• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PEMILU DI INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAB IV PEMILU DI INDONESIA"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

49

BAB IV

PEMILU DI INDONESIA

Kamu pasti tidak asing dengan istilah pemilihan umum (pemilu). Saat musim pemilu

tiba, mungkin kamu merasa, suasananya lebih ramai daripada hari-hari bisaa di luar masa

pemilu. Ada bendera partai di pasang di berbagai tempat: di pinggir jalan, di jembatan, di

tempat-tempat keramaian dan sebagainya. Ada juga poster warna-warni bergambar partai

atau calon anggota dewan yang ditempel di mana-mana: di tembok, pohon, tiang listrik,

kaca mobil, pagar rumah dan bahkan mungkin di agar sekolahmu. Di televisi, para peserta

pemilu juga berlomba-lomba beriklan dengan aneka tampilan untuk menarik simpati para

pemirsa yang akan menjadi pemilih dalam pemilu. Begitu juga dengan di koran, majalah,

tabloid dan sebagainya. Banyak orang menyebut pemilu sebagai pesta demokrasi. Yaa

layaknya pesta, pasti heboh kan?

Tapi, tahukah kamu berapa kali Indonesia menyelenggarakan pemilu? Sejak

Indonesia merdeka sampai dengan tahun 2009, Indonesia sudah 10 (sepuluh) kali

menyelenggarakan pemilu. Pemilu pertama diselenggarakan dalam sistem demokrasi liberal

di tahun 1955 untuk 2 lembaga yang berbeda. Pertama, 29 September 1955 untuk memilih

272 anggota DPR. Yang kedua, 15 Desember 1955 untuk memilih 542 anggota Dewan

Konstituante. Pemilu 1955 diikuti oleh lebih 30-an partai politik (parpol) dan lebih dari

(2)

50

Kemudian secara periodik pemerintahan Orde Baru yang menitikberatkan pada

pembangunan ekonomi dan kestabilan politik menyelenggarakan pemilu satu kali 5 tahun.

Berturut-turut dimulai tanggal 2 Mei 1977, tanggal 4 Mei 1982, tanggal 23 April 1987,

tanggal 9 Juni 1992 hingga pemilu 1997 yang diselenggarakan tanggal 29 Mei 1997.

Pemilu tahun 1999 merupakan pemilu pertama di era reformasi. Pemilu tahun 1999

dilaksanakan tanggal 7 Juni 1999 yang merupakan pemilu ke 8 dan diikuti 48 parpol.

Pemilu 2004 terdiri atas pemilu legislatif yang dilaksanakan tanggal 5 April 2004

diikuti 24 parpol dan calon perseorangan untuk mengisi calon anggota Dewan Perwakilan

Daerah (DPD), serta untuk pertama kalinya memilih Presiden dan Wakil Presiden melalui

pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden (pilpres) secara langsung.

Pemilu 2009 merupakan pemilu kesepuluh dalam sejarah Indonesia. Pemilu 2009

diselenggarakan tanggal 9 April 2009 diikuti 44 partai politik, termasuk partai lokal di

Naggroe Aceh Darussalam dan calon persorangan (DPD).

Sejarah Singkat Pemilu di Indonesia A. Pemilu 1955

Tiga bulan setelah kemerdekaan diproklamasikan oleh Soekarno dan Hatta pada 17 Agustus

1945, pemerintah waktu itu sudah menyatakan keinginannya untuk bisa menyelenggarakan

Pemilu pada awal tahun 1946, sebagai pemilu pertama kali bagi negara baru Indonesia. Hal

itu dicantumkan dalam Maklumat Wakil Presiden Mohammad Hatta No. X tanggal 3

Nopember 1945, yang berisi anjuran tentang pembentukan partai-partai politik. Maklumat

tersebut menyebutkan, pemilu untuk memilih anggota DPR dan MPR akan diselenggarakan

(3)

Akan tetapi, rencana

Indonesia belum memiliki pe

prosesi demokrasi yang tida

kemerdekaan dari imperialis

memungkinkan pemilu diselen

Pada tahun 1955, s

menyelenggarakan pemilihan

Indonesia. Pemilu 1955 dilak

Burhanuddin Harahap dari Par

yaitu untuk memilih anggota

Dewan Konstituante pada 15 D

Peserta Pemilu 1955

Pemilu anggota DPR d

organisasi kemasyarakatan,

Konstituante diikuti 91 pes

kemasyarakatan, dan 29 perora

Partai politik tersebut antara la

1. Partai Komunis Indones

Sarjono

51

ana tersebut tidak bisa direalisasikan. Seba

i perangkat yang memadai untuk menyelen

tidak sederhana. Selain itu, perlawanan ter

alis Belanda yang hendak kembali menjajah

elenggarakan.

