• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PERKEMBANGAN PERMUKIMAN KUMUH DI KELURAHAN TANJUNG SELAMAT KECAMATAN MEDAN TUNTUNGAN KOTA MEDAN TAHUN 2010 - 2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS PERKEMBANGAN PERMUKIMAN KUMUH DI KELURAHAN TANJUNG SELAMAT KECAMATAN MEDAN TUNTUNGAN KOTA MEDAN TAHUN 2010 - 2015."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PERKEMBANGAN PERMUKIMAN KUMUH

DI KELURAHAN TANJUNG SELAMAT

KECAMATAN MEDAN TUNTUNGAN

TAHUN 2010 - 2015

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Memperolah Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

FRISDA SIMANJUNTAK NIM. 3113331011

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

(2)
(3)
(4)
(5)

viii ABSTRAK

Frisda Simanjuntak, NIM. 3113331011. Analisis Perkembangan Permukiman Kumuh di kelurahan Tanjung Selamat kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2010 - 2015. Skripsi. Jurusan Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui kondisi sosial ekonomi penduduk permukiman kumuh di kelurahan Tanjung Selamat kecamatan Medan Tuntungan, (2) Mengetahui perkembangan permukiman kumuh di kelurahan Tanjung Selamat kecamatan Medan Tuntungan dari tahun 2010 – 2015.

Penelitian ini di lakukan di kelurahan Tanjung Selamat kecamatan Medan Tuntungan pada tahun 2015. Populasi dalam penelitian ini adalah lingkungan I dan III di kelurahan Tanjung Selamat dengan jumlah 1.083 KK, dan yang menjadi sampel 10% dari populasi yaitu 108KK. Teknik pengumpulan data di lakukan dengan observasi dan angket, sementara data perkembangan kelurahan Tanjung Selamat kecamatan Medan Tuntungan adalah diperoleh melalui data sekunder yang dikumpulkan dari instansi terkait pada tahun 2010 -2015.

(6)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,karena

berkat dan kasih yang diberikan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan baik. Adapun judul skripsi ini adalah “Analisis Perkembangan

Permukiman Kumuh Di kelurahan Tanjung Selamat Kecamatan Medan

Tuntungan Kota Medan Tahun 2010 – 2015”. Adapun tujuan skripsi ini adalah

sebagai kelengkapan tugas dalam memenuhi salah satu persyaratan guna

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas

Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak yang telah memberikan

bantuan, bimbingan dan arahan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Ucapan

terimakasih penulis sampaikan kepada :

1. Bapak Prof.Dr.Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri

Medan beserta staffnya.

2. Ibu Dra. NurmalaBerutu, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial.

3. Bapak Drs. Ali Nurman, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Geografi

dan Ibu Asnidar selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Geografi beserta

staffnya.

4. Ibu Minah Sinuhaji, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

sabar meluangkan waktunya untuk membimbing, memotivasi, dan

memberi banyak masukan kepada penulis sejak awal penulisan proposal

(7)

iii

5. Bapak Dr. Darwin P. Lubis, S.Si, M.Si selaku Dosen Pembimbing

Akademik penulis sekaligus dosen pembanding utama yang telah banyak

memberikan bimbingan kepada penulis didalam menyelesaikan bangku

perkuliahan.

6. Bapak/Ibu Dosen di Jurusan Pendidikan Geografi yang telah banyak

membekali penulis dengan segudang ilmu pada saat di bangku

perkuliahan.

7. Bapak Hayat Siagian yang telah banyak membantu serta memberikan

dorongan dan motivasi kepada penulis selama perkuliahan.

8. Bapak Camat Medan Tuntungan yang telah memberikan izin kepada

penulis untuk mengadakan penelitian di kelurahan Tanjung Selamat.

9. Bapak Lurah Kelurahan Tanjung Selamat dan seluruh Staffnya, yang telah

memberi bantuan kepada penulis selama melakukan penelitian.

10.Teristimewa kepada orang tua penulis, Bapak A.Simanjuntak dan Ibu

K.Siagian yang telah mengasuh, membesarkan dan mendidik serta

memberi dorongan moril dan material sehingga penulis dapat

menyelesaikan studi dengan baik.

11.Teristimewa kepada kakak dan abang juga adik – adik yang penulis kasihi

dan sayangi, serta seluruh keluarga atas dorongan dan semangat yang

diberikan kepada penulis.

