Nama : Wulan Siti Nurlela Tempat, Tanggal Lahir : Garut, 25 April 1995 Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Tinggi Badan : 160 cm
Berat Badan : 47 Kg
Alamat : Sindang Reret RT/RW 001/001 Desa. Wangun Jaya, dKec. Bungbulang Kab. Garut
Handphone : 081224730124
Status : Mahasiswa
Email : wulansitinurlela@yahoo.com
RIWAYAT PENDIDIKAN
Sekolah Dasar : SDN 1 Wangunjaya (2000 – 2006)
SMP : SMP N 1 Bungbulang (2006 – 2009)
SMA : SMK YAPSIPA (2009 – 2012)
TERHADAP PROFITABILITAS
PADA PT. SIERAD PRODUCE TBK. TAHUN 2007-2014
The Influence of Working Capital Management And Liquidity to Profitability at PT. Sierad Produce Tbk.
Period 2007-2014
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
Dalam menempuh Jenjang S1
Program Studi Manajemen
Oleh :
NAMA : WULAN SITI NURLELA
NIM : 21212124
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
vi
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang mana berkat limpahan rahmat, taufik
dan hidayahNya sehingga Penulis di berikan kesempatan dan kesehatan Sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Efisiensi Modal
Kerja dan Likuiditas terhadap Profitabilitas pada PT. Sierad Produce Tbk.
pada Tahun 2007-2014”. Shalawat serta salam semoga tetap terlimpah
keharibaan junjungan Nabi besar Muhammad SAW, keluarga, sahabat-sahabatnya
dan bagi semua ummatnya. Skripsi ini disusun guna memenuhi syarat kelulusan
dalam memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Universitas Komputer Indonesia
(UNIKOM) Bandung. Dalam penyusunannya skripsi ini tidak lepas dari bantuan,
petunjuk serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan
ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Allah SWT, yang telah memberikan pertolongan dan kemudahan sehingga
penulis dapat menyelesaikan Tugas ini.
2. Dr. Ir. H. Eddy Soeryanto Soegoto selaku Rektor Universitas Komputer
Indanesia.
3. Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, S.E., Spec.Lic. selaku Dekan Fakultas Ekonomi.
4. Dr. Raeni Dwi Santy, S.E., M.Si. selaku Ketua Program Studi Manajemen.
5. Linna Ismawati, S.E., M.Si. Selaku wali dosen kelas Manajemen 1, Ketua
sidang dan dosen pembimbing.
vii kebaikan.
9. Ibunda dan Ayahanda tercinta yang tanpa batas memberikan kasih sayang,
doa dan dukungan lain yang tidak bisa disebutkan satu-persatu kepada
penulis.
10.Seluruh rekan-rekan MN1, yang telah membantu memberikan semangat
dan motivasi kepada penulis.
11.Semua pihak yang telah membantu penulis yang tidak dapat disebutkan
satu-persatu terima kasih atas dorongan, do’a, serta motivasi yang sangat
berharga bagi penulis.
Akhir kata penulis sampaikan bahwa ilmu yang bermanfaat akan menjadi
penolong kita diakhirat. Meski jauh dari kesempurnaan, mudah-mudahan skripsi
yang penulis susun ini dapat memberikan manfaat bagi diri penulis pada
khususnya dan para pembaca pada umumnya. Amin yaa robbal a’lamin.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Bandung, Agustus 2016
Penulis
viii
MOTTO ... iii
ABSTRACT ... iv
ABSTRAK ...v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
BAB I PENDAHULUAN ...1
1.1 Latar Belakang Penelitian ...1
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ...6
1.3 Tujuan Penelitian ...6
1.4 Kegunaan Penelitian...7
1.4.1 Kegunaan Praktis ... 7
1.4.2 Kegunaan Akademis ... 7
1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 8
1.5.1 Lokasi Penelitian ... 8
1.5.2 Waktu Penelitian ...8
BAB II KAJIAN PUSTAKA ...10
2.1 Kajian Pustaka ...10
2.1.1 Efisiensi Modal Kerja ...10
2.1.2 Likuiditas ...15
2.1.3 Profitabilitas ...18
2.1.4 Peneliti Terdahulu ...22
2.2 Kerangka Pemikiran ...28
ix
BAB III METODE PENELITIAN ...34
3.1 Objek Penelitian ...34
3.2 Metode Penelitian...34
3.2.1 Desain Penelitian ...35
3.2.2 Operasional Variabel Penelitian ...37
3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data ...38
3.2.3.1 Sumber Data ...38
3.2.3.2 Teknik Penentuan Data ...38
3.2.4 Teknik Pengumpulan Data ...39
3.2.5 Rancangan Analisis dan Uji Hipotesis ...39
3.2.5.1 Rancangan Analisis ...39
3.2.5.1.1 Metode Deskriptif ...40
3.2.5.1.2 Metode Verifikatif ...42
3.2.5.2 Pengujian Hipotesis ...51
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...57
4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... .57
4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ...57
4.1.2 Visi ...57
4.1.3 Misi ...58
4.1.4 Struktur Organisasi Perusahaan ...59
4.2 Pembahasan Penelitian ...60
4.2.1 Analisis Deskriptif ...60
4.2.1.1 Efisiensi Modal Kerja pada PT. Sierad Produce Tbk ...60
4.2.1.2 Likuiditas pada PT. Sierad Produce Tbk...65
4.2.1.3 Profitabilitas pada PT. Sierad Produce ...69
x
Dengan Likuiditas ...76
4.2.2.3 Pengaruh Efisiensi Modal dan Likuiditas terhadap Profitabilitas pada PT. Sierad Produce Tbk ...78
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...93
5.1 Kesimpulan ...93
5.2 Saran ...94
DAFTAR PUSTAKA ...96 LAMPIRAN-LAMPIRAN
96
Business Research Papers, Vol. 3.
Abdul. K, dan Stefhanie. B.P. 2012. Analisis Faktor yang mempengaruhi Net Profit Margin Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Manajemen Akuntansi, Vol 13 No.1.
Abdullah, M. Faisal. 2002. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan.Yogyakarta: UMM Press.
