• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tinjauan Yuridis terhadap Penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Saat Terjadi Kredit Macet pada Bank Mandiri Medan (Studi pada Perum Jamkrindo Cabang Medan dan Kantor Wilayah I Bank Mandiri Medan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tinjauan Yuridis terhadap Penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Saat Terjadi Kredit Macet pada Bank Mandiri Medan (Studi pada Perum Jamkrindo Cabang Medan dan Kantor Wilayah I Bank Mandiri Medan)"

Copied!
162
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PERTANYAAN KEPADA PERUM JAMKRINDO

CABANG MEDAN

TERKAIT DENGAN PENJAMINAN KREDIT USAHA RAKYAT

DIAJUKAN OLEH:

DINDA MAURELOVA

MAHASISWI FH USU MEDAN

1. Apakah Perum Jamkrindo Cabang Medan memiliki perjanjian kerjasama (PKS) dengan Bank Mandiri Cabang Medan terkait penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR)?

Ada, sebelum 2015

2. Apakah Jamkrindo Cabang Medan memiliki Standard Operating Prosedure (SOP) terkait penerbitan Sertifikat Penjaminan?

Ada, terlampir

3. Apa saja yang diatur dan ditetapkan dalam sertifikat penjaminan yang diterbitkan oleh Jamkrindo?

*Terlampir

4. Bagaimana proses penerbitan Sertifikat Penjaminan terhadap nasabah KUR yang disampaikan oleh Bank Mandiri Cabang Medan?

Jamkrindo akan meng-approve permohonan yang masuk kemudian menerbitkan sertifikat penjaminan sesuai dengan permohonan yang diajukan oleh Bank Mandiri kemudian sertifikat penjaminan akan dikirimkan ke Bank Mandiri.

(2)

5. Apakan Bank Mandiri dalam mengajukan permohonan Penjaminan Kredit kepada Jamkrindo Cabang Medan dibagi untuk kurun waktu tertentu, misalnya bulanan, triwulanan atau semesteran?

Bank Mandiri mengajukan permohonan per tanggal 15 setiap bulannya.

6. Bagaimana proses verifikasi yang dilakukan oleh Jamkrindo Cabang Medan terhadap usulan penjaminan KUR oleh Bank Mandiri Cabang Medan?

1. Komunikasi / Konfirmasi 2. Surat Menyurat

7. Apakah ada bagian tertentu yang ditunjuk oleh Jamkrindo Cabang Medan untuk memverifikasi, meneliti dan menyetujui penerbitan sertifikat penjaminan yang diajukan oleh Bank Mandiri?

Tidak ada, semua dilakukan oleh Marketing berdasarkan pembagian wilayah kerja

8. Bagaimana tanggungjawab bagian dan pejabatnya terhadap sertifikat penjaminan yang diterbitkan oleh Jamkrindo Cabang Medan?

Bagian dan Pejabatnya bertanggung jawab pnuh terhadap sertifikat penjaminan yang telah diproses dan diterbitkan oleh Perum Jamkrindo Cabang Medan

(3)

9. Apakah Jamkrindo Cabang Medan memiliki kewenangan untuk untuk menilai langsung ke tempat calon debitur KUR yang diajukan oleh Bank Mandiri?

Tidak. Setiap pengajuan bersifat “ FOLLOW THE BANK” dan mengikut ketentuan bank selama tidak menyalahi aturan PKS.

10. Bagimana dan apa alasan penolakan yang disampaikan oleh Jamkrindo Cabang Medan dalam menerbitkan sertifikat penjaminan?

Penolakan terjadi apabila permohonan penjaminan kredit tidak sesuai dengan isi dalam perjanjian kerjasama. Jamkrindo akan membuat surat resmi kepada Bank Mandiri.

DAFTAR PERTANYAAN TERKAIT PENGAJUAN IMBALAN JASA PENJAMINAN OLEH PERUM JAMKRINDO CABANG MEDAN

KEPADA KEMENTRIAN KEUANGAN

1. Apakah ada Standar Operating Prosedur terkait terkait pengajuan Imbalan Jasa Penjaminan (IJP) kepada Kementrian Keuangan?

Ada, melalui tata cara Endorsment/ pengesahan berkas ke bank sesuai dengan jumlah penagih IJP di sistem

2. Bagaimana kondisi KUR dari bank yang memungkinkan diajukan IJP oleh Jamkrindo Cabang Medan?

Yang memungkinkan sesuai dengan Sertifikat Penjaminan yang diterbitkan oleh Perum Jamkrindo Cabang Medan.

3. Apakah ada pembagian periode tertentu untuk mengajukan IJP kepada Kementrian Keuangan?

Ada, Setiap 6 bulan sekali.

(4)

4. Apakah Jamkrindo Cabang Medan mempunyai mekanisme penyempurnaan terhadap usulan IJP yang ditolak?

Ada, dengan cara memverifikasi dan menyurati sesuai dengan ketentuan point-point yang diajukan oleh BPKP.

DAFTAR PERTANYAAN TERKAIT LANGKAH-LANGKAH YANG DILAKUKAN PERUM JAMKRINDO CABANG MEDAN ATAS KLAIM

YANG DIAJUKAN BANK MANDIRI CABANG MEDAN

1. Apakan ada bagian tertentu yang bertanggungjawab untuk melakukan verifikasi atas pengajuan klaim yang diajukan oleh Bank Mandiri ?

Bagian Klaim dan Subrogasi

2. Langkah-langkah apa yang dilakukan Perum Jamkrindo Cabang Medan terhadap klaim yang diajukan bank. Apakah ada SOP tertentu yang wajib dilaksanakan dalam melakukan verifikasi terhadap pengajuan klaim oleh bank ?

a. Verifikasi pengajuan Klaim dilaksanakan berdasarkan SOP yang berlaku dengan memeriksa kelengkapan dokumen pengajuan klaim. b. Melakukan keabsahan antara dokumen pengajuan klaim dengan

sertifikat penjamin yang telah diterbitkan oleh Jamkrindo. c. Bilamana perlu dilakukan on the spot oleh nasabah

3. Berapa bagian yang turut serta melakukan verifikasi atas pengajuan klaim oleh bank. Dan untuk menghindarkan kesalahan terhadap pembayaran

(5)

klaim berapa hirarki pejabat yang memberikan persetujuan terhadap pengajuan klaim pada Jamkrindo Cabang Medan?

a. Bagian yang melakukan verifikasi atas pengajuan klaim adalah bagian klaim dan subrogasi

b. Adapun hirarki pejabat yang memberikan persetujuan terhadap pengajuan klaim pada jamkrindo Cabang Medan adalah:

1. Kepala Bagian Klaim dan Subrogasi 2. Kepala bagian Penjaminan

3. Kepala Cabang

4. Apakah pembayaran klaim atas debitur KUR yang macet kreditnya dimintakan persetujuannya kepada Kantor Pusat Jamkrindo ?

Persetujuan Klaim sampai dengan Rp. 500.000.000 adalah keputusan Cabang. Lebih dari itu dilakukan persetujuan oleh Kantor Pusat Jamkrindo.

5. Apakah pengajuan persetujuan pembayaran klaim ke kantor pusat dilakukan secara periodik (Bulanan, Triwulanan atau Semesteran)?

Pengajuan Persetujuan Klaim ke kator Pusat dilakukan secara bulanan dan Bilamana ada pengajuan klaim yang membutuhkan keputusan Kantor Pusat maka langsung diajukan ke Kantor Pusat agar segera diberikan Keputusan.

(6)

DAFTAR PERTANYAAN RISET UNTUK PENULISAN SKRIPSI

KEPADA BANK MANDIRI CABANG MEDAN

TERKAIT PERSETUJUAN DAN PENJAMINAN KREDIT USAHA

RAKYAT (KUR)

Disusun Oleh :

Dinda Maurelova , NIM: 120200407

Mahasiswa Fakultas Hukum USU Medan

1. Pada kantor Bank Mandiri Cabang Medan, apakah ada bagian tertentu yang menangani/mengelola permohonan KUR, analisis dan persetujuan KUR ? Di Bank Mandiri terdapat bagian atau petugas Micro Banking yang khusus menangani/mengelola KUR dari permohonan sampai dengan persetujuan. Bagian/Unit Micro Banking tersebut terdapat di Bisnis Unit/Cabang- Cabang di Region I/Sumatera I. Di Unit Micro Banking tersebut terdapat Kepala Unit atau biasa disebut Micro Banking Manager (MBM), Analis yang disebut Mikro Kredit Analis (MKA) dan Mikro Kredit Sales (MKS).

2. Apakah ada pedoman yang menjadi rujukan petugas Bank Mandiri Cabang Medan dalam menilai dan memverifikasi Permohonan KUR, Analisis Permohonan KUR dan Persetujuan Pemberian KUR?

Terdapat ketentuan atau pedoman yang menjadi rujukan dalam menilai dan memverifikasi permohonan KUR baik ketentuan Internal maupun Eksternal. Ketantuan Internal antara lain : Kebijakan Perkreditan Bank Mandiri, Standar Prosedur Kredit, Manual Produk, Standar Operasional Prosedur. Ketentuan Eksternal antara lain : Peraturan Menteri Keuangan, Peraturan Bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan, yang berisi mengenai kebijakan penyaluran KUR dan Perjanjian Kerjasama antara Pihak PT Bank Mandiri (Persero).Tbk dan Pihak Asuransi Penjamin dalam hal ini ditangani oleh PT. Askrindo (Asuransi Kredit Indonesia)

3. Berapa petugas Bank Mandiri Cabang Medan yang ditugaskan untuk menilai kelayakan calon debitur KUR UMKMK. Apakah cukup satu orang saja atau lebih dari satu orang, sehingga yang hasil penilaian kelayakan nasabah KUR ditandatangan lebih dari satu orang ?

Jumlah petugas yang menangani KUR UMKMK disesuaikan dengan kebutuhan setiap Cabang. Cabang Micro yang mempunyai portofolio lebih banyak akan dikelola oleh petugas yang lebih banyak untuk menangani KUR di cabang tersebut.

(7)

4. Apakah kepala bagian yang mengelola KUR dapat memberi keputusan KUR untuk KUR Baru untuk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah ? Apakah ada batas plafon persetujuan pemberian KUR oleh kepala bagian atau kepala cabang ?

Kepala Cabang Micro atau Micro Banking Manager mempunyai kewenangan untuk memutus KUR sesuai limit kewenangannya. Sedangkan untuk limit di atas kewenangannya diputus oleh pemegangan kewenangan yang lebih tinggi. 5. Apakah Bank Mandiri Cabang Medan mempunyai target penyaluran KUR

yang ditugaskan kepada masing-masing petugas Bank Mandiri Cabang Medan?

Setiap Cabang terdapat target untuk penyaluran KUR setiap tahunna.

6. Apakah realisasi KUR pada Kantor Bank Mandiri Cabang Medan dilaporkan setiap bulan, triwulan, semester dan tahunan kepada Kantor Wilayah Medan ? Jika Diizinkan, saya menginginkan untuk mendapatkan laporan realisasi KUR untuk tahun 2014, yang terlihat realisasi KUR Baru untuk setiap bulan.

