• Tidak ada hasil yang ditemukan

TEMA PERSAHABATAN DALAM FILM (ANALISIS ISI TERHADAP FILM "KITE RUNNER)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TEMA PERSAHABATAN DALAM FILM (ANALISIS ISI TERHADAP FILM "KITE RUNNER)"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

TEMA PERSAHABATAN DALAM FILM (ANALISIS ISI TERHADAP FILM ”KITE RUNNER)

Oleh : Darwin Risdiansyah

NIM: 09220434

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)

i

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI

Nama : Darwin Risdiansyah NIM : 09220434

Jurusan : Ilmu Komunikasi

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Judul Skripsi : Tema Persahabatan dalam Film (Analisis Isi terhadap Film ”Kite Runner)

Disetujui, Pembimbing I

(Joko Susilo S.Sos. M.Si)

Pembimbing II

(Dra. Frida Kusumastuti, M.Si)

Mengetahui,

Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi

(3)

ii

LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Darwin Risdiansyah NIM : 09220434

Jurusan : Ilmu Komunikasi

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Judul Skripsi : Tema Persahabatan dalam Film (Analisis Isi terhadap Film ”Kite Runner)

Telah dihadapkan Dewan Penguji Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Malang Jurusan Ilmu Komunikasi

Dan Dinyatakan LULUS

Pada Hari : Jumat Tanggal : 8 April 2011 Tempat : KaJur

Mengesahkan, Dekan FISIP UMM

DR Wahyudi, M.Si Dewan Penguji:

1. Drs. Farid Rusman. M.Si ( )

2. Sugeng Puji Leksono, M.Si ( )

3. Joko Susilo S.Sos. M.Si ( )

(4)

iii

PERNYATAAN ORISINALITAS

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Darwin Risdiansyah

Tempat, tanggal lahir : Pasuruan, 06-09-1983 Nomor Induk Mahasiswa : 09220434

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Jurusan : Ilmu Komunikasi

Menyatakan bahwa karya ilmiah (skripsi) dengan judul :

Tema Persahabatan dalam Film (Analisis Isi terhadap Film ”Kite Runner) adalah bukan karya tulis ilmiah (skripsi) orang lain, baik sebagian ataupun seluruhnya, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah saya sebutkan sumbernya dengan benar.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar- benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapatkan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Malang, 20 Maret 2011 Yang Menyatakan

(5)

iv

BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI

1. Nama : Darwin

2. NIM : 02220

3. Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 4. Jurusan : Ilmu Komunikasi

5. Konsentrasi : Audio Visual

6. Judul Skripsi : Tema Persahabatan dalam Film (Analisis Isi terhadap Film ”Kite Runner)

7. Pembimbing : 1. Joko Susilo S.Sos. M.Si 2. Dra. Frida Kusumastuti, M.Si 8. Kronologi Bimbingan

Tanggal Paraf Pembimbing Keterangan

Pembimbing I Pembimbing II

9-03-2011 Acc Judul

9-03-2011 Seminar Proposal

9-03-2011 Acc Proposal

9-03-2011 Acc BAB I

9-03-2011 Acc BAB II

9-03-2011 Acc BAB III

9-03-2011 Acc BAB IV

9-03-2011 Acc Abstraksi

9-03-2011 Acc Seluruh Naskah

Malang, 9-03-2011 Disetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

(6)

v

ABSTRAK Darwin Risdiansyah, 09220434

Tema Persahabatan dalam Film (Analisis Isi terhadap Film ”Kite Runner)

(viii+ 64 Hal.+ 4 tabel+5 Gambar+ lampiran) Bibliografi: 11 buku

Pembimbing : Dra. Frida Kusumastuti, M.Si dan Joko Susilo S.Sos. M.Si

Kata Kunci : persahabatan, film

Banyak sineas yang telah mengungkap tema persahabatan dengan persepsinya masing-masing mengenai unsur ini. Salah satu film yang mengangkat tema persahabatan dengan balutan konflik yang berbeda adalah karya dari Sineas Afghanistan, “Kite Runner”. Film ini mengetengahkan tema persahabatan dengan latar kondisi Afghanistan yang dibalut perang antara Rusia dengan Taliban, pembela rakyat Afghanistan yang tidak seutuhnya mendapat tempat di hati masyarakat Afghanistan. Peneliti disini ingin mengungkap “Bagaimanakah gambaran tema pesan persahabatan dalam film ‘Kite Runner’?”

Konsep media massa adalah media komunikasi yang mampu menimbulkan keserempakan dalam arti kata khalayak dalam jumlah yang relative sangat banyak, secara bersama-sama pada saat yang sama,memperhatikan pesan yang dikomunikasikan melalui media tersebut. Sementara yang dimaksud film merupakan media komunikasi yang terbentuk dari kombinasi antara penyampaian pesan melalui gambar bergerak yang dihasilkan dari pemanfaatan teknologi kamera, pencahayaan, warna dan suara. Secara umum yang dimaksud dengan persahabatan adalah hubungan antar sahabat yang mana merupakan bentuk pertemanan dengan keterlibatan emosional yang cukup intens pada dua individu atau lebih.

