• Tidak ada hasil yang ditemukan

TA : Sistem Informasi Penanganan Transaksi Pemesanan Produk Terpusat Berbasis Web Pada PT Citra Vita Buana.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TA : Sistem Informasi Penanganan Transaksi Pemesanan Produk Terpusat Berbasis Web Pada PT Citra Vita Buana."

Copied!
85
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM INFORMASI PENANGANAN TRANSAKSI

PEMESANAN PRODUK TERPUSAT BERBASIS WEB

PADA PT CITRA VITA BUANA

Oleh:

Nama

: Muhammad Heru Argadiawan

NIM

: 05.41010.0117

Program

: S1 (Strata Satu)

Jurusan

: Sistem Informasi

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER

SURABAYA

2013

STIKOM

(2)

ii

PADA PT CITRA VITA BUANA

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat menyelesaikan

Program Sarjana Komputer

Oleh:

Nama

: Muhammad Heru Argadiawan

NIM

: 05.41010.0117

Program

: S1 (Strata Satu)

Jurusan

: Sistem Informasi

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER

SURABAYA

2013

STIKOM

(3)

iii

When there is a will

there is a way

STIKOM

(4)

iv

STIKOM

(5)

v

Ditujukan untuk semua yang tulus menemaniku

di masa-masa tersulit hidupku...

STIKOM

(6)

x

ABSTRAK ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN...xviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 2

1.3 Batasan Masalah ... 3

1.4 Tujuan Penelitian ... 3

1.5 Manfaat Penelitian ... 4

1.6 Sistematika Penulisan ... 4

BAB II LANDASAN TEORI ... 6

2.1 Pemasaran... 6

2.2 Otomasi Tenaga Pemasaran ... 6

2.3 Konsep Dasar Sistem ... 7

2.4 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 7

2.5 Analisis dan Perancangan Sistem ... 9

2.6 System Flow ... 10

2.7 Data Flow Diagram (DFD)... 11

2.8 Konsep Dasar Basis Data ... 13

STIKOM

(7)

xi

2.8.1 Sistem Basis Data ... 14

2.8.2 Database Management System... 15

2.8.3 Bahasa-bahasa yang terdapat dalam DBMS ... 16

2.8.4 Fungsi DBMS ... 16

2.9 Sistem Basis Data Terpusat... 17

2.10 PHP ... 19

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 21

3.1 Analisis Permasalahan ... 21

3.1.1 Hasil Observasi... 21

3.1.2 Hasil Wawancara ... 21

3.1.3 Proses Administratif Utama ... 22

3.2 Model Pengembangan... 22

3.2.1 Gambaran Sistem yang akan Dibangun ... 22

3.2.2 Block Diagram... 23

3.3 Desain Sistem ... 23

3.3.1 System Flow ... 24

3.3.2 Data Flow Diagram (DFD)... 27

3.3.3 Entity Relationship Diagram (ERD)... 31

3.3.4 Struktur Database... 33

3.3.5 Desain Input/Output... 37

3.4 Prosedur Evaluasi ... 39

3.4.1 Desain Uji Coba dan Subject Uji Coba... 39

3.4.2 Jenis Data dan Instrumen Pengumpul Data... 39

3.4.3 Analisis Hasil Uji Coba... 40

STIKOM

(8)

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ... 41

4.1 Kebutuhan Sistem ... 41

4.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras ... 41

4.1.2 Kebutuhan Perangkat Lunak ... 42

4.2 Pembuatan dan Implementasi Program... 43

4.3 Pengoperasian Program... 43

4.3.1 Skenario User Admin Pusat ... 43

4.3.2 Skenario User Kepala Cabang... 51

4.3.3 Skenario User Marketing ... 52

4.4 Evaluasi ... 57

4.4.1 Evaluasi Hasil Uji Coba Sistem... 57

4.4.2 Analisis Hasil Uji Coba Sistem ... 64

BAB V PENUTUP ... 68

DAFTAR PUSTAKA ... 69

BAB V PENUTUP ... 70

STIKOM

(9)

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1. Struktur entitas Merk... 33

Tabel 3.2 Struktur entitas Kategori... 33

Tabel 3.3. Struktur entitas Negara ... 34

Tabel 3.4. Struktur entitas Propinsi ... 34

Tabel 3.5. Struktur entitas Kota... 34

Tabel 3.6. Struktur entitas Cabang ... 35

Tabel 3.7. Struktur entitas Marketing ... 35

Tabel 3.8. Struktur entitas Customer ... 35

Tabel 3.9. Struktur entitas Tipe Produk ... 36

Tabel 3.10. Struktur entitas Transaksi ... 36

Tabel 3.11. Struktur entitas Detil Transaksi... 37

Tabel 4.1 Hasil Uji Coba Login Admin Pusat... 57

Tabel 4.2 Hasil Uji Coba pemeliharaan Data Produk... 58

Tabel 4.3 Hasil Uji Coba pemeliharaan Data Wilayah... 58

Tabel 4.4 Hasil Uji Coba pemeliharaan Data User ... 59

Tabel 4.5 Hasil Uji Coba Setujui/Tolak Pemesanan Kepala Cabang ... 60

Tabel 4.6 Hasil Uji Coba Setujui/Tolak Pemesanan Admin Pusat ... 61

Tabel 4.7 Hasil Uji Coba generate Laporan Per Kategori ... 61

Tabel 4.8 Hasil Uji Coba Login Marketing ... 62

Tabel 4.9 Hasil Uji Coba Proses Pencarian Produk ... 62

Tabel 4.10 Hasil Uji Coba Proses Pemesanan Produk ... 63

Tabel 4.11 Hasil Uji Coba Proses Pemesanan Produk ... 63

Tabel 4.12 Tabel rangkuman kuesioner untuk marketing... 64

STIKOM

(10)

Tabel 4.13 Tabel rangkuman kuesioner untuk kepala cabang ... 65 Tabel 4.14 Tabel rangkuman kuesioner untuk admin pusat ... 65 Tabel 4.15 Tabel rangkuman hasil kuesioner... 66

STIKOM

(11)

xv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Simbol-simbol pada System Flow... 10

Gambar 2.2 Ilustrasi sistem basis data terpusat... 18

Gambar 3.1 Gambaran Sistem... 23

Gambar 3.2 Block Diagram ... 23

Gambar 3.3 System Flow pemesanan produk terpusat... 25

Gambar 3.4 System Flow perhitungan insentif marketing ... 26

Gambar 3.5 System Flow pelaporan performa penjualan... 26

Gambar 3.6 Context Diagram dari DFD ... 27

Gambar 3.7 Diagram berjenjang sistem penanganan transaksi pemesanan produk ... 28

Gambar 3.8 Level 0 dari Data Flow Diagram (DFD)... 29

Gambar 3.9 DFD Level 1 Memelihara Data Master ... 30

Gambar 3.10 DFD Level 1 Melakukan Transaksi... 30

Gambar 3.11 DFD Level 1 Melakukan Pelaporan ... 31

Gambar 3.12 Conceptual Data Model (CDM) dari ERD... 32

Gambar 3.13 Physical Data Model (PDM) dari ERD ... 32

Gambar 3.14 Tampilan Input Data Master... 38

Gambar 3.15 Tampilan Input Data Transaksi ... 38

Gambar 3.16 Tampilan Output Laporan ... 39

Gambar 4.1 Login Admin Pusat ... 44

Gambar 4.2 Pemeliharaan data Merk... 45

Gambar 4.3 Pemeliharaan data Kategori ... 45

STIKOM

(12)

Gambar 4.4 Pemeliharaan data Tipe Produk... 45

Gambar 4.5 Pemeliharaan data Negara... 46

Gambar 4.6 Pemeliharaan data Propinsi ... 46

Gambar 4.7 Pemeliharaan data Kota ... 47

Gambar 4.8 Pemeliharaan data Cabang ... 47

Gambar 4.9 Pemeliharaan data Admin ... 48

Gambar 4.10 Pemeliharaan data Marketing... 48

Gambar 4.11 Pemeliharaan data Customer ... 48

Gambar 4.12 Setujui/Tolak Pemesanan ... 49

Gambar 4.13 Hasil Setujui Pemesanan ... 49

Gambar 4.14 Hasil Tolak Pemesanan ... 49

Gambar 4.15 Laporan Penjualan Produk Per Periode ... 50

Gambar 4.16 Laporan Penjualan Produk Per Customer ... 50

Gambar 4.17 Laporan Penjualan Produk Per Merk... 50

Gambar 4.18 Laporan Penjualan Produk Per Kategori... 50

Gambar 4.19 Laporan Penjualan Produk Per Cabang ... 51

Gambar 4.20 Laporan Insentif Marketing... 51

Gambar 4.21 Setujui/Tolak Pemesanan ... 51

Gambar 4.22 Login Marketing ... 52

Gambar 4.23 Form Inputan Pencarian Produk ... 53

Gambar 4.24 Form Hasil Pencarian Produk... 53

Gambar 4.25 Cek Shopping cart... 53

Gambar 4.26 Lihat Merk Produk... 54

Gambar 4.27 Lihat Produk Untuk Merk ... 54

STIKOM

(13)

