• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan kampanye meningkatkan kesadaran bertransportasi yang tertib bagi masyarakat dan penumpang kereta api

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan kampanye meningkatkan kesadaran bertransportasi yang tertib bagi masyarakat dan penumpang kereta api"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

Nama Lengkap : Fajar Adi Putra Abdullah

Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 15 Mei 1989

Jenis Kelamin : Laki-laki

Status : Sarjana

Agama : Islam

Pendidikan Terakhir : Sarjana Desain/Desain Komunikasi Visual

Alamat : Komp. Pindad No 48 RT/02 RW/21 Kel.

Margasari Kec. Buah Batu Kota Bandung.

Telepon/HP : 0898 640 9261 & 0898 7172 447

Email : asrimelati123@yahoo.co.id

Pendidikan Formal

• SDN Margahayu Raya 02, (1995-2001)

• SMPN 51 Bandung, (2001-2004)

• SMAN 21 Bandung, (2004-2007)

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Transportasi mempunyai peranan penting bagi kehidupan

manusia, transportasi sangat membantu kehidupan manusia dalam

berpindah tempat dan memindahkan barang-barang. ”Transportasi adalah perpindahan manusia dan barang dari suatu tempat ke tempat

yang lain”. (Abas Salim, 1993:6). Perkembangan dunia transportasi begitu terasa sekali sehingga manusia senantisa memperbaiki dan

meningkatkan sistem serta kapasitas angkut sejak dahulu hingga

sekarang. Jika dulu manusia hanya mengunakan transportasi yang

sederhana seperti gerobak, selanjutnya manusia terus

mengembangkan lagi sehingga semakin baik secara sistem, besar daya

angkut, serta mengunakan tenaga mesin uap, disel dan listrik, salah

satunya adalah kereta api.

Kereta api merupakan alat transportasi massal yang terdiri dari

lokomotif baik uap, disel maupun listrik yang mengangkut gerbong

penumpang juga barang. Kereta api beroperasi sesuai trayek yang

telah ditentukan di antaranya trayek dalam kota, antar kota dan antar

provinsi. Hingga sekarang jenis kereta api ada bermacam-macam mulai

kereta api kelas eksekutif, bisnis, dan ekonomi, Kelas ekonomipun

(3)

Kereta api kelas ekonomi khususnya jarak dekat adalah kereta

api kelas ekonomi yang dioperasikan atau hanya beroperasi di dalam

kota saja terutama kota-kota besar di Indonesia seperti DKI Jakarta,

Yogyakarta, Solo dan Bandung. Di Bandung dan sekitarnya kereta

ekonomi jarak dekat juga dioperasikan dari Padalarang hingga ke

Cicalengka secara pulang dan pergi. Oleh sebab itu, kereta ini juga

kemungkinan dipadati para penumpang kereta api.

Kepadatan penumpang kereta api mengakibatkan banyak terjadi

pelanggaran-pelanggaran. Padatnya penumpang kereta api terutama

pada kereta api Ekonomi jarak dekat di kota Bandung dan sekitarnya

dan juga masyarakat yang terlibat memicu terjadinya pelanggaran di

antaranya permukiman liar di daerah sekitar rel kereta api dan juga

penumpang yang naik ke atap gerbong, kabin, dan lokomotif kereta api,

hal tersebut merupakan fenomena yang ada di ruang lingkup

transportasi kereta api di kota bandung dan sekitaranya.

Kereta api di Bandung dan sekitarnya memiliki kualitas

penumpang yang cukup tinggi, hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor

di antaranya, kebutuhan untuk bertransportasi dan juga karena situasi

dan kondisinya. Hal ini bisa dilihat dari jumlah penumpang yang

mengunakan kereta api ekonomi jarak dekat di Bandung dan

sekitarnya. Di karenakan begitu tinggi jumlah penumpangnya

(4)

para penumpang kereta api khususnya kereta api jarak dekat kelas

ekonomi di Bandung dan sekitarnya.

