Pembagian tugas dan tanggung jawab di PT Pusaka Prima Mandiri terdiri dari:
1. President Director
a. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan dibidang administrasi keuangan, kepegawaian dan kesekretariatan.
b. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan pengadaan dan peralatan perlengkapan.
c. Merencanakan dan mengembangkan sumber-sumber pendapatan serta pembelanjaan dan kekayaan perusahaan.
d. Mengendalikan uang pendapatan, hasil penagihan rekening penggunaan air dari langganan.
e. Menawarkan visi dan imajinasi di tingkat tertinggi (biasanya bekerjasama dengan MD atau CEO)
2. Management Representative
a. Memimpin dan mengawasi kegiatan perusahaan setiap hari
b. Bertindak sebagai pengambil keputusan untuk kepentingan dan kelangsungan perusahaan.
c. Melakukan hubungan kerjasama dengan pihak pemerintah dan pihak perusahaan swasta.
3. Mill Operation Manager
a. Bertanggung jawap terhadap jalannya keseluruhan proses produksi b. Mengawasi dan mengevaluasi setiap kegiatan produksi
4. Finance Manager
a. Memeriksa dan menganalisis data, laporan aliran dana dan biaya perusahaan.
b. Menyetujui kontrak penjualan dengan pihak konsumen. c. Mengawasi setiap aktivitas keuangan perusahaan. 5. Sales Manager
Merencanakan, mengkoordinir dan mengawasi kegiatan perusahaan dalam hal pemasaran kertas rokok serta menangami urusan administrasi.
a. Mengatur seluruh kegiatan yang berhubungan dengan kepegawaian dan pengembangan sumber daya manusia.
b. Menjalin dan membina kerjasama dengan pihak luar, baik dengan perusahaan lain maupun pejabat yang menangani ketenagakerjaan.
c. Membimbing dan mengarahkan bawahan dalam pelaksanaan pekerjaan. 7. Procurement Manager
a. Melakukan hubungan dengan pihak supplier untuk pembelian bahan baku dan bahan tambahan.
b. Membuat jadwal pemesanan berdasarkan permintaan dari bagian-bagian tertentu.
c. Melakukan persetujuan terhadap kontrak pembelian bahan dari supplier. 8. QA-PD Manager
a. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pengendalian kualitas
b. Melakukan kerjasama dengan pihak produksi untuk meningkatkan mutu produk akhir.
9. Accounting & Tax Manager
a. Menghitung setiap pemasukan dan pengeluaran perusahaan.
b. Menghitung pajak dan membayarkan pajak perusahaan kepada pemerintah.
10. Engineering Manager
a. Mengawasi operasi mesin-mesin produksi yang ada di lantai pabrik
b. Mengawasi pelaksanaan perawatan mesin, peralatan atau fasilitas pendukung lainnya serta mengkoordinir perbaikan mesin/peralatan yang rusak atau tidak berfungsi.
11. Warehouse Supervisor
a. Mengawasi setiap bahan atau produk yang masuk maupun keluar dari dalam pabrik.
DAFTAR PUSTAKA
Bahagia, Senator Nur. 2006. Sistem Inventori. Bandung: Penerbit ITB.
Burstein, Frada dan Clyde W, Holsapple. 2008. Handbook on Decision Support System 1.
Fitzgerald, Jerry dan Andra Fitzgerald. 1987. Fundamentals of System Analysis, Using Structured Analysis and Design Techniues. Third Edition.
Ginting, Rosnani. 2007. Sistem Produksi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Ginting, Rosnani. 2014. Sistem Pendukung Keputusan. Yogyakarta: Graha Ilmu. Lind, Douglas A, dkk. 2007. Teknik-teknik Statistika dalam Bisnis dan Ekonomi
Menggunakan Kelompok Data Global. Edisi 13. Buku 1. Jakarta: Salemba Empat.
Suryadi, Kadarsah, dkk. 1998. Sistem Pendukung Keputusan: Suatu Wacana Idealisasi dan Implementasi Konsep Pengambilan Keputusan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Bandung.
Suryana, Taryana. 2009. Visual Basic. Yogyakarta:Graha Ilmu.
Susanto, Kurniawan dan Erwin Gunadhi.2013. Pengendalian Persediaan Bahan Baku Lilin dengan Model Probabilistic Q (Studi Kasus Di CV. Taruna Jaya Sanding Atas -Garut). Sekolah Tinggi Teknologi Garut.
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
3.1. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah pengujian untuk melihat apakah sebaran
variabel-variabel penelitian sudah mengikuti distribusi kurva normal atau tidak. Uji normalitas
ini juga untuk menentukan analisis selanjutnya setelah diketahui datanya normal atau
tidak. Jika setelah diuji normalitas data didapatkan sebaran data yang normal, maka
untuk menguji hipotesis dapat digunakan dengan uji statistik parametrik, akan tetapi
jika sebaran datanya tidak normal, maka untuk menguji hipotesis digunakan statistik
non parametrik.
3.1.1. Pendekatan Distribusi
Kapan kita akan menggunakan pendekatan normal terhadap binomial? Distribusi binomial probabilitas normal umumnya dianggap sebagai pendekatan yang baik terhadap distribusi probabilitas binomial pada saat np dan n(1-p) lebih besar dari 5. Tetapi, sebelum menggunakan pendekatan normal, harus diyakini bahwa distribusi yang menjadi perhatian sebenarnya adalah distribusi binomial. Ada 4 kriteria yang harus dipenuhi:
1. Hanya terdapat dua hasil yang saling lepas (mutually exclusive) dari suatu percobaan: yaitu “sukses” dan “ gagal”.
4. Probabilitas p harus tetap sama dari suatu percobaan ke percobaan lainnya, dan harus terdapat jumlah percobaan yang tetap, n
3.2. Peramalan
Peramalan merupakan bagian awal dari suatu proses pengambilan suatu keputusan. Sebelum melakukan peramalan harus diketahui terlebih dahulu apa sebenarnya persoalan dalam pengambilan keputusan itu. Peramalan adalah pemikiran terhadap suatu besaran, misalnya permintaan terhadap satu atau beberapa produk pada periode yang akan datang.
Peramalan dilakukan untuk menentukan jumlah permintaan terhadap suatu produk dan merupakan langkah awal dari proses perencanaan dan pengendalian produksi.
3.3. Persediaan
Persediaan (Inventory) dalam konteks produksi, dapat diartikan sebagai sumber daya menggangur (idle resources). Sumber daya menggangur ini belum digunakan karena menunggu proses lebih lanjut. Yang dimaksud dengan proses lebih lanjut disini dapat berupa kegiatan produksi seperti dijumpai pada sistem manufaktur, kegiatan pemasaran seperti dijumpai pada sistem distribusi ataupun kegiatan konsumsi seperti pada sistem rumah tangga.
Sehingga, untuk menjamin tersedianya sumber daya tersebut perlu adanya persediaan yang siap digunakan ketika dibutuhkan.
Adanya persediaan menimbulkan konsekuensi berupa resiko-resiko tertentu yang harus ditanggung perusahaan akibat adanya persediaan tersebut. Persediaan yang disimpan perusahaan bisa saja rusak sebelum digunakan. Selain itu perusahaan juga harus menanggung biaya-biaya yang timbul akibat adanya persediaan tersebut.
