• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proses Penyusunan Anggaran Pada Pengadilan Agama Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Proses Penyusunan Anggaran Pada Pengadilan Agama Medan"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Haruman, Tendi & Rahayu, Sri, 2007, Penyusunan Anggaran Perusahaan, Edisi kedua, Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta

Munandar, M, 2001, Budgeting, Perencanaan kerja pengkoordinasian kerja pengawasan kerja, Edisi pertama, BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta

Purwanti, Ari & Darsono, 2008, Penganggaran Perusahaan, Penerbit Mitra Wacana Media, Jakarta

(2)

BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian Anggaran

Para pengelola lembaga akan selalu berupaya bertindak profesional dalam rangka mencapai apa yang menjadi tujuannya. Dalam prakteknya harus dilandasi oleh konsep-konsep manajemen yang memang sudah berlaku secara universal.

Dalam pengelolaan lembaga, manajemen menetapkan tujuan (goals) dan sasaran (objectives) dan kemudian membuat rencana kegiatan untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut. Secara umum manajemen dapat diartikan sebagai suatu proses yang terdiri dari perencanaan (planing), pengorganisasian (organizing), pengarahan (actuating), dan pengendalian (controling) dalam upaya pencapaian tujuan secara efektif dan efisien. Dari keempat fungsi tersebut, maka planing sebagai fungsi yang memegang peranan yang sangat penting karena merupakan dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi lain.(Haruman,2007:1)

(3)

Menurut Munandar (2001:1)“Yang dimaksud dengan Penganggaran Perusahaan adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis, yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yang dinyatakan dalam unit (kesatuan moneter) dan berlaku untuk jangka waktu tertentu yang akan datang.”

Menurut Darsono (2008:2) “Anggaran ialah rencana tentang kegiatan perusahaan yang mencakup berbagai kegiatan operasional yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain sebagai pedoman untuk mencapai tujuan dan sasaran suatu organisasi.”

Pada Pengadilan Agama penganggaran dianggap sebagai salah satu acuan untuk melaksanakan suatu kinerja proyek yang akan berlangsung selama satu tahun anggaran. Dalam hal ini anggaran disusun berdasarkan kebutuhan dari kegiatan yang akan dilaksanakan. Penyusunan anggaran untuk keseluruhan belanja anggaran yang akan di pergunakan dalam satu tahun dilakukan pada bulan Desember dan pencairan dananya dilakukan setiap bulannya, maka bendahara diwajibkan membuat rencana penarikan dana bulanan, yang dibuat secara rinci sesuai RKA KL untuk satu tahun.

B. PerananAnggaran

Peranan anggaran pada suatu perusahaan merupakan alat untuk membantu manajemen dalam pelaksanaan, fungsi perencanaan, koordinasi, pengawasan dan juga sebagai pedoman kerja dalam menjalankan perusahaan untuk tujuan yang telah ditetapkan.( http://penganggaranprh.blogspot.com)

(4)

kegiatanyang akan dilakukan selama satu tahun, artinya segala sesuatunya telah matang direncanakan oleh Komite Anggaran dan telah disetujui oleh Mahkamah Agung. Kedua, menjadi tolak ukur keberhasilan manajemen khususnya bagian Keuangan di Pengadilan Agama Meadan dalam melaksanakan tugasnya yang dinilai pada saat evaluasi kinerja.

Pada setiap akhir masa anggaran Pengadilan Agama Medan akan melaksakan audit untuk mengetahui sejauh mana anggaran terealisasi guna sebagai acuan untuk kegiatan yang akan berlangsung ditahun anggaran berikutnya.

C. Manfaat Anggaran

Menurut Marconi dan Siegel dalam Hehanusa manfaat anggaran adalah : 1. Anggaran merupakan hasil dari proses perencanaan, berarti anggaran mewakili kesepakatan negosiasi di antara partisipan yang dominan dalam suatu organisasi mengenai tujuan kegiatan di masa yang akan datang.

2. Anggaran merupakan gambaran tentang prioritasa lokasi sumber daya yang dimiliki karena dapat bertindak sebagai blue print aktivitas perusahaan.

3. Anggaran merupakan alat komunikasi internal yang menghubungkan departemen (divisi) yang satu dengan departemen (divisi) lainnya dalam organisasi maupun dengan manajemen puncak.

(5)

5. Anggaran sebagai alat pengendalian yang mengarah manajemen untuk menentukan bagian organisasi yang kuat dan lemah, hal ini akan dapat mengarahkan manajemen untuk menentukan tindakan koreksi yang harus diambil. 6. Anggaran mempengaruhi dan memotivasi manajer dan karyawan untuk bekerja dengan konsisten, efektif dan efisien dalam kondisi kesesuaian tujuan antara tujuan perusahaan dengan tujuan karyawan.

D. Komite Anggaran

Pada Pengadilan Agama Medan komite anggaran disebut sebagai pejabat pengguna anggaran. Pejabat pengguna anggaran adalah sebagai berikut:

PEJABAT PENGGUNA ANGGARAN

Gambar 3.1 Pejabat Pengguna Anggaran Sumber :Pengadilan Agama Medan

Pengguna Anggaran Menteri / Pimpinan Lembaga

(1)

Kuasa Pengguna Anggaran Kepala Satuan Kerja

(6)

Keterangan gambar :

(1) Pengguna anggaran adalah sekretaris Mahkamah Agung (2) Tidak boleh merangkap (5)

(3), (4) dan (5) tidak boleh saling merangkap

Dalam hal jumlah pegawai tidak mencukupi maka (2) dapat merangkap (3),(4). E. Proses Penyusunan Anggaran Pada Pengadilan Agama Medan

Proses penyusunan anggaran adalah tahap kegiatan yang dilakukan dalam penyusunan anggaran sehingga tersusun dan menjadi pegangan manajemen dalam kegiatan operasionalnya.

(7)

Tabel 3.1 : Rincian Belanja Pengadilan Agama Medan

(8)
(9)

Tabel 3.3 : Rincian Belanja Pengadilan Agama Medan

(10)
(11)

Tabel 3.5 : Rincian Belanja Pengadilan Agama Medan

(12)

Dari table di atas dapat dilihat jenis-jenis anggaran yaitu sebagai berikut: A. Belanja non operasional

1) Pakaian dinas pegawai Rp.22.790.000

2) Pakaian supir/Pramubakhti/Satpam Rp. 8.420.000 3) Honor pengelola anggaran Rp.45.600.000

4) Honor koorwil Simak-BMN Rp.12.600.000

5) Konsultasi/Koordinasi Rp.53.536.000

6) Rapat-rapat Rp. 3.000.000

B. Pembayaran gaji dan tunjangan

1) Pembayaran gaji dan tunjangan Rp.4.388.141.000 C. Penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran

1) Perawatan gedung kantor Rp.39.300.000 2) Perawatan sarana gedung Rp.18.600.000 3) Perawatan inventaris kantor Rp.25.500.000 4) Perawatan kendaraan roda 4 Rp.36.000.000 5) Perawatan kendaraan roda 2 Rp.18.000.000 6) Langganan daya dan jasa Rp.254.760.000

7) Jasa pengiriman surat Rp. 4.200.000

(13)

Proses penyusuna anggaran

Berikut prosedur penyusunan anggaran pada Pengadilan Agama Medan : Proses Penyusunan Anggaran

Pada Pegadilan Agama Medan

Sumber : Pengandilan Agama Medan

Gambar 3.2 Proses Penyusunan Anggaran Pengadilan Agama Medan Keterangan gambar:

Proses penyusunan anggaran pertama adalah setiap unit satuan kerja harus memberikan rancangan anggaran yang akan disusun untuk periode tahun yang akan datang agar pemerintah dapat membuat rancangan seberapa besar anggaran yang akan di keluarkan pada tahun yang akan datang. Kemudian setelah rancangan tersebut di setujui oleh Mahkamah Agung maka di keluarkan APBN, dari APBN kemudian disalurkan ke Perbendaharaan Negara yang bertugas mengelola dan pertanggungjawaban keuangan negara.

APBN Perbendaharaan

Negara

Kuasa Pengguna Anggaran Kepala Satuan Kerja

PenanggungJawab Menteri / Pimpinan

Lembaga Bendahara Umum Negara

(14)

Dari Perbendaharaan Negara Kemudian disalurkan lagi ke Bendahara Umum Negara sebagai pejabat yang diberi tugas untuk melaksanakan fungsi bendahara umum Negara. Kemudian anggaran tersebut di berikan kepada Pengguna Anggaran, Menteri / Pimpinan Lembaga. Pada pengguna anggaran yang berperan sebagai penanggungjawabnya adalah Sekretaris Mahkamah Agung, dari Pengguna anggaran kemudian disalurkan lagi melalui Pejabat Perbendaharaan yang meliputi Kuasa Pengguna Anggaranya itu Pejabat yang memperoleh kuasa dari PA untuk melaksanakan sebagian kewenangan dan tanggungjawab Penggunaan Anggaran pada Kementerian Negara/Lembaga yang bersangkutan, dan Kuasa Pengguna anggaran juga bertugas untuk menentukan Penanggungjawab Kegiatan, Pembuat Komitmen, Penguji SPP, Penandatanganan SPM, dan Bendahara pengeluaran.

(15)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

Dari pembahasan yang telah dilakukan pada BAB sebelumnya maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan dan saran mengenai proses penyusunan anggaran pada PengadilanAgama Medan.

A. Kesimpulan

Penganggaran pada Pengadilan Agama Medan merupakan alat yang dipergunakan sebagai acuan untuk melaksanakan suatu kinerja proyek yang akan berlangsung selama satu tahun anggaran. Pengganggaran memiliki peranan sebagai tolak ukur keberhasilan manajemen dalam menjalankan tugasnya. Anggaran pada Pengadilan Agama Medan disusun berdasarkan kebutuhan yang ada, yaitu dengan menyesuaikan kebutuhan dana yang akan dipergunakan dalam satu masa anggaran.

B. Saran

(16)

BAB II

PROFIL LEMBAGA

A. Sejarah Singkat Pengadilan Agama Medan

Bertitik tolak dari Peraturan Pemerintah No. 45 Tahun 1957, maka setiap ada Pengadilan Negeri ada sebuah Pengadilan Agama / Mahkamah syariah yang daerah hukumnya sama dengan daerah hukum Pengadilan Negeri tersebut.

Sebagai pelaksanaan dari Peraturan Pemerintah ini keluarlah Penetapan Menteri Agama No. 58 Tahun 1957 yang isinya antara lain pembentukan 11 Pengadilan Agama / Mahkamah Syariah di Sumatera Utara dan satu Pengadilan Tinggi Agama / Mahkamah Syariah Provinsi di Medan.

Namun pada awal-awalnya Pengadilan Agama Medan belum memiliki kantor sendiri, barulah pada tanggal 10 Juli 1978 Pengadilan Agama Kelas IA Medan dibentuk berdasarkan Surat Penetapan Menteri Agama Nomor : 58 tahun 1957. Gedung Pengadilan Agama Kelas IA Medan yang lama terletak di Jalan Turi No. 18-A Medan, lebih dari 28 tahun dibangun berdasarkan DIPA Departemen Agama Tahun Anggaran 1977/1978, dan diresmikan pemakaiannya pada tanggal 10 Juli 1978 oleh Bapak H. Ichtijanto, S.A., S.H, Direktur Pembinaan Badan Peradilan Agama RI, mengingat tanah yang dikelilingi rumah/pemukiman penduduk, maka gedung lama tidak dapat dikembangkan sesuai standard Pengadilan Agama Kelas IA yang ada di Sumatera Utara.

(17)

DIPA Tahun 2005 dibangun gedung Kantor Pengadilan Agama Medan berlantai II di Jalan Protokol Sisingamangaraja Km. 8.8 No. 198, Telp. (061) 7851712, Kelurahan Timbang Deli, Kecamatan Medan Amplas, Kota Medan, dibangun diatas tanah seluas 2.350 M2 dengan sumber dana yang berasal dari APBN tahun 2004, sedangkan luas Bangunan saat ini seluas 870 M2 , diperoleh melalui DIPA Pengadilan Tinggi Agama Medan Tahun 2005 dan diresmikan penggunaannya pada hari senin, tanggal 10 Juli 2006 oleh Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia Bapak Prof. Dr. H. Bagir Manan, S.H., M.CL.

Pada tahun 2007 Pengadilan Agama Kelas IA Medan mendapat perluasan gedung kantor seluas 60 M2 dengan pelaksanaan pekerjaannya dilakukan 2 tahap, Tahap pekerjaan I volume pekerjaan telah dilaksanakan 100 % pada tahun 2007, melalui DIPA Pengadilan Agama Kelas IA Medan tahun 2007, dan pekerjaan tahap ke II dilaksanakan pada tahun 2008 melalui DIPA Pengadilan Agama Kelas IA Medan tahun 2008.

1. Visi dan Misi

(18)

Visi:

”Terwujudnya Pengadilan Agama Medan yang bersih dan bermartabat menuju badan pengadilan yang agung ”.

Misi:

1. Meningkatkan profesionalisme aparatur pengadilan agama medan. 2. Meningkatkan pelayanan prima yang berkeadilan.

3. Meningkatkan menajemen pengadilan agama medan yang moderen. 4. Meningkatkan kredibilitas, transparansi dan akuntabilitas.

serta dirangkaikan dengan motto :

”Melayani Dengan Hati dan Hati - Hati” 2. Arti Logo Pengadilan Agama Medan

Pengadilan Agama Medan memiliki logo yang mempunyai makna tersendiri,Adapun arti Logo Pengadilan Agama Kelas IA Medan meliputi dari beberapa bagian, diantaranya adalah :

1. Garis tepi : 5 (lima) garis yang melingkar pada sisi luar lambang menggambarkan 5 (lima) sila dari Pancasila.

2. Tulisan : Tulisan "Pengadilan Agama Medan" yang melingkar diatas sebatas garis lengkung perisai bagian atas menunjukkan Badan, Lembaga Pengguna Lambang tersebut.

