• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERSEPSI SISWA TERHADAP SIKAP BELA NEGARA MELALUI PEMBELAJARANPENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELASIX SMPNASRANI 1 MEDAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERSEPSI SISWA TERHADAP SIKAP BELA NEGARA MELALUI PEMBELAJARANPENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELASIX SMPNASRANI 1 MEDAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PERSEPSI SISWA TERHADAP SIKAP BELA NEGARA MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS IX

SMP NASRANI 1 MEDAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Skripsi

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

Monica Siahaan NIM. 3123111049

FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

ABSTRAK

Monica Siahaan, NIM. 3123111049. “Persepsi Siswa Terhadap Sikap Bela Negara Melalui Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kelas IX SMP Nasrani 1 Medan Tahun Pelajaran 2015/2016”.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Persepsi Siswa Terhadap Sikap Bela Negara Melalui Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kelas IX SMP Nasrani 1 Medan Tahun Pelajaran 2015/2016. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kuantitatif yaitu metode yang digunakan untuk memecahkan dan menjawab permasalahan yang dihadapi yang akan dilakukan dengan menempuh langkah-langkah pengumpulan, identifikasi dan analisis pengolahan data membuat kesimpulan dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran tentang suatu keadaan yang objektif dalam deskriptif situasi. Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah penyebaran angket. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah Seluruh Siswa Kelas IX SMP Nasrani 1 Medan sebanyak 132 orang siswa dan sampel yang ditentukan adalah 30% dari jumlah populasi yaitu sebanyak 40 orang siswa yang diambil secara acak sederhana atau random sampling. Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif melalui perhitungan persentase dengan menggunakan rumus tabel frekuensi. Adapun Hasil Penelitian dalam penelitian ini bahwa secara pengetahuan (kognitif) pemahaman seluruh siswa-siswi Kelas IX SMP Nasrani 1 Medan sudah sangat baik tetapi dalam sikap dan perbuatan masih memerlukan peningkatan kembali diperlukan bantuan lebih intensif lagi oleh para guru terutama guru Pendidikan Kewarganegaraan supaya siswa lebih mencintai dan mengenai budaya bangsa Indonesia sebagai identitas pada dirinya.

Kata Kunci : Sikap, Bela Negara, Pendidikan Kewarganegaraan, Siswa

(5)

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala kasih, anugerah

dan pertolongan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada

waktunya.

Penyelesaian skripsi ini merupakan salah satu syarat tugas akhir dalam

menyelesaikan perkuliahan program S-1 di Jurusan Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan untuk

memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Kewarganegaraan. Adapun judul Skripsi

ini ialah : “Persepsi Siswa Terhadap Sikap Bela Negara Melalui

Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kelas IX SMP Nasrani 1 Medan Tahun Pelajaran 2015/2016”.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan baik dari segi bahasa dan segi isinya. Hal ini dikarenakan

keterbatasan pengalaman dan pengetahuan penulis. Oleh sebab itu, penulis

mengharapkan kritikan dan saran dari pembaca untuk menyempurnakan skripsi

ini.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada

semua pihak yang telah berpartisipasi mendukung dan membantu terselesainya

skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Oleh karena itu, penulis

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof.Dr.Syawal Gultom M.Pd, selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Ibu Dra. Numala Berutu, M.Pd, selaku dekan FIS Universitas Negeri Medan.

(6)

ii

4. Ibu Dra. Flores Tanjung, M.A, selaku Wakil Dekan I FIS Universitas Negeri

Medan.

5. Bapak Drs. Waston Malau, M.SP, selaku Wakil Dekan II FIS Universitas

Negeri Medan.

6. Dr. Reh Bungana P.A, S.H, M.Hum, selaku Ketua Jurusan Pendidikan

Pancasila dan Kewarganegaraan.

7. Bapak Arief Wahyudi, S.H, selaku Sekertaris Jurusan Pendidikan Pancasila

dan Kewarganegaraan.

8. Bapak Drs. Liber Siagian, M.Si, selaku Dosen Pembimbing Skripsi.

9. Bapak Drs.Halking, M.Si, selaku Dosen Pembimbing Akademik dan Dosen

Pembanding Utama.

10.Bapak Parlaungan Gabriel Siahaan, S.H, M.Hum, selaku Dosen Pembanding

Ahli.

11.Bapak M. Fahmi Siregar, S.H, M.H, selaku Dosen Pembanding Bebas.

12.Bapak/Ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan.

