT the lord of the world, who has given mercy and blessing so that this thesis with a title THE DESIGN OF HOT MIXTURE THIN SURFACING CONTAINING ASBUTON