SISTEM INFORMASI MONITORING SISWA PADA
BIMBINGAN KONSELING SMA NEGERI 3 SIDOARJO
Oleh :
MUCHAMMAD ARIEF WAHYUDI 08.41010.0382
SEKOLAH TINGGI
MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA
v ABSTRAKSI
Bimbingan Konseling SMA Negeri 3 Sidoarjo adalah salah satu dari beberapa bimbingan konseling yang ada di setiap sekolah. Bimbingan konseling memberikan bantuan untuk peserta didik baik individu atau kelompok agar mandiri dan berkembang secara optimal dalam hubungan pribadi, sosial, belajar, karir dengan melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung atas dasar norma-norma yang berlaku. Beberapa tugas diantaranya adalah pencatatan data pribadi siswa, pencatatan absensi siswa, pencatatan pelanggaran siswa dan pencatatan prestasi siswa.
Masalah yang terjadi adalah guru bimbingan konseling kesulitan mencari data siswa atau pun histori siswa apabila data tersebut dibutuhkan. Begitu juga apabila guru bimbingan konseling akan memberikan laporan mengenai siswa, laporan tersebut tidak dapat cepat diberikan karena data harus ditulis ulang secara manual.
Dari masalah tersebut, maka solusi yang didapatkan adalah dengan membuat aplikasi pencatatan dan pencarian data berikut histori siswa, yang mana proses penerapannya yaitu guru bimbingan konseling memasukkan data pribadi siswa, kemudian untuk histori siswa, guru bimbingan konseling memasukkan data absensi, data pelanggaran dan data prestasi siswa ke dalam sistem dan menghasilkan laporan-laporan yang akan diberikan kepada pihak yang membutuhkan, seperti wali kelas dan wali murid.
viii
ABSTRAKSI ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR TABEL ... xv
BAB I ... 1
PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 2
1.3 Batasan Masalah ... 3
1.4 Tujuan ... 3
1.5 Manfaat... 4
1.6 Sistematika penulisan ... 5
BAB II ... 7
GAMBARAN UMUM ORGANISASI ... 7
2.1 Sejarah SMA Negeri 3 Sidoarjo ... 7
2.2 Struktur Organisasi Bimbingan Konseling... 9
2.3 Kepengurusan Bimbingan Konseling ... 10
ix
BAB III... 14
LANDASAN TEORI ... 14
3.1 Bimbingan Konseling... 14
3.1.1 Pengertian Bimbingan ... 14
3.1.2 Pengertian Konseling... 14
3.1.3 Bimbingan Konseling ... 15
3.1.4 Tujuan diberikannya layanan Bimbingan dan Konseling... 15
3.1.5 Fungsi layanan Bimbingan dan Konseling ... 16
3.1.6 Jenis – jenis Bimbingan dan Konseling ... 17
3.2 Prestasi Akademik... 19
3.3 Pelanggaran ... 21
3.9 Pengertian Komputer ... 28
x
3.12 .NET ... 31
3.13 .Net Framwork ... 32
BAB IV ... 33
4.1 Analisa Sistem ... 33
4.2 Perancangan Sistem ... 34
4.2.1 Document Flow ... 34
4.2.2 System Flow ... 38
4.2.3 Diagram Berjenjang HIPO ... 42
4.2.4 Data Flow Diagram (DFD) ... 43
4.2.5 ERD (Entity Relationship Diagram) ... 47
4.2.6 Struktur Tabel ... 49
4.2.7 Desain I/O (Input/Output) ... 52
4.3 Implementasi Sistem ... 59
4.3.1 Kebutuhan Sistem ... 60
4.3.2 Cara Instalasi ... 60
4.3.3 Petunjuk penggunaan program ... 62
4.4 Evaluasi uji coba sistem ... 70
BAB V ... 75
5.1 Kesimpulan ... 75
xi
DAFTAR PUSTAKA ... 76
LAMPIRAN ... 77
Lampiran 1 Source Code Form Master ... 77
Lampiran 2 Source Code Form Transaksi Absensi ... 95
Lampiran 3 Kartu Bimbingan ... 105
Lampiran 4 Acuan Kerja ... 106
Lampiran 6 Log Harian Kerja Praktek halaman 1 ... 108
Lampiran 7 Log Harian Kerja Praktek halaman 2 ... 109
Lampiran 8 Kehadiran Kerja Praktek halaman 1 ... 110
Lampiran 9 Kehadiran Kerja Praktek halaman 2 ... 111
xii
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Bimbingan Konseling ... 9
Gambar 3.1 Cara Kerja Komputer ... 29
Gambar 3.2 Simbol-simbol dari System Flow ... 29
Gambar 4.1 Document Flow Pengisian Data Pribadi Siswa ... 35
Gambar 4.2 Document Flow Pengisian Pelanggaran Siswa ... 36
Gambar 4.3 Document Flow Pengisian Prestasi Siswa ... 37
Gambar 4.4 Document Flow Pengisian Absensi Siswa ... 38
Gambar 4.5 Sistem Flow Pengisian Data Pribadi Siswa ... 39
Gambar 4.6 System Flow Pengisian Histori Siswa ... 40
Gambar 4.7 System Flow Pencarian Data Pribadi Siswa ... 41
Gambar 4.8 System Flow Pencarian Histori Siswa ... 42
Gambar 4.9 Diagram Berjenjang Sistem Informasi Monitoring ... 43
Gambar 4.10 Context Diagram Sirkulasi BK ... 44
Gambar 4.11 DFD Level 0 ... 45
Gambar 4.12 DFD Level 1 (Proses Identitas) ... 46
Gambar 4.13 DFD Level 1 (Proses Histori Siswa)... 47
Gambar 4.14 Conceptual Data Model ... 48
Gambar 4.15 Physical Data Model... 48
Gambar 4.16 Desain Form Log in ... 53
Gambar 4.17 Desain Form Menu ... 53
Gambar 4.18 Desain Form Pegawai ... 54
xiii
Gambar 4.20 Desain Form Prestasi Siswa ... 55
Gambar 4.21 Desain Form Pelanggaran Siswa ... 56
Gambar 4.22 Desain Form Absensi Siswa ... 57
Gambar 4.23 Desain Form Daftar Perkelas ... 57
Gambar 4.24 Desain Form Identitas Siswa ... 58
Gambar 4.25 Desain Form Histori Siswa ... 59
Gambar 4.26 Database berhasil di attach ... 61
Gambar 4.27 Form Log in ... 62
Gambar 4.28 Pesan Kesalahan Login ... 63
Gambar 4.29 Form Menu Utama ... 63
Gambar 4.30 Master Pegawai BK ... 64
Gambar 4.31 Master Data Siswa ... 64
Gambar 4.32 Master Prestasi Siswa ... 65
Gambar 4.33 Master Pelanggaran Siswa ... 66
Gambar 4.34 Transaksi Absensi Siswa ... 66
Gambar 4.35 Informasi Kelas Siswa ... 67
Gambar 4.36 Form Identitas Siswa... 67
Gambar 4.37 Form Histori Siswa ... 68
Gambar 4.38 Laporan Identitas Siswa ... 68
Gambar 4.39 Laporan Absensi Siswa ... 69
Gambar 4.40 Laporan Prestasi Siswa ... 69
Gambar 4.41 Laporan Pelanggaran Siswa ... 70
Gambar 4.42 Hasil Uji Coba Log in ... 71
xiv
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1. Struktur Tabel Data Siswa ... 49
Tabel 4.2. Struktur Tabel Pegawai BK ... 50
Tabel 4.3. Struktur Tabel Prestasi Siswa ... 51
Tabel 4.4. Struktur Tabel Pelanggaran Siswa ... 52
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Sekolah merupakan bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar
serta tempat menerima dan memberi pelajaran
.
Sekolah dibagi menjadi 3 tingkatyaitu sekolah dasar, sekolah menengah dan sekolah lanjutan atau sekolah tinggi. Peran penting dalam sekolah adalah pengajar atau guru dan peserta didik atau siswa. Siswa diajarkan banyak pendidikan, baik formal maupun nonformal. Di sekolah siswa tidak hanya dituntut baik dalam pelajaran saja, akan tetapi juga pengembangan diri
Kegiatan pengembangan diri merupakan kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran sebagai bagian integral dari kurikulum sekolah atau madrasah. Kegiatan pengembangan diri adalah upaya pembentukan watak dan kepribadian peserta didik yang dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling berkenaan dengan masalah pribadi dan kehidupan sosial. Di samping itu, kegiatan pengembangan diri, khususnya pelayanan konseling ditujukan guna pengembangan kreativitas dan karir. Untuk satuan pendidikan khusus, pelayanan konseling menekankan peningkatan kecakapan hidup sesuai dengan kebutuhan khusus peserta didik.
2
sebagai wakil dari sekolah berperan penting untuk pengembangan diri siswa untuk membantu peningkatan kualitas lulusan yang cerdas dan memiliki kepribadian kuat. Bimbingan Konseling bertugas untuk memonitor, mengevaluasi, dan melakukan kegiatan konseling bagi siswa yang membutuhkan.
