PUSAT PENANGGULANGAN KRISIS KESEH ATAN
3. Penguatan koordinasi sektor (cluster) kesehatan dan mobilisasi sumber daya untuk program Pengurangan Risiko Bencana untuk memungkinkan Staf kesehatan di tingkat operasional untuk mengelola bencana melalui mekanisme koordinasi dan mobilisasi sumber daya sektor (cluster) kesehatan yang efektif.
4. Penguatan Informasi Keadaan Darurat dan sistem komunikasi untuk memungkinkan lembaga mitra nasional dan internasional untuk membuat jaringan sebagai wadah untuk berbagi informasi, mobilisasi sumber daya, dan kegiatan penngkatan kapasitas.
5. Mengatur Pelatihan Nasional dan Internasional tentang Pengurangan Risiko Bencana sehingga masyarakat yang terkena dampak akan menerima pelayanan kesehatan yang bermutu dalam keadaan darurat dan risiko bencana akan dikelola secara efektif berdasarkan standar.
セ@
セセセ@
PUSAT PENANGGULANGAN KRISIS KESEH ATAN セ@
Pada tahun 2005, belajar dari Tsunami Aceh 2004, Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan WHO mendirkan Health Emergency Information and Operation Unit pada Pusat Penanggulangan Masalah Kesehatan yang beroperasi 24 jam untuk memperkuat sistem informasi darurat.
Pada tahun 2007, Program Respon dan Kesiapsiagaan Darurat kemudian berkembang menjadi Program Pengurangan Risiko Bencana Bidang Kesehatan dengan 3 strategi utama dan pencapaian:
1. Mengurangi bahaya dengan mengembangkan pemetaan risiko;
2. Mengurangi kerentanan dan meningkatkan respon dengan mendirikan 9 Pusat Penanggulangan Krisis Regional dan 2 Subregional;
3. Meningkatkan kapasitas dengan mengembangkan Prosedur Operasi Standar Darurat bagi petugas kesehatan dan membangun Konsorsium Pelatihan Internasional tentang Pengurangan Risiko Bencana atau International Training Consortium on セゥウ。ウエ・イ@ Risk Reduction (fTC-ORR) di mana serangkaian pelatihan nasional dan internasional telah dilakukan sejak saat itu.
lTC-ORR Lounching
Sejalan dengan program global fasilitas kesehatan yang aman , Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan WHO dilakukan Program Pelatihan Perencanaan Rumah Sakit Dalam Menghadapi Bencana atau Hospital Disaster Plan Training yang juga menjadi bagian integral dari Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 20102014. Pada 2012, program ini diperluas untuk memperkuat Sistem Penanggulangan GawatDarurat dan Bencana Terpadu
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
セqセ@
IAセセ@
KAlA PENGANlAR
P
1\1i
syukurkami pal\latkan kehadirat Allah SWT, karena atasrahmat dan hidayahNya kami telah menyelesaikan pembuatan Buku Saku Penanggulangan Krisis Kesehatan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.
Disadari bahwa Indonesia merupakan daerah rawan bencana baik bencana alam, non alam dan akibat konflik sosial , karena letak geograns maupun geologis serta sosial yang menempatkan kita pada posisi sulit. Salah satu upaya dalam mengurangi dampak bencana adalah dengan meningkatkan kesiapsiagaan melalui penyediaan Buku Saku Penanggulangan Krisis Kesehatan.
Buku saku ini dibuat untuk memberikan informasi mengenai hasil kegiatan serta sumber daya yang ada di Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan, PPK Regional/Subregional, untuk kemudian dapat dijadikan panduan bagi semua pihak dalam penanggulangan krisis kesehatan.
Akhirnya kami ucapkan terima kasih dan penghargaan atas partisipasi dan kontribusi semua pihak yang telah terlibat dalam pembuatan Buku Saku Penanggulangan Krisis Kesehatan ini. Semoga saku ini dapat bermanfaat dalam melaksanakan pembangunan kesehatan secara keseluruhan.
Jakarta, September 2013
Kepala Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan
PUSAl PENANGGULANGAN KRISIS KESEH AlAN
DAFTAR lSI
Kata Pengantar ... ... .. 3
Daftar lsi 4 Babl Sejarah, Arah Kebijakan dan Strategi ...
5
A. Sejarah 5 B. Visi , Misi, Tujuan Dan Sasaran Strategis 8 C. Struktur Organisasi 10 D. Tupoksi ... 11
Babll Sumber Daya Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan ... 12
A. Sumber Daya Manusia 12 B. Sarana dan Prasarana ... 14
Bablll Sumber Daya PPK Regional dan Sub Regional... 16
A. Sumber Daya Manusia ... 17
B.
Sarana dan Prasarana ... 19BablV Jenis Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia ... 21
BabV Kebijakan Penanggulangan Krisis Kesehatan ... 28
A. Peraturan / Kebijakan ... ... ... 28
B. Pedoman ... 29
C. Sistem Informasi dan Komunikasi ... ... 29
BabVI Peran dalam Upaya Penanggulangan Krisis Kesehatan ... 31
BabV11 WHO Collaborating Centre Untuk Pelatihan Dan ... 37 Penelitian Pengurangan Risiko Bencana
KEMENTERIAN KESEH ATAN RI
xQx
セセr@
BABVII
WHO COLLABORATING CENTRE UNTUK
PELATIHAN DAN PENELITIAN
PENGURANGAN RISIKO BENCANA
A. SEJARAH WHO CC
Pada tahun 2000, Kementerian Kesehatan Indonesia mendirikan Pusat Penanggu langan Krisis Kesehatan dengan fungsi utama untuk mengembangkan kebijakan dan regulasi , koordinasi , memobilisasi sumber daya, melakukan pengumpulan dataanalisispresentasi, melakukan monitoring dan evaluasi terkait dengan manajemen krisis kesehatan. Program ini sejalan dengan program WHO tentang Respon dan Kesiapsiagaan Darurat.
PUSAT PENANGGULANGAN KRISIS KESEH ATAN
B. PERAN LUAR NEGERI
1 I 12 Mei 2008 I Gempa Bumi
I
Provin Sin Chuan 160.000 orang meninggalChina Pasien yang dilayani :
234 rawat inap 93 kasus bedah
2 03 July 2008 Angin Cyclone D istrik Khaw Mu, 100.000 orang meninggal
Nargis Myanmar. 25.000 orang hilang
Pasien yang dilayani : 9.800 rawat jalan 100 kasus bedah
1.600.000 orang 2010 Bencana Banjir di Provo Khyber
3 I 01 September 1 Penanggulangan [ Distrik Charsadda,
meninggal
Pakistan Pakhtunkwa, Pakistan 18 juta orang mengungsi Pasien yang dilayani : 1.124 orang wanita 927 orang pria
4 I 30 September 1 Penanggulangan Pakistan ± 100 orang meninggal
2011 wabahdemam ± 12.000 orang rawat
berdarah inap
5 I 28 Oktober 1 EvakuasiWNI Arab Saudi 1.273 orang
2011 overstayer dengan 20 anak
menggunakan 48 bayi
Pesawat Jamaah Haji Kloter I
セ@
セセセ@
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
xQx:
セセr@
BABI
SEJARAH, ARAH KEBIJAKAN DAN
STRATEGI PPKK
A. SEJARAH
Sejarah pembentukan PPKK diawali pada tahun 1991 sejalan dengan pembangunan bidang kesehatan yang masih dihadapi kendala permasalahan tingginya angka kesakitan karena penyakit potensial wabah dan kejadian bencana. Selain itu BakornasPB serta WHO juga menetapkan kebijakan agar sektor kesehatan lebih meningkatkan kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana.
Berikut ini kronologis perjalanan pembentukan PPKK hingga ditetapkan sebagai WHO CC untuk Pelatihan dan Penelitian dalam Pengurangan Risiko Bencana pada tahun 2012.
Tahun 1991
Pembentukan Kelompok Kerja Tetap (Pokjatap) Kesiapsiagaan dan Penanggulangan Bencana Bidang Kesehatan berdasarkan SK Menteri Kesehatan No.360/Menkes/SKN1/1991.
Tugas Pokjatab tersebut yaitu: 1) merumuskan langkah dan strategi serta melaksanakan koordinasi dan integrasi kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana secara lintas program dilingkungan Departemen Kesehatan. 2) Meningkatkan mekanisme kerja sektoral secara fungsional dalam kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana atas koordinasi BakornasPB. 12Pembentukan Unit Fungsional Pusat Penanggulangan Krisis Akibat Bencana (Crisis Center) di Lingkungan Departemen Kesehatan, tanpa membubarkan Pokjatap, berdasarkan SK Menteri Kesehatan No.
594/Menkes/SKN1/1995.
