Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada
Jurusan Pendidikan Sejarah
OLEH :
KARTIKA SIREGAR
NIM : 3123321026
Jurusan Pendidikan Sejarah
Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Medan
ABSTRAK
KARTIKA SIREGAR, NIM 3123321026. SEJARAH REFORMASI DALAM KARIKATUR ( KARIKATUR DI HARIAN WASPADA MEDAN TERBIT MEI-DESEMBER 1998). SKRIPSI S-1 JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH. FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2016.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peristiwa seputar reformasi diintrepertasikan dalam berita, peristiwa reformasi diinterpretasikan dalam karikatur, dan kaitan karikatur mengenai peristiwa reformasi dengan opini politik yang terbit di harian Waspada Medan terbit Mei-Desember 1998. Jenis penelitian ini menggunakan deskriptif-kualitatif. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan penelitian kepustakaan (library research). Penelitian ini menggunakan 3 yaitu dimensi dimensi teks, dimensi analisis sosial dan dimensi kognisi sosial. Setelah diidentifikasi peneliti mengambil 8 berita, 20 karikatur dan 6 opini dan dianalisis dengan model Van Dijk. Penelitian ini memaparkan tentang berita-berita seputar kepemimpinan Soeharto dan awal mula lahirnya reformasi yang dimuat oleh harian Waspada Mei-Desember 1998, karikatur politik mengenai KKN yang banyak dilakukan pada masa Orde Baru, unjuk rasa mahasiswa untuk menurunkan Soeharto dari kedudukannya sebagai Presiden, menggugat kekayaan Soeharto setelah beliau lengser dan digantikan oleh Habibie, Konsep yang dibawa Habibie untuk Indonesia, pembekuan aspirasi rakyat, kekacauan Sidang Istimewa MPR dan tuntutan mencabut dwi fungsi ABRI, dan kesamaan tema yang dimuat dalam karikatur dan opini sehingga dapat menjelaskan makna yang terkandung dalam karikatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Waspada melakukan penonjolan kesalahan-kesalahan yang dilakukan Soeharto pada masa Orde Baru dan harapannya kepada kepemimpinan Habibie.
Kata kunci : Reformasi, Karikatur
KATA PENGANTAR
Segala Puji, hormat dan syukur penulis hantarkan kepada Tuhan Yang
Maha Esa atas segala rahmat yang senantiasa dicurahkan kepada penulis. Melalui
penyertaan-Nya penulis dimampukan menyelesaikan skripsi ini dengan judul
“Sejarah Reformasi dalam Karikatur (karikatur di harian Waspada medan
terbit Mei-Desember 1998)
Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih
jauh dari kesempurnaan, baik dari cara penulisannya, penggunaan tata bahasa
bahkan dalam penyajiannya. Oleh sebab itu, penulis dengan segala kerendahan
hati menerima kritik dan saran yang bersifat membangun. Begitu banyak pihak
yang terlibat mendukung dalam penulisan sehingga penulis mampu
menyelesaikan skripsi ini. Oleh sebab itu penulis sepatutnya mengucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya, antara lain kepada:
1. Motivator terbaik sekaligus menjadi inspirator bagi penulis yaitu kedua
Orang Tuaku: Ayahanda (Samsuddin Siregar ST) dan Ibunda tercinta
(Eliana Pohan). Mereka sosok yang selalu penulis banggakan yang selalu
mendukung penulis dengan cinta dan kasih sayangnya. Karena doa dan
cinta kasih mereka peneliti bisa menjadi saat sekarang ini dan sampai pada
akhir untuk menyelesaikan studi dalam perkuliahan.
2. Adik-adik terkasih: Al-Anggia Ridho Siregar dan Nia Hasania Siregar
yang memberikan doanya selama penulis menyelesaikan skripsi.
3. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri
4. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial.
5. Bapak Drs. Yushar Tanjung, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Sejarah serta sebagai pembimbing skripsi yang telah banyak membantu
dan memberi masukan kepada peneliti. Terimakasih untuk bimbingan dan
semua yang telah bapak berikan yang sangat membantu dalam
menyelesaikan penulisan skripsi ini.