sepuluh tahun setelah kemerdekaan, Indo

han umum yang pertama kalinya dalam sejar

ilaksanakan pada masa Demokrasi Parlement

Partai Islam Masyumi. Pemungutan suara dilak

ota DPR pada 29 September 1955 dan untuk

Poster peserta pemilu 1955

ra lain :

ilakukan 2 (dua) kali,

tuk memilih anggota

36 partai politik, 34

tuk Pemilu anggota

olitik, 23 organisasi

(4)

52

2. Partai Islam Masjumi, berdiri 7 Nopember 1945, diketuai oleh dr. Sukiman

Wirjosardjono

3. Partai Buruh Indonesia, berdiri 8 Nopember 1945, diketuai oleh Nyono

4. Partai Rakyat Djelata, berdiri 8 Nopember 1945, diketuai oleh Sutan Dewanis

5. Partai Kristen Indonesia (Parkindo), berdiri 10 Nopember 1945 diketuai oleh DS.

Probowinoto

6. Partai Sosialis Indonesia, berdiri 10 Nopember 1945 diketuai oleh Mr. Amir

Syarifu-din

7. Partai Rakyat Sosialis, berdiri 20 Nopember 1945 diketuai oleh Sutan Syahrir

8. Partai Katholik Republik Indonesia (PKRI), berdiri 8 Desember 1945, diketuai oleh J.

Kasimo

9. Persatuan Rakyat Marhaen Indonesia (Permai) diketuai oleh JB. Assa

10.Gabungan Partai Sosialis Indonesia dan Partai Rakyat Sosialis, menjadi Partai Sosialis

pada 17 Desember 1945, diketuai oleh Sutan Syahrir, Amir Syarifudin dan Oei Hwee

Goat

11.Partai Republik Indonesia, Gerakan Republik Indonesia dan Serikat Rakyat Indonesia

menjadi Partai Nasional Indonesia (PNI) 29 Januari 1946, diketuai oleh Sidik

(5)

53

Meskipun baru pertama kali menyelenggarakan pemilu, para ahli mencatat Pemilu

1955 sebagai pemilu yang menerapkan prinsip-prinsip demokrasi: langsung, umum, bebas,

rahasia, jujur dan adil.

Hasil Pemilu 1955

Pemilu 1955 dimaksudkan untuk menghasilkan dua lembaga perwakilan politik: DPR

dan Dewan Konstituante. Anggota DPR berjumlah 257 dan anggota Dewan Konstituante

berjumlah 520.

Hasil Pemilu 1955 untuk anggota DPR:

No. Partai/Nama Daftar Suara % Kursi

1. Partai Nasional Indonesia (PNI) 8.434.653 22,32 57

2. Masyumi 7.903.886 20,92 57

3. Nahdlatul Ulama (NU) 6.955.141 18,41 45

(6)

54

7. Partai Katolik 770.740 2,04 6

8. Partai Sosialis Indonesia (PSI) 753.191 1,99 5

9. Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI) 541.306 1,43 4 10. Pergerakan Tarbiyah Islamiyah (Perti) 483.014 1,28 4

11. Partai Rakyat Nasional (PRN) 242.125 0,64 2

12. Partai Buruh 224.167 0,59 2

13. Gerakan Pembela Panca Sila (GPPS) 219.985 0,58 2

14. Partai Rakyat Indonesia (PRI) 206.161 0,55 2

15. Persatuan Pegawai Polisi RI (P3RI) 200.419 0,53 2

16. Murba 199.588 0,53 2

17. Baperki 178.887 0,47 1

18. Persatuan Indoenesia Raya (PIR) Wongsonegoro 178.481 0,47 1

19. Grinda 154.792 0,41 1

20. Persatuan Rakyat Marhaen Indonesia (Permai) 149.287 0,40 1

21. Persatuan Daya (PD) 146.054 0,39 1

22. PIR Hazairin 114.644 0,30 1

23. Partai Politik Tarikat Islam (PPTI) 85.131 0,22 1

24. AKUI 81.454 0,21 1

25. Persatuan Rakyat Desa (PRD) 77.919 0,21 1

26. Partai Republik Indonesis Merdeka (PRIM) 72.523 0,19 1

27. Angkatan Comunis Muda (Acoma) 64.514 0,17 1

28. R.Soedjono Prawirisoedarso 53.306 0,14 1

29. Lain-lain 1.022.433 2,71

-Jumlah 37.785.299 100,00 257

Hasil Pemilu 1955 untuk Anggota Konstituante.