xvii

Gambar 4.28 Peringatan Produk Kosong... 54

Gambar 4.29 Pemesanan Produk Berhasil di Shopping Cart... 55

Gambar 4.30 Update Diskon Shopping Cart... 55

Gambar 4.31 Pilih Data Customer... 55

Gambar 4.32 Finishing Order Transaksi... 56

Gambar 4.33 Order Berhasil ... 56

Gambar 4.34 Cek Status Pemesanan Produk ... 56

STIKOM

(14)

xviii

Lampiran 1 Biodata Penulis ... 70

Lampiran 2 Desain Kuesioner Admin Pusat ... 71

Lampiran 3 Desain Kuesioner Kepala Cabang ... 72

Lampiran 4 Desain Kuesioner Marketing... 73

STIKOM

(15)

vii

ABSTRAK

PT Citra Vita Buana adalah supplier alat-alat medis di Indonesia yang menjadi agen tunggal pemegang merk untuk tujuh merk dagang yang memiliki puluhan tipe produk dengan kisaran harga masing-masing tipe antara dua puluh juta sampai empat ratus juta rupiah. Dalam menjalankan proses administrasinya terjadi beberapa hal yang belum optimal di PT Citra Vita Buana. Menyikapi hal tersebut, dibutuhkan sebuah sistem yang mampu untuk menangani transaksi pemesanan produk secara terpusat dan dapat diakses oleh kantor cabang maupun kantor pusat PT Citra Vita Buana.

Sistem yang dibangun adalah berbasis web dan diharapkan mampu memfasilitasi admin pusat maupun pihak marketingdalam menjalankan proses

pemeliharaan data, pemesanan data produk, persetujuan transaksi dan pengecekan status transaksi. Setelah implementasi dan pengujian, dengan diterapkannya sistem berbasis web untuk menangani transaksi pemesanan secara terpusat dapat meminimalisir kekeliruan yang terjadi dan dapat menghasilkan laporan yang dibutuhkan baik oleh kantor cabang maupun kantor pusat PT Citra Vita Buana.

Kata kunci: Sistem Informasi, Penanganan Transaksi, Web

STIKOM

(16)

viii

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang merupakan persyaratan dalam menyelesaikan Program Studi Strata Satu di SekolahTinggi Manajemen Informatika & Teknik Komputer Surabaya (STIKOM Surabaya)

Tugas Akhir ini membahas tentang pembuatan Sistem Informasi Penanganan Transaksi Pemesanan Produk terpusat Berbasis Web yang diharapkan dapat membantu pihak-pihak yang terkait untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan.

Penyelesaian Tugas Akhir ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak yang telah memberikan banyak masukan, nasehat, saran, kritik dan dukungan moriil maupun materiil kepada Penulis. Untuk itu Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Ayah dan Ibu, yang telah mendoakan, membimbing dan mendukung ananda dalam melewati proses kehidupan ini.

2. Bapak Dr. Bambang Hariadi, M.Pd selaku dosen pembimbing I. 3. Bapak Kurniawan Jatmika, S.Kom selaku dosen pembimbing II.

4. Rekan-rekan tercinta yang telah memberikan bantuan dan dukungannya. 5. Pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan yang setimpal kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, bimbingan, dan nasehat dalam proses pengerjaan Tugas Akhir ini.

STIKOM

(17)

ix

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir yang penulis kerjakan masih banyak terdapat kekurangan sehingga kritik dan saran dari semua pihak sangatlah diharapkan. Semoga Tugas Akhir ini dapat diterima dan bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkannya.

Surabaya, Februari 2013

Penulis

STIKOM

(18)

1

1.1 Latar Belakang Masalah

PT Citra Vita Buana adalah supplier alat-alat medis di Indonesia yang sampai saat ini telah mempunyai lima cabang di seluruh Indonesia, yaitu : Surabaya, Yogyakarta, Bandung, Bekasi, dan Jakarta Pusat. Selain menjadi agen tunggal pemegang merk untuk beberapa produk medis Eropa, PT Citra Vita Buana total memegang tujuh merk dagang yang memiliki puluhan tipe produk dengan kisaran harga masing-masing tipe antara dua puluh juta sampai empat ratus juta rupiah.

Proses bisnis pemesanan barang yang terjadi antara kantor pusat dan kantor cabang PT Citra Vita Buana terdiri dari beberapa tahap. Pada awalnya, pihak marketing melakukan deal dengan customer kemudian melapor kepada kepala cabang mengenai nominal yang disetujui untuk jumlah barang dan diskon yang diberikan. Selanjutnya kepala cabang akan menugaskan admin cabang untuk mengajukan surat permintaan barang kepada kantor pusat. Setelah permintaan dicermati dan kemudian disetujui, maka kantor pusat akan menugaskan kepada admin pusat untuk melakukan konfirmasi kepada kantor cabang bahwa pemesanan telah disetujui.

Dalam menjalankan proses administrasinya terjadi beberapa hal yang belum optimal di PT Citra Vita Buana, antara lain : (1) Pemesanan produk masih dilakukan secara manual melalui telepon dan fax antara kantor cabang dan kantor pusat sehingga akurasi proses bisnisnya menjadi kurang optimal,

STIKOM

(19)

2

terutama dalam hal perhitungan harga barang dan perhitungan diskon, (2) Akurasi yang kurang optimal dalam penghitungan insentif untuk bagian

marketing yang menjadi ujung tombak perusahaan, (3) Kantor Cabang

membutuhkan laporan yang up to date terkait performa penjualan per periode,

per customer, per merk, dan per kategori yang dibutuhkan, dan (4) Kantor Pusat

memerlukan tindak lanjut yang segera terkait proses pemesanan produk dan mendapatkan laporan performa penjualan dari masing-masing cabang.

Menyikapi beberapa hal tersebut, dibutuhkan sebuah sistem yang mampu untuk menangani transaksi pemesanan produk secara terpusat dan dapat diakses oleh kantor cabang maupun kantor pusat PT Citra Vita Buana. Dengan demikian, sistem berbasis web dapat menjadi solusi untuk masalah ini. Dengan diterapkannya sistem berbasis web untuk menangani transaksi pemesanan secara terpusat, diharapkan dapat meminimalisir kekeliruan-kekeliruan yang terjadi dan dapat menghasilkan laporan-laporan yang dibutuhkan baik oleh kantor cabang maupun kantor pusat PT Citra Vita Buana. Sehingga proses bisnis perusahaan dapat berjalan lebih cepat dan mampu memberikan pelayanan yang baik bagi para pelanggannya.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat disimpulkan masalah dalam Tugas Akhir ini sebagai berikut :

1. Bagaimana membangun sistem informasi penanganan transaksi pemesanan produk terpusat berbasis web di PT. Citra Vita Buana menangani insentif dan lain-lain?

STIKOM

(20)

2. Bagaimana membangun sistem yang mampu menyediakan laporan-laporan yang dibutuhkan oleh kantor cabang maupun kantor pusat dari PT. Citra Vita Buana?

1.3 Batasan Masalah

Dalam Tugas Akhir ini dibatasi pada masalah sebagai berikut : 1. Sistem digunakan hanya oleh pihak internal PT Citra Vita Buana.

2. Sistem membahas transaksi mencari produk, transaksi memesan produk, transaksi melakukan approval pemesanan, dan transaksi mengecek status pemesanan.

3. Sistem menghasilkan informasi performa penjualan per kategori. 4. Sistem tidak membahas mengenai pelaporan pajak dari transaksi.

5. Sistem tidak menangani pengiriman produk termasuk biaya pengiriman dari kantor pusat ke kantor cabang.

6. Bahasa pemrograman yang digunakan untuk membangun websiteadalah PHP dan database management system yang digunakan adalah MySQL.

7. Sistem tidak membahas mengenai barang masuk.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari Tugas Akhir ini adalah:

1. Membangun sistem informasi penanganan transaksi pemesanan produk terpusat berbasis web di PT. Citra Vita Buana yang dapat menyediakan laporan-laporan yang dibutuhkan oleh kantor cabang maupun kantor pusat dari PT. Citra Vita Buana.

STIKOM

(21)

4

2. Menyediakan informasi yang tepat terkait dengan pemesanan produk dan insentif untuk bagian marketing.

3. Memudahkan proses pemesanan produk antara kantor pusat dan kantor cabang.

1.5 Manfaat Penelitian

Tugas Akhir ini diharapkan memiliki beberapa manfaat antara lain :

1. Bagi Perusahaan

Sebagai solusi terhadap proses bisnis yang belum optimal dalam hal transaksi pemesanan produk

2. Bagi Ilmu Pengetahuan

Sebagai contoh penerapan media web dalam sistem penanganan transaksi berbasis web & menambah khasanah pengetahuan di bidang transaksi online.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika dalam penyusunan Tugas Akhir ini akan dijabarkan dalam setiap bab dengan pembagian sebagai berikut :

BAB I : Pendahuluan

Pada bab ini akan dibahas latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika penulisan yang berisi penjelasan singkat pada masing-masing bab.