Laporan penyaluran KUR dilaporkan Cabang ke Regional Sumatera I setiap minggu. Realisasi KUR tahun 2014 adalah sebagai berikut (Rp milyard):

Jan Peb Maret April Mei Juni Juli Agust Sept

77 45 6,660 8.254 908 20 0 6,176 166

Realisasi KUR tahun 2014 hanya sampai bulan September 2015 karena sudah memenuhi target yang ditetapkan Pemerintah ke Bak Mandiri.

7. Bagaimana pengaturan yang dilakukan Bank Mandiri Cabang Medan terkait usulan Penjaminan KUR kepada Jamkrindo Cabang Medan. Apakah ada pedoman pengusulan penjaminan KUR, dimana diatur ?

Untuk tahun 2012 s/d 2014 Cabang dalam hal ini Unit Mikro, hanya bekerja sama dengan PT. Askrindo, untuk pedoman penjaminan KUR telah ada perjanjian kerjasama KUR dengan PT. Askrindo. Untuk penjaminan dengan PT Jamkrindo baru dilakukan kerjasama kembali di Kantor Wilayah Medan untuk tahun 2015.

8. Apakah usulan penjaminan KUR kepada Jamkrindo Cabang Medan disampaikan ke Jakarta atau cukup sampai di medan saja ?

(8)

Untuk usulan penjaminan KUR kepada Pihak Asuransi (dalam hal ini PT. Askrindo) tersentraliasasi di Kantror Pusat Jakarta. Bank Mandiri Kantor Pusat Jakarta akan memberikan data ke PT Askrindo Pusat untuk dilakukan Penjaminan setiap bulannya.

9. Apakah usulan pengajuan penjaminan KUR Bank Mandiri Cabang Medan kepada Jamkrindo Cabang Medan dilakukan bulanan, triwulan atau semesteran ?

Untuk Usulan pengajuan penjaminan KUR ke Pihak Asuransi (dalam hal ini PT. Askrindo) dilakukan setiap bulannya.

10. Bagaimana bentuk persetujuan pengajuan penjaminan KUR yang disampaikan kepada Bank Mandiri Cabang Medan oleh Jamkrindo Cabang Medan ?

Pihak Asuransi (dalam hal ini PT. Askrindo) menerbitkan Sertifikat Polis Penjaminan kepada Bank Mandiri setiap bulannya.

11. Apa bentuk penjaminan KUR yang diberikan kepada Jamkrindo Cabang Medan kepada Bank Mandiri Cabang Medan, untuk memastikan bahwa KUR yang telah disalurkan kepada UMKM telah mendapatkan persetujuan penjaminan dari Jamkrindo Cabang Medan ?

Pihak Asuransi (dalam hal ini PT Askrindo) memberikan Sertifikat Polis Penjaminan kepada Bank Mandiri dan disertai lampiran nama debitur KUR yang telah dijamin.

DAFTAR PERTANYAAN KEPADA BANK MANDIRI CABANG

MEDAN TERKAIT PENGAJUAN KLAIM PADA SAAT TERJADI

KREDIT MACET KEPADA PERUM JAMKRINDO CABANG

MEDAN.

1. Apakah ada pedoman pengajuan klaim KUR atas KUR yang telah masuk dalam kategori kredit macet pada Bank Mandiri Cabang Medan kepada Jamkrindo Cabang Medan ?

Pedoman dalam pengajuan Klaim KUR untuk debitur yang telah memasuki kategori macet adalah Perjanjian Kerja Sama antara PIhak Asuransi (dalam Hal Ini PT. Askrindo) yang diatur dalam “Pasal 16,17,18 (Mengenai Timbulnya Hak Klaim dan Tata Cara Pengajuan Klaim”).

(9)

2. Bagian apa pada Bank Mandiri Cabang Medan yang bertugas untuk memenuhi persyaratan dokumen KUR yang akan diajukan klaim kepada Jamkrindo Cabang Medan ?

Untuk pemenuhan kelengkapan dokumen persyaratan klaim dilakukan oleh Mikro Kredit Analis bekerjama dengan Mikro Kredit Sales pengelola debitur KUR yang berada di Unit Micro/Cabang.

3. Apakah pengajuan klaim KUR kepada Jamkrindo Cabang Medan diajukan dalam periode tertentu berupa bulanan, triwulan atau semesteran ?

Pengajuan Debitur Klaim KUR tidak menunjuk pada periode tertentu, untuk proses klaim dilakukan apabila telah ada debitur yang menunggak kewajibannya kepada Bank mandiri dengan kolektibilitas 4 (Diragukan).

4. Apakah ada klaim atas debitur KUR tidak disetujui oleh Jamkrindo Cabang Medan. Kalau ada saya ingin mendapatkan data tersebut untuk tahun 2014 ? Tidak ada debitur KUR yang tidak disetujui klaimnya oleh Asuransi (pihak PT Askrindo) untuk tahun 2014

5. Apakah pengajuan klaim yang disetujui Jamkrindo Cabang Medan disertai dengan arahan untuk melengkapi persyaratan klaim yang telah diajukan dan tidak disetujui sebelumnya ?

Dalam melakukan klaim KUR kami selalu merujuk pada tata cara pengajuan klaim sesuai Perjanjian Kerjasama. Pada ketentuan tersebut telah diatur jenis dokumen dan persyaratan yang harus dipenuhi dalam pengajuan klaim.

6. Apakah ada laporan terkait klaim atas KUR Macet tidak disetujui Jamkrindo Cabang Medan untuk tahun 2014 ? Jika diizinkan saya ingin mendapatkannya. TIdak ada Debitur KUR Macet yang proses klaimnya tidak disetujui oleh Pihak Asuransi (PT Askrindo) untuk tahun 2014

7. Bagaimana menentukan suatu debitur KUR yang sudah memungkinkan untuk diajukan klaimnya kepada Perum Jamkrindo Cabang Medan ?

Debitur KUR yang sudah memasuki hak klaim atau telah berhak untuk diajukan klaim apabila kolektibilitas telah memasuki tahap diragukan (Kolektibilitas 4)

(10)

8. Bagaimana perlakuan Bank Mandiri Cabang Medan terdahap debitur yang telah dibayar klaimnya kepada Perum Jamkrindo Cabang Medan ?

Untuk debitur KUR yang telah dibayar klaimnya oleh pihak asuransi (dalam hal ini PT. Askrindo) tetap dilakukan penagihan seperti layaknya debitur menunggak lainnya dan hasil pembayaran secara otomatis akan masuk ke rekening PT. Askrindo dengan media subrogasi.

9. Apa upaya selanjutnya Bank Mandiri Cabang Medan untuk mengembalikan sisa kredit 30 % yang tidak dijamin oleh Jamkrindo Cabang Medan. (penjaminan KUR oleh Jamkrindo hanya 70 %)

Upaya yang dilakukan Bank Mandiri adalah dengan melakukan collection (upaya penagihan) sampai dengan total kewajiban debitur KUR telah lunas. 10. Apakah ada upaya bersama antara Bank Mandiri Cabang Medan dengan

Jamkrindo Cabang Medan untuk menyelesaikan piutang subrogasi, Bagaimana bentuknya ?

Bank Mandiri tetap melakukan penagihan kpada debitur KUR yang menunggak dengan berkordinasi dengan pihak asuransi secara periodik.

(11)

~"""" ;; "F'C '9"i"

mandlrl

PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA

PERUSAHAAN UMUM (PERUM) JAMINAN KREDIT INDONESIA DAN

PT. BANK MANDIRI (PERSERO) TBK TENTANG

PENJAMINAN KREDIT/PEMBIAYAAN

BAGI US AHA MIKRO, KECIL, MENENGAH DAN KOPERASI

81/J amkrindo/X/20lO Nomor

DIR.PKS/O63/2010

Pada hari ini, Jum' at tanggal delapan bu1an Oktober tahun duaribu sepuluh (08-10-2010), di Jakarta, kami yang bertandatangan di bawah ini:

I. NAHID HUDAYA daD NANANG WASKITO, masing-masing bertindak selaku Oirektur Utama daD Direktur Penjaminan Perusahaan Umum (perum) Jaminan Kredit Indonesia, dalam hal ini bertindak dalam jabatannya sesuai Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia Nomor KEP-190/MBU/2007 tanggal27 Agustus 2007 daD Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia Nomor KEP-298/MBU/2007 tanggal28 Oesember 2007, dengan demikian berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2008 tentang Perusahaan Umum (Perum) Jaminan Kredit Indonesia yang telah diumumkan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 81, bertindak untuk daD atas nama serta sah mewakili Perusahaan Umum (Perum) Jaminan Kredit Indonesia, yang berkedudukan di Jakarta daD beralamat di Gedung Jamkrindo Jalan Angkasa Blok B-9 Kav. 6 Kota Baru Bandar Kemayoran Jakarta Pusat, untuk selanjutnya disebut PENJAMIN.

II. SUNARSO, Direktur Commercial & Business Banking Pf Bank Mandiri (Persero) Tbk, bertempat tinggal di Jakarta, dalam hal ini bertindak daIam jabatannya tersebut mewakili Direksi, oleh karena itu berdasarkan ketentuan Pasal12 ayat (11) Anggaran Dasar Perseroan yang dibuat dihadapan Sutjipto, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta dengan Akta Nomor 10 tanggal 2 Oktober 1998, yang telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor 97 tanggal 4 Desember 1998 Tambahan Berita Negara Republik Indonesia Nomor 6859 yang telah mengalami beberapa kali perubahan, dengan perubahan terakhir Anggaran Dasar sebagaimana dimuat daIam Akta Notaris DR. Amrul Partomuan Pohan, SH. L.LM Nomor 4 tanggal 9 Januari 2009, laporan perubahan Anggaran Dasar telah diterlma daD dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum (SlSMINBAKUM) Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Departemen Kehakiman daD Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor

(12)

~~...,

c c'.-",..,'

mandln

0006399.AH.Ol.09 tanggal 26 Februari 2009, Keputusan Direksi Pf Bank Mandiri (Persero) Tbk Nomor KEP.DIR/075/2009 tanggal25 Mei 2009 tentang Tata Tertib Direksi Pf Bank Mandiri (Persero) Tbk, oleh karena itu sah bertindak untuk dan atas nama Pf Bank Mandiri (Persero) Tbk, berkedudukan dan berkantor pusat di Jalan Jenderal Gatot Subroto Kavling 36-38 Jakarta, untuk selanjutnya disebut

PENERIMA J AMIN AN .

