Nama Lengkap : Fajar Adi Putra Abdullah
Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 15 Mei 1989
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status : Sarjana
Agama : Islam
Pendidikan Terakhir : Sarjana Desain/Desain Komunikasi Visual
Alamat : Komp. Pindad No 48 RT/02 RW/21 Kel.
Margasari Kec. Buah Batu Kota Bandung.
Telepon/HP : 0898 640 9261 & 0898 7172 447
Email : asrimelati123@yahoo.co.id
Pendidikan Formal
• SDN Margahayu Raya 02, (1995-2001)
• SMPN 51 Bandung, (2001-2004)
• SMAN 21 Bandung, (2004-2007)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Transportasi mempunyai peranan penting bagi kehidupan
manusia, transportasi sangat membantu kehidupan manusia dalam
berpindah tempat dan memindahkan barang-barang. ”Transportasi adalah perpindahan manusia dan barang dari suatu tempat ke tempat
yang lain”. (Abas Salim, 1993:6). Perkembangan dunia transportasi begitu terasa sekali sehingga manusia senantisa memperbaiki dan
meningkatkan sistem serta kapasitas angkut sejak dahulu hingga
sekarang. Jika dulu manusia hanya mengunakan transportasi yang
sederhana seperti gerobak, selanjutnya manusia terus
mengembangkan lagi sehingga semakin baik secara sistem, besar daya
angkut, serta mengunakan tenaga mesin uap, disel dan listrik, salah
satunya adalah kereta api.
Kereta api merupakan alat transportasi massal yang terdiri dari
lokomotif baik uap, disel maupun listrik yang mengangkut gerbong
penumpang juga barang. Kereta api beroperasi sesuai trayek yang
telah ditentukan di antaranya trayek dalam kota, antar kota dan antar
provinsi. Hingga sekarang jenis kereta api ada bermacam-macam mulai
kereta api kelas eksekutif, bisnis, dan ekonomi, Kelas ekonomipun
Kereta api kelas ekonomi khususnya jarak dekat adalah kereta
api kelas ekonomi yang dioperasikan atau hanya beroperasi di dalam
kota saja terutama kota-kota besar di Indonesia seperti DKI Jakarta,
Yogyakarta, Solo dan Bandung. Di Bandung dan sekitarnya kereta
ekonomi jarak dekat juga dioperasikan dari Padalarang hingga ke
Cicalengka secara pulang dan pergi. Oleh sebab itu, kereta ini juga
kemungkinan dipadati para penumpang kereta api.
Kepadatan penumpang kereta api mengakibatkan banyak terjadi
pelanggaran-pelanggaran. Padatnya penumpang kereta api terutama
pada kereta api Ekonomi jarak dekat di kota Bandung dan sekitarnya
dan juga masyarakat yang terlibat memicu terjadinya pelanggaran di
antaranya permukiman liar di daerah sekitar rel kereta api dan juga
penumpang yang naik ke atap gerbong, kabin, dan lokomotif kereta api,
hal tersebut merupakan fenomena yang ada di ruang lingkup
transportasi kereta api di kota bandung dan sekitaranya.
Kereta api di Bandung dan sekitarnya memiliki kualitas
penumpang yang cukup tinggi, hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor
di antaranya, kebutuhan untuk bertransportasi dan juga karena situasi
dan kondisinya. Hal ini bisa dilihat dari jumlah penumpang yang
mengunakan kereta api ekonomi jarak dekat di Bandung dan
sekitarnya. Di karenakan begitu tinggi jumlah penumpangnya
para penumpang kereta api khususnya kereta api jarak dekat kelas
ekonomi di Bandung dan sekitarnya.
1.2 Identifikasi Masalah
Hingga saat ini masih ada permasalahan yang dapat
diidentifikasikan secara deskriptif tentang KA (Kereta Api) jarak dekat
kelas ekonomi di Bandung dan sekitarnya :
Kurangnya kesadaran para penumpang KA jarak dekat kelas
ekonomi di Bandung dan sekitarnya untuk menaati peraturan yang
ada.
Kurangnya Kesadaran tentang ketertiban masyarakat dan para
penumpang dalam bertransportasi jasa transportasi KA.
Kurangnya kesadaran para penumpang KA jarak dekat kelas
ekonomi di Bandung pada keselamatan diri sendiri dalam
bertransportasi.
Tingkat kecelakaan yang terjadi di lingkup KA jarak dekat kelas
ekonomi di Bandung cukup tinggi.