STIKOM

(22)

BAB II : Landasan Teori

Pada bab ini dijelaskan landasan teori yang merupakan teori dasar dari teori yang dipakai untuk menyelesaikan permasalahan, yaitu : teori mengenai marketing, konsep dasar sistem, konsep dasar sistem informasi, analisis dan perancangan sistem, system flow, data flow

diagram, konsep dasar basis data, dan PHP.

BAB III : Analisis dan Perancangan Sistem

Pada bab ini akan dibahas tentang perancangan sistem, yaitu Analisis Permasalahan, Model Pengembangan, Desain Sistem (yang terdiri dari: System Flow Terkomputerisasi, Document Flow Diagram (DFD), Entity Relationship Diagram (ERD), struktur tabel, DesainInput/Output), dan Desain Uji Coba dan Analisis

BAB IV : Implementasi dan Evaluasi

Pada bab ini akan dibahas tentang kebutuhan sistem, pembuatan dan implementasi program, pengoperasian program, dan evaluasi (yang terdiri dari dua bagian, yaitu evaluasi hasil uji coba sistem dan analisis hasil uji coba sistem).

BAB V : Penutup

Pada bab ini dibahas tentang kesimpulan dan saran dari penggunaan program aplikasi dan saran pengembangan selanjutnya.

STIKOM

(23)

6

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1

Pemasaran

Menurut Kotler (1997), pemasaran adalah suatu proses sosial dan

manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang

mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan

mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.

Sedangkan menurut Stanton (1993), Pemasaran adalah suatu sistem total

dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga,

mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan

keinginan dan jasa baik kepada konsumen saat ini maupun konsumen potensial.

2.2

Otomasi Tenaga Pemasaran

Menurut AT&T (2007) otomasi tenaga pemasaran

menawarkan

kemampuan untuk meningkatkan performa dari operasional perusahaan,

sedangkan menurut Jones dkk (2002) seorang tenaga pemasaran/

marketing

akan

sangat terbantu dengan adanya otomasi tenaga pemasaran.

Secara umum, spesifikasi dari otomasi tenaga pemasaran adalah sebagai

berikut (AT&T, 2007) :

1. Kemampuan mengakses data gudang secara

real time

dari lapangan,

2. Kemampuan menempatkan

order

yang akurat,

3. Kemampuan mengurangi panggilan telepon dari staf

back-office,

4. Kemampuan meningkatkan pelayanan

customer

, dan

5. Kemampuan menyediakan data dalam lingkungan yang aman.

STIKOM

(24)

2.3

Konsep Dasar Sistem

Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu

yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau

elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur sistem

adalah sebagai berikut: “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur

yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu

kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.”

Pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari prosedur lebih

menekankan urutan-urutan operasi di dalam sistem. Prosedur

(procedure)

didefinisikan oleh Neuschel (1976) sebagai berikut: “Prosedur adalah suatu

urut-urutan operasi klerikal (tulis-menulis), biasanya melibatkan beberapa orang di

dalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan

yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang terjadi.”

2.4

Konsep Dasar Sistem Informasi

Sistem informasi didefinisikan oleh Leitch dan Davis (1997) sebagai

berikut: “Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi,

bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan

pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.”

1. Blok Masukan

Masukan atau

Input

mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi.

Masukan disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang

akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

STIKOM

(25)

8

2. Blok Model

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang

akan memanipulasi data

input

dan data yang tersimpan di basis data dengan cara

yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Blok Keluaran

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi

yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan

manajemen serta semua pemakai sistem.

4. Blok Teknologi

Teknologi merupakan “kotak alat” (

toolbox

) dalam sistem informasi.

Teknologi digunakan untuk menerima

input

, menjalankan model, menyimpan dan

mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu

pengendalian dari sistem secara keseluruhan.

5. Blok Basis Data

Basis data (

database

) merupakan kumpulan dari data yang saling

berhubungan satu dengan lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan

digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan di dalam

basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis

data perlu diorganisasikan sedemikian rupa, supaya informasi yang dihasilkan

berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas

penyimpannya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan

perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (

Database Management

Systems

).

STIKOM

(26)

6. Blok Kendali

Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti misalnya

bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan,

kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan, ketidak-efisienan, sabotase, dan

lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk

meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila

terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung diatasi.

2.5

Analisis dan Perancangan Sistem

Penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian

komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi

permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang

terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan

perbaikan-perbaikannya.

Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem

(system

planning)

dan sebelum tahap desain sistem (

system design

). Tahap analisis

merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap

ini juga akan menyebabkan kesalahan di tahap selanjutnya.

Dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus

dilakukan oleh analis sistem sebagai berikut:

1.

Identify

, yaitu mengidentifikasi masalah.

2.

Understand

, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.

3.

Analyze

, yaitu menganalisis sistem.

4.

Report

, yaitu membuat laporan hasil analisis.

STIKOM

(27)

10

Setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan, maka analis sistem telah

mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Tiba waktunya

sekarang bagi analis sistem untuk memikirkan bagaimana membentuk sistem

tersebut. Tahap ini disebut dengan desain sistem menurut Kendall (2003:7),

Analisa dan Perancangan Sistem dipergunakan untuk menganalisis, merancang,

dan mengimplementasikan peningkatan-peningkatan fungsi bisnis yang dapat

dicapai melalui penggunaan sistem informasi terkomputerisasi.

2.6

System Flow

System flow

atau bagan alir sistem merupakan bagan yang menunjukkan

arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem.

System flow

menunjukkan

urutan-urutan dari prosedur yang ada di dalam sistem dan menunjukkan apa yang

dikerjakan sistem. Simbol-simbol yang digunakan dalam

system flow

ditunjukkan

pada Gambar 2.1.

1. Simbol Dokumen 2. Simbol Kegiatan Manual 3. Simbol Simpanan Offline

4. Simbol Proses

5. Simbol Database 6. Simbol Garis Alir

7. Simbol Penghubung ke Halaman yang Sama 8. Simbol Penghubung ke Halaman Lain

Gambar 2.1 Simbol-simbol pada System Flow

STIKOM

(28)

1. Simbol dokumen

Menunjukkan dokumen

input

dan

output

baik untuk proses manual atau

komputer.

2. Simbol kegiatan manual

Menunjukkan pekerjaan manual.

3. Simbol simpanan

offline

Menunjukkan file non-komputer yang diarsip.

4. Simbol proses

Menunjukkan kegiatan proses dari operasi program komputer.

5. Simbol

database

Menunjukkan tempat untuk menyimpan data hasil operasi komputer.

6. Simbol garis alir

Menunjukkan arus dari proses.

7. Simbol penghubung

Menunjukkan penghubung ke halaman yang masih sama atau ke halaman lain.

2.7

Data Flow Diagram (DFD)

DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada

atau

sistem

baru

yang

akan

dikembangkan

secara

logika

tanpa

mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir. DFD

merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang

terstruktur dan dapat mengembangkan arus data di dalam sistem dengan

terstruktur dan jelas.

STIKOM

(29)

12

1. Simbol-simbol yang digunakan dalam DFD

a.

External Entity

atau

Boundary

External entity

atau kesatuan luar merupakan kesatuan di lingkungan luar

sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang berada di

lingkungan luarnya yang akan memberikan

input

atau menerima

output

dari

sistem.

External entity

disimbolkan dengan notasi kotak.

b. Arus Data

Arus Data (

data flow

) di DFD diberi simbol panah. Arus data ini mengalir di

antara proses, simpanan data (

data store

) dan kesatuan luar (

external entity

).

Arus data ini menunjukkan arus data yang dapat berupa masukan untuk sistem

atau hasil dari proses sistem.

c. Proses

Suatu proses adalah kegiatan yang dilakukan oleh orang, mesin, atau

komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk

menghasilkan arus data yang akan keluar dari proses. Simbol proses berupa

lingkaran atau persegi panjang bersudut tumpul.

d. Simpanan Data

Simpanan data merupakan simpanan dari data yang dapat berupa hal-hal

sebagai berikut, sebagai gambaran:

1) Suatu file atau

database

di sistem komputer.

2) Suatu arsip atau catatan manual.

3) Suatu kotak tempat data di meja seseorang.

4) Suatu tabel acuan manual.

STIKOM

(30)

Simpanan data di DFD disimbolkan dengan sepasang garis horizontal paralel

yang tertutup di salah satu ujungnya.

2.

Context diagram

Context Diagram

merupakan langkah pertama dalam pembuatan DFD.

Pada

context diagram

dijelaskan sistem apa yang dibuat dan

eksternal entity

apa

saja yang terlibat. Dalam

context diagram

harus ada arus data yang masuk dan

arus data yang keluar.

