• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab 1: auditing dan profesi akuntan publik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Bab 1: auditing dan profesi akuntan publik"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

A. Pengantar Auditing Kontemporer 1. Definisi Auditing

“Report of the Committee on Basic Auditing Concepts of the American Accounting Association” (Accounting Review, vol. 47) dalam Boynton (2003:5) memberikan definisi auditing sebagai: “suatu proses sistematis untuk memperoleh serta mengevaluasi bukti secara objektif mengenai asersi-asersi kegiatan dan peristiwa ekonomi, dengan tujuanmenetapkan derajat kesesuaian antara asersi-asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan.” Definisi ini juga serupa dengan definisi yang disampaikan oleh Mulyadi (1998:7) yang mengemukakan bahwa “auditing adalah suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi, dengan tujuan untuk menetapkan kesesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan.”

Definisi auditing secara umum tersebut memiliki unsur-unsur penting yang diuraikan sebagai berikut.

a. Suatu proses sistematik. Auditing merupakan suatu proses sistematik, yaitu berupa suatu rangkaian langkah atau prosedur yang logis, terstruktur dan terorganisir. Auditing dilaksanakan dengan suatu urutan langkah yang direncanakan, terorganisasi dan bertujuan. Auditing Standards Board (ASB=Dewan Standar Auditing) menerbitkan Generally Accepted Auditing Standards (GAAP=Standar Auditing yang Berlaku Umum) yang digunakan sebagai pedoman profesional berkaitan dengan proses audit.

b. Memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif. Maksudnya ialah memeriksa dasar asersi serta mengevaluasi hasil pemeriksaan tersebut tanpa memihak dan berprasangka, baik kepada pemberi kerja (manajemen) atau pihak ketiga (pemakai hasil audit)

c. Asersi/pernyataan tentang kegiatan dan peristiwa ekonomi. Yang dimaksud dengan peristiwa ekonomi disini adalah hasil proses akuntansi, dimana akuntansi sendiri merupakan proses pengidentifikasian, pengukuran dan penyampaian informasi ekonomi yang dinyatakan dalam satuan uang. Proses akuntansi ini menghasilkan suatu pernyataan atau asersi yang dimuat dalam laoporan keuangan, laporan operasi intern, dan surat pemberitahuan pajak (SPT).

(2)

jumlah kekurangan dana kas kecil, atau dapat juga berbentuk kualitatif, seperti kewajaran (keabsahan laporan keuangan.

e. Kriteria yang telah ditetapkan. Yaitu standar-standar yang digunakan sebagai dasar untuk menilai asersi/ pernyataan, dimana hal ini dapat berupa:

i. Peraturan-peraturan spesifik yang ditetapkan atau dibuat oleh badan legislatif.

ii. Anggaran atau ukuran kinerja lainnya yang ditetapkan oleh manajemen. iii. Generally Accepted Accounting Principle (GAAP=Prinsip akuntansi yang berlaku umum) yang ditetapkan oleh Financial Accounting Standards Board (FASB= Badan standar akuntansi keuangan).

f. Penyampaian Hasil. Penyampaian hasil auditing sering disebut dengan atestasi (attestation). Penyampaian hasil ini dilakukan secara tertulis dalam bentuk laporan audit yang menunjukkan derajad kesesuaian antara asersi dan kriteria yang telah ditetapkan. Penyampaian hasil inidapat meningkatkan atau menurunkan derajad kepercayaan pemakai informasi keuangan atas asersi yang dibuat oleh pihak yang diaudit.

g. Pihak-pihak yang berkepentingan, yaitu mereka yang menggunakan atau mengandalkan temuan-temuan auditor. Dalam lingkungan bisnis, mereka adalaj para pemegang saham, manajemen, kreditor, kantor pemerintah, calon investor dan kreditor, organisasi buruh, kantor pelayanan pajak, dan masyarakat umum.

Selain pengertian Auditing yang diungkapkan diatas, pengertian Auditing juga diungkapkan oleh Castle (2010) yaitu “Auditing is the accumulation and evaluation of evidence about information to determine and report on the degree of correspondence between the information and estabished criteria. Auditing should be done by a competent, Independen person.”

