• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manajemen Produksi Program Siaran Tv Parlemen Di Dpr Ri

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Manajemen Produksi Program Siaran Tv Parlemen Di Dpr Ri"

Copied!
97
0
0

Teks penuh

(1)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh

Sinta Taryas Putri

NIM: 1110051000097

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

(2)
(3)
(4)
(5)

i Sinta Taryas Putri

1110051000097

Manajemen Produksi Program Siaran TV Parlemen di DPR RI

Persaingan media audio visual saat ini semakin ketat, seiring dengan dikeluarkannya peraturan Undang – Undang Penyiaran No. 32 Tahun 2002 yang akan memicu kehadiran televisi lokal, televisi jaringan maupun televisi siaran terbatas. Televisi merupakan gabungan dari media dengar dan gambar yang bersifat politis, informatif, hiburan, dan pendidikan, atau bahkan gabungan dari ketiga unsur tersebut. TV Parlemen misalnya, televisi siaran terbatas yang masih bersifat content provider memberikan informasi politik mengenai parlemen, dan program acara Semangat Pagi salah satunya program yang mengulas mengenai parlemen. Adapun informasi yang akan ditayangkan, tentunya tidak akan ditayangkan jika manajemen yang diterapkan kurang terarah. Pada dasarnya, fungsi manajemen pada media elektronik yang dijalankan dengan sistematis dan terarah akan menghasilkan produk berita yang layak untuk ditayangkan.

Pertanyaan yang muncul dalah bagimana manajemen produksi program siaran Semangat Pagi di TV Parlemen?

Manajemen yang diterapkan sama halnya dengan fungsi manajeman produksi yang ada pada umumnya, meliputi antara lain: planning - perencanaan,

organizing – pengorganisasian, actuating – pelaksanaan, controlling

pengawasan.

Metedologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisi deskriptif kualitatif. Peneliti tidak menguji hipotesis, dan hanya menjelaskan dan menggambarkan secara kualitatif dari Objek penelitiannya yaitu fungsi manajemen program siaran Semangat Pagi di TV Parlemen, yang akan mendeskripsikan bagaimana penerapan fungsi manajeman pra, pro dan pasca produksi yang termasuk kedalam fungsi manajemen pada umumnya.

Menurut Morissan dalam bukunya yang berjudul Manajemen Media Penyiaran, manajemen dalam melaksanakan tanggung jawab manajemen, terdapat empat fungsi dasar POAC (Planning, Organizing, Actuating, Controlling), Perencanaan, Pengorganisasian, Pelaksanaan dan Pengawasan.

(6)

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Alhamdulillahirobbil ‘alamiin segala puji syukur penulis panjatkan

kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kekuatan dan kesabaran kepada penulis selama menjalani jenjang perkuliahan hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada nabi besar Muhammad SAW, serta keluarga, sahabat, dan para pengikutnya.

Penulis hanyalah manusia biasa, yang banyak kekurangannya dan sangat membutuhkan bantuan orang sekitar untuk mencapai suatu tujuan, terlebih lagi dalam penyelesaian skripsi ini. Oleh karenanya, dalam kata pengantar ini penulis akan mengucapkan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada beberapa pihak yang secara langsung maupun tidak langsung membantu penulis dalam merampungkan karya akhir ini. Rasa terima kasih ini diberikan kepada :

1. Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, MA sebagai rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Dr. Arief Subhan, MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, beserta Bpk. Suparto, M. Ed, Ph D selaku Pudek I, Bapak Drs. Jumroni, M, Si selaku Pudek II, Bapak Dr. H. Sunandar Ibnu Nur, M. Ag selaku Pudek III.

(7)

iii

karya ilmiah ini, serta Ibu Umi Musyarrofah, MA sebagai Dosen Penasihat Akademik KPI C angkatan 2010 dan Bapak Toni yang telah membantu dalam memberikan informasi akademik dan penyusunan transkip nilai penulis.

4. Bapak Drs. Jumroni, M. Si sebagai pembimbing yang telah meluangkan waktunya serta memberikan arahan dan masukan untuk membimbing penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

5. Para dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah mengajar dan membimbing penulis selama kuliah dan telah memberikan penulis pengetahuan dan ilmu yang bermanfaat.

6. Seluruh staf perpustakaan baik staf diperpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi maupun staf perpustakaan utama UIN Syarief Hidayatullah Jakarta yang mana peneliti dapat melihat referensi dari penelitian terdahulu.

7. Semua pihak TV Parlemen khususnya Adviser Program dan Produksi, Bapak Jaka Sindu terima kasih banyak waktunya dan informasinya yang sungguh bermanfaat untuk penulis.

(8)

iv

serta doa untuk penulis yang tidak pernah putus dipanjatkan kepada Allah SWT.

9. Adiku, Xena Taryas Putri terimakasih banyak atas dukungan moril, materi serta motivasi yang tiada henti kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini.

10.Arif Ruditto, yang telah banyak membantu penulis dalam bentuk

support, dan juga senantiasa memberikan pengertian, kasih sayangnya

dan juga banyak memberikan masukan untuk penulis.

11.Sahabatku tersayang, Ardiyat Ningrum, Noor Aisyah, Pambayun Menur Syta, Izzah Fitriah, Eva Damayanti, Indah Dwi Fujiani, Icha Khairunnisa, Alfani Roosy, Anita Purnamasari, Andra Kurniadi, Laraswati Pratiwi yang telah banyak berbagi cerita, dukungan, kasih sayang, kebahagiaan, dan juga kesedihan.

12.Teman – teman “KKN PELANGI 2013” : Tanti, Sarah ,Lita, Deri, Nida, Cici, Rika, Latif, Ickhwan, Fikri, Pandu, Ega, Azam, Syukri, Irfan, Gilang. Terimakasih banyak atas kekompakan semasa kkn sebulan lamanya dan menjadi pengalaman hidup penulis yang tak terlupakan.

13.Teman – teman seperjuangan KPI C 2010, sukses untuk kita semua. 14.Seluruh mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi yang telah membantu penulis dan memberikan banyak pengalaman dan motivasi untuk penulis.

(9)

v

Dalam karya ilmiah ini penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan dalam penulisan ini masih terdapat kesalahan. Namun, penulis berharap saran serta kritik dalam rangka perbaikan penulisan skripsi ini. Semoga skirpsi ini dapat memberikan manfaat. Terima kasih dan semoga Allah SWT membalas kebaikan kalian.

Wassalamu’ alaikum Wr. Wb

Tangerang, 10 Agustus 2014

(10)

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Pembatasan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 7

E. Metedologi Penelitian ... 8

F. Tinjauan Pustaka ... 10

G. Sistematika Penulisan ... 12

BAB II KAJIAN TEORITIS A. Manajemen Produksi ... 13

1. Manajemen ... 13

2. Produksi ... 14

3. Manajemen Produksi ... 14

B. Manajemen Produksi Siaran Televisi ... 16

C. Ruang Lingkup Televisi ... 22

1. Pengertian Televisi ... 22

2. Sejarah Singkat Televisi ... 23

3. Fungsi Televisi ... 23

D. Program ... 24

1. Pengertian Program ... 24

2. Jenis – Jenis Program ... 25

E. Sistem Penyiaran ... 26

(11)

vii BAB III GAMBARAN UMUM

A. Sejarah Berdirinya TV Parlemen ... 31

B. Visi, Misi, Tugas dan Fungsi TV Parlemen ... 33

C. Mekanisme Kerja TV Parlemen ... 34

D. Struktur Organisasi TV Parlemen ... 35

E. Informasi Publik Yang Wajib Tersedia ... 36

F. Informasi Publik Yang Dikecualikan ... 40

G. Gambaran Umum Program Semangat Pagi ... 43

1. Sejarah Berdirinya Program Semangat Pagi ... 43

2. Durasi atau Jam Tayang ... 44

3. Program Siaran TV Parlemen ... 45

4. Struktur Organisasi Program Semangat Pagi ... 45

H. Proses Penyajian Program Semangat Pagi ... 46

BAB IV ANALISIS DATA PENELITIAN A. Perencanaan ... 50

B. Pengorganisasian ... 55

C. Pengarahan ... 58

D. Pengawasan ... 65

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 68

B. Saran…. ... 69

DAFTAR PUSTAKA ... 70

(12)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Informasi Publik yang Wajib Tersedia

Tabel 2. Informasi Publik yang Wajib Tersedia

Tabel 3. Informasi Publik yang diKecualikan

Tabel 4. Informasi Publik yang diKecualikan

(13)

ix

1. Surat Permohonan Bimbingan Skripsi

2. Surat Permohonan Penelitian / Wawancara TV Parlemen 3. Surat Keterangan Wawancara TV Parlemen

(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Kehidupan masyarakat dewasa ini sedang dalam masa peralihan. Berawal dari masyarakat agraris beralih menjadi masyarakat industri. Perkembangan teknologi informasi menjadikan masyarakat industri beralih menjadi masyarakat informasi.