(19)

sudah dilepas dari busurnya untuk menjalankan fungsinya memberantas ketidak adilan dan menegakkan kebenaran. Jadi pada lambang Pengadilan Agama Medan, Cakra digambarkan sebagai Cakra yang "Aktif" bukan cakra yang "statis".

4. Perisai Pancasila : Perisai Pancasila terletak ditengah-tengah cakra yang sedang menjalankan fungsinya memberantas ketidak adilan dan menegakkan kebenaran. Hal itu merupakan cerminan dai pasal 1 UU Nomor 14 tahun 1970 yang rumusnya "Kekuasaan Kehakiman adalah Kekuasaan Negara yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan berdasarkan Pancasila, demi terselenggaranya Negara Hukum Republik Indonesia".

5. Untaian Bungan Melati : Terdapat 2 (dua) untaian bunga melati masing-masing terdiri atas 8 (delapan) bunga melati, melingkar sebatas garis lengkung perisai bagian bawah, 8 (delapan) sifat jeteladanan dalam kepemimpinan (Hastabrata).

(20)

mengandung arti Bagus, Utama, Kebaikan. sedangkan kata "Yukti" mengandung arti Sesungguhnya, Nyata. Jadi kata "Dharmayukti" mengandung arti Kebaikan / Keutamaan Yang Nyata/ Yang Sesengguhnya yakni yang berujud sebagai Kejujuran, Kebenaran dan Keadilan.

3. Rencana Strategis

Menunjuk kepada visi dan misi serta motto dan program kerja Pengadilan Agama Medan yang bertekad untuk membangun sistem peradilan yang bermartabat dan berwibawa dalam sebuah peradilan yang bersih, adil, benar, jujur, dan netral, maka Pengadilan Agama Medan telah membangun rencana strategis (RENSTRA) sebagai berikut :

1. Perubahan paradigma mengadili menjadi paradigma menyelesaikan masalah dan sengketa hukum.

Paradigma ini mencakup 3 strategi pokok :

Pertama: Revitalisasi fungsi Pengadilan Agama Medan untuk mendamaikan para pihak yang menghadapi masalah dan sengketa hukum. Hakim wajib berusaha secara sungguh-sungguh meyakinkan pihak-pihak dalam menyelesaikan sengketa hukum secara damai.

Kedua: Menata kembali cara penyelesaian perkara menjadi lebih efisien, efektif, produktif dan mencerminkan keterpaduan sistem kerja, agar suatu proses perkara benar-benar mengedepankan pelayanan hukum yang berkualitas baik.

(21)

2. Pembinaan Sumber Daya Manusia (SDM).

Meningkatkan pembinaan sdm melalui pendidikan dan pelatihan untuk terujudnya profesionalisme jajaran pejabat dan pegawai di lingkungan Pengadilan Agama Medan.Strategi ini dilakukan untuk menanamkan kembali integritas dan karakter adil, jujur, bermartabat dan dapat dipercaya.

3. Pembinaan Sistem Pengelolaan Peradilan.

Pengelolaan sistem peradilan pada Pengadilan Agama Medan meliputi dua aspek, yakni sistem pengelolaan administrasi umum dalam lingkungan kesekretariatan (umum, kepegawaian, dan keuangan,) dan sistem pengelolaan perkara pada lingkungan kepaniteraan.Selain itu juga dilakukan pengelolaan terhadap bidang organisasi dan kelembagaan.Pembinaan sistem pengelolaan mencakup pembinaan tenaga kesekretariatan dan kepaniteraan, kelompok kerja (timwork), keuangan, prasarana dan sarana, sistem pengawasan keorganisasian dan kelembagaan, perencanaan, dan lain-lain.Strategi ini dilakukan agar kinerja Pengadilan Agama Medan dapat terlaksana secara efektif, efisien dan akuntabel.

4. Peningkatan sarana dan Prasarana.

Sarana dan Prasarana adalah alat penunjang pelaksanaan TUPOKSI Peradilan untuk terujudnya pelaksanaan tugas dan fungsi-fungsi secara efisien dan efektif dibutuhkan sarana dan prasarana serta fasilitas IT yang memadai.

5. Pengembangan Sistem Informasi.

(22)

informasi yang akurat kepada masyarakat dan memberikan pelayanan hukum secara efektif dan bertanggung jawab. Keterbukaan informasi sudah berjalan namun masih perlu peningkatan baik sarana dan prasana maupun sumber daya manusianya, oleh karena itu Pengadilan Agama Medan akan meningkatkan program tersebut untuk tahun-tahun berikutnya. Dan seiring itu Wakil Ketua Pengadilan Agama Medan telah menerbitkan surat keputusan Nomor: W2-A1/2654/HM.02.3/XII/2010 Tanggal 14 Desember 2010 Tentang Tim Teknologi Informasi (TI) Pada Pengadilan Agama Medan.

6. Pengendalian terhadap tindakan yang merugikan rakyat pencari keadilan Pengendalian ini dilakukan secara preventif dan represif melalui sistem Pengawasan Internal Melekat dan Pengawasan Reguler terhadap sistem, pejabat dan pegawai Pengadilan Agama Medan.Strategi pengendalian dilaksanakan melalui pengawasan yang terus menerus oleh atasan langsung kepada bawahannya dan atau juga oleh Hakim Pengawas yang telah ditunjuk terhadap bidang-bidang kerja di Pengadilan Agama Medan.

B. Jenis kegiatan

Pengadilan Agama Medan adalah instansi pemerintah yang bernaung dibawah Departemen Agama yang bergerak di bidang peradilan. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh pengadilan agama adalah sebagai berikut :

1. Kasus perceraian 2. Kasus hak asuh anak

(23)

C. Struktur Organisasi

(24)

STRUKTUR ORGANISASI

(25)

Nama-Nama Ketua Pengadilan Agama Medan

Berikut ini adalah nama-nama Ketua yang pernah menjadi Pimpinan di Pengadilan Agama Medan, yaitu :

1. Hamzah Nasution (1972-1974)

2. Drs. Matardi E, SH (1974-1975)

3. Amiruddin Ibrahim, BA (1975-1979)

4. Drs. A. Ri'fat Yusuf (1979-1992)

5. Drs. H. Amran Suadi, SH., M.Hum (1992-1997)

6. Drs. H. Syahron Nasution, SH., MH (1997-2002)

7. Drs. Habibuddin, SH., MH (2002-2006)

8. Drs. H. Jamilus, SH., MH (2006)

9. Drs. H. Pahlawan Harahap, SH., MA (2006-2008)

10. Drs. H. Muh. Arief Musi, SH (2008-2011)

11. Drs. H. Mohd. Nor Huldrien, SH., MH (2011-sekarang)

Hakim Dra. Rubiah

Dra. Hj. Rosmiarti Makmur Drs. H. Mohd. Hidayat Nassery Drs. M. Jasman

H. Abd. Rahim, SH

(26)