Agus Sartono. 2007. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta:BPFE.
Alexandri, Moh. Benny. 2009. Manajemen Keuangan Bisnis “teori dan Sosial”, Bandung: Alfabeta.
Ankita Rajdev. 2013. Working Capital Management of Makson Healtcare PVT Ltd: A Trade-off Between Liquidity and Profitability, an Empirical Study. International Refereed Research Journal, Vol. 4.
Anthony, dan Govinjaran. 2005. Management Control System, Jakarta: Salemba empat.
Aris, Setya N. Dan Berta L. 2012. Analisis Pengaruh Efisiensi Modal Kerja, Likuiditas dan Solvabilitas terhadap Profitabilitas (Studi Kasus pada Industri Barang Konsumsi di BEI). Jurnal Spread- Oktober 2012, Volume 2 Nomor 2.
Astuti, Ratna Kusuma. 2012. Pengaruh Perputaran Modal Kerja terhadap Likuiditas pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2012.
Aulia Rahma. 2011. Analisis Pengaruh Manjemen Modal Kerja terhadap Profitabilitas Perusahaan. Jurnal Ekonomi.
Bambang Riyanto. 2001. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan, Yogyakarta: BPFE, hlm.57.
Bambang Riyanto. 2008. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: BPFE.
Fahmi, Irham. 2012. Analisis Laporan Keuangan, Bandung: Alfabeta.
Fahmi, Irham. 2013. Analisis Laporan Keuangan, Bandung: Alfabeta.
Gitman, Lawrence J. 2009. Principle of Managerial Finance, 12th Edition, The Addison Wesley Publishing.
Halim, Abdul. 2007. Manajemen Keuangan Bisnis, Bogor: Ghalia Indonesia/
Hanafi, Mahmud M. 2012. Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Jakarta : Balai Pustaka.
Hastuti, Niken. 2010. Analisis Pengaruh Periode Perputara n Persediaan, Periode Perputaran Hutang Dagang, Rasio Lancar, Leverage, Pertumbuhan Penjualan dan Size terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur Yang Listing di BEI. Skripsi: S1 Fakultas Ekonomi UNDIP Semarang.
Hina, Agha. 2014. Impact of Working Capital Management on Profitability, Europen Scientific jaurnal, Vol 10, No. ISSN : 1857-7881.
Husnan, Suad. 2003. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekurita, Yogyakarta: BPFE-UGM.
Kadir, A dan Sthefanie. 2012. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Net Profit Margin Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi STIE Banjarmasin, Vol 13:1.
Kasmir. 2010. Analisis Laporan Keuangan, Jakarta: Rajawali Pers.
Linna Warrad. 2013. The Impact of Working Capital Turnover on Jordanian Chemical Industries Profitability. American Journa Economic and Business Administration 5 (3):116-119, 2013.
Munawir. 2007. Analisa Laporan Keuangan, Yogyakarta: Liberty.
Narimawati, Umi. 2010. Penulisan Karya ilmah, Jakarta : Genesis.
Narimawati, Umi. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif :Teori dan Aplikasi, Bandung.
Narimawat, Umi., Sri D. A., dan Linna Ismawati. 2010. Penulisan Karya Ilmiah- Panduan Awal Menyusun Skripsi dan Tugas Akhir Aplikasi pada Fakultas Ekonomi Unikom. Bekasi:Genesis.
Nugroho, Elfianto. 2011. Analisis Pengaruh Likuiditas, Pe rtumbuhan Penjualan, Perputaran Modal Kerja, Size dan Leverage Terhadap ProfitabilitasPada PerusahaanManufaktur Yang Terdaftar di BEI. Skripsi UNDIP.
Nugroho, Setyo Budi. 2011. Analisis Pengaruh Efisiensi M odal Kerja, Likuiditas dan Solvabilitas Terhadap Profitabilitas. Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis UNDIP.
Prihadi, Toto. 2011. Analisis Laporan Keuangan, Jakarta:PPM.
Rahma, Aulia. 2011. Analisis Pengaruh Manajemen Modal Ker jaTerhadap Profitabilitas Terhadap Perusahaan Manufaktur PMA dan PMDN Yang Terdaftar di BEI Periode 2004-2008. Skripsi UNDIP.
Sarwono, Jonathan. 2008. Metode Penelitian untuk Kajian Rekayasa Perangkat Lunak, Yogyakarta : Graha Ilmu.
Sawir Agnes. 2005. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan, Jakarta.
Setyo Budi N. 2010. Analisis Pengaruh Efisiensi Modal Kerja, Likuiditas dan Solvabilitas terhdap Profitabilitas (Studi Kasus pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk). Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis..
Silvanita, Ktut. 2009. Bank dan Lembaga Keuangan Lain, Jakarta: Erlangga.
Suad Husnan. 2007. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Yogyakarta: UPP AMP
YKPN
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Bisnis, Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sutrisno. 2009. Manajemen Keuangan, Teori, Konsep dan Aplikasi, Yogyakarta: Ekonesia.
Telasih, Nur Harsil. 2014. Pengaruh Efisiensi Modal Kerja, Likuiditas dan Size Perusahaan terhadap Tingkat Return on Investment pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Daftar Efek Syari’ah Periode 2009-2012. Skripsi : S1 Fakultas Syaria’ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Wibowo, A. dan Sri W. 2012. Efisiensi Modal Kerja, Likuiditas dan Leverage terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur BEI. Jurnal Dinamika Manajemen, Vol. 3.
Sumber lain :
m.beritasatu.com
m.detik.com
m.inilah.com
m.okezone.com
m.tempo.com
www.google.com
www.mdn.biz.id
10
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Efisiensi Modal Kerja
Menurut Anthony dan Govindarajan (2005) efisiensi adalah
perbandingan output dengan input, atau jumlah output per unit input.
Efisiensi modal kerja adalah pemanfaatan modal kerja aktivitas operasional
perusahaan secara optimal sehingga mampu meningkatkan kemakmuran
perusahaan itu sendiri. Penggunaan modal kerja akan dinyatakan optimal jika
jumlah modal kerja yang digunakan dalam perusahaan mampu menghasilkan
keuntungan yang besar pula bagi perusahaan.
