• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA YANG DIAJAR MENGUNAKAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS VII SMPN 2 PERCUT SEI TUAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA YANG DIAJAR MENGUNAKAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS VII SMPN 2 PERCUT SEI TUAN."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN

BERBASIS MASALAH DENGAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS VII SMPN 2 PERCUT SEI TUAN

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada

Program Studi Pendidikan Matematika

Oleh:

DEWI SURYANI PURBA NIM : 8126172010

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

ABSTRAK

Dewi Suryani Purba. Perbedaan Kemampuan Pemecahan Masalah dan Komunikasi Matematis Siswa Yang Diajar Mengunakan Pembelajaran Berbasis Masalah Dengan Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Siswa Kelas VII SMPN 2 Percut Sei Tuan. Tesis. Program Studi Pendidikan Matematika Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2016.

Tujuan penelitian ini adalah : (1) untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis antara siswa yang diberi pembelajaran berbasis masalah dengan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, (2) untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan kemampuan komunikasi matematis antara siswa yang diberi pembelajaran berbasis masalah dengan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, (3) untuk mengetahui respon siswa terhadap komponen dan proses pembelajaran matematika, dan (4) untuk mengetahui proses penyelesaian masalah yang dibuat siswa dalam menyelesaikan masalah. Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Sample penelitian ini adalah siswa kelas 4 and VII-5 SMPN 2 Percut Sei Tuan berjumlah 69 orang. Instrumen yang digunakan terdiri dari tes kemampuan pemecahan masalah dan tes kemampuan komunikasi matematis yang berbentuk uraian. Instrumen tersebut dinyatakan telah memenuhi syarat validasi serta memiliki koefisien reliabilitas 0,82 untuk tes kemampuan pemecahan masalah dan 0,70 untuk tes kemampuan komunikasi matematis. Penelitian ini menggunakan uji Anakova. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang diajarkan menggunakan pembelajaran berbasis masalah berbeda dengan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang diajarkan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, (2) Kemampuan komunikasi matematis siswa yang diajarkan menggunakan pembelajaran berbasis masalah berbeda dengan kemampuan komunikasi matematis siswa yang diajarkan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, (3) Respon siswa terhadap komponen dan proses pembelajaran yang diterapkan pada kedua kelas eksperimen menunjukkan respon positif dan (5) Proses jawaban pemecahan masalah siswa kelas pembelajaran berbasis masalah lebih baik dibanding proses jawaban siswa kelas Jigsaw dan proses jawaban komunikasi matematis siswa kelas pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw lebih baik dibanding pembelajaran berbasis masalah.

(7)

ii

ABSTRACT

Dewi Suryani Purba. Differences in Problem Solving and Mathematical Communication Ability of Students Through the Application of Problem Based Learning Model and Cooperative Learning Model Jigsaw Type in VII Grade SMPN 2 Percut Sei Tuan. Thesis. Postgraduate Programs. Mathematics Education State University of Medan, 2016.

The objectives of this research were : (1) to acknowledge the Differences in Problem Solving ability of students through the application of Problem Based Learning Model and Cooperative Learning Model Jigsaw type, (2) to acknowledge Differences in Mathematical Communication ability of students through the application of Problem Based Learning Model and Cooperative Learning Model Jigsaw type, and (3) to acknowledge the student response in Mathematics Learning Process and component and (4) to acknowledge the problem solving process of students in solving problem. The kind of research was quasi-experimental research. Sample in this research were students class VII-4 dan VII-5 SMPN 2 Percut Sei Tuan amount 69 student. Problem solving and mathematical communication test were conducted as the instrument for collecting the data in this research. The reliability from problem solving test was 0.82. the reliability from mathematical communication was 0.70. So, it could be concluded that all questions were reliable. This research used ANACOVA test. The results of this research shown that : (1) there was difference in Problem Solving ability of students through the application of Problem Based Learning Model and Cooperative Learning Model Jigsaw type, (2) there was difference in Mathematical Communication ability of students through the application of Problem Based Learning Model and Cooperative Learning Model Jigsaw type, and (3) there was positive response of students in Mathematics Learning Process and component applied in both of experimental class and (5) problem solving process of students in Problem Based Learning Class was better than Cooperative Learning Model Jigsaw type and mathematical communication process of Cooperative Learning Model Jigsaw type was better than Problem Based Learning Class.

