• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK MIKRO PADA VIGOR BENIH DUA VARIETAS PADI (Oryza sativa L.) SETELAH MENJALANI PERIODE SIMPAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PEMBERIAN PUPUK MIKRO PADA VIGOR BENIH DUA VARIETAS PADI (Oryza sativa L.) SETELAH MENJALANI PERIODE SIMPAN"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Krisna Aji Hutomo

ABSTRACT

THE EFFECT OF DOSAGES OF MICRO-NUTRIENT FERTILIZER ON THE SEED VIGOR OF TWO VARIETIES OF RICE (Oryzasativa L.)

AFTER BEING STORRED AT CERTAIN PERIODE

By

Krisna Aji Hutomo

One way to increase rice development is to use high yielding varieties.

Fertilization is one of the important requirements in supporting plant growth. The

growth of rice can still be optimized by providing an additional element such as

nutrients. This study aims to determine the effect of (a) dosage of

micro-nutrient fertilizer in rice seed vigor (b) differences in vigor between the two rice

varieties, and (c) giving different of micro-nutrient fertilizer in rice seed vigor

resulting in two rice varieties Mayang and Mira-1.

This research was conducted at the Laboratory of Seed and Plant Breeding

Faculty of Agriculture, Lampung University in December 2009 to August 2010.

The design of treatment arranged in a factorial (2x3) was randomized in that

design. The experimental design used split plot design in randomize completely

block design with three replicating. The main plot was the dosages of

micro-nutrient fertilizer dose of (0 kg/ha, 1 kg/ha, and 2 kg/ha). The subplots were

(2)

Krisna Aji Hutomo The results of this research indicated that: (1) micro-nutrient fertilize1kg/ha

showed a higher seed vigor than with the others which was indicated by total

normal germination after being stored for 0, 2, 4, and 8 months; the germination

rate of seeds after being stored for 2 months, (2) Mayang showed a higher seed

vigor than Mira indicated by normal seedling dry weight after being stored for 8

months; electrical conductivity after being stored for 4, 6, and 8 months; normal

germination after being stored for 0, 4, 6, and 8 months; water content after being

stored for 8 months; the speed of seed germination after being stored for 4, 6, and

8 months; normal germination after being stored for 6 months, and primary root

length after being stored for 8 months; (3) For the variety of Mayang, the dosage

of fertilizer did not affect the seed vigor, on the other hand for the variety of Mira,

(3)

Krisna Aji Hutomo

ABSTRAK

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK MIKRO PADA VIGOR BENIH DUA VARIETAS PADI (Oryza sativaL.) SETELAH MENJALANI PERIODE

SIMPAN

Oleh

Krisna Aji Hutomo

Salah satu cara untuk meningkatkan pertumbuhan padi adalah menggunakan

varietas unggul. Pemupukan merupakan salah satu syarat penting dalam

mendukung pertumbuhan tanaman. Pertumbuhan tanaman padi masih dapat

dioptimalkan dengan pemberian unsur tambahan berupa unsur hara mikro.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh (a) pemberian pupuk mikro

pada vigor benih padi (b) perbedaan vigor antardua varietas padi, dan (c) berbeda

pemberian pupuk mikro pada vigor benih padi yang dihasilkan pada dua varietas

padi Mayang dan Mira-1.

Penelitian dilakukan di Laboratorium Benih dan Pemuliaan Tanaman Fakultas

Pertanian Universitas Lampung pada Desember 2009 sampai Agustus 2010.

Rancangan perlakuan disusun secara faktorial (2x3) diacak dalam rancangan

tesebut. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan petak terbagi

(split plot) dalam rancangan kelompok teracak sempurna (RKTS) dengan tiga kelompok. Petak utama adalah pupuk mikro dengan dosis 0 kg/ha (kontrol M-1),

(4)

Krisna Aji Hutomo Mayang (V1) dan Mira (V2). Satuan percobaan berjumlah 12 satuan percobaan.

