20
SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA PT. SAGO NAULI
Oleh :
ELFRIDA ANASTASIA SIMBOLON 122102105
PROGRAM STUDI D-III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN
PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK
NAMA : ELFRIDA ANASTASIA SIMBOLON
NIM : 122102105
PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI
JUDUL TUGAS AKHIR : SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA PT. SAGO NAULI
Tanggal __________ 2015 DosenPembimbingTugasAkhir
( Dra. Mutia Ismail, MM, Ak ) NIP.19680501 199502 2 001
Tanggal __________2015 Ketua Prodi Diploma III Akuntansi
( Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA) NIP.195111114 198203 1 002
Tanggal __________ 2015 DekanFakultasEkonomidan Bisnis USU
MEDAN
PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR
NAMA : ELFRIDA ANASTASIA SIMBOLON
NIM : 122102105
PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI
JUDUL TUGAS AKHIR : SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA PT. SAGO NAULI
Medan, Agustus 2015
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat
dan kasih karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang
berjudul “ Sistem Pengendalian Internal Kas Pada PT. Sago Nauli “.
Penulisan tugas akhir ini merupakn salah satu syarat dalam menyelesaikan
pendidikan pada program Diploma III, Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera
Utara.
Kesempatan yang berbahagia ini penulis menyampaikan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan moril dan
petunjuk sehingga dapat memotivasi dalam proses penulisan tugas akhir ini.
Dalam penulisan ini penulis mengalami hambatan maupun kesulitan dan
syukur penulis panjatkan masih diberikan-Nya bantuan serta arahan serta
bimbingan dari pembimbing-pembimbing penulis serta dosen-dosen dan orangtua
penulis, untuk itu penulis senantiasa mengucapkan terima kasih khususnya
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, S.E., M.Ec., Ak., sebagai Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Fahmi Natigor Nasution, S.E., M.Ec., Ak., sebagai Pembantu
Dekan I Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA selaku Ketua Program Studi Program
Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
ii
4. Bapak Drs. Chairul Nazwar, M.Si., Ak selaku Sekretaris Program Studi
Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera
Utara.
5. Ibu Dra. Mutia Ismail, MM, Ak selaku Dosen Pembimbing pada saat
penulisan tugas akhir ini.
6. Pimpinan dan para karyawan PT. Sago Nauli yang telah banyak membantu
memberikan data dan keterangan untuk melengkapi penulisan tugas akhir
ini.
7. Teristimewa untuk kedua orangtuaku tercinta, K.Simbolon, SH (+) dan E.
Sinaga, abang (Firdo Simbolon dan Frans Simbolon), kakak (Emiliana
Simbolon dan Evelin Simbolon) serta adik (Ferdinand Simbolon dan
Evivani Simbolon) yang selalu menjadi inspirasi juga penyemangat dan
tidak pernah berhenti memberikan dukungan baik dari materi maupun doa
sampai akhirnya penulisan Tugas Akhir ini dapat diselesaikan.
8. Sahabat dan seluruh teman-teman tercinta di Program Studi Diploma III
Akuntansi Stambuk 2012 yang telah banyak mendukung penulis untuk
menyelesaikan tugas akhir ini.
9. Semua pihak yang telah membantu penulis, yang tidak dapat disebutkan
satu per satu.
Akhir kata penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun dari semua pihak yang lebih berpengalaman dan kesempurnaan
iii
Semoga penulisan tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis dan
mahasiswa yang membacanya untuk menambah ilmu pengetahuan.
Medan, 2015
Penulis
Elfrida Anastasia Simbolon
iv DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR... i
DAFTAR ISI... iv
DAFTAR TABEL... vi
DAFTAR GAMBAR... vii
DAFTAR LAMPIRAN... viii
BAB I : PENDAHULUAN... 1
A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Rumusan Masalah... 3
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian... 3
1. Tujuan Penelitian... 3
2. Manfaat Penelitian... 4
D. Rencana Penulisan... 4
1. Jadwal Survey/Observasi... 4
2. Rencana Isi... 5
BAB II : PT. SAGO NAULI... 7
A. Sejarah Ringkas PT. Sago Nauli... 7
B. Struktur Organisasi... 10
C. Job Description... 13
D. Jaringan Usaha………... 16
v
F. Rencana Usaha…... 18
BAB III : SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA PT. SAGO NAULI... . 20
A. Pengertian Sistem Pengendalian Internal... 20
B. Tujuan Pengendalian Internal Kas... 23
C. Unsur-unsur Pengendalian Internal Kas... 25
D. Prosedur Penerimaan dan Pengeluaran Kas PT. Sago Nauli... 29
E. Sistem Pengendalian Internal terhadap Penerimaan Kas pada PT. Sago Nauli... 36
F. Sistem Pengendalian Internal terhadap Pengeluaran Kas pada PT. Sago Nauli... 37
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN... . 38
A. Kesimpulan... 38
B. Saran... 39
DAFTAR PUSTAKA... . 41
vi
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
1.1 Jadwal Penelitian dan Tugas Akhir... 5
2.1 Perkembangan Hasil Produksi dan Pendapatan Anggota
vii
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
2.1 Struktur Organisasi PT. Sago Nauli... 12
3.1 Prosedur Penerimaan Kas PT. Sago Nauli... 31
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Judul Halaman
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dewasa ini perkembangan perekonomian perusahaan/instansi selalu
berhadapan dengan kendala – kendala yang berhubungan dengan
pengendalian harta bendanya, khususnya masalah kas, dimana sebagian besar
transaksi yang dilakukan perusahaan/instansi selalu melibatkan kas. Apalagi
dengan perkembangan teknologi yang terjadi pada masa sekarang yang
memungkinkan terjadinya penyalahgunaan kas, dengan demikian perusahaan
harus lebih aktif dalam melakukan pengendalian terhadap kas.
Pengendalian adalah proses mempengaruhi atau mengarahkan aktivitas
sebuah obyek, organisasi atau sistem, sedangkan pengendalian internal adalah
rencana organisasi atau metode yang digunakan untuk menjaga dan
melindungi aktiva, menghasilkan informasi yang akurat dan dapat dipercaya,
memperbaiki efisiensi dan mendorong ditaatinya kebijakan manajemen.
Dengan adanya pengendalian internal yang memadai diharapkan segala
kesalahan, penyimpangan dan kecurangan, dan hal – hal yang meragukan
perusahaan akan dapat ditekan serendah mungkin.
Manajemen mempunyai tanggung jawab paling utama dalam menjaga
keamanan harta milik perusahaan serta menemukan dan mencegah terjadinya
kesalahan dan penyelewengan ataupun pemborosan pada saat perusahaan
perencanaan, melakukan prosedur atau otorisasi serta menetapkan dan
mengawasi suatu kegiatan melalui pengendalian internal.