(8)

KATA PENGANTAR

Penulis mengucapkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kasih dan penyertaanNya penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan judul “Perbedaan Kemampuan Pemecahan Masalah dan Komunikasi Matematis Siswa yang diajar menggunakan Pembelajaran Berbasis Masalah dengan

Kooperatif Tipe Jigsaw pada siswa kelas VII SMPN 2 Percut Sei Tuan. Tesis ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat mengikuti ujian mempertahankan tesis guna memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) Program Studi Pendidikan Matematika Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari bahwa banyak pihak yang turut terlibat membantu penyelesaian tesis ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., selaku Rektor Universitas Negeri Medan beserta staf-stafnya.

2. Bapak Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd., dan Bapak Prof. Dr. Busmin Gurning, M.Pd. berturut-turut selaku Direktur, Asisten Direktur I, dan II Program Pascasarjana Unimed.

(9)

iv

Unimed yang telah banyak membantu penulis dalam urusan administrasi selama perkuliahan hingga selesai.

4. Bapak Prof. Dr. Pargaulan Siagian, M. Pd dan Bapak Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd, selaku Pembimbing I dan II yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis sejak awal sampai dengan selesainya penulisan tesis ini. 5. Bapak Prof. Dr. Edi Syahputra, M.Pd, Bapak Prof. Dr. Hasratudin, M.Pd, dan

Bapak Dr. Edy Surya, M. Si, selaku narasumber yang telah memberikan masukan dan saran mulai dari rencana penelitian sampai selesainya penyusunan tesis ini.

6. Bapak Drs. H. Amiruddin, M.Pd dan Bapak Drs. Sairin Pardosi, M.Pd selaku Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah SMPN 2 Percut Sei Tuan, yang telah membantu penulis selama melaksanakan penelitian.

7. Teristimewa penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Ayahanda Dr.(C). Drs. Bonaraja Purba, M.Si dan Ibunda Romlah Sinaga, S.Pd yang sangat penulis banggakan, yang telah mendoakan keberhasilan penulis dan memberikan dukungan penuh kepada penulis. Sungguh merupakan suatu berkat, anugerah, dan kebahagian yang tak terhingga bagi penulis memiliki orangtua sejati seperti mereka.

(10)

9. Penulis juga sampaikan rasa terima kasih kepada semua saudara-i ku tercinta: Lestari Irene Purba, A.Md, S.P., Sri Rezeki Purba, S.Pd., M.Pd, dr. Agung Mahardika Venansius Purba, Pratiwi Bernadetta Purba, S.Pd, M.M., Deasy Handayani Purba, S.Ked., Yolanda Florensia Purba, Angely Maharani Purba, Adrian Michael Vincensius Purba yang memberikan dukungan dan semangat untuk penulis.

10. Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada rekan-rekan selama perkuliahan, DikMat Eksekutif B-2, Kak Winda Sihombing, Kak Imelda Nababan, Diyah Sakinah Lubis, Pak Mualdin Sinurat, Bang Syahlan, Kak Rianita Simamora, Kak Juli Sinaga, Kak Theresia Siahaan, Rizki Rihadina dan Andi Syahputra serta yang lainnya.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian tesis ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari para pembaca demi kesempurnaan tesis ini. Kiranya tesis ini bermanfaat. Tuhan memberkati.