Kata Kunci untuk Definisi Auditing menurut Castle adalah :

a. Bukti (Evidence). Informasi yang digunakan auditor untuk menetapkan apakah inf ormasi yang diaudit dinyatakan berdasarkan kriteria yang ditetapkan.

b. Kriteria.Informasi yang diperoleh dalam mengaudit harus diverifikasi dan dievaluasi dengan standart (kriteria) tertentu, misal: dalam mengaudit laporan keuangan historis maka standar yang digunakan PABU.

c. Kompeten. Auditor harus mempunyai kualifikasi, memahami kriteria yang digunakan dan mengetahui tipe dan berbagai macam bukti audit untuk mengambil kesimpulan setelah bukti tersebut diuji kebenarannya.

d. Independen. Auditor harus menjaga tingkat independensinya agar tetap memperoleh kepercayaan dari pengguna telah memintanya untuk melakukan audit atas laporannya.

(3)

perusahaan. Audit report umumnya menginformasikan tingkat kesesuaian antara informasi dengan kriteria yang ditetapkan.

2. Jenis-Jenis Audit

a. Audit Laporan Keuangan

Audit laporan keuangan (financial statement audit) adalah audit yang dilakukan terhadap laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan untuk menyatakan pendapat apakah laporan-laporan tersebut telah disajikan secara wajar sesuai dengan kriteria-kriteria yang telah ditentukan, yaitu prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP).

b. Audit Kepatuhan

Audit kepatuhan (Compliance audit) adalah audit yang berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan memeriksa bukti-bukti untuk menetapkan apakah kegiatan keuangan atau operasi suatu entitas telah sesuai dengan persyaratan, ketentuan, atau peraturan tertentu. Kriteria yang ditetapkan dalam audit jenis ini dapat berasal dari berbagai sumber, seperti kebijakan manajemen, hukum, peraturan atau persyaratan lain dari pihak ketiga. Laporan audit kepatuhan umumnya ditujukan kepada otoritas yang menerbitkan kriteria tersebut dan dapat terdiri dari (1) ringkasan temuan atau (2) pernyataan keyakinan mengenai derajad kepatuhan dengan kriteria tersebut.

c. Audit Operasional

Audit operasional adalah audit yang berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan mengevaluasi bukti-bukti tentang efisiensi dan efektivitas kegiatan operasi entitas dalam hubungannya dengan pencapaian tujuan tertentu. Menurut Mulyadi [1998:30] tujuan audit operasional adalah untuk:

i. Mengevaluasi kinerja

ii. Mengidentifikasi kesempatan untuk peningkatan

iii. Membuat rekomendasi untuk perbaikan atau tindakan lebih lanjut.

Oleh karena itu, laporan untuk audit operasional tidak hanya memuat pengukuran efisiensi dan efektivitas saja, namun juga memuat rekomendasi untuk peningkatan kinerja.

3. Jenis-Jenis Auditor a. Auditor Independen

Menurut Boynton (2003:8) auditor independen di Amerika Serikat biasanya adalah CPA yang bertindak sebagai praktisi perorangan ataupun anggota kantor akuntan publik yang memberikan jasa auditing profesional kepada klien. Menurut Mulyadi (1998:27) auditor independen merupakan auditor profesional yang menyediakan jasanya kepada masyarakat umum terutama dalam bidang audit atas laporan keuangan yang dibuat oleh kliennya.

(4)

disamakan, telah mendapat gelar akuntan dari Panitia Ahli Pertimbangan Persamaan Ijasah Akuntan, dan mendapat izin dari Menteri Keuangan.

b. Auditor Internal

Menurut Boyton (2003:8) Auditor internal adalah pegawai dari organisasi yang diaudit. Menurut Mulyadi (199:28) auditor internal adalah auditor yang bekerja dalam perusahaan (perusahaan negara maupun perusahaan swasta) yang tugas pokoknya adalah menentukan apakah kebijakan dan prosedur yang ditetapkan oleh manajemen puncak telah dipatuhi, menentukan baik atau tidaknya penjagaan terhadap kekayaan organisasi, menentukan efisiensi dan efektivitas prosedur kegiatan organisasi , serta menentukan keandalan informasi yang dihasilkan oleh berbagai bagian organisasi.

c. Auditor Pemerintah

Auditor pemerintah adalah auditor profesional yang bekerja di instansi pemerintah yang tugas pokoknya melakukan audit atas pertanggungjawaban keuangan yang disajikan oleh unit-unit organisasi atau entitas pemerintah atau pertangjawaban keuangan yang ditujuan kepada pemerintah. Umumnya auditor pemerintah adalah auditor yang bekerja di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan Badan Pemeriksa Keuangan (Bepeka), serta instansi pajak. BPKP adalah instansi pemerintah yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden Republik Indonesia dalam bidang pengawasan keuangan dan pembangunanyang dilaksanakan oleh pemerintah. Auditor yang bekerja di BPKP mempunyai tugas pokok melaksanakan audit atas laporan keuangan instansi pemerintah, proyek-proyek pemrintah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan perusahaan-perusahaan swasta yang pemerintah mempunyai modal yang besar didalamnya.