Jika dilihat dari sudut pandang akuntansi, uang kas merupakan uang atau
dana yang akan dapat dicairkan sewaktu - waktu. Ini menunjukkan bahwa kas
merupakan aset perusahaan yang paling lancar (liquid) bila dibandingkan
dengan aktiva lainnya. Kas merupakan harta lancar perusahaan yang sangat
menarik dan mudah untuk diselewengkan. Selain itu banyak transaksi
perusahaan yang menyangkut penerimaan dan pengeluaran kas.
Oleh karena itu, untuk memperkecil kemungkinan terjadinya kecurangan
atau penyelewengan yang menyangkut uang kas perusahaan, diperlukan
adanya pengendalian internal (internal control) yang baik atas kas dan bank.
Sistem pengendalian internal terhadap kas adalah semua sarana, alat,
mekanisme yang digunakan untuk mengamankan, mencegah pemborosan dan
penyalahgunaan kas, menjamin ketelitian, mendorong efisiensi dipatuhinya
kebijakan manajemen kas. Meskipun sistem pengendalian internal telah
dirancang dengan baik, kemungkinan terjadinya penyimpangan tetap saja bisa
terjadi setiap saat. Misalnya kelelahan yang terjadi terhadap karyawan bisa
mengakibatkan prosedur - prosedur yang ditetapkan diabaikan. Untuk itu
diperlukan pengkajian ulang secara teratur dan berkesinambungan agar
prosedur – prosedur dapat dijalankan secara teratur, tertib dan benar. Proses
ini harus dilakukan oleh pemeriksa internal yang independen. Pengendalian
yang efektif dapat dicapai dengan membentuk bagian verifikasi yang bertugas
3
PT. Sago Nauli merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang
perkebunan kelapa sawit yang dalam kegiatannya juga melibatkan transaksi
kas. Dimana mempunyai visi dan misi serta tujuan yang ingin dicapai. Kas
merupakan faktor penting dalam mendukung tercapainya visi dan misi serta
tujuan tersebut. Untuk melindungi kas dan menjamin keakuratan catatan
akuntansi atas kas PT. Sago Nauli memerlukan pengendalian internal kas.
Sesuai dengan uraian diatas dapat dilihat pentingnya sistem pengendalian
internal kas bagi perusahaan, maka dari itu peneliti tertarik untuk meneliti
tentang “Sistem Pengendalian Internal Kas Pada PT. Sago Nauli”
B. Rumusan Masalah
Sesuai dengan judul yang diambil, maka permasalahan yang akan penulis
bahas dalam tugas akhir ini adalah sejauh mana peran sistem pengendalian
internal kas pada PT. Sago Nauli. Adapun perumusan masalah yang akan
dibahas pada tugas akhir ini adalah sebagai berikut “Apakah sistem
pengendalian internal kas pada PT. Sago Nauli dapat meminimalkan penyelewengan yang terjadi terhadap kas?”
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti mempunyai tujuan dan
manfaat.
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah sistem
pengendalian internal kas pada PT. Sago Nauli dapat meminimalkan
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
a. Bagi Peneliti
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan peneliti tentang sistem
pengendalian internal kas yang mungkin akan berguna apabila peneliti
menemukan permasalahan yang berhubungan dengan permasalahan
tersebut diatas.
b. Bagi Perusahaan
Sebagai bahan masukan bagi perusahaan yang terkait untuk memperbaiki
sistem pengendalian yang akan berguna untuk membuat kebijakan yang
tepat dalam mengambil keputusan yang tepat di masa mendatang.
c. Bagi Pihak Lain
Untuk menjadi bahan referensi bagi peneliti lainnya yang ingin meneliti
mengenai sistem pengendalian internal kas di periode yang akan datang.
D. Rencana Penulisan
Rencana penelitian terdiri dari jadwal penelitian dan laporan penelitian
yang dibuat untuk mempermudah bagi peneliti dalam menyusun tugas akhir
ini.
1. Jadwal Survey/Observasi
Penelitian ini akan dilakukan di PT. Sago Nauli Jl. Glugur No. 38 Medan
5
Tabel 1.1
Jadwal Penelitian dan Tugas Akhir
No Kegiatan Mei 2015 Juni 2015
I II III IV I II III IV 1. Pengesahan Penulisan Tugas Akhir
2. Pengajuan Judul
3. Permohonan Izin Riset
4. Pengumpulan Proposal
5. Penunjukan Dosen Pembimbing
6. Pengumpulan Data
7. Penyusunan Tugas Akhir
8. Bimbingan Tugas Akhir
9. Penyelesaian Tugas Akhir
2. Rencana Isi
Suatu perincian sederhana tentang isi dari masing-masing bab dalam Tugas
Akhir ini yang disusun secara sistematis sehingga uraian dapat lebih terarah.
Untuk itu penelitian ini membagi pokok pembahasan dalam 4 (empat) bab,
yaitu bab pendahuluan, profil perusahaan, topik penelitian, dan penutup.
BAB I: PENDAHULUAN
Pada bab ini akan menguraikan tentang latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,
rencana penulisan yang mencakup rencana survei/observasi
BAB II : PT. SAGO NAULI
Bab ini meliputi sejarah ringkas, struktur organisasi, job
description, jaringan usaha, kinerja usaha terkini serta
rencana usaha PT. Sago Nauli.
BAB III : SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA PT. SAGO NAULI
Pada bab ini penulis mencoba menguraikan mengenai
pengertian sistem pengendalian internal, tujuan dan fungsi
pengendalian internal kas, unsur-unsur pengendalian
internal kas, prosedur penerimaan dan pengeluaran kas PT.
Sago Nauli, sistem pengendalian internal terhadap
penerimaan kas PT. Sago Nauli, sistem pengendalian
internal terhadap pengeluaran kas PT. Sago Nauli.
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari
7 BAB II PT. SAGO NAULI
A. Sejarah Ringkas PT. SAGO NAULI
Setiap perusahaan yang berdiri memiliki sejarah dalam masa-masa
perkembangannya. Sejarah yang mana menceritakan awal mula berdirinya
perusahaan sampai perusahaan tersebut berkembang, seperti halnya PT.
Sago Nauli. PT. Sago Nauli merupakan sebuah perusahaan yang bergerak
dibidang usaha perkebunan dan industri kelapa sawit, dimana perusahaan
ini didirikan oleh pengusaha yang bernama Drs. Ignasius Sago. Perusahaan
ini didirikan tepatnya di Medan pada tanggal 11 April 1995 dengan nomor
akte pendirian perusahaan No. 17 tanggal 11 April 1995 dengan seorang
notaris yang bernama Soeparno, SH.
PT. Sago Nauli beralamatkan dijalan Glugur No.38 Kecamatan Medan
Petisah – Kelurahan Petisah Tengah Medan 20112 – Sumatera Utara –
Indonesia. PT. Sago Nauli memiliki lokasi kebun kelapa sawit dan lokasi
pabrik yang sama yakni di desa Sinunukan – Kabupaten Mandailing Natal
– Provinsi Sumatera Utara. Dimana lokasi kebun inti perusahaan ini
terletak di desa Sinunukan II yang mempunyai luas 1.668,77 ha. PT. Sago
Nauli merupakan kantor pusat dari setiap aktivitas perusahaan baik
aktivitas pemasaran, akuntansi, administrasi, dan aktivitas lainnya yang
semuanya harus dilaporkan ke PT. Sago Nauli sebagai kantor pusat.
