• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV TINJAUAN KASUS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAB IV TINJAUAN KASUS"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV TINJAUAN KASUS

A. Asuhan Keperawatan Dengan Diagnosa Medis Diabetes Militus Tipe 2 Pengkajian

1. Identitas Klien

Nama : Tn. M

Umur : 45 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Agama : Islam

Status kawin : kawin

Pendidikan : SMP

Pekerjaan : wiraswasta

Suku/Bangsa : Indonesia

Alamat : Kp. Tegal laga cipanas

Tanggal Masuk : 25-04-2016

Tanggal Pengkajian : 27-04-2016

No cm : 613832

Diagnosa Medis : Diabetes Melitus

2. Identitas Penanggung jawab

Nama : Ny. T

Umur : 42 Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Pendidikan : SMP

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Alamat : Kp. Tegal laga cipanas

Hubungan dengan klien : Istri Klien

Keluhan utama

Nyeri di kaki sebelah kanan Riwayat Kesehatan

(2)

Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 18 September 2014, klien mengeluh nyeri pada bagian kaki kanan nyeri dirasakan pada saat beraktivitas, dan nyeri berkurang pada saat klien beristirahat, nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk. Skala nyeri 2 dengan rentang 0-5 dirasakan hilang timbul.

2. Riwayat Kesehatan Klien Lalu

Menurut keterangan klien dan keluarga semenjak 10 hari yang lalu, klien mengalami luka kecil di kaki sebelah kanan, namun luka tidak kunjung sembuh dan di bawa ke Puskesmas kemudian disarankan dibawa ke Rumah Sakit.

3. Riwayat Kesehatan Keluarga Klien

Klien mengatakan sebelumnya tidak ada anggota keluarganya yang mengalami penyakit seperti klien.

4. Genogram. Lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar 2 dibawah ini.

Bagan 2. Genogram

Keterangan : = Laki-Laki = Perempuan = Klien

[image:2.595.63.423.354.783.2]

= Tinggal Satu Rumah X = Meninggal

Tabel 1.Pola Kebiasaan N

O POLA KEBIASAAN DI RUMAH DI RUMAH SAKIT

X X

(3)

2.

> Cara makan > Kesulitan

> Makanan Kesukaan b. Minum > Jenis

> Frekuensi > Jumlah > Cara minum Eliminasi

BAB

> Frekuensi > Waktu

> Pengguna Pencahar > Warna

> Konsistensi

> Stoma (Colostomy) > Kesulitan

BAK

> Frekuensi > Warna

> Penggunaan Kaleter > Cara Melakukan > Kesulitan > Jumlah Output

Sendiri Tidak Tidak Air Putih 7 kali 1800 cc Sendiri

1 x / hari Pagi Tidak Kuning Lembek Tidak Tidak -Kuning Tidak Sendiri Tidak 700 cc Dibantu Tidak Tidak Tim 7 kali 1800 cc Dibantu

2 x / hari Jarang Tidak Kuning Lembek Tidak Tidak -Kuning Tidak Sendiri Tidak + 500 cc

N

O POLA KEBIASAAN DI RUMAH DI RUMAH SAKIT

3.

4.

Istirahat

> Waktu Tidur : Malam Siang > Lamanya

> Kebiasaan Pengantar Tidur > Masalah Tidur

Personal Hygine

(4)

5.

6.

 Penggunaan sabun  Cara melakukan  Pemeliharaan mulut

 Frekuensi

 Penggunaan Sikat dan pasta gigi

 Cara melakukan  Pemeliharaan rambut

 Frekuensi

 Penggunaan Shampo  Cara melakukan Aktivitas Latihan  Olahraga

 Kegiatan di waktu luang Kebiasaan Merokok

2 x / 1 hari Ya

Sendiri

1 x / 2 hari

Ya Sendiri

1 x / 2 hari Ya

Sendiri

Tidak Mengaji Tidak

Tidak Tidak Tidak

Tidak

Ya Dibantu

Tidak Tidak Tidak

Tidak Mengaji Tidak Pemeriksaan Head Toe Toe

Kepala  Rambut

Bentuk kepala bulat, rambut hitam beruban, rambut tampak lengket dan kusut.Kulit kepala ada ketombe, distribusi rambut merata, tidak ada nyeri tekan dan tidak ada lesi, ekspresi wajah tampak meringis.