Bimbingan Konseling SMA Negeri 3 Sidoarjo juga melakukan pelayanan bantuan untuk peserta didik baik individu atau kelompok. Dalam kegiatan tersebut masih menggunakan sistem secara manual dalam hal monitoring data siswa dan histori siswa yang disimpan di dalam buku induk. Sebagian besar kegiatan pemasukan data masih dilakukan secara manual, oleh karena itu tidak jarang guru Bimbingan Konseling kebingungan dalam mencari data pribadi dan histori siswa, selain itu laporan data pribadi siswa dan laporan kegiatan siswa yang seharusnya diserahkan kepada wali kelas atau wali murid sering kali terlambat dan membutuhkan waktu yang lama.
Oleh karena itu, Sistem Informasi Monitoring Data Siswa sangat diperlukan oleh bagian Bimbingan Konseling SMA Negeri 3 Sidoarjo guna melakukan dokumentasi data dan monitoring siswa.
1.2Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana merancang bangun suatu sistem informasi yang dapat mencari data siswa?
3. Bagaimana merancang bangun suatu sistem informasi dokumentasi data pribadi siswa?
4. Bagaimana merancang bangun suatu sistem informasi dokumentasi histori siswa (absensi, catatan pelanggaran, catatan prestasi) dan solusi yang diberikan oleh Bimbingan Konseling?
1.3Batasan Masalah
Batasan masalah dalam pembuatan sistem ini adalah sebagai berikut: 1. Pencarian data siswa berdasarkan pada beberapa aspek kebutuhan sekolah. 2. Monitoring histori siswa dilakukan pada saat pembagian hasil belajar pada
setiap akhir semester.
3. Semua data yang diperlukan untuk pencarian data siswa dan monitoring siswa dari data yang telah ada dan digunakan oleh SMA Negeri 3 Sidoarjo.
4. Sistem tidak mengolah data nilai atau apapun yang berhubungan dengan mata pelajaran siswa.
5. Proses perhitungan jumlah absensi berdasarkan jumlah perbulan.
1.4Tujuan
Tujuan dari pembuatan sistem ini adalah sebagai berikut : 1. Merancang dan bangun suatu sistem informasi pencarian data siswa.
4
4. Membuat sistem informasi dokumentasi histori siswa (absensi, catatan pelanggaran dan catatan prestasi akademik siswa).
1.5Manfaat
Manfaat yang didapatkan dari rancang bangun Sistem Informasi Monitoring Siswa ini adalah sebagai berikut:
1. SMA Negeri 3 Sidoarjo
Manfaat yang dapat diperoleh oleh Bimbingan Konseling SMA Negeri 3 Sidoarjo adalah:
a) Dapat memberikan layanan yang terbaik kepada sekolah jika membutuhkan data siswa lengkap.
b) Meningkatkan kualitas dan nama baik siswa-siswa SMA Negeri 3 Sidoarjo melalui sistem ini.
2. STIKOM Surabaya
Manfaat yang juga diperoleh oleh STIKOM Surabaya adalah:
a) Menjalin hubungan kerja sama yang baik dengan sesama lembaga pendidikan.
b) Agar sumber daya yang dimiliki lebih efektif daripada bila hanya dimanfaatkan oleh lembaga masing-masing secara individual. Semuanya itu akan menunjang upaya yang dilakukan untuk memperbaiki pengembangan masing-masing lembaga pendidikan.
3. Peserta Kerja Praktek
a) Menambah wawasan dan pengalaman dalam merancang suatu sistem informasi yang real.
b) Mengasah kemampuan dalam memanajemen waktu dan sistem perancangan sistem informasi yang sistematis.
1.6Sistematika penulisan
Dalam pembuatan laporan ini penulis menggunakan sistematika penulisan laporan kerja praktek yang telah ditetapkan oleh STIKOM. Dan garis besarnya adalah sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini dibahas latar belakang masalah dan penjelasan permasalahan secara umum, perumusan masalah dan batasan masalah, tujuan, dan manfaat dari pembuatan Laporan Kerja Praktek, serta Sitematika Penulisan dari buku ini.
BAB II : GAMBARAN UMUM ORGANISASI
Pada bab ini dibahas Organisasi dan Kepengurusan Organisasi, Sejarah Organisasi, serta Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan.
BAB III : LANDASAN TEORI
Pada bab ini di bahas secara singkat teori–teori yang berhubungan dan mendukung dalam pembuatan Laporan Kerja Praktek ini.
BAB IV : PERANCANGAN SISTEM
6
& level 1), CDM dan PDM. Selain itu dibuat juga struktur tabel dan desain input output serta detail presensi dari hardware/software pendukung, cara instalasi hingga detil dan features yang ada pada aplikasi.
BAB V : PENUTUP
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI
2.1 Sejarah SMA Negeri 3 Sidoarjo
Pada awal berdirinya, SMA Negeri 3 Sidoarjo merupakan lembaga
khusus yang didirikan oleh swadaya murni masyarakat Sidoarjo. Kemudian pada
tanggal 1 Januari 1953 resmi berdiri lembaga sekolah dengan 4 (empat) kelas
yang dipimpin oleh Bapak Suryo Daminhuri sampai dengan tanggal 31 Agustus
1989.
Kemudian di tanah bekas milik peninggalan belanda dengan area 3400
m2 ini resmi berdiri lembaga pendidikan dan mendapat pengakuan dari
pemerintah pusat dengan 6 lokal rombongan belajar dengan surat Mendikbud
nomor 39/SK/III tanggal 1 September 1959 dipimpin oleh Adi Atmojo, kelas
ditambah 1 jurusan sekolah A (SGTK) 4 tahun.
Pembenahan manajemen terus ditingkatkan dengan penambahan guru
serta memberikan keterampilan pada TU. Sehingga, kelas lokal bertambah
menjadi 10 kelas. Kemudian pada tanggal 1 juli 1964, SGA/SGB beralih fungsi
menjadi SPG dengan SK Mendikbud tanggal 21 Juli 1964 nomor 70-54.
Berdasarkan SK Kanwil Depdikbud Propinsi Jawa Timur tanggal 3 Juli
1984 No. 6041/104.3.1/6.3.84 sebagai acuan penunjukan kepala sekolah dipegang
oleh Bapak Soemardjo. SPG kemudian beralih fungsi menjadi SMA yang diawali
pada tahun 1989-1990 dengan SK mendikbud RI tertanggal 5 Juni 1989 No.
8
Pada tanggal 1 Januari 1966 terjadi pergantian kepala sekolah yang
dijabat oleh Bapak Eddy Sarwono Sastrowardoyo, BA sampai dengan tahun 1992
dengan 15 rombongan belajar dengan 10 kelas. Merujuk SK Kanwil Depdikbud
Propinsi Jawa Timur tanggal 24 Agustus 1992 No. 10045/04/C/1992/SK.
diadakan serah terima kepala Sekolah SMA Negeri 3 Sidoarjo ke Drs. H. Sholeh
Anwar pada tanggal 14 September 1992 yang memimpin sampai bulan September
1996 karena Drs. H. Sholeh Anwar diangkat menjadi pengawas di Kabupaten
Lamongan.
Pada tanggal 1 Oktober 1996 terjadi serah terima jabatan berdasar SK
Kanwil Depdikbud Propinsi Jawa Timur No. 20263/164/C/1996 kepada Kepala
Sekolah yang baru diangkat, yaitu Dra. Endang Untariningsih, M.Pd. yang
sebelumnya menjabat sebagai kepala Sekolah SMA Negeri 5 Surabaya.
SMA Negeri 3 Sidoarjo yang berlokasi di Jl. Sultan Agung No. 09
Sidoarjo dengan jumlah 10 kelas dan 15 rombongan belajar dengan status tanah
yang terkena garis sempadan dan kondisi gedung sudah tua, ternyata sulit
berkembang. apalagi sebuah kelas sempat dirobohkan karena sudah
membahayakan, sedangkan renovasi kelas dan gedung yang dilakukan tidak
memadai dalam hal pendanaan.
SMA Negeri 3 Sidoarjo kemudian mengadakan koordinasi dengan pihak
Pemda Kabupaten Sidoarjo, yaitu Bapak Win Hendarso, M.Si. dan Bapak Drs. Ec.
Salam serta pihak Depdikbud Kabupaten Sidoarjo, yaitu Bapak Bambang
Sudarsono Singgih. Hasil Koordinasi tersebut adalah dikeluarkannya SK Bupati
Sidoarjo No. 119/890/40405/2000. Menurut SK tersebut, maka pada tanggal 3
No. 09 Sidoarjo berpindah ke Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo No. 130 Sidoarjo
sampai dengan saat ini.