No. Partai/Nama Daftar Suara % Kursi

1. Partai Nasional Indonesia (PNI) 9.070.218 23,97 119

2. Masyumi 7.789.619 20,59 112

3. Nahdlatul Ulama (NU) 6.989.333 18,47 91

(7)

55

6. Partai Kristen Indonesia (Parkindo) 988.810 2,61 16

7. Partai Katolik 748.591 1,99 10

8. Partai Sosialis Indonesia (PSI) 695.932 1,84 10

9. Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI) 544.803 1,44 8 10. Pergerakan Tarbiyah Islamiyah (Perti) 465.359 1,23 7

11. Partai Rakyat Nasional (PRN) 220.652 0,58 3

12. Partai Buruh 332.047 0,88 5

13. Gerakan Pembela Panca Sila (GPPS) 152.892 0,40 2

14. Partai Rakyat Indonesia (PRI) 134.011 0,35 2

15. Persatuan Pegawai Polisi RI (P3RI) 179.346 0,47 3

16. Murba 248.633 0,66 4

17. Baperki 160.456 0,42 2

18. Persatuan Indoenesia Raya (PIR) Wongsonegoro 162.420 0,43 2

19. Grinda 157.976 0,42 2

20. Persatuan Rakyat Marhaen Indonesia (Permai) 164.386 0,43 2

21. Persatuan Daya (PD) 169.222 0,45 3

22. PIR Hazairin 101.509 0,27 2

23. Partai Politik Tarikat Islam (PPTI) 74.913 0,20 1

24. AKUI 84.862 0,22 1

25. Persatuan Rakyat Desa (PRD) 39.278 0,10 1

26. Partai Republik Indonesis Merdeka (PRIM) 143.907 0,38 2

27. Angkatan Comunis Muda (Acoma) 55.844 0,15 1

28. R.Soedjono Prawirisoedarso 38.356 0,10 1

29. Gerakan Pilihan Sunda 35.035 0,09 1

30. Partai Tani Indonesia 30.060 0,08 1

31. Radja Keprabonan 33.660 0,09 1

32. Gerakan Banteng Republik Indonesis (GBRI) 39.874 0,11

33. PIR NTB 33.823 0,09 1

34. L.M.Idrus Effendi 31.988 0,08 1

Lain-lain 426.856 1,13

Jumlah 37.837.105 514

(8)

56 B. Pemilu 1971-1997 (Masa Orde Baru)

1. Pemilu 1971

Pemilu 1971 merupakan pemilu kedua yang diselenggarakan bangsa Indonesia.

Pemilu 1971 dilaksanakan pada pemerintahan Orde Baru, tepatnya 5 tahun setelah

pemerintahan ini berkuasa. Pemilu yang dilaksanakan pada 5 Juli 1971 ini diselenggarakan

untuk memilih Anggota DPR.

Sistem Pemilu 1971 menganut sistem perwakilan berimbang (proporsional) dengan

sistem stelsel daftar, artinya besarnya kekuatan perwakilan organisasi dalam DPR dan DPRD,

berimbang dengan besarnya dukungan pemilih karena pemilih memberikan suaranya

kepada Organisasi Peserta Pemilu.

Peserta Pemilu 1971 :

Pemilu 1971 diikuti oleh 10 partai politik, yakni:

1. Partai Nahdlatul Ulama

2. Partai Muslim Indonesia

3. Partai Serikat Islam Indonesia

4. Persatuan Tarbiyah Islamiiah

5. Partai Nasionalis Indonesia

6. Partai Kristen Indonesia

7. Partai Katholik

8. Partai Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia

9. Partai Murba

10. Sekber Golongan Karya

(9)

57

Hasil Pemilu 1971 adalah sebagai berikut:

No. Partai Suara % Kursi

1. Golkar 34.348.673 62,82 236

2. NU 10.213.650 18,68 58

3. Parmusi 2.930.746 5,36 24

4. PNI 3.793.266 6,93 20

5. PSII 1.308.237 2,39 10

6. Parkindo 733.359 1,34 7

7. Katolik 603.740 1,10 3

8. Perti 381.309 0,69 2

9. IPKI 338.403 0,61 -

10. Murba 48.126 0,08 -

Jumlah 54.669.509 100,00 360

2. PEMILU 1977

Pemilu kedua pada pemerintahan Orde Baru ini diselenggarakan pada tanggal 2 Mei 1977.

Sama halnya dengan Pemilu 1971, pada Pemilu 1977 juga menggunakan sistem perwakilan

berimbang (proporsional) dengan stelsel daftar.

Peserta Pemilu

Pada Pemilu 1977, ada fusi atau peleburan partai politik peserta Pemilu 1971 sehingga

Pemilu 1977 diikuti 3 (tiga) peserta Pemilu, yaitu :

1) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang merupakan fusi/penggabungan dari: NU,

Parmusi, Perti, dan PSII.

(10)

58

3) Partai Demokrasi Indonesia (PDI) merupakan fusi/penggabungan dari: PNI, Parkindo,

Partai Katolik, Partai IPKI, dan Partai Murba.

Gambar partai peserta pemilu selama Orde Baru (PPP, Golkar dan PDI)

Hasil Pemilu 1977 adalah sebagai berikut:

No. Partai Suara % Kursi % (1971) Keterangan

1. Golkar 39.750.096 62,11 232 62,80 - 0,69

2. PPP 18.743.491 29,29 99 27,12 + 2,17

3. PDI 5.504.757 8,60 29 10,08 - 1,48

Jumlah 63.998.344 100,00 360 100,00

3. PEMILU 1982

Pemilu 1982 merupakan pemilu ketiga yang diselenggarakan pada pemerintahan Orde Baru.