6. Bapak Syahrul Nizar, M.A, M.Hum selaku sekretaris Jurusan Pendidikan
Sejarah serta sebagai penguji yang telah banyak membantu dan
memberikan kemudahan bagi penulis.
7. Ibu Dra. Flores Tanjung, M.A, selaku Dosen Pembimbing Akademik
penulis. Terimakasih untuk arahan serta bimbingan yang selalu diberikan
kepada penulis selama masa perkuliahan.
8. Bapak Dra. Ponirin, M.Si selaku Dosen penguji atau pembanding bebas
yang banyak memberi inspirasi bagi peneliti.
9. Seluruh staf pengajar di Fakultas Ilmu Sosial Unimed khususnya Jurusan
Pendidikan Sejarah yang selama ini telah mentransferkan ilmunya dengan
senang hati kepada penulis.
10.Seluruh staf Harian Waspada terkhusus kepada Bu Nina selaku kepala
Perpustakaan harian Waspada, Pak Khaidir, Kak Ine. Terimakasih untuk
bantuan serta diskusi selama penulis mengadakan penelitian dalam
mengumpulkan koran-koran Waspada tahun 1998.
11.Yang terkasih, Muhammad Sugiarto A.Md yang selalu memberikan
dukungan dan doa yang selama ini diberikan. Semoga kita dapat sukses
bersama-sama.
12.Sahabat-Sahabat penulis, Agnestasia Br. S S.Pd dan Regina Siburian S.Pd
yang menemani penulis dalam suka duka. Terimakasih banyak untuk
persahabatan yang terjalin selama masa kuliah.
13.Teman teman penulis pada sidang meja hijau 21 Juni 2016, Agnestasia Br.
S S.Pd, Suriyanti Siagian S.Pd dan Nurul Azmi Sambas S.Pd
14. Teman-teman Kelas Reguler Non Reguler A dan B 2012 lainnya.
Terkhusus Fakhri Muliawan Situmorang, S.Pd, Dian Puspita S Sirait S.Pd,
Janita Anggraini S.Pd, Muhammad Adnin S S.Pd, Fitra Jaka Restu S.Pd,
Sarah Amanda Gultom S.Pd, Lotsaputra Berutu S.Pd, Ida Rosida, Masriani
Ariyati, Muhammad Novriansyah, dan Roziah Rambe.Terimakasih untuk
pertemanan dan dukungannya selama ini.
15.Sang guru Sister Linier Togatorop, yang selalu memberikan pencerahan
dalam penulisan skripsi ini.
16.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan. Terimakasih untuk setiap
motivasi serta canda tawa yang selalu menghibur penulis dalam
pengerjaan Skripsi ini.
Medan, Juni 2016
DAFTAR ISI
II.1.1. Karikatur Politik ... 7
II.1.2. Sejarah Reformasi ... 9
II.1.3. Simbol Dalam Karikatur ... 11
II.1.4. Analisa Wacana Kritis ... 12
II.1.5. Kerangka Berpikir ... 14
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN III.1. Metode Penelitian ... 16
III.1.1 Sumber Data ... 16
III.1.2 Tekhnik Pengumpulan Data ... 17
III.1.3 Tekhnik Analisis Data ... 18
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Profil Singkat Harian Waspada ... 19
IV.1.1 Simboyan ... 21
IV.1.2 Rufrikasi ... 21
IV.2.1 Soeharto dan KKN ... 23
IV.2.1.1 Pemerintah Putuskan Kontrak Dengan Perusahaan Putra-putri Soeharto ... 23
IV.2..1.2 Soeharto Tantang Masyarakat.... Tidak Singgung Penggunaan Dana Yayasan Dakab Adili Ibrahim Hasan Dan Soeharto ... 28
IV.2.1.3 Adili Ibrahim Hasan Dan Soeharto ... 31
IV.2.1.4 Wiranto: Soeharto dan Keluarganya Wajib Junjung Tinggi Hukum .... ... 37
IV.2.2.2 Soeharto dan Partai Golkar ... 39
IV.2.2.1 Akbar: Mundurnya Sejumlah Pengurus DPP Golkar Bukan Penggembosan ... 39
IV.2.2.2 Edi Sudrajat dan Tatto Pradjamanggala Mundur Dari MPR ... 43
IV.2.2.3Menang Di Gedung Tapi Kalah Diluar, Dimusuhi Rakyat ... 47
IV.2.3 Undang-Undang ... 51
IV.2.3.1 RUU “Unjukrasa” Disetujui Jadi UU ... 51
IV.3 Sejarah Reformasi dalam Karikatur di Harian Waspada ... 54
IV.4 Kaitan Antara Karikatur Mengenai Peristiwa Reformasi Dengan Opini Politik Yang Diterbitkan Harian Waspada Medan, Mei-Desember 1998 ... 85
V.1. Kesimpulan ... 93
V.2. Saran ... 94
DAFTAR PUSTAKA ... 96
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
Pada tahun 2004 program Sephis (South-South Exchange Programme for
Research On The History Of Development) mengadakan lokakarya “Visual
Sources as Alternatif History” dan pada tahun 2005 Institute For Historical
Studies dari University of Michigan, menghasilkan program “ History and the
Visual” untuk menggali hakikat dan peran gambar dalam pemahaman sejarah.
