ANALISIS PENGARUH SUKU BUNGA, LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR), NON PERFORMING LOAN (NPL) TERHADAP PROFITABILITAS (ROA)
DAN RETURN SAHAM PADA PERBANKAN DI INDONESIA 2012-2015 HIDAYATUL MA’RUFAH
Program Study Manajemen-S1, Fakultas Ekonomi dan Bisini Universitas Dian Nuswantoro Semarang
URL: http//dinus.ac.id
Email: [email protected] ABSTRACT
This study aims to analyze the influence of interest rates, Loan to Deposit ratio (LDR), and Non Performing Loan (NPL) on profitability and Stock Return. The population in this study are banking companies listed on the Indonesia Stock Exchange over the period 2012-2015. The data used in this study is obtained from the annual report and Bank Indonesia. The sampling selection technique used is Purposive Sampling which obtained 31 companies. The analysis used for this study is multiple linier regression and path analysis. The results show that interest and NPL have a significant negative influence on profitability. LDR has no significant influence on profitability. Interest, NPL and LDR has no influence on stock return, and profitability has a significant positive influence on stock returns.
Keywords: Interest, loan to deposit ratio (LDR), non performing loan (NPL), profitability and stock return
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh suku bunga, Loan to Deposit Ratio (LDR), Non Performing Loan (NPL) terhadap profitabilitas dan Return saham. Populasi dalam penelitian iniadalah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2015. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari laporan tahunan (annual report) dan Bank Indonesia. Pengambilan sampel menggunakan teknik Purposive Sampling diperoleh 31 perusahaan. Analisa yang digunakan untuk penelitian ini adalah regresi linier berganda dan analis jalur. Hasil menunjukkan bahwa suku bunga dan NPL memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas. LDR tidak memiliki pengaruh terhadap profitabilitas. Suku bunga, NPL dan LDR tidak memiliki pengaruh terhadap Return saham, dan Profitabilitas memiliki pengaruh positif signifikan terhadap Return saham.
Kata Kunci : Suku bunga, Loan to Deposit Ratio (LDR), Non Performing Loan (NPL), profitabilitas, return saham.
PENDAHULUAN
Investasi adalah sebagai penentu utama pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi. (Prasetyo, 2009). Pada awal tahun 2015 menurunnya investasi di indonesia
dipengaruhi adanya keadaan pertumbuhan ekonomi dan menurunnya investasi terjadi diberbagai sektor, dan sektor yang menurun secara drastis terjadi pada sektor perbankan. (www.bi.go.id). Menurunnya investasi biasanya terkendali di sebuah profitabilitas (ROA) dan sebuah return saham dari perusahaan tersebut, sehingga bisa terjadi dalam faktor internal (LDR dan NPL) yang mengalami penurunan dan kenaikan dan dalam faktor eksternal juga yang menyebabkan profitabilitas menurun (Suku bunga kredit) karena perusahaan tidak bisa mengoptimalkan. Sehingga dari hal tersebut dilakukan untuk penelitian.
1.2 RumusanvMasalah
Berdasarkanvuraian tersebut, maka dapat disusun rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimanavpengaruh Suku Bunga kredit terhadap profitabilitas?
2. Bagaimanavpengaruh Loan to Deposit Ratio terhadap profitabilitas? 3. Bagaimanavpengaruh NonvPerforming Loanvterhadapvprofitabilitas? 4. Bagaimanavpengaruh Suku Bunga Kredit terhadap Return Saham? 5. Bagaimanavpengaruh Loan to Deposit Ratio terhadap Return Saham? 6. Bagaimanavpengaruh Non Performing Loan terhadap Return Saham? 7. Bagaimanavpengaruh Profitabilitas (ROA) terhadap Return Saham ?
TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Profitabilitas
Profitabilitasvadalah rasio yang melihatvkemampuan perusahaan menghasilkan laba. Mengukur tingkat profitabilitas merupakan hal yang penting bagi sebuah perusahaan termasuk perbankan untuk menjamin keuntungan yang di targetkan dalam perusahaan beberapa periode yang telah tercapai. (Prasanjaya dan Ramantha, 2013). Dalam rasio profitabilitas penting bagi bank dengan menggunakan Return On Asset (ROA) sebagai ukuran untuk memperhitungkan manajemen bank dalam memperoeh laba secara keseluruhan. Semakin bertambahnya atau tingginya nilai ROA maka menunjukkan kinerjavperusahaan akan semakin baik, dan untuk investor akan mendapatkan keuntungan dari dividen atau semakin meningkatnya return saham. (Muhamad, 2015).