PT. Sago Nauli merupakan pelopor perusahaan perkebunan kelapa
pembangunan dan pengelolaan perkebunan kelapa sawit PIR-Trans pola
kemitraan Anak Bapak Angkat.
Pada tahun 1995 PT. Sago Nauli memperoleh Ijin Lokasi dari Badan
Pertanahan Nasional (d/h. Kab. Tapanuli Selatan) seluas ± 12.000 Ha yang
merupakan areal bekas HPL dengan perincian ± 9.600 Ha untuk lahan
Plama dan Lahan Inti seluas ± 2.400 Ha yang terletak di Kecamatan
Sinunukan, Natal dan Batahan (d/h Kec. Batahan), Kabupaten Mandailing
Natal (d/h. Tapanuli Selatan). Ijin lokasi ini juga diperkuat oleh Izin
Pelaksanaan Transmigrasi yang diperoleh PT. Sago Nauli pada tahun
1997.
Diawali dengan pembuatan bibitan di desa Pasir Putih pada tahun
1996 kemudian dilanjutkan dengan pembukaan dan penanaman lahan inti
seluas ± 2.392 Ha hingga selesai penanaman tahun 2012 dan hingga
pertengahan tahun 2014 produksinya 4.000 – 6.000 ton/bulan.
Untuk kebun plasma telah dimulai pembangunannya oleh PT. Sago
Nauli sejak tahun 1997 di Desa Sinunukan I dan II, kemudian bertahap ke
Sinunukan III, IV, V, VI, Kubangan Tompek dan Kubangan Pandan Sari.
Adapun bibit yang ditanam oleh PT. Sago Nauli merupakan bibit
unggul DxP yang keseluruhannya bersertifikat dan berasal dari Marihat,
PPKS Medan, Socfindo dan Asian Agri - Topaz.
Kebun Plasma yang telah dibangun oleh PT. Sago Nauli yaitu:
1. KUD Harapan – Desa Sinunukan I, Kec. Sinunukan, Kab. Mandaling
9
2. KUD Cerah – Desa Sinunukan II, Kec. Sinunukan, Kab. Mandailing
Natal seluas ± 1.000 Ha
3. KUD Cahaya – Desa Sinunukan III, Kec. Sinunukan, Kab. Mandailing
Natal seluas ± 1.242 Ha
4. KUD Hemat – Desa Sinunukan IV, Kec. Sinunukan, Kab. Mandailing
Natal seluas ± 1.262 Ha
5. Koperasi Produsen Bina Karya – Desa Sinunukan V, Kec. Natal, Kab.
Mandailing Natal seluas ± 400 Ha
6. Koperasi Perkebunan Sawit Murni – Desa Sinunukan VI, Kec.
Batahan, Kab. Mandailing Natal seluas ± 810 Ha
7. Koperasi Telaga Tujuh – Desa Kubangan Tompek dan Kubangan
Pandan Sari, Kec. Batahan Kab. Mandailing Natal seluas ± 1.400 Ha
Perkembangan hasil produksi dan pendapatan anggota plasma yang
bermitra dengan PT. Sago Nauli tahun 2014 sebagai berikut :
No. KUD Luas Tahun Tanam Rata – rata/bulan
Produksi (Ton) Pendapatan (/KK) 1. Harapan 1.000 1997-1998 2.500 6.000.000 2. Cerah 1.000 1997-1998 2.500 6.000.000 3. Cahaya 1.242 1999-2000 2.000 5.000.000 4. Hemat 1.262 1999-2002 2.500 5.000.000 5. Bina Karya 400 2006-2008 500 600.000 6. Sawit Murni 810 2006-2008 1200 700.000
Tabel 2.1
Perkembangan Hasil Produksi dan Pendapatan Anggota Plasma yang Bermitra dengan PT. Sago Nauli
Tahun 2014
Status permodalan dari PT. Sago Nauli yaitu swasta nasional. PT.
Sago Nauli mendapatkan pengesahan menteri kehakiman dan HAM
dengan nomor C2-5153 HT.01.01.Th.1996, tepatnya tanggal 06 Maret
1996. PT. Sago Nauli mendapatkan beberapa akte perubahan yang terdiri
dari :
- No. 05 tanggal 05 Februari 1996
- No. 24 tanggal 12 Maret 1997
- No. 33 tanggal 26 Agustus 1997
- No. 54 tanggal 30 Desember 1997
- No. 23 tanggal 31 Oktober 2000
- No. 13 tanggal 18 Desember 2000
- No. 04 tanggal 15 Februari 2008
- No. 32 tanggal 31 Desember 2008
- No. 13 tanggal 21 Oktober 2009
Pada tanggal 13 Mei 2008, PT. Sago Nauli mendapatkan surat izin
usaha perusahaan dengan No. 085/02.13/PB/V/2008 tanggal 13 Mei 2008.
Perusahaan ini tidak pernah mengalami pergantian nama perusahaan
sampai sekarang.
B. Struktur Organisasi
Dalam menjalankan perusahaan dan untuk memperlancar
aktivitas-aktivitas perusahaan, maka diperlukan struktur organisasi yang jelas guna
menggambarkan departemen-departemen yang membantu pimpinan dalam
11
yang jelas dapat diketahui posisi tugas dan tanggung jawab setiap
departemen dan bagaimana hubungan antar departemen tersebut.
Tipe organisasi yang digunakan oleh PT. Sago Nauli adalah organisasi
garis dan staf atau line and staff organisasi yang merupakan gabungan dari
tipe organisasi dan organisasi fungsional.
Susunan organisasi PT. Sago Nauli terdiri dari :
1. Direktur Utama
2. Direktur
3. Komisaris Utama, yang terdiri dari Komisaris I dan Komisaris II
4. Manajer
5. Mandor
6. Buruh
Dan untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi wilayah, maka
susunan organisasi PT. Sago Nauli terdiri dari unsur pembantu pemimpin,
yaitu:
1. Bidang Keuangan
2. Bidang Kepegawaian dan Administrasi
3. Bidang Pengusahaan
4. Bidang Konstruksi
Gambar 2. 1
Struktur Organisasi PT. Sago Nauli Sumber: PT. Sago Nauli Tahun 2014
DIREKTUR UTAMA
DIREKTUR
KOMISARIS UMUM
KOMISARIS I KOMISARIS II
MANAJER BIDANG KEUANGA N BIDANG KEPEGAW AIAN DAN ADMIN.
