• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN BENTUK MUSIK PADA PERTUNJUKAN WAYANG ORANG PERANG KEMBANG DI SANGGAR CIPTO BUDOYO KOTA MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KAJIAN BENTUK MUSIK PADA PERTUNJUKAN WAYANG ORANG PERANG KEMBANG DI SANGGAR CIPTO BUDOYO KOTA MEDAN."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

KAJIAN BENTUK MUSIK PADA PERTUNJUKAN WAYANG

ORANG PERANG KEMBANG DI SANGGAR CIPTO

BUDOYO KOTA MEDAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Sidang Meja Hijau

Oleh :

FEBRISON SIRAIT NIM. 2103340026

JURUSAN SENDRATASIK

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MUSIK

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

i

ABSTRAK

Febrison Sirait. NIM 2103340026. Kajian Bentuk Musik Pada Pertunjukan Wayang Orang Perang Kembang Di Sanggar Cipto Budoyo Kota Medan. Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kajian bentuk musik pada pertunjukan wayang orang perang kembang di sanggar cipto budoyo kota Medan.

Penelitian ini berdasarkan pada landasan teoritis yang menjelaskan pengertian musik, pengertian bentuk musik, pengertian musik pertunjukan, pengertian alat musik, pengertian gamelan,dan pengertian wayang orang perang kembang.

Penelitian ini dilakukan di Sanggar Cipto Budoyo kota Medan yang berada di jalan Istiqomah No. 151 Medan Helvetia kota Medan dan penelitian ini dilaksanakan dimulai bulan Juni sampai Agustus 2016. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah narasumber (ketua sanggar cipto budoyo yaitu Agus Tetuko), penari tari perang kembang, pemain musik yang ada di sanggar Cipto Budoyo kota Medan. Sampel penari dan pemain musik berjumlah 14 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kajian bentuk musik pada pertunjukan wayang orang perang kembang di sanggar Cipto Budoyo kota Medan memiliki struktur dan proses yaitu latihan pemain musik, latihan penari tari perang kembang, latihan penggabungan pemusik dan penari tari perang kembang, mempersiapkan kostum dan properti dan penampilan pertunjukan wayang orang perang kembang. Penggunaan instrument yaitu beberapa alat musik yang digunakan sebagai musik pengiring wayang orang perang kembang yaitu, Gendang, Gong, Kempul, Kenong, Demung, Saron, Peking, Slenthem, Gender, Gambang, Bonang (Barong dan Penerus).

(7)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala

berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

baik. Adapun judul skripsi ini adalah: Kajian Bentuk Musik Pada Pertunjukan

Wayang Orang Perang Kembang di Sanggar Tari Cipto Budoyo Medan. Penulisan

skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan di Jurusan Sendratasik, Program Studi Pendidikan

Musik, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan, karena keterbatasan dan kurangnya pengetahuan penulis. Untuk

itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun. Pada

kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. Syawal Gultom M.Pd Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum Dekan Fakultas Bahasa dan Seni.

3. Uyuni Widiastuti, M.Pd Ketua Jurusan Sendratasik.

4. Dr. Pulumun P. Ginting. S.Sn.,M.Sn Ketua Program Studi Pendidikan

Musik dan Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak membantu,

meluangkan waktu dan memberikan bimbingan serta arahan dalam

menyelesaikan skripsi ini. .

5. Wiflihani, M.Pd Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak

memberikan arahan dan bimbingan dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Dra. Pita HD Silitonga M. Pd Dosen Pembimbing Akademik yang telah

(8)

iii

7. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Musik yang telah memberikan ilmu

yang berharga selama penulis menjadi mahasiswa.

8. Abror Harahap, SE., yang telah membantu dalam mempersiapkan berkas.

9. Bapak Agus Tetuko selaku Ketua sanggar Tari Cipto Budoyo Medan yang

telah memberikan izin penelitian kepada penulis.

10.Teristimewa untuk kedua orangtua penulis R. Sirait dan E. Saragih yang

penulis kasihi. Kupersembahkan karyaku segalanya untukmu sebagaimana

dari pengorbananmu merawat dan mendidik penulis. Terimakasih buat

cinta, kasih sayang, dukungan serta bimbinganmu pada penulis..

11.Buat Adik penulis tersayang Nop Irmawani Sirait yang selalu membuat

penulis semangat menulis skripsi. Terimakasih buat saudara penulis yang

tersayang : Boin Sirait, Endang Wijayanti, Septiani Sirait yang selalu

membuat penulis semangat menulis skripsi.

