236
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DATA PRIBADI
Nama Lengkap : Nande Bramantyo
NIM : 21112151
Tempat Tanggal Lahir : Subang, 21 Agustus 1994
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Laki-laki
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Kp. Cigoong, Rt 12/04, Ds. Karanghegar, Kc. Pabuaran, Subang
Email : nande.bramantyo@gmail.com
No HP : 082115061994
DATA PENDIDIKAN
Pengalaman Organisasi :
1. Anggota Paskibra 2008
2. Persatuan Bulutangkis Kencana 2008
No. Tingkat Nama Sekolah Tempat Tahun Ijazah
1. SD SDN Pringkasap 3 Subang 2001-2006
2. SMP SMPN 2 Pabuaran Subang 2007-2009
PENGARUH
RETURN ON EQUITY
(ROE)
DAN LIKUIDITAS (
CURRENT RATIO
) TERHADAP
NILAI PERUSAHAAN
(Studi Kasus Pada Perusahaan Pertambangan Sub Sektor Logam dan Mineral yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010 – 2014)
THE INFLUENCE RETURN ON EQUITY
AND LIQUIDITY ON FIRM VALUE
(Case Study in Mining Sub-Sector of Metals and Minerals Companies were Listed on Indonesia Stock Exchange of Period 2010-2014)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Program Strata 1 Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Pada Program Studi Akuntansi
Oleh :
Nama : Nande Bramantyo NIM : 21112151
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
iii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas
berkat, rahmat, taufik serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Penulisan skripsi yang berjudul “PENGARUH RETURN ON EQUITY
(ROE) DAN LIKUIDITAS (CURRENT RATIO) TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada Perusahaan Pertambangan Sub Sektor Logam dan Mineral yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014)” disusun sebagai salah satu syarat menempuh program strata 1 guna memperoleh gelar sarjana ekonomi pada Program Studi Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Komputer Indonesia, Bandung.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan skripsi ini banyak
mengalami kendala, namun berkat bantuan, bimbingan, kerjasama dari berbagai pihak dan berkah dari Allah SWT sehingga kendala-kendala yang dihadapi tersebut dapat diatasi. Pada kesempatan ini juga, dengan segala kerendahan hati
disampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak yang telah banyak membantu, membimbing dan memberikan motivasi kepada penulis sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Ucapan rasa hormat dan terima kasih yang tak terhingga, penulis tujukan kepada:
1. Dr. Ir. H. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer
iv
2. Ibu Prof. Dr. Hj. Ria Ratna Ariawati, SE., M.S., Ak., selaku Dosen Pembimbing, Ibu Adeh Ratna Komala, SE., M.Si., selaku Dosen Penguji I,
dan Bapak Adi Rachmanto, S.Kom, selaku Dosen Penguji II yang penuh keikhlasan berkenan memberikan bimbingan, membina dan mengarahkan
penulis sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik;
3. Ibu Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini SE., Spec.Lic selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Komputer Indonesia, Bandung;
4. Ibu Dr. Siti Kurnia Rahayu SE., M.Ak., Ak., CA selaku Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Komputer
Indonesia, Bandung;
5. Ibu Dr. Surtikanti, SE., M.Si., Ak., CA., selaku Dosen Wali kelas 4AK1 2012;
6. Bapak Adi Rachmanto, S.Kom., M.Kom., selaku Sekertaris Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Komputer Indonesia,
Bandung;
7. Ibu Dona Eliana, S.Ak dan Ibu Seni Lisnawaty, A.Md selaku Staf Kesekertariatan Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
yang telah memberikan pelayanan dan informasi;
8. Segenap dosen dan staf pengajar Program Studi Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Komputer Indonesia atas semua curahan ilmu, perhatian dan pelayanannya;
9. Ayah Suhono dan Ibu Asih Setiawati atas jasa-jasanya, kesabaran, do’a,
v
ikhlas kepada penulis semenjak kecil, kakanda Wara Lutviana Retnowati, yang telah memberikan dorongan baik moril maupun materil sehingga
penyusunan skripsi ini dapat cepat terselesaikan;
10.Sahabat seperjuangan Aly Jaya, Ari Akbar Irawan, Prima Arief Hidayat,
Raden Rinaldi Somantri, Tahta Rizaldi Octanza, Yanto dan semua teman-teman kelas akuntansi 1 angkatan 2012 yang saling memberikan support
sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini;
11.Semua pihak yang tidak mungkin penulis sebut satu per satu;
Semoga Allah SWT memberikan dan melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya atas segala bantuan yang telah diberikan kepada penulis. Dengan segala keterbatasan, penulis juga memohon maaf apabila terdapat tulisan yang kurang berkenan. Semoga apa yang telah penulis sajikan dalam Laporan ini dapat
bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi semua pihak yang membaca.
Akhir kata, semoga kebaikan mereka yang telah diberikan kepada penulis mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT, Amin. Dan penulis berharap semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.
Bandung, Agustus 2016 Penulis,
vi
DAFTAR ISI
Halaman LEMBAR PENGESAHAN
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN
SURAT KETERANGAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
ABSTRACT ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2 Identifikasi Masalah... 9
1.3 Rumusan Masalah ... 10
1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 11
1.4.1 Maksud Penelitian ... 11
1.4.2 Tujuan Penelitian ... 11
1.5 Kegunaan Penelitian ... 11
1.5.1 Kegunaan Praktis ... 12
1.5.2 Kegunaan Akademis ... 12
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka ... 13
2.1.1 Profitabilitas ... 13
vii
2.1.2.1 Pengertian Likuiditas ... 21
2.1.2.2 Tujuan dan Manfaat Rasio Likuiditas ... 22
2.1.2.3 Jenis-jenis Rasio Likuiditas ... 23
2.1.2.4 Current Ratio ... 25
2.1.3 Nilai Perusahaan ... 26
2.1.3.1 Definisi Nilai Perusahaan ... 26
2.1.3.2 Penentuan Nilsi Perusahaan ... 28
2.1.3.3 Price Book Value (PBV) ... 29
2.2 Kerangka Pemikiran ... 30
2.2.1 Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan ... 30
2.2.2 Pengaruh Likuiditas terhadap Nilai Perusahaan . ... 31
2.2.3 Penelitian Terdahulu . ... 32
2.3 Hipotesis ... 34
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian ... 35
3.2 Operasionalisasi Variabel ... 38
3.3 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data ... 41
3.3.1 Sumber Data ... 41
3.3.2 Teknik Pengumpulan Data ... 42
3.4 Populasi, Sampel dan Tempat serta Waktu Penelitian ... 44
3.4.1 Populasi ... 44
3.4.2 Penarikan Sampel ... 45
3.4.3 Tempat dan Waktu Penelitian... 47
3.5 Metode Pengujian Data ... 48
3.6 Metode Analisis Data ... 51
3.6.1 Rancangan Analisis ... 51
viii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian ... 61
4.1.1 Analisis Deskriptif ... 61
4.1.1.1 Analisis Deskriptif Return On Equity ... 62
4.1.1.2 Analisis Deskriptif Likuiditas ... 66
4.1.1.3 Analisis Deskriptif Nilai Perusahaan ... 70
4.1.2 Hasil Analisis Verifikatif ... 74
4.1.2.1 Hasil Uji Asumsi Klasik ... 74
4.1.2.2 Hasil Uji Regresi Linier Berganda ... 80
4.1.2.3 Hasil Uji Koefisien Korelasi ... 82
4.1.2.4 Hasil Uji Koefisien Determinasi ... 83
4.1.2.5 Hasil Pengujian Hipotesis ... 86
4.2 Pembahasan... 90
4.2.1 Pengaruh Rerturn On Equity Terhadap Nilai Perusahaan ... 90
4.2.2 Pengaruh Likuiditas Terhadap Nilai Perusahaan... 92
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 95
5.2 Saran ... 96
5.2.1 Saran Operasional ... 96
5.2.2 Saran Akademis ... 97
DAFTAR PUSTAKA ... 98
98
DAFTAR PUSTAKA
Agnes Sawir, 2009. Analisa Kinerja Keuangan dan Perencanaan keauangan Perusahaan, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Agus Sartono. 2010. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi (4 th ed.). Yogyakarta: BPFE
Ahmad Rodoni dan Herni Ali. 2010. Manajemen Keuangan. Mitra Wacana Media, Jakarta.