ASISTEN BIDANG
13
C. Job Description
Adapun wewenang, tugas, dan tanggung jawab dalam struktur
organisasi dari PT. Sago Nauli adalah sebagai berikut:
a. Direktur Utama
Tugas, wewenang dan tanggung jawab direktur utama yaitu
memimpin, mengurus dan mengelola perusahaan sesuai maksud dan
tujuan, menetapkan kebijakan umum, mengadakan dan memelihara
tata buku dan administrasi sesuai peraturan yang berlaku di
perusahaan, mengendalikan pelaksanaan tugas untuk setiap unsur
pembantu pemimpin.
b. Direktur
Membantu kinerja direktur utama dalam menjalankan tugas dan
wewenangnya agar dapat berjalan dengan maksimal.
c. Komisaris
Komisaris di perusahaan ini dibagi menjadi 3 bagian yaitu
komisaris utama, komisaris I dan komisaris II yang ketiganya bekerja
saling mendukung satu sama lain. Yang mana fungsi dari komisaris
yaitu mengawasi kinerja dari manajer perusahaan apakah sudah
menjalankannya pekerjaannya dengan baik yang dibantu oleh
komisaris I dan komisaris II. Dan juga mengawasi kinerja para
karyawan yang bekerja di perusahaan ini.
Fungsi dari manajer yaitu mengawasi atau mengontrol kinerja dari
masing-masing bidang yang bergerak di PT. Sago Nauli. Dan juga
mengawasi kinerja mandor yang bekerja di perkebunan kelapa sawit
sehingga dapat berjalan dengan baik.
e. Mandor
Tugas mandor yaitu mengawasi kinerja dari para buruh yang
bekerja di perkebunan kelapa sawit dan juga di pabrik tempat
pengolahan kelapa sawit tersebut.
f. Buruh
Fungsi dari buruh yaitu melaksanakan tugas dari mandor untuk
merawat perkebunan kelapa sawit, memanen kelapa sawit, mengolah
kelapa sawit dengan menggunakan alat-alat yang sudah disediakan di
pabrik, merawat perlatan pabrik seperti mesin pengolah dan lain
sebagainya.
g. Bidang Keuangan
Bidang keuangan dipimpin oleh kepala staf pemimpin bagian
keuangan. Tugas pokok bidang keuangan yaitu menyusun dan
memantau anggaran pendapatan dan belanja, mengelola keuangan dan
akuntansi perusahaan, pembangunan, dan pemugaran sarana
perusahaan, serta menyusun laporan keuangan.
Bidang keuangan terdiri dari :
15
Tugas pokok bagian anggaran adalah menyusun dan memantau
anggaran pendapatan dan belanja perusahaan, serta kebutuhan
dana pembangunan dan pemugaran sarana perusahaan. Untuk
melaksanakan tugas ini, bagian anggaran dapat dibantu oleh
jabatan fungsional yang dapat diusulkan oleh direktur.
2. Bagian Keuangan
Tugas pokok bagian keuangan adalah mengendalikan dan
membina keuangan pembelanjaan pengusahaan dan sarana
penyediaan peralatan perusahaan, serta melaksanakan tata
usaha keuangannya.
3. Bagian Akuntansi
Tugas pokok bagian akuntansi adalah melaksanakan akuntansi
umum dan pengusahaan. Sebagai contoh lapoan keuangan
seperti neraca dan laporan laba rugi.
4. Bidang Tata Usaha Langganan
Tugas pokok bidang tata usaha langganan yaitu melaksanakan
dan membina sistem tata usaha langganan dengan perusahaan
yang sering mengorder minyak dari PT. Sago Nauli.
h. Bidang Kepegawaian dan Administrasi
Bidang kepegawaian dan administrasi dipimpin oleh kepala staf
bidang kepegawaian dan administrasi. Tugas pokok dari bidang
pengelolaan sumber daya manusia serta pelayanan hukum dan
hubungan masyarakat.
i. Bidang Pengusahaan
Bidang pengusahaan dipimpin oleh kepala staf bagian
pengusahaan. Tugasnya adalah merencanakan, mengendalikan dan
membina pengoperasian dan pemeliharaan sarana di perusahaan.
j. Bidang Konstruksi
Bidang konstruksi dipimpin oleh kepala staf bidang konstruksi.
Tugasnya adalah mengelola pembangunan dan pemugaran sarana
penyediaan dan pendistribusian kelapa sawit.
D. Jaringan Usaha
Kebijakan produk yang dilakukan PT. Sago Nauli terfokus pada
kualitas CPO yang dihasilkan serta waktu pengirimannya. Kebijakan harga
yang ada pada PT. Sago Nauli tergantung pada harga KPB (Kantor
Pemasaran Bersama). Kebijakan saluran distribusi yang dilakukan PT.
Sago Nauli dengan menjual langsung kepada konsumen.
Penjualan pada PT. Sago Nauli biasanya dilakukan dengan sistem
kontrak, dimana syarat kontrak adalah harus ada penyerahan panjar atau
uang muka atas barang yang diperjualbelikan. Pembayaran panjar oleh
pelanggan dicatat sebagai penerimaan kas dan diterima langsung oleh kasir
yang bersangkutan.
Dalam melaksanakan proses pencatatan akuntansi dilaksanakan
17
tetap dilakukan melalui kas atau rekening bank PT. Sago Nauli, kecuali
hal-hal yang berhubungan dengan pencairan dan pembayaran kredit bank.
E. Kinerja Usaha Terkini
PT. Sago Nauli adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang
perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Mandailing Natal yang telah
berhasil melaksanakan pembangunan dan pengelolaan perkebunan kelapa
sawit.
Kebun inti PT. Sago Nauli telah memperoleh HGU No.1/Sinunukan I
seluas 743,23 Ha dan No.1/Sinunukan II seluas 1.6488,77 Ha pada tahun
1997 dan berakhir tahun 2032. Sejak tahun 1997 PT. Sago Nauli telah
memulai pembangunan kebun plasma di Desa Sinunukan I dan II,
kemudian bertahap Sinunukan III, IV, V, VI, Kubangan Tompek dan
Kubangan Pandan Sari.
Pada tahun 2002 mendirikan Pabrik Kelapa Sawit yang berlokasi di
Desa Sinunukan II, Kec. Sinunukan, Kab. Mandailing Natal yang hingga
saat ini mengolah Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit dengan
kapasitas 60 ton TBS/jam.
Produk yang dihasilkan oleh PKS PT. Sago Nauli yaitu Crude Palm
Oil (CPO) dan Crude Palm Kernel Oil (CPKO) yang pemasarannya
meliputi provinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat dan Riau.
Sebagai bentuk tanggungjawab pemberdayaan penduduk asli, PT.
Sago Nauli memberikan kesempatan kerja kepada penduduk desa
Sago Nauli dan terbukti banyaknya putra/i daerah yang dipekerjakan oleh
perusahaan baik sebagai operasional maupun administrasi.