3.3.3. Solusi dengan Metode Hadley-Within
Untuk mendapatkan nilai q0* dan r* dapat diperoleh dengan cara
berikut:
a. Hitung nilai qo1* awal sama dengan nilai qow*dengan menggunakan formula
wilson
qo1* = qow*=
�
2AD h
b. Berdasarkan nilai qo1* yang diperoleh akan dapat dicari besarnya
kemungkinan kekurangan inventori � dan selanjutnya akan dapat dihitung nilai r1* dengan menggunakan persamaan berikut
� = hqo1 *
cuD
-
> Z� dapat dicari dari Tabel A � = ∫ �∞ ( x)dxr1 -> r1*= DL + Z��√
L
c. Dengan diketahui r1* yang diperoleh akan dapat dihitung nilai qo2* dengan
qo2* =
�
2D A+π ∫ �r1∞ x-r1*�f(x)dx h
Dimana: � = hqo2 *
cuD
Nilai f(Z�) dan �(Z�) dapat dicari dari Tabel B
d. Hitung kembali � = hqo2 *
cuD dan nilai r2* dengan menggunakan: ∫ �∞ ( x)dx
r1
-
> r2*= DL + Z��√L
e. Bandingkan nilai r1* dan r2*; jika harga r2* relatif sama dengan r1* iterasi
selesai dan akan diperoleh r1* = r2* dan qo* = qo2*. Jika tidak kembali ke
langkah c dengan menggunakan nilai r1* = r2* dan qo* = qo2*.
3.4. Sistem Pendukung Keputusan
3.4.1. Definisi
Little (1970) mendefinisikan decision support system (DSS) sebagai “sekumpulan prosedur berbasis model untuk pemrosesan data dan penilaian guna membantu para manajer mengambil keputusan”.
(hubungan antara dua komponen lainnya, terdiri dari satu atau lebih kapabilitas manipulasi umum yang diperlukan untuk pengambilan keputusan).
3.4.3. Tahapan Sistem Pendukung Keputusan
Simon (1960) mengajukan model yang menggambarkan proses pengambilan keputusan. Proses ini terdiri dari tiga fase yaitu:
1. Intelligence
Tahap ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari lingkup problematika serta proses pengenalan masalah. Data masukan diperoleh, diproses dan diuji dalam rangka mengidentifikasikan masalah.
2. Design
Tahap ini merupakan proses menemukan, mengembangkan dan menganalisis alterntaif tindakan yang bisa dilakukan. Tahap ini meliputi proses untuk mengerti masalah, menurunkan solusi dan menguji kelayakan solusi.
3. Choice
Pada tahap ini dilakukan proses pemilihan di antara berbagai alternatif tindakan yang mungkin dilakukan. Hasil pemilihan tersebut kemudian diimplementasikan dalam proses pengambilan keputusan.
3.4.4. Metode Pengembangan Aplikasi dengan SADT
Pengembangan sistem aplikasi bertujuan untuk menjamin agar sistem yang akan dikembangkan benar-benar mencerminkan kebutuhan pemakai. SADT, singkatan dari structured analysis and design technique. SADT memandang suatu sistem terdiri dari dua hal sebagai berikut: benda (objek, dokumen, data) dan kejadian/ event (kegiatan yang dilakukan oleh orang, mesin atau perangkat lunak). Di samping itu, SADT menggunakan dua macam diagram yaitu diagram kegiatan (activity diagram) yang disebut dengan actigrams (juga digunakan dalam pendekatan berorientasi proses) dan diagram data (data diagram) yang disebut dengan datagrams (juga digunakan dalam pendekatan berorientsi data/ objek).
3.5. Visual Basic
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
4.1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bagian produksi dan pembelian di PT. Pusaka Prima Mandiri yang berlokasi di Jl. Brigjen Zein Hamid km 6,9 Titi Kuning – Medan, 20146 Sumatera Utara, Indonesia. Penelitian dilakukan dari bulan Mei 2015
hingga bulan bulan Juli 2015.
4.2. Jenis Penelitian1
1. Identifikasi masalah awal
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yaitu metode penelitian yang berlandaskan filsafat positivme, digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu dengan memakai instrumen pengumpulan data dan analisis yang bersifat kuantitatif. Filsafat positivme memandang realita atau gejala dan fenomena sebagai sesuatu yang tetap, konkrit, teramati, terukur, hubungan sejalan bersifat sebab akibat.
4.3. Rancangan Penelitian
Penelitian dilaksanakan dengan mengikuti langkah-langkah berikut ini:
2. Tahapan pengumpulan data. 3. Tahapan pengolahan data 1
4. Perancangan sistem 5. Pembahasan
6. Kesimpulan dan saran
4.4. Objek Penelitian
Bahan-bahan yang digunakan dalam kegiatan produksi terdiri dari bahan baku, bahan penolong dan bahan tambahan. Bahan baku merupakan bahan yang paling penting karena tanpanya proses produksi tidak dapat dilakukan. Oleh karena itu, objek penelitian yang diamati adalah persediaan bahan baku utama yang terdiri dari:
1. Pulp serat panjang/ NBKP (Needle Bleached Kraft Pulp) 2. Pulp serat pendek/ LBKP (Leaf Bleached Kraft Pulp) 3. Kalsium Karbonat (CaCO3)
Selain ketiga bahan di atas, masih ada bahan baku broke yang digunakan dalam proses produksi. Namun karena bahan tersebut berasal dari hasil proses produksi yang gagal maka bahan tersebut tidak disertakan dalam penelitian ini.
4.7. Instrumen Penelitian
4.8. Pengolahan Data
Data yang telah dikumpulkan diolah dengan menggunakan model persediaan probabilistik (metode Q) dan perancangan sistem menggunakan Visual Basic 6.0. Diagram pengolahan data dapat dilihat pada gambar 4.3.
4.9. Analisis Pemecahan Masalah
Analisis pemecahan masalah dimulai dari perhitungan terhadap jumlah pesanan, titik pemesanan kembali dan jumlah safety stock serta dilakukan perancangan sistem pendukung keputusan sehingga menghasilkan sistem persediaan bahan baku yang optimal untuk perusahaan.
4.10. Kesimpulan dan Saran
BAB V
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
5.2. Pengolahan Data
5.2.1. Uji Pola Distribusi Normal
5.2.1.1. Pengujian terhadap NBKP
Hasil perhitungan untuk uji pola distribusi normal untuk bahan NBKP adalah sebagai berikut:
1. Hipotesa : H0 : Data tidak berdistribusi normal
Hi : Data berdistribusi normal 2. Level of significance (�) = 0,05
3. Nilai Chi Kuadrat Hitung Nilai Maksimum = 400 Nilai Minimum = 382 Jangkauan = 18 Banyak Kelas = 4,56 ≈5 Panjang Kelas = 3,9 ≈ 4
Tabel 5.4. Distribusi Frekuensi NBKP
Interval BKB BKA Xi Oi Xi.Oi Xi- X� (Xi- X�)2 Oi.(Xi- X�)2 382 - 385 381,5 385,5 383,5 1 383,50 -9,00 81,00 81,00 386 - 389 385,5 389,5 387,5 2 775,00 -5,00 25,00 50,00 390 - 393 389,5 393,5 391,5 4 1566,00 -1,00 1,00 4,00 394 - 397 393,5 397,5 395,5 3 1186,50 3,00 9,00 27,00 398 - 401 397,5 401,5 399,5 2 799,00 7,00 49,00 98,00
Total 12 4710,00 260,00
Selanjutnya untuk mencari nilai peluang dari BKA dan BKB dilakukan dengan menggunakan software minitab. Nilai peluang dari BKA dan BKB bahan NBKP dapat dilihat pada Tabel 5.5.
