• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAGIAN 1-HUBUNGAN TINGKAT PENDAPATAN PETERNAK SAPI PERAH TERHADAP TINGKAT PENDIDIKAN KELUARGA DI DESA PANDESARI KECAMATAN PUJON KABUPATEN MALANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAGIAN 1-HUBUNGAN TINGKAT PENDAPATAN PETERNAK SAPI PERAH TERHADAP TINGKAT PENDIDIKAN KELUARGA DI DESA PANDESARI KECAMATAN PUJON KABUPATEN MALANG"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kabupaten Malang adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kabupaten Malang adalah kabupaten terluas kedua di Jawa Timur setelah Kabupaten Banyuwangi dan merupakan kabupaten dengan populasi terbesar di Jawa Timur. Kabupaten Malang mempunyai koordinat 112o17' sampai 112o57' Bujur Timur dan 7o44' sampai 8o26' Lintang Selatan. Ibu kota Kabupaten Malang adalah Kepanjen. Kabupaten ini berbatasan langsung dengan Kota Malang tepat di tengah-tengahnya, Kabupaten Jombang; Kabupaten Pasuruan; dan Kota Batu di utara, Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Probolinggo di timur, Samudra Hindia di selatan, serta Kabupaten Blitar dan Kabupaten Kediri di barat. Sebagian besar wilayahnya merupakan pegunungan yang berhawa sejuk, Kabupaten Malang dikenal sebagai salah satu daerah tujuan wisata utama di Jawa Timur. Kabupaten juga sebagai penghasil susu sapi perah yang berkembang di wilayah administrasi Kecamatan Pujon. Secara administratif Kabupaten Malang terdiri dari 33 kecamatan. Kecamatan Pujon merupakan salah satu dari 33 kecamatan yang terdapat di Kabupaten Malang.

(2)

Madiredo, Sukomulyo, Tawang Sari, Ngabab, dan Bendosari. Dari beberapa desa/kelurahan yang yang terdapat dalam wilayah administrasi kecamatan Pujon, desa Pandesari menjadi ruang lingkup dalam kajian penelitian.

Perkembangan desa Pandesari yang saat ini sudah terbagi dalam lima dusun. Menurut data kependudukan terakhir pada bulan Maret 2015, jumlah penduduk di desa Pandesari mencapai kurang lebih 10.374 jiwa dengan jenis mata pencaharian terbesar pertama adalah profesi petani yang mencapai 1338 jiwa dan kemudian terbesar kedua adalah peternak yang mencapai 919 jiwa. Sekitar 96,86 ha dari 591.170 ha luas wilayah desa adalah lahan pertanian. Meskipun jumlah ini kalah luas jika dibanding dengan luas tegalan yang mencapai 231,54 ha, namun sebagian besar luas wilayah tegalan ini dimanfaatkan penduduk desa pandesari untuk menanam rumput gajah sebagai komoditas pangan ternak. Hal tersebut menjadi alasan tingginya jumlah profesi peternak yang ada di desa Pandesari.

Ditinjau dari beberapa mata pencaharian yang berkembang di desa Pandesari, mata pencaharian peternak menempati urutan kedua dalam jumlah kependudukannya, namun hasil dari peternakan ini bisa dikatakan lebih menjanjikan. Sebagian besar dari penduduk yang berprofesi sebagai peternak ini adalah peternak sapi perah yang menghasilkan susu, dan desa Pandesari adalah bagian dari kecamatan Pujon yang menduduki peringkat pertama dalam hal penghasil susu segar se-Jawa Timur Sebagian besar peternak menyetorkan hasil perahnya pada salah satu koperasi terbesar di daerah kecamatan Pujon yaitu Koperasi SAE dan ditambah dengan berkembangnya 2 kelompok ternak. Rutinitas warga Pandesari pada pagi dan sore hari yang berbondong-bondong menyetorkan susu hasil perahan mereka ke tempat penyetoran. Berkaitan dengan mata pencaharian mayoritas penduduk desa Pandesari yang merupakan petani dan peternak, tingkat pendidikan di desa Pandesari yang mayoritas penduduk desa memiliki tingkat pendidikan yang rendah.

