• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Administrasi di Negara Maju

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Administrasi di Negara Maju"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

Sistem pemerintahan mempunyai sistem dan tujuan untuk menjaga kestabilan Negara, baik itu secara internal maupun eksternal. Secara luas sistem pemerintahan itu berarti menjaga kestabilan masyarakat, menjaga kekuatan politik, pertahanan, ekonomi, keamanan sehingga menjadi sistem yang kontiniu. Sampai saat ini hanya sedikit negara yang bisa mempraktikkan sistem pemerintahan itu secara menyeluruh.

Sistem pemerintahan mempunyai fondasi yang kuat dimana penerapannya kebanyakan sudah mendarah daging dalam kebiasaan hidup masyarakatnya dan terkesan tidak bisa diubah dan cenderung statis. Jika suatu pemerintahan mempunyai sistem pemerintahan yang statis dan berlangsung dalam waktu yang lama maka akan timbul pergesekan dari pihak minoritas yang merasa normalitasnya terganggu. Secara sempit, sistem pemerintahan hanya sebagai sarana kelompok untuk menjalankan roda pemerintahan guna menjaga kestabilan negara dalam waktu relatif lama dan mencegah adanya perilaku reaksioner maupun radikal dari rakyatnya itu sendiri. Berbeda Negara, berbeda pula tujuan dari Negara nya itu tersendiri. Dikarenakan adanya perbedaan tujuan, maka system dari pemerintahannya, system ekonominya, system sosial dan budayanya, system politiknya, dan yang lainnya pun berbeda.

Setiap Negara dalam menjalankan pemerintahannya, memiliki sistem yang berbeda-beda meskipun dengan nama yang sama seperti sistem presidensial atau sistem parlementer. Sistem pemerintahan mempunyai sistem dan tujuan untuk menjaga suatu kestabilan negara itu. Namun di beberapa negara sering terjadi tindakan separatisme karena sistem pemerintahan yang dianggap memberatkan rakyat ataupun merugikan rakyat. Sistem pemerintahan mempunyai fondasi yang kuat dimana tidak bisa diubah dan menjadi statis. Jika suatu pemerintahan mempunya sistem pemerintahan yang statis, absolut maka hal itu akan berlangsung selama-lamanya hingga adanya desakan kaum minoritas untuk memprotes hal hal tersebut.

(2)

Secara sempit, sistem pemerintahan hanya sebagai sarana kelompok untuk menjalankan roda pemerintahan guna menjaga kestabilan negara dalam waktu relatif lama dan mencegah adanya perilaku reaksioner maupun radikal dari rakyatnya itu sendiri.

(3)

PEMBAHASAN

SISTEM ADMINISTRASI DI NEGARA MAJU 2.1 Pengertian Sistem Administrasi

Istilah sistem telah dirumuskan oleh banyak ahli secara berbeda satu sama lain. Gabriel A Almond mengartikan sistem sebagai suatu konsep ekologis yang menunjukkan adanya suatu organisasi yang berinteraksi dengan suatu lingkungan yang mempengaruhinya maupun yang dipengaruhinya. 1

Menurut Prajudi, sistem adalah jaringan dari rosedur-prosedur yang berhubungan satu sama lain menurut skema atau pola yang bulat untuk menggerakkan suatu fungsi yang utama dari suatu usaha atau urusan. 2

Menurut Sumantri, sistem adalah sekelompok bagian-bagian yang bekerja bersama-sama untuk melakukan suatu maksud, apabila salah satu bagian rusak atau tidak dapat menjalankan tugasnya maka maksud yang hendak dicapai tidak akan terpenuhi atau setidak-tidaknya sistem yang sudah terwjud akan mendapat gangguan. 3

Menurut Gabriel A. Almond dan Bingham G. Powell dalam Ilmu Administrasi, Inu Kencana Syafiie, 2006 :

A system implies the interdependence of parts, and boundary between it and its environment. By interdependence we mean than when the characteristics of one part in a system change, all the other parts and the system as whole are affected.

Jadi, menurut Almond dan Powell ini suatu system memperlihatkan hubungan antar bagian dan pembatasan antar bagian tersebut dengan lingkungannya. Dalam hubungan ini kita dapat mengartikan bahwa ketika sifat khas suatu bagian dari sistem berubah, maka masing-masing bagian maupun keseluruhan bagian lain akan ikut terpengaruh.

Sedangkan Istilah administrasi secara etimologis berasal dari bahasa latin

administration yang dapat berarti “pemberian bantuan, pemeliharaan, pelaksanaan, pimpinan dan pemerintahan, pengelolaan. Istilah ini berkembang menjadi administrazione di Italia,

administration di Perancis, Inggris, dan Jerman.

1 Enggar Triana Gita Dewi, “Pengertian Sitem, Pengertian Administrasi, dan Pengertian Negara”

(http://enggartgdewi.blogspot.co.id/2015/02/sistem-administrasi-negara-republik.html Diakses 25 April 2017) 2 Ibid

(4)

Konsep administrasi dapat diartikan sebagai suatu proses pengorganisasian tugas-tugas dan kegiatan dari berbagai tingkatan dan jenis pekerjaan secara sistemik dalam organisasi.4 Dalam pengertian yang terluas, administrasi dapat dirumuskan sebagai kegiatan dari kelompok orang yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama. (H.A.Simon, 1956:3).