Kurangnya pemahaman dan kesadaran dari masyarakat pinggiran
rel kereta api akan bahaya beraktifitas di rel kereta api.
1.3 Fokus Masalah
Menumbuhkan kesadaran tentang peraturan pada masyarakat
dan para penumpang KA agar bisa menciptakan kondisi kereta api yang
masyarakat sekitarnya, penulis membatasi berdasarkan pada tingkat
kecelakaan dua yang tertinggi.
1.4 Tujuan Perancangan
Tujuan utama dibuatnya penelitian ini adalah menumbuhkan
kesadaran pada masyarakat dan para penumpang KA Ekonomi jarak
BAB III
STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL
3.1 Strategi Perancangan
3.1.1 Pendekatan komunikasi
Komunikasi yang dilakukan adalah melalui komunikasi dengan
rasa takut. Dilakukan dengan cara memberi gambaran pada para
penumpang kereta api dan masyarakat sekitar, akibat dari kurangnya
kesadaran bertransportasi yang tertib. Untuk mempengaruhi dan
mengubah perilaku anak remaja dan orang dewasa untuk bisa tertib
dalam bertransportasi kereta api, dibutuhkan suatu bentuk komunikasi
yang mampu menyampaikan suatu informasi atau pesan yang dapat
dengan mudah dimengerti dan dipahami oleh komunikan. Dalam hal ini
penulis memberikan solusi berupa kampanye sosial bagi para
penumpang KA Ekonomi di Bandung dan masyarakat sekitarnya.
3.1.1.1 Tujuan
Tujuan dibuatnya kampanye sosial dengan rasa takut
adalah :
1. Memberikan gambaran akibat dari tidak tertibnya
penumpang juga masyarakat dalam bertransportasi
2. Meningkatkan kesadaran penumpang juga masyarakat
untuk tertib bertransportasi dalam lingkup transportasi
kereta api
3.1.1.2 Materi Pesan
Materi yang disampaikan memiliki bebebrapa
komponen yang mendukung pesan tersebut.
Komponen-komponen tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Pembawa pesan adalah pihak berwenang dan dapat
dipercaya menyampaikan pesan pada kampanye ini
adalah PT. KERETA API (PERSERO ) dan didukung
oleh Direktorat Perhubungan Direktorat Jendral
Perkeretaapian, DINAS PERHUBUNGAN (DISHUB).
2. Struktur pesan, adalah menuturkan pernyataan kepada
target audiens dengan maksud menarik perhatian.
3. Isi pesan, adalah memberikan kesadaran akibat dari
tidak tertib bertransportasi.
3.1.2 Strategi komunikasi
Strategi komunikasi dalam pembuatan konsep
perancangan kampanye meningkatkan kesadaran
bertransportasi yang tertib bagi penumpang kereta api juga
masyarakat ini, agar pesan yang disampaikan mengenai
kampanye ini difokuskan pada akibat yang ditimbulkan akibat
kurangnya kesadaran bertransportasi
Dalam kampanye ini strategi yang digunakan adalah
strategi komunikasi persuasif. Di mana dalam kampanye ini
berisi himbauan bagi target audiens untuk dapat mengetahui
bagaimana akibat yang terjadi. Semuanya itu dibuat dalam
bentuk yang komunikatif yang diterapkan dalam berbagai
media.
3.2 Strategi Kreatif
Perlu kreativitas dalam menyampaikan suatu pesan agar terlihat
menarik. Sehingga pesan yang disampaikan dapat diterima dengan
mudah oleh komunikan. Tidak cukup dengan hanya mengandalkan
kata-kata dalam menyampaikan suatu informasi, perlu beberapa visualisasi
melalui gambar agar informasi tersebut cepat diterima oleh sasaran.
Maka dari itu perlu dirancang suatu iklan layanan masyarakat melalui
kampanye sosial dan media cetak agar pesan-pesan yang akan
disampaikan dapat langsung diterima oleh target sasaran. Sehingga
diharapkan hasil yang dicapai pada target kampanye ini bisa tercapai
dengan baik
3.3 Strategi Media
Agar penyampaian pesan kepada target audiens yaitu kalangan
muda yang berusia antara 18 sampai 25 tahun. Juga agar tujuan dapat
dicapai seperti yang telah di tentukan. Serta dipertimbangkan dalam
dipilih media-media komunikasi yang dapat di jangkau oleh seluruh
penumpang juga masyarakat yang bersangkutan, dengan maksud
memberikan gambaran tentnang akibat kurangnya kesadaran tertib
bertransportasi untuk penumpang kerta api dan masyarakat yang
bersangkutan.