PENJAMIN dan PENERIMA JAMINAN, yang secara bersama-sama disebut PARA PIHAK, terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut:

a. Bahwa PENJAMIN adalah Perusahaan Penjaminan Kredit yang salah satu usahanya memberikan jasa penjaminan Kredit/Pembiayaan kepada PENERIMA JAMINAN dalam rangka mengurangi fisiko kerugian yang mungkin timbul dati Kredit/ Pembiayaan yang diberikan oleh PENERIMA JAMINAN kepada Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi (UMKMK).

b. Bahwa PENERIMA JAMINAN adalah Bank Umum yang salah satu usahanya antara lain memberikan fasiIitas Kredit kepada UMKMK.

c. Bahwa pada tanggal 9 Oktober 2007, PARA PIHAK telah menandatangani NOTA KESEPAHAMAN BERSAMA tentang Penjaminan Kredit/Pembiayaan Kepada Usaha Mikro, Keci1, Menengah dan Koperasi (selanjutnya disebut "Nota Kesepahaman Bersama/).

d. Bahwa pada tanggal 26 Oktober 2007, PARA PIHAK telah membuat dan menandatangani PeIjanjian Kerjasama Tentang Pen!iaminan Kredit/Pembiayaan Bagi Usaha Mikro, Kecil, Menengah Dan Koperasi Nomor: 30/Sarana/X/2007-Nomor: Dffi.PKS/026/2007.

e. Bahwa pada tanggal 14 Mei 2008, PARA PIHAK telah menandatangani ADDENDUM I NOTA KESEPAHAMAN BERSAMA tentang Penjaminan Kredit/Pembiayaan Kepada Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi (selanjutnya disebut " Addendum I Nota Kesepahaman Bersama").

f. Bahwa pada tanggal 12 Januari 2010, PARA PIHAK telah menandatangani ADDENDUM n NOTA KPSEP AHAMAN BERSAMA tentang Penjaminan Kredit/Pembiayaan Kepada Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi (selanjutnya disebut " Addendum II Nota Kesepahaman Bersama").

g. Bahwa pada tanggal 11 Maret 2010, PARA PIHAK telah menandatangani Perjanjian Kerjasama Tentang Penjaminan Kredit/Pembiayaan Bagi Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi Nomor: 32/Jamkrindo/ill/2010

-

Nomor: DIR.PKS/009/2010.

h. Bahwa pada tanggal16 September 2010, PARA PIHAK telah menandatangani ADDENDUM III NOTA KESEPAHAMAN BERSAMA tentang Penjaminan Kredit/Pembiayaan Kepada Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi (selanjUtnya disebut "Addendum III Nota Kesepahaman Bersama").

I

Hal 2 dan 25

ltg;

dZ!Jt,~1

(13)

,~~, '.,...,"'".."

mandlrl

i. Bahwa PARA PIHAK sepakat untuk mencabut PeIjanjian Kerjasama Tentang Penjaminan Kredit/Pembiayaan Bagi Usaha Mikro, Kecil, Menengah Dan Koperasi Nomor: 32/Jamkrindo/1lI/2010

-

Nomor: DIR.PKS/009/2010 tangal12 Januari 2010 daD selanjutnya membuat PeIjanjian KeIjasama baru tersebut dengan merujuk daD berpedoman pada Peraturan dan Ketentuan sebagai berikut, yaitu:

1. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 135/PMK05/2008 tanggal 24 September 2008 tentang Fasilitas Penjaminan Kredit Usaha Rakyat sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 22/PMK.05/2010 tanggal24 Januari 2010 berikut perubahannya. 2. Sural Keputusan Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Selaku Ketua Tim Pelaksana Komite Kebijakan Penjaminan Nomor: KEP-O1/D.I.M.EKON/ 01/2010 tanggal 25 Januari 2010 tentang Standar Operasional dan Prosedur Pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat (selanjutnya disebut SOP KUR) berikut perubahannya.

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, PARA PIHAK dengan ini sepakat untuk membuat daD menandatangani Perjanjian Kerjasama Penjaminan Kredit Bagi Usaha Mikro, Kecil, Menengah daD Koperasi (untuk selanjutnya disebut " PERJANJIAN") dengan ketentuan-ketentuan daD syarat-syarat sebagai berikut:

Pasa] 1 PEN G ER TIAN

1. PENJAMINAN

KREDIT

Penjaminan kredit otomatis yang diberikan oleh PENJAMIN kepada PENERIMA JAMINAN atas Kredit/Pembiayaan Usaha Rakyat yang diberikan PENERIMA JAMINAN kepada TERJAMIN tanpa terlebih dahulu dilakukan evaluasi kelayakan oleh PENJAMIN, sepanjang memenuhi persyaratan sebagaimana tertuang dalam PERJ ANJIAN.

2. COVERAGE PENJAMINAN

Besarnya prosentase risiko PENJAMINAN KREDIT yang diberikan oleh PENJAMIN yaitu maksimal sebesar 70% (tujuhpuluh persen) dari plafon KUR.

COVERAGE PENJAMINAN SEKTOR KHUSUS

3. Besarnya prosentase fisiko penjaminan KREDff

yang diberikan oleh PENJAMIN atas KUR Sektor Khusus yaitu maksimal sebesar 80% (delapanpuluh persen) dari plafon KUR, sebagaimana ditetapkan dalam Perjanjian Kredit.

(14)

c.;'~'

mandlrl

Bidang usaha yang dibiayai KUR yang meliputi: Sektor Pertanian, Sektor Kelautan dan Perikanan, Sektor Kehutanan, Sektor Industri Kecil dan Tenaga Kerja Indonesia.

4. SEKTOR KHUSUS

Bagian daTi jumlah kerugian PENERIMA ]AMINAN daTi KUR yang disaIurkan sebesar 20% (duapuluh persen) atau 30% (tigapuluh persen) daTi plafon KUR, yang tidak dijamin oleh PENJAMIN.

5. RISIKO SENDIRI PENERIMA ]AMINAN

6. KREDIT Penyediaan uang atau tagihan yang dapat

dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara PENERIMA }AMINAN dengan TERJAMIN yang mewajibkan TERJAMIN untuk melunasi utangnya kepada PENERIMA }AMINAN, setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.

KREDITjPEMBIAYAAN yang diberikan oleh PENERIMA JAMINAN kepada TERJAMIN yang layak namun belum bankable berdasarkan pertimbangan PENERIMA

J

AMIN AN yang digunakan untuk modal kerja dan atau investasi yang dijamin oleh PENJAMIN.

KREDIT US AHA RAKYAT (KUR)

7

KUR RITEL

8. KUR dengan plafon diatas

Rp20.000.000,-(duapuluh juta rupiah) sid Rp500.000.000,- (lima ratus juta rupiah), dengan suku bunga Kreditl marjin pembiayaan maksimal sebesar/setara 14% (empat belas persen) efektif per tahun.

9. KUR MIKRD KUR dengan plafon sampai dengan Rp20.000.000,-(duapuluh juta rupiah), dengan suku bunga Kredit/ marjin pembiayaan maksimal sebesar/setara 22% (duapuluh dua persen) efektif per tahun.

Usaha Mikro, Usaha Kecil, Usaha Menengah, Koperasi, Kelompok Usaha dan Lembaga Linkage. 10. CALON DEBITUR

KUR

I

Hal 4 dan 25

~"« ~.A,11

(15)

..c",!,"'f~!"

mandlrl

11. TER}AMIN Usaha Mikro, Usaha Kecil, Usaha Menengah, Koperasi, Kelompok Usaha dan Lembaga Linkage yang menerima KUR dari PENERIMA

J

AMIN AN atau disebut juga DEBlTUR KUR.

12. USAHA MIKRO Usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria:

a. memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usahai atau

b. memiliki basil penjualan tahunan paling banyak Rp300.000.000,- (tiga latus juta rupiah).

13. USAHA KECIL Usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleb orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukCJn cabang perusahaan yang dimiIiki, dikuasai, atau menjadi bagian bail langsung maupun tidak langsung dati Usaha Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria:

a. memiliki kekayaan bersih lebih dari RpSO.OOO.OOO,- (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah daD bangunan tempat usaha; atau

b. memiliki basil penjualan tahunan lebih dati Rp300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 2.500.000.000,- (dua milyar lima ratus juta rupiah).

14. US AHA MENENGAH Usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Besar dengan jumlah kekayaan bersih atau basil penjualan tahunan yang memenuhi kriteria:

a. memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak RplO. 000.000.

(16)

,..~'~,

mandlrl

(sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah daD bangunan tempat usaha; atau

b. memiliki basil penjualan tahunan lebih daTi Rp2.500.000.000,- (dua milyar lima ratus juta upiah) sampai dengan paling banyak Rp50.000.000.000,- (lima puluh milyar rupiah).

Badan Usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum Koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.

15. KOPERASI

KumpuIan orang perorang atau badan usaha (UMKM) yang melakukan kegiatan usaha produktif dan dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan atau kesamaan kondisi lingkungan untuk meningkatkan usaha anggotanya.

"

16. KELOMPOK USAHA/CLUSTER

Lembaga yang menerus-pinjamkan KUR dari PENERIMA JAMINAN kepada CALON DEBfTUR KUR, yaitu Koperasi Sekunder, Koperasi Primer (Koperasi Simpan Pinjam, Unit Simpan Pinjam Koperasi), Badan Kredit Desa (BKD), BaituJ Mal Wa Tanwil (BMT), Bank Perkreditan RakyatjSyariah (BPRjBPRS), Lembaga Keuangan Non Bank, Kelompok Usaha, Lembaga Keuangan Mikro.

17. LEMBAGA LINKAGE

Badan usaha keuangan yang menyediakan Iayanan jasa keuangan mikro, seperti Badan Kredit Desa (BKD) daD Lembaga Dana Kredit Pedesaan (LDKP) yang bukan bank daD bukan Koperasi.

18. LEMBAGA

KEUANGAN MIKRO

Usaha untuk menghasilkan barang dan/ atau jasa untuk memberikan niIai tambah dan meningkatkan pendapatan bagi pelaku usaha. USAHA PRODUKTIF

19.

20. USAHA LAY AK Usaha dari CALON DEBlTUR KUR yang menguntungkan/ memberikan laba sehingga mampu membayar bunga/ marjin daD mengembalikan seluruh hutang/kewajiban pokok KUR dalam jangka waktu yang disepakati antara PENERIMA JAMINAN dengan TERJAMIN berdasarkan analisa daD pertimbangan dari

(17)

~'~ ,., 'y'

mandln

PENERIMA

J

AMIN AN dan memberikan sisa keuntungan untuk mengembangkan usahanya.

21. BELUM BANKABLE UMKMK yang belum dapat memenuhi persyaratan perkreditanj pembiayaan dari Bank antara lain dalam hal penyediaan agunan dan pemenuhan persyaratan perkreditanj pembiayaan sesuai dengan ketentuan Bank.

22. POLA EXECUTING KUR yang diberikan oleh PENERIMA JAMINAN kepada LEMBAGA UNKAGE untuk disalurkan kembaJi kepada end-user dari LEMBAGA UNKAGE tersebut dimana kewajiban pengembalian KUR menjadi tanggungjawab dari LEMBAGA UNKAGE selaku penerima KUR.

POLA CHANNELING

23. KUR yang diberikan oleh PENERIMA

J

AMIN AN

kepada end-user melalui LEMBAGA LINKAGE dimana k.ewajiban pengembalian KUR menjadi tanggungjawab dari end-user terse but selaku penerima KUR.

IMBAL JASA

PENJAMINAN (lJP)

24. Sejumlah uang yang diterima oleh PEN} AMIN

dari Pemerintah cq Kementerian Keuangan atas PENJAMINAN KREDIT yang diberikan oleh PEN}AMIN kepada PENERIMA }AMINAN.

25. SERTIFIKAT PENJAMINAN KREDIT

Bukti PENJAMINAN KREDlT yang dikeluarkanf diterbitkan oleh PENJAMIN kepada PENERIMA JAMINAN terhadap KUR yang diberikan kepada TERJAMIN.