Arfan Ikhsan. 2009. Pengantar Praktis Akuntansi. Yogyakarta: Graha Ilmu
Arief Sugiono. 2009. Manajemen Keuangan. Jakarta: Penerbit PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.
Bambang, Riyanto, 1999. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi ke empat, BPFE ,Yogyakarta.
Brigham Houston. 2010 . Dasar-dasar manajemen keuangan : Salemba Empat
Danang Sunyoto.2013. Metodologi Penelitian Akuntansi. Bandung: PT Refika Aditama Anggota Ikapi.
Erly S dan Jessica. 2008. Praktikum Akuntansi & Komputerisasi dgn MYOB. Jakarta: Salemba Empat
Fahmi, Irham. 2014. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : Alfabeta.
Gisela Prisilia Rompas. 2013. Likuiditas, solvabilitas dan rantabilitas terhadap nilai perusahaan bumn yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (Jurnal EMBA Vol.1 No.3 September 2013, Hal. 252-262).
Gitman,J Lawrence, Joehnk, Michael and Billingsley, S Randall. 2014. Personal Financial Planning. USA: Cengage Learning
Gujarati, Damodar. 2003. Ekonometrika Dasar : Edisi Keenam. Jakarta : Erlangga. Godwin, Norman H., Alderman, C. Wayne. 2010.Financial ACCT, 2010 edition.
99
Henry Simamora, 2000, Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan Bisnis, Salemba Empat, Jakarta.
Hery dan WidyawatiLekok.2013. Akuntansi Keuangan Menengah 2 Cetakan 2. Jakarta: Bumi Aksara
Husein Umar. 2011. Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis (Edisi 2). Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
Irham Fahmi. 2011. Rahasia Saham dan Obligasi Strategi Meraih Keuntungan tak terbatas dalam bermain saham dan obligasi. Jakarta: Alfabeta
Irham Fahmi. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Cetakan Kedua Bandung: Alfabeta.
Joko Salim. 2010. Cara Gampang Bermain Saham. Jakarta: Visimedia
Kasmir. 2012. Analisis Laporan Keuangan, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Mashuri dan M. Zainudin. 2009. Metodologi Penelitian : Pendekatan Praktis dan
Aplikatif. Bandung : Refika Aditama.
Munawir, 2001. Akuntansi Keuangan dan Manajemen, Edisi Pertama, Yogyakarta: BPFE.
Munawir. 2007. Analisis Laporan Keuangan, Yogyakarta: Liberty. Nazir. 2009. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Prihadi Toto, 2011, Analisis Laporan Keuangan Teori dan Aplikasi. Jakarta, PPM.
Ridwan & Sunarto. 2007. Dasar –dasar Statistika : CV Alfabeta.
Sri Hermuningsih. 2013. Pengaruh Profitabilitas, Growth Opportunity, Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Publik Di Indonesia. Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan
Suad Husnan, 2008. Manajemen Keuangan: Teori dan Penerapan Buku 1, Edisi 4, Yogyakarta: BPFE.
100
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D edisi 8. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D (12th ed). Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2013. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sumadi.2013. Metode Penelitian Pendidikan, “Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif”.
Jakarta: Raja Grafindo.
Sutrisno. 2000. Manajemen Keuangan Teori aplikasi : Ekonisia
Umi Narimawati. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, Teori dan Aplikasi. Bandung: Agung Media.
http://www.beritasatu.com/industri-perdagangan/109847-lki-antam-seharusnya-bisa-menjadi-perusahaan-kelas-dunia.html
http://www.idx.co.id
35
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan suatu cara yang digunakan oleh peneliti
dalam menganalisis data.
Metode penelitian menurut Sugiyono (2013:2) adalah sebagai berikut : “Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan, dan dikembangkan suatu pengetahuan sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah”. Umi Narimawati (2008:127) menyatakan definisi metode penelitian adalah cara penelitian yang digunakan untuk mendapatkan data untuk mencapai tujuan
tertentu. Sedangkan Ulber Silalahi (2012:12) menyatakan bahwa metode penelitian merupakan cara dan prosedur yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki suatu masalah tertentu dengan maksud mendapatkan informasi untuk digunakan
sebagai solusi atau masalah tersebut.
Dari definisi metode penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa metode
penelitian merupakan cara pemecahan masalah penelitian yang dilaksanakan secara terencana dan cermat dengan maksud mendapatkan fakta dan kesimpulan agar dapat memahami, menjelaskan, meramalkan, dan mengendalikan keadaan. Metode
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif dan verifikatif dengan pendekatan kuantitatif.
Umi Narimawati (2010:29) menjelaskan metode deskritif adalah metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganilisis suatu hasil penelitian
tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas.
Sedangkan metode deskriptif menurut Sugiyono (2013:147) adalah sebagai berikut:
“Metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi”.
Selanjutnya Suharismi Arikunto (2013:174) menyatakan bahwa penelitian
deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal-hal lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya dilaporkan dalam bentuk
laporan penelitian.
Dalam penelitian ini, metode deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan dan mengetahui kondisi profitabilitas, likuiditas dan nilai perusahaan di Perusahaan
Pertambangan Sub Sektor Logam dan Mineral di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014.
Sugiyono (2012:13) menjelaskan bahwa metode verifikatif adalah penelitian melalui pembuktian untuk menguji hipotesis hasil penelitian deskriptif dengan suatu perhitungan statistika sehingga didapat hasil pembuktian yang
menunjukkan hipotesis ditolak atau diterima. Sedangkan Mashuri (2008) dalam Umi Narimawati (2010:29) menjelaskan metode verifikatif tersebut memeriksa
37
perbaikan yang telah dilaksanakan di tempat lain dengan mengatasi masalah yang serupa dengan kehidupan.
Sedangkan metode penelitian kuantitatif menurut Endang Purwoastuti dan Elisabeth Siwi Walyani (2014:39) adalah sebagai berikut:
“Penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang dapat dicapai (diperoleh) dengan menggunakan prosedur-posedur statistik atau cara-cara lain dari kuantifikasi (pengukuran), pendekatan kuantitatif memusatkan perhatian pada gejala-gejala yang mempunyai karakteristik tertentu di dalam kehidupan manusia yang dinamakan sebagai variabel. Dalam pendekatan kuantitatif hakekat hubungan diantara variabel-variabel dianalisis dengan menggunakan teori yang obyektif”
Dalam penelitian ini, metode verifikatif dengan pendekatan kuantitatif digunakan untuk menguji hipotesis terkait pengaruh profitabilitas dan likuiditas
terhadap nilai perusahaan di Perusahaan Pertambangan Sub Sektor Logam dan Mineral di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2014. Verifikatif berarti menguji
teori dengan pengujian suatu hipotesis apakah diterima atau ditolak.
Metode verifikatif digunakan untuk menguji hipotesis dengan menggunakan alat uji statistik yaitu Statistical Package for Social Sciences (SPSS).
Sugiyono (2008:38) menjelaskan obyek penelitian adalah sebagai suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variabel
tertentu yang ditetapkan untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan. Sedangkan menurut Umar Husein (2005:303) objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi objek penelitian, juga dimana dan kapan penelitian
Sesuai dengan pengertian diatas bahwa pengertian objek penelitian adalah sesuatu yang menjadi sasaran dalam penelitian ilmiah. Dalam penelitian ini yang
menjadi obyek penelitian adalah fokus kepada profitabilitas, likuiditas dan juga nilai perusahaan pada perusahaan pertambangan sub sektor logam dan mineral yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2014.
Sujoko S Efferin (2004:55).menjelaskan bahwa unit analisis merupakan satuan terkecil dari objek penelitian yang diinginkan oleh peneliti sebagai
klasifikasi pengumpulan data. Sedangkan Uma Sekaran (2006:248) menjelaskan bahwa unit analisis adalah tempat pengumpulan data yang dikumpulkan selama
analisis data.