13.Teristimewa untuk Kedua Orang Tua saya yang telah memberikan Doa,

dukungan secara materi maupun non materi sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan.

14.Teristimewa untuk Keluarga Besar GKRI Diaspora Rafa Medan, Bapak dan

Ibu Gembala beserta teman-teman dan jemaat yang senantiasa mendoakan dan

(7)

iii

15.Teristimewa untuk Seluruh Keluarga Besar Siahaan yang telah mendukung

saya dalam doa, materi dan semangat.

16.Teristimewa untuk Keluarga Besar Sekolah Nasrani 1 Medan, baik Bapak/Ibu

Guru, Staf Pegawai dan siswa-siswi yang telah mengizinkan dan membantu

serta menyediakan fasilitas bagi saya selama 2 bulan melakukan penelitian di

sekolah.

17.Teristimewa kepada teman-teman Reg-B PPKn stambuk 2012, yang telah

mendukung dan memberi semangat kepada saya selama melalui pendidikan di

Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.

Dan pihak-pihak yang telah membantu penulis, yang tidak dapat disebut

namanya satu persatu. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih, semoga

skripsi ini dapat membantu dan memberi manfaat bagi semua pihak.

Medan, Juli 2016

(8)

v DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Rumusan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 5

F. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7

A. Kajian Teoritis ... 7

1. Persepsi Siswa Mengenai Wawasan Bela Negara ... 7

2. Pemahaman siswa dalam Penerapan Sikap Bela Negara melalui Pelajaran Pendidikan Kewarganegaan dalam kehidupan sehari-sehari baik dirumah, disekolah dan dimasyarakat ... 16

(9)

vi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 24

A. Lokasi Penelitian ... 25

B. Populasi dan Sampel ... 25

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 26

D. Teknik Pengumpulan Data ... 27

E. Teknik Analisis Data ... 28

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 29

A. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 29

B. Data Hasil Penelitian ... 31

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 47

1. Persepsi Siswa Mengenai Wawasan Bela Negara ... 47

2. Pemahaman siswa dalam Penerapan Sikap Bela Negara melalui Pelajaran Pendidikan Kewarganegaan dalam kehidupan sehari-sehari baik dirumah, disekolah dan dimasyarakat ... 51

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 61

A. Kesimpulan ... 61

B. Saran ... 62

(10)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Pemahaman Siswa tentang Melalui Mata Pelajaran

Pendidikan Kewarganegaraan, sudah mendapatkan wawasan

tentang Bela Negara dengan baik ... 32

Tabel 2. Pemahaman Siswa tentang pernah keluar jam sekolah tanpa seijin

Guru ... 33

Tabel 3. Pemahaman Siswa tentang selalu mematuhi peraturan disekolah 34

Tabel 4. Pemahaman Siswa tentang selalu mengikuti kegiatan sosial

seperti kerja bakti dimasyarakat ... 35

Tabel 5. Pemahaman Siswa tentang apakah Semua warga negara berhak

mengikuti usaha membela negara ... 36

Tabel 6. Pemahaman Siswa tentang sudah memahami tugas warga negara

untuk membela negara ... 37

Tabel 7. Pemahaman Siswa tentang selalu menggunakan produk luar

negeri dibanding produk Indonesia. ... 38

Tabel 8. Pemahaman Siswa tentang mencintai produk Indonesia ... 39

Tabel 9. Pemahaman Siswa tentang selalu menolong sesama ... 40

Tabel 10. Pemahaman Siswa tentang aktif mengikuti Kegiatan Pramuka

Disekolah ... 41

Tabel 11. Pemahaman Siswa tentang Usaha Bela Negara yang bisa

dilakukan siswa disekolah ... 42

Tabel 12. Pemahaman Siswa tentang Usaha Bela Negara yang bisa

dilakukan siswa dirumah ... 43

Tabel 13. Pemahaman Siswa tentang sudah memahami Nilai-Nilai

Pancasila ... 44

Tabel 14. Pemahaman Siswa tentang mengetahui Lagu-Lagu Wajib

Nasional ... 45

Tabel 15. Pemahaman Siswa tentang Sudahkah termotivasi ikut

(11)

viii

viii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Daftar Penelitian Angket

2. Daftar Pedoman Wawancara

3. Lampiran Dokumentasi Penelitian

4. Nota Tugas

5. Surat Ijin Penelitian dari Jurusan PPKn

6. Surat Ijin Penelitian dari Fakultas Ilmu Sosial

7. Surat keterangan telah mengadakan penelitian dari SMP Nasrani 1 Medan

8. Surat keterangan bebas dari Perpustakaan Jurusan PPKn

9. Surat keterangan bebas dari Perpustakaan Universitas Negeri Medan

10. Kartu Bimbingan Skripsi

11. Daftar Hadir Seminar Proposal

12. Pernyataan Keaslian Tulisan

(12)

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya

manusia. kualitas sumber daya manusia bergantung pada kualitas pendidikan.