Drs. H. Husin Ritonga, MH Dra. Hasdina Hasan, SH.,MH Dra. Harmala Harahap, SH.,MH Drs. H. Abd. Halim Ibrahim, MH H. Zuhri, SH., MH

Drs. P. Ali Yahya Siregar, SH

Pimpinan Pengadilan Agama

Ketua : Drs. H. Mohd. Nor Huldrien, SH., MH Wakil Ketua : Drs. Misran, SH., MH

Panitera

Panitera / Sekretaris : H. hilman Lubis, SH.,MH Wakil Panitera : Drs. Muslih

Wakil Sekretaris : Arwin, SH Panitera Muda(Panmud)

Panmud Permohonan : Fakhruddin Siregar, S.Ag Panmud Gugatan : Supriati, SH

Panmud Hukum : Jumrik, SH

Staff Panmud gugatan : M. Iqbal Zulfikar, SE Staff Panmud Hukum : Siti Fahleni, S.Hi Bagian Tata Usaha

(27)

Kasub. Keuangan : Hasbin, SH

Bendahara Penerimaan : Derhana Hasibuan, SH

Bendahara Pengeluaran : Ridwan Affandy Rangkuti, SH

Kasir : Nora Florenda, SH

Pembuat Daftar Gaji : Van Stevid Situmorang, Amd

Fungsional Kepaniteraan Panitera Pengganti Zulkifli Sitorus, SH

Dra. Hj. Nurlela br.Ginting Husna Ulfa, SH

Hj. Jumini, SH Hj. Ismarnis, SH Rahmah, SH

Roslilawati Siregar, SH Dra, Hj. Hamidah

Hj. Sri Handayani, S.Ag.,MH Ridwan, SH

Gusneti, SH

Muzakir Walad, S.Hi Derhana Haibuan, S.Hi Sabri Usman, SH

(28)

Indra Zulham

Fuadi Can Nasution, SH Haryoto

Marwis Armen, SH Saidi Wahono

Siswoyo, S..Kom., MH M. Iqbal Zulfikar, SE Muhammad Mulianto Abdi Nasution

Pramubhakti Suheri

(29)

Nazmi Khairiah

Riski Anggia Putri Sitorus D. Job Description

Berikut ini adalah Job Description dari setiap unit pada PengadilanAgama Medan yang terdiri dari :

1. Hakim

Tugasnya adalah :

a. Melaksanakan tugas yuridis yaitu : “Memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara - perkara di tingkat pertama antara orang – orang yang beragama Islam di bidang:

- Perkawinan.

- Kewarisan, wasiat dan hibah, yang dilakukan berdasarkan hukum Islam. - Wakaf dan shadaqah.

- Ekonomi Syariah.

b. Mendorong terselenggaranya pemeriksaan persidangan yang fair serta menjunjung tinggi kemandirian Pengadilan Agama.

c. Menjadi hakim anggota dalm majelis hakim, dimana di dalam majelis tersebuut berupaya melakukan kreasi dan inovasi pemikiran sehingga putusan dan penetapan yang dijatuhkan mempunyai kualifikasi yang memenuhi standar professional.

(30)

e. Menjalankan tugas dengan mengikuti perkembangan teknologi, antara lain membuat putusan dengan menggunakan komputer dan tidak lagi menggunakan mesin ketik manual.

f. Mengisi buku tugas dan lembaran kinerja harian hakim secara jujur dan objektif serta mempertanggung jawabkan kepada pimpinan.

g. Mempelajari referensi, putusan, yurispedensi dan peraturan perundang – undangan dan mencatat dalam catatan harian.

h. Memeriksa berita acara persidangan dan mengajukan koreksi terhadap konsep berita acara persidangan.

i. Memberi peringatan kepada Panitera Pengganti apabila sewaktu – waktu terlambat mengajukan berita acara atau mengajukan tidak pada waktunya.. j. Memberi peringatan kepada Juru Sita Pengganti agar melaksakan

pemanggilan dan pemberitahuan menurut norma kepatutan.

k. Mengikuti jalannya persidangan dan permusyawaratan majelis dan mencatat jika terjadi ketidaksepakatan(dissenting opinion).

l. Melakukan pemeriksaan setempat (PS) atas objek sengketa dan memeriksa berita acara pemeriksaan setempat.

m. Membuat / menanda tangani putusan dan penetapan, meskipun terjadi dissenting opinion.

n. Memeriksa berkas, buku register, buku induk dan jurnal perkara.

(31)

p. Melakukan anonimisasi putusan perkara yang ditangani dalam majelis yang bersangkutan.

q. Melaksanakan pengawasan terhadap tindak lanjut temuan pelaksaan pengawasan yang ada.

r. Sewaktu – waktu apabila diperlukan membantu periksaan yang dilakukan Hakim Tinggi Pengawas maupun Badan Pengawasan Mahkamah Agung.

s. Menyampaikan secara rutin hasil pengawasan kepada koordinator pengawasan.

2. Pimpinan Pengadilan Agama Tugasnya adalah :

a. Memimpin jalannya peradilan di wilayah hukum Pengadilan Agama Medan dan bertanggung jawab mewujudkan visi dan misi Pengadilan Agama Medan. b. Menjalin hubungan yang baik dengan pemerintah daerah sepanjang tidak

mempengaruhi kemandirian badan peradilan.

c. Menjaga dan mempertahankan kemandirian Pengadilan Agama Medan dan berusaha keras menghindarkan diri dari prilaku unprofesional conduct.

d. Memberikan keterangan, pertimbangan dan nasihat tentang hukum Islam kepada instansi pemerintah didaerah hukumnya apabila diminta.

e. Melaksanakan tugas dan kewenangan lain berdasarkan undang-undang.

f. Mengadakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim, Panitera, Sekretaris, dan Juru Sita.