Menurut Mahmud Hanafi (2009:125) Manajemen atau pengelolaan modal kerja
merupakan hal yang sangat penting agar kelangsungan usaha sebuah perusahaan
dapat dipertahankan. Kesalahan atau kekeliruan dalam pengelolaan modal kerja
menyebabkan buruknya kondisi keuangan perusahaan sehingga kegiatan
perusahaan dapat terhambat atau terhenti sama sekali. Adanya kelebihan modal
kerja dalam sebuah perusahaan dapat disebabkan oleh :
1. Pengeluaran obligasi/saham dalam jumlah yang lebih dari yang
diperlukan.
2. Penjualan aktiva tak lancar yang tak diganti.
3. Terjadinya laba operasi yang tidak digunakan untuk pembayaran dividen,
4. Konversi atau perubahan aktiva tetap kedalam modal kerja.
5. Karena akumulasi atau penimbunan sementara dari berbagai dana yang
disediakan untuk investasi-investasi dan sebagainya.
Sedangkan terjadinya kekurangan modal kerja menurut Wijaya (1995: 93-96)
dapat disebabkan oleh :
1. Karena kerugian usaha
2. Adanya kerugian luar biasa (Extraordinary Losses). Kerugian luar biasa
adalah kerugian yang tidak disebabkan karena operasi rutin perusahaan
3. Kebijakan dividen yang kurang baik
4. Penggunaan modal kerja untuk memperoleh aktiva tak lancar
5. Kenaikan tingkat harga umum.
Indikasi pengelolaan modal kerja yang baik adalah adanya efisiensi modal
kerja yang dilihat dari perputaran modal kerja (Husnan, 1997:98) yang
dimulai dari aset kas diinvestasikan dalam komponen modal kerja sampai saat
kembali menjadi kas. Makin pendek periode perputarannya, makin cepat
perputarannya sehingga perputaran modal kerja makin tinggi dan perusahaan
makin efisien yang pada akhirnya rentabilitas semakin tinggi.
Rasio-rasio yang digunakan untuk mengukur efisiensi modal kerja
adalah:
1. Working Capital Turnover
Menurut Kasmir (2011:182) working capital turnover merupakan
perusahaan selama periode tertentu. Artinya seberapa banyak modal
kerja berputar selama satu periode atau dalam beberapa periode. Menurut
Agnes Sawir (2005:15) rasio ini menunjukan efisiensi banyaknya
penjualan (dalam rupiah) yang dapat diperoleh perusahaan untuk tiap
rupiah modal kerja. Formulasi Working Capital Turnover sebagai
berikut:
Sedangkan menurut Bambang Riyanto (2008:335) menyatakan
bahwa working capital turnover adalah kemampuan modal kerja
berputar dalam suatu periode siklus kas (cash cycle) dari perusahaan.
Adapun rumus working capital turnover adalah :
2
2. Inventory Turnover
Menurut Agnes Sawir (2005:15) Rasio ini mengukur efisiensi
yang cukup popular untuk menilai efisiensi operasional yang
memperlihatkan seberapa baiknya manajemen mengontrol modal
yang ada pada persediaan. Formulasi Inventory Turnover sebagai
berikut:
2
3. Receivable Turnover
Menurut Agnes Sawir (2005:15)Rasio ini menunjukan efisiensi
pengelolaan piutang perusahaan. Semakin tinggi rasio menunjukan modal
kerja yang ditanamkan dalam piutang rendah. Receivable Turnover
sebagai berikut :
4. Payable Turnover
Menurut Toto Prihadi (2011:124) payable turnover (perputaran utang
usaha) untuk mengetahui seberapa sering utang usaha berputar. Yang
dimaksud dengan payable disini adalah account payable (utang usaha).
Average number of days payable outstanding menghitung berapa lama
umur utang usaha.
.
5. Fixed Asset Turnover
Menurut Irham Fahmi (2012:134) Rasio Fixed Asset Turnover
disebut juga dengan perputaran aktiva tetap. Rasio ini meihat sejauh
mana aktiva tetap yang dimiliki oleh suatu perusahaan memiliki tingkat
perputarannya secara efektif, dan memberikan dampak pada keuangan
perusahaan. Adapun rumus Fixed Asset Turnover adalah :
6. Total Asset Turnover
Menurut Irham Fahmi (2012:135) Total Asset Turnover disebut
juga dengan perputaran total aset. Rasio ini melihat sejauh mana
keseluruhan aset yang dimiliki oleh perusahaan terjadi perputaran secara
efektif. Adapun rumus Total Asset Turnover adalah :
7. Long Term Asset Turnover
Menurut Irham Fahmi (2012:135) Rasio Long Term Asset
Turnover disebut juga dengan rasio perputaran aset jangka panjang.
Adapun rumus dari Long Term Asset Turnover adalah :
2.1.2 Likuiditas
Menurut Bambang Riyanto (2008:25) Likuiditas adalah
berhubungan dengan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi
kewajiban finansialnya yang segera harus dipenuhi. Kemudian menurut
Munawir (2007:31) likuiditas menunjukkan kemampuan suatu
perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera
dipenuhi, atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
keuangan pada saat ditagih. Sedangkan menurut Irham Fahmi (2012:121)
rasio likuiditas (liqiudity ratio) adalah kemampuan suatu perusahaan
memenuhi kewajiban jangka pendeknya secara tepat waktu.