F. Rencana Usaha
Ada lima hal yang harus dilakukan dalam kegiatan operasional
perkebunan kelapa sawit yaitu:
1. Persiapan
Kegiatan yang meliputi survey dan blok design, dimana survey
dilakukan untuk mengetahui sebaran lahan, topografi, tata guna tanah
dan studi kelayakan sedangkan blok design meliputi pekerjaan
rencana jalan, blok tanam, rencana pabrik dan rencana perubahan.
2. Pengembangan
Pengembangan yaitu kegiatan pembukaan lahan kemudian diolah
sampai di tanami bibit kelapa sawit. Aktivitasnya meliputi land
clearing, pembibitan dan penanaman.
3. Rawat, Pengendalian Hama dan Penyakit
Rawat, Pengendalian Hama dan Penyakit yaitu aktivitas yang
bertujuan untuk memelihara tanaman kelapa sawit, lahan di areal
tanam dan infrastrukturnya. Aktivitas Rawat dan Pengendalian Hama
Penyakit meliputi:
• Rawat TBM (Tanaman Belum Menghasilkan) • Rawat TM (Tanaman Menghasilkan)
• Pemupukan
19
4. Panen dan Angkut
Proses kegiatan memetik hasil dari tanaman yang sudah ditanam,
perlakuan pasca panen hingga pengangkutan ke pabrik. Aktivitas
panen dan angkut meliputi: • Persiapan panen • Pelaksanaan panen
• Pengangkutan ke pabrik
5. Administrasi
Semua kegiatan pencatatan terhadap rencana dan pelaksanaan
pekerjaan yang menyangkut tenaga kerja, biaya, waktu, hasil fisik,
20
PT. SAGO NAULI
G. Pengertian Sistem Pengendalian Internal
Pengendalian internal didefinisikan sebagai suatu proses yang
dipengaruhi oleh sumber daya manusia dan sistem teknologi informasi
yang dirancang untuk membantu organisasi mencapai suatu tujuan atau
objektif tertentu. Pengendalian internal merupakan suatu cara untuk
mengarahkan, mengawasi, dan mengukur sumber daya suatu organisasi.
Pengendalian internal berperan penting untuk mencegah dan mendeteksi
penggelapan dan melindungi sumber daya organisasi baik yang berwujud
maupun tidak berwujud.
“Pengendalian internal merupakan kebijakan dan prosedur yang
melindungi aktiva dari penyalahgunaan, memastikan bahwa informasi
usaha akurat, memastikan bahwa perundang-undangan serta peraturan
dipenuhi sebagaimana mestinya.” (Warren, Reeve, Fees, 2005 : 289)
Dari definisi yang diungkapkan tersebut, dapat diuraikan bahwa
manajemen bertanggung jawab menyiapkan laporan keuangan untuk
investor, kreditor dan para pemakai lainnya baik secara hukum maupun
profesionalnya untuk meyakinkan bahwa informasi disajikan secara benar,
jujur, dan dapat dipercaya. Pengendalian dalam suatu organisasi bertujuan
untuk mendorong penggunaan sumber dayanya termasuk pegawai secara
21
juga dimaksudkan untuk mengawasi manajemen agar setiap kegiatan
perusahaan tidak bertentangan dengan undang-undang yang berlaku,
meskipun undang-undang tersebut tidak berkaitan langsung dengan
kegiatan perusahaan,
Dari definisi pengendalian internal di atas terdapat beberapa konsep
dasar berikut :
1. Pengendalian internal merupakan suatu proses. Pengendalian internal
merupakan suatu rangkaian tindakan yang menjadi bagian tidak
terpisahkan, bukan hanya sebagai tambahan dari infrastruktur
perusahaan.
2. Pengendalian dijalankan oleh orang. Pengendalian internal bukan
hanya terdiri dari pedoman kebijakan dan formulir, namun dijalankan
oleh orang dari setiap jenjang organisasi yang mencakup dewan
komisaris, manajemen dan personel lain.
3. Pengendalian internal dapat diharapkan mampu memberikan
keyakinan memadai, bukan keyakinan mutlak bagi manajemen dan
dewan komisaris perusahaan. Keterbatasan yang melekat dalam semua
sistem pengendalian internal dan pertimbangan manfaat dan
pengorbanan dalam pencapaian tujuan pengendalian menyebabkan
pengendalian internal tidak dapat memberikan keyakinan mutlak.
4. Pengendalian internal ditujukan untuk mencapai tujuan yang saling
Setiap perusahaan atau instansi memerlukan kas dalam menjalankan
aktivitas operasional usahanya. Menurut Standar Akuntansi Keuangan
(2002, 85) “kas adalah alat pembayaran yang siap dan bebas digunakan
untuk membiayai kegiatan umum perusahaan”
Menurut Mulyadi (2001, 373) definisi tentang kas adalah “kas terdiri
dari uang tunai (uang, logam, dan uang kertas), pos wesel, certified,
cashier check, cek pribadi, dan bank draft serta dana yang disimpan di
bank yang pengambilannya tidak dibatasi oleh bank atau perjanjian lain.”
Selain itu, menurut Soemarso (2004, 320) “kas adalah sesuatu, baik
yang berbentuk uang atau bukan yang tersedia dengan segera dan diterima
sebagai pelunasan kewajiban pada nilai nominalnya.”
Kas merupakan harta lancar perusahaan yang sangat menarik dan
mudah untuk diselewengkan. Selain itu banyak transaksi perusahaan yang
menyangkut penerimaan dan pengeluaran kas. Oleh karena itu, untuk
memperkecil kemungkinan terjadinya kecurangan atau penyelewengan
yang menyangkut uang kas perusahaan, diperlukan adanya pengendalian
internal (internal control) yang baik atas kas dan bank. Sistem
pengendalian kas adalah prosedur yang dianut untuk menjaga dana kas
perusahaan. Sistem ini membentuk pengendalian internal yang memadai
terhadap kas.
Pengendalian internal kas merupakan salah satu cara untuk menjaga
23
itu tidak mungkin untuk dihilangkan tetapi dengan pengendalian inernal
kas penyelewengan ini dapat dihindari.
Pengendalian internal kas ada 2 yaitu :
a. Pengendalian internal kas untuk penerimaan kas • Semua penerimaan kas harus segera dicatat
• Hendaknya semua penerimaan kas pada hari itu juga harus
disetor ke bank
• Adanya pemisahan fungsi antara petugas yang menangani
penerimaan kas dilakukan dengan mesin cash register
b. Pengendalian internal untuk pengeluaran kas
• Semua pengeluaran kas harus dilakukan dengan menggunakan
cek, kecuali pengeluaran yang jumlahnya kecil yang tidak
efisien jika dilakukan menggunakan cek dapat dilakukan
dengan menggunakan dana kas kecil
• Cek harus ditandatangani minimal 2 orang pejabat
• Cek yang batal digunakan/salah tulis harus diarsir dengan rapi
• Hendaknya diberikan cap lunas untuk bukti dan cek yang
sudah dikeluarkan.