Medan, Pebruari 2016 Penulis

(11)

vi 1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 15

1.3. Pembatasan Masalah ... 15

1.4. Rumusan Masalah ... 16

1.5. Tujuan Penelitian... 17

1.6. Manfaat Penelitian... 17

1.7. Definisi Operasional... 19

BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1. Kemampuan Pemecahan Masalah ... 21

2.2. Kemampuan Komunikasi Matematis ... 26

2.3. Pembelajaran Berbasis Masalah ... 35

2.4. Pembelajaran Kooperatif ... 45

2.5. Perbedaan Pedagogik Pembelajaran Berbasis Masalah dan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw... 57

2.6. Akitivitas Aktif Siswa ... 58

2.7. Respon Siswa ... 61

2.8. Teori Belajar Yang Relevan ... 62

2.9. Pokok Bahasan Segiempat ... 66

2.10.Hasil Penelitian Relevan ... 71

(12)

2.7. Hipotesis Penelitian ... 82

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian ... 83

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian ... 83

3.3. Populasi dan Sampel Penelitian ... 84

3.4. Mekanisme dan Rancangan Penelitian... 84

3.5. Variabel Penelitian ... 87

3.6. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data .. 89

3.7. Uji Coba Instrumen ... 93

3.8. Teknik Analisis Data ... 102

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Hasil Penelitian ... 118

4.2. Statistik Inferensial Data Penelitian ... 152

4.3. Pembahasan Hasil Penelitian... 176

4.4. Temuan Penelitian ... 185

4.5. Keterbatasan Penelitian ... 189

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 191

5.2. Saran ... 192

(13)

viii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Sintaks Model Pembelajaran Berbasis Masalah... 43

Tabel 2.2. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif ... 50

Tabel 2.3. Pedoman Pemberian Skor Perkembangan Individu ... 55

Tabel 2.4. Tingkat Penghargaan Kelompok... 56

Tabel 2.5. Perbedaan Pedagogik Pembelajaran Berbasis Masalah dan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw ... 57

Tabel 3.1. Rancangan Penelitian ... 86

Tabel 3.2. Kisi-Kisi Tes Kemampuan Pemecahan Masalah ... 89

Tabel 3.3. Kisi-Kisi Tes Kemampuan Komunikasi Matematis... 91

Tabel 3.4. Indikator Aktivitas Siswa ... 92

Tabel 3.5. Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran ... 93

Tabel 3.6. Interpretasi Validasi Perangkat Pembelajaran... 93

Tabel 3.7 Hasil Validasi Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis .. 94

Tabel 3.8 Hasil Validasi Kemampuan Komunikasi Matematis ... 95

Tabel 3.9. Interprestasi Koefisien Reliabilitas ... 96

Tabel 3.10. Hasil Analisis Reliabilitas Tes Uji Coba Kemampuan Pemecahan Masalah dan Komunikasi Matematis ... 97

Tabel 3.11. Interpretasi Koefisien Korelasi Validitas ... 98

Tabel 3.12. Analisis Tes Uji Coba Pretes dan Postes Kemampuan Pemecahan Masalah dan Komunikasi Matematis Siswa ... 98

Tabel 3.13. Interpretasi Koefisien Tingkat Kesukaran ... 99

Tabel 3.14. Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal Kemampuan Pemecahan Masalah dan Komunikasi Matematis ... 100

Tabel 3.15. Interpretasi Daya Pembeda ... 101

Tabel 3.16. Hasil Analisis Pretes Dan Postes Daya Pembeda Kemampuan Pemecahan Masalah dan Komunikasi Matematis ... 101

Tabel 3.17. Interpretasi Presentase Jawaban Angket Siswa... 105

(14)

Tabel 3.20. Rancangan Analisis Data untuk ANAKOVA………. 108 Tabel 3.21. Keterkaitan Antara Rumusan Masalah, Hipotesis, Data, Dan Alat Statistik... 116 Tabel 4.1. Deskripsi Pretes Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa ... 119 Tabel 4.2. Deskripsi Pretes Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa . 120 Tabel 4.3. Deskripsi Postes Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa ... 122 Tabel 4.4. Deskripsi Postes Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa. 124 Tabel 4.5. Deskripsi Kadar Aktivitas Belajar Siswa Pada Kelas PBM... 126 Tabel 4.6. Deskripsi Kadar Aktivitas Belajar Siswa Pada Kelas Jigsaw .. 127 Tabel 4.7. Deskripsi Respon Siswa Terhadap Proses Pembelajaran