3. Data Flow Diagram Level 0

DFD level 0 adalah langkah selanjutnya setelah

context diagram

. Pada

langkah ini, digambarkan proses-proses yang terjadi dalam sistem informasi.

4. Data Flow Diagram Level 1

DFD Level 1 merupakan penjelasan dari DFD level 0. Pada proses ini

dijelaskan proses apa saja yang dilakukan pada setiap proses yang terdapat di

DFD level 0.

5. Entity Relational Diagram

Entity Relational Diagram

(ERD) merupakan penggambaran hubungan

antara beberapa entity yang digunakan untuk merancang

database

yang akan

diperlukan.

2.8 Konsep Dasar Basis Data

Menurut Yuswanto (2005:2),

database

merupakan sekumpulan data yang

berisi informasi yang saling berhubungan. Pengertian ini sangat berbeda antara

database

relasional dan non relasional. Pada

database

non relasional, sebuah

database

hanya merupakan sebuah file.

STIKOM

(31)

14

Menurut Marlinda (2004:1),

database

adalah suatu susunan/kumpulan data

operasional lengkap dari suatu organisasi/perusahaan yang diorganisir/dikelola

dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu

menggunakan komputer sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang

diperlukan pemakainya.

Penyusunan satu

database

digunakan untuk mengatasi masalah-masalah

pada penyusunan data yaitu redundansi dan inkonsistensi data, kesulitan

pengaksesan data, isolasi data untuk standarisasi,

multiple user

(banyak pemakai),

security

(masalah keamanan), masalah integrasi (kesatuan), dan masalah

data

independence

(kebebasan data ).

2.8.1 Sistem Basis Data

Menurut Marlinda (2004:1), sistem basis data adalah suatu sistem

menyusun dan mengelola

record

menggunakan komputer untuk menyimpan atau

merekam serta memelihara dan operasional lengkap sebuah organisasi/perusahaan

sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakai untuk

proses mengambil keputusan pada sebuah sistem basis data terdapat

komponen-komponen utama yaitu Perangkat Keras (

Hardware

), Sistem Operasi (

Operating

System

), Basis Data (

Database

), Sistem (Aplikasi atau Perangkat Lunak)

Pengelola Basis Data (DBMS), Pemakai (

User

), dan Aplikasi (Perangkat Lunak)

lain (bersifat opsional).

Kelebihan Sistem Basis Data

1. Mengurangi kerangkapan data, yaitu data yang sama disimpan dalam berkas

data yang berbeda-beda sehingga update dilakukan berulang-ulang.

STIKOM

(32)

2. Mencegah ketidakkonsistenan.

3. Keamanan data dapat terjaga, yaitu data dapat dilindungi dari pemakai yang

tidak berwenang.

4. Integritas dapat dipertahankan.

5. Data dapat dipergunakan bersama-sama.

6. Menyediakan

recovery

.

7. Memudahkan penerapan standarisasi.

8. Data bersifat mandiri (

data independence

).

9. Keterpaduan data terjaga, memelihara keterpaduan data berarti data harus

akurat. Hal ini sangat erat hubungannya dengan pengontrolan kerangkapan

data dan pemeliharaan keselarasan data.

Kekurangan Sistem Basis Data

1. Diperlukan tempat penyimpanan yang besar.

2. Diperlukan tenaga yang terampil dalam mengolah data.

3. Kerusakan sistem basis data dapat mempengaruhi departemen yang terkait

2.8.2 Database Management System

Menurut Marlinda (2004:6),

Database Management System

(DBMS)

merupakan kumpulan

file

yang saling berkaitan dan program untuk pengelolanya.

Basis Data adalah kumpulan datanya, sedang program pengelolanya berdiri

sendiri dalam suatu paket program yang komersial untuk membaca data,

menghapus data, dan melaporkan data dalam basis data.

STIKOM

(33)

16

2.8.3 Bahasa-bahasa yang terdapat dalam DBMS

1. Data Definition Language

(DDL)

Pola skema basis data dispesifikasikan dengan satu set definisi yang

diekspresikan dengan satu bahasa khusus yang disebut DDL. Hasil kompilasi

perintah DDL adalah satu set tabel yang disimpan di dalam file khusus yang

disebut

data dictionary

/

directory

.

2. Data Manipulation Language (DML)

Bahasa yang memperbolehkan pemakai mengakses atau memanipulasi data

sebagai yang diorganisasikan sebelumnya model data yang tepat.

3. Query

Pernyataan yang diajukan untuk mengambil informasi. Merupakan bagian

DML yang digunakan untuk pengambilan informasi.

2.8.4 Fungsi DBMS

1. Data Definition

DBMS harus dapat mengolah

data definition

atau pendefinisian data.

2. Data Manipulation

DBMS harus dapat menangani permintaan-permintaan dari pemakai untuk

mengakses data.

3. Data Security dan Integrity

DBMS dapat memeriksa security dan integrity data yang didefinisikan oleh

DBA.

STIKOM

(34)

4. Data Recovery dan Concurrency

a.

DBMS harus dapat menangani kegagalan-kegagalan pengaksesan basis data

yang dapat disebabkan oleh kesalahan sistem, kerusakan

disk

, dan

sebagainya.

b.

DBMS harus dapat mengontrol pengaksesan data yang konkuren yaitu bila

satu data diakses secara bersama-sama oleh lebih dari satu pemakai pada

saat yang bersamaan.

5. Data Dictionary

DBMS harus menyediakan data dictionary atau kamus data.

2.9 Sistem Basis Data Terpusat

Menurut Fathansyah (2004) sistem basis data terpusat merupakan suatu

sistem yang menempatkan data disuatu lokasi saja dan semua lokasi lain

mengakses basis data di lokasi tersebut. Dimana tugas

server

disini hanya

melayani permintaan dari

client

. Sedangkan

Client

meminta layanan dari

server

.

Alasan penggunaan sistem basis data terpusat adalah dengan menggunakan

database client/server

, sebuah

server

berfungsi jauh lebih efisien tidak hanya

sebatas

file server

, melainkan ikut pula berperan aktif dalam pengolahan data, dan

mengelola hak akses

user

atas data. Hal ini menjadikan fungsi

server

sebagai

file

server

berubah menjadi

data server

. Ilustrasi untuk sistem basis data terpusat

dapat dilihat pada Gambar 2.2.

STIKOM

(35)

18

Gambar 2.2 Ilustrasi sistem basis data terpusat

Implementasi basis data terpusat ini dipilih karena menawarkan beberapa

keuntungan:

1. Kinerja sistem yang lebih terjamin, tidak seperti pada implementasi basis data

terdistribusi, implementasi basis data terpusat tidak terpengaruh pada

spesifikasi teknis

hardware

disisi

client

yang digunakan. Aplikasi disisi

client

hanya merupakan

thin client/browser

yang berfungsi sebagai

input/output

terminal

.

2. Efisiensi dalam pemanfaatan

network traffic

, Pada implementasi basis data

terdistribusi, fungsi

server

hanya mengolah data secara sederhana dan

umumnya memberikan data mentah untuk kemudian diolah di sisi

client

. Hal

ini menyebabkan

network traffic

menjadi penuh dan kerap kali menjadi

bottleneck

(Respons dari aplikasi menjadi lebih lambat) dan salah satu faktor

penyebab terbesar turunnya kinerja sistem yang digunakan. Dengan

mengimplementasikan basis data terpusat, fungsi

server

hanya memberikan

data jadi.

Client

hanya bertugas untuk mengolah data tersebut ke dalam media

STIKOM

(36)

output

seperti laporan atau mentransfernya ke dalam format data lain yang

dibutuhkan.

3. Kemudahan dalam

maintenance

dan

deployment

. Dengan implementasi basis

data terpusat, fungsi-fungsi penting diletakkan di sisi

server

. Hal ini tentunya

meningkatkan kemudahan dalam

maintenance

sistem yang dibangun karena

tidak memerlukan

redeployment

saat ada perubahan yang harus dilakukan

pada sisi

business logic

yang digunakan. Karena perubahan tersebut hanya

perlu dilakukan di sisi

server

.

4.

Cost saving

, Implementasi pemrosesan basis data terpusat tidak membutuhkan

keberadaan mesin-mesin

client

dengan spesifikasi teknis tinggi.

5. Menghapus redundansi dan menyederhanakan pemeliharaan sistem

Sedangkan kelemahan dari basis data terpusat adalah apabila terjadi

kegagalan pada jaringan yang menghubungkan antara

client

dan

server

, maka

dapat dipastikan sistem akan berhenti berjalan karena komunikasi data terputus.

Untuk mengantisipasi kegagalan tersebut, maka diperlukan jaringan

cadangan untuk menghubungkan antara

client

dan

server

sehingga komunikasi

data dapat berjalan kembali.

2.10 PHP

Menurut Wiswakarma (2009), PHP atau PHP

Hypertext Processor

adalah

salah satu jenis bahasa pemrograman web yang

open source

, sehingga dapat

digunakan oleh siapa saja secara cuma-cuma. Selain gratis, PHP juga memiliki

kelebihan diantaranya, kemudahan dalam menggunakannya serta dapat digunakan

untuk membuat

website

dinamis

STIKOM

(37)

20

Dengan PHP pengembang dapat membuat situs kita lebih interaktif.