Tabel 5.5. Nilai Peluang BKA dan BKB NBKP
Interval BKB BKA Xi Oi P(X<BKB) P(X<BKA) 382 - 385 381,5 385,5 383,5 1 0,00 0,27 386 - 389 385,5 389,5 387,5 2 0,27 0,39 390 - 393 389,5 393,5 391,5 4 0,39 0,52 394 - 397 393,5 397,5 395,5 3 0,52 0,65 398 - 401 397,5 401,5 399,5 2 0,65 1,00
Total 12
Tabel 5.6. Uji Pola Distribusi Normal NBKP
Interval P(X<BKB) P(X<BKA) Luas Ei Oi-Ei (Oi-Ei)2 ((Oi-Ei)2)/Ei
382 - 385 0,00 0,27 0,27 3,19 -2,19 4,80 1,51
386 - 389 0,27 0,39 0,12 1,43 0,57 0,32 0,23
390 - 393 0,39 0,52 0,13 1,58 2,42 5,87 3,73
394 - 397 0,52 0,65 0,13 1,55 1,45 2,09 1,34
398 - 401 0,65 1,00 0,35 4,25 -2,25 5,04 1,19
Total 1,00 12,00 0,00 18,14 7,99
4. Derajad Kebebasan (V) V = 4
5. Nilai Chi Kuadrat Tabel untuk � = 0,05 adalah 9,49 6. Kriteria Penerimaan atau Penolakan Hipotesa
b. Jika Chi kuadrat hitung > Chi kuadrat tabel maka H0 diterima
Dari analisa perhitungan di atas diperoleh bahwa : Chi Kuadrat Hitung (7,99) < Chi Kuadrat Tabel (9,49)
Maka kesimpulannya: H0 ditolak atau data berdistribusi normal.
5.2.2. Peramalan
5.2.2.2. Peramalan LBKP
Langkah-langkah peramalan bahan baku LBKP adalah sebagai berikut: 1. Menetapkan tujuan peramalan
Tujuan peramalan adalah untuk menghitung jumlah pemakaian bahan baku LBKP untuk 12 bulan yang akan datang.
2. Pembuatan Scatter Diagram
Data pemakaian bahan baku LBKP pada Tabel 5.1. disajikan dalam bentuk scatter diagram sebagai berikut:
3. Memilih metode peramalan
Metode peramalan yang akan digunakan adalah time series. 5. Menghitung Kesalahan Peramalan dengan SEE
a. Metode Konstan
Derajad Kebebasan (f) = 1
Tabel 5.31. Perhitungan SEE untuk Metode Konstan
Bulan t Y Y' Y-Y' (Y-Y')²
Mei-14 1 390 390,83 -0,83 0,69
Jun-14 2 394 390,83 3,17 10,03
Jul-14 3 399 390,83 8,17 66,69
Agust-14 4 382 390,83 -8,83 78,03
Sep-14 5 394 390,83 3,17 10,03
Okt-14 6 387 390,83 -3,83 14,69
Nov-14 7 382 390,83 -8,83 78,03
Des-14 8 383 390,83 -7,83 61,36
Jan-15 9 389 390,83 -1,83 3,36
Feb-15 10 392 390,83 1,17 1,36
Mar-15 11 399 390,83 8,17 66,69
Apr-15 12 399 390,83 8,17 66,69
Total 78 4690 4690 0,00 457,67
SEE Konstan =
�
457,67
12−1 = 6,45 b. Metode Linier
Derajad Kebebasan (f) = 2
Data perhitungan kesalahan peramalan dengan SEE untuk jumlah pemakaian bahan baku LBKP dengan menggunakan metode linier dapat dilihat pada Tabel 5.32.
Tabel 5.32. Perhitungan SEE untuk Metode Linier
Bulan t Y Y' Y-Y' (Y-Y')²
Mei-14 1 390 389,06 0,94 0,88
Jun-14 2 394 389,39 4,61 21,29
Jul-14 3 399 389,71 9,29 86,35
Agust-14 4 382 390,03 -8,03 64,47
Sep-14 5 394 390,35 3,65 13,32
Okt-14 6 387 390,67 -3,67 13,49
Nov-14 7 382 390,99 -8,99 80,90
Des-14 8 383 391,32 -8,32 69,15
Jan-15 9 389 391,64 -2,64 6,96
Feb-15 10 392 391,96 0,04 0,00
Mar-15 11 399 392,28 6,72 45,15
Apr-15 12 399 392,60 6,40 40,93
SEE Linier=
�
442,87
12−2 = 6,65 c. Metode Kuadratis
Derajad Kebebasan (f) = 3
Data perhitungan kesalahan peramalan dengan SEE untuk jumlah pemakaian bahan baku LBKP dengan menggunakan metode kuadratis dapat dilihat pada Tabel 5.33.
Tabel 5.33. Perhitungan SEE untuk Metode Kuadratis
Bulan t Y Y' Y-Y' (Y-Y')²
Mei-14 1 390 395,73 -5,73 32,84 Jun-14 2 394 392,42 1,58 2,51
Jul-14 3 399 389,83 9,17 84,11 Agust-14 4 382 387,97 -5,97 35,62 Sep-14 5 394 386,84 7,16 51,33 Okt-14 6 387 386,43 0,57 0,32 Nov-14 7 382 386,75 -4,75 22,58
Des-14 8 383 387,80 -4,80 23,05 Jan-15 9 389 389,58 -0,58 0,33 Feb-15 10 392 392,08 -0,08 0,01 Mar-15 11 399 395,31 3,69 13,61 Apr-15 12 399 399,27 -0,27 0,07
Total 78 4690 4690 0,00 266,38
SEE kuadratis =
�
266,38
12−3 = 5,44 d. Metode Eksponensial
Derajad Kebebasan (f) = 2
Tabel 5.34. Perhitungan SEE untuk Metode Eksponensial
Bulan t Y Y' Y-Y' (Y-Y')²
Mei-14 1 390 389,03 0,97 0,93 Jun-14 2 394 389,35 4,65 21,60
Jul-14 3 399 389,67 9,33 87,05 Agust-14 4 382 389,99 -7,99 63,81 Sep-14 5 394 390,31 3,69 13,64 Okt-14 6 387 390,63 -3,63 13,14 Nov-14 7 382 390,94 -8,94 79,99 Des-14 8 383 391,26 -8,26 68,28 Jan-15 9 389 391,58 -2,58 6,67 Feb-15 10 392 391,90 0,10 0,01 Mar-15 11 399 392,22 6,78 45,94 Apr-15 12 399 392,54 6,46 41,70 Total 78 4690 4689,43 0,57 442,77
SEE Eksponensial =
�
442,77
12−2 = 6,65 e. Metode Siklis
Derajad Kebebasan (f) = 3
Data perhitungan kesalahan peramalan dengan SEE untuk jumlah pemakaian bahan baku LBKP dengan menggunakan metode siklis dapat dilihat pada Tabel 5.35.