ROA dirumuskan sebagai berikut :
2.2 Return Saham
Return saham merupakan harapan investasi dari dana yang berupa saham, dimana hasilnyavberupa yield dan capital gain (loss). (Hartono, 2014). Menurut (Muhamad, 2015) salah faktor yangvsangat mempengaruhivreturn saham adalah profitabilitas. Menurut (Johannes dan Arisandi, 2013), faktor yang mempengaruhi return sahamvadalah faktor eksternalvyaitu pada faktor kondisivekonomi, dan adanya faktor Internal yaitu dari analisisvfundamental yang berarti berkaitan dengan kinerjavkeuangan perusahaan. Menurut buku Jogiyanto dalam penelitian Johannes dan arisandi (2013) Return dibedakan menjadi dua yaitu return realisasi dan return ekspektasi. Return ekspektasivadalah return yang diharapkan akan diperolehvoleh investor dimasa mendatang. Dan return realisasivadalah return yangvtelah terjadi, dilihat berdasarkanvdata historisvperusahaan. Returnvrealisasi ini penting untuk
mengukur kinerjavperusahaan. (Azhar, 2013). Untuk menghitung return yaitu sebagai berikut : (Hanafi, 2013)
{[( ) ]
}
2.3 Tingkat Suku Bunga
Di dunia usaha pastinya akan berpengaruh jika suku bunga naik yaitu pada sektor yang mengandalkan pembiayaan dari pinjaman (kredit). Ketika terjadi peningkatanvbunga kredit, nilai dari usaha nasabahvtidak sebanding dengan pembiayaan yang diberikan dan nasabah merasa keberatan adanyavsuku bunga yang tinggivmaka akan terjadinya kredit macet sehingga akan mempengaruhi profit bank tersebut. (Wibowo dan Syaichu, 2013). Jadi suku bunga yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data suku bunga kredit yang tercatat dan diterbitkan oleh Bank Indonesia yaitu dengan periode waktu bulanan periode 2012-2015. (Sahara, 2013). Suku bunga kredit yang dipakai adalah suku bunga rata-rata setahun dalam persenan. 2.4 Loan tovDeposit Ratio (LDR)
Loan tovDeposit Ratio (LDR) digunakan untuk mengukur likuiditasvbank dengan cara membagi total kredit yang diberikan oleh bank terhadap pihak ketiga, (Muliawati dan Khoiruddin, 2015). Loan to deposit ratiovmerupakan rasio yang penting dalam menjalankan kegiatan usahanya, sehingga rasio LDR harus dijaga padavtingkat yang aman, dan sesuai yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia yaitu 80% sampai 110%. Menurut (Eng, 2013) LDR dirumuskanvsebagai berikut:
2.5 NonvPerforming Loanv(NPL)
Menurut (Eng, 2013) Rasio NPL merupakan perbandinganvantara kredit bermasalah dengan totalvkredit, untuk melihat dari kemampuan manajemen dalam mengelola kredit bank yang bermasalah. Dalam penilaian bank besar rasio Non Performing Loanv(NPL) maksimum yang telahvditetapkan oleh BankvIndonesia sebesar 5%. Rumus perhitungan NPL adalah sebagai berikut:
Hipotesis Penelitian
H1: Suku Bunga berpengaruh positifvsignifikan terhadap profitabilitas
H2: Loan to DepositvRatio berpengaruhvpositif signifikanvterhadap profitabilitas H3: NPL berpengaruh negatifvsignifikan terhadap profitabilitas
H4: Suku bunga memiliki pengaruh postif signifikan terhadap return saham H5: LDR memilikivpengaruh positifvsignifikan terhadapvreturn saham
H6: Non PerformingvLoan berpengaruh negatif signifikanvterhadap returnvsaham H7: profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadapvreturn saham
METODEvPENELITIAN 3.1 VariabelvPenelitian dan DefinisivOperasional
Variabelvterikat (dependen) menurut (Sugiyono, 2011) adalah variabelvyang dipengaruhivatau yangvmenjadi karena adanya variabel bebas (Independen). Pada Variabel bebasnya adalah Suku bunga , Loan to deposit ratiov(LDR), dan Non performing Loanv(NPL). Sedangkan variabel terikatnya adalah ROA dan return saham.
3.2 Populasi dan Sampel
Populasi dalamvpenelitian ini yang digunakan adalah bank yang terdaftar di Bursa EfekvIndonesia pada tahun 2012-2015. Dari jumlahvpopulasi dalam penelitian ini sebanyak 31 bank umum yang terdaftarvdi bursavefek Indonesia. Dalam penelitian ini, metode yang dipergunakan adalah purposive sampling.
3.3 Jenisvdan SumbervData
Jenis data yangvdigunakan dalam penelitian adalah datavsekunder kuantitatif. Dan sumber datanya diperoleh dari laporanvkeuangan yang terdaftar di BursavEfek Indonesia periode 2012-2015. Dan data bulanan mengenai inflasi, suku bunga diperoleh dari publikasi Bank Indonesia.
3.4 MetodevPengumpulan Data
Penelitian ini dalam pengupulan data menggunakan metodevdokumentasi, yaitu dengan cara mengumpulkan,vmencatat dan mengkaji data Suku Bunga kredit, Loan to Deposit Ratiov(LDR) dan NonvPerforming Loan (NPL), ROA dan Return Saham dari laporan keuangan PublikasivdalamvDirektori Perbankan Indonesiavyang terdaftar divBursa EfekvIndonesia.
3.5 MetodevAnalisis Data
Pada penelitian ini, menggunakan teknik Path Analysis (analisis jalur) model mediasi. Analisis dilakukan dengan menggunakan regresivberganda dan jalur dengan programvSPSS. Dalam penelitian ini untuk variabel dependennya adalah ReturnvOn Assetv(ROA) (Y1) dan Return Saham (Y2) dan variabel independennya adalah Tingkat Suku Bunga (X1), Loan tovdeposit ratio (LDR)v(X2) dan Nonvperforming loan (NPL)v(X3). Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh yang signifikan antara VariabelvIndependen terhadap variabelvdependen maka menggunakan model
regresivberganda dengan persamaan substruktur 1 dan 2 yaitu dengan dirumuskan sebagai berikut : Substruktur 1 ...(1) Substruktur 2 ...(2) Keterangan: Y1 : ROA Y2 : Return Saham
X1 : Tingkat Suku Bunga
X2: Loan to Deposit Ratio (LDR) X3 : Non Performing Loan (NPL)
: Error
a : Konstanta
b1,b2,b3,b4 : Koefisien X1,X2,X3,Y1 3.6 AnalisisvStatistikvDeskriptif
Analisis statistik deskriptif adalah gambaranvatau deskripsi yang dilihat dari suatu data dari nilai rata-ratav(mean), standarvdeviasi, varian, maximum, minimum, sum, range, kurtosis, skewnes (kemencenganvdistribusi), (Ghozali, 2011).