Berdasarkan definisi di atas, penulis dapat menarik simpulan bahwa unit analisis adalah tempat dimana penulis mengumpulkan data dan data tesebut dapat
digunakan untuk penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi unit analisis adalah Bursa Efek Indonesia.
3.2 Operasionalisasi Variabel
Menurut Nuryaman dan Veronica Christina (2015:78) operasionalisasi variabel adalah sebagai berikut:
“Operasionalisai variabel dilakukan dengan cara mengamati dimensi, sisi -sisi, ciri-ciri perilaku dari konsep, kemudian menterjemahkan dalam elemen-elemen yang dapat diobservasi dan diukur agar dapat dibuat atau dikembangkan indeks pengukuran dari konsep-konsep tersebut”.
Andi Supangat (2010:9) menjelaskan operasionalisasi variabel sebagai
berikut:
39
melakukan pemisahan variabel mana yang akan dijadikan sebagai variabel tidak bebas dan variabel mana yang dijadikan sebagai variabel bebasnya, jika digunakan lebih dari satu variabel dalam sisi pengamatannya”.
Nur Indriantoro dalam Umi Narimawati, (2010:31) menjelaskan operasionalisasi variabel sebagai berikut:
“Penentuan construct sehingga menjadi variable yang dapat diukur. Definisi operasional menjelaskan cara tertentu dapat digunakan oleh peneliti dalam mengoperasionalisasikan construct sehingga memungkinkan bagi peneliti yang lain untuk melakukan replikasi pengukuran dengan cara yang sama atau mengembangkan cara pengukuran construct yang lebih baik.”
Sugiyono dalam Purwoastuti (2014:86) menjelaskan bahwa variabel adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, dan kemudian ditarik kesimpulanya.
Operasionalisasi variabel diperlukan untuk menentukan jenis, indikator, serta skala dari variabel-variabel yang terkait dalam penelitian, sehingga pengujian hipotesis dengan alat bantu statistik dapat dilakukan secara benar, maka dalam
penelitian ini terdapat dua variabel yang digunakan yaitu :
1. Variabel Independent / bebas (Variabel � & � )
Sugiyono (2013:39) menjelaskan bahwa variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).
Variabel bebas merupakan variabel stimulus atau variabel yang dapat mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas merupakan variabel yang
hubungannya dengan suatu gejala yang diobservasi. Variabel bebas dalam
penelitian ini adalah
�
(Profitabilitas) dan�
(Likuiditas)2. Variabel Dependent / terikat (Variabel Y)
Sugiyono (2013:39) menjelaskan bahwa variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.
Variabel dependen adalah variabel terkait yang dipengaruhi atau mempengaruhi variabel lain, dalam penelitian ini yang menjadi variabel
dependen yaitu Y (Nilai Perusahaan).
Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rasio, berikut ini
penjelasan mengenai rasio.
Menurut Sofian Siregar (2014:137) skala rasio adalah sebagai berikut: “Skala rasio adalah suatu skala yang memiliki sifat-sfat skala nominal, skala ordinal dan skala interval dilengkapi dengan titik nol absolut dengan makna empiris. Karena terdapat angka nol maka pada skala ini dapat dibuat perkalian atau pembagian. Angka pada skala menunjukan ukuran yang sebenarnya dari obyek/kategori yang diukur”.
Agar penelitian ini dapat dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan,
maka perlu dipahami berbagai unsur-unsur yang menjadi dasar dari suatu penelitian ilmiah, maka operasionalisasi variabel penelitian dapat disajikan dalam
41
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Konsep Variabel Indikator Skala
Return on Equity
(�)
Profitabilitas adalah rasio yang dipergunakan untuk mengukur efektivitas manajemen secara keseluruhan yang ditujukan oleh besar kecilnya tingkat keuntungan yang diperoleh dalam hubungannya dengan penjualan maupun investasi. Irham Fahmi (2012:135)
Laba setelah pajak Modal sendiri dirubah menjadi uang. Setiap aktiva mempunyai tingkat likuiditas yang berbeda. Suad Husnan (2011:436)
Aktiva Lancar Kewajiban Lancar
Current Ratio =
Henry Faizal Noor (2014:200)
Rasio
Nilai Perusahaan (Y)
Nilai perusahaan adalah nilai jual perusahaan atau nilai tumbuh bagi pemegang saham, nilai perusahaan akan tercermin dari harga pasar sahamnya. Nica Febriana (2010:5)
Nilai Pasar Persaham Harga Buku
PBV = � � � ℎ
� �
Ahmad Rodoni dan Herni Ali. (2010:57)
Rasio
3.3 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data 3.3.1 Sumber Data
Wiratna Sujarweni (2014:73) menjelaskan bahwa sumber data adalah subjek dari mana asal data penelitian itu diperoleh.
Menurut Nur Indriantoro dan Bambang Supomo (2014:147) ada dua macam
data, yaitu data primer dan data sekunder:
secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan”.
Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh secara tidak
langsung atau melalui media perantara. Data tersebut bersifat kuantitatif mengenai laporan keuangan tahunan pada Perusahaan Pertambangan Sub Sektor Logam dan
Mineral yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2010-2014. Dengan menggunakan data sekunder peneliti memperoleh data atau informasi yang berhubungan mengenai profitabilitas, likuiditas, dan nilai perusahaan. Informasi
tersebut diperoleh dari Indonesia Stock Exchange (www.idx.co.id)
3.3.2 Teknik Pengumpulan Data
Suwartono (2014:41) menjelaskan pengumpulan data adalah berbagai cara yang digunakan untuk mengumpulkan data, menghimpun, mengambil, atau menjaring data pengelitian. Wiratna Sujarweni (2014:73) menjelaskan bahwa
teknik pengumpulan data merupakan cara yang dilakukan peneliti untuk mengungkap atau menjaring informasi kuantitatif dari responden sesuai lingkup
43
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah:
1) Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Jonathan Sarwono (2006:26) menyatakan studi kepustakaan yaitu mempelajari buku-buku referensi dan hasil penelitian sejenis sebelumnya yang
pernah dilakukan orang lain. Pada tahap ini, penulis berusaha untuk memperoleh berbagai informasi sebanyak-banyaknya untuk dijadikan sebagai dasar teori dan
acuan untuk mengolah data dengan cara membaca, mempelajari, menelaah, dan mengkaji literatur-literatur berupa buku, jurnal, makalah maupun
penelitian-penelitian terdahulu yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. 2) Studi Lapangan.
Jonathan Sarwono (2006: 82) menjelaskan bahwa studi lapangan
merupakan desain penelitian yang mengkombinasikan antara pencarian literature
(literature study), survei berdasarkan pengalaman dan/atau studi kasus dimana
peneliti berusaha mengidentifikasi variabel-variabel penting dan hubungan antar variabel tersebut dalam situasi permasalahan tertentu. Jenis data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data yang tersedia dari laporan
keuangan periode tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 pada Perusahaan Pertambangan Sub Sektot Logam dan Mineral yang terdaftar di Bursa Efek
3.4 Populasi, Sampel dan Tempat Serta Waktu Penelitian 3.4.1 Populasi
Sugiyono (2013:90) menjelaskan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya. Sedangkan Nur dan Bambang (2014:115) menjelaskan populasi adalah sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu ang mempunyai
karakteristik tertentu. Selanjutnya Wiratna Sujarweni (2014:65) menjelaskan juga tentang populasi dimana populasi adalah keseluruhan jumlah yang terdiri atas
obyek atau subyek yang mempunyai karakteristik dan kualitas tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk diteliti dan kemudian ditarik kesimpulanya.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat diketahui populasi merupakan objek
yang terdapat pada suatu wilayah yang memenuhi syarat tertentu dan berkaitan dengan masalah penelitian. Populasi yang digunakan peneliti adalah Perusahaan
Pertambangan Sub Sektor Logam dan Mineral yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebanyak 9 perusahaan dengan laporan keuangan tahunan yang dipublikasikan selama 5 periode yaitu dari tahun 2010-2014.
Tabel 3.2
Daftar Perusahaan Pertambangan Batubarayang Dijadikan Populasi
No Kode Perusahaan
1 ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk.