3.4 Media Utama
sebagai media utama berupa kampanye sosial. Karena dengan
media ini masyarakat akan melihat langsung pesan dari kampanye
sosial tentang tata bertib bertrasportasi untuk masyarakat dan
penumpang di KA Ekonomi di Bandung sehingga target audiens dapat
mengerti betapa pentingnya keselamatan masyarakat dan penumpang
KA. Poster merupakan media yang salah satunya media yang cara
penyampaian pesan yang mempunyai jangkauan luas. Kampanye ini
menggunakan media poster karena dapat ditempelkan di tempat-tempat
yang strategis sesuai dengan lingkungan target audiens, misalnya di
majalah dinding sekolah, stasiun kereta api.
3.5 Media Pendukung
Sebagai pendukung media utama, maka media pendukung yang
akan digunakan seperti:
1. Flyer
Flyer dapat disebar lewat sekolah, di jalan atau tempat-tempat
berkumpul dan menunggu. Media ini mudah dibawa sehingga
2. Buku catatan
Buku catatan adalah sebuah buku catatan berukuran kecil, media
ini adalah media yang termsuk dari kebutuhan bagi para siswa dan
siswi. Pada buku catatan di sini di sisipkan kampanye juga.
3. Brosur
Brosur adalah media cetak yang digunakan kampanye ini untuk
menyampaikan fakta dan informasi secara lebih terperinci. Brosur
diberikan langsung kepada target audiens di sekolah-sekolah,
stasiun, maupun di tempat umum.
4. Iklan Majalah
Iklan pada media majalah adalah iklan media cetak sebagai media
kampanye, Biasanya berupa visual, atau juga visual atau berupa
informasi. Majalah biasanya di letakan di ruang tunggu atau tempat
umum yang memungkinkan, target untuk iklan pada majalah adalah
remaja.
5. Iklan Koran
Iklan pada media Koran adalah iklan media cetak sebagai media
kampanye yang berupa visual atau informasi. Koran biasa di
distribusikan oleh pedagang dan di simpan di tempat umum yang
memungkinkan seperti ruang tunggu, target audiens yang dicakup
cukup luas mulai dari remaja, dewasa dan orang tua.
6. Kreatif Banner
Kereatif banner merupakan media pendukung untuk kampanye
x-banner seperti biasanya. Kreatif x-banner biasanya di pergunakan
pada saat pembukaan acara, tujuanya adalah untuk mencari dan
menarik perhatian target audiens.
7. Gimmick :
-Stiker.
- Pin
- Kaos
Gimmick yang dipilih untuk media kampanye juga harus
mempertimbangkan target utamanya. Oleh karena itu gimmick yang
dipilih adalah barang yang bisa dipakai dalam keseharian anak
muda/remaja yaitu stiker, pin dan kaos.
3.6 Konsep Visual
3.6.1 Identitas Visual
Identitas pada kampanye ini adalah logo dari PT. KERETA
API INDONESIA (PERERO), Dinas Perhubungan (DISHUB) dan
juga yang menjadi identitas pada media kampanye adalah logo
Gambar 3.1 Logo PT.KERETA API (PERSERO) ( Sumber dari PT. KERETA API (PERSERO) )
Gambar 3.2 Logo Dinas Perhubungan (DISHUB)
( Bersumber dari PT. Dinas Perhubungan )
3.6.2 Fotografi
Fotografi merupakan salah satu daya tarik yang dapat
mengambarkan pesan dalam sebuah kampanye. Pesan yang akan
disampaikan pada kampanye ini adalah memberikan kesadaran
pada masyarakat dan para penumpang kereta api untuk tertib
dalam bertransportasi. Maka fotografinya adalah sebuah rel kereta
api yang diperlakukan seperti kuburan, kampanye ini di fokuskan
untuk masyarakat yang tidak berhati-hati dalam beraktifitas di
sekitar rel kereta api.