3.7 Uji AsumsivKlasik 1.Uji Normalitas
Menurut Ghozali (2011), Ujivnormalitas bertujuan menguji apakah model regresi, variabel pengganggu atau variabel residual tersebut memiliki distribusi normal. Untuk menguji normalitas pada penelitian ini dengan melihat nilai kurtosis dan skewness darivresidual, data yang berdistribusi normal ketika nilai Zskewness dan Zkurtosis diantara ±1,96. Nilai z statistik untuk skewness dan kurtosis dapat dihitung berdasarkan dengan rumus :
√ √
2. Uji Multikoleniaritas
Untuk mengetahui apakah terjadi multikoleniaritas dapat digunakan metode variancevinflation factorv(VIF). Nilai cutoff vdipakaivuntukvmenunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance 0.10vatau sama dengan nilai VIF 10, karena VIF = 1/Tolerance, Ghozali (2013).
3. UjivAutokorelasi
Uji autokerelasi dilakukan bertujuan untuk meguji apakahvdalam model regresi linier ada korelasivantaravkesalahanvpengganggu pada periodevt dengan kesalahan pengaggu padavperiode t-1v(sebelumnya).vUntuk mengetahui ada tidaknya autokorelasi maka menggunakanvuji DW (Durbin-Watson).
4. UjivHeterokedastisitas
MenurutvGhozali (2013) uji heteroskedastisitas bertujuanvuntuk menguji apakah dalamvmodel regresivterjadi ketidaksamaan variancevdari residualvsatu ke
pengamatanvke pengamatan yangvlain.vPenelitian ini memakai uji Glejser untuk melihat lebih detailnya.
3.8 Uji Model
1. Uji Simultanv(Uji F)
Uji statistik F yaitu menunjukkan apakahvsemua variabel bebas (Independen) yangvdimasukan kedalam model mempunyaivpengaruh secaravbersama-sama terhadapvvariabel dependen.
2. KoefisiensivDeterminasi (R2)
Koefisisen determinasiv(R2) yaitu intinyavmengukur seberapa jauhvkemampuan model dalam menerangkanvvariasi variabel dependen tersebut.vNilai koefisien determinasi adalahvantara nolvdan satu.
3.9 Pengujian Hipotesis (Uji t)
Uji statistik merupakan untuk menunjukkanvseberapa jauh pengaruh dalam satu variabelvbebas secaravindividual untuk menerangkan variasi variabelvdependen. 3.10 Teknik Analisis Jalurv(Path Analysis)
Path analysis adalah pengembanganvlangsung dalam bentuk regresivberganda dengan tujuan memberikanvestimasi tingkat kepentinganv(magnitude) dan signifikansi (significance) hubunganvsebab akibat hipotetikal dalamvseperangkat variabel. Yaitu jika variabel independennyavmempengaruhi variabel tergntung tidak hanya secara langsung (Direc Effect) tetapi dengan secara tidak langsung (Inderect Effect). (Sarwono, 2012).
HASILvPENELITIANvDAN PEMBAHASAN 4.1 UjivAsumsi Klasik
1.Uji Normalitas
Berdasarkan perhitungan di atas diperoleh untuk regresi 1 dan regresi 2 nilai Zskewness belum berada diantara nilai kritisnya sebesar ±1,96. Jadi dapat disimpulkan bahwa model regresi 1 dan regresi 2 tidak berdistribusi normal. Maka
perlu pembuangan data dengan cara outlier. Setelah membuang data yang outlier sebanyak 32 data sehingga N menjadi 92, berikut hasil uji normalitas residual setelah di outlier :
Berdasarkan perhitungan di atas diperoleh untuk regresi 1 dan regresi 2 nilai Zskewness berada diantara nilai kritisnya sebesar ±1,96. Jadi dapat disimpulkan bahwa model regresi 1 dan regresi 2 berdistribusi normal.
2. Uji Multikolinieritas
Berdasarkan tabel diatas untuk regresi 1 dan regresi 2 diketahui bahwa masing-masing variabel bebas mempunyai nilai tolerance ≥ 0,10 dan VIF ≤ 10.
3. Uji Autokorelasi
Berdasarkan Hasil pengujian yang dilakukan diatas untuk regresi 1 diperoleh angka DW sebesar 1,641. Maka dapat disimpulkan untuk regresi 1 bahwa model regresi berada pada daerah ragu-ragu. Kemudian dilakukan pengujian uji autokorelasi lainnya yaitu dengan hasil berikut :
Pada tabel 4.12 diatas terlihat bahwa pengobatan autokorelasi dengan Run Test menghasilkan Asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0,834. Sehingga untuk regresi 1 sudah bebas autokorelasi.
Berdasarkan hasil pengujian untuk hasil regresi 2 diperoleh angka DW 1,786. Kemudian nilai batas bawah (dL) 1,5713 dan nilai batas atas (dU) 1,7523, dan nilai 4-dU 2,2477. Maka dapat disimpulkan untuk regresi 2 bebas adanya autokorelasi.
Dari tabel diatas menunjukkan untuk regresi 1 dan regtresi 2 terlihat tingkat signifikan seluruh variabel > 0,05, maka bisa disimpulkan untuk model regresi tidak terdapat adanya heterokedastisitas sehingga dapat digunakan untuk pengujian selanjutnya.
4.2 Uji Analisis Regresi Linier Berganda
Hasil dari persamaan substruktur 1 pada Tabel 4.15. Berdasarkan hasil Tabel 4.15 maka persamaan regresi 1 adalah sebagai berikut:
...(1) Dari persamaanvregresi 1 di atasvdapat dijelaskanvsebagai berikut:
1. Konstanta (nilai mutlak Y1) apabila selururh variabel independen (Suku bunga, Loan tovDeposit ratio (LDR), dan NonvPerforming Loan (NPL)) tetap atau tidak berubah, maka ReturnvOn Asset (ROA) bernilai .