Menurut Sondang P. Siagian, memberikan definisi administrasi sebagai “keseluruhan proses kerjasama antara dua orang manusia atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.5 Sedangkan The Liang Gie dan Sutarto mengemukakan definisi administrasi sebagai berikut : Administrasi adalah segenap rangkaian kegiatan penataan terhadap pekerjaan pokok yang dilakukan oleh kelompok orang dalam kerjasama mencapai tujuan tertentu.6

Jadi menurt penulis pengertian dari sistem administrasi adalah proses pegorganisasian tugas-tugas dan kegiatan dalam segenap rangkaian kegiatan atau keseluruhan penyelenggaraan yang melibatkan sumber daya dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan

2.2 Pengertian Negara maju

Definisi dari negara beraneka ragam jika menilik dari pandangan para ahli, dianataranya sebagai berikut:

Menurut Socrates, negara adalah organisasi yang menghubungkan orang-orang dalam suatu kota atau polis (negara waktu itu). Sedangkan menurut Plato, negara adalah suatu tubuh yang senantiasa tampak maju, berkembang, sebagaimana layaknya orang-orang (manusia). Sementara itu, negara menurut Aristoteles adalah perseketuan dari keluarga dan desa guna memperoleh hidup yang sebaik-baiknya. Kemudian menurut Jean Bodin, negara adalah persekutuan dari keluarga dengan segala kepentingannya yang dipimpin oleh akal dari suatu kuasa yang berdaulat. Hugo de Groot sendiri mendifinisikan negara sebagai sutau persekutuan yang sempurna dari orang-orang yang merdeka untuk memperoleh perlindungan hukum.7

Dengan demikian menurut Inu Kencana Syafiie, negara adalah suatu kelompok persekutuan, alat organisasi kedaerahaan dan kewilayahan, yang ,memiliki sistem politik yang melembaga dari rakyat, keluarga, desa dan pemerintah yang lebih tinggi. Terdiri dari orang-orang yang kuat memiliki monopoli, kewibawaan, daulat, hukum dan memperoleh keabsahan dari luar

4 Sahya Anggara, “Perbandingan Administrasi Negara”, (Bandung: Pustaka Setia, 2012)., hlm 12. 5 Sondang P. Siagian, “FIlsafat Administrasi”, (Jakarta: Gunung Agung, 1975)., hlm. 13

6 The Liang Gie dan Sutarto, “Pengertian, Kedudukan dan Perincian Ilmu Administrasi”, (Yogyakarta: Karya Kencana, 1977)., hlm. 13.

(5)

dan dalam negeri, selanjutnya organisasi ini memiliki kewenangan untuk membuat rakyatnya tenteram, aman, teratur, terkendali disatu pihak dan lain pihak melayani kesejahteraan dalm rangka mewujudkan cita-cita bersama.8

Sementara itu, sebutan negara maju adalah sebutan untuk negara yang menikmati standar hidup yang relatif tinggi melalui teknologi tinggi dan ekonomi yang merata. Kebanyakan negara dengan GDP per kapita tinggi dianggap negara berkembang. Namun beberapa negara telah mencapai GDP tinggi melalui eksploitasi sumber daya alam (seperti Nauru melalui pengambilan fosfor dan Brunei Darussalam melalui pengambilan minyak bumi) tanpa mengembangkan industri yang beragam, dan ekonomi berdasarkan jasa tidak dianggap memiliki status 'negara maju'.

Pengertian negara maju menurut W W Rostow adalah negara yang sudah mencapai tahap konsums tingkat tinggi, ada Tiga macam dikatakan negara maju.

1. Memperbesar kekuasaan dan pengaruh ke luar negri dan kecenderungan ini bisa berakhir pada penjajahan terhadap bangsa lain.

2. Menciptakan negara kesejahteraan (welfare state) dengan cara mengusahakan terciptanga pembagian pendapatan yang lebih merata melalui sistem pajak yang progresif.

3. Orisentasi konsumsi masyarakat bukan lagi terhadap barang-barang primer (sandang, pangan dan papan), tetapi lebih kepada barang-barang dan jasa sekunder dan tersier Namun secara umum pengertian negara maju adalah negara-negara industri yang sudah mampu/berhasil dalam berbagai bidang. Corak dari negara-negara ini adalah negara dengan corak ekonomi pasar.

Adapaun indikator negara maju adalah sebagai berikut9: a. Pendapatan Per kapita Penduduk

Pendapatan per kapita/income per kapita penduduk pada hakikatnya mencerminkan tingkat kemakmuran dan kemajuan suatu negara.

Di negara-negara maju pendapatan penduduk per kapita tinggi, sedangkan di negara berkembang pendapatan per kapita penduduk lebih rendah daripada negara maju.

b. Pertumbuhan Penduduk

8 Ibid., hlm 77.

(6)

Pertumbuhan penduduk adalah suatu wilayah dapat diartikan sebagai bertambah dan berkurangnya jumlah penduduk suatu wilayah disebabkan faktor-faktor tertentu. Di negara maju umumnya pertumbuhan penduduk sangat kecil. Umumnya orang tua hanya menginginkan jumlah anak sedikit (1 atau 2 anak aja), selain itu angka kematian di negara maju lebih besar daripada angka kelahiran. Berkebalikan di negara berkembang yang memiliki tingkat pertumbuhan penduduk tinggi.