Untuk menilai likuiditas perusahaan terdapat beberapa rasio
yang dapat digunakan yaitu:
1. Current Ratio
Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaaan untuk untuk
menutupi kewajiban lancar dengan aktiva lancar perusahaan (Horne
Sedangkan menurut Toto Prihadi (2011 :177) Current Ratio adalah
rasio untuk mengukur sampai seberapa jauh aset lancar perusahaan
mampu untuk melunasi kewajiban jangka pendeknya. Adapun rumus dari
Current Ratio adalah :
2. Quick Ratio atau Acid Test Ratio
Rasio ini disebut juga sebagai acid test ratio, yaitu
membandingkan antara aktiva lancar dikurangi persediaan dengan utang
lancar (Munawir, 2007:74). Formulasi Quick Ratio atau Acid Test Ratio
sebagai berikut :
Sedangkan menurut Toto Prihadi (2011 :178) apabila current ratio
menghitung seluruh aktiva lancar, maka Quick Ratio atau Acid Test
Ratio ini menghilangkan unsur persediaan dalam aktiva lancar. Adapun
3. Cash Ratio
Menurut Toto Prihadi (2011 :179) cash ratio menawarkan perhitungan
kemampuan kas untuk menutupi seluruh utang jangka pendek. Adapun
rumus cash ratio adalah :
Alternatif terhadap Rasio Likuiditas
Beberapa keberatan terhadapan current ratio diakomodasikan
dengan mengganti aset lancar dengan arus kas operasi. Analis yang
menggunakan arus kas operasi beranggapan bahwa karena pembayaran
utang memerlukan uang kas, maka utang juga perlu dikaitkan dengan
kas yang dihasilkan.
1. Operating cash flow to current liabilities
Menurut Toto Prihadi (2011 :181) arus kas operasi (Operating
cash flow) digunakan untuk menggantikan current asset pada current
ratio. Semakin banyak arus kas operasi tersedia untuk membayar utang,
semakin aman perusahaan. Adapun rumus Operating cash flow to
current liabilities adalah :
2. Cash to Current Asset
Menurut Toto Prihadi (2011 :181) Cash to Current asset menunjukkan
seberapa likuid aset lancar yang dimilki perusahaan. Semakin tinggi kas
dibanding dengan total aset lancar berarti semakin banyak porsi dana kas
yang tersedi untuk membayar utang. Adapun rumus cash to current asset
adalah :
2.1.3 Profitabilitas
Menurut Gitman (2009:65) Profitabilitas adalah kemampuan suatu
perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.
Profitabilitas mencerminkan ukuran kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan laba perusahaan (firm’s profit) pada tingkat penjualan,
aset, investasi tertentu dari pemilik perusahaan. Menurut Bambang Riyanto
selama periode tertentu.
Sedangkan menurut Toto Prihadi (2011: 138) Profitabilitas adalah
kemampuan mengahasilkan laba, pengertian laba bisa bermacam-macam,
tergantung dari kebutuhan dari pengukuran laba tersebut.
Beberapa rasio yang digunakan untuk mengukur profitabilitas
adalah sebagai berikut :
1. Net Profit Margin
Menurut Joel G. Siegel dan Jae. K Shim dalam Irham Fahni
(2012:138) “Margin laba bersih sema dengan laba bersih dibagi dengan
penjualan bersih. Ini menunjukkan kestabilan kesatuan untuk
menghasilkan perolehan pada tungkat penjualan khusus. Dengan
memeriksa margin laba dan norma industri sebuah perusahaan pada
tahun-tahun sebelumnya, kita depat menilai efisiensi operasi dan strategi
penetapan harga serta status persaingan perusahaan dengan perusahaan
lain dalam industri tersebut. Margin laba kotor sama dengan laba kotor
dibagi laba bersih. Margin laba yang tinggi lebih disukai karena
menunjukka bahwa perusahaan mendapat hasil yang baik yang melebihi
harga pokok penjualan.” Adapun rumus rasio net profit margin adalah :
Menurut Toto Prihadi (2011: 147) net profit margin ratio (laba
return kepada pemegang saham. Adapun rumus net profit margin adalah
:
2. Return on Asset/Return on Investment
Menurut Mahmud Hanafi (2012:42), Return on Asset (ROA)
mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih
berdasarkan tingkat aset tertentu. ROA sering disebut ROI (Return on
Investment). Menurut Munawir (1995:89) ROI adalah salah satu bentuk
dari rasio profitabilitas yang dimaksudkan dapat mengukur kemampuan
perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva
yang digunakan untuk operasi perusahaan untuk menghasilkan
keuntungan. Sedangkan menurut Abdullah Faisal (2002:49) ROI sering
juga disebut dengan ROA dipergunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan menggunakan
keseluruhan aktiva yang dimilikinya. Rasio yang tinggi menunjukkan
efisiensi dan efektivitas pengelolaan aset, yang berarti semakin baik.
Formulasi Return on Asset atau Return on Investment sebagai berikut:
3. Return on Equity
Menurut Agnes Sawir (2005:20) Return on Equity atau Return
on Net Worth mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba
yang tersedia bagi pemegang saham perusahaan atau untuk mengetahui
besarnya kembalian yang diberikan oleh perusahaan untuk setiap
rupiah modal dari pemilik. Rasio ini dipengaruhi oleh besar kecilnya
utang perusahaan, apabila proporsi utang makin besar maka rasio Return
on Equity sebagai berikut :
Sedangkan menurut Toto Prihadi (2011:160) pemilik sangat
memperhatikan ROE (laba atas modal sendiri, ekuitas). Yang dimaksud
ekuitas adalah seluruh ekuitas. Ekuitas kadang-kadang disebut juga
dengan net assets. Perhitungan ROE bisa menggunakan basis setelah
pajak, maupun sebelum pajak. Basis setelah pajak lebih sering digunakan
dalam menghitung ROE. Adapun rumus Return on equity adalah :
4. Earning Per Share
Earning Per Share (EPS) atau laba per lembar saham akan diikuti
secara erat oleh peserta pasar saham, karena besarnya laba per lembar
saham dari suatu perusahaan merupakan cerminan dari nilai perusahaan.
Informasi mengenai EPS suatu perusahaan menunjukkan besarnya laba
bersih perusahaan yang siap dibagikan kepada semua pemegang saham
perusahaan. Menurut Irham Fahmi (2011:138) menjelaskan definisi EPS
yaitu bentuk pemberian keuntungan yang diberikan kepada para
pemegang saham dari setiap lembar saham yang dimiliki. Sedangkan
menurut Van Horne dan Wachowicz dalam Irham fahmi (2012 : 138)
“Earning after tax (EAT) devided by the number of common share
outstanding”. Formulasi Earning Per Share sebagai berikut :
2.1.4 Penelitian Terdahulu
Terdapat beberapa penelitian yang berkaitan dengan Efisiensi
modal kerja, Likuiditas dan Profitabilitas. Penelitian penelitian tersebut
antara lain:
1. Setyo Budi Nugroho (2011)
Solvabilitas terhadap Profitabilitas” mengemukakan bahwa “Efisiensi
modal kerja, likuiditas dan solvabilitas secara bersama-sama tidak
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas. Secara parsial,
efisiensi modal kerja, likuiditas dan solvabilitas tidak mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap profitabilitas.”