12.Buat teman-teman seperjuangan penulis khususnya stambuk A-B Ekstensi

’11 terkhusus buat Elfri, Santi, Simon Fedrick, Rina, Novi, Ayu, Tukini,

(8)

iv

satu penulis sebut namanya. Terimakasih yang telah meluangkan

waktunya untuk membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

13.Teman – teman PPL SMA N. 1 Medang Deras terkhusus buat bang Enos

Paul Sianturi yang telah menyemangati penulis dan memberikan dorongan

selama penulisan skripsi ini.

14.Buat kakak/abang yang ikut berpartisipasi dalam penyusunan skripsi ini,

terkhusus buat bang Reza S.Pd, bang Herman S.Pd dan teman – teman

seperjuangan dalam ujian meja hijau ( Ka’ica, Teresia, Nurmadiah, Andi

Lumbantoruan, dan Ka’vita)

15. Teristimewa buat bang Rico Parhusip yang selalu menyemangati penulis,

memberikan dorongan dan motivasi. Juga buat adik – adik kos Gang

Perbatasan 01/02 terkhusus buat Kartina Simanjuntak dan Frislin Hutapea,

terimakasih telah banyak membantu penulis serta doa dan dukungannya.

Ahir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat sebagai

bahan literatur yang baik bagi penulis dan pembaca lainnya. Untuk itu semua,

penulis ucapkan banyak terimakasih.

Medan, Maret 2016

(9)

v

FRISDA SIMANJUNTAK

(10)

v DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i

KATA PENGANTAR ... ii

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ... iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... iv

DAFTAR ISI ... v

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi terjadinya Permukiman kumuh ... 16

B. Kerangka Berfikir ... 25

(11)

vi

B. Populasi dan Sampel ... 28

C. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 29

1. Variabel Penelitian ... 29

2. Defenisi Operasional ... 29

D.Teknik dan Alat Pengumpulan Data ... 30

E. Teknik Analisis Data ... 31

BAB IV DESKRIPSI GEOGRAFI LOKASI PENELITIAN A.Sejarah Ringkas Kecamatan Medan Tuntungan ... 32

B.Keadaan Fisik Wilayah ... 33

3. Komposisi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin ... 42

4. Komposisi Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur ... 45

5. Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian ... 46

6. Komposisi Penduduk Berdasarkan Agama ... 46

7. Komposisi Penduduk Berdasarkan Etnis Di Kecamatan Medan Tuntungan ... 48

8. Fasilitas Pendidikan Kecamatan Medan Tuntungan ... 48

9. Prasarana Kesehatan Di Kecamatan Medan Tuntungan ... 50

(12)

vii

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.Hasil Penelitian ... 52

B. Pembahasan ... 77

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan ... 82

B.Saran ... 85

(13)

ix

DAFTAR TABEL

No Judul Halaman

1. Luas Masing –Masing Kelurahan Dan Jumlah Lingkungan

di Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2015 ... 38

2. Bentuk Penggunaan Lahan di Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2015 ... 41

3. Luas Daerah, Jumlah Penduduk Dan Kepadatan Penduduk di Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2015 ... 43

4. Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2015 ... 44

5. Komposisi Penduduk Berdasarkan Umur di Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2015 ... 45

6. Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian di Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2015 ... 47

7. Komposisi Penduduk Menurut Agama di Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2015 ... 48

8. Komposisi Penduduk Menurut Etnis di Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2015 ... 49

9. Fasilitas Pendidikan di Kecamatan Medan Tuntungan tahun 2015 ... 50

10.Fasilitas Sarana Dan Prasarana Kesehatan di Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2015 ... 51

11. Fasilitas Sarana Keagamaan di Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2015 ... 52

12.Umur Responden di Kelurahan Tanjung Selamat ... 53

13.Tingkat Pendidikan Responden di Kelurahan Tanjung Selamat ... 54

14.Jenis Pekerjaan Responden di Kelurahan Tanjung Selamat ... 55

15.Pekerjaan Sampingan Responden ... 56

(14)

x 17. Perubahan pekerjaan dan peningkatan

pendapatan dari tahun 2011-2015 ... 59

18.Tanggapan Responden Terhadap Penghasilan yang Dimiliki ... 62

19.Jumlah anggota keluarga responden ... 64

20.Jumlah Penduduk di Kelurahan Tanjung Selamat Dari tahun 2010 – 2015 ... 65

21.Jumlah Pendatang di Kelurahan Tanjung Selamat Tahun 2010- 2015 ... 66

22.Lokasi Sampel Penelitian ... 67

23.Jenis Bangunan yang di Tempati Responden Dari Tahun 2010– 2015 Lingkungan I dan III ... 68