Peran Pendidikan sangat penting untuk menciptakan masyarakat yang cerdas,

damai, terbuka, dan demokratis. Oleh karena itu, Pembaharuan Pendidikan harus

selalu dilakukan untuk meningkatkan kualitas Pendidikan suatu bangsa.

Pendidikan seperti sifat sasarannya yaitu manusia, mengandung banyak aspek dan

sifatnya sangat kompleks. Karena sifatnya yang kompleks itu, maka tidak sebuah

batasan yang cukup memadai untuk menjelaskan arti pendidikan secara lengkap.

Kesadaran Bela Negara merupakan satu hal yang mendasar yang harus

dimiliki oleh setiap Warga Negara Indonesia (WNI), sebagai wujud penunaian

hak dan kewajibannya dalam upaya bela negara, dalam rangka menjaga keutuhan,

kedaulatan serta kelangsungan hidup bangsa dan negara Indonesia.

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945) mengatur

mengenai Upaya Bela Negara yaitu ketentuan Pasal 27 Ayat (3): “Setiap warga

negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya Pembelaan Negara,” dan Pasal 30

Ayat (1): “Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha

pertahanan dan keamanan negara.”

Sikap bela negara perlu dilakukan siswa dan ditanamkan dalam

kehidupan siswa melalui pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan sebagai

(13)

2

pembinaan kesadaran bela negara sebagai sebuah upaya untuk mewujudkan WNI

yang memahami dan menghayati serta yakin untuk menunaikan hak dan

kewajibannya. mengingat rendahnya pemahaman masyarakat terhadap makna

Pancasila, tidak terlepas dari sedikitnya pemikir Indonesia yang mengembangkan

pemikiran-pemikiran mengenai Pancasila. Akibatnya masyarakat Indonesia

(khususnya kalangan elit) mengalami kesulitan dalam proses pengimplementasian

nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Melalui Pendidikan

Kewarganegaraan siswa dapat memahami dan menunaikan hak dan kewajibannya

dalam kegiatan dirumah, di sekolah sampai dimasyarakat. bangsa Indonesia ingin

pula memiliki peradaban yang unggul dan mulia. Peradaban demikian dapat

dicapai apabila masyarakat dan bangsa kita juga merupakan masyarakat dan

bangsa yang baik (good society and nation), damai, adil dan sejahtera,

sebagaimana yang telah diwasiatkan oleh para pendiri bangsa (founding fathers)

dalam Pembukaan UUD 1945.

Dalam Sutoyo (2011:6) Pendidikan Kewarganegaraan adalah usaha sadar

untuk mempersiapkan peserta didik dalam mengembangkan kecintaan, kesetiaan,

keberanian untuk berkorban membela bangsa dan tanah air indonesia. Jadi tujuan

Pendidikan Kewarganegaraan adalah untuk menumbuhkan wawasan dan

kesadaran bernegara, sikap, serta perilaku yang cinta tanah air, bersendikan

kebudayaan bangsa, wawasan nusantara dan ketahanan nasional kepada siswa,

mahasiswa, calon ilmuwan, dan warga negara Republik Indonesia yang

(14)

3

Nilai-nilai dasar negara akan menjadi panduan dan mewarnai keyakinan

serta pegangan hidup warga negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa

dan bernegara. Oleh karena itu, peserta didik seyogyanya memiliki motivasi

bahwa Pendidikan Kewarganegaaan yang diberikan kepada siswa berkaitan erat

dengan penanaman dan kedudukan serta kepentingan siswa sebagai individu,

anggota keluarga, anggota masyarakat dan sebagai warga negara Indonesia yang

terdidik, serta bertekad dan bersedia mewujudkannya.