12.Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Heni Ratam Pasaribu atas

segala kebijaksanaan, perhatian dan kasih sayang yang diberikan.

Semoga segala bantuan yang diterima Penulis membuahkan kesuksesan,

dan segala kebaikan yang kalian berikan mendapat berkat dari Tuhan Yang Maha

Esa. Akhir kata Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.

Medan, 2016

(9)

iv DAFTAR ISI

ABSTRAK . ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 3

C. Pembatasan Masalah ... 4

D. Rumusan Masalah ... 4

E. Tujuan Penelitian ... 5

F. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II LANDASAN TEORITIS DAN KERANGKA KONSEPTUAL ... 7

A. Landasan Teoritis ... 7

1. Pengertian Musik ... 8

2. Pengertian Bentuk Musik ... 9

3. Pengertian Musik Pertunjukan ... 14

4. Pengertian Alat Musik ... 22

(10)

v

6. Pengertian Wayang Orang Perang Kembang ... 26

B. Kerangka Konseptual ... 28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 30

A. Metodologi Penelitian ... 30

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 30

C. Populasi dan Sampel ... 31

1. Populasi ... 31

2. Sampel ... 31

D. Teknik Pengumpulan Data ... 32

1. Wawancara ... 32

2. Observasi ... 33

3. Dokumentasi ... 33

4. Studi Kepustakaan ... 34

E. Teknik Analisis Data ... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 37

A. Alat Musik Yang Digunakan Pada Pertunjukan Wayang Orang Perang Kembang di Sanggar Cipto Budoyo kota Medan ... 37

B. Bentuk Musik Pada Pertunjukan Wayang Orang Perang Kembang ... 48

(11)

vi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 55

A. Kesimpulan ... 55

B. Saran ... 56

DAFTAR PUSTAKA ... 57

(12)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Sumatera Utara merupakan salah satu pulau yang ada di Indonesia, yang

didalamnya memiliki banyak suku, baik suku asli maupun suku pendatang yang

masing-masing suku menghadirkan beraneka ragam bentuk kesenian yang

mencerminkan jati diri suku-suku tersebut. Salah satu suku pendatang yang ada

di Sumatera Utara adalah suku Jawa. Suku Jawa adalah suku yang banyak

menyebar di Sumatera Utara. Keberadaan suku Jawa di Sumatera Utara terjadi

karena perpindahan secara besar-besaran sebagai pekerja kuli kontrak bersama

dengan orang Tionghoa untuk bekerja dalam perkebunan dan pertambangan milik

Kolonial Belanda. Pada masa orde baru yaitu pada masa pemerintahan Soeharto,

perpindahan suku Jawa dilaksanakan dalam rangka kebijakan transmigrasi yang

ditanggung oleh pemerintah mereka ditempatkan di Sumatera (Sumatera Utara,

Jambi dan Aceh), Kalimantan (Kalimantan Barat), Sulawesi dan Papua.

Transmigrasi ini dilakukan karena pulau Jawa adalah salah satu pulau di

Indonesia yang berpenduduk terpadat, akibatnya lahan pertanian semakin sedikit,

kemiskinan meningkat dan peningkatan penduduk tidak merata. Selain itu pada

gelombang berikutnya kedatangan orang Jawa di Sumatera Utara dikarenakan atas

alasan dinas dalam pekerjaan dan juga kemauan sendiri sebagai perantau karena

alasan ingin mencari peruntungan hidup serta merubah nasib dengan menjadi

Pedagang, Petani, Pegawai swasta, PNS , buruh di pabrik dan perkebunan dan

(13)

2

Suku Jawa di Sumatera Utara saat ini merupakan salah satu suku

pendatang yang jumlahnya cukup banyak sesudah suku Melayu dan suku Batak.

Suku Jawa pada hakekatnya mempunyai watak yang berusaha menyesuaikan diri

dengan orang dilingkungannya dan mementingkan keharmonisan tetapi tidak

pernah melupakan adat dan istiadat yang mereka miliki. Seiring dengan

perpindahan secara besar-besaran tersebut secara tidak langsung suku Jawa juga

membawa kebudayaan dan kesenian tradisonal Jawa ketempat dimana mereka

tinggal seperti : Wayang Wong (wayang orang), Gamelan, Wayang Golek,

Wayang Kulit, Kuda Lumping, Ronggeng Jawa, Ludruk, Ketoprak, musik

Campursari dan masih banyak lagi.