Pertumbuhan penduduk yang tinggi memerlukan ketersediaan sumber daya alam yang besar pula. Jika sumber daya alam dan jumlah penduduk tidak seimbang maka yang terjadi adalah kehidupan penduduk yang kurang sejahtera. Inilah yang terjadi di negara berkembang, bahkan negara miskin.

c. Jumlah Tenaga Kerja

Di negara maju, kesempatan kerja lebih terbuka dan beragam daripada di negara berkembang. Industri di negara maju sangat berkembang, hal ini memungkinkan kegiatan penduduk banyak terkait dengan kegiatan industri ini.

Di negara berkembang, kegiatan ekonomi penduduk lebih banyak terserap di sektor pertanian (termasuk perkebunan) dan perikanan/sebagai nelayan.

d. Angka Harapan Hidup

Di negara maju, pelayanan kesehatan dan taraf ekonomi baik sehingga menyebabkan penduduknya tumbuh dan berkembang dengan baik. Membaiknya kesehatan dan perkembangan tubuh menjadikan tingkat harapan hidup yang lebih baik pula. Di negara maju angka harapan hidup warganya sekitar 60 tahun ke atas, sedangkan di negara berkembang angka harapan hidup warganya rata-rata di bawah 60 tahun. Hal ini tentu saja berkaitan dengan tingkat pelayanan kesehatan dan taraf ekonomi yang ada. e. Mata Pencaharian dan Pemanfaatan Lahan

(7)

f. Penurunan Buta Huruf

Istilah buta huruf mengandung beberapa macam pengertian, yaitu:

1) Buta bahasa adalah, artinya tidak mampu melafalkan/berbicara menggunakan bahasa nasionalnya.

2) Buta angka adalah, artinya tidak mampu membaca angka ataupun berhitung.

3) Buta aksara adalah, yaitu tidak mampu membaca huruf, termasuk membaca dan menulis.

Di negara maju karena tingkat perekonomian sudah maju, maka negara mampu menyediakan fasilitas-fasilitas di bidang pendidikan secara memadai, penyediaan sekolahsekolah, dari dasar sampai tingkat perguruan tinggi secara merata sehingga di negara maju penduduknya rata-rata sudah bebas buta huruf.

g. Penurunan Kesenjangan Hidup

Masalah kesejahteraan perekonomian suatu negara tidak saja dicapai dari aspek tingginya kesejahteraan ekonomi, tetapi juga dibarengi dengan tingkat pemerataan perekonomian tersebut. Di negara berkembang, tingkat perbedaan antara si kaya dan si miskin sangat mencolok sekali. Negara-negara maju mampu mengurangi jarak kesenjangan hidup warganya, artinya banyak orang kaya dan tidak terlalu banyak warga yang miskin.

h. Pemanfaatan Sumber Tenaga Mesin dan Listrik

Pemanfaatan mesin dan listrik sangat terkait dengan penguasaan teknologi di suatu negara, yang pada akhirnya akan berujung pada pendapatan (devisa) negara serta pendapatan per kapita dalam negara dalam negara tersebut. Di negara-negara maju, hampir semua peralatan sudah menggunakan listrik dan komputerisasi sehingga pekerjaan di berbagai sektor dapat dilakukan secara cepat, tepat, efektif, dan efisien. Sedangkan di negara berkembang, banyak peralatan yang masih nonlistrik, artinya masih dijalankan secara manual/tradisional.

i. Angka Penurunan Kematian Bayi

(8)

Faktor-faktor lain yang turut membentuk suatu negara menjadi negara maju ataupun masih menjadi negara berkembang adalah sebagai berikut.

1. Tingkat hubungannya dengan negara-negara lain dalam percaturan dunia internasional. 2. Kondisi alam negara itu sendiri (kondisi geologis, letak dan posisi geografis, kekayaan

alam (SDA), serta aspek luas negara).

3. Kondisi kependudukan negara itu sendiri (sejarah negara, jumlah penduduk, pertumbuhan penduduk, dan keragaman etnis).

4. Stabilitas ekonomi, politik, dan keamanan negara itu sendiri.

IMF dan Bank Dunia menggolongkan suatu negara di dunia ke dalam negara maju sebagai berikut:

a. Negara Anggota Uni Eropa: Austria, Belgia, Denmark, Finlandia, Prancis, Jerman, Yunani, Irlandia, Italia Luxemburg, Belanda, Potugal, Spanyol , Swedia, dan Inggris

b. Negara Non-Uni Eropa: Andorra, Islandia, Lieschtenstein, Monaco, Norwegia, San Marino, Swiss, dan Vatikan

c. Negara bukan Eropa: Australia, Kanada, Israel, Jepang, Selandia Baru, dan Amerika Serikat

2.3 Perbandingan Sistem Administrasi di Negara Maju 1. Sistem Administrasi di Negara Amerika Serikat

Amerika Serikat (bahasa Inggris: United States of America - USA atau United States - U.S.) adalah sebuah republik federal yang terdiri dari 50 negara bagian dan sebuah distrik federal. Kecuali Alaska (utara Kanada) & Hawaii (lautan Pasifik), 48 negara bagian lainnya serta distrik federalnya terletak di Amerika Utara. 10