Dengan kata lain, ada kesadaran bersama pentingnya gambar dalam sejarah.
Gambar dihadirkan dalam bentuk yang beragam,dan masing-masingnya
memiliki ciri dan fungsi yang berbeda.Selain bentuk yang beragam, gambar juga
di tampilkan pada media yang bervariasi pula. Gambar di tampilkan di atas
kanvas, kertas, roll film dan lainnya. Salah satu gambar yang sering ditampilkan
diatas kertas adalah karikatur.
Orang atau masyarakat lebih menyukai informasi bergambar jika
dibandingkan dengan bentuk tulisan, karena melihat gambar jauh lebih mudah dan
sederhana. Dengan kata lain media gambaran merupakan metode yang paling
cepat untuk menanamkan pemahaman, walau gambar tidak di sertai dengan
tulisan sekalipun. Gambar berdiri sendiri dan selalu memiliki subyek yang mudah
dipahami, sebagai simbol yang jelas dan mudah dikenal menurut Waluyanto (
2000:132).
Menurut Suwirta (1999:11) menyatakan bahwa karikatur merupakan
dengan maksud untuk memberikan kritik sosial kepada seseorang,lembaga atau
peristiwa yang terjadi dalam masyarakat.
Karikatur adalah sebuah simbol, yaitu suatu gambar yang mempresentasi
kan sesuatu yang lain, dalam hal ini suatu keadaan sosial atau politik. Di
Indonesia karikatur telah menjadi bagian dari bentuk komunikasi jurnalistik yang
penting sejak awal abad ke-20, dengan mulai terbitnya surat kabar yang bertujuan
membangkitkan nasionalisme dan menyebarkan cita-cita Indonesia Merdeka
menurut Sunarto (2013:3).
Pers biasa disempitkan pada media cetak, surat kabar dan majalah sebagai
salah satu sarana komunikasi mempunyai keistimewaan dibanding media
komunikasi lainnya. Dalam sejarah pers Indonesia belum diketahui secara pasti
kapan karikatur pertama kali muncul dalam penerbitan pers. Mungkin sejak awal
abad ke 20 karikatur mulai muncul dalam penerbitan pers itupun dalam jumlah
yang tidak banyak sebagai salah satu wahana untuk mengkritik mekanisme
kekuasaan kolonial Belanda yang diskriminatif dan represif pada waktu itu. Pada
zaman pendudukan Jepang, karikatur juga tidak banyak muncul dalam penerbitan
pers. Hal itu disebabkan selain pemerintah Jepang memang tidak senang dengan
gambar karikatur yang acapkali sarat dengan kritik sosial ,juga karena rejim
militer saat itu lebih melihat media lain seperti radio, kesenian rakyat, pamlet,
lukisan, atau tulisan dalam spanduk dan tembok, sebagai alat propanganda yang
dinilai efektif. Baru pada masa revolusi, bersamaan dengan munculnya
bermunculan dalam beberapa surat kabar yang memiliki teknik dan alat
percetakan.
Pada periode selanjutnya yaitu era Orde Baru, meskipun terkesan “malu”
dan “takut” karena sikap represifnya pemerintah, karikatur yang mewakili
semangat zaman tetap muncul di beberapa surat kabar. Satu contoh adalah
karikatur Panji Koming yang saban Minggu di halaman khusus di harian Kompas.