 Mata

Bentuk mata simetris, pupil bulat isokor, seklera tidak iklerik, konjungtiva anemis, reflex pupil saat diberi rangsangan cahaya mengecil (miosis) dan ketika dijauhkan membesar (midriasis), fungsi penglihatan baik, namun tidak dapat membaca papan nama perawat, tidak ada nyeri tekan.

 Telinga

(5)

 Hidung

Bentuk lubang hidung simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak terlihat sekret, tidak terlihat polip.Fungsi penciuman baik dapat mencium bau minyak kayu putih.

 Mulut

Bibir lembab, tidak tampak ada kotoran,terdapat stomatitis, gigi lengkap, tidak ada pembesaran tonsil, fungsi pengecapan baik dapat merasakan rasa asam.

 Leher

Tidak terdapat peningkatan JVP, tidak ada pembesaran KGB, tidak ada pembesaran hiroid dan tidak kaku kuduk, klien dapat menggerakkan lehernya dengan baik ke kanan dan ke kiri (flexi-ekstensi, lateral kanan-lateral kiri).

 Dada

Bentuk dada simetris, frekuensi nafas 23x / menit, tidak ada nyeri tekan, tidak ada lesi, bunyi nafas pada saat diauskultasi vesikuler (inspirasi lebih panjang dari ekspresi)..

 Abdomen

Bentuk datar simetris, bising usus 8 x / menit, tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan

 Punggung

Bentuk punggung simetris, tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan tidak ada kelainan bentuk.

 Ekstermitas atas

Kedua tangan simetris, jari tangan lengkap, reflek bisep trisep +/+, kekuatan otot (+). Pergerakan tangan kiri tidak bebas. Karena terpasang alat therapy infuse RL 500 cc 20 gtt/menit. Kulit tampak lengket, terdapat oedem CRT lambat, turgor < 2 detik

 Ekstermitas bawah

Kedua kaki simetris, jari lengkap, terdapat luka pada kaki kanan ditutup perban, terdapat nyeri tekan, terdapat lesi.

 Genitalia dan Rektum

(6)

Status Psikologis Konsep Diri a. Gambar Diri

Klien berkeyakinan bahwa penyakit yang dialaminya bersumber dari Allah SWT dank lien bersikap tabah.

b. Ideal Diri

Emosi klien terlihat stabil, klien dan keluarganya memiliki harapan untuk bisa sembuh dan dapat pulang dari rumah sakit

c. Harga diri

Klien tidak merasa malu dengan penyakit yang dialami, klien menanggapinya dengan sabar.

d. Identitas diri

Klien sebagai ayah dari anak-anaknya dan sebagai kakek dari cucu-cucunya. e. Peran diri

Sebelum mengalami penyakit klien melakukan aktivitasnya sendiri, namun selama masuk rumah sakit aktivitasnya terganggu dan menjadi dibantu.

Status Sosial

Kehidupan, keluarga dan masyarakat a. Orang paling berharga bagi klien

Klien sangat menyayangi istri, anak dan cucu-cucunya. b. Hubungan klien dan keluarga

Hubungan klien dan keluarga harmonis

c. Hubungan klien dalam keluarga dan masyarakat

Klien merupakan sosok yang baik di mata keluarga dan masyarakat.