Tugas unit fungsional
-PUSAT PENANGGULANGAN KRISIS KESEH ATAN KEMENTERIAN KESE HATAN RI
te rse but yaitu menyelenggarakan kegiatan pengendalian akibat bencana sejak fase kewaspadaan dini (early warning) hingga fase tanggap darurat (emergency response) berakhir serta membentuk Pusat Pengendalian Operasi yang segera bekerja aktif bila terjadi bencana.13
Tahun 1998 Pembentukan Pusat Informasi Penanggulangan Krisis Kesehatan (Crisis Center) atau PIPPK berdasarkan SK Menteri Kesehatan No. 942/ Menkes/SKlIX/1998. Tugasnya yaitu : 1) menyusun dan membentuk indikatorindikator terpilih yang dipergunakan untuk pemantauan terjadinya dampak akibat krisis ekonomi terhadap kesehatan; 2) Mengumpulkan, mengolah data dan menganalisisnya; 3) Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan penanggulangan krisis kesehatan akibat dampak krisis ekonomi terhadap kesehatan; 3) Menyampaikan hasil analisis, pemantauan dan evaluasinya kepada Tim Pengarah. 14
Tahun 2000 1) Pembentukan unit struktural Pusat Penanggulangan Masalah Kesehatan (PPMK) di bawah koordinasi Sekretariat Jenderal (Setjen), berdasarkan SK Menteri Kesehatan No. 130/ Menkes/SKII/2000 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kesehatan RI. Susunan organisasi PPMK terdiri dari Bagian Tata Usaha, Bidang Pemantauan Penanggulangan Masalah Kesehatan, dan Bidang Mobilisasi Sumber Daya, dengan dr. Emil Agustiono, M.Kes, menjabat sebagai Kepala PPMK.1S
2) Pembubaran ketiga unit fungsional (Pokjatab, PPKAB dan PIPPK) dan melimpahkan tugasnya pada PPMK, berdasarkan SK Menteri Kesehatan No. 726/Menkes/ SK/IV/2000.16
Tahun 2001 1) Dr. Dotti Indrasanto, M.P.H., ditunjuk sebagai Kepala PPMK yang mulai bertugas pada bulan Januari 2001
30 I 17 Desember
I
Kecelakaan Kab. Trenggalek, 103 orang meninggal2011 Tranportasi Provinsi Jawa Timur 144 orang hilang
(tenggelamnya 1 orang rawat inap
kapal) 2 orang rawat jalan
31 109 Mei 2012 Kecelakaan Kab. Bogor, Provinsi 45 orang meninggal dunia Transportasi Provinsi Jawa Barat
(Jatuhnya Pesawat Sukhoi SJ 100)
32 101 Agustus Laporan Banjir dan Kota ambon dan 111 orang meninggal 2012 tanah longsor Kab. Maluku Tengah , 5 orang rawat inap
Provinsi Maluku 2530 orang rawat jalan 6179 orang mengungsi
33 126 Agustus
I
Konflik SosialI
Kab. Sampang, 11 orang meninggal2012 Provinsi Jawa Timur 15 orang rawat inap
6 orang rawat jalan 211 orang mengungsi
34 I 26 September I Kecelakaan Kab. Lampung Selatan, 7 orang meninggal
2012 TransportasiLaut Provinsi Lampung 16 orang rawat inap
(KM. Roro Bahuga 71 orang rawat jalan
Jaya)
Kab. Lampung selatan' 112 orang meninggal 2012
35 I 28 Oktober
I
Konflik SosialPUSAT PENANGGULANGAN KRISIS KESEH ATAN KEMENTERIAN KESEHA TAN RI
80 orang meninggal 2009
21 12 September I Gempa Bumi 7,3 SR ITasikmalaya , Provinsi
Jawa Barat 27 orang hi lang
370 orang rawat inap 1.098 orang rawat jalan 162.368 orang mengungsi
22 I 30 September I Gempa Bumi 7,9 SR I Provinsi Sumatera 1.117 orang meninggal
2009 Ba rat 788 orang rawat inap
2.727 orang rawatjalan 2.845 orang mengungsi
23 I 1 Oktober 2009 I Gempa Bumi 7 SR
I
Kab. Krinci, Provinsi 3 orang meninggalJambi 12 orang rawat inap
58 orang rawat jalan 15.798 orang mengungsi
24 I 29 Agustus Letusan Gunung Ka b. Ka ro, P rovi nsi 1 orang meninggal
2010 Sinabung Sumatera Utara 405 orang rawat jalan
28.756 orang mengungsi
25 I 2 Oktober 2010
I
Kecelakaan 34 orang meninggalTransportasi Provinsi Jawa Tengah 33 orang rawat inap
(Tabrakan Kereta 6 orang rawat jalan
Api)
26 14 Oktober 2010 I Banjir Bandang Kab. Teluk Wondama, 173 orang meninggal Pr ovinsi Papua Barat 118 orang hilang
165 orang rawat inap 5.154 orang rawat jalan 7.951 orang menungsi
27 I 25 Oktober 509 orang meninggal
2010
Gempa Bumi 7,7 SR
I
Kab. Kep. Mentaw ai ,& Tsunami Provinsi Sumatera 21 orang hilang
Barat 175 orang rawat inap
910 orang ra wat jalan 15.097 orang mengungsi
28 I 260ktober Provinsi DI. Yogyaka 243 orang meninggal
2010
Letusan Gunung
203 orang rawat inap Merapi
40.357 orang rawat jalan 41.177 orang mengungsi
Jawa Tengah 98 orang meninggal
165 orang rawat inap 11.074 orang rawat jalan 25.506 orang mengungsi
29 I 14 Juli 2011 Letusan Gunung Kota 2 orang meninggal
Lo kon Provin si Sulawesi 43 orang rawat inap
Ut ara 499 orang rawat jalan
5.185 orang mengungsi
Tahun 2005
Tahun 2006
Tahun2007
2) Pada bulan Mei, terjadi perubahan nomenklatur Departemen Kesehatan menjadi Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial (Depkeskesos). Masalah kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana berada di bawah Direktorat Jenderal Penanggulangan Masalah Sosial dan Kesehatan berdasarkan SK Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial No. 446/ MenkesKesos/SKN/2001. Ditjen tersebut terdiri dari 2 direktorat yaitu Direktorat Kesiapsiagaan dan Mitigasi Kesehatan dan Sosial serta Direktorat Bantuan Kesehatan dan Sosial Korban Bencana. 17
3) Pada bulan Oktober, DepkesKesos berubah menjadi Departemen Kesehatan. PPMK kembali menjadi unit yang bertugas melakukan perumusan kebijakan teknis dan pelaksanaan penanggulangan masalah kesehatan berkenaan dengan, berdasarkan SK Menteri Kesehatan No. 1277 /Menkes/SK/X/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kesehatan RI. 18
1) dr. Mulya A. Hasjimy, Sp.B. M.Kes., menjabat sebagai Kepala PPMK pada bulan Maret 2005 2) Perubahan nomenklatur PPMK menjadi Pusat
Penanggulangan Krisis (PPK) berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1575/ SK/XI/ 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kesehatan RI. 19
3) dr. Rustam Syarifuddin Pakaya, M.P.H. diangkat sebagai Kepala PPK pada bulan Desember 2005.
Pembentukan 9 PPK Regional dan 1 PPK Sub Regional berdasarkan SK Menkes Nomor 783/MENKES/ SK/X/2006 tentang Regionalisasi Pusat Bantuan Penanganan Krisis Kesehatan Akibat Bencana.
PUSAT PENANGGULANGAN KRISIS KESEH AlAN KEMENTERIAN KESEH ATAN RI
kemudian diperbaharui dengan menambahkan organisasi untuk PPK Sub Regional Sumatera Barat dengan SK Menkes Nomor 1227/ MENKES/ SK/XI/ 2007.
2) Menentapkan Sumatera Barat sebagai PPK Sub Regional dibawah PPK Regional Sumatera Utara berdasarkan SK Menkes Nomor 1228/MENKES/ SK/XI/ 2007.
1) Mudjiharto, S.K.M., M .M. diangkat sebagai Kepala PPK.
2) Perubahan nomenklatur PPK menjadi menjadi Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan (PPKK) berdasarkan Permenkes No. 1144 tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata kerja Kementerian Kesehatan.
Tahun 2010
1) dr. Sri Henni Setiawati, M.HA menjadi Kepala Pusat Penanggulangan Krisis sejak Februari 2012. 2) PPKK sebagai World Health Organization Collaborating Centre (WHO CC) untuk Pelatihan dan Penelitian dalam Pengurangan Risiko Bencana hingga periode 4 tahun ke depan yaitu 28 November 2016.
