• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGARUH BAURAN PENJUALAN ECERAN ONLINE TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN RITEL FINDHIS SHOP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS PENGARUH BAURAN PENJUALAN ECERAN ONLINE TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN RITEL FINDHIS SHOP"

Copied!
82
0
0

Teks penuh

(1)

SATISFACTION IN FINDHIS SHOP RETAIL by

ANISA RAHMADINI

The research aimed to determine the influence of e-retailing mix of consumer satisfaction in Findhis Shop. Research conducted including an explanation of research using quantitative approach. The populations used are all consumers who have ever shopped in Findhis Shop at 2014 are 378 people. The study sample consisted of 80 respondents who are determined using probability sampling technique. This study uses multiple linear regression technique.

The results of this study indicate that each is the convenience for consumers, consumes value and benefit, the cost to the consumers, consumer relationship, and customer care and service significantly influence customer satisfaction either partially or simultaneously. While the variable value and benefit consumers but not significant effect on customer satisfaction partially.

(2)

TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN RITELFINDHIS SHOP

Oleh

ANISA RAHMADINI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bauran penjualan eceran online terhadap kepuasan konsumen pada Findhis Shop. Penelitian yang dilakukan termasuk penelitian penjelasan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi yang digunakan adalah seluruh konsumen yang pernah berbelanja di Findhis Shop pada tahun 2014 sejumlah 378 orang. Sampel penelitian terdiri dari 80 orang responden yang ditentukan menggunakan teknik probabilitas sampling. Penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi linier berganda.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kenyamanan konsumen, nilai dan manfaat bagi konsumen, biaya yang dikeluarkan konsumen, hubungan dengan konsumen, dan pelayanan terhadap konsumen berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan konsumen baik secara parsial maupun simultan.

Kata Kunci: Bauran Penjualan Eceran Online, Kenyamanan Konsumen, Nilai dan Keuntungan Konsumen, Biaya yang dikeluarkan

Konsumen, Hubungan dengan Konsumen, Pelayanan

(3)

RITEL FINDHIS

Oleh

Anisa Rahmadini

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar

SARJANA ILMU ADMINISTRASI BISNIS

Pada

Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

(4)
(5)
(6)
(7)
(8)

Dengan segenap rasa cinta kasih, kupersembahkan karya kecil ini untuk:

Kedua Orang Tua yang kucintai,

Ayahanda Husni Yahdi dan Ibunda Rita Febriana;

Ayundaku tersayang Ritni Pradita, S.E;

Adikku tersayang Mochammad Dior Andalas;

Keponakanku tersayang Tsabitah Ratu Azzalia;

Para Sahabat dan Orang terkasih;

(9)

Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Analisis Pengaruh Bauran Penjualan Eceran Online terhadap Kepuasan Konsumen Ritel Findhis Shop”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Administrasi Bisnis pada Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Lampung.

Dalam penulisan skripsi ini penulis telah menerima berbagai bantuan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak berikut:

1. Bapak Drs. Agus Hadiawan, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung;

2. Bapak Dr. Suripto, S.Sos., M.AB. selaku Ketua Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung;

3. Bapak Drs. Dadang Karya Bakti, M.M. selaku Dosen Pembimbing Utama yang telah bersedia membimbing, mengarahkan, serta memberikan saran kepada penulis dengan penuh kesabaran dalam penulisan skripsi ini;

4. Bapak Dr. Nur Efendi S.Sos., M.Si. selaku Dosen Penguji, yang telah memberikan banyak saran dan arahan dalam penulisan skripsi ini;

(10)

dan Ilmu Politik Universitas Lampung;

8. Ibu Mertayana selaku staff Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung;

9. Ayahanda Husni Yahdi dan Ibunda Rita Febriana tercinta yang senantiasa memberikan kasih sayang, motivasi, nasihat, semangat, perhatian, dukungan dan doa yang tiada pernah putus untuk keberhasilan penulis;

10. Ayundaku tersayang Ritni Pradita, SE yang selalu memberikan semangat kepada penulis;

11. Adikku tersayang Mochammad Dior Andalas yang selalu memberikan dukungan kepada penulis;

12. Keponakanku tersayang Tsabitah Ratu Azzalia yang selalu memberikan semangat baru kepada penulis;

13. Seluruh keluarga besar Djamhuri (Alm) dan Bakrie Abdul Somad, terimakkasih atas doa dan dukungannya;

14. Partner setia Azzumar Quthni, terimakasih karena selalu menemani, memberikan motivasi dan semangat kepada penulis;

(11)

19. Kanda, Yunda, dan adinda LSSP Cendekia Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung;

20. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, yang belum dapat penulis paparkan satu per satu;

(12)

i

Halaman

DAFTAR ISI ... i

DAFTAR TABEL ... iii

DAFTAR GAMBAR ... iv

DAFTAR LAMPIRAN ... v

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 8

C. Tujuan Penulisan ... 8

D. Manfaat Penulisan ... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 10

A. Pengertian Ritel Online ... 10

B. Pengertian Bauran Penjualan Eceran ... 10

C. Konsep Pemasaran Ritel ... 12

D. Bauran Penjualan Eceran/Ritel Online ... 13

E. Pengertian Ritel ... 22

F. Kepuasan Konsumen ... 23

G. Keterkaitan Antar Variabel ... 29

H. Penelitian Terdahulu ... 30

I. Kerangka Pemikiran ... 31

J. Hipotesis ... 32

BAB III METODE PENELITIAN ... 34

A. Jenis Penelitian ... 34

B. Variabel Penelitian ... 35

1. Variabel Independen ... 35

2. Variabel Dependen ... 35

3. Definisi Konseptual Variabel ... 36

4. Definisi Operasional Variabel dan Indikatornya ... 38

C. Penentuan Populasi dan Sampel ... 41

D. Jenis dan Sumber Data ... 42

(13)

ii

2. Uji Reliabilitas ... 49

H. Teknik Analisis Data ... 51

1. Method of Succesive Interval(MSI) ... 51

2. Analisis Regresi Linier Berganda ... 53

3. Uji Asumsi Klasik ... 54

4. Rancangan Pengujian Hipotesis ... 56

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 59

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 59

B. Hasil Analisis Statistik Deskriptif ... 60

1. Karakteristik Responden ... 60

2. Distibusi Jawaban Responden Per variabel ... 62

C. Hasil Analisis Data ... 71

1. Hasil Analisis Regresi Linier ... 71

2. Uji Asumsi Klasik ... 73

3. Hasil Uji Hipotesis ... 75

D. Pembahasan ... 80

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 93

A. Simpulan ... 93

B. Saran ... 94

DAFTAR PUSTAKA ... 97

(14)

iii

Tabel Halaman

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 30

Tabel 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 40

Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas ... 48

Tabel 3.3 Rentang Nilai Interval Reliabilitas ... 50

Tabel 3.4 Hasil Uji Reliabilitas ... 50

Tabel 4.1 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 60

Tabel 4.2 Responden Berdasarkan Usia ... 60

Tabel 4.3 Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 61

Tabel 4.4 Responden Berdasarkan Frekuensi Pembelian ... 62

Tabel 4.5 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Kenyamanan Konsumen ... 63

Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Manfaat bagi Konsumen ... 64

Tabel 4.7 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Biaya yang dikeluarkan Konsumen ... 66

Tabel 4.8 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Hubungan dengan Konsumen ... 67

Tabel 4.9 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Pelayanan Konsumen ... 68

Tabel 4.10 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Kepuasan Konsumen... 70

Tabel 4.11 Rekapitulasi Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda ... 71

Tabel 4.12OutputHasil Uji Multikolinearitas ... 74

Tabel 4.13 Perhitungan Uji t ... 75

Tabel 4.14 Perhitungan Uji F ... 78

(15)

v

Lampiran

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ... 101

Lampiran 2 Karakteristik 80 Responden ... 105

Lampiran 3 Jawaban 80 Responden pada Kuesioner Penelitian ... 107

Lampiran 4Validations ... 110

Lampiran 5Reliability... 116

Lampiran 6 Hasil perubahan MSI ... 119

Lampiran 7Regression ... 127

Lampiran 8 Tabel F ... 135

Lampiran 9 Tabel T... 137

(16)

iv

Gambar Halaman

Gambar 1.1 Jumlah Pengguna Internet di Indonesia ... 1

Gambar 1.2 Tampilan Findhis Shop di media social BBM ... 5

Gambar 1.3 Tampilan Findhis Shop di media social Instagram ... 6

Gambar 1.4 Tampilan Findhis Shop di media social Twitter ... 6

Gambar 2.1 Konsep Pemsaran Ritel ... 12

Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran ... 32

Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas ... 73

(17)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan Internet di era globalisasi saat ini telah berkembang semakin pesat. Dalam lingkungan bisnis yang sangat kompetitif, dampak penggunaan Internet pada kegiatan perdagangan, belanja, pemasaran, periklanan, dan penjualan ritel dianggap penting. Bahkan bisnis tradisional sudah mulai mengembangkan usaha mereka melalui internet, karena hal itu telah membawa perubahan mendasar bagi banyak industri, mulai dari pengadaan layanan logistik, pemasaran produk dan penyampaian informasi.Pertumbuhan pesat pangsa pasar perdaganganonlineatau biasa disebute-commercedi Indonesia memang sudah tidak bisa diragukan lagi.