(32)

h. Mengatur pembagian tugas para Hakim.

i. Membagikan semua berkas perkara dan atau surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara yang diajukan ke pengadilan kepada Majelis Hakim untuk diselesaikan.

j. Menetapkan perkara yang harus diadili berdasarkan nomor urut, tetapi apabila terdapat perkara tertentu yang karena menyangkut kepentingan umum harus segera diadili, maka perkara itu didahulukan.

k. Mengawasi kesempurnaan pelaksanaan penetapan atau putusan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap, mulai dari pengajuan permohonan eksekusi, sidang aanmaning, perintah eksekusi dan pelaksanaannya di lapangan.

l. Menunjuk beberapa orang hakim untuk menjadi Hakim Pengawas Bidang gugatan, permohonan, Bindalmin dan evaluasi / umum.

m. Melaksanakan permintaan bantuan pemanggilan, pemberitahuan, pengumuman, penyitaan dan eksekusi dari pengadilan agama di wilayah hukum daerah lain.

n. Menjalankan rutinitas keseharian dan kedisiplinan sebagai Pegawai Negeri Sipil serta menjaga hartkat dan martabat sebagai pejabat.

o. Mendorong semangat kerja, disiplin, kemampuan, keterampilan, kejujuran, ketelitian dan kecermatan seluruh pegawai Pengadilan Agama Medan terhadap tugas pokok masing-masing.

(33)

q. Menjalankan tugas sebagai supporting unit Pengadilan Tinggi Agama Makassar antara lain dengan memberikan laporan kegiatan secara benar dan tepat waktu, baik dalam tugas pelaksanaan teknis, maupun non teknis.

3. Panitera / Sekretaris Tugasnya adalah :

a. Merencakan dan melaksanakan pemberian pelayanan teknis di bidang administrasi perkara, administrasi kesekretariatan dan administrasi lainnya di lingkungan Pengadilan Agama Medan.

b. Mengawasi, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas sesuai dengan kebijakan teknis ketua Pengadilan Agama Medan serta peraturan lainnya dan melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh pimpinan.

c. Melaksanakan administrasi Kepaniteraan, melaksanakan koordinasi dengan meja I, II dan III dalam pelaksanaan tugas.

d. Mengevaluasi setiap bidang tugas dan melaporkannya kepada Panitera, membantu Hakim dalam persidangan dan melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan.

e. Melaksanakan pembinaan, pelayanan teknis administrasi Kesektariatan, membantu Panitera, membuat program kerja, DIK DUP RPU dan mengkoordinir pelaksanaan tata persuratan sesuai arsip dinamis, melaksanakan kebijakan atasan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

4. Panitera Muda (Panmud)

(34)

Tugasnya adalah :

a. Membantu Wakil Panitera menyelenggarakan administrasi perkara dan mengatur tugas Panitera Pengganti.

b. Mengorganisasikan tugas – tugas yang berkaitan dengan perkara gugatan agara berjalan dengan tertib dan lancer.

c. Mengikuti dan mencatat proses gugatan, yaitu: 1. Sejak pendaftaran perkara,

2. Proses perkara dari meja ke meja, 3. Pemanggilan pihak – pihak, 4. Persidangan,

5. Pengajuan upaya hokum,

6. Sampai perkara tersebut mempunyai kekuatan hukum tetap dan 7. Pelaksanaan keputusan

d. Menjaga pelaksanaan instrumen berkas perkara gugatan agar tetap selalu dijalankan dan melaporkan kepada Wakil Panitera tentang pelaksanaannya maupun kendala pelaksanaannya.

e. Mempersiapkan salinan atau turunan putusan pengadilan menurut ketentuan peraturan perundang – undanga yang berlaku.

f. Bersama Wakil Panitera turut bertanggung jawab atas pengurusan berkas perkara, penetapan atau putusan, dokumen, akta, buku daftar, biaya perkara dan surat – surat lain yang disimpan di Kepaniteraan. g. Menjalankan perintah Wakil Panitera bahwa semua daftar, catatan,

(35)

dari ruangan kepeniteraan, kecuali atas izin Ketua Pengadilan Agama berdasarkan ketentuan undang – undang.

h. Membantu Wakil Panitera mengatur pelaksanaan Sistem Administrasi Perkara(SIADPA).

i. Membantu merumuskan instrumen – instrumen kinerja agar peoses administrasi perkara gugatan dapat berjalan dengan tertib.

j. Membantu Wakil Panitera di dalam mengatur pelaksanaan tugas bantuan pemanggilan, pemberitahuan, sita dan eksekusi dari Pengadilan Agama di daerah lain.

k. Melaksanakan tugas di luar jam dinas apabila sewaktu-waktu volume pekerjaan meningkat melebihi waktu yang tersedia.

l. Membantu Wakil Panitera melaksanakan tugas sebagai petugas meja III yaitu melakukan pemeriksaan akhir terhadap berkas perkara gugatan untuk disimpan pada tempat arsip.

m. Memeriksa penulisan buku-buku register, jurnal, buku induk, laporan-laporan dan risalah lainnya yang berkaitan dengan tugas kepaniteraan. n. Menyiapkan laporan yang diperlukan kepada Pengadilan Tinggi

Agama dan Mahkamah Agung dan mengirimkannya tepat waktu. o. Mengisi lembaran kinerja harian bidang kepaniteraan gugatan. 2. Panitera Muda Hukum

Tugasnya adalah :

(36)

b. Membagi tugas kepada staf sesuai dengan fungsi masing -masing. c. Memberikan bimbingan, petunjuk kepada staf tentang mekanisme

pelaksanaan tugas.

d. Mengumpulkan, mengolah, mengkaji danmenyajikan statistik perkara, menyusun, membuat laporan perkara, daftar penasehat hukum, menyimpan arsip administrasi perkara sesuai dengan pola Bindalmin. e. Menyimpan berkas perkara yang telah berkekuatan Hukum tetap ke

dalam box diruang arsip.

f. Menindaklanjuti Surat Masuk dan Keluar sesuai dengan kebutuhan. g. Memberikan pertimbangan, rekomendasi, kenaikan pangkat, izin cuti

dan DP 3 bagi staf kepaniteraan hukum.

h. Melaksanakan pelajaran administrasi tentang observasi, riset dari perguruan tinggi, mahasiswa untuk keperluan Skripsi, Tesis dan Disertasi atau untuk penelitian lainnya yang berkenaan dengan perkara dan Tupoksi Pengadilan Agama.

i. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan. j. Membantu Hakim melakukan anonimisasi putusan. 5. Bagian Tata Usaha

1. Sub Bagian Keuangan Tugasnya adalah :

(37)

b. Membuat perencanaan bidang keuangan dan menyiapkan instrumen kinerja guna kelancaran pelakanaan tugas.

c. Mempersiapkan data untuk pembuatan RKA-KL dan mengajukan kepada Wakil Sekretaris untuk bahan rapat pimpinan.

d. Membuat surat-surat tugas dan Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) pegawai Pengadilan Agama Medan.

e. Menandatangani Surat Perintah Membayar (SPM).

f. Membantu Wakil Sekretaris membuat pembukuan administrasi, neraca dan laporan keuangan, dengan dibantu oleh Bendahara DIPA.

g. Membantu Wakil Sekretaris di dalam pengelolaan belanja modal dan belanja barang sesuai ketentuan yang berlaku.

h. Menjaga agar di dalam melaksanakan tugas belanja modal dan belanja barang diperhatikan dengan sungguh-sungguh aspek transparansi dan akuntabilitas dan mendukung kompetisi yang positif dari mitra kerja. i. Mencatat dan mengatur jadwal kegiatan Ketua Pengadilan Agama di

dalam dan di luar kantor serta menyampaikan dan mempersiapkan pelaksanaannya.

j. Mempersiapkan pelaksanaan rapat-rapat dinas.