Tahun2012
B. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS
I. VISI
Menurunnya risiko kesehatan akibat krisis kesehatan
II. MISI
Untuk mencapai visi yang ditetapkan, maka telah dirumuskan misi dengan rincian sebagai berikut :
1. Mengembangkan pedoman dan kebijakan yang mendukung upaya penanggulangan krisis kesehatan.
2. Meningkatkan keterpaduan melalui pengembangan jejaring penanggulangan krisis kesehatan. 3. Meningkatkan kapasitas sumberdaya kesehatan dalam penanggulangan 10 26 Desember 2007 Banjir Kab. Ponorogo, Kota Madiun, Kab. Madiun, Kota Malang, Kab. Malang, Kab. Trenggalek , Kab. Magetan, Kab. Bojonego ro, Kab. Jem ber, Kab. Pacitan , Provi nsi Jawa Timur 34 orang meninggal 47 orang hi lang 15 orang rawat inap 5.099 orang rawat ja lan 12.062 orang mengungsi 11 12
15 Januari 2008 Tanah Longso r Kota Jayapura, Provinsi Papua 11 orang meninggal 5 orang rawat inap 12 orang meninggal 20 orang rawat inap 23.953 orang rawat jalan 10.233 orang mengungsi 8 Februari 2008 Banj ir Bandang Kab. Situbondo,
Provinsi Jawa Timur 13 4 dan 5 April 2008 6April2008 Banjir Bandang Banjir Bandang Kab. Manggarai, Provinsi NIT Kab. Sukabumi, Provin si Jawa Barat
5 orang meningga l
8 orang meninggal 5 orang rawat jalan 14
15 5 Mei 2008 Tanah Longsor Kab. Mimika, Provinsi Papua
19 orang meninggal
16 13 - 17 November 2008
PUSAT PENANGGULANGAN KRISIS KESEH AlAN
A. PERAN DALAM NEGERI
1 I 27 Mei 2006 Gempa Bumi 5,9 SR
2 118·20 Juni 2006 I Banjir Bandang
3 I 17 Juli 2006 I Gempa Bumi dan Tsunami 6,8 SR
4 11·17 Februari
I
Banjir 2007 Provinsi DI. Yogyakarta dan Jawa Tengah Kab. Sinjai, Kab. Bulukumba, Kab. Bantaeng, Kab. Jeneponto, Provinsi Sulawesi Selatan Kab. Ciamis Provinsi Jawa Barat DKI Jakarta 5.778 orang meninggal 26.480 orang rawat inap 166.054 orang rawat jalan, 2.170.974 orang mengungsi 225 orang meninggal 118 orang hilang 23 orang rawat inap 2.926 orang rawat jalan 11.741 orang mengungsi 684 orang meninggal 65 orang hilang 11.021Iukaluka 121 orang meninggal 2.114 orang rawat inap 299.579 orang rawat jalan, 420.440 orang mengungsi 43 orang meninggal 26 orang hilang 18 orang rawat inap 5.712 orang mengungsi 66 orang meninggal 341 orang rawat inap 12.317 orang rawat jalan 73 orang meninggal 17 orang hilang 56 orang rawat inap 2.315 orang rawat jalan 3.511 orang mengungsi 30 orang meninggal 78 orang rawat inap 23.833 orang rawat jalan 87 orang meninggal 85 orang rawat inap 35.225 orang rawat jalan 1.321 orang mengungsi 5 I 3 Maret 2007 6 I 6 Maret 2007 7 I 22 Juli 2007 Longsor8 I 12 September Gempa Bumi 7,9 SR 2007
9 125 - 26 Banjir, Provinsi Jawa Desember 2007 Tengah _ Pekalongan, Kab. Sukoharjo, Kab. Pemalang, Kota Surakarta, Kab. Sragen, Kab. Blora, Kab . Demak, Kab. Pati Kab.Cilacap Provinsi Jawa Tengah Provinsi Sulawesi Tengah Provinsi Bengkulu, Jambi dan Sumatera Barat Kab.
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
krisis kesehatan yang bermutu dan merata.
4. Menyediakan akses informasi bagi terselenggaranya penanggulangan krisis kesehatan yang cepat, tepat dan akurat.
5. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam penanggulangan krisis kesehatan.
III. TUJUAN
Terselenggaranya upaya penanggulangan krisis kesehatan secara berhasil guna dan berdaya guna dalam rangka menurunkan risiko kesehatan pada setiap kejadian yang menimbulkan atau berdampak pada krisis kesehatan.
IV. SASARAN STRATEGIS
Untuk mencapai visi, misi dan tujuan maka ditetapkan sasaran strategis yaitu:
1. Meningkatnya kemampuan sumber daya dalam kegiatan penanggulangan krisis kesehatan di Kabupaten/Kota melalui:
Adanya sarana, prasarana dan perbekalan kesehatan dalam penanggulangan krisis kesehatan di Kabupaten/Kota rawan krisis kesehatan.
Adanya petugas terlatih untuk penanggulangan krisis kesehatan di Kabupaten/Kota rawan krisis kesehatan.
Adanya fasilitas sistem informasi penanggulangan krisis kesehatan di Kabupaten/Kota rawan krisis kesehatan
Adanya produk informasi penanggulangan krisis kesehatan. Adanya produk kebijakan/pedoman untuk penanggulangan krisis kesehatan.
2. Meningkatnya peran dan fungsi PPK Regional dan Sub Regional dalam penanggulangan krisis kesehatan melalui :
Adanya sarana, prasarana dan perbekalan kesehatan dalam penanggulangan krisis kesehatan di PPK Regional dan Sub Regional. Adanya tenaga pelatih dan tenaga terlatih untuk penanggulangan krisis kesehatan di PPK Regional dan Sub Regional.
Adanya fasilitas sistem informasi penanggulangan krisis kesehatan di PPK Regional dan Sub Regional.
Optimalisasi jejaring penanggulangan krisis kesehatan yang terpadu antara PPK Regional dan Sub Regional dengan anggota regional.
3. Meningkatnya peran dan fungsi PPK dalam penanggulangan krisis kesehatan.
KEMENTERIAN KESEH ATAN RI
PUSATPENANGGULANGAN KRISIS KESEH ATAN
mendukung penanggulangan krisis kesehatan.
Optimalisasi jej aring kerjasama Iintas program dan lintas sektor dalam penanggulangan krisis kesehatan.
Tersedianya sumber daya manusia yang memiliki kemampuan dalam bidang teknis fungsional dan manajemen penanggulangan krisis kesehatan di daerah rawan krisis kesehatan.
Tersedianya sarana dan prasarana di daerah rawan krisis kesehatan yang memadai dalam penanggulangan krisis kesehatan .
Tersedianya sistem penganggaran yang dapat memenuhi kebutuhan penanggulangan krisis kesehatan.
Tersedianya informasi penanggulangan krisis kesehatan yang cepat, tepat dan akurat.
Peningkatan peran serta masyarakat dalam penanggulangan krisis kesehatan.
C. STRUKTUR ORGANISASI
KEPALA PUSAT PENAGGULANGAN KRISIS
KESEHATAN
セq[サ@
BMセセ@
BABVI
PERAN PPKK DALAM UPAYA
PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN
Bencana masih menjadi risiko yang harus dihadapi oleh pemerintah dan masyarat Indonesia, karen a dampak setiap kejadian bencana dapat menyebabkan kerusakan infrastruktur, kerugian harta benda, kesakitan, pengungsian bahkan kematian. Upaya penanggulangan bencana sesuai undangundang No. 24 Tahun 2007 menjadi tanggung jawab pemerintah dan masyarakat. Meskipun kebijakan pemerintah dalam pengurangan risiko bencana difokuskan pada upaya sebelum terjadinya bencana, dengan strategi pada peningkatan upaya prabencana berupa pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan, upaya pertolongan melalui penanganan korban bencana harus dilakukan oleh pemerintah. Terkait dengan hal tersebut, UndangUndang Kesehatan No. 36 Tahun 2009 menegaskan bahwa masyarakat yang menjadi korban bencana memiliki hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan dan tidak boleh dibedabedakan berdasarkan suku bangsa, agama dan strata.
PUSAT PENANGGULANGAN KRISIS KESEH ATAN KEMENTERIAN KESEHATA N RI
• Email • Facebook • Tweeter • YM • Telepon • Fax • Call Center • SMS Gateway
ppkdepkes@yahoo.com facebook.com/ppkdepkes @ppkkemenkes
ppkdepkes
0215265043,0215210411,0215210420 0215271111,0215210395
081310000811/081212123119 081210000170
• Komunikasi radio bekerjasama dengan RAPI Frekwensi HF 11.415 MHZ Frekwensi 2m FHV 143.333 MHZ Frekwensi ITKP 143.000 MHZ
• Komunikasi radio berbasis internet (komunikasi gateway) 1. Server ppkkrapi.noip.org
Port : 10020
Room : DEPKES
Auto Reconnect di contreng
2. Server e1025rapi.noip.org
Port : 10024
Room Kemenkes
Auto Reconnect di contreng
• ZELLO WalkieTalkie Aplikasi
1. Download aplikasi Zello WalkieTalkie (Blackberry, Android, Iphone, PC, Laptop)
2. Membuat Account (Nama, Unit Kerja)
3. Add channel (KRISIS KESEHATAN)
4. Tekan PTI untuk berbicara
セセセ@
D. TUPOKSI
PPKKdipimpin oleh seorang kepala dan merupakan unsur pendukung pelaksanaan tugas Kementerian Kesehatan di bidang penanggulangan krisis kesehatan yangberada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Kesehatan melaluiSekretaris Jenderal. Tugas PPKK yaitu melaksanakan penyusunan kebijakan teknis dan pelaksanaan penanggulangan krisis kesehatanberdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan dan peraturanperundangundangan yang berlaku.
