• Tidak ada hasil yang ditemukan

LKP : Sistem Informasi Monitoring Siswa pada Bimbingan Konseling SMA Negeri 3 Sidoarjo.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LKP : Sistem Informasi Monitoring Siswa pada Bimbingan Konseling SMA Negeri 3 Sidoarjo."

Copied!
86
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM INFORMASI MONITORING SISWA PADA

BIMBINGAN KONSELING SMA NEGERI 3 SIDOARJO

Oleh :

MUCHAMMAD ARIEF WAHYUDI 08.41010.0382

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA

(2)

v ABSTRAKSI

Bimbingan Konseling SMA Negeri 3 Sidoarjo adalah salah satu dari beberapa bimbingan konseling yang ada di setiap sekolah. Bimbingan konseling memberikan bantuan untuk peserta didik baik individu atau kelompok agar mandiri dan berkembang secara optimal dalam hubungan pribadi, sosial, belajar, karir dengan melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung atas dasar norma-norma yang berlaku. Beberapa tugas diantaranya adalah pencatatan data pribadi siswa, pencatatan absensi siswa, pencatatan pelanggaran siswa dan pencatatan prestasi siswa.

Masalah yang terjadi adalah guru bimbingan konseling kesulitan mencari data siswa atau pun histori siswa apabila data tersebut dibutuhkan. Begitu juga apabila guru bimbingan konseling akan memberikan laporan mengenai siswa, laporan tersebut tidak dapat cepat diberikan karena data harus ditulis ulang secara manual.

Dari masalah tersebut, maka solusi yang didapatkan adalah dengan membuat aplikasi pencatatan dan pencarian data berikut histori siswa, yang mana proses penerapannya yaitu guru bimbingan konseling memasukkan data pribadi siswa, kemudian untuk histori siswa, guru bimbingan konseling memasukkan data absensi, data pelanggaran dan data prestasi siswa ke dalam sistem dan menghasilkan laporan-laporan yang akan diberikan kepada pihak yang membutuhkan, seperti wali kelas dan wali murid.

(3)

viii

ABSTRAKSI ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xv

BAB I ... 1

PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 2

1.3 Batasan Masalah ... 3

1.4 Tujuan ... 3

1.5 Manfaat... 4

1.6 Sistematika penulisan ... 5

BAB II ... 7

GAMBARAN UMUM ORGANISASI ... 7

2.1 Sejarah SMA Negeri 3 Sidoarjo ... 7

2.2 Struktur Organisasi Bimbingan Konseling... 9

2.3 Kepengurusan Bimbingan Konseling ... 10

(4)

ix

BAB III... 14

LANDASAN TEORI ... 14

3.1 Bimbingan Konseling... 14

3.1.1 Pengertian Bimbingan ... 14

3.1.2 Pengertian Konseling... 14

3.1.3 Bimbingan Konseling ... 15

3.1.4 Tujuan diberikannya layanan Bimbingan dan Konseling... 15

3.1.5 Fungsi layanan Bimbingan dan Konseling ... 16

3.1.6 Jenis – jenis Bimbingan dan Konseling ... 17

3.2 Prestasi Akademik... 19

3.3 Pelanggaran ... 21

3.9 Pengertian Komputer ... 28

(5)

x

3.12 .NET ... 31

3.13 .Net Framwork ... 32

BAB IV ... 33

4.1 Analisa Sistem ... 33

4.2 Perancangan Sistem ... 34

4.2.1 Document Flow ... 34

4.2.2 System Flow ... 38

4.2.3 Diagram Berjenjang HIPO ... 42

4.2.4 Data Flow Diagram (DFD) ... 43

4.2.5 ERD (Entity Relationship Diagram) ... 47

4.2.6 Struktur Tabel ... 49

4.2.7 Desain I/O (Input/Output) ... 52

4.3 Implementasi Sistem ... 59

4.3.1 Kebutuhan Sistem ... 60

4.3.2 Cara Instalasi ... 60

4.3.3 Petunjuk penggunaan program ... 62

4.4 Evaluasi uji coba sistem ... 70

BAB V ... 75

5.1 Kesimpulan ... 75

(6)

xi

DAFTAR PUSTAKA ... 76

LAMPIRAN ... 77

Lampiran 1 Source Code Form Master ... 77

Lampiran 2 Source Code Form Transaksi Absensi ... 95

Lampiran 3 Kartu Bimbingan ... 105

Lampiran 4 Acuan Kerja ... 106

Lampiran 6 Log Harian Kerja Praktek halaman 1 ... 108

Lampiran 7 Log Harian Kerja Praktek halaman 2 ... 109

Lampiran 8 Kehadiran Kerja Praktek halaman 1 ... 110

Lampiran 9 Kehadiran Kerja Praktek halaman 2 ... 111

(7)

xii

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Bimbingan Konseling ... 9

Gambar 3.1 Cara Kerja Komputer ... 29

Gambar 3.2 Simbol-simbol dari System Flow ... 29

Gambar 4.1 Document Flow Pengisian Data Pribadi Siswa ... 35

Gambar 4.2 Document Flow Pengisian Pelanggaran Siswa ... 36

Gambar 4.3 Document Flow Pengisian Prestasi Siswa ... 37

Gambar 4.4 Document Flow Pengisian Absensi Siswa ... 38

Gambar 4.5 Sistem Flow Pengisian Data Pribadi Siswa ... 39

Gambar 4.6 System Flow Pengisian Histori Siswa ... 40

Gambar 4.7 System Flow Pencarian Data Pribadi Siswa ... 41

Gambar 4.8 System Flow Pencarian Histori Siswa ... 42

Gambar 4.9 Diagram Berjenjang Sistem Informasi Monitoring ... 43

Gambar 4.10 Context Diagram Sirkulasi BK ... 44

Gambar 4.11 DFD Level 0 ... 45

Gambar 4.12 DFD Level 1 (Proses Identitas) ... 46

Gambar 4.13 DFD Level 1 (Proses Histori Siswa)... 47

Gambar 4.14 Conceptual Data Model ... 48

Gambar 4.15 Physical Data Model... 48

Gambar 4.16 Desain Form Log in ... 53

Gambar 4.17 Desain Form Menu ... 53

Gambar 4.18 Desain Form Pegawai ... 54

(8)

xiii

Gambar 4.20 Desain Form Prestasi Siswa ... 55

Gambar 4.21 Desain Form Pelanggaran Siswa ... 56

Gambar 4.22 Desain Form Absensi Siswa ... 57

Gambar 4.23 Desain Form Daftar Perkelas ... 57

Gambar 4.24 Desain Form Identitas Siswa ... 58

Gambar 4.25 Desain Form Histori Siswa ... 59

Gambar 4.26 Database berhasil di attach ... 61

Gambar 4.27 Form Log in ... 62

Gambar 4.28 Pesan Kesalahan Login ... 63

Gambar 4.29 Form Menu Utama ... 63

Gambar 4.30 Master Pegawai BK ... 64

Gambar 4.31 Master Data Siswa ... 64

Gambar 4.32 Master Prestasi Siswa ... 65

Gambar 4.33 Master Pelanggaran Siswa ... 66

Gambar 4.34 Transaksi Absensi Siswa ... 66

Gambar 4.35 Informasi Kelas Siswa ... 67

Gambar 4.36 Form Identitas Siswa... 67

Gambar 4.37 Form Histori Siswa ... 68

Gambar 4.38 Laporan Identitas Siswa ... 68

Gambar 4.39 Laporan Absensi Siswa ... 69

Gambar 4.40 Laporan Prestasi Siswa ... 69

Gambar 4.41 Laporan Pelanggaran Siswa ... 70

Gambar 4.42 Hasil Uji Coba Log in ... 71

(9)

xiv

(10)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. Struktur Tabel Data Siswa ... 49

Tabel 4.2. Struktur Tabel Pegawai BK ... 50

Tabel 4.3. Struktur Tabel Prestasi Siswa ... 51

Tabel 4.4. Struktur Tabel Pelanggaran Siswa ... 52

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Sekolah merupakan bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar

serta tempat menerima dan memberi pelajaran

.

Sekolah dibagi menjadi 3 tingkat

yaitu sekolah dasar, sekolah menengah dan sekolah lanjutan atau sekolah tinggi. Peran penting dalam sekolah adalah pengajar atau guru dan peserta didik atau siswa. Siswa diajarkan banyak pendidikan, baik formal maupun nonformal. Di sekolah siswa tidak hanya dituntut baik dalam pelajaran saja, akan tetapi juga pengembangan diri

Kegiatan pengembangan diri merupakan kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran sebagai bagian integral dari kurikulum sekolah atau madrasah. Kegiatan pengembangan diri adalah upaya pembentukan watak dan kepribadian peserta didik yang dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling berkenaan dengan masalah pribadi dan kehidupan sosial. Di samping itu, kegiatan pengembangan diri, khususnya pelayanan konseling ditujukan guna pengembangan kreativitas dan karir. Untuk satuan pendidikan khusus, pelayanan konseling menekankan peningkatan kecakapan hidup sesuai dengan kebutuhan khusus peserta didik.

(12)

2

sebagai wakil dari sekolah berperan penting untuk pengembangan diri siswa untuk membantu peningkatan kualitas lulusan yang cerdas dan memiliki kepribadian kuat. Bimbingan Konseling bertugas untuk memonitor, mengevaluasi, dan melakukan kegiatan konseling bagi siswa yang membutuhkan.