Masyarakat informasi yaitu masyarakat yang terkena terpaan media masssa dan komunikasi global, masyarakat yang sadar akan informasi dan mendapatkan informasi dengan cukup, menjadikan informasi sebagai komoditas yang bernilai ekonomis, berhubungan dengan masyarakat lain dalam sistem komunikasi global dan mengakses super highway (berkecepatan tinggi). Mengutip dari definisi Melody (1990) dalam McQuail (1992), masyarakat informasi juga dapat diartikan adalah masyarakat yang bergantung pada jejaring informasi dan komunikasi elektronik, serta mengalokasikan sebagian besar sumber dayanya bagi aktivitas – aktivitas informasi dan komunikasi.

Peran informasi sudah sangat meluas bahkan sudah memasuki berbagai bidang kehidupan. Begitu cepatnya arus informasi melanda segala bidang kehidupan membuat orang merasa bingung dalam memilih dan mengambil keputusan akibat banyaknya pilihan. Maka tidak heran bila abad ini disebut abad informasi.1

1

(15)

Kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh manusia adalah komunikasi massa. Komunikasi massa diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonim melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat. Secara sederhana, komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa, yakni surat kabar, majalah, radio, televisi, dan film .2 Dari sekian banyak media massa yang hadir di tengah khalayak luas, media televisi menjadi salah satu media massa yang paling banyak digunakan khalayak untuk mengakses informasi.

Televisi saat ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Banyak orang yang menghabiskan waktunya lebih lama di depan pesawat televisi dibandingkan dengan waktu yang digunakan untuk mengobrol dengan keluarga atau pasangan mereka. Bagi banyak orang TV adalah teman, TV menjadi cermin prilaku masyarakat, dan TV dapat menjadi candu. TV membujuk kita untuk mengkonsumsi lebih banyak dan lebih banyak lagi. TVmemperlihatkan bagaimana kehidupan orang lain dan memberikan ide tentang bagaimana kita menjalani hidup ini. Ringkasnya, TV mampu memasuki relungrelung kehidupan kita lebih dari yang lain.3

Stasiun televisi setiap harinya menyajikan berbagai jenis program yang jumlahnya sangat banyak dan jenisnya sangat beragam. Pada dasarnya apa saja bisa dijadikan program untuk ditayangkan di televisi selama program itu menarik dan disukai audien, dan selama tidak bertentangan dengan kesusilaan, hukum dan peraturan yang berlaku. Pengelola stasiun penyiaran dituntut untuk memiliki kreativitas seluas mungkin untuk menghasilkan berbagai program yang menarik.

2

Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: PT Reinaja Rosdakarya. 1993), Hal. 189

3

(16)

3

Berbagai jenis program itu dapat dikelompokkan menjadi dua bagian besar berdasarkan jenisnya yaitu: program informasi (berita) dan program hiburan (entertainment). Program informasi kemudian dibagi lagi menjadi dua jenis yaitu berita keras (hard news) yang merupakan laporan berita terkini yang harus segera disiarkan dan berita lunak (soft news) yang merupakan kombinasi dari fakta, gosip dan opini. Sementara program hiburan terbagi atas tiga kelompok besar yaitu musik, drama permainan (game show) dan pertunjukan.

Hal in sesuai dengan pendapat yang dikemukakan Denis McQuail dalam bukunya “Teori Komunikasi Massa” yang mengatakan :

“Media massa adalah suatu industri yang tumbuh dan berkembang, yang

menciptakan lapangan kerja, memproduksi barang dan jasa, serta menghidupkan industry lain yang terkait; media massa juga merupakan suatu industri yang memiliki aturan-aturan dan norma-norma yang menghubungkan dirinya dengan masyarakat dan institusi-institusi lainnya, dan sebagai institusi sosial, media massa diatur oleh masyarakat.”4

Program siaran dapat dianalogikan dengan produk atau barang yang ditawarkan kepada pihak lain, dalam hal ini pemirsa dan pemasang iklan. Dengan demikian program adalah produk yang dibutuhkan orang sehingga mereka bersedia mengikutinya. Dalam hal ini terdapat suatu rumusan dalam dunia penyiaran yaitu program yang baik akan mendapatkan penonton.5

Media penyiaran pada dasarnya harus mampu melaksanakan berbagai fungsi, yaitu, antara lain fungsinya sebagai media untuk beriklan, media hiburan, media informasi dan media pelayanan. Untuk mampu melaksanakan seluruh

4

Denis Mc.Quail, Teori Komunikasi Massa Suatu Pengantar (Jakarta: Erlangga, 1987) Ed.2, h.3.

5

(17)

fungsi tersebut sekaligus dapat memenuhi kepentingan pemasang iklan, audien serta pemilik dan karyawan merupakan tantangan tersendiri bagi manajemen.

Kebutuhan masyarakat akan informasi semakin tinggi, dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan hal tersebut stasiun-stasiun televisi berusaha menyuguhkan program terbaik mereka. Tidak hanya stasiun televisi swasta maupun nasional yang berlomba-lomba menyuguhkan program yang informatif bagi masyarakat, televisi siaran terbatas dibawah naungan DPR RI atau yang disebut TV Parlemen juga berusaha menyuguhkan informasi kepada masyarakat mengenai kegiatan parlemen dan anggota dewan. Sehingga TV Parlemen berusaha sebagai media komunikasi yang menghilangkan jarak antara parlemen dan rakyat.

(18)

5

khusus untuk acara siaran langsung sidang MPR RI. Juga jaringan televisi nasional yang me-relay siaran TV Parlemen. TV Parlemen juga melakukan kerjasama produksi dengan beberapa TV nasional untuk program sosialisasi DPR dalam bentuk berita (news) dan dialog (talkshow), di antaranya dengan TVRI (Informasi Seputar Parlemen, Parlemen News, Bersama Wakil Rakyat, dan Teras Senayan), Tv One (Pariwara Parlemen), dan Metro TV (Public Corner).

Program siaran TV Parlemen terdapat 2 liputan, yaitu liputan khusus dan liputan regular. Liputan khusus di antaranya, Siaran Langsung Rapat Paripurna DPR (Pidato Presiden), Siaran Langsung Pelantikan Anggota MPR/DPR dan DPD, Siaran Langsung Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden. Liputan Regular di antaranya, Program Semangat Pagi, Siaran Langsung Rapat Paripurna DPR RI, Siaran Langsung Rapat Komisi, Parlemen Update, Dialog Parlemen, Sisi Lain, Kunjungan Kerja, Pariwara Parlemen, Jurnal Parlemen, Highlight Kunjungan Kerja.

Peneliti tertarik meneliti bagaimana manajemen program siaran TV Parlemen dan program yang akan diteliti adalah program Semangat Pagi, yang ada di DPR RI dengan alasan bagaimana program siaran berita dikemas dan dapat disiarkan yang tayang melalui TV Plasma lingkungan gedung DPR hingga tayang di TV nasional.

Manajemen produksi yang tepat, mulai dari planning, organizing,

actuating, dan controlling yang dilakukan oleh team TV Parlemen yang akan

(19)

Berdasarkan latar belakang pemikiran di atas, maka peneliti bermaksud melakukan penelitian dengan judul “Manajemen Produksi Program Siaran TV Parlemen di DPR RI”.

B.Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Dari latar belakang masalah yang dijelaskan peneliti diatas, maka peneliti membatasi penelitian hanya pada manajemen program siaran TV Parlemen, dan manajemen program siaran yang di teliti adalah talkshow Semangat Pagi.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah yang dijabarkan oleh peneliti, adapun rumusan masalah utamanya adalah:

Bagaimana Manajemen produksi program siaran Semangat Pagi di TV Parlemen ?

C.Tujuan Penelitian

Berdasarkan pembatasan serta rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:

a. Tujuan Umum

Untuk mendorong mahasiswa agar dapat terjun ke dalam media televisi dan mengakrabkan mahasiswa dengan dunia media massa televisi.

(20)

7

a. Untuk mengetahui bagaimana manajemen produksi siaran televisi. b. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan mengenai proses produksi siaran televisi khususnya proses siaran televisi di TV Parlemen.

c. Untuk mengetahui manajemen produksi siaran berita televisi di TV Parlemen.

D. Manfaat Penelitian

a.Manfaat Teoritis

Dalam segi akademis penelitian ini dapat menambah khasanah penelitian manajemen program dari penelitian yang sudah ada. Serta menambah wawasan tentang bagaimana proses manajeman program yang dilakukan oleh dewan redaksi program TV Parlemen. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan kontribusi pada disiplin ilmu komunikasi, khususnya dalam bidang komunikasi penyiaran mengenai hal-hal yang berkaitan dengan manajeman program siaran berita, yang dalam penelitian ini dikhususkan pada media elektronik (televisi).

b. Manfaat Praktis

1) Penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan pedoman bagi mahasiswa yang ingin terjun di dunia manajemen produksi program siaran.