Dalam melaksanakan tugasnyaPPKK menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program di bidang penanggulangan krisis kesehatan;
b. pelaksanaan tugas di bidang penanggulangan krisis kesehatan;
c.
pemantauan, evaluasi, pelaporan dan penyajian informasi pelaksanaan tugas di bidang penanggulangan krisis kesehatan;d. koordinasi dan pelaksanaan pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan dalam penanggulangan krisis kesehatan;
e. koordinasi dan pelaksanaan tanggap darurat dan penanggulangan krisis kesehatan; dan
f. pelaksanaan administrasi Pusat.
セ@
• LakiIaki
PUSAl PENANGGULANGAN KRISIS KESEH AlAN
xQ;{
セセr@
BABII
SUMBER DAYA PUSAT PENANGGULANGAN
KRISIS KESEHATAN
A.
SUMBER DAYA MANUSIAJumlah pegawai di Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan sebanyak 66 orang, yang terdiri dari :
• Proporsi pegawai berdasarkan jenis kelamin adalah sebagai berikut:
Perempuan
• Proporsi pegawai berdasarkan status kepegawaian adalah sebagai berikut:
Honorer
PNS
o
10 20 30 40 50 60KEMENTERIAN KESEH Al AN RI
14. Kepmenkes No. 406/ Menkes/ SK/ IV/ 2008 tentang Pembentukan Pemuda Siaga Peduli Bencana (Dasipena).
15. Kepmenkes No. 459/ Menkes/ SKN/ 2008 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pelatihan Internasional Pengurangan Risiko Bencana. 16. Kepmenkes No. 1132/ M ENKES/ SKlXI/ 2009 tentang Penetapan
Kemampuan 100 Rumah Sakit dalam Penanggulangan Bencana dan Krisis Kesehatan .
B.
PEDOMAN1. Buku Saku Penilaian Cepat Masalah Kesehatan pada Kejadian Bencana (September 2005, tanda tangan Sekjen).
2. Pedoman Operasional Perahu Karet sebagai Sarana Evakuasi dan Pelayanan Kesehatan bagi Korban Bencana (29 Desember 2006, tanda tangan Kapus). 3. Pedoman Teknis Penanggulangan Krisis Kesehatan Akibat Bencana
(Februari 2007, tanda tangan Menkes).
4. Kurikulum Peningkatan Kapasitas Petugas Teknis Penanggulangan Bencana (April 2007, tanda tangan Kapus).
5. Pedoman Umum Penanggulangan Krisis Kesehatan Akibat Bencana Kimia (November 2007 , tanda tangan Menkes).
6. Pedoman Pos Informasi Penanggulangan Krisis Kesehatan Akibat Bencana (Juni 2008, tanda tangan Kapus) .
7. Pedoman Penyusunan Peta Jalur Evakuasi Bidang Kesehatan pada Bencana Gunung Api (Oktober 2008, tanda tangan Sekjen).
8. Pedoman Penyelenggaraan Geladi Penanggulangan Krisis Kesehatan (15 September tahun 2009, tanda tangan Menkes).
9. Pedoman Penyusunan Profll Penanggulangan Krisis Kesehatan Akibat Bencana untuk Kabupaten / Kota (tahun 2010).
10.Kurikulum Manajemen Penanggulangan Bencana bagi Mahasiswa Poltekes Kemenkes (tahun 2011).
11. Pedoman Penilaian Kerusakan , Kerugian dan Kebutuhan Bidang Kesehatan Pasca Bencana (tahun 2012) .
12. Pedoman Teknis Penanggulangan Krisis Kesehatan Bagi Kader Pemberdayaan (Tahun 2012).
c.
SISTEM INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN1. Media Informasi
• Website http://www.penanggulangankrisis.depkes.go.id
• SIPPK http://penanggulangankrisis.depkes.go.id/
PUSAT PENANGGULANGAN KRISIS KESEH AlAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Iェqセ@ • Proporsi pegawai berdasarkan tingkat pendidikanadalah sebagai berikut:
ケNセセ@
BABV
KEBIJAKAN PENANGGULANGAN
KRISIS KESEHATAN
A. PERATURAN/KEBIJAKAN
1. Kepmenkes No. 1361/Menkes/SKlXII/2001 tentang Pedoman Sistem Peringatan Dini pada Daerah Potensi Bencana.
2. Kepmenkes No.14/Menkes/SK/I/2002 tentang Pedoman Penanggulangan Masalah Kesehatan Akibat Kedaruratan Kompleks.
3. Kepmenkes No. 1786/Menkes/SKIXII/2005 tentang Pedoman Penanganan Masalah Kesehatan pada Bencana Gempa Bumi.
4. Kepmenkes No. 064/Menkes/SK/II/2006 tentang Pedoman Sistem Informasi Penanggulangan Krisis Akibat Bencana.
5. Kepmenkes No. 066/Menkes/SK/II/2006 tentang Pedoman Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan dalam Penanggulangan Bencana. 6. Kepmenkes No. 783/Menkes/SK/X/2006 tentang Regionalisasi Pusat
Bantuan Penanganan Krisis Kesehatan Akibat Bencana.
7. Kepmenkes No. 876/Menkes/SKlXI/2006 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Penanganan Krisis dan Masalah Kesehatan Lain.
8. Kepmenkes No. 145/Menkes/SK/I/2007tentang Pedoman Penanggulangan Bencana Bidang Kesehatan.
9. Kepmenkes No. 679/Menkes/SKNI/2007 tentang Organisasi Pusat Penanggulangan Krisis Kesheatan Regional.
10. Kepmenkes No. 1105/Menkes/SK/IXl2007 tentang Pedomanan Penanganan Medis Korban Massal Akibat Bencana Kimia.
11. Kepmenkes No. 1227/Menkes/SKIXI/2007 tentang Perubahan Atas Keputusan Menkes RI No. 679/Menkes/SKNI/2007 tentang Organisasi Pusat Penanggulangan Krisis Regional.
12. Kepmenkes No. 1228/Menkes/SKIXI/2007 tentang Perubahan Atas Keputusan Menkes RI No. 783/Menkes/SKlXI/2006 tentang Regionalisasi Pusat Bantuan Penanganan Krisis Kesehatan Akibat Bencana.
13. Kepmenkes No. 116/Menkes/SK/II/2008 tentang Tim Pembina Dewan Kesehatan Rakyat.
SMA
_ D3
_ 51
_ 52
• Jumlah pegawai berdasarkan Jenis Pendidikan, sebagai berikut:
PUSAT PENANGGULANGAN KRISIS KESEH AlAN KEMENTERIAN KESEH AlAN RI
Berbagai pelatihan/ workshop/seminar telah diikuti oleh staf PPKK, baik yang diselenggarakan di dalam negeri maupun luar negeri. Beberapa kegiatan diluar negeri yang pernah diikuti oleh staf PPKK antara lain:
1. Public Health Emergency Management and Preparedness, Bangkok, Thailand . 2. Live CBRNE Scene Training, Medicine Hat, Canada.
3. Community Health Education, Wako City, Jepang.
4. Nuclear Safety Seminar Basic Knowledge on Nuclear Radiation and Emergency Medicine for School Education, Ibaraki, Jepang.
5. Training
of
epidemiology injury prevention andcare, Khon Kaen, Thailand. 6. Public Health in Complex Emergency, Chiang Mai, Thailand .7. AUSMAT Team Leader, Darwin, Australia.
8. Preparedness and Emergency Response in Disaster Management, Osaka, Jepang.
9. Inter Agency Working Groups (lAWG) : Reproduction Health , Istambul, Turkey. 10. Asian Regional Forum (ARF) : Voluntary Demonstration
of
Response, Clark,Filipina.
11.
Seminar for Commonality Emergency Affair Disposal and Management from Developing Countries , Beijing, China.12. Food and Drug Security on Disaster, Bangkok,Thaiiand. 13. Emergency Services on Disaster, New Delhi , India. 14. Management
of
Death Body Mass, Bangkok, Thailand. 15. Health as a Bridgeof
Peace, Kathmandu , Nepal.16. Disaster Medicine on Emergency Preparedness and Disaster Response, Manila, Filipina .
17. Emergency Response and Relief Training, Beijing, China.
18. Regional Asia-Pacinc Meeting on Infant and Young Child Feeding in Emergencies , Manila, Filipina.
B. SARANA DAN PRASARANA PPKK
Untuk menunjang Kesiapsiagaan dan tanggap darurat pada pada saat bencana Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan memiliki saranaprasana sebagai berikut :
1. RS lapangan
Untuk mendukung pelayanan kesehatan di daerah bencana apabila terdapat gangguan pelaksanaan pelayanan kesehatan institusi setempat. Standar Rumah Sakit Lapangan mengacu pada RS tipe D.
PUSAT PENANGGULANGAN KRISIS KESEH ATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI
REKAPITULASI TENAGA KESEHATAN TERLATIH 2. Alat Transportasi
TAHUN 2010-2012 Alat transportasi untuk mendukung upaya penanggulangan bencana yang
dimiliki oleh PPKK adalah mobil operasional four wheel drive, kendaraan roda 2, mobil ambulance four wheel drive, motor Unit Reaksi Cepat (URC) perahu karet, dll.
3. Alat Komunikasi
Dalam situasi bencana, untuk mendukung alat komunikasi modern yang ada, PPKK juga menyiapkan Radio all band, Rig dan Handy Talky (HT) yang bisa menjangkau seluruh wilayah Indonesia, Radio Komunikasi Mobile (Back Pack), dan HP Satelit.