Bimbingan Konseling SMA Negeri 3 Sidoarjo juga melakukan pelayanan bantuan untuk peserta didik baik individu atau kelompok. Dalam kegiatan tersebut masih menggunakan sistem secara manual dalam hal monitoring data siswa dan histori siswa yang disimpan di dalam buku induk. Sebagian besar kegiatan pemasukan data masih dilakukan secara manual, oleh karena itu tidak jarang guru Bimbingan Konseling kebingungan dalam mencari data pribadi dan histori siswa, selain itu laporan data pribadi siswa dan laporan kegiatan siswa yang seharusnya diserahkan kepada wali kelas atau wali murid sering kali terlambat dan membutuhkan waktu yang lama.

Oleh karena itu, Sistem Informasi Monitoring Data Siswa sangat diperlukan oleh bagian Bimbingan Konseling SMA Negeri 3 Sidoarjo guna melakukan dokumentasi data dan monitoring siswa.

1.2Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana merancang bangun suatu sistem informasi yang dapat mencari data siswa?

(13)

3. Bagaimana merancang bangun suatu sistem informasi dokumentasi data pribadi siswa?

4. Bagaimana merancang bangun suatu sistem informasi dokumentasi histori siswa (absensi, catatan pelanggaran, catatan prestasi) dan solusi yang diberikan oleh Bimbingan Konseling?

1.3Batasan Masalah

Batasan masalah dalam pembuatan sistem ini adalah sebagai berikut: 1. Pencarian data siswa berdasarkan pada beberapa aspek kebutuhan sekolah. 2. Monitoring histori siswa dilakukan pada saat pembagian hasil belajar pada

setiap akhir semester.

3. Semua data yang diperlukan untuk pencarian data siswa dan monitoring siswa dari data yang telah ada dan digunakan oleh SMA Negeri 3 Sidoarjo.

4. Sistem tidak mengolah data nilai atau apapun yang berhubungan dengan mata pelajaran siswa.

5. Proses perhitungan jumlah absensi berdasarkan jumlah perbulan.

1.4Tujuan

Tujuan dari pembuatan sistem ini adalah sebagai berikut : 1. Merancang dan bangun suatu sistem informasi pencarian data siswa.

(14)

4

4. Membuat sistem informasi dokumentasi histori siswa (absensi, catatan pelanggaran dan catatan prestasi akademik siswa).

1.5Manfaat

Manfaat yang didapatkan dari rancang bangun Sistem Informasi Monitoring Siswa ini adalah sebagai berikut:

1. SMA Negeri 3 Sidoarjo

Manfaat yang dapat diperoleh oleh Bimbingan Konseling SMA Negeri 3 Sidoarjo adalah:

a) Dapat memberikan layanan yang terbaik kepada sekolah jika membutuhkan data siswa lengkap.

b) Meningkatkan kualitas dan nama baik siswa-siswa SMA Negeri 3 Sidoarjo melalui sistem ini.

2. STIKOM Surabaya

Manfaat yang juga diperoleh oleh STIKOM Surabaya adalah:

a) Menjalin hubungan kerja sama yang baik dengan sesama lembaga pendidikan.

b) Agar sumber daya yang dimiliki lebih efektif daripada bila hanya dimanfaatkan oleh lembaga masing-masing secara individual. Semuanya itu akan menunjang upaya yang dilakukan untuk memperbaiki pengembangan masing-masing lembaga pendidikan.

3. Peserta Kerja Praktek

(15)

a) Menambah wawasan dan pengalaman dalam merancang suatu sistem informasi yang real.

b) Mengasah kemampuan dalam memanajemen waktu dan sistem perancangan sistem informasi yang sistematis.

1.6Sistematika penulisan

Dalam pembuatan laporan ini penulis menggunakan sistematika penulisan laporan kerja praktek yang telah ditetapkan oleh STIKOM. Dan garis besarnya adalah sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini dibahas latar belakang masalah dan penjelasan permasalahan secara umum, perumusan masalah dan batasan masalah, tujuan, dan manfaat dari pembuatan Laporan Kerja Praktek, serta Sitematika Penulisan dari buku ini.

BAB II : GAMBARAN UMUM ORGANISASI

Pada bab ini dibahas Organisasi dan Kepengurusan Organisasi, Sejarah Organisasi, serta Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan.

BAB III : LANDASAN TEORI

Pada bab ini di bahas secara singkat teori–teori yang berhubungan dan mendukung dalam pembuatan Laporan Kerja Praktek ini.

BAB IV : PERANCANGAN SISTEM

(16)

6

& level 1), CDM dan PDM. Selain itu dibuat juga struktur tabel dan desain input output serta detail presensi dari hardware/software pendukung, cara instalasi hingga detil dan features yang ada pada aplikasi.

BAB V : PENUTUP

(17)

BAB II

GAMBARAN UMUM ORGANISASI

2.1 Sejarah SMA Negeri 3 Sidoarjo

Pada awal berdirinya, SMA Negeri 3 Sidoarjo merupakan lembaga

khusus yang didirikan oleh swadaya murni masyarakat Sidoarjo. Kemudian pada

tanggal 1 Januari 1953 resmi berdiri lembaga sekolah dengan 4 (empat) kelas

yang dipimpin oleh Bapak Suryo Daminhuri sampai dengan tanggal 31 Agustus

1989.

Kemudian di tanah bekas milik peninggalan belanda dengan area 3400

m2 ini resmi berdiri lembaga pendidikan dan mendapat pengakuan dari

pemerintah pusat dengan 6 lokal rombongan belajar dengan surat Mendikbud

nomor 39/SK/III tanggal 1 September 1959 dipimpin oleh Adi Atmojo, kelas

ditambah 1 jurusan sekolah A (SGTK) 4 tahun.

Pembenahan manajemen terus ditingkatkan dengan penambahan guru

serta memberikan keterampilan pada TU. Sehingga, kelas lokal bertambah

menjadi 10 kelas. Kemudian pada tanggal 1 juli 1964, SGA/SGB beralih fungsi

menjadi SPG dengan SK Mendikbud tanggal 21 Juli 1964 nomor 70-54.

Berdasarkan SK Kanwil Depdikbud Propinsi Jawa Timur tanggal 3 Juli

1984 No. 6041/104.3.1/6.3.84 sebagai acuan penunjukan kepala sekolah dipegang

oleh Bapak Soemardjo. SPG kemudian beralih fungsi menjadi SMA yang diawali

pada tahun 1989-1990 dengan SK mendikbud RI tertanggal 5 Juni 1989 No.

(18)

8

Pada tanggal 1 Januari 1966 terjadi pergantian kepala sekolah yang

dijabat oleh Bapak Eddy Sarwono Sastrowardoyo, BA sampai dengan tahun 1992

dengan 15 rombongan belajar dengan 10 kelas. Merujuk SK Kanwil Depdikbud

Propinsi Jawa Timur tanggal 24 Agustus 1992 No. 10045/04/C/1992/SK.

diadakan serah terima kepala Sekolah SMA Negeri 3 Sidoarjo ke Drs. H. Sholeh

Anwar pada tanggal 14 September 1992 yang memimpin sampai bulan September

1996 karena Drs. H. Sholeh Anwar diangkat menjadi pengawas di Kabupaten

Lamongan.

Pada tanggal 1 Oktober 1996 terjadi serah terima jabatan berdasar SK

Kanwil Depdikbud Propinsi Jawa Timur No. 20263/164/C/1996 kepada Kepala

Sekolah yang baru diangkat, yaitu Dra. Endang Untariningsih, M.Pd. yang

sebelumnya menjabat sebagai kepala Sekolah SMA Negeri 5 Surabaya.

SMA Negeri 3 Sidoarjo yang berlokasi di Jl. Sultan Agung No. 09

Sidoarjo dengan jumlah 10 kelas dan 15 rombongan belajar dengan status tanah

yang terkena garis sempadan dan kondisi gedung sudah tua, ternyata sulit

berkembang. apalagi sebuah kelas sempat dirobohkan karena sudah

membahayakan, sedangkan renovasi kelas dan gedung yang dilakukan tidak

memadai dalam hal pendanaan.

SMA Negeri 3 Sidoarjo kemudian mengadakan koordinasi dengan pihak

Pemda Kabupaten Sidoarjo, yaitu Bapak Win Hendarso, M.Si. dan Bapak Drs. Ec.

Salam serta pihak Depdikbud Kabupaten Sidoarjo, yaitu Bapak Bambang

Sudarsono Singgih. Hasil Koordinasi tersebut adalah dikeluarkannya SK Bupati

Sidoarjo No. 119/890/40405/2000. Menurut SK tersebut, maka pada tanggal 3

(19)

No. 09 Sidoarjo berpindah ke Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo No. 130 Sidoarjo

sampai dengan saat ini.