Peneliti menggunakan metode penelitian analisis isi dengan tipe penelitian deskriptif. Ruang lingkup penelitian penulis adalah scene dalam film ”Kite Runner”. Unit analisis adalah berupa akting yang mengandung unsur kategori baik berupa verbal maupun non verbal. Sedangkan satuan ukur penulis adalah frekuensi kemunculan kategori dari tema persahabatan sesuai dengan kategorisasi yang ditetapkan penulis

(7)

vi

Dengan menilik kenyataan bahwa kandungan pesan menghabiskan waktu bersama dan mengatakan yang dipikirkan muncul 18 kali dari keseluruhan 63 scene, maka dapat dikatakan bahwa film ”Kite Runner” memang memiliki kandungan pesan tentang persahabatan, karena lebih dari sebagian scene dari film menampilkan kandungan pesan persahabatan tersebut.

Malang, 20 Maret 2011 Penulis,

Darwin Risdiansyah

Menyetujui, Pembimbing I

(Joko Susilo S.Sos. M.Si)

Pembimbing II

(8)

vii

ABSTRACT Darwin Risdiansyah, 09220434

Friendship Theme in a movie (Content Analysis to”Kite Runner” Movie)

(viii+ 64 pages+ 4 tables+5 figures+ attachments) Bibliographies: 11 books

Advisors : Dra. Frida Kusumastuti, M.Si and Joko Susilo S.Sos. M.Si

Keywords : friendship, movie

There are so many cineast revealed friendship theme by their own perception about this element. One movie saw friendship with different conflict cover is movie from Afghanistan cineast, ”Kite Runner”. This movie revealed about friendship theme in background of Afghanistan condition which involved in war between Russia and Taliban, the Afghanistan people defender who didn’t got people sympathy in wholistic way. The researcher here wanted to reveal: ”How the description of friendship theme in ”Kite Runner” movie?”

Mass media concept is communication media which is able to create harmony, means that people in many quantities, altogether at the same time, paid attention to message communicated through the media. While what meant by movie is communication media formed from combination between message sending through moving picture produced from camera, lighting, color and sound technology. In comprehensive way, what meant by friendship is relation between friends which is a form of friendship with intent emotional involvement between two individuals or more.

The researcher used research method by content analysis with descriptive research type. The scope was scenes in ”Kite Runner” movie. Analysis unit was acting contained category whether verbal or non verbal. While measurement unit was frequency of category appearance from friendship theme as category stated by the writer.

(9)

viii

Malang, 20 March 2011 Researcher,

Darwin Risdiansyah

Approved by, Advisor I

(Joko Susilo S.Sos. M.Si)

Advisor II

(10)

ix

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbilalamin. Puji syukur kehadirat Allah SWT Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, karena telah melimpahkan berkah dan rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul Tema Persahabatan dalam Film (Analisis Isi terhadap Film ”Kite Runner)

Penyusunan skripsi ini sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial (S. Sos) di Fakultas Ilmu Sosial dan ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Malang. Dalam skripsi ini penulis membahas tentang adanya pesan tertentu dalam film yang membawa suatu ‘misi’ tertentu bagi sutradara pengarah film tersebut. Seperti halnya dalam film “Kite Runner” dimana persahabatan merupakan salah satu tema universal, disertai dengan pengorbanan serta kebesaran hati untuk saling memaafkan dalam situasi perang yang penuh keterbatasan, sehingga penulis disini tertarik untuk meneliti tema persahatan dalam film melalui Analisis isi.

Keberhasilan penulis dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar- besarnya kepada:

1. Rektor Universitas Muhammadiyah Malang, Bapak DR. Muhadjir Effendy, M.AP

2. Bapak Drs. Wahyudi, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Bapak Joko Susilo S.Sos. M.Si selaku pembimbing pertama penulis atas segala saran dan koreksi hingga terselesaikannya skripsi ini.

4. Ibu Dra. Frida Kusumastuti, M.Si selaku pembimbing kedua sekaligus Kepala Jurusan yang telah mendukung penulis dalam terselesaikannya skripsi ini.

(11)

x

Penulis berusaha dengan segala upaya untuk menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Namun, penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran penulis harapkan dari semua pihak yang membaca. Pada akhirnya penulis berharap agar karya ini dapat berguna dan bermanfaat bagi semua.

Malang, 20 Maret 2011

(12)

xi

DAFTAR ISI

Lembar Persetujuan ... i

Lembar Pengesahan ... ii

Pernyataan Orisinalitas ... iii

Berita Acara Bimbingan ... iv

Abstrak ... v

Abstract ... vii

Kata Pengantar ... ix

Daftar Isi ... xi

Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Kegunaan Penelitian ... 4

E. Tinjauan Pustaka ... 5

1. Film sebagai bagian dari komunikasi Massa ... 5

2. Pesan dalam Film ... 7

3. Persahabatan ... 8

F. Definisi Konseptual ... 11

G. Kategorisasi ... 12

H. Metode Penelitian ... 15

1. Pendekatan Penelitian ... 15

2. Ruang Lingkup Penelitian ... 16

3. Unit Analisis ... 16

4. Satuan Ukur ... 16

5. Teknik Pengumpulan Data ... 17

6. Teknik Penyajian Data ... 17

(13)