Mereka sering mengadakan pertunjukkan kesenian tradisional tersebut

sekedar sebagai pengobat rindu terhadap kampung halamannya dan juga

memperkenalkan kesenian tradisional itu kepada anak dan cucu mereka agar tidak

lupa terhadap kesenian leluhur mereka. Untuk melestarikan kesenian tradisional

Jawa dan menjaga kekerabatan antara mereka, mereka membuat suatu wadah

untuk tempat berkumpul yang biasa disebut Paguyuban Pujakesuma (Putra Jawa

Kelahiran Sumatera). Paguyuban ini berdiri sebagai wadah atau tempat

berkumpulnya orang-orang berketurunan Jawa yang lahir di Sumatera ataupun

diluar pulau Jawa. Sanggar Cipto Budoyo adalah salah satu group atau sanggar

seni yang menjadi perintis dalam memperkenalkan wayang orang, gamelan,

musik campursari dan tarian tradisional Jawa di kota Medan. Group ini juga

menyediakan jasa untuk melakukan pertunjukkan wayang orang (wong) yang

(14)

3

lainnya. Wayang Orang (wong) adalah seni tradisional Indonesia yang terutama

berkembang di Jawa.

Dari uraian di atas dan ketertarikan penulis terhadap gamelan yang

menjadi pengiring dalam wayang Orang maka peneliti mengangkat tulisan

tersebut kedalam tulisan karya ilmiah yang berjudul “Kajian Bentuk Musik

Pada Pertunjukan Wayang Orang Perang Kembang di Sanggar Cipto Budoyo Kota Medan.”

B. Identifikasi Masalah

Latar belakang masalah telah memaparkan apa yang ingin diteliti oleh

peneliti, oleh karena itu agar semua cakupan masalah dapat terbagi dengan teliti

dalam penelitian nantinya, maka dari itu diperlukan adanya identifikasi masalah

supaya penelitian yang dilakukan menjadi terarah dan lebih terkendali.

Identifikasi masalahnya yaitu :

1. Bagaimana latar belakang pertunjukan Wayang Orang Perang Kembang?

2. Bagaimana terbentuknya Sanggar Cipto Budoyo kota Medan ?

3. Apa saja alat musik pada pertunjukan wayang orang Perang Kembang di

Sanggar Cipto Budoyo kota Medan?

4. Bagaimanakah bentuk musik pada pertunjukan wayang orang Perang

Kembang di Sanggar Cipto Budoyo kota Medan?

5. Bagaimana penyajian musik pada pertunjukan wayang orang Perang

(15)

4

C. Pembatasan Masalah

Untuk membatasi cakupan masalah yang terlalu luas, maka diperlukan

adanya pembatasan masalah dikarenakan kelemahan peneliti dan keterbatasan

waktu dan materi. Pembatasan masalah bertujuan untuk mempersempit ruang

lingkup permasalahan agar topik yang akan dibahas menjadi terfokus dan menjaga

agar permasalahannya tidak melebar. Untuk itu, peneliti membatasi masalah

penelitian sebagai berikut :

1. Apa saja alat musik pada pertunjukan wayang orang Perang Kembang

di Sanggar Cipto Budoyo kota Medan?

2. Bagaimanakah bentuk musik pada pertunjukan wayang orang Perang

Kembang di Sanggar Cipto Budoyo kota Medan?

3. Bagaimana penyajian musik pada pertunjukan wayang orang Perang

Kembang di Sanggar Cipto Budoyo kota Medan?

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah di

atas maka peneliti perlu menentukan rumusan masalah agar dapat terfokus dalam

masalah yang dibahas, seperti yang dinyatakan Bungin (2007:45) menyatakan

bahwa :

“Apabila rumusan masalah ditujukan bagi desain penelitian

(16)

5

Berdasarkan pendapat di atas maka rumusan masalah yang akan dibahas

dalam penelitian ini adalah Kajian Bentuk Musik Pada Pertunjukan Wayang

Orang Perang Kembang di Sanggar Cipto Budoyo Kota Medan.”