Karena Amerika Serikat adalah Negara federal, maka sistem pemerintahan daerahnya berbentuk Negara bagian yang terpisah sama sekali dengan Negara induknya (kecuali dalam hal keamanan bersana) bahkan Negara-negara bagian nya mempunyai undang-undang mereka sendiri.11

10 Kurnia Triyuli, “Amerika Serikat” (http://kurnia-geografi.blogspot.co.id/2010/09/amerika-serikat.html. Diakses 24 April 2013)

(9)

Sistem pemerintahan Negara bagian mengikuti sistem pemerintahan Negara induknya, yang juga melakukan pemisahan kekuasaan dengan tegas, semua Negara bagian berbentuk republik dan tidak boleh bertentangan dengan konstitusi mereka.12

Bentuk negara Amerika Serikat umumnya dianggap sebagai federalisme yang paling sempurna. Ia mempunyai ciri-ciri federalis kuat, yaitu (1) dana kekuasaan terletak di negara-negara bagian, (2) kedudukan Mahkamah Agung Federal sebagai penafsir utama dari undang-undang dasar dalam memutuskan masalah kompetensi anatar berbagai tingkat pemerintahan.13

Sifat federealnya juga nampak dalam susunan badan legislatifnya (Congress) yang terdiri atas dua majelis, yaitu House of Representatives dan Senat. Senat, dimana sangat berkuasa, lebih berkuasa dari pada House of Representatives. Senatlah yang berwenang untuk menyetujui perjanjian international dan pengangkatan penting seperti hakim agung dan duta besar. Lagi pula masa jabatan anggota senat adalah enam tahun, sedangkan anggota House of Representatives

hanya dua tahun.14

Sistem pemerintahan Amerika Serikat didasarkan atas konstitusi (UUD) tahun 1787. Namun, konstitusi tersebut telah mengalami beberapa kali amandemen. Amerika Serikat memiliki tradisi demokrasi yang kuat dan berakar dalam kehidupan masyarakat sehingga dianggap sebagai benteng demokrasi dan kebebasan. Sistem pemerintahan Amerika Serikat yang telah berjalan sampai sekarang diusahakan tetap menjadi sistem pemerintahan demokratis. Sistem pemerintahan yang dianut ialah demokrasi dengan sistem presidensial. Sistem presidensial inilah yang selanjutnya dijadikan contoh bagi sistem pemerintahan negara-negara lain, meskipun telah mengalami pembaharuan sesuai dengan latar belakang negara yang bersangkutan.15

Dalam sistem pemerintahan di Amerika Serikat presiden memiliki kekuasaan yang kuat karena selain sebagai kepala Negara juga sebagai kepala pemerintahan yang mengepalai kabinet (dewan mentri), oleh karena itu agar tidak menjurus kepada diktatorisme maka diperlukan checks and blances antara lembaga tinggi Negara terutama antara eksekutif dengan legislatif, inilah yang disebut dengan checking power with power. 16

Pokok-pokok sistem pemerintahan Amerika Serikat adalah:

12 Ibid

13 Miriam Budihardjo, “Dasar-Dasar Ilmu Politik”, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008)., hlm. 277-278. 14 Ibid., hlm. 278.

15 Robi Agape Barus, “Sistem Pemerintahan Amerika Serikat” (http://www.edukasinesia.com/2016/11/sistem-pemerintahan-amerika-serikat-AS-atau-United-States-America-USA.html. Diakses 24 April 2013)

(10)

a. Amerika Serikat adalah negara republik dengan bentuk federasi (federal) yang terdiri atas 50 negara bagian. Pusat pemerintahan (federal) berada di Washington dan pemerintah negara bagian (state). Adanya pembagian kekuasaan untuk pemerintah federal yang memiliki kekuasaan yang didelegasikan konstitusi. Pemerintah negara bagian memiliki semua kekuasaan yang tidak didelegasikan kepada pemerintah federal.

b. Adanya pemisahan kekuasaan yang tegas antara eksekutif, legislatif dan yudikatif. Antara ketiga badan tersebut terjadi cheks and balances sehingga tak ada yang terlalu menonjol dan diusahakan seimbang.

a) Kekuasaan eksekutif dipegang oleh presiden. Presiden berkedudukan sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintahan. Presiden dan wakil presiden dipilih dalam satu paket (ticket) oleh rakyat secara langsung. Dengan demikian, presiden tak bertanggung jawab kepada kongres (parlemennya Amerika Serikat) tetapi pada rakyat. Presiden membentuk kabinet dan mengepalai badan eksekutif yang mencakup departemen ataupun lembaga non departemen.

b) Kekuasaan legislatif berada pada parlemen yang disebut kongres. Kongres terdiri atas 2 bagian (bikameral), yaitu Senat dan Badan Perwakilan (The House of Representative). Anggota Senat adalah perwakilan dari tiap negara bagian yang dipilih melalui pemilu oleh rakyat di negara bagian yang bersangkutan. Tiap negara bagian punya 2 orang wakil. Jadi terdapat 100 senator yang terhimpun dalam The Senate of United State. Masa jabatan Senat adalah enam tahun. Akan tetapi dua pertiga anggotanya diperbaharui tiap 2 tahun. Badan perwakilan merupakan perwakilan dari rakyat Amerika Serikat yang dipih langsung untuk masa jabatan 2 tahun.