2. Agus Wibowo, Sri Wartini (2012)
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Agus Wibowo, Sri Wartini
mengenai “Efisiensi Modal Kerja, Likuiditas dan Leverage terhadap
Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur di BEI” mengemukakan bahwa
“secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan antara Working Capital
turnover terhadap return on invesment, sedangkan tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara current ratio, debt to total assets ratio terhadap return on invesment. Kemudian secara simultan bahwa variabel efisien modal kerja,
likuiditas dan leverage berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.”
3. Ankita Rajdev (2012)
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ankita Rajdev mengenai “Working Capital Management of Makson Healthcare PVT Ltd : A
Trade-Off Between Liquidity and Profitability, an Empirical Study”
mengemukakan bahwa “Working capital management significantly affect
profitability. There is no significant correlation between liquidity and
4. Abdul Kadir dan Stefhanie Barceleona Phang (2012)
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Abdul Kadir dan Stefhanie
Barceleona Phang mengenai “Analisis Faktor yang Mempengaruhi Net
Profit Margin Perusahaan Manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek
Indonesia” mengemukakan bahwa “secara simultan current ratio,
working capital turnover, receivable turnover, sales growth, dan debt
ratio berpengaruh signifikan tehdap net profit margin. Kemudian secara
parsial variabel current ratio, working capital turnover, receivable
turnover, debt ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap net profit
margin, sedangkan sales growth berpengaruh signifikan terhadap net
profit margin.”
5. Aris Setya Noor dan Berta Lestari (2012)
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Aris Setya Noor dan Berta
Lestari mengenai “Analisis Pengaruh Efisiensi Modal Kerja, Likuiditas
dan Solvabiltas terhadap Profitabilitas (studi kasus pada industri barang
konsumsi di Bursa Efek Indonesia)” mengemukakan bahwa “secara
parsial efisiensi modal kerja berpengaruh positif terhadap profitabilitas,
sedangkan likuiditas dan solvabilits tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap profitabilitas. Kemudian secara simultan variabel efisiensi
modal kerja, likuiditas dan solvabilitas secara bersama-sama tidak
6. Linna Warrad (2013)
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Linna Warrad mengenai “The Impact of Working Capital Turnover on Jordanian Chemical
Industries’ Profitability”mengemukakan bahwa “Working Capital
Turnover significantly affect to return on assets.”
Tabel 2.1 Peneliti Terdahulu
No Peneliti Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan
2.2 Kerangka Pemikiran
Efisiensi modal kerja merupakan pengelolaan modal kerja untuk kegiatan
operasional perusahaan secara efisien, seorang manajer harus mampu mengelola
modal kerjanya secara efisien untuk memperoleh laba yang maksimal. Karena
apabila terlalu banyak menyimpan modal kerja tanpa memutarnya menjadi
kegiatan operasional perusahaan maka akan menyebabkan laba yang sedikit
tetapi likuiditas perusahaan terjaga, dan sebaliknya apabila terlalu banyak
menggunakan modal kerja untuk kegiatan operasional perusahaan, maka
likuiditas perusahaan tidak terjaga tetapi kemungkinan untuk memperoleh laba
lebih besar.
Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
jangka pendeknya dan dihitung dengan rasio. Dengan kata lain, apabila rasio
likuiditas suatu perusahaan tinggi, maka kemampuan untuk memenuhi
kewajiban jangka pendeknya akan terjaga dan akan baik dimata para kreditur,
kemudian sebaliknya apabila rasio likuiditas suatu perusahaan rendah, maka
kemampuan memenuhi kewajiban jangka pendeknya tidak akan terjaga dan
No Peneliti Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan
kemungkinan menjadikan buruk perusahaan dimata para kreditur.
Kemudian profitabilitas adalah suatu rasio untuk mengkur kemampuan
perusahaan dalam memperoleh keuntungan. Setiap perusahaan menginginkan
keuntungan yang besar, tetapi sekali lagi dibutuhkan manajemen pengelolaan
modal kerja dan likuiditas yang tepat agar tidak salah dalam menentukan
keputusan. sehingga bisa memaksimalkan keuntungan sesuai yang diharapkan.
2.2.1 Pengaruh Efisisiensi Modal Kerja terhadap Likuiditas
Menurut R. Kusuma Astuti (2012:488-489) menyatakan bahwa dalam
menjalankan usahanya suatu perusahaan memerlukan dana atau modal kerja
untuk membelanjakan kebutuhan operasional sehari-hari misalnya, pembelian
bahan baku, membayar gaji/upah dan lain-lain. Dimana uang atau dana yang
telah dikeluarkan itu diharapkan akan dapat kembali lagi masuk dalam
perusahaan dalam waktu yang pendek melalui penjualan hasil produksinya baik
barang maupun jasa. Uang yang masuk berasal dari produksi tersebut segera
dikeluarkan lagi untuk membayar operasi selanjutnya. Perputaran modal kerja
merupakan suatu aliran dana kas sebelumnya, yang dapat diinvestasikan dalam
komponen-komponen modal kerja yang akan kembali masuk kedalam kas
berikutnya melalui beberapa tahapan-tahapan dengan suatu periode jangka waktu
tertentu.
Perputaran modal kerja sangatlah mempengaruhi aktivitas perusahaan.
Apabila perputaran modal kerja berlangsung cepat maka aktivitas perusahaan
semakin tinggi perputaran modal kerja menunjukkan likuiditas yang rendah
karena perputaran yang semakin tinggi itu perusahaan belum bisa untuk
melunasi hutang-hutangnya dikarenakan periode perputaran dari masing-masing
komponen modal kerja itu kembali menjadi kas. Perputaran modal kerja ini
menggambarkan seberapa efisien dan efektif modal kerja suatu perusahaan
dalam mengelola perusahaan sebagai alat yang menunjang likuiditas perusahaan.