(3)

Jika peternak punya 1 Ekor sapi perah. Seekor sapi biasanya menghasilkan 24-30 liter susu sapi segar itu biasanya di perah pagi hari 10 liter dan sore hari sekitar jam 4 di perah 14 liter. Contoh dalam 1liter susu sapi di hargai Rp. 3000,- dapat dihitung 3000 x 24 = 72.000, jadi penghasilan perhari dengan 1 ekor sapi = Rp. 72000,- dikalikan dengan 30 hari , 72.000x 30 = 2.160.000, dikurangi pakan tambahan untuk sapi perah biasanya untuk pembelian bekartul, saepro, dan gamblong sekitar Rp 400.000,- 2.160.000 - 400.000 = 1.760.000 jadi penghasilan bersih untuk peternak sapi perah dengan 1 ekor sapi = 1.760.000 dan itu diberikan oleh pihak koperasi penghimpun susu tiap 15 hari sekali. Perhitungan tersebut diambil dari salah seorang peternak sapi perah. Hal tersebut menunjukan minat masyarakat desa Pandesari yang sebagian besar merupakan petani untuk menambah penghasilan dengan menjadi peternak sapi perah. Peternakan sapi perah yang berkembang di desa Pandesari merupakan bisnis keluarga. Tanggung jawab untuk berternak sapi perah dirasakan oleh setiap anggota keluarga. Setiap komponen keluarga, orang tua dan anak-anak ikut andil dalam berternak sapi perah. Hal tersebut dapat mempengaruhi tingkat pendidikan anak-anak yang berkembang di desa Pandesari. Faktor pendidikan merupakan daya dukung tersendiri untuk menjadi faktor pendorong berkembangnya peternakan sapi perah. Berikut ulasan tentang pendidikan di desa Pandesari.

(4)

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yuni Izzati Widyaningsih diperoleh bahwa kepala keluarga di Desa Pangkah memiliki tingkat pendidikan yang bervariasi, yaitu 33% SMA, 23% SD, 20% SMP, 14% PT, dan 5%tidak sekolah. Tingkat pendapatan 90% rendah (kurang dari Rp.1.310.000,00) perbulan. Sedangkan tingkat penyediaan RTH Pekarangan 74% sedang dan 26% tinggi dengan perincian Koefisien Dasar Bangunan 70% telah mencapai kriteria, Koefien Dasar Hijau 40% telah mencapai kriteria, luas RTH Pekarangan 57% telah mencapai kriteria, serta penyediaan pohon pelindung 76% telah mencapai kriteria, dilengkapi dengan semak/perdu yang relatif baik dan tanaman rumput yang minim. Ada hubungan positif antara tingkat pendidikan kepala keluarga dengan tingkat penyediaan RTH Pekarangan dengan perolehan rhitung sebesar 0,610, sedangkan tingkat pendapatan memiliki hubungan positif dengan perolehan

rhitung sebesar 0,519 jika dilihat dalam uji hipotesis secara parsial. Sedangkan jika dilihat dari uji hipotesis secara bersama-sama diketahui bahwa ada hubungan yang kuat antara tingkat pendidikan dan pendapatan keluarga dengan tingkat penyediaan RTH Pekarangan dengan perolehan rhitung sebesar 0,625.

(5)

Pendidikan yang dilakukan oleh seseorang tidaklah terbatas oleh tempat dan waktu. Kegiatan pendidikan dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja. Kelangsungan pendidikan seseorang tidaklah lepas dari faktor-faktor yang mempengaruhi di sekitarnya. Salah satunya adalah di lingkungan keluarga, keluarga merupakan tempat pertama dan utama bagi seorang anak mendapatkan pendidikan.

Pekerjaan orang tua sebagai peternak sapi perah cukup menyita banyak waktu untuk anak-anaknya. Keberadaan kondisi sosial ekonomi mempunyai dampak yang sangat luas dalam berbagai sendi kehidupan baik pada diri sendiri maupun pada anggota keluarga termasuk anak-anaknya baik berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan primer yang berupa pangan, sandang dan papan maupun kebutuhan sekunder termasuk didalamnya pendidikan. Kesibukan orang tua sebagai petani tentunya akan banyak menghabiskan tenaga dan pikiran mereka di tempat mereka bekerja.