(7)

Pemeriksaan Fisik

a. Keadaan Umum : Tenang

b. Kesadaran : Compos Mentis

c. Tanda-tanda vital :

1. Tekanan darah : 120/80 mmHg

2. Nadi : 80 x / menit

3. Pernafasan : 23 x / menit 4. Suhu : 37,6 oC

d. BB : 66 kg

e. TB : 167 cm

Tanggal 27 April 2016

Tabel 2. Pemeriksaan Penunjang N

O

KIMIA KLINIK HASIL NILAI RUJUKAN SATUAN

1. 2. 3.

Glukosa Darah Glukosa Darah Puasa Glukosa Darah 2 jam PP

280 70-110

<145

mg % mg % Terapi Obat :

- Cepotaxime 3 x 2 gr (IV) - Metro 3 x 500 mg infuse - Nevorapid 3 x 10 (IM)

(8)
[image:8.595.80.578.111.737.2]

Tabel 3. Analisa Data N

O

DATA ETIOLOGI MASALAH

1.

2.

3.

Ds :

- Klien mengeluh nyeri di kaki kanan Do :

- Terdapat ulkus diabetikum pada kaki kanan

- Skala nyeri 2 (0-5)

Ds :

- Klien mengatakan perbannya belum diganti

Do :

- Perban klien kotor

Ds :

- Klien mengeluh sulit berjalan - Klien mengatakan adl dibantu Do :

- Klien tampak diam di bed

- Kaki cobalah kanan dibalut perban

Ulkus diabetikum Terputusnya kontinuitas

jaringan Pengeluaran (Serahnin, sratidinin, dan

histamine)

Merangsang saraf periper Dihantarkan kehipotalamus

Ulkus diabetikum Terputusnya/hilangnya

jaringan Media pengembangan

bakteri

Ulkus diabetikum Merangsang saraf-saraf

perifer dihantarkan ke thalamus dan ke korlek

serebi Nyeri

Nyeri

Resiko Infeksi

Gangguan Pemenuhan ADL

Diagnosa Keperawatan 1. Nyeri b.d ulkus diabetikum

NYERI

Resiko Infeksi

(9)
(10)

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN PERENCANAAN IMPLEMENTASI EVALUASI INTERVENSI RASIONAL

1. Nyeri b.d ulkus diabetikum ditandai dengan :

Ds :

- Mengeluh nyeri dibagian kaki Do :

- Terdapat luka ulkus terbalut perban

- Tampak meringis - Skala nyeri 2

Tupan :

Setelah dilakukan tindakan 3 x 24 jam nyeri hilang

Tupen :

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan 1 x 24 jam nyeri berkurang dengan kriteria hasil : - Klien tampak

tenang - Skala nyeri 1

a. Observasi TTV sebelum/sesuda h melakukan aktivitas

b. Kaji Skala nyeri c. Ajarkan teknik

relaksasi dan distrasi d. Manajemen lingkungan yang tenang a. Mengudentifikasi tingkat aktivitas yang dapat ditoleransi secara fisiologis dan memberikan ganbaran klinis keadaan umum klien.

b. Nyeri dapat berpengaruh terhadap perubahan TTV karena adanya rangsangan dari nyeri yang dihantarkan ke hypootalamus lalu disebarkan

27 April 2016 - mengkajiTTV

TD : 120/80 mmHg N : 80 x / menit R : 23 x / menit S : 37,6 oC - Mengkaji skala

nyeri 2 (0-5)

- Mengajarkan teknik relaksasi dan

distraksi “tarik nafas dalam”

- Menciptakan lingkungan yang tenang

27 April 2016 S : Klien

mengatakan nyeri berkurang O : Klien tampak

tenang skala nyeri 2 (0-5) A : Masalah teratasi P : Intervensi

(11)

oksigen secara adequate sehingga otot-otot menjadi relaksasi sehingga dapat mengurangi rasa nyeri

d. Lingkungan dari luar akan

mempengaruhi rasa nyeri karena adanya

(12)

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN PERENCANAAN IMPLEMENTASI EVALUASI INTERVENSI RASIONAL

2. Resiko infeksi b.d gangren ditandai dengan :

Ds :

- Klien mengatakan perbannya belum diganti 2 hari

Do :