Akan tetapi, dalam pelaksanaan penanaman sikap bela negara melalui

mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan mengalami banyak hambatan dan

kendala. Hal ini terlihat dari sikap siswa yang tidak dilandasi oleh kecintaan pada

tanah air Indonesia. Ketika diberikan beberapa pertanyaan sehubungan materi bela

negara yang sudah diberikan oleh guru Pendidikan Kewarganegaraan pada

semester ganjil, kebanyakan siswa lupa, rata-rata siswa hanya memiliki sedikit

konsep mengenai bela negara, siswa juga tanpa sadar memakai banyak produk

buatan luar negeri yang menjadi salah satu faktor penyebab rendahnya rasa cinta

terhadap tanah air Indonesia dimulai dari pemakaian tas, sepatu, perlengkapan

sekolah, merek minuman bahkan sampai merek makanan, ketika ditanyakan

apakah pembelajaran berlangsung dengan baik, rata-rata dari mereka menjawab

baik dan penyampaiannya mudah dimengerti, disini penulis merasa sepertinya

tidak ada masalah berkaitan dengan cara pengajaran guru Pendidikan

Kewarganegaraan di kelas IX SMP Nasrani 1 Medan, menurut penulis masalah

mulai timbul dari sikap siswa sendiri pada saat menerima materi pembelajaran

(15)

4

dan kurang mempersiapkan diri sehingga siswa jadi tidak bisa berkonsentrasi

dalam menerima pembelajaran yang diberikan dan tidak hanya di kelas saja tapi

dalam mengikuti upacara bendera, maupun kegiatan apel setiap pagi, masih saja

siswa sempat untuk ribut dan mengganggu teman, siswa juga tidak bisa

menjelaskan wawasan mereka mengenai lagu-lagu wajib nasional selain lagu

Indonesia Raya, penulis melakukan pengamatan dari beberapa dari siswa yang

cabut (keluar jam sekolah tanpa seizin guru), pergi kekantin pada jam pelajaran,

bahkan membawa makanan kekelas pada jam pembelajaran, dan dilihat dari segi

pemakaian seragam sekolah, cukup banyak siswa yang melawan aturan sekolah

dengan tidak memakai dasi, celana bermodel kuncup dan gantung, dan memakai

rok pendek.

Maka dari itu, penulis mengambil judul mengenai Persepsi Siswa

Terhadap Sikap Bela Negara Melalui Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

Kelas IX SMP Nasrani 1 Medan Tahun Pelajaran 2015/2016.

B.Identifikasi Masalah

Berdasarkan Latar belakang masalah diatas, maka identifikasi masalah

penelitian adalah:

1. Rendahnya Rasa Cinta Tanah Air terhadap Negara Indonesia.

2. Rendahnya Persepsi siswa tentang Wawasan Bela Negara.

3. Kurangnya Pemahaman siswa dalam Penerapan Sikap Bela Negara melalui

Pelajaran Pendidikan Kewarganegaaan dalam kehidupan sehari-sehari baik

dirumah, disekolah dan dimasyarakat.

(16)

5

C.Pembatasan masalah

Untuk mendapatkan hasil yang baik seperti yang diinginkan maka

pembatasan masalah diperlukan. Agar pembahasan mengarah sesuai dengan

tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini. Dengan demikian yang menjadi

pembatasan dan fokus masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Rendahnya Persepsi siswa tentang Wawasan Bela Negara.

2. Kurangnya Pemahaman siswa dalam Penerapan Sikap Bela Negara melalui

Pelajaran Pendidikan Kewarganegaaan dalam kehidupan sehari-sehari baik

dirumah, disekolah dan dimasyarakat.

D.Rumusan masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka peneliti merumuskan

masalah yang akan diteliti agar lebih terarah sebagai berikut :

1. Bagaimana Persepsi siswa tentang Wawasan Bela Negara ?

2. Bagaimana Pemahaman siswa dalam Penerapan Sikap Bela Negara melalui

Pelajaran Pendidikan Kewarganegaaan dalam kehidupan sehari-sehari baik

dirumah, disekolah dan dimasyarakat ?

E.Tujuan penelitian

Adapun Tujuan dilakukan Penelitian ini adalah

1. Untuk mengetahui Persepsi siswa tentang Wawasan Bela Negara.

2. Untuk mengetahui Pemahaman siswa dalam Penerapan Sikap Bela Negara

melalui Pelajaran Pendidikan Kewarganegaaan dalam kehidupan sehari-sehari

(17)

6

F. Manfaat penelitian

1. Bagi Pemerintah, untuk membantu Pembinaan Moral Sikap Bela Negara

melalui bidang pendidikan.

2. Bagi sekolah, untuk membantu mengembangkan dan memajukan Visi-Misi

Sekolah SMP Nasrani 1 Medan.

3. Bagi guru, membantu kinerja Bapak /Ibu guru SMP Nasrani 1 Medan

terkhususnya bagi Guru Pendidikan Kewarganegaraan dalam meningkatkan

kedisiplinan siswa dalam menerima pembelajaran.