Berdasarkan uraian diatas, penelitian yang diharapkan dapat menunjukan suatu keadaan akan “Ada atau tidak ada hubungan antara tingkat pendapatan peternak sapi perah terhadap tingkat pendidikan keluarga di Desa Pandesari Kecamatan Pujon Kabupaten Malang”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut : “Apakah ada hubungan antara tingkat pendapatan peternak sapi perah terhadap tingkat pendidikan keluarga di Desa Pandesari Kecamatan Pujon Kabupaten Malang?”.

1.3 Hipotesis

(6)

Berdasarkan hipotesis tersebut, penelitian dapat membuktikan hubungan dari 2 (dua) variabel yang diujikan sehingga dapat menjawab pertanyaan dari rumusan masalah yang diajukan tersebut, dengan menganalisis data lapangan yang didapatkan dari penelitian.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi masyarakat : sebagai bahan rekomendasi mengenai hubungan antara tingkat pendapatan peternak sapi perah di desa Pandesari, kecamatan Pujon, kabupaten Malang terhadap tingkat pendidikan keluarga.

2. Bagi universitas : sebagai bahan bacaan dan referensi mengenai hubungan antara tingkat pendapatan peternak sapi perah di desa Pandesari, kecamatan Pujon, kabupaten Malang terhadap tingkat pendidikan keluarga

3. Bagi pemerintah : pemerintah sebagai lembaga tertinggi negara memiliki kewenangan didalam meningkatkan mutu sumber daya manusia melalui peningkatan pendapatan dan pendidikan masyarakat. Untuk melaksanakan tujuan tersebut maka pemerintah memerlukan data yang membantu dan mendukung tercapainya tujuan tersebut. Oleh karena itu, laporan penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi atau data yang diperlukan untuk mewujudkan tujuan tersebut.

4. Bagi peneliti selanjutnya : sebagai salah satu sumber referensi untuk penelitian selanjutnya mengenai hubungan antara tingkat pendapatan peternak sapi perah di desa Pandesari, kecamatan Pujon, kabupaten Malang terhadap tingkat pendidikan keluarga.

1.5 Definisi Operasional

Penelitian meninjau hubungan antara 2 (dua) variabel atau obyek penelitian yang menjadi kajian, yaitu; tingkat pendapatan peternak sapi perah dan tingkat tingkat pendidikan keluarga.

 Tingkat pendapatan peternak sapi perah merupakan penghasilan bersih dari produksi sapi perah.

(7)

 Tingkat pendapatan keluarga diperoleh dengan melakukan operasi hitung pendapatan bersih hasil produksi sapi (pendapatan utama) ditambah dengan pendapatan sekunder.

 Tingkat pendidikan keluarga peternak sapi perah ditinjau dari pendidikan terakhir setiap anggota keluarga dengan menggunakan skoring.

(8)

DAFTAR PUSTAKA

Hartono, Budi. 2005. Curahan Tenaga Kerja Keluarga Di Usaha Ternak Sapi Perah Kasus Di Desa Pandesari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Buletin Peternakan 29 (2) : 131 – 138, 2005. Universitas Brawijaya, Malang.

Referensi

Dokumen terkait

Ada beberapa hal upaya yang dilakukan oleh guru matematika dalam meningkatkan kreatifitas belajar siswa tuna grahita, diantaranya guru sebelum memulai pelajran

gambar kakak membawa buku benda yang berat akan terasa lebih ringan bila diangkat secara bersama sama. gambar murid

Buku teks pelajaran ini merupakan salah satu dari buku teks pelajaran yang telah dilakukan penilaian oleh Badan Standar Nasional Pendidikan dan telah ditetapkan sebagai buku

Demikian pula fenomena yang terjadi di kalangan remaja, bahwa penggunaan telepon genggam BlackBerry tidak hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan melainkan sudah

SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM ( SKI ) KELAS III SEMESTER 1 & 2... Guru bidang

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM.. KELAS V

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : (1) Menganalisis kelayakan usaha pemotongan Ayam yang dilakukan oleh para pengusaha yang berada di wilayah

Namun masih terdapat kekurangan yaitu: SILKBW di UPKKUB tidak memiliki admin (administrator) yang memiliki hak akses secara penuh untuk menjalankan sistem; SILKBW di