Homogenitas ragam antarperlakuan dianalisis dengan menggunakan uji Bartllet

dan kemenambahan model diuji dengan uji tukey. Bila analisis ragam terpenuhi,

maka dilanjutkan dengan melakukan pembandingan nilai tengah menggunakan uji

beda nyata jujur (BNJ) pada taraf 5%.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Pemberian pupuk mikro sebesar

1kg/ha mampu menghasilkan vigor benih yang lebih tinggi dibandingkan dengan

pemberian pupuk mikro 0 dan 2 kg/ha yang ditunjukkan oleh kecambah normal

total setelah benih menjalani periode simpan 0, 2, 4, dan 8 bulan; kecepatan

perkecambahan benih setelah menjalani periode simpan 2 bulan; (2) Varietas

Mayang mengasilkan vigor benih yang lebih tinggi dibandingkan dengan varietas

Mira ditunjukkan oleh bobot kering kecambah normal setelah benih menjalani

periode simpan 8 bulan; daya hantar listrik setelah benih menjalani periode

simpan 4, 6, dan 8 bulan; kecambah normal total setelah benih menjalani periode

simpan 0, 4, 6, dan 8 bulan; kadar air setelah benih menjalani periode simpan 8

bulan; kecepatan perkecambahan setelah benih menjalani periode simpan 4, 6, dan

8 bulan; kecambah normal kuat setelah benih menjalani periode simpan 6 bulan;

dan panjang akar primer setelah benih menjalani periode simpan 8 bulan;

(3) Pada varietas Mayang dosis pupuk mikro tidak berpengaruh pada vigor benih,

(5)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut:

1. Pemberian pupuk mikro sebesar 1kg/ha mampu menghasilkan vigor benih

yang lebih tinggi dibandingkan dengan pemberian pupuk mikro 0 dan 2 kg/ha

yang ditunjukkan oleh kecambah normal total setelah benih menjalani periode

simpan 0, 2, 4, dan 8 bulan; kecepatan perkecambahan benih setelah menjalani

periode simpan 2 bulan.

2. Varietas Mayang mengasilkan vigor benih yang lebih tinggi dibandingkan

dengan varietas Mira ditunjukkan oleh bobot kering kecambah normal setelah

benih menjalani periode simpan 8 bulan; daya hantar listrik setelah benih

menjalani periode simpan 4, 6, dan 8 bulan; kecambah normal total setelah

benih menjalani periode simpan 0, 4, 6, dan 8 bulan; kadar air setelah benih

menjalani periode simpan 8 bulan; kecepatan perkecambahan setelah benih

menjalani periode simpan 4, 6, dan 8 bulan; kecambah normal kuat setelah

benih menjalani periode simpan 6 bulan; dan panjang akar primer setelah benih

menjalani periode simpan 8 bulan.

3. Pengaruh interaksi antar pupuk mikro dan varietas nyata ditunjukkan oleh

variabel kecepatan perkecambahan setelah benih menjalani periode simpan 4

(6)

42 tidak menunjukkan vigor benih, sedangkan pada varietas Mira-1 pemberian

pupuk mikro 1 kg/ha menghasilkan vigor lebih tinggi daripada tanpa pupuk

mikro.

5.2 Saran

Berdasarkan interaksi yang terdapat antara pemberian pupuk mikro dan varietas

yang berbeda sehingga disarankan tidak semua varietas perlu ditambahkan pupuk

mikro hanya pada tanah-tanah yang memiliki kandungan unsur hara mikro dalam

(7)

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang dan Masalah

Sektor pertanian tanaman pangan merupakan sektor pertanian yang memegang

peranan penting dalam pembangunan nasional. Keberhasilan pembangunan

sektor pertanian tanaman pangan berarti keberhasilan dalam pembangunan

nasional karena kestabilan sosial, politik, dan ekonomi diindikasikan terkait erat

dengan ketercukupan kebutuhan pangan.

Padi (Oryza sativaL.) merupakan komoditas utama sektor tanaman pangan Indonesia. Peranan padi sebagai sumber makanan pokok penduduk Indonesia

menjadikan usaha peningkatan produksi tanaman padi sebagai prioritas utama

pemerintah dalam perencanaan program pembangunan sektor tanaman pangan.

