• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV INTEGRASI TASAWUF DAN SAINS.pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAB IV INTEGRASI TASAWUF DAN SAINS.pdf"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Identitas

Mata Kuliah : Ilmu Tasawuf Bobot : 2 SKS

Semester/ Prodi : III/ Ilmu Komputer

Dosen Pembimbing : DR. Ja’far, MA

Judul Buku : GERBANG TASAWUF

(DR. Ja’far, MA)

BAB IV INTEGRASI TASAWUF DAN SAINS

INTEGRASI TASAWUF DAN SAINS A. Interasi dalam Sejarah Islam

Dalam sejarah intelektual Islam klasik, budaya integrasi keilmuan telah dikenal dan dikembangkan dengan canggih. Center for Islamic Philosophical Studies and Information (CIPSI) pernah menyebut 261 ilmuwan, teolog, dan saintis Muslim yang menguasai banyak bidang, baik ilmu-ilmu kewahyuan maupun ilmu-ilmu rasional dan empirik. Meskipun

berprofesi sebagai saintis dalam bidang ilmu-ilmu kealaman, dan kajian-kajian ilmiah mereka diarahkan kepada pencapaian tujuan-tujuan religius dan spiritual.

Para filsuf dari mazhab Peripatetik merupakan pemikiran Muslim yang

mengintegerasikan filsafat Yunani dengan ajaran Islam yang bersumberkan kepada Alquran dan hadis, lantaran tema-tema filsafat Yunani diislamisasikan dan disesuaikan dengan Islam paradigma. Tidak sebatas integrasi belaka, mereka mampu menguasai berbagai disiplin ilmu yang terdiri atas ilmu-ilmu rasional dan ilmu-ilmu kewahyuan, sehingga integrasi menjadi sangat mudah dilakukan.

Sebab, para ilmuwan Muslim klasik telah mengerjakan proyek keilmuan tersebut

sepanjang masa keemasan Islam. Meskipun mereka seorang filsuf dan saintis, perilaku hidup mereka merupakan realisasi terhadap teori mereka mengenai dan sufisme. Dapat disimpulkan bahwa meraka sukses mengintegrasikan keduanya dengan keyakinan dan perilaku hidup mereka sehari-hari.1

1JA’FAR, GERBANG TASAWUF(MEDAN:PERDANA PUBLISHING, 2016), hlm. 101-105

B. Integrasi dalam Ranah Ontologi

Istilah ontologi berasal dari bahasa Yunani, ont yang bermakna keberadaan, dan logos yang bermakna teori, sedangkan dalam bahasa Latin disebut ontologia, sehingga ontologi bermakna toeri keberadaan sebagaimana keberadaan tersebut. Dengan demikian, ontologi adalah ilmu tentang teori keberadaan, dan istilah ontologi ditujukan kepada pembahasan tentang objek kajian ilmu.

Para sufi awal memang lebih banyak memfokuskan kepada masalah kedekatan kepada Allah Swt., tetapi belakangan mereka meluaskan objek kajian tasawuf sampai kepada wujud, selain tasawuf juga mulai bersinggungan dengan filsafat, sehingga mereka tidak saja

(2)

Berbeda dari saintis Barat sekuler, para filsuf Muslim dan sufi berpendapat bahwa ada hubungan erat alam dengan Allah Swt. Ibn Sînâ, Suhwardî dan Mullâ Shadrâ menegaskan bahwa seluruh elemen dunia material adalah akibat dari dunia spiritual memiliki jiwa masing-masing. Saintis Muslim sebagai alam empirik harus menyadari bahwa alam merupakan ciptaan manifestasi Allah Swt.; dan ajaran Islam mengajarkan bahwa alam merupakan tanda-tanda keberadaan dan kekuasaan-Nya, bukan menjauhkan manusia dari-Nya sebagaimana ditemukan dalam banyak teori ilmuwan-ilmuwan Barat-sekuler.2

2JA’FAR, GERBANG TASAWUF(MEDAN:PERDANA PUBLISHING, 2016), hlm. 105-107

C. Integrasi dalam Ranah Epistemologi

Istilah epistemologi berasal dari bahasa Yunani, episteme yang bermakna pengetahuan, dan logos yang bermakna ilmu atau eksplansi, sehingga epistemologi berarti teori

pengetahuan. Epistemologi dimaknai cabang filsafat yang membahas pengetahuan dan pembenaran, dan kajian pokok manusia epistemologi adalah makna pengetahuan, kemungkinan manusia meraih pengetahuan, dan hal-hal yang dapat diketahui. Dengan demikian, epistemologi adalah ilmu tentang cara mendapatkan ilmu.