Kampanye yang ke dua masih mengunakan teknik fotografi, di
sini digambarkan lebih dramatis karena gerebong kereta yang
seharusnya normal tetapi skarang berlumuran darah. Kampanye ini di
tujukan kepada penumpang yang berada di atap gerbong kereta api
Gambar 3.5 Poster Kampanye ( Sumber dokumentasi sendiri )
3.6.3 Headline
Headline pada kampanye ini adalah untuk memberikan
kesadaran secara emosional kepada masyarakat dan para
penumpang kereta api yaitu “Jalan pintas menuju rumah, jalan
pintas menuju kematian dan berani coba-coba naik ke atap
3.6.4 Tipografi
Pemilihan huruf pada kampanye ini mengutamakan
keterbacaan, menarik dan berkesan. Untuk menarik target
utamanya yaitu remaja dan dewasa maka huruf yang dipilih
adalah huruf yang tidak formal atau berefek tertentu hingga
berkesan tidak formal. Kesan yang ingin dimunculkan adalah
kesan menyeramkan dan menakutkan maka huruf yang dipilih
adalah huruf yang tidak simetris bertekstur seperti :
3.6.5 Warna
Warna akan mengpengaruhi pesan dan kesan yang ingin
adalah kesan seram dan menakutkan yang kuat yaitu hitam dan
putih dan merah.
C : 0 R : 218 C : 100 R : 10
M : 100 G : 37 M : 100 G : 11
Y : 100 B : 29 Y : 100 B : 12
K : 0 K : 100
C : 0 R : 255
M : 0 G : 255
Y : 0 B : 255
K : 0
3.6.6 Format Desain
Format desain pada kampanye ini dalah portrait dan
BAB IV
MEDIA DAN TEKNIS PRODUKSI
4.1 Teknis Produksi
Pada pembuatan media kampanye ini memerlukan beberapa
tahap. Tahap pertama adalah mengumpulkan berbagai data untuk
mendukung informasi yang akan dimasukan ke dalam media. Tahap
kedua adalah menyiapkan ide dan konsep dari pengolahan data yang di
dapat pada tahap pertama. Tahap ketiga adalah mencari reverensi
visual dan melakukan seketsa visual. Tahap terakhir adalah eksekusi di
komputer dengan mengunakan program program tertentu. Dalam tahap
tersebut membutuhkan sarana penunjang berupa hardware (perangkat
keras) dan software (perangkat lunak).
4.1.1 Hardware (Perangkat Keras)
Hardware yang digunakan dalah seperangkat komputer
dan sebuah pemindai. Jika dibagi-bagi berdasarkan bagian, ada
beberapa bagian yang di bagi sebagai berikut :
Monitor
Central Processing Unit (CPU)
Keyboard
Mouse
4.1.2 Software(Perangkat Lunak)
Microsfoft Word 2007, yaitu software yang digunakan untuk
mengolah data untuk dimasukan ke dalam media kampanye.
CorelDRAW X4, yaitu software yang digunakan untuk
mengunakan grafis logo, layout, dan tampilan pada media
kampanye.
Adobe Photoshop CS3, yaitu software yang digunakan untuk
memberikan efek pada foto
Photo Scape V3.4, yaitu software yang juga digunakan untuk edit
foto dan juga melayout kampanye.
4.1.3 Kamera 1000 D
Kamera digunakan sebagai alat pembuatan media utama,
dan juga untuk mencari data referensi visual secara langsung.
4.2 Tampilan Media
4.2.1 Tampilan Media Utama
Media utapa pada kampanye ini adalah poster maka
Gambar 4.1 Kampanye Media Utama. ( Sumber dokumentasi sendiri )
1. Visual utamanya adalah berupa rel kereta api yang terdapat topi
anak SMA, kendi dan juga di taburi bunga seperti di kuburan, arti
dari visualisai tersebut adalah menggambarkan bahwa banyaknya
korban meninggal akibat masyarakat yang tidak tertib dan
kurangnya kesadaran akan peraturan yang ada.
2. Headlinenya adalah “JALAN PINTAS MENUJU KE RUMAH, JALAN
PINTAS MENUJU KEMATIAN” dengan coretan pada kalimat
“JALAN PINTAS MENUJU KE RUMAH”. Arti dari headline ini
adalah di karenakan karena rata-rata korban akibat tertabrak,
beraktifitas di sekitar rel kereta api, mereka berlalu-lalang pergi
bekerja, bersekolah dan kuliah. Akibatnya bukan rumah yang dituju
melainkan kematian yang didapat, karena itu kata “JALAN
MENUJU KE RUMAH” dicoret.
3. Sub headline di sini adalah lebih kepada menerangkan fakta yang
ada tentang masalah ini dan sumbernya, maka ditulis (lebih dari
100 orang meninggal akibat menyebrang rel kereta api
sembarangan data kecelakaan PT. KERETA API).