Dalam usaha melaksanakan program tersebut, kendala utama yang dihadapi

adalah peningkatan produksi yang masih rendah sehingga tidak mencukupi

kebutuhan pangan masyarakat yang semakin meningkat. Hal tersebut disebabkan

oleh konversi lahan pertanian yang semakin luas dan cepat. Luas lahan sawah

yang subur telah beralih penggunaanya untuk keperluan nonpertanian seperti

industri, pemukiman, jalan, dan lain-lain yang diperkirakan dua puluh ribu hektar

(8)

2 Pemecahan masalah terus diusahakan pemerintah dengan menerapkan

program-program pertanian seperti teknologi-teknologi andalan dalam usaha intensifikasi

yang dimaksudkan untuk meningkatkan produktivitas tanaman padi secara

optimal. Berbagai teknologi yang diterapkan salah satunya yaitu penggunaan,

varietas unggul dan kegiatan pemupukan merupakan hal yang penting dalam

penerapan teknologi tersebut. Pupuk merupakan faktor penting dalam

menentukan produksi tanaman padi, meskipun hal tersebut membutuhkan

penunjang dari sarana lain.

Varietas yang digunakan harus memiliki mutu yang tinggi. Penggunaan varietas

unggul mampu memberikan hasil yang tinggi tiap satuan luas lahan karena daya

hasilnya lebih baik daripada varietas lainnya (Aksi Agraris Kanisius, 1990).

Pemupukan yang diberikan pada suatu varietas padi merupakan faktor penunjang

yang sangat mempengaruhi daya hasil yang tinggi. Ketercukupan hara tanaman

adalah syarat utama untuk kesempurnaan pertumbuhan tanaman (Lingga, 1999).

Penggunaan benih varietas unggul akan menghasilkan benih bervigor tinggi, mutu

tinggi, ekonomis dan dapat mempengaruhi faktor lingkungan. Mutu benih yang

tinggi mencakup mutu fisik, fisiologis dan genetik yang dipengaruhi oleh

penanganannya dari produksi sampai akhir periode simpan (Sadjad, 1994),

sehingga penggunaan benih varietas unggul harus mendapatkan perhatian lebih

besar dalam upaya meningkatkan produktivitas pertanian kita.

Suatu tanaman dapat tumbuh, berkembang dan menhasilkan sampai

menyelesaikan suatu siklus hidup dengan sempurna biasanya membutuhkan enam

belas unsur esensial. Enambelas unsur hara tersebut terbagi ke dalam dua bagian

(9)

3 tidak dapat tumbuh secara optimal bila unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman

tersebut tidak dapat terpenuhi secara berimbang, yaitu dengan pemberin pupuk

makro dan dengan penambahan pupuk mikro. Mutu padi masih dapat

dioptimalkan dengan pemberian unsur tambahan berupa unsur hara mikro.

Pemberian penambahan pupuk mikro pada tanaman dapat membuat pertumbuhan

tanaman menjadi optimal dan menghasilkan benih yang bervigor tinggi.

Setiap varietas padi memiliki genetis yang berbeda sehingga diduga memiliki

kemampuan penyerapan unsur hara yang juga berbeda. Varietas padi yang

memiliki genetis yang lebih baik maka diduga memiliki kemampuan yang lebih

baik dalam penyerapan pupuk mikro.

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka dapat dirumuskan

masalah sebagai berikut:

1. Apakah pemberian pupuk mikro berpengaruh pada vigor benih padi yang

dihasilkan?

2. Apakah terdapat perbedaan vigor antaradua varietas padi?

3. Apakah terdapat pengaruh berbeda pemberian pupuk mikro pada vigor benih

padi yang dihasilkan pada dua varietas padi Mayang dan Mira-1?

1.2 Tujuan Penelitian

Berdasarkan indentifikasi dan perumusan masalah yang telah dibuat, maka dapat

dirumuskan tujuan penelitian adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui pengaruh pemberian pupuk mikro terhadap vigor benih padi.