xii Bab II Obyek Penelitian

A. Profil Film Kite Runner ... 20

B. Sinopsis Film ... 21

C. Dreamworks Picture ... 27

D. Profil Sutradara – Marc Foster ... 28

E. Profil Produser – Walter Parkers ... 30

F. Profil Pemeran Utama – Khalid Abdalla ... 32

G. Profil Pemeran Utama – Zekeria Ebrahimi ... 33

H. Prestasi ... 33

Bab III Hasil Penelitian dan Pembahasan – Pesan Persahabatan di Film Kite Runner A. Sajian Data Ulasan Per-Scene Film “Kite Runner” ... 35

B. Uji Reliabilitas Kategori ... 59

C. Analisis Data ... 71

Bab IV Penutup A. Kesimpulan ... 87

B. Saran ... 88

(14)

Referensi

Alex Sobur, 2004. Semiotika Komunikasi. Cetakan ke-2. PT. Remaja Rosdakarya, Bandung

Baksin, Astufurai, 2003, Membuat Film Indie Itu Gampang, Katarsis, Bandung

Ardianto dan Erdinaya, 2004. Komunikasi Massa – Suatu Pengantar, Simbiosa Rekatama, Bandung

Flourney, Don Michael, 1989, Analisis isi Surat Kabar - Surat Kabar Indonesia, UGM Press, Yogyakarta

McQuail, Dennis. 1996. teori Komunikasi Massa Suatu Pengantar. PT Raja Grafindo perkasa Jakarta

Sumarno, Marselli, 1996, Dasar-Dasar Apresiasi Film, Grasindo, Jakarta

Thomas Santoso, 2002, Teori-Teori Kekerasan,Ghalia Indonesia, Jakarta.

Artikel

(15)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Komunikasi merupakan kebutuhan yang hakiki bagi umat manusia,

dikatakan kebutuhan yang hakiki karena dalam kehidupan manusia menjadi alat

yang membantu dalam segala kegiatan yang ada. Hampir 70 persen waktu

kehidupan manusia dalam sehari digunakan untuk berkomunikasi, sejak bangun

tidur, hingga menjelang tidur, sehingga tidak heran jika komunikasi merupakan

kebutuhan yang vital dalam kehidupan.

Adanya perkembangan teknologi komunikasi yang sangat cepat dewasa ini,

telah membawa perubahan sosial yang sedemikian hebat. Media masa telah

menjadi sumber dominan bukan saja bagi masyarakat dan kelompok secara

kolektif untuk memperoleh gambaran dan citra realitas. Media massa mampu

menyuguhkan segala informasi dan hiburan guna memenuhi kebutuhan informasi

masyarakat. Dapat dikatakan, saat ini masyarakat tidak dapat terlepas dari media

massa.

Dalam dunia yang semakin mengglobal ini, media massa telah menjadi

perpanjangan alat indra. Melalui media massa, dapat diperoleh informasi tentang

benda, orang, atau tempat yang tidak dialami secara langsung. Dunia ini terlalu

luas untuk dapat dimasuki semuanya. Media massa datang menyampaikan

informasi tentang lingkungan sosial dan politik; televisi menjadi jendela kecil

(16)

2

Libanon, Irak, Amerika Serikat, Iran, dan sebagainya; surat kabar menjadi

teropong kecil untuk melihat gejala-gejala yang terjadi waktu ini di seluruh

penjuru bumi; buku tak jarang bisa menjadi kapsul waktu yang membawa ke masa

lalu, masa kini, dan masa yang akan datang; film menyajikan pengalaman

imajiner yang melintas ruang dan waktu.

Film sebagai salah satu bentuk media masa dipandang mampu memenuhi

permintaan dan selera masyarakat akan hiburan dikala penat menghadapi aktifitas

hidup sehari-hari. Dalam pandangan Denis McQuail (1996: 13), film berperan

sebagai sarana baru yang digunakan untuk menyebarkan hiburan yang menyajikan

cerita, peristiwa, musik, drama, humor dan sajian teknis lainnya kepada

masyarakat umum. Kehadiran film sebagian merupakan respon terhadap

“penemuan” waktu luang diluar jam kerja dan jawaban terhadap kebutuhan

menikmati waktu senggang secara hemat dan sehat bagi seluruh anggota keluarga.

Film, juga secara aktif memperkenalkan dan menunjukkan berbagai realita

kehidupan di masyarakat. Apa yang diungkap film terkadang menyentuh sisi-sisi

kehidupan yang tak pernah kita bayangkan. Seperti halnya tema persahabatan.

Banyak sineas yang telah mengungkap tema persahabatan dengan

persepsinya masing-masing mengenai unsur ini. Yang paling fenomenal dari

Hollywood mungkin “E.T.” karya Steven Spielberg. Film yang melambungkan

nama Drew Barrymore ini termasuk dalam jajaran film terlaris sepanjang masa.