1.2 Identifikasi Masalah

Hingga saat ini masih ada permasalahan yang dapat

diidentifikasikan secara deskriptif tentang KA (Kereta Api) jarak dekat

kelas ekonomi di Bandung dan sekitarnya :

 Kurangnya kesadaran para penumpang KA jarak dekat kelas

ekonomi di Bandung dan sekitarnya untuk menaati peraturan yang

ada.

 Kurangnya Kesadaran tentang ketertiban masyarakat dan para

penumpang dalam bertransportasi jasa transportasi KA.

 Kurangnya kesadaran para penumpang KA jarak dekat kelas

ekonomi di Bandung pada keselamatan diri sendiri dalam

bertransportasi.

 Tingkat kecelakaan yang terjadi di lingkup KA jarak dekat kelas

ekonomi di Bandung cukup tinggi.

 Kurangnya pemahaman dan kesadaran dari masyarakat pinggiran

rel kereta api akan bahaya beraktifitas di rel kereta api.

1.3 Fokus Masalah

Menumbuhkan kesadaran tentang peraturan pada masyarakat

dan para penumpang KA agar bisa menciptakan kondisi kereta api yang

(5)

masyarakat sekitarnya, penulis membatasi berdasarkan pada tingkat

kecelakaan dua yang tertinggi.

1.4 Tujuan Perancangan

Tujuan utama dibuatnya penelitian ini adalah menumbuhkan

kesadaran pada masyarakat dan para penumpang KA Ekonomi jarak

(6)

BAB III

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

3.1 Strategi Perancangan

3.1.1 Pendekatan komunikasi

Komunikasi yang dilakukan adalah melalui komunikasi dengan

rasa takut. Dilakukan dengan cara memberi gambaran pada para

penumpang kereta api dan masyarakat sekitar, akibat dari kurangnya

kesadaran bertransportasi yang tertib. Untuk mempengaruhi dan

mengubah perilaku anak remaja dan orang dewasa untuk bisa tertib

dalam bertransportasi kereta api, dibutuhkan suatu bentuk komunikasi

yang mampu menyampaikan suatu informasi atau pesan yang dapat

dengan mudah dimengerti dan dipahami oleh komunikan. Dalam hal ini

penulis memberikan solusi berupa kampanye sosial bagi para

penumpang KA Ekonomi di Bandung dan masyarakat sekitarnya.

3.1.1.1 Tujuan

Tujuan dibuatnya kampanye sosial dengan rasa takut

adalah :

1. Memberikan gambaran akibat dari tidak tertibnya

penumpang juga masyarakat dalam bertransportasi

(7)

2. Meningkatkan kesadaran penumpang juga masyarakat

untuk tertib bertransportasi dalam lingkup transportasi

kereta api

3.1.1.2 Materi Pesan

Materi yang disampaikan memiliki bebebrapa

komponen yang mendukung pesan tersebut.

Komponen-komponen tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Pembawa pesan adalah pihak berwenang dan dapat

dipercaya menyampaikan pesan pada kampanye ini

adalah PT. KERETA API (PERSERO ) dan didukung

oleh Direktorat Perhubungan Direktorat Jendral

Perkeretaapian, DINAS PERHUBUNGAN (DISHUB).

2. Struktur pesan, adalah menuturkan pernyataan kepada

target audiens dengan maksud menarik perhatian.

3. Isi pesan, adalah memberikan kesadaran akibat dari

tidak tertib bertransportasi.

3.1.2 Strategi komunikasi

Strategi komunikasi dalam pembuatan konsep

perancangan kampanye meningkatkan kesadaran

bertransportasi yang tertib bagi penumpang kereta api juga

masyarakat ini, agar pesan yang disampaikan mengenai

(8)

kampanye ini difokuskan pada akibat yang ditimbulkan akibat

kurangnya kesadaran bertransportasi

Dalam kampanye ini strategi yang digunakan adalah

strategi komunikasi persuasif. Di mana dalam kampanye ini

berisi himbauan bagi target audiens untuk dapat mengetahui

bagaimana akibat yang terjadi. Semuanya itu dibuat dalam

bentuk yang komunikatif yang diterapkan dalam berbagai

media.