2.2 Struktur Organisasi Bimbingan Konseling
Struktur organisasi tersebut terdiri dari level manajemen (Kepala Sekolah)
hingga peserta didik atau siswa. Struktur organisasi Bimbingan Konseling SMA
Negeri 3 Sidoarjo dapat digambarkan pada gambar 1.1
Kepala Sekolah Komite Sekolah
Wali Kelas
Kepala Tata Usaha
Wakasek Koordinator BK
SISWA Guru Mata
Pelajaran PembimbingGuru
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Bimbingan Konseling SMA Negeri 3 Sidoarjo
10
2.3 Kepengurusan Bimbingan Konseling
Dalam suatu instansi, sangat diperlukan kesinambungan dalam
melakukan suatu pekerjaan. Pembagian pekerjaan mutlak diterapkan dalam setiap
bagian yang ada di suatu instansi agar tidak terjadi kerancuan dalam
pelaksaaannya. Berikut ini adalah deskripsi tugas tiap-tiap pengurus perpustakaan:
a) Komite Sekolah
Komite sekolah merupakan suatu wadah/lembaga yang mengikutsertakan
masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan
yang dapat menampung dan menyalurkan pikiran dan gagasan dalam
mengupayakan kemajuan pendidikan. Dalam hal ini komite sekolah/majelis
madrasah merupakan badan mandiri yang mewadahi peran serta masyarakat
dalam rangka meningkatkan mutu, pemerataan dan efisiensi pengelolaan
pendidikan di satuan pendidikan madrasah.
b) Kepala Sekolah
Kepala sekolah adalah suatu kemampuan dan proses mempengaruhi,
membimbing, mengkoordinir dan menggerakkan orang lain yang ada
hubungannya dengan pengembangan ilmu pendidikan dan pelaksanaan
pendidikan dan pembelajaran, supaya kegiatan-kegiatan yang dijalankan dapat
lebih efektif dan efisien di dalam pencapaian tujuan pendidikan dan pembelajaran.
c) Wakasek
Wakasek adalah Wakil Kepala Sekolah yang bertugas membantu Kepala
d) Koordinator Bimbingan Konseling
Koordinator Bimbingan Konseling adalah kepala bagian yang memandu
dan mengoordinir kegiatan Bimbingan Konseling.
e) Kepala Tata Usaha
Kepala Tata Usaha sekolah mempunyai tugas melaksanakan
ketatausahaan sekolah dan bertanggung jawab kepada kepala sekolah dalam
kegiatan – kegiatan sebagai berikut :
1. Penyusunan program kerja tata usaha sekolah.
2. Pengelolaan keuangan sekolah.
3. Pengurusan administrasi ketenagaan dan siswa.
4. Pembinaan dan pengembangan karir pegawai serta tata usaha sekolah.
5. Penyusunan administrasi perlengkapan sekolah.
6. Penyusunan dan penyajian data / statistik sekolah.
7. Mengkoordinasikan dan melaksanakan 7K.
8. Penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan pengurusan ketatausahaan secara
berkala.
f) Guru Mata Pelajaran, Guru Pembimbing, Wali Kelas dan Siswa
Guru Mata Pelajaran, Guru Pembimbing dan Wali Kelas saling
berinteraksi dan mengontrol dalam hal perkembangan diri peserta didik atau
siswa.
2.4 Visi, Misi, dan Tujuan SMA Negeri 3 Sidoarjo
12
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur,
berkepribadian nasional, mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif,
terampil, disiplin, serta sehat jasmani dan Rohani, maka untuk
mewujudkan SMA Negeri 3 memiliki visi yaitu :
“TERWUJUDNYA SEKOLAH YANG BERMUTU
BERPIJAK PADA IPTEK DAN IMTAQ YANG BERWAWASAN
GLOBAL”
Sebagai indikatornya adalah :
Unggul dalam perolehan NUN.
Unggul dalam persiapan UMPTN.
Unggul dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah Remaja.
Unggul dalam lomba kreativitas.
Unggul dalam lomba kesenian.
Unggul dalam lomba Olahraga.
Unggul dalam disiplin.
Unggul dalam kreatifitas keagamaaan.
Unggul dalam kepedulian Sosial.
Misi : Untuk memenuhi tuntutan yang dituangkan dalam visi dengan berbagai indikatornya, maka misi sekolah adalah sebagai berikut :
Mendorong dan membantu siswa untuk mengenali potensi dirinya.
Menumbuhkan penghayatan terhadap pengajaran agama yang
dianutnya untuk menadi manusia yang beriman dan bertaqwa
Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara maksimal demi
masa depan siswa.
Melaksanakan 9K secara optimal dari terciptanya seklah yang
aman, tenteram dan damai.
Berkepentingan dengan pendidikan atau stakeholder untuk ikut
BAB III
LANDASAN TEORI
3.1 Bimbingan Konseling
3.1.1 Pengertian Bimbingan
Dalam mendefinisikan istilah bimbingan, para ahli bidang bimbingan dan
konseling memberikan pengertian yang berbeda-beda. Meskipun demikian,
pengertian yang mereka sajikan memiliki satu kesamaan arti bahwa bimbingan
merupakan suatu proses pemberian bantuan.
Menurut Abu Ahmadi (1991: 1), bimbingan adalah bantuan yang
diberikan kepada individu (peserta didik) agar dengan potensi yang dimiliki
mampu mengembangkan diri secara optimal dengan jalan memahami diri,
memahami lingkungan, mengatasi hambatan guna menentukan rencana masa
depan yang lebih baik. Hal senada juga dikemukakan oleh Prayitno dan Amti
Erman (2004: 99), bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan
oleh orang yang ahli kepada seseorang atau beberapa orang individu, baik
anak-anak, remaja, atau orang dewasa; agar orang yang dibimbing dapat
mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri dengan memanfaatkan
kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan
norma-norma yang berlaku.
3.1.2 Pengertian Konseling
Konseling adalah hubungan pribadi yang dilakukan secara tatap muka
antara dua orang konselor melalui hubungan itu dengan kemampuan-kemampuan
dibantu untuk memahami diri sendiri, keadaannya sekarang, dan kemungkinan
keadaannya di masa depan yang dapat ia ciptakan dengan menggunakan potensi
yang dimilikinya, demi untuk kesejahteraan pribadi maupun masyarakat. Lebih
lanjut konseling dapat belajar bagaimana memecahkan masalah-masalah dan
menemukan kebutuhan-kebutuhan yang akan datang.
Konseling merupakan suatu hubungan profesional antara seorang
konselor yang terlatih dengan klien. Hubungan ini biasanya bersifat individual
atau seorang-seorang, meskipun kadang-kadang melibatkan lebih dari dua orang
dan dirancang untuk membantu klien memahami dan memperjelas pandangan
terhadap ruang lingkup hidupnya, sehingga dapat membuat pilihan yang
bermakna bagi dirinya.
3.1.3 Bimbingan Konseling
Dari semua pendapat di atas dapat dirumuskan dengan singkat bahwa
Bimbingan dan Konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan
melalui wawancara konseling (face to face) oleh seorang ahli (disebut konselor)
kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah (disebut konseli) yang
bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi konseli serta dapat
memanfaatkan berbagai potensi yang dimiliki dan sarana yang ada, sehingga
individu atau kelompok individu itu dapat memahami dirinya sendiri untuk
mencapai perkembangan yang optimal, mandiri serta dapat merencanakan masa
depan yang lebih baik untuk mencapai kesejahteraan hidup.
3.1.4 Tujuan diberikannya layanan Bimbingan dan Konseling
Menurut Saiful (2012), tujuan diberikannya layanan Bimbingan
16
1. Menghayati nilai-nilai agama sebagai pedoman dalam berperilaku.
2. Berperilaku atas dasar keputusan yang mempertimbangkan aspek-aspek nilai
dan berani menghadapi resiko.
3. Memiliki kemampuan mengendalikan diri (self-control) dalam
mengekspresikan emosi atau dalam memenuhi kebutuhan diri.
4. Mampu memecahkan masalah secara wajar dan objektif.
5. Memelihara nilai-nilai persahabatan dan keharmonisan dalam berinteraksi
dengan orang lain.
6. Menjunjung tinggi nilai-nilai kodrati laki-laki atau perempuan sebagai dasar
dalam kehidupan sosial.
7. Mengembangkan potensi diri melalui berbagai aktivitas yang positif.
8. Memperkaya strategi dan mencari peluang dalam berbagai tantangan
kehidupan yang semakin kompetitif.
9. Mengembangkan dan memelihara penguasaan perilaku, nilai, dan kompetensi
yang mendukung pilihan karir.
10. Meyakini nilai-nilai yg terkandung dalam pernikahan dan berkeluarga sebagai
upaya untuk menciptakan masyarakat yg bermartabat.
3.1.5 Fungsi layanan Bimbingan dan Konseling
Menurut Saiful (2012), ada beberapa macam fungsi layanan pada
Bimbingan Konseling, yaitu :
1. Fungsi pemahaman
Memahami karakteristik/potensi/tugas-tugas perkembangan Peserta didik
2. Fungsi preventif
Memberikan layanan orientasi dan informasi mengenai berbagai aspek
kehidupan yg patut dipahami peserta didik agar mereka tercegah dari masalah.