(21)

E.Metedologi Penelitian

1.Metedologi penelitian

Metedologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif yang bersifat kualitatif. Metode deskriptif bertujuan melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik suatu populasi tertentu atau bidang tertentu secara fakta dan cermat.6 Data kualitatif lebih condong dapat membimbing kita untuk memperoleh penemuan-penemuaan yang tidak di duga sebelumnya. 7Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif. Metode deskriptif bertujuan melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu secara faktual dan cermat. Penelitian ini hanya memaparkan situasi atau peristiwa. Penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. Metode ini disebut juga metode penelitian survai atau

penelitian observasional.8

2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini berlangsung di Kantor DPR RI Jl. Jendral Gatot Subroto Jakarta 10270, Studio TV Parlemen Gedung Nusantara II Lantai Dasar Telp: (021) 5715354. Sedangkan waktu penelitiannya terhitung sejak 30 April 2014 sampai 11 Juli 2014.

6

Jalaludin Rakhmat, Metedologi Penelitian Komunikasi (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), h.22.

7

A. Matthew, Miles, A. Michael, Huberman, Analisis Data Kualitatif; Buku Sumber Tentang Metode-Metode Baru, (Jakarta : UI-Press, 1992).

8

(22)

9

3. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dari penelitian ini adalah stasiun TV Parlemen. Sedangkan yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah manajemen program siaran Semangat Pagi di TV Parlemen.

4. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi, yakni teknik pengumpulan data dengan mendatangi langsung tempat penelitian TV Parlemen. Observasi dapat disebut juga penelitian langsung ke lapangan. Dalam hal ini peneliti melakukan pengamatan dan mengembangkan daya pengamatan.

b. Wawancara, yakni teknik pengumpulan data dengan mendatangi pihak-pihak yang berhubungan dengan penelitian. Penelitian melakukan wawancara dengan Bapak Jaka Sindu dan Bayu Setiadi. c. Dokumentasi, yaitu mengambil data berupa file-file atau dokumen

(23)

5.Teknik Analisa Data

Analisa yang digunakan peneliti adalah analisa deskriptif yang menggambarkan keadaan sebenarnya dan dianggap akurat serta meruangkannya ke dalam konteks penulisan karya ilmiah, dengan cara merasakan, menerangkan, memberikan gambaran serta klasifikasi dan menginterprestasikan data-data yang terkumpul secara apa adanya terlebih dahulu, kemudian menarik kesimpulan atas permasalahan yang berkaitan tersebut.

6.Pedoman Penulisan

Penulisan dalam penelitian ini mengacu kepada buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (skripsi, tesis, dan disertasi) karya Hamid Nasuhi dkk yang diterbitkan oleh CeQDA (Cebter For Quality Development and

Assurance) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

F.Tinjauan Pustaka

Setelah melakukan penelusuran koleksi skripsi pada perpustakaan Utama dan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, ada beberapa contoh judul yang menjadi inspirasi untuk peneliti. Beberapa skripsi yang menginspirasi peneliti untuk memfokuskan

penelitian pada “Manajemen Program Siaran TV Parlemen di DPR RI”

diantaranya adalah :

(24)

11

Hidayatullah Jakarta dengan judul “Analisis Deskriptif Manajemen Redaksi Majalah Janna”.

Kedua, skripsi karya Ina Salmah Febriani, mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi tahun 2010, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan judul “Analisis Deskriptif Manajemen Redaksi Republika Online”.

Ketiga, skripsi milik Liga Pujianti mahasiswa jurusan Konsentrasi Jurnalistik Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi tahun 2010, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan judul “Analisis Deskriptif Manajemen Produksi Siaran Berita Berbahasa Betawi “Bandar Jakarta”

di Stasiun Televisi Jak TV ”.

Dari ketiga penelitian diatas terdapat kaitan dengan penelitian yang dibuat dalam skripsi ini, yaitu berkaitan dengan manajemen program televisi yang digambarkan dari aspek fungsi manajemen pada umumnya. Di mulai dari

planning, organizing, actuating dan controlling hingga penerapannya. Namun

kesamaan itu hanya bersifat umum dalam penelitian. Karena terdapat perbedaan yang sangat urgent mengenai objek penelitian (Manajemen Program Siaran Semangat Pagi) dan target yang ingin dicapai berkaitan antara ketiga penelitian pada skripsi ini (manajemen program siaran Semangat Pagi di TV Parlemen). Yang menjadikan penelitian pada skripsi ini memiliki nilai keaslian dan tidak memiliki kesamaan secara dasar dengan penelitian sebelumnya.

(25)

manajemen produksi. Mulai dari planning, organizing, actuating dan controlling. Serta buku dari Anton Mabruri KN yang berjudul Manajemen Produksi Program Acara TV Format Acara Non – Drama, News, & Sport yang menjelaskan dasar – dasar manajemen sampai membuat desain produksi TV untuk news.

G. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi ini merujuk pada sistematika yang berlaku pada penulisan skripsi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

BAB I : Pendahuluan, berisi tentang latar belakang, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metedologi penelitian, tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan.

BAB II : Kajian Teoritis, peneliti akan mencoba menguraikan teori – teori yang menjadi landasan dalam kerangka pemikiran dalam kerangka pemikiran dan penelitian ini. Berisi tentang pengertian manajemen produksi, manajemen produksi siaran televisi, ruang lingkup televisi, pengertian program dan pengertian sistem penyiaran

BAB III : Gambaran Umum TV Parlemen, pada bab ini peneliti akan mencoba menguraikan sejarah berdirinya TV Parlemen, visi dan misi, informasi publik yang wajib tersedia, informasi publik yang dikecualikan, gambaran umum program semangat pagi, proses penyajian program semangat pagi.

BAB IV : Analisis dan Temuan Data, pada bab ini memuat tentang analisis manajemen program siaran TV Parlemen di DPR RI mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan.

(26)

13

BAB II

KAJIAN TEORITIS

A. Manajemen Produksi

1. Pengertian Manajemen

Saat menghadapi tingkat persaingan yang tinggi, sebuah program berita, harus memiliki manajemen khusus agar tayangan dapat berjalan dengan lancar dan disukai oleh pemirsanya. Kata manajemen berasal dari kata bahasa Inggris dari kata to manage sinonimnya antara lain to hand berarti mengurus, to control yang berarti memeriksa atau mengawasi, to guide yang berarti menuntun atau mengemudikan. Jadi, apabila dilihat dari asal katanya, manajemen berarti “Mengurus, Memeriksa, Mengawasi, Pengendalian, Mengemudikan dan

Membimbing”.1

Dalam pengertian lain, istilah manajemen berasal dari bahasa Italia, yaitu

maneggio yang berarti pelaksanaan atau pengurusan kemudian dalam bahasa

Inggris menjadi management, dan diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia yaitu tata laksana, pengelolaan atau pengurusan.2

Pada dasarnya manajemen memiliki banyak pengertian, sehingga dalam kenyataanya tidak ada satu definisi pun yang digunakan secara permanen. Berikut ini beberapa definisi manajemen yang dikutip dari beberapa ahli, diantaranya adalah sebagai berikut :

1

John M. Echols, Kamus Inggris – Indonesia, (Jakarta : PT. Gramedia, 1996), h. 375. 2

(27)

1)Dalam bukunya Jawahir Tantowi, Lauren A. Aply berpendapat bahwa :

Management is art getting things done through people” (manajemen adalah

seni untuk menggerakan orang untuk melakukan sesuatu pekerjaan untuk mencapai hasil tertentu melalui orang lain dan dengan cara tertentu).3

2)Drs. H. Malayu S.P Hasibuan memberikan definisikan manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber – sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.4

2. Pengertian Produksi

Adapun yang dimaksud dengan produksi adalah segala kegiatan dalam menciptakan dan menambah kegunaan (utility) sesuatu barang atau jasa, untuk kegiatan mana dibutuhkan faktor-faktor produksi yang dalam ilmu ekonomi berupa tanah, modal, tenaga kerja dan skills (organizational, managerial, dan

tehnical skills).5 Program-program yang akan disuguhkan ke khalayak sudah pasti

melalui berbagai proses yang pada akhirnya terbentuk satu program yang dapat dinikmati masyarakat. Proses dibuatnya program di televisi biasa disebut dengan proses produksi.

3. Pengertian Manajemen Produksi

Dalam operasional stasiun penyiaran penyiapan program-program yang akan disiarkan memegang peranan penting. Penyiapan program dapat dilakukan

3

Jawahir Tantowi, Unsur – Unsur Manajemen Menurut Al –Qur’an, (Jakarta: Pustaka Al

– Husna, 1983) h, 10. 4

Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah, edisi revisi, h.2. 5

(28)

15

dengan pembelian kepada pihak lain (Production House) baik dalam maupun luar negeri atau memproduksi program-program yang akan disiarkan. Oleh karena itu, setiap stasiun televisi memiliki bagian yang disebut bagian produksi.