3.2 Strategi Kreatif

Perlu kreativitas dalam menyampaikan suatu pesan agar terlihat

menarik. Sehingga pesan yang disampaikan dapat diterima dengan

mudah oleh komunikan. Tidak cukup dengan hanya mengandalkan

kata-kata dalam menyampaikan suatu informasi, perlu beberapa visualisasi

melalui gambar agar informasi tersebut cepat diterima oleh sasaran.

Maka dari itu perlu dirancang suatu iklan layanan masyarakat melalui

kampanye sosial dan media cetak agar pesan-pesan yang akan

disampaikan dapat langsung diterima oleh target sasaran. Sehingga

diharapkan hasil yang dicapai pada target kampanye ini bisa tercapai

dengan baik

3.3 Strategi Media

Agar penyampaian pesan kepada target audiens yaitu kalangan

muda yang berusia antara 18 sampai 25 tahun. Juga agar tujuan dapat

dicapai seperti yang telah di tentukan. Serta dipertimbangkan dalam

(9)

dipilih media-media komunikasi yang dapat di jangkau oleh seluruh

penumpang juga masyarakat yang bersangkutan, dengan maksud

memberikan gambaran tentnang akibat kurangnya kesadaran tertib

bertransportasi untuk penumpang kerta api dan masyarakat yang

bersangkutan.

3.4 Media Utama

sebagai media utama berupa kampanye sosial. Karena dengan

media ini masyarakat akan melihat langsung pesan dari kampanye

sosial tentang tata bertib bertrasportasi untuk masyarakat dan

penumpang di KA Ekonomi di Bandung sehingga target audiens dapat

mengerti betapa pentingnya keselamatan masyarakat dan penumpang

KA. Poster merupakan media yang salah satunya media yang cara

penyampaian pesan yang mempunyai jangkauan luas. Kampanye ini

menggunakan media poster karena dapat ditempelkan di tempat-tempat

yang strategis sesuai dengan lingkungan target audiens, misalnya di

majalah dinding sekolah, stasiun kereta api.

3.5 Media Pendukung

Sebagai pendukung media utama, maka media pendukung yang

akan digunakan seperti:

1. Flyer

Flyer dapat disebar lewat sekolah, di jalan atau tempat-tempat

berkumpul dan menunggu. Media ini mudah dibawa sehingga

(10)

2. Buku catatan

Buku catatan adalah sebuah buku catatan berukuran kecil, media

ini adalah media yang termsuk dari kebutuhan bagi para siswa dan

siswi. Pada buku catatan di sini di sisipkan kampanye juga.

3. Brosur

Brosur adalah media cetak yang digunakan kampanye ini untuk

menyampaikan fakta dan informasi secara lebih terperinci. Brosur

diberikan langsung kepada target audiens di sekolah-sekolah,

stasiun, maupun di tempat umum.

4. Iklan Majalah

Iklan pada media majalah adalah iklan media cetak sebagai media

kampanye, Biasanya berupa visual, atau juga visual atau berupa

informasi. Majalah biasanya di letakan di ruang tunggu atau tempat

umum yang memungkinkan, target untuk iklan pada majalah adalah

remaja.

5. Iklan Koran

Iklan pada media Koran adalah iklan media cetak sebagai media

kampanye yang berupa visual atau informasi. Koran biasa di

distribusikan oleh pedagang dan di simpan di tempat umum yang

memungkinkan seperti ruang tunggu, target audiens yang dicakup

cukup luas mulai dari remaja, dewasa dan orang tua.

6. Kreatif Banner

Kereatif banner merupakan media pendukung untuk kampanye

(11)

x-banner seperti biasanya. Kreatif x-banner biasanya di pergunakan

pada saat pembukaan acara, tujuanya adalah untuk mencari dan

menarik perhatian target audiens.

7. Gimmick :

-Stiker.

- Pin

- Kaos

Gimmick yang dipilih untuk media kampanye juga harus

mempertimbangkan target utamanya. Oleh karena itu gimmick yang

dipilih adalah barang yang bisa dipakai dalam keseharian anak

muda/remaja yaitu stiker, pin dan kaos.