4. Sarana Penunjang
Sarana penunjang pelayanan RS lapangan juga disiapkan seperti Air conditioner (AC), genset, veltbed, kitchenset, Water purifier, dll.
セセセ@
JUMLAH 199
Jumlah kabupaten/ kota yang sudah terlatih 200 kabupaten/ kota 4 I Jawa Tengah
9 I Sulawesi Selatan
PUSAT PENANGGULANGAN KRISIS KESEH ATAN
a,Q(;,
WNセセ@
BABIII
SUMBER
DAYA
PPK REGIONAL
DAN SUB REGIONAL
Kementerian Kesehatan membentuk 9 PPK Regional dan 2 PPK Sub Regional yang bertujuan untuk mendekatkan dan mempercepat dukungan bantuan kesehatan secara terkoordinasi pada kejadian bencana dan krisis kesehatan.
7. I Peningkatan Kapasitas Petugas Teknis Dalam Keterampilan Pengolahan data dan Informasi
KEMENTERIAN KESEH ATAN RI
Pemeliharaan radio komunikasi 7.
8. Simulasi
C. Materi Penunjang
1. Membangun Komitmen belajar 1
2. Rencana tindak Lanjut 2
A. Materi Dasar
1. Kebijakan dan Strategi Nasional dalam 2
Penanganan Krisis Kesehatan akibat Bencana
2. Sistem Informasi kesehatan 2
B. Materi Inti
1. Statistik Kesehatan dan metodologi 6 Penelitian
2. Surveilans Bencana 6
3. Sistem Peringatan Dini 4
4. sistem Informasi Penanggulangan 18 Krisis Akibat Bencana
5. Teknologi Internet 6
C. Materi Penunjang
1. SPSSlWindows 8
PUSAT PENANGGULANGAN KRISIS KESEH ATAN
Teknis dalam dalam Penanganan Krisis Kesehatan
Keterampilan akibat Bencana
Operasional 2. Kedaruratan Kesehatan
Rumah sakit
Lapangan B. Materi Inti
1. Persia pan SDM untuk bekerja di daerah bencana
2. Persia pan pendirian RS lapangan/ survey lapangan
3. Manajemen Sumber Daya RS Lapangan 4. Pendirian RS Lapangan
5. Sistem Pelayanan Kesehatan di RS lapangan
6. Sarana Penjang RS Lapangan 7. Pengelola RS Lapangan
8. Manajemen Pergudangan
C. Materi Penunjang 1. Team Building
2. Rencana tindak Lanjut
6. 1 Peningkatan A. Materi Dasar
kapasitas Petugas 1. Kebijakan dan Strategi Nasional dalam
I
Teknis dalam Penanganan Krisis Kesehatan akibatKeterampilan Bencana
Penggunaan Radio 2. Pedoman sistem Informaasi
Komunikasi Penanggulangan Krisis Akibat Bencana 3. Peraturan Perundangundangan nidang komunikasi Radio B. Materi Inti 1. Peran Komunikasi Radio dalam tugas penanggulangan bencana di lintas sektor
2. Komunikasi radio antar penduduk, fungsi dan perannya dalam
Penanggulangan kr isis akibat bencana 3. Pengenalan dan perakitan peralatan
I
radio komunikasi 4. Jaring komunikasi radio 5. Prosedur tetap radio
6. Penyampaian berita melalui radio komunikasi
KEMENTERIAN KESEHATA N RI
A. SUMBER DAYA MANUSIA
Oi setiap PPK Regional dan Sub. Regional memiliki sumber daya manusia terlatih yang terdiri dari : Ookter Spesialis Ookter Umum
"
Perawat Pengelola Obat•
SanitarianSurvelians
011
Oalam pelaksanaan tugas seharihari. setiap PPK Regional/Sub Regional dibentuk Sekretariat.
JJ. Bunga Lau No. 17, Medan Selayang
Telp. 061 83694320 Daulae
I
Fax. 061 83694320email : salimpadang@gmaiJ.com
2. I Sumatera 1Badaruddin
I
JI. Akses Bandara SHI
08127842414Selatan Mahmud Badaruddin II
Palembang Sumatera Selatan Telp.0711385052 email :
3. I DKI Jakarta I 1. lis Hismawati 1 JJ. Percetakan Negara No. 23 08128485938
2. Hasan Jakarta Pusat 08161138116
Telp. 021 34833716 Fax. 02134833716 email: gadardinkes2013@
gmail.com
4. Jawa 11. Febiantoro
I
JJ. Tambak Aji 2 No.1 081225202157 Tengah 2. Harris Kurni Desa Tambak aji Kecamatan 081225257735
-PUSAT PENANGGULANGAN KRISIS KESEH AlAN KEMENlERIAN KESEH ATAN RI
MMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM MMセセセセ@
Jjg.,
r
·-5. Jawa Timur 6. Bali 7. Kalimantan Selatan 8. Sulawesi Selatan 9. Sulawesi Utara 10. Sumatera Barat
I
....
.
" ,
. . .J<aAtor.
Person
1. Sylvia JI. A. Yani 118, Surabaya 2. Gito Hartono Telp.0318273309
Fax. 0318273309 email: ppkregjatim@
yahoo.com
1. dr. I Wayan JI. Dewi Saraswati Kelurahan Ekawijaya Seminyak, Kecamatan Kuta Bali Telp .03618747039
I
Fa email: ppk.bali@gmail. x. 0361234922 com1. Sahibul Komplek ASABRI
JI. Tegal Arum Rt. 35 Rw.07 Kelurahan Syamsudin Noor, Kecamatan Landasan Ulin, Banjar Baru Telp.05113852575 Fa x.05113359735 email: ppkregkalsel@ yahoo.com
1. H. Muhamma Komplek Dinas Kesehatan dong,SKM., JI. Perintis Kemerdekaan M.Kes Km 11. Tamalanrea Makassar 2. Lukman
Telp.-Fax. 0411585400 email : ーーォイ・セュ。ォ。ウウ。イ`@
yahoo. com
1. dr. Christ JI. Desa Kolongan Kecamatan 2. Jonas Mapanget Kota Manado
Sumampouw Telp.0431811086 Fax. 0431811082
I
email : christofolririmasse@ yahoo. com1. dr. Van Rafiq JI. Raya Ulu Gadut, Padang Telp.0751 28025 Fax. 0751 28025
I
email: sie.bencana@ yahoo .com "-
...
--.
Nセ
J
ャセiDセgヲaイaゥゥゥ
} M
Gセ Naエエjャl@
IWAIUUセ
.
LN セセ
3. 08123038344 I 0819398678688 I 082339241010 0813·48567877 081343559459 082348428641 085298244089 082348428641 08126701046 I II
4. I I I Peningkatan kapasitas Petugas Teknis Dalam Penilaian Kebutuhan Cepat Kesehatan Peningkatan Kapasitas Petugas Teknis Dalam Keterampilan Operasional Perahu Karet A. Materi Dasar1. Kebijakan dan Strategi Nasional dalam 2 Penanganan Krisis Kesehatan akibat Bencana
2 ",bi"k" d" S'''''g;
pada Bencana""'h""
f
B. Materi Inti
1. Standar Minimal Pelayanan Kesehatan 2 2. Masalah Kesehatan yang timbul dari 4
berbagai jenis bencana
8 3. LangkahIangkah upaya kesehatan
pada kejadian bencana
2 4. Tata Laksana RHA
5. Tekn is Pengumpulan, pengolahan data 16 penyajian data/ informasi kesehatan
pada bencana
6. Teknik penyusunan rekomendasi hasil 4 RHA
l -
.-C. Materi Penunjang
1. Membangun Komitmen Belajar 2. Rencana tindak Lanjut
A. Materi Dasar
1. Kebijakan dan Strategi Nasional dalam Penanganan Krisis Kesehatan akibat Bencana
2. Pengertian SAR
B. Materi Inti
1. Per siapan Pengoperasian Perahu Karet
2. Pemeliharaan Perahu Karet beserta perlengkapannya
3. Teknik pertolongan korban di Perairan 4. Penanganan gangguan kesehatan di perairan 2 2 2 2 11 9 19 4
C. Materi Penunjang
I
1. Membangun Komitmen Belajar 2
2. Rencana tindak Lanjut 1
I
I
5.
