• Tidak ada hasil yang ditemukan

SEJARAH REFORMASI DALAM KARIKATUR ( KARIKATUR DI HARIAN WASPADA MEDAN TERBIT MEI-DESEMBER 1998).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SEJARAH REFORMASI DALAM KARIKATUR ( KARIKATUR DI HARIAN WASPADA MEDAN TERBIT MEI-DESEMBER 1998)."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada

Jurusan Pendidikan Sejarah

OLEH :

KARTIKA SIREGAR

NIM : 3123321026

Jurusan Pendidikan Sejarah

Fakultas Ilmu Sosial

Universitas Negeri Medan

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

KARTIKA SIREGAR, NIM 3123321026. SEJARAH REFORMASI DALAM KARIKATUR ( KARIKATUR DI HARIAN WASPADA MEDAN TERBIT MEI-DESEMBER 1998). SKRIPSI S-1 JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH. FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peristiwa seputar reformasi diintrepertasikan dalam berita, peristiwa reformasi diinterpretasikan dalam karikatur, dan kaitan karikatur mengenai peristiwa reformasi dengan opini politik yang terbit di harian Waspada Medan terbit Mei-Desember 1998. Jenis penelitian ini menggunakan deskriptif-kualitatif. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan penelitian kepustakaan (library research). Penelitian ini menggunakan 3 yaitu dimensi dimensi teks, dimensi analisis sosial dan dimensi kognisi sosial. Setelah diidentifikasi peneliti mengambil 8 berita, 20 karikatur dan 6 opini dan dianalisis dengan model Van Dijk. Penelitian ini memaparkan tentang berita-berita seputar kepemimpinan Soeharto dan awal mula lahirnya reformasi yang dimuat oleh harian Waspada Mei-Desember 1998, karikatur politik mengenai KKN yang banyak dilakukan pada masa Orde Baru, unjuk rasa mahasiswa untuk menurunkan Soeharto dari kedudukannya sebagai Presiden, menggugat kekayaan Soeharto setelah beliau lengser dan digantikan oleh Habibie, Konsep yang dibawa Habibie untuk Indonesia, pembekuan aspirasi rakyat, kekacauan Sidang Istimewa MPR dan tuntutan mencabut dwi fungsi ABRI, dan kesamaan tema yang dimuat dalam karikatur dan opini sehingga dapat menjelaskan makna yang terkandung dalam karikatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Waspada melakukan penonjolan kesalahan-kesalahan yang dilakukan Soeharto pada masa Orde Baru dan harapannya kepada kepemimpinan Habibie.

Kata kunci : Reformasi, Karikatur

(6)

KATA PENGANTAR

Segala Puji, hormat dan syukur penulis hantarkan kepada Tuhan Yang

Maha Esa atas segala rahmat yang senantiasa dicurahkan kepada penulis. Melalui

penyertaan-Nya penulis dimampukan menyelesaikan skripsi ini dengan judul

“Sejarah Reformasi dalam Karikatur (karikatur di harian Waspada medan

terbit Mei-Desember 1998)

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih

jauh dari kesempurnaan, baik dari cara penulisannya, penggunaan tata bahasa

bahkan dalam penyajiannya. Oleh sebab itu, penulis dengan segala kerendahan

hati menerima kritik dan saran yang bersifat membangun. Begitu banyak pihak

yang terlibat mendukung dalam penulisan sehingga penulis mampu

menyelesaikan skripsi ini. Oleh sebab itu penulis sepatutnya mengucapkan

terimakasih yang sebesar-besarnya, antara lain kepada:

1. Motivator terbaik sekaligus menjadi inspirator bagi penulis yaitu kedua

Orang Tuaku: Ayahanda (Samsuddin Siregar ST) dan Ibunda tercinta

(Eliana Pohan). Mereka sosok yang selalu penulis banggakan yang selalu

mendukung penulis dengan cinta dan kasih sayangnya. Karena doa dan

cinta kasih mereka peneliti bisa menjadi saat sekarang ini dan sampai pada

akhir untuk menyelesaikan studi dalam perkuliahan.