Kelas PBM ... 128 Tabel 4.8. Deskripsi Respon Siswa Terhadap Proses Pembelajaran

Kelas Jigsaw ... 130 Tabel 4.9. Kriteria Proses Jawaban Postes Kemampuan Pemecahan

Masalah ... 141 Tabel 4.10. Kriteria Proses Jawaban Postes Kemampuan Komunikasi

Matematis Siswa ... 150 Tabel 4.11. Hasil Uji Normalitas Kemampuan Pemecahan Masalah

Pada Kelas Pembelajaran Berbasis Masalah ... 153 Tabel 4.12. Hasil Uji Normalitas Kemampuan Pemecahan Masalah

Pada Kelas Kooperatif Tipe Jigsaw ... 154 Tabel 4.13. Hasil Uji Homogenitas Kemampuan Pemecahan Masalah

Matematis Siswa ... 155 Tabel 4.14. Koefisien Regresi Kemampuan Pemecahan Masalah

Matematis Kelas Pembelajaran Berbasis Masalah... 156 Tabel 4.15. Hasil Uji Kelinearitasan Persamaan Regresi Kemampuan

Pemecahan Masalah Kelas Pembelajaran Berbasis Masalah ... 157 Tabel 4.16. Hasil Uji Keberartian Persamaan Regresi Kemampuan

(15)

x

Tabel 4.18. Hasil Uji Kelinearitasan Persamaan Regresi Kemampuan

Pemecahan Masalah Kelas Kooperatif Tipe Jigsaw ... 160 Tabel 4.19. Hasil Uji Keberartian Persamaan Regresi Kemampuan

Pemecahan Masalah Kelas Kooperatif Tipe Jigsaw ... 161 Tabel 4.20. Uji Kesamaan Koefisien Regresi Kemampuan Pemecahan

Masalah Matematis Siswa ... 161 Tabel 4.21. Analisis Kovarian Kemampuan Pemecahan Masalah

Matematis ... 164 Tabel 4.22. Hasil Uji Normalitas Kemampuan Komunikasi Matematis

Pada Kelas Pembelajaran Berbasis Masalah ... 166 Tabel 4.23. Hasil Uji Normalitas Kemampuan Komunikasi Matematis

Pada Kelas Kooperatif Tipe Jigsaw ... 166 Tabel 4.24. Hasil Uji Homogenitas Kemampuan Komunikasi Matematis . 168 Tabel 4.25. Koefisien Regresi Kemampuan Komunikasi Matematis

Kelas Pembelajaran Berbasis Masalah... 169 Tabel 4.26. Hasil Uji Kelinearitasan Persamaan Regresi Kemampuan

Komunikasi Matematis Kelas Pembelajaran Berbasis Masalah 170 Tabel 4.27. Hasil Uji Keberartian Persamaan Regresi Kemampuan

Pemecahan Masalah Kelas Pembelajaran Berbasis Masalah ... 171 Tabel 4.28. Koefisien Regresi Kemampuan Komunikasi Matematis

Kelas Kooperatif Tipe Jigsaw ... 171 Tabel 4.29. Hasil Uji Kelinearitasan Persamaan Regresi Kemampuan

Komunikasi Matematis Kelas Kooperatif Tipe Jigsaw... 172 Tabel 4.30. Hasil Uji Keberartian Persamaan Regresi Kemampuan

Komunikasi Matematis Kelas Kooperatif Tipe Jigsaw... 173 Tabel 4.31. Uji Kesamaan Koefisien Regresi Kemampuan Komunikasi

Matematis Siswa ... 175 Tabel 4.32. Analisis Kovarian Kemampuan Komunikasi Matematis

Siswa ... 177 Tabel 4.33. Rangkuman Hasil Pengujian Hipotesis Penelitian

(16)

Signifikan 5% ... 187 Tabel 4.34. Rangkuman Hasil Pengujian Hipotesis Penelitian

Kemampuan Komunikasi Matematis pada Taraf

(17)

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1. Contoh Jawaban Pemecahan Masalah Matematik ... 6