Tabel 5.35. Perhitungan SEE untuk Metode Siklis
Bulan t Y Y' Y-Y' (Y-Y')²
Mei-14 1 390 396,74 -6,74 45,38 Jun-14 2 394 395,43 -1,43 2,05
Jul-14 3 399 392,89 6,11 37,28 Agust-14 4 382 389,81 -7,81 60,92 Sep-14 5 394 386,99 7,01 49,12
Okt-14 6 387 385,21 1,79 3,22
Nov-14 7 382 384,93 -2,93 8,59 Des-14 8 383 386,24 -3,24 10,47
Jan-15 9 389 388,77 0,23 0,05
Feb-15 10 392 391,86 0,14 0,02 Mar-15 11 399 394,68 4,32 18,70 Apr-15 12 399 396,46 2,54 6,45
SEE siklis =
�
242,24
12−3 = 5,19
Metode yang terpilih adalah metode siklis karena memiliki nilai SEE terkecil.
6. Uji Statistik
Tahap selanjutnya adalah melakukan uji statistik dengan distribusi f untuk memilih di antara kedua metode tersebut mana yang akan dipakai untuk interpretasi peramalan. Langkah-langkah uji statistik=
a. Hipotesis : H0 = metode siklis lebih baik dari metode kuadratis
Hi = metode siklis tidak lebih baik dari metode kuadratis b. Level of significance (�) = 0,05
c. Statistik: f : (���������)
2
(������������ )2 =
(5,19)2
(5,44)2 = 0,91 d. ftabel = f0,05(9,9) = 3,18
e. Kesimpulan = fhitung < ftabel, H0 diterima, metode siklis lebih baik
daripada metode kuadratis 7. Lakukan verifikasi Peramalan
Gambar 5.4. Moving Range Chart
Dari Gambar 5.4. tidak terlihat adanya data yang out of control sehingga persamaan metode siklis dapat digunakan untuk meramalkan jumlah pemakaian bahan baku LBKP periode selanjutnya.
Y= 403,95
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 5.38.
Tabel 5.38. Peramalan Kebutuhan Penggunaan Bahan Baku LBKP untuk Periode Selanjutnya
Bulan (t) Jumlah (Ton)
Mei-15 396,74
Jun-15 395,43
Jul-15 392,89
Agust-15 389,81
Sep-15 386,99
Okt-15 385,21
Nop-15 384,93
Des-15 386,24
Jan-16 388,77
Feb-16 391,86
Mar-16 394,68
Apr-16 396,46
Total 4293,26
Rata-rata 396,46
St. Deviasi 4,42
-20.00 -15.00 -10.00 -5.00 0.00 5.00 10.00 15.00 20.00
1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112
5.2.3.3. Perhitungan Persediaan Bahan Baku CaCO3
Perhitungan persediaan bahan baku CaCO3 diketahui data-datanya
sebagai berikut:
Kebutuhan bahan baku (D) = 830 ton/ tahun Rata-rata kebutuhan bahan baku (�D) = 69,13 ton
Lead time (L) = 1 bulan
Standar deviasi (�) = 1,18
Harga bahan baku per kg (p) = Rp 340.000/ ton
Biaya penyimpanan (h) =10% x Rp 340.000: Rp 34.000/ton Biaya pemesanan (A) = Rp 110.000/ pemesanan
Biaya kekurangan persediaan (cu) =15% x Rp 340.000: Rp 51.000/ton
Kebutuhan rata-rata selama lead time =
DL = 69,13 x 1/12 = 5,76 ton
Standard deviasi selama lead time =
�L = 1,18 x �1/12 = 0,34 ton
Untuk menentukan qo dan r* dicari dengan menggunakan metode Hadley-within
sebagai berikut:
Iterasi 1
a. Hitung nilai qo1* dengan menggunakan formula wilson
qo1* =
�
2AD
h = 23,17 ton b. Hitung � dan r1*
� = hqo1 *
Z� = 2,08
r1* = 5,76 + 2,08 x 0,34 = 6,46 ton
c. Dengan diketahui r1* yang diperoleh akan dapat dihitung nilai qo2* dengan
rumus sebagai berikut:
Z� = 2,08 sehingga nilai f(Z�) = 0,0440 dan �(Z�) = 0,0065
N = �L [f(Z�) - Z��(Z�)]
= 0,34 [0,0440 – 0,0135] = 0,0103 qo2* = 5,06
d. Hitung kembali � dan r2*
� = hqo2 *
cuD = 0,0046 Z� = 2,61
r2* = 5,76 + 2,61 x 0,34 = 6,64 ton
e. Bandingkan nilai r1* dan r2* (6,46 dengan 6,64) disini keduanya hampir sama
,iterasi selesai maka diperoleh:
1. Jumlah pesanan optimal (q) qo* = qo2*= 5,06 ton = 102 karung
2. Titik pemesanan kembali (r) r1* = r2* = 6,64 ton = 133 karung
3. Persediaan pengaman (ss) Ss = 2,61 x 0,34 = 0,887 ton = 18 karung 4. Ekspektasi ongkos total persediaan per tahun
OT = 830 x 340.000 +
110.000 x 830
5,1
+
34.000 (1
2 x5,1+ 6,65 – 1,34) +
51.000 x 830
BAB VI
PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN
6.1. Struktur Sistem
Struktur sistem untuk rancangan sistem usulan pengambilan keputusan yaitu sistem pendukung keputusan pengadaan bahan baku pada PT. Pusaka Prima Mandiri yang ditunjukkan pada Gambar 6.1.
INPUT
1. Data Pemakaian Bahan Baku
2. Harga Bahan Baku 3. Data Biaya Pemesanan 4. Data Biaya
Penyimpanan
5. Data Biaya Kekurangan Persediaan
6. Data Lead Time
TRANSFORMASI
1. Meramalkan pemakaian bahan baku untuk periode selanjutnya
2. Menghitung persediaan bahan baku dengan metode probabilistik Q
- Menghitung jumlah pesanan optimal (Q) - Menghitung titik pemesanan kembali (r) - Menghitung persediaan pengaman (ss)
- Menghitung ekspektasi ongkos total persediaan
OUTPUT
Pemesanan Bahan Baku optimum
- Jumlah pesanan optimal (Q)
- Titik pemesanan kembali (r)
- Jumlah Persediaan pengaman (ss)
- Ekspektasi ongkos total persediaan
Gambar 6.1. Struktur Sistem
6.3 Perancangan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan
dan ekspektasi ongkos. Dengan adanya aplikasi ini diharapkan perusahaan dapat melakukan pemesanan secara lebih akurat.
Aplikasi yang telah dibuat ini terdiri dari 4 buah form seperti di bawah ini:
1. Form Login
Gambar 6.17. Form Login
2. Form Peramalan
3. Form Perhitungan Pemesanan Optimum
Gambar 6.19. Form Pemesanan Optimum
4. Form Hasil
BAB VII
HASIL DAN PEMBAHASAN
7.1. Hasil Perhitungan Pemesanan Bahan Baku Optimum
Untuk melakukan kegiatan pemesanan bahan baku maka perlu diketahui berapa jumlah pemesanan optimum agar mampu menekan jumlah biaya yang akan dikeluarkan oleh perusahaan. Dengan menggunakan data pemakaian bahan baku dari periode Mei 2014 – April 2015 maka dilakukan peramalan terlebih dahulu terhadap ketiga bahan baku utama yaitu NBKP, LBKP dan CaCO3 untuk
melihat berapa banyak bahan baku yang akan digunakan untuk 12 periode ke depannya. Setelah itu maka dapat dilakukan perhitungan jumlah pesanan optimum dengan menggunakan metode Hadley-Within dimana data yang akan diperoleh berupa jumlah pesanan optimum, titik pemesanan kembali, persediaan pengaman dan ekspektasi total ongkos. Hasil perhitungan yang telah diperoleh dapat dilihat pada Tabel 7.1.