2. Suku bunga : Koefisien regresi suku bunga sebesar -0,206 berarti jikavvariabel independenvlain nilainya tetap dan suku bunga (X1) mengalami kenaikan 1% maka Return On Asset (ROA) (Y1) akan mengalami penurunan 0,206% .
3. Loan tovDepositvRatio (LDR): Koefisien regresi Loanvto DepositvRatiov(LDR) sebesar 0,014 yang berarti, jika variabel independen lain nilainya tetap dan LDR (X2) mengalami kenaikan 1% maka Return On Asset (ROA) (Y1) akan mengalami kenaikan sebesar 0,014%.
4. NonvPerformingvLoan (NPL) : Koefisien regresi Non Performing Loan (NPL) sebesar -0,436 yang berarti, jika variabel independen lain nilainya tetap dan NPL (X3) mengalamivkenaikan 1% maka ReturnvOn Asset (ROA) (Y1) akan mengalami penurunanvsebesar 0,436%.
Hasil dari persamaan substruktur 2 dijelaskan pada tabel 4.16. Berdasarkan hasil tabel 4.16 maka persamaan substruktut 2 adalah sebagaivberikut:
...(4) Dari persamaanvregresi 2 diatas dapatvdijelaskanvsebagai berikut :
1. Konstanta (nilai mutlak Y) apabila seluruh variabel (suku bunga, Loan to Deposit Ratiov(LDR), Non Performing Loanv(NPL) dan ReturnvOn Asset (ROA)) tetap atau tidak berubah, maka Return saham bernilai -0,350.
2. Suku Bunga : Koefisien regresi suku bunga sebesar 0,016 berarti jika variabel independenvlain nilainya tetapvdan suku bunga (X1) mengalamivkenaikan 1% maka Returnvsaham (Y2) akan mengalamivkenaikan sebesar 0,016%.
3. Loan to Deposit Ratio (LDR) : Koefisien regresi LDR sebesar 0,000 berarti jika variabelvindependen lainnya tetap dan LDR (X2) mengalami kenaikan 1% maka Return saham (Y2) akan mengalamivkenaikan sebesar 0,000%.
4. Non Performing Loanv(NPL) : Koefisien regresi NPL sebesar -0,009 berarti jika variabel independen lainnya tetap dan NPL (X3) mengalamivkenaikan 1% maka Return saham (Y2) akanvmengalami penurunan sebesar 0,009%.
5. Return OnvAsset (ROA) : Koefisien regresi Return OnvAsset (ROA) sebesar 0,081, jika ROA (Y1) mengalamivkenaikan 1% maka Returnvsaham (Y2) akan mengalami kenaikan sebesar 0,081%.
4.3 Uji Model
Berdasarkan hasil uji f pada Substruktur 1 dan Substruktur 2 diperoleh nilai signifikan < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa variabel independen sama-sama berpengaruh terhadap dependen.
2. Koefisien Determinasi (R2)
Berdasarkan tabel 4.19 untuk substruktur 1 maka dapat diperoleh nilaivkoefisien determinasiv(adjusted R2) sebesar 0,383 atau 38,3%.
Berdasarkan tabel 4.20 untuk substruktur 2 maka dapat diperoleh nilai koefisien determinasi (adjusted R2) sebesar 0,165 atau 16,5% variasi Returnvsaham dapat dijelaskanvoleh variasi dari variabel-variabel.
4.4 Hasil Pengujian Hipotesis
Untuk hasil regresi 1 dapat diketahui yaitu sebagai berikut : 1. Pengaruh variabel Suku bunga terhadap ROA
Dari tabel di atas, maka diperoleh nilai t hitung sebesar -3,455 dengan nilai
signifikan sebesar 0,001 > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis 1 diterima tetapi bertolak belakang yang berarti variabel suku bunga kredit berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas (ROA).
2. Pengaruh variabel Loan to DepositvRatio (LDR) terhadap ROA
Dari tabel di atas, maka diperoleh nilai t hitung sebesar 1,951 dengan nilai
signifikan sebesar 0,054 > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis 2 ditolak yang berarti variabel Loan to DepositvRatio (LDR) tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (ROA).
3. Pengaruh variabel Non Performing Loanv(NPL) terhadap ROA
Dari tabel diatas, maka diperoleh nilai t hitung sebesar -4,806 dengan nilai
signifikan sebesar 0,00 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis 3 diterima yang berarti variabel NonvPerforming Loanv(NPL) berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (ROA).
Dan untuk hasil regresi 2 dapat diketahui yaitu sebagai berikut : 1. Pengaruh variabel suku bunga riil terhadap Return saham
Dari tabel diatas, maka diperoleh nilai t hitung sebesar 1,295 dengan nilai
signifikan 0,199 < 0,05 maka dapat disimpulkanvbahwa hipotesis 4 ditolak yang berarti variabel suku bunga berpengaruh signifikan terhadap Return saham.
2. Pengaruh variabel Loanvto Deposit Ratiov(LDR) terhadap Return saham Dari tabel diatas, maka diperoleh nilai t hitung sebesar -0,268 dengan nilai
signifikan 0,790 > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis 5 ditolak, yang berarti variabel Loan to Deposit Ratio (LDR) tidak berpengaruh signifikan terhadap Return saham.
3. Pengaruh variabel Non Performing Loan (NPL) terhadap Return saham Dari tabel diatas, maka diperoleh nilai t hitung sebesar -0,422 dengan nilai
signifikan 0,674 > 0,05 maka dapatvdisimpulkan bahwavhipotesis 6 ditolak, yang berarti variabel Non Performing Loan (NPL) tidak berpengaruh signifikan terhadap terhadap return saham.
4. Pengaruh variabel Return On Asset (ROA) terhadap Return saham
Dari tabel diatas, maka diperoleh nilai t hitung sebesar 3,835 dengan nilai
signifikan 0,000 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwavhipotesis 7 diterima, yang berarti variabel ReturnvOn Asset (ROA) berpengaruh signifikan terhadap Return saham.