2.2 Struktur Organisasi Bimbingan Konseling

Struktur organisasi tersebut terdiri dari level manajemen (Kepala Sekolah)

hingga peserta didik atau siswa. Struktur organisasi Bimbingan Konseling SMA

Negeri 3 Sidoarjo dapat digambarkan pada gambar 1.1

Kepala Sekolah Komite Sekolah

Wali Kelas

Kepala Tata Usaha

Wakasek Koordinator BK

SISWA Guru Mata

Pelajaran PembimbingGuru

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Bimbingan Konseling SMA Negeri 3 Sidoarjo

(20)

10

2.3 Kepengurusan Bimbingan Konseling

Dalam suatu instansi, sangat diperlukan kesinambungan dalam

melakukan suatu pekerjaan. Pembagian pekerjaan mutlak diterapkan dalam setiap

bagian yang ada di suatu instansi agar tidak terjadi kerancuan dalam

pelaksaaannya. Berikut ini adalah deskripsi tugas tiap-tiap pengurus perpustakaan:

a) Komite Sekolah

Komite sekolah merupakan suatu wadah/lembaga yang mengikutsertakan

masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan

yang dapat menampung dan menyalurkan pikiran dan gagasan dalam

mengupayakan kemajuan pendidikan. Dalam hal ini komite sekolah/majelis

madrasah merupakan badan mandiri yang mewadahi peran serta masyarakat

dalam rangka meningkatkan mutu, pemerataan dan efisiensi pengelolaan

pendidikan di satuan pendidikan madrasah.

b) Kepala Sekolah

Kepala sekolah adalah suatu kemampuan dan proses mempengaruhi,

membimbing, mengkoordinir dan menggerakkan orang lain yang ada

hubungannya dengan pengembangan ilmu pendidikan dan pelaksanaan

pendidikan dan pembelajaran, supaya kegiatan-kegiatan yang dijalankan dapat

lebih efektif dan efisien di dalam pencapaian tujuan pendidikan dan pembelajaran.

c) Wakasek

Wakasek adalah Wakil Kepala Sekolah yang bertugas membantu Kepala

(21)

d) Koordinator Bimbingan Konseling

Koordinator Bimbingan Konseling adalah kepala bagian yang memandu

dan mengoordinir kegiatan Bimbingan Konseling.

e) Kepala Tata Usaha

Kepala Tata Usaha sekolah mempunyai tugas melaksanakan

ketatausahaan sekolah dan bertanggung jawab kepada kepala sekolah dalam

kegiatan – kegiatan sebagai berikut :

1. Penyusunan program kerja tata usaha sekolah.

2. Pengelolaan keuangan sekolah.

3. Pengurusan administrasi ketenagaan dan siswa.

4. Pembinaan dan pengembangan karir pegawai serta tata usaha sekolah.

5. Penyusunan administrasi perlengkapan sekolah.

6. Penyusunan dan penyajian data / statistik sekolah.

7. Mengkoordinasikan dan melaksanakan 7K.

8. Penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan pengurusan ketatausahaan secara

berkala.

f) Guru Mata Pelajaran, Guru Pembimbing, Wali Kelas dan Siswa

Guru Mata Pelajaran, Guru Pembimbing dan Wali Kelas saling

berinteraksi dan mengontrol dalam hal perkembangan diri peserta didik atau

siswa.

2.4 Visi, Misi, dan Tujuan SMA Negeri 3 Sidoarjo

(22)

12

bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur,

berkepribadian nasional, mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif,

terampil, disiplin, serta sehat jasmani dan Rohani, maka untuk

mewujudkan SMA Negeri 3 memiliki visi yaitu :

“TERWUJUDNYA SEKOLAH YANG BERMUTU

BERPIJAK PADA IPTEK DAN IMTAQ YANG BERWAWASAN

GLOBAL”

Sebagai indikatornya adalah :

 Unggul dalam perolehan NUN.

 Unggul dalam persiapan UMPTN.

 Unggul dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah Remaja.

 Unggul dalam lomba kreativitas.

 Unggul dalam lomba kesenian.

 Unggul dalam lomba Olahraga.

 Unggul dalam disiplin.

 Unggul dalam kreatifitas keagamaaan.

 Unggul dalam kepedulian Sosial.

Misi : Untuk memenuhi tuntutan yang dituangkan dalam visi dengan berbagai indikatornya, maka misi sekolah adalah sebagai berikut :

 Mendorong dan membantu siswa untuk mengenali potensi dirinya.

 Menumbuhkan penghayatan terhadap pengajaran agama yang

dianutnya untuk menadi manusia yang beriman dan bertaqwa

(23)

 Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara maksimal demi

masa depan siswa.

 Melaksanakan 9K secara optimal dari terciptanya seklah yang

aman, tenteram dan damai.

 Berkepentingan dengan pendidikan atau stakeholder untuk ikut

(24)

BAB III

LANDASAN TEORI

3.1 Bimbingan Konseling

3.1.1 Pengertian Bimbingan

Dalam mendefinisikan istilah bimbingan, para ahli bidang bimbingan dan

konseling memberikan pengertian yang berbeda-beda. Meskipun demikian,

pengertian yang mereka sajikan memiliki satu kesamaan arti bahwa bimbingan

merupakan suatu proses pemberian bantuan.

Menurut Abu Ahmadi (1991: 1), bimbingan adalah bantuan yang

diberikan kepada individu (peserta didik) agar dengan potensi yang dimiliki

mampu mengembangkan diri secara optimal dengan jalan memahami diri,

memahami lingkungan, mengatasi hambatan guna menentukan rencana masa

depan yang lebih baik. Hal senada juga dikemukakan oleh Prayitno dan Amti

Erman (2004: 99), bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan

oleh orang yang ahli kepada seseorang atau beberapa orang individu, baik

anak-anak, remaja, atau orang dewasa; agar orang yang dibimbing dapat

mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri dengan memanfaatkan

kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan

norma-norma yang berlaku.

3.1.2 Pengertian Konseling

Konseling adalah hubungan pribadi yang dilakukan secara tatap muka

antara dua orang konselor melalui hubungan itu dengan kemampuan-kemampuan

(25)

dibantu untuk memahami diri sendiri, keadaannya sekarang, dan kemungkinan

keadaannya di masa depan yang dapat ia ciptakan dengan menggunakan potensi

yang dimilikinya, demi untuk kesejahteraan pribadi maupun masyarakat. Lebih

lanjut konseling dapat belajar bagaimana memecahkan masalah-masalah dan

menemukan kebutuhan-kebutuhan yang akan datang.

Konseling merupakan suatu hubungan profesional antara seorang

konselor yang terlatih dengan klien. Hubungan ini biasanya bersifat individual

atau seorang-seorang, meskipun kadang-kadang melibatkan lebih dari dua orang

dan dirancang untuk membantu klien memahami dan memperjelas pandangan

terhadap ruang lingkup hidupnya, sehingga dapat membuat pilihan yang

bermakna bagi dirinya.

3.1.3 Bimbingan Konseling

Dari semua pendapat di atas dapat dirumuskan dengan singkat bahwa

Bimbingan dan Konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan

melalui wawancara konseling (face to face) oleh seorang ahli (disebut konselor)

kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah (disebut konseli) yang

bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi konseli serta dapat

memanfaatkan berbagai potensi yang dimiliki dan sarana yang ada, sehingga

individu atau kelompok individu itu dapat memahami dirinya sendiri untuk

mencapai perkembangan yang optimal, mandiri serta dapat merencanakan masa

depan yang lebih baik untuk mencapai kesejahteraan hidup.

3.1.4 Tujuan diberikannya layanan Bimbingan dan Konseling

Menurut Saiful (2012), tujuan diberikannya layanan Bimbingan

(26)

16

1. Menghayati nilai-nilai agama sebagai pedoman dalam berperilaku.

2. Berperilaku atas dasar keputusan yang mempertimbangkan aspek-aspek nilai

dan berani menghadapi resiko.

3. Memiliki kemampuan mengendalikan diri (self-control) dalam

mengekspresikan emosi atau dalam memenuhi kebutuhan diri.

4. Mampu memecahkan masalah secara wajar dan objektif.

5. Memelihara nilai-nilai persahabatan dan keharmonisan dalam berinteraksi

dengan orang lain.

6. Menjunjung tinggi nilai-nilai kodrati laki-laki atau perempuan sebagai dasar

dalam kehidupan sosial.

7. Mengembangkan potensi diri melalui berbagai aktivitas yang positif.

8. Memperkaya strategi dan mencari peluang dalam berbagai tantangan

kehidupan yang semakin kompetitif.

9. Mengembangkan dan memelihara penguasaan perilaku, nilai, dan kompetensi

yang mendukung pilihan karir.

10. Meyakini nilai-nilai yg terkandung dalam pernikahan dan berkeluarga sebagai

upaya untuk menciptakan masyarakat yg bermartabat.

3.1.5 Fungsi layanan Bimbingan dan Konseling

Menurut Saiful (2012), ada beberapa macam fungsi layanan pada

Bimbingan Konseling, yaitu :

1. Fungsi pemahaman

Memahami karakteristik/potensi/tugas-tugas perkembangan Peserta didik

(27)

2. Fungsi preventif

Memberikan layanan orientasi dan informasi mengenai berbagai aspek

kehidupan yg patut dipahami peserta didik agar mereka tercegah dari masalah.

3. Fungsi pengembangan

Memberikan layanan bimbingan untuk membantu peserta didik mampu

mengembangkan potensi dirinya/tugas-tugas perkembagannya.

4. Fungsi kuratif

Membantu para peserta didik agar mereka dapat memecahkan masalah

yang dihadapinya (pribadi, sosial, belajar, atau karir).