I
Peningkatan ' A . Materi DasarI
- -- -
PUS AT PENANGGULANGAN KRISIS KESEH AlAN KEMENlERIAN KESEHAlA N RI2. I Peningkatan Kapasitas Petugas Teknis Dalam Penyusunan Rencana Kontinjensi REproduksi dan Pengarusutamakan Gender
11. Dasardasar Perencanaan PKMKL (SDM Kesehatan, SKD, analisis Resiko, REncana kontinjensi
12. Kemitraan
13. manajemen sistem Informasi dan Komunikasi Oublik
14. Manajemen Bencana BErbasis masyarakat
15. Incident Command System
16. Praktek Kelas (Table Top Exercise)
C. Materi Penunjang
1. Membangun Komitmen Belajar
2. Rencana tindak Lanjut
A . Materi Dasar
1. Kebijakan dan Strategi Nasional dalam I
Penanganan Krisis Kesehatan akibat Bencana
2. Overview Manajemen
Penanggulangan Bencana (Bakornas)
3. Teknik Komunikasi
B. Materi Inti
1. Pengantar Rencana kontijensi
2. Pengertian dan Unsurunsur dalam penilaian Resiko Bencana
3. Teknik Komunikasi
4. Pengembanagn skenario
5. Tujuan dan Kebijakan Operasional dalam Penyusunan Rencana kontinjensi
6. Standar Pelayanan Kesehatan dalam Penanggulangan Krisis Kesehatan Akibat Bencana
7. Analisis Kegiatan dan Kebutuhan Sumber Daya
8. Rincian Rencana Kontinjensi 9. Penyusunan dan Tindak Lanjut
C. Materi Penunjang
1. Membangun Komitmen Belajar
2. Rencana tindak Lanjut
5 3 3 2 2 8 2 2 2 3 2 4 2 5 4 2 2 5 7 3 1 1
12. I Papua 1. Paminto Widodo JI. Raya Abepura Kotaraja Jayapura Telp. 0967586093 Fax. 0967586093 email: papuacrisis@ yahoo.com 081344509118
..
Berbagai pelatihan/workshop/seminar telah diikuti oleh PPK Regional/Sub Regional , baik yang diselenggarakan di dalam negeri maupun luar negeri. Beberapa kegiatan diluar negeri yang pernah diikuti oleh PPK Regional/Sub Regional antara lain :
1. Regional Jawa Timur: Preparedness and Emergency Response in Disaster Management, Osaka, Jepang.
2. Regional Sulawesi Selatan: Preparedness and Emergency Response in Disaster Management, Osaka, Jepang.
3. Regional Jawa Tengah: Preparedness and Emergency Response in Disaster Management, Osaka, Jepang.
4. Regional Bali: Public Health in Complex Emergency, Chiang Mai, Thailand. 5. Regional Sulawesi Utara: Health as A Bridge of Peace, Kathmandu Nepal. 6. Regional Medan dan Papua: Public Health Emergency Management and
Preparedness, Bangkok, Thailand.
B.
SARAN ADAN PRASARANA
Untuk menunjang tugas operasional, di setiap PPK Regional dan Sub. Regional dilengkapi dengan alat sarana dan prasarana yang terdiri dari :
1. RS. Lapangan.
2. Gedung kantor, gudang dan gedung transit.
PUSAT PENANGGULANGAN KRISIS KESEH AlAN K EMENTERIAN KESEH ATAN Rl
3. Alat Transportasi • Mobil Ambulance • Mobiloperasional • Mobil Klinik
• Perahu Karet dan Motor tempel • Motor URC
4. Alat Komunikasi dan pengolah data • Rig Antena dan Receiver • Handy Talky
• Radio Komunikasi Mobile (Back Pack) • Laptop
• Computer • Printer
5. Sarana Penunjang: • Veltbed • Tandu lipat • Personal kits • Alat rumah tangga • Kitchen set • Generator • Mist blower • Fogging machine • Sprayer pump
セセセ@
I ,
:NQx
セセセ@
BABIV
JENIS PENINGKATAN KAPASITAS
SUMBER DAYA MANUSIA
Dalam upaya meningkatkan kesiapsiagaan petugas kesehatan PPKK telah mengembangkan kegiatan peningkatan kapasitas pada bidangpenanggulangan krisis kesehatan.
MG@ セM
.
- ,...
Mセ@ "'..
セ i
! セN@ LMセセGM ..セセセ@
.
... セ
セ@
1. I Manajemen d。セ。@
Penanggulangan Konsepsi Dasar Manajemen Bencana 2
Bencana Bidang Isu Internasional Penanganan Bencana 1
Kesehatan Kebijakan dan Strategi Nasional dalam 2
Penanganan Krisis Kesehatan akibat Bencana
4. Pedoman Penanganan Bencana Bidang 2
Kesehatan
B. Materi Inti
1. Penilaian Cepat Kesehatan 3 2. Manajemen Penanganan korban 3
massal
3. Manajemen Penanganan Penyakit 3
Menular
4. Manajemen Penanganan air Bersih dan I 3
Sanitasi
5. Surveilans 2
6. Manajemen Pengelolaan Obat, Bahan 4
Habis Pakai dan Alat Kesehatan
7. Peran Sarana Pelayanan Kesehatan 2
Dasar
8. Manajemen Penanganan Masalah Gizi 2
Darurat
9. Manajemen Penanganan Kesehatan 3
Jiwa
PUSAT PENANGGULANGAN KRISIS KESEH AlAN K EMENTERIAN KESEH ATAN Rl
3. Alat Transportasi • Mobil Ambulance • Mobiloperasional • Mobil Klinik
• Perahu Karet dan Motor tempel • Motor URC
4. Alat Komunikasi dan pengolah data • Rig Antena dan Receiver • Handy Talky
• Radio Komunikasi Mobile (Back Pack) • Laptop
• Computer • Printer
5. Sarana Penunjang: • Veltbed • Tandu lipat • Personal kits • Alat rumah tangga • Kitchen set • Generator • Mist blower • Fogging machine • Sprayer pump
セセセ@
I ,
:NQx
セセセ@
BABIV
JENIS PENINGKATAN KAPASITAS
SUMBER DAYA MANUSIA
Dalam upaya meningkatkan kesiapsiagaan petugas kesehatan PPKK telah mengembangkan kegiatan peningkatan kapasitas pada bidangpenanggulangan krisis kesehatan.
MG@ セM
.
- ,...
Mセ@ "'..
セ i
! セN@ LMセセGM ..セセセ@
.
... セ
セ@
1. I Manajemen d。セ。@
Penanggulangan Konsepsi Dasar Manajemen Bencana 2
Bencana Bidang Isu Internasional Penanganan Bencana 1
Kesehatan Kebijakan dan Strategi Nasional dalam 2
Penanganan Krisis Kesehatan akibat Bencana
4. Pedoman Penanganan Bencana Bidang 2
Kesehatan
B. Materi Inti
1. Penilaian Cepat Kesehatan 3 2. Manajemen Penanganan korban 3
massal
3. Manajemen Penanganan Penyakit 3
Menular
4. Manajemen Penanganan air Bersih dan I 3
Sanitasi
5. Surveilans 2
6. Manajemen Pengelolaan Obat, Bahan 4
Habis Pakai dan Alat Kesehatan
7. Peran Sarana Pelayanan Kesehatan 2
Dasar
8. Manajemen Penanganan Masalah Gizi 2
Darurat
9. Manajemen Penanganan Kesehatan 3
Jiwa
- -- -
PUS AT PENANGGULANGAN KRISIS KESEH AlAN KEMENlERIAN KESEHAlA N RI2. I Peningkatan Kapasitas Petugas Teknis Dalam Penyusunan Rencana Kontinjensi REproduksi dan Pengarusutamakan Gender
11. Dasardasar Perencanaan PKMKL (SDM Kesehatan, SKD, analisis Resiko, REncana kontinjensi
12. Kemitraan
13. manajemen sistem Informasi dan Komunikasi Oublik
14. Manajemen Bencana BErbasis masyarakat
15. Incident Command System
16. Praktek Kelas (Table Top Exercise)
C. Materi Penunjang
1. Membangun Komitmen Belajar
2. Rencana tindak Lanjut
A . Materi Dasar
1. Kebijakan dan Strategi Nasional dalam I
Penanganan Krisis Kesehatan akibat Bencana
2. Overview Manajemen
Penanggulangan Bencana (Bakornas)
3. Teknik Komunikasi
B. Materi Inti
1. Pengantar Rencana kontijensi
2. Pengertian dan Unsurunsur dalam penilaian Resiko Bencana
3. Teknik Komunikasi
4. Pengembanagn skenario
5. Tujuan dan Kebijakan Operasional dalam Penyusunan Rencana kontinjensi
6. Standar Pelayanan Kesehatan dalam Penanggulangan Krisis Kesehatan Akibat Bencana
7. Analisis Kegiatan dan Kebutuhan Sumber Daya
8. Rincian Rencana Kontinjensi 9. Penyusunan dan Tindak Lanjut
C. Materi Penunjang
1. Membangun Komitmen Belajar
2. Rencana tindak Lanjut
5 3 3 2 2 8 2 2 2 3 2 4 2 5 4 2 2 5 7 3 1 1
12. I Papua 1. Paminto Widodo JI. Raya Abepura Kotaraja Jayapura Telp. 0967586093 Fax. 0967586093 email: papuacrisis@ yahoo.com 081344509118
..
Berbagai pelatihan/workshop/seminar telah diikuti oleh PPK Regional/Sub Regional , baik yang diselenggarakan di dalam negeri maupun luar negeri. Beberapa kegiatan diluar negeri yang pernah diikuti oleh PPK Regional/Sub Regional antara lain :
1. Regional Jawa Timur: Preparedness and Emergency Response in Disaster Management, Osaka, Jepang.
2. Regional Sulawesi Selatan: Preparedness and Emergency Response in Disaster Management, Osaka, Jepang.
3. Regional Jawa Tengah: Preparedness and Emergency Response in Disaster Management, Osaka, Jepang.
4. Regional Bali: Public Health in Complex Emergency, Chiang Mai, Thailand. 5. Regional Sulawesi Utara: Health as A Bridge of Peace, Kathmandu Nepal. 6. Regional Medan dan Papua: Public Health Emergency Management and
Preparedness, Bangkok, Thailand.