Tema yang diangkat adalah persahabatan antara seorang anak dengan mahluk luar

angkasa. Sineas Hongkong John Woo juga mendapat pujian ketika mengangkat

(17)

3

Indonesia sendiri, Rudi Sudjarwo dan Hanung Bramantyo, dua orang sutradara

papan atas Indonesia, mendapatkan sambutan positif melalui karya film mereka

yang bertema persahabatan, yaitu “Mengejar Matahari” dan “Catatan Akhir

Sekolah”.

Salah satu film yang mengangkat tema persahabatan dengan balutan konflik

yang berbeda adalah karya dari Sineas Afghanistan, “Kite Runner”. Film ini

mengetengahkan tema persahabatan dengan latar kondisi Afghanistan yang

dibalut perang antara Rusia dengan Taliban, pembela rakyat Afghanistan yang

tidak seutuhnya mendapat tempat di hati masyarakat Afghanistan. Dengan

layang-layang sebagai simbol kebebasan dan persahabatan, cerita mengalir antara Amir,

putra seorang pengusaha terkenal dan Hasan, anak pembantunya. Amir bukan

orang yang jahat, namun sebagaimana umumnya anak di Afghanistan, ia terhasut

oleh prasangka etnis dan keinginan untuk diterima di lingkup masyarakat

sehingga seringkali ia bertindak culas dan tak adil terhadap Hasan. Namun

kesetiaan Hasan pada Amir, baik sebagai pembantu, maupun sebagai sahabat,

benar-benar menyentuh.

Yang paling menarik dalam film ini adalah kemampuan sutradara untuk

menggambarkan persahabatan melalui berbagai lambang seperti layang-layang

serta memadukannya dengan konflik yang berkecamuk di Afghanistan serta

konflik internal berkaitan dengan prasangka etnis yang merupakan fakta yang tak

banyak diketahui orang.

Disini penulis tertarik untuk mengulas film dengan menggunakan

(18)

4

mengungkap kandungan (contain) dari film tersebut. Dengan menetapkan

kategorisasi tertentu, penulis akan memilah unsur budaya yang terdapat dalam

film untuk kemudian dibahas secara deskriptif.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, penulis dapat merumuskan permasalahan sebagai

berikut :

1. Pesan persahabatan apakah yang paling sering muncul dalam film ”Kite

Runner”?

2. Berapakah persentase pesan persahabatan yang muncul dalam film ”Kite

Runner”?

C. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui dan menganalisis pesan persahabatan yang paling sering

muncul dalam film ”Kite Runner”.

2. Mengetahui dan menganalisis persentase pesan persahabatan yang

muncul dalam film ”Kite Runner”.

D. Kegunaan Penelitian 1. Kegunaan Praktis

Secara praktis, peneliti berharap dapat mengetahui tentang gambaran

pesan persahabatan dalam film serta mampu memberikan kontribusi pada

(19)

5 2. Kegunaan Metodologis

Secara metodologis, melalui penelitian ini penulis dapat menerapkan

konsep analisis isi dalam membahas media audio visual.

3. Kegunaan Akademis

Secara akademis, penulis dapat memberi masukan kepada kajian audio

visual, khususnya pada isi film.

E. Tinjauan Pustaka

1. Film sebagai bagian dari komunikasi Massa

Komunikasi merupakan salah satu aktivitas kehidupan baik disadari

maupun tidak disadari, setiap orang mengenalnya dan melakukan aktivitas

tersebut. Hal sederhana yang banyak diketahui oleh setiap individu tentang

komunikasi yaitu bagaimana kita berhubungan dengan orang lain dan

bagaimana kita saling mempengaruhi satu sama lain. Sedangkan pada saat

mereka menonton televisi mendengarkan radio, melihat film di bioskop

dan lain-lain bukan merupakan kegiatan komunikasi, karena tidak adanya

lawan bicara. Hal ini dapat dimaklumi karena tidak semua individu dapat

mendefinisikan tentang proses komunikasi.

Proses komunikasi terjadi diawali dari orang yang mempunyai satu

maksud. Setiap individu bila terkait dalam kegiatan komunikasi dirinya

bisa menjadi komunikator atau komunikan tergantung dari kepentingan

atau kondisi masing-masing individu. Apakah individu ingin

(20)

6

sebagai komunikator atau dia hanya sebagai pendengar atau pemirsa yang

berarti dia di sebut komunikan. Sedang komunikasi dapat dikatakan

berhasil apabila seseorang mengerti tentang sesuatu yang dinyatakan oleh

orang lain kepadanya..

Film merupakan media komunikasi yang terbentuk dari kombinasi

antara penyampaian pesan melalui gambar bergerak yang dihasilkan dari

pemanfaatan teknologi kamera, pencahayaan, warna dan suara. Unsur

tersebut dibuat dengan latar belakang alur cerita yang mengandung pesan

yang akan disampaikan oleh komunikator yaitu sutradara. Kombinasi

pesan tersebut disampaikan sutradara melalui gambar, dialog suara, warna

sudut pengambilan dan musik, adegan dirangkai satu sama lain beserta

lambang-lambang yang dipergunakan sehingga pesan dapat dipahami oleh

khalayak penonton.