E. Tujuan Penelitian

Dalam penelitian karya ilmiah ini kegiatan yang akan dilakukan dalam

penelitiannya senantiasa berorientasi kepada tujuan, tanpa ada tujuan yang jelas

maka arah kegiatan yang akan dilakukan tidaklah terarah dan tidak terfokus pada

latar belakang dan rumusan masalah. Hal ini sesuai dengan pendapat Bungin

(2007:75) mengatakan bahwa :

“Membuat tujuan penelitian kualitatif sama mudahnya dengan merumuskan tujuan penelitian lainnya, karena tujuan penelitian hanya mengacu pada rumusan masalah penelitian. Hal ini tidak berarti rumusan masalah sama persis dengan tujuan penelitian, tetapi keduanya tetap berbeda secara subtansial, karena rumusan masalah dibuat dalam konteks mengungkapkan substansi masalah, sedangkan tujuan penelitian dibuat untuk mengungkapkan keinginan dalam suatu penelitian.”

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan penelitian

adalah suatu misi yang akan dijalankan selama melaksanakan penelitian dan

mencari pemecahan masalah yang telah dipaparkan di pembatasan dan rumusan

masalah. Maka dari itu tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui alat-alat musik pada pertunjukan wayang orang Perang

Kembang di Sanggar Cipto Budoyo kota Medan.

2. Untuk mengetahui bentuk musik pada pertunjukan wayang orang Perang

(17)

6

3. Untuk mengetahui penyajian musik pada pertunjukan wayang orang

Perang Kembang di Sanggar Cipto Budoyo kota Medan.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian adalah kegunaan dari penelitian yang merupakan

sumber informasi dalam mengembangkan kegiatan penelitian selanjutnya.

Berdasarkan tujuan penelitian yang telah dikemukakan peneliti, diharapkan dapat

memberi manfaat sebagai berikut :

1. Sebagai bahan informasi bagi penulis dalam menambah pengetahuan dan

wawasan mengenai kesenian tradisional Jawa terkhusus terhadap gamelan

dan wayang orang (wong).

2. Sebagai bahan informasi kepada setiap pembaca dalam mengetahui dan

mengenal kesenian tradisional Jawa terkhusus terhadap gamelan dan

wayang orang (wong).

3. Sebagai bahan referensi dan acuan bagi penelitian berikutnya yang relevan

di kemudian hari.

4. Sebagai bahan motivasi bagi setiap pembaca dalam meningkatkan rasa

keingintahuan serta dalam memelihara kelestarian kesenian tradisional

(18)

56 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat di tarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Alat musik yang digunakan dalam pertunjukan wayang orang perang

kembang terdiri dari ; Gendang, Gong, Kempul, Kenong, Demung, Saron,

Peking, Selentem, Gender, Gambang, Bonang, Bonang penerus.

2. Bentuk musik pada pertunjukan itu adalah :

Bentuk musik atau bentuk gendhing yang mengiringi tarian arjuna dalam

perjalanan menuju tempat pertapaan. Gendhing ini dinamakan gending

Subakastawa SL 9. Bentuk gendhing yang mengiringi pertemuan antara

raksasa atau Cakil dengan Arjuna. Gendhing ini dinamakan gending

ayak-ayak SL 9. Bentuk gendhing yang mengiringi peperangan antara arjuna

dengan raksasa atau cakil. Gendhing ini dinakan gending Serepek.

3. Dalam penyajian musik (gendhing) dalam pertunjukan wayang orang

perang kembang berdasarkan pengamatan dan hasil wawancara yang

dilakukan, bahwa musik pengiring disajikan dengan dua cara, yaitu:

disajikan dengan mengiringi secara langsung dengan mengunakan

seperangkat gamelan dan disajikan dengan tidak langsung (dengan

(19)

57

B. Saran

Dari beberapa kesimpulan diatas, penulis mengajukan beberapa saran antara

lain:

1. Kesenian yang hidup pada etnis Jawa harus tetap mempertahankan

penggunaan alat musik gamelan sebagai pengiring sampai kapanpun agar

kesenian Jawa di Sumatera Utara khususnya di Medan agar tidak akan

menghilang seiring berjalannya waktu.

2. Kepada masyarakat Jawa maupun masyarakat lainnya kita harus tetap

melestarikan alat musik tradisional karena itu akan menjadi bekal kita

untuk dikenal di seluruh dunia dan menjadi ciri khas suku Jawa.

3. Kemajuan teknologi memang sangat penting tetapi janganlah kita

mengganti alat musik tradisional kita dengan kemajuan teknologi

walaupun kemajuan teknologi membuat semuanya menjadi mudah tetapi

kesannya akan tetap berbeda daripada alat musik tradisional yang asli.