24.Alasan memilih menetap di lokasi permukiman ... 73

25.Waktu Tinggal Menetap Responden di Lokasi Penelitian ... 74

26.Status Kepemilikan Rumah Responden ... 74

27.Cara Pembuangan Sampah Responden ... 75

(15)

xi

DAFTAR GAMBAR

No Uraian Hal

1. Skema Kerangka Berfikir ... 27

2. Peta Administrasi Lokasi Penelitian ... 36

3. Peta Lokasi Penelitian ... 37

4. Rumah responden yang di kelilingi pohon pisang ... 56

5. grafik perubahan jenis pekerjaan responden di lingkungan I dan III ... 59

6. Grafik peningkatan pendapatan responden dari tahun 2011 – 2015 ... 60

7. peningkatan jumlah bangunan non parmanen di kelurahan Tanjung Selamat ... 68

8. Rumah non parmanen di daerah penelitian ... 69

9. Rumah semi parmanen di daerah penelitian ... 69

10.Lahan terbangun tahun 2010 ... 71

11.Lahan terbangun tahun 2014 ... 72

12.Pembuangan sampah responden di sembarang tempat ... 76

(16)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kota-kota besar di negara-negara berkembang umumnya mengalami laju

pertumbuhan penduduk yang pesat sebagai akibat dari faktor-faktor alami yaitu

kelahiran dan terutama juga pengaruh dari perpindahan penduduk yang sangat

pesat dari desa ke kota (urbanisasi). Laju pertumbuhan penduduk yang pesat ini

tentu akan membawa beragam permasalahan di daerah perkotaan seperti

kemacetan dan kesemrawutan kota, kemiskinan, meningkatnya kriminalitas,

munculnya pemukiman kumuh atau daerah slum (slum area) terutama pada

lahan-lahan kosong seperti jalur hijau disepanjang bantaran sungai, bantaran rel kereta

api, taman-taman kota maupun di bawah jalan layang.

Pemukiman kumuh (daerah slum) adalah daerah yang sifatnya kumuh

tidak beraturan yang terdapat di daerah perkotaan. Keberadaan permukiman

kumuh menjadi salah satu indikator gagalnya pemerintah dalam melaksanakan

program pembangunan perumahan dan tata ruang kota yang berkelanjutan. Selain

menimbulkan keruwetan tata ruang kota maka padatnya permukiman kumuh di

sepanjang bantaran sungai, bantaran rel kereta api, areal pemakaman umum, di

bawah jembatan maupun jalan layang ini juga berdampak bagi lingkungan hidup,

kesehatan dan standar hidup warga perkotaan, serta rawan menimbulkan tindak

kejahatan.

Pertumbuhan penduduk miskin dapat kita lihat dari segi pembangunan

(17)

2

pertumbuhan penduduk, sehingga muncullah masalah perumahan yaitu semakin

menurunnya kualitas lingkungan perumahan. Dimana perumahan adalah salah

satu kebutuhan manusia yang seharusnya memiliki syarat rumah yang layak dan

sehat. Keadaan ekonomi yang sangat rendah merupakan suatu ketidak berdayaan

mereka untuk berprilaku positif terhadap kualitas pemukiman dan perumahan.

Kualitas permukiman mereka yang sekarang merupakan ambang batas

kemampuan ekonomi dalam hubungan dalam kualitas fisik dan lingkungan

rumahnya.

(Melly G 1989) menyatakan bahwa keadaan sosial ekonomi masyarakat yang

tinggi, sedang dan rendah ketergantungan dapat ditinjau dari berbagai aspek

kehidupan yaitu: pendapatan, kesejahteraan keluarga, perumahan, pendidikan,

kesehatan keluarga, sandang dan pangan. Karena pemukiman merupakan

kebutuhan pokok manusia, maka dalam pembangunannya harus memenuhi

syarat-syarat antara lain, ukuran rumah, jumlah anggota keluarga itu harus sesuai dengan

luas rumahnya dan bangunan yang digunakan hendaknya berat dan material yang

kokoh, yang mampu menahan angin dan melindungi dari sinar matahari dan

hujan.