26. JUMLAH KERUGIAN PENERIMA JAMINAN

Kewajiban tertunggak dari TERJAMIN kepada PENERIMA JAMINAN yang terdiri dari sisa hutang pokok + bunga + denda pada saat kualitas KUR dikategorikan diragukan sesuai ketentuan Bank Indonesia.

27. NILAI KLAIM Sejumlah uang yang hams dibayar oleh PENJAMIN kepada PENERIMA JAMINAN sebagai ganti rugi atas JUMLAH KERUGIAN PENERIMA }AMINAN dengan ni1ai klaim tidak lebih daTi COVERAGE PENJAMINAN.

28. SURA T KLAIM Permohonan KLAIM yang diajukan PENERIMA }AMINAN kepada PEN}AMIN.

I

Hal 7 don 25

~ ~

d,/lIl.4

(18)

29. KLAIM Tuntutan pembayaran NILAI KLAIM PENERIMA JAMINAN kepada PENJAMIN.

dari

30. SUBROGASI Pengalihan hak tagih secara proporsional dati PENERIMA }AMINAN kepada PENJAMIN setelah PENERIMA }AMINAN menerima pembayaran KLAIM dati PEN} AMIN .

31. RECOVERIES Penerimaan daTi basil penyelesaian (penagihan atau penjualanj pencairan Agunan) KUR yang diterima PENERIMA JAMINAN setelah PENERIMA JAMINAN menerima KLAIM daTi PENJ AMIN yang dibagi secara proporsional.

32. HARI KERJA Hari Senin sampai dengan Jumat kecuali hari libur yang ditetapkan Pemerintah.

Pasal 2 RUANG LINGKUP

(1)

(2)

Maksud daD tujuan dari PERJANJIAN ini adalah untuk memberikan PENJAMINAN KREDU dari PENJAMIN kepada PENERIMA JAMINAN atas KUR yang diberikan kepada CALON DEBUUR KUR.

Ruang lingkup Perjanjian mengatur hak daD kewajiban PARA PIHAK termasuk kriteria UMKMK yang dapat menjadi TERJAMIN, obyek penjaminan, fisiko yang dijamin, mekanisme penjaminan, tata cara pengajuan serta hallailmya terkait PENJAMINAN KREDff.

Pasal 3

OBYEK PENJAMINAN

(1) Obyek PENJAMINAN KREDIT adaIah KUR yang diberikan PENERIMA JAMINAN kepada DEBITUR KUR sebagaimana dimaksud dalam PERJANJIAN ini.

(2) Keputusan (persetujuan atau penolakan) pemberian KUR sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Pasal ini sepenuhnya menjadi kewenangan PENERIMA JAMINAN sesuai ketentuan KUR yang berlaku pada PENERIMA JAMINAN.

I

Hal 8 don 25

~ ~ ~

,tl11.,1t
(19)

."

c,

~

' c" ' ii, c. '

mandlrl

Pasal 4

KRITERIA CALON DEBITUR KUR

CALON DEBITUR KUR yang dapat memperoleh KUR daTi PENERIMA }AMINAN harns memenuhi Kriteria sebagai berikut

1.

2.

3.

Kriteria clan persyaratan CALON DEBffUR KUR:

1.1 Tidak sedang menerima KreditjPembiayaan modal kerja danjatau investasi dari perbankan danj atau yang tidak sedang menerima Kredit Program daTi Pemerintah, yang dibuktikan dengan basil Sistem Informasi Debitur Bank Indonesia pada saat permohonan kreditj pembiayaan diajukan;

1.2 Dapat sedang menerima kredit konsumtif (Kredit Kepemilikan Rumah, Kredit Kendaraan Bermotor, Kartu Kredit clan kredit konsumtif lainnya); 1.3 DaJam hal UMKMK masih memiliki baki debet yang tercatat pada

Sistem Informasi Debitur Bank Indonesia, tetapi yang bersangkutan sudah melunasi pinjamannya, maka diperlukan Surat Keterangan LunasjRoya dengan lampiran cetakan rekening dari Bank pemberi kreditj pembiayaan sebelumnya;

1.4 Untuk UMKMK yang akan meminjam KUR Mikro, baik yang disalurkan secara langsung maupun tidak langsung, tidak diwajibkan untuk dilakukan pengecekan Sistem Informasi Debitur Bank Indonesia.

Kriteria clan persyaratan LEMBAGA LINKAGE dengan POLA EXECUTING: 2.1 Lembaga Linkage diperbolehkan sedang memperoleh Kreditj Pembiayaan

dari perbankan.

2.2 Lembaga Linkage tidak sedang memperoleh Kredit Program Pemerintah. 2.3 Lembaga Linkage bertanggung jawab atas pengembalian KUR yang terima

dari PENERIMA JAMINAN.

2.4 KUR yang dijamin oleh PENJAMIN adalah KUR yang diterima oleh Lembaga Linkage yang masih termasuk dalam Ketentuan KUR sebagaimana dimaksud dalam Pasal5 PERJANJIAN ini.

Kriteria clan persyaratan LEMBAGA LINKAGE dengan POLA CHANNELING:

3.1 Lembaga Linkage diperbolehkan sedang memperoleh Kreditj Pembiayaan dari perbankan maupun Kredit Program Pemerintah.

3.2 Jumlah KUR yang disalurkan oleh PENERIMA JAMINAN melalui Lembaga Linkage adalah sesuai dengan daftar nominatif end-user yang diajukan oleh Lembaga Linkage.

3.3 Atas penyaluran KUR tersebut, Lembaga Linkage berhak memperoleh fee dari PENERIMA JAMINAN yang besamya ditentukan berdasarkan kesepakatan dengan PENERIMA J AMIN AN.

I

Hal 9 dan 25

a

4,- 2./!;f./ti
(20)

3.4

3.5

End-user bertanggung-jawab atas pengembaIian KUR kepada PENERIMA JAMINAN.

KUR yang dijamin oleh PENJAMIN adalah KUR yang diterima oleh end-user.

Pasal 5 KETENTU AN KUR

Plafon daD suku bunga/ marjin KUR yang dapat diberikan oleh PENERIMA JAMINAN kepada CALON DEBlTUR KUR yang akan digunakan untuk modal kerja maupun untuk investasi, ditetapkan sebagai berikut:

1. Plafon daD suku bungafmarjin KUR Mikro adalah setinggi-tingginya sebesar Rp20.000.000,- (duapuluh juta rupiah) dengan tingkat bunga/marjin maksimal sebesar/setara 22% (duapuluh dua persen) efektifper tahun.

2. Plafon daD suku bungafmarjin KUR Ritel adalah di alas Rp20.000.000,-(duapuluh juta rupiah) sampai dengan Rp500.000.000,- (lima latus juta rupiah) dengan tingkat bunga/ marjin maksimal sebesar 14 % (empatbelas persen) efektif

per tahun. ..

3. Plafon daD suku bungafmarjin KUR kepada LEMBAGA LINKAGE dengan POLA EXECUTING adalah maksimal sebesar Rp2.000.000.000,- (dua milyar rupiah) dengan tingkat bunga/marjin maksimal sebesar 14% (empat betas persen) efektif per tahun, daD plafon KUR daD suku bungafmarjin KUR dari LEMBAGA LINKAGE kepada end-user dari Lembaga Linkage maksimal sebesar Rp1 00. 000. 000,- (seratusjuta rupiah) dengan suku bunga/marjin maksimal sebesar 22% (duapuluh dua persen) efektif per-tahun.

4. Plafon KUR daD suku bungafmarjin KUR kepada end-user LEMBAGA LINKAGE dengan POLA CHANNELING adalah sesuai dengan daftar NOMINATIF dari end-user KUR yang diajukan oleh Lembaga Linkage, dengan tingkat bunga sesuai ketentuan KUR Ritel atau KUR Mikro.

5. Plafon KUR daD suku bungafmarjin KUR yang diberikan secara langsung oleh PENERIMA JAMINAN kepada KELOMPOK USAHA adalah sesuai dengan ketentuan plafon KUR Mikro atau plafon KUR Ritel

6. Jangka waktu KUR:

6.1. ]angka waktu KUR tidak melebihi 3 (tiga) tahun untuk modal kerja daD 5 (lima) tahun untuk kredit/ pembiayaan investasi

6.2. Dalam hat diperlukan perpanjangan, suplesi, daD restrukturisasi maka jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam angka 6 butir 6.1 Pasal ini dapat diperpanjang menjadi maksimal 6 (enam) tahun untuk kredit/ pembiayaan modal kerja daD 10 (sepuluh) tahun untuk kredit/ pembiayaan investasi terhitung sejak tanggal Perjanjian Kredit awaL

(21)

':;\1,~ #' ,c"iC" ~ "C,,;

mandlrl

7.

6.3. Jangka waktu kreditj pembiayaan investasi untuk usaha perkebunan tanaman keras dapat diberikan secara langsung maksimal13 (tigabeIas) tahun daD tidak dapat diperpanjang.

Agunan daD Pengikatan:

7.1. Agunan Pokok adalah kelayakan usaha daD obyek yang dibiayai.

7.2. Agunan Tambahan adalah sesuai dengan ketentuan KUR pada

PENERIMA J AMIN AN .

7.3. Pengikatan Agunan adalah sesuai dengan ketentuan KUR pada

PENERIMA J AMIN AN .

Ketentuan penjaminan KUR Sektor Khusus ditetapkan sebagai berikut:

8.1. Coverage Penjaminan KUR Sektor Khusus adalah 80% (delapanpuluh persen) dari plafon kreditj pembiayaan.

8.2. Pengajuan Penjaminan KUR Sektor Khusus dari PENERIMA JAMINAN kepada PENJAMIN dengan mencantumkan kodifikasi Sektor Khusus sebagaiberikut:

8.2.1. Sektor Pertanian

8.2.1.1. Tanaman pang~ daD perkebunan dengan kode Laporan Bank Umum ( LBU) mulai 011110 sj d 011190;

8.2.1.2. Hortikultura sayuran daD bunga-bungaan dengan kode mulai 011211 sj d 011250;

8.2.1.3. Buah-buahan daD perkebunan tanaman rempah dengan kode mulai 011311 sj d 0113999; daD

8.2.1.4. Petemakan dengan kode mulai 012110 sj d 015000. 8.2.2. Sektor Kelautan daD Perikanan.

8.2.3. Sektor Kehutanan. 8.2.4. Sektor Industri Kecil.

8.2.5. Sektor Tenaga Kelja Indonesia (TKI). 8.

Pasal 6 PERP AN}ANGAN,

T AMBAHAN PLAFON (SUPLESI) DAN RESTRUKTURSASI

(1)

(2)

TERJAMIN atau DEBITUR KUR atas pertimbangan PENERIMA JAMINAN dapat diberikan perpanjangan jangka waktu KUR sepanjang jangka waktu tersebut tidal melebihi jangka waktu sebagaimana diatur dalam Pasal 5 angka 6 butir 6.2 PERJANJIAN mi.