2. Adik-adik terkasih: Al-Anggia Ridho Siregar dan Nia Hasania Siregar

yang memberikan doanya selama penulis menyelesaikan skripsi.

3. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri

(7)

4. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial.

5. Bapak Drs. Yushar Tanjung, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan

Sejarah serta sebagai pembimbing skripsi yang telah banyak membantu

dan memberi masukan kepada peneliti. Terimakasih untuk bimbingan dan

semua yang telah bapak berikan yang sangat membantu dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini.

6. Bapak Syahrul Nizar, M.A, M.Hum selaku sekretaris Jurusan Pendidikan

Sejarah serta sebagai penguji yang telah banyak membantu dan

memberikan kemudahan bagi penulis.

7. Ibu Dra. Flores Tanjung, M.A, selaku Dosen Pembimbing Akademik

penulis. Terimakasih untuk arahan serta bimbingan yang selalu diberikan

kepada penulis selama masa perkuliahan.

8. Bapak Dra. Ponirin, M.Si selaku Dosen penguji atau pembanding bebas

yang banyak memberi inspirasi bagi peneliti.

9. Seluruh staf pengajar di Fakultas Ilmu Sosial Unimed khususnya Jurusan

Pendidikan Sejarah yang selama ini telah mentransferkan ilmunya dengan

senang hati kepada penulis.

10.Seluruh staf Harian Waspada terkhusus kepada Bu Nina selaku kepala

Perpustakaan harian Waspada, Pak Khaidir, Kak Ine. Terimakasih untuk

bantuan serta diskusi selama penulis mengadakan penelitian dalam

mengumpulkan koran-koran Waspada tahun 1998.

11.Yang terkasih, Muhammad Sugiarto A.Md yang selalu memberikan

(8)

dukungan dan doa yang selama ini diberikan. Semoga kita dapat sukses

bersama-sama.

12.Sahabat-Sahabat penulis, Agnestasia Br. S S.Pd dan Regina Siburian S.Pd

yang menemani penulis dalam suka duka. Terimakasih banyak untuk

persahabatan yang terjalin selama masa kuliah.

13.Teman teman penulis pada sidang meja hijau 21 Juni 2016, Agnestasia Br.

S S.Pd, Suriyanti Siagian S.Pd dan Nurul Azmi Sambas S.Pd

14. Teman-teman Kelas Reguler Non Reguler A dan B 2012 lainnya.

Terkhusus Fakhri Muliawan Situmorang, S.Pd, Dian Puspita S Sirait S.Pd,

Janita Anggraini S.Pd, Muhammad Adnin S S.Pd, Fitra Jaka Restu S.Pd,

Sarah Amanda Gultom S.Pd, Lotsaputra Berutu S.Pd, Ida Rosida, Masriani

Ariyati, Muhammad Novriansyah, dan Roziah Rambe.Terimakasih untuk

pertemanan dan dukungannya selama ini.

15.Sang guru Sister Linier Togatorop, yang selalu memberikan pencerahan

dalam penulisan skripsi ini.

16.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan. Terimakasih untuk setiap

motivasi serta canda tawa yang selalu menghibur penulis dalam

pengerjaan Skripsi ini.