(10)

4 3. Mengetahuiapakah terdapat pengaruh berbeda pemberian pupuk mikro pada

vigor benih padi yang dihasilkan pada dua varietas padi Mayang dan Mira-1

1.3 Landasan Teori

Padi varietas unggul adalah padi yang telah dilepas oleh pemerintah dan memiliki

keunggulan dalam potensi hasil ataupun sifat-sifat lainnya. Varietas unggul padi

di Indonesia meliputi Mira-1, Mayang, IR 64, Cigeulis, Cilamaya Muncul, dan

Ciherang.

Varietas Mayang merupakan varietas memiliki potensi dalam meningkatkan

kualitas dan kuantitas produksi pangan nasional. Varietas ini mampu

menghasilkan 9,20 ton/ha dengan rata-rata produksi 6,9 ton/ha gabah kering

giling. Mayang adalah padi golongan Cere dengan umur tanam 115-120 hari dan

tinggi 105-110 cm serta bobot per 1.000 butir adalah 26-27 gram. Varietas ini

memiliki keunggulan tahan hama wereng coklat biotipe 1,2, agak tahan biotipe-3

dan tahan hawar daun bakteri strain III dan IV. Padi Varietas Mira-1 merupakan

jenis padi hasil radiasi dan dikembangkan oleh Badan Tenaga Nuklir Nasional

(Batan) untuk meningkatkan produksi kualitas tinggi dan memenuhi kebutuhan

pangan secara lokal maupun nasional yang telah teruji mempunyai berbagai

keunggulan diantaranya tahan terhadap hama wereng coklat biotipe 2 dan

mempunyai potensi hasil tinggi yaitu 8,0 ton per hektar. Sifat genetik ysng

berbeda ini juga menimbulkan perbedaan vigor benih pada masing-masing

varietas.

Pemupukan adalah kegiatan pemberian tambahan unsur hara ke dalam tanah

(11)

5 ketersediaan unsur hara dalam tanah terbatas sehingga tidak selalu mecukupi

kebutuhan hara tanaman (Jumin, 1994).

Pupuk mikro merupakan pupuk yang memiliki kandungan unsur hara mikro yang

dibutuhkan oleh tanaman sebagai pendukung metabolisme tanaman; seperti

halnya unsur hara seng yang berfungsi dalam reaksi enzimatik dan membantu

dalam metabolisme nitrogen, unsur hara boron yang berfungsi sebagai pengatur

fungsi fisiologis metabolisme nitrogen dan penyerapan nutrisi, serta unsur hara

besi yang berhubungan sebagai katalisator dalam senyawa organik bagian dari

enzim redoks. Untuk memenuhi kebutuhan unsur hara mikro, maka harus

dilakukan pemupukan tambahan dengan memberikan pupuk mikro. Adapun

pemberian pupuk tersebut dapat dilakukan melalui akar atau lewat daun. Hal lain

yang perlu diperhatikan dalam pemberian pupuk mikro adalah jenis dan dosis

yang dibutuhkan tanaman mengingat unsur ini dibutuhkan dalam jumlah relatif

sedikit dan bila berlebihan akan bersifat racun bagi tanaman.

Unsur mikro dibutuhkan tanaman dengan kadar yang relatif sedikit, tetapi harus

ada, karena dapat mempengaruhi proses fisiologi tanaman, walaupun efeknya

tidak merugikan bila kekurangan unsur makro. Bila kelebihan unsur mikro,

tanaman dapat keracunan, bisa menyebabkan gangguan pertumbuhan (misalnya

kelebihan natrium/Na pada padi), bahkan dapat juga sampai pada kematian.

Pemberian pupuk mikro pada tanaman padi dapat mempengaruhi proses fisiologis

tanaman tersebut sehingga dapat dihasilkan pertumbuhan yang optimal. Unsur

hara mikro terdiri dari Fe, Mn, Mo, B, Cu, Zn, dan Cl. Hal yang perlu

(12)

6 tanaman berbeda kebutuhan akan unsur mikro sehingga kelebihan sedikit saja

[image:12.595.114.510.177.290.2]

akan bersifat racun bagi tanaman.

Tabel 1. Ketersediaan unsur mikro dalam tanah dan kebutuhan normal tanaman.