TERJAMIN atau DEBITUR KUR yang usahanya meningkat atau memerlukan tambahan kredit/pembiayaan (plafon) dapat diberikan perpanjangan berupa tambahan plafon kredit/ pembiayaan maupun jangka waktu tanpa menunggu KUR yang bersangkutan dilunasi, dengan ketentuan:

I

Hal 11 dan 25

~

«

~,jlCf,~
(22)

,!""~'

mandlrl

(3)

(4)

a. Debitur yang bersangkutan masih belum dapat dikategorikan bankable.

b. Total pinjaman setelah penambahan tidak melebihi:

1. Rp20.000.000,- (duapuluh juta rupiah) untuk KUR Mikro atau; 2. Rp500.000.000,- (limaratus juta rupiah) untuk KUR Ritel atau;

3. Rp2.000.000.000,- (duamilyar rupiah) untuk KUR yang diberikan kepada Lembaga Linkage dengan porn executing.

c. Ketentuan lainnya, sesuai dengan KETENTUAN KUR sebagaimana dimaksud dalam Pasal5 PERJANJIAN ini

TERJAMIN atau DEBITUR KUR yang bermasalah dimungkinkan untuk direstrukturisasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku pada PENERIMA JAMINAN, dengan ketentuan:

a. Tidak diperbolehkan ada penambahan plafon KUR.

b. Ketentuan lainnya sesuai dengan KETENTUAN KUR sebagaimana dimaksud dalam Pasal5 PERJANJIAN ini.

c. Terhadap KUR yang di restruktunsasi tidak menggugurkan HAK KLAIM dari PENERIMA JAMINAN kepada PENJAMIN.

Dalam hal PENERIMA JAMINAN melakukan perubahan atau perpanjangan, tambahan plafon (suplesi) dan restrukturisasi KUR, maka PENERIMA JAMINAN wajib melaporkan perubahan atau perpanjangan atau restruktur KUR tersebut kepada PENJAMIN.

Pasal 7

SYARAT BERLAKUNYA PENJAMINAN

PENJAMINAN KREDIT yang diberikan oleh PENJAMIN kepada PENERIMA JAMINAN berdasarkan PERJANJIAN ini dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:

1. KUR yang direalisasikan telah sesuai dengan KETENTUAN KUR yang berlaku pada PENERIMA JAMINAN.

2. Data clan keterangan tentang TERJAMIN clan atau usaha TERJAMIN yang disampaikan kepada PENJAMIN telah lengkap clan benar sesuai format pada lampiran I, Lampiran 2.a. clan Lampiran 2 . b.

Pasal 8

RISIKO KERUGIAN YANG DIJAMIN

PENJAMIN wajib memberikan penggantian JUMLAH KERUGIAN PENERIMA JAMINAN (KLAIM) kepada PENERIMA JAMINAN, bilamana fisiko kerugian

I Hal 12dari25 ~ <';;:/~./4 ~

(23)

'i".< ""~""'.

mandlrl

yang diderita oleh PENERIMA JAMINAN disebabkan oleh salah satu dati hal-hal beriku t:

1. TERJAMIN tidak dapat melunasi kewajiban KUR pada saat jangka waktu KUR yang bersangkutan jatuh tempo atau KUR TERJAMIN telah ditetapkan oleh PENERIMA JAMINAN memenuhi persyaratan kolektibilitas 4 (diragukan) sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, mana yang terlebih dahulu terjadi. 2. DaIam hat TERJAMIN telah masuk daIam kolektibilitas 4 (diragukan),

kemudian karena adanya perbaikan kolektibilitas maka Risiko Kerugian Yang Dijamin ditetapkan sejak kolektibilitas 4 (diragukan) yang terakhir sepanjang masih daIam jangka waktu Penjaminan Kredit sebagaimana ditetapkan oleh PENERIMA

J

AMIN AN

.

3.

TERJAMIN dinyatakan dalam keadaan Insolvent (tidak mampu melaksanakan kewajiban) sebelum atau setelah KUR yang bersangkutan memenuhi persyaratan kolektibilitas 4 (diragukan) sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. Syarat-syarat untuk dinyatakan dalam keadaan insolvent itu harus memenuhi salah satu dati hal berikut :

3.1. TERJAMIN dinyatakan pailit ole~. Pengadilan yang berwenang.

3.2. TERJAMIN dikenakan Iikuidasi berdasarkan keputusan tetap Pengadilan yang berwenang.

3.3. TERJAMIN sepanjang bukan Badan Hukum, berada dibawah pengampuan.

Pasal 9

RISIKO KERUGIAN YANG TIDAK DIJAMIN

(1) PENJ AMIN tidal menanggung risiko kerugian, dalam hal kerugian tersebut disebabkan oleh salah satu dan hal-hal berikut yang secara langsung berakibat pada usaha TERJAMIN, sehingga TERJAMIN tidal dapat melunasi kewajiban KUR yaitu:

a. Bencana alam nasional (atau wabah penyakit menular pada manusiajhewan berkukujunggas) yang ditetapkan Pemerintah Pusat. b. Reaksi NukIir, sentuhan radioaktif, radiasi clan reaksi inti atom.

c. Peperangan atau dalam keadaan bahaya ataU dalam keadaan darurat perang di seluruh atau di sebagian wilayah Indonesia yang dinyatakan oleh Pemerintah Pusat.

d. Huru-hara atau kerusuhan politik skala nasional.

e. Tindakan hukum yang dilakukan oleh Pemerintah Republik Indonesia terhadap TERJAMIN yang mengakibatkan TERJAMIN wanprestasi

Kecuali ditetapkan lain oleh Komite Kebijakan KUR.

(24)

",,1i!';,"",;111,~,

mandlrl

(2) Apabila hal-hal sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Pasal ini terjadi, maka PENJAMIN daD PENERIMA JAMINAN setuju untuk membawa perihal tersebut kepada Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro daD Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian selaku Ketua Tim Pelaksana Komite Kebijakan KUR.

Pasall0

MASA BERLAKUNYA PENJAMINAN KREDIT

PENJAMINAN KREDIT berdasarkan PERJANJIAN ini berlaku sejak penandatanganan pengikatanj akad KUR antara PENERIMA JAMINAN dengan TERJAMIN sampai dengan KUR dilunasi sebelum jatuh tempo atau sampai dengan jangka waktu KUR jatuh tempo daD TERJAMIN membayar lunas kewajiban KUR.

Pasalll

TAT A CARA PELAKSANAAN PENJAMINAN

..

PENJAMINAN KREDfT yang diberikan oleh PENJAMIN kepada PENERIMA JAMINAN terhadap KUR sebagaimana dinlaksud dalam PERJANJIAN ini adalah bersifat otomatis dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut

1. PENERIMA JAMINAN harus mengajukan permintaan PENJAMINAN KREDfT kepada PENJAMIN terhadap KUR yang telah diberikan kepada TERJAMIN, paling lambat pada tanggal 15 bulan berikumya, dengan menggunakan format terlampir sebagai berikumya :

1.1. Lampiran 1 untuk KUR Baru.

1.2. Lampiran 2.a. untuk KUR perpanjanganjtambahan plafon (suplesi). 1.3. Lampiran 2.b. untuk KUR restrukturisasi

2. Berdasarkan pengajuan permintaan Penjaminan sebagaimana dimaksud dalam angka 1 Pasal ini, maka PENJ AMIN akan menerbitkan daD menyampaikan SERTIFIKA T PENJAMINAN KREDfT tersebut selambat-lambamya 15 (lima belas) hari kalender sejak tanggal diterimanya permintaan Penjaminan dari PENERIMA JAMINAN.

3. PENERIMA JAMINAN dalam waktu selambat-lambamya 10 (sepuluh) Hari Kerja sejak tanggal diterimanya surat penyerahan SERnFIKAT PENJAMINAN KREDfT dari PENJAMIN:

3.1. Melakukan verifikasi daD memastikan bahwa data yang tercantum dalam SERnFIKAT PENJAMINAN KREDfT telah sesuai dengan data KUR yang diberikan daD data yang tercantum dalam Surat Pengajuan permintaan Penjaminan Kredit. Dalam hal terdapat perbedaan maka PENERIMA JAMINAN meminta perbaikan kepada PENJAMIN atas perbedaan data tersebut.

(25)

..di'~.

"',..,..'y

mandlrl

Apabila dalam jangka waktu 10 (sepuluh) HARI KERJA sejak tanggal diterimanya surat permintaan perbaikan PENERIMA JAMINAN kepada PENJAMIN, dimana PENJAMIN tidak memberikan jawaban tertulis atas perbaikan yang diajukan oleh PENERIMA JAMINAN, maka PENJAMIN dianggap atau dinilai telah menberikan persetujuan tersebut.

Menandatangani daD mengirimkan kembali fotocopy atau tindasan dari SERTIFIKAT PENJAMINAN KREDIT tersebut kepada PENJAMIN yang akan digunakan oleh PENJ AMIN untuk melakukan penagihan Imbal Jasa Penjaminan kepada Pemerintah cq Kementerian Keuangan.

3.3.

4.

5.

Untuk penyaluran KreditjPembiayaan dengan total penyaluran di atas Rp2.000.000.000,- (dua milyar rupiah) kepada kelompokjcluster TERJAMIN, baik melalui Lembaga Lingkage atau secara langsung kepada TERJAMIN, maka PENJAMIN diikutsertakan dalam pembahasan rencana penyaluran bersama-sarna dengan PENERIMA JAMINAN.

PENERIMA JAMINAN menyimpan seluruh kelengkapan berkas administrasi KUR TERJAMIN yang meliputi: "

4.1. Identitas daD atau legalitas TERJAMIN. 4.2. SPPKj Offering Letter.

4.3. PeIjanjian Kreditj akad KUR atau daftar nominatif end user (Untuk KUR Linkage dengan Pola Olanneling).

4.4. Hasil SID Bank Indonesia untuk KUR Ritel daD khusus untuk KUR Mikro tidak diwajibkan ada hasil SID Bank Indonesia.

4.5. Analisaj proposal Kredit.

Berkas administrasi KUR TERJAMIN sebagaimana dimaksud dalam angka 5 Pasal ini harus disampaikan secara lengkap kepada PENJAMIN pada saat pengajuan KLAIM

6.

Pasall2

IMBAL JASA PENJAMINAN

(1)

(2)

Imbal Jasa Penjaminan yang menjadi beban Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Pemerintah cq Kementerian Keuangan.

Perhitungan dan besarnya tarif Imbal Jasa Penjaminan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Pasal ini juga berlaku untuk KUR perpanjangan, tambahan pinjaman (suplesi), dan Restrukrisasi.

Tata cara penagihan dan pembayaran Imbal Jasa Penjaminan diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 135/PMKO5/2008 tanggal24 September 2008 tentang Fasilitas Penjaminan Kredit Usaha Rakyat sebagaimana telah diubah tercikhir dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 22/PMK.O5/2010 (3)

I

Hal 15 dan 25

~~

A-L.fIl.A,/J

(26)

'

~

"

~

c , "

'c'

mandln

tanggal 28 Januari 2010, termasuk dengan segala perubahannya dan Perjanjian Kerjasama Penjaminan (PKP) antara Kementerian Keuangan RI dengan PENJ AMIN.

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

Pasal13

TIMBULNY A HAK KLAIM

Hak KLAIM daTi PENERIMA JAMINAN kepada PENJAMIN timbul/terbit seketika apabila terjadi RISIKO KERUGIAN YANG DIJAMIN sebagaimana dimaksud daIam Pasal8 PERJANJIAN ini.

