Krisna Aji Hutomo
ABSTRACT
THE EFFECT OF DOSAGES OF MICRO-NUTRIENT FERTILIZER ON THE SEED VIGOR OF TWO VARIETIES OF RICE (Oryzasativa L.)
AFTER BEING STORRED AT CERTAIN PERIODE
By
Krisna Aji Hutomo
One way to increase rice development is to use high yielding varieties.
Fertilization is one of the important requirements in supporting plant growth. The
growth of rice can still be optimized by providing an additional element such as
nutrients. This study aims to determine the effect of (a) dosage of
micro-nutrient fertilizer in rice seed vigor (b) differences in vigor between the two rice
varieties, and (c) giving different of micro-nutrient fertilizer in rice seed vigor
resulting in two rice varieties Mayang and Mira-1.
This research was conducted at the Laboratory of Seed and Plant Breeding
Faculty of Agriculture, Lampung University in December 2009 to August 2010.
The design of treatment arranged in a factorial (2x3) was randomized in that
design. The experimental design used split plot design in randomize completely
block design with three replicating. The main plot was the dosages of
micro-nutrient fertilizer dose of (0 kg/ha, 1 kg/ha, and 2 kg/ha). The subplots were
Krisna Aji Hutomo The results of this research indicated that: (1) micro-nutrient fertilize1kg/ha
showed a higher seed vigor than with the others which was indicated by total
normal germination after being stored for 0, 2, 4, and 8 months; the germination
rate of seeds after being stored for 2 months, (2) Mayang showed a higher seed
vigor than Mira indicated by normal seedling dry weight after being stored for 8
months; electrical conductivity after being stored for 4, 6, and 8 months; normal
germination after being stored for 0, 4, 6, and 8 months; water content after being
stored for 8 months; the speed of seed germination after being stored for 4, 6, and
8 months; normal germination after being stored for 6 months, and primary root
length after being stored for 8 months; (3) For the variety of Mayang, the dosage
of fertilizer did not affect the seed vigor, on the other hand for the variety of Mira,
Krisna Aji Hutomo
ABSTRAK
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK MIKRO PADA VIGOR BENIH DUA VARIETAS PADI (Oryza sativaL.) SETELAH MENJALANI PERIODE
SIMPAN
Oleh
Krisna Aji Hutomo
Salah satu cara untuk meningkatkan pertumbuhan padi adalah menggunakan
varietas unggul. Pemupukan merupakan salah satu syarat penting dalam
mendukung pertumbuhan tanaman. Pertumbuhan tanaman padi masih dapat
dioptimalkan dengan pemberian unsur tambahan berupa unsur hara mikro.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh (a) pemberian pupuk mikro
pada vigor benih padi (b) perbedaan vigor antardua varietas padi, dan (c) berbeda
pemberian pupuk mikro pada vigor benih padi yang dihasilkan pada dua varietas
padi Mayang dan Mira-1.
Penelitian dilakukan di Laboratorium Benih dan Pemuliaan Tanaman Fakultas
Pertanian Universitas Lampung pada Desember 2009 sampai Agustus 2010.
Rancangan perlakuan disusun secara faktorial (2x3) diacak dalam rancangan
tesebut. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan petak terbagi
(split plot) dalam rancangan kelompok teracak sempurna (RKTS) dengan tiga kelompok. Petak utama adalah pupuk mikro dengan dosis 0 kg/ha (kontrol M-1),
Krisna Aji Hutomo Mayang (V1) dan Mira (V2). Satuan percobaan berjumlah 12 satuan percobaan.