Gerakan reformasi yang dilatarbelakangi oleh kondisi ekonomi global
yang carut marut sejak 1997, yang juga berdampak pada ketidakstabilan politik,
sosial dan banyak bidang lainnya. Pada puncaknya ditandai dengan mundurnya
Soeharto dari kursi presiden yang sudah tiga puluh dua tahun dikuasainya.
Reformasi adalah sepenggal dari panjangnya ruas perjalanan sejarah Indonesia.
Peristiwa reformasi dan sejarahnya menjadi sesuatu yang penting untuk dijadikan
pelajaran sehingga menjadi urgen pula untuk ditulis, direkam,dilukis dan
didokumentasikan.
Pada keadaan demikian, Waspada sebagai salah satu media cetak yang
meski memiliki fungsi kontrol sosial juga memberitakan hal-hal yang berkaitan
peristiwa seputar reformasi sebagaimana lazimnya pers lain. Selain dalam bentuk
berita umum dan khusus, Waspada juga menginformasikan kejadian-kejadian
reformasi dalam bentuk karikatur.
Waspada dipilih sebagai objek penelitian karena surat kabar lokal yang
me-nasional ini termasuk salah satu yang memiliki oplah terbesar di Sumatera
Utara dan menjadi surat kabar “tua”. Jumlah oplah yang besar tentunya
tinggi oplah semakin tinggi pula daya serap informasi yang sampai ke
masyarakat.
Rentang waktu terbit Mei-Desember 1998 dipilih sebagai periode
penelitian karena masa ini merupakan masa awal dan “hangat”nya pemberitaan
dan pembahasan terkait peristiwa dan fenomena Reformasi Indonesia.
Berdasarkan kenyataan yang telah diuraikan di atas, ada alasan mengapa
hal ini perlu untuk diungkap dan dituliskan, yakni: pertama peristiwa seputar
reformasi akan selalu menarik untuk dikaji, karena ini merupakan satu moment
yang menentukan arah perekembangan atau perubahan Indonesia sebagai bangsa.
Pengungkapan jejak rekamnya akan memberi manfaat tersendiri untuk masa
sekarang dan masa depan.
Alasan kedua, secara umum belum ditemukan penelitian yang
mengkhususkan kajian pada sejarah reformasi yang dikaitkan dengan karikatur di
surat kabar. Selain itu, sampai saat sekarang belum ada karya yang secara khusus
mencoba melakukan tinjauan historiografis terhadap sejarah surat kabar Waspada
dalam memberi informasi sejarah reformasi dalam karikatur.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan paparan latar belakang di atas, maka yang menjadi
identifikasi masalah adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimana peristiwa seputar reformasi direpresentasikan
dalam berita yang terbit di harian Waspada Medan, Mei-Desember 1998
2. Untuk mengetahui bagaimana peristiwa seputar reformasi diperesentasikan
3. Kaitan antara karikatur mengenai peristiwa reformasi dengan opini politik
yang diterbitkan harian Waspada Medan, Mei-Desember 1998
1.3 Pembatasan Masalah
Untuk lebih memaksimalkan hasil penelitian, maka peneliti membatasi
masalah penelitian yaitu : “Sejarah Reformasi Dalam Karikatur (Karikatur di
Harian Waspada Terbit Mei-Desember 1998)”
1.4 Perumusan Masalah
Adapun yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana peristiwa seputar reformasi direpresentasikan dalam berita
yang terbit di harian Waspada Medan, Mei-Desember 1998?
2. Bagaimana peristiwa seputar reformasi direpresentasikan dalam
karikatur yang terbit di harian Waspada Medan, Mei-Desember 1998?
3. Bagaimana kaitan antara karikatur mengenai peristiwa reformasi
dengan opini politik yang diterbitkan harian Waspada Medan,
Mei-Desember 1998?