Hak KLAIM daTi PENERIMA JAMINAN kepada PENJAMIN alan menjadi daluwarsa apabila pengajuan SURA T KLAIM daTi PENERIMA JAMINAN kepada PENJAMIN melewati 180 (seratus delapan puluh) hari kalender sejak jangka waktu KUR yang bersangkutan jatuh tempo.

Dalam hat TERJAMIN telah masuk daIam kolektibilitas 4 (diragukan), kemudian karena adanya perbaikan kolektibilitas mala perhitungan daluwarsa ditetapkan sejak kolektibilitas 4 (diragukan) yang terakhir sepanjang masih dalam jangka waktu Penjaminan KrePit.

Dalam hat TERJAMIN telah masuk daIam kolektibilitas 4 (diragukan), dan sudah diajukan Klaim, namun terjadi perbaikan kolektibiltas sebelum PENJAMIN melakukan pembayaran, mala PENERIMA JAMINAN dapat membatalkan permohonan Klaim secara tertulis kepada PENJAMIN tanpa membatalkan hak Klaim daTi PENERIMA JAMINAN.

Dalam hat terdapat kejadian/ peristiwa sebagaimana dimaksud daIam Pasal 8 PERJANJIAN ini maka PENERIMA JAMINAN berhak mengajukan KLAIM kepada PENJAMIN dan PENJAMIN wajib melakukan pembayaran KLAIM sesuai jumlah kerugian yang diajukan oleh PENERIMA JAMINAN dengan tetap memperhatikan ketentuan lain daIam Pasal ini.

Pasal14

TAT A CARA PENGAJUAN KLAIM

Tata cara pengajuan KLAIM diatur sebagai berikut :

1. Sebelum mengajukan SURAT KLAIM, PENERIMA JAMINAN berkewajiban melakukan upaya penyelamatan atau penagihan kepada TERJAMIN sesuai dengan ketentuan KUR yang berlaku pada PENERIMA JAMINAN.

2. PENERIMA JAMINAN berhak mengajukan SURAT KLAIM dalam waktu paling lambat 180 (seratus delapan puluh) hari kalender sejak jangka waktu KUR yang bersangkutan jatuh tempo.

3. Pengajuan SURAT KLAIM dapat dilaksanakan setelah terbit/timbulnya hak KLAIM, yang pengajuan dapat diIakukan secara individual maupun secara kolektif, sesuai dengan format pada Lampiran 3.a. dan Lampiran 3.b..

(27)

,~:~".~" '

mandln

4.

5.

6.

7.

8.

9.

SURAT KLAIM yang diajukan PENERIMA JAMINAN hams dilampiri dengan:

4.1. Copy SERTlFIKAT PENJAMINAN KREDff, dalam hal pengajuan KLAIM bagi TERJAMIN individu maka apabila KLAIM disetujui, PENJAMIN akan meminta asli SERTIFIKA T PENJAMINAN KREDff tersebut.

4.2. Berita Acara KLAIM yang memuat perhitungan jumlah tunggakan kewajiban KUR TERJAMIN yang ditandatangani oleh PENERIMA JAMINAN. dalam hal TERJAMIN tidak dapat menandatangani Berita Acara tersebut, maka Berita Acara tersebut cukup ditandatangani oleh PENERIMA JAMINAN dengan menyampaikan alasannya, sesuai dengan format pada Lampiran 3.c.

4.3. Foto copy rekening koran TERJAMIN selama 3 (tiga) bulan terakhir sebelum timbulnya hak KLAIM.

4.4. Foto copy Surat Peringatan atau Surat Penagihan I, 2, 3 dari PENERIMA JAMINAN kepada TERJAMIN.

4.5. Seluruh foto copy kelengkapan berkas administrasi KUR TERJAMIN sebagaimana dimaksud dalam Pasalll angka 5 PERJANJIAN ini.

PENJAMIN berkewajiban menginformasikan kepada PENERIMA JAMINAN apabila lampiran-lampiran SURA T~' KLAIM sebagaimana dimaksud pada angka 4 Pasal ini, belum diterima secara lengkap paling lambat 10 (sepuluh) HARI KERJA sejak tanggal surat pengajuan KLAIM diterima.

PENERIMA JAMINAN hams memenuhi kekurangan lampiran sebagaimana yang dimaksud pada ayat (4) Pasal ini, paling lambat 3 (tiga) bulan sejak tanggal surat pemberitahuan dari PENJAMIN.

Dalam hal jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam angka 6 Pasal ini, terlampaui daD PENERIMA JAMINAN belurn memenuhi kekurangan lampiran sebagaimana yang dimaksud pada angka 4 Pasal ini, maka PENJAMIN mengingatkan kembali secara tertulis kepada PENERIMA JAMINAN atas kekurangan berkas pengajuan K1aim tersebut

Dalam hal PENJAMIN secara tertulis telah mengingatkan kembali kekurangan berkas lampiran kepada PENERIMA JAMINAN daD PENERIMA JAMINAN belum melengkapi kekurangan berkas lampiran tersebut tanpa alasan yang dapat dipertanggungjawabkan, maka PENJAMIN tidak berkewajiban membayar KLAIM.

Dalam hal tetjadi KLAIM dari PENERIMA JAMINAN daD persyaratan KLAIM telah dipenuhi untuk dibayar, sedangkan PENJAMIN belurn menerima IMBAL JASA PENJAMINAN (lJP) dari Pemerintah, maka PENJAMIN harus melakukan pembayaran atas tuntutan KLAIM tersebut

Pasal15 KEPUTUSAN KLAIM

PEN} AMIN memberitahukan keputusan alas KLAIM yang diajukan PENERIMA }AMINAN paling lambat dalam jangka waktu 15 Qima belas) (1)

(28)

::~,;~,

mandlrl

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

HARI KERJA terhihmg sejak berkas pengajuan SURAT KLAIM sebagaimana dimaksud dalam angka 4 Pasal14 PERJANJIAN ini diterima secara lengkap oleh PENJAMIN.

Bila dipandang perlu, PENJAMIN danjatau PENERIMA JAMINAN secara sendiri-sendiri atau bersama-sama dan dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, dapat melakukan penelitian lapangan sebeIum memberikan keputusan atas KLAIM dari PENERIMA JAMINAN. Dalam hal KLAIM diputuskan disetujui oleh PENJAMIN, maka PENJAMIN menyampaikan surat persetujuan KLAIM kepada PENERIMA JAMINAN yang memuat

a. Jumlah KLAIM yang diajukan PENERIMA JAMINAN. b. Jumlah KLAIM yang akan dibayar oleh PENJAMIN.

c. Jumlah Kewajibanjrisiko yang ditanggung oIeh PENERIMA JAMINAN. Bila pengajuan KLAIM diputuskan ditolak, mala PENJ AMIN menyampaikan surat penolakan KLAIM kepada PENERIMA JAMINAN dalam waktu sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) Pasal ini dengan menyebutkan alasan

penolakan. ..

PENERIMA JAMINAN berhak melakukan bantahan atas penolakan KLAIM atau besamya jumlah KLAIM yang akan dibayar sebagaimana dimaksud ayat (3) daD ayat (4) Pasal ini paling lambat 15 (lima belas) HARI KERJA sejak diterimanya surat penolakan KLAIM atau persetujuan KLAIM.

Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) Pasal ini telah berakhir, sedangkan PENJAMIN belum memberikan Keputusan atas KLAIM, maka permohonan KLAIM dinyatakan telah disetujui oleh PENJ AMIN daD PENJAMIN harus segera menerbitkan surat persetujuan KLAIM kepada PENERIMA JAMINAN.

PENJ AMIN wajib melakukan pembayaran jumlah KLAIM yang disetujui dalam surat persetujuan KLAIM kepada PENERIMA JAMINAN paling lambat dalam jangka waktu 15 (lima betas) HARI KERJA sejak tanggal surat persetujuan KLAIM

Pasa116 BESARNY A KLAIM

(1) Besamya NILAI KLAIM untuk KUR yang harns dibayar oleh PENJAMIN kepada PENERIMA JAMINAN adalah sebesar:

(29)

..#';~'

mandlrl

Besarnya NILAI KLAIM untuk KUR Sektor Khusus yang hams dibayar oleh PENJAMIN kepada PENERIMA JAMINAN adalah sebesar :

Bagian dati jumlah kerugian yang tidak digantikan oleh PENJ AMIN merupakan fisiko sendiri PENERIMA JAMINAN.

Pasal17

BATALNYA HAK PENERIMA }AMINAN AT AS KLAIM

Hak PENERIMA JAMINAN untuk mengajukan KLAIM kepada PENJAMIN menjadi batal apabila terjadi salah satu daTi hal-hal berikut :

1.

2.

3.

KUR yang direalisasikan tidak sesuai dengan KETENTUAN KUR yang berlaku pada PENERIMA JAMINAN ..

PENERIMA JAMINAN tidak melaporkan perubahan atau perpanjangan, penambahan plafon (suplesi) dan restruturisasi KUR sebagaimana dimaksud dalam Pasal6 ayat (3) dan ayat (4) PERJANJIAN ini.

Pengajuan KLAIM sudah daluarsa sebagaimana ditetapkan pada Pasal13 ayat (2) dan Pasal14 angka 2 PERJANJIAN ini.

Pasal 18

KEWAJIBAN PENERIMA JAMINAN

(1) Melaksanakan pemberian KUR sesuai dengan Pasal3 ayat (1) PERJANJIAN ini.

(2)

(3)

(4)

(5)

Mengajukan PEN]AMINAN KREDIT sebagaimana dimaksud Pasal 11 angka 1 PERJANJIAN ini.

Memberikan semua data sebagaimana dimaksud pada Pasal 14 angka 4 PERJANJIAN ini kepada PENJAMIN.

Memberikan tembusan kepada PENJAMIN, paling lambat tanggal 20 bulan berikumya atas Laporan Kolektibilitas KUR, sebagaimana yang disampaikan kepada Komite Kebijakan KUR.

PENERIMA JAMINAN diperbolehkan melakukan penjualanjpencairan Agunan TERJAMIN dengan ketentuan:

a. Dalam hat penjualanj pencairan Agunan tersebut dilakukan sebelum adanya pembayaran KLAIM dari PENJAMIN, maka hasil penjualan

I

Hal 19 don 25

d

~ ~

/pf;J/A
(30)

b.

c.

Agunan tersebut digunakan untuk menurunkan hutang pokok kredit dari Debitur KUR yang bersangkutan.

Dalam hal penjualanj pencairan Agunan tersebut dilakukan sebelum adanya pembayaran KLAIM dari PENJAMIN dan ni1ai penjualan Agunan dapat menyelesaikan kewajiban KUR TERJAMIN, maka basil penjualan agunan tersebut digunakan untuk menurunkan hutang pokok kredit dan kewajiban bunga danj atau denda dari TERJAMIN yang bersangkutan. PENERIMA JAMINAN melaporkan kepada PENJAMIN atas penjualan j pencairan agunan tersebut di atas.

Pasal 19

KEWAJIBAN PENJAMIN

(1)

(2)

(3)

Menerbitkan dan menyampaikan SERTIFIKA T PENJAMINAN KREDll' kepada PENERIMA J AMIN AN dalam jangka waktu se bagaimana dimaksud pada Pasalll angka 2 PERJANJIAN ini.