Gambar 1.1

Jumlah Pengguna Internet Di Indonesia menurut APJII 0

1998 2000 2002 2004 2006 2008 2010 2012 2014

Ju

ta

Tahun

Jumlah Pengguna Internet

Di Indonesia

(18)

Melihat dari gambar di atas, dengan jumlah pengguna internet yang mencapai

angka 82 juta orang pada tahun 2013 menurut APJII atau sekitar 30% dari total

penduduk di Indonesia, pasare-commercemenjadi tambang emas yang sangat

menggoda bagi sebagian orang yang bisa melihat potensi ke depannya.

Pertumbuhan ini didukung dengan data dari Menkominfo yang menyebutkan

bahwa nilai transaksie-commercepada tahun 2013 mencapai angka Rp. 130

triliun.

Berdasarkan data dari McKinsey, hanya sekitar 7% dari pengguna internet di

Indonesia yang pernah belanja secara online, namun jumlah ini akan terus naik

seiring dengan bertumbuhnya penggunaansmartphone, penetrasi internet di

Indonesia, penggunaan kartu debit dan kredit, dan tingkat kepercayaan konsumen

untuk berbelanja secara online. (http://apjii.or.id/v2/ diakses tanggal 5 November

2014)

Berdasarkan data dari Bolton Consulting Group (BCG), pada tahun 2013 golongan kelas menengah di Indonesia sudah mencapai angka 74 juta orang dan diprediksi pada tahun 2020, angka ini naik menjadi 141 juta orang atau sekitar 54% dari total penduduk di Indonesia. Melihat dari data ini, sudah jelas dan bisa dipastikan bahwa potensi pasar e-commercedi Indonesia sangatlah besar. Dengan meningkatnya golongan kelas menengah, orang-orang tidak akan segan untuk menggunakan uang mereka untuk membeli berbagai macam barang yang mereka inginkan. Data dari lembaga risetICDmemprediksi bahwa pasare-commercedi Indonesia akan tumbuh 42% dari tahun 2012-2015. Angka ini lebih tinggi jika

(19)

(28%) ,dan perkembangane-commerce yang cepat berpengaruh pada munculnya ritel online atau biasa disebut e-tailing. (http://startupbisnis.com/data-statistik-mengenai-pertumbuhan-pangsa-pasar-e-commerce-di-indonesia-saat-ini/ diakses tanggal 5 November 2014)

Ritel onlinemerupakan pemanfaatan e-commerce untuk keperluan membuat toko virtual eceran. Dengan kata lain ritel online adalah proses ritel yang dilakukan secara online/ terhubung dengan internet dan menggunakan teknologi informasi. Karena makin maraknya penggunaan ritel online, para peritel online harus tetap kompetitif dalam industri e-commerce yang saat ini bersaing sangat ketat. Salah satu cara untuk tetap menjadi kompetitor dan meningkatkan keunggulannya adalah menarik lebih banyak konsumen online dan meningkatkan retensi e-consumer. Dikutip dari buku E-Commerce: The Cutting Edge of Business karangan Kamlesh K. Bajaj dan Debjani Nag yang menjelaskan bahwa dalam E-commerceterdapat masalah diantaranya sebagai berikut:

- Pemasaranonline

- Ritelonline: pemesanan produk dan layanan

- Jasa keuangan seperti perbankan dan perdagangan surat berharga - Penerbitanonline

- Pertukaran pesan elektronik dan dokumen

- EDI, pengajuan elektronik, akses karyawan jarak jauh, transaksi elektronik

(20)

(e-commerce). Dengan e-commerce kedua pihak baik produsen maupun konsumen sama-sama diuntungkan, konsumen mendapatkan produk keinginannya dengan praktis dan produsen dapat lebih memperluas pasarnya.

Kepuasan atau kesenangan yang tinggi akan menyebabkan konsumen berperilaku positif, seperti terjadinya kelekatan emosional terhadap produk dan preferensi rasional sehingga hasilnya adalah kesetiaan konsumen yang tinggi. Tingkat kepuasan konsumen sangat bergantung pada mutu produk dan perusahaan. Sesuai dengan pernyataan Montgomery (1985) dalam Supranto (2011;2) yang menyatakan bahwa “Quality is the extent to which product meet the requirements of people of people who use them” yang berarti bahwa suatu produk dikatakan bermutu bagi seseorang apabila produk tersebut dapat memenuhi kebutuhannya. Kepuasan konsumen merupakan isu yang kritikal di semua industri baik jasa dan perdagangan. Salah satunya adalah kepuasan konsumen online. Karena pertumbuhan e-commerce yang begitu pesat, maka diperlukan strategi bauran penjualan eceranonlineyang baik untuk meningkatkan kepuasan konsumen yang akan berpengaruh pada loyalitas pelanggan sehingga akan berujung pada meningkatnya pertumbuhan perusahaan. Bauran penjualan eceran onlinetersebut terdiri dari kenyamanan konsumen, nilai dan manfaat bagi konsumen, biaya yang dibebankan kepada konsumen, hubungan dengan konsumen, dan pelayanan konsumen.

(21)

karirnya pada awal tahun 2011 dengan menjual barang-barangnya melalui media sosial BBM, Twitter dan Instagram yang hingga saat ini sudah memiliki hampir 2000 followers. Di media sosial BBM Findhis Shop lebih dikenal dengan nama @Findhisbags, di media sosial Twitter Findhis Shop memiliki dua akun Twitter yaitu @Findhisshop yang menjual aneka macam pakaian wanita, dan @Findhisbags yang menjual aneka macam tas, selain itu FindhisShop juga telah merambah media sosial Instagram yang memiliki username @Findhisbags yang menjual aneka macam tas.

Perkembangan Findhis Shop yang cukup pesat dengan terus bertambahnya jumlah followersnya, serta telah dikenal di daerah-daerah lain contohnya di Jakarta dan Palembang lah yang menyebabkan peneliti memutuskan untuk menggunakan Findhis Shop sebagai studi kasus dalam penelitian saat ini. Selain itu, karena Findhis shop adalah sebuah ritel online yang dimiliki oleh seorang mahasiswi juga lah yang menambah ketertarikan peneliti untuk menjadikan Findhisshopsebagai study kasus dalam penelitian ini.

Gambar 1.2

(22)

(Sumber: http://m.instagram.com/findhisbags diakses tanggal 6 November 2014) Gambar 1.3

Tampilan FindhisShopdi media sosial Instagram

(Sumber: http://m.twitter.com/findhisbags diakses tanggal 6 November 2014) Gambar 1.4

(23)

Agar berhasil dalam memenangkan persaingan, perusahaan ritel ini harus dapat mempertahankan konsumennya untuk menjadi pelanggan yang tetap, dengan kata lain perusahaan harus dapat meningkatkan kepuasan konsumen agar konsumen tersebut menjadi pelanggan loyal yang berbelanja di perusahaan tersebut. Oleh karena itu, penting bagi Findhis Shop untuk mengenal dan mengetahui konsumennya. Strategi yang diterapkan harus tepat sasaran, agar dapat tetap hidup bahkan terus berkembang di era persaingan yang ketat saat ini.

Dalam rangka membentuk kepuasan konsumen, maka Findhis Shop harus mengelola dengan baik strategi bauran penjualan ecerannya agar terus dapat memenuhi tuntutan konsumen yang mudah berubah sebagai akibat banyaknya kegiatan-kegiatan promosi yang dilakukan oleh para pesaingnya. Untuk itu Findhis Shop dalam melaksanakan strategi bauran penjualan eceran, perlu mempertimbangkan faktor tersebut agar dapat mencapai pasar sasaran dan memuaskan konsumen, sehingga terbentuklah kepuasan konsumen. Berhasil atau tidaknya Findhis Shop memenuhi kebutuhan konsumennya akan sangat bergantung pada strategi bauran penjualan eceran yang dilakukan oleh Findhis Shopitu sendiri.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis bermaksud melakukan suatu penelitian pada FindhisShopsebagai pokok bahasan skripsi dengan judul :

(24)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian diatas, maka penulis mencoba mengidentifikasi masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana pengaruh bauran penjualan eceran online yang terdiri dari kenyamanan konsumen, nilai dan manfaat bagi konsumen, biaya yang dikeluarkan konsumen, hubungan dengan konsumen dan pelayanan konsumen terhadap kepuasan konsumen FindhisShopsecara simultan? 2. Bagaimana pengaruh bauran penjualan eceran online yang terdiri dari

kenyamanan konsumen, nilai dan manfaat bagi konsumen, biaya yang dikeluarkan konsumen, hubungan dengan konsumen dan pelayanan konsumen terhadap kepuasan konsumen FindhisShopsecara parsial?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh bauran penjualan eceran online yang terdiri dari kenyamanan konsumen, nilai dan manfaat bagi konsumen, biaya yang dikeluarkan konsumen, hubungan dengan konsumen dan pelayanan konsumen terhadap kepuasan konsumen FindhisShopsecara simultan

(25)

D. Manfaat Penelitian

Melalui penelitian ini, penulis berharap dapat memberikan hasil yang bermanfaat sejalan dengan tujuan penelitian, yakni :

1. Secara teoritis, hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan bahan kajian lebih lanjut dalam penelitian tentang manajemen pemasaran, khususnya yang berkaitan dengan bauran penjualan eceran yang berorientasi pada kepuasan konsumenonline.

2. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan berguna baik secara langsung maupun tidak langsung bagi :

- Bagi Findhis Shop, sebagai salah satu bahan referensi, sumbangan pemikiran dan bahan pertimbangan dimasa yang akan datang dalam meningkatkan strategi bauran penjualan eceran dan kepuasan konsumen online.

- Bagi penulis, selain sebagai syarat kelulusan dari Universitas, juga diharapkan dapat meningkatkan wawasan dan pengetahuan tentang hubungan bauran penjualan eceran dengan kepuasan konsumenonlinedan membandingkan teori yang dipelajari dengan fakta yang ada di lapangan. - Bagi pihak lain yang berkepentingan, sebagai sumbangan pikiran dan

(26)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian RitelOnline

Ritel onlineyang biasa disebute-retailing ataue-tailing merupakan kegiatan ritel yang dilakukan secaraonlinemelalui internet. Berikut definisie-retailingmenurut para ahli :

1) Menurut Levy & Weitz (2001;79) Elektronik ritel adalah format ritel yang dimana pengecer dan konsumennya berkomunikasi satu sama lain melalui jaringan elektronik secara interaktif.

2) Menurut Efraim Turban (2006;45) Penjelasan yang lebih singkat dibandingkan dengan Levy & Weitz yaitu Elektronik ritel adalah ritel yang dilakukan melalui internet.

Dapat disimpulkan dari beberapa definisi menurut para ahli tersebut adalah bahwa ritel online merupakan kegiatan ritel yang dilakukan oleh pengecer dan konsumennya melalui media elektronik atau internet.

B. Pengertian Bauran Penjualan Eceran

(27)

pemasarannya. Bauran eceran meliputi semua tindakan yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan akan produknya itu sendiri dan semua tindakan yang mungkin dilakukan oleh perusahaan itu dapat disimpulkan sebagai satu kelompok variabel yang diantaranya adalah produk, lokasi, harga, dan promosi.

Utami (2006: 239) dalam Manarisip (2013;243) menyatakan bauran penjualan eceran adalah kombinasi dari elemen-elemen yang digunakan oleh pengecer untuk memuaskan kebutuhan konsumen dan mempengaruhi keputusan pembelian mereka. Juga ditambahkan oleh Lamb et al, (2001;98) dalam Manarisip (2013;243) bauran ritel adalah kombinasi elemen-elemen produk, harga, lokasi, personalia, promosi, dan presentasi atau tampilan untuk menjual barang dan jasa pada konsumen akhir yang menjadi pasar sasaran. Sedangkan definisi lainnya menurut Lazer & Kelly (1961) dalam(Dennis et.al, 2005;1) bauran eceran online ini dapat diartikan sebagai jumlah total paket barang dan jasa yang ditawarkan oleh pengecer untuk dijual ke publik. Pengembangan untuk hal ini dimulai dari bauran pemasaran yang kemudian diperluas menjadi bauran ritel dengan menambah beberapa komponen dalam bauran pemasaran.

(28)

dapat membawa perusahaan kearah yang lebih baik dengan cara memberikan pelayanan yang baik kepada konsumen. Selanjutnya Process memiliki arti dalam prosess dari atasan ke bawahan di perusahaan berjalan dengan lancar. Segala bentuk komunikasi dipermudah dan diperjelas agar tujuan perusahaan dapat satu visi kedalam organisasi. Sedangkan Physical Evidence adalah variabel yang ditonjolkan oleh perusahaan atau toko yang dapat dilihat oleh konsumen secara kasat mata. Hal ini dapat berupa gedung yang bagus, tata ruang yang nyaman, maupun dekorasi yang indah.

C. Konsep Pemasaran Ritel

Menurut Wal Mart yang dikutip oleh Usman Thoyip (1998) dalam Sunyoto (2015;5) telah memanfaatkan suatu pendekatan yang terkoordinasi dan merata di seluruh perusahaan terhadap perkembangan dan implementasi strategi dan memiliki suatu orientasi tujuan yang jelas. Berikut ini gambar konsep pemasaran ritel:

Sumber: Usman Thoyip, (1998)dalamSunyoto, (2015;6)

Gambar 2.1 Konsep Pemasaran Ritel.

Orientasi Konsumen

Orientasi Tujuan Usaha yang

(29)

Keterangan :

- Orientasi Konsumen, seorang peritel harus menentukan atribut-atroibut dan kebutuhan-kebutuhan para konsumennya, serta harus menyediakan diri untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut secara maksimal.

- Usaha yang terkoordinir, dimana seorang peritel harus mengintegrasikan semua rencana dan kegiatan untuk melakukan efisiensi.

- Orientasi tujuan, dimana seorang peritel harus menetapkan tujuan dan selanjutnya menggunakan strateginya untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.

Konsep ritel mensyaratkan komunikasi dengan para konsumen dan mempertimbangkan keinginan-keinginan para konsumen ini sebagai sesuatu yang sangat penting bagi keberhasilan peritel yang bersangkutan, mengembangkan dan menindaklanjuti suatu strategi yang konsisten dan bekerja keras untuk mencapai tujuan-tujuan yang berarti, khusus dan mudah dijangkau. Konsep pemasaran ritel ini tidak berhubungan dengan kemampuan internal suatu perusahaan atau keunggulan kompetitif, namun menawarkan suatu kerangka kerja yang luas untuk perencanaan (Usman Thoyip (1998)dalamSunyoto (2015;6)).

D. Bauran Penjualan Eceran/RitelOnline

Apabila dalam pemasaran dikenal istilah 7P maka dalam bauran ritel dikenal istilah 7C (Dennis et al, 2005;2). Dennis beranggapan bahwa isi dari bauran ritel adalah:

(30)

c. Cost to the Customer

d. Communication and Customer Relationships e. Computing and Category Management Issue f. Customer Franchise

g. Customer Care and Service

Berdasarkan ketujuh isi dari bauran ritel menurut Dennis et al, 2005, peneliti hanya mengambil 5 item untuk digunakan dalam penelitian ini. Hal ini dilakukan karena dalam ritel online yang digunakan peneliti dalam studi kasus dalam penelitian ini, dua diantaranya yaitu computing and category managemen issue dancustomer franchisebelum terdapat di dalam ritelonlinetersebut. Kelima item yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya yaitu:

1. Kenyamanan Konsumen

(31)

tanpa terbatas oleh hari libur, jam malam toko sudah tutup dan keterbatasan waktu lainnya. Selain itu konsumen dengan orientasi kenyamanan biasanya selalu berusaha agar dapat meminimalisir usaha untuk pergi mengunjungi toko dan meminimalisir perbuatan menjengkelkan yang mungkin di dapat dari orang lain ketika berbelanja di toko seperti perilaku sales promotion girl yang terlalu memaksa, konsumen lain yang tidak mau mengantri, buruknya pelayanan yang diberikan dan sebagainya. Namun konsumen dengan tingkat orientasi kenyamanan dalam berbelanja biasanya merespon cukup baik terhadap iklan dan rekomendasi orang lain sehingga sering melakukan pembelian impulse. Pembelian di toko virtual atau toko tanpa wujud fisik, biasanya akan lebih menarik bagi konsumen dengan tingkat orientasi kenyamanan yang cukup tinggi dan konsumen yang mengutamakan harga. Faktanya, orientasi kenyamanan pada konsumen sering kali disamakan dengan orientasi biaya. Hal ini terjadi karena dalam berbelanja konsumen menghadapi dua jenis keterbatasan; keterbatasan keuangan (money budget) dan keterbatasan waktu (time budget). Nyatanya kedua hal ini sangat berbeda.