Misalnya untuk pengisian formulir, pengisian buku tamu dan lain lain. PHP juga

dapat menghubungkan

website

yang kita buat dengan database, sehingga

menciptakan

website

yang dinamis. Struktur dari file PHP biasanya didahului oleh

tag <?php serta ditutup dengan tag ?>. dan file-nya ber-ekstensi .php.

STIKOM

(38)

21

Metode penelitian pada Tugas Akhir ini mencakup beberapa hal yaitu : analisis permasalahan, model pengembangan, desain sistem, dan prosedur evaluasi.

3.1 Analisis Permasalahan

Untuk menggali informasi tentang permasalahan yang ada, maka dilakukan beberapa tahap berikut: observasi terhadap sistem yang berjalan, dan wawancara terhadap Bagian Marketingdan Admin Pusat PT Citra Vita Buana.

3.1.1 Hasil Observasi

Berdasarkan observasi, didapatkan fakta bahwa sistem kerja yang terjadi antara bagian marketingdi cabang dan admin pusat di Jakarta dilakukan melalui media fax dan telepon untuk per masing-masing proses pemesanan produk. Tentunya hal ini cukup menyita waktu sehingga dapat dikatakan tidak efisien.

3.1.2 Hasil Wawancara

Berdasarkan wawancara dengan Bagian Marketing dan Admin Pusat PT Citra Vita Buana didapatkan fakta-fakta berikut:

1. Pemesanan produk masih dilakukan secara manual melalui telepon dan fax antara kantor cabang dan kantor pusat sehingga rentan terjadi kekeliruan, terutama dalam hal pemberian diskon,

2. Masih terjadinya kekeliruan penghitungan insentif untuk bagian marketing

yang menjadi ujung tombak perusahaan,

STIKOM

(39)

22

3. Kantor Cabang mengalami kesulitan dalam mendapatkan laporan performa penjualan per periode, per customer, per merk, dan per kategori yang dibutuhkan, dan

4. Kantor Pusat kesulitan dalam menindaklanjuti proses pemesanan produk dan mendapatkan laporan performa penjualan dari masing-masing cabang.

3.1.3 Proses Administratif Utama

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, proses-proses utama dalam manajeman transaksi pemesanan produk dirumuskan sebagai berikut :

1. Pemeliharaan data-data master untuk keperluan transaksi pemesanan produk. 2. Pencarian dan pemesanan produk oleh Bagian Marketing.

3. Proses approvaluntuk pemesanan produk yang masuk ke Admin Pusat. 4. Pelaporan rekapitulasi data transaksi pemesanan produk.

3.2 Model Pengembangan

Model penelitian dalam penelitian ini diterangkan dalam gambaran sistem dan block diagram.

3.2.1 Gambaran Sistem yang akan Dibangun

Sistem yang akan dibangun berbasis web yang di-hosting di lingkungan cloud internet. Hal ini menyebabkan sistem yang dibangun dapat diakses oleh kantor cabang maupun kantor pusat.

STIKOM

(40)

Gambar 3.1 Gambaran Sistem

3.2.2 Block Diagram

Block diagram dalam penelitian ini terdiri dari blok masukan, proses dan

blok keluaran.

Gambar 3.2 Block Diagram

3.3 Desain Sistem

Desain yang diawali dengan identifikasi/pencarian permasalahan, analisis permasalahan, serta menentukan tujuan dan pengembangan sistem, akan dapat djadikan acuan dalam mengolah data transaksional yang terjadi ke dalam bentuk-bentuk informasi yang dibutuhkan oleh pengguna.

STIKOM

(41)

24

Desain sistem terdiri dari bagian-bagian sebagai berikut :

1. System Flow

2. Data Flow Diagram(DFD)

3. Entity Relationship Diagram(ERD)

4. StrukturDatabase

5. Desain Input/Output

3.3.1 System Flow

Penggambaran arus informasi akan dijabarkan pada alur sistem yang akan diimplementasikan dengan komputer berupa penjaluran antara data, proses dan laporan. Bentuk desain umum aplikasi sistem informasi penanganan transaksi pemesanan produk terpusat berbasis web adalah sebagai berikut :

STIKOM

(42)

Pemesanan Produk Terpusat

Admin Pusat Kepala Cabang Admin Pusat

Marketing Tidak Ya Ya Tidak Update Keranjang Belanja Tabel Transaksi Approve Pemesanan? Cek Pemesanan Update Tolak Transaksi Selesai Simpan Data Pemesanan Laporan Transaksi Checkout Keranjang Belanja Tabel Detil Transaksi Selesai? Update Approve Transaksi Request Laporan Transaksi Pilihan Tipe Produk

Mulai Tabel Tipe Produk Input Nama Produk Hasil Pencarian produk Pencarian Produk D D B Ya Tidak Update Approve Transaksi Update Tolak Transaksi B Cek Pemesanan B Approve Pemesanan? A A C C Marketing Customer D

Gambar 3.3 System Flowpemesanan produk terpusat

STIKOM

(43)

26

Pelaporan Performa Penjualan

Admin Pusat Sistem

Tabel Detil Transaksi Tabel Transaksi Mulai Selesai Tabel Marketing Tampilan Laporan Performa Penjualan Tampilkan Rekapitulasi Insentif Pilih Laporan Performa Penjualan Penjualan Per Marketing? Rekapitulasi Penjualan Per Marketing Y

(44)

3.3.2 Data Flow Diagram (DFD)

DFD merupakan representasi grafik dalam menggambarkan arus data sistem secara terstruktur dan jelas sehingga dapat menjadi sarana dokumentasi yang baik.

A. Context diagram

Diagram ini menggambarkan rancangan global/ keseluruhan dari proses yang ada pada DFD. Gambar 3.5 berikut ini merupakan tampilan dari context

diagramsistem yang dirancang. Kemudian digambarkan juga diagram berjenjang

untuk context diagramyang dibuat seperti nampak pada gambar 3.6.

Rekap Pemesanan Marketing Cabang Approval Pemesanan Marketing Cabang

Rekap Pemesanan Spesifik Marketing

Laporan Penjualan Per Cabang Approval Pemesanan Marketing

Rekap Pemesanan Marketing

Laporan Penjualan per Periode Laporan Insentif Per Marketing

Laporan Penjualan Per Customer Laporan Penjualan Per Kategori

Laporan Penjualan Per Merk Data Admin Pusat

Data Cabang Data Kota Data Propinsi Data Negara Data Kategori Data Merk

Data Hasil Pencarian Kriteria Pencarian Tipe Produk

Rekap Data Tipe Produk Data Pemesanan Produk

Data Marketing

Data Customer

0

Sistem Informasi Manajemen Pemesanan

+ Customer

Marketing

Admin_Pusat Kacab

Gambar 3.6 Context Diagramdari DFD

STIKOM

(45)

28

Gambar 3.7 Diagram berjenjang sistem penanganan transaksi pemesanan produk

B. DFD Level 0

Dari context diagram yang ada, sistem yang terjadi dapat dipecah lagi menjadi beberapa proses, yaitu Memelihara Data Master, Memelihara Data

Customer, Memelihara Data Marketing, Melakukan Transaksi, dan Melakukan

Pelaporan.

SISTEM INFORM ASI M ANAJEM EN PEM ESANAN

TERPUSAT

M emelihara Dat a M ast er

M elakukan Transaksi

M elakukan Pelaporan

M em elihara Dat a Negara

M emelihara Dat a Propinsi

M em elihara Dat a Kot a

M encari Produk M emesan Produk M elakukan Approval Pemesanan M engecek Pemesanan M emilih Laporan M elaporkan Per M erk M emelihara

Dat a M arket ing M emelihara

Dat a Cust omer

M emelihara Dat a Cabang

M em elihara Dat a M er k

M emelihara Dat a Kat egori

M em elihara Dat a Tipe

Produk

M emelihara Dat a Admin

Pusat

M elaporkan Per Kat egori

M elaporkan Per Cust omer

M elaporkan Per Cabang

M elaporkan Per Periode

M elaporkan Insent if per

M arket ing

STIKOM

(46)

[Rekap Pemesanan Marketing Cabang]

[Approval Pemesanan Marketing Cabang] Rekap Pemesanan Spesifik Marketing

Data Output Kategori Laporan

Data Output Merk Laporan

Data Output Cabang Laporan Data Output Detil Transaksi Laporan

Data Output Transaksi Laporan Data Output Marketing Laporan

Data Output Customer Laporan

Data Output Detil Transaksi Rekap Spesifik Marketing Data Output Detil Transaksi Approval