Kegiatan produksi dalam stasiun penyiaran perlu dikelola dengan baik. Pengelolaan yang baik menyebabkan produksi harus melalui tahap-tahap yang ada dalam manajemen. Kata manajemen adalah terjemahan dari kata dalam bahasa inggris “management”. Menurut asal katanya management dapat diartikan sebagai

proses mengarahkan dan memfasilitasi orang-orang secara organisir dalam kelompok untuk mencapai tujuan yang diharapkan.6

Wayne Mondy dan rekan memberikan definisi manajemen yang lebih menekankan pada faktor manusia dan materi sebagai berikut: The procces of planning, organizing, influencing, and controlling to accomplish organizational

goals through the coordinated use of human and material resources. 7Dari

definisi tersebut tergambar bahwa manajemen merupakan usaha untuk menggerakkan sesuatu melalui kerja orang lain melalui proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan.

Definisi lain menyebutkan bahwa manajemen merupakan proses membuat perencanaan, pengorganisasian, memimpin, mengendalikan berbagai usaha anggota, organisasi yang menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan.

Dari definisi tersebut setidaknya ada lima unsur dalam manajemen : a. Perencanaan (Planning)

b. Pengorganisasian (Organizing)

6

http://pksm.mercubuana.ac.id/new/elearning/files_modul/Palindih, Lisa Indarsih, Operasional Stasiun Penyiaran, Pusat Pengembangan Bahan Ajar – UMB/.

7

(29)

c. Pelaksanaan (Actuacting) d. Pengendalian (Controlling)

Kelima unsur tersebut dalam ilmu manajemen biasa disingkat POAC. Dalam kegiatan program televisi kelima unsur manajemen ini harus diterapkan untuk mancapai hasil yang diharapkan yang akhirnya dapat membantu pencapaian visi dan misi penyiaran stasiun televisi tersebut.8

B.Manajemen Produksi Siaran Televisi

Manajemen Produksi adalah semua aktivitas atau proses untuk mewujudkan suatu produk sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Proses manajemen ini berlaku POAC (Planning, Organizing, Actuating, Controlling), Perencanaan, Pengorganisasian, Pelaksanaan dan Pengawasan. Manajemen. Menurut Morissan dalam melaksanakan tanggung jawab manajemen, manajer umum melaksanakan empat fungsi dasar,9 yaitu:

a. Perencanaan

Dalam melakukan fungsi perencanaan terdapat proses-proses dalam menetapkan program penyiaran yang mencakup langkah-langkah sebagai berikut:

1. Menetapkan peran dan misi dengan menentukan sifat dan ruang lingkup tugas yang hendak dilaksanakan.

2. Menentukan wilayah sasaran.

8

http://pksm.mercubuana.ac.id/new/elearning/files_modul/Palindih, Lisa Indarsih, Operasional Stasiun Penyiaran, Pusat Pengembangan Bahan Ajar – UMB/.

9

(30)

17

3. Mengidentifikasi dan menentukan indicator efektifitas dari setiap pekerjaan yang dilakukan.

4. Memilih dan menentukan sasaran atau hasil yang ingin dicapai. 5. Mempersiapkan rencana tindakan yang akan dilakukan.

6. Membangun pengawasan.

7. Menentukan komunikasi organisasi yang diperlukan untuk mencapai pemahaman serta komitmen.

8. Pelaksanaan.

b. Pengorganisasian

Fungsi kedua adalah fungsi pengorganisasian mencakup alur-alur kegiatan yang akan dilakukan, dan mencakup struktur organisasi. Pengorganisasian (organiziur organizing) merupakan proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya yang dimiliki dan lingkungan yang melingkupinya.10

Dua aspek utama proses penyusunan struktur organisasi adalah departementalisasi dan pembagian kerja. Departematalisasi ialah pengelompokkan kegiatan-kegiatan kerja suatu organisasi agar seluruh kegiatan yang sejenis dapat saling berhubungan dan dikerjakan bersama.11

Dari definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa fungsi pengorganisasian ialah proses kegiatan penyusunan struktur organisasi sesuia dengan tujuan-tujuan, dan sumber-sumber. Hasil dari fungsi

10

Morissan, Manajemen Media Penyiaran (Jakarta: Prenada Media, 2008), h.142 11

(31)

pengorganisasian ialah struktur organisasi. Melalui struktur organisasi tersebutlah para tim redaksi bekerja sesua dengan posisinya.

Pada umumnya, media penyiaran komersil memiliki departemen sebagai berikut:12

1. Departemen Pemasaran. Departemen ini focus dalam menangani kegiatan yang terkait dengan pemasaran dan mempromosikan program maupun segala kegiatan kepada beberapa pihak atau partner kerja. 2. Departemen Program. Departemen ini bertanggung jawab untuk

merencanakan, memilih, menjadwalkan dan membuat program.

3. Departemen berita. Departemen ini dipimpin oleh seorang pemimpin redaksi. Departemen berita bertanggung jawab terhadap produksi program berita, olahraga, documenter, dan program-program yang terkait dengan kepentingan khalayak.

4. Departemen teknik. Departemen ini bertanggung jawab penuh terhadap segala hal yang terkait dengan peralatan siaran agar program dan berita dapat disiarkan.

5. Departemen bisnis. Departemen bisnis melakukan berbagai pekerjaan yang berhubungan dengan bisnis. Bekerja sama dengan beberapa pihak terkait masalah periklanan.

12

(32)

19

c. Pengarahan

Empat bagian penting dalam memberikan fungsi pengarahan yang dilakukan pemimpin terhadap para karyawannya, keempat fungsi tersebut antara lain:

1. Motivasi 2. Komunikasi 3. Kepemimpinan 4. Pelatihan

d. Pengawasan

Fungsi pengawasan dalam media massa meliputi persiapan suatu standar kuantitas dan kualitas hasil kerja, baik berbentuk produk maupun jasa yang diberikan perusahaan atau organisasi dalam upaya pencapaian tujuan, produktivitas dan terciptanya citra yang positif.13

Robert J. Mockler (1972) memberi definisi yang hampir senada seputar pengawasan. Pengawasan ialah suatu usaha sistematik untuk menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan-tujuan perencanaan, merancang sistem informasi umpan balik. Membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya, menentukan dan mengukur penyimpangan-penyimpangan serta mengambil tindakan koreksi yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan digunakan dengan cara paling efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan-tujuan perusahaan.

13

(33)

Produksi televisi berbeda dengan manajemen produksi pada umumnya, sebab televisi adalah hasil perpaduan antara seni dan teknologi. Hasil produksi tidak dilihat dari fisiknya saja, yaitu kaset atau CD atau seluloid tapi dari isi atau kandungan yang ditangkap penontonnya. Manajemen Produksi televisi mengurusi hal yang juga berhubungan dengan usaha penciptaan atau kreativitas, artistik, teknologi dan manusia.

Hal-hal yang bisanya dilakukan dalam proses produksi televisi adalah : a. Merancang produk yaitu menetapkan produk sesuai keinginan atau rencana yang ditetapkan.

b. Merancang proses pembuatan atau produksi (Routing), semua aktivitas yang diperlukan untuk menghasilkan produk yang telah ditetapkan seperti waktu dan biaya.

c. Merencanakan Material, menentukan atau menetapkan bahan baku yang diperlukan untuk menghasilkan produk yang telah ditetapkan.

d. Menjadwalkan Proses Pembuatan Produksi, menetapkan dan mengatur waktu yang diperlukan bagi proses produksi.

e. Membagi Pekerjaan dalam pembuatan produksi sesuai bidang dan kemampuan masing-masing.

f. Menyerahkan Pekerjaan atau Dispatching, menyerahkan pekerjaan yang telah ditetapkan kepada yang memiliki kemampuan atau

bidangnya.

(34)

21

h. Merevisi rencana apabila ada kekeliruan atau tidak dapat diwujudkan dan segera diperbaiki.

Stasiun televisi pada umumnya memiliki studio dan peralatan sendiri yang dapat digunakan untuk memproduksi program. Fasilitas yang biasanya sudah tersedia pada stasiun penyiaran televisi dan dapat digunakan untuk memproduksi program adalah studio, kamera, peralatan editing serta para personilnya. Seluruh fasilitas ini, tidak boleh dibiarkan begitu saja namun harus dimanfaatkan seoptimal mungkin untuk memproduksi berbagai program. Departemen pemberitaan (news department) stasiun televisi merupakan bagian yang paling sering menggunakan studio dan segala peralatannya itu. Stasiun televisi memiliki personil pemberitaan seperti reporter dan juru kamera yang memproduksi berita setiap harinya. Mereka digaji untuk meliput berbagai peristiwa yang bernilai berita. Pada stasiun televisi skala kecil, bagian pemberitaan terkadang menjadi satu dengan bagian program. Namun pada stasiun televisi skala menengah dan besar, pada umumnya bagian pemberitaan menjadi bagian yang terpisah dari bagian program. Bagian pemberitaan merupakan unit otonom yang memiliki kewenangan sendiri untuk mengatur diri sendiri. Dengan kata lain, direktur program televisi tidak memiliki kewenangan atas bagian pemberitaan.