Homogenitas ragam antarperlakuan dianalisis dengan menggunakan uji Bartllet
dan kemenambahan model diuji dengan uji tukey. Bila analisis ragam terpenuhi,
maka dilanjutkan dengan melakukan pembandingan nilai tengah menggunakan uji
beda nyata jujur (BNJ) pada taraf 5%.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Pemberian pupuk mikro sebesar
1kg/ha mampu menghasilkan vigor benih yang lebih tinggi dibandingkan dengan
pemberian pupuk mikro 0 dan 2 kg/ha yang ditunjukkan oleh kecambah normal
total setelah benih menjalani periode simpan 0, 2, 4, dan 8 bulan; kecepatan
perkecambahan benih setelah menjalani periode simpan 2 bulan; (2) Varietas
Mayang mengasilkan vigor benih yang lebih tinggi dibandingkan dengan varietas
Mira ditunjukkan oleh bobot kering kecambah normal setelah benih menjalani
periode simpan 8 bulan; daya hantar listrik setelah benih menjalani periode
simpan 4, 6, dan 8 bulan; kecambah normal total setelah benih menjalani periode
simpan 0, 4, 6, dan 8 bulan; kadar air setelah benih menjalani periode simpan 8
bulan; kecepatan perkecambahan setelah benih menjalani periode simpan 4, 6, dan
8 bulan; kecambah normal kuat setelah benih menjalani periode simpan 6 bulan;
dan panjang akar primer setelah benih menjalani periode simpan 8 bulan;
(3) Pada varietas Mayang dosis pupuk mikro tidak berpengaruh pada vigor benih,
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
1. Pemberian pupuk mikro sebesar 1kg/ha mampu menghasilkan vigor benih
yang lebih tinggi dibandingkan dengan pemberian pupuk mikro 0 dan 2 kg/ha
yang ditunjukkan oleh kecambah normal total setelah benih menjalani periode
simpan 0, 2, 4, dan 8 bulan; kecepatan perkecambahan benih setelah menjalani
periode simpan 2 bulan.
2. Varietas Mayang mengasilkan vigor benih yang lebih tinggi dibandingkan
dengan varietas Mira ditunjukkan oleh bobot kering kecambah normal setelah
benih menjalani periode simpan 8 bulan; daya hantar listrik setelah benih
menjalani periode simpan 4, 6, dan 8 bulan; kecambah normal total setelah
benih menjalani periode simpan 0, 4, 6, dan 8 bulan; kadar air setelah benih
menjalani periode simpan 8 bulan; kecepatan perkecambahan setelah benih
menjalani periode simpan 4, 6, dan 8 bulan; kecambah normal kuat setelah
benih menjalani periode simpan 6 bulan; dan panjang akar primer setelah benih
menjalani periode simpan 8 bulan.
3. Pengaruh interaksi antar pupuk mikro dan varietas nyata ditunjukkan oleh
variabel kecepatan perkecambahan setelah benih menjalani periode simpan 4
42 tidak menunjukkan vigor benih, sedangkan pada varietas Mira-1 pemberian
pupuk mikro 1 kg/ha menghasilkan vigor lebih tinggi daripada tanpa pupuk
mikro.
5.2 Saran
Berdasarkan interaksi yang terdapat antara pemberian pupuk mikro dan varietas
yang berbeda sehingga disarankan tidak semua varietas perlu ditambahkan pupuk
mikro hanya pada tanah-tanah yang memiliki kandungan unsur hara mikro dalam
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang dan Masalah
Sektor pertanian tanaman pangan merupakan sektor pertanian yang memegang
peranan penting dalam pembangunan nasional. Keberhasilan pembangunan
sektor pertanian tanaman pangan berarti keberhasilan dalam pembangunan
nasional karena kestabilan sosial, politik, dan ekonomi diindikasikan terkait erat
dengan ketercukupan kebutuhan pangan.
Padi (Oryza sativaL.) merupakan komoditas utama sektor tanaman pangan Indonesia. Peranan padi sebagai sumber makanan pokok penduduk Indonesia
menjadikan usaha peningkatan produksi tanaman padi sebagai prioritas utama
pemerintah dalam perencanaan program pembangunan sektor tanaman pangan.
Dalam usaha melaksanakan program tersebut, kendala utama yang dihadapi
adalah peningkatan produksi yang masih rendah sehingga tidak mencukupi
kebutuhan pangan masyarakat yang semakin meningkat. Hal tersebut disebabkan
oleh konversi lahan pertanian yang semakin luas dan cepat. Luas lahan sawah
yang subur telah beralih penggunaanya untuk keperluan nonpertanian seperti
industri, pemukiman, jalan, dan lain-lain yang diperkirakan dua puluh ribu hektar
2 Pemecahan masalah terus diusahakan pemerintah dengan menerapkan
program-program pertanian seperti teknologi-teknologi andalan dalam usaha intensifikasi
yang dimaksudkan untuk meningkatkan produktivitas tanaman padi secara
optimal. Berbagai teknologi yang diterapkan salah satunya yaitu penggunaan,
varietas unggul dan kegiatan pemupukan merupakan hal yang penting dalam
penerapan teknologi tersebut. Pupuk merupakan faktor penting dalam
menentukan produksi tanaman padi, meskipun hal tersebut membutuhkan
penunjang dari sarana lain.
Varietas yang digunakan harus memiliki mutu yang tinggi. Penggunaan varietas
unggul mampu memberikan hasil yang tinggi tiap satuan luas lahan karena daya
hasilnya lebih baik daripada varietas lainnya (Aksi Agraris Kanisius, 1990).