4. Bagi penulis, menambah wawasan penulis sebagai calon sarjana agar mampu

menguasai dan mengungkap berbagai masalah serta berupaya untuk mencari

(18)

61

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pengolahan data dalam penelitian ini, maka

dapat disimpulkan bahwa:

1. Persepsi Siswa kelas IX SMP Nasrani 1 Medan bahwa sebagian besar

siswa sudah mendapatkan wawasan bela negara dengan baik disekolah

melalui pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dan hampir seluruh siswa

kelas IX memiliki pemahaman bahwa semua warga negara berhak

mengikuti usaha membela negara, terbukti dari jawaban responden pada

tabel 1, 5, 6, 13, dan 14.

2. Pemahaman Siswa dalam Penerapan Sikap Bela Negara melalui Pelajaran

Pendidikan Kewarganegaaan dalam kehidupan sehari-sehari baik dirumah,

disekolah dan dimasyarakat pada tabel 2, 3, 4, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 15 sudah

memberikan hasil persepsi yang cukup baik dibidang pengetahuannya

akan tetapi walaupun Secara pengetahuan (kognitif) pemahaman seluruh

siswa-siswi Kelas IX SMP Nasrani 1 Medan sudah sangat baik tetapi

dalam sikap dan perbuatan masih kurang.

(19)

62

B.Saran

Mengingat sikap bela negara perlu dipahami dan diaplikasikan dalam

kehidupan sehari-hari dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara

maka dari itu, penulis memberikan saran sebagai berikut :

1. Kiranya melalui pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk

membantu Pembinaan Moral Sikap Bela Negara melalui bidang

pendidikan. menumbuhkan wawasan dan kesadaran bernegara, sikap, serta

perilaku yang cinta tanah air, bersendikan kebudayaan bangsa, wawasan

nusantara dan ketahanan nasional kepada siswa yang menguasai ilmu

pengetahuan dan seni yang dijiwai nilai-nilai pancasila.

2. Bagi guru, membantu kinerja Bapak /Ibu guru SMP Nasrani 1 Medan

terkhususnya bagi Guru Pendidikan Kewarganegaraan dalam

meningkatkan kedisiplinan siswa dalam menerima pembelajaran.

Kiranya guru pendidikan kewarganegaraan dapat membangkitkan

semangat siswa dalam belajar dengan memakai banyak model dan strategi

dalam mengajar sehingga siswa benar-benar dapat fokus dan menerima

materi pelajaran dengan baik.

3. Kiranya sebagai seorang siswa yang menjadi generasi penerus bangsa

tidak mudah menyerah dalam belajar, karena belajar itu terus berlanjut dan

berkelanjutan sepanjang hayat, kiranya sebagai seorang siswa dapat

mengembangkan diri dengan tidak jemu, bersungguh-sungguh sehingga

menjadi seorang yang berguna bagi keluarga, masyarakat bahkan bangsa

(20)

63

DAFTAR PUSTAKA

Az-za’, B, MSM. (2007). Pendidikan remaja antara islam dan ilmu jiwa.

Jakarta: Gema Insani Press.

Black,J. dan Champion,D. (2009). Metode Dan Masalah Penelitian Sosial. Bandung:PT. Refika Aditama

Bungin, B. (2013). Metode Penelitian Sosial Dan Ekonomi. Jakarta :Kencana Prenada Media Group.

Danarjati, P, dan S. Murtiadi, Ekawati, A R .(2013). Pengantar Psikologi

Umum.Graha Ilmu.

Dwiyono, A. (2012). Pendidikan Kewarganegaraan 3 SMP Kelas IX. Jakarta : Yudhistira.

Faisal, S. (1999). Format-Format Penelitian Sosial. Jakarta: PT.Rajagrafindo Persada.

Fukuyama, F. (2004). The End Of History and The Last Man (Kemenangan Kapitalisme dan Demokrasi Liberal). Yogyakarta C.V Qalam

Hadi,Y.dan Suryo,D.dan , Sudarsono,F.(2014). Dinamika Penanaman

Nilai-Nilai Bela Negara. JURNAL PEMBANGUNAN PENDIDIKAN:

Fondasi dan Aplikasi Volume 2, Nomor 2

Hendrastomo,G. (2007). Nasionalisme vs Globalisme. Hilangnya semangat

kebangsaan dalam peradaban modern. Dimensia, Vol. 1 No. 1 Maret.