H. Tujuan Pengendalian Internal Kas
Alasan perusahaan untuk menerapkan sistem pengendalian internal kas
adalah untuk membantu perusahaan agar dapat mencapai tujuannya
dengan cara yang lebih efisien. Adapun tujuan diterapkannya sistem
1. Menyediakan data yang dapat dipercaya
Pengelola didalam mengambil suatu keputusan harus didasarkan
kepada informasi yang dapat diandalkan. Oleh karena itu, pengelola
harus mempunyai informasi yang teliti dan dapat dipercaya, Kualitas
informasi akan tergantung kepada sistem pengawasan internal kas.
Semakin baik sistem yang diterapkan semakin baik pula informasi
yang dihasilkan,
2. Untuk melindungi harta kekayaan
Harta kekayaan perusahaan baik yang berbentuk fisik maupun non
fisik dapat dicuri, hilang dan disalahgunakan bila tidak diawasi
dengan baik. Perlindungan terhadap kekayaan ini akan semakin
penting dengan banyaknya digunakan komputer-komputer di
perusahaan. Sebagian informasi perusahaan yang disimpan dalam pita
magnetik atau disket dapat dirusak bila tidak dilindungi dengan baik.
Oleh karena itu, perlu diadakan perlindungan fisik terhadap
harta-harta perusahaan, misalnya adanya tempat khusus untuk menyimpan
aktiva tertentu.
3. Meningkatkan efisiensi usaha
Pengawasan dalam suatu organisasi berarti mencegah adanya
duplikasi yang tidak perlu, mencegah terjadinya
pemborosan-pemborosan pada setiap aspek perusahaan dan mencegah pemakaian
sumber-sumber perusahaan secara tidak efesien,
25
Manajemen menetapkan prosedur-prosedur dan aturan-aturan
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
I. Unsur-Unsur Pengendalian Internal
Manajemen bertanggungjawab untuk merancang dan menerapkan
lima unsur pengendalian internal (elements of internal control) untuk
mencapai tiga tujuan pengendalian internal. Unsur-unsur tersebut
menurut Warren, Reeve, & Fees (1999, p184) adalah sebagai berikut :
1. Lingkungan Pengendalian
Lingkungan pengendalian suatu perusahaan mencakup seluruh
sikap manajemen dan karyawan mengenai pentingnya pengendalian.
Salah satu faktor yang mempengaruhi lingkungan pengendalian adalah
falsafah manajemen dan siklus operasi. Manajemen harus menekankan
pentingnya pengendalian dan mendorong dipatuhinya kebijakan
pengendalian akan menciptakan lingkungan pengendalian yang efektif.
2. Penilaian Resiko
Semua organisasi menghadapi resiko. Contoh-contoh resiko
meliputi perubahan-perubahan tuntutan pelanggan, ancaman
persaingan, perubahan peraturan, perubahan faktor-faktor ekonomi
seperti suku bunga, dan pelanggaran karyawan atas kebijakan dan
prosedur perusahaan. Manajemen harus memperhitungkan resiko ini
dan mengambil langkah penting untuk mengendalikannya sehingga
tujuan dari pengendalian internal dapat dicapai. Setelah resiko
besarnya pengaruh dari resiko tersebut serta tingkat kemungkinan
terjadinya, dan untuk menentukan tindakan-tindakan yang akan
meminimumkannya.
3. Prosedur pengendalian
Prosedur pengendalian ditetapkan untuk memberikan jaminan yang
wajar bahwa sasaran bisnis akan dicapai, termasuk pencegahan
penggelapan, kita akan membahas secara singkat prosedur
pengendalian yang dapat dipadukan dengan sistem akuntansi.
Prosedur-prosedur tersebut adalah :
a. Pegawai yang kompeten, perputaran tugas dan cuti wajib
Sistem akuntansi yang baik memerlukan prosedur untuk
memastikan bahwa para karyawan mampu melaksanakan tugas
yang diembannya. Karena itu, para karyawan bagian akuntansi
harus mendapat pelatihan yang memadai dan diawasi dalam
melaksanakan tugasnya. Ada baiknya juga bila dilakukan
perputaran atau rotasi tugas di antara karyawan klerikal dan
mengharuskan para karyawan nonklerikal untuk mengambil
cuti. Kebijakan ini mendorong para karyawan untuk menaati
prosedur yang digariskan. Disamping itu, kesalahan atau
penggelapan dapat dideteksi.
b. Pemisahan tanggungjawab untuk operasi yang berkaitan
Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya ketidakefisienan,
27
yang berkaitan harus dibagi kepada dua orang atau lebih. Misalnya,
tanggungjawab untuk pembelian, penerimaan dan pembayaran atas
perlengkapan komputer harus dibagi kepada tiga orang atau
departemen. Jika orang yang sama melakukan pemesanan,
memeriksa penerimaan atas barang yang dipesan dan melakukan
pembayaran kepada pemasok, maka penyelewengan bisa terjadi.
Upaya-upaya pengecekan yang akan timbul akibat dibaginya
tanggungjawab kepada berbagai departemen tidak perlu
menyebabkan tumpang tindih tugas. Dokumen perusahaan yang
disiapkan oleh suatu departemen dirancang agar terkoordinasi dan
saling mendukung dengan dokumen yang disiapkan oleh
departemen lain.
c. Pemisahan operasi, pengamanan aktiva dan akuntansi
Kebijakan pengendalian harus menetapkan pihak-pihak yang
bertanggungjawab atas berbagai aktifitas usaha. Untuk mengurangi
kemungkinan timbulnya kesalahan dan penggelapan, maka
tanggungjawab atas operasi, pengamanan aktiva dan akuntansi
harus dipisahkan. Selanjutnya, catatan akuntansi akan digunakan
sebagai alat pengecekan independen terhadap mereka yang
bertugas mengamankan aktiva dan mereka yang berkecimpung
dalam operasi usaha
Prosedur pembuktian dan pengamanan harus digunakan untuk
melindungi aktiva dan memastikan bahwa data akuntansi dapat
dipercaya. Hal ini dapat diterapkan pada banyak hal seperti
prosedur otorisasi, persetujuan dan rekonsiliasi.
4. Pemantauan atau monitoring
Pemantauan terhadap sistem pengendalian internal akan
mengidentifikasi di mana letak kelemahannya dan memperbaiki
efektifitas pengendalian tersebut. Sistem pengendalian internal dapat
dipantau secara rutin atau melalui evaluasi khusus. Pemantauan rutin
bisa dilakukan dengan mengamati perilaku karyawan dan tanda-tanda
peringatan dari sistem akuntansi tersebut.
5. Informasi dan komunikasi
Informasi dan komunikasi merupakan unsur dasar dari
pengendalian internal. Informasi mengenai lingkungan pengendalian,
penilaian resiko, prosedur pengendalian dan pemantauan diperlukan
oleh manajemen untuk mengarahkan operasi dan memastikan
terpenuhinya tuntutan-tuntutan pelaporan serta peraturan yang
berlaku.Manajemen juga dapat menggunakan informasi eksternal utuk
menilai peristiwa dan keadaan yang berpengaruh terhadap
pengambilan keputusan dan pelaporan eksternal. Misalnya manajemen
menggunakan informasi dari Financial Accounting Standarts Board
29
menilai dampak dari perubahan standar pelaporan yang mungkin akan
terjadi.