Bepeka adalah unit oraganisasi dibawah Dewan Perwakilan Rakyat (DPR, yang tugasnya melakukan audit atas pertanggungjawaban keuangan presiden RI dan aparat dibawahnya kepada dewan tersebut. Instansi pajak adalah unit organisasi dibawah Departemen Keuangan yang tugas pokoknya adalah mengumpulkan beberapa jenis pajak yang dipungut oleh pemerinyah. Tugas poko auditor yang bekerja di instansi pajak adalah mengaudit pertanggung jawaban keuangan masyarakat wajib pajak kepada pemerintah dengan tujuan untuk memverifikasi apakah kewajiban pajak telah dihitung oleh wajib pajak sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam undang-undang pajak yang berlaku.

B. Profesi Akuntan Publik:

Menurut mulyadi (1998:25) izin menjalakan praktik akuntan publik diberikan oleh Menteri Keuangan jika seseorang memenuhi persyaratan sebagai berikut:

a. Berdomisili di wilayah Indonesia

(5)

c. Menjadi anggota IAI

d. Telah mendapat pengalaman kerja sekurang-kurangnya tiga tahun sebagai akuntan dengan dreputasi yang baik dibidang audit.

C. Jasa Yang Disediakan Oleh Kantor CPA

Boyton (2003:19) mengemukakan bahwa jasa-jsa yang diberikan oleh kantor CPA adalah:

1. Jasa Penjaminan (Assurance Service)

Assurance Servicer adalah jasa profesional independen yang mampu meningkatkan mutu informasi, atau konteksnya, untuk kepentingan para pengambil keputusan. Aspek-aspek kunci dari assurance service adalah:

a. Konsep independensi. Para pengguna jasa sangat mengandalkan independensi CPA serta dapat menarik manfaat yang bernilai dari kenyataan bahwa CPA bersifat tidak memihak dan objektif.

b. Konsep jasa profesional, meliputi aplkasi pertimbanganprofesional, yang merupakan ciri unik yang bahwa CPA dalam penarikan. Meskipun kemajuan teknologi informasi dapat mempercepat pengumpulan dan analisis data, namun teknologi tersebut tidak dapat menggantikan pertimbangan profesional seorang praktisi.

c. Konsep mutu informasi. Assurance service dapat meningkatkan mutu informasi atau konteksnya. Assurance service dapat meningktakan mutu informasi dengan cara meningkatkan keandalan dan relevansi.

Assurance service berbeda dengan jasa audit dalam satu hal kunci tertentu. Jasa audit terutama berfokus pada informasi yang terdapat dalam laporan keuangan. Assurance service bukan hanya berkaitan dengan laporan keuangan, namun juga berkaitan dengan lingkup luas informasi yang digunakan oleh para pengambil keputusan. Beberapa contoh assurance service adalah sebagai berikut:

a) Jasa penilaian risiko, dimana CPA dapat meningkatkan mutu informasi risiko untuk para pengambil keputusan internal melalui penilaian independen mengenai kemungkinan suatu peristiwa atau tindakan yang akan berpengaruh pada kemampuan organisasi untuk mencapai tujuan bisnis serta melaksanakan strateginya dengan berhasil.

b) Jasa penilaian kinerja, berfokus pada memberikan keyakinan berkenaan dengan penggunaan ukuran-ukuran keuangan dan nonkeuangan oleh organisasi untuk mengevaluasi efektivitas dan efisiensi kegiatan.