Melaksanakan pembayaran KLAIM kepada PENERIMA JAMINAN sebagaimana dimaksud pada Pasa1 14 angka 9 PERJANJIAN ini.

Menembuskan kepada PENERIMA JAMINAN paling lambat tanggal 20 bulan berikutnya atas Laporan Pengajuan Penjaminan kreditj pembiayaan; Pengajuan klaim kreditj pembiayaan; Realisasi pembayaran Klaim, persentase Non Performing Guarantee (NPG); Klaim yang masih dalam proses; Klaim yang ditolak, sebagaimana yang disampaikan kepada Komite Kebijakan KUR.

Pasal 20 SUBROGASI

(1)

(2)

(3)

KLAIM yang telah dibayar oleh PENJ AMIN kepada PENERIMA J AMIN AN, tidak membebaskan TERJAMIN dari kewajibannya untuk melunasi kewajiban KUR dan PENERIMA JAMINAN tetap melakukan penagihan kepada TERJAMIN.

Dalam hal PENJ AMIN telah melaksanakan pembayaran KLAIM kepada PENERIMA JAMINAN atas KUR yang diberikan menurut ketentuan sebagaimana ditetapkan dalam PERJANJIAN ini, maka PENJAMIN secara otomatis memiliki hak SUBROGASI atau RECOVERIES baik yang berasal dari basil penagihan maupun yang berasal dari basil penjualanj pencairan Agunan TERJAMIN tanpa dibuat akta subrogasi.

Dalam hal terdapat Agunan likuid (berupa deposito/ cash colateral), maka dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sejak dilakukan pembayaran KLAIM, Agunan likuid tersebut agar dicairkan sesuai ketentuan dan persyaratan PENERIMA JAMINAN dan menjadi SUBROGASI atau RECO VER/ES.

(31)

a:" ,...'~'-'

mandlrl

(4)

(5)

(6)

PENERIMA

J

AMIN AN membantu penyelesaian RE CO VERIES sampai dengan jumlah yang sarna dengan jumJah pembayaran KLAIM daTi PENJ AMIN kepada PENERIMA JAMINAN.

RECO VERIES atas SUBROGASI sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Pasal ini akan dibagi untuk PENERIMA JAMINAN dan PENJAMIN secara proporsional menurut perbandingan kerugian PARA PIHAK. Untuk laporan subrogasi menggunakan format pada Lampiran 3.d.

Dalam barns waktu paling lambat 7 (tujuh) HARI KERJA sejak tanggal diterimanya setoran yang berasal daTi RECOVERIES TERJAMIN, maka PENERIMA JAMINAN wajib melimpahkan setoran yang menjadi hak PENJ AMIN kedalam rekening PENJ AMIN yang ditunjuk.

Terhadap kerugian yang diderita TERJAMIN yang disebabkan oleh risiko-fisiko yang tercakup dalam polis asuransi kerugian dengan Banker's Clause PENERIMA JAMINAN, maka setelah diperhitungkan dengan nilai ganti rugi berdasarkan Polis Asuransi Kerugian tersebut, sisa kerugian menjadi kerugian yang dijamin oleh PENJ AMIN .

(7)

(1)

(2)

(3)

(4)

Pasal21 KERAHAS lAAN

PARA PIHAK wajib menjaga dan menyimpan segala informasij data termasuk namun tidak terbatas pada identitas, status keuangan atau informasi lain dati TERJAMIN yang berkaitan dengan pelaksanaan PERJANJIAN ini sebagai Informasi Rahasia yang tidal boleh diberitahukan kepada pilial ketiga atau badanj orang lain yang tidak berhak dengan maksud atau tujuan apapun selama berlaku maupun sesudah berakhirnya PERJANJIAN ini.

PARA PIHAK clan pegawai PARA PIHAK serta pihak lain yang terkait dengan PARA PIHAK tidak diperbolehkan menceritakan atau membocorkan kepada orang atau perusahaan lain perlhal rahasia bank atau informasi rahasia lain yang dipercayakan kepada mereka dalam rangka pelaksanaan PERJANJIAN ini.

PARA PIHAK setuju untuk menjaga kerahasiaan data PARA PIHAK sebagaimana pihak tersebut melindungi kerahasiaan miliknya. Akses atas informasi rahasia harus dibatasi hanya berlaku terbatas bagi pihak yang terlibat dalam pelaksanaan PER J ANJIAN ini.

Dengan tidak mengurangi berlakunya ayat (1), ayat (2) clan ayat (3) Pasal ini, PARA PIHAK dapat mengungkapkan Informasi Rahasia dengan ketentuan sebagai berlkut:

a. Disyaratkan oleh hukum clan peraturan yang berlaku atau berdasarkan suatu perintah dati suatu yurisdiksi yang kompeten;

b. PARA PIHAK berhak untuk memberikan informasi yang berhubungan dengan PERJANJIAN ini apabila diharuskan berdasarkan suatu peraturan

I Hal 21 don 25 ~ 6fti,/l> ~

(32)

perundang-undangan dan/ atau atas dasar keputusan atau penetapan pengadilan yang berwenang.

c. Apabila salah satu Pihak telah memberikan persetujuan tertuIis terlebih dahulu atas pengungkapan tersebut

Pasal 22 EVALUASI

PARA PIHAK akan mengadakan evaluasi secara periodik atas pelaksanaan PERJANJIAN ini.

Pasal 23

MASA BERLAKU DAN BERAKHIRNYA PERJANJIAN

(1)

(2)

(3)

(4)

PERJANJIAN ini berlaku selama 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal ditandatangani oleh PARA PIHAK dan diperpanjang secara otomatis, untuk jangka waktu dan ketentuan yang sarna sebagaimana dimaksud dengan

PERJANJIAN ini.

..

Berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK dan dengan mengesampingkan ketentuan-ketentuan dalam Pasa11266 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, PARA PIHAK dapat mengakhiri masa berlakunya PERJANJIAN ini.

Dalam hal PERJANJIAN ini akan diakhiri oleh salah satu Pihak, maka Pihak yang menghendaki berakhirnya PERJANJIAN ini wajib menyampaikan pemberitahuan secara tertulis kepada Pihak Iainnya dalam waktu 3 (tiga) bulan sebelum tanggal berakhirnya PERJANJIAN yang diusulkan untuk disetujui Pihak Iainnya.

Dalam hal PERJANJIAN ini berakhir dikarenakan sebab-sebab apapun, maka PARA PIHAK tetap diwajibkan untuk memenuhi semua hak dan kewajiban yang timbul sebelum terjadinya pengakhiran atau pemutusan PERJANJIAN ini dan untuk selanjutnya PARA PIHAK setuju untuk tidak akan mengadakan PENJAMINAN KREDIT yang barn berdasarkan ketentuan sebagaimana diatur dalam PERJANJIAN ini

Pasal 24

PILIHAN HUKUM DAN PENYELESAIAN PERSELISIHAN

(1)

(2)

PERJANJIAN mi daD segala akibamya tunduk pada hukum daD perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

Dalam hal tetjadi perselisihan dalam menafsirkan daD melaksanakan PERJANJIAN mi, maka PARA PIHAK sepakat untuk diselesaikan secara musyawarah dalamjangka waktu paling lama 2 (dua) bulan.

(33)

c,

~~

",f"" ".. "',

,,~,'J)" ..

mandlrl

(3)

(4)

Dalam hal tidak terdapat kesesuaian pendapat dalam musyawarah, maka PARA PIHAK sepakat untuk menyerahkan penyelesaian tersebut melalui Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Untuk PERJANJIAN ini daD segala akibatnya PARA PIHAK memilih tempat kedudukan hukum (domisili) yang tetap daD umum di Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Pasal 25 LAIN LAIN

(1)

(2)

(3)

(4)

Hal-hal yang belum atau tidak cukup diatur daIam PERJANJIAN ini maupun perubahan yang perlu dilakukan, akan diatur kemudian berdasarkan permufakatan bersama oleh PARA PIHAK yang akan dituangkan daIam suatu Addendum atau daIam surat menyurat yang disetujui oleh PARA PIHAK yang merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dari PERJANJIAN ini.

Dalam hal terjadi perbedaan antara klausula yang tercantum daIam PERJANJIAN ini dengan klausula yang tercantum daIam SERnFlKAT PENJAMINAN KREDrr, maka yang berlaku adaIah kIausuIa yang tercantum daIam PERJANJIAN ini

PERJANJIAN ini dan seluruh hak dan kewajiban yang terdapat daIam PERJANJIAN ini tidak dapat dialihkan oleh PARA PIHAK tanpa persetujuan tertulis sebelumnya dari Pihak lainnya.

Semua surat menyurat atau pemberitahuan-pemberitahuan yang hams dikirim oleh salah satu pihak kepada pihak lainnya dalam PERJANJIAN ini, dilakukan dengan pos tercatat, faksimili atau melalui perusahaan ekspedisi (kurir)/kurir interen dari masing-masing pihak ke alamat yang tersebut di bawah ini :

PENJ AMIN

PERUSAHAAN UMUM (PERUM) JAMINAN KREDIT INDONESIA Gedung Jamkrindo, JI. Angkasa Blok B-9 Kav. No.8

Kota Barn Bandar Kemayoran - Jakarta 10610. Telp: 021- 6546471, 6546472

PENERIMA JAMINAN

PT. BANK MANDIRI (Persero) Tbk Small Business Group, Plaza Bumi Daya Lantai 3

Jl.

Imam Bonjol No.61, Jakarta 10310

Telp.: 021-39832099 Fax.: 021-39834118/39834049

(34)

..,' , ;'~c } "0'.' " ~

mandln

(5) Surat menyurat clan pemberitahuan-pemberitahuan dan/ atau komunikasi ke alarnat tersebut dianggap telah diterima dengan ketentuan sebagai berikut: a. Pada hari yang sarna, apabila diserahkan langsung yang dibuktikan

dengan tanda tangan penerima pada buku pengantar surat (ekspedisi) atau tanda terima lain yang diterbitkan oleh pengirim.

b. Pada Hari Kalender ketujuh, apabila pemberitahuan tersebut dikirimkan per pos yang dibuktikan dengan resi pengirim pos tercatat.

c. Pada hari yang sarna, apabiIa pemberitahuan tersebut dikirimkan melalui faksimili dengan basil baik.

(6) Dalam hal terjadi perubahan alamat daTi alamat tersebut di alas atau alamat terakhir yang tercatat pada masing-masing piliak, mala perubahan terse but harns diberitahukan secara tertuIis kepada pihak lain dalam PERJANJIAN ini selambat-lambatnya 7 (tujuh) HARI KERJA sebelum perubahan alamat dimaksud berlaku efektif. Jika perubahan alamat tersebut tidal diberitahukan, maka sural menyurat atau pemberitahuan-pemberitahuan berdasarkan PERJANJIAN ini dianggap telah diberikan semestinya dengan pengiriman sural atau pemberitahuan itu dengan pos tercatat atau melalui perusahaan ekspedisi (kurir)jkurir interen yarig ditujukan ke alamat di alas atau alamat terakhir yang diketahuij tercatat pada masing-masing piliak.