Medan, Juni 2016

(9)

DAFTAR ISI

II.1.1. Karikatur Politik ... 7

II.1.2. Sejarah Reformasi ... 9

II.1.3. Simbol Dalam Karikatur ... 11

II.1.4. Analisa Wacana Kritis ... 12

II.1.5. Kerangka Berpikir ... 14

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN III.1. Metode Penelitian ... 16

III.1.1 Sumber Data ... 16

III.1.2 Tekhnik Pengumpulan Data ... 17

III.1.3 Tekhnik Analisis Data ... 18

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Profil Singkat Harian Waspada ... 19

IV.1.1 Simboyan ... 21

IV.1.2 Rufrikasi ... 21

(10)

IV.2.1 Soeharto dan KKN ... 23

IV.2.1.1 Pemerintah Putuskan Kontrak Dengan Perusahaan Putra-putri Soeharto ... 23

IV.2..1.2 Soeharto Tantang Masyarakat.... Tidak Singgung Penggunaan Dana Yayasan Dakab Adili Ibrahim Hasan Dan Soeharto ... 28

IV.2.1.3 Adili Ibrahim Hasan Dan Soeharto ... 31

IV.2.1.4 Wiranto: Soeharto dan Keluarganya Wajib Junjung Tinggi Hukum .... ... 37

IV.2.2.2 Soeharto dan Partai Golkar ... 39

IV.2.2.1 Akbar: Mundurnya Sejumlah Pengurus DPP Golkar Bukan Penggembosan ... 39

IV.2.2.2 Edi Sudrajat dan Tatto Pradjamanggala Mundur Dari MPR ... 43

IV.2.2.3Menang Di Gedung Tapi Kalah Diluar, Dimusuhi Rakyat ... 47

IV.2.3 Undang-Undang ... 51

IV.2.3.1 RUU “Unjukrasa” Disetujui Jadi UU ... 51

IV.3 Sejarah Reformasi dalam Karikatur di Harian Waspada ... 54

IV.4 Kaitan Antara Karikatur Mengenai Peristiwa Reformasi Dengan Opini Politik Yang Diterbitkan Harian Waspada Medan, Mei-Desember 1998 ... 85

(11)

V.1. Kesimpulan ... 93

V.2. Saran ... 94

DAFTAR PUSTAKA ... 96

(12)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Pada tahun 2004 program Sephis (South-South Exchange Programme for

Research On The History Of Development) mengadakan lokakarya “Visual

Sources as Alternatif History” dan pada tahun 2005 Institute For Historical

Studies dari University of Michigan, menghasilkan program “ History and the

Visual” untuk menggali hakikat dan peran gambar dalam pemahaman sejarah.

Dengan kata lain, ada kesadaran bersama pentingnya gambar dalam sejarah.

Gambar dihadirkan dalam bentuk yang beragam,dan masing-masingnya

memiliki ciri dan fungsi yang berbeda.Selain bentuk yang beragam, gambar juga

di tampilkan pada media yang bervariasi pula. Gambar di tampilkan di atas

kanvas, kertas, roll film dan lainnya. Salah satu gambar yang sering ditampilkan

diatas kertas adalah karikatur.

Orang atau masyarakat lebih menyukai informasi bergambar jika

dibandingkan dengan bentuk tulisan, karena melihat gambar jauh lebih mudah dan

sederhana. Dengan kata lain media gambaran merupakan metode yang paling

cepat untuk menanamkan pemahaman, walau gambar tidak di sertai dengan

tulisan sekalipun. Gambar berdiri sendiri dan selalu memiliki subyek yang mudah

dipahami, sebagai simbol yang jelas dan mudah dikenal menurut Waluyanto (

2000:132).

Menurut Suwirta (1999:11) menyatakan bahwa karikatur merupakan

(13)

dengan maksud untuk memberikan kritik sosial kepada seseorang,lembaga atau

peristiwa yang terjadi dalam masyarakat.

Karikatur adalah sebuah simbol, yaitu suatu gambar yang mempresentasi

kan sesuatu yang lain, dalam hal ini suatu keadaan sosial atau politik. Di

Indonesia karikatur telah menjadi bagian dari bentuk komunikasi jurnalistik yang

penting sejak awal abad ke-20, dengan mulai terbitnya surat kabar yang bertujuan

membangkitkan nasionalisme dan menyebarkan cita-cita Indonesia Merdeka

menurut Sunarto (2013:3).