3. Fungsi pengembangan
Memberikan layanan bimbingan untuk membantu peserta didik mampu
mengembangkan potensi dirinya/tugas-tugas perkembagannya.
4. Fungsi kuratif
Membantu para peserta didik agar mereka dapat memecahkan masalah
yang dihadapinya (pribadi, sosial, belajar, atau karir).
3.1.6 Jenis – jenis Bimbingan dan Konseling
Menurut Arya (2009), terdapat beberapa jenis Bimbingan Konseling dan
memiliki beberapa tujuan dari masing-masing jenis tersebut, yaitu:
1. Bimbingan akademik
Dalam hal ini bantuan yang dapat diberikan kepada anak dalam
bimbingan pendidikan berupa informasi pendidikan, cara belajar yang efektif,
pemilihan jurusan, lanjutan sekolah, mengatasi masalah belajar, mengambangkan
kemampuan dan kesanggupan secara optimal dalam pendidikan atau membantu
agar para siswa dapat sukses dalam belajar dan mampu menyesuaikan diri
terhadap semua tuntutan sekolah. Tujuan bimbingan akademik, yaitu :
a. Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif.
b. Memiliki motivasi yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat.
c. Memiliki keterampilan belajar yang efektif.
d. Memiliki keterampilan untuk menetapkan tujuan dan perencanaan
18
e. Memiliki kesiapan mental dan kemampuan untuk menghadapi ujian.
f. Memiliki keterampilan membaca buku.
2. Bimbingan pribadi/sosial
Bimbingan pribadi merupakan batuan yang diberikan kepada siswa untuk
embangun hidup pribadinya, seperti motivasi, persepsi tentang diri, gaya hidup,
perkembangan nilai-nilai moral, agama dan sosial dalam diri, kemampuan
mengerti dan menerima diri orang lain, serta membantunya untuk memecahkan
masalah pribadi yang ditemuinya. Ketepatan bimbingan ini lebih terfokus pada
pengembangan pribadi, yaitu membantu para siswa sebagai diri untuk belajar
mengenal dirinya, belajar menerima dirinya, dan belajar menerapkan dirinya
dalam proses penyesuaian yang produktif terhadap lingkunganya. Tujuan
bimbingan pribadi, yaitu :
a. Mengamalkan nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan YME.
b. Memiliki pemahaman tentang irama kehidupan yang bersifat fluktuatif
(antara anugrah dan musibah) dan mampu meresponnya dengan positif.
c. Memiliki pemahaman dan penerimaan diri secara objektif dan konstruktif.
d. Memiliki sikap respek terhadap diri sendiri.
e. Dapat mengelola stress.
f. Mampu mengendalikan diri dari perbuatan yang diharamkan agama.
g. Memahami perasaan diri dan mampu mengekspresikannya secara wajar.
h. Memiliki kemampuan memecahkan masalah.
i. Memiliki rasa percaya diri.
3. Bimbingan karier
Bimbingan pekerjaan merupakan kegiatan bimbingan yang pertama,
yang dimulai oleh Frank Parson pada tahun 1908 di Boston, Amerika Serikat.
Departemen tenaga kerja di negara ini telah memplopori bimbingan pekerjaan
bagi kaum muda agar mereka memiliki bekal untuk terjun ke masyarakat.
Bimbingan pekerjaan telah masuk sekolah dan setiap siswa di sekolah
lanjutan tungkat pertama dan atas menerima bimbingan karir. Konsep Parson
sangat sederhana, yaitu sekedar membandingkandan mengkombinasikan antara
hasil analisis individual dan hasil analisis dunia kerja. Tujuan bimbingan karier,
yaitu :
a. Memiliki pemahaman tentang sekolah-sekolah lanjutan.
b. Memiliki pemahaman bahwa studi merupakan investasi untuk meraih masa
depan.
c. Memiliki pemahaman tentang kaitan belajar dengan bekerja.
d. Memiliki pemahaman tentang minat dan kemampuan diri yang terkait dengan
pekerjaan.
e. Memiliki kemampuan untuk membentuk identitas karir.
f. Memiliki sikap positif terhadap pekerjaan..
g. Memiliki sikap optimis dalam menghadapi masa depan.
h. Memiliki kemauan untuk meningkatkan kemampuan yang terkait dengan
pekerjaan.
3.2 Prestasi Akademik
Djamarah (2002), mendefinisikan prestasi akademik adalah hasil yang
20
sebagai hasil akhir dari aktivitas belajar. Sedangkan definisi prestasi akademik
menurut Azwar (2002), adalah bukti peningkatan atau pencapaian yang diperoleh
seorang siswa sebagai pernyataan ada tidaknya kemajuan atau keberhasilan dalam
program pendidikan.
Selanjutnya menurut Suryabrata (2006), prestasi akademik adalah hasil
belajar terakhir yang dicapai oleh siswa dalam jangka waktu tertentu, yang mana
di sekolah prestasi akademik siswa biasanya dinyatakan dalam bentuk angka atau
simbol tertentu. Kemudian dengan angka atau simbol tersebut, orang lain atau
siswa sendiri akan dapat mengetahui sejauhmana prestasi akademik yang telah
dicapai. Dengan demikian, prestasi akademik di sekolah merupakan bentuk lain
dari besarnya penguasaan bahan pelajaran yang telah dicapai siswa, dan rapor bisa
dijadikan hasil belajar terakhir dari penguasaan pelajaran tersebut.
Berdasarkan uraian dari beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan
bahwa prestasi akademik adalah hasil atau pencapaian yang diperoleh siswa dari
aktivitas belajar, yang dinyatakan dalam bentuk angka atau simbol tertentu.
Menurut Ahmadi dan Supriyono (2004), faktor-faktor yang
mempengaruhi prestasi akademik antara lain:
1. Faktor internal
a. Faktor jasmaniah (fisiologi), yang termasuk faktor ini misalnya penglihatan,
pendengaran, struktur tubuh.
b. Faktor psikologis, terdiri atas:
Faktor intelektif yang meliputi:
1) Faktor potensial yaitu kecerdasan dan bakat.
Faktor non-intelektif, yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu seperti sikap,
kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi, penyesuaian diri
1) Faktor kematangan fisik maupun psikis.
2) Faktor lingkungan spiritual atau keamanan.
2. Faktor eksternal
a. Faktor sosial yang terdiri atas:
1) Lingkungan keluarga
2) Lingkungan sekolah
3) Lingkungan masyarakat
4) Lingkungan kelompok
b. Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian.
c. Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar, iklim.
3.3 Pelanggaran
Pelanggaran merupakan suatu tindakan atau perilaku yang tidak
memperdulikan peraturan yang berlaku pada suatu instansi tertentu. Berbagai
macam pelanggaran yang terjadi pada sekililing kita, contohnya pelanggaran
HAM (Hak Asasi Manusia), pelanggaran lalu lintas, pelanggaran peraturan
sekolah, dan lain-lain. Pelanggaran di sekolah pada umumnya mengenai
kedisiplinan. Disiplin merupakan perasaan taat dan patuh terhadap nilai – nilai
yang dipercaya termasuk melakukan pekerjaan tertentu yang dirasakan menjadi
tanggung jawab. Kita memerlukan perilaku disiplin dimana saja seperti di rumah,
sekolah, dan masyarakat. Eldomeniko (2010), sekolah memilki tujuan dalam
22
1. Rasa hormat terhadap otoritas atau kewenangan; disiplin akan menyadarkan
setiap siswa tentang kedudukannya, baik di kelas maupun di luar kelas,
misalnya kedudukannya sebagai siswa yang harus hormat terhadap guru dan
kepala sekolah.
2. Upaya untuk menanamkan kerja sama; disiplin dalam proses belajar mengajar
dapat dijadikan sebagai upaya untuk menanamkan kerjasama, baik antara
siswa, siswa dengan guru, maupun siswa dengan lingkungannya.
3. Kebutuhan untuk berorganisasi; disiplin dapat dijadikan sebagai upaya untuk
menanamkan dalam diri setiap siswa mengenai kebutuhan berorganisasi.
4. Rasa hormat terhadap orang lain; dengan ada dan dijunjung tingginya disiplin
dalam proses belajar mengajar, setiap siswa akan tahu dan memahami tentang
hak dan kewajibannya, serta akan menghormati dan menghargai hak dan
kewajiban orang lain.
5. Kebutuhan untuk melakukan hal yang tidak menyenangkan; dalam kehidupan
selalu dijumpai hal yang menyenangkan dan yang tidak menyenangkan.
Melalui disiplin siswa dipersiapkan untuk mampu menghadapi hal-hal yang
kurang atau tidak menyenangkan dalam kehidupan pada umumnya dan dalam
proses belajar mengajar pada khususnya.