4. Logo kampanye mengunakan visual rel kereta api yang berbentuk
icon turn off di dalam segitiga berwarna kuning. Logo tersebut
bermakna lebih kepada untuk mengperingati kepada msyarakat dan
para penumpang kereta api untuk tertib bertransportasi, karena
dengan begitu masalh seperti ini sedikit demi sedikit berkurang atau
tidak ada sama sekali.
5. Logo DISHUB dan PT. KERETA API (PERSERO) adalah sebagai
indentitas jika kampanye ini bekerjasama dengan DISHUB dan PT.
Gambar 4.2 Kampanye Media Utama. ( Sumber dokumentasi sendiri )
1. Visual utamanya adalah berupa gerbong kereta api yang
berlumuran darah di atap gerbongnya, yang menggambarkan
bahwa karena banyaknya korban yang meninggal akibat
penumpang yang naik di atap gerbong kereta api.
2. Headline pada kampanye ini adalah “BERANI COBA-COBA NAIK KE ATAP GERBONG KERETA API?” Karena dalam masalah ini para penumpang yang naik keatap gerbong adalah penumpang
yang naik karena penuh, nekat, pemberani, bernyali tinggi,
ikut-ikutan, dan juga coba-coba. Di sini yang di angkat dari sekian
banyak adalah coba-coba.
3. Sub headline di sini adalah lebih kepada menerangkan fakta yang
orang meninggal dunia akibat naik ke atap kereta api data
kecelakaan PT. KERETA API).
4. Logo kampanye mengunakan visual rel kereta api yang berbentuk
icon turn off di dalam segitiga berwarna kuning. Logo tersebut
bermakna lebih kepada untuk mengperingati kepada msyarakat dan
para penumpang kereta api untuk tertib bertransportasi, karena
dengan begitu masalh seperti ini sedikit demi sedikit berkurang atau
tidak ada sama sekali.
5. Logo DISHUB dan PT. KERETA API (PERSERO) adalah sebagai
indentitas jika kampanye ini bekerjasama dengan DISHUB dan PT.
KERETA API (PERSERO).
4.2.2 Media Pendukung
1. Media Majalah
Gambar 4.4 Iklan Majalah ( Sumber dokumentasi sendiri )
Ukuran : 18 x 23 cm dan 11,5 x 17,5 cm
Jenis Kertas : Art Paper 150 gsm
Teknis Cetak : Cetak Offset
Penempatan : DI layout pada majalah untuk remaja.
2. Media Koran
Gambar 4.6 Iklan Koran
Ukuran : 33 x 23 cm dan 23 x 30 cm
Jenis Kertas : Koran 180 gsm
Teknis Cetak : Cetak offset
Penempatan : Di layout di Koran-koran di kota Bandung dan
3. Note Book
Gambar 4.7 Buku catetan
Ukuran : 14.8 x 21 cm
Jenis Kertas : Art Paper 360 gsm, HVS 70 gsm
Teknis Cetak : Cetak offset
4. Flyer
Gambar 4.8 Flyer
Gambar 4.9 Flyer
Ukuran : 14.85 x 21 cm
Jenis Kertas : Art Paper 150 gsm
Teknis Cetak : Cetak Offset
Penempatan : Disebar di setiap ruang tunggu penumpang, di
loket pembelian tiket kereta dan di sebar
5. Brosur
Gambar 4.10 Brosur
Gambar 4.11 Brosur
Ukuran : 29.7 x 21 cm
Jenis Kertas : Art Paper 150 gram
Teknis Cetak : Cetak Offset
Penempatan : Disebar di setiap ruang tunggu penumpang, di
loket pembelian tiket kereta dan di sebar
6. Kreatif Banner
Gambar 4.12 Kreatif Banner
Gambar 4.13 Kreatif Banner
Ukuran : 1.5 x 3 m dan 3 x 2 m
Jenis Kertas : Stiker, duplek, dan kardus.