B.
SARAN ADAN PRASARANA
Untuk menunjang tugas operasional, di setiap PPK Regional dan Sub. Regional dilengkapi dengan alat sarana dan prasarana yang terdiri dari :
1. RS. Lapangan.
2. Gedung kantor, gudang dan gedung transit.
-PUSAT PENANGGULANGAN KRISIS KESEH AlAN KEMENlERIAN KESEH ATAN RI
MMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM MMセセセセ@
Jjg.,
r
·-5. Jawa Timur 6. Bali 7. Kalimantan Selatan 8. Sulawesi Selatan 9. Sulawesi Utara 10. Sumatera Barat
I
....
.
" ,
. . .J<aAtor.
Person
1. Sylvia JI. A. Yani 118, Surabaya 2. Gito Hartono Telp.0318273309
Fax. 0318273309 email: ppkregjatim@
yahoo.com
1. dr. I Wayan JI. Dewi Saraswati Kelurahan Ekawijaya Seminyak, Kecamatan Kuta Bali Telp .03618747039
I
Fa email: ppk.bali@gmail. x. 0361234922 com1. Sahibul Komplek ASABRI
JI. Tegal Arum Rt. 35 Rw.07 Kelurahan Syamsudin Noor, Kecamatan Landasan Ulin, Banjar Baru Telp.05113852575 Fa x.05113359735 email: ppkregkalsel@ yahoo.com
1. H. Muhamma Komplek Dinas Kesehatan dong,SKM., JI. Perintis Kemerdekaan M.Kes Km 11. Tamalanrea Makassar 2. Lukman
Telp.-Fax. 0411585400 email : ーーォイ・セュ。ォ。ウウ。イ`@
yahoo. com
1. dr. Christ JI. Desa Kolongan Kecamatan 2. Jonas Mapanget Kota Manado
Sumampouw Telp.0431811086 Fax. 0431811082
I
email : christofolririmasse@ yahoo. com1. dr. Van Rafiq JI. Raya Ulu Gadut, Padang Telp.0751 28025 Fax. 0751 28025
I
email: sie.bencana@ yahoo .com "-
...
--.
Nセ
J
ャセiDセgヲaイaゥゥゥ
} M
Gセ Naエエjャl@
IWAIUUセ
.
LN セセ
3. 08123038344 I 0819398678688 I 082339241010 0813·48567877 081343559459 082348428641 085298244089 082348428641 08126701046 I II
4. I I I Peningkatan kapasitas Petugas Teknis Dalam Penilaian Kebutuhan Cepat Kesehatan Peningkatan Kapasitas Petugas Teknis Dalam Keterampilan Operasional Perahu Karet A. Materi Dasar1. Kebijakan dan Strategi Nasional dalam 2 Penanganan Krisis Kesehatan akibat Bencana
2 ",bi"k" d" S'''''g;
pada Bencana""'h""
f
B. Materi Inti
1. Standar Minimal Pelayanan Kesehatan 2 2. Masalah Kesehatan yang timbul dari 4
berbagai jenis bencana
8 3. LangkahIangkah upaya kesehatan
pada kejadian bencana
2 4. Tata Laksana RHA
5. Tekn is Pengumpulan, pengolahan data 16 penyajian data/ informasi kesehatan
pada bencana
6. Teknik penyusunan rekomendasi hasil 4 RHA
l -
.-C. Materi Penunjang
1. Membangun Komitmen Belajar 2. Rencana tindak Lanjut
A. Materi Dasar
1. Kebijakan dan Strategi Nasional dalam Penanganan Krisis Kesehatan akibat Bencana
2. Pengertian SAR
B. Materi Inti
1. Per siapan Pengoperasian Perahu Karet
2. Pemeliharaan Perahu Karet beserta perlengkapannya
3. Teknik pertolongan korban di Perairan 4. Penanganan gangguan kesehatan di perairan 2 2 2 2 11 9 19 4
C. Materi Penunjang
I
1. Membangun Komitmen Belajar 2
2. Rencana tindak Lanjut 1
I
I
5.
I
Peningkatan ' A . Materi DasarI
PUSAT PENANGGULANGAN KRISIS KESEH ATAN
Teknis dalam dalam Penanganan Krisis Kesehatan
Keterampilan akibat Bencana
Operasional 2. Kedaruratan Kesehatan
Rumah sakit
Lapangan B. Materi Inti
1. Persia pan SDM untuk bekerja di daerah bencana
2. Persia pan pendirian RS lapangan/ survey lapangan
3. Manajemen Sumber Daya RS Lapangan 4. Pendirian RS Lapangan
5. Sistem Pelayanan Kesehatan di RS lapangan
6. Sarana Penjang RS Lapangan 7. Pengelola RS Lapangan
8. Manajemen Pergudangan
C. Materi Penunjang 1. Team Building
2. Rencana tindak Lanjut
6. 1 Peningkatan A. Materi Dasar
kapasitas Petugas 1. Kebijakan dan Strategi Nasional dalam
I
Teknis dalam Penanganan Krisis Kesehatan akibatKeterampilan Bencana
Penggunaan Radio 2. Pedoman sistem Informaasi
Komunikasi Penanggulangan Krisis Akibat Bencana 3. Peraturan Perundangundangan nidang komunikasi Radio B. Materi Inti 1. Peran Komunikasi Radio dalam tugas penanggulangan bencana di lintas sektor
2. Komunikasi radio antar penduduk, fungsi dan perannya dalam
Penanggulangan kr isis akibat bencana 3. Pengenalan dan perakitan peralatan
I
radio komunikasi 4. Jaring komunikasi radio 5. Prosedur tetap radio
6. Penyampaian berita melalui radio komunikasi
KEMENTERIAN KESEHATA N RI
A. SUMBER DAYA MANUSIA
Oi setiap PPK Regional dan Sub. Regional memiliki sumber daya manusia terlatih yang terdiri dari : Ookter Spesialis Ookter Umum
"
Perawat Pengelola Obat•
SanitarianSurvelians
011
Oalam pelaksanaan tugas seharihari. setiap PPK Regional/Sub Regional dibentuk Sekretariat.
JJ. Bunga Lau No. 17, Medan Selayang
Telp. 061 83694320 Daulae
I
Fax. 061 83694320email : salimpadang@gmaiJ.com
2. I Sumatera 1Badaruddin
I
JI. Akses Bandara SHI
08127842414Selatan Mahmud Badaruddin II
Palembang Sumatera Selatan Telp.0711385052 email :
3. I DKI Jakarta I 1. lis Hismawati 1 JJ. Percetakan Negara No. 23 08128485938
2. Hasan Jakarta Pusat 08161138116
Telp. 021 34833716 Fax. 02134833716 email: gadardinkes2013@
gmail.com
4. Jawa 11. Febiantoro
I
JJ. Tambak Aji 2 No.1 081225202157 Tengah 2. Harris Kurni Desa Tambak aji Kecamatan 081225257735PUSAT PENANGGULANGAN KRISIS KESEH ATAN
a,Q(;,
WNセセ@
BABIII
SUMBER
DAYA
PPK REGIONAL
DAN SUB REGIONAL
Kementerian Kesehatan membentuk 9 PPK Regional dan 2 PPK Sub Regional yang bertujuan untuk mendekatkan dan mempercepat dukungan bantuan kesehatan secara terkoordinasi pada kejadian bencana dan krisis kesehatan.
7. I Peningkatan Kapasitas Petugas Teknis Dalam Keterampilan Pengolahan data dan Informasi
KEMENTERIAN KESEH ATAN RI
Pemeliharaan radio komunikasi 7.
8. Simulasi
C. Materi Penunjang
1. Membangun Komitmen belajar 1
2. Rencana tindak Lanjut 2
A. Materi Dasar
1. Kebijakan dan Strategi Nasional dalam 2
Penanganan Krisis Kesehatan akibat Bencana
2. Sistem Informasi kesehatan 2
B. Materi Inti
1. Statistik Kesehatan dan metodologi 6 Penelitian
2. Surveilans Bencana 6
3. Sistem Peringatan Dini 4
4. sistem Informasi Penanggulangan 18 Krisis Akibat Bencana
5. Teknologi Internet 6
C. Materi Penunjang
1. SPSSlWindows 8
PUSAT PENANGGULANGAN KRISIS KESEH ATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI
REKAPITULASI TENAGA KESEHATAN TERLATIH 2. Alat Transportasi
TAHUN 2010-2012 Alat transportasi untuk mendukung upaya penanggulangan bencana yang
dimiliki oleh PPKK adalah mobil operasional four wheel drive, kendaraan roda 2, mobil ambulance four wheel drive, motor Unit Reaksi Cepat (URC) perahu karet, dll.