Gambar 1.2. Contoh Jawaban Komunikasi Matematik Siswa... 8

Gambar 2.1. Pembentukan Kooperatif Tipe Jigsaw ... 52

Gambar 3.1. Tahapan Alur Kerja Penelitian ... 87

Gambar 4.1. Deskripsi Kategori Pretes Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Pada Kelas Eksperimen I dan Eksperimen II ... 120

Gambar 4.2. Deskripsi Kategori Pretes Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Pada Kelas Eksperimen I dan Eksperimen II ... 121

Gambar 4.3. Deskripsi Kategori Postes Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Pada Kelas Eksperimen I dan Eksperimen II ... 123

Gambar 4.4. Deskripsi Kategori Postes Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Pada Kelas Eksperimen I dan Eksperimen II ... 125

Gambar 4.5. Ragam Proses Penyelesaian Jawaban Pemecahan Masalah Siswa Butir Nomor 1 Kelas PBM ... 133

Gambar 4.6. Ragam Proses Penyelesaian Jawaban Pemecahan Masalah Siswa Butir Nomor 1 Kelas Jigsaw ... 133

Gambar 4.7. Ragam Proses Penyelesaian Jawaban Pemecahan Masalah Siswa Butir Nomor 2 Kelas PBM ... 134

Gambar 4.8. Ragam Proses Penyelesaian Jawaban Pemecahan Masalah Siswa Butir Nomor 2 Kelas Jigsaw ... 135

Gambar 4.9. Ragam Proses Penyelesaian Jawaban Pemecahan Masalah Siswa Butir Nomor 3 Kelas PBM ... 136

Gambar 4.10.Ragam Proses Penyelesaian Jawaban Pemecahan Masalah Siswa Butir Nomor 3 Kelas Jigsaw ... 136

Gambar 4.11.Ragam Proses Penyelesaian Jawaban Pemecahan Masalah Siswa Butir Nomor 4 Kelas PBM ... 137

(18)

Gambar 4.13.Ragam Proses Penyelesaian Jawaban Pemecahan Masalah Siswa Butir Nomor 5 Kelas PBM ... 139 Gambar 4.14.Ragam Proses Penyelesaian Jawaban Pemecahan Masalah Siswa

Butir Nomor 5 Kelas Jigsaw ... 141 Gambar 4.15.Ragam Proses Penyelesaian Jawaban Komunikasi Matematis

Siswa Butir Nomor 1 Kelas PBM ... 145 Gambar 4.16.Ragam Proses Penyelesaian Jawaban Komunikasi Matematis

Siswa Butir Nomor 1 Kelas Jigsaw ... 145 Gambar 4.17.Ragam Proses Penyelesaian Jawaban Komunikasi Matematis

Siswa Butir Nomor 2 Kelas PBM ... 146 Gambar 4.18.Ragam Proses Penyelesaian Jawaban Komunikasi Matematis

Siswa Butir Nomor 2 Kelas Jigsaw ... 146 Gambar 4.19.Ragam Proses Penyelesaian Jawaban Komunikasi Matematis

Siswa Butir Nomor 3 Kelas PBM ... 147 Gambar 4.20.Ragam Proses Penyelesaian Jawaban Komunikasi Matematis

Siswa Butir Nomor 3 Kelas Jigsaw ... 147 Gambar 4.21.Ragam Proses Penyelesaian Jawaban Komunikasi Matematis

Siswa Butir Nomor 4 Kelas PBM ... 148 Gambar 4.22.Ragam Proses Penyelesaian Jawaban Komunikasi Matematis

Siswa Butir Nomor 4 Kelas Jigsaw ... 148 Gambar 4.23.Ragam Proses Penyelesaian Jawaban Komunikasi Matematis

Siswa Butir Nomor 5 Kelas PBM ... 149 Gambar 4.24.Ragam Proses Penyelesaian Jawaban Komunikasi Matematis

(19)

118 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan temuan penelitian selama pembelajaran berbasis masalah dan kooperatif tipe jigsaw dengan menekankan pada kemampuan pemecahan masalah dan komunikasi matematis maka peneliti memperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang diberi pembelajaran berbasis masalah dengan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Perbedaan yang signifikan ini cenderung mengunggulkan pembelajaran berbasis masalah daripada pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. 2. Terdapat perbedaan kemampuan komunikasi matematis siswa yang diberi

pembelajaran berbasis masalah berbeda dengan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Perbedaan yang signifikan ini cenderung mengunggulkan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw daripada pembelajaran berbasis masalah. 3. Respon siswa terhadap komponen dan proses pembelajaran yang diterapkan

pada kedua kelas eksperimen menunjukkan respon positf dengan rata-rata presentase respon siswa terhadap pembelajaran berbasis masalah lebih tinggi daripada pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.