3.6 Konsep Visual

3.6.1 Identitas Visual

Identitas pada kampanye ini adalah logo dari PT. KERETA

API INDONESIA (PERERO), Dinas Perhubungan (DISHUB) dan

juga yang menjadi identitas pada media kampanye adalah logo

(12)

Gambar 3.1 Logo PT.KERETA API (PERSERO) ( Sumber dari PT. KERETA API (PERSERO) )

Gambar 3.2 Logo Dinas Perhubungan (DISHUB)

( Bersumber dari PT. Dinas Perhubungan )

(13)

3.6.2 Fotografi

Fotografi merupakan salah satu daya tarik yang dapat

mengambarkan pesan dalam sebuah kampanye. Pesan yang akan

disampaikan pada kampanye ini adalah memberikan kesadaran

pada masyarakat dan para penumpang kereta api untuk tertib

dalam bertransportasi. Maka fotografinya adalah sebuah rel kereta

api yang diperlakukan seperti kuburan, kampanye ini di fokuskan

untuk masyarakat yang tidak berhati-hati dalam beraktifitas di

sekitar rel kereta api.

(14)

Kampanye yang ke dua masih mengunakan teknik fotografi, di

sini digambarkan lebih dramatis karena gerebong kereta yang

seharusnya normal tetapi skarang berlumuran darah. Kampanye ini di

tujukan kepada penumpang yang berada di atap gerbong kereta api

Gambar 3.5 Poster Kampanye ( Sumber dokumentasi sendiri )

3.6.3 Headline

Headline pada kampanye ini adalah untuk memberikan

kesadaran secara emosional kepada masyarakat dan para

penumpang kereta api yaitu “Jalan pintas menuju rumah, jalan

pintas menuju kematian dan berani coba-coba naik ke atap

(15)

3.6.4 Tipografi

Pemilihan huruf pada kampanye ini mengutamakan

keterbacaan, menarik dan berkesan. Untuk menarik target

utamanya yaitu remaja dan dewasa maka huruf yang dipilih

adalah huruf yang tidak formal atau berefek tertentu hingga

berkesan tidak formal. Kesan yang ingin dimunculkan adalah

kesan menyeramkan dan menakutkan maka huruf yang dipilih

adalah huruf yang tidak simetris bertekstur seperti :

3.6.5 Warna

Warna akan mengpengaruhi pesan dan kesan yang ingin

(16)

adalah kesan seram dan menakutkan yang kuat yaitu hitam dan

putih dan merah.

C : 0 R : 218 C : 100 R : 10

M : 100 G : 37 M : 100 G : 11

Y : 100 B : 29 Y : 100 B : 12

K : 0 K : 100

C : 0 R : 255

M : 0 G : 255

Y : 0 B : 255

K : 0

3.6.6 Format Desain

Format desain pada kampanye ini dalah portrait dan

(17)

BAB IV

MEDIA DAN TEKNIS PRODUKSI

4.1 Teknis Produksi

Pada pembuatan media kampanye ini memerlukan beberapa

tahap. Tahap pertama adalah mengumpulkan berbagai data untuk

mendukung informasi yang akan dimasukan ke dalam media. Tahap

kedua adalah menyiapkan ide dan konsep dari pengolahan data yang di

dapat pada tahap pertama. Tahap ketiga adalah mencari reverensi

visual dan melakukan seketsa visual. Tahap terakhir adalah eksekusi di

komputer dengan mengunakan program program tertentu. Dalam tahap

tersebut membutuhkan sarana penunjang berupa hardware (perangkat

keras) dan software (perangkat lunak).

4.1.1 Hardware (Perangkat Keras)

Hardware yang digunakan dalah seperangkat komputer

dan sebuah pemindai. Jika dibagi-bagi berdasarkan bagian, ada

beberapa bagian yang di bagi sebagai berikut :

Monitor

Central Processing Unit (CPU)

Keyboard

Mouse

(18)

4.1.2 Software(Perangkat Lunak)

 Microsfoft Word 2007, yaitu software yang digunakan untuk

mengolah data untuk dimasukan ke dalam media kampanye.

 CorelDRAW X4, yaitu software yang digunakan untuk

mengunakan grafis logo, layout, dan tampilan pada media

kampanye.