Pemilu ini diselenggarakan pada tanggal 4 Mei 1982. Sistem Pemilu 1982 tidak berbeda

dengan sistem yang digunakan dalam Pemilu 1971 dan Pemilu 1977, yaitu masih

menggunakan sistem perwakilan berimbang (proporsional).

Peserta Pemilu 1982

1) Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

2) Golongan Karya (Golkar).

(11)

59 Hasil Pemilu 1982 adalah sbb:

No. Partai Suara DPR % Kursi % (1977) Keterangan

1. Golkar 48.334.724 64,34 242 62,11 + 2,23

2. PPP 20.871.880 27,78 94 29,29 - 1,51

3. PDI 5.919.702 7,88 24 8,60 - 0,72

Jumlah 75.126.306 100,00 364 100,00

4. PEMILU 1987

Pemilu keempat pada pemerintahan Orde Baru dilaksanakan pada tanggal 23 April 1987.

Sistem Pemilu yang digunakan pada tahun 1987 masih sama dengan sistem yang digunakan

dalam Pemilu 1982, yaitu menganut sistem perwakilan berimbang (proporsional) dengan

stelsel daftar.

Peserta Pemilu 1987

1) Partai Persatuan Pembangunan.

2) Golongan Karya

3) Partai Demokrasi Indonesia.

Hasil Pemilu 1987 sebagai berikut:

No. Partai Suara % Kursi % (1982) Keterangan

1. Golkar 62.783.680 73,16 299 68,34 + 8,82

2. PPP 13.701.428 15,97 61 27,78 - 11,81

3. PDI 9.384.708 10,87 40 7,88 + 2,99

(12)

60 5. PEMILU 1992

Pemilu kelima pada pemerintahan Orde Baru dilaksanakan pada tanggal 9 Juni 1992. Sistem

Pemilu yang digunakan pada tahun 1992 masih sama dengan sistim yang digunakan dalam

Pemilu 1987, yaitu menganut sistem perwakilan berimbang (proporsional) dengan stelsel

daftar.

Peserta Pemilu 1992

1) Partai Persatuan Pembangunan.

2) Golongan Karya.

3) Partai Demokrasi Indonesia.

Hasil Pemilu 1992

No. Partai Suara % Kursi % (1987) Keterangan

1. Golkar 66.599.331 68,10 282 73,16 - 5,06

2. PPP 16.624.647 17,01 62 15,97 + 1,04

3. PDI 14.565.556 14,89 56 10,87 + 4.02

Jumlah 97.789.534 100,00 400 100,00

6. PEMILU 1997

Pemilu keenam pada pemerintahan Orde Baru ini dilaksanakan pada tanggal 29 Mei 1997.

Sistem Pemilu yang digunakan pada tahun 1997 masih sama dengan sistem yang digunakan

dalam Pemilu 1992, yaitu menganut sistem perwakilan berimbang (proporsional) dengan

stelsel daftar.

Peserta Pemilu 1997

1) Partai Persatuan Pembangunan.

2) Golongan Karya.

(13)

61 Hasil Pemilu 1997

No. Partai Suara % Kursi % (1992) Keterangan

1. Golkar 84.187.907 74,51 325 68,10 + 6,41

2. PPP 25.340.028 22,43 89 17,00 + 5,43

3. PDI 3.463.225 3,06 11 14,90 - 11,84

Jumlah 112.991.150 100,00 425 100,00

C. Pemilu 1999-2009 (Masa Reformasi) 1. Pemilu 1999

Pemilu 1999 merupakan pemilu pertama pada masa reformasi. Pemungutan suara

dilaksanakan pada tanggal 7 Juni 1999 secara serentak di seluruh wilayah Indonesia. Sistem

Pemilu 1999 sama dengan Pemilu 1997 yaitu sistem perwakilan berimbang (proporsional)

dengan stelsel daftar.

Peserta Pemilu 1999.

Peserta Pemilu tahun 1999 diikuti oleh 48 Partai Politik, yaitu :

1. Partai Indonesia Baru.

2. Partai Kristen Nasional Indonesia.

3. Partai Nasional Indonesia.

4. Partai Aliansi Demokrat Indonesia.

5. Partai Kebangkitan Muslim Indonesia.

6. Partai Ummat Islam.

7. Partai Kebangkitan Umat.

8. Partai Masyumi Baru.

(14)

62

10.Partai Syarikat Islam Indonesia.

11.Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.

12.Partai Abul Yatama.

13.Partai Kebangsaan Merdeka.

14.Partai Demokrasi Kasih Bangsa.

15.Partai Amanat Nasional.

16.Partai Rakyat Demokratik.

17.Partai Syarikat Islam Indonesia 1905.

18.Partai Katholik Demokrat

19.Partai Pilihan Rakyat.

20.Partai Rakyat Indoneia.