Menurut para teoritikus film, menyatakan bahwa film yang dikenal

dewasa ini merupakan perkembangan produksi film yang dianggap

sebagai kerja kolaboratif, yaitu melibatkan sejumlah tenaga kreatif seperti

sutradara, penulis skenario, penata kamera, penyunting, penata artistik dan

pemeran. Unsur-unsur kreatif ini saling mendukung dan mengisi untuk

membentuk totalitas film (Sumarno, 1996 ; 16).

Film adalah bentuk dominan dari komunikasi massa visual di

belahan dunia ini. Lebih dari ratusan juta orang menonton film di bioskop,

film televisi dan film video laser setiap minggunya. Di Amerika Serikat

(21)

7

(Ardianto dan Erdinaya, 2004 ; 134). Ini menunjukkan bahwa minat

masyarakat terhadap film sangatlah besar. Karena itulah film memberikan

pengaruh yang cukup besar pula bagi masyarakat.

Industri film adalah industri bisnis. Predikat ini telah menggeser

anggapan orang yang masih meyakini film adalah karya seni yang

diproduksi secara kreatif dan memenuhi imajinasi orang-orang yang

bertujuan memperoleh estetika yang sempurna. Meskipun pada

kenyataannya adalah bentuk karya seni industri. Film adalah bisnis yang

memberikan keuntungan, kadang-kadang menjadi mesin uang yang

seringkali demi uang keluar dari kaidah-kaidah artistik film itu sendiri.

(Ardianto dan Erdiyana, 2004 ; 136). Dari penjabaran tersebut, kita bisa

mengetahui bahwa film selain sebagai sarana komunikasi dan hiburan,

juga mengandung unsur bisnis komersial, yang mana juga mengandung

nilai transaksi ekonomi. Film merupakan sesuatu yang menguntungkan

secara komersial bagi pembuatnya.

2. Pesan dalam Film

Salah satu unsur komunikasi yang perlu dibahas lebih mendalam

dalam penelitian ini adalah unsur pesan. Proses penyampaian pesan cara

atau teknik penyampaian pesan merupakan salah satu indikator bagi

keberhasilan aktivitas komunikan.

Pesan itu sendiri dapat diartikan sebagai perintah,

nasehat/permintaan dan amanat yang disampaikan lewat orang lain. Pesan

(22)

8

karena pesan ditujukan kepada umum dan mengenai kepentingan umum

jadi tidak ditujukan kepada perorangan/kepada sekelompok orang tertentu.

Dalam kajian film, pesan-pesan akan terwujud dalam cerita dan misi

yang dibawa film tersebut serta terangkum dalam bentuk; drama, action,

komedi, horor, dan sebagainya. Jenis-jenis film inilah yang dikemas oleh

seorang sutradara sesuai dengan tendensi masing-masing. Ada yang

tujuannya sekedar menghibur, memberi penerangan, atau mungkin

kedua-duanya. Ada juga yang ingin memasukkan dogma-dogma tertentu

sekaligus mengajarkan kepada khalayak penonton (Baksin, 2003 ; 2). Dari

ungkapan Baksin tersebut, bisa kita ketahui bahwa film juga menyisipkan

pesan, dengan upaya mempengaruhi audiensnya dengan mengungkapkan

suatu konsep atau pemikiran dari pembuat film sebagai komunikator.

3. Persahabatan a. Pengertian

Secara umum yang dimaksud dengan persahabatan adalah hubungan

antar sahabat yang mana merupakan bentuk pertemanan dengan

keterlibatan emosional yang cukup intens pada dua individu atau lebih.

Dalam kehidupan, seseorang bisa jadi bertemu dengan orang lain,

beberapa diantaranya akan membenci, dan yang lain akan saling

mengagumi. Mereka yang saling membenci dapat disebut sebagai musuh,

dan mereka yang menunjukkan rasa saling menerima dan mengagumi

disebut teman. Orang menyatakan bahwa kata ‘teman’ terlalu luas karena

(23)

9

yang didapat di sekolah, teman yang tadinya satu lingkungan, dan teman

yang selalu bersama dan tidak pernah berjauhan, inilah yang disebut

sebagai sahabat (Azzari, 1996)

b. Pertemanan pada anak-anak

Pada periode perkembangan ini, anak-anak dengan banyak teman

cenderung lebih sosial, koperatif dan percaya diri bila dibandingkan

dengan teman mereka yang tidak bersekolah (Newcomb & Bagwell,

1995). Anak-anak dengan teman yang saling memiliki hubungan timbal

balik lebih independen, mendukung secara emosional, altruistik (suka

membantu) dan pro-sosial, serta cenderung tidak agresif bila dibandingkan

dengan mereka yang tidak memiliki persahabatan semacam itu (Aboud &

Mendelson, 1996). Berlawanan dengan hal tersebut, lebih sedikit diketahui

tentang korelasi memiliki teman pada usia remaja awal meskipun memiliki

teman selalu berdampak positif terhadap prestasi akademis dan bentuk

perilaku yang positif (Berndt & Keefe, 1995; Berndt et al., 1990; Wentzel

& Caldwell, 1997).