 Adobe Photoshop CS3, yaitu software yang digunakan untuk

memberikan efek pada foto

 Photo Scape V3.4, yaitu software yang juga digunakan untuk edit

foto dan juga melayout kampanye.

4.1.3 Kamera 1000 D

Kamera digunakan sebagai alat pembuatan media utama,

dan juga untuk mencari data referensi visual secara langsung.

4.2 Tampilan Media

4.2.1 Tampilan Media Utama

Media utapa pada kampanye ini adalah poster maka

(19)

Gambar 4.1 Kampanye Media Utama. ( Sumber dokumentasi sendiri )

1. Visual utamanya adalah berupa rel kereta api yang terdapat topi

anak SMA, kendi dan juga di taburi bunga seperti di kuburan, arti

dari visualisai tersebut adalah menggambarkan bahwa banyaknya

korban meninggal akibat masyarakat yang tidak tertib dan

kurangnya kesadaran akan peraturan yang ada.

2. Headlinenya adalah “JALAN PINTAS MENUJU KE RUMAH, JALAN

PINTAS MENUJU KEMATIAN” dengan coretan pada kalimat

“JALAN PINTAS MENUJU KE RUMAH”. Arti dari headline ini

adalah di karenakan karena rata-rata korban akibat tertabrak,

(20)

beraktifitas di sekitar rel kereta api, mereka berlalu-lalang pergi

bekerja, bersekolah dan kuliah. Akibatnya bukan rumah yang dituju

melainkan kematian yang didapat, karena itu kata “JALAN

MENUJU KE RUMAH” dicoret.

3. Sub headline di sini adalah lebih kepada menerangkan fakta yang

ada tentang masalah ini dan sumbernya, maka ditulis (lebih dari

100 orang meninggal akibat menyebrang rel kereta api

sembarangan data kecelakaan PT. KERETA API).

4. Logo kampanye mengunakan visual rel kereta api yang berbentuk

icon turn off di dalam segitiga berwarna kuning. Logo tersebut

bermakna lebih kepada untuk mengperingati kepada msyarakat dan

para penumpang kereta api untuk tertib bertransportasi, karena

dengan begitu masalh seperti ini sedikit demi sedikit berkurang atau

tidak ada sama sekali.

5. Logo DISHUB dan PT. KERETA API (PERSERO) adalah sebagai

indentitas jika kampanye ini bekerjasama dengan DISHUB dan PT.

(21)

Gambar 4.2 Kampanye Media Utama. ( Sumber dokumentasi sendiri )

1. Visual utamanya adalah berupa gerbong kereta api yang

berlumuran darah di atap gerbongnya, yang menggambarkan

bahwa karena banyaknya korban yang meninggal akibat

penumpang yang naik di atap gerbong kereta api.

2. Headline pada kampanye ini adalah “BERANI COBA-COBA NAIK KE ATAP GERBONG KERETA API?” Karena dalam masalah ini para penumpang yang naik keatap gerbong adalah penumpang

yang naik karena penuh, nekat, pemberani, bernyali tinggi,

ikut-ikutan, dan juga coba-coba. Di sini yang di angkat dari sekian

banyak adalah coba-coba.

3. Sub headline di sini adalah lebih kepada menerangkan fakta yang

(22)

orang meninggal dunia akibat naik ke atap kereta api data

kecelakaan PT. KERETA API).

4. Logo kampanye mengunakan visual rel kereta api yang berbentuk

icon turn off di dalam segitiga berwarna kuning. Logo tersebut

bermakna lebih kepada untuk mengperingati kepada msyarakat dan

para penumpang kereta api untuk tertib bertransportasi, karena

dengan begitu masalh seperti ini sedikit demi sedikit berkurang atau

tidak ada sama sekali.

5. Logo DISHUB dan PT. KERETA API (PERSERO) adalah sebagai

indentitas jika kampanye ini bekerjasama dengan DISHUB dan PT.

KERETA API (PERSERO).

4.2.2 Media Pendukung

1. Media Majalah

(23)

Gambar 4.4 Iklan Majalah ( Sumber dokumentasi sendiri )

Ukuran : 18 x 23 cm dan 11,5 x 17,5 cm

Jenis Kertas : Art Paper 150 gsm

Teknis Cetak : Cetak Offset

Penempatan : DI layout pada majalah untuk remaja.