4.5 Analisis Jalur (Path Analysis)
Hasil dari Path Analysis di atas dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Pengaruh suku bunga terhadap return saham melalui Return On Asset (ROA) a. Pengaruh langsung 0,016
b. Pengaruh tidak langsung -0,206 x 0,081 = -0,017 c. Pengaruh total -0,001
Karena nilai pengaruh langsung lebih besar dari pada pengaruh tidak langsung, maka Retun On Asset (ROA) tidak bisa menjadi intervening antara suku bunga dengan return saham.
2. Pengaruh Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap return saham melalui Return On Asset (ROA)
a. Pengaruh langsung 0,000
b. Pengaruh tidak langsung 0,014 x 0,081 = 0,001134 c. Pengaruh total 0,001134
Karena nilai pengaruh langsung lebih kecil dari pada pengaruh tidak langsung, maka Return On Asset (ROA) bisa menjadi intervening antaravLoan tovDeposit Ratio (LDR) dengan return saham.
3. Pengaruh NonvPerforming Loan (NPL) terhadap return saham melalui Return OnvAsset (ROA)
a. Pengaruh langsung -0,009
b. Pengaruh tidak langsung -0,436 x 0,081 = -0,0353 c. Pengaruh total -0,0443.
Karena nilai pengaruh langsung lebih besar dari pada pengaruh tidak langsung, maka Return On Asset (ROA) tidak bisa menjadi intervening antara Non Performing Loan (NPL) dengan return saham.
4.6 Pembahasan Hasil Penelitian
1. Pengaruh Suku Bunga terhadap profitabilitas (ROA)
Hasil analisis ini menunjukkan Suku bunga berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas bank. Penelitian ini berbanding terbalik dengan hipotesis yang menyatakan bahwa sukuvbunga berpengaruh positif signifikan terhadap ReturvOn Assetv(ROA). Meningkatnya Suku bunga kredit dapat memberikan pengaruh terhadap profitabilitas. Menurut teori suku bunga kredit yang tinggi akan meningkatkan pendapatan bank. Tetapi didalam penelitian ini suku bunga kredit mempunyai pengaruh yang negatif bagi profitabilitas bank. Kemungkinan tingginya suku bunga kredit akan mempengaruhi nasabah untuk membayar bunga dari bank tersebut, karena nasabah terlalu keberatan dalam membayar bunga dan kredit yang telah dipinjam dari bank. Sehingga bisa menghambat pendapatan bank untuk memperoleh keuntungan dikarenakan adanya kredit macet dari nasabah yang keberatan dengan bunga yang ditetapkan tersebut menjadi naik. Maka dari itu suku bunga yang terlalu tinggi bisa menghalangi bank dalam memperoleh keuntungan. Sehingga suku bunga berpengaruh negatif terhadap profitabilitas.
2. Pengaruh Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap Profitabilitas
Hasil analisis ini menunjukkan bahwa Loan to Deposit Ratio (LDR) tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas bank. Penelitian ini tidak sejalan dengan hipotesis dan pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
(Margaretha dan Zai, 2013) mengatakan bahwa Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh signifikan terhadap ROA. Tingginya nilai LDR menunjukkan profitabilitas perusahaan semakin meningkat, karena asumsi bank tersebut mampu menyalurkan kreditnya dengan baik. Tingkat aman untuk rasio LDR yang telah ditetapkan Bank Indonesia adalah sebesar 80% - 110%. Dengan itu tingkat rasio LDR yang optimal maka setiap usahanya akan mendapatkan keuntungan. Tetapi dalam penelitian ini meskipun rasio LDR sudah berada di tingkat aman keuntungan yang diperoleh bank tidak selalu tinggi, yaitu ditunjukkan pada Bank Mandiri (Persero) tbk pada tahun 2014 dengan nilai rasio LDRnya 82,02% dengan perolehan rasio keuntungannya sebesar 3,57%. Dan pada Bank Pundi Indonesia tbk pada tahun 2014 dengan nilai rasio LDRnya 86,11% dengan perolehan keuntungan sebesar -1,59%. Data tersebut untuk meyakinkan bahwa setiap kenaikan rasio LDR tidak selalu merpengaruhi profitabilitas menjadi naik. Maka dari itu perolehan profit tidak hanya dari deposit saja melainkan dari faktor lainnya. Sehingga Loan to Deposit Ratio (LDR) tidak ada pengaruhnya dengan profitabilitas.
3. Pengaruh NonvPerforming Loanv(NPL) terhadap Profitabilitas
Hasil analisis ini menunjukkan bahwa NonvPerforming Loanv(NPL) berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas (ROA). Menurut (Riyadi dan Yulianto, 2014) Non Performing Loan (NPL) adalah jumlah biaya yang bermasalah, hal itu dapat mempengaruhi laba bank. Suatu kredit yang macet dapat membebani laba bank, dan akan memperbesar biaya pencadangan aktiva atau biaya-biaya lainnya, sehingga laba bank akan lebih menyempit. Bahwa semakin tinggi nilai NonvPerforming Loanv(NPL) maka akan mengganggu kinerja bank tersebut, hal tersebut sangat dimungkinkan perolehan keuntungan sebuah perusahaan perbankan akan rendah, sehingga akan mengganggu pula perolehan profitnya. Oleh karena itu Non Performing Loan (NPL) dapat mempengaruhi profitabilitas bank menjadi turun.