6. Memperkenalkan contoh perilaku tidak disiplin; dengan memberikan contoh
perilaku yang tidak disiplin diharapkan siswa dapat menghindarinya atau
3.4 Absensi
Absensi adalah suatu pendataan kehadiran, bagian dari pelaporan
aktifitas suatu institusi, atau komponen institusi itu sendiri yang berisi data-data
kehadiran yang disusun dan diatur sedemikian rupa sehingga mudah untuk dicari
dan dipergunakan apabila sewaktu-waktu diperlukan oleh pihak yang
berkepentingan. Terdapat banyak jenis absensi, yang membedakan
jenis-jenis absensi tersebut adalah cara penggunaannya, dan tingkat daya gunanya
Secara umum jenis-jenis absensi dapat di kelompokkan menjadi dua, yaitu;
1. Absensi manual
Absensi manual adalah cara memasukkan data kehadiran dengan cara
menggunakan pena (tanda tangan).
2. Absensi non manual (dengan menggunakan alat)
Absensi non manual adalah suatu cara memasukkan data kehadiran
dengan menggunakan sistem terkomputerisasi, bisa menggunakan kartu dengan
barcode, finger print ataupun dengan memasukkan nomer induk dan sebagainya.
Pengelolaan absensi dengan memanfaatkan kelebihan teknologi
informasi adalah:
a. Absensi dapat dilakukan dengan lebih mudah dan cepat
b. Informasi hasil pencarian yang disajikan lebih lengkap
c. Hubungan antar bagian divisi (Pencarian data kehadiran dari satu divisi ke
divisi lain)
d. Mempermudah dalam melakukan Entry dan Update data
e. Memudahkan pembuatan laporan dan rekapitulasi
24
Dengan demikian sistem yang terkomputerisasi akan mempermudah kerja
bagian kepegawaian, serta meningkatkan kualitas pelayanan dan kinerja dari
sekolah.
3.5 Data Siswa
3.5.1 Data
Raga (2010), data adalah catatan atas kumpulan fakta. Data merupakan
bentuk jamak dari datum, berasal dari bahasa Latin yang berarti “sesuatu yang
diberikan”. Dalam penggunaan sehari-hari data berarti suatu pernyataan yang
diterima secara apa adanya. Pernyataan ini adalah hasil pengukuran atau
pengamatan suatu variabel yang bentuknya dapat berupa angka, kata-kata, atau
citra.
Dalam keilmuan (ilmiah), fakta dikumpulkan untuk menjadi data. Data
kemudian diolah sehingga dapat diutarakan secara jelas dan tepat sehingga dapat
dimengerti oleh orang lain yang tidak langsung mengalaminya sendiri, hal ini
dinamakan deskripsi. Pemilahan banyak data sesuai dengan persamaan atau
perbedaan yang dikandungnya dinamakan klasifikasi.
3.5.2 Siswa
Menurut Srikandi (2012), siswa adalah komponen masukan dalam sistem
pendidikan, yang selanjutnya diproses dalam proses pendidikan, sehingga menjadi
manusia yang berkualitas sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Sebagai suatu
komponen pendidikan, siswa dapat ditinjau dari berbagai pendekatan, antara lain:
Secara umum siswa adalah anggota masyarakat yang berusaha
mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran pada jalur pendidikan
baik pendidikan formal maupun pendidikan nonformal, pada jenjang pendidikan
dan jenis pendidikan tertentu.
1. Pendekatan sosial, siswa adalah anggota masyarakat yang sedang disiapkan
untuk menjadi anggota masyarakat yang lebih baik. Sebagai anggota
masyarakat, dia berada dalam lingkungan keluarga, masyarakat sekitarnya, dan
masyarakat yang lebih luas. siswa perlu disiapkan agar pada waktunya mampu
melaksanakan perannya dalam dunia kerja dan dapat menyesuaikan diri dari
masyarakat. Kehidupan bermasyarakat itu dimulai dari lingkungan keluarga
dan dilanjutkan di dalam lingkungan masyarakat sekolah. Dalam konteks
inilah, siswa melakukan interaksi dengan rekan sesamanya, guru-guru, dan
masyarakat yang berhubungan dengan sekolah. Dalam situasi inilah nilai-nilai
social yang terbaik dapat ditanamkan secara bertahap melalui proses
pembelajaran dan pengalaman langsung.
2. Pendekatan Psikologis, siswa adalah suatu organisme yang sedang tumbuh dan
berkembang. siswa memiliki berbagai potensi manusiawi, seperti: bakat, inat,
kebutuhan, social-emosional-personal, dan kemampuan jasmaniah.
Potensi-potensi itu perlu dikembangkan melalui proses pendidikan dan pembelajaran di
sekolah, sehingga terjadi perkembangan secara menyeluruh menjadi manusia
seutuhnya. Perkembangan menggambarkan perubahan kualitas dan abilitas
dalam diri seseorang, yakni adanya perubahan dalam struktur, kapasitas,
26
perkembangan intelegensi, sosial, emosional, spiritual, yang saling
berhubungan satu dengan lainnya.
3. Pendekatan edukatif/paedagogis, pendekatan pendidikan menempatkan siswa
sebagai unsur penting, yang memiliki hak dan kewajiban dalam rangka sistem
pendidikan menyeluruh dan terpadu.
3.5.3 Data Siswa
Dari semua pendapat di atas dapat dirumuskan dengan singkat bahwa
Data Siswa adalah catatan atas kumpulan fakta tentang anggota masyarakat yang
berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran pada jalur
pendidikan baik pendidikan formal maupun pendidikan nonformal, pada jenjang
pendidikan dan jenis pendidikan tertentu.
3.6 Visual Basic 2005
Arief Ramadhan (2007), Visual Basic 2005 merupakan salah satu
aplikasi pemrograman visual yang dibuat oleh Microsoft. Visual Basic 2005
merupakan bagian dari sebuah suite aplikasi pemrograman bernama Visual Studio
2005. Suite aplikasi ini adalah suite aplikasi paling mutakhir yang dibuat oleh
Microsoft dan sudah menggunakan .NET Framework terbaru yaitu .NET
Framework 2.0.
Visual Basic menggunakan pendekatan Graphical User Interface (GUI)
yang lebih nyaman dan lebih mudah digunakan oleh pengguna. Banyak sekali
kelebihan yang dimiliki oleh Visual Basic 2005 dibandingkan versi terdahulunya,
misalnya ADO.NET 2.0, fasilitas ClickOnce, serta penambahan berbagai kontrol
sudah sangat mendukung konsep pemrograman berorientasi objek (Objeck
Oriented Programming). Dalam Visual Basic 2005 akan dikenal konsep objek,
kelas (class), pewarisan (inheritance), name space dan lain-lain.
3.7 Database
Database adalah sekumpulan objek di dalam sistem yang berfungsi
menyimpan data. Objek-ojeknya antara lain tabel, stored procedure, view, trigger
dan lain-lain. Dahulu database merupakan file misalnya mhs.dbf, peg.dbf yang
berisi sebuah tabel. Di dalam tabel itu terdapat kolom-kolom yang berhubungan
misalnya NPM, Nama, Alamat, TglLhr dan sebagainya. Setiap tabel biasanya
memiliki indeks yang digunakan untuk mempercepat pengaksesan data dan
merupakan sebuah file yang terpisah.
Perincian objek-objek dalam sebuah database ialah :
Tabel yaitu objek yang berisi kolom, tipe-tipe data, dan data yang tersimpan.
Kolom yaitu sebuah tabel berisi kolom-kolom untuk menampung data.
Kolom memiliki sebuah tipe dan nama yang unik.
Tipe data yaitu sebuah kolom memiliki sebuah tipe data. Tipe-tipe yang dapat
dipilih adalah karakter, numerik, tanggal, boolean dan lain-lain.
Primary Key menjamin setiap baris data unik dan dapat dibedakan dari data
yang lain.
Foreign Key adalah kolom-kolom yang mengacu pada kunci utama atau
konstrain unik pada tabel lain.
Konstrain adalah mekanisme intergasi data yang berbasis server dan
28
View adalah query yang memakai beberapa tabel dan disimpan di dalam
database. View dapat memilih beberapa kolom dari sebuah tabel atau
menghubungkan beberapa tabel.
3.8 Microsoft SQL Server 2005
Microsoft SQL Server 2005 ialah perangkat lunak Relational Database
Management System (RDBMS) yang handal. Didesain untuk mendukung proses
transaksi yang besar seperti online order entry, inventory, akuntansi atau
manufaktur. SQL Server 2005 dapat dijalankan pada Windows 2000 Pro SP2,
Windows 2000 Server SP4, Windows XP Professional SP2, Windows 2003
Server SP1, atau Windows 7. SQL Server 2005 membutuhkan Windows installer
3.1 yang dapat diperoleh pada saat instalasi Visual Studio 2005. SQL Server 2005
memiliki fasilitas tambahan yang menyebabkan memiliki kemampuan penuh
dalam e-Commerce, antara lain reporting dan analysis services.
3.9 Pengertian Komputer
Istilah komputer berasal dari bahasa latin “Computer” yang berarti
menghitung (to compute atau reckon). Komputer adalah suatu perangkat
elektronika yang berkerja secara terintegrasi dan terkoordinasi yang dapat
meneriman input, mengolah dengan prosedur tertentu, mengingat (baik masukan
maupun hasil proses) serta menampilkan hasil proses tersebut (Sutedjo, 2003).