3.1.6 Jenis – jenis Bimbingan dan Konseling

Menurut Arya (2009), terdapat beberapa jenis Bimbingan Konseling dan

memiliki beberapa tujuan dari masing-masing jenis tersebut, yaitu:

1. Bimbingan akademik

Dalam hal ini bantuan yang dapat diberikan kepada anak dalam

bimbingan pendidikan berupa informasi pendidikan, cara belajar yang efektif,

pemilihan jurusan, lanjutan sekolah, mengatasi masalah belajar, mengambangkan

kemampuan dan kesanggupan secara optimal dalam pendidikan atau membantu

agar para siswa dapat sukses dalam belajar dan mampu menyesuaikan diri

terhadap semua tuntutan sekolah. Tujuan bimbingan akademik, yaitu :

a. Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif.

b. Memiliki motivasi yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat.

c. Memiliki keterampilan belajar yang efektif.

d. Memiliki keterampilan untuk menetapkan tujuan dan perencanaan

(28)

18

e. Memiliki kesiapan mental dan kemampuan untuk menghadapi ujian.

f. Memiliki keterampilan membaca buku.

2. Bimbingan pribadi/sosial

Bimbingan pribadi merupakan batuan yang diberikan kepada siswa untuk

embangun hidup pribadinya, seperti motivasi, persepsi tentang diri, gaya hidup,

perkembangan nilai-nilai moral, agama dan sosial dalam diri, kemampuan

mengerti dan menerima diri orang lain, serta membantunya untuk memecahkan

masalah pribadi yang ditemuinya. Ketepatan bimbingan ini lebih terfokus pada

pengembangan pribadi, yaitu membantu para siswa sebagai diri untuk belajar

mengenal dirinya, belajar menerima dirinya, dan belajar menerapkan dirinya

dalam proses penyesuaian yang produktif terhadap lingkunganya. Tujuan

bimbingan pribadi, yaitu :

a. Mengamalkan nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan YME.

b. Memiliki pemahaman tentang irama kehidupan yang bersifat fluktuatif

(antara anugrah dan musibah) dan mampu meresponnya dengan positif.

c. Memiliki pemahaman dan penerimaan diri secara objektif dan konstruktif.

d. Memiliki sikap respek terhadap diri sendiri.

e. Dapat mengelola stress.

f. Mampu mengendalikan diri dari perbuatan yang diharamkan agama.

g. Memahami perasaan diri dan mampu mengekspresikannya secara wajar.

h. Memiliki kemampuan memecahkan masalah.

i. Memiliki rasa percaya diri.

(29)

3. Bimbingan karier

Bimbingan pekerjaan merupakan kegiatan bimbingan yang pertama,

yang dimulai oleh Frank Parson pada tahun 1908 di Boston, Amerika Serikat.

Departemen tenaga kerja di negara ini telah memplopori bimbingan pekerjaan

bagi kaum muda agar mereka memiliki bekal untuk terjun ke masyarakat.

Bimbingan pekerjaan telah masuk sekolah dan setiap siswa di sekolah

lanjutan tungkat pertama dan atas menerima bimbingan karir. Konsep Parson

sangat sederhana, yaitu sekedar membandingkandan mengkombinasikan antara

hasil analisis individual dan hasil analisis dunia kerja. Tujuan bimbingan karier,

yaitu :

a. Memiliki pemahaman tentang sekolah-sekolah lanjutan.

b. Memiliki pemahaman bahwa studi merupakan investasi untuk meraih masa

depan.

c. Memiliki pemahaman tentang kaitan belajar dengan bekerja.

d. Memiliki pemahaman tentang minat dan kemampuan diri yang terkait dengan

pekerjaan.

e. Memiliki kemampuan untuk membentuk identitas karir.

f. Memiliki sikap positif terhadap pekerjaan..

g. Memiliki sikap optimis dalam menghadapi masa depan.

h. Memiliki kemauan untuk meningkatkan kemampuan yang terkait dengan

pekerjaan.

3.2 Prestasi Akademik

Djamarah (2002), mendefinisikan prestasi akademik adalah hasil yang

(30)

20

sebagai hasil akhir dari aktivitas belajar. Sedangkan definisi prestasi akademik

menurut Azwar (2002), adalah bukti peningkatan atau pencapaian yang diperoleh

seorang siswa sebagai pernyataan ada tidaknya kemajuan atau keberhasilan dalam

program pendidikan.

Selanjutnya menurut Suryabrata (2006), prestasi akademik adalah hasil

belajar terakhir yang dicapai oleh siswa dalam jangka waktu tertentu, yang mana

di sekolah prestasi akademik siswa biasanya dinyatakan dalam bentuk angka atau

simbol tertentu. Kemudian dengan angka atau simbol tersebut, orang lain atau

siswa sendiri akan dapat mengetahui sejauhmana prestasi akademik yang telah

dicapai. Dengan demikian, prestasi akademik di sekolah merupakan bentuk lain

dari besarnya penguasaan bahan pelajaran yang telah dicapai siswa, dan rapor bisa

dijadikan hasil belajar terakhir dari penguasaan pelajaran tersebut.

Berdasarkan uraian dari beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan

bahwa prestasi akademik adalah hasil atau pencapaian yang diperoleh siswa dari

aktivitas belajar, yang dinyatakan dalam bentuk angka atau simbol tertentu.

Menurut Ahmadi dan Supriyono (2004), faktor-faktor yang

mempengaruhi prestasi akademik antara lain:

1. Faktor internal

a. Faktor jasmaniah (fisiologi), yang termasuk faktor ini misalnya penglihatan,

pendengaran, struktur tubuh.

b. Faktor psikologis, terdiri atas:

 Faktor intelektif yang meliputi:

1) Faktor potensial yaitu kecerdasan dan bakat.

(31)

 Faktor non-intelektif, yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu seperti sikap,

kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi, penyesuaian diri

1) Faktor kematangan fisik maupun psikis.

2) Faktor lingkungan spiritual atau keamanan.

2. Faktor eksternal

a. Faktor sosial yang terdiri atas:

1) Lingkungan keluarga

2) Lingkungan sekolah

3) Lingkungan masyarakat

4) Lingkungan kelompok

b. Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian.

c. Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar, iklim.

3.3 Pelanggaran

Pelanggaran merupakan suatu tindakan atau perilaku yang tidak

memperdulikan peraturan yang berlaku pada suatu instansi tertentu. Berbagai

macam pelanggaran yang terjadi pada sekililing kita, contohnya pelanggaran

HAM (Hak Asasi Manusia), pelanggaran lalu lintas, pelanggaran peraturan

sekolah, dan lain-lain. Pelanggaran di sekolah pada umumnya mengenai

kedisiplinan. Disiplin merupakan perasaan taat dan patuh terhadap nilai – nilai

yang dipercaya termasuk melakukan pekerjaan tertentu yang dirasakan menjadi

tanggung jawab. Kita memerlukan perilaku disiplin dimana saja seperti di rumah,

sekolah, dan masyarakat. Eldomeniko (2010), sekolah memilki tujuan dalam

(32)

22

1. Rasa hormat terhadap otoritas atau kewenangan; disiplin akan menyadarkan

setiap siswa tentang kedudukannya, baik di kelas maupun di luar kelas,

misalnya kedudukannya sebagai siswa yang harus hormat terhadap guru dan

kepala sekolah.

2. Upaya untuk menanamkan kerja sama; disiplin dalam proses belajar mengajar

dapat dijadikan sebagai upaya untuk menanamkan kerjasama, baik antara

siswa, siswa dengan guru, maupun siswa dengan lingkungannya.

3. Kebutuhan untuk berorganisasi; disiplin dapat dijadikan sebagai upaya untuk

menanamkan dalam diri setiap siswa mengenai kebutuhan berorganisasi.

4. Rasa hormat terhadap orang lain; dengan ada dan dijunjung tingginya disiplin

dalam proses belajar mengajar, setiap siswa akan tahu dan memahami tentang

hak dan kewajibannya, serta akan menghormati dan menghargai hak dan

kewajiban orang lain.

5. Kebutuhan untuk melakukan hal yang tidak menyenangkan; dalam kehidupan

selalu dijumpai hal yang menyenangkan dan yang tidak menyenangkan.

Melalui disiplin siswa dipersiapkan untuk mampu menghadapi hal-hal yang

kurang atau tidak menyenangkan dalam kehidupan pada umumnya dan dalam

proses belajar mengajar pada khususnya.

6. Memperkenalkan contoh perilaku tidak disiplin; dengan memberikan contoh

perilaku yang tidak disiplin diharapkan siswa dapat menghindarinya atau

(33)

3.4 Absensi

Absensi adalah suatu pendataan kehadiran, bagian dari pelaporan

aktifitas suatu institusi, atau komponen institusi itu sendiri yang berisi data-data

kehadiran yang disusun dan diatur sedemikian rupa sehingga mudah untuk dicari

dan dipergunakan apabila sewaktu-waktu diperlukan oleh pihak yang

berkepentingan. Terdapat banyak jenis absensi, yang membedakan

jenis-jenis absensi tersebut adalah cara penggunaannya, dan tingkat daya gunanya

Secara umum jenis-jenis absensi dapat di kelompokkan menjadi dua, yaitu;

1. Absensi manual

Absensi manual adalah cara memasukkan data kehadiran dengan cara

menggunakan pena (tanda tangan).

2. Absensi non manual (dengan menggunakan alat)

Absensi non manual adalah suatu cara memasukkan data kehadiran

dengan menggunakan sistem terkomputerisasi, bisa menggunakan kartu dengan

barcode, finger print ataupun dengan memasukkan nomer induk dan sebagainya.