Data Input Detil Transaksi

Data Input Transaksi

Data Output Tipe Produk Transaksi Data Output Customer Transaksi

Data Output Marketing Transaksi

Data Output Kategori Tipe Produk

Data Output Merk Tipe Produk Data Input Tipe Produk Data Input Kategori

Data Input Merk

Data Output Cabang Marketing

Data Input Cabang Data Output Negara Tipe Produk

Data Output Propinsi Kota

Data Output Kota Customer

Data Input Negara

Data Input Propinsi

Data Input Kota

Data Input Customer

Data Input Marketing

[Laporan Penjualan Per Merk] [Laporan Penjualan Per Kategori]

[Laporan Penjualan Per Customer] [Laporan Insentif Per Marketing]

[Laporan Penjualan per Periode] [Laporan Penjualan Per Cabang] [Approval Pemesanan Marketing] [Rekap Pemesanan Marketing]

[Data Kategori] [Data Negara]

[Data Propinsi] [Data Kota]

[Data Cabang] [Data Admin Pusat]

[Data Merk] [Rekap Data Tipe Produk]

[Kriteria Pencarian Tipe Produk] [Data Hasil Pencarian]

[Data Marketing] [Data Pemesanan Produk]

[Data Customer] Customer Marketing Admin_Pusat 1 Memelihara Data Master + 4 Melakukan Transaksi + 2 Memelihara Data Customer 5 Melakukan Pelaporan + 3 Memelihara Data Marketing 1 Marketing 2 Customer 3 Negara 4 Propinsi 5 Kota 7 Cabang 8 Merk 9 Kategori 10 Tipe_Produk 11 Transaksi 12 Detil_Transaksi Kacab

Gambar 3.8 Level 0 dari Data Flow Diagram (DFD)

C. DFD Level 1 Proses Memelihara Data Master

Dari DFD Level 1 Proses Pemeliharaan Data Master, proses yang terjadi dapat dipecah lagi menjadi beberapa subproses, yaitu subproses memelihara .

STIKOM

(47)

30

[Data Output Kategori Tipe Produk] [Data Input Kategori]

[Data Input Merk]

[Data Admin Pusat]

[Data Input Tipe Produk] [Data Input Cabang]

[Data Output Negara Tipe Produk] [Data Input Negara]

[Data Output Merk Tipe Produk] [Data Kategori]

[image:47.612.70.567.78.667.2]

[Data Cabang]

[Data Merk]

[Data Output Propinsi Kota] [Data Input Propinsi]

[Data Input Kota] [Data Negara] [Data Propinsi] [Data Kota] Admin_Pusat 5 Kota 4 Propinsi 3 Negara 7 Cabang 10 Tipe_Produk 8 Merk 9 Kategori 1.1 Memelihara Data Negara 1.2 Memelihara Data Propinsi 1.3 Memelihara Data Kota 1.4 Memelihara Data Cabang 1.5 Memelihara Data Merk 1.6 Proses Pemeliharaan Data Kategori 1.7 Memelihara Data Tipe Produk 1.8 Memelihara Data Admin Pusat

Gambar 3.9 DFD Level 1 Memelihara Data Master

D. DFD Level 1 Melakukan Transaksi

Dari DFD Level 1 Melakukan Transaksi, proses yang terjadi dapat dipecah lagi menjadi beberapa subproses, yaitu subproses Mencari Produk, subproses Memesan Produk, subproses Melakukan Approval Pemesanan, dan subproses Mengecek Status Pemesanan.

[Rekap Pemesanan Marketing Cabang]

[Approval Pemesanan Marketing Cabang] Data Output Detil Approval Cabang

Data Output Transaksi Approval Cabang

Data Output Transaksi Rekap Data Output Transaksi Approval

[Kriteria Pencarian Tipe Produk]

[Data Hasil Pencarian]

[Rekap Data Tipe Produk]

[Rekap Pemesanan Spesifik Marketing] [Data Output Detil Transaksi Rekap Spesifik Marketing]

[Data Output Detil Transaksi Approval] [Data Input Detil Transaksi]

[Rekap Pemesanan Marketing]

[Approval Pemesanan Marketing]

[Data Input Transaksi]

[Data Pemesanan Produk] [Data Output Marketing Transaksi]

[Data Output Customer Transaksi]

[Data Output Tipe Produk Transaksi]

Marketing Admin_Pusat 1 Marketing 2 Customer 10 Tipe_Produk 11 Transaksi 12 Detil_Transaksi 4.1 Mencari Produk 4.2 Memesan Produk 4.4 Melakukan Approval Pemesanan 4.5 Mengecek Status Pemesanan Kacab 4.3 Melakukan Approval Pemesanan Cabang

Gambar 3.10 DFD Level 1 Melakukan Transaksi

STIKOM

(48)

E. DFD Level 1 Melakukan Pelaporan

Dari DFD Level 1 Melakukan Pelaporan, proses yang terjadi dapat dipecah lagi menjadi beberapa subproses, yaitu subproses Memilih Laporan, subproses Melaporkan Per Merk, subproses Melaporkan Per Kategori, subproses Melaporkan Per Customer, subproses Melaporkan Per Cabang, subproses Melaporkan Per Periode, subproses Melaporkan Insentif per Marketing.

Data Laporan Insentif Per Marketing Data Laporan Transaksi Per Periode

Data Laporan Transaksi Per Customer Data Laporan Transaksi Per Kategori

Data Laporan Transaksi Per Merk

[Data Output Transaksi Laporan] [Data Output Detil Transaksi Laporan]

[Laporan Penjualan Per Cabang]

[Laporan Penjualan per Periode]

[Laporan Insentif Per Marketing]

[Laporan Penjualan Per Customer] [Laporan Penjualan Per Kategori]

[Laporan Penjualan Per Merk]

[Data Output Kategori Laporan]

[Data Output Customer Laporan]

[Data Output Marketing Laporan] [Data Output Cabang Laporan]

[Data Output Merk Laporan]

Marketing 2 Customer 1 Marketing 11 Transaksi 12 Detil_Transaksi 7 Cabang 8 Merk 9 Kategori 5.1 Memilih Laporan 5.2 Melaporkan Per Merk 5.3 Melaporkan Per Kategori 5.4 Melaporkan Per Customer 5.5 Melaporkan Per Cabang 5.6 Melaporkan Per Periode 5.7 Melaporkan Insentif per Marketing

Gambar 3.11 DFD Level 1 Melakukan Pelaporan

3.3.3 Entity Relationship Diagram (ERD)

ERD Merupakan suatu desain sistem yang digunakan untuk merepresentasikan, menentukan dan mendokumentasikan kebutuhan-kebutuhan untuk sistem pemrosesan database. ERD juga menyediakan bentuk untuk menunjukkan struktur keseluruhan data dari pemakai. Dalam perancangan sistem

STIKOM

(49)

32

ini telah dibuat ERD yang merupakan lanjutan dari pembuatan desain dengan menggunakan DFD.

A. Conceptual Data Model (CDM)

Lokasi Administ ratif

Menaungi

Tempat Beroperasi Tempat Berada

Melakukan Pembelian

Melakukan Pemesanan Mempunyai Detil

Digunakan Pada Mendefinisikan Negara Produsen

Mendefinisikan_Kategori Mendefinisikan Merk Marketing ID_Marketing Nama_Marketing Username_Marketing Pass word_Marketing Negara ID_Negara Nama_Negara Propinsi ID_Propinsi Nama_Propinsi Kota ID_Kota Nama_Kota Cabang ID Cabang Alamat_Cabang T elepon_Cabang Merk ID_Merk Nama_Merk Status_Kontrak Kategori ID_Kategori Nama_Kategori T ipe_Produk ID_Tipe_Produk Nama_T ipe_Produk Deskrips i_Tipe_Produk Harga_T ipe_Produk Stok_T ipe_Produk Gambar_T ipe_Produk Transaksi ID_Transaksi T anggal_Pengajuan_Transaksi T otal_Bayar_Transaks i T anggal_Approval_trans aksi

Detil_T ransaksi Jumlah_Produk Dis kon_Produk Harga_Transaksi Customer ID_Customer Nama_Customer Alamat_Customer T elepon_Customer

Gambar 3.12 Conceptual Data Model(CDM) dari ERD

B. Physical Data Model (PDM)

I D_PROPINSI = ID_PROPI NSI

I D_CABANG = I D_CABANG

I D_KO TA = I D_KO TA I D_KO TA = I D_KO TA

I D_CUSTO MER = I D_CUST OMER

I D_MARKETI NG = I D_MARKETI NG I D_TRANSAKSI = I D_T RANSAKSI

I D_TI PE_PRO DUK = I D_TI PE_PRO DUK

I D_NEGARA = I D_NEG ARA I D_KATEG O RI = ID_KAT EG ORI

I D_MERK = I D_MERK

MARKETING ID_MARKETING integer ID_CABANG integer NAMA_MARKETING varchar(100) USERNAME_MARKETING varchar(30) PASSWORD_MARKETING varchar(30) NEGARA ID_NEGARA integer NAMA_NEGARA varchar(100) PROPINSI ID_PROPINSI integer NAMA_PROPINSI varchar(100) KOTA ID_KOTA integer ID_PROPINSI integer NAMA_KOTA varchar(100) CABANG ID_CABANG integer ID_KOTA integer ALAMAT_CABANG varchar(100) TELEPON_CABANG varchar(30) MERK ID_MERK integer NAMA_MERK varchar(100) STATUS_KONTRAK varchar(15) KATEGORI ID_KATEGORI integer NAMA_KATEGORI varchar(100) TIPE_PRODUK ID_TIPE_PRODUK integer ID_MERK integer ID_KATEGORI integer ID_NEGARA integer NAMA_TIPE_PRODUK varchar(100) DESKRIPSI_TIPE_PRODUK varchar(255) HARGA_TIPE_PRODUK integer STOK_TIPE_PRODUK integer GAMBAR_TIPE_PRODUK long binary