(6)

2. Jasa Atestasi

Jasa atestasi (attest service) merupakan suatu jasa dimana kantor CPA mengeluarkan komunikasi tertulis yang menyatakan suatu kesimpulan tentang keandalan asersi tertulis yang menjadi tanggung jawab pihak lain. Jasa atestasi ini dapat dibagi menjadi empat jenis:

a. Audit

Jasa audit meliputi upaya memperoleh dan mengevaluasi bukti yang mendasarilaporan keuangan historis yang memuat asersi yang dibuat oleh manajemen entitas. Berdasarkan audit tersebut CPA memberikan pernyataan pendapat “positif” tentang apakah laporan tersebut telah menyajikan secara wajar sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Perhatikan bahwa istilah “positif” berarti pasti atau yakin, termasuk juga untuk keadaan yang kurang menguntungkan, yaitu ketika bukti-bukti yang diperoleh dalam audit telah membawa CPA pada kesimpulan yang positif (pasti) bahwa laporan tidak sesuai dengan GAAP.

b. Pemeriksaan

Istilah pemeriksaan (examination) digunakan untuk menguraikan jasa lain yang muncul dalam peryataan positif suatu pendapat tentang kesesuaian asersi yang dibuat oleh pihak lain dengan kriteria yang ditetapkan. Contoh pemeriksaan meliputi: (1) laporan keuangan prospektif (bukan historis), (2) asersi manajemen tentang efektivitas struktur pengendalian intern entitas, (3) kepatuhan entitas terhadap peraturan dan perundangan tertentu.

c. Review

Jasa review terutama terdiri dari permintaan keterangan dari manajemen entitas serta analisis komparatif atas informasi keuangan. Tujuan review adalah untuk memberikan “keyakinan negatif” sebagai lawan dari pernyataan positif yang diberikan pada suatu audit.

d. Prosedur yang disepakati

Lingkup kerja dalam melaksanakan prosedur yang disepakati juga lebih sempit dibandingkan dengan jasa audit dan pemeriksaan. Sebagai contoh: klien dan kantor CPA dapat membuat kesepakan bahwa prosedur-prosedur tertentu hanya akan dilaksankanpada elemen dan akun tertentu dalam laporan keuangan sebagia lawan dari laporan keuagan keseluruhan.

3. Jasa Lain

Jenis utama dari jasa-jasa lain yang diberikan oleh kantor CPA adalah jasa teknologi, konsultasi manajemen, perencanaan keuangan, serta jasa internasional. Ciri umum dari jasa-jasa ini adalah bahwa jasa ini tidak memberikan suatu pendapat, keyakinan negatif, ringkasan temuan, atau bentuk lain dari keyakinan. Jenis utama jasa-jasa lain yang diberikan oleh kantor CPA adalah :

(7)

CPA memberikan jasa teknologi dalam bentuk analisis sistem, manajemen informasi, serta pengamanan sistem. Para CPA adalah tenaga yang ahli dalam mengevaluasi pengendalian intern entitas serta telah mengembangkan keahliannya dalam membantu klien untuk merancangsistem informasi dan pengendalian, sistem untuk mendukung kebutuhan pengambilan keputusan lainnya, serta membuat rekomendasi untuk meningkatkan pengamanan sistem b. Konsultasi Manajemen

Dalam melaksanakan jasa konsultasi manajemen, para praktisi mendayagunakan keahlian teknis, pendidikan dan pengamanan mereka untuk memberikan nasihatdan bantuan teknis untuk klien.jasa ini dapat membantu klien untuk meningkatkan penggunaan kemampuan dan sumber daya mereka dalam mencapai tujuan.

c. Perencanaan Keuangan

Jasa perencanaan keuangan (financial planning services) meliputi segala sesuatu yang berkaitan dengan perencanaan pajak dan analisis laporan keuangan untuk menyusun struktur portofolio investasi serta transaksi keuangan yang kompleks untuk bisnis.

d. Internasional

Dewasa ini, hampir semua usaha melakukan kegiatan : (1) membeli produk dan jasa dari perusahaan asing, (2) menjual produk atau jasa ke perusahaan asing, atau (3) memiliki pesaing penting dari perusahaan asing. Dengan bertumbuhnya perniagaan secara elektronik (e-commerce), banyak perusahaan yang berurusan dengan aspek internasional dari bisnis mereka yang beberapa tahun sebelumnya tak pernah terbayangkan. CPA menyediakan beragam jasa intenasional (international services) seperti perencanaan pajak lintas batas, atau bantuan dalam penyusunan merger maupun kerja sama multinasional.