Medan sebagai kota terbesar ketiga di Indonesia juga memiliki masalah dalam

penataan pemukiman penduduk, yaitu banyaknya pemukiman kumuh yang

menghiasi Kota Medan. Kawasan permukiman kumuh di Kota Medan saat ini

diperkirakan mencapai 22,5% dari luas wilayah Kota Medan yang terdiri dari

88.166 unit rumah atau 13,62% dari jumlah rumah yang ada di Kota Medan.

(18)

3

umumnya berada pada bantaran sungai dan rel KA terutama di pusat kota (BPS,

Medan, 2012).

Medan sebagai ibu kota Provinsi Sumatera Utara telah berkembang menjadi

pusat perekonomian daerah dan regional yang penting dan utama di Pulau

Sumatera. Pertumbuhan ekonomi kota sebesar 7,69% per tahun menyebabkan

warga desa semakin hari semakin terhisap oleh magnet ekonomi Kota Medan.

Migrasi ini terjadi karena terjadinya surplus jumlah sumber daya manusia yang

terdapat di pedesaan dan adanya peluang kerja di perkotaan.

Derasnya arus migrasi ke kota Medan menimbulkan sejumlah persoalan,

antara lain adalah masih tingginya persentase jumlah warga miskin di Medan.

Berdasarkan data yang di keluarkan BPS kota Medan, persentase jumlah warga

miskin pada tahun 2010 adalah 10,05%. Hal ini disebabkan pertumbuhan dan

pembangunan wilayah tidak mampu mengatasi terjadinya kesenjangan

pendapatan antara masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dengan yang

berpenghasilan tinggi. Masyarakat berpenghasilan rendah sangat sulit

memperoleh yang layak huni dan terjangkau, sehingga salah satu masalah terbesar

penataan kota Medan adalah penataan pemukiman padat (Daulay,2012).

Demikian juga dengan masalah permukiman penduduk yang dihadapi di

Kelurahan Tanjung Selamat kecamatan Medan Tuntungan. Kebanyakan kaum

urbanis tergolong miskin sehingga hampir tidak mungkin lagi bagi mereka untuk

menyewa tempat tinggal, karena rumah di kota rata- rata relatif tinggi. Akibatnya

kalau mungkin atau bertempat tinggal di permukiman – permukiman kumuh yang

menggambarkan kesengsaraan. Salah satunya dapat kita lihat di Kelurahan

(19)

4

Di pemukiman ini dapat dilihat masyarakat atau warga menempati

rumah-rumah yang berhimpitan dan kecil dengan tatanan yang tidak teratur.Bertolak dari

pentingnya kualitas pemukiman dari adanya peningkatan jumlah penduduk,

mendorong penulis untuk melakukan penelitian pola penyebaran permukiman

kumuh dalam kaitannya dengan kondisi sosial ekonomi penduduk serta

menganalisis perkembangan pemukiman kumuh dari Tahun 2010-2015. Penelitian

ini lebih menekankan pada permukiman, di daerah permukiman kumuh di salah

satu kelurahan di kecamatan Medan Tuntungan kota Medan.

Pentingnya kota Medan dijadikan sebagai daerah penelitian, disebabkan

karena kota Medan sebagai Ibu kota Provinsi Sumatera Utara yang kegiatan

pembangunannya berjalan sangat cepat sejalan dengan perkembangan penduduk

dan fungsinya sebagai pusat pemerintahan, pusat perdagangan, pusat industri,

pusat pelayanan dan pusat bisnis di Provinsi Sumatera Utara. Kegitan

pembangunan di kota Medan yang berjalan dengan pesat, memerlukan

perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan monitoring hasil pembangunan

secara cermat, tepat dan efisien. Kebijaksanaan pembangunan dan pengembangan

tersebut antara lain meliputi : pengolaan sumber daya alam, pelayanan umum

(utilitas), transportasi, industri, kependudukan, pelayanan sosial dan perumahan.