(38)

l. Mempersiapkan tugas-tugas pimpinan dalam hubungannya dengan pemerintah daerah dan pelaksanaan penyuluhan hukum di kecamatan-kecamatan.

m. Membantu mengatur tugas pegawai yang menjalankan tugas membayar rekening listrik, telepon dan pembayaran lainnya agar dilaksanakan tepat waktu.

n. Melakukan koordinasi dengan Kepala Sub Bagian Kepegawaian dan Kepala Sub Bagian Umum untuk kelancaran tugas-tugas kesekretariatan.

o. Membuat pengumuman-pengumuman yang diperlukan.

p. Melaksanakan tugas di luar jam dinas apabila sewaktu-waktu volume pekerjaan meningkat melebihi waktu yang tersedia.

q. Mengisi lembaran kinerja harian bidang keuangan. 2. Sub Bagian Kepegawaian

Tugasnya adalah :

a. Membantu Wakil Sekretaris menyelenggarakan administrasi umum dan bertanggung jawab dalam Sub Bagian Kepegawaian.

b. Membuat perencanaan bidang administrasi kepegawaian dan menyiapkan instrumen kinerja guna kelancaran pelakanaan tugas.

c. Membantu Wakil Sekretaris merumuskan Bezetting Formasi dan Daftar Urut Kepangkatan.

(39)

e. Mempersiapkan dan menghadiri rapat-rapat Baperjakat.

f. Mencatat dan mengumumkan nama-nama pegawai yang akan menerima kenaikan gaji berkala (KGB) dan mengusulkan kepada Wakil Sekretaris untuk ditindaklanjuti.

g. Mencatat dan mengumumkan nama-nama pegawai yang akan mutasi kepangkatan.

h. Bertanggung jawab menyelesaikan administrasi pegawai yang akan mutasi kepangkatan.

i. Mengumumkan harta kekayaan pegawai berdasarkan surat KPK.

j. Menyiapkan file lengkap pegawai dalam Sistem Informasi Kepagawaian (SIMPEG).

k. Membuat papan potensi kepegawaian dan absensi pegawai serta instrumen bagi pegawai yang meninggalkan kantor.

l. Menyampaikan kepada Wakil Sekrateris apabila ada pegawai yang mengalami musibah, kecelakaan, sakit dan halangan tetap lainnya. m. Mengkonsultasikan kepada Wakil Sekretaris kegiatan-kegiatan

pegawai di luar kantor dalam melaksanakan tugas / kegiatan (Dharmayukti, IKAHI, dan acara pemerintah daerah) dan mempersiapkan pelaksanaannya.

(40)

o. Mempersiapkan pelaksanaan rapat-rapat dinas.

p. Membantu Wakil Sekretaris mempersiapkan penyambutan tamu-tamu dari Pengadilan Tinggi Agama dan Mahkamah Agung maupun instansi terkait lainnya dalam kunjungan dinas.

q. Mempersiapkan tugas-tugas pimpinan dalam hubungannya dengan pemerintah daerah dan pelaksanaan penyuluhan hukum di kecamatan-kecamatan.

r. Melakukan koordinasi dengan Kepala Sub Bagian Keuangan dalam mengatur tugas pegawai yang menjalankan tugas membayar rekening listrik, telephon dan pembayaran lainnya agar dilaksanakan tepat waktu.

s. Melakukan koordinasi dengan Kepala Sub Bagian Keuangan dan Kepala Sub Bagian Umum untuk kelancaran tugas-tugas Kesekretariatan.

t. Membuat pengumuman-pengumuman kepewagaian yang diperlukan. u. Melaksanakan tugas di luar jam dinas apabila sewaktu-waktu volume

pekerjaan meningkat melebihi waktu yang tersedia. v. Mengisi lembaran kinerja harian bidang Kepegawaian. 3. Sub Bagian Umum

Tugasnya adalah :

(41)

b. Membuat perencanaan bidang administrasi umum dan menyiapkan instrumen kinerja guna kelancaran pelakanaan tugas.

c. Menjaga agar pada jam masuk pukul 07.00, kantor sudah terbuka dan pada jam pulang pukul 16.00, kantor sudah tertutup semua pintu, jendela dan gerbang.

d. Melakukan kordinasi dengan Kepala Sub Bagian Kepegawaian, Kepala Sub Bagian Keuangan, pramubakti dan staf untuk menjaga kebersihan, keindahan, ketertiban dan keamanan kantor selama 24 jam. e. Menjalankan tertib persuratan masuk keluar sebagaimana mestinya. f. Menjaga dan memelihara inventaris barang sesuai ketentuan dalam

SAP dan SABMN.

g. Merencakan pemeliharaan gedung kantor dan mengusulkan anggarannya kepada Wakil Sekretaris untuk diajukan di dalam RKA-KL.

h. Membuat DIR setiap ruangan dan mengusulkan kepada Wakil Sekretaris pegawai yang bertanggung jawab terhadap isi ruangan. i. Membantu Kepala Sub Bagain Kepegawaian mengelola perpustakaan. j. Mengatur pelaksanaan tugas SATPAM dan mencatat kebutuhannya. k. Memperhatikan perlengkapan persidangan, agar selalu siap yaitu :

(42)

5. jas panitera pengganti 6. toga hakim

7. sound system 8. kalung jabatan 9. detector dan 10.peralatan lainnya

l. Mengadakan penghapusan barang milik negara dan bersama-sama dengan Wakil Sekretaris berhubungan dengan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Makassar.

m. Membuat konsep Laporan Tahunan (LT I) Laporan Mutasi Barang Triwulan (LMBT) dan kartu inventaris barang (KIB).

n. Melakukan koordinasi dengan Kepala Sub Bagian Kepegawaian dan Kepala Sub Bagian Keuangan untuk kelancaran tugas-tugas kesekretariatan.

o. Membuat pengumuman-pengumuman yang diperlukan di ruangan atau nama-nama pejabat dan jabatannya.

p. Menerima barang-barang dab berkas dropping dan mencatat kemudian membuat tanda terima kepada instansi yang mengirim.

q. Melaksanakan tugas di luar jam dinas apabila sewaktu-waktu volume pekerjaan meningkat melebihi waktu yang tersedia.