Kajian-kajian ilmu-ilmu alam mengandalkan metode observasi dan eksperimen yang disebut dalam epistemologi Islam sebagai metode tajrîbî, sedangkan kajian tasawuf

mengandalkan metode ‘irfânî yang biasa disebut metode tazkiyah al-nafs. Dalam khazanah peradaban Islam, banyak saintis Muslim yang ahli mumpuni dalam bidang tasawuf. Sebagian sufi memanfaatkan metode ‘irfânî untuk mendapatkan pemahaman mendalam mengenai dunia metafisik dan dunia fisik (mineral, tumbuhaan, hewan, dan manusia). Kesucian jiwa manusia menjadi syarat utama untuk memperoleh ilmu secara langsung dari sumber asalnya, yaitu Allah Swt.yang diketahui memiliki sifat al-‘Alîm.3

3JA’FAR, GERBANG TASAWUF(MEDAN:PERDANA PUBLISHING, 2016), hlm. 107-109

D. Integrasi dalam Ranah Aksiologi

Istilah aksiologi berasal dari bahasa Yunani, axio yang bermakna nilai, dan logos yang berarti teori. Aksiologi bermakna teori nilai, investigasi terhadap asal, kriteria, dan status metafisik dari nilai tersebut. Menurut Bunnin dan Yu, aksiologi adalah studi umum tentang nilai dan penilaian, termasuk makna karakteristik, dan klasifikasi nilai, serta dasar dan karakter pertimbangan nilai. Jadi, aksiologi membahas tentang nilai kegunaan ilmu, tujuan pencarian dan pengembangan ilmu, dengan kaedah moral, serta tanggung jawab sosial ilmuwan. Kajian aksiologi lebih ditujukan kepada pembahasan manfaat dan kegunaan ilmu, dan etika akademik ilmuwan.

Dari aspek akademik, nilai-nilai luhur tasawuf dapat menjadi landasan etis seorang ilmuwan dalam pengembangan sains dan teknologi. Meskipun memiliki banyak kekayaan material, seorang saintis Muslim masa depan harus bersikap zuhud dan fakir, dan menolak harta yang syubhat dan haram. Dengan dekimian, saintis Muslim masa depan dituntut untuk mengail kearifan dalam ajaran tasawuf, dan dapat menginternalisasikannya dalam kehidupan akademik dan sosialnya.4

Referensi

Dokumen terkait

Nilai yang terkandung dalam sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan didasari oleh sila ketuhanan yang Maha Esa, kemanusiaan yang

Hasil penelitian menunjukkan cadangan karbon di atas permukaan tanah di hutan Bukit Tangah Pulau termasuk dalam kategori tinggi dengan jumlah 63572,85 ton, dan jumlah serapan CO 2

Ketentuan-ketentuan tentang pembentukan, pembahasan dan penetapan Peraturan Daerah yang diatur dalam Pasal 105 sampai dengan Pasal 115 Peraturan Tata Tertib DPRD

Kata computer semula dipergunakan untuk menggambarkan orang yang perkerjaannya melakukan perhitungan aritmatika, dengan atau tanpa alat bantu, tetapi arti kata

Dalam pemeriksaan fisik pada bayi dan anak ini beda sama orang dewasa seperti posisi untuk  berbagai bagian pemeriksaan selama masa bayi dan masa anak-anak awal tidak harus

 ada daerah daerah &y &yoming' oming' (merika. Metodologi Metodologi yang yang digunakan digunakan dalam dalam embuatan embuatan aer aer ini

These codes were: Leadership in Energy and Environmental Design (LEED) – US Green Building Council USA; Green Mark – Singapore; Green Neighbourhoods Planning and Design

Rawan Longsor Kabupaten Mamuju (Kalumpang, Bonehau, Kalukku, Simkep, Tapalang Barat), Majene (Ulumanda, Malunda, Tubo, Tammerodo, Pamboang, Banggae), Mamasa (seluruh kecamatan)