Bagian pemberitaan televisi tidak dapat bekerja sendiri atau hanya mengandalkan reporter atau juru kameranya sendiri dalam mencari berita. Bagian pemberitaan juga memanfaatkan informasi yang berasal dari media massa lainnya misalnya surat kabar atau kantor berita seperti Reuters, Associated Fotographer

(35)

referensi utama untuk berita-berita internasional. Stasiun televisi juga kerap menggunakan gambar dari video amatir untuk keperluan produksi program berita. Keberhasilan bagian pemberitaan stasiun televisi, banyak tergantung kepada reporter dan juru kamera yang ada di lapangan serta korlip di ruang redaksi yang mengarahkan mereka, namun demikian kemampuan produser dan eksekutif produser dalam menyusun program juga tak kalah pentingnya. Stasiun televisi membutuhkan sumber daya manusia yang cukup banyak, begitu pula dalam organisasi redaksi pemberitaan yang semuanya bekerja sebagai suatu tim. Pada kenyataannya memang dibutuhkan banyak orang untuk menayangkan suatu program berita. Fungsi setiap orang itu, seperti mata rantai atau bagian dari mata rantai yang panjang. Struktur organisasi bagian pemberitaan stasiun televisi, biasanya terdiri dari sejumlah jabatan mulai dari: reporter, juru kamera, koordinator liputan (korlip), produser, eksekutif produser, dan direktur pemberitaan.14

C. Ruang Lingkup Televisi

1. Pengertian Televisi

Kata televisi terdiri dari kata “tele” dan “visi”. Tele dalam bahasa Yunani mempunyai arti “jarak” sedangkan visi dalam bahasa latin mempunyai arti “citra atau gambar”. Jadi, kata televisi berarti suatu sistem penyajian gambar berikut

suaranya dari suatu tempat yang berjarak jauh.15 Tidak dipungkiri lagi, dewasa ini televisi merupakan media massa yang sangat populer di tengah masyarakat. Ia ada hampir disemua tempattempat umum, kantor, rumah bahkan kamar pribadi. Oleh

14

http://tugasmanajemenmedia.blogspot.com, Modul 7,8,9 Manajemen Media Penyiaran/. 15

(36)

23

karena itu, setiap berita yang disampaikan melalui media televisi akan sangat mudah sampai ke tengah kalangan masyarakat. Televisi kini telah menjadi kotak ajaib yang secara khusus berada di ruangan rumah yang merupakan produk teknologi yang memiliki sebutan sebagai “jendela dunia” selain internet.

2. Sejarah Singkat Televisi

Sebagaimana radio siaran, penemuan televisi telah melalui berbagai eksperimen yang dilakukan oleh para ilmuan akhir abad 19 dengan dasar penelitian yang dilakukan oleh James Clark Maxwell dan Heinrich Hertz, serta penemuan Marconi pada tahun 1890. Paul Nipkow dan Wiliam Jenkins melalui eksperimennya menemukan metode pengiriman gambar melaui kabel (Heibert, Ungrait, Bohn, 1975: 283). Televisi sebagai pesawat dimulai pada tahun 1925 dengan menggunakan metode mekanikal dari Jenkins. Pada tahun 1928 General

Electronic Company mulai menyelenggarakan acara siaran televisi secara regular.

Pada tahun 1939 presiden Franklin D. Roosevelt tampil dilayar televisi. Sedangkan siaran televisi komersial di Amerika muali pada 1 September 1940.16

3. Fungsi Televisi

Fungsi televisi sama dengan fungsi media massa lainnya (surat kabar dan radio siaran), yakni memberikan informasi, mendidik, menghibur dan membujuk. Tetapi fungsi menghibur lebih dominan pada media televisi sebagaimana hasil penelitian-penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi UNPAD, yang menyatakan bahwa pada umumnya tujuan utama khalayak

16

(37)

menonton televisi adalah untuk memperoleh hiburan, selanjutnya untuk memperoleh informasi.17

D.Program

1. Pengertian Program

Program merupakan faktor yang mendukung keberhasilan finansial suatu stasiun penyiaran televisi. Program dalam stasiun penyiaran televisi adalah penentu audiens dimana dengan sebuah program menarik, maka akan menarik banyak audiens untuk menyaksikan program tersebut. Dengan kata lain bahwa pendapatan dan keuntungan stasiun penyiaran sangat dipengaruhi oleh programnya. Program dapat disamakan dengan produk atau barang (goods) atau pelayanan (services) yang dijual kepada pihak lain, dalam hal ini adalah audiens dan pemasang iklan.18

Secara teknis penyiaran televisi, program televisi (television programming) diartikan sebagai penjadwalan atau perencanaan siaran televisi dari hari ke hari (horizontal programming) dan dari jam ke jam (vertical

programming) setiap harinya. Media televisi hanya mengistilahkan programming

atau pemprograman.19

Secara estimologis, kata program berasal dari bahasa inggris Programme yang berarti acara atau rencana.20 Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, terbitan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1998), Program

17

Ibid, h. 137. 18

Morissan, Media Penyiaran dan Strategi Mengelola Televisi (Tangerang: Ramdina Prakarsa, 2005), cet. I, h. 200.

19

Soenarto, RM. Program Televisi : Dari Penyusunan Sanpai Pengaruh Siaran (Jakarta: FFTV-IKJ Press, 2007), h. 1.

20

(38)

25

adalah acara. Maksudnya ialah, program seperti pertunjukan siaran, pagelaran, dan sebagainya. Atau sebuah rencana mengenai asas serta usaha yang akan disiarkan di televisi.21

2. Jenis-Jenis Program

Menurut Morissan jenis program dapat dikelompokkan menjadi dua bagian besar berdasarkan jenisnya yaitu :22 program informasi, adalah segala jenis siaran yang bertujuan untuk memberitahukan tambahan pengetahuan (informasi) kepada khalayak. Program informasi dapat dibagi menjadi 2 katageori yaitu berita keras dan berita lunak. Sedangkan berita keras dan lunak juga memiliki beberapa sub kategori yang mengisi masing-masing berita tersebut sehingga menjadi sebuah program informasi yang dapat menambah pengetahuan para audience.

a. Berita Keras (Hard News), adalah segala bentuk informasi yang penting dan menarik yang harus segera disiarkan oleh media penyiaran karena sifatnya yang harus segera ditayangkan agar dapat diketahui oleh khalayak audience secepatnya. Dan didalam berita keras terdapat beberapa cara menyajikan berita tersebut, yaitu :

1. Straight News, suatu berita singkat (tidak detail) yang hanya

menyajikan informasi terpenting saja terhadap suatu peristiwa yang diberitakan.

2. Feature, adalah berita yang menampilkan berita-berita ringan

namun menarik.

21

Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1998), cet. I, h. 207.

22

(39)

3. Infotaiment, adalah berita yang menyajikan informasi mengenai kehidupan orang-orang yang dikenal masyarakat (celebrity).23

b. Berita lunak (Soft News), adalah informasi yang penting dan menarik yang disampaikan secara dalam (indepth) namun tidak bersifat harus segera ditayangkan. Dan dibawah ini adalah cara menyajikan berita lunak (Soft News).

1. Current Affair, adalah program yang menyajikan informasi yang

terkait dengan suatu berita penting yang muncul sebelumnya namun dibuat secara lengkap dan mendalam.

2. Magazine, adalah program yang menampilkan informasi ringan

dan mendalam. Magazine menekankan pada aspek menarik suatu informasi ketimbang aspek pentingnya.

3. Dokumenter, adalah program informasi yang bertujuan untuk

pembelajaran dan pendidikan namun disajikan dengan menarik.

4. TalkShow, adalah yang menampilkan beberapa orang untuk

membahas suatu topic tertentu yang dipandu oleh seorang pembawa acara.

E.Sistem Penyiaran

1. Pengertian Sistem Penyiaran

Terdapat empat istilah dalam Undang-Undang Penyiaran yaitu : lembaga penyiaran, penyelenggara penyiaran, jasa penyiaran, dan stasiun penyiaran. Adanya empat istilah ini pada dasarnya semuanya mengacu pada pengertian yang

23Ibid

(40)

27

sama. Suatu lembaga penyiaran sudah tentu akan menyelenggarakan siaran dan menawarkan jasanya ke berbagai pihak, dan setiap lembaga penyiaran sudah pasti memiliki stasiun penyiaran.