TRANSAKSI

ID_TRANSAKSI integer

ID_MARKETING integer

ID_CUSTOMER integer

[image:49.612.60.570.135.680.2]

TANGGAL_PENGAJ UAN_TRANSAKSI timestamp TOTAL_BAYAR_TRANSAKSI integer TANGGAL_APPROVAL_TRANSAKSI timestamp DETIL_TRANSAKSI JUMLAH_PRODUK integer ID_TIPE_PRODUK integer ID_TRANSAKSI integer DISKON_PRODUK integer HARGA_TRANSAKSI integer CUSTOMER ID_CUSTOMER integer ID_KOTA integer NAMA_CUSTOMER varchar(100) ALAMAT_CUSTOMER varchar(100) TELEPON_CUSTOMER varchar(30)

Gambar 3.13 Physical Data Model (PDM) dari ERD

STIKOM

(50)

3.3.4 Struktur Database

Struktur database menggambarkan data-data yang ada dalam database

beserta tipe dan kegunaannya. 1. Nama Tabel : MERK

Primary Key : ID_MERK Foreign Key :

-Fungsi : Menyimpan data Master Merk Produk Tabel 3.1. Struktur entitas Merk

Field Tipe Ukuran Keterangan

ID_MERK Integer

NAMA_MERK Varchar 100

STATUS_KONTRAK Varchar 5

2. Nama Tabel : KATEGORI Primary Key : ID_KATEGORI Foreign Key :

-Fungsi : Menyimpan data Master Kategori Produk

Tabel 3.2 Struktur entitas Kategori

Field Tipe Ukuran Keterangan

ID_KATEGORI Integer

NAMA_KATEGORI Varchar 100

3. Nama Tabel : NEGARA Primary Key : ID_NEGARA Foreign Key :

-Fungsi : Menyimpan data Master Negara Produsen Produk

STIKOM

(51)
[image:51.612.61.562.87.696.2]

34

Tabel 3.3. Struktur entitas Negara

Field Tipe Ukuran Keterangan

ID_NEGARA Integer

NAMA_NEGARA Varchar 100

4. Nama Tabel : PROPINSI Primary Key : ID_PROPINSI Foreign Key :

-Fungsi : Menyimpan data Propinsi Cabang & Customer

Tabel 3.4. Struktur entitas Propinsi

Field Tipe Ukuran Keterangan

ID_PROPINSI Integer

NAMA_PROPINSI Varchar 100

5. Nama Tabel : KOTA Primary Key : ID_KOTA Foreign Key : ID_PROPINSI

Fungsi : Menyimpan data Kota Cabang & Customer

Tabel 3.5. Struktur entitas Kota

Field Tipe Ukuran Keterangan

ID_KOTA Integer

ID_PROPINSI Integer

NAMA_KOTA Varchar 100

6. Nama Tabel : CABANG Primary Key : ID_CABANG Foreign Key : ID_KOTA

Fungsi : Menyimpan data cabang perusahaan

STIKOM

(52)
[image:52.612.70.564.96.681.2]

Tabel 3.6. Struktur entitas Cabang

Field Tipe Ukuran Keterangan

ID_CABANG Integer

ID_KOTA Integer

ALAMAT_CABANG Varchar 100 TELEPON_CABANG Varchar 30

7. Nama Tabel : MARKETING

Primary Key : ID_MARKETING

Foreign Key : ID_CABANG

Fungsi : Menyimpan data Marketing

Tabel 3.7. Struktur entitasMarketing

Field Tipe Ukuran Keterangan

ID_MARKETING Integer

ID_CABANG Integer

NAMA_MARKETING Varchar 100

USERNAME_MARKETING Varchar 30 PASSWORD_MARKETING Varchar 30

8. Nama Tabel : CUSTOMER

Primary Key : ID_CUSTOMER

Foreign Key : ID_KOTA

Fungsi : Menyimpan data Customer

Tabel 3.8. Struktur entitasCustomer

Field Tipe Ukuran Keterangan

ID_CUSTOMER Integer

ID_KOTA Integer

NAMA_CUSTOMER Varchar 100 ALAMAT_CUSTOMER Varchar 100 TELEPON_CUSTOMER Varchar 30

STIKOM

(53)

36

9. Nama Tabel : TIPE_PRODUK Primary Key : ID_TIPE_PRODUK

Foreign Key : ID_MERK, ID_KATEGORI, ID_NEGARA Fungsi : Menyimpan data Tipe Produk

Tabel 3.9. Struktur entitas Tipe Produk

Field Tipe Ukuran Keterangan

ID_TIPE_PRODUK Integer

ID_MERK Integer

ID_KATEGORI Integer

ID_NEGARA Integer

NAMA_TIPE_PRODUK Varchar 100 DESKRIPSI_TIPE_PRODUK Varchar 255 HARGA_TIPE_PRODUK Integer

STOK_TIPE_PRODUK Integer GAMBAR_TIPE_PRODUK Long Binary

10. Nama Tabel : TRANSAKSI Primary Key : ID_TRANSAKSI

Foreign Key : ID_MARKETING, ID_CUSTOMER

Fungsi : Menyimpan data Transaksi

Tabel 3.10. Struktur entitas Transaksi

Field Tipe Ukuran Keterangan

ID_TRANSAKSI Integer

ID_MARKETING Integer

ID_CUSTOMER Integer

TANGGAL_PENGAJUAN_TRANSAKSI Timestamp

TOTAL_BAYAR_TRANSAKSI Integer

TANGGAL_APPROVAL_TRANSAKSI Timestamp

11. Nama Tabel : DETIL_TRANSAKSI

Primary Key : ID_TIPE_PRODUK, ID_TRANSAKSI Foreign Key : ID_TIPE_PRODUK, ID_TRANSAKSI Fungsi : Menyimpan data Detil Transaksi

STIKOM

(54)
[image:54.612.60.565.101.637.2]

Tabel 3.11. Struktur entitas Detil Transaksi

Field Tipe Ukuran Keterangan

JUMLAH_PRODUK Integer ID_TIPE_PRODUK Integer ID_TRANSAKSI Integer

DISKON_PRODUK Integer 0-100

HARGA_PRODUK Integer

3.3.5 Desain Input/Output

Desain input/output dapat dibuat sebelum membuat interface yang sesungguhnya. Desain ini dapat digunakan sebagai pembuatan interfaceprogram yang sesuai dengan kebutuhan user. Apabila desain ini sudah cukup user friendly

dengan usermaka selanjutnya dapat dibuat programnya sehingga apabila program digunakan oleh user, user akan menemukan kemudahan dalam menggunakan program ini. Namun apabila desain yang dibuat kurang diminati oleh user maka desain dapat diubah sebelum bertindak pada pembuatan program. Dalam aplikasi ini terdapat beberapa desain inputdan output:

A Desain Input

Desain input merupakan perancangan desain masukan dari pengguna kepada sistem yang kemudian akan disimpan dalam database.

A.1 Input Data Master

Untuk memudahkan melihat data master yang sudah tersimpan dan melakukan operasi lain seperti menambah, mengubah dan menghapus data, maka diperlukan sebuah tampilan inputdata master.

STIKOM

(55)

38

AREA NOTIFIKASI

AREA INPUT DATA

It em Dat a 1

It em Dat a 2

It em Dat a 3

AREA TAM PIL TABEL HASIL INPUT

No Kolom

Data 1

Kolom Data 2

Kolom Data 3

Action

1 Edit

2 Edit

3 Edit

Gambar 3.14 Tampilan InputData Master

A.2 Input Data Transaksi

Untuk memudahkan melakukan transaksi pemesanan, maka diperlukan sebuah tampilan inputdata pemesanan yang berbasis shopping cart.

Keranjang Belanja

No Gambar Produk

Nama Produk

Jumlah Beli

Harga Beli

Diskon (%)

Sub Total Action

1 ... ... Rp... .... Rp... Drop

2 ... ... Rp... .... Rp... Drop

Total Price Rp...

< Resume Shopping Updat e Cart Checkout >

Gambar 3.15 Tampilan InputData Transaksi

B Desain Output

Desain outputmerupakan perancangan desain keluaran daridatabaseyang akan ditampilkan kepada user.