4. Pengaruh SukuvBunga terhadap ReturnvSaham
Hasil analisis ini menunjukkan bahwa suku bunga tidak berpengaruh signifikan terhadap Return saham. Penelitian ini tidak sejalan dan bertentangan dengan hipotesis dan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh (Sudarsono, 2016) yang menyatakan bahwa suku bunga berpengaruh positif signifikan terhadap return saham. Tingkat suku bunga yang tinggi akan mempengaruhi investasi. Suku bunga dalam penelitian ini yang dipakai adalah suku bunga kredit. Suku bunga kredit merupakan suku bunga kredit yang akan diberikan kepada nasabah yang mengajukan kredit kepada bank. Tingginya suku bunga kredit dapat meningkatkan pendapatan bank sehingga dimungkinkan return yang akan dibagikan juga akan naik, karena para investor tertarik jika pendapatan perusahaan itu tinggi. Tetapi didalam penelitian ini suku bunga kredit tidak mampu mempengaruhi kepercayaan investor, sehingga tidak banyak para investor untuk berinvestasi di bank tersebut. Maka dari itu suku bunga kredit yang terlalu tinggi bisa mencerminkan return yang dibagikan nantinya oleh investor akan tinggi.
5. Pengaruh Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap Return saham
Hasil analisis ini menunjukkan bahwa Loan to Deposit Ratio (LDR) tidak signifikan terhadap Return saham. Penelitian ini tidak sejalan dengan hipotesis dan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh (Kurniadi, 2012) yang mengatakan bahwa Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh positif terhadap return saham. Loan to Deposit Ratio (LDR) adalah lembaga intermediasi dari kelebihan dengan yang membutuhkan dana. Menurut (Kurniadi, 2012) LDR merupakan usaha pokok perbankan yaitu dengan menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat pada bentuk kredit. Sehingga bank akan memperoleh pendapatan dari suku bunga yang telah ditetapkan. Perbankan dalam belakangan ini lebih untuk memilih menyalurkan tingkat pengkreditan agar meningkatkan pendapatan dari bunga kredit. Dari sektor pendapatan dari sektor bunga kredit tersebut akan mendapatkan resiko kredit yang mampu mempengaruhi kepercayaan para investor. Tetapi didalam penelitian ini investor tidak bisa diyakinkan bahwa dari pendapatan kredit bisa meningkatkan return dalam investasi saham. Sehingga nilai LDR tidak bisa menentukan besarnya return yang akan didapat oleh para investor
6. Pengaruh Non Performing Loan (NPL) terhadap Return saham
Hasil analisis ini menunjukkan bahwa Non Performing Loan (NPL) tidak berpengaruh terhadap Return saham. Penelitian ini tidak sejalan dengan hipotesis dan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh (Muhamad, 2015) yang menyatakan bahwa Non Performing Loan (NPL) berpengaruh positif terhadap return saham. NPL adalah sebuah kredit yang bermasalah akibat kegagalan dan ketidak mampuan nasabah untuk mengembalikan jumlah pinjamannya dari bank dengan waktu yang telah ditentukan. Semakin banyak kredit yang bermasalah bank akan mendapatkan profitnya lebih kecil karena akan memperbesar biaya-biaya aktiva bank sehingga mendapatkan laba yang kecil. Tetapi didalam investasi saham para investor tidak atau jarang melihat dari nilai NPL, karena ada beberapa bank walaupun nilai NPLnya tinggi tetapi return yang didapat masih tetap tinggi, seperti contoh pada Bank Pundi Indonesia tbk (BEKS) pada tahun 2013 nilai NPL sebesar 3,39 dengan perolehan return -0,30. Sementara pada tahun 2015 nilai NPL Bank Pundi Indonesia tbk (BEKS) jauh lebih besar yaitu sebesar 4,91 dan memperoleh return sebesar 0,13. Sehingga nilai NPL tidak menjadi patokan tolok ukur mengambil keputusan untuk berinvestasi. 7. Pengaruh Return On Asset (ROA) terhadap Return saham
Hasil analisis ini menunjukkan bahwa Return On Asset (ROA) berpengaruh positif signifikan terhadap Return saham. Return On Asset (ROA) yang semakin meningkat menggambarkan bahwa sebuah kinerja bank tersebut baik. Para investor melihat bahwa akan mendapatkan keuntungan dari dividen yang didapat dari sebuah perusahaan tersebut juga besar, hal tersebut yang membuat para investor dan calon investor tertarik untuk menanamkan modalnya di bank. Karena banyak yang tertarik menanamkan modalnya pada perusahaan perbankan, maka permintaan harga saham tersebut tinggi sehingga return yang akan diperoleh juga akan tinggi.
8. Suku bunga terhadap return saham melalui Return On Asset (ROA)
Hasil penelitian ini bahwa profitabilitas yang diproksikan dengan Return On Asset (ROA) tidak mampu memediasi pengaruh suku bunga terhadap return saham. Tidak mampunya Return On Asset (ROA) memediasi hubungan suku bunga dengan return saham disebabkan karena dengan naiknya suku bunga kredit profit sebuah perusahaan terjadi penurunan yang disebabkan kredit macet dari nasabah dalam membayar kredit. Tetapi dalam pandangan investor suku bunga yang naik akan menyebabkan return yang didapat untuk sektor perbakan besar karena tingginya suku bunga kredit akan membuat pendpatan perusahaan tinggi sehingga profit perbankan tinggi dan return yang akan dibagikan juga akan tinggi. Alasan inilah yang mampu membuktikan bahwa profitabilitas (ROA) tidak bisa menjadi variabel intervening antara variabel suku bunga dan variabel return saham.
9. LDR terhadap return saham melalui Return On Asset (ROA)
Hasil penelitian ini bahwa Return OnvAsset (ROA) mampu memediasi pengaruh Loan tovDeposit Ratiov(LDR) terhadap return saham. Hal ini menunjukkan bahwa nilai Loan to Deposit Ratio (LDR) yang optimal disetiap usahanya akan mendapatkan keuntungan atau profit yang bagus, sehingga bagi investor melihat jika profit suatu perusahaan bagus maka return yang akan dibagikan untuk para investor juga akan bagus. Alasan inilah yang menyebabkan bahwa profitabilitas yang diproksikan dengan ROA terbukti sebagai mediasi antara variabel Loan to DepositvRatio (LDR) dan variabel return saham.