B. Identifikasi Masalah

Pertumbuhan penduduk miskin dapat kita lihat dari segi pembangunan

permukiman di negara Indonesia yang tidak mampu mengikuti pesatnya

pertumbuhan penduduk, sehingga muncullah masalah perumahan yaitu semakin

menurunnya kualitas lingkungan perumahan. Laju pertumbuhan penduduk yang

(20)

5

munculnya pemukiman kumuh atau daerah slum (slum area) terutama pada lahan-lahan

kosong seperti jalur hijau disepanjang bantaran sungai, bantaran rel kereta api,

taman-taman kota maupun di bawah jalan layang. Hal ini lah yang menyebabkan kualitas

pemukiman cenderung menurun.

Keadaan sosial ekonomi penduduk di permukiman kumuh berkaitan erat

dengan penentuan kualitas lingkungan hidup (tingkat kesejahteraan) dalam

kehidupan bermasyarakat yang pada akhirnya turut serta mempengaruhi kondisi

fisik dimana mereka bertempat tinggal. Rendahnya tingkat pendidikan, jenis

pekerjaan dan pendapatan masyarakat di permukiman kumuh mempunyai

pengaruh yang sangat luas terhadap prilaku sosial, ekonomi dan budaya yang

berpengaruh terhadap tingkat kualitas pemukiman penduduk. Permukiman di

permukiman kumuh kelurahan Tanjung Selamat kecamatan Medan Tuntungan

juga tidak luput dari permasalah pemukiman yang tidak sesuai dengan

perencanaan tata ruang kota.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, maka permasalahan

yang akan dikaji dan diteliti adalah tentang kondisi sosial ekonomi penduduk

permukiman kumuh kelurahan Tanjung Selamat kecamatan Medan Tuntungan

serta perkembangan pemukiman kumuh di kelurahan Tanjung Selamat Kecamatan

(21)

6

D. Perumusan Masalah

Bertitik tolak dari latar belakang masalah dan ruang lingkup masalah di atas,

maka peneliti merumuskan masalah – masalah yang akan di teliti yaitu :

1. Bagaimana kondisi sosial ekonomi penduduk permukiman kumuh di

Kelurahan Tanjung Selamat kecamatan Medan Tuntungan ?

2. Bagaimana perkembangan permukiman kumuh di kelurahan Tanjung

Selamat kecamatan Medan Tuntungan dari Tahun 2010 - 2015 ?

E. Tujuan penelitian

Berdasarkan masalah penelitian yang telah di rumuskan maka tujuan yang hendak

di capai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui :

1. Kondisi sosial ekonomi penduduk permukiman kumuh di Kelurahan

Tanjung Selamatkecamatan Medan Tuntungan.

2. Perkembangan permukiman kumuh di kelurahan Tanjung Selamat

kecamatan Medan Tuntungan dari tahun 2010 - 2015.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah :

1. Sebagai sumber informasi/masukan pada pemerintah daerah kota Medan

agar dapat membuat kebijakan- kebijakan dalam mengatasi masalah

pemukiman kumuh di kota Medan khususnya yang ada di kelurahan

Tanjung Selamat Kecamatan Medan Tuntungan.

2. Menambah wawasan bagi penulis dalam menyusun karya ilmiah dalam

bentuk skripsi

(22)

81 BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang ditemukan di lapangan dan pembahasan

yang telah diuraikan, maka dapat dinyatakan beberapa kesimpulan sebagai

berikut:

1. Pertambahan penduduk di lingkungan I dan III, umumnya di sebabkan oleh

urbanisasi, yaitu perpindahan penduduk dari desa ke kota. Urbanisasi

menyebabkan suatu keadaan ketidak mampuan kota untuk menyediakan

fasilitas pelayanan pokok dan kesempatan kerja untuk penduduk yang kian

hari kian bertambah. Fenomena urbanisasi ini mengakibatkan kaum

urbanisasi lebih banyak mendatangi pusat-pusat kota dan sebagai akibat

keterbatasan areal, keterbatasan modal dan kemampuan mereka sendiri,

mereka terpaksa mendirikan pemukiman-pemukiman kumuh yang kadang

kala tidak menetap. Keterbatasan – keterbatasan tersebut bisa di sebabkan

oleh pendidikan yang rendah sehingga sulit untuk mendapatkan pekerjaan,

tentu hal ini akan berpengaruh terhadap pendapatan mereka.