2.2.2 Pengaruh Efisiensi Modal Kerja terhadap Profitabilitas
Suad Husnan (2007), menyatakan bahwa indikator adanya manajemen
modal kerja yang baik adalah adanya efisiensi modal kerja. Efisiensi modal kerja
dapat dilihat dari perputaran modal kerja (working capital turnover), perputaran
piutang (receivable turnover), dan perputaran persediaan (inventory turnover).
Perputaran modal kerja dimulai dari saat kas diinvestasikan dalam komponen
modal kerja sampai saat kembali menjadi kas. Semakin pendek periode
perputaran modal kerja, semakin cepat perputarannya sehingga perputaran modal
kerja semakin tinggi dan perusahaan semakin efisien yang pada akhirnya
profitabilitas semakin meningkat.
2.2.3 Pengaruh Likuiditas terhadap Profitabilitas
Menurut James O. Gill yang dikutip oleh Kasmir (2010:130) rasio
likuiditas mengukur jumlah kas atau jumlah investasi yang dapat
dikonversikan atau diubah menjadi kas untuk membayar pengeluaran, tagihan,
memutuskan menetapkan modal kerja dalam jumlah yang besar, kemungkinan
tingkat likuiditas akan terjaga namun kesempatan untuk memperoleh laba yang
besar akan menurun yang pada akhirnya berdampak pada menurunnya
profitabilitas. Sebaliknya jika perusahaan ingin memaksimalkan profitabilitas,
kemungkinan dapat mempengaruhi tingkat likuiditas perusahaan.
Menurut Anwar (2011) menyatakan bahwa semakin baik tingkat likuiditas
aktiva lancar atau semakin likuid aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan
maka semakin besar angka profitabilitas yang akan diterima perusahaan.
Menurut Van Horne danWachowicz (2009) kemampuan memperoleh laba
berbanding terbalik dengan Likuiditas. Jadi, semakin tinggi likuiditas perusahaan
maka kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba semakin rendah.
2.2.4 Pengaruh Efisiensi Modal Kerja dan Likuiditas terhadap
Profitabilitas
Menurut Riyanto dalam Ferdinan (2002:23) menyatakan bahwa
Profitabilitas perusahaan menunjukan perbandingan antara laba dengan aktiva
atau intensitas modal yang mengahasilkan laba. Dengan kata lain profitabilitas
adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode
tertentu, Profitabilitas dapat dipakai sebagai alat pengukur dalam rangka
mengambil suatu kepuusan tentang masalah likuiditas keuangan yaitu masalah
yang diperlukan pada upaya pilihan yang lebih berdaya guna tentang penggunaan
Dari kerangka pemikiran diatas maka dapat dibuat paradigma penelitian
sebagai berikut :
Gambar 2.1 Paradigma Penelitian Efisiensi Modal Kerja (X1)
Working Capital Turnover (WCT)
Likuiditas (X2) Current Ratio (CR)
Profitabilitas (Y) Return on Investment (ROI) R. Kusuma Astuti
(2012:488-489)
Riyanto dalam Ferdinan (2002:23)
Anwar (2011)
2.3 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian teori dan kerangka pemikiran, penelit menyatakan
hipotesis penelitian dari penelitian ini adalah :
H1 : Terdapat hubungan antara Efisiensi modal kerja terhadap
Likuiditas pada PT. Sierad Produce Tbk.
H2 : Terdapat pengaruh antara Efisiensi modal kerja terhadap
sc,Profitabilitas pada PT. Sierad Produce Tbk.
H3 : Terdapat pengaruh antara Likuiditas terhadap Profitabilitas pada
vxiPT. Sierad Produce Tbk.
H4 : Terdapat pengaruh antara Efisiensi modal kerja dan likuiditas
34
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Menentukan objek penelitian merupakan langkah awal yang harus
diputuskan oleh seorang peneliti. Objek penelitian adalah sesuatu yang menjadi
sasaran dalam penelitin ilmiah. Adapun objek penelitian yang digunakan penulis
dalam penelitian ini adalah Efisiensi Modal Kerja dan Likuiditas sebagai variabel
independen dan Profitabilitas sebagai variabel dependen pada PT. Sierad Produce
Tbk.
3.2 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
deskriptif dan verifikatif dengan pendekatan kuantitatif. Dengan menggunakan
metode penelitian deskriftif akan diketahui hubungan yang signifikan antara
variabel yang diteliti sehingga menghasilkan kesimpulan yang akan memperjelas
gambaran mengenai objek yang diteliti. Sedangkan metode penelitian verifikatif
digunakan untuk menguji pengaruh Efisien Modal Kerja dan Likuiditas terhadap
Profitabilitas.
Sedangkan menurut Umi Narimawati (2008 : 21) pengertian metode
verifikatif yaitu pengujian hipotesis penelitian melalui alat analisis statistik.
menguji pengaruh Efisien Modal Kerja dan Likuiditas terhadap Profitabilitas.
Metode penelitian yang digunakan penulis untuk mengumpulkan data adalah
metode deskriptif analisis dan verifikatif dengan pendekatan kuantitatif.
3.2.1 Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan rancangan penelitian yang
digunakan sebagai pedoman dalam melakukan proses penelitian. Desain
penelitian akan sangat berguna bagi semua pihak yang terlibat dalam
proses penelitian.
Untuk menggambarkan secara keseluruhan alur penelitian ini,
peneliti membuat suatu desain penelitian. Adapun tahapan-tahapan yang
dilakukan oleh penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mengumpulkan data-data mengenai perkembangan Efisiensi
Modal Kerja, Likuiditas dan Profitabilitas pada PT. Sierad Produce
Tbk.
2. Mengolah data-data mengenai perkembangan Efisiensi Modal
Kerja, Likuiditas dan Profitabilitas pada PT. Sierad Produce Tbk.
3. Melakukan studi literatur referensi teori-teori mengenai Efisiensi
Modal Kerja, Likuiditas dan Profitabilitas.