Pemupukan yang diberikan pada suatu varietas padi merupakan faktor penunjang
yang sangat mempengaruhi daya hasil yang tinggi. Ketercukupan hara tanaman
adalah syarat utama untuk kesempurnaan pertumbuhan tanaman (Lingga, 1999).
Penggunaan benih varietas unggul akan menghasilkan benih bervigor tinggi, mutu
tinggi, ekonomis dan dapat mempengaruhi faktor lingkungan. Mutu benih yang
tinggi mencakup mutu fisik, fisiologis dan genetik yang dipengaruhi oleh
penanganannya dari produksi sampai akhir periode simpan (Sadjad, 1994),
sehingga penggunaan benih varietas unggul harus mendapatkan perhatian lebih
besar dalam upaya meningkatkan produktivitas pertanian kita.
Suatu tanaman dapat tumbuh, berkembang dan menhasilkan sampai
menyelesaikan suatu siklus hidup dengan sempurna biasanya membutuhkan enam
belas unsur esensial. Enambelas unsur hara tersebut terbagi ke dalam dua bagian
3 tidak dapat tumbuh secara optimal bila unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman
tersebut tidak dapat terpenuhi secara berimbang, yaitu dengan pemberin pupuk
makro dan dengan penambahan pupuk mikro. Mutu padi masih dapat
dioptimalkan dengan pemberian unsur tambahan berupa unsur hara mikro.
Pemberian penambahan pupuk mikro pada tanaman dapat membuat pertumbuhan
tanaman menjadi optimal dan menghasilkan benih yang bervigor tinggi.
Setiap varietas padi memiliki genetis yang berbeda sehingga diduga memiliki
kemampuan penyerapan unsur hara yang juga berbeda. Varietas padi yang
memiliki genetis yang lebih baik maka diduga memiliki kemampuan yang lebih
baik dalam penyerapan pupuk mikro.
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka dapat dirumuskan
masalah sebagai berikut:
1. Apakah pemberian pupuk mikro berpengaruh pada vigor benih padi yang
dihasilkan?
2. Apakah terdapat perbedaan vigor antaradua varietas padi?
3. Apakah terdapat pengaruh berbeda pemberian pupuk mikro pada vigor benih
padi yang dihasilkan pada dua varietas padi Mayang dan Mira-1?
1.2 Tujuan Penelitian
Berdasarkan indentifikasi dan perumusan masalah yang telah dibuat, maka dapat
dirumuskan tujuan penelitian adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui pengaruh pemberian pupuk mikro terhadap vigor benih padi.
4 3. Mengetahuiapakah terdapat pengaruh berbeda pemberian pupuk mikro pada
vigor benih padi yang dihasilkan pada dua varietas padi Mayang dan Mira-1
1.3 Landasan Teori
Padi varietas unggul adalah padi yang telah dilepas oleh pemerintah dan memiliki
keunggulan dalam potensi hasil ataupun sifat-sifat lainnya. Varietas unggul padi
di Indonesia meliputi Mira-1, Mayang, IR 64, Cigeulis, Cilamaya Muncul, dan
Ciherang.
Varietas Mayang merupakan varietas memiliki potensi dalam meningkatkan
kualitas dan kuantitas produksi pangan nasional. Varietas ini mampu
menghasilkan 9,20 ton/ha dengan rata-rata produksi 6,9 ton/ha gabah kering
giling. Mayang adalah padi golongan Cere dengan umur tanam 115-120 hari dan
tinggi 105-110 cm serta bobot per 1.000 butir adalah 26-27 gram. Varietas ini
memiliki keunggulan tahan hama wereng coklat biotipe 1,2, agak tahan biotipe-3
dan tahan hawar daun bakteri strain III dan IV. Padi Varietas Mira-1 merupakan
jenis padi hasil radiasi dan dikembangkan oleh Badan Tenaga Nuklir Nasional
(Batan) untuk meningkatkan produksi kualitas tinggi dan memenuhi kebutuhan
pangan secara lokal maupun nasional yang telah teruji mempunyai berbagai
keunggulan diantaranya tahan terhadap hama wereng coklat biotipe 2 dan
mempunyai potensi hasil tinggi yaitu 8,0 ton per hektar. Sifat genetik ysng
berbeda ini juga menimbulkan perbedaan vigor benih pada masing-masing
varietas.