SAVE

STIKOM

(56)

B.3 Output Laporan

Laporan yang dihasilkan harus efektif sehingga user dapat mencari dan memahami informasi yang dibutuhkan dengan cepat dan tepat, maka diperlukan sebuah tampilan outputlaporan.

AREA NOTIFIKASI

No Kategori 1 Kategori 2 Total Transaksi

1 ... ... Rp...

2 ... ... Rp...

Grand Total Rp...

Gambar 3.16 Tampilan OutputLaporan

3.4 Prosedur Evaluasi

3.4.1 Desain Uji Coba dan Subject Uji Coba

Uji coba dilakukan dengan menggunakan Black Box Testing untuk memastikan fungsi dari aplikasi sesuai dengan test cases yang dibuat berdasarkan pada spesifikasi fungsional sistem. Kemudian dilakukan juga surveykepada calon pengguna sistem.

3.4.2 Jenis Data dan Instrumen Pengumpul Data

Data yang akan dijadikan bahan analisa TA kali ini berasal dari data transaksi pemesanan produk pada PT Citra Vita Buana. Instrumen yang digunakan dalam pengujian adalah data string dan data double.

Data kecukupan penyediaan informasi terhadap calon pengguna dikumpulkan melalui kuesioner yang disebar acak. Data yang diperoleh berupa data penilaian terhadap kemampuan program menampilkan informasi yang dibutuhkan.

STIKOM

(57)

40

3.4.3 Analisis Hasil Uji Coba

Melakukan pengujian terhadap aplikasi yang telah dibuat meliputi : 1. Kemampuan program dalam memfasilitasi pemeliharaan data master.

2. Kemampuan program dalam memfasilitasi proses transaksi pemesanan produk 3. Kemempuan program dalam memfasilitasi proses approval pemesanan

.produk.

4. Kemampuan program dalam menampilkan laporan performa penjualan produk per kategori.

5. Kemampuan program dalam menampilkan laporan insentif untuk bagian

marketingyang berhasil memasarkan produk.

Apabila masih ada kekurangan dalam aplikasi yang telah dibuat, maka akan dilakukan perbaikan.

STIKOM

(58)

41

4.1 Kebutuhan Sistem

Untuk implementasi sistem ini ada beberapa spesifikasi perangkat lunak dan perangkat keras yang dibutuhkan.

4.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras

Perangkat keras adalah komponen fisik peralatan yang membentuk sistem komputer, serta peralatan lain yang mendukung komputer dalam menjalankan tugasnya. Dalam hal ini, dibutuhkan komputer serversebagai tempat

hostingaplikasi web dan komputer clientsebagai pengakses aplikasi web.

1. Kebutuhan Minimum Client

Untuk menjalankan aplikasi ini sebagai client membutuhkan komputer dengan spesifikasi minimum sebagai berikut:

a. Processor233 Mhz

b. Memorydengan RAM 64 MB

c. VGA on Board

d. Monitor Super VGA (800x600) dengan minimum 256 warna e. Keyboard + mouse

STIKOM

(59)

42

2. Kebutuhan Minimum Server

Untuk menjalankan aplikasi ini sebagai server membutuhkan komputer dengan spesifikasi minimum sebagai berikut:

a. Processor600 Mhz

b. Memorydengan RAM 192 MB

c. VGA on Board

d. Monitor Super VGA (800x600) dengan minimum 256 warna e. CD-ROM atau DVD-ROM

f. Keyboard + mouse

4.1.2 Kebutuhan Perangkat Lunak

Perangkat lunak adalah komponen non fisik yang digunakan untuk membuat sistem komputer dapat berjalan dan melakukan tugasnya.

1. Kebutuhan Minimum Client

Adapun perangkat lunak yang dibutuhkan dan telah diujicobakan pada komputer clientyaitu:

a. Operating System: Windows XP Service Pack 2

b. Browser: Mozilla Firefoxversi12.0

2. Kebutuhan Minimum Server

Adapun perangkat lunak yang dibutuhkan dan telah diujicobakan pada komputer serveryaitu:

a. Operating System: Windows XP Service Pack 2

b. Web Server : Apache 2.4.3

STIKOM

(60)

c. Programming Language :PHP 5.4.7

d. Database : MySQL 5.5.27

4.2 Pembuatan dan Implementasi Program

Aplikasi ini dibuat menggunakan bahasa pemrograman PHP 5.4.7 dengan

database engineMySQL 5.5.27.

Tahap akhir implementasi program adalah upload directory project

website web PT Citra Vita Buana dan melakukan konfigurasi agar directory

program tersebut dapat diakses secara public melalui alamat

http://www.citravitabuana.com/transaksi.

4.3 Pengoperasian Program

Dalam sub ini akan dijelaskan langkah-langkah pengoperasian program aplikasi sistem informasi penanganan transaksi pemesanan produk terpusat. Skenario penggunaan program akan terdiri dari tiga user, yaitu : admin pusat, kepala cabang, danmarketing.

4.3.1 Skenario User Admin Pusat

User Admin Pusat adalah user yang mempunyai peran sebagai pemelihara data master yang digunakan dalam PT Citra Vita Buana, dan sebagai pihak yang menyetujui pemesanan transaksi yang dilakukan oleh user marketing. Dalam sistem ini, useradmin pusat akan melakukan proses-proses berikut :

1. LoginAdmin Pusat

2. Pemeliharaan data Produk 3. Pemeliharaan data Wilayah 4. Pemeliharaan data User

STIKOM

(61)

44

5. Setujui/Tolak Pemesanan

6. GenerateLaporan Per Kategori

Detil dari tiap proses akan diterangkan dalam sub sub sub bab berikut.

A. Login Admin Pusat

Dalam sistem ini, sebelum dapat melaksanakan tugas administratifnya, maka user admin pusat harus melakukan proses login terlebih dahulu sesuai dengan data yang sudah dientrykan di pemeliharaan data admin pusat. Tampilan untuk logindapat dilihat pada gambar 4.1.

Gambar 4.1 LoginAdmin Pusat

B. Pemeliharaan Data Produk

Setelah login, user admin pusat dapat melakukan proses pemeliharaan data produk yang terdiri dari : pemeliharaan data merk, pemeliharaan data kategori, dan pemeliharaan data tipe produk.

Pemeliharaan data merk dapat dilihat pada gambar 4.2, pemeliharaan data kategori dapat dilihat pada gambar 4.3 dan pemeliharaan data tipe produk dapat dilihat pada gambar 4.4.

STIKOM

(62)

Gambar 4.2 Pemeliharaan data Merk

[image:62.612.59.562.73.668.2]

Gambar 4.3 Pemeliharaan data Kategori

Gambar 4.4 Pemeliharaan data Tipe Produk

STIKOM

(63)

46

C. Pemeliharaan Data Wilayah

Setelah login, user admin pusat dapat melakukan proses pemeliharaan data wilayah yang terdiri dari : pemeliharaan data negara, pemeliharaan data propinsi, pemeliharaan data kota, dan pemeliharaan data cabang.

Pemeliharaan data negara dapat dilihat pada gambar 4.5, pemeliharaan data propinsi dapat dilihat pada gambar 4.6, pemeliharaan data kota dapat dilihat pada gambar 4.7 dan pemeliharaan data

Gambar

Gambar 2.1 Simbol-simbol pada System Flow
Gambar 3.10   DFD Level 1 Melakukan Transaksi
Gambar 3.13  Physical Data Model (PDM) dari ERD
Tabel 3.3.  Struktur entitas Negara
+7

Referensi

Dokumen terkait

Mengenai hal ini, apa yang telah dilaku- kan oleh pemerintah Iran bisa dijadikan bahan kajian yang tepat, yaitu karena konsekuensi atas pelarangan perkawinan sesama

Berdasarkan latar belakang genetik (poligenik) adanya perbedaan faktor etnik dan geografikal yang menyebabkan perbedaan persentase terdapatnya alel HLA-Cw6 dan alel

Penelitian ini bertujuan mengetahui peta rantai nilai komoditi rumput laut, distribusi margin pemasaran dan daya tawar yang diterima oleh aktor-aktor rantai nilai komoditi rumput,

Penelitian ini dilakukan untuk menentukan pengaruh bagian larut air dari fraksi etil asetat ekstrak etanol daun jambu biji (Psidium guajava L) terhadap penurunan kadar gula darah

Diagnosa keperawatan keluarga penyakit bronkitis kronis dibawah ini berdasarkan pada problem dari (Wilkinson JM &amp; Ahern NR 2011), dan etiologi dari

Kompetensi adalah suatu kemampuan (keterampilan, sikap, dan pengetahuan) yang dimiliki seseorang yang dapat menunjukkan kinerja unggul dalam melakukan pekerjaan..

Searah dengan tujuan pendidikan nasional, pemerintah telah melakukan langkah-langkah reformasi atau menyempurnakan sistem pendidikan yang meliputi : (1)

Sehingga dapat disimpulkan bahwa H 0 ditolak, yang artinya secara simultan perubahan laba bersih, perubahan arus kas operasi, perubahan arus kas investasi, perubahan