4. Membuat hipotesis yang didasarkan pada teori yang
dikembangkan.
5. Mengidentifikasi, memberi nama variabel, dan membuat definisi
6. Menyusun desain penelitian dan melakukan analisis statistik untuk
menganalisis data-data yang telah diperoleh serta menguji
kebenaran hipotesis, baik secara manual maupun menggunakan
komputer.
7. Membuat kesimpulan terhadap hasil uji hipotesis.
8. Menyusun laporan hasil penelitian.
Keterangan :
X1 : Efisiensi Modal Kerja
X2 : Likuiditas
Y : Profitabilitas
Gambar 3.1 Desain Penelitian (X1)
(X2)
3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data
3.2.3.1 Sumber Data
Jenis data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini tentang
bagaimana Efisiensi Modal Kerja dan Likuiditas terhadap Profitabilitas pada
PT. Sierad Produce adalah data sekunder.
Penulis menggunakan data laporan keuangan neraca dan laba rugi
selama delapan tahun yaitu pada periode tahun 2007-2014.
3.2.3.2 Teknik Penentuan Data
Dalam melaksanakan penelitian ini, terlebih dahulu harus
mengidentifikasi dan mempelajari mengenai populasi yang diteliti. Apakah
populasi tersebut memerlukan sampel atau tidak dan bagaimana cara
pengambilan sampel tersebut.
1. Populasi
Populasi pada umumnya sering diartikan sekumpulan data atau objek
yang ditentukan melalui kriteria tertentu. Populasi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah seluruh laporan keuangan per triwulan yang ada di PT.
Sierad Produce Tbk dari mulai berdiri Tahun 2001 sampai sekarang 2016.
2. Sampel
Untuk membuktikan kebenaran jawaban yang masih sementara, maka
peneliti melakukan pengumpulan data pada objek tertentu, peneliti
pernyataan di atas, sampel yang dipakai pada penelitian ini adalah laporan
keuangan per triwulan PT. Sierad Produce Tbk. selama 8 tahun yakni dari
Tahun 2007-2014 sebanyak 32 periode.
3.2.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah :
1. Studi kepustakaan
Penelitian kepustakaan dilakukan sebagai usaha memperoleh data
yang bersifat teori sebagai pembanding dengan data penelitian yang diperoleh.
Data tersebut diperoleh dari buku-buku ilmiah, laporan penelitian,
karangan-karangan ilmiah, tesis, dan disertasi, peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan,
buku tahunan, ensklopedia, dan sumber-sumber tertulis baik tercetak maupun
elektronik serta tulisan lain yang berhubungan dengan penelitian.
2. Dokumentasi
Data yang digunakan dalam penelitian ini dikumpulkan dengan
mendokumentasikan data-data yang telah berhasil dikumpulkan.
3.2.5 Rancangan Analisis dan Uji Hipotesis
3.2.5.1 Rancangan Analisis
Menurut Umi Narimawati (2010:41), rancangan analisis adalah:
“Proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang telah diperoleh dari
hasil observasi lapangan, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan
data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa,
menyusun kedalam pola, memilih mana yang lebih penting dan yang akan
dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri
Peneliti melakukan analisa terhadap data yang telah diuraikan dengan
menggunakan metode deskriptif dan verifikatif yang dinyatakan dengan
angka-angka dan perhitungannya menggunakan metode statistik yang dibantu dengan
program SPSS. Dengan demikian penelitian ini dikatakan penelitian
kuantitatif.
Berdasarkan penjelasan diatas, dapat diketahui bahwa analisis
penelitian kuantitatif disajikan secara deskriptif dengan penjelasan secara
mendalam dan menggunakan tabel maupun grafik. Penggunaan metode
deskriptif dan verifikatif pada penelitian ini akan dijelaskan pada uraian berikut
ini :
3.2.5.1.1 Metode Deskriptif
Penggunaan metode analisis deskriptif pada penelitian ini untuk
memberikan penjelasan dan gambaran secara lebih mendalam tentang
Efisiensi Modal kerja dan Likuiditas terhadap Profitabilitas.
Menurut Sugiyono (2012: 206) pengertian statistik deskriptif
adalah : “statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul
sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku
untuk umum atau generalisasi.”
1. Efisiensi Modal Kerja
Rasio ini menunjukan efisiensi banyaknya penjualan (dalam rupiah)
yang dapat diperoleh perusahaan untuk tiap rupiah modal kerja. Formulasi
2. Likuiditas
Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaaan untuk untuk
menutupi kewajiban lancar dengan aktiva lancar perusahaan (Horne
dan Wachowitz, 2009:136). Formulasi current ratio sebagai berikut:
3. Profitabilitas
Menurut Mahmud Hanafi (2012:42), Return on Asset (ROA)
mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan
tingkat aset tertentu. ROA sering disebut ROI (Return on Investment).
Rasio yang tinggi menunjukkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan
aset, yang berarti semakin baik. Formulasi Return on Asset atau Return
on Investment sebagai berikut:
Sedangkan untuk rumus perkembangan dapat dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :
Keterangan : Pn = Perkembangan tahun sekarang
3.2.5.1.2 Metode Verifikatif
Metode verifikatif digunakan untuk menguji hipotesis menggunakan
perhitungan statistik. Adapun penggunaan metode verifikatif dalam penelitian ini
adalah untuk menguji pengaruh Modal kerja terhadap Profitabilitas dan
Likuiditas. Metode analisis verifikatif dalam penelitian ini terdiri dari:
1. Analisis Jalur (path analysis)
Menurut Jonathan Sarwono (2008:147) menyatakan bahwa : “Analisis
jalur merupakan bagian analisis regresi yang digunakan untuk menganalisis
hubungan kausal antar variabel dimana variabel-variabel bebas memengaruhi
variabel tergantung baik secara langsung maupun tidak langsung, melalui satu
atau lebih variabel perantara”.