Pada saat usia remaja awal, siswa seringkali meningkatkan investasi

psikologi pada kelompok teman dan tergantung pada teman untuk

dukungan (Berndt, 1979; Furman, 1989; Younis & Smollar, 1985). Sangat

beralasan bila memiliki teman diasumsikan memiliki dampak yang

signifikan terhadap peningkatan sekolah remaja yang masih muda. Bila

diasumsikan bahwa memiliki teman memiliki dampak pada peningkatan,

(24)

10

diambil dari teori kasih sayang (Conell & Wellborn, 1991) berfokus pada

kecenderungan bahwa cinta kasih yang memiliki emosi positif signifikan

dalam meningkatkan fungsi sosial, emosional, dan intelektual yang sehat.

Dalam kasus kelompok teman, perasaan saling berhubungan dan saling

memiliki diyakini memberikan kontribusi secara langsung terhadap

perasaan positif dan harga diri serta martabat diri (Connell & Wellborn,

1991). Sebaliknya, tingkat kesejahteraan emosional diyakini memberikan

dampak positif terhadap fungsi adaptif dalam sosial dan juga akademik

(Harter, 1996).

Bukti empiris mendukung penjelasan bahwa remaja yang memiliki

teman cenderung memiliki tingkat kesejahteraan emosional yang tinggi

(Berndt & Keefe, 1996) dan tingkat tekanan emosional yang rendah

(Wentzel & Caldwell, 1997). Perasaan emosional juga memiliki hubungan

yang positif dalam kelas juga hasil akademis (Connell & Wellborn, 1991;

Wentzel, 1998, Wentzel & McNamara, 1999). Yang tidak ada dalam

literatur adalah pengujian langsung terhadap pengaruh. Pada studi

sebelumnya, kami mengamati perilaku pro-sosial dan pencapaian

akademik yang berhubungan dengan status teman dan juga peran tekanan

emosional dalam hubungan mediasi antara memiliki teman dan aspek

peningkatan.

c. Ciri Persahabatan

Sahabat adalah orang yang saling mengenal dengan baik sepanjang

(25)

11

dapat saling mengatakan kepada teman mengenai apapun yang mereka

pikirkan. Banyak pengalaman yang dialami bersama antara dua sahabat

atau sekelompok sahabat. Jenis persahabatan ini saling berbagi kesenangan

satu sama lain. Saling menolong, berbagi rahasia pribadi dan kesukaan

tertentu merupakan bagian dari persahabatan. Inilah mengapa tiap orang

tidak hanya memerlukan persahabatan, akan tetapi juga mengharapkannya.

Mereka seperti saudara yang berbeda orang tua. Mereka adalah satu

bagian, tapi berada di luar bagian individu (Azzari, 1996)

F. Definisi Konseptual 1. Persahabatan

Yang dimaksud persahabatan adalah hubungan antara dua individu

atau lebih dengan keterlibatan emosional yang dalam.

2. Film

Film merupakan sebuah alat untuk menyapaikan peasan yang

efektif dalam mempengaruhi khalayak dengan pesan-pesan yang

disampaikannya. Film selalu mempengaruhi dan membentuk masyarakat

melalui mnuatan pesan-pesannya (message) Alex Sobur (2004,hal 127)

menyatakan bahwa film merupakan gambar yang bergerak, dan gerakan

itulah yang merupakan unsur yang membuat gambar lebih hidup. Suatu

film diiringi oleh suara yang berupa dialog, musik efek suara, serta warna

yang dapat mempertinggi nilai kenyataan pada film.sehingga unsur- unsur

(26)

12

diputar. Film disini merupakan cerminan dari kehidupan masyarakat,

karena itu dapat dikategorikan sebagai sebuah media komunikasi dalam

masyarakat. Apa yang ditampilkan film dapat mempengaruhi masyarakat

secara luas.

Film juga merekam fenomena yang terjadi sehari-hari di kalangan

masyarakat. Meliputi juga berbagai peristiwa sosial dan budaya yang ada

di masyarakat. Maka dari itu, disini dapat dikatakan bahwa film

merupakan representasi masyarakat. Disini, penulis berupaya untuk

memaknai film sebagai bagian dari upaya memaknai fenomena umum

yang terjadi di masyarakat.

G. Kategorisasi

Dalam penelitian ini menggunakan metode analisis isi, maka validitas

metode dan hasil sangat tergantung pada kategori-kategorinya. Bernard Berelson

menyatakan bahwa analisis isi tidak bisa lebih baik daripada kategori-kategorinya.

Ada 3 hal yang perlu diperhatikan dalam analisis isi yang diungkapkan Dr. Guido

Stempel (1981), bahwa :

1. Kategori-kategorinya harus relevan dengan tujuan studi.

2. Kategori-kategorinya hendaknya fungsional.

3. Kategori-kategorinya harus dapat dikendalikan (Flourney, 1989 : 25-26).

Dari ciri-ciri persahabatan yang diungkapkan oleh Azzari dalam artikel:

(27)

13 1. menghabiskan waktu bersama

Yang dimaksudkan adalah individu yang bersahabat menghabiskan

waktu bersama-sama dan mengalami sesuatu bersama-sama, baik

pengalaman yang menyenangkan maupun tidak menyenangkan.