Tabel 7.1. Hasil Perhitungan Persediaan Bahan Baku Optimum
Jumlah pesanan
Titik Pemesanan
Kembali
Safety stock/ persediaan
pengaman
Ekpektasi ongkos
NBKP 7 bal 5 bal 1 bal Rp25.805.802.043
LBKP 8 bal 5 bal 1 bal Rp17.610.151.496
7.4. Analisis Hasil Perancangan Aplikasi untuk Peramalan dan
Perhitungan Pemesanan Optimum
Perancangan aplikasi dengan menggunakan visual basic 6.0. dimaksudkan untuk memudahkan perusahaan dalam pengambilan keputusan yang paling tepat dalam pemesanan bahan baku yang paling optimum sehingga dapat menekan tingkat kerugian. Dengan adanya aplikasi ini perusahaan dapat menghemat waktu dalam menghitung jumlah pesanan paling optimum, titik pemesanan kembali, persediaan pengaman dan ekpektasi ongkos. Perubahan-perubahan yang terjadi setelah adanya aplikasi ini adalah sebagai berikut:
1. Proses peramalan tidak memerlukan waktu yang lama untuk melihat prediksi jumlah pemakaian bahan baku yang akan datang.
2. Dengan hanya memasukkan data-data yang diperlukan seperti lead time, harga bahan baku, biaya penyimpanan, biaya pemesanan, dan biaya kekurangan persediaan, maka akan dapat diperoleh besar nilai jumlah pesanan optimum, titik pemesanan kembali, persediaan pengaman dan ekpektasi ongkos.
3. Perusahaan dapat melakukan pemesanan dalam jumlah yang paling optimum tanpa menimbulkan banyak kerugian.
7.5. Analisis Perbandingan Perhitungan Manual dengan Perhitungan
Menggunakan Aplikasi
masing-masing. Perbandingan dari kedua cara ini dapat dilihat pada Tabel 7.3. di bawah ini.
Tabel 7.3. Perbandingan Perhitungan Manual dengan Perhitungan
Menggunakan Aplikasi
Perhitungan Manual Perhitungan Aplikasi
Perhitungan yang dilakukan secara manual memerlukan waktu yang lama
sehingga kegiatan pemesanan dapat tertunda
Perhitungan yang dilakukan menggunakan aplikasi akan memberikan hasil dengan cepat Perhitungan yang dilakukan secara
manual sering tidak akurat
Perhitungan yang dilakukan menggunakan aplikasi lebih terjamin
keakuratannya Perhitungan secara manual
memerlukan alat seperti kalkulator, pulpen, kertas,dsb
BAB VIII
KESIMPULAN DAN SARAN
8.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang didapatkan dari hasil penelitian Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Pengadaan bahan baku adalah sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil perhitungan pemesanan bahan baku optimum menggunakan data dari bulan Mei 2015 - April 2015, maka diperoleh besar nilai jumlah pemesanan optimum, titik pemesanan kembali, persediaan pengaman dan ekspekatsi ongkos dari keempat jenis bahan baku untuk 12 periode atau satu tahun ke depan yaitu sebagai berikut:
Tabel 8.1. Hasil Perhitungan Pemesanan Optimum Mei 2015- April 2016
Jumlah pesanan
Titik Pemesanan
Kembali
Safety stock/ persediaan
pengaman
Ekpektasi ongkos
NBKP 7 bal 5 bal 1 bal Rp25.805.802.043
LBKP 8 bal 5 bal 1 bal Rp17.610.151.496
CaCO3 102 karung 133 karung 18 karung Rp1.268.939.542
8.2. Saran
Saran yang diberikan dari hasil penelitian Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Pengadaan bahan baku adalah sebagai berikut:
1. Sebaiknya perusahaan sering melakukan peningkatan terhadap aplikasi yang telah dibuat sehingga mampu mempertahankan kinerja perusahaan.
2. Sebaiknya perusahaan lebih sering memeriksa kondisi pasar dari bahan baku yang akan dipesan seperti perkembangan harga, perkembangan biaya, permintaan konsumen dan hal-hal yang akan mempengaruhi proses produksi kertas rokok.
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1. Sejarah Perusahaan
Asal mula PT. Pusaka Prima Mandiri (PPM) adalah berawal dari PT. Kimsari Paper Indonesia yang didirikan pada tanggal 24 Februari 1984 berdasarkan akte Notaris No. 427, dengan mendapatkan Surat Persetujuan Presiden RI (SPP) No. 41/I/PMA/83 pada tanggal 31 Desember 1983. PT. Kimsari Paper Indonesia mulai melakukan produksi kertas pada tahun 1985. Anak perusahaan Schweitzer Mauduit International di Perancis, Papeteries de Mauduit (PPM), terlibat dalam desain dan konstruksi pabrik PT. Kimsari Paper Indonesia pada pertengahan tahun 1980-an, serta memberikan lisensi kepada PT. Kimsari Paper Indonesia untuk mengunakan merek dagang “PPM” dalam memasarkan produk PT. Kimsari Paper Indonesia di Indonesia. Sejak April tahun 2004 PT Kimsari Paper Indonesia berubah menjadi PT. PPM Indonesia sesuai dengan Surat Keputusan Badan Koordinasi Penanaman Modal No. 129/B.1/A.6/2004 tentang Perubahan Nama Perusahaan.
saat ini dipimpin oleh Bapak Djoni Tjandra, dengan jumlah karyawan ± 160 orang.
2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha
Ruang lingkup bidang usaha PT. Pusaka Prima Mandiri adalah memproduksi kertas rokok dan plug wrap untuk industri rokok. Kertas rokok diproduksi dalam dua bentuk yaitu gulungan (bobbin) dan lembaran (ream).
2.3. Lokasi Perusahaan
PT. Pusaka Prima Mandiri (PPM) berlokasi di Jalan Brigjen Zein Hamid Km 6,9 Titi Kuning Medan, 20146 Sumatera Utara, Indonesia.
2.5.2. Pembagian Tugas & Tanggung Jawab
Pembagian tugas dan tanggung jawab di PT Pusaka Prima Mandiri dapat dilihat pada Lampiran 1.
2.5.3. Jumlah Tenaga Kerja & Jam Kerja
2.5.3.1. Jumlah Tenaga Kerja
2.5.3.2. Jam Kerja
Pimpinan dan staf bekerja pada hari Senin sampai Jumat dengan jumlah jam kerja 7 jam sehari. Jadwal kerja golongan staf adalah sebagai berikut:
1. Pukul 08.30 – 12.00 : waktu kerja 2. Pukul 12.00 – 13.30 : waktu istirahat 3. Pukul 13.30 – 17.00 : waktu kerja
[image:33.595.202.422.361.463.2]Untuk karyawan, jadwal kerja dibagi atas 3 shift, dimana jam kerjanya pada hari senin - minggu adalah 7 jam sehari. Jadwal kerjanya adalah berikut:
Tabel 2.1. Pembagian Jadwal Kerja untuk Karyawan
Shift Jam Kerja Keterangan Shift 1
07.00-12.00 Waktu Kerja 12.00-13.00 Waktu Istirahat 13.00-15.00 Waktu Kerja Shift II
15.00-18.00 Waktu Kerja 18.00-19.00 Waktu Istirahat 19.00-23.00 Waktu Kerja
Tabel 2.1. Pembagian Jadwal Kerja untuk Karyawan (Lanjutan)
Shift Jam Kerja Keterangan Shift III
23.00-02.00 Waktu Kerja 02.00-03.00 Waktu Istirahat 03.00-07.00 Waktu Kerja
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Setiap kegiatan produksi tentu saja akan menggunakan beberapa jenis bahan. Bahan baku merupakan bahan yang memiliki pengaruh paling besar dalam kegiatan produksi dibandingkan dengan bahan penolong dan bahan tambahan. Dengan kata lain, tanpa bahan baku proses produksi tidak dapat dilakukan. Perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang produksi sering mengalami kendala dalam mengatur jumlah persediaan bahan baku.