21.Partai Politik Islam Indonesia Masyumi.

22.Partai Bulan Bintang.

23.Partai Solidaritas Pekerja.

24.Partai Keadilan.

25.Partai Nahdlatul Umat.

26.PNI-Front Marhaenis.

27.Partai Ikatan Pendukung kemerdekaan Indonesia

28.Partai Republik.

29.Partai Islam Demokrat.

30.PNI-Massa Marhaen.

31.Partai Musyawarah Rakyat Banyak.

32.Partai Demokrasi Indonesia.

33.Partai Golongan Karya.

34.Partai Persatuan.

35.Partai Kebangkitan Bangsa.

36.Partai Uni Demokrasi Indonesia.

37.Partai Buruh Nasional.

38.Partai Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR).

39.Partai Daulat Rakyat.

40.Partai Cinta Damai.

(15)

63

42.Partai Solidaritas Pekerja Seluruh Indonesia.

43.Partai Nasional Bangsa Indonesia.

44.Partai Bhinneka Tunggal Ika.

45.Partai Solidaritas Uni Nasional Indonesia.

46.Partai Nasional Demokrat.

47.Partai Umat Muslimin Indonesia

48.Partai Perkerja Indonesia

(16)
(17)

65

1. Jumlah suara partai yang tidak menghasilkan kursi mencapai 9.700.658. atau 9,17

persen dari suara yang sah.

2. Apabila pembagian kursi dilakukan dengan sistem kombinasi jumlah partai yang

mendapatkan kursi mencapai 37 partai dengan jumlah suara partai yang tidak

menghasilkan kursi hanya 706.447 atau 0,67 persen dari suara sah.

2. Pemilu 2004

Pemilu 2004 merupakan pemilu pertama yang memungkinkan rakyat memilih langsung

wakil mereka untuk duduk di DPR, DPD, dan DPRD serta memilih langsung presiden dan

wakil presiden. Pemilu 2004 diselenggarakan secara serentak pada tanggal 5 April 2004

untuk memilih 550 Anggota DPR, 128 Anggota DPD, serta Anggota DPRD (DPRD Provinsi

maupun DPRD Kabupaten/Kota) se-Indonesia periode 2004-2009. Sedangkan untuk memilih

presiden dan wakil presiden untuk masa bakti 2004-2009 diselenggarakan pada tanggal 5

Juli 2004 (putaran I) dan 20 September 2004 (putaran II).

Pemilu 2004 dilaksanakan dengan sistem yang berbeda dari pemilu-pemilu sebelumnya.

Pemilu untuk memilih Anggota DPR dan DPRD (termasuk didalamnya DPRD Provinsi dan

DPRD Kabupaten/Kota) dilaksanakan dengan sistem perwakilan berimbang (proporsional)

dengan sistem daftar calon terbuka. Partai politik akan mendapatkan kursi sejumlah suara

sah yang diperolehnya. Perolehan kursi ini akan diberikan kepada calon yang memenuhi

atau melebihi nilai Bilangan Pembagi Pemilih (BPP). Apabila tidak ada, maka kursi akan

diberikan kepada calon berdasarkan nomor urut. Pemilu untuk memilih Anggota DPD

dilaksanakan dengan sistem distrik berwakil banyak.

Peserta Pemilu 2004.

1. Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD tahun 2004 diikuti oleh 24 partai. Berikut

nama-nama partai peserta pemilu 2004 sesuai dengan nomor urutnya.:

1 Partai Nasional Indonesia Marhaenisme (PNI Marhaenisme)

(18)

66 3 Partai Bulan Bintang (PBB)

4 Partai Merdeka

5 Partai Persatuan Pembangunan (PPP)

6 Partai Persatuan Demokrasi Kebangsaan (PDK)

7 Partai Perhimpunan Indonesia Baru (PIB)

8 Partai Nasional Banteng Kemerdekaan (PNBK)

9 Partai Demokrat

10 Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKP Indonesia)

11 Partai Penegak Demokrasi Indonesia (PPDI)

12 Partai Persatuan Nahdatul Ummah Indonesia

13 Partai Amanat Nasional (PAN)

14 Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB)

15 Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)

16 Partai Keadilan Sejahtera (PKS)

17 Partai Bintang Reformasi (PBR)

(19)

67 19 Partai Damai Sejahtera

20 Partai Golongan Karya (Partai Golkar)

21 Partai Patriot Pancasila

22 Partai Sarikat Indonesia

23 Partai Persatuan Daerah (PPD)

24 Partai Pelopor

Hasil perolehan suara dan perolehan kursi DPR RI Pemilu 2004 sebagai berikut:

No Nama Parpol Suara % Kursi %

1 20.Partai Golkar 24,480,757 21.58 128 23.27

2 18.PDIP 21,026,629 18.53 109 19.82

3 15.PKB 11,989,564 10.57 52 9.45

4 5.PPP 9,248,764 8.15 58 10.55

5 9.Partai Demokrat 8,455,225 7.45 57 10.36

6 16.PKS 8,325,020 7.34 45 8.18

7 13.PAN 7,303,324 6.44 52 9.45

8 3.PBB 2,970,487 2.62 11 2.00

9 17.PBR 2,764,998 2.44 13 2.36

10 19.PDS 2,414,254 2.13 12 2.18

11 14.PKPB 2,399,290 2.11 2 0.36

12 10.PKPI 1,424,240 1.26 1 0.18

13 6.PDK 1,313,654 1.16 5 0.91

14 8.PNBK 1,230,455 1.08 1 0.18

(20)

68

16 1.PNI Marhaenisme 923,159 0.81 1 0.18

17 12.PNUI 895,610 0.79 0 0.00

18 24.Partai Pelopor 878,932 0.77 2 0.36

19 11.PPDI 855,811 0.75 1 0.18

20 4.Partai Merdeka 842,541 0.74 0 0.00

21 22.PSI 679,296 0.60 0 0.00

22 7.PIB 672,952 0.59 0 0.00

23 23.PPD 657,916 0.58 0 0.00

24 2.PBSD 636,397 0.56 0 0.00

TOTAL 113,462,414 100.00 550 100.00

2) Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2004

Tahun 2004 adalah tahun pertama Indonesia menyelenggarakan pemilihan Presiden secara

langsung. Selama Orde Baru, Presiden dan Wakil Presiden dipilih oleh Majelis

Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang saat itu berkedudukan sebagai lembaga tertinggi

negara. Sebagai lembaga tertinggi negara, MPR memiliki wewenang mengangkat dan

memberhentikan Presiden dan Wakil Presiden.

Setelah reformasi, banyak perubahan mendasar terjadi dalam sistem ketatanegaraan kita.

Salah satunya terkait dengan mekanisme pemilihan Presiden dan Wakil Presiden. Sejak

tahun 2004, Presiden dan Wakil Presiden dipilih secara langsung oleh rakyat.

Peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden tahun 2004 putaran I (pertama) sebanyak 5

(21)

69 No

Urut

Foto Pasangan Capres-Cawapres

Nama Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Putaran I

1 H. Wiranto, SH. dan Ir. H.Salahuddin Wahid

2 Hj. Megawati Soekarnoputri dan K. H. Ahmad Hasyim Muzadi

3 Prof. Dr. H. M. Amien Rais dan Dr. Ir. H. Siswono Yudo Husodo

4 H. Susilo Bambang Yudhoyono dan Drs. H. Muhammad Jusuf

Kalla

5 Dr. H. Hamzah Haz dan H. Agum Gumelar, M.Sc

Surat Suara dalam Pilpres 2004

Pemilu putaran pertama diselenggarakan pada tanggal 5 Juli 2004, dan diikuti oleh 5

pasangan calon. Berdasarkan hasil Pemilihan Umum yang diumumkan pada tanggal 26 Juli

2004, dari 153.320.544 orang pemilih terdaftar, 122.293.844 orang (79,76%) menggunakan

hak pilihnya. Dari total jumlah suara, 119.656.868 suara (97,84%) dinyatakan sah, dengan

(22)

70

No. Pasangan Calon Jumlah Suara Persentase

1.

H. Wiranto, SH.

Ir. H. Salahuddin Wahid 26.286.788 22,15%

2.

Hj. Megawati Soekarnoputri

H. Hasyim Muzadi 31.569.104 26,61%

3. Prof. Dr. HM. Amien Rais Dr. Ir. H. Siswono Yudo Husodo

17.392.931 14,66%

4. H. Susilo Bambang Yudhoyono Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla

39.838.184 33,57%

5.

Dr. H. Hamzah Haz

H. Agum Gumelar, M.Sc. 3.569.861 3,01%

Karena kelima pasangan calon presiden dan wakil presiden peserta Pemilu Presiden dan

Wakil Presiden putaran I (pertama) belum ada yang memperoleh suara lebih dari 50%, maka

dilakukan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden putaran II (kedua), dengan peserta dua

pasangan calon presiden dan wakil presiden yang memperoleh suara terbanyak pertama

dan terbanyak kedua, yaitu:

1. Hj. Megawati Soekarnoputri dan K. H. Ahmad Hasyim Muzadi

2. H. Susilo Bambang Yudhoyono dan Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla

Pemilu putaran kedua diselenggarakan pada tanggal 20 September2004, dan diikuti oleh 2

pasangan calon. Berdasarkan hasil Pemilihan Umum yang diumumkan pada tanggal 4

Oktober 2004, dari 150.644.184 orang pemilih terdaftar, 116.662.705 orang (77,44%)

menggunakan hak pilihnya. Dari total jumlah suara, 114.257.054 suara (97,94%) dinyatakan

sah, dengan rincian sebagai berikut:

No. Pasangan Calon Jumlah Suara Persentase

2.

Hj. Megawati Soekarnoputri

H. Hasyim Muzadi 44.990.704 39,38%

4.