2. Secara sosial ekonomi responden yang tinggal di lingkungan I dan III,

adalah warga yang hidup dengan karakteristik sosial dan ekonomi yang

relatif di bawah standar kehidupan warga kota Medan umumnya.Tingkat

pendidikan yang terakhir umumnya hanya sampai tingkat SMP, hal ini lah

yang menyebabkan responden kebanyakan bekerja sebagai buruh atau

(23)

82

tinggal di daerah penelitian karena penghasilan yang rendah, dan hanya

mampu memilih tempat seperti di daerah penelitian untuk di jadikan tempat

tinggal (faktor kemiskinan).

Perkembangan sosial ekonomi penduduk dari tahun 2010 -2015tidak

mengalami banyak peningkatan. Hal ini dapat di lihat pada tahun 2011

keadaan sosial ekonomi penduduk tidak jauh berbeda dengan tahun 2015.

Perubahan yang paling menonjol terlihat dalam aspek pendapatan dimana

dimana pada tahun 2011 mayoritas responden memiliki penghasilan Rp

200.000 – 450.000 ada 34,3% kemudian di susul dengan responden yang

berpenghasilan Rp 451.000 – 700.000 ada 19,4%, selanjutnya responden

yang berpenghasilan Rp 701.000 – 950.000 ada 20,4% sedangkan yang

berpenghasilan 951.000- 1.200.000 ada 11,1% sedangkan yang

berpenghasilan 1.200.000 – Rp 1.500.000 hanya ada 14,8%. Dapat kita

bandingkan dengan tahun 2015 dimana responden yang perpenghasilan Rp

200.000 – 450.000 ada 8,3% , responden yang berpenghasilan Rp 451.000 –

700.000 ada 10,2 %, kemudian disusul dengan responden yang

berpenghasilan Rp 701.000 – 950.000 ada 11,1% dan responden yang

berpenghasilan 951.000- 1.200.000 ada 43,5% sedangkan responden yang

berpenghasilan 1.200.000 – Rp 1.500.000 ada 26,8%.

Untuk aspek pekerjaan dari tahun 2011 -2015 hanya terjadi pergantian

pekerjaan namun tetap dalam lingkup pekerjaan di sektor informal yaitu

sebagai buruh, pemulung, supir, tukang becak, dan pedagang. Kemudian

(24)

83

tamat SMP. Hal ini menunjukkan tidak ada perubahan ataupun peningkatan

dalam bidang pendidikan.

3. Perkembangan permukiman kumuh di kelurahan Tanjung Selamat dari

tahun 2010 – 2015 kecamatan Medan Tuntungan tetap meningkat. Hal ini

di lihat dari kualitas rumah responden, menunjukkan pada tahun 2011

terdapat rumah non parmanen sebanyak 75, sedangkan semi parmanen 377

dan yang parmanen 301 rumah. Jika di bandingkan dengan tahun 2015

rumah non parmanen ada 107, sedangkan semi parmanen sebanyak 385

dan parmanen sebanyak 587. Rumah non parmanen ini banyak terdapat di

lingkungan III pinggiran sungai Belawan dan bangunan rumah terlihat tua

dengan kondisi tidak layak di huni. Jika di lihat dari luasan lahan pada

citra, menunjukkan bahwa bangunan maupun rumah- rumah di daerah ini

semakin bertambah disebabkan pertambahan penduduk yang pesat

sehingga banyak penduduk mendirikan rumah tanpa memperhatikan pola

tata ruang kota. Dapat di lihat perbandingan nya, dimana pada tahun 2010

luas lahan permukiman yaitu 228 934,0443 m3 sedangkan pada tahun 2014

(25)

84

B. SARAN

Dari hasil penelitian yang telah di laksanakan maka peneliti menganjurkan

beberapa saran sebagai bahan masukan antara lain :

1. Dalam setiap pengambilan keputusan terutama oleh PEMKO Medan

khususnya, agar senantiasa memperlihatkan faktor sosial, ekonomi dan

budaya yang ada, terutama dalam penataan ruang sehingga dapat

meminimalisasi munculnya permukiman kumuh.

2. Perlu di fikirkan dan di laksanakan jalan keluar untuk merehabilitasi

perumahan para penghuni, yang tidak layak huni dengan merenopasi

bangunan dengan biaya yang dapat di jangkau.