10. NPL terhadap return saham melalui Return OnvAsset (ROA)
Hasil penelitian ini bahwa ReturnvOn Asset (ROA) tidak mampu memediasi hubungan antara Non Performing Loan (NPL) terhadap return saham. Tidak bisanya profitabilitas yang diproksikan dengan Return On Asset (ROA) memediasi hubungan antara Non Performing Loan (NPL) dengan return saham disebabkan karena dalam penelitian ini para investor tidak melihat nilai NPL naik maupun turun ketika berinvestasi, sehingga tidak ada pengaruhnya profitabilitas menjadi intervening antara variabel Non Performing Loan (NPL) dan varibael return saham.
PENUTUPAN KESIMPULAN
Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah untuk perusahaan perbankan lebih cenderung pengaruh ke masalah yang berkaitan dengan kredit. Hal ini ditunjukkan dari hasil data, yang menunjukkan bahwa Suku bunga kredit dan NPL atau kredit bermasalah sangat mempengaruhi kinerja perbankan menjadi menurun, tingginya suku bunga kredit akan menurunkan pendapatan bank karena nasabah merasa keberatan dalam membayar bunga dan kredit yang telah dipinjam, maka hal tersebut dapat memunculkan resiko kredit bagi bank yang bisa menurunkan profit perbankan. Tetapi sumber dana yang didapat dari deposit oleh perusahaan perbankan tersebut tidak bisa memicu untuk membangun kinerjanya dengan baik, sehingga tidak bisa mempengaruhi sebuah profit perbankan menjadi naik. Dan untuk para investor lebih memperhatikan dalam kinerja perusahaan tersebut. Dari hasil data
yang telah diperoleh menunjukkan bahwa sebuah return yang tinggi dipengaruhi adanya dengan kinerja yang baik bagi perusahaan perbankan, dengan hal itu para investor akan lebih suka karena deviden yang akan dibagikan juga akan tinggi. Sehingga kenaikan suku bunga kredit dan loan to deposit ratio tinggi tidak bisa menaikan return pada saham bank, karena keyakinan para investor tidak bisa diyakini dengan adanya penurunan maupun kenaikan dengan resiko kredit dalam berinvestasi.
SARAN
Berdasarkan dari kesimpulan diatas, maka dapat disarankan adalah sebagai berikut : 1. Bagi Investor, sebaiknya untuk para investor jika ingin berinvestasi tidak
hanya melihat dari keuntungan yang dimiliki perusahaan saja, tetapi harus melihat situasi dan perkembangan yang bisa mengacu dalam berinvestasi. 2. Bagi perbankan, sebaiknya perusahaan perbankan bisa menjaga kestabilan
suku bunga dan memperhatikan NPL, karena variabel tersebut mampu menurunkan pendapatan perusahaan.
3. Bagi penelitian yang akan datang diharapkan dapat dijadikan acuan bagi peneliti lain untuk lebih dikembangkan lagi dan melakukan perbaikan seperlunya. Maka pada hasil ini penulis menyarankan menambah variabel pengukuran yang sesuai atau variabel lain diluar variabel penelitian ini yang berkaitan dengan profitabilitas dan return saham.
DAFTAR PUSTAKA
Atmaja, L. S. (2008). Teori dan Praktik Manajemen Keuangan . Yogyakarta: CV andi offset.
Azhar. (2013). Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Biaya Operasional Pendapatan Operasional dan Loans to Deposit Ratio Terhadap Return Saham Industri Perbankan Vol.2 No.1 ISSN: 2337-4314. Jurnal Akuntansi, 63-73.
Azis dkk. (2015). Manajemen Investasi Fundamental, Teknikal, Perilaku Investor dan Return Saham. Yogyakarta: CV Budi Utama.
Budiharjo, R. (2016). Good Corporate Govermence Terhadap Return Saham dengan Profitabilitas sebagai Variabel Intervening dan Moderating Pada perusahaan Peraih CGPI yang Terhadap di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012 Vol1 No.1 ISSN: 2528-0163. Jurnal Online Insan Akuntan , 163-194.
Christie, J. (2016). Pengaruh Capital Assets, Management, Earnings, Liquidity dan Sensitivity Of Market (CAMELS) Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan Go public. Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen, 99-114.
Darmadji dan Fakhruddin. (2011). Pasar Modal di indonesia. jakarta: Salemba Empat.
Dewi, S. d. (2014). Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposit Ratio (LDR), dan Perbandingan Biaya Operasional dengan Pendapatan Operasional (BOPO) Terhadap Return On Assets (ROA) Pada Bank Umum yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2012 Vol.2 No.1. e-journal S1 Ak Universitas pendidikan Ganesha.
Dwialesi dan Darmayanti. (2016). Pengaruh Faktor-faktor Fundamental Terhadap Return Saham Indeks Kompas 100, VOL.5 No.4 ISSN: 2302-8912. E-jurnal Manajemen Unud, 2544-2572.
Eng, T. S. (2013). Pengaruh NIM, BOPO, LDR, NPL dan CAR Terhadap ROA Bank Internasional dan Bank Nasional Go Public Periode 2007-2011 Vol.1 No.3 ISSN: 2338-123X. Jurnal Dinamika Manajemen.
Fidhayatin dan Dewi. (2012). Analisis Nilai Perusahaan Kinerja Perusahaan dan Kesempatan Bertumbuh Perusahaan Terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur yang di BEI Vol.2 No.2 ISSN: 2086-3802. The Indonesian Accounting Review, 203-214.