Unsur hara Ketersediaan dalam tanah (ppm)

Kebutuhan Normal Tanaman (ppm)

Boron (B) 0,10 5,0 6,0 18,0 (monokotil)

20,0 60,0 (dikotil)

Tembaga (Cu) 0,10 4,0 5,0 20,0

Besi (Fe) 2,10 150,0 50,0 250,0

Mangan (Mn) 1,00 100,0 20,0 500,0

Molibdenum (Mo) 0,05 0,5 0,2 1,0

Seng (Zn) 1,00 20,0 25,0 125,0

Sumber: Tanindo (2008)

Pupuk mikro merupakan pupuk pelengkap dari pupuk dasar yang telah diberikan

pada tanaman. Unsur hara yang termasuk dalam unsur mikro antara lain yaitu Fe,

Mn, B, Cu, Zn, dan Cl. Pupuk mikro dapat berperan sebagai katalisator dan

berperan dalam mengefektifkan serta mengoptimalkan tanaman menyerap

unsur-unsur utama dari dalam tanah dan dari pupuk dasar (Urea, SP-36, KCl, ZA, pupuk

kandang). Pemberian pupuk mikro pada tanaman padi dapat berpengaruh pada

proses fisiologis tanaman tersebut sehingga dapat dihasilkan benih yang baik

pemasakannya dan memperpanjang waktu kemunduran benih selama periode

penyimpanan.

Beberapa keunggulan pupuk mikro yang lainya adalah dapat melengkapi

kebutuhan unsur hara tanaman yang tidak disediakan oleh pupuk dasar NPK,

tanaman lebih sehat dan lebih tahan terhadap serangan hama penyakit,

meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil tanaman (jumlah anakan, produksi,

(13)

7 Lingga (1999) menyatakan bahwa unsur hara makro dan mikro yang cukup

tersedia akan lebih mengaktifkan dalam mendukung pemasakan buah dan

mempercepat umur panen. Menurut Armaini (2007), dengan penelitian yang

dilakukan pada buah tomat, pemberian pupuk mikro dapat lebih mengefektifkan

penyerapan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Ketersediaan unsur hara

makro dan mikro tersebut dalam keadaan seimbang sehingga dapat mengaktifkan

kegiatan enzim dan memperlancar proses fisiologis di dalam tanaman yang dapat

merangsang sel meristem dan mempercepat proses pematangan buah yang

akhirnya dapat mempercepat umur panen. Dwijoseputro (1985) mengemukakan

bahwa pemasakan benih karena penyerapan unsur hara yang baik ada

hubungannya dengan pertumbuhan dan mutu benih. Hal ini akan mempengaruhi

vigor benih yang dihasilkan.

Sifat genetik yang berbeda dari setiap varietas sehingga diduga memiliki

kemampuan penyerapan unsur hara yang juga berbeda begitupun Varietas

Mayang dan Mira-1. Varietas padi yang memiliki sifat genetis yang lebih baik

maka diduga memiliki kemampuan yang lebih baik dalam penyerapan pupuk

mikro. Faktor-faktor yang mempengaruhi umur simpan benih adalah faktor dalam

benih yang meliputi faktor genetik, pengaruh kondisi sebelum panen, pengaruh

struktur dan komposisi benih, benih keras, tingkat kemasakan benih, ukuran

benih, dormansi benih, kadar air benih, kerusakan mekanik, dan Vigor.

Sedangkan faktor lingkungan adalah pengaruh kondisi saat panen, kerusakan

mekanis, suhu dan kelembaban (Bass dan Justice, 1994). Bila kondisi faktor

dalam dan lingkungan dapat menciptakan cara simpan yang baik, diharapkan

(14)

8 1.4 Kerangka Pemikiran

Berdasarkan landasan teori maka disusun kerangka pemikiran untuk memberikan

penjelasan teori terhadap perumusan masalah. Padi merupakan komoditas utama

sektor tanaman pangan Indonesia. Peranan padi sebagai sumber makanan pokok

penduduk Indonesia menjadikan usaha peningkatan produksi tanaman padi

sebagai prioritas utama dalam perencanaan program pembangunan sektor tanaman

pangan. Usaha peningkatan produksi dapat terus diupayakan salah satunya adalah

dengan penggunaan varietas unggul. Varietas unggul merupakan modal utama

dalam suatu pertanaman termasuk padi karena disukai oleh petani, memiliki

produksi yang tinggi, tahan terhadap organisme penggangu (OPT) mutu hasil

tinggi dan tahan simpan.