Pengelolaan absensi dengan memanfaatkan kelebihan teknologi

informasi adalah:

a. Absensi dapat dilakukan dengan lebih mudah dan cepat

b. Informasi hasil pencarian yang disajikan lebih lengkap

c. Hubungan antar bagian divisi (Pencarian data kehadiran dari satu divisi ke

divisi lain)

d. Mempermudah dalam melakukan Entry dan Update data

e. Memudahkan pembuatan laporan dan rekapitulasi

(34)

24

Dengan demikian sistem yang terkomputerisasi akan mempermudah kerja

bagian kepegawaian, serta meningkatkan kualitas pelayanan dan kinerja dari

sekolah.

3.5 Data Siswa

3.5.1 Data

Raga (2010), data adalah catatan atas kumpulan fakta. Data merupakan

bentuk jamak dari datum, berasal dari bahasa Latin yang berarti “sesuatu yang

diberikan”. Dalam penggunaan sehari-hari data berarti suatu pernyataan yang

diterima secara apa adanya. Pernyataan ini adalah hasil pengukuran atau

pengamatan suatu variabel yang bentuknya dapat berupa angka, kata-kata, atau

citra.

Dalam keilmuan (ilmiah), fakta dikumpulkan untuk menjadi data. Data

kemudian diolah sehingga dapat diutarakan secara jelas dan tepat sehingga dapat

dimengerti oleh orang lain yang tidak langsung mengalaminya sendiri, hal ini

dinamakan deskripsi. Pemilahan banyak data sesuai dengan persamaan atau

perbedaan yang dikandungnya dinamakan klasifikasi.

3.5.2 Siswa

Menurut Srikandi (2012), siswa adalah komponen masukan dalam sistem

pendidikan, yang selanjutnya diproses dalam proses pendidikan, sehingga menjadi

manusia yang berkualitas sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Sebagai suatu

komponen pendidikan, siswa dapat ditinjau dari berbagai pendekatan, antara lain:

(35)

Secara umum siswa adalah anggota masyarakat yang berusaha

mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran pada jalur pendidikan

baik pendidikan formal maupun pendidikan nonformal, pada jenjang pendidikan

dan jenis pendidikan tertentu.

1. Pendekatan sosial, siswa adalah anggota masyarakat yang sedang disiapkan

untuk menjadi anggota masyarakat yang lebih baik. Sebagai anggota

masyarakat, dia berada dalam lingkungan keluarga, masyarakat sekitarnya, dan

masyarakat yang lebih luas. siswa perlu disiapkan agar pada waktunya mampu

melaksanakan perannya dalam dunia kerja dan dapat menyesuaikan diri dari

masyarakat. Kehidupan bermasyarakat itu dimulai dari lingkungan keluarga

dan dilanjutkan di dalam lingkungan masyarakat sekolah. Dalam konteks

inilah, siswa melakukan interaksi dengan rekan sesamanya, guru-guru, dan

masyarakat yang berhubungan dengan sekolah. Dalam situasi inilah nilai-nilai

social yang terbaik dapat ditanamkan secara bertahap melalui proses

pembelajaran dan pengalaman langsung.

2. Pendekatan Psikologis, siswa adalah suatu organisme yang sedang tumbuh dan

berkembang. siswa memiliki berbagai potensi manusiawi, seperti: bakat, inat,

kebutuhan, social-emosional-personal, dan kemampuan jasmaniah.

Potensi-potensi itu perlu dikembangkan melalui proses pendidikan dan pembelajaran di

sekolah, sehingga terjadi perkembangan secara menyeluruh menjadi manusia

seutuhnya. Perkembangan menggambarkan perubahan kualitas dan abilitas

dalam diri seseorang, yakni adanya perubahan dalam struktur, kapasitas,

(36)

26

perkembangan intelegensi, sosial, emosional, spiritual, yang saling

berhubungan satu dengan lainnya.

3. Pendekatan edukatif/paedagogis, pendekatan pendidikan menempatkan siswa

sebagai unsur penting, yang memiliki hak dan kewajiban dalam rangka sistem

pendidikan menyeluruh dan terpadu.

3.5.3 Data Siswa

Dari semua pendapat di atas dapat dirumuskan dengan singkat bahwa

Data Siswa adalah catatan atas kumpulan fakta tentang anggota masyarakat yang

berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran pada jalur

pendidikan baik pendidikan formal maupun pendidikan nonformal, pada jenjang

pendidikan dan jenis pendidikan tertentu.

3.6 Visual Basic 2005

Arief Ramadhan (2007), Visual Basic 2005 merupakan salah satu

aplikasi pemrograman visual yang dibuat oleh Microsoft. Visual Basic 2005

merupakan bagian dari sebuah suite aplikasi pemrograman bernama Visual Studio

2005. Suite aplikasi ini adalah suite aplikasi paling mutakhir yang dibuat oleh

Microsoft dan sudah menggunakan .NET Framework terbaru yaitu .NET

Framework 2.0.

Visual Basic menggunakan pendekatan Graphical User Interface (GUI)

yang lebih nyaman dan lebih mudah digunakan oleh pengguna. Banyak sekali

kelebihan yang dimiliki oleh Visual Basic 2005 dibandingkan versi terdahulunya,

misalnya ADO.NET 2.0, fasilitas ClickOnce, serta penambahan berbagai kontrol

(37)

sudah sangat mendukung konsep pemrograman berorientasi objek (Objeck

Oriented Programming). Dalam Visual Basic 2005 akan dikenal konsep objek,

kelas (class), pewarisan (inheritance), name space dan lain-lain.

3.7 Database

Database adalah sekumpulan objek di dalam sistem yang berfungsi

menyimpan data. Objek-ojeknya antara lain tabel, stored procedure, view, trigger

dan lain-lain. Dahulu database merupakan file misalnya mhs.dbf, peg.dbf yang

berisi sebuah tabel. Di dalam tabel itu terdapat kolom-kolom yang berhubungan

misalnya NPM, Nama, Alamat, TglLhr dan sebagainya. Setiap tabel biasanya

memiliki indeks yang digunakan untuk mempercepat pengaksesan data dan

merupakan sebuah file yang terpisah.

Perincian objek-objek dalam sebuah database ialah :

 Tabel yaitu objek yang berisi kolom, tipe-tipe data, dan data yang tersimpan.

 Kolom yaitu sebuah tabel berisi kolom-kolom untuk menampung data.

Kolom memiliki sebuah tipe dan nama yang unik.

 Tipe data yaitu sebuah kolom memiliki sebuah tipe data. Tipe-tipe yang dapat

dipilih adalah karakter, numerik, tanggal, boolean dan lain-lain.

 Primary Key menjamin setiap baris data unik dan dapat dibedakan dari data

yang lain.

 Foreign Key adalah kolom-kolom yang mengacu pada kunci utama atau

konstrain unik pada tabel lain.

 Konstrain adalah mekanisme intergasi data yang berbasis server dan

(38)

28

 View adalah query yang memakai beberapa tabel dan disimpan di dalam

database. View dapat memilih beberapa kolom dari sebuah tabel atau

menghubungkan beberapa tabel.

3.8 Microsoft SQL Server 2005

Microsoft SQL Server 2005 ialah perangkat lunak Relational Database

Management System (RDBMS) yang handal. Didesain untuk mendukung proses

transaksi yang besar seperti online order entry, inventory, akuntansi atau

manufaktur. SQL Server 2005 dapat dijalankan pada Windows 2000 Pro SP2,

Windows 2000 Server SP4, Windows XP Professional SP2, Windows 2003

Server SP1, atau Windows 7. SQL Server 2005 membutuhkan Windows installer

3.1 yang dapat diperoleh pada saat instalasi Visual Studio 2005. SQL Server 2005

memiliki fasilitas tambahan yang menyebabkan memiliki kemampuan penuh

dalam e-Commerce, antara lain reporting dan analysis services.

3.9 Pengertian Komputer

Istilah komputer berasal dari bahasa latin “Computer” yang berarti

menghitung (to compute atau reckon). Komputer adalah suatu perangkat

elektronika yang berkerja secara terintegrasi dan terkoordinasi yang dapat

meneriman input, mengolah dengan prosedur tertentu, mengingat (baik masukan

maupun hasil proses) serta menampilkan hasil proses tersebut (Sutedjo, 2003).

(39)

Gambar 3.1 Cara kerja komputer

Sumber: http://angelscen.blogspot.com/2010/09/apa-itu-delphi_28.html

3.10 System Flow

System flow atau bagan alir sistem merupakan bagan yang menunjukkan

arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. System flow menunjukkan

urutan-urutan dari prosedur yang ada di dalam sistem dan menunjukkan apa yang

dikerjakan sistem. Simbol-simbol yang digunakan dalam system flow ditunjukkan

pada gambar 3.2.

Gambar 3.2 Simbol-simbol dari System Flow

(40)

30

1. Simbol dokumen

Menunjukkan dokumen input dan output baik untuk proses manual atau

komputer.

2. Simbol kegiatan manual

Menunjukkan pekerjaan manual.

3. Simbol simpanan offline

Menunjukkan file non-komputer yang diarsip.

4. Simbol proses

Menunjukkan kegiatan proses dari operasi program komputer.