(43)

6. Panitera Pengganti Tugasnya adalah :

a. Melaksanakan tugas fungsional kepaniteraan perkara.

b. Mempertanggung jawabkan kinerja teknis kepada Ketua Majelis Hakim dan kinerja administrasi kepada Panitera.

c. Menerima berkas yang akan disidangkan dari Panitera atau Wakil Panitera, yang di dalamnya sudah lengkap berisi :

1. Instrumen berkas

2. Surat gugatan atau permohonan 3. SKUM

4. Penetapan Majelis Hakim 5. Penetapan Hari Sidang

6. Penunjukan Panitera Pengganti 7. Surat-surat perkara lainnya

d. Mengikuti persidangan di ruang sidang maupun di luar ruang sidang (sidang keliling).

e. Membuat dan menanda tangani berita acara persidangan secara tepat waktu: 1. Menyerahkan berita acara yang sudah diketik dan ditandatangani kepada

Ketua Majelis sebelum persidangan penundaan.

2. Melaksanakan perubahan, perbaikan dan koreksi berita acara yang diperintahkan oleh Ketua Majelis Hakim.

(44)

g. Menyampaikan kepada Jurusita/Jurusita Pengganti penundaan-penundaan sidang.

h. Melaksanakan tugas di luar jam dinas apabila sewaktu-waktu volume pekerjaan meningkat melebihi waktu yang tersedia.

i. Mengisi lembaran kinerja harian bidang perkara. 7. Jurusita / Jurusita Pengganti

Tugasnya adalah :

a. Melaksanakan tugas fungsional kejurusitaan.

b. Mempertanggung jawabkan kinerja teknis kepada Ketua Majelis Hakim dan kinerja administrasi kepada Panitera.

c. Menerima berkas yang akan diproses pemanggilan / pemberitahuannya dari Panitera atau Wakil Panitera, yang di dalamnya sudah lengkap berisi:

1. Instrumen berkas

2. Salinan Surat gugatan atau permohonan 3. Salinan SKUM

4. Salinan Penetapan Majelis Hakim 5. Salinan Penetapan Hari Sidang

6. SalinanPenunjukan Panitera Pengganti 7. Penunjukan Juru Sita Pengganti 8. Salinan Surat-surat perkara lainnya.

(45)

e. Menyampaikan pengumuman-pengumuman, teguran-teguran, dan pemberitahuan isi putusan dan penetapan menurut ketentuan yang berlaku.

f. Membuat berita acara penyitaan, yang salinan resminya diserahkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

g. Melaksanakan tugas di luar jam dinas apabila sewaktu-waktu volume pekerjaan meningkat melebihi waktu yang tersedia.

h. Mengisi lembaran kinerja harian bidang perkara.

(46)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap lembaga harus menyusun budget atau anggaran sebagai acuan dalam melaksanakan setiap kegiatannya. Anggaran merupakan bagian penting dari sistem pengendalian manajemen yang disusun suatu lembaga guna mencapai tujuan organisasi. Anggaran adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis, yang meliputi seluruh kegiatan lembaga yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang. (Munandar, 2001:3)

Suatu lembaga akan tumbuh dan berkembang seiring dengan semakin meningkatnya aktivitas yang dijalankan oleh lembaga tersebut. Pertumbuhan perkembangan lembaga menuntut kemampuan dan kecakapan para pengelola dalam menjalankan kegiatannya. Oleh karena itu, para pengelolanya harus selalu berusaha bertindak secara profesional dalam rangka mencapai apa yang menjadi tujuannya. Dalam prakteknya harus dilandasi dengan konsep-konsep manajemen yang memang sudah berlaku secara universal.

(47)

Dalam upaya mencapai tujuan secara efektif dan efisien dari keempat fungsi manajemen tersebut, maka planning merupakan fungsi yang memegang peranan yang sangat penting karena merupakan dasar untuk melaksanakan fungsi-fungsi yang lain. Dalam kaitannya dengan fungsi-fungsi planning dan controlling maka manajemen dihadapkan pada masalah pengambilan keputusan yang mencakup dua variable pokok yaitu variable inflow, yang merupakan kumpulan faktor yang menimbulkan biaya (cost), dan variable outflow, yaitu hasil proses kegiatan yang merupakan faktor yang akan menghasilkan revenue bagi lembaga.

Proses penyusunan anggaran merupakan tahap akhir dari proses perencanaan secara menyeluruh dari lembaga (total business planning). Perencanaan menyeluruh dari suatu lembaga dilaksanakan melalui empat tahapan yaitu: (1) penetapan filosofi dan misi, (2) penetapan tujuan (goals) dan strategi, (3) penyusunan program (programming), (4) penyusunan anggaran (budgeting).

Proses penyusunan pada Pengadilan Agama Medan seluruh anggrannya berasal dari APBN. Dari anggaran tersebutlah Pengadilan Agama Medan dapat menjalankan kegiatan operasionalnya. Kemudian pembuatan rancangan anggaran dilakukan pada akhir tahun untuk masa anggaran pada tahun yang akan datang. Anggaran yang telah di setujui oleh Mahkamah Agung pencairan dananya tidak langsung dicairkan. Pencairan dananya dilakukan setiap bulan maka bendahara diwajibkan membuat rencana penarikan dana bulanan, yang dibuat secara rinci sesuai RKA KL untuk satu tahun.

(48)

data dan informasi yang perlu, pembagian tugas perencanaan, sampai pada akhirnya tahap pengawasan dan evaluasi dari hasil rencana itu. Hasil dari kegiatan penganggaran (budgeting) adalah anggaran (budget). (Haruman, 2007:3)

Dalam implikasinya bugdet memiliki peranan penting dalam kegiatan suatu lembaga. Umumnya anggaran memiliki tiga kegunaan pokok yaitu:

(1) Sebagai pedoman kerja, Sebagai pedoman kerja anggaran memilik fungsi untuk memberikan arah serta sekaligus memberikan target-target yang harus dicapai oleh kegiatan perusahaan di waktu yang akan datang.

(2) Sebagai alat pengorganisasian kerja, sebagai alat pengorganisasian kerja budget berfungsi untuk mengkoordinasi kerja agar semua bagian bagian yang terdapat di dalam lembaga dapat saling menunjang, saling bekerja sama dengan baik, untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Dengan demikian kelancaran jalannya kegiatan lembaga akan lebih terjamin.

(3) Sebagai alat pengawasan kerja, sebagai alat pengawasan kerja budget berfungsi pula sebagai tolak ukur, sebagai alat pembanding untuk menilai (evaluasi) realisasi kegiatan lembaga nantinya. Dengan membandingkan antara apa yang ada di dalam bugdet dengan apa yang dicapai oleh realisasi kerja lembaga, dapatlah dinilai apakah lembaga telah sukses bekerja. (Munandar, 2001:12)

(49)

menyusun rencana-rencana (budget) selanjutnya secara lebih matang dan lebih akurat.