Menurut Silvi (2011), Sesuai dengan kompetensinya, jasa-jasa yang dapat diberikan Kantor Akuntan Publik (KAP) meliputi, tetapi tidak terbatas pada yang berikut ini:

(8)

PSAK).Pernyataan pendapat yang diberikan auditor mengenai kewajaran laporankeuangan, berdasarkan audit yang dilakukannya, dapat berupa:

a. Pendapat wajar tanpa pengecualian.

Dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, auditor menyatakan bahwalaporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yangmaterial, posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas satuan usahatertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.

b. Pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa yang ditambahkan dalam laporan audit bentuk baku. Keadaan tertentu mungkin mengharuskan auditor menambahkan suatuparagraf penjelasan (atau bahasa penjelasan yang lain) dalam laporanaudit, meskipun tidak mempengaruhi pendapat wajar tanpapengecualian atas laporan keuangan. c. Pendapat wajar dengan pengecualian.

Dengan pendapat wajar dengan pengecua lian, auditor dapat menyatakanbahwa laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua halyang material, posisi keuangan, hasil usaha dan arus kas satuan usahatertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, kecualiuntuk dampak hal-hal yang berhubungan dengan yang dikecualikan. d. Pendapat tidak wajar. Dengan pendapat tidak wajar, auditor menyatakan

bahwa laporankeuangan tidak menyajikan secara wajar posisi keuangan hasil usahadan arus kas satuan usaha tertentu sesuai dengan prinsip akunta nsiyang berlaku umum.

e. Tidak memberikan pendapat. Dengan pernyataan tidak memberikan pendapat, auditor tidakmenyatakan pendapat bahwa ia tidak menyatakan pendapat ataslaporan keuangan.Auditor hanya bertanggung jawab atas pernyataan pendapat ataslaporan keuangan yang diauditnya. Tanggung jawab atas laporankeuangan tetap berada pada managemen entitas ekonomi yangbersangkutan.Dalam melaksanakan auditnya, KAP harus mematuhi Kode Etik AkuntanPublik Indonesia dan Standar Auditing yang terdapat dalam Stand arProfesional Akuntan Publik (SPAP). Dalam standar auditing yangberlaku, diatur mengenai umum yang harus dipenuhi auditor, termasukpersyaratan independensi, standar pekerjaan lapangan, dan standarpelaporan.

2. Jasa Audit Khusus

(9)

keuangan y angdisusun berdasarkan suatu basis akuntansi komprehensif. Selain prinsipakuntansi yang berlaku umum, audit atas informasi keuangan untuk tujuantertentu dan audit khusus lainnya. Dalam melaksanakan audit khusus iniauditor tetap berpedoman pada standar auditing yang dimuat dalam SPAP.

3. Jasa Atestasi.

Jasa atestasi yang diberikan KAP berkaitan dengan penerbitan laporan yangmemuat suatu kesimpulan tentang keandalan asersi (pernyataan) tertulisyang menjadi tanggung jawab pihak lain, dilaksanakan melalui pe meriksaan,review dan prosedur yang disepakati bersama. Asersi yang menjadi obyekdalam penegasan atestasi dapat berupa Proyeksi dan Perkiraan Keuangan(Laporan Keuangan Prospektif Keuangan, Perkiraan Keuangan dan ProyeksiKeuangan), Pelaporan Informasi Keuangan Proforma, Pelaporan tentangStruktur Pengendalian Intern atas Laporan Keuangan tersebut. Dalammelaksanakan program ini KAP tunduk pada Standar Atestasi dalam SPAP.

4. Jasa Review Laporan Keuangan.

Review laporan keuangan merupakan salah satu jasa yang diberikan KAP untukmemberikan keyakinan terbatas bahwa tidak terdapat modifikasi materialyang harus dilaksanakan agar laporan keuangan tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum atas basis akuntansi komprehensiflainnya. Review dilakukan melalui prosedur pengajuan pertanyaan dan analisisdengan berpedoman pada Standar Jasa Akuntansi dan Review yang terdapat dalam SPAP.

5. Jasa Kompilasi Laporan Keuangan.

KAP dapat melakukan kompilasi laporan keuangan berdasarkan catatan datakeuangan serta informasi lainnya yang diberikan managemen suatu entitasekonomi. Dengan kompilasi ini, KAP tidak memberikan pernyataan pendapatmengenai kewajaran laporan keuangan atas suatu keyakinan apapun terhadaplaporan tersebut. Tanggung jawab laporan keuangan sepen uhnya tetap beradapada managemen entitas ekonomi yang bersangkutan. Pelaksanaan kompilasilaporan keuangan oleh KAP dilakukan berpedoman pada Standar Jasa Akuntansi dan Review yang terdapat dalam SPAP.