2. Media Koran

(24)

Gambar 4.6 Iklan Koran

Ukuran : 33 x 23 cm dan 23 x 30 cm

Jenis Kertas : Koran 180 gsm

Teknis Cetak : Cetak offset

Penempatan : Di layout di Koran-koran di kota Bandung dan

(25)

3. Note Book

Gambar 4.7 Buku catetan

Ukuran : 14.8 x 21 cm

Jenis Kertas : Art Paper 360 gsm, HVS 70 gsm

Teknis Cetak : Cetak offset

(26)

4. Flyer

Gambar 4.8 Flyer

Gambar 4.9 Flyer

Ukuran : 14.85 x 21 cm

Jenis Kertas : Art Paper 150 gsm

Teknis Cetak : Cetak Offset

Penempatan : Disebar di setiap ruang tunggu penumpang, di

loket pembelian tiket kereta dan di sebar

(27)

5. Brosur

Gambar 4.10 Brosur

Gambar 4.11 Brosur

Ukuran : 29.7 x 21 cm

Jenis Kertas : Art Paper 150 gram

Teknis Cetak : Cetak Offset

Penempatan : Disebar di setiap ruang tunggu penumpang, di

loket pembelian tiket kereta dan di sebar

(28)

6. Kreatif Banner

Gambar 4.12 Kreatif Banner

Gambar 4.13 Kreatif Banner

Ukuran : 1.5 x 3 m dan 3 x 2 m

Jenis Kertas : Stiker, duplek, dan kardus.

(29)

Penempatan : Didisplay di office setasiun di Bandung

7. Gimmick

a. Stiker

PEMERINTAHAN REPUBLIK INDONESIA DEPARTERMEN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDRAL PERKERETAAPIAN

(30)

Gambar 4.15 Stiker

Ukuran : 5 x 15 cm dan 18 x 8 cm

Jenis Kertas : Stiker180 gsm

Teknis Cetak : Cetak Digital(laser)

Penempatan : DI berikan cuma-cuma sebagai hadiah atas

pembelian tiket kereta api, dan juga di berikan di

sekolah-sekolah.

b. Pin

(31)

Gambar 4.17 Pin

Ukuran : ukuran no 8

Jenis Kertas : Glossy230 gram

Teknis Cetak : Cetak Digital(laser) dilaminasi kanvas, di gunting

sesuai ukuran dan di press pada media pin

Penempatan : DIberikan cuma-cuma sebagai hadiah atas

pembelian tiket kereta api dan juga diberikan di

sekolah-sekolah dan dijual di tempat bertanda

(32)

b. Kaos

Gambar 4.18 Kaos

Gambar 4.19 Kaos

Ukuran : S, M, L, XL

Jenis Bahan : Combad 20s

Teknis Cetak : Sablon Print

(33)

Laporan Pengantar Tugas Akhir

PERANCANGAN KAMPANYE MENINGKATKAN

KESADARAN BERTRANSPORTASI YANG TERTIB

BAGI MASYARAKAT DAN PENUMPANG KERETA API

DK 38315/Tugas Akhir Semester I 2011/2012

Oleh :

Fajar Adi Putra Abdullah NIM :

51907084 Program Studi

Desain Komunikasi Visual

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(34)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS TUGAS AKHIR ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vi

BAB I PENDAHULUAN……….……….... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

(35)

2.7 Data Kasus Kecelakaan Pelangaran Kasus Penumpang KA . 28

2.8 Pereturan ... 31

2.9 Sebab Akibat ... 32

2.10 Kampanye ... 33

2.11 Target dan Segmentasi ... 35

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL ... 37

3.1 Strategi Perancangan ... 37

BAB IV MEDIA DAN TEKNIS PRODUKSI ... 48

(36)

Daftar Pustaka

A., Dalimute, Jaenul. (2005). Meluncur Bagai Lokomotif Melaju Merangkai Hari Esok,

Bandung: THE INSTITUTE OF PUBLIC SERVICE.