Pasal 26

KETENTU AN PERALIHAN

(1)

(2)

Terhitung sejak tanggal enambelas bulan September tahun duaribu sepuluh (16-09-2010), maka penyaluran KUR kepada TERJAMIN termasuk perpanjangan, penambahan plafond (suplesi) daD Restrukturisasi KUR berlaku ketentuan-ketentuan daD persyaratan KUR sebagaimana dimaksud dalam PERJANJIAN ini.

Terhitung sejak tanggal enambelas bulan September tahun duaribu sepuluh (16-09-2010), maka Perjanjian Kerjasama Nomor: 32/Jamkrindo/IlI/2010 -Nomor: DIR.PKSj009/2010 tanggal 11 Maret 2003 yang dibuat antara PENJAMIN daD PENERIMA JAMINAN Tentang Penjaminan KreditjPembiayaan Bagi Usaha Mikro, Kecil, Menengah Dan Koperasi, dinyatakan menjadi tidak berlaku lagi, kecuali untuk KUR TERJAMIN yang sedang berjalan sampai dengan KUR TERJAMIN yang bersangkutan dilunasi atau diselesaikan melalui penyelesaian KLAIM.

Pasal 27 PENUTUP

(1) Surat-surat, dokumen-dokumen clan Iampiran-lampiran yang berkaitan dengan PERJANJlAN ini mempakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan daTi PERJANJIAN ini, sehingga PERJANJIAN ini tidak akan

(35)

'"

".,;~

mandlrl

(2)

(3)

dibuat tanpa adanya surat-surat, dokumen-dokumen clan Iampiran-lampiran dimaksud.

PARA PIHAK dengan ini menyatakan bahwa Pihak-Pihak yang menandatangani PERJANJIAN ini clan atau surat-surat lainnyaj1ampiran adalah merupakan Pihak-Pihak yang berhak clan berwenang mewakili PARA PIHAK sesuai dengan ketentuan dalam anggaran dasar atau ketentuan yang berlaku pada PARA PIHAK.

SegaIa biaya yang menyangkut PERJANJIAN ini seperti biaya materai menjadi beban masing-masing Pihak.

Demikian PERJANJIAN ini dibuat daD ditandatangani pada han, tanggal, bulan daD tahun sebagaimana tersebut di alas dengan itikad baik, dalam rangkap 2 (dua) di alas kertas yang bermeterai cukup, masing-masing isinya sarna daD mempunyai kekuatan hukum yang sarna, masing-masing untuk PENERIMA JAMINAN daD PENJAMIN.

PENJAMIN

PERUSAHAAN UMUM (PERUM) JAMINAN KREDIT INDONESIA

- PENERIMA JAMINAN

~PT BANK MANDIRI (Persero) Tbk

(;~:::-?---)

SUNARSO

Direktur Commercial & Business Banking

,.. ~.-tt...'\.~~..S7I?'<~"k!I

-NAHIDHUDAYA Direktur Utama

NANANG W ASKITO Direktur Penjaminan

I

Hal 25 dan 25

n4

~JI,11

(36)

"U ~ ~ "(1) "" ()

~-.,0: ~ ."

..-0.0: --:J" ,.3..m

~--.. '< .,

3[ m<D'~99?

-0.. ~ ~ .. ii- --., '" '" -- - ~

'" UJ m ii- 0) '" '"

o~ ~~.,oo

m-o ~O~33 :J"., 00 -u'" ~-o"'-~~ .. 0 ..~"

~I ~~Q~~ ,,-., ,,~~~-3.. ~""",;.; "-j ""~- "~~00 AI'" "-CT~m 3 m- m;'; ., 0: _ 3 - "UJ..-u

'" m-j .",

".,,<:J"-"'- "'s..,mO) o.!!. m.,.a 3"

.,., "'~ '"

"':J" £o.mg~

.,- ~.,o.UJ~

~.. .""m.,m ","~ ..~"o'"~ ucoo:o. 0. ~ -.. 0:

--- ., 0: '" ~

,,-..-0 =~.,"~

"0. !"m",-g-u

-5~ ~~g3 m.,. -"'r" ~.. ;';0.0)0 ."" ,,- c -"", :J"'C-j "2;;: ~'CO).,.

0.

-.. .. m-om~'" '" "0: m~A ..m "'--.,- --'" '" -umo. ...~ ,.",0 -0- " ,. ,,- - ,.~..'"

'" ;a 0.,.~ ~-COo: o:~m

~- m ~ 0: 0: '" :0- co ., m -",0. ",m

., -'" ~'" ;';0. m-O ,." -- .. 3 '" 3;A ,.0;-;.;'< ;am c~ ,,-0: ;lJm ., - - '"

~ ;.;~

;.; 03

c -gm

;IJ ~

~o

- "

Qo-O cm ;.;~ ~3 ~ ~"U: m -I: ;a.': 0 as: , m . ():J m ~: o-~: m .. . :J :J : ~a.: 5:0 -:0 G . G 2--I 0-X" "0

(/)0 m

b> ..., . ~

>'~ ~

Zz

-QQ"U Z

QQm -f

»~

»

rrO Z

»

~ 0 z

UJ ~ c: 0 "0

~ ~ m

Z .0 C Z ~ : Zt-: :-1»

:

: c~

..oo~ . A-: AZ : ~» : mz : Q~ : -I ~ : (D m : :t>c : ~-: C-f

o. C

(37)

c CD .. :.. .. 0 S-iE JJJJ.

i~ ~~~iiif ,,- ."'1»"."

." o.~.o~o ,,~ "-~3m" o~ $o~og:o ;;,m .-"~~S'~ ~i o~" 8.~m"

" " 3"0 o.§; °'j ~o;;,..m~ ~~ s.~~=~~

~. .2...~3.

3. . -II @o.. O'ja. ~ 'j ~ ~.

~~I i~qi ~ ~

-3 ".~i~1»

~3' Ci63~~ ~ n"~~"~ ~ffi- !!~~6ir~

,,~ o"o.c. °;;, ..,,~g~s. ~" e.c~i.s: ,,0 -~".-i~ ~=-~~ :

5" i~o. 30. ~08 i i~ ~~!D.9-~'j ~~C-l 3~ i"i' ~ "m ~ I ~o" m~~

"c-:~ lit ~~ ~~8

i! cm2~

~" ~o ~[ i. c " ~ " 80. ~~ ,,~ . m

~" 3~ ~i ~~ ;~ ~c C!! "" :um ~m

~ °3 " im ~ ;~ "i c," ~~ ~ if : : :

3 .

3' ~ 0 ~ 'i ~ ~~ aiD "G o~ G"' u~ .. 6~ ~ ~ i 8-.. ~ ~ ifi i~iIi

i

Ii

i

I

"U m ;u ~

-- C z

-.. z

ill 0 ~-I~ » I -v»

2? "'~O"UZ mZ

~ ~~~~ ~

I" i~i i~g' ~ "U

i .."zm Z m

i f~~c ~

~

~..~ .. c-~ Z»

"Ii .

~

~ z-~~

~ ~ Z

I

~

,~j x A

-i"' )oo;U

i z m

~ -v 0

>-"11-1

II

~

c

~ -(/)

~ fI)

»

!ijI

i

"' ~ I;;

»

t ~ ;U

:,,1 -»

if ~

!I f ~

~

~tc1li

I;;~ Ifi

(38)

"U ~ 3 3" .., S" (") BI 0-BI " .., "cn ee ;4-., c ~2 -:J" .. - ,.. 3!!. -Oe ID :J :JUJ 0'" -ID ~i -u:J eo-:J!'; e,.. ::! ., 3.. ., -i '-e .,.::! 3ID - 3 :J -ID:J :J-~!!. "ID :J:J" ., -,..e ., :J :J~ ~., --0 .. ID~ 3 ~, -0

IDo--e S:J :J ~ -0..

me ~.. m c

., .. -. ., "'" -e -0-(De :J3-UJ c

.,., -.:Jc .,~ :J., ,..:J -0;-0 -. e 3~ A'< c~ ~~ . ., :J A C ~ 0

:. !t

~~~!t

'< ., .,-100 "

r5~~~:~..

!..m" " .,~"OO ~0~33

~ gg

O"O~ .."'"

~~~~i c.IDC:"~ .", ~

,..ID

-., -" - - 0 n ~~CO~" ~A~~"1) ID~-..,-I "ID'<"'. ..C:ID.,m "~r53~ ~c.""'" ~.,g.r5;S:

-" .", ~~~g5. c:~c:,..=; ~'"'~~;::: . "" - "1)

" .,-.,c.c.~ " ., ., ..

-"r" Ac.ma

..- c ~

".-c:5.

m -l _c: CO ""0"'" ".," "..'" ~c:5" "1)0!c. ..,,0 ~.." :; c.~~ ~ ~ ~ _c: ~IO OJ -,," -" Ac. .." 3~ .." ,,--" ::!.c: ., " A" 0" ~i ~o - .. go"O C., A~ ;s:3 .. " ~"U &-1 a.-om ~& 0" .,~ O"~ "" " " «)0. :;: -:u 0 . 0 S--I 0-~ '-c 3 ~: ~

iji

cn

~~~ - .., ~ ~i

~

","'C

:a.~

:!.!!:

,

ffi~£~ roc ~"..

-":0-~I

~ 0 »

~

-i m ;u t-» ~ Z »

~

0 ~

;u (/) 0 m

00» - .;U -i -1-»-1 Z» G)Z - G)G)

~~t- »@ ~~" r-~ ""

r-~ 0. -. ~,",fh t-O) " .0 "t; ~ ~ C '" C " 0) " "1J " " '" ~ 0) 0; " ~ "'\ I ~I ~I (; "U .. ,,'--"'.. ,.,2 ., 0 0;-, Z -00 ;-.3 9 -i ., =-"" "" m )-ii 3 ~.. z .. 3 .. 0;-m Q. ~ A ~ ~m

: OJ . " -to m " "'0 m ;0 ~ z ~ Z "'0 m z (.. » ~ z » z ~ ~ m 0 ~ c (/) » :I: » ~ » ~ ~ r m 3 -0 @. ~ I\) c-"'U CD 2 3 !C-D! 3 ~ -'. S C-o , ro D! ~ ~ ~ D! ~ C-5: "Q m ~

5 z ~ OC m ~z c: 0-1 ~ ;xJC Z .. A : .;xJ : :

m <

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Catur Sentosa Adiprana Tbk. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, yang telah diberitahukan kepada Menteri

Dalam mengambil kesimpulan, dibutuhkan suatu kalimat yang dapat dinyatakan nilainya yaitu dengan meliputi benar atau salah2.

[r]

Semua mobil produksi dalam negeri yang dibuat sebelum tahun 1990 yang nilai jualnya kurang dari Rp 100 juta. Sebuah kelas terdiri 40 siswa ,diantaranya 18 siswa suka IPA, 23 suka

[r]

These point clouds can be derived from pairs of overlapping images or using the laser raw data together with platform trajectory.. A mobile mapping campaign may include

Peraturan Daerah Kabupaten Maros Nomor 02 Tahun 2007 tentang Rencana. Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Maros Tahun

Using the exterior orientation parameters (EOPs) obtained from Australis 7 with many ground control points (GCPs) and manual image matching (bench mark,