Pemupukan adalah kegiatan pemberian tambahan unsur hara ke dalam tanah
5 ketersediaan unsur hara dalam tanah terbatas sehingga tidak selalu mecukupi
kebutuhan hara tanaman (Jumin, 1994).
Pupuk mikro merupakan pupuk yang memiliki kandungan unsur hara mikro yang
dibutuhkan oleh tanaman sebagai pendukung metabolisme tanaman; seperti
halnya unsur hara seng yang berfungsi dalam reaksi enzimatik dan membantu
dalam metabolisme nitrogen, unsur hara boron yang berfungsi sebagai pengatur
fungsi fisiologis metabolisme nitrogen dan penyerapan nutrisi, serta unsur hara
besi yang berhubungan sebagai katalisator dalam senyawa organik bagian dari
enzim redoks. Untuk memenuhi kebutuhan unsur hara mikro, maka harus
dilakukan pemupukan tambahan dengan memberikan pupuk mikro. Adapun
pemberian pupuk tersebut dapat dilakukan melalui akar atau lewat daun. Hal lain
yang perlu diperhatikan dalam pemberian pupuk mikro adalah jenis dan dosis
yang dibutuhkan tanaman mengingat unsur ini dibutuhkan dalam jumlah relatif
sedikit dan bila berlebihan akan bersifat racun bagi tanaman.
Unsur mikro dibutuhkan tanaman dengan kadar yang relatif sedikit, tetapi harus
ada, karena dapat mempengaruhi proses fisiologi tanaman, walaupun efeknya
tidak merugikan bila kekurangan unsur makro. Bila kelebihan unsur mikro,
tanaman dapat keracunan, bisa menyebabkan gangguan pertumbuhan (misalnya
kelebihan natrium/Na pada padi), bahkan dapat juga sampai pada kematian.
Pemberian pupuk mikro pada tanaman padi dapat mempengaruhi proses fisiologis
tanaman tersebut sehingga dapat dihasilkan pertumbuhan yang optimal. Unsur
hara mikro terdiri dari Fe, Mn, Mo, B, Cu, Zn, dan Cl. Hal yang perlu
6 tanaman berbeda kebutuhan akan unsur mikro sehingga kelebihan sedikit saja
[image:12.595.114.510.177.290.2]akan bersifat racun bagi tanaman.
Tabel 1. Ketersediaan unsur mikro dalam tanah dan kebutuhan normal tanaman.
Unsur hara Ketersediaan dalam tanah (ppm)
Kebutuhan Normal Tanaman (ppm)
Boron (B) 0,10 5,0 6,0 18,0 (monokotil)
20,0 60,0 (dikotil)
Tembaga (Cu) 0,10 4,0 5,0 20,0
Besi (Fe) 2,10 150,0 50,0 250,0
Mangan (Mn) 1,00 100,0 20,0 500,0
Molibdenum (Mo) 0,05 0,5 0,2 1,0
Seng (Zn) 1,00 20,0 25,0 125,0
Sumber: Tanindo (2008)
Pupuk mikro merupakan pupuk pelengkap dari pupuk dasar yang telah diberikan
pada tanaman. Unsur hara yang termasuk dalam unsur mikro antara lain yaitu Fe,
Mn, B, Cu, Zn, dan Cl. Pupuk mikro dapat berperan sebagai katalisator dan
berperan dalam mengefektifkan serta mengoptimalkan tanaman menyerap
unsur-unsur utama dari dalam tanah dan dari pupuk dasar (Urea, SP-36, KCl, ZA, pupuk
kandang). Pemberian pupuk mikro pada tanaman padi dapat berpengaruh pada
proses fisiologis tanaman tersebut sehingga dapat dihasilkan benih yang baik
pemasakannya dan memperpanjang waktu kemunduran benih selama periode
penyimpanan.
Beberapa keunggulan pupuk mikro yang lainya adalah dapat melengkapi
kebutuhan unsur hara tanaman yang tidak disediakan oleh pupuk dasar NPK,
tanaman lebih sehat dan lebih tahan terhadap serangan hama penyakit,
meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil tanaman (jumlah anakan, produksi,
7 Lingga (1999) menyatakan bahwa unsur hara makro dan mikro yang cukup
tersedia akan lebih mengaktifkan dalam mendukung pemasakan buah dan
mempercepat umur panen. Menurut Armaini (2007), dengan penelitian yang
dilakukan pada buah tomat, pemberian pupuk mikro dapat lebih mengefektifkan
penyerapan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Ketersediaan unsur hara
makro dan mikro tersebut dalam keadaan seimbang sehingga dapat mengaktifkan
kegiatan enzim dan memperlancar proses fisiologis di dalam tanaman yang dapat
merangsang sel meristem dan mempercepat proses pematangan buah yang
akhirnya dapat mempercepat umur panen. Dwijoseputro (1985) mengemukakan
bahwa pemasakan benih karena penyerapan unsur hara yang baik ada
hubungannya dengan pertumbuhan dan mutu benih. Hal ini akan mempengaruhi
vigor benih yang dihasilkan.