6. Jasa Konsultasi.

(10)

danimplementasi sistem akuntansi, penyusunan proposal keuangan, dan studikelayakan proyek, penyelenggaran pendidikan dan pelatiha, pelaksanaanseleksi dan rekrutmen pegawai, sampai pemberian jasa konsultasi lainnya,termasuk konsultasi dalam pelaksanaan merger dan akuisisi. Dalam pemberianjasa konsultasi ini KAP berpegang pada standar jasa konsultasi dalam SPAP.

7. Jasa Perpajakan. KAP juga memberikan jasa profesional dalam bidang perpajakan. Jasa yangdiberikan meliputi, tetapi tidak terbatas pada konsultasi umum perpajakan,perencanaan pajak, review kewajiban pajak, pengisian SPT dan penyelesaianmasalah perpajakan

D. Organisasi Yang Berkaitan Dengan Profesi Akuntan Publik Di Amerika Serikat Boyton (2003:26) dalam bukunya membagi organisasi ini memjadi 2 bagian yaitu organisai sektor swasta dan organisasi sektor publik.

1. Organisasi Sektor Swasta

a. American Institute of Certified Public Accountants (AICPA)

AICPA memberikan lingkup layanan yang luas kepada para anggotanya. Misalnya melalui komite-komite teknis senior, para anggota dapat berpartisipasi untuk menetapkan standar-standar yang akan digunakan sebagai pedoman kinerja jasa professional, termasuk standar yang berkaitan dengan pengendalian mutu, review mutu, dan etika perilaku. AICPA mengembangan serta menyelenggarakan materi dan kursus dan pendidikan profesional berkelanjutan (continuing professional education/CPE), menyediakan jasa bantuan akuntansi auditing melalui hotline informasi teknis dan perpustakaan yang sarat dengan referensi teknis.

b. State Societies of Certified Public Accountants (Masyarakat CPA Negara Bagian)

Sebagian besar CPA adalah anggota AICPA dan sekaligus juga anggota masyarakat CPA negara bagian. Masayarakat CPA negara bagian menjalankan fungsinya melalui sejumlah kecil staf yang bekerja penuh waktu serta melalui berbagai komite yang terdiri dari para anggota sendiri. Masyarakat negara bagian ini memiliki kode etik profesional sendiri yang sejalan dengan Kode Etik Perilaku Profesional AICPA (AICPA Code of Professional Conduct). Meskipun organisasi ini bersifat otonom, biasanya masyarakat CPA negara bagian menjalin kerjasama dengan masyarakat CPA negara bagian lainnya dan juga dengan CPA dalam bidang kepentingan yang saling menguntungka, misalnya kepentingan pendidikan berkelanjutan dan etik.

(11)

Seorang CPA dapat berpraktik sendiri atau menjadi anggota sebuah kantor akuntan public (KAP). Sebuah KAP dapat berbentuk perusahaan perorangan, firma, perseroan terbatas, perusahaan profesional, atau bentuk organisasi lainnya yang diizinkan oleh hukum negara bagian atau peraturan.

Kegiatan audit yang dilakukan beberapa kantor CPA local yang paling kecil cenderung menurun, karena tingginya biaya untuk mempertahankan kompetensi serta meningkatnya pengungkapan kewajiban hukum.

d. Badan-badan yang Menetapkan Standar Akuntansi

Financial Accounting Standards Board (FASB = Dewan Standar Akuntansi Keuangan) serta Governmental Accounting Standards Boards (GASB = Dewan Standar Akuntansi Pemerintahan) adalah badan-badan independen yang menetapkan standar sector swasta. Fungsi utamanya adalah mengembangkan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP) bagi setiap entitas bisnis dan nirlaba, entitas permintaan negara bagian dan local.