(32)

2. Nilai dan Manfaat Bagi Konsumen

Menurut Kotler dan Keller (2008:136) nilai dan manfaat bagi konsumen adalah: Pelanggan memperkirakan tawaran mana yang akan menghantarkan nilai anggapan dan manfaat tertinggi dan bertindak atas dasar perkiraan tersebut. Sesuai atau tidaknya suatu penawaran dengan harapan akan mempengaruhi kepuasan pelanggan dan besarnya probabilitas bahwa pelanggan akan membeli produk itu lagi. Nilai yang dipersepsikan pelanggan (CPV-Customer Percieved Value) adalah selisih antara penilaian pelanggan prospektif atas semua manfaat dan biaya dari suatu penawaran terhadap alternatifnya. Paradigma saat ini strategi perusahaan tidak hanya pada bagaimana mengalahkan pesaing namun bagaimana menciptakan kepuasan pelanggan (customer satisfaction). Dengan terciptanya kepuasan pelanggan maka akan mendorong mereka untuk menggunakan produk/jasa kita kembali.

3. Biaya yang dikeluarkan Konsumen

Biaya yang dikeluarkan konsumen adalah biaya yang dibebankan kepada konsumen pada saat konsumen mengkonsumsi produk atau aktivitas. Penggelompokkan biaya konsumen dalam customer cost hierarchy dalam cost pool yang berbeda dengan dasar dari perbedaan atas cost driver atau dasar pengalokasian biaya, yang dibedakan menjadi 4 kategori, yaitu:

(33)

b. Customer batch level cost : sumber daya yang dikonsumsi pada setiap terjadi penjualan

c. Customer sustaining cost : sumber daya atau jasa yang dikonsumsi berkaitan dengan setiap unit atau setiap terjadi penjualan kepada konsumen

d. Distribution channel cost : sumber daya yang dikonsumsi yang berkaitan dengan channel distribusi yang digunakan untuk melayani konsumen

Biaya layanan konsumen adalah sekumpulan biaya yang dikeluarkan untuk mengevaluasi, mendapatkan, dan menggunakan produk atau jasa tersebut. Penetapan harga merupakan salah satu strategi pemasaran yang menentukan terjadinya transaksi antara penjual dan pembeli. Transaksi hanya akan terjadi bila harga yang ditetapkan pada sebuah produk disepakati oleh pihak penjual maupun pihak pembeli. Olah karena itu perusahaan yang mampu dengan jitu menetapkan harga tentunya akan mendapatkan hasil pemasaran yang memuaskan. Tingkat harga yang ditetapkan perusahaan juga berperan bagi konsumen dalam menentukan keputusan pembelian jasa, karena dalam keputusan pembeliannya, konsumen mengharapkan kualitas dan performa sesuatu produk atau jasa, Harga dan biaya yang tidak terlalu mahal dalam artian sepadan dengan kualitas produk, Keuntungan sosial sebagai hasil dari pembelian tersebut.

(34)

4. Hubungan dengan Konsumen

Definisi Customer Relationship Management (CRM) menurut Kristin Anderson yang dikutup oleh Amin Widjaja (2008:45) adalah suatu pendekatan yang menyeluruh untuk menciptakan, memelihara, dan mengembangkan hubungan dengan pelanggan.

Menurut Brown yang dikutip oleh Buchari Alma (2004:271), menyatakan ”Customer Relationship Management (CRM) adalah proses untuk memperoleh, mempertahankan, dan menumbuhkan pelanggan yang paling menguntungkan.

Frederick Newell dalam bukunya“Loyalty.com” (2000) yang dikutip oleh Amin Widjaja (2008:8), menyatakan bahwaCustomer Relationship Management adalah proses memodifikasi prilaku konsumen dari waktu ke waktu dan belajar dari tiap interaksi, merubah, merawat pelanggan, dan memperkuat ikatan pelanggan dengan perusahan.

(35)

Secara umum, dapat disimpulkan bahwa Customer relationship Management (CRM) merupakan strategi dan usaha untuk menjalin hubungan dengan pelanggan dan memberikan pelayanan yang memuaskan bagi pelanggan.

5. Pelayanan Konsumen

Pelayanan adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antara seseorang dengan orang lain atau dengan mesin secara fisik dan menyediakan kepuasan konsumen. Pengertian pelayanan menurut Kotler (2006;58) adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksinya dapat dikaitkan atau tidak dikaitkan pada satu produk fisik sehingga pelayanan merupakan perilaku produsen dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen demi tercapainya kepuasan pada konsumen itu sendiri.

(36)

proses dan adanya performa atau kualitas yang dapat dirasakan oleh pengguna. Dilihat dari keuntungan konsumen dan dukungan kepada konsumen, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

a. Perusahaan dapat memperoleh kepercayaan konsumen

Melalui pelayanan dan dukungan kepada konsumen, mutu produk dapat konsumen lihat dan pahami dengan benar.

b. Konsumen dapat memperoleh nilai maksimum dari produk

Pelayanan dan dukungan kepada konsumen yang baik dapat meyakinkan konsumen bahwa nilai maksimum dari pembelian produk juga mereka peroleh.Konsumen dapat memanfaatkan fasilitas atau potensi produk tersebut sesuai dengan kapabilitas yang telah diperkirakan oleh perusahaan kepada produk itu.

c. Pelayanan dapat memberikan untung (laba) bagi perusahaan

Pelayanan dan dukungan kepada konsumen yang baik dalam beberapa kasus dapat memberikan keuntungan (laba) bagi perusahaan.Jumlah pendapatan dari bidang pelayanan konsumen mungkin beberapa kali lipat dari harga jual dasar sehingga memberi keuntungan yang lebih besar.

d. Perusahaan lebih memahami kebutuhan konsumen.

(37)

Ruang lingkup dari pelayanan terhadap konsumen seperti yang dijabarkan Zeithaml, V.A., M.J. Bitner, and D.D. Gremler dalam Ratih Huriyati (2005), adalah :

a. Pengetahuan tentang produk dan ketrampilan interpersonal dari karyawan yang langsung berhadapan dengan konsumen.

b. Tipe pelayanan yang dibutuhkan oleh konsumen dan persepsi mereka atas bagaimana sebuah perusahaan dapat memenuhi harapan mereka terhadap kualitas.

c. Struktur organisasi dari perusahaan yang bersangkutan yang menentukan efisiensi pelayanan yang diberikan mulai saat produk dibeli sampai pada tahap evaluasi pasca pembelian produk.

Pelayanan konsumen dan kepuasan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan dimensi dari jasa layanan sesudah penjualan (after sales service). Tujuan utama servis setelah penjualan inipun pada awalnya adalah sebagai keharusan dalam mendukung produk tertentu. Produk tersebut biasanya yang memerlukan perawatan berkala. Namun kini setelah melihat manfaat dari penyediaan servis setelah penjualan, maka konsep melayani konsumen menjadi semakin populer dan mengintegrasi dalam produk secara menyeluruh.

(38)

Manifestasi dari situasi ini sering diwujudkan melalui program-program promosi untuk menumbuhkan loyalitas konsumen.

Pelayanan konsumen dan kepuasan konsumen harus melampaui seluruh aspek yang ada dalam pemasaran. Baik itu dalam pasar industri, pasar konsumen maupun industri lainnya. Walau bagaimanapun, wilayah pemasaran iklan (service marketing) yang kebanyakan kemajuan dan perhatiannya diberikan kepada pelayanan konsumen dan kepuasan konsumen.

E. Pengertian Ritel

Ritel adalah kegiatan jual beli baik barang maupun jasa yang berasal dari sejumlah kecil komoditas secara langsung kepada konsumen. Konsumen yang membeli barang atau jasa tersebut akan langsung menggunakannya (bukan untuk kepentingan bisnis). Meningkatnya tingkat konsumsi masyarakat serta hasrat berbelanja yang tinggi membuat industri ini semakin di lirik oleh para pelaku bisnis. Berikut ini bebrapa devinisi menurut para ahli:

1) Menurut Kotler (2006;247) Ritel adalah “Penjualan eceran meliputi semua aktivitas yang melibatkan penjualan barang atau jasa pada konsumen akhir untuk dipergunakan yang sifatnya pribadi, bukan bisnis”

(39)

Berdasarkan definisi-definisi menurut para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa ritel adalah seluruh kegiatan bisnis yang melibatkan penjualan barang, jasa, maupun gabungan dari keduanya kepada konsumen akhir untuk keperluan pribadi dan rumah tangga bukan bisnis.