3. Mengalokasikan para pemukim dengan mendirikan kawasan perumahan

sederhana sebagai tempat bagi masyarakat dengan ekonomi yang rendah

dengan harga yang terjangkau dengan pendapatan mereka. Kemudian

menyediakan lapangan pekerjaan yang sesuai dengan bakat yang mereka

miliki, sehingga dapat menambah pendapatan dan mengurangi angka

(26)

85

DAFTAR PUSTAKA

Aca, Sugandy. 2007. Pembangunan Berkelanjutan Berwawasan Lingkungan.

Jakarta : Bumi Aksara.

Bintarto, dkk. 1997. Pengantar geografi kota. Yokyakarta: Spring

Biro Pusat Statistik. 1990. Statistik Medan. Medan

Primbodo, Suryanto. 1991. Pendidikan kependudukan. Surabaya: Bina Ilmu

Evers, S. 1982. Kemiskinan dan Kebutuhan Pokok. Jakarta: CV Rajawali

http://www.psychologymania.com/2012/10/pengertian-sosial-ekonomi.html

http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/543/jbptunikompp-gdl-diralazuar-27111-5-unikom_d-i.pdf (diakses 30 Juli 2015)

http://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan. Diakses pada rabu, 18 Juli 2015

Hutabarat, Hengki. (2013) Analisis Faktor Penyebab Pemukiman Kumuh di Kecamatan Medan Denai. Skripsi. Jurusan Pendidikan Geografi FIS-UNIMED

Hutapea, Julintri . (2012) Analisis Faktor Penyebab Permukiman Kumuh Di Kota Medan ( Studi Kasus: Kecamatan Medan Belawan). skripsi. Jurusan Ekonomi Pembangunan FE-USU

Khomaruddin. 1997. Menelusuri Pembangunan Perumahan Dan Pemukiman. Jakarta: yayasan real estate Indonesia.

Melly G. 1989 Komunikasi dan Pembangunan Masyarakat, Jokjakarta:

Silas, Johan. 1993. Studi Tentang Pengembangan Potensi Sosial Ekonomi Penduduk Daerah Kumuh Surabaya. Surabaya: ITS

Soemarwoto, Otto. 1994. Ekologi, Lingkungan Hidup Dan Pembangunan. JJakart a: jhambatan

Suparlan, Parsudi. 2000. Kemiskinan Di Perkotaan, Jakarta : Yayasan Obor Indonesia

(27)

86

Sumaatmadjah, N. 1981. Pengantar Study Sosial. Bandung: Alumni

Undang – Undang No. IV Tahun 1992 Tentang Masalah Permukiman Dan

Perumahan di akses dari https//www.pu.go.id 7 Juli 2015

Undang- Undang No. 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan Dan Kawasan Permukiman. Bandung. Citra Umbara

Referensi

Dokumen terkait

Diketahuinya upaya penanganan dismenorhea pada siswi kelas XI SMA Negeri 1 Kasihan Bantul Yogyakarta pada saat dilakukan postest pada kelompok eksperimen... Diketahuinya

PA/KPA Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah/Institusi Lainnya (K/L/D/I), Kecamatan Peranap Alamat, Kecamatan Peranap mengumumkan Rencana Umum Pengadaan Barang/Jasa

High- and average-IQ schizophrenic subjects performed differently from each other on Speed of Comprehension and Trails B regardless of sort method, on Rey Copy and Recall (sorted

Given the range of demands, the variable nature of the available data, and the logistics involved in a detailed simulation modelling analysis, a hierarchy of data and tools is

KARAKTERISTIK PASIEN MULTI DRUG RESISTANT TUBERCULOSIS YANG MENGALAMI SIMPTOM DEPRESI DAN KECEMASAN DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK MEDAN.. SYAHRIL RUSLI NIM

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran IPA menggunakan model inkuiri terbimbing yang layak (valid. Praktis, dan efektif) berbasis literasi sains

The authors organized the literature into five major areas of interest: The Physical and the Virtual: Libraries and Collections in Transition; Mass Digitization and Its Impact

Dalam bidang hiburan ini kita dapat melakukan bermacam kegiatan dengan menggunakan komputer, seperti mendengar lagu-lagu dan memutar film, yang tentunya untuk melakukan semua