Sifat genetik yang berbeda dari setiap varietas sehingga diduga memiliki
kemampuan penyerapan unsur hara yang juga berbeda begitupun Varietas
Mayang dan Mira-1. Varietas padi yang memiliki sifat genetis yang lebih baik
maka diduga memiliki kemampuan yang lebih baik dalam penyerapan pupuk
mikro. Faktor-faktor yang mempengaruhi umur simpan benih adalah faktor dalam
benih yang meliputi faktor genetik, pengaruh kondisi sebelum panen, pengaruh
struktur dan komposisi benih, benih keras, tingkat kemasakan benih, ukuran
benih, dormansi benih, kadar air benih, kerusakan mekanik, dan Vigor.
Sedangkan faktor lingkungan adalah pengaruh kondisi saat panen, kerusakan
mekanis, suhu dan kelembaban (Bass dan Justice, 1994). Bila kondisi faktor
dalam dan lingkungan dapat menciptakan cara simpan yang baik, diharapkan
8 1.4 Kerangka Pemikiran
Berdasarkan landasan teori maka disusun kerangka pemikiran untuk memberikan
penjelasan teori terhadap perumusan masalah. Padi merupakan komoditas utama
sektor tanaman pangan Indonesia. Peranan padi sebagai sumber makanan pokok
penduduk Indonesia menjadikan usaha peningkatan produksi tanaman padi
sebagai prioritas utama dalam perencanaan program pembangunan sektor tanaman
pangan. Usaha peningkatan produksi dapat terus diupayakan salah satunya adalah
dengan penggunaan varietas unggul. Varietas unggul merupakan modal utama
dalam suatu pertanaman termasuk padi karena disukai oleh petani, memiliki
produksi yang tinggi, tahan terhadap organisme penggangu (OPT) mutu hasil
tinggi dan tahan simpan.
Padi varietas Mayang dan Mira merupakan jenis padi yang memiliki keunggulan
yang potensial dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi pangan
nasional. Potensi hasil yang tinggi pada kedua varietas tersebut menunjukkan
bahwa varietas Mayang dan Mira memiliki faktor genetis dan vigor tumbuh benih
yang baik.
Tanaman membutuhkan penambahan unsur hara mikro yang seimbang untuk
dapat tumbuh dan menghasilkan produksi yang maksimal. Pupuk mikro
merupakan pupuk yang memiliki kandungan unsur hara mikro yang dibutuhkan
oleh tanaman sebagai pendukung metabolisme tanaman padi. Keseluruhan dari
pemberian unsur hara mikro tersebut adalah berperan sebagai pelengkap dari
pupuk dasar yang telah diberikan dan untuk menjadikan tanaman dapat tumbuh
9 Peran dasar pemberian pupuk mikro adalah sebagaikatalisator, mengefektifkan
dan mengoptimalkan tanaman menyerap unsur hara utama dari dalam tanah dan
dari pupuk dasar sehingga dapat diperoleh pertumbuhan yang optimal dan
diperoleh benih bervigor tinggi.
Benih yang dihasilkan oleh varietas Mayang dan Mira-1 memiliki sifat genetik
yang berbeda maka mempunyai kemampuan dalam menyerap unsur hara juga
berbeda. Varietas yang memiliki respons baik terhadap pupuk mikro
kemungkinan memiliki benih yang bervigor tinggi. Vigor awal benih diduga
benih tersebut mempunyai daya simpan yang lama, hal ini dapat ditunjukkan oleh
laju penurunan persentase kecambah normal, kecepatan perkecambahan benih,
kecambah normal kuat, panjang akar primer, panjang tajuk kecambah normal,
panjang kecambah normal, bobot kering kecambah normal, kadar air benih, dan
daya hantar listrik.
1.5 Hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah dikemukakan, maka dapat diajukan
hipotesis sebagai berikut:
(1) Pemberian pupuk mikro dapat meningkatkan vigor benih padi.
(2) Perbedaan varietas dapat menimbulkan perbedaan vigor benih.
(3) Pengaruh pupuk mikro menghasilkan efek berbeda pada vigor benih padi