2. Organisasi Sektor Publik

a. State Boards of Accountancy (Badan Akuntansi Negara Bagian)

Pada umumnya, badan negara bagian terdiri dari lima sampai tujuh CPA dan setidaknya sau anggota public yang umumnya ditunjuk oleh pemerintah. Badan-badan negara bagian ini secara positif juga menjadi lebih audit dalam mendorong program-program untuk mempertahankan praktik audit yang bermutu tinggi. Fungsi utama badan-badan ini adalah menerbitkan izin untuk berpraktik sebagai seorang CPA, memperbarui izin, menangguhkan atau membatalkan izin praktik.

b. Securities and Exchange Commission (Otoritas Pasar Modal di Amerika Serikat)

Securities and Exchange Commission (SEC) adalah suatu badan pemerintah federal yang didirikan pada tahun 1934 sesuai dengan undang-undang Securities Exchange Act untuk mengatur peredaran saham yang ditawarkan untuk dijual kepada public dan selanjutnya mengatur perdagangan surat-surat berharga melalui bursa efek tidak resmi (over-the-counter markets). Menurut undang-undang ini, SEC memiliki wewenang untuk menetapkan GAAP bagi perusahaan-perushaan.yang berada dibawah yurisdiksinya.

c. U.S. General Accounting Office (Kantor Akuntansi Umum A.S)

(12)

pemerintah federal atau kegiatan lain yang mendapat bantuan keuangan dari pemerintah federal, termasuk pemerintah negara bagian dan local, lembaga pendidikan tinggi, serta organisasi dan kontraktor nirlaba.

d. Internal Revenue Service (Kantor Pajak A.S)

Internal Revenue Service (IRS) merupakan salah satu divisi dari U.S. Treasury Department (Departemen Keuangan A.S) yang bertanggung jawab untuk mengelola dan menegakkan perundanganpajak federal. Sebuah publikasi yang berpengaruh besar pada para CPA yang melaksanakan jasa perpajakan adalah surat edaran IRS nomor 230 tentang Peraturan yang mengatur praktik kuasa hukum dan agen dihadapan IRS (Rules Goverment the Practice of Attorneys and Agents Before the Internal Revenue Service).

e. Pengadilan Negara Bagian dan Federal

Kadang-kadang, kantor CPA dapat digugat dengan tuduhan telah melakukan pekerjaan di bawah standar dalam pelaksanaan audit atau jasa lainnya. Guna mencapau putusan hukum dalam kasus semacam ini, pada umumya pengadilan telag memperhatikan standar kinerja kerja yang dibuat oleh profesi itu sendiri. Namun kadang-kadang pengadilan harus menetapkan bahwa standar profesi tersebut dianggap tidak cukup melindungi public. Setelah adanya sejumlah putusa pengadilan yang demikian, maka profesi menanggapinya dengan memperjelas standar praktik yang telah ada atau bahkan menerbitkan standar-standar baru.

f. Kongres A.S.

Komite-komite kongres giat melukan beberapa investigasi tentang profesi akuntan selama dua decade belakangan ini. Investigasi difokuskan pada masalah independensi kantor CPA, efektivitas pelaksanaan audit atas perusahaan-perusahaan yang dimiliki publik, tanggung jawab untuk mendeksi dan melaporkan tindak kecurangan dan melawan hukum yang dilkukan klien, serta apakah sistem pengaturan profesi telah cukup melindungi public.

E. Organisasi Resmi Profesi Akuntan Indonesia

Menurut Feny Wulandari (2011), Ikatan Akuntan Indonesia (IAI, Indonesian Institute of Accountants) adalah organisasi profesi akuntan di Indonesia. Kantor sekretariatnya terletak di Graha Akuntan, Menteng, Jakarta.

(13)

pertengahan tahun 1957. Keempat akuntan ini bersama dengan Prof. Soemardjo mengambil prakarsa mendirikan perkumpulan akuntan untuk bangsa Indonesia. Hari Kamis, 17 Oktober 1957, kelima akuntan tadi mengadakan pertemuan di aula Universitas Indonesia (UI) dan bersepakat untuk mendirikan perkumpulan akuntan Indonesia. Karena pertemuan tersebut tidak dihadiri oleh semua akuntan yang ada maka diputuskan membentuk Panitia Persiapan Pendirian Perkumpulan Akuntan Indonesia. Panitia diminta menghubungi akuntan lainnya untuk menanyakan pendapat mereka. Dalam Panitia itu Prof. Soemardjo duduk sebagai ketua, Go Tie Siem sebagai penulis, Basuki Siddharta sebagai bendahara sedangkan Hendra Darmawan dan Tan Tong Djoe sebagai komisaris. Surat yang dikirimkan Panitia kepada 6 akuntan lainnya memperoleh jawaban setuju. Perkumpulan yang akhirnya diberi nama Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) akhirnya berdiri pada 23 Desember 1957, yaitu pada pertemuan ketiga yang diadakan di aula UI pada pukul 19.30. Ketika itu, tujuan IAI adalah (1) Membimbing perkembangan akuntansi serta mempertinggi mutu pendidikan akuntan (2) Mempertinggi mutu pekerjaan akuntan.