H. Susilo Bambang Yudhoyono

(23)

71 3. Pemilu 2009.

Pemilu 2009 merupakan pemilu ketiga pada masa reformasi yang diselenggarakan

secara serentak pada tanggal 9 April 2009 untuk memilih 560 Anggota DPR, 132 Anggota

DPD, serta Anggota DPRD (DPRD Provinsi maupun DPRD Kabupaten/Kota) se-Indonesia

periode 2009-2014. Sedangkan untuk memilih presiden dan wakil presiden untuk masa bakti

2009-2014 diselenggarakan pada tanggal 8 Juli 2009.

Pemilu 2009 untuk memilih Anggota DPR, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota

dilaksanakan dengan sistem perwakilan berimbang (proporsional) dengan sistem daftar

calon terbuka. Kursi yang dimenangkan setiap partai politik mencerminkan proporsi total

suara yang didapat setiap parpol. Mekanisme sistem ini memberikan peran besar kepada

pemilih untuk menentukan sendiri wakilnya yang akan duduk di lembaga perwakilan. Calon

terpilih adalah mereka yang memperoleh suara terbanyak. Untuk memilih Anggota DPD

dilaksanakan dengan sistem distrik berwakil banyak. Lingkup distrik adalah provinsi, di mana

setiap provinsi memiliki 4 (empat) perwakilan.

UUD 1945 menyebutkan bahwa Pemilihan Umum dilaksanakan oleh suatu Komisi

Pemilihan Umum yang bersifat nasional, tetap, dan mandiri. Penyelenggara pemilu ditingkat

nasional dilaksanakan oleh KPU, ditingkat provinsi dilaksanakan oleh KPU Provinsi, ditingkat

kabupaten/kota dilaksanakan oleh KPU Kabupaten/Kota.

Selain badan penyelenggara pemilu di atas, terdapat juga penyelenggara pemilu

yang bersifat sementara (adhoc) yaitu Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Panitia

Pemungutan Suara (PPS) untuk tingkat desa/kelurahan, dan Kelompok Penyelenggara

Pemungutan Suara (KPPS) untuk di TPS. Untuk penyelenggaraan di luar negeri, dibentuk

Panitia Pemu-ngutan Luar Negeri (PPLN) dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara

Luar Negeri (KPPSLN).

Peserta Pemilu

1) Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD

Pemilu 2009 diikuti oleh 44 partai, 38 partai partai nasional dan 6 partai merupakan partai

lokal Aceh. Partai-partai tersebut adalah :

(24)

72

2. Partai Karya Peduli Bangsa

3. Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia

4. Partai Peduli Rakyat Nasional

5. Partai Gerakan Indonesia Raya

6. Partai Barisan Nasional

7. Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia

8. Partai Keadilan Sejahtera

9. Partai Amanat Nasional

10. Partai Perjuangan Indonesia Baru

11. Partai Kedaulatan

12. Partai Persatuan Daerah

13. Partai Kebangkitan Bangsa

14. Partai Pemuda Indonesia

15. Partai Nasional Indonesia Marhaenisme

16. Partai Demokrasi Pembaruan

17. Partai Karya Perjuangan

18. Partai Matahari Bangsa

19. Partai Penegak Demokrasi Indonesia

20. Partai Demokrasi Kebangsaan

21. Partai Republika Nusantara

22. Partai Pelopor

23. Partai Golongan Karya

24. Partai Persatuan Pembangunan

25. Partai Damai Sejahtera

26. Partai Nasional Benteng Kerakyatan Indonesia.

27. Partai Bulan Bintang

28. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.

29. Partai Bintang Reformasi

30. Partai Patriot

31. Partai Demokrat

32. Partai Kasih Demokrasi Indonesia

(25)

73

34. Partai Kebangkitan Nasional Ulama

35. Partai Aceh Aman Seujahtra (Partai Lokal)

36. Partai Daulat Aceh (Partai Lokal)

37. Partai Suara Independen Rakyat Aceh (Partai Lokal)

38. Partai Rakyat Aceh (Partai Lokal)

39. Partai Aceh (Partai Lokal)

40. Partai Bersatu Aceh (Partai Lokal)

41. Partai Merdeka

42. Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia

43. Partai Sarikat Indonesia

(26)
(27)
(28)

76 Perolehan Kursi DPR

Pemilu 2009 memperebutkan 560 kursi DPR. Sebanyak 560 kursi DPR terdistribusi pada 9

(sembilan) partai politik sebagai berikut:

No. Partai Politik Jumlah Kursi

1 Partai Demokrat 148

2 Partai Golongan Karya 106

3 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 94

4 Partai Keadilan Sejahtera 57

5 Partai Amanat Nasional 46

6 Partai Persatuan Pembangunan 38

7 Partai Kebangkitan Bangsa 28

8 Partai Gerakan Indonesia Raya 26

9 Partai Hati Nurani Rakyat 17

Pemilu 2009 dalam Angka

Data

Pemilu 2009

Pemilu 2004

Jumlah penduduk 232 Juta 214, 8 Juta

Pemilih 171.265.442 148.000.369

Provinsi 33 32

Kabupaten/Kota 471 416

Dapil DPR 77 69 (TPS), termasuk TPS Luar Negeri

519.920 (maksimal 500

pemilih tiap TPS)