5. Simbol database

Menunjukkan tempat untuk menyimpan data hasil operasi komputer.

6. Simbol garis alir

Menunjukkan arus dari proses.

7. Simbol penghubung

Menunjukkan penghubung ke halaman yang masih sama atau ke halaman

lain.

3.11 Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram merupakan transfer data dari alat storage luar

melalui unit pemroses dan memori, serta keluar ke storage luar. Data Flow

Diagram (DFD), penganalisis sistem dapat merepresentasi proses-proses data di

dalam suatu organisasi. Pendekatan aliran data menekankan logika yang

(41)

(empat) kelebihan utama melalui penjelasan naratif mengenai cara data-data

berpindah disepanjang sistem, yaitu:

1. Kebebasan dari menjalankan implementasi teknis sistem yang terlalu dini.

2. Pemahaman lebih jauh mengenai keterkaitan satu sama lain dalam sistem dan

subsistem.

3. Mengkomunikasikan pengetahuan sistem yang ada dengan pengguna melalui

diagram aliran data.

4. Menganalisis sistem yang diajukan untuk menentukan apakah data-data dan

proses yang diperlukan sudah ditetapkan.

DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah

ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa

mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir. DFD

merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang

terstruktur dan dapat mengembangkan arus data di dalam sistem dengan

terstruktur dan jelas.

Context Diagram merupakan langkah pertama dalam pembuatan DFD.

Pada context diagram dijelaskan sistem apa yang dibuat dan eksternal entity apa

saja yang terlibat. Dalam context diagram harus ada arus data yang masuk dan

arus data yang keluar.

3.12 .NET

Dalam pengembangan suatu sistem informasi, tentunya membutuhkan

(42)

32

pemrograman yang sekarang dipakai adalah keluarga Microsoft Visual Studio

2005 yang menggunakan teknologi .NET

.NET framework adalah suatu platform baru di dalam pemrograman untuk

lingkungan yang terdistribusi luas (internet). Istilah .NET sering diasosiasikan

dengan proses yang berjalan pada platform .NET.

3.13 .Net Framwork

Microsoft .NET Framework adalah produk software yang merupakan inti

dari .NET teknologi. Produk ini bekerja secara terintegrasi dengan produk

Microsoft lainnya, misalnya IIS. Ia terdiri dari beberapa modul seperti salah satu

contohnya adalah ASP .NET. Inilah yang digunakan untuk mengembangkan

(43)

BAB IV

PERANCANGAN SISTEM

4.1 Analisa Sistem

Dalam pengembangan teknologi informasi ini dibutuhkan analisa dan perancangan sistem pengolah data. Sistem pengolah data tersebut diharapkan mampu mempengaruhi proses pencatatan data pribadi siswa dan pencatatan histori siswa.

Sistem yang diperlukan oleh SMA Negeri 3 Sidoarjo adalah sebuah sistem yang dapat menangani dan memenuhi semua proses yang ada secara terkomputerisasi sehingga setiap kebutuhan akan informasi dapat dilakukan secara cepat, tepat, dan akurat. Sistem Informasi Monitoring Siswa pada Bimbingan Konseling SMA Negeri 3 Sidoarjo diharapkan dapat membantu pihak bimbingan konseling dalam proses:

 Mencatat dan mencari data pribadi siwa.

 Mencatat dan mengolah data histori siswa yang terdiri dari data pelanggaran siswa, data prestasi siswa, dan data absensi siswa.

(44)

34

4.2 Perancangan Sistem

Perancangan sistem dimaksudkan untuk membantu menyelesaikan masalah pada sistem yang sedang berjalan saat ini sehingga dapat menjadi lebih baik dengan adanya sistem terkomputerisasi. Dalam merancang sistem yang baik, harus melalui tahap-tahap perancangan sistem. Tahap-tahap perancangan sistem meliputi: pembuatan alur sistem aplikasi Doc Flow (Document Flow), Sys Flow (System Flow), DFD (Contex diagram, level 0 & level 1), ERD (Entity Relasionship Diagram) yaitu CDM (Conceptual Data Model) dan PDM (Physical

Data Model).

4.2.1 Document Flow

Document flow merupakan gambaran aliran dari data dan informasi antar

bagian yang bertanggung jawab dalam suatu organisasi atau perusahaan. Menunjukkan pergerakan dokumen dari awal dibuat, pendistribusiannya, sampai akhirnya tidak digunakan lagi dan semua yang terjadi selama dokumen tersebut mengikuti aliran sistem. Proses ini meliputi pengisian data pribadi siswa, pelanggaran siswa, prestasi siswa, dan absensi siswa.

A. DocumentFlow Pengisian Data Pribadi Siswa

Document flow pengisian data siswa dimulai oleh siswa mengisi form

(45)

Gambar 4.1 Document Flow Pengisian Data Pribadi Siswa

B. DocumentFlow Pengisian Pelanggaran Siswa

Document flow pengisian pelanggaran siswa dimulai oleh bagian Tata

(46)

36

(47)

C. DocumentFlow Pengisian Prestasi Siswa

Document flow pengisian prestasi siswa dimulai dari Wali Kelas atau

bagian sekolah yang memberikan laporan catatan prestasi siswa kepada guru BK yang selanjutnya akan dicatat oleh guru BK kedalam buku induk catatan prestasi siswa. Sehingga nantinya akan digunakan untuk merekomendasikan catatan prestasi siswa tersebut kepada perguruan tinggi yang difavoritkan. Document Flow Pengisian prestasi siswa dapat dilihat pada gambar 4.3.

(48)

38

D. DocumentFlow Pengisian Absensi Siswa

Document flow pengisian absensi siswa dimulai dari Sekretaris Kelas

yang telah mengisi buku absensi siswa. Kemudian memberikan laporan siswa yang tidak masuk kepada guru BK. Guru BK akan mecatat keterangan absensi siswa dalam buku induk absensi. Document Flow Pengisian absensi siswa dapat dilihat pada gambar 4.4.

Gambar 4.4 Document Flow Pengisian Absensi Siswa

4.2.2 System Flow

System flow terkomputerisasi merupakan gambaran dari sistem yang akan

(49)

A. System Flow Pengisian Data Pribadi Siswa

System flow pengisian data pribadi siswa dilakukan oleh guru BK

berdasarkan data pribadi siswa yang telah ada pada buku induk data pribadi siswa. Data pribadi siswa tersebut akan disimpan kedalam database yang ada pada sistem. System Flow Pengisian data pribadi siswa dapat dilihat pada gambar 4.5.

Gambar 4.5 System Flow Pengisian Data Pribadi Siswa

B. System Flow Pengisian Histori Siswa (Absensi, Pelanggaran dan Prestasi)

System flow pengisian histori siswa dilakukan oleh guru BK berdasarkan

(50)

40

Gambar 4.6 System Flow Pengisian Histori Siswa

C. System Flow Pencarian Data Pribadi Siswa

System flow pencarian data pribadi siswa dilakukan oleh guru BK

(51)

Gambar 4.7 System Flow Pencarian Data Pribadi Siswa

D. System Flow Pencarian Histori Siswa (Absensi, Pelanggaran dan Prestasi)

System flow pencarian histori siswa dilakukan oleh guru BK dengan

(52)

42

Gambar 4.8 System Flow Pencarian Histori Siswa

4.2.3 Diagram Berjenjang HIPO

(53)

Gambar 4.9 Diagram Berjenjang Sistem Informasi Monitoring

4.2.4 Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagaram adalah suatu model logika data atau proses yang

(54)

44

a) Context Diagram

Context diagram dari sistem informasi monitoring data siswa

menggambarkan proses secara umum yang terjadi pada Bimbingan Konseling SMA Negeri 3 Sidoarjo. Pada context diagram tersebut melibatkan 2 (dua) entity, yaitu Bimbingan Konseling dan Wali Kelas. Dapat dilihat pada gambar 4.10.

Info Kelas

Gambar 4.10 Context Diagram Sirkulasi BK b) DFD Level 0

(55)

Data Siswa

Gambar 4.11 DFD Level 0 c) DFD Level 1 (Proses Identitas)

(56)

46

Gambar 4.12 DFD Level 1 (Proses Identitas) d) DFD Level 1 (Proses Histori Siswa)

(57)

Histori Siswa

Gambar 4.13 DFD Level 1 (Proses Histori Siswa)

4.2.5 ERD (Entity Relationship Diagram)

Entity Relationship Diagram merupakan gambaran struktur database dari

sistem informasi perpustakaan yang telah dikembangkan. ERD dibagi menjadi dua, yaitu CDM (Conceptual Data Model) atau secara logik dan PDM (Physical Data Model) atau secara fisik.

A. Conceptual Data Model

(58)

48

Gambar 4.14 Conceptual Data Model

B. Physical Data Model

PDM telah menunjukan adanya relasi antar tabel. Berikut gambar physical data model pada gambar 4.15.