F. Kepuasan Konsumen

1. Pengertian Kepuasan Konsumen

Kepuasan konsumen adalah sejauh mana manfaat sebuah produk dirasakan (perceived) sesuai dengan apa yang diharapkan konsumen. Kotler (2006;177) mengatakan bahwa kepuasan konsumen adalah perasaan senang atau kecewa seorang konsumen yang muncul setelah membandingkan kinerja (hasil) produk yang dipikirkan terhadap kinerja (hasil) yang diharapkan. Kepuasan atau ketidakpuasan konsumen adalah respon terhadap evaluasi ketidaksesuaian atau diskonfirmasi yang dirasakan antara harapan sebelumnya dan kinerja aktual produk yang dirasakan setelah pemakaian. Kepuasan Konsumen adalah rangkuman kondisi psikologis yang dihasilkan ketika emosi yang mengelilingi harapan tidak cocok dan dilipatgandakan oleh perasaan-perasaan yang terbentuk mengenai pengalaman pengkonsumsian. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi dan harapan konsumen antara lain :

(40)

b. Pengalaman masa lalu ketika mengkonsumsi produk dari perusahaan maupun pesaing-pesaingnya.

c. Pengalaman dari teman-teman. Kepuasan adalah evaluasi paska konsumsi untuk memilih beberapa alternatif dalam rangka memenuhi harapan. Kepuasan tercapai ketika kualitas memenuhi dan melebihi harapan, keinginan dan kebutuhan konsumen. Sebaliknya, bila kualitas tidak memenuhi dan melebihi harapan, keinginan dan kebutuhan konsumen maka kepuasan tidak tercapai. Konsumen yang tidak puas terhadap barang atau jasa yang dikonsumsinya akan mencari perusahaan lain yang mampu menyediakan kebutuhannya.

Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan definisi kepuasan konsumen yaitu tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja produk yang dia rasakan dengan harapannya.

2. Komponen Kepuasan Konsumen

Seperti yang telah dikemukakan di atas bahwa ada banyak pengertian kepuasan konsumen. Menurut Giese & Cote (2000;4) secara umum definisi kepuasan konsumen mengarah kepada tiga komponen utama, yaitu:

a. Respon : Tipe dan intensitas

(41)

b. Fokus

Fokus pada performansi objek disesuaikan pada beberapa standar. Nilai standar ini secara langsung berhubungan dengan produk, konsumsi, keputusan berbelanja, penjual dan toko.

c. Waktu respon

Respon terjadi pada waktu tertentu, antara lain : setelah konsumsi, setelah pemilihan produk atau jasa, berdasarkan pengalaman akumulatif. Durasi kepuasan mengarah kepada berapa lama respon kepuasan itu berakhir.

3. Ciri-ciri Kepuasan Konsumen

Kotler, (2006;57) menyatakan ciri-ciri konsumen yang merasa puas sebagai berikut:

a) Loyal terhadap produk

Konsumen yang puas cenderung loyal dimana mereka akan membeli ulang dari produsen yang sama

b) Adanya komunikasi dari mulut ke mulut yang bersifat positif

Komunikasi dari mulut ke mulut (word of mouth communication) yang bersifat positif yaitu rekomendasi kepada calon konsumen lain dan mengatakan hal-hal yang baik mengenai produk dan perusahaan

c) Perusahaan menjadi pertimbangan utama ketika membeli merek lain

(42)

4. Elemen Kepuasan Konsumen

Wilkie (1994) dalam Ritonga (2011;4) menyatakan bahwa terdapat 4 elemen dalam kepuasan konsumen yaitu :

1. Expectations

Harapan konsumen terhadap suatu barang atau jasa telah dibentuk sebelum konsumen membeli barang atau jasa tersebut. Pada saat proses pembelian dilakukanan, konsumen berharap bahwa barang atau jasa yang mereka terima sesuai dengan harapan, keinginan dan keyakinan mereka. Barang atau jasa yang sesuai dengan harapan konsumen akan menyebabkan konsumen merasa puas.

2. Performance

Pengalaman konsumen terhadap kinerja aktual barang atau jasa ketika digunakan tanpa dipengaruhi oleh harapan mereka. Ketika kinerja aktual barang atau jasa berhasil maka konsumen akan merasa puas.

3. Comparison

Hal ini dilakukan dengan membandingkan harapan kinerja barang atau jasa sebelum membeli dengan persepsi kinerja aktual barang atau jasa tersebut. Konsumen akan merasa puas ketika harapan sebelum pembelian sesuai atau melebihi perepsi mereka terhadap kinerja aktual produk.

4. Confirmation or disconfirmation

(43)

rendah dari kinerja aktual produk. Konsumen akan merasa puas ketika tejadi confirmationataudiscofirmation.

5. Tipe-tipe Kepuasan dan Ketidakpuasan Konsumen

Sumarwan (2003) dalam Ritonga (2011;5) menerangkan teori kepuasan dan ketidakpuasan konsumen terbentuk dari model diskonfirmasi ekspektasi, yaitu menjelaskan bahwa kepuasan atau ketidakpuasaan konsumen merupakan dampak dari perbandingan antara harapan konsumen sebelum pembelian dengan kenyataannya yang diperoleh konsumen dari produk atau jasa tersebut. Harapan konsumen saat membeli sebenarnya mempertimbangkan fungsi produk tersebut (product performance). Fungsi produk antara lain:

a. Produk dapat berfungsi lebih baik dari yang diharapkan, disebut diskonfirmasi positif (positive disconfirmation). Bila hal ini terjadi maka konsumen akan merasa puas.

b. Produk dapat berfungsi seperti yang diharapkan, disebut konfirmasi sederhana (simple confirmation). Produk tersebut tidak memberi rasa puas dan produk tersebut tidak mengecewakan sehingga konsumen akan memiliki perasaan netral.

(44)

6. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Konsumen

Lupiyoadi (2001) dalam Ritonga (2011;6) menyebutkan lima faktor utama yang perlu diperhatikan dalam kaitannya dengan kepuasan konsumen, antara lain:

a. Kualitas Produk

Konsumen akan puas bila hasil evaluasi mereka menunjukkan bahwa produk yang mereka gunakan berkualitas. Produk dikatakan berkualitas bagi seseorang, jika produk itu dapat memenuhi kebutuhanya (Montgomerydalam Lupiyoadi, 2001). Kualitas produk ada dua yaitu eksternal dan internal. Salah satu kualitas produk dari faktor eksternal adalah citra merek.

b. Kualitas Pelayanan

Konsumen akan merasa puas bila mendapatkan pelayanan yang baik atau yang sesuai dengan harapan.

c. Emosional

Konsumen merasa puas ketika orang memuji dia karena menggunakan merek yang mahal.

d. Harga

Produk yang mempunyai kualitas yang sama tetapi menetapkan harga yang relatif murah akan memberikan nilai yang lebih tinggi.

e. Biaya

(45)

Berdasarkan uraian di atas maka faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen salah satunya adalah kualitas produk. Produk dikatakan berkualitas jika terpenuhi harapan konsumen berdasarkan kinerja aktual produk.

G. Keterkaitan Antar Variabel

Teori yang digunakan dalam peneltian ini adalah teori yang dikemukakan oleh Kotler dalam Subagyo (2010;130) mengenai bauran pemasaran yaitu bahwa bauran pemasaran adalah kelompok kiat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai sasaran pemasarannya dalam pasar sasaran guna mencapai kepuasan dari konsumen. Telah dijelaskan sebelumnya bahwa bauran penjualan eceran adalah pengembangan dari bauran pemasaran seperti yang telah dikemukakan oleh Dennis et.al.

Berdasarkan penjelasan diatas, telah diketahui bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen online adalah pengaplikasian bauran ritel onlineyang tepat. Semakin baik dan semakin tepatnya pengaplikasian bauran ritel onlinenya, maka akan semakin tinggi pula tingkat kepuasan konsumenonline ini. Soelasih (2004;86) dalamWijaya (2011;52) mengemukakan tentang harapan dan persepsi sebagai berikut :

1. Nilai harapan = nilai persepsi maka konsumen puas

(46)

H. Penelitian Terdahulu

Ada beberapa penelitian terdahulu mengenai pengaruh bauran pemasaran dengan kepuasan konsumen, diantaranya :

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu.

Peneliti Judul Variabel Hasil

- Charles Dennis, Tino Fenech, and Bill Merrilees (2005)

Sale the seven Cs Teaching/training aid for the (e)-retail mix

Price, Place, Promotion, Product

terdapat 7 faktor dalam e-retailing mixyaitu

Convenience for

Customer, Customer Value and Benefit, Cost to the Customer, Communication Putra di Kota Kudus)

(47)

intensi Pembelian Konsumen (Studi kasus pada toko batik mahkota, salatiga) kualitas barang, harga, dan daya tarik toko

Sumber: Berbagai jurnal, data diolah tahun 2014

I. Kerangka Pemikiran

(48)

berikut gambar untuk memudahkan menjelaskan pengaruh bauran ritel online terhadap kepuasan konsumenonline.

Sumber: Adaptasi dari jurnal Charles Dennis, Tino Fenech, and Bill Merrilees (2005)

Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran

Gambar 2.2 merupakan gambaran kerangka pemikiran yang diadaptasi dari jurnal yang dikemukakan oleh Dennis et.al mengenai analisis hubungan antara bauran penjualan eceran online yang terdiri dari kenyamanan konsumen, nilai dan manfaat bagi konsumen, biaya yang dikeluarkan konsumen, hubungan dengan konsumen dan pelayanan konsumen terhadap kepuasan konsumen FindhisShop

J. Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka dalam penelitian ini terdiri dari dua hipotesis yaitu, hipotesis simultan dan parsial.