2 CITA Cita Mineral Investindo Tbk.
3 CKRA Cakra Mineral Tbk.
4 DKFT Central Omega Resources Tbk.
45
Tabel 3.2
Daftar Perusahaan Pertambangan Batubarayang Dijadikan Populasi 7 PSAB J Resource Asia Pasific Tbk..
8 SMRU SMR Utama Tbk.
9 TINS Timah (Persero) Tbk.
Sumber: www.sahamok.com
3.4.2 Penarikan Sampel
Sugiyono (2013:91) menjelaskan bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sedangkan Nur dan
Bambang (2014:115) menjelaskan bahwa sampel merupakan sebagian dari elemen-elemen populasi. Selanjutnya Wiratna Sujarweni (2014:65) menjelaskan juga tentang sampel dimana sampel adalah bagian dar sejumlah karakteristik yang
dimiliki oleh populasi yang digunakan untuk penelitian.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa sampel merupakan bagian
dari populasi yang dapat mewakili (representative) terhadap populasinya.
Sugiyono (2013: 106) menjelaskan bahwa teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini yaitu dengan menggunakan teknik nonprobability sampling.
Sugiyono (2010:84) menjelaskan yang dimaksud dengan Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih
menjadi sampel.
Teknik nonprobability sampling yang digunakan penulis dalam penelitian
Sugiyono (2010:85) menjelaskan bahwa Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.
Penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:
1. Perusahaan Pertambangan Sub Sektor Logam dan Mineral yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014.
2. Perusahaan mengeluarkan laporan keuangan secara lengkap dari tahun 2010-2014.
3. Tersedia laporan keuangan tahunan audited yang memuat data yang diperlukan dalam penelitian.
Tabel 3.3
Daftar Perusahaan Pertambangan Sub Sektor Logam dan Mineral yang Dijadikan Sampel
No Kode Perusahaan Kriteria Sampel
1 2 3 1 ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk √ √ √ √
2 CITA Cita Mineral Investindo Tbk √ √ √ √
3 CKRA Cakra Mineral Tbk √ √ √ √
4 DKFT Central Omega Resources Tbk √ √ √ √
5 INCO Vale Indonesia Tbk √ √ × √
6 MDKA Merdeka Copper Gold Tbk √ × × ×
7 PSAB J Resources Asia Pasific Tbk √ √ √ ×
8 SMRU SMR Utama Tbk √ × × √
9 TINS Timah (Persero) Tbk √ √ √ √
Sumber: www.sahamok.com
Berdasarkan tabel diatas, maka jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 35 sampel, dimana perusahaan yang masuk ke dalam kriteria sampel adalah 7
47
3.4.3 Tempat dan Waktu Penelitian
Endang Purwoastuti dan Elisabeth Siwi Walyani (2014:73) menjelaskan
bahwa tempat atau lokasi penelitian adalah tempat dimana penelitian itu dilakukan. Untuk penelitian dengan judul “Pengaruh Return on Equity dan Likuiditas
Terhadap Nilai Perusahaan”, dimana datanya adalah laporan keuangan, maka lokasi
penelitian berada di Bursa Efek Indonesia Kantor Wilayah Bandung di Jalan Veteran No 10 Bandung.
Endang Purwoastuti dan Elisabeth Siwi Walyani (2014:72) menjelaskan waktu penelitian adalah tanggal bulan dan tahun dimana kegiatan penelitian
tersebut dilakukan. Untuk penelitian dengan judul “Pengaruh Return on Equity dan LikuiditasTerhadap Nilai Perusahaan” ini waktu penelitian yang peneliti gunakan adalah mulai dari 29 Februari 2016 sampai Juli 2016.
Adapun rencana kegiatan yang akan dilaksanakan selama waktu tersebut:
Tabel 3.4
Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Penelitian
No Deskripsi Kegiatan 2016
Tabel 3.4
Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Penelitian a. Revisi Skripsi
b. Pengumpulan Skripsi
3.5 Metode Pengujian Data
Untuk memperoleh hasil yang lebih akurat pada analisis regresi berganda
maka dilakukan pengujian asumsi klasik agar hasil yang diperoleh merupakan persamaan regresi yang memiliki sifat Best Linier Unbiased Estimator (BLUE). Beberapa asumsi klasik regresi yang harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum
menggunakan analisis regresi berganda (Multiple Linear Regression) sebagai alat untuk menganalisis pengaruh variabel-variabel yang diteliti. Berikut ini merupakan
uji asumsi klasik menurut Danang Sunyoto (2013, 87-98):
1. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji data variabel bebas (X) dan data
variabel terikat (Y) pada persamaan regresi yang dihasilkan. Berdistribusi normal atau berdistribusi tidak normal. Persamaan regresi dikatakan baik jika mempunyai
data variabel bebas dan data variabel terikat berdistribusi mendekati normal atau normal sama sekali. Uji asumsi klasik normalitas dengan cara statistik. Dalam menguji data variabel bebas dan data variabel terikat berdistribusi normal atau tidak
pada cara statistik ini melalui kemiringan kurva (skewness = α3) atau nilai
49
a. Rumus nilai Z untuk kemiringan kurva (skewness)
Zα3
=α
√
�6b. Rumus nilai Z untuk kemeruncingan kurva (kurtosis)
Zα4
=α
√
24�Dimana N merupakan banyak data Ketentuan analisis:
Variabel (bebas atau terikat) berdistribusi normal jika Z hitung (Zα3 atau Zα4) < Z tabel
Variabel berdistribusi tidak normal jika Z hitung (Zα3 atau Zα4) > Z tabel
2. Uji Heteroskedastisitas
Dalam persamaan regresi berganda perlu juga diuji mengenai sama atau tidak varian dari residual dari observasi yang satu dengan observasi yang lain. Jika
residualnya mempunyai varian yang sama disebut terjadi Homoskedastisitas dan jika variannya tidak sama atau berbeda disebut terjadi heteroskedastisitas.
Persamaan regresi yang baik jika tidak terjadi heteroskedastisitas.
Analisis uji asumsi heteroskedastisitas hasil output SPSS melalui grafik
scatterplot antara Z prediction (ZPRED) yang merupakan variabel bebas (sumbu
X = Y hasil prediksi) dan nilai residualnya (SRESID) merupakan variabel terikat (sumbu Y = Y prediksi – Y riil). Homoskedastisitas terjadi jika pada scatterplot
maupun diatas titik origin (angka 0) pada sumbu Y dan tidak mempunyai pola yang teratur. Heteroskedastisitas terjadi jika pada scatterplot titik-titiknya mempunyai
pola yang teratur baik menyempit, melebar, maupun bergelombang-gelombang.
3. Uji Multikolinearitas
Uji asumsi klasik jenis ini diterapkan untuk analisis regresi linear berganda yang terdiri atas dua atau lebih variabel bebas atau independent variabel dimana akan diukur keeratan hubungan antarvariabel bebas tersebut melalui besaran
koefisien korelasi (r). Dikatakan terjadi multikolinearitas, jika koefisien korelasi antarvariabel bebas lebih besar dari 0,60. Dikatakan tidak terjadi multikolinearitas
jika koefisien korelasi antarvariabel bebas lebih kecil atau sama dengan 0,60. Atau dalam menetukan ada tidaknya multikolinearitas dapat digunakan cara lain yaitu:
Nilai tolerance (α) dan variance inflation factor (VIF) dapat dicari dengan
menggabungkan kedua nilai tersebut sebagai berikut:
Besar nilai tolerance (α) : α = 1 / VIF
Besar nilai variance inflation factor (VIF) : VIF = 1 / α
Variabel bebas mengalami multikolinearitas jika α hitung < α dan VIF
hitung > VIF sedangkan jika Variabel bebas tidak mengalami multikolinearitas jika α hitung > α dan VIF hitung < VIF
Nilai tolerance adalah besarnya tingkat kesalahan yang dibenarkan secara statistik (α).