Pers biasa disempitkan pada media cetak, surat kabar dan majalah sebagai

salah satu sarana komunikasi mempunyai keistimewaan dibanding media

komunikasi lainnya. Dalam sejarah pers Indonesia belum diketahui secara pasti

kapan karikatur pertama kali muncul dalam penerbitan pers. Mungkin sejak awal

abad ke 20 karikatur mulai muncul dalam penerbitan pers itupun dalam jumlah

yang tidak banyak sebagai salah satu wahana untuk mengkritik mekanisme

kekuasaan kolonial Belanda yang diskriminatif dan represif pada waktu itu. Pada

zaman pendudukan Jepang, karikatur juga tidak banyak muncul dalam penerbitan

pers. Hal itu disebabkan selain pemerintah Jepang memang tidak senang dengan

gambar karikatur yang acapkali sarat dengan kritik sosial ,juga karena rejim

militer saat itu lebih melihat media lain seperti radio, kesenian rakyat, pamlet,

lukisan, atau tulisan dalam spanduk dan tembok, sebagai alat propanganda yang

dinilai efektif. Baru pada masa revolusi, bersamaan dengan munculnya

(14)

bermunculan dalam beberapa surat kabar yang memiliki teknik dan alat

percetakan.

Pada periode selanjutnya yaitu era Orde Baru, meskipun terkesan “malu”

dan “takut” karena sikap represifnya pemerintah, karikatur yang mewakili

semangat zaman tetap muncul di beberapa surat kabar. Satu contoh adalah

karikatur Panji Koming yang saban Minggu di halaman khusus di harian Kompas.

Gerakan reformasi yang dilatarbelakangi oleh kondisi ekonomi global

yang carut marut sejak 1997, yang juga berdampak pada ketidakstabilan politik,

sosial dan banyak bidang lainnya. Pada puncaknya ditandai dengan mundurnya

Soeharto dari kursi presiden yang sudah tiga puluh dua tahun dikuasainya.

Reformasi adalah sepenggal dari panjangnya ruas perjalanan sejarah Indonesia.

Peristiwa reformasi dan sejarahnya menjadi sesuatu yang penting untuk dijadikan

pelajaran sehingga menjadi urgen pula untuk ditulis, direkam,dilukis dan

didokumentasikan.

Pada keadaan demikian, Waspada sebagai salah satu media cetak yang

meski memiliki fungsi kontrol sosial juga memberitakan hal-hal yang berkaitan

peristiwa seputar reformasi sebagaimana lazimnya pers lain. Selain dalam bentuk

berita umum dan khusus, Waspada juga menginformasikan kejadian-kejadian

reformasi dalam bentuk karikatur.

Waspada dipilih sebagai objek penelitian karena surat kabar lokal yang

me-nasional ini termasuk salah satu yang memiliki oplah terbesar di Sumatera

Utara dan menjadi surat kabar “tua”. Jumlah oplah yang besar tentunya

(15)

tinggi oplah semakin tinggi pula daya serap informasi yang sampai ke

masyarakat.

Rentang waktu terbit Mei-Desember 1998 dipilih sebagai periode

penelitian karena masa ini merupakan masa awal dan “hangat”nya pemberitaan

dan pembahasan terkait peristiwa dan fenomena Reformasi Indonesia.

Berdasarkan kenyataan yang telah diuraikan di atas, ada alasan mengapa

hal ini perlu untuk diungkap dan dituliskan, yakni: pertama peristiwa seputar

reformasi akan selalu menarik untuk dikaji, karena ini merupakan satu moment

yang menentukan arah perekembangan atau perubahan Indonesia sebagai bangsa.

Pengungkapan jejak rekamnya akan memberi manfaat tersendiri untuk masa

sekarang dan masa depan.