Kendala di atas juga dialami oleh PT. Pusaka Prima Mandiri yang bergerak dalam bidang produksi kertas rokok. Jumlah dan interval waktu pemesanan yang berbeda dari perusahaan pelanggan yang satu dengan yang lainnya sering menyebabkan hasil dari peramalan tidak mampu merepresentasikan kenyataan di lapangan. Jumlah permintaan dari perusahaan pelanggan selama satu tahun terakhir dalam satuan ton dapat dilihat pada Tabel 1.1.
menyediakan informasi pemesanan bahan baku yang akan dilakukan oleh perusahaan.
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan umum penelitian adalah mendapatkan rancangan sistem pendukung keputusan dalam bentuk aplikasi yang dapat membantu perusahaan dalam pengambilan keputusan terhadap kegiatan pemesanan bahan baku.
Tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Menghitung jumlah pesanan, titik pemesanan kembali dan jumlah safety stock sehingga mampu meminimumkan biaya yang dikeluarkan.
2. Merancang Sistem Pendukung Keputusan untuk mengoptimalkan metode Q.
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat yang hendak diperoleh dalam melakukan penelitian ini adalah: 1. Bagi Mahasiswa
Mampu mengaplikasikan teori-teori yang diperoleh selama perkuliahan di dunia kerja dan menambah kemampuan dalam memecahkan masalah di lapangan khususnya dalam pengendalian persediaan melalui analisis Sistem Pendukung Keputusan dengan metode Q (metode persediaan probabilistik). 2. Bagi Perusahaan
3. Bagi Departemen Teknik Industri USU
Memperat hubungan kerjasama antara perusahaan dengan departemen Teknik Industri USU dalam berbagai hal.
1.5. Batasan dan Asumsi Penelitian
Batasan-batasan dalam penelitian ini adalah:
1. Penelitian hanya difokuskan pada bahan baku utama yaitu NBKP, LBKP dan CaCO3.
2. Supplier yang diteliti hanya 1 supplier utama.
2. Analisis yang dilakukan hanya pada analisis pengendalian persediaan bahan baku dan analisis Sistem Pendukung Keputusan.
Asumsi-asumsi dalam penelitian ini adalah: 1. Proses produksi berjalan normal.
2. Fasilitas produksi tidak mengalami perubahan selama penelitian. 3. Pemesanan bahan baku dari pemasok berjalan lancar.
ABSTRAK
Bahan baku merupakan bahan terpenting dalam kegiatan produksi dibandingkan dengan bahan tambahan dan bahan penolong. Dengan kata lain, tanpa adanya bahan baku proses produksi tidak dapat berjalan. Namun bahan baku yang ditumpuk terlalu lama di gudang penyimpanan bisa menjadi rusak dan menurun kualitasnya. Oleh karena itu, pemesanan bahan baku harus dilakukan secara optimal. Sering kali perusahaan melakukan kesalahan dalam proses pemesanan dikarenakan peramalan pemakaian bahan baku dan perhitungan pemesanan optimum yang dilakukan secara manual tidak akurat. Penelitian ini bertujuan untuk merancang aplikasi sistem pendukung keputusan yang akan memudahkan perusahaan dalam melakukan pemesanan bahan baku. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan peramalan terlebih dahulu terhadap data masa lalu pemakaian bahan baku, kemudian hasil dari peramalan tersebut digunakan untuk menghitung jumlah pesanan optimum, titik pemesanan kembali, persediaan pengaman dan ekspektasi ongkos yang akan digunakan sebagai pertimbangan dalam pemesanan bahan baku. Selain itu, juga dilakukan analisis sistem dengan metode SADT. Terakhir, dilakukan perancangan sistem pendukung keputusan berupa aplikasi dengan menggunakan visual basic 6.0. Aplikasi yang telah dirancang ini akan memudahkan perusahaan dalam menghtiung jumlah pesanan optimum yang akan menghindarkan perusahaan dari kerugian.
PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN
PENGADAAN BAHAN BAKU PADA PT. PUSAKA PRIMA
MANDIRI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL
PERSEDIAAN PROBABILISTIK
TUGAS SARJANA
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari
Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Oleh
Shelly
NIM : 110403048
D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I
F A K U L T A S T E K N I K
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
M E D A N
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Kuasa karena atas berkat dan rahmat karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tugas sarjana ini dengan baik. Laporan tugas sarjana merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi penulis untuk dapat menyelesaikan program studi Reguler S-1.
Laporan tugas sarjana ini berjudul Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Pengadaan Bahan Baku pada PT. Pusaka Prima Mandiri dengan Menggunakan Model Persediaan Probabilistik. Tugas sarjana ini merupakan penelitian yang berisi perancangan sistem pendukung keputusan berupa aplikasi dengan menggunakan software visual basic untuk memudahkan perusahaan dalam melakukan proses pemesanan bahan baku secara optimum. Penelitian dimulai dengan melakukan peramalan terhadap data masa lalu, melakukan perhitungan pemesanan optimum secara manual, rancangan sistem pendukung keputusan menggunakan SADT dan software visual basic.
Penyusunan laporan tugas sarjana ini diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi pembaca sekalian. Penulis menerima kritik atau saran yang berhubungan dengan isi tugas sarjana ini. Kritik dan saran yang diberikan yang membangun penulis harapkan demi penyempurnaan tugas sarjana ini.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA, MEDAN PENULIS
UCAPAN TERIMA KASIH
Pendidikan sarjana teknik yang penulis dapatkan selama bangku perkuliahan di Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara hingga penyelesaian tugas sarjana untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik merupakan proses terintegrasi untuk menjadikan penulis sebagai lulusan yang terdidik dan berguna dan memiliki integritas moral serta berakhlak dan mampu mencapai kehidupan yang lebih baik. Penulisan tugas sarjana ini tidak akan terselesaikan dengan baik jika penulis tidak mendapatkan bimbingan, bantuan dan doa dari berbagai pihak sehingga penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Kedua orang tua dan adik saya Shelvia yang telah mengizinkan penulis untuk
menempuh pendidikan sarjana dan memberikan dukungan baik dari segi moril, doa, maupun materiil.
2. Ibu Ir.Khawarita Siregar, MT sebagai Ketua Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Ir. Ukurta Tarigan, MT sebagai Sekretaris Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara yang telah menjadi panitera pada Seminar dan Sidang Tugas Sarjana.
5. Ibu Ir. Dini Wahyuni, M.T dan Ibu Ir. Nurhayati Sembiring, M.T, sebagai Dosen Pembanding dan Penguji yang telah bersedia untuk meluangkan waktu dan memberikan kritik dan saran serta membimbing penulis untuk penyempurnaan laporan tugas sarjana.