NIP = NIP

(59)

4.2.6 Struktur Tabel

Struktur tabel pada sistem informasi monitoring siswa pada Bimbingan Konseling SMA Negeri 3 Sidoarjo adalah sebagai berikut:

A. Tabel Data Siswa

Nama Tabel : Master Data_Siswa Primary Key : NIS

Foreign Key :PRESTASI(ID_PRESTASI),

PELANGGARAN(ID_PELANGGARAN), ABSENSI(ID_ABSEN)

Fungsi : Tabel untuk memasukan data pribadi siswa. Tabel 4.1. Struktur Tabel Data Siswa

FIELD TYPE NULL DEFAULT

NIS VARCHAR(20)

NAMA_SISWA VARCHAR(100) NULL

ALAMAT VARCHAR(100) NULL

TEMPAT VARCHAR(50) NULL

TGL_LHR VARCHAR(100) NULL

JNS_KEL VARCHAR(20) NULL

AGAMA VARCHAR(20) NULL

ANK_KE VARCHAR(50) NULL

STS_KEL VARCHAR(50) NULL

TLP_SISWA VARCHAR(50) NULL

NM_AYAH VARCHAR(50) NULL

NM_IBU VARCHAR(100) NULL

ALMAT_ORTU VARCHAR(100) NULL

TLP_ORTU VARCHAR(50) NULL

(60)

50

PK_IBU VARCHAR(100) NULL

NM_WALI VARCHAR(100) NULL

TLP_WALI VARCHAR(20) NULL

ALMAT_WALI VARCHAR(50) NULL

PK_WALI VARCHAR(50) NULL

KELAS VARCHAR(10) NULL

TGL_TERIMA VARCHAR(20) NULL

SEMESTER VARCHAR(50) NULL

NM_SKLH VARCHAR(100) NULL

ALMAT_SKLH VARCHAR(100) NULL

THN_IJZH VARCHAR(50) NULL

NO_IJZH VARCHAR(50) NULL

THN_SKHU VARCHAR(10) NULL

NO_SKHU VARCHAR(50) NULL

B. Tabel Pegawai BK

Nama Tabel : Master PEGAWAI Primary Key : NIP

Foreign Key :

Fungsi :Tabel untuk memasukan identitas pegawai yang menggunakan aplikasi.

Tabel 4.2. Struktur Tabel Pegawai BK

FIELD TYPE NULL DEFAULT

NIP VARCHAR(50)

NAMA_PEGAWAI VARCHAR(100) NULL

ALMAT VARCHAR(100) NULL

(61)

JABATAN VARCHAR(50) NULL

PASSWORD VARCHAR(10) NULL

C. Tabel Prestasi Siswa

Nama Tabel : Master PRESTASI Primary Key : ID_PRESTASI

Foreign Key : PRESTASI (ID_PRESTASI), DATA_SISWA(NIS) Fungsi : Tabel untuk memasukan data prestasi siswa.

Tabel 4.3. Struktur Tabel Prestasi Siswa

FIELD TYPE NULL DEFAULT

ID_PRESTASI INT

NIS VARCHAR(20) NULL

KEGIATAN VARCHAR(100) NULL

TGL_PRES VARCHAR(50) NULL

JUMLAH_PRES INT NULL

KATEGORI VARCHAR(100) NULL

RANGKING VARCHAR(50) NULL

TINGKAT VARCHAR(50) NULL

KETERANGAN VARCHAR(50) NULL

D. Tabel Pelanggaran Siswa

Nama Tabel : Master PELANGGARAN Primary Key : ID_PRESTASI

Foreign Ke :PELANGGARAN(ID_PELANGGARAN), DATA_SISWA(NIS)

(62)

52

Tabel 4.4. Struktur Tabel Pelanggaran Siswa

FIELD TYPE NULL DEFAULT

ID_PELANGGARAN INT

NIS VARCHAR(20) NULL

CAT_PELANG VARCHAR(100) NULL

TGL_PELANG VARCHAR(50) NULL

JUMLAH_PELANG INT NULL

SOLUSI VARCHAR(100) NULL

SANKSI VARCHAR(100) NULL

E. Tabel Absensi Siswa

Nama Tabel : Master ABSENSI Primary Key : ID_ABSEN

Foreign Key : ABSENSI(ID_ABSEN), DATA_SISWA(NIS) Fungsi : Tabel untuk memasukan data absensi siswa.

Tabel 4.5. Struktur Tabel Absensi Siswa

FIELD TYPE NULL DEFAULT

ID_ABSEN INT

NIS VARCHAR(20) NULL

TGL_ABSEN DATETIME NULL

STATUS VARCHAR(50) NULL

4.2.7 Desain I/O (Input/Output)

Desain input/output Sistem Informasi Monitoring Siswa Pada Bimbingan Konseling SMA Negeri 3 Sidoarjo adalah sebagai berikut:

(63)

Form log in digunakan oleh petugas untuk masuk ke dalam aplikasi sistem informasi monitoring. Pada form akan diberikan atas hak akses kepada guru BK sehingga tidak sembarang orang bisa masuk dan mengakses data-data yang ada pada sistem. Bisa dilihat pada gambar 4.16.

Gambar 4.16 Desain Form Log in b. Desain Form Utama

Form ini adalah form yang akan muncul pertama kali setelah guru BK selesai melakukan proses login. Pada form ini terdapat beberapa menu yaitu, Menu Home, Master, Transaksi, Informasi, Laporan dan Help. Seperti pada gambar 4.17.

(64)

54

c. Desain Form Pegawai

Form ini berfungsi untuk memasukkan identitas dan password pegawai yang berwenang dalam menggunakan sistem monitoring. Dan juga untuk mengubah serta menghapus nama pegawai yang bersangkutan. Seperti pada gambar 4.18.

Gambar 4.18 Desain Form Pegawai

d. Desain Form Data Pribadi Siswa

(65)

Gambar 4.19 Desain Form Data Pribadi Siswa e. Desain Form Prestasi Siswa

Form ini berfungsi untuk memasukkan prestasi siswa, mengubah prestasi siswa yang telah dimasukkan, serta terdapat fungsi yang dapat melihat semua daftar prestasi siswa yang telah dimasukkan. Di dalam form ini tidak terdapat fungsi hapus. Seperti pada gambar 4.20.

(66)

56

f. Desain Form Pelanggaran Siswa

Form ini berfungsi untuk memasukkan data siswa yang memiliki pelanggaran, mengubah pelanggaran siswa yang telah dimasukkan, serta terdapat fungsi yang dapat melihat semua daftar pelanggaran siswa yang telah dimasukkan. Di dalam form ini tidak terdapat fungsi hapus. Seperti pada gambar 4.21.

Gambar 4.21 Desain Form Pelanggaran Siswa

g. Desain Form Absensi Siswa

(67)

Gambar 4.22 Desain Form Absensi Siswa h. Desain Form Daftar Perkelas

Form ini berfungsi untuk melihat seluruh nama dan nomer induk siswa dari tiap kelas yang telah dimasukkan. Seperti pada gambar 4.23.

(68)

58

i. Desain Form Identitas Siswa

Form ini berfungsi untuk melihat identitas siswa yang telah dimasukkan dari form Data Pribadi Siswa serta mencetak identitas siswa yang diinginkan. Seperti pada gambar 4.24.

Gambar 4.24 Desain Form Identitas Siswa

j. Desain Form Identitas Siswa

(69)

HistorisSiswa

ALAMAT NAMA_SISWA

NIS TEMPAT TGL_LHR JNS_KEL AGAMA ANK_KE STS_KEL ....

Tahun

KELAS NAMA_SISWA

NIS CAT_PRES TGL_PRES ANGGOTA JPMLAH_PRES ID_PRESTASI

KELAS NAMA_SISWA

NIS CAT_PELANG SOLPSI SANKSI ...

NIM : Cari

Gambar 4.25 Desain Form Histori Siswa

4.3 Implementasi Sistem

(70)

60

4.3.1 Kebutuhan Sistem

Sistem yang digunakan untuk menjalankan aplikasi ini terdiri dari

hardware dan software pendukung. Adapun hardware dan software pendukung

yang digunakan adalah sebagai berikut: Spesifikasi hardware pendukung terdiri dari:

1. 512 MB RAM (RECOMMENDED) atau lebih tinggi

2. Free Space Harddisk (Kekosongan Harddisk) minimal 500 MB

Spesifikasi software pendukung terdiri dari:

1. Windows 7, XP (RECOMMENDED) 2. SQL Server 2005 Express Edition 3. Crystal Report 10

4.3.2 Cara Instalasi

Berikut ini adalah cara instalasi aplikasi yang terdapat dalam CD: 1. Pertama instal Crystal Report 10.

2. Lalu instal SQL Server 2005 Express.

3. Masukan CD instalasi program. Buka drive CD ROM lalu klik dua kali file setup.exe lalu klik tombol “install”.

(71)

5. Klik connect untuk masuk ke dalam aplikasi SQL Server. Setelah Login klik kanan pada folder database pilih attach, selanjutnya akan muncul kotak dialog attach database. Lalu klik tombol “add”.