Di Amerika Serikat, keempat istilah tersebut dirangkum hanya dalam satu istilah yaitu broadcast station atau stasiun penyiaran. Head – Sterling (1982) mendefinisikan stasiun penyiaran sebagai :

“an entitiy (individual, partnership, corporation, or non – federal governmental authority) that is licensed by the federal government to organize and schedule program for a specific community in accordance with an approved plan and to transmit them over designated radio facilities in accordance with specified standars”.

Artinya : “suatu kesatuan (secara sendiri, bersama, korporasi, atau lembaga yang bukan lembaga pemerintah pusat) yang diberi izin oleh pemerintah pusat untuk mengorganisir dan menjadwal program bagi komunitas tertentu sesuai dengan rencana yang sudah disetujui dan menyiarkan untuk penerima radio tertentu sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan”.

Definisi ini memberikan pengertian yang menunjukkan unsur – unsur elemen stasiun penyiaran yang mencakup atau meliputi : kepemilikan, perizinan, fungsi, kegiatan menyiarkan (transmisi), bahkan juga sasaran siaran (target audien) yang ingin dituju. Definisi ini juga menunjukan bahwa suatu stasiun siaran dapat dikelola oleh perorangan atau bersama – sama atau dikelola perusahaan atau lembaga tertentu.

2. Jenis Stasiun Penyiaran

a. Stasiun Swasta

(41)

diselenggarakan melalui sistem terrestrial atau melalui sistem satelit secara analog atau digital. Stasiun swasta dapat pula melaksanakan siaran dengan saluran multipleksing. Penyiaran multipleksing adalah penyiaran dengan menggunakan satu channel, namun mampu menampilkan lebih dari satu program pada saat yang bersamaan.

a. Stasiun Berlangganan

Stasiun berlangganan muncul sebagai akibat kebutuhan konsumen terhadap penerimaan sinyal televisi yang lebih baik. Sistem televisi kabel terdapat tiga komponen utama yang bekerja, yaitu : 1) CSO atau headend; 2) sistem distribusi; dan 3) saluran rumah. CSO terdiri atas antena dan sejumlah peralatan penerima yang berfungsi menangkap sinyal dari stasiun televisi yang lokasinya jauh dari CSO. Sistem distribusi merupakan jaringan kabel yang menyalurkan sinyal kepada para pelanggan. Jaringan kabel terdiri atas jaringan kabel utama

(trunk) dan kabel cabang (feeder) yang kesemuanya dapat ditanam di tanah atau

(42)

29

b. Stasiun Komunitas

Stasiun penyiaran komunitas harus berbentuk badan hukum Indonesia, didirikan oleh komunitas tertentu, bersifat independen dan tidak komersial dengan daya pancar rendah, luas jangkauan wilayahnya terbatas secara untuk melayani kepentingan komunitasnya. 24 Dengan kata lain, stasiun ini didirikan tidak untuk mencari keuntungan atau tidak menjadi bagian perusahaan yang mencari keuntungan semata.

c. Stasiun Publik

Stasiun penyiaran publik berbentuk badan hukum yang didirikan oleh negara, bersifat indpenden, netral, tidak komersial, dan berfungsi memberikan layanan untuk kepentingan masyarakat. Stasiun penyiaran public terdiri atas Radio Republik Indonesia (RRI) dan Televisi Republik Indonesia (TVRI) yang stasiun pusat penyiarannya berada di ibu kota Negara. Sumber pembiayaan media penyiaran publik di Indonesia berasal dari: iuran penyiaran yang berasal dari masyarakat, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), sumbangan masyarakat, dan siaran iklan.

d.Stasiun Asing

Stasiun penyiaran asing adalah lembaga penyiaran yang didirikan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan luar negeri dan berpusat di luar negeri. Peraturan di Indonesia melarang pendirian stasiun penyiaran asing di

24

(43)
(44)

31

BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Sejarah berdirinya TV Parlemen DPR RI

Dewan Perwakilan Rakyat, sesuai namanya adalah lembaga perwakilan rakyat, yang diwujudkan melalui fraksi-fraksi partai politik yang di pilih setiap lima tahun sekali melalui pemilihan umum. Sebagai wujud tanggung jawab selaku wakil rakyat, diperlukan program-program acara yang dapat disiarkan melalui berbagai media, baik cetak maupun elektronik.

(45)

TV Parlemen secara bertahap telah memulai kegiatan operasional berupa siaran langsung rapat paripurna, peliputan kegiatan rapat-rapat komisi, dan alat kelengkapan dewan lainnya, serta memproduksi program acara dialog / talkshow. Proses pengadaan barang dan jasa dilakukan pada bulan September-oktober sampai pada saat TV Parlemen di resmikan pada tanggal 8 Januari 20071. Pada saat itu terbentuknya TV Parlemen tidak memiliki gambaran dan konten serta sistem pengelolaan broadcasting seperti apa mengenai TV Parlemen. Pada awalnya pengadaan barang dan jasa diturunkan melalui anggaran belanja dan bekerja sama dengan TVRI dan desember 2006 seluruh peralatan dilengkapi. Tahun 1998 DPR bekerjasama dengan Swara TV untuk penguatan pemilu, yang hanya dapat disaksikan melalui fasilitas TV berlangganan. TV Swara merupakan TV kabel dengan jangkauan sangat terbatas. Tapi target sasaran / audience tidak kena, pada awalnya harapan target audience masuk pendidikan politik menengah atas sektor perkotaan, tetapi masyarakat menengah atas perkotaan jarang sekali mengakses tv kabel. Sehingga program awal-awal produksi sendiri, lalu melakukan kerjasama dengan beberapa stasiun tv swasta sehingga target sasaran kena.

TV Parlemen hadir untuk menjembatani informasi kegiatan dewan dengan masyarakat. Hadir melalui TV Plasma yang ada digedung gedung DPR juga bisa disaksikan di website DPR www.dpr.go.id agar setiap masyarakat juga dapat mengakses informasi berita yang dihadirkan oleh TV Parlemen. Berita yang selalu “update” dari kegiatan-kegiatan dewan dan memberikan ruang informasi yang

terpercaya. TV Parlemen muncul karena sebagai bentuk pertanggungjawaban

1

(46)

33

anggota dewan kepada masyarakat bahwa anggota dewan telah bekerja sesuai dengan aturan perundangan-undangan juga bekerja menyalurkan berbagai bentuk aspirasi masyarakat ke DPR RI.2

B.Visi, Misi, Tugas dan Fungsi

Visi TV Parlemen adalah menjadi media komunikasi yang efektif dan terpercaya antara parlemen dengan rakyat.3

Misi TV Parlemen adalah untuk ketersediaan media televisi yang khusus (segmented) untuk menyampaikan informasi dari dan kepada parlemen, sehingga akan lebih mendekatkan jarak antara parlemen dan rakyat. Dan tujuannya adalah untuk meningkatkan efektivitas dan optimalisasi kinerja parlemen.

Tugas dan Fungsi TV Parlemen adalah menyebarluaskan informasi yang berkaitan dengan pemikiran, kebijakan, kegiatan, dan keputusan-keputusan parlemen kepada seluruh rakyat Indonesia dan dunia luar. Menampung dan menginformasikan aspirasi, tanggapan, dan harapan masyarakat kepada parlemen. Meningkatkan pemahaman dan praktek demokrasi yang sehat dan bermanfaat bagi kehidupan bangsa, Negara, dan masyarakat serta mencerdaskan kehidupan bangsa, terutama dalam pendidikan politik masyarakat.

2Company Profile

TV Parlemen, 2009. 3Company Profile

(47)

C.Struktur Kerja TV Parlemen

[image:47.595.102.520.219.594.2]

TV Parlemen dalam menjalankan tugasnya sebagai salah satu media komunikasi di dalam parlemen memiliki struktur kerja. Struktur kerja TV Parlemen adalah sebagai berikut :

Gambar 1

Struktur Kerja TV Parlemen

Biro Masyarakat dan Pemberitaan

Bagian Hubungan Masyarakat

Bagian Protokol Bagian Pemberitaan

Sub Penerangan

Subbagian Penyaluran Delegasi

Subbagian Upacara Subbagian

Pemberitaan

Subbagian Tamu Subbagian

(48)

35

D. Struktur Organisasi TV Parlemen

Pengarah : Ketua MPR/DPR/DPD RI

Pelindung : Sekretaris Jenderal DPR RI

Penanggung Jawab : KepalaBiro Humas dan Pemberitaan Pemimpin Redaksi : Kabag Pemberitaan

Dewan Redaksi : Dadang Prayitna, Djustiawan Widjaja, Libert Salomo, Supriyanto, Jaka Sindu, Rudi Gultom Penasehat Program : Jaka Sindu

Produser Eksekutif : Supriyanto

Koordinator Tehnik : Muhammad Basori Produser Berita : Syahroni

Penelitian & Pengembangan : Rudy Gultom

Reporter : Meinuzur W. Nugroho (Koord.), Anggi Widia, Ratna Hapsari, Rudy Gultom

Presenter : Meinuzur W. Nugroho, Ratna Hapsari Program & Library : Surono

Penata Gambar : Agus Royadin (Koord.), Jaenuri Imam S., Iqbal Subarzah, Herman Wibowo

Editing : Doni Suharno (Koord.), Albert Antonio, Didi Mahyudi

(49)

E. Informasi Publik Yang Wajib Tersedia

TV Parlemen sebagai televisi yang berada di lingkungan parlemen memiliki banyak informasi seputar parlemen, dimana TV Parlemen ada di bawah naungan biro hubungan masyarakat dan pemberitaan. Ada informasi publik yang wajib tersedia dan informasi publik yang dikecualikan didalam lingkup Setjen dan DPR RI. Table dibawah ini adalah informasi yang wajib tersedia di lingkungan Setjen dan DPR RI.