Berdasarkan uraian di atas dan melihat begitu pentingnya anggaran sebagai suatu dasar untuk melaksanakan kegiatan lembaga secara keseluruhan, membuat penulis tertarik untuk mengetahui mengenai anggaran di Pengadilan Agama Medan serta menuangkannya dalam bentuk laporan Tugas Akhir yang diberi judu l “Proses Penyusunan Anggaran Pada Pengadilan Agama Medan”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan di atas maka penulis dapat merumuskan masalah yang akan penulis paparkan dalam tugas akhir ini, yaitu bagaimanakah proses penyusunan anggaran di Pengadilan Agama Medan hingga dapat menjadi sebuah acuan guna menjalani aktifitas secara keseluruhan.

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana prosedur penyusunan anggaran di Pengadilan Agama Medan hingga dapat menjadi sebuah acuan guna menjalani aktifitas secara keseluruhan.

D. Manfaat Penelitian 1. Bagi penulis

(50)

2. BagiLembaga

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi lembaga untuk mengetahui manfaat dari penganggaran untuk mengendalikan aktifitas lembaga secara keseluruhan.

3. BagiPembaca

(51)

PROSES PENYUSUNAN ANGGARAN PADA

PENGADILAN AGAMA MEDAN

TUGAS AKHIR

Diajukan Oleh :

SYARIFAH NOOR LUBIS 102101137

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Studi Diploma III

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(52)
(53)

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT serta shalawat beriringsalam kepada Nabi Muhammad SAW, karena dengan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaiakan Tugas Akhir ini yang diberi judul “PROSES PENYUSUNAN ANGGARAN PADA PENGADILAN AGAMA MEDAN”. Adapun maksud dan tujuan penulisan Tugas akhir ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan studi di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Program Studi Diploma – III Keuangan, guna meraih gelar Ahli Madya.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Tugas Akhir ini masih banyak terdapat kekurangan, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan tugas akhir ini.

Dalam menyelesaikan penulisan Tugas Akhir ini maupun saat mengikuti kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, penulis banyak menerima bantuan, bimbingan serta dorongan dan pengarahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu melalui tugas akhir ini izinkanlah penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini, yaitu :

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, SE, M.Ec, Ac, Ak selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Yeni Absah, SE., M.Si., selaku Ketua Program Studi Diploma – III KeuanganFakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Syafrizal H. Situmorang, SE., M.Si., selaku Sekretaris Program Studi Diploma – III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Beby Kendida Hasibuan, SE, M.Si selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktunya untuk membimbing dan memberi saran – saran serta mengarahkan penulis dalam menyusun Tugas Akhir ini. 5. Bapak Hasbin, SH dan Sahlan Hasibuan, SH selaku Kepala bagian

(54)

6. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, khususnya yang mengajar di program studi Keuangan.

7. Teristimewa untuk kedua orangtuaku tercinta dan tersayang, ayahanda Ali Nur Hanafiah Lubis,SH dan Ibunda Mardiani Harahap orang tua ”paling hebat sedunia” yang telah memberikan kasih sayang, doa, motivasi dan dukungan baik moril maupun materil sehingga Penulis dapat menyelesaikan pendidikan dan tugas akhir ini dengan baik. Kakakku Titi Martini Harahap dan adik-adikku Mayya Noor Lubis dan Ahmad Fauzi Noor Lubis beserta seluruh keluarga besar Penulis yang selalu mendukung Penulis untuk memperlancar tugas akhir ini.

8. Buat teman – temanku Lesmarto, Robiatul, Rani, Yana, Esy, Nurul, Fitri, Yuni, Ayu, dan teman – temanku semuanya di Departemen DIII Keuangan khususnya group C terimakasih atas dukungan dan kebersamaannya selama ini.

9. Buat teman – teman magang siklus 1 group 08 Riska, Vestry, Ilma terimakasih atas kerjasama dan pengertiannya selama magang.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari sempurna, oleh sebab itu penulis tidak menutup diri menerima saran dan kritik yang membangun dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis mengharapkan kiranya tugas akhir ini dapat berguna bagi kita semua.

Akhirnya penulis berserah diri kepada Allah SWT, semoga senantiasa melimpahkan petunjuk – Nya kepada kita semua. Amiin.

Medan , Juni 2013 Penulis

(55)

DAFTAR ISI

Hal

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR... vi

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian... 4

D. Manfaat Penelitian ... 4

BAB I : PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Perusahaan ... 6

1. Visi dan Misi ... 7

2. Arti Logo Pengadilan Agama ... 8

3. Rencana Strategis... 10

B. Jenis Kegiatan ... 12

C. Struktur Organisasi ... 13

D. Job Description... 14

BAB III : PEMBAHASAN A. Pengertian Anggaran ... 36

B. Peranan Anggaran ... 37

C. Manfaat Anggaran ... 38

D. Komite Anggaran ... 39

E. Proses Penyusunan Anggaran ... 40

BAB VI : KESIMPULAN A. Kesimpulan ... 42

B. Saran ... 43

(56)

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 3.1 Rincian Belanja Pengadilan Agama Medan...41

Tabel 3.2 Rincian Belanja Pengadilan Agama Medan...42

Tabel 3.3 Rincian Belanja Pengadilan Agama Medan...43

Tabel 3.4 Rincian Belanja Pengadilan Agama Medan...44

(57)

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar

Gambar 3.1 Pejabat Pengguna Anggaran Sumber :Pengadilan Agama Medan
Tabel 3.1 : Rincian Belanja Pengadilan Agama Medan
Tabel 3.2 : Rincian Belanja Pengadilan Agama Medan
Tabel 3.3 : Rincian Belanja Pengadilan Agama Medan
+4

Referensi

Dokumen terkait

Kurang tahu Dalam bersaing melalui harga, Alwan memiliki strategi tidak mengambil keuntungan dari 1 makanan, namun Alwan belum mampu menentukan harga yang lebih rendah

Berdasarkan deskripsi hasil penelitian yang dilakukan peneliti selama pembelajaran di kelas eksperimen dengan menggunakan media pembelajaran komik matematika, yaitu

Selain itu, metode penelitian kualitatif ini akan digunakan untuk mewawancarai warga sekitar GKJ Pituruh, Purworejo yang masih menganut kepercayaan Kejawen untuk

Peranan Kepemimpinan Perpustakaan Dalam Meningkatkan Daya Saing Perguruan Tinggi: Studi Kasus Pada Perpustakaan Universitas Pasundan / Hilman Firmansyah.. Skema

TNDS terdiri atas sekumpulan danau musiman (23%), berwarna hitam kemerahan, yang muka airnya sangat tergantung atas curah hujan, dan limpasan air dari sungai kapuas, juga

Tujuan dilakukannya resting sel pada penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan rasio minyak/air pada dua fase media dalam memanfaatkan sumber sulfur pada minyak

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a, perlu menetapkan Keputusan Bupati Bantul tentang Pembentukan Tim Pengelola Dana Tidak Terduga Kabupaten

ABRIK Gula (PG) Gending adalah salah satu pabrik gula di Kabupten Probolinggo. Proses produksi gula berlangsung selama musim tebu, atau disebut juga masa giling, yaitu 4-6