c) Kekuasaan yudikatif berada pada Mahkamah Agung (Supreme Court) yang bebas

dari pengaruh dua badan lainnya. Mahkamah Agung menjamin tegaknya kebebasan dan kemerdekaan individu, serta tegaknya hukum.

c. Sistem kepartaian menganut sistem dwipartai (bipartai). Ada dua partai yang menentukan sistem politik dan pemerintahan Amerika Serikat, yaitu Partai Demokrat dan Partai Republik. Dalam setiap pemilu, kedua partai ini saling memperebutkan jabatan-jabatan politik.

(11)

Di tingkat negara bagian terdapat pemilu untuk pemilihan gubernur dan wakil gubernur, serta pemilu untuk anggota senat dan badan perwakilan negara bagian. Di samping itu, terdapat pemilu untuk memilih walikota/dewan kota, serta jabatan publik lainnya.

e. Sistem pemerintahan negara bagian menganut prinsip yang sama dengan pemerintahan federal. Tiap negara bagian dipimpin oleh gunernur dan wakil gubernur sebagai eksekutif. Ada parlemen yang terdiri atas 2 badan, yaitu Senat mewakili daerah yang lebih rendah setingkat kabupaten dan badan perwakilan sebagai perwakilan rakyat negara bagian.17 Keberadaan partai di Negara ini benar-benar menjadi koreksi bagi pemerintah, hal ini menompang kehidupan demokrasi di negeri ini, dalam rangka menyuarakan keinginan masyarakat.

Hanya ada dua partai besar yang saling berebutan untuk memperoleh jabatan politis dalam pemerintahan, yaitu partai Demokrat dan partai Republik, partai lain tampak tidak dominan atau dapat berkoalisi dengan salah satu partai tersebut.18

Amerika Serikat merupakan negara demokrasi konstitusional dengan sistem three-tier dan institusi kehakiman yang bebas. Terdapat tiga jenjang yaitu nasional, negara bagian, dan pemerintahan lokal yang mempunyai badan legislatif serta eksekutif dengan bidang kuasa masing-masing.19 Negara ini menggunakan sistem persekutuan atau federalisme di mana di negara pusat dan negara bagian berbagi kuasa. Negara pusat berkuasa terhadap beberapa perkara seperti pencetakan mata uang Amerika serta kebijakan pertahanan. Namun, negara-negara bagian berkuasa menentukan hak dan undang-undangmasing-masing seperti hak pengguguran bayi dan hukuman maksimal dalam hal undang-undang.20

Satu elemen yang jelas di Amerika ialah doktrin pembagian kekuasaan. Pasal 1 hingga 3 Konstitusi Amerika, telah menggariskan secara terperinci mengenai kuasa-kuasa negara yang utama yaitu eksekutif, legislatif, dan kehakiman. Checks and Balances atau pemeriksaan dan keseimbangan merupakan satu ciri yang utama dalam negara Amerika dan hal ini begitu komprehensif sehingga tidak ada satu cabang negara yang mempunyai kuasa mutlak untuk mengawal cabang yang lain.21

17Adam Jordan, “Sistem Pemerintahan Negara Amerika Serikat” (http://dwityafara.blogspot.co.id/2015/10/. Diakses pada 25 April 2017)

18 Inu Kencana Syafiie, Op. Cit., hlm. 164.

19 Retno Listyarti - Setiadi, Pendidikan Kewarganegaraan, (Jakarta: Erlangga, 2006), hlm. 180.

(12)

Di samping itu, pembagian kekuasaan menurut Trias Politika Amerika Serikat paling sempurna, dalam arti paling mendekati konsep seperti yang diajukan oleh Montesque.22 Dalam hal pemisahan kekuasaan, negara ini berusaha untuk betul-betul seperti kehendak Montesquieu, yaitu dengan tegas dipisahkan antara legislatif, eksekutif dan yudikatif. Dengan begitu akan terjadi separation of power dalam rangka mengawasi kekuasaan dengan kekuasaan (cheeking power with power) sehingga menjadikan check and balance dapat terwujud.23

Di negara ini semua rakyat yang berusia 18 tahun ke atas berhak memilih. Pemilu untuk memilih presiden diadakan setiap empat tahun sekali dan yang terakhir ialah pada bulan November 2016.24 Di samping Pemilu untuk pemilihan presiden, ada pula Pemilu paruh waktu, yang diadakan pada pertengahan masa jabatan presiden. Dalam pemilu ini yang dipilih bukanlah presiden melainkan seluruh anggota Dewan Perwakilan dan sepertiga dari semua senator dari tiap negara bagian.25

Hampir setiap saat rakyat Amerika Serikat disuguhkan suasana akan adanya pemilihan umum, apakah itu dalam rangka pemilihan presiden dan wakil presiden dan wakilnya, pemilihan walikota dan dewan kota, pemiliha gubenur atau pemilihan senator dari beberapa Negara bagian, pemilihan anggota house of representative, atau pemiliha pejabat setempat seperti petugas tax assessor, dog catcher, dan sebagainya.26

Hal tersebut dalam rangka mewujudkan government by the people dalam mencari tokoh pemimpin pemerintah yang responsible government.