Penempatan : Didisplay di office setasiun di Bandung
7. Gimmick
a. Stiker
PEMERINTAHAN REPUBLIK INDONESIA DEPARTERMEN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDRAL PERKERETAAPIAN
Gambar 4.15 Stiker
Ukuran : 5 x 15 cm dan 18 x 8 cm
Jenis Kertas : Stiker180 gsm
Teknis Cetak : Cetak Digital(laser)
Penempatan : DI berikan cuma-cuma sebagai hadiah atas
pembelian tiket kereta api, dan juga di berikan di
sekolah-sekolah.
b. Pin
Gambar 4.17 Pin
Ukuran : ukuran no 8
Jenis Kertas : Glossy230 gram
Teknis Cetak : Cetak Digital(laser) dilaminasi kanvas, di gunting
sesuai ukuran dan di press pada media pin
Penempatan : DIberikan cuma-cuma sebagai hadiah atas
pembelian tiket kereta api dan juga diberikan di
sekolah-sekolah dan dijual di tempat bertanda
b. Kaos
Gambar 4.18 Kaos
Gambar 4.19 Kaos
Ukuran : S, M, L, XL
Jenis Bahan : Combad 20s
Teknis Cetak : Sablon Print
Laporan Pengantar Tugas Akhir
PERANCANGAN KAMPANYE MENINGKATKAN
KESADARAN BERTRANSPORTASI YANG TERTIB
BAGI MASYARAKAT DAN PENUMPANG KERETA API
DK 38315/Tugas Akhir Semester I 2011/2012
Oleh :
Fajar Adi Putra Abdullah NIM :
51907084 Program Studi
Desain Komunikasi Visual
FAKULTAS DESAIN
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ... i
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS TUGAS AKHIR ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR GAMBAR ... vi
BAB I PENDAHULUAN……….……….... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
2.7 Data Kasus Kecelakaan Pelangaran Kasus Penumpang KA . 28
2.8 Pereturan ... 31
2.9 Sebab Akibat ... 32
2.10 Kampanye ... 33
2.11 Target dan Segmentasi ... 35
BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL ... 37
3.1 Strategi Perancangan ... 37
BAB IV MEDIA DAN TEKNIS PRODUKSI ... 48
Daftar Pustaka
A., Dalimute, Jaenul. (2005). Meluncur Bagai Lokomotif Melaju Merangkai Hari Esok,
Bandung: THE INSTITUTE OF PUBLIC SERVICE.
AS., Hartono. (2004). Lokomotif Diesel dan Kereta Rel Diesel di Indonesia, Bandung:
ASOSIASI PROFESI PERKERETAAPIAN INDONESIA (APKA).
Eko Saputro, Soemino. (2007). KEBIJAKAN PERKERETA-APIAN: Ke Mana Hendak
Bergulir?, Jakarta: Gibon Books.
Kontak. (2011, Oktober). W. Winardi: PERUBAHAN INDENTITAS PERUSAHAAN
MENUJU PELAYANAN PERIMA. 10, 17.
SALIM, H.A. Abbas. (2006). Manajemen Transportasi. Jakarta: PT. RajaGrafindo
Persada.
PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO). (2010). Profile Perusahaan. Bandung
Ruslan, Rosady. (1997). Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations, Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Sujadi, Akhmad. (2009). Mas Mantr: Tersentak di Ujung Peron. Depok: House Ilalang.
Sujadi, Akhmad. (2010). PERGULATAN TRANSPORMASI: KEBANGKITAN SI ULAR
BESI PT. KERETA API INDONESIA(PERSERO). Bandung: PT. Ilalang Sakti
Tim Redaksi Nuansa Aulia. (2009). PERKERETAAPIAN: Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 23 Tahun 2007. Bandung: Nuansa Aulia.
Tim Teknis Revitalisasi Perkeretaapian Nasional Republik Indonesia Tahun 2009.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan rahmatNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan laporan tugas akhir ini. Maksud dari penulisan laporan ini
adalah untuk melengkapi dan memenuhi kelulusan Program Studi Desain
Komunikasi Visual Universitas Komputer Indonesia.
Dalam laporan ini penulis membuat judul Perancangan Kampanye
Meningkatkan Kesadaran Bertransportasi yang Tertib Bagi Masyarakat
dan Penumpang Kereta Api. Penulis membuat judul seperti di atas karena
penulis ingin memberikan kesadaran bagi masyarakat dan para
penumpang kereta api khususnya kereta ekonomi di Bandung. Penulis
merancang kampanye sebagai media penyampaian komunikasi kepada
masyarakat dan terutama para penumpang kereta api.
Penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat, khususnya
bagi penulis dan umumnya untuk masyarakat dan para penumpang KA.
Penulis menyadari bahwa tulisan penulis ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu jika ada kesalahan dalam laporan ini penulis memohon
saran dan kritik demi kemajuan bersama.
Bandung, Februari 2012
Penulis