Alasan kedua, secara umum belum ditemukan penelitian yang

mengkhususkan kajian pada sejarah reformasi yang dikaitkan dengan karikatur di

surat kabar. Selain itu, sampai saat sekarang belum ada karya yang secara khusus

mencoba melakukan tinjauan historiografis terhadap sejarah surat kabar Waspada

dalam memberi informasi sejarah reformasi dalam karikatur.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan paparan latar belakang di atas, maka yang menjadi

identifikasi masalah adalah:

1. Untuk mengetahui bagaimana peristiwa seputar reformasi direpresentasikan

dalam berita yang terbit di harian Waspada Medan, Mei-Desember 1998

2. Untuk mengetahui bagaimana peristiwa seputar reformasi diperesentasikan

(16)

3. Kaitan antara karikatur mengenai peristiwa reformasi dengan opini politik

yang diterbitkan harian Waspada Medan, Mei-Desember 1998

1.3 Pembatasan Masalah

Untuk lebih memaksimalkan hasil penelitian, maka peneliti membatasi

masalah penelitian yaitu : “Sejarah Reformasi Dalam Karikatur (Karikatur di

Harian Waspada Terbit Mei-Desember 1998)”

1.4 Perumusan Masalah

Adapun yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana peristiwa seputar reformasi direpresentasikan dalam berita

yang terbit di harian Waspada Medan, Mei-Desember 1998?

2. Bagaimana peristiwa seputar reformasi direpresentasikan dalam

karikatur yang terbit di harian Waspada Medan, Mei-Desember 1998?

3. Bagaimana kaitan antara karikatur mengenai peristiwa reformasi

dengan opini politik yang diterbitkan harian Waspada Medan,

Mei-Desember 1998?

1.5 Tujuan Penelitian

Menetapkan tujuan penelitian merupakan hal yang sangat penting, karena

setiap penelitian yang dilakukan harus memiliki tujuan tertentu. Dengan

berpedoman kepada tujuannya, maka akan lebih mempermudah mencapai sasaran

(17)

1. Untuk mengetahui bagaimana peristiwa seputar reformasi

direpresentasikan dalam berita yang terbit di harian Waspada

Medan, Mei-Desember 1998

2. Untuk mengetahui bagaimana peristiwa seputar reformasi

diperesentasikan dalam karikatur yang terbit di harian Waspada

Medan, Mei-Desember 1998

3. Untuk mengetahui kaitan antara karikatur mengenai peristiwa

reformasi dengan opini politik yang diterbitkan harian Waspada

Medan, Mei-Desember 1998 .

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang ingin diperoleh sesudah melaksanakan penelitian ini

adalah :

1. Memberikan pengetahuan dan wawasan kepada peneliti dan

pembaca mengenai Sejarah Reformasi Dalam Karikatur (Karikatur

di Harian Waspada Terbit Mei-Desember 1998)

2. Sebagai bahan masukan dan perbandingan bagi peneliti lain yang

bermaksud mengadakan penelitian dalam masalah yang sama.

3. Sebagai landasan bagi masyarakat, penggiat pers dan Pemerintah

(18)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.2 Kesimpulan

1. Frekuensi pemunculan berita-berita seputar reformasi selama bulan

Mei-Desember 1998 ternyata Waspada lebih banyak memuat berita seputar

pengusutan kekayaan Soharto yang dinilai didapat dari tindak KKN dan harapan

masyarakat kepada Habibie dalam membawa konsep reformasi.