1.5 Tujuan Penelitian
Menetapkan tujuan penelitian merupakan hal yang sangat penting, karena
setiap penelitian yang dilakukan harus memiliki tujuan tertentu. Dengan
berpedoman kepada tujuannya, maka akan lebih mempermudah mencapai sasaran
1. Untuk mengetahui bagaimana peristiwa seputar reformasi
direpresentasikan dalam berita yang terbit di harian Waspada
Medan, Mei-Desember 1998
2. Untuk mengetahui bagaimana peristiwa seputar reformasi
diperesentasikan dalam karikatur yang terbit di harian Waspada
Medan, Mei-Desember 1998
3. Untuk mengetahui kaitan antara karikatur mengenai peristiwa
reformasi dengan opini politik yang diterbitkan harian Waspada
Medan, Mei-Desember 1998 .
1.6 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang ingin diperoleh sesudah melaksanakan penelitian ini
adalah :
1. Memberikan pengetahuan dan wawasan kepada peneliti dan
pembaca mengenai Sejarah Reformasi Dalam Karikatur (Karikatur
di Harian Waspada Terbit Mei-Desember 1998)
2. Sebagai bahan masukan dan perbandingan bagi peneliti lain yang
bermaksud mengadakan penelitian dalam masalah yang sama.
3. Sebagai landasan bagi masyarakat, penggiat pers dan Pemerintah
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.2 Kesimpulan
1. Frekuensi pemunculan berita-berita seputar reformasi selama bulan
Mei-Desember 1998 ternyata Waspada lebih banyak memuat berita seputar
pengusutan kekayaan Soharto yang dinilai didapat dari tindak KKN dan harapan
masyarakat kepada Habibie dalam membawa konsep reformasi.
2. Karikatur memiliki jumlah yang lebih sedikit dibanding dengan opini yang
dimuat setiap bulannya. Karikatur yang dimunculkan mengenai KKN yang
banyak dilakukan pada masa Orde Baru, unjuk rasa mahasiswa untuk menurunkan
Soeharto dari kedudukannya sebagai Presiden, menggugat kekayaan Soeharto
setelah beliau lengser dan digantikan oleh Habibie, Konsep yang dibawa Habibie
untuk Indonesia, pembekuan aspirasi rakyat, kekacauan Sidang Istimewa MPR
dan tuntutan mencabut dwi fungsi ABRI. Gambar karikatur dimuncul sebanyak
4-25 gambar setiap bulan. Pola penggambaran karikatur yang dimuat oleh Waspada
mengarah kepada kritikan terhadap sikap politik pada masa reformasi. Karikaturis
menuangkan ide-ide nya sesuai dengan fakta dan kejadian yang terjadi saat itu.
Karikatur yang dimuat tidak mengandung sara dan harus terekspose secara aktual.
3. Sikap surat kabar terhadap suatu peristiwa digambarkan dengan sangat menarik
dalam penggambaran karikaturnya. Selanjutnya, karikatur juga memiliki
dan kepemimpinan Habibie. Opini pada masa reformasi lebih menonjolkan
permasalahan pada masa orde baru dikarenakan kurangnya kebebasan
berpendapat pada masa itu. Dan reformasi dianggap sebagai wadah untuk
membawa indonesia ke arah yang lebih baik. Pada bulan Mei, sebelum turunnya
Soeharto dari kepememimpinannya Waspada menggambarkan harapannya untuk
bebas dari KKN melalui karikatur. Sementara pada bulan-bulan selanjutnya
karikaturis semakin banyak memunculkan gambar yang mengkritisi pemerintahan
Orde baru dan pengharapannya di masa reformasi. Namun, tidak banyak opini
yang berkaitan dengan karikatur. Terdapat 6 opini yang berkaitan dengan
karikatur.
5.2. Saran
1. Dalam memuat karikatur seputar reformasi, Waspada sebaiknya menambahkan
sedikit deskripsi atas penjelasan karikatur, agar di masa mendatang pembaca yang
melihat tidak salah menafsirkan gambar yang dimuat. Akan lebih baik lagi jika
Waspada mensinkronkan/ membuat keterkaitan dalam karikatur, berita dan opini
setiap edisinya sehingga pembaca tidak salah mengambil kesimpulan dari
karikatur yang diterbitkan karena didukung oleh berita dan opini yang sinkron.