1. Ho1 : Tidak terdapat pengaruh secara simultan bauran ritelonline terhadap kepuasan konsumenonline

Ha1 : Terdapat pengaruh secara simultan bauran ritelonlineterhadap kepuasan konsumenonline

Consumer Satisfaction

Customer Value and Benefit Convenience for Customer

Cost to the Customer

(49)

2. Ho2 : Tidak terdapat pengaruh kenyamanan konsumen terhadap kepuasan konsumenonline

Ha2 : Terdapat pengaruh kenyamanan konsumen terhadap kepuasan konsumenonline

3. Ho3 : Tidak terdapat pengaruh nilai dan manfaat bagi konsumen terhadap kepuasan konsumenOnline

Ha3 : Terdapat pengaruh nilai dan manfaat bagi konsumen terhadap kepuasan konsumenOnline

4. Ho4 : Tidak terdapat pengaruh biaya yang dikeluarkan konsumen terhadap kepuasan konsumenOnline

Ha4 : Terdapat pengaruh biaya yang dikeluarkan konsumen terhadap kepuasan konsumenOnline

5. Ho5 : Tidak terdapat pengaruh hubungan dengan konsumen terhadap kepuasan konsumenOnline

Ha5 : Terdapat pengaruh hubungan dengan konsumen terhadap kepuasan konsumenOnline

6. Ho6 : Tidak terdapat pengaruh pelayanan konsumen terhadap kepuasan konsumenOnline.

(50)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan termasuk penelitian penjelasan (Explanatory Research), yaitu menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel penelitian melalui pengujian hipotesa. Menurut Singarimbun dan Effendi (2006;134) menjelaskan bahwa explanatory research adalah penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang akan diteliti serta untuk mengetahui hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya.

Menurut Sugiyono (2012;14) metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada sifat positivism, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu yang memiliki tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan dan digenerelisasikan.

(51)

B. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012; 58). Pada penelitian ini telah ditentukan 2 variabel, yaitu variabel bebas/variabel independen dan variabel terikat/variabel dependen.

1. Variabel Independen (Bebas)

Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen. Dalam penelitian ini variabel independen dilambangkan dengan huruf (X) adalah variabel yang mempengaruhi variabel dependen baik dari segi positif maupun negatif. Adapun variabel independen dalam penelitian ini adalah bauran penjualan eceran online (X), kenyamanan konsumen (X1), nilai dan manfaat bagi konsumen (X2), biaya

yang dikeluarkan konsumen (X3), hubungan dengan konsumen (X4) dan

pelayanan konsumen (X5).

2. Variabel Dependen (Terikat)

(52)

3. Definisi Konseptual Variabel

Variabel-variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah bauran penjualan eceranonline(X) yang terdiri dari kenyamanan konsumen (X1), nilai dan manfaat

bagi konsumen (X2), biaya yang dikeluarkan konsumen (X3), hubungan dengan

konsumen (X4) dan pelayanan konsumen (X5)

a. Kenyamanan Konsumen (X1)

Menurut McEnnaly (1998) dalam Puspitasari (2009;7) Kenyamanan merujuk kepada nilai yang diberikan atas pencarian aktif sebuah produk sehingga menimbulkan kenyamanan pribadi dan penghematan waktu dalam aktivitas tertentu. Orientasi kenyamanan konsumen dipengaruhi oleh berbagai faktor, namun dalam konteks belanja online orientasi kenyamanan konsumen dibentuk oleh dua dimensi, yaitu dimensi waktu dan energia.

b. Nilai dan manfaat konsumen (X2)

(53)

c. Biaya yang dikeluarkan Konsumen (X3)

Biaya yang dikeluarkan oleh konsumen atau harga adalah sejumlah uang yang ditagihkan atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukarkan para konsumen untuk memperoleh manfaat dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa (Kotler, 2001)dalamVanessa (2008;64).

d. Hubungan dengan Konsumen (X4)

Frederick Newell dalam bukunya“Loyalty.com” (2000) yang dikutip oleh Amin Widjaja (2008:8), menyatakan bahwa Hubungan dengan konsumen adalah proses memodifikasi prilaku konsumen dari waktu ke waktu dan belajar dari tiap interaksi, merubah, merawat pelanggan, dan memperkuat ikatan pelanggan dengan perusahan.

e. Pelayanan Konsumen (X5)

(54)

f. Kepuasan Konsumen (Y)

Kotler (2006;177) mengatakan bahwa kepuasan konsumen adalah perasaan senang atau kecewa seorang konsumen yang muncul setelah membandingkan kinerja (hasil) produk yang dipikirkan terhadap kinerja (hasil) yang diharapkan.

4. Definisi Operasional Variabel dan Indikatornya

Hampir sama dengen definisi Konseptual yang telah dijelaskan pada sub-bab sebelumnya, variabel-variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah bauran penjualan eceran online (X) yang terdiri dari kenyamanan konsumen (X1), nilai

dan manfaat bagi konsumen (X2), biaya yang dikeluarkan konsumen (X3),

hubungan dengan konsumen (X4) dan pelayanan konsumen (X5)

a. Kenyamanan Konsumen

Kenyamanan konsumen adalah rasa nyaman yang dirasakan konsumen saat berbelanja baik dalam hal energy yang dileuarkan maupun efektifitas waktu

b. Nilai dan Manfaat bagi Konsumen

(55)

c. Biaya yang dikeluarkan Konsumen

Biaya yang dikeluarkan oleh konsumen adalah biaya yang dibebankan kepada konsumen oleh toko pada saat konsumen mengkonsumsi/membeli produk.

d. Hubungan dengan Konsumen

Hubungan dengan konsumen adalah hubungan antara perusahaan dengan pelanggannya dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan di mata para pelanggannya untuk mempelajari kebiasaan dan keperluan pelanggan sehingga suatu organisasi memiliki hubungan yang lebih dekat ke pelanggan.

e. Pelayanan Konsumen

Pelayanan konsumen adalah setiap kegiatan yang ditujukan untuk memberikan kepuasan melalui pelayanan yang diberikan seseorang kepada kliennya dalam menyelesaikan masalah dengan memuaskan. Pelayanan yang diberikan termasuk menerima keluhan atau masalah yang sedang dihadapi.

f. Kepuasan konsumen

(56)

Tabel 3.1

Variabel Penelitian dan Definisi Operasional.

Variabel

Penelitian Definisi Operasional Indikator Pengukuran

Kenyamana n Konsumen

Kenyamanan konsumen adalah rasa nyaman yang dirasakan konsumen pada saat berbelanja baik dalam hal energy yang dikeluarkan maupun efektifitas waktu

a. Kemudahan dalam mengakses toko virtual b. Sistem yang tidak

berbelit-belit

c. Proses pembelian berlangsung dengan cepat d. Toko virtual selalustandby

24 jam

Nilai dan manfaat bagi konsumen adalah kesesuaian antara total manfaat yang telah diterima oleh konsumen dengan harapan yang diinginkan

a. Harga yang sesuai dengan keinginan

b. Kualitas barang yang sesuai dengan keinginan

c. Pelayanan yang sesuai dengan keinginan d. Kemudahan untuk

mendapatkan produk yang diinginkan

e. Adanya garansi untuk produk yang ditawarkan

Biaya yang dibebankan kepada konsumen oleh toko pada saat konsumen

mengkonsumsi/membeli produk atau aktivitas

a. Harga produk sesuai dengan harapan

b. Harga sesuai dengan kualitas produk

c. Perbedaan harga dengan retailonlinelainnya

d. Harga sesuai dengan kondisi dan tipe konsumen

e. Biaya pengiriman sesuai dengan cepat atau tidaknya barang sampai kepada perusahaan di mata para pelanggannya untuk mempelajari kebiasaan dan keperluan pelanggan sehingga suatu organisasi memiliki hubungan yang lebih dekat ke pelanggan

setiap kegiatan yang ditujukan untuk memberikan kepuasan atau masalah yang sedang

a. Menjelaskan produk secara detail

b. Perhatian terhadap keluhan konsumen

c. Kesigapan dalam membantu memilihkan barang

d. Standby dalam melayani konsumen

e. Menerima keluhan yang

(57)

dihadapi disampaikan oleh konsumen

Kepuasan konsumen

Kepuasan konsumen adalah kesesuaian tentang apa yang diinginkan konsumen dengan produk ataupun layanan yang diterima.

a. Konsumen loyal terhadap produk

b. Adanya komunikasi dari mulut ke mulut yang bersifat positif

c. Toko menjadi pertimbangan utama ketika berbelanja

Ordinal

C. Penentuan Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2012: 80), “Populasi adalah wilayah generalisasi terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”

Berdasarkan pendapat tersebut di atas, dapat dikatakan bahwa populasi yakni keseluruhan sumber data yang akan dipelajari sifat-sifatnya atau dikenal penelitian. Populasi dianggap memiliki jumlah yang relatif banyak, sehingga digunakanlah metode pengambilan sampel. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pembeli FindhisShoppada tahun 2014 yang berjumlah 378 orang. Jumlah tersebut adalah seluruh konsumen yang pernah berbelanja di Findhis Shop pada tahun 2014 dengan frekuensi pembelian yang berbeda-beda.