2. Karikatur memiliki jumlah yang lebih sedikit dibanding dengan opini yang

dimuat setiap bulannya. Karikatur yang dimunculkan mengenai KKN yang

banyak dilakukan pada masa Orde Baru, unjuk rasa mahasiswa untuk menurunkan

Soeharto dari kedudukannya sebagai Presiden, menggugat kekayaan Soeharto

setelah beliau lengser dan digantikan oleh Habibie, Konsep yang dibawa Habibie

untuk Indonesia, pembekuan aspirasi rakyat, kekacauan Sidang Istimewa MPR

dan tuntutan mencabut dwi fungsi ABRI. Gambar karikatur dimuncul sebanyak

4-25 gambar setiap bulan. Pola penggambaran karikatur yang dimuat oleh Waspada

mengarah kepada kritikan terhadap sikap politik pada masa reformasi. Karikaturis

menuangkan ide-ide nya sesuai dengan fakta dan kejadian yang terjadi saat itu.

Karikatur yang dimuat tidak mengandung sara dan harus terekspose secara aktual.

3. Sikap surat kabar terhadap suatu peristiwa digambarkan dengan sangat menarik

dalam penggambaran karikaturnya. Selanjutnya, karikatur juga memiliki

(19)

dan kepemimpinan Habibie. Opini pada masa reformasi lebih menonjolkan

permasalahan pada masa orde baru dikarenakan kurangnya kebebasan

berpendapat pada masa itu. Dan reformasi dianggap sebagai wadah untuk

membawa indonesia ke arah yang lebih baik. Pada bulan Mei, sebelum turunnya

Soeharto dari kepememimpinannya Waspada menggambarkan harapannya untuk

bebas dari KKN melalui karikatur. Sementara pada bulan-bulan selanjutnya

karikaturis semakin banyak memunculkan gambar yang mengkritisi pemerintahan

Orde baru dan pengharapannya di masa reformasi. Namun, tidak banyak opini

yang berkaitan dengan karikatur. Terdapat 6 opini yang berkaitan dengan

karikatur.

5.2. Saran

1. Dalam memuat karikatur seputar reformasi, Waspada sebaiknya menambahkan

sedikit deskripsi atas penjelasan karikatur, agar di masa mendatang pembaca yang

melihat tidak salah menafsirkan gambar yang dimuat. Akan lebih baik lagi jika

Waspada mensinkronkan/ membuat keterkaitan dalam karikatur, berita dan opini

setiap edisinya sehingga pembaca tidak salah mengambil kesimpulan dari

karikatur yang diterbitkan karena didukung oleh berita dan opini yang sinkron.

2. Kepada pembaca agar dapat lebih cerdas memaknai setiap karikatur, berita dan

opini yang dimuat di surat kabar Waspada. Dikarenakan di era reformasi siapa

saja dapat mengeluarkan pendapatnya sehingga akan banyak bermunculan

(20)

3. Agar pihak Pemerintah dan para elite politik dapat benar-benar mengemban

tugas nya dengan baik dan tidak justru mengajarkan apa yang tidak menjadi

bagiannya sehingga kepahitan serta berbagai tragedi buruk yang lalu-lalu tidak

(21)

DAFTAR PUSTAKA

Burton,Graeme. 2012. Media dan Budaya Populer : Yogyakarta: Jalasutra

Chaidar,Al. 1998. Reformasi Prematur. Jakarta. Darul Falah

Darma, A,Yoce. 2009. Analisis Wacana Kritis. Bandung. Yrama Widya.

Editor. 1982. “ Citra Pers Dan Wajah Masyarakat” Majalah Sejarah (No. 381-5

Rabiul Awal 1403 H-21 Desember 1982-Tahun XXIV)

Eriyanto.2006. Analisis Wacana : Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta; LKiS Pelangi Aksara.

Handoyo,Eko.2013. Sosiologi Politik. Yogyakarta. Ombak

Hikam, AS. 1999. Wacana Politik Hukum & Demokrasi Indonesia. Yogyakarta. Pustaka Pelajar Offset

Laksono, Y,Galih. 2010.” Panji Koming dan Pelaksaan Pemilu 2009”. Surakarta;

Skripsi Program Studi Ilmu komunikasi- Fakultas Ilmu Sosialdan Ilmu

Politik, Universitas Sebelas Maret.