[image:49.595.101.511.238.742.2]

Informasi Publik Yang Wajib Tersedia

Tabel. 1

DPR

NO INFORMASI WAJIB TERSEDIA SETIAP SAAT

JENIS INFORMASI

1. Daftar seluruh informasi publik yang berada di bawah penguasaan DPR, tidak termasuk informasi yang dikecualikan.

Informasi publik DPR yang disediakan melaui laman (website) DPR. www.dpr.go.id dan www.mpr.go.id 2. Hasil keputusan DPR dan pertimbangannya Informasi tentang

hasil Keputusan DPR meliputi :

1)Keputusan dalam Rapat Paripurna; 2)Keputusan rapat

AKD yang bersifat terbuka; dan 3)Keputusan rapat

AKD yang telah mendapat

persetujuan Rapat Paripurna.

3. Peraturan DPR, keputusan DPR, dan keputusan pimpinan DPR

(50)

37

4 Perjanjian DPR dengan pihak ketiga Perjanjian DPR dengan pihak ketiga. 5. Informasi dan kebijakan yang disampaikan

dalam rapat yang terbuka untuk umum

Informasi hasil rapat yang terdapat pada laman (website) DPR dan TV Parlemen. 6. Informasi tentang rencana strategis dan rencana

kerja DPR

Rencana strategis dan rencana kerja DPR. 7. Informasi mengenai agenda kerja Alat

Kelengkapan Dewan

Informasi mengenai jadwal dan agenda kerja Alat

[image:50.595.103.511.84.733.2]

Kelengkapan Dewan.

Tabel. 2

Informasi Publik Yang Wajib Tersedia4

SETJEN DPR

1. Daftar seluruh informasi publik yang berada di bawah penguasaan Setjen DPR, tidak termasuk informasi yang dikecualikan.

Informasi publik Setjen DPR yang disediakan melalui laman DPR

2. Hasil keputusan Sekjen DPR Informasi yang berkaitan dengan Keputusan Sekjen DPR

3. Kebijakan Setjen DPR berikut dokumen pendukungnya.

Rencana strategis da rencana kerja Setjen DPR

4. Perjanjian Setjen DPR dengan pihak ketiga. Perjanjian Setjen DPR dengan pihak ketiga. 5. Informasi prosedur kerja pegawai Setjen DPR

yang berkaitan dengan pelayanan masyrakat

SOP unit kerja dan prosedur kerja. 6. Informasi tentang laporan pelayanan akses

informasi publik

Data yang dimiliki PPID berkaitan dengan pelayanan akses informasi Setjen DPR

7. Informasi publik yang berkaitan dengan surat-surat Setjen atau pejabat Setjen dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya

Informasi publik yang berkaitan dengan surat – surat Setjen atau pejabat Setjen dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan

4

(51)

fungsinya. 8. Informasi tentang rencana strategis dan rencana

kerja Setjen DPR

Informasi tentang rencana strategis dan rencana kerja Setjen DPR.

9. Agenda kerja pimpinan Setjen DPR. Informasi agenda kerja pimpinan setjen DPR terkait dengan

pelaksaan tugas pokok dan fungsinya.

1 0.

Informasi mengenai kegiatan pelayanan informasi publik yang dilaksankan, sarana dan prasarana layanan informasi publik yang dimiliki beserta kondisinya, dan SDM yang menangani layanan informasi publik beserta kualifikasinya.

Informasi mengenai kegiatan pelayanan informasi publik yang dilaksanakan, sarana dan prasarana layanan informasi publik yang dimiliki beserta kondisinya, dan SDM yang menangani layanan informasi publik beserta kualifikasinya. 1 1.

Informasi yang berkaitan dengan jumlah, jenis, dan gambaran umum pelanggaran yang

ditemukan dalam pengawasan internal serta laporan penindakannya.

[image:51.595.104.513.81.750.2]

Informasi tentang jumlah, jenis, dan gambaran umum pelanggaran yang ditemukan dalam pengawasan internal serta laporan penindakannya. 1 2.

Informasi yang berkaitan dengan jumlah, jenis, dan gambaran umum pelanggaran yang

dilaporkan oleh masyarakat serta laporan penindakannya.

Informasi tentang jumlah, jenis, dan gambaran umum pelanggaran yang dilaporkan oleh masyarakat serta laporan penindakannya. 1 3.

Informasi yang berkaitan dengan daftar serta hasil penelitian yang dilakukan

Informasi tebtabg daftar serta hasil penelitian yang dilakukan. 1

4.

Informasi publik lain yang telah dinyatakan terbuka bagi masyarakat berdasarkan mekanisme keberatan dan/ atau penyelesaian sengketa

Informasi publik lainnya meliputi: 1)Informasi hasil

(52)

39

2)Informasi hasil keputusan ajudikasi nonlitigasi Komisi informasi

1 5.

Informasi dan kebijakan yang disampaikan Setjen DPR dalam pertemuan yang terbuka untuk umum

Informasi publik yang disediakan melalui laman (website) DPR RI.

(53)

F.Informasi Publik Yang Dikecualikan

[image:53.595.101.511.243.757.2]

TV Parlemen sebagai televisi yang berada di lingkungan parlemen memiliki banyak informasi seputar parlemen, dimana TV Parlemen ada di bawah naungan biro hubungan masyarakat dan pemberitaan. Ada informasi publik yang wajib tersedia dan informasi publik yang dikecualikan didalam lingkup Setjen dan DPR RI. Table dibawah ini adalah informasi yang dikecualikan di lingkungan Setjen dan DPR RI.

Tabel 3

Informasi Publik Yang Dikecualikan

DPR NO INFORMASI YANG

DIKECUALIKAN UNTUK

DIUMUMKAN DAN DISEDIAKAN

JENIS INFORMASI

1. Informasi hasil arapat DPR yang bersifat tertutup dan dinyatakan rahasi

Informasi tentang hasil rapat DPR yang bersifat tertutup dan rahasia meliputi : 1)Laporan singkat; 2)Catatan rapat; 3)Risalah, dan / atau 4)Pembicaraan dan

keputusan rapat tertutup yang bersifat rahasia 2. Surat-surat DPR yang bersifat rahasia Informasi tentang surat-surat DPR yang bersifat rahasia meliputi :

1)Surat presiden tentang pengajuan nama – nama calon duta besar RI untuk Negara sahabat; dan/atau 2)Surat presiden tentang

calon duta besar dan konsuler Negara sahabat untuk Indonesia.

3. Surat – surat atau dokumen DPR yang subtansinya menurut peraturan

perundang-undangan harus dirahasiakan

(54)

41

dirahasiakan meliputi: 1)Transaksi yang

mencurigakan;

2)Data nasabah perbankan; dan/atau

3)Bahan dan hasil rapat yang akan digunakan untuk proses

penyelidikan panitia angket.

4. Surat atau dokumen yang diterima oleh DPR yang substansinya dinyatakan rahasia oleh pemberi surat atau dokumen.

Memorandum atau surat antar badan publik atau intrabadan publik yang menurut sifatnya di rahasiakan, kecuali atas putusan Komisi Informasi. 5. Informasi yang tidak boleh diungkapkan

berdasarkan undang-undang.

Informasi yang tidak boleh diungkapkan berdasarkan undang – undang.

6. Informasi yang berkaitan dengan rahasia pribadi

Informasi yang berikaitan dengan rahasia pribadi meliputi :

1)Riwayat dan kondisi anggota keluarga; 2)Riwayat, kondisi dan

perawatan, pengobatan kesehatan fisik, dan psikis seseorang;

3)Kondisi keuangan, asset, pendapatan, dan rekening bank seseorang;

4)Hasil evaluasi sehubungan dengan kapabilitas, intelektualitas, dan rekomendasi kemampuasn seseorang; dan/atau

5)Catatan yang menyangkut pribadi seseorang yang berkaitan dengan kegiatan satuan pendidikan formal dan satuan pendidikan nonformal.