Padi varietas Mayang dan Mira merupakan jenis padi yang memiliki keunggulan

yang potensial dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi pangan

nasional. Potensi hasil yang tinggi pada kedua varietas tersebut menunjukkan

bahwa varietas Mayang dan Mira memiliki faktor genetis dan vigor tumbuh benih

yang baik.

Tanaman membutuhkan penambahan unsur hara mikro yang seimbang untuk

dapat tumbuh dan menghasilkan produksi yang maksimal. Pupuk mikro

merupakan pupuk yang memiliki kandungan unsur hara mikro yang dibutuhkan

oleh tanaman sebagai pendukung metabolisme tanaman padi. Keseluruhan dari

pemberian unsur hara mikro tersebut adalah berperan sebagai pelengkap dari

pupuk dasar yang telah diberikan dan untuk menjadikan tanaman dapat tumbuh

(15)

9 Peran dasar pemberian pupuk mikro adalah sebagaikatalisator, mengefektifkan

dan mengoptimalkan tanaman menyerap unsur hara utama dari dalam tanah dan

dari pupuk dasar sehingga dapat diperoleh pertumbuhan yang optimal dan

diperoleh benih bervigor tinggi.

Benih yang dihasilkan oleh varietas Mayang dan Mira-1 memiliki sifat genetik

yang berbeda maka mempunyai kemampuan dalam menyerap unsur hara juga

berbeda. Varietas yang memiliki respons baik terhadap pupuk mikro

kemungkinan memiliki benih yang bervigor tinggi. Vigor awal benih diduga

benih tersebut mempunyai daya simpan yang lama, hal ini dapat ditunjukkan oleh

laju penurunan persentase kecambah normal, kecepatan perkecambahan benih,

kecambah normal kuat, panjang akar primer, panjang tajuk kecambah normal,

panjang kecambah normal, bobot kering kecambah normal, kadar air benih, dan

daya hantar listrik.

1.5 Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah dikemukakan, maka dapat diajukan

hipotesis sebagai berikut:

(1) Pemberian pupuk mikro dapat meningkatkan vigor benih padi.

(2) Perbedaan varietas dapat menimbulkan perbedaan vigor benih.

(3) Pengaruh pupuk mikro menghasilkan efek berbeda pada vigor benih padi

Gambar

Tabel 1.  Ketersediaan unsur mikro dalam tanah dan kebutuhan normal tanaman.

Referensi

Dokumen terkait

Grote (1997) berpendapat terdapat lima tanggung jawab utama yang harus dipenuhi oleh setiap individu dalam organisasi untuk menciptakan kinerja yang diinginkan, yaitu:

Dengan diketahuinya hasil penelitian ini bagi lembaga akademik di Fakultas Ekonomi dan IlmuSosial UIN SUSKA RIAU jurusan akuntansiS1 ini dapat memberikan tambahan

Bagaimana rangkaian kontrol yang dapat mengatur operasi inveter dan pemilihan jenis inverter yang tepat untuk dapat mengatasi kekurangan daya saat jaringan listrik

pada bahan komposit tersebut rendah, maka tidak akan mampu menahan tekanan yang lebih besar sehingga menyebabkan retakan (cracking). Keretakan juga dapat diakibatkan dari

Gedung H, Kampus Sekaran-Gunungpati, Semarang 50229 Telepon: (024)

Perbedaan yang terjadi antara plasma dan serum juga disebabkan karena pada plasma yang di dalamnya masih terdapat fibrinogen dan juga ada partikel EDTA yang ada

Hasil penilaian ahli praktisi dikategorikan sangat layak jika X > 80%; layak jika 60,01% < X ≤ 80%; cukup layak jika 40,01% < X ≤ 60%; kurang layak jika 20,01% <

Ruang pengolahan makanan menurut kelaikan fi sik higiene sanitasi Jasa boga terbagi atas 2 (dua) bagian penilaian, yaitu: (1) tersedia luas lantai yang cukup untuk pekerja