Latif,Yudi dan Ibrahim,Subandy (ed). 1996. Bahasa dan Kekuasaan: Politik

Wacana di Panggung Orde Baru.Bandung:Mizan.

Liliweri, Alo.2003. Makna Budaya Dalam Komunikasi Antarbudaya. Yogyakarta. LkiS.

Nordholt,S,Henk dkk (ed). 2013. Perspektif Baru Penulisan Sejarah Indonesia. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, KITLV, dan Pustaka Larasan.

Putro,A,Bayu. 2013. “Potret Media Dalam Karikatur Mice Cartoon(Studi Analisis

Semiotika tentang Potret Media dalam Karikatur Mice Cartoon pada

Harian Kompas Periode tahun 2012)”. Surakarta; Skripsi Program Studi

Ilmu Komunikasi- Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Sebelas Maret.

Ricklefs. 2010. Sejarah Indonesia Modern 1200-2008. Jakarta. Serambi Ilmu Semesta

(22)

Sibarani,Augustin.2001. Karikatur dan Politik.Jakarta. Media Lintas Inti Nusantara

Sjamsuddin,Helius.2012. Metodologi Sejarah. Yogyakarta. Ombak

Soemardjan, Selo. 1999. Kisah Perjuangan Reformasi. Jakarta. Pustaka Sinar Harapan

Sudarmo,M,Darminto. 2014. Anatomi Lelucon di Indonesia: Jakarta: Kombat Publisher.

Sunarto, Wagiono.2013. Perang Karikatur ( Mengangkat dan Menjatuhkan

Soekarno Tinjauan Sejarah 1959-1967). Jakarta. Pascasarjana IKJ.

Suwarno. Sejarah Politik Indonesia Modern. Yogyakarta. Ombak

Suwirta. 1999. “Karikatur Dan Kritik Sosial Pada Masa Revolusi Indonesia (1945-1947)”Majalah Sejarah (edisi 7)

Tohadi, Muhammad. 2000. Oase Kebangsaan.Jakarta. Lembaga Kajian Wacana Indonesia

Waluyanto,D,Heru.2000.”Karikatur Sebagai Karya Komunikasi Visual Dalam Penyampaian Kritik Sosial” Nirmana Vol.2 No.2 Juli.

Widiyanto,Paulus. 1998. “Kerusuhan dan Masalah SARA” Prisma No. 1 Tahun

XXVII September-Oktober 1998.

Widyanto,B,Tri. 2012. “ Pemaknaan Karikatur Dalam Rubrik Opini Pada Harian

Kompas (Studi Semiotik Tentang Pemaknaan Karikatur Dalam Rubrik

Pada Harian Kompas Edisi 4 November 2009)”. Medan; Skripsi Program

Gambar

Gambar dihadirkan dalam bentuk yang beragam,dan masing-masingnya
gambar karikatur yang acapkali sarat dengan kritik sosial ,juga karena rejim

Referensi

Dokumen terkait

 b. $ada e'aluasi awal penderita trauma yang pertama kali harus dilakukan adalah : a.. $encegahan dan perluasan bencana merupakan penataan pertolongan pertama pada  bencana

Hasil uji terbaik dari ketiga pelarut yang digunakan yaitu etil asetat yang bersifat membunuh bakteri dengan hasil uji aktivitas zona hambatan sebesar 4,73 mm

[r]

Strategi defensif dalam tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh perusahaan terkait dengan penggunaan pendekatan legal atau jalur hukum untuk menghindarkan diri atau menolak

[r]

[r]

Jika ia meninggalkan hukum Allah dengan meyakini kehalalannya atau meng- anggapnya pilihan (yang boleh diterima boleh tidak, pent. ) atau beranggapan hukum

Informasi lain yang akan coba digali untuk me- lengkapi penelitian adalah mengenai tingkat pengetahuan dari usaha mikro, kecil dan menengah tentang pajak, khususnya