2. Sampel

(58)

pengambilan sampel. Dalam penelitian ini pengambilan sampel menggunakan teknik probabilitas sampling dengan rumus Slovin dengan nilai α sebesar 0,1

sebagai berikut:

݊= ܰ

ܰ. ∝ଶ+ 1

݊ = 378

378. (0.1)ଶ + 1

݊= ,0 orang → dibulatkan menjadi 0 orang

Keterangan :

n = Ukuran Sampel N = Populasi

α = toleransi presisi tidak lebih dari 10 %

Sedangkan teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah accidental sampling. Menurut Sutrisno Hadi (1992;46) accidental sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang dilakukan terhadap responden yang secara kebetulan ditemui pada objek penelitian ketika observasi berlangsung. Karena studi kasus dalam penelitian ini adalah online shop, maka sampel tidak harus ditemui secara langsung oleh peneliti, melainkan bisa dengan mengirimkan email, media social, atau media elektronik lainnya dan tentunya dipandu oleh peneliti.

D. Jenis dan Sumber Data

(59)

1. Data Primer

Data primer adalah data yang secara langsung memberikan data kepada pengumpul data (Sugiyono, 2012:225). Data primer yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari kuesioner yang disebarkan kepada responden mengenai kenyamanan konsumen, nilai dan manfaat bagi konsumen, biaya yang dikeluarkan konsumen, hubungan dengan konsumen dan pelayanan konsumen terhadap kepuasan konsumen.

2. Data Sekunder

Menurut Sugiyono (2012;225) “Data sekunder adalah data yang diperoleh tidak dari sumbernya langsung, melainkan sudah dikumpulkan oleh pihak lain dan sudah diolah. Jadi data sekunder didapat dari pihak lain. Data ini digunakan untuk melengkapi data primer. Yang termasuk dalam data ini adalah data yang diperoleh dari literatur, situs internet, serta dari penelitian terdahulu.

E. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan kuesioner dan dokumentasi.

1. Kuesioner

(60)

atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab”. Berupa daftar pertanyaan atau angket tertulis. Sampel yang sesuai dengan karakteristik diberi kuesioner mengenai masalah penelitian. Jadi data yang diperoleh dalam penelitian ini merupakan jawaban atas pertanyaan yang diajukan. Daftar pertanyaan yang diberikan adalah untuk mengetahui adanya pengaruh antara persepsi konsumen padapoint of purchase terhadap tindakan pembelian konsumen. Dalam penelitian ini, kuesioner diberikan secara langsung kepada responden, untuk mengukur persepsi responden menggunakan Skala Likert. Pertanyaan dalam kuesioner dibuat dengan menggunakan skala 1-5 untuk mewakili pendapat dari responden dengan ketentuan sebagai berikut.

5. Sangat setuju 4. Setuju 3. Netral 2. Tidak setuju 1. Sangat tidak setuju

(61)

2. Dokumentasi

Menurut Arikunto (2006: 206) “Dokumentasi adalah mencari dan mengumpulkan data mengenai hal-hal yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, notulen, rapot, agenda dan sebagainya. Dalam penelitian ini dilakukan dengan data yang telah diterbitkan oleh perusahaan, seperti jumlah pengunjung yang datang, struktur organisasi perusahaan, dll.

F. Teknik Pengolahan Data

Menurut Hasan (2006: 31) pengolahan data adalah suatu proses dalam memperoleh data ringkasan atau angka ringkasan dengan menggunakan cara-cara atau rumus-rumus tertentu. Pengolahan data bertujuan mengubah data mentah dari hasil pengukuran menjadi data yang lebih halus sehingga memberikan arah untuk pengkajian lebih lanjut.

Teknik pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan penghitungan komputasi program SPSS ( Statistical Product and Service Solution ) karena program ini memiliki kemampuan analisis statistik cukup tinggi serta system manajemen data pada lingkungan grafis menggunakan menu-menu dekriptif dan kotak-kotak dialog sederhana, sehingga mudah dipahami cara pengoperasiannya.

(62)

1. Editing

Editing adalah pengecekan atau pengoreksian data yang telah terkumpul, tujuannya untuk menghilangkan kesalahan-kesalahan yang terdapat pada pencatatan dilapangan dan bersifat koreksi.

2. Coding(Pengkodean)

Coding adalah pemberian kode-kode pada tiap-tiap data yang termasuk dalam katagori yang sama. Kode adalah isyarat yang dibuat dalam bentuk angka atau huruf yang memberikan petunjuk atau identitas pada suatu informasi atau data yang akan dianalisis.

3. Tabulasi

Tabulasi adalah pembuatan tabel-tabel yang berisi data yang telah diberi kode sesuai dengan analisis yang dibutuhkan. Dalam melakukan tabulasi diperlukan ketelitian agar tidak terjadi kesalahan. Tabel hasil tabulasi dapat berbentuk:

a. Tabel pemindahan, yaitu tabel tempat memindahkan kode-kode dari kuesioner atau pencatatan pengamatan. Tabel ini berfungsi sebagai arsip. b. Tabel biasa, adalah tabel yang disusun berdasar sifat responden tertentu dan

tujuan tertentu.

(63)

Analisis Data menurut Hasan (2006: 29) adalah memperkirakan atau dengan menentukan besarnya pengaruh secara kuantitatif dari suatu (beberapa) kejadian terhadap suatu (beberapa) kejadian lainnya, serta memperkirakan/meramalkan kejadian lainnya. Kejadian dapat dinyatakan sebagai perubahan nilai variabel. Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang diperoleh baik melalui hasil kuesioner dan dokumentasi.

G. Uji Instrumen Data

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah (Arikunto, 2006: 168). Uji validitas instrumen dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh instrumen penelitian mampu mencerminkan isi sesuai dengan hal dan sifat yang diukur. Artinya, setiap butir instrumen telah benar-benar menggambarkan keseluruhan isi atau sifat bangun konsep yang menjadi dasar penyusunan instrumen.

(64)

ݎ = ݊∑ ݅ ݅− ∑ ݅ ∑ ݅)

ට݊(∑ ݅ଶ − ∑ ݅)ଶඥ݊(∑ ݅ଶ − ∑ ݅)ଶ

Dimana :

r = Koefisien korelasiproduct moment n = Jumlah sampel

∑Xi = Jumlahskorsuatu item ∑Yi = Jumlah total skor jawaban

∑Xi2 = Jumlah kuadrat skor jawaban suatu item ∑Yi2 = Jumlah kuadrat total skor jawaban

∑XiYi = Jumlah perkalian skor jawaban dengan total skor

Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas.

Item Signifikansi Pearson Correlation Hasil

1 0,000 0,700 Valid

2 0,000 0,817 Valid

3 0,000 0,671 Valid

4 0,000 0,726 Valid

5 0,000 0,371 Valid

6 0,000 0,791 Valid

7 0,000 0,751 Valid

8 0,000 0,560 Valid

9 0,004 0,559 Valid

10 0,000 0,601 Valid

11 0,000 0,710 Valid

12 0,000 0,852 Valid

13 0,000 0,597 Valid

14 0,000 0,617 Valid

15 0,000 0,659 Valid

16 0,001 0,350 Valid

17 0,000 0,488 Valid

18 0,000 0,748 Valid

19 0,000 0,673 Valid

20 0,000 0,582 Valid

21 0,000 0,869 Valid

22 0,000 0,706 Valid

(65)

24 0,000 0,612 Valid

25 0,000 0,685 Valid

26 0,000 0,828 Valid

27 0,000 0,488 Valid

Sumber: Data diolah 2015

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa semua item pernyataan dalam kuesioner dinyatakan valid. Hal ini sesuai dengan dasar yang dikutip dalam (Priyatno, 2012;120) bahwa dalam uji validitas, pada output yang dibaca cukup korelasi antara tiap skor tiap item (misal: X1.1, X1.2, X1.3) dengan skor total (misal: total X1, total X2). Jika nilai signifikansi < 0,05 maka item dinyatakan valid, sedangkan jika nilai signifikansi > 0,05 maka item dinyatakan tidak valid sehingga item tersebut harus dibuang atau diperbaiki. Dapat dilihat dari tabel diatas, seluruh nilai signifikansi yang didapat dari uji validitas adalah < 0,05 sehingga seluruh item dinyatakan valid.