7. Informasi yang apabila dibuka dapat mengungkapkan isi akta otentik yang bersifat pribadi atau berupa wasiat

Informasi yang apabila dibuka dapat

(55)

seseorang. otentik yang bersifat pribadi atau berupa wasiat

[image:55.595.102.511.180.723.2]

seseorang meliputi : 1)Akta; dan/atau 2)Wasiat

Tabel 4

Informasi Publik Yang Dikecualikan

SETJEN DPR

1. Surat atau dokumen Setjen DPR yang substansinya menurut peraturan

perundang-undangan harus di rahasiakan.

Memorandum atau surat antarbadan publik atau intrabadan publik yang menurut sifatnya

dirahasiakan, kecuali atas putusan KIP.

2. Informasi yang tidak boleh diungkapkan berdasarkan undang-undang.

Informasi yang tidak boleh diungkapkan berdasarkan undang-undang.

3. Informasi yang berkaitan dengan hak-hak pribadi

Informasi yang berikaitan dengan rahasia pribadi meliputi :

1)Riwayat dan kondisi anggota keluarga; 2)Riwayat, kondisi dan

perawatan, pengobatan kesehatan fisik, dan psikis seseorang;

3)Kondisi keuangan, asset, pendapatan, dan rekening bank seseorang;

4)Hasil evaluasi sehubungan dengan kapabilitas,

intelektualitas, dan

rekomendasi kemampuasn seseorang; dan/atau 5)Catatan yang menyangkut

(56)

43

G.Gambaran Umum Program Semangat Pagi

1. Sejarah Berdirinya Program Semangat Pagi

Program Semanggat Pagi merupakan acara talkshow yang berdiri sejak setahun yang lalu. Program ini di TV Parlemen sebenarnya terbentuk atas dasar pimpinan di TV Parlemen atau pemberitaan. Secara organisasi menginginkan program yang bisa mengangkat dari sisi kinerja dewan terutama secara langsung. Program Semanggi sebenarnya secara umum punya tugas untuk mendokumentasikan atau menyiarkan kinerja dewan secara langsung tanpa kepentingan pribadi. Berusaha secara objektif dan subjektif. Semanggi membuat konsep acara talkshow tapi sifatnya ringan yang disiarkan secara langsung hanya dalam durasi setengah jam. Karena segmentasinya TV Parlemen membahas berita yang berat berisi masalah politik, undang – undang, masalah pengawasan, masalah anggaran. Semanga Pagi ini lalu dibuat sangat ringan sekali tapi tidak mengurangi substansi isi. Dari materi dan dari sisi host berusaha memberikan dan menjelaskan pada para pemirsanya materi – materi yang akan disampaikan pada pemirsa secara jelas dan sebenarnya.5

Semangat Pagi tayang setiap Senin-Jum’at mulai pukul 09.00-09.30 wib. Program berita ini mengangkat isu-isu aktual yang berkaitan dengan masyarakat umum. Program ini juga, mengkombinasikan tayangan berita dengan talkshow, sehingga acaranya pun tidak seperti program berita kebanyakan yaitu news presenter membawakan berita-berita yang sudah disiapkan untuk selanjutnya ditayangkan dan ditonton masyarakat. Program Semangat Pagi merupakan satu –

5

(57)

satunya program talkshow yang disiarkan secara live dalam program regular yang ada di TV Parlemen.

Topik-topik yang diangkat Semangat Pagi sangatlah beragam mulai dari ekonomi, politik, sosial, dan budaya. Adapun kriteria sebuah topik yang diangkat adalah apa saja, selagi isu itu menarik, sedang hangat dibicarakan, tidak memihak dan menyudutkan pihak manapun.

Menjadi kekhawatiran tersendiri bagi para team program Semangat Pagi karena talkshow ini tayang pagi hari dan membicarakan masalah politik. Tetapi ini menjadi strategi untuk memberikan materi kepada pemirsa yang tidak terlalu berat. Karena memang ada semacam sisi – sisi informasi yang diberikan secara ringan, narasumber pun dihadirkan dari orang – orang komisi langsung, anggota komisi, ketua komisi serta pimpinan – pimpinan yang ada di DPR.

Atas latar belakang itulah di buat program acara Semangat Pagi. Disini acara talkshow dibuat menjadi ringan, rilex dan santai dengan bahasan – bahasan masalah isu – isu politik yang berkembang tanpa mengurangi substansi isinya.

2. Durasi / Jam Tayang

(58)

45

3. Program Siaran TV Parlemen

a. Liputan Khusus

Siaran langsung rapat paripurna DPR – Pidato presiden tentang pengantar RAPBN dan nota keuangan, Siaran Langsung Pelantikan anggota MPR / DPR dan DPD, Siaran langsung pelantikan presiden dan wakil presiden.

b. Liputan Reguler

Siaran langsung rapat paripurna DPR RI, Siaran langsung rapat komisi, Parlemen update, Dialog parlemen, Sisi lain, Kunjungan kerja komisi dan alat kelengkapan dewan, Pariwara parlemen, Jurnal parlemen, Highlight kunjungan kerja, talkshow Semangat Pagi.

4. Struktur Organisasi Program Semangat Pagi

[image:58.595.99.513.225.715.2]

Setiap kegiatan selalu ada tim pekerja untuk menyelesaikannya. Program Semangat Pagi memiliki struktur organisasi yang bekerja pada bidang produksi yang biasa disebut crew atau tim produksi. Crew dan tim produksi tersebut, yaitu :

Tabel. 56

Struktur Organisasi Program Semangat Pagi

No. Jabatan Nama

1. Kepala Bagian Dadang Prayitna

2. Kasubag Toro

3. Adviser Program & Produksi / Penasehat Program

Jaka Sindu

6

(59)

4. Kordinator Medi Nugroho 5. Divisi Redaksi

Tim Bayu Setiadi - Fani - Evi - Roni - Citra - Qori - Nuki - Sanika 6. Divisi MCR

Tim Johan - Inung - Iman - Hanum - Dicky 7. Divisi Teknik

Tim

Bashori

- Surono - Warjan - Deni 8. Divisi Editing

Tim Doni - Adri - Ferdian - Acong - Afan Sumber : Profil TV Parlemen

H. Proses Penyajian Program Semangat Pagi

(60)

47

Setelah rapat pembagian tim yang terlibat, masing-masing mulai mencari materi setiap hari, dan tema yang sudah ditentukan terlebih sudah di approve ke pimpinan sehingga pencarian materi bisa dilakukan. Kemudian data dibantu tim editing mencari gambar untuk insert gambar pada saat host sedang berbicara dalam siaran live.

Program Semangat Pagi dibagi menjadi tiga segmen. Segmen pertama

chit-chat dahulu isu-isu yang akan dibahas, lalu host saling berbicara

(61)

48

BAB IV

ANALISIS DATA PENELITIAN

A. Analisis Manajemen Produksi Program Siaran TV Parlemen di DPR RI.

Menjalankan stasiun televisi di kota besar seperti Jakarta ataupun disebuah kota kecil di daerah pada dasarnya menuntut kemampuan yang sama. Menurut

Peter Herford, setiap stasiun televisi dapat menanyangkan berbagai program

hiburan seperti film, music, kuis, talkshow, dan sebagainya, tetapi siaran berita merupakan program yang mengidentifikasikan suatu stas

Gambar

Tabel 4. Informasi Publik yang diKecualikan
Gambar 1
Tabel. 1
Tabel. 2
+5

Referensi

Dokumen terkait

Di sini penulis menentukan objek yang akan dijadikan berita, sampai pada proses selanjutnya yaitu produksi, di mana penulis harus mengambil gambar (liputan)

Berdasarkan hasil temuan pengolahan data dapat disimpulkan bahwa sistem manajemen produksi yang terdapat pada program acara televisi Karang Tumaritis dalam upaya pelestarian

Dalam proses ini seorang kamerawan memiliki peran yang sangat penting, karena kamerawan dalam proses ini menjadi ujung tombak dari program berita yang mengutamakan berita

MANAJEMEN PRODUKSI DALAM PROGRAM SIARAN NET YOGYA DI STASIUN TELEVISI NET BIRO YOGYAKARTA DI ERA DIGITAL (Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Manajemen Produksi Dalam Program..

Pertama pra produksi adalah tahap perencanaan merupakan tahap awal sebelum melakukan produksi, yang akan di bahas di dalam sebuah rapat yaitu rapat redaksi, produser

Manajemen Produksi juga dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk mempengaruhi, memanfaatkan kepandaian atau keterampilan orang lain untuk merencanakan, memproduksi

tersedia pada sebuah stasiun televisi misalnya: studio, MCR ( MasterControl Room) , kamera, mixer, peralatan editing, clip on serta para personilnya. Semua fasilitas

Yang dimaksud dengan ”Analisis Proses Produksi Program Siaran Islamku Nafasku di Batik TV pekalongan” adalah sebuah penelitian yang mengkaji proses produksi pada