Sekarang IAI telah mengalami perkembangan yang sangat luas. Hal ini merupakan perkembangan yang wajar karena profesi akuntan tidak dapat dipisahkan dari dunia usaha yang mengalami perkembangan pesat. Salah satu bentuk perkembangan tersebut adalah meluasnya orientasi kegiatan profesi, tidak lagi semata-mata di bidang pendidikan akuntansi dan mutu pekerjaan akuntan, tetapi juga upaya-upaya untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat dan peran dalam perumusan kebijakan publik.

Sebagaimana keputusan Kongres Luar Biasa IAI pada bulan Mei 2007, selain keanggotaan perorangan IAI juga memiliki keanggotaan berupa Asosiasi, dan pada saat ini IAI telah memiliki satu anggota Asosiasi yaitu Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI), yang sebelumnya tergabung dalam IAI sebagai Kompartemen Akuntan Publik. Perusahaan pengguna jasa profesi akuntan sebagai corporate member. IAI juga membuka keanggotaan selain para akuntan, yaitu para mahasiswa akuntansi yang tergabung dalam junior member. Kegiatan IAI antara lain:

a. Penyusunan Standar Akuntansi Keuangan

b. Penyelenggaraan Ujian Sertifikasi Akuntan Manajemen (Certified Professional Management Accountant)

c. Penyelenggaraan Pendidikan Profesional Berkelanjutan (PPL)

(14)

Selain kerjasama yang bersifat multilateral, kerjasama yang bersifat bilateral juga telah dijalin oleh IAI diantaranya dengan Malaysian Institute of Accountants (MIA) dan Certified Public Accountant (CPA).

DAFTAR PUSTAKA

Aprilia, Silvi. 2011. Jasa yang diberikan Kantor Akuntan Publik. (online) (http://www.scribd.com/doc/51203333/Jasa-Yang-Diberikan-Kantor-Akuntan-Publik. diakses taggal 10 September 2014)

Boynton, William C., Johnson, Raymond N., dan Kell, Walter G. 2003. Modern Auditing. Jakarta: Erlangga.

Castle. 2010. Definisi auditing dan tipe auditor. (online) (http://aricastle.blogspot.com/2010/10/definisi-auditing-dan-tipe-auditor.html. Diakses pada tanggal 9 September 2014).

Mulyadi., Puradiredja, Kanaka. 1998. Auditing. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

(15)

Rangkuman Mata Kuliah Pengauditan 1:

AUDITING DAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK

OLEH:

MAXYANUS TARUK LOBO’

A311 12 296

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HASANUDDIN

Referensi

Dokumen terkait

Instalasi gawat Darurat RSUD Prof.DR.Margono Soekarjo merupakan unit penyelenggaraan administrasi rumah sakit di bawah wakil direktur pelayanan yang menunjang kegiatan

dapat dilihat bahwa akurasi per pola rugae menggunakan ciri mean ini menghasilkan akurasi sebesar 25%-100% dengan pola yang tidak terdeteksi oleh sistem yakni

Bapak dan Ibu Dosen serta seluruh staff Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis

Kekayaan daerah, total aset, jumlah penduduk, tingkat ketergantungan, dan temuan audit secara simultan berpengaruh positif signifikan terhadap pengungkapan laporan keuangan

Bank Tabungan Negara Kantor Cabang Pembantu Klender adalah sama dengan kegiatan usaha yang dilakukan oleh bank lain yaitu menghimpun dana dari masyarakat berupa giro,

Sesungguhnya orang-orang lelaki yang Islam serta orang-orang perempuan yang Islam dan orang-orang lelaki yang beriman serta orang-orang perempuan yang beriman

Ingat: ketika kita berdoa, kita berbicara kepada Allah yang memahami kita lebih baik dari pada diri kita memahami diri kita sendiri.. Memahami ini hendaknya membuat kita

After a short historic introduction, Chapter I l l examines particularly the list and defi nitions of the war crimes under the Rome Statute of the International Criminal