579.901 (maksimal 300

pemilih tiap TPS tanpa

(29)

77

Suara Luar Negeri (PPSLN)

76.711x 3 =230.133 212.484

Jumlah Petugas TPS (7

anggota KPPS+2 Tenaga

Pengaman

519.920x 9 = 4.679.280 4.887.216

Jumlah surat suara DPR,

DPD, DPRD

700-an juta lembar 600-an juta lembar

Jumlah kotak dan bilik

suara*

2,1 juta bilik dan kotak

suara (@ 4 bilik&kotak

suara/TPS)

2,4 juta bilik dan kotak

suara

Jumlah Parpol 44 Parpol (38 Parpol

Nasional+6 Parpol Lokal

Aceh)

24 Parpol

Jumlah Caleg DPR 11.215 7.785

Jumlah Caleg DPD 1.109 920

Sumber: Media Center KPU

*Pemilu 2009 menggunakan kotak suara dan bilik suara Pemilu 2004 yang masih bisa

digunakan.

2) Pemilu Presiden dan Wakil Presiden

Pemilu Presiden 2009 merupakan Pilpres langsung yang kedua kalinya diselenggarakan di

Indonesia. Pilpres 2009 diikuti oleh 3 (tiga) pasangan calon, yaitu :

a) Hj. Megawati Soekarnoputri dan H. Prabowo Subianto (didukung oleh PDIP, Partai

Gerindra, PNI Marhaenisme, Partai Buruh, Pakar Pangan, Partai Merdeka, Partai

Kedaulatan, PSI, PPNUI).

b) Dr. Susilo Bambang Yudhoyono dan Prof. Dr. Boediono (didukung oleh Partai

(30)

78

RepublikaN, Partai Patriot, PNBKI, PMB, PPI, Partai Pelopor, PKDI, PIS, Partai PIB,

Partai PDI).

c) Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla dan H. Wiranto, S.IP. (didukung oleh Partai Golkar dan

Partai Hanura).

Poster para kandidat Pilpres 2009

Hasil Pilpres 2009:

No Pasangan Calon Suara %

1 Megawati-Prabowo 32.548.105 26.79

2 Susilo Bambang Yudoyono-Boediono 73.874.562 60.80

3 Jusuf Kalla-Wiranto 15.081.814 12.41

(31)

79

Pemilu presiden dan wakil presiden tahun 2009 dilaksanakan pada tanggal 8 Juli 2009 dan

hanya berlangsung satu putaran saja, karena salah satu pasangan calon yakni SBY-Boediono

sudah memperoleh suara lebih dari 50%. Pasangan SBY-Boediono kemudian ditetapkan

sebagai pasangan calon Presiden-Wakil Presiden Terpilih dan dilantik pada tanggal 20

Gambar

Gambar partai peserta pemilu selama Orde Baru (PPP, Golkar dan PDI)

Referensi

Dokumen terkait

ةدع انعم نكاو مارهالا بلط فى ارفن ربع دح أ رهز لا عمالجا نم انجرخ لاق ىزاجلحا باهشلا نع كىح اممو هب ىلذا ئربلا س أر لىع انفقوو حوتفلما ر بكلا مرهلا

a. Ide dasar penciptaan motif pelepah pohon pisang. Pohon pisang memiliki manafaat yang sang banyak diantaranya daun, pelepah pisang hingga batang pohon pisang. Dalam

Nilai min yang diperoleh oleh item 10 pula ialah 3.75, di mana seramai 166 orang responden (62.4%) tidak setuju dengan kenyataan bahawa saya pernah mengikut kawan ponteng

Dalam kerangka konseptual ini, penulis menggambarkan tentang pengukuran kinerja perbankan dengan menggunakan rasio CAMEL untuk memprediksi pertumbuhan laba perbankan, CAMEL

gambar berkenaan siksaan kubur bagi org yang murtad kepada Allah… Dan Takutlah Pada Allah Karena Siksaannya pada segala larangannya dan sayangilah Allah karena Rahmatnya… dan

Penelitian ini dilakukan karenarendahnya hasil belajar siswa adalah kurangnya variasi metode yang digunakan oleh guru saat pembelajaran dan siswa cenderung ramai sendiri

Bahwa benar selanjutnya setelah situasi aman Saksi-III dan Saksi-IV menyusul Saksi-I dan Saksi-II yang telah berangkat ke Puskesmas dan disana Saksi-I, Saksi-II, dan

PT BCA Sekuritas, its affiliates and related companies, their directors, associates, connected parties and/or employees (excluding the individual analysts who prepare this Report)