2. Kepada pembaca agar dapat lebih cerdas memaknai setiap karikatur, berita dan
opini yang dimuat di surat kabar Waspada. Dikarenakan di era reformasi siapa
saja dapat mengeluarkan pendapatnya sehingga akan banyak bermunculan
3. Agar pihak Pemerintah dan para elite politik dapat benar-benar mengemban
tugas nya dengan baik dan tidak justru mengajarkan apa yang tidak menjadi
bagiannya sehingga kepahitan serta berbagai tragedi buruk yang lalu-lalu tidak
DAFTAR PUSTAKA
Burton,Graeme. 2012. Media dan Budaya Populer : Yogyakarta: Jalasutra
Chaidar,Al. 1998. Reformasi Prematur. Jakarta. Darul Falah
Darma, A,Yoce. 2009. Analisis Wacana Kritis. Bandung. Yrama Widya.
Editor. 1982. “ Citra Pers Dan Wajah Masyarakat” Majalah Sejarah (No. 381-5
Rabiul Awal 1403 H-21 Desember 1982-Tahun XXIV)
Eriyanto.2006. Analisis Wacana : Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta; LKiS Pelangi Aksara.
Handoyo,Eko.2013. Sosiologi Politik. Yogyakarta. Ombak
Hikam, AS. 1999. Wacana Politik Hukum & Demokrasi Indonesia. Yogyakarta. Pustaka Pelajar Offset
Laksono, Y,Galih. 2010.” Panji Koming dan Pelaksaan Pemilu 2009”. Surakarta;
Skripsi Program Studi Ilmu komunikasi- Fakultas Ilmu Sosialdan Ilmu
Politik, Universitas Sebelas Maret.
Latif,Yudi dan Ibrahim,Subandy (ed). 1996. Bahasa dan Kekuasaan: Politik
Wacana di Panggung Orde Baru.Bandung:Mizan.
Liliweri, Alo.2003. Makna Budaya Dalam Komunikasi Antarbudaya. Yogyakarta. LkiS.
Nordholt,S,Henk dkk (ed). 2013. Perspektif Baru Penulisan Sejarah Indonesia. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, KITLV, dan Pustaka Larasan.
Putro,A,Bayu. 2013. “Potret Media Dalam Karikatur Mice Cartoon(Studi Analisis
Semiotika tentang Potret Media dalam Karikatur Mice Cartoon pada
Harian Kompas Periode tahun 2012)”. Surakarta; Skripsi Program Studi
Ilmu Komunikasi- Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Sebelas Maret.
Ricklefs. 2010. Sejarah Indonesia Modern 1200-2008. Jakarta. Serambi Ilmu Semesta
Sibarani,Augustin.2001. Karikatur dan Politik.Jakarta. Media Lintas Inti Nusantara
Sjamsuddin,Helius.2012. Metodologi Sejarah. Yogyakarta. Ombak
Soemardjan, Selo. 1999. Kisah Perjuangan Reformasi. Jakarta. Pustaka Sinar Harapan
Sudarmo,M,Darminto. 2014. Anatomi Lelucon di Indonesia: Jakarta: Kombat Publisher.
Sunarto, Wagiono.2013. Perang Karikatur ( Mengangkat dan Menjatuhkan
Soekarno Tinjauan Sejarah 1959-1967). Jakarta. Pascasarjana IKJ.
Suwarno. Sejarah Politik Indonesia Modern. Yogyakarta. Ombak
Suwirta. 1999. “Karikatur Dan Kritik Sosial Pada Masa Revolusi Indonesia (1945-1947)”Majalah Sejarah (edisi 7)
Tohadi, Muhammad. 2000. Oase Kebangsaan.Jakarta. Lembaga Kajian Wacana Indonesia
Waluyanto,D,Heru.2000.”Karikatur Sebagai Karya Komunikasi Visual Dalam Penyampaian Kritik Sosial” Nirmana Vol.2 No.2 Juli.
Widiyanto,Paulus. 1998. “Kerusuhan dan Masalah SARA” Prisma No. 1 Tahun
XXVII September-Oktober 1998.
Widyanto,B,Tri. 2012. “ Pemaknaan Karikatur Dalam Rubrik Opini Pada Harian
Kompas (Studi Semiotik Tentang Pemaknaan Karikatur Dalam Rubrik
Pada Harian Kompas Edisi 4 November 2009)”. Medan; Skripsi Program