(20)

119

di kelas Jigsaw lebih tinggi dari rata-rata nilai kelas PBM sehingga proses jawaban komunikasi matematis siswa kelas pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw lebih baik dibanding pembelajaran berbasis masalah.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian ini, maka berikut beberapa saran yang perlu mendapatkan perhatian dari semua pihak yang berkaitan dengan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, pembelajaran berbasis masalah, kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dan kemampuan komunikasi matematika siswa. Saran-saran tersebut adalah sebagai berikut :

1. Bagi para guru matematika

a. Berdasarkan hasil penelitian yang meneliti lakukan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw yang mampu meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa.Sedangkan untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa menggunakan pembelajaran berbasis masalah.

b. Agar rencana pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan pembelajaran berbasis masalah dapat lebih berhasil dengan baik di kelas, sebaiknya mempersiapkan dengan matang rencana pelaksanaan pembelajaran, lembar aktivitas siswa, serta soal-soal yang berkenaan dengan kemampuan pemecahan masalah dan kemampuan komunikasi matematis siswa.

(21)

120

memperhatikan kondisi siswa, maka diharapkan siswa mampu mengungkapan pendapat mereka dengan bahasa sendiri serta lebih tampil percaya diri dalam mempresentasikan ide atau gagasan mereka.

d. Hendaknya mampu menciptakan suasana kooperatif dan demokratif dalam belajar, sehingga siswa merasa mendapatkan kesempatan utnuk mengungkapkan gagasan-gagasan matematika dalam bahasa dan cara mereka sendiri, akibatnya dalam belajar matematika siswa menjadi lebih percaya diri.

e. Hendaknya jika ingin meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis dengan menggunakan pembelajaran berbasis masalah, lebih difokuskan pada langkah pemecahan masalah yang ketiga dan keempat yakni dalam menyelesaikan masalah dan pada langkah pengecekan kembali agar siswa lebih fokus dalam menyelesaikan masalah dan mengecek kembali jawabannya.

2. Bagi peneliti selanjutnya

a. Dapat melakukan penelitian berikutnya mengenai perbedaan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan pembelajaran berbasis masalah terhadap kemampuan matematika yang lainnya, misalnya, kemampuan representasi matematis, kemampuan koneksi matematis dan lain sebagainya.

Gambar

Tabel 4.34. Rangkuman Hasil Pengujian Hipotesis Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Penggunaan sebuah piranti server terdedikasi kurang efisien apabila hanya digunakan untuk sistem operasi tunggal dengan kebutuhan sumberdaya kecil. Mesin

Apakah faktor Store Contact, Store Image, Store Atmospherics dan Store Theatrics mempengaruhi minat konsumen untuk melakukan pembelian di Toko Buku Gramedia Yogyakarta?...

Dari data yang diperoleh dari lapangan dengan teori yang ada terdapat kesinambungan bahwa dalam proses pembinaan dan bimbingan akhlak terpuji pada anak asuh di Panti Asuhan

[r]

[r]

Judul : Tata Cara Permohonan dan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat.. Ketua Program Studi Diploma III Dosen Pembimbing

Adapun permasalahan yang dibahas pada penelitian ini adalah bagaimana kedudukan hukum daftar piutang sebagai jaminan fidusia, perlindungan hukum terhadap kreditur penerima

Radiografi bitewing adalah radiografi yang digunakan untuk melihat permukaan gigi yang meliputi mahkota gigi, interproksimal dan puncak alveolar pada maksila dan mandibula