Nilai variance inflation factor (VIF) adalah faktor inflasi penyimpangan
51
4. Uji Autokorelasi
Persamaan regresi yang baik adalah yang tidak memiliki masalah
autokorelasi, jika terjadi autokorelasi maka persamaan tersebut menjadi tidak baik atau tidak layak dipakai prediksi. Masalah autokorelasi baru timbul jika ada korelasi
secara linear antar kesalahan pengganggu periode t (berada) dengan kesalahan pengganggu periode t-1 (sebelumnya). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa uji asumsi klasik autokorelasi dilakukan untuk data time series atau data yang
mempunyai seri waktu, misalnya data dari tahun 2000 sampai dengan 2012. Salah satu ukuran dalam menentukan ada tidaknya masalah autokorelasi
dengan uji Durbin-Watson (DW) dengan ketentuan sebagai berikut:
Terjadi autokorelasi positif, jika nilai DW dibawah -2 (DW < -2)
Tidak terjadi autokorelasi, jika nilai DW berada diantara -2 dan +2 atau -2
< DW < +2
Terjadi autokorelasi negatif, jika nilai DW di atas +2 atau DW > +2
3.6 Metode Analisis Data
3.6.1 Rancangan Analisis
Menurut Umi Narimawati (2010:41) mendefinisikan rancangan analisis adalah sebagai berikut:
Analisis yang penulis gunakan terhadap data yang telah diuraikan dengan menggunakan metode analisis deskriptif (kualitatif) dan verifikatif (kuantitatif)
dengan pendekatan kuantitatif.
Menurut Sugiyono (2013:8) mendefinisikan analisis kualitatif sebagai
berikut:
“Metode penelitian kualitatif sering disebut metode penelitian naturalistic karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting); disebut juga sebagai metode etnographi, karena pada awalnya metode ini lebih banyak digunakan untuk penelitian bidang antropologi budaya; disebut juga sebagai metode kualitatif, karena data yang terkumpul dan analisisnya lebih bersifat kualitatif”.
Penelitian deskriptif digunakan untuk menggambarkan penelitian ini.
Menurut Sugiyono (2013:8) mendefinisikan analisis kuantitatif sebagai berikut: “Analisis kuantitatif merupakan metode analisis yang berlandaskan pada filsafat positivism, digunakan untuk meneliti pada populasi dan sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistic dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan”.
Adapun langkah-langkah analisis kuantitatif yang diuraikan diatas adalah sebagai berikut:
1. Analisis Regresi Linier Berganda
Adapun pengertian analisis regresi linear berganda menurut Menurut
Sugiyono (2011:277) sebagai berikut:
53
Dalam penelitian ini, analisis regresi linier berganda digunakan untuk membuktikan sejauh mana hubungan Profitabilitas dan Likuiditas terhadap Nilai
Perusahaan.
Untuk menggunakan teknik analisis ini syarat-syarat yang harus dipenuhi
diantaranya adalah sebagai berikut: a. Data harus berskala interval;
b. Variabel bebas terdiri lebih dari dua variabel;
c. Variabel tergantung terdiri dari satu variabel;
d. Hubungan antara variabel bersifat linier. Artinya semua variabel bebas
mempengaruhi variabel tergantung;
e. Tidak boleh terjadi multikolinieritas. Artinya sesama variabel bebas tidak boleh berkorelasi terlalu tinggi, misalnya 0,9 atau terlalu rendah misalnya
0,01.
f. Tidak boleh terjadi autokorelasi. Akan terjadi autokorelasi jika angka
Durbin dan Watson sebesar < 1 atau > 3 dengan skala 1-4;
g. Jika ingin menguji keselarasan model (goodness of fit), maka dipergunakan simpangan baku kesalahan. Untuk kriterianya digunakan dengan melihat
angka Standard Error of Estimate (SEE) dibandingkan dengan nilai simpangan baku (Standard Deviation). Jika angka Standard Error of
h. Kelayakan model regresi diukur dengan menggunakan nilai signifikansi. Model regresi layak dan dapat dipergunakan jika angka signifikansi < 0,05
(dengan presisi 5%) atau 0,01 (dengan presisi 1%).
Persamaan analisis regresi linier berganda secara umum untuk menguji
hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Sumber: Sugiyono 2012 Keterangan :
Y = Nilai Perusahaan
α = konstanta, merupakan nilai terikat yang dalam hal ini adalah Y pada saat
variabel bebasnya adalah 0 (X1, X2= 0)
β1 = koefisien regresi berganda antara variabel bebas X1 terikat Y, apabila variabel
bebas X2 diangap konstan.
β2 = koefisien regresi berganda antara variabel bebas X2 terikat Y, apabila variable
bebas X1 diangap konstan. X1 = Profitabilitas
X2 = Likuiditas
2. Analisis Koefisien Korelasi Pearson
Korelasi pearson digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara 2 variabel, yaitu variabel bebas dan variabel tergantung yang berskala interval atau rasio (parametrik) yang dalam SPSS disebut scale, yang dalam hal ini
pengaruh Profitabilitas dan Likuiditasterhadap Nilai Perusahaan.
55
Menurut Umi Narimawati (2011:49), pengujian korelasi digunakan untuk mengetahui kuat tidaknya hubungan antara variable X dan Y, dapat menggunakan
pendekatan korelasi Pearson dengan rumus dengan rumus sebagai berikut :
Sumber : Umi Narimawati (2010:49)
Keterangan :
r = Koefisien Korelasi n = Jumlah data
X = Variabel Bebas (Independen) Y= Variabel Terikat (Dependen)
Koefisien korelasi mempunyai nilai -1 ≤ r ≤ +1 dimana :
a. Apabila r = +1, maka korelasi antara kedua variabel dikatakan sangat kuat dan
searah, artinya jika X naik sebesar 1 maka Y juga akan naik sebesar 1 atau sebaliknya.
b. apabila r = 0, maka hubungan antara kedua variabel sangat lebar atau tidak ada
hubungan sama sekali.
c. apabila r = -1, maka korelasi antara kedua variabel sangat kuat dan berlawanan
arah, artinya apabila X naik sebesar 1 maka Y akan turun sebesar 1 atau sebaliknya.
Untuk memberikan interpretasi koefisien korelasinya maka penulis
menggunakan pedoman sebagai berikut :
n ∑ XiYi – ∑ Xi ∑ Y r =
Tabel 3.5
Pedoman untuk memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi
3. Analisis Korelasi Berganda
Analisis korelasi berganda digunakan untuk mengukur kuat lemahnya hubungan antar variabel Profitabilitas dan Likuiditas dengan Nilai Perusahaan. Rumus dari korelasi berganda adalah:
b1ΣX1Y + b2X2Y RY.X1X2 =
ΣY ²
Sumber: Husein Umar (2011:233) Keterangan:
R = Koefisien korelasi berganda X1 = Profitabilitas
X2 = Likuiditas Y = Nilai Perusahaan
n = Banyaknya Sampel
57
a. Apabila R = 1, maka korelasi antara ketiga variabel dikatakan sempurna; dan
b. Apabila R = 0, maka hubungan antara kedua variabel sangat lebar atau tidak ada hubungan sama sekali.
4. Analisis Koefisien Determinasi
Besarnya pengaruh Return On Equity (X1) dan Likuiditas (X2) terhadap Nilai Perusahaan (Y) dapat diketahui dengan menggunakan analisis koefisien
determinasi atau disingkat Kd yang diperoleh dengan mengkuadratkan koefisien korelasinya yaitu:
Kd = r² x 100%
Sumber : Umi Narimawati (2010:50)
Keterangan:
Kd = Koefisien Determinasi atau Seberapa Jauh Perubahan Variabel Y
Dipergunakan oleh Variabel X. r2 = Kuadrat Koefisien Korelasi
100% = Pengkali yang menyatakan dalam persentase
Pada hakikatnya nilai r berkisar antara -1 dan 1, bila r mendekati -1 atau 1 maka dapat dikatakan bahwa ada hubungan yang erat antara variabel bebas dengan
3.6.2 Metode Pengujian Hipotesis
Menurut Andi Supangat (2007:293) menyatakan bahwa pengujian hipotesis
merupakan salah satu cara dalam statistika untuk menguji parameter populasi berdasarkan statistik sampelnya, untuk dapat diterima atau ditolak pada tingkat
signifikansi tertentu.
Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini berkaitan dengan ada tidaknya pengaruh variabel X1 & X2 terhadap variabel Y. Adapun langkah-
langkah pengujiannya sebagai berikut:
1. Pengujian Secara Parsial
Untuk menguji apakah ada pengaruh signifikan dari variabel-variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y), selanjutnya pengujian dilakukan dengan menggunakan uji statistik t sebagai berikut:
a. Rumus uji t yang digunakan adalah :
Hasilnya bandingkan dengan tabel t untuk derajat bebas n-k-1 dengan taraf
signifikansi 5%. b. Hipotesis
H01 ; ρ = 0, Profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap Nilai
Perusahaan.
H11 ; ρ ≠ 0, Profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan.
H02 ; ρ = 0, Likuiditas tidak berpengaruh signifikan terhadap Nilai
Perusahaan.
59
c. Menentukan tingkat signifikan.
Ditentukan dengan 5% dari derajat bebas (dk)=(n-k-1), untuk menentukan
ttabel sebagai batas daerah penerimaan dan penolakan hipotesis. Tingkat signifikan yang digunakan adalah 0,05 atau 5% karena dinilai cukup untuk
mewakili hubungan variabel-variabel yang diteliti dan merupakan tingkat signifikansi yang umum digunakan dalam suatu penelitian.
d. Menentukan kesimpulan berdasarkan perbandingan t-hitung dengan ttabel.
H0 ditolak apabila thitung< ttabel (α = 0,05).
Kriteria penarikan pengujian: Jika menggunakan tingkat kekeliruan (α=0,01) untuk diuji dua pihak, maka criteria penerimaan atau penolakan hipotesis
yaitu sebagai berikut :
1. Jika thitung≥ ttabel maka H0 ada didaerah penolakan, berarti Ha diterima artinya
antara variabel bebas dan variabel terikat ada hubungannya.
2. Jika thitung≤ ttabel maka H0 ada didaerah penerimaan, berarti Ha ditolak artinya
antara variabel bebas dan variabel terikat tidak ada hubungannya.
Sumber Sugiyono (dalam Umi Narimawati, 2010:54)
Gambar 3.1
2. Penarikan Kesimpulan Hipotesis
Daerah yang diarsir merupakan daerah penolakan dan berlaku sebaliknya.
Jika t hitung jatuh di daerah penolakan (penerimaan) maka Ho ditolak (diterima)
dan Ha diterima (ditolak). Artinya koefisien regresi signifikan (tidak signifikan).
Kesimpulannya, Profitabilitas dan Likuiditas secara simultan atau bersama-sama mempengaruhi (tidak mempengaruhi) Nilai Perusahaan. Tingkat signifikannya yaitu 5% (α = 0,05) artinya jika hipotesis nol ditolak (diterima) dengan taraf
kepercayaan 95% maka kemungkinan bahwa hasil dari penarikan kesimpulan mempunyai kebenaran 95% dan hal ini menunjukkan adanya (tidak adanya
13
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka
Menurut Endang Purwoastuti dan Elisabeth Siwi Walyani (2014:57) kajian pustaka adalah sebagai berikut:
“Kajian pustaka berisi teori-teori yang relevan dengan masalah penelitian. Pada bagian ini dilakukan pengkajian mengenai konsep dan teori yang digunakan bersadarkan literatur yang tersedia, terutama dari artikel-artikel yang dipublikasikan dalam berbagai jurnal ilmiah. Kajian pustaka berfungsi membangun konsep atau teori yang menjadi dasar studi dalam penelitian”.
2.1.1 Profitabilitas
2.1.1.1 Pengertian Profitabilitas
Menurut Irham Fahmi (2012:135) profitabilitas adalah sebagai berikut:
“rasio yang dipergunakan untuk mengukur efektivitas manajemen secara
keseluruhan yang ditujukan oleh besar kecilnya tingkat keuntungan yang
diperoleh dalam hubungannya dengan penjualan maupun investasi.”
Kemudian menurut Toto Prihadi (2011:138) profitabilitas adalah kemampuan
menghasilkan laba. Pengertian laba bisa bermacam macam, tergantung dari kebutuhan dari pengukuran laba tersebut.
Dari beberapa sumber diatas profitabilitas dapat dikatakan sebagai alat ukur yang dapat dipergunakan untuk melihat sejauh mana kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan.
2.1.1.2 Tujuan dan Manfaat 2.1.1.2.1 Tujuan Profitabilitas
Menurut Kasmir, (2012:197) tujuan penggunaan rasio profitabilitas bagi perusahaan, maupun bagi pihak luar peruasahaan adalah :
1. Untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode tertentu.
2. Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang.
3. Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu.
4. Untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. 5. Untuk mengukur produktivitas seluruh dana perusahaaan yang digunakan
baik modal pinjaman maupun modal sendiri.
2.1.1.2.2 Manfaat Profitabilitas
Menurut Kasmir, (2012:198) adapun manfaat yang diperoleh dari rasio profitabilitas adalah untuk :
1. Mengetahui besarnya tingkat laba yang diperoleh perusahaan dalam satu
periode tertentu.
15
3. Mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu.
4. Mengetahui besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.
5. Mengetahui produktivitas seluruh dana perusahaaan yang digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri.
2.1.1.3Jenisi-jenis Rasio Profitabilitas
Jenis-jenis rasio profitabilitas yaitu: 1. Profit Margin
Menurut Sutrisno (2000, 222) adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dibandingkan dengan penjualan yang dicapai. Menurut Brigham, Houston (2010,146) adalah perusahaan dengan margin laba
yang rendah kemungkinan akan mendapatkan tingkat pengembalian investasi pemegang saham yang tinggi karena adanya penggunaan
leverege keuangan.
Menurut Agus Sartono (2001, 123) adalah Semakin tinggi profitabilitasnya berarti semakin baik, tetapi perlu diperhatikan bahwa gross profit margin sangat dipengaruhi oleh harga pokok penjualan. Apabila harga pokok penjualan meningkat maka gross profit margin akan menurun begitu pula sebaliknya.
Gross profit margin merupakan rasio yang mengukur efisiensi
pengendalian harga pokok atau biaya produksinya, mengindikasikan kemampuan perusahaan untuk berproduksi secara efisien (Sawir, 2009:18).
Gross profit margin merupakan persentase laba kotor dibandingkan
perusahaan, karena hal ini menunjukkan bahwa harga pokok penjualan relatif rendah dibandingkan dengan sales, demikian pula sebaliknya, semakin rendah
gross profit margin maka semakin kurang baik operasi perusahaan (Syamsuddin, 2009:61).
= %
Operating profit margin merupakan perbandingan antara laba usaha dan
penjualan. Operating profit margin merupakan rasio yang menggambarkan apa yang biasanya disebut pure profit yang diterima atas setiap rupiah dari penjualan yang dilakukan (Syamsuddin, 2009:61). Operating profit disebut
murni (pure) dalam pengertian bahwa jumlah tersebutlah benar-benar diperoleh dari hasil operasi perusahaan dengan mengabaikan
kewajiban-kewajiban finansial berupa bunga serta kewajiban-kewajiban terhadap pemerintah berupa pembayaran pajak. Apabila semakin tinggi operating profit margin maka akan
semakin baik pula operasi suatu perusahaan. Operating profit margin dihitung sebagai berikut :
17
Net profit margin ratio menurut Riyanto (1999:37) dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
= %
Besar kecilnya rasio profit margin pada setiap transaksi sales ditentukan
oleh dua faktor, yaitu net sales dan laba usaha atau net operating income
tergantung kepada pendapatan dari sales dan besarnya biaya usaha (operating
expenses). Dengan jumlah operating expenses tertentu rasio profit margin
dapat diperbesar dengan memperbesar sales, atau dengan jumlah sales tertentu
rasio profit margin dapat diperbesar dengan menekan atau memkecil operating
expensesnya. 2. Return on Assets
Menurut Sutrisno (2000, 222) Adalah ROA sering disebut juga rentabilitas ekonomis merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
laba dengan semua aktiva yang dimiliki oleh perusahaan.