2. Sistem Administrasi di Negara Inggris

Negara Inggris dikenal sebagai induk parlementaria (the mother of parliaments) dan pelopor dari sistem parlementer. Inggrislah yang pertama kali menciptakan suatu parlemen workable. Artinya, suatu parlemen yang dipilih oleh rakyat melalui pemilu yang mampu bekerja memecahkan masalah sosial ekonomi kemasyarakatan. Melalui pemilihan yang demokratis dan prosedur parlementaria, Inggris dapat mengatasi masalah sosial sehingga menciptakan

22 Miriam Budiardjo, Op.Cit., hlm. 278. 23 Inu Kencana Syafiie, Op. Cit., hlm. 164. 24 Sahya Anggara, Op.Cit., hlm. 189. 25 Ibid

(13)

kesejahteraan negara (welfare state). Sistem pemerintahannya didasarkan pada konstitusi yang tidak tertulis (konvensi).27

Raja merupakan lambang persatuan dan kesatuan yang senantiasa dibanggakan dan agar tetap menjaga dinamisme pemerintahan, pemerintahan dijalankan oleh perdana mentri (PM), yang diuasai oleh partai yang menang dalam pemilihan umum, tetapi partai oposisi tetap sebagai pendamping, dan secara keseluruhan mereka bekerja untuk dan atas nama raja. Jadi karena parlemen dikuasai oleh orang-orang partai maka sukar ditentukan kapan PM akan turun, namun apabila PM turun maka kabinet akan bubar.28 Dari melihat keadaan Inggris yang merupakan negara kesatuan (unitary state) dan juga kerjaan (united kingdom) ini tampak bahwa jabatan PM sangat kuat.29

Parlemen terdiri dari dua kamar yaitu sebagai berikut: 1. House of Commons (diketuai PM)

2. House of Lord (merupakan warisan keluarga kerajaan)

Kedudukan parlemen dikatakan kuat karena selain diisi oleh yang menang dalam pemilihanj umum, dimana PM berasal dari mereka, tetapi oposisi dibiarkan subur bertumbuh hingga demokrasi dapat berjalan lancer. Cara seperti ini banyak dicontoh oleh negara-negara lain terutama bekas jajahan inggrissendiri. Sistem pemeritahan yang mana kekuasaan di tangan rakyat (parliament sovereignty), inilah yang membuat Inggris dikenal sebagai induknya parlemen (mother of parliament).30

Pokok-pokok Pemerintahan Inggris adalah:31

a) Inggris adalah negara kesatuan (unitary state) dengan sebutan United Kingdom yang terdiri atas England, Scotland, Wales dan Irlandia Utara. Inggris berbentuk kerajaan (monarki). b) Kekuasaan pemerintah terdapat pada kabinet (perdana menteri beserta para menteri),

sedangkan raja atau ratu hanya sebagai kepala negara. Dengan demikian, pelaksanaan pemerintahan sehari-hari dijalankan oleh perdana menteri.

c) Raja/ratu/mahkota memimpin tapi tidak memerintah dan hanyalah tituler dengan tidak memiliki kekuasaan politik. Ia merupakan simbol keagungan, kedaulatan dan persatuan negara.

27 Eko Adi Wardoyo, “Sistem Pemerintahan Inggris”, (http://deviastuti-pkn.blogspot.co.id/2012/11/sistem-pemerintahan-inggris.html Di akses 26 April 2017)

28 Inu Kencana, Op.Cit., hal. 179. 29 Ibid

(14)

d) Parlemen atau badan perwakilan terdiri atas dua bagian (bikameral), yaitu House of Commons dan House of Lord. House of Commons atau Majelis Rendah adalah badan perwakilan rakyat yang anggota-anggotanya dipilih oleh rakyat di antara calon-calon partai politik. House of Lord atau Mejelis Tinggi adalah perwakilan yang berisi para bangsawan dengan berdasarkan warisan. House of Commons memiliki keuasaan yang lebih besar daripada House of Lord. Inggris menganut Parliament Soverengnity, artinya kekuasaan yang sangat besar pada diri parlemen.

e) Kabinet adalah kelompok menteri yang dipimpin oleh perdana menteri. Kabinet inilah yang benar-benar menjalankan praktek pemerintahan. Anggota kabinet umumnya berasal dari House of Commons. Perdana menteri adalah pemimpin dari partai mayoritas di House of Commons. Masa jabatan kabinet sangat tergantung pada kepercayaan dari House of Commons. Parlemen memiliki kekuasaan membubarkan kabinet dengan mosi tidak percaya.

f) Adanya oposisi. Oposisi dilakukan oleh partai yang kalah dalam pemilihan. Para pemimpin oposisisi membuat semacam kabinet tandingan. Jika sewaktu-waktu kabinet jatuh, partai oposisi dapat mengambil alih penyelenggaraan pemerintah.

g) Badan peradilan ditunjuk oleh kabinet sehingga tidak ada hakim yang dipilih. Meskipun demikian, mereka menjalankan peradilan yang bebas dan tidak memihak, termasuk memutuskan sengketa antara warga dengan pemerintah. Inggris sebagai negara kesatuan menganut sistem desentralisasi. Kekuasaan pemerintah daerah berada pada Council