J. Prosedur Penerimaan dan Pengeluaran Kas PT. Sago Nauli 1. Prosedur Penerimaan Kas PT. Sago Nauli
a. Prosedur Penerimaan Kas Melalui Kas Perusahaan
Biasanya penerimaan yang langsung diterima melalui kas
perusahaan bersumber dari penjualan tunai, penerimaan kas dari
bank atas jasa giro, dan penerimaan lain-lainnya. Penjualan tunai
dilaksanakan dengan mewajibkan pembeli melakukan pembayaran.
Prosedur penerimaan kas yang langsung ke kas perusahaan:
(1) Fungi kas menerima kas/giro atau uang tunai dari yang
membayar, didukung oleh lampiran, faktur penjualan serta
bukti lain. Kasir memberikan “cap lunas” pada faktur
penjualan. Kasir selanjutnya menyiapkan bukti kas masuk yang
bernomor urut dan dibuat rangkap tiga yaitu lembar pertama
untuk penyerahan uang dan lembar kedua dan ketiga untuk
bagian kasir dan bagian pembukuan. Bukti ini disetujui oleh
Direksi.
(2) Bagian pembukuan membandingkan lampiran dan kwitansi
dengan laporan harian. Selanjutnya bagian
pembukuan/akuntansi mencatat penerimaan kas.
(3) Bagian kas selanjutnya akan mengirimkan cek/giro ke bank.
Prosedur penerimaan kas melalui bank:
1. Bank menerima cek dan bukti pendukung lain dari rekapan,
bank mengurus kliring, lalu membuat daftar surat
pemberitahuan, beserta lampiran, kontrak penjualan, nota bank
yang akan dikirim ke perusahaan melalui bagian sekretaris
perusahaan.
2. Sekretaris menerima nota kredit dan dokumen lain dari bank
dan membuat surat pemberitahuan, setelah terlebih dahulu
mencatat dalam daftar surat masuk.
3. Bagian kas memeriksa laporan dokumen dari bank,
dicocokkannya kebenarannya, lalu memberikan laporan kas
harian yang menunjukkan penerimaan kas kepada kepala
pembiayaan agar diberi persetujuan penerimaan kas.
4. Bagian pembukuan membandingkan lampiran/kwitansi dan
laporan kas harian yang dibuat bagian kas. Selanjutnya bagian
31
Langganan Kasir Verifikator Kabag Keuangan
Akuntansi
Bank Piutang Buku Besar
[image:42.595.84.544.109.701.2]Uang
Gambar 3.1
Prosedur Penerimaan Kas PT. Sago Nauli Sumber : PT. Sago Nauli Tahun 2014
Harian BKM
BKM
BKM BKM
2. Prosedur Pengeluaran Kas PT. Sago Nauli
Prosedur pengeluaran kas PT. Sago Nauli meliputi pembayaran
untuk biaya operasi perusahaan baik biaya rutin maupun non rutin.
Uang yang dikeluarkan dapat berupa cek, giro dan uang tunai yang
dibayarkan kepada pihak yang menerima pembayaran dengan waktu
pembayaran dan jumlah yang sesuai dengan bukti-bukti pendukung
untuk pengeluaran tersebut. Biasanya jika pengeluaran dengan uang
tunai akan dibayar langsung oleh perusahaan. Namun jika
menggunakan cek/giro, pembayaran dilakukan melalui bank.
PT. Sago Nauli menerapkan penyelenggaraan dana kas kecil,
penerapannya dengan sistem imperest fund, yaitu metode mencatat
jumlah kas kecil yang selalu konstan (tetap) dan tidak berubah-ubah.
Kas kecil diisi dari kas besar sejumlah uang tertentu untuk keperluan
pembayaran-pembayaran dalam jangka waktu tertentu.
a. Pengeluaran Kas Dengan Menggunakan Uang Tunai
Hal ini akan mengikuti prosedur sebagai berikut:
(1) Fungsi yang memerlukan pengeluaran kas mengajukan
permintaan kepada bagian pendanaan dengan didukung
bukti pendukung.
(2) Bagian pembukuan memeriksa ulang kebenaran
perhitungan sah tidaknya permintaan pembayaran dan
kelengkapannya. Bukti pengeluaran kas dimintakan
33
pengeluaran tersebut harus ditandatangani direksi kemudian
dikirimkan kepada bagian kas.
(3) Bagian kas mengeluarkan berdasarkan bukti yang diterima
dari bagian akuntansi. Pada bukti kas keluar dibubuhkan
tanda tangan yang menerima kas.
(4) Fungsi akuntansi membandingkan laporan kas harian
dengan lampiran bukti kas keluar, kemudian dibukukan ke
kartu rekening buku besar sesuai dengan nomor
rekeningnya.
b. Pengeluaran Kas Dengan Menggunakan Cek atau Giro
Sebagian besar pengeluaran kas PT. Sago Nauli dilakukan
dengan menggunakan cek. Cek yang digunakan adalah cek atas
nama. Kemungkinan pemakaian cek ini karena penggunaan cek
atas nama lebih terjamin karena melibatkan pihak luar (bank).
Pengeluaran ini mengikuti prosedur:
(1) Bagian akuntansi menerima laporan atau lampiran bukti
seperti faktur laporan pengiriman barang, copy order
pembelian. Selanjutnya dibuat formulir bukti pengeluaran
kas dan diserahkan kepada direksi atau pimpinan
pembiayaan untuk persetujuan, kemudian diserahkan pada
bagian kas.
(2) Bagian kas (kasir) mengeluarkan cek/giro berdasarkan
Cek atau giro diserahkan kepada yang berhak mengeluarkan
cek untuk ditandatangani oleh bagian keuangan atau direksi.
Berdasarkan bukti pengeluaran kas dan lampiran, disusun
laporan kas harian yang menunjukkan pengeluaran kas, dan
laporan yang dibuat ganda untuk didistribusikan pada
bagian akuntansi dan kepala pembiayaan.
(3) Berdasarkan laporan kas harian dan lampiran pengeluaran
kas yang telah disesuaikan, bagian akuntansi mengadakan
pencatatan pada jurnal pengeluaran dan buku besar.
Prosedur penerimaan dan pengeluaran kas akan diperiksa
kebenarannya oleh fungsi audit intern pada saat tertentu. Segala bukti yang
mendukung transaksi kas diminta bagian audit untuk mencek
35
Supplier Pengeluaran Uang
Akuntansi
Internal
Auditor Bank Buku Besar Kartu
[image:46.595.68.559.109.662.2]Persediaan
Gambar 3.2
Prosedur Pengeluaran Kas PT. Sago Nauli Sumber: PT. Sago Nauli Tahun 2014
B C
Voucher Voucher
K. Sistem Pengendalian Internal terhadap Penerimaan Kas PT. Sago Nauli
Untuk mengamankan serta mengendalikan kas perusahaan pada PT.