3. Return on Equity
Return on equity merupakan perbandingan antara laba bersih sesudah pajak
dengan total ekuitas. Return on equity merupakan suatu pengukuran dari penghasilan (income) yang tersedia bagi para pemilik perusahaan (baik
pemegang saham biasa maupun pemegang saham preferen) atas modal yang mereka investasikan di dalam perusahaan (Syafri, 2008:305). Return on equity
adalah rasio yang memperlihatkan sejauh manakah perusahaan mengelola
modal sendiri (net worth) secara efektif, mengukur tingkat keuntungan dari investasi yang telah dilakukan pemilik modal sendiri atau pemegang saham
perusahaan (Sawir 2009:20). ROE menunjukkan rentabilitas modal sendiri atau yang sering disebut rentabilitas usaha.
Return on equity dapat dihitung dengan formula :
� � = ℎ %
Standar ROE menurut Peraturan Bank Indonesia No. 6/9/PBI/2004 adalah 12%. Variabel ini mempunyai bobot nilai 15%. Skor nilai ROE ditentukan
sebagai berikut. Jika ROE bernilai : a. Kurang dari 8%, skor nilai = 0 b. Antara 8% - 10%, skor nilai = 80
19
d. Lebih dari 12%, skor nilai = 100
Jika suatu perusahaan memiliki ROE 13,35% maka skor akhir ROE adalah
15*100 = 15
4. Return on Invesment
Menurut Agus Sartono (2001, 124) Return on Invesment menunjukan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aktiva yang dipergunakan.
Menurut Sutrisno (2000, 223). Return on Invesment merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan yang akan digunakan untuk menutup investasi yang dikeluarkan. Laba yang digunakan untuk mengukur rasio ini adalah laba bersih setelah pajak atau EAT.
� = ℎ %
2.1.1.4Return On Equity
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan salah satu rasio profitabilitas untuk
mengetahui seberapa besar profitabilitas pada perusahaan pertambangan sub sektor logam dan mineral yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Rasio yang akan digunakan
adalah Return on Equity (ROE).
Menurut Werner R Murhadi (2013: 64) ROE mencerminkan seberapa besar return yang dihasilkan bagi pemegang saham atas setiap rupiah uang yang
efisiensi penggunaan modal sendiri, semakin tinggi rasio ini, semakin baik, artinya
posisi pemilik perusahaan semakin kuat.
Menurut Joko Salim (2010 : 84), return on equity dapat dihitung dengan rumus:
Keterangan:
Laba Bersih
Laba bersih didefinisikan oleh Arfan Ikhsan (2009:41) sebagai berikut :
Laba bersih merupakan kenaikan dalam modal yang dihasilkan dari keuntungan operasi bisnis, hak ini merupakan ekses dari pendapatan di seluruh
biaya-biaya selama periode akuntansi.
Dimana laba bersih setelah pajak menurut Erly dan Jessica (2008:21) adalah
laba perusahaan setelah dikurangi dengan beban pajak.
Total Equity
Hery dan Widyawati (2013:93) menyatakan bahwa modal pemilik dalam perseoran dinamakan modal pemegang saham (Total Equity). Dalam neraca
perseroan, bagian modal pemegang saham akan melaporkan secara terperinci jumlah dari masing-masing dua sumber utama modal. Sumber modal yang pertama adalah modal yang disetor atau dikontribusi oleh pemegang saham, yang
dinamakan sebagai modal disetor (Paid-in Capital) atau modal yang dikontribusi
21
(Contributed Capital). Sedangkan sumber modal yang kedua adalah laba bersih yang ditahan atau diinvestasikan kembali ke dalam perusahaan, yang dinamakan
sebagai laba ditahan atau saldo laba (Retained Earnings).
2.1.2 Likuiditas
2.1.2.1Pengertian Likuiditas
Perusahaan yang tidak memiliki dana yang cukup untuk menutupi utang yang jatuh tempo dapat mengganggu hubungan baik dengan pemegang saham. Artinya pada
akhirnya perusahaan akan memperoleh krisis kepercayaan dari berbagai pihak yang selama ini membantu kelancaran perusahaan.
Menurut Suad Husnan (2011:436) sebagai berikut :
“Likuiditas menunjukan jumlah uang yang dimiliki dan aktiva yang sudah
dirubah menjadi uang. Setiap aktiva mempunyai tingkat likuiditas yang
berbeda”.
Menurut Themin Suwardy (2012:175) mendefinisikan likuiditas sebagai berikut: “Likuiditas adalah mengukur seberapa cepat suatu item dapat di konversi
menjadi kas”.
Menurut Kasmir (2012:129) mendefinisikan likuiditas sebagai berikut :
Berdasarkan pengertian diatas peneliti mengambil kesimpulan bahwa likuiditas adalah kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya kepada
kreditor yang diberikan kepada perusahaan untuk mendanai operasi yang harus segera dipenuhi.
2.1.2.2 Tujuan dan Manfaat Rasio Likuiditas
Perhitungan rasio likuiditas ini cukup memberikan manfaat bagi berbagai pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan. Pihak yang paling berkepentingan adalah
pemilik perusahaan dan manajemen perusahaan untuk menilai kinerja perusahaannya. Ada pihak luar perusahaan juga memiliki kepentingan, seperti pihak kreditor atau
penyedia dana bagi perusahaan, misalnya perbankan atau juga distributor maupun supplier. Oleh karena itu, perhitungan rasio likuiditas tidak hanya berguna bagi perusahaan, namun juga bagi pihak luar perusahaan.
Berikut ini adalah tujuan dan manfaat yang dapat dipetik dari hasil rasio likuiditas menurut Kasmir (2012:132) :
1) Untuk mengukur kemampuan perusahaan mambayar kewajiban atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih. Artinya, kemampuan untuk membayar kewajiban yang sudah waktunya dibayar sesuai jadwal batas
waktu yang telah ditetapkan (tanggal dan bulan tertentu).
2) Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka
23
3) Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan sediaan atau piutang.
Dalam hal ini aktiva lancar dikurangi sediaan dan utang yang dianggap likuiditasnya lebih rendah.
4) Untuk mengukur atau membandingkan antara jumlah sediaan yang ada dengan modal kerja perusahaan.
5) Untuk mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar
utang.
6) Sebagai alat perencanaan ke depan, terutama yang berkaitan dengan
perencanaan kas dan utang.
7) Untuk melihat kondisi dan posisi likuiditas perusahaan dari waktu ke waktu dengan membandingkannya untuk beberapa periode.
8) Untuk melihat kelemahan yang dimiliki perusahaan, dari masing-masing komponen yang ada di aktiva lancar dan utang lancar.
9) Menjadi alat pemicu bagi pihak manajemen untuk memperbaiki kinerjanya, dengan melihat rasio likuiditas yang ada pada saat ini.
2.1.2.3Jenis-jenis Rasio Likuiditas
Menurut Henry Faizal Noor (2014:199), rasio yang mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban jatuh tempo, atau kewajiban jangka pendek (current
1. Rasio Lancar (Current Ratio)
Rasio ini mengukur seberapa besar aktiva lancar atau current assets (CA)
yang dipakai untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo atau utang lancar (current liabilities).
Secara sistematis, rasio lancar ditunjukan dalam rumus sebagai berikut:
Sumber: Henry Faizal Noor (2014:200) 2. Rasio Cepat (Quick Ratio)
Rasio cepat (quick ratio) merupakan perbandingan aktiva lancar atau
current assets (CA) setelah dikurangi dengan persediaan dengan kewajiban yang jatuh tempo atau utang lancar (current liabilities).
Persediaan atau inventory adalah bagian dari harta lancar (current assets) yang relatif sulit untuk diubah menjadi kas (yaitu harus melewati penjualan
terlebih dahulu) sehingga kepastian nilainya rendah. Apalagi untuk persedian barang dagangan yang sedang dalam proses (WIP). Oleh karena itu persediaan dikeluarkan dari perhitungan quick ratio ini.