(dewan) yang dipilih oleh rakyat di daerah. Sekarang ini, Inggris terbagi dalam tiga daerah, yaitu England, Wales dan Greater London.

h)

Habeas Corpus adalah hak sipil yang fundamental.32

Sistem politik di Inggris adalah demokrasi dengan sistem parlementer yang menganut aliran liberalistik, yaitu mendasarkan dan mengutamakan kebebasan individu yang seluas-luasnya.33

1. Kekuasaan Legislatif

32 Sahya Anggara, Op. Cit., hlm. 193.

(15)

Lembaga legislatif Inggris adalah Parlemen. Parlemen Inggris terdiri atas dua kamar (bikameral), yaitu:

a. House of Commons atau Majelis Rendah, adalah badan perwakilan rakyat yang anggota-anggotanya dipilih oleh rakyat di antara calon-calon partai politik.

b. House of Lord atau Majelis Tinggi, adalah perwakilan yang berisi para bangsawan dengan berdasarkan warisan.

House of Commons memiliki kekuasaan yang lebih besar daripada House of Lord.

2. Kekuasaan Eksekutif

Badan eksekutif Inggris terdiri dari Raja atau Ratu sebagai bagian dari badan eksekutif yang tidak dapat diganggu gugat, serta kurang lebih 20 menteri yang bekerja atas asas tanggung jawab menteri (ministerial responsibility). Kekuasaan Raja bersifat simbolis, sedangkan kekuasaan sebenarnya ada di tangan Perdana Menteri yang memimpin para menteri, dengan kata lain kepala pemerintahan Inggris dijabat oleh seorang Perdana Menteri.

3. Kekuasaan Yudikatif

Sistem pengadilan dikepalai oleh Pengadilan Senior Inggris dan Wales, yang terdiri dari: a. Pengadilan Tinggi.

b. Pengadilan Tinggi Kehakiman untuk kasus perdata.

c. Pengadilan Mahkota untuk kasus pidana.

Mahkamah Agung Britania Raya merupakan lembaga peradilan tertinggi untuk kasus-kasus perdata maupun pidana di Inggris dan Wales. Mahkamah ini dibentuk pada tahun 2009 setelah perubahan konstitusi, yang mengambil alih fungsi yudisial dari House of Lords.

4. Kabinet

Kabinet adalah kelompok menteri yang dipimpin oleh Perdana Menteri. Kabinet inilah yang benar-benar menjalankan praktek pemerintahan. Anggota kabinet umumnya berasal dari House of Commons.

5. Pemerintahan Daerah

Inggris adalah negara kesatuan (unitary state) dengan sebutan United Kingdom yang terdiri atas England, Scotland, Wales, dan Irlandia Utara. Inggris berbentuk kerajaan (monarki). Inggris menganut sistem desentralisasi. Kekuasaan pemerintah daerah berada pada Council (dewan) yang dipilih oleh rakyat di daerah. Sekarang ini, Inggris terbagi dalam tiga daerah, yaitu England, Wales, dan Greater London.

(16)

Meski berbentuk kerajaan, demokrasi tetap tumbuh di Inggris karena berubahnya monarki absolut di Inggris menjadi monarki konstitusional. Parlemen Inggris dipilih oleh rakyat melalui pemilu yang demokratis.

7. Sistem Kepartaian

Inggris merupakan negara bersistem dwipartai, yang dalam sejarahnya kekuasaan bergilir antara dua kekuatan politik utama, yaitu:

1. Partai Buruh 2. Partai Konservatif

Selain dua partai diatas, juga terdapat partai yang kalah dalam pemilu dan menjadi partai oposisi. Para pemimpin oposisisi membuat semacam kabinet tandingan. Jika sewaktu-waktu kabinet jatuh, partai oposisi dapat mengambil alih penyelenggaraan pemerintah. (kecuali Louisiana).Meskipun telah menjadi negara bagian dari Britania Raya, sistem hukum Pengadilan Inggris dan Wales tetap digunakan. Berdasarkan Perjanjian Kesatuan, sistem hukum yang digunakan di Inggris dan Wales terpisah dengan sistem hukum yang digunakan.

Inggris biasanya digambarkan sebagai contoh yang paling ideal dalam menjalankan sistem dwi partai. Partai buruh dan partai konservatif boleh dikatakan tidak mempunyai pandangan yang banyak berbeda mengenai asas dan tujuan politik, dan perubahan pimpinan umumnya tidak terlalu mengganggu kontinuitas kebijakan pemerintah. Perbedaan yang pokok antara kedua partai hanya berkisar pada cara serta kecepatan melaksanakan berbagai program pembaharuan yang menyangkut masalah sosial, perdagangan, dan industri. Partai buruh lebih condong agar pemerintah melaksanakan pengendalian dan pengawasan terutama dibidang ekonomi, sedangkan partai konservatif cenderung memilih cara-cara kebebasan berusaha.34

Disamping kedua partai ini, ada beberapa partai kecil lainnya, diantaranya partai liberal democrat. Pengaruh partai ini biasanya terbatas, tetapi kedudukannya berubah menjadi sangat krusial pada saat perbedaan dalam prolehan suara dari kedua partai besar dalam pemilihan umum sangat kecil. Dalam situasi seperti ini partai pemenang terpaksa membentuk koalisi dengan partai liberal democrat atau partai kecil lainnya.35

(17)

BAB III KESIMPULAN

Amerika Serikat dan Inggris merupakan dua diantara negara maju di dunia. Kedua negara ini telah menikmati standar hidup yang relatif tinggi melalui teknologi tinggi dan ekonomi yang merata. Kemajuan dua negeri ini tak terlepas dari sistem administrasi negara yang diterapkan dinegara tersebut. Sistem yang efektif, efisien, sistematis dan relevan yang diterapkan dalam sistem pemerintahan menjadikan dua negara ini mampu mewujudkan negara yang mampu menopang kesejahteraan masyarakat banyak.