Selain itu, cara lain untuk menentukan apakah sutu item dinyatakan valid atau tidak, dapat dilakukan dengan membandingkan nilai rhitung (Pearson Correlation)

dengan rtabel. Apabila rhitung > dari rtabel, maka data dinyatakan valid, dan

sebaliknya, apabila rhitung < rtabel maka data dinyatakan tidak valid. Berdasarkan

Tabel R (Pearson Product Moment) didapatkan nilai rtabel sebesar 0,220. Jadi

dapat dilihat dari tabel diatas, bahwa seluruh nilai rhitung > rtabel, sehingga dapat

disimpulkan bahwa seluruh item dalam kuesioner dinyatakan valid.

2. Uji Reliabilitas

(66)

yang sama akan menghasilkan data yang sama. Uji reliabilitas dilakukan menggunakan program SPSS 20 dengan rumus Alpha Cronbach yang terdapat dalam menu Analyze > Scale > Reliability Analysis. Berikut rentang nilai untuk menentukan apakah instrumen tersebut reliable atau tidak.

Tabel 3.3

Rentang Nilai Interval Reliabilitas.

Interval Reliabilitas Keterangan

< 0,6 Kurang Reliable

0,6 – 0,79 Dapat Diterima

>. 0,8 Reliabilitas Baik

Sumber: Sekaran (1992)dalamPriyatno(2012;120)

Berikut hasil uji reliabilitas yang telah dilakukan

Tabel 3.4 Hasil Uji Reliabilitas

No Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan

1 X1 0,659 Dapat diterima

2 X2 0,670 Dapat diterima

3 X3 0,719 Dapat diterima

4 X4 0,307 Kurang reliable

5 X5 0,753 Dapat diterima

6 Y 0,380 Kurang reliable

Sumber: Data diolah 2015

(67)

H. Teknik Analisis Data

Setelah melakukan pengumpulan data dengan beberapa teknik di atas, langkah selanjutnya adalah menganalisis data-data tersebut dengan menggunakan metode-metode yang dapat membantu dalam mengolah, menganalisis data tersebut. Analisis pengolahan data ini meliputi,method of succesive interval(MSI), analisis regresi linier berganda, uji asumsi klasik, dan uji hipotesis.

1. Method of Succesive Interval(MSI)

Data yang diperoleh adalah data bentuk ordinal, maka agar mudah dalam pengolahan datanya digunakan analisis Method of Succesive Interval (MSI) yang bertujuan untuk mengubah data yang berskala ordinal menjadi interval. Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam mengubah data yang berskala ordinal menjadi data interval menurut Ridwan dan Achmad Kuncoro (2008:30) adalah sebagai berikut :

1. Perhatikan setiap butir jawaban responden dari angket yang disebarkan.

2. Pada setiap butir ditentukan berapa orang yang mendapat skor 1, 2, 3, 4, dan 5 yang disebut sebagai frekuensi.

3. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut proporsi.

4. Tentukan nilai proporsi kumulatif dengan jalan menjumlahkan nilai proporsi secara berurutan perkolom skor.

(68)

6. Tentukan nilai tinggi densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh (dengan menggunakan tabel Tinggi Densitas).

7. Tentukan nilai skala dengan menggunakan rumus :

ܰܵ= (Density at Lower Limit)−(Density at Upper Limit) (Area Below Upper Limit ) − (Area Below Lower Limit)

8. Tentukan nilai transformasi dengan rumus : Y=NS+ [1 +NSmin]

Namun untuk memudahkan dan mempercepat proses pengolahan data dari skala ordinal ke interval, penulis menggunakan komputerisasi program Ms. Excel dengan tahapan sebagai berikut:

- Menginstal aplikasi tambahan pada Ms.excel agar dapat mengoperasikan MSI - Klik file stat97.xla lalu klik enable macro

- Buka file hasil data kuesioner yang telah diinput pada Ms.Excel atau SPSS - Pilih menu Add-In → Statistic → Succesive Interval → pilih Yes

- Pada saat kursor berada di Data Range, blok seluruh data nilai - Kemudian pindah ke cell Output

- Klik di kolom baru untuk membuat hasil output - Pilih next → Finish

(69)

2. Analisis Regresi Linier Berganda

Selanjutnya untuk menganalisis apakah ada hubungan antar variabel, digunakan analisis regresi linier berganda melalui program SPSS 20. Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menguji hipotesis antara pengaruh dua variabel bebas atau lebih secara bersama-sama dengan suatu variabel terikat. Mengingat dalam penelitian ini variabel X memiliki 5 (lima) indikator, maka digunakan persamaan regresi linier berganda dengan rumus menurut Sugiyono (2012:277) sebagai berikut :

Y= a +

1

X

1

+

2

X

2

+

3

X

3

+

4

X

4

+

5

X

5

+ E

Dimana :

Y = Kepuasan Konsumen

a = Konstanta

X1 = Kenyamanan Konsumen

X2 = Nilai dan Manfaat bagi Konsumen

X3 = Biaya yang dikeluarkan konsumen

X4 = Hubungan dengan konsumen

X5 = Pelayanan Konsumen

E =Error

1,

2,

3,

4,

5 = Koefisien arah regresi, yang menunjukkan angka

(70)

3. Uji Asumsi Klasik

a. Uji normalitas

Uji normalitas berguna pada tahap awal dalam metode pemilihan analisis data. Jika data normal, maka digunakan statistik parametrik. Tujuan uji normalitas data ini adalah untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Pengujian ini diperlukan karena untuk melakukan uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal (Erlina, 2007:103). Cara yang digunakan untuk mendeteksi apakah residual mengikuti berdistribusi normal atau tidak adalah dengan analisis grafik. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas, demikian sebelumnya. Menurut Ghozali (2005;110), cara yang digunakan untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak adalah dengan :

1. Analisis Grafik

Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat grafik hiostogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Dasar pengambilan keputusannya adalah :

(71)

b) Jika data menyebar jauh dari diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan data berdistribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

2. Analisis Statistik

”Uji statistik yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik Kolmogrov-Smirnov (K-S)” (Ghozali, 2005 : 115). Uji K-S dibuat dengan membuat hipotesis :

Ho : Data residual berdistribusi normal Ha : Data residual tidak berdistribusi normal

Bila sig > 0,05 dengan α = 5%, berarti distribusi data normal ( Ho diterima),

sebaliknya bila sig < 0,05 dengan α = 5%, berarti distribusi data tidak normal

(Ha diterima).

b. Uji Multikolinearitas

Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi diantara variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen (Ghozali, 2005:91). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi adalah sebagai berikut :

(72)

2) Multikolonieritas dapat juga dilihat dari (1) nilai tolerance dan lawannya (2) variance inflation factor (VIF),nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10

c. Uji Heterokedastisitas

Pengujian ini bertujuan untuk melihat apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variabel residual tersebut tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah homokedastisitas (Ghozali, 2005:105). Ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat grafik Scaterplot antara nilai prediksi variabel independen dengan nilai residualnya. Dasar yang digunakan untuk menentukan heteroskedastisitas antara lain:

a. Jika ada pola tertentu, seperti titik – titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian mnenyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik – titik yang menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

4. Rancangan Pengujian Hipotesis

Gambar

Gambar 1.1 Jumlah Pengguna Internet di Indonesia .................................... 1Gambar 1.2 Tampilan Findhis Shop di media social BBM ..........................
Gambar 1.1Jumlah Pengguna Internet Di Indonesia menurut APJII
Tampilan FindhisGambar 1.3 Shop di media sosial Instagram
Gambar 2.1Konsep Pemasaran Ritel.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Akan tetapi bagaimana cara untuk menyingkapkan diri tersebut, berapa banyak yang bisa diungkapkan, bagaimana cara untuk menying- kapkan diri, melalui wahana apa penyingkapan

Oleh sebab itu membuat penulisan ilmiah yang ruang lingkupnya tidak jauh dari internet, yaitu tentang website penyedia informasi busana kebaya. Penulisan ilmiah ini, ditujukan

Namun penulis berpendapat, seyogyanya pasal tersebut lebih diuraikan lagi tentang batasan pegembalian keuangan Negara yang menghapuskan pidana dan yang tidak dapat

Berdasarkan keterangan di atas perlu cara agar aktivitas belajar siswa dapat lebih optimal dan meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah matematik, salah satunya dengan

Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan/atau komponen lain kedalam air oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke

risiko nyeri pinggang, seperti tidak memperhatikan berat beban maksimal yang boleh diangkat, frekuensi angkat maksimal dalam sehari kerja, mereka bekerja dengan

Layanan Konseling Kecakapan Wdup (Life Skiffs) bagi Anak Berkebutuhan Khusus. Pengertian Konseling Kecakapsn Hidup

Melukis garis singgung lingkaran dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu melukis garis singgung lingkaran melalui titik yang tepat berada di lingkaran atau melalui titik yang