- Perban kotor

Tupan :

Setelah dilakukan tindakan 3 x 24 jam infeksi tidak terjadi Tupen :

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam infeksi teratasi dengan kriteria hasil :

- Perban bersih - Luka kering

a. Kaji tanda-tanda infeksi

b. Perawatan luka dengan prinsip steril

c. Ubah posisi secara periodic d. Kolaburasi

dengan dr. pemberian therapy antibiotik a. Pengkajian yang tepat tentang tanda-tanda infeksi dsapat membantu menentukan tindakan selanjutnya. b. Prinsip steril

menghindari dari segala mikroorganis me dan infeksi silang.

c. Perubahan posisi akan menghindari dari infeksi

27 April 2016 - Mengkaji

tanda-tanda infeksi - Melakukan perawatan luka dengan prinsif steril - Melakukan perubahan posisi secara periodik - Kolaburasi dengan

dr. pemberian therapy antibiotic, cepotaxime (IV)

27 April 2016 S : mengatakan luka

bersih O : warna kulit

(13)

tidak adanya tekanan yang terlalu lama. d. Obat analgetik

dapat

menurunkan rasa nyeri

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN PERENCANAAN IMPLEMENTASI EVALUASI

INTERVENSI RASIONAL 3. Gangguan Pemenuhan ADL b.d

ulkus diabetikum ditandai dengan : Ds :

- Klien mengatakan sulit berjalan Do :

- Klien tampak diam di bed - Kaki sebelah kanan dibalut

perban

Tupan :

Setelah dilakukan tindakan 3 x 24 jam aktivitas klien normal Tupen :

Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1 x 24 jam aktivitas minimum mandiri dengan kriteria hasil : - Klien mampu

a. Ajarkan mobilitas b. Bantu latihan

gerak aktif dan pasif c. Kaji kemampuan klien untuk bergerak a. Tekanan yang terlalu lama akan mengakibatk an dekubitus b. Gerakan mobilisasi membantu melancarkan peredaran darah

27 April 2016 - Membantu

mobilisasi klien - Membantu

melakukan latihan gerak aktif dan pasif - Mengkaji

kemampuan klien untuk bergerak

27 April 2016 S : Klien

mengatakan masih

beraktivitas di bed

O : Klien

beraktivitas di bed

(14)

berjalan - ADL mandiri

keseluruh tubuh

(15)

Gambar

Tabel 1.Pola Kebiasaan
Tabel 3. Analisa Data

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Jadi yang dimaksud dengan judul Daya Dukung Cihampelas Sebagai Daerah Tujuan Wisata Belanja dalam penelitian ini adalah penelitian tentang seberapa besar kemampuan

Menguasai materi, struktur, konsep dan pola pikir Membuat design konstruksi gambar bukaan dengan Menentukan pondasi mesin keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang mengunakan

Menurut penuturan bapak Afroh, nasi dikepal itu mirip seperti simbol yang sering digunakan dalam peribadatan Agama Hindu yaitu japa mala , untuk kemudian oleh Sultan

Hubungan Self-Efficacy dengan Prestasi Bahasa Inggris di Kelas Conversation (Penelitian pada Kursus Bahasa Inggris ILP).. Unika Atma Jaya,

Sistem Outsourcing di Indonesia masih ada praktik menyimpang yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan BUMN, pekerja yang bekerja diperusahaan tersebut telah

Mempraktikkan variasi dan kombinasi pola gerak dasar lokomotor, non-lokomotor, dan manipulatif dalam permainan bola kecil yang dilandasi konsep gerak dalam berbagai permainan

penjualan organ tubuh berdasarkan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan dan penegakan hukum terhadap pelaku tindak pidana peqiualan organ tubuh

mengajar di sekolah ini baik PNS (Pegawai Negeri Sipil) maupun guru honorer seharusnya mampu mencetak lebih banyak lagi siswa/i berprestasi, namun kendala yang terjadi