6. Seluruh dosen Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara yang telah mendidik penulis selama perkuliahan sebagai bekal dalam penulisan tugas sarjana.
7. Bang Tumijo, Kak Dina, Bang Nurmansyah, Pak Ridho, Bu Aniaty, Kak Rahmaini, dan Kak Mia sebagai Staf pegawai Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara yang telah membantu segala urusan administrasi dan peminjaman buku di perpustakaan.
8. Seluruh pihak dari PT. Pusaka Prima Mandiri yang telah membantu dari awal penelitian hingga akhir penelitian penulis.
9. Teman-teman terdekat penulis yaitu Angela Anwar, Margo Chandra, Natalia, Edwin, Roby, Niko Eka Putra dan Callista yang telah banyak memberikan doa dan dukungan dalam proses penelitian.
10. Teman-teman terdekat selama perkuliahan yaitu Julius, Andy Prima, Jeffrey Gunawan, Hendro, Christin, Poppy Wijaya, Dewi Juliana, Hadrian, Randy, Ricky, Wirawan, Senju, Nanda Sari Dewi, Ratih Sulastri dan Sharen Septiani yang telah banyak memberikan doa dan dukungan dalam proses penelitian. 11. Saudara Puja Satria Lie dan Steven Cho, adik kelas penulis yang telah
12. Rekan-rekan GIELAS yang merupakan teman-teman stambuk 2011 Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik USU.
13. Seluruh pihak yang telah banyak memberikan bantuan kepada penulis dalam penyelesaian tugas sarjana ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA, MEDAN PENULIS
DAFTAR ISI
BAB
HALAMAN
LEMBAR JUDUL ... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
SERTIFIKAT EVALUASI TUGAS SARJANA ... iii
KEPUTUSAN SIDANG KOLOKIUM ... iv
KATA PENGANTAR ... vi
UCAPAN TERIMA KASIH ... vii
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xvii
DAFTAR GAMBAR ... xxi
ABSTRAK ... xxvi
I PENDAHULUAN ... I-1
DAFTAR ISI (LANJUTAN)
BAB
HALAMAN
II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... II-1
2.1. Sejarah Perusahaan... II-1 2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha ... II-2 2.3. Lokasi Perusahaan ... II-2 2.4. Daerah Pemasaran ... II-2 2.5. Organisasi dan Manajemen ... II-3 2.5.1. Struktur Organisasi Manajemen ... II-3 2.5.2. Pembagian Tugas & Tanggung Jawab ... II-5 2.5.3. Jumlah Tenaga Kerja & Jam Kerja ... II-5 2.5.3.1. Jumlah Tenaga Kerja ... II-5 2.5.3.1. Jam Kerja ... II-5 2.6. Proses Produksi ... II-6 2.6.1. Bahan yang digunakan ... II-6 2.6.1.1. Bahan Baku ... II-6 2.6.1.2. Bahan Penolong ... II-7 2.6.1.3. Bahan Tambahan ... II-7 2.6.2. Uraian Proses ... II-8
III TINJAUAN PUSTAKA ... III-1
DAFTAR ISI (LANJUTAN)
BAB
HALAMAN
3.1.1. Pendekatan Distribusi ... III-3 3.2. Peramalan ... III-8 3.2.1. Klasifikasi Teknik Peramalan ... III-8
3.2.1.1. Peramalan Kualitatif (Judgement
DAFTAR ISI (LANJUTAN)
BAB
HALAMAN
IV METODOLOGI PENELITIAN ... IV-1
4.1. Tempat dan Waktu Penelitian ... IV-1 4.2. Jenis Penelitian ... IV-1 4.3. Rancangan Penelitian ... IV-1 4.4. Objek Penelitian ... IV-3 4.5. Variabel Penelitian ... IV-3 4.6. Kerangka Konseptual Penelitian ... IV-4 4.7. Instrumen Penelitian ... IV-5 4.8. Pengolahan Data ... IV-5 4.9. Analisis Pemecahan Masalah ... IV-6 4.10. Kesimpulan dan Saran ... IV-6
V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA ... V-1
DAFTAR ISI (LANJUTAN)
BAB
HALAMAN
5.2. Pengolahan Data ... V-4 5.2.1. Uji Distribusi Normal ... V-4 5.2.1.1. Pengujian terhadap NBKP ... V-5 5.2.1.2. Pengujian terhadap LBKP ... V-7 5.2.1.3. Pengujian terhadap CaCO3 ... V-10
5.2.2. Peramalan ... V-13 5.2.2.1. Peramalan NBKP ... V-13 5.2.2.2. Peramalan LBKP ... V-28 5.2.2.3. Peramalan CaCO3 ... V-39
5.2.3. Perhitungan Persediaan Bahan Baku ... V-50 5.2.3.1. Perhitungan Persediaan Bahan Baku
NBKP ... V-50 5.2.3.2. Perhitungan Persediaan Bahan Baku
LBKP ... V-54 5.2.3.3. Perhitungan Persediaan Bahan Baku
CaCO3 ... V-57
VI PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG
KEPUTUSAN ... VI-1
DAFTAR ISI (LANJUTAN)
BAB
HALAMAN
6.2. Rancangan Sistem Pendukung Keputusan ... VI-3 6.2.1. Context Diagram ... VI-3 6.2.2. Data Flow Diagram ... VI-4 6.2.3. Data Dictionary ... VI-5 6.2.4. Data Structured Diagram ... VI-6 6.2.5. Data Access Diagram ... VI-6 6.2.6. Minispecifications ... VI-7 6.3. Perancangan Aplikasi Pendukung Keputusan ... VI-10
VII HASIL DAN PEMBAHASAN ... VII-1
7.1. Hasil Perhitungan Pemesanan Bahan Baku Optimum ... VII-1 7.2. Hasil Perancangan Sistem Pendukung Keputusan ... VII-2 7.3. Analisis Hasil Perhitungan Pemesanan Bahan
BakuOptimum ... VII-5 7.4. Analisis Hasil Perancangan Aplikasi untuk
Peramalan dan Perhitungan Pemesanan Optimum ... VII-6 7.5. Analisis Perbandingan Perhitungan Manual dengan
Perhitungan Menggunakan Aplikasi ... VII-6
DAFTAR ISI (LANJUTAN)
BAB
HALAMAN
DAFTAR TABEL
TABEL
HALAMAN
1.1. Jumlah Permintaan Pelanggan dari Mei 2014-April
2015 ... I-2 2.1. Pembagian Jadwal Kerja untuk Karyawan ... II-5 5.1. Data Pemakaian Bahan Baku Mei 2014 – April 2015 ... V-1 5.2. Data Harga Bahan per Satuan Ton ... V-2 5.3. Data Pemakaian Bahan Baku Mei 2014 – April 2015 ... V-4 5.4. Distribusi Frekuensi NBKP ... V-5 5.5. Nilai Peluang BKA dan BKB NBKP ... V-6 5.6. Uji Pola Distribusi Normal NBKP ... V-7 5.7. Distribusi Frekuensi LBKP ... V-8 5.8. Nilai Peluang BKA dan BKB LBKP ... V-9 5.9. Uji Pola Distribusi Normal LBKP ... V-10 5.10. Distribusi Frekuensi CaCO3 ... V-11
5.11. Nilai Peluang BKA dan BKB CaCO3... V-12
5.12 Uji Pola Distribusi Normal CaCO3 ... V-13
5.13. Perhitungan Parameter Peramalan untuk Metode