Gambar 3.1 Cara kerja komputer
Sumber: http://angelscen.blogspot.com/2010/09/apa-itu-delphi_28.html
3.10 System Flow
System flow atau bagan alir sistem merupakan bagan yang menunjukkan
arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. System flow menunjukkan
urutan-urutan dari prosedur yang ada di dalam sistem dan menunjukkan apa yang
dikerjakan sistem. Simbol-simbol yang digunakan dalam system flow ditunjukkan
pada gambar 3.2.
Gambar 3.2 Simbol-simbol dari System Flow
30
1. Simbol dokumen
Menunjukkan dokumen input dan output baik untuk proses manual atau
komputer.
2. Simbol kegiatan manual
Menunjukkan pekerjaan manual.
3. Simbol simpanan offline
Menunjukkan file non-komputer yang diarsip.
4. Simbol proses
Menunjukkan kegiatan proses dari operasi program komputer.
5. Simbol database
Menunjukkan tempat untuk menyimpan data hasil operasi komputer.
6. Simbol garis alir
Menunjukkan arus dari proses.
7. Simbol penghubung
Menunjukkan penghubung ke halaman yang masih sama atau ke halaman
lain.
3.11 Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram merupakan transfer data dari alat storage luar
melalui unit pemroses dan memori, serta keluar ke storage luar. Data Flow
Diagram (DFD), penganalisis sistem dapat merepresentasi proses-proses data di
dalam suatu organisasi. Pendekatan aliran data menekankan logika yang
(empat) kelebihan utama melalui penjelasan naratif mengenai cara data-data
berpindah disepanjang sistem, yaitu:
1. Kebebasan dari menjalankan implementasi teknis sistem yang terlalu dini.
2. Pemahaman lebih jauh mengenai keterkaitan satu sama lain dalam sistem dan
subsistem.
3. Mengkomunikasikan pengetahuan sistem yang ada dengan pengguna melalui
diagram aliran data.
4. Menganalisis sistem yang diajukan untuk menentukan apakah data-data dan
proses yang diperlukan sudah ditetapkan.
DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah
ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa
mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir. DFD
merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang
terstruktur dan dapat mengembangkan arus data di dalam sistem dengan
terstruktur dan jelas.
Context Diagram merupakan langkah pertama dalam pembuatan DFD.
Pada context diagram dijelaskan sistem apa yang dibuat dan eksternal entity apa
saja yang terlibat. Dalam context diagram harus ada arus data yang masuk dan
arus data yang keluar.
3.12 .NET
Dalam pengembangan suatu sistem informasi, tentunya membutuhkan
32
pemrograman yang sekarang dipakai adalah keluarga Microsoft Visual Studio
2005 yang menggunakan teknologi .NET
.NET framework adalah suatu platform baru di dalam pemrograman untuk
lingkungan yang terdistribusi luas (internet). Istilah .NET sering diasosiasikan
dengan proses yang berjalan pada platform .NET.
3.13 .Net Framwork
Microsoft .NET Framework adalah produk software yang merupakan inti
dari .NET teknologi. Produk ini bekerja secara terintegrasi dengan produk
Microsoft lainnya, misalnya IIS. Ia terdiri dari beberapa modul seperti salah satu
contohnya adalah ASP .NET. Inilah yang digunakan untuk mengembangkan
BAB IV
PERANCANGAN SISTEM
4.1 Analisa Sistem
Dalam pengembangan teknologi informasi ini dibutuhkan analisa dan perancangan sistem pengolah data. Sistem pengolah data tersebut diharapkan mampu mempengaruhi proses pencatatan data pribadi siswa dan pencatatan histori siswa.
Sistem yang diperlukan oleh SMA Negeri 3 Sidoarjo adalah sebuah sistem yang dapat menangani dan memenuhi semua proses yang ada secara terkomputerisasi sehingga setiap kebutuhan akan informasi dapat dilakukan secara cepat, tepat, dan akurat. Sistem Informasi Monitoring Siswa pada Bimbingan Konseling SMA Negeri 3 Sidoarjo diharapkan dapat membantu pihak bimbingan konseling dalam proses:
Mencatat dan mencari data pribadi siwa.
Mencatat dan mengolah data histori siswa yang terdiri dari data pelanggaran siswa, data prestasi siswa, dan data absensi siswa.
34
4.2 Perancangan Sistem
Perancangan sistem dimaksudkan untuk membantu menyelesaikan masalah pada sistem yang sedang berjalan saat ini sehingga dapat menjadi lebih baik dengan adanya sistem terkomputerisasi. Dalam merancang sistem yang baik, harus melalui tahap-tahap perancangan sistem. Tahap-tahap perancangan sistem meliputi: pembuatan alur sistem aplikasi Doc Flow (Document Flow), Sys Flow (System Flow), DFD (Contex diagram, level 0 & level 1), ERD (Entity Relasionship Diagram) yaitu CDM (Conceptual Data Model) dan PDM (Physical
Data Model).
4.2.1 Document Flow
Document flow merupakan gambaran aliran dari data dan informasi antar
bagian yang bertanggung jawab dalam suatu organisasi atau perusahaan. Menunjukkan pergerakan dokumen dari awal dibuat, pendistribusiannya, sampai akhirnya tidak digunakan lagi dan semua yang terjadi selama dokumen tersebut mengikuti aliran sistem. Proses ini meliputi pengisian data pribadi siswa, pelanggaran siswa, prestasi siswa, dan absensi siswa.
A. DocumentFlow Pengisian Data Pribadi Siswa
Document flow pengisian data siswa dimulai oleh siswa mengisi form
Gambar 4.1 Document Flow Pengisian Data Pribadi Siswa
B. DocumentFlow Pengisian Pelanggaran Siswa
Document flow pengisian pelanggaran siswa dimulai oleh bagian Tata
36
C. DocumentFlow Pengisian Prestasi Siswa
Document flow pengisian prestasi siswa dimulai dari Wali Kelas atau
bagian sekolah yang memberikan laporan catatan prestasi siswa kepada guru BK yang selanjutnya akan dicatat oleh guru BK kedalam buku induk catatan prestasi siswa. Sehingga nantinya akan digunakan untuk merekomendasikan catatan prestasi siswa tersebut kepada perguruan tinggi yang difavoritkan. Document Flow Pengisian prestasi siswa dapat dilihat pada gambar 4.3.
38
D. DocumentFlow Pengisian Absensi Siswa
Document flow pengisian absensi siswa dimulai dari Sekretaris Kelas
yang telah mengisi buku absensi siswa. Kemudian memberikan laporan siswa yang tidak masuk kepada guru BK. Guru BK akan mecatat keterangan absensi siswa dalam buku induk absensi. Document Flow Pengisian absensi siswa dapat dilihat pada gambar 4.4.
Gambar 4.4 Document Flow Pengisian Absensi Siswa
4.2.2 System Flow
System flow terkomputerisasi merupakan gambaran dari sistem yang akan
A. System Flow Pengisian Data Pribadi Siswa
System flow pengisian data pribadi siswa dilakukan oleh guru BK
berdasarkan data pribadi siswa yang telah ada pada buku induk data pribadi siswa. Data pribadi siswa tersebut akan disimpan kedalam database yang ada pada sistem. System Flow Pengisian data pribadi siswa dapat dilihat pada gambar 4.5.
Gambar 4.5 System Flow Pengisian Data Pribadi Siswa
B. System Flow Pengisian Histori Siswa (Absensi, Pelanggaran dan Prestasi)
System flow pengisian histori siswa dilakukan oleh guru BK berdasarkan
40
Gambar 4.6 System Flow Pengisian Histori Siswa
C. System Flow Pencarian Data Pribadi Siswa
System flow pencarian data pribadi siswa dilakukan oleh guru BK
Gambar 4.7 System Flow Pencarian Data Pribadi Siswa
D. System Flow Pencarian Histori Siswa (Absensi, Pelanggaran dan Prestasi)
System flow pencarian histori siswa dilakukan oleh guru BK dengan
42
Gambar 4.8 System Flow Pencarian Histori Siswa
4.2.3 Diagram Berjenjang HIPO
Gambar 4.9 Diagram Berjenjang Sistem Informasi Monitoring
4.2.4 Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagaram adalah suatu model logika data atau proses yang
44
a) Context Diagram
Context diagram dari sistem informasi monitoring data siswa
menggambarkan proses secara umum yang terjadi pada Bimbingan Konseling SMA Negeri 3 Sidoarjo. Pada context diagram tersebut melibatkan 2 (dua) entity, yaitu Bimbingan Konseling dan Wali Kelas. Dapat dilihat pada gambar 4.10.