Herniwati. (2011). Menanamkan Nilai Nasionalisme melalui pembelajaran

Pendidikan pancasila dan kewarganegaraan PTK pada siswa kelas VI SDN 88 Perumnas Unib Bentiring. JURNAL KEPENDIDIKAN

TRIADIK, April, Volume 14, No.1

Kaelan.H. dan Zubaidi,A. (2010). Pendidikan Kewarganegaraan Untuk

Perguruan Tinggi. Yogyakarta: Paradigma.

Margono, S. (2005). Metodologi Penelitian Pendidikan.Jakarta: PT. Rineka Cipta

Maksum, H. (2011) “Model Project Citizen Untuk Meningkatkan Kecakapan

Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Sikap

NasionalismeJurnal Pendidikan Serambi Ilmu. Vol. 10 No. 1

September.

Ningsih, N.(2012). Hambatan Guru Pendidikan Kewarganegaraan dalam

Pelaksanaan Evaluasi Pembelajaran di SMPN 1 Sanden. Jurnal

Citizenship, Vol. 1 No. 2, Januari

(21)

64

Putra, N. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Pendidikan. Jakarta: PT.Rajagrafindo Persada.

Rahayu, M. dan Wartiaty. (2011). Kajian Strategi Pendidikan Kewarganegaraan

(Studi Kasus Di Perguruan Tinggi) Epigram, Vol.8 No.2 Oktober

2011:131-136.

Saputra,L.S. (2007). Pendidikan Kewarganegaraan Menumbuhkan Nasionalisme dan Patriotisme Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama. Bandung: PT. Setia Purna Inves.

Silalahi, U. (2009). Metode Penelitian Sosial. Bandung : PT. Refika Aditama.

Sunarto,H. dan Hartono, A.(2002). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Suryono, H. (2014). Metode Analisis Statistik, Pedoman Praktis dalam Teori

dan Aplikasi. Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Sutarman,H. (2011). Persepsi dan Pengertian Pembelaan Negara Berdasarkan

UUD 1945 (amandemen) Magistra No. 75 Th. IXIXIII Maret

Sutoyo. (2006). Pendidikan Kewarganegaan Untuk Perguruan Tinggi.Yogyakarta: Graha Ilmu.

Une,D. (2010). Perkembangan Nasionalisme Di Indonesia Dalam Perspektif

Sejarah. INOVASI, Volume 7, Nomor 1, Maret.

Widodo, S. (2011). Implementasi Bela Negara Untuk Mewujudkan

Nasionalisme. Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume I, No 1, Januari

Winarno. (2007). Paradigma baru Pendidikan Kewarganegaraan (volume 2). Jakarta : Bumi Aksara.

Baswan. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Pada Materi Susunan Pemerintahan Daerah Melalui Metode Bermain Peran Di Kelas IV SD DDI Siboang.Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No.

4. Hal. 258-275

Ismawati, Y.Peran Guru PKn dalam Membentuk Sikap Cinta Tanah Air Siswa.

Kajian Moral dan Kewarganegaraan. Volume 02 Nomor 03 Tahun

2015, 877-891

Lestary, D.(2010). Peranan Guru PKn dalam meningkatkan keaktifan siswa

Gambar

tabel 1, 5, 6, 13, dan 14.

Referensi

Dokumen terkait

Maharani Kusuma Daruwati, D0211058, KOMUNIKASI DAN IDENTITAS KULTURAL (Studi tentang Dampak Komunikasi terhadap Pembentukan Identitas Kultural pada Pernikahan Berbeda

Berapa besar kuat lentur benda uji yang berupa pelat beton tipis dengan tulangan kawat baja las (wire mesh) dengan penambahan serbuk bata merah pada umur 28

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDA AAN DIREKTORAT JENDERA:. GURU DAN

Seorang guru yang mempunyai sikap yang baik atau cara mengajar yang baik dapat berpengaruh terhadap minat belajar siswa. Minat belajar adalah kecenderungan hati dari individu

Alat analisis menggunakan metode SWOT untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, ancaman perusahaan dan untuk mendapatkan strategi usaha yang tepat. Dari hasil

Kesimpulan dari hasil pembuatan game ini adalah dalam pembuatan game khususnya game berbasis 3 Dimensi hampir tidak mungkin dikerjakan tanpa.. bantuan game engine

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang positif dan signifikan antara persepsi masyarakat terkait penambangan batu kapur terhadap

penanganan pada Ny.S dengan gagal ginjal kronik yang mengalami anemia di. ruang