(18)

adalah parlemen. Selain itu sistem pemerintahan Amerika Serikat presiden memilki kekuasaan yang kuat karena selain kepala negara juga sebagai kepala pemerintahan yang mengepalai kabinet, sementara sistem pemerinatahan Inggris, raja merupakan lambang persatuan dan kesatuan yang senantiasa dibanggakan dan pemrintahan diajalankan oleh perdana mentri yang dikuasai oleh partai yang menang dalam pemilihan umum. Sedangkan persamaan kedua negara ini adalah sama-sama menganut sistem dwi partai, Amerika Serikat di dominasi oleh dua partai besar yaitu partai demokrat dan partai republik sementara Inggris di dominasi oleh dua partai besar juga yaitu parati buruh dan partai konservatif.

(19)

DAFTAR PUSTAKA

A. SUMBER BUKU

Anggara, Sahya. 2012. Perbandingan Administrasi Negara. Bandung: Pustaka Setia.

Budihardjo, Miriam. 2008. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Gie, The Liang dan Sutarto.1977. Pengertian, Kedudukan dan Perincian Ilmu Administrasi.

Yogyakarta: Karya Kencana.

P. Siagian, Sondang.1975. FIlsafat Administrasi. Jakarta: Gunung Agung.

Syafiie, Inu Kencana. 2010. Ilmu Politik. Jakarta: PT Rineka Cipta.

B. SUMBER LAIN

Barus, Robi Agape. Sistem Pemerintahan Amerika Serikat. Diambil dari

http://www.edukasinesia.com/2016/11/sistem-pemerintahan-amerika-serikat-AS-atau-United-States-America-USA.html. (24 April 2013)

Dewi, Enggar Triana Gita. Pengertian Sitem, Pengertian Administrasi, dan Pengertian Negara. Diambil dari: http://enggartgdewi.blogspot.co.id/2015/02/sistem-administrasi-negara-republik.html (25 April 2017)

Listyarti, Retno dan Setiadi. 2006. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Erlangga.

Wikipedia. Amerika Serikat. Dikases dari: https://id.wikipedia.org/wiki/Amerika_Serikat. (25 April 2017)

Manalu, Jamister. Sistem Politik di Inggris Diakses dari:

http://olxia.blogspot.com/2014/12/sistem-politik-di-inggris.html (26 April 2017)

Sugeng. Pengertian, ciri-ciri, dan indikator negara maju. Diambil dari: http://www.ilmuekonomi.net/2015/11/pengertian-ciri-ciri-dan-indikator-negara-maju.html (27 April 2017)

Triyuli, Kurnia. Amerika Serikat. Diambil dari:

http://kurnia-geografi.blogspot.co.id/2010/09/amerika-serikat.html. (24 April 2013)

(20)

Referensi

Dokumen terkait

Dalam negara kesatuan hanya ada satu konstitusi, satu kepala negara, satu dewan menteri (kabinet), dan satu parlemen. Demikian pula dengan pemerintahan, yaitu pemerintah pusatlah

Dari perbandingan budaya politik di negara maju dan negara berkembang (Amerika Serikat, Tionghoa /China dan Indonesia), ternyata memiliki budaya politik yang khas sebagai ciri

Filipina sebagai Negara yang menerapkan sistem pemerintahan presidensial memiliki presiden sebagai kepala Negara sekaligus menjabat sebagai kepala pemerintahan. Namun demikian, dalam

Kekuasaan Negara ini tidak terlepas dari kekuasaan eksekutif yang dijalankan oleh Presiden dan Wakil Presiden atau Perdana Menteri sebagai kepala pemerintahan yang diberi mandat

Dalam negara kesatuan hanya ada satu konstitusi, satu kepala negara, satu dewan menteri (kabinet), dan satu parlemen. Demikian pula dengan pemerintahan, yaitu pemerintah pusatlah

Sementara pendekatan komparatif dilakukan dengan cara pengelompokan berdasarkan kesa- maan dan perbedaan antara kekuasaan presiden Indonesia dengan kepala negara dan/atau kepala

Selanjutnya Verney menjabarkan ciri-ciri dari sistem presidensial, yaitu (1) Presiden adalah pusat kekuasaan yang menjabat kepala pemerintahan sekaligus sebagai kepala

Kekuasaan atas Pengelolaan Keuangan Negara  Presiden selaku Kepala Pemerintahan memegang kekuasaan pengelolaan keuangan negara sebagai bagian dari kekuasaan pemerintahan  Menteri