Info Kelas
Gambar 4.10 Context Diagram Sirkulasi BK b) DFD Level 0
Data Siswa
Gambar 4.11 DFD Level 0 c) DFD Level 1 (Proses Identitas)
46
Gambar 4.12 DFD Level 1 (Proses Identitas) d) DFD Level 1 (Proses Histori Siswa)
Histori Siswa
Gambar 4.13 DFD Level 1 (Proses Histori Siswa)
4.2.5 ERD (Entity Relationship Diagram)
Entity Relationship Diagram merupakan gambaran struktur database dari
sistem informasi perpustakaan yang telah dikembangkan. ERD dibagi menjadi dua, yaitu CDM (Conceptual Data Model) atau secara logik dan PDM (Physical Data Model) atau secara fisik.
A. Conceptual Data Model
48
Gambar 4.14 Conceptual Data Model
B. Physical Data Model
PDM telah menunjukan adanya relasi antar tabel. Berikut gambar physical data model pada gambar 4.15.
NIP = NIP
4.2.6 Struktur Tabel
Struktur tabel pada sistem informasi monitoring siswa pada Bimbingan Konseling SMA Negeri 3 Sidoarjo adalah sebagai berikut:
A. Tabel Data Siswa
Nama Tabel : Master Data_Siswa Primary Key : NIS
Foreign Key :PRESTASI(ID_PRESTASI),
PELANGGARAN(ID_PELANGGARAN), ABSENSI(ID_ABSEN)
Fungsi : Tabel untuk memasukan data pribadi siswa. Tabel 4.1. Struktur Tabel Data Siswa
FIELD TYPE NULL DEFAULT
NIS VARCHAR(20)
NAMA_SISWA VARCHAR(100) NULL
ALAMAT VARCHAR(100) NULL
TEMPAT VARCHAR(50) NULL
TGL_LHR VARCHAR(100) NULL
JNS_KEL VARCHAR(20) NULL
AGAMA VARCHAR(20) NULL
ANK_KE VARCHAR(50) NULL
STS_KEL VARCHAR(50) NULL
TLP_SISWA VARCHAR(50) NULL
NM_AYAH VARCHAR(50) NULL
NM_IBU VARCHAR(100) NULL
ALMAT_ORTU VARCHAR(100) NULL
TLP_ORTU VARCHAR(50) NULL
50
PK_IBU VARCHAR(100) NULL
NM_WALI VARCHAR(100) NULL
TLP_WALI VARCHAR(20) NULL
ALMAT_WALI VARCHAR(50) NULL
PK_WALI VARCHAR(50) NULL
KELAS VARCHAR(10) NULL
TGL_TERIMA VARCHAR(20) NULL
SEMESTER VARCHAR(50) NULL
NM_SKLH VARCHAR(100) NULL
ALMAT_SKLH VARCHAR(100) NULL
THN_IJZH VARCHAR(50) NULL
NO_IJZH VARCHAR(50) NULL
THN_SKHU VARCHAR(10) NULL
NO_SKHU VARCHAR(50) NULL
B. Tabel Pegawai BK
Nama Tabel : Master PEGAWAI Primary Key : NIP
Foreign Key :
Fungsi :Tabel untuk memasukan identitas pegawai yang menggunakan aplikasi.
Tabel 4.2. Struktur Tabel Pegawai BK
FIELD TYPE NULL DEFAULT
NIP VARCHAR(50)
NAMA_PEGAWAI VARCHAR(100) NULL
ALMAT VARCHAR(100) NULL
JABATAN VARCHAR(50) NULL
PASSWORD VARCHAR(10) NULL
C. Tabel Prestasi Siswa
Nama Tabel : Master PRESTASI Primary Key : ID_PRESTASI
Foreign Key : PRESTASI (ID_PRESTASI), DATA_SISWA(NIS) Fungsi : Tabel untuk memasukan data prestasi siswa.
Tabel 4.3. Struktur Tabel Prestasi Siswa
FIELD TYPE NULL DEFAULT
ID_PRESTASI INT
NIS VARCHAR(20) NULL
KEGIATAN VARCHAR(100) NULL
TGL_PRES VARCHAR(50) NULL
JUMLAH_PRES INT NULL
KATEGORI VARCHAR(100) NULL
RANGKING VARCHAR(50) NULL
TINGKAT VARCHAR(50) NULL
KETERANGAN VARCHAR(50) NULL
D. Tabel Pelanggaran Siswa
Nama Tabel : Master PELANGGARAN Primary Key : ID_PRESTASI
Foreign Ke :PELANGGARAN(ID_PELANGGARAN), DATA_SISWA(NIS)
52
Tabel 4.4. Struktur Tabel Pelanggaran Siswa
FIELD TYPE NULL DEFAULT
ID_PELANGGARAN INT
NIS VARCHAR(20) NULL
CAT_PELANG VARCHAR(100) NULL
TGL_PELANG VARCHAR(50) NULL
JUMLAH_PELANG INT NULL
SOLUSI VARCHAR(100) NULL
SANKSI VARCHAR(100) NULL
E. Tabel Absensi Siswa
Nama Tabel : Master ABSENSI Primary Key : ID_ABSEN
Foreign Key : ABSENSI(ID_ABSEN), DATA_SISWA(NIS) Fungsi : Tabel untuk memasukan data absensi siswa.
Tabel 4.5. Struktur Tabel Absensi Siswa
FIELD TYPE NULL DEFAULT
ID_ABSEN INT
NIS VARCHAR(20) NULL
TGL_ABSEN DATETIME NULL
STATUS VARCHAR(50) NULL
4.2.7 Desain I/O (Input/Output)
Desain input/output Sistem Informasi Monitoring Siswa Pada Bimbingan Konseling SMA Negeri 3 Sidoarjo adalah sebagai berikut:
Form log in digunakan oleh petugas untuk masuk ke dalam aplikasi sistem informasi monitoring. Pada form akan diberikan atas hak akses kepada guru BK sehingga tidak sembarang orang bisa masuk dan mengakses data-data yang ada pada sistem. Bisa dilihat pada gambar 4.16.
Gambar 4.16 Desain Form Log in b. Desain Form Utama
Form ini adalah form yang akan muncul pertama kali setelah guru BK selesai melakukan proses login. Pada form ini terdapat beberapa menu yaitu, Menu Home, Master, Transaksi, Informasi, Laporan dan Help. Seperti pada gambar 4.17.
54
c. Desain Form Pegawai
Form ini berfungsi untuk memasukkan identitas dan password pegawai yang berwenang dalam menggunakan sistem monitoring. Dan juga untuk mengubah serta menghapus nama pegawai yang bersangkutan. Seperti pada gambar 4.18.
Gambar 4.18 Desain Form Pegawai
d. Desain Form Data Pribadi Siswa
Gambar 4.19 Desain Form Data Pribadi Siswa e. Desain Form Prestasi Siswa
Form ini berfungsi untuk memasukkan prestasi siswa, mengubah prestasi siswa yang telah dimasukkan, serta terdapat fungsi yang dapat melihat semua daftar prestasi siswa yang telah dimasukkan. Di dalam form ini tidak terdapat fungsi hapus. Seperti pada gambar 4.20.
56
f. Desain Form Pelanggaran Siswa
Form ini berfungsi untuk memasukkan data siswa yang memiliki pelanggaran, mengubah pelanggaran siswa yang telah dimasukkan, serta terdapat fungsi yang dapat melihat semua daftar pelanggaran siswa yang telah dimasukkan. Di dalam form ini tidak terdapat fungsi hapus. Seperti pada gambar 4.21.
Gambar 4.21 Desain Form Pelanggaran Siswa
g. Desain Form Absensi Siswa
Gambar 4.22 Desain Form Absensi Siswa h. Desain Form Daftar Perkelas
Form ini berfungsi untuk melihat seluruh nama dan nomer induk siswa dari tiap kelas yang telah dimasukkan. Seperti pada gambar 4.23.
58
i. Desain Form Identitas Siswa
Form ini berfungsi untuk melihat identitas siswa yang telah dimasukkan dari form Data Pribadi Siswa serta mencetak identitas siswa yang diinginkan. Seperti pada gambar 4.24.
Gambar 4.24 Desain Form Identitas Siswa
j. Desain Form Identitas Siswa
HistorisSiswa
ALAMAT NAMA_SISWA
NIS TEMPAT TGL_LHR JNS_KEL AGAMA ANK_KE STS_KEL ....
Tahun
KELAS NAMA_SISWA
NIS CAT_PRES TGL_PRES ANGGOTA JPMLAH_PRES ID_PRESTASI
KELAS NAMA_SISWA
NIS CAT_PELANG SOLPSI SANKSI ...
NIM : Cari
Gambar 4.25 Desain Form Histori Siswa
4.3 Implementasi Sistem
60
4.3.1 Kebutuhan Sistem
Sistem yang digunakan untuk menjalankan aplikasi ini terdiri dari
hardware dan software pendukung. Adapun hardware dan software pendukung
yang digunakan adalah sebagai berikut: Spesifikasi hardware pendukung terdiri dari:
1. 512 MB RAM (RECOMMENDED) atau lebih tinggi
2. Free Space Harddisk (Kekosongan Harddisk) minimal 500 MB
Spesifikasi software pendukung terdiri dari:
1. Windows 7, XP (RECOMMENDED) 2. SQL Server 2005 Express Edition 3. Crystal Report 10
4.3.2 Cara Instalasi
Berikut ini adalah cara instalasi aplikasi yang terdapat dalam CD: 1. Pertama instal Crystal Report 10.