6. Selanjutnya cari file sman3.mdf yang berada di drive CD ROM pada folder database. Kemudian klik “OK”.

7. Klik “OK” sekali lagi untuk proses attach database sman3.

8. Apabila berhasil akan tampak seperti gambar dibawah ini. Perhatikan gambar 4.26.

Gambar 4.26 Database berhasil di attach

9. Setelah semua langkah telah dilakukan, aplikasi sistem informasi monitoring siap digunakan. Caranya, klik menu start > all program > Sistem informasi monitoring atau silahkan klik pada ikon sistem informasi monitoring yang

(72)

62

4.3.3 Petunjuk penggunaan program

Tahap ini adalah langkah-langkah cara penggunaan program Sistem Informasi Monitoring. Berikut sub-sub pembahasan pemakaian program:

1. Form Log in

Gambar 4.27 Form Log in

Log in merupakan syarat untuk dapat menggunakan program secara

keseluruhan dan yang menggunakan aplikasi ini adalah guru BK atau yang diberikan wewenang untuk memasukan data kedalam aplikasi. Pada menu log in ini ada dua data yang harus dimasukkan, yaitu NIP (Nomer Induk Pegawai) dan Password.

a. NIP : NIP (Nomer Induk Pegawai) yang merupakan pengguna yang sudah terdaftar pada database dan diberi wewenang untuk menggunakan aplikasi ini.

b. Password : Kata sandi atau kode khusus yang merupakan syarat yang harus

(73)

User harus memasukan NIP dan Password yang telah tersedia. Apabila salah memasukkannya maka sistem akan menampilkan pesan bahwa NIP atau Password yang dimasukkan salah.

Gambar 4.28 Pesan Kesalahan Log in 2. Form Menu Utama

Gambar 4.29 Form Menu Utama

(74)

64

3. Form Master Pegawai BK

Gambar 4.30 Master Pegawai BK

Fungsi form ini untuk mengisi data pegawai BK yang menggunakan aplikasi ini. NIP dan Password yang ada pada Field nantinya akan digunakan pada form Log in untuk masuk ke aplikasi.

4. Form Master Data Siswa

(75)

Fungsi form ini untuk mengisi data pribadi siswa lengkap. Selain mengisi, didalam form ini pengguna juga dapat mengubah dan menghapus data siswa. Terdapat field pencarian data siswa, sehingga memudahkan pengguna untuk mencari siswa-siswa tertentu yang diinginkan.

5. Form Master Prestasi Siswa

Gambar 4.32 Master Prestasi Siswa

(76)

66

6. Form Master Pelanggaran Siswa

Gambar 4.33 Master Pelanggaran Siswa

Fungsi form ini untuk memasukkan data pelanggaran siswa. Di dalamnya terdapat tanggal pelanggaran yang dilakukan, solusi, sanksi dan jumlah pelanggaran tiap siswa. Pengguna dapat mengubah data pelanggaran siswa serta dapat melihat daftar seluruh pelanggaran siswa.

7. Form Transaksi Absensi Siswa

(77)

Fungsi form ini untuk mengisi keterangan absensi siswa yang tidak masuk. Di dalamnya terdapat jenis keterangan absensi, tanggal, dan jumlah keterangan absensi yang dilakukan tiap siswa. Pengguna dapat mengubah dan melihat daftar semua absensi siswa.

8. Form Daftar Perkelas

Gambar 4.35 Informasi Kelas Siswa

Fungsi form ini untuk membantu pengguna dalam mencari nama dan nomer induk siswa pada tiap-tiap kelas.

9. Form Identitas

Gambar 4.36 Form Identitas Siswa

(78)

68

10. Form Histori Siswa

Gambar 4.37 Form Histori Siswa

Fungsi form ini untuk membantu pengguna melihat seluruh histori siswa (prestasi, pelanggaran, dan absensi siswa) yang telah dimasukkan pada masing-masing master. Di dalam form ini pengguna dapat mencetak hasil yang telah dimasukkan pada masing-masing master dan transaksi. Pada absensi, akan menampilkan jumlah absensi pada tiap bulan dengan periode tahun tertentu.

11. Laporan Identitas Siswa

Gambar 4.38 Laporan Identitas Siswa

(79)

12. Laporan Absensi Siswa

Gambar 4.39 Laporan Absensi Siswa

Ini merupakan bentuk laporan Absensi Siswa setelah memilih menu Print pada form Histori Siswa.

13. Laporan Prestasi Siswa

Gambar 4.40 Laporan Prestasi Siswa

(80)

70

14. Laporan Pelanggaran Siswa

Gambar 4.41 Laporan Pelanggaran Siswa

Ini merupakan bentuk laporan Pelanggaran Siswa setelah memilih menu Print pada form Histori Siswa.

4.4 Evaluasi uji coba sistem

(81)

Hasil uji coba program :

1. Log in

Gambar 4.42 Hasil Uji Coba Log in

2. Memasukkan data pribadi siswa lengkap

(82)

72

3. Memasukkan prestasi siswa

Gambar 4.44 Hasil Uji Coba Input Prestasi Siswa

4. Memasukkan pelanggaran siswa

(83)

5. Memasukkan absensi siswa

Gambar 4.46 Hasil Uji Coba Input Absensi Siswa

6. Menampilkan identitas siswa

(84)

74

7. Menampilkan histori siswa

(85)

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut:

a) Pengembangan sistem yang dilakukan berdasarkan proses bisnis yang ada di

Bimbingan Koneseling SMA Negeri 3 Sidoarjo ke dalam sebuah sistem

informasi monitoring siswa membantu guru BK dalam hal mengolah, mengisi

dan mencari data pribadi siswa beserta histori siswa (pelanggaran siswa,

prestasi siswa, dan absensi siswa.

b) Laporan-laporan yang dihasilkan oleh sistem informasi monitoring siswa ini

dapat membantu manajemen untuk melengkapi berkas-berkas yang

dibutuhkan, seperti laporan laporan data pribadi siswa, laporan prestasi siswa,

laporan pelanggaran siswa dan laporan absensi siswa.

5.2 Saran

Dalam pengembangan Sistem Informasi Monitoring ini, dapat diajukan

beberapa saran sebagai berikut :

a) Penambahan fitur untuk backup dan import database ke dalam Sistem

Monitoring Siswa.

b) Penambahan fitur yang menggunakan komputer lebih dari satu agar

(86)

76

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, A dan Supriyono, W, 2004, Psikologi Belajar, Jakarta: PT Rineka Cipta.

Ahmadi, Abu, 1991, Psikologi Sosial, Jakarta: PT Rineka Cipta.

Azwar, S, 2002, Tes prestasi: Fungsi pengembangan pengukuran prestasi belajar, Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.

Djamarah, S.B, 2002, Psikologi Belajar, Jakarta: PT Rineka Cipta.

Eldomeniko, 2010, Peraturan Sekolah : Disiplin, Ketertiban, Pelanggaran dan

Hukuman,

<http://eldomenico.wordpress.com/2010/05/25/peraturan-sekolah-disiplin-ketertiban-pelanggaran-dan-hukuman/>, [Diunduh 16 Maret 2012].

Prayitno dan Erman, Amti, 2004, Dasar-Dasar Bimbingan Konseling, Jakarta: PT Rineka Cipta.

Purwanto Edi, 2009, Keamanan Sistem Informasi, <http://edipurwanto1988. blogspot.com/2009/06/keamanan-sistem-informasi-absensi.html>,

[Diunduh 24 Maret 2012].

Putrodjoyo, Gunawan, 1994, Kamus Komputer Masa Kini, Jakarta: PT Gramedia.

Raga, 2010, Definisi Data dan Informasi, <http://blog.its.ac.id/

raganavalarchitect/definisi-data-dan-informasi/>, [Diunduh 24 Maret 2012].

Ramadhan, Arief, 2007, 36 Jam Belajar Komputerm Visual Basic 2005, Bogor:

PT Elex Media Komputindo.

Saiful, 2012, Pengertian Fungsi Tujuan dan Macam-Macam Bimbingan

Konseling, < http://www.tokoblog.net/2012/01/ pengertian-fungsi-tujuan-dan-macam.html>, [Diunduh 24 Maret 2012].

Srikandi, 2012, Pengertian Siswa, <http://www.forumkami.net/pendidikan/ 214469-pengertian-siswa.html>, [Diunduh 24 Maret 2012].

Suryabrata, 2006, Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Sutedjo Budi D. O, 2003, Konsep & Perancangan Jaringan komputer, Yogyakarta: Andi.

Gambar

Gambar 3.1 Cara kerja komputer
Gambar 4.5 System Flow Pengisian Data Pribadi Siswa
Gambar 4.6 System Flow Pengisian Histori Siswa
Gambar 4.7 System Flow Pencarian Data Pribadi Siswa
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dengan ini diberitahukan kepada seluruh peserta lelang untuk Paket Pekerjaan Peningkatan Jalan Kabupaten Ruas (No) : Sei Kacil-Kapuh Padang (255) Kecamatan Simpur

Akhir kata terima kasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga

Hal ini ditunjukkan dari hasil data, yang menunjukkan bahwa Suku bunga kredit dan NPL atau kredit bermasalah sangat mempengaruhi kinerja perbankan menjadi

Pilihlah jawaban di bawah ini dengan jujur sesuai dengan keadaan yang kamu alami dan rasakan, gunadiperoleh keterangan yang sesuai dan benar1. Kejujuran dalam menjawab

Activity Diagram untuk Chatting Pada activity menu untuk melihat lokasi, orang tua membuka menu lokasi aplikasi akan menampilkan lokasi dan orang tua dapat melihat lokasi

Manfaat yang diperoleh dari penelitian tugas akhir ini adalah dengan didapatkannya tipe dan ukuran kapal keruk yang sesuai untuk pelabuhan Tanjung Emas Semarang,

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan multimedia pembelajaran interaktif penginderaan jauh berpengaruh terhadap hasil belajar, dimana hasil yang diperoleh

membimbing peserta didik SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK, atau yang sederajat untuk mencari, mengolah, menyimpan, menyajikan, serta menyebarkan data dan informasi