3. Alat Komunikasi
Dalam situasi bencana, untuk mendukung alat komunikasi modern yang ada, PPKK juga menyiapkan Radio all band, Rig dan Handy Talky (HT) yang bisa menjangkau seluruh wilayah Indonesia, Radio Komunikasi Mobile (Back Pack), dan HP Satelit.
4. Sarana Penunjang
Sarana penunjang pelayanan RS lapangan juga disiapkan seperti Air conditioner (AC), genset, veltbed, kitchenset, Water purifier, dll.
セセセ@
JUMLAH 199
Jumlah kabupaten/ kota yang sudah terlatih 200 kabupaten/ kota 4 I Jawa Tengah
9 I Sulawesi Selatan
PUSAT PENANGGULANGAN KRISIS KESEH AlAN KEMENTERIAN KESEH AlAN RI
Berbagai pelatihan/ workshop/seminar telah diikuti oleh staf PPKK, baik yang diselenggarakan di dalam negeri maupun luar negeri. Beberapa kegiatan diluar negeri yang pernah diikuti oleh staf PPKK antara lain:
1. Public Health Emergency Management and Preparedness, Bangkok, Thailand . 2. Live CBRNE Scene Training, Medicine Hat, Canada.
3. Community Health Education, Wako City, Jepang.
4. Nuclear Safety Seminar Basic Knowledge on Nuclear Radiation and Emergency Medicine for School Education, Ibaraki, Jepang.
5. Training
of
epidemiology injury prevention andcare, Khon Kaen, Thailand. 6. Public Health in Complex Emergency, Chiang Mai, Thailand .7. AUSMAT Team Leader, Darwin, Australia.
8. Preparedness and Emergency Response in Disaster Management, Osaka, Jepang.
9. Inter Agency Working Groups (lAWG) : Reproduction Health , Istambul, Turkey. 10. Asian Regional Forum (ARF) : Voluntary Demonstration
of
Response, Clark,Filipina.
11.
Seminar for Commonality Emergency Affair Disposal and Management from Developing Countries , Beijing, China.12. Food and Drug Security on Disaster, Bangkok,Thaiiand. 13. Emergency Services on Disaster, New Delhi , India. 14. Management
of
Death Body Mass, Bangkok, Thailand. 15. Health as a Bridgeof
Peace, Kathmandu , Nepal.16. Disaster Medicine on Emergency Preparedness and Disaster Response, Manila, Filipina .
17. Emergency Response and Relief Training, Beijing, China.
18. Regional Asia-Pacinc Meeting on Infant and Young Child Feeding in Emergencies , Manila, Filipina.
B. SARANA DAN PRASARANA PPKK
Untuk menunjang Kesiapsiagaan dan tanggap darurat pada pada saat bencana Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan memiliki saranaprasana sebagai berikut :
1. RS lapangan
Untuk mendukung pelayanan kesehatan di daerah bencana apabila terdapat gangguan pelaksanaan pelayanan kesehatan institusi setempat. Standar Rumah Sakit Lapangan mengacu pada RS tipe D.
PUSAT PENANGGULANGAN KRISIS KESEH AlAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Iェqセ@ • Proporsi pegawai berdasarkan tingkat pendidikanadalah sebagai berikut:
ケNセセ@
BABV
KEBIJAKAN PENANGGULANGAN
KRISIS KESEHATAN
A. PERATURAN/KEBIJAKAN
1. Kepmenkes No. 1361/Menkes/SKlXII/2001 tentang Pedoman Sistem Peringatan Dini pada Daerah Potensi Bencana.
2. Kepmenkes No.14/Menkes/SK/I/2002 tentang Pedoman Penanggulangan Masalah Kesehatan Akibat Kedaruratan Kompleks.
3. Kepmenkes No. 1786/Menkes/SKIXII/2005 tentang Pedoman Penanganan Masalah Kesehatan pada Bencana Gempa Bumi.
4. Kepmenkes No. 064/Menkes/SK/II/2006 tentang Pedoman Sistem Informasi Penanggulangan Krisis Akibat Bencana.
5. Kepmenkes No. 066/Menkes/SK/II/2006 tentang Pedoman Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan dalam Penanggulangan Bencana. 6. Kepmenkes No. 783/Menkes/SK/X/2006 tentang Regionalisasi Pusat
Bantuan Penanganan Krisis Kesehatan Akibat Bencana.
7. Kepmenkes No. 876/Menkes/SKlXI/2006 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Penanganan Krisis dan Masalah Kesehatan Lain.
8. Kepmenkes No. 145/Menkes/SK/I/2007tentang Pedoman Penanggulangan Bencana Bidang Kesehatan.
9. Kepmenkes No. 679/Menkes/SKNI/2007 tentang Organisasi Pusat Penanggulangan Krisis Kesheatan Regional.
10. Kepmenkes No. 1105/Menkes/SK/IXl2007 tentang Pedomanan Penanganan Medis Korban Massal Akibat Bencana Kimia.
11. Kepmenkes No. 1227/Menkes/SKIXI/2007 tentang Perubahan Atas Keputusan Menkes RI No. 679/Menkes/SKNI/2007 tentang Organisasi Pusat Penanggulangan Krisis Regional.
12. Kepmenkes No. 1228/Menkes/SKIXI/2007 tentang Perubahan Atas Keputusan Menkes RI No. 783/Menkes/SKlXI/2006 tentang Regionalisasi Pusat Bantuan Penanganan Krisis Kesehatan Akibat Bencana.
13. Kepmenkes No. 116/Menkes/SK/II/2008 tentang Tim Pembina Dewan Kesehatan Rakyat.
SMA
_ D3
_ 51
_ 52
• Jumlah pegawai berdasarkan Jenis Pendidikan, sebagai berikut:
• LakiIaki
PUSAl PENANGGULANGAN KRISIS KESEH AlAN
xQ;{
セセr@
BABII
SUMBER DAYA PUSAT PENANGGULANGAN
KRISIS KESEHATAN
A.
SUMBER DAYA MANUSIAJumlah pegawai di Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan sebanyak 66 orang, yang terdiri dari :
• Proporsi pegawai berdasarkan jenis kelamin adalah sebagai berikut:
Perempuan
• Proporsi pegawai berdasarkan status kepegawaian adalah sebagai berikut:
Honorer
PNS
o
10 20 30 40 50 60KEMENTERIAN KESEH Al AN RI
14. Kepmenkes No. 406/ Menkes/ SK/ IV/ 2008 tentang Pembentukan Pemuda Siaga Peduli Bencana (Dasipena).
15. Kepmenkes No. 459/ Menkes/ SKN/ 2008 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pelatihan Internasional Pengurangan Risiko Bencana. 16. Kepmenkes No. 1132/ M ENKES/ SKlXI/ 2009 tentang Penetapan
Kemampuan 100 Rumah Sakit dalam Penanggulangan Bencana dan Krisis Kesehatan .
B.
PEDOMAN1. Buku Saku Penilaian Cepat Masalah Kesehatan pada Kejadian Bencana (September 2005, tanda tangan Sekjen).
2. Pedoman Operasional Perahu Karet sebagai Sarana Evakuasi dan Pelayanan Kesehatan bagi Korban Bencana (29 Desember 2006, tanda tangan Kapus). 3. Pedoman Teknis Penanggulangan Krisis Kesehatan Akibat Bencana
(Februari 2007, tanda tangan Menkes).
4. Kurikulum Peningkatan Kapasitas Petugas Teknis Penanggulangan Bencana (April 2007, tanda tangan Kapus).
5. Pedoman Umum Penanggulangan Krisis Kesehatan Akibat Bencana Kimia (November 2007 , tanda tangan Menkes).
6. Pedoman Pos Informasi Penanggulangan Krisis Kesehatan Akibat Bencana (Juni 2008, tanda tangan Kapus) .
7. Pedoman Penyusunan Peta Jalur Evakuasi Bidang Kesehatan pada Bencana Gunung Api (Oktober 2008, tanda tangan Sekjen).
8. Pedoman Penyelenggaraan Geladi Penanggulangan Krisis Kesehatan (15 September tahun 2009, tanda tangan Menkes).
9. Pedoman Penyusunan Profll Penanggulangan Krisis Kesehatan Akibat Bencana untuk Kabupaten / Kota (tahun 2010).
10.Kurikulum Manajemen Penanggulangan Bencana bagi Mahasiswa Poltekes Kemenkes (tahun 2011).
11. Pedoman Penilaian Kerusakan , Kerugian dan Kebutuhan Bidang Kesehatan Pasca Bencana (tahun 2012) .
12. Pedoman Teknis Penanggulangan Krisis Kesehatan Bagi Kader Pemberdayaan (Tahun 2012).
c.
SISTEM INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN1. Media Informasi
• Website http://www.penanggulangankrisis.depkes.go.id
• SIPPK http://penanggulangankrisis.depkes.go.id/
PUSAT PENANGGULANGAN KRISIS KESEH ATAN KEMENTERIAN KESEHATA N RI
• Email • Facebook • Tweeter • YM • Telepon • Fax • Call Center • SMS Gateway
ppkdepkes@yahoo.com facebook.com/ppkdepkes @ppkkemenkes
ppkdepkes
0215265043,0215210411,0215210420 0215271111,0215210395
081310000811/081212123119