2. Lalu instal SQL Server 2005 Express.
3. Masukan CD instalasi program. Buka drive CD ROM lalu klik dua kali file setup.exe lalu klik tombol “install”.
5. Klik connect untuk masuk ke dalam aplikasi SQL Server. Setelah Login klik kanan pada folder database pilih attach, selanjutnya akan muncul kotak dialog attach database. Lalu klik tombol “add”.
6. Selanjutnya cari file sman3.mdf yang berada di drive CD ROM pada folder database. Kemudian klik “OK”.
7. Klik “OK” sekali lagi untuk proses attach database sman3.
8. Apabila berhasil akan tampak seperti gambar dibawah ini. Perhatikan gambar 4.26.
Gambar 4.26 Database berhasil di attach
9. Setelah semua langkah telah dilakukan, aplikasi sistem informasi monitoring siap digunakan. Caranya, klik menu start > all program > Sistem informasi monitoring atau silahkan klik pada ikon sistem informasi monitoring yang
62
4.3.3 Petunjuk penggunaan program
Tahap ini adalah langkah-langkah cara penggunaan program Sistem Informasi Monitoring. Berikut sub-sub pembahasan pemakaian program:
1. Form Log in
Gambar 4.27 Form Log in
Log in merupakan syarat untuk dapat menggunakan program secara
keseluruhan dan yang menggunakan aplikasi ini adalah guru BK atau yang diberikan wewenang untuk memasukan data kedalam aplikasi. Pada menu log in ini ada dua data yang harus dimasukkan, yaitu NIP (Nomer Induk Pegawai) dan Password.
a. NIP : NIP (Nomer Induk Pegawai) yang merupakan pengguna yang sudah terdaftar pada database dan diberi wewenang untuk menggunakan aplikasi ini.
b. Password : Kata sandi atau kode khusus yang merupakan syarat yang harus
User harus memasukan NIP dan Password yang telah tersedia. Apabila salah memasukkannya maka sistem akan menampilkan pesan bahwa NIP atau Password yang dimasukkan salah.
Gambar 4.28 Pesan Kesalahan Log in 2. Form Menu Utama
Gambar 4.29 Form Menu Utama
64
3. Form Master Pegawai BK
Gambar 4.30 Master Pegawai BK
Fungsi form ini untuk mengisi data pegawai BK yang menggunakan aplikasi ini. NIP dan Password yang ada pada Field nantinya akan digunakan pada form Log in untuk masuk ke aplikasi.
4. Form Master Data Siswa
Fungsi form ini untuk mengisi data pribadi siswa lengkap. Selain mengisi, didalam form ini pengguna juga dapat mengubah dan menghapus data siswa. Terdapat field pencarian data siswa, sehingga memudahkan pengguna untuk mencari siswa-siswa tertentu yang diinginkan.
5. Form Master Prestasi Siswa
Gambar 4.32 Master Prestasi Siswa
66
6. Form Master Pelanggaran Siswa
Gambar 4.33 Master Pelanggaran Siswa
Fungsi form ini untuk memasukkan data pelanggaran siswa. Di dalamnya terdapat tanggal pelanggaran yang dilakukan, solusi, sanksi dan jumlah pelanggaran tiap siswa. Pengguna dapat mengubah data pelanggaran siswa serta dapat melihat daftar seluruh pelanggaran siswa.
7. Form Transaksi Absensi Siswa
Fungsi form ini untuk mengisi keterangan absensi siswa yang tidak masuk. Di dalamnya terdapat jenis keterangan absensi, tanggal, dan jumlah keterangan absensi yang dilakukan tiap siswa. Pengguna dapat mengubah dan melihat daftar semua absensi siswa.
8. Form Daftar Perkelas
Gambar 4.35 Informasi Kelas Siswa
Fungsi form ini untuk membantu pengguna dalam mencari nama dan nomer induk siswa pada tiap-tiap kelas.
9. Form Identitas
Gambar 4.36 Form Identitas Siswa
68
10. Form Histori Siswa
Gambar 4.37 Form Histori Siswa
Fungsi form ini untuk membantu pengguna melihat seluruh histori siswa (prestasi, pelanggaran, dan absensi siswa) yang telah dimasukkan pada masing-masing master. Di dalam form ini pengguna dapat mencetak hasil yang telah dimasukkan pada masing-masing master dan transaksi. Pada absensi, akan menampilkan jumlah absensi pada tiap bulan dengan periode tahun tertentu.
11. Laporan Identitas Siswa
Gambar 4.38 Laporan Identitas Siswa
12. Laporan Absensi Siswa
Gambar 4.39 Laporan Absensi Siswa
Ini merupakan bentuk laporan Absensi Siswa setelah memilih menu Print pada form Histori Siswa.
13. Laporan Prestasi Siswa
Gambar 4.40 Laporan Prestasi Siswa
70
14. Laporan Pelanggaran Siswa
Gambar 4.41 Laporan Pelanggaran Siswa
Ini merupakan bentuk laporan Pelanggaran Siswa setelah memilih menu Print pada form Histori Siswa.
4.4 Evaluasi uji coba sistem
Hasil uji coba program :
1. Log in
Gambar 4.42 Hasil Uji Coba Log in
2. Memasukkan data pribadi siswa lengkap
72
3. Memasukkan prestasi siswa
Gambar 4.44 Hasil Uji Coba Input Prestasi Siswa
4. Memasukkan pelanggaran siswa
5. Memasukkan absensi siswa
Gambar 4.46 Hasil Uji Coba Input Absensi Siswa
6. Menampilkan identitas siswa
74
7. Menampilkan histori siswa
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
a) Pengembangan sistem yang dilakukan berdasarkan proses bisnis yang ada di
Bimbingan Koneseling SMA Negeri 3 Sidoarjo ke dalam sebuah sistem
informasi monitoring siswa membantu guru BK dalam hal mengolah, mengisi
dan mencari data pribadi siswa beserta histori siswa (pelanggaran siswa,
prestasi siswa, dan absensi siswa.
b) Laporan-laporan yang dihasilkan oleh sistem informasi monitoring siswa ini
dapat membantu manajemen untuk melengkapi berkas-berkas yang
dibutuhkan, seperti laporan laporan data pribadi siswa, laporan prestasi siswa,
laporan pelanggaran siswa dan laporan absensi siswa.
5.2 Saran
Dalam pengembangan Sistem Informasi Monitoring ini, dapat diajukan
beberapa saran sebagai berikut :
a) Penambahan fitur untuk backup dan import database ke dalam Sistem
Monitoring Siswa.
b) Penambahan fitur yang menggunakan komputer lebih dari satu agar
76
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, A dan Supriyono, W, 2004, Psikologi Belajar, Jakarta: PT Rineka Cipta.
Ahmadi, Abu, 1991, Psikologi Sosial, Jakarta: PT Rineka Cipta.
Azwar, S, 2002, Tes prestasi: Fungsi pengembangan pengukuran prestasi belajar, Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.
Djamarah, S.B, 2002, Psikologi Belajar, Jakarta: PT Rineka Cipta.
Eldomeniko, 2010, Peraturan Sekolah : Disiplin, Ketertiban, Pelanggaran dan
Hukuman,
<http://eldomenico.wordpress.com/2010/05/25/peraturan-sekolah-disiplin-ketertiban-pelanggaran-dan-hukuman/>, [Diunduh 16 Maret 2012].
Prayitno dan Erman, Amti, 2004, Dasar-Dasar Bimbingan Konseling, Jakarta: PT Rineka Cipta.
Purwanto Edi, 2009, Keamanan Sistem Informasi, <http://edipurwanto1988. blogspot.com/2009/06/keamanan-sistem-informasi-absensi.html>,
[Diunduh 24 Maret 2012].
Putrodjoyo, Gunawan, 1994, Kamus Komputer Masa Kini, Jakarta: PT Gramedia.
Raga, 2010, Definisi Data dan Informasi, <http://blog.its.ac.id/
raganavalarchitect/definisi-data-dan-informasi/>, [Diunduh 24 Maret 2012].
Ramadhan, Arief, 2007, 36 Jam Belajar Komputerm Visual Basic 2005, Bogor:
PT Elex Media Komputindo.
Saiful, 2012, Pengertian Fungsi Tujuan dan Macam-Macam Bimbingan
Konseling, < http://www.tokoblog.net/2012/01/ pengertian-fungsi-tujuan-dan-macam.html>, [Diunduh 24 Maret 2012].
Srikandi, 2012, Pengertian Siswa, <http://www.forumkami.net/pendidikan/ 214469-pengertian-siswa.html>, [Diunduh 24 Maret 2012].
Suryabrata, 2006, Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Sutedjo Budi D. O, 2003, Konsep & Perancangan Jaringan komputer, Yogyakarta: Andi.