Kategorisasi menghabiskan waktu bersama memiliki indikator sebagai

berikut:

a. Seorang individu berkumpul bersama temannya baik satu orang

maupun beberapa orang.

b. Individu melakukan suatu aktivitas bersama

2. berbagi kesenangan

Individu memiliki kesenangan yang berbeda. Sahabat berbagi

kesenangan yang sama dan saling memahami apa yang disukai oleh

sahabatnya. Berbagi kesenangan memiliki indikator:

a. Individu melakukan kegiatan yang menjadi hobinya bersama dengan

seorang sahabat atau beberapa orang sahabat.

b. Dalam aktivitas bersama, individu tertawa bersama sahabatnya

c. Individu menunjukkan gerak verbal dan non-verbal yang

menunjukkan bahwa ia senang bersama sahabatnya.

(28)

14

Individu yang bersahabat memiliki rahasia tertentu yang saling dikatakan

antar mereka, akan tetapi tidak diungkapkan kepada orang lain.

Kategorisasi memiliki rahasia tertentu ini memiliki indikator

a. Individu menceritakan sesuatu yang bersifat rahasia kepada

sahabatnya

b. Individu merenungkan hal yang bersifat rahasia

c. Individu menuliskan sesuatu hal yang bersifat rahasia berkaitan

dengan sahabatnya

4. mengatakan apa yang tengah dipikirkan

Karena hubungan sahabat sangat dekat, sahabat saling mengatakan apa

yang tengah dipikirkan tanpa merasa ragu karena saling merasa bahwa

sahabatnya akan menerima apa yang ia katakan tersebut. Kategorisasi

mengatakan apa yang tengah dipikirkan ini memiliki indikator:

a. Individu mengungkapkan apa yang dipikirkannya kepada sahabatnya

b. Individu bercakap-cakap dengan sahabatnya

c. Individu menceritakan sesuatu kepada sahabatnya

5. saling menolong

Sahabat memiliki toleransi yang kuat dan bersedia untuk saling

menolong dalam kesulitan. Hal ini dilandasi oleh rasa sayang terhadap

sahabatnya tersebut. Kategorisasi saling menolong ini memiliki

(29)

15

a. Individu melakukan kegiatan untuk menolong sahabatnya yang

tengah tertimpa kesulitan

b. Individu terlibat dalam permasalahan sahabatnya

c. Individu meminta bantuan kepada sahabatnya.

Kategorisasi tersebut kemudian disusun dalam tabel kategorisasi sebagai

[image:29.612.175.462.313.403.2]

berikut :

Tabel Kategorisasi tema pesan persahabatan

Dalam film “Kite Runner“

Scene Kategorisasi

(1) (2) (3) (4) (5)

A V A V A V A V A V

Keterangan :

Angka dalam kolom kategorisasi mewakili jenis kategorisasi yang diungkapkan di atas

A = Audio – mewakili pesan yang disampaikan melalui perantara

audio dalam film. Dalam hal ini meliputi dialog, musik, dan voice over.

V = Visual – mewakili pesan yang disampaikan secara visual. Dalam

hal ini meliputi gesture, tindakan langsung, dan bakcground dalam sebuah adegan.

Setelah disusun dalam sebuah tabel kategorisasi, kemudian penulis berupaya

untuk mencari frekuensi gambaran tema pesan persahabatan dalam film “Kite

(30)

16 H. Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Dasar penelitian ini menggunakan metode analisis isi. Analisis isi

adalah setiap prosedur sistematis yang dirancang untuk mengkaji isi

informasi terekam. Dengan analisis isi ini diharapkan kita akan

mendapatkan suatu perspektif menyeluruh terhadap obyek yang kita

analisis, dalam hal ini adalah gambaran tema pesan persahabatan dalam

film ”Kite Runner”.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis isi. Alasan menggunakan analisis isi karena akan memperoleh suatu hasil atau

pemahaman terhadap berbagai isi pesan komunikasi yang disampaikan

oleh media massa atau sumber informasi yang lain secara objektif dan

sistematis. Dalam hal ini peneliti ingin mengetahui gambaran tema pesan

persahabatan dalam film “Kite Runner”

2. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian disini adalah keseluruhan scene dalam film

“Kite Runner”. Dalam melakukan pengukuran, penulis disini

memperhatikan pengukuran terhadap unit analisis, yaitu satuan terkecil

yang akan diukur dan mempunyai nilai.

3. Unit Analisis

Dalam penelitian ini, unit analisis yang digunakan adalah scene

berdasarkan atas kategorisasi yang telah ditetapkan oleh penulis. Satu

(31)

17

dengan berpindahnya adegan ke lokasi lain. Satu scene disini

menunjukkan satu ukuran.

4. Satuan Ukur

Satuan ukur disini adalah frekwensi dari tema pesan persahabatan

sesuai dengan kategorisasi yang ditetapkan penulis, yaitu seberapa sering

dimunculkan adegan yang menunjukkan gambaran tema pesan

persahabatan.