Secara sistematis, rasio cepat ditunjukan dalam rumus sebagai berikut:
Sumber: Henry Faizal Noor (2014:200)
Rasio Lancar = �
25
3. Rasio Uang Tunai (Cash Ratio)
Rasio ini menunjukan perbandingan jumlah uang tunai dengan utang jangka
pendek.
Secara sistematis, rasio uang tunai ditunjukan dalam rumus sebagai berikut:
Sumber: Henry Faizal Noor (2014:200)
4. Rasio Modal Kerja Bersih (Net Working Capital Ratio)
Perbedaan antara aktiva lancar dengan kewajiban lancar disebut sebagai
modal kerja neto (Net Working Capital Ratio). Modal kerja neto menunjukan potensi cadangan kas dari perusahaan.
Secara sistematis, rasio modal kerja bersih ditunjukan dalam rumus sebagai
berikut:
Sumber: Henry Faizal Noor (2014:200)
2.1.2.4Current Ratio
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan salah satu rasio likuiditas untuk mengetahui seberapa besar likuiditas pada perusahaan pertambangan sub sektor logam
dan mineral yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Rasio yang akan digunakan adalah Current Ratio (CR).
Rasio Uang Tunai =
Rasio Modal Kerja Bersih = � −
Menurut Munawir (2007:72) mengemukakan bahwa pengertian dari rasio lancar adalah sebagai berikut:
“Rasio lancar (Current ratio) yaitu perbandingan antara jumlah aktiva lancar
dengan hutang lancar, rasio ini menunjukan bahwa nilai kekayaan lancar (yang segera dapat dijadikan uang) ada sekian kali hutang jangka pendek”.
Secara sistematis, rasio lancar ditunjukan dalam rumus sebagai berikut:
Sumber: Henry Faizal Noor (2014:200)
2.1.3 Nilai Perusahaan
2.1.3.1 Definisi Nilai Perusahaan
Tujuan utama perusahaan yaitu memaksimumkan nilai perusahaan ini
digunakan sebagai pengukur keberhasilan perusahaan karena dengan meningkatnya nilai perusahaan berarti meningkatnya kemakmuran pemilik perusahaan atau para
memegang saham (Brigham, 2010:7). Memaksimalkan nilai pasar perusahaan sama dengan memaksimalkan harga pasar saham.
Menurut Nica Febriana (2010:5) nilai perusahaan adalah nilai jual perusahaan
atau nilai tumbuh bagi pemegang saham, nilai perusahaan akan tercermin dari harga pasar sahamnya.
27
Sedangkan menurut Rika dan Islahudin (2008:7) nilai perusahaan adalah nilai perusahaan didefinisikan sebagai nilai pasar. Nilai perusahaan dapat memberikan kemakmuran pemegang saham secara maksimum apabila harga saham perusahaan meningkat. Semakin tinggi harga saham, maka makin tinggi kemakmuran pemegang saham.
Dapat disimpulkan bahwa nilai perusahaan tercermin dari harga sahamnya.
Harga saham dari pasar perusahaan yang terbentuk antara pembeli dan penjual disaat terjadi transaksi sangat penting karena dengan nilai perusahaan yang tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham.
Menurut I Made Sudana (2011:8) Tujuan normatif suatu perusahaan yaitu memaksimalkan nilai perusahaan atau kekayaan bagi para pemegang saham, yang
dalam jangka pendek bagi perusahaan go public tercermin pada harga pasar saham perusahaan yang bersangkutan di pasar modal. Memaksimalkan nilai perusahaan dinilai lebih tepat sebagai tujuan karena:
1) Memaksimalkan nilai perusahaan berarti memaksimalkan nilai sekarang dari semua keuntungan yang akan diterima oleh pemegang saham dimasa yang
akan datang atau berorientasi jangka panjang. 2) Mempertimbangkan faktor resiko.
3) Memaksimalkan nilai perusahaan lebih menekankan pada arus kas dari pada
sekedar laba menurut pengertian akuntansi.
2.1.3.2 Penentuan Nilai Perusahaan
Nilai dari suatu perusahaan tidak hanya bergantung pada kemampuan
menghasilkan arus kas tetapi juga bergantung pada karakteristik operasional dan keuangan perusahaan yang diambil alih. Menurut Arthur J Keown, at al (2000:849)
menyatakan bahwa terdapat beberapa alternative untuk menilai perusahaan diantaranya adalah:
1) Price to Book Value (PBV) yaitu perbandingan antara harga saham dengan nilai buku saham.
2) Market to Book Ratio (MBR) yaitu perbandingan antara harga pasar saham dengan nilai buku saham.
3) Market to Book Assets Ratio yaitu ekpektasi pasar tentang nilai dari peluang investasi dan pertumbuhan perusahaan yaitu perbandingan antara nilai pasar aset dengan nilai buku aset.
4) Enterprise value (EV) yaitu nilai kapitalisasi market yang dihitung sebagai nilai kapitalisasi pasar ditambah total kewajiban ditambah
minority interest dan saham preferen dikurangi total kas dan ekuivalen kas.
5) Price Earnings Ratio (PER) yaitu harga yang bersedia dibayar oleh pembeli apabila perusahaan itu dijual
6) Tobin’s Q yaitu nilai pasar dari suatu perusahaan dengan membandingkan nilai pasar suatu perusahaan yang terdaftar di pasar keuangan dengan nilai penggantian aset (asset replacement value) perusahaan.
7) Market value yaitu nilai perusahaan merupakan nilai pasar atas surat berharga hutang dan ekuitas perusahaan yang beredar.
29
2.1.3.3Price Book Value (PBV)
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan salah satu rasio penilaian
perusahaan untuk mengetahui seberapa besar nilai perusahaan pada perusahaan pertambangan sub sektor logam dan mineral yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Rasio yang akan digunakan adalah Price Book Value (PBV).
Menurut Menurut Ni Gusti Putu Wiranti (2008) dalam Linda Lufianti (2011), pengertian price to book value (PBV) adalah:
“Rasio untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan’’.
Sedangkan menurut Brigham (2001:92) dalam Linda Lufianti adalah:
“Rasio ini mengukur nilai yang diberikan pasar keuangan kepada manajemen
dan organisasi perusahaan sebagai sebuah perusahaan yang terus tumbuh. Price to book value (PBV) digunakan untuk mengukur nilai perusahaan”.
Rumus perhitungan Price Book Value (PBV) :
Sumber: Ahmad Rodoni dan Herni Ali. (2010:57) Keterangan:
Nilai pasar (Market Value) yang dimaksud dalam rumus perhitungan di atas
adalah sebagai estimasi sejumlah uang yang dapat diperoleh dari hasil penukaran suatu aset atau kewajiban pada tanggal penilaian, antara pembeli yang berminat membeli dengan penjual yang berminat menjual dalam suatu
transaksi bebas ikatan yang pemasarannya dilakukan secara layak (Robby Prijanto., ST.,M.Ec , SPI 101-2013, 3.1)
Nilai Buku (Book Value) adalah biaya perolehan (historical cost) yang
dikurangi dengan sejumlah penyusutan yang telah dibebankan yang muncul
selama umur penggunaan asset tersebut.
2.2 Kerangka Pemikiran
2.2.1. Pengaruh Profitabilitas (ROE) terhadap Nilai Perusahaan
Profitabilitas juga merupakan faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan. Jika manajer mampu mengelola perusahaan dengan baik maka biaya yang akan
dikeluarkan oleh perusahaan akan menjadi lebih sehingga profit yang dihasilkan menjadi lebih besar. Besar atau kecilnya profit ini akan mempengaruhi nilai
perusahaan Kasmir (2008:196).
Kemudian ketika ukuran perusahaan besar, mindsetinvestor adalah profit dari sebuah perusahaan itu juga tinggi sehingga profitabilitas merupakan rasio keuangan
yang penting untuk mengukur suatu nilai perusahaan Sartono (2010:122).
Dengan demikian dapat dirumuskan bahwa profitabilitas berpengaruh positif
terhadap Nilai Perusahaan. Hal tersebut sesuai dengan penelitian dari Sri Hermuningsih (2005) yang menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh langsung