AS., Hartono. (2004). Lokomotif Diesel dan Kereta Rel Diesel di Indonesia, Bandung:

ASOSIASI PROFESI PERKERETAAPIAN INDONESIA (APKA).

Eko Saputro, Soemino. (2007). KEBIJAKAN PERKERETA-APIAN: Ke Mana Hendak

Bergulir?, Jakarta: Gibon Books.

Kontak. (2011, Oktober). W. Winardi: PERUBAHAN INDENTITAS PERUSAHAAN

MENUJU PELAYANAN PERIMA. 10, 17.

SALIM, H.A. Abbas. (2006). Manajemen Transportasi. Jakarta: PT. RajaGrafindo

Persada.

PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO). (2010). Profile Perusahaan. Bandung

Ruslan, Rosady. (1997). Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations, Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

Sujadi, Akhmad. (2009). Mas Mantr: Tersentak di Ujung Peron. Depok: House Ilalang.

Sujadi, Akhmad. (2010). PERGULATAN TRANSPORMASI: KEBANGKITAN SI ULAR

BESI PT. KERETA API INDONESIA(PERSERO). Bandung: PT. Ilalang Sakti

(37)

Tim Redaksi Nuansa Aulia. (2009). PERKERETAAPIAN: Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 23 Tahun 2007. Bandung: Nuansa Aulia.

Tim Teknis Revitalisasi Perkeretaapian Nasional Republik Indonesia Tahun 2009.

(38)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa yang

telah melimpahkan rahmatNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

penulisan laporan tugas akhir ini. Maksud dari penulisan laporan ini

adalah untuk melengkapi dan memenuhi kelulusan Program Studi Desain

Komunikasi Visual Universitas Komputer Indonesia.

Dalam laporan ini penulis membuat judul Perancangan Kampanye

Meningkatkan Kesadaran Bertransportasi yang Tertib Bagi Masyarakat

dan Penumpang Kereta Api. Penulis membuat judul seperti di atas karena

penulis ingin memberikan kesadaran bagi masyarakat dan para

penumpang kereta api khususnya kereta ekonomi di Bandung. Penulis

merancang kampanye sebagai media penyampaian komunikasi kepada

masyarakat dan terutama para penumpang kereta api.

Penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat, khususnya

bagi penulis dan umumnya untuk masyarakat dan para penumpang KA.

Penulis menyadari bahwa tulisan penulis ini masih jauh dari sempurna,

oleh karena itu jika ada kesalahan dalam laporan ini penulis memohon

saran dan kritik demi kemajuan bersama.

Bandung, Februari 2012

Penulis

Gambar

Gambar 3.2 Logo Dinas Perhubungan (DISHUB)
Gambar 4.1 Kampanye Media Utama.
Gambar 4.2 Kampanye Media Utama.
Gambar  4.3 Iklan Majalah
+6

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Hasil yang diperoleh dapat dinyakan bahwa pemanfaatan limbah menjadi pakan ternak masihrendah terbukti hanya 10 persen dari anggota kelompok ternak yang sudah memanfaatkan

Menurut Ngainun Naim dan Achmad Sauqi (2008:161-224), kerangka operasional dalam membangun pendidikan yang berperspektif pluralis-multikultural dapat dilakukan melalui

Shalat adalah pokok dari agama Islam, barangsiapa yang tidak mengerjakan shalat maka dia bukanlah orang Islam. Kalau dia seorang muslim tentu dia tidak akan meninggalkan

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya menurut ITIL versi 5 bahwa manajemen insiden adalah cabang manajemen di dalam manajemen layanan teknologi informasi yang menempati

 Angka Tetap (ATAP) tahun 2013 komoditas palawija seperti jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, dan ubi jalar mengalami penurunan produksi dibandingkan ATAP tahun

Dengan menganalisis media melalui bentuk penyajian dan cara penyajiannya, kita mendapatkan suatu format klasifikasi yang meliputi tujuh kelompok media penyaji, yaitu (a)

KKK dan komunikasi bawahan kepada atasan memberi sumbangan efektif terhadap komitmen organisasi sebesar 41.8%; (2) KKK memiliki hubungan positif yang signifikan