5. Teknik pengumpulan data

Data yang dikumpulkan ada dua jenis yaitu data primer dan data

sekunder. Data primer penelitian adalah berupa file film “Kite Runner” berupa gambar (file *.JPEG) yang diperoleh langsung dari dokumentasi

berupa VCD (Video Compect Disk),. Sedangkan data sekunder diperoleh

dari buku- buku, litratur dan internet yang dapat mendukung data primer.

6. Teknik Penyajian Data

Dalam penelitian ini, analisis yang digunakan adalah metode

analisis isi yang mana secara sistematis dapat mengkaji isi informasi

terekam. Dalam hal ini, penulis melakukan pengkodean terhadap unit

analisis, scene pada film “Kite Runner” kemudian berusaha mengungkap

gambaran tema pesan persahabatan yang terdapat pada film tersebut.

Langkah-langkah analisis data dalam penelitian adalah :

1) Data yang ada pada sampel penelitian dikumpulkan dalam lembar

kerja (coding sheet) dan diadakan pencocokan terhadap struktur

(32)

18

2) Data yang telah terkategorisasikan tersebut dihitung untuk dimasukkan ke dalam tabel tabulasi. Tabulasi menyajikan data frekwensi

kemunculan kategori dari keseluruhan scene sebagaimana satuan ukur

yang telah disepakati penulis.

3) Data dianalisis dan diinterpretasikan sesuai kemampuan peneliti. Dengan memperhatikan jumlah frekwensi, maka penulis dapat

mengetahui kategori mana yang sering muncul dalam film dan hal

tersebut akan menjadikan penulis paham kategori tema pesan

persahabatan mana yang dirujuk oleh film tersebut untuk mewakili

pesan tentang persahabatan yang ingin disampaikan pembuat film.

7. Uji Reliabilitas dan Validitas

Untuk menguji reliabilitas, penelitian ini dibantu oleh dua orang

coder (orang yang melakukan pengkodingan) dalam pengkodingan data.

Pengujian reliabilitas dilakukan terhadap kategori yang akan digunakan

dalam penelitian. Hal ini untuk mengetahui apakah kategori atau indikator

yang akan digunakan sudah reliable atau belum. Pada dua orang koder

yang telah dipilih diberikan definisi struktur kategori, unit analisis, bahan

yang akan dikoding (film “Kite Runner”) dan tabel kerja koding.

Berdasarkan definisi struktur kategori atau indikator dan unit

analisis yang telah ditetapkan, koder diminta menilai bahan dan

memberikan tanda (kode) pada tabel koding. Hasil pengkodingan dari dua

orang koder dalam tabel kerja koding dikumpulkan dan dihitung

(33)

19 Coefisien Reliability =

2 1 2 N N M +

M = jumlah kesepakatan antara peneliti dan koder

N1, N2 = Jumlah seluruh kalimat

Hasil selanjutnya kemudian menurut Scott dikembangkan dalam

‘Index of Reliability” yang bukan hanya mengoreksi dalam suatu

kelompok kategori, tetapi juga kemungkinan frekuensi yang timbul.

Rumus Scott adalah sebagai berikut:

Pi = reement ExpectedAg reement ExpectedAg reement ObservedAg % 1 % % − −

Pi : Nilai keterhandalan.

Observed Agreement: Jumlah persetujuan nyata antar pengkode yaitu CR. Expected Agreement: Jumlah persetujuan yang diharapkan karena peluang.

Dari uji statistik tersebut, dapat diketahui kesepakatan para juri.

Nilai kesepakatan yang dianggap reliabel menurut Lasswell (Bungin,

2004) menyebutkan kesepakatan antar juri 70 % - 80 % sudah cukup

Gambar

Tabel Kategorisasi tema pesan persahabatan

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan dengan menggunakan SPSS dapat diperoleh informasi bahwa terdapat peningkatan yang tidak signifikan antara pemberian teknik drill

At 12 months the group of patients who had received the 24-mg dose of galantamine in the double-blind phase had preserved cognitive function, as indicated by a mean change from

Tujuan Instruksional Umum : Mahasiswa diharapkan dapat memahami manajemen keuangan yang meliputi teori dan konsep dasar antara lain nilai waktu uang (time value of money),

‘Tata bahasa’ ini kemudian banyak dianggap sebagai dasar penting kerangka analisa multimodality , dan bersandar pada kerangka ini banyak kajian telah dilakukan

hasil diskusinya. Berdasarkan tanggapan dari kelompok lain inilah masing-masing kelompok memperbaiki hasil diskusinya. Dari 2 kelompok yang ada hanya 1 kelompok yang

Bangsa Indonesia yang tengah melakukan reformasi menuju kehidupan demokratis pada menghujung abad ke-20, harus berpikir bahwa semua institusi harus dapat mendukung untuk

Variabel kepemimpinan transformasional memiliki pengaruh terhadap komitmen organisasi KJKS BMT Bina Ummat Sejahtera Lasem ini dibuktikan dari hasil pengolahan komputer

Memberi  bekal  pengetahuan  dan  keterampilan  tentang   manajemen  bencana,  serta  pendidikan  etika  relawan.. Menaikkan  tingkat  kesadaran  dari  para