4. Perlunya kesadaran setiap para remaja atau pemuda untuk dapat mencintai

alat musik tradisional serta kesenian tradisional sendiri. Kita dapat

mencintainya dengan cara kita peduli dan mempelajari alat musik dan

(20)

58

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Bina Aksara

Bungin, Burhan. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rajagrafindo Persada

Djohan. 2005. Psikologi Musik. Yogyakarta: Buku Baik

Djelantik, A.A.M. 1999. Estetika: Sebuah Pengantar. Bandung: Masyarakat Seni Pertunjukkan Indonesia

Handayani, Putri. 2012. “Peranan Musik pada Resepsi Pernikahan Etnis Jawa di Desa Dalu Sepuluh B Kecamatan Tanjung Morawa Medan Kajian Terhadap Bentuk dan Fungsi.”. Skripsi. Medan: Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Hurd, Michael. 1979. The Oxford Illustrated Dictionary of Music. Wellington: Oxford University Press

Ilyas Noor, Muhammad., B.A. Sofyan Naparin., HS, M. Noor. 1987. Buku Seni Suara Dan Teori Musik Praktis. Jakarta: Pustaka Pedoman

Kesuma, Handi. 2009. “Keberadaan Kelompok Musik Campursari pada Lembaga

Pusat Pengembangan Kebudayaan Jawa di Medan”. Skripsi. Medan:

Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Luckman Sinar, Tengku. 2007. Pengantar Etnomusikologi dan Tarian Melayu. Serdang-Medan: Yayasan Kesultanan

Purba, Suhendro. 2013. “Keberadaan Musik Gamelan Jawa di Kelurahan Aek

Kanopan Kabupaten Labuhan Batu Utara”. Skripsi. Medan: Fakultas

Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Rustopo.1980. Pengetahuan Membuat Gamelan. Surakarta: Proyek Pengembangan IKI Sub Bagian Proyek ASKI Surakarta

Sugiyono.2008.Metode Penelitian. Jakarta : Bumi Aksara

(21)

59

Surjodiningrat, Wasisto., Sudarjana P.J., Susanto, Adhi. 1969. Tone Measurements Of Outstanding Javanese Gamelans In Yogyakarta and Surakarta. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

Utomo, Sari. 2009. “Keberadaan kegiatan Latihan Gamelan Manula (Manusia Lanjut Usia) di Keluarga Besar Daerah Istimewa Yogyakarta Medan

Helvetia Sumatera Utara”. Skripsi. Medan: Fakultas Bahasa dan Seni

Universitas Negeri Medan

Yudoyono, Bambang. 1984. Gamelan Jawa: Awal Mula, Makna dan Masa Depannya. Jakarta: PT.Karya Unipress

Wasisto Surjodiningrat, R.M. 1996. An Introduction To Javanese Gamelan Music. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

Indonesian to Indonesian, Verb. http://artikata.com/arti-331055-iring.html Diakses pada tanggal 06 Mei 2016

Indonesian to Indonesian, Noun http://artikata.com/arti-341706-musik.html Diakses pada tanggal 07 Mei 2016

Indonesian to Indonesian, Noun http://artikata.com/arti-376343-penyajian.html Diakses pada tanggal 07 Mei 2016

Indonesian to Indonesian, Noun http://artikata.com/arti-373678-peranan.html Diakses pada tanggal 07 Mei 2016

Definisi. http://carapedia.com/pengertian_definisi_musik_info2091.html Diakses pada tanggal 07 Mei 2016

Bagus, Den. http://denbagusduwe.blogspot.com/2013/03/seni-musik_1.html Diakses pada tanggal 04 Mei 2016

Sulistia, Titan. http://lorongteatersubang.blogspot.com/2012/12/drama-menurut-herman-j-waluyo-kata-ini.html Diakses pada tanggal 04 Mei 2016

Lintang, http://lintang-lawu.blogspot.com/ Diakses 07 Mei 2016

Wikipedia Bahasa Indonesia, http://id.wikipedia.org/wiki/Wayang_kulit Diakses pada tanggal 10 Mei 2016

Phyruhize, http://www.phyruhize.com/2012/07/mengenal-jenis-jenis-alat-musik.html Diakses pada tanggal 07 Mei 2016

Referensi

Dokumen terkait