Konstan ... V-15 5.14. Perhitungan Parameter Peramalan untuk Metode Linier . V-16 5.15. Perhitungan Parameter Peramalan untuk Metode
[image:54.595.128.483.228.753.2]DAFTAR TABEL (LANJUTAN)
TABEL
HALAMAN
5.16. Perhitungan Parameter Peramalan untuk Metode
Eksponensial ... V-19 5.17. Perhitungan Parameter Peramalan untuk Metode Siklis . V-21 5.18. Perhitungan SEE untuk Metode Konstan ... V-22 5.19. Perhitungan SEE untuk Metode Siklis ... V-23 5.20. Perhitungan SEE untuk Metode Kuadratis ... V-23 5.21. Perhitungan SEE untuk Metode Eksponensial ... V-24 5.22. Perhitungan SEE untuk Metode Siklis ... V-25 5.23. Nilai SEE untuk Peramalan Semua Metode ... V-25 5.24. Verifikasi Peramalan Metode Siklis untuk Jumlah
Pemakaian NBKP ... V-26 5.25. Peramalan Kebutuhan Penggunaan Bahan Baku NBKP
untuk Periode Selanjutnya ... V-28 5.26. Perhitungan Parameter Peramalan untuk Metode
Konstan ... V-30 5.27. Perhitungan Parameter Peramalan untuk Metode Linier . V-30 5.28. Perhitungan Parameter Peramalan untuk Metode
Kuadratis ... V-31 5.29. Perhitungan Parameter Peramalan untuk Metode
[image:55.595.125.486.203.770.2]DAFTAR TABEL (LANJUTAN)
TABEL
HALAMAN
5.30. Perhitungan Parameter Peramalan untuk Metode Siklis . V-32 5.31. Perhitungan SEE untuk Metode Konstan ... V-33 5.32. Perhitungan SEE untuk Metode Linier ... V-33 5.33. Perhitungan SEE untuk Metode Kuadratis ... V-34 5.34. Perhitungan SEE untuk Metode Eksponensial ... V-35 5.35. Perhitungan SEE untuk Metode Siklis ... V-35 5.36. Nilai SEE untuk Peramalan Semua Metode ... V-36 5.37. Verifikasi Peramalan Metode Siklis untuk Jumlah
Pemakaian LBKP ... V-37 5.38. Peramalan Kebutuhan Penggunaan Bahan Baku LBKP
untuk Periode Selanjutnya ... V-39 5.39. Perhitungan Parameter Peramalan untuk Metode
Konstan ... V-40 5.40. Perhitungan Parameter Peramalan untuk Metode Linier . V-41 5.41. Perhitungan Parameter Peramalan untuk Metode
Kuadratis ... V-42 5.42. Perhitungan Parameter Peramalan untuk Metode
[image:56.595.129.492.195.767.2]DAFTAR TABEL (LANJUTAN)
TABEL
HALAMAN
5.45. Perhitungan SEE untuk Metode Linier ... V-44 5.46. Perhitungan SEE untuk Metode Kuadratis ... V-45 5.47. Perhitungan SEE untuk Metode Eksponensial ... V-46 5.48. Perhitungan SEE untuk Metode Siklis ... V-46 5.49. Nilai SEE untuk Peramalan Semua Metode ... V-47 5.50. Verifikasi Peramalan Metode Siklis untuk Jumlah
Pemakaian CaCO3 ... V-48
5.51. Peramalan Kebutuhan Penggunaan Bahan Baku CaCO3
untuk Periode Selanjutnya ... V-50 7.1. Hasil Perhitungan Persediaan Bahan Baku Optimum ... VII-1 7.2. Data Pemakaian Bahan Baku dari Perusahaan dan dari
Hasil Penggunaan Aplikasi ... VII-5 7.3. Perbandingan Perhitungan Manual dengan Perhitungan
Menggunakan Aplikasi ... VII-7 8.1. Hasil Perhitungan Pemesanan Optimum Mei 2015-
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR
HALAMAN
2.1. Struktur Organisasi PT Pusaka Prima Mandiri ... II-4 3.1. Distribusi Binomial untuk n 1,3, dan 20 dengan � =
20 ... III-3 3.2. Grafik Probabilitas ... III-7 3.3. Tampilan Awal Microsoft Visual Basic ... III-46 3.4. Menu Bar pada Microsoft Visual Basic 6.0 ... III-47 3.5. Toolbar pada Microsoft Visual Basic 6.0 ... III-47 3.6. Toolbox pada Microsoft Visual Basic 6.0 ... III-47 3.7. Fungsi Toolbox pada Microsoft Visual Basic 6.0... III-48 3.8. Jendela Project Explorer pada Microsoft Visual Basic
6.0 ... III-49 3.9. Jendela Properties pada Microsoft Visual Basic 6.0 .... III-50 3.10. Jendela Form Layout pada Microsoft Visual Basic 6.0 III-50 4.1. Langkah-langkah Rancangan Penelitian ... IV-2 4.2. Kerangka Konseptual Penelitian ... IV-5 4.3. Diagram Pengolahan Data... IV-6 5.1. Scatter Diagram Pemakaian Bahan Baku NBKP
DAFTAR GAMBAR (LANJUTAN)
GAMBAR
HALAMAN
5.3. Scatter Diagram Pemakaian Bahan Baku LBKP
selama Bulan Mei 2014- April 2015 ... V-29 5.4. Moving Range Chart ... V-38 5.5. Scatter Diagram Pemakaian Bahan Baku CaCO3
DAFTAR GAMBAR (LANJUTAN)
GAMBAR
HALAMAN
DAFTAR GAMBAR (LANJUTAN)
GAMBAR
HALAMAN
ABSTRAK
Bahan baku merupakan bahan terpenting dalam kegiatan produksi dibandingkan dengan bahan tambahan dan bahan penolong. Dengan kata lain, tanpa adanya bahan baku proses produksi tidak dapat berjalan. Namun bahan baku yang ditumpuk terlalu lama di gudang penyimpanan bisa menjadi rusak dan menurun kualitasnya. Oleh karena itu, pemesanan bahan baku harus dilakukan secara optimal. Sering kali perusahaan melakukan kesalahan dalam proses pemesanan dikarenakan peramalan pemakaian bahan baku dan perhitungan pemesanan optimum yang dilakukan secara manual tidak akurat. Penelitian ini bertujuan untuk merancang aplikasi sistem pendukung keputusan yang akan memudahkan perusahaan dalam melakukan pemesanan bahan baku. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan peramalan terlebih dahulu terhadap data masa lalu pemakaian bahan baku, kemudian hasil dari peramalan tersebut digunakan untuk menghitung jumlah pesanan optimum, titik pemesanan kembali, persediaan pengaman dan ekspektasi ongkos yang akan digunakan sebagai pertimbangan dalam pemesanan bahan baku. Selain itu, juga dilakukan analisis sistem dengan metode SADT. Terakhir, dilakukan perancangan sistem pendukung keputusan berupa aplikasi dengan menggunakan visual basic 6.0. Aplikasi yang telah dirancang ini akan memudahkan perusahaan dalam menghtiung jumlah pesanan optimum yang akan menghindarkan perusahaan dari kerugian.