Ghozali, I. (2011). Aplikasi Analisis Multivariante dengan Program IBM SPSS 19. . Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Halim. (2013). Pengaruh Makro Ekonomi Terhadap Return Saham Kapitalisasi Besar di Bursa Efek Indonesia Vol.1 No.2. FINESTA, 108-113.
Hanafi. (2013). Manajemen Keuangan. Yogyakarta: BPFE.
Hanafi dan Halim. (2009). Analisis Laporan Keuangan. Edisi Keempat. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.
Hartono, J. (2014). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi kesepuluh. Yogyakarta: BPFE.
Hery. (2015). Analisis Konerja Keuangan. Jakarta: Pt.Grasindo.
indra Bastian dan suhardjono. (2006). Akuntansi Perbankan. jakarta: salemba empat. Irwadi, M. (2014). Pengaruh inflasi dan BI rate Terhadap Laba Perbankan di
Indonesia vol.VI no.2. jurnal OCPUS.
Jaya, K. A. (2015). Pengaruh Loan to Deposit Ratio, Return On Asset, Capital Adequacy Ratio, Exchange Rate Dan Interest Rate Terhadap Return Saham Vol.XIX No.03. Jurnal Akuntansi, 340-356.
Johannes dan Arisandi. (2013). Pengaruh ROA, DER, CR, Inflasi dan Kurs Terhadap Return Saham (Studi Kasus Industri Makanan dan Minuman Yang Terdaftar di BEI Periode 2008-2012) Vol.1 No.4 ISSN: 2338-123X. Jurnal Dinamika Manajemen.
Kalengkongan, G. (2013). Tingkat Suku Bunga dan Inflasi Pengaruhnya Terhadap Return On Asset (ROA) Pada Industri Perbankan Yang Go Public di Bursa Efek Indonesia Vol.1 No.4 ISSN 2303-1174. Jurnal EMBA, 737-747.
Kasmir. (2008). Manajemen Perbankan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Kurniadi. (2012). Pengharuh CAR,NIM, LDR terhadap Return Saham Perusahaan Perbankan Indonesia vol.1 no.1 ISSN 2252-6765. Accounting Analysis Journal Universitas Negeri Semarang.
Lindayani dan dewi. (2016). Dampak Struktur Modal dan Inflasi Terhadap Profitabilitas dan Return Saham Perusahaan Keuangan Sektor Perbankan Vol.5 No.8 ISSN: 2302-8912. E-jurnal Manajemen Unud.
Margaretha dan Zai. (2013). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan perbankan Indonesia Vol.15 No.5 ISSN: 1410-9875. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, 1343-141.
Muhamad. (2015). Pengaruh CAR, NPL, dan BOPO Terhadap Profitabilitas dan Return Saham pada Bank-bank yang Terdaftar di BEI Tahun 2009-2013 Vol.3 No.2 ISSN: 2303-1174. Jurnal EMBA, 258-269.
Nidianti. (2013). Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan Terhadap Return Saham Food And Beverages di Bursa Efek Indonesia Vol.5 No.1 ISSN: 2302-8556. E-jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 130-146.
Ningsih dan Hermanto. (2015). Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan dan Economic Value Added Terhadap Return Saham Vol.4 No.11. Jurnal ilmu & Riset Akuntansi.
Prasanjaya dan Ramantha. (2013). Analisis Pengaruh rasio CAR, BOPO, LDR, dan Ukuran Perusahaan terhadap Profitabilitas bank yang terdaftar di BEI vol.4 no.1 ISSN: 2302-8556. Akuntasi universitas udayana.
Prasetyo, E. (2009). Fundamental Makro Ekonomi. Yogyakarta: Beta Offset.
Riyadi dan Yulianto. (2014). Pengaruh Pembiayaan Bagi Hasil, Pembiayaan Jual Beli, Financing to Deposit Ratio (FDR) dan Non Performing Financing (NPF) Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia Vol.3 No.4 ISSN: 2252-6765. Accounting Analysis Journal Universitas Negeri Semarang.
Rusliati dan Fathoni. (2011). Inflasi, Suku Bunga, Deposito dan Return Pasar Terhadap Return saham Pada Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di BEI 2006-2009 Vol. 13 No.2. Jurnal bisnis dan akuntansi, 107-118.
Sahara. (2013). Analisis Pengaruh Inflasi, Suku bunga BI, dan Produk Domestik Bruto Terhadap Return On Asset (ROA) Bank Syariah di Indonesia Vol.1 No.1. Jurnal Ilmu Manajemen.
Sarwono, J. (2012). Path Analysis dengan SPPS Teori,Aplikasi, Prosedur Analisis untuk Riset Skripsi, Tesis dan Disertasi. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Sudarsono, B. (2016). Faktor-faktor yang mempengaruhi return saham pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar pada bursa efek indonesia tahun 2009-2014 vol.23 No.1 ISSN: 1412-3126. jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE), 30-51.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV Alfabeta. Sugiyono. (2011). Statistik Untuk Penelitian . Bandung: CV Alfabeta.
Susilo, B. (2009). Pasar Modal Mekanisme Pedagangan Saham, Analisis Sekuritas, dan Straqtegi Investasi di BEI. Yogyakarta: CV Budi Utama.
Susilowati, Y. (2011). Reaksi Signal Rasio Profitabilitas dan Rasio Solvabilitas Terhadap Return Saham Perusahaan Vol.3 No.1 ISSN: 1979-4878. Dinamika Keuangan dan Perbankan , 17-37.
Wibowo dan Syaichu. (2013). Analisis Pengaruh Suku Bunga, Inflasi, CAR, BOPO, NPF Terhadap Profitabilitas Syariah Vol.2 No.2 ISSN: 2337-3792. Diponegoro Journal Of Management, 1-10.
Zulfiah dan Susilowibowo. (2014). Pengaruh Inflasi, BI rate, Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Finance (NPF), Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO) Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah Periode 2008-2012 Vol.2 No.3. Jurnal Ilmu Manajemen.