Sago Nauli digunakan cara-cara berikut:
1. Pemisahan fungsi penyimpanan kas, pencatatan dan pelaksanaan
dimana penyimpanan kas dilakukan dikasir untuk kas perusahaan dan
di bank untuk kas di bank. Kasir bertugas untuk menerima uang dan
membuat bukti penerimaan, bukti setor ke bank, mengeluarkan kas
bila diperlukan dan membuat buktinya.
2. Bukti-bukti penerimaan yang telah direalisasikan pada laporan kas dan
laporan bank dibukukan, direkap dan diregister sesuai tanggalnya.
3. Fungsi lain yang berperan memperlancar pelaksanaan penerimaan kas
yaitu fungsi penjualan membuat faktur penjualan dan fungsi
pengiriman membuat bukti barang keluar.
4. Untuk menjamin kebenaran transaksi penerimaan kas diperlukan
dokumen berupa faktur penjualan, pita register kas, bukti setoran bank
dan kwitansi.
5. Yang melaksanakan rekonsiliasi dengan bank adalah kasir atau yang
ditunjuk dari staf keuangan. Rekonsiliasi bank dilakukan per akhir
bulan dengan membandingkan antara saldo menurut laporan bank
dengan saldo menurut rekening koran bank untuk diserahkan kebagian
37
6. Jika kasir berhalangan akan digantikan bagian keuangan lainnya yang
ditunjuk kepala bagian keuangan.
7. Kas diperusahaan disimpan dalam brankas.
8. Untuk transaksi penerimaan kas, pemeriksaan internal dilakukan oleh
internal audit, dengan meminta bukti dan dokumen pendukung.
L. Sistem Pengendalian Internal terhadap Pengeluaran Kas PT. Sago Nauli
Bila ditinjau dari sudut pengeluaran kas, maka PT. Sago Nauli telah
melaksanakan sistem akuntansi dengan baik yang melibatkan beberapa
bagian serta formulir-formulir dan bukti-bukti pengeluaran kas diperiksa
oleh bagian akuntansi dan pelaporan pada perusahaan. Setiap pengeluaran
pada PT. Sago Nauli didukung dengan adanya bukti-bukti pengeluaran kas
yang berisikan besarnya jumlah kas yang dikeluarkan, untuk keperluan
apa, bagaimana syarat pembayarannya apakah dengan cek, giro, atau uang
tunai serta formulir pendukung lainnya.
Pengeluaran kas oleh PT. Sago Nauli hanya dilakukan bila ada bukti
pendukung yang sah dan melalui proses pemeriksaan yang telah
ditetapkan. Bukti pengeluaran kas tersebut selanjutnya dijadikan bukti kas
keluar. Dengan demikian pengendalian internal terhadap pengeluaran kas
38 A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisa terhadap pengendalian
internal kas terhadap PT. Sago Nauli, maka dapat diambil kesimpulan :
1. Prosedur penerimaan dan pengeluaran kas telah dilaksanakan dengan baik
dimana setiap transaksi disertai bukti pendukung dan juga dicatat dalam
pembukuan, hal ini dapat meminimalkan kemungkinan terjadinya
penyelewengan terhadap kas.
2. PT. Sago Nauli memiliki dana kas kecil dengan sistem imperest fund yang
dapat digunakan untuk keperluan operasional. Sistem ini menguntungkan
karena pengganti dana kas akan selalu sama dengan jumlah
pengeluarannya.
3. Unsur-unsur pengendalian internal kas yang diterapkan diperusahaan ini
saling berhubungan erat dan mempunyai keterkaitan antara satu dan
lainnya sehingga dapat memberikan kenyataan bahwa dengan adanya
keterpaduan antara unsur-unsur sistem pengendalian dapat menunjang
kelancaran operasional.
4. Penetapan pengendalian internal kas pada PT. Sago Nauli adalah bertujuan
untuk memberikan kelancaran dalam proses penerimaan dan pengeluaran
39
5. Setiap penerimaan dan pengeluaran kas harus mendapat otorisasi dari
pihak yang berwenang sehingga dapat menghindari pengeluaran yang
tidak sah.
6. Dengan adanya pengawasan internal kas yang dilaksanakan maka
perusahaan dapat memperkecil setiap kesalahan yang terjadi dan juga
keberadaan kas dapat terkoordinasi dengan baik sehingga hal ini akan
mendorong tercapainya tujuan perusahaan yang telah ditetapkan.
B. Saran
Peneliti menyadari bahwa penulisan ini masih jauh dari sempurna
dengan pengetahuan yang dimiliki oleh penulis masih sangat terbatas.
Maka peneliti mencoba memberikan saran yang diharapkan dapat
bermanfaat bagi perusahaan. Beberapa saran dari peneliti yang mungkin
berguna sebagai berikut:
1. Pentingnya dilakukan pemeriksaan dan pengendalian terhadap jalannya
prosedur penerimaan dan pengeluaran kas.
2. Sebaiknya kebiasaan yang telah baik dalam perusahaan dapat
dipertahankan agar dapat menjadi pedoman bagi perusahaan dalam
melaksanakan operasi perusahaan.
3. Untuk menjamin pengendalian internal kas terlaksana dengan baik,
hendaknya satuan pengawasan internal mengadakan pemeriksaan
mendadak tanpa diketahui fungsi yang menangani kas dengan jadwal yang
4. Tanggungjawab untuk penerimaan kas harus dipisahkan dari
tanggungjawab untuk pengeluaran kas.
5. Perusahaan perlu mengadakan rotasi pegawai sehingga pegawai yang
mengelola kas tidak dapat bersekongkol satu dengan lainnya.
6. Sebaiknya diadakan pemantauan terhadap prosedur-prosedur yang ada
secara berkala dan teratur agar pengendalian internal di perusahaan dapat
41
DAFTAR PUSTAKA
Hall, James A, 2007. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Ketiga, Terjemahan Amir Abadi Yusuf, Salemba Empat, Jakarta
Ikatan Akuntan Indonesia, 2000. Standar Akuntansi Keuangan , Buku Satu, Edisi Lima, Salemba Empat, Jakarta
Ikatan Akuntan Indonesia, 2002. Standar Akuntansi Keuangan , Salemba Empat, Jakarta
Mulyadi , 2001. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga, Salemba Empat, Jakarta
Niswonger, Warren, Reeve dan Fees. (1999). Prinsip - prinsip Akuntansi. Edisi ke 19, Terjemahan Alfonsus Sirait, M.Buss dan Helda Gunawan, SE, MBA. Erlangga, Jakarta
Soemarso S, R, 2004. Akuntansi Untuk Bisnis Jasa dan Perdagangan, Edisi Pertama, Graha Ilmu, Yogyakarta