Rumus path analysis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1X1 2X2
Dimana :
Y = Profitabilitas
X1 = Efisiensi modal kerja
X2 = Likuiditas
β1,β2 = Koefisien masing-masing faktor
€ == pengaruh dari faktor lain
Untuk mempresentasikan hubungan kualitas diagram jalur
ɛ
Gambar 3.2 Diagram Jalur
Keterangan:
X1= Efisiensi Modal Kerja
X2 = Likuiditas
Y = Profitabilitas
PyX1 = Parameter struktural yang menggambarkan besarnya pengaruh
Efisiensi Modal Kerja terhadap Profitabilitas
PyX2 = Parameter struktural yang menggambarkan besarnya pengaruh
Likuiditas terhadap Profitabilitas. Efisiensi Modal Kerja
(X1)
Likuiditas
(X2)
Profitabilitas
(Y)
�
PyX1
PyX2 PyX1X2
PyX1X2 = Parameter struktural yang menggambarkan besarnya pengaruh
Efisiensi Modal Kerja dan Likuiditas terhadap Profitabilitas.
ɛ = Pengaruh Faktor Lain
Langkah-langkah yang akan dilakukan dalam analisis jalur adalah sebagai
berikut :
1. Korelasi
a) Koefisien Korelasi Parsial
Koefisien korelasi parsial antara Efisiensi Modal Kerja terhadap
Profitabilitas, bila Likuiditas dianggap konstan dapat dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
b) Koefisien Korelasi Parsial
Koefisien korelasi parsial antara Likuiditas terhadap Profitabilitas, bila
Efisiensi Modal Kerja dianggap konstan dapat dihitung dengan menggunakan
rumus sebagai berikut:
r
y
=
� � �[ � ] [ � ]
r
y
=
� � �c) Koefisien korelasi simultan
Koefisien korelasi simultan antar Efisiensi Modal Kerja dan Likuiditas
terhadap Profitabilitas dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai
berikut:
esarnya koefisien korelasi adalah 1 ≤ r ≤ 1 :
Apabila (-) berarti terdapat hubungan negatif.
Apabila (+) berarti terdapat hubungan positif.
Interprestasi dari nilai koefisien
1. Apabila r = +1, maka korelasi antara kedua variabel dikatakan sangat
kuat dan searah, artinya jika X naik sebesar 1 maka Y juga akan naik
sebesar 1 atau sebaliknya.
2. Apabila r = 0, maka hubungan antara kedua variabel sangat lebar atau
tidak ada hubungan sama sekali.
3. Apabila r = -1, maka korelasi antara kedua variabel sangat kuat dan
4. Berlawanan arah, artinya apabila X naik sebesar 1 maka Y akan turun
sebesar 1 atau sebaliknya.
Sedangkan r akan dikonsultasikan dengan tabel interprestasi nila r sebagai
berikut:
�
y
=
� +� �� .� .�Tabel 3.2
Tingkat Keeratan Korelasi
0,00 – 0,199 Sangat rendah (hampir tidak ada hubungan)
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
Sumber:Sugiyono (2011)
2. Koefisien Jalur
Koefisien jalur mengindikasikan besarnya pengaruh langsung dari suatu
variabel yang mempengaruhi terhadap variabel yang dipengaruhi atau dari
suatu variabel eksogen terhadap variabel endogen. Untuk lebih memperjelas
setiap koefisien jalur dapat dilihat pada sebuah path diagram.
Rancangan pengujian hipotesis penelitian ini untuk menguji ada tidaknya
pengaruh antara variabel independent (X1) yaitu Efisiensi modal kerja dan
Likuiditas (X2), Profitabilitas sebagai variabel dependen (Y), dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
1) Menyusun matriks antar variabel independen, dalam penelitian ini yang
menjai variabel independen adalah Efisiensi Modal Kerja (X1) dan
Tabel 3.3
Matriks antar Variabel Independen Efisiensi Modal Kerja (X1) dan Likuiditas (X2)
2) Hitung invers dari matriks korelasi antara variabel independen, dalam
penelitian ini yang menjai variabel independen adalah Efisiensi Modal Kerja (X1)
dan Likuiditas (X2).
3) Menghitung koefisien korelasi antara variabel eksogen Efisiensi Modal
Kerja (X1) dan Likuiditas (X2) terhadap Profitabilitas (Y).
4) Agar memperoleh koefisien jalur, maka kalikan invers dari matriks
korelasi terhadap matriks korelasi variabel sebab dengan variabel akibat.
Keterangan:
= Koefisien jalur dari Efisiensi Modal Kerja dan Likuiditas terhadap Profitabilitas
� = Korelasi antara Efisiensi Modal Kerja dan Likuiditas terhadap Profitabilitas
X1 X2
R =
X1 � �
X2 � �
�
�
�
�
�
�2
�
� ; � =
= Unsur pada baris ke-i dan kolom ke-j dari matriks invers korelasi
5) Menghitung koefisien determinasi
Setelah koefisien jalur diperoleh, maka dapat ditentukan besar pengaruh
efisiensi modal kerja dan likuiditas terhadap Profitabilitas yang dikenal dengan
koefisien determinasi. Koefisien determinasi didapat dari hasil perkalian koefisien
jalur terhadap matriks korelasi antara variabel eksogen sebab.
6) Menghitung Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung
Setelah dilakukan perhitungan koefisien jalur untuk substurktur 2, maka
selanjutnya dilakukan perhitungan besar pengaruh masing-masing variabel X dan
Y sebagai berikut:
a. Besar pengaruh Efisiensi Modal Kerja (X1) terhadap Profitabilitas (Y)
Tabel 3.4
Pengaruh Efisiensi Modal Kerja (X1) terhadap Profitabilitas (Y) Pengaruh X1 terhadap Y
secara Lansung
= ρyx1 . ρyx1 = ...
Pengaruh X1 terhadap Y secara Tidak Langsung
= ρyx1 . ρyx1 . ρyx1 = ...+
Pengaruh Total = = ...
Berdasarkan pada nilai pengaruh total di atas, ditunjukan jumlah pengaruh
langsung dan tidak langsung dari variabel Efisiensi Modal Kerja (X1) terhadap
Profitabilitas (Y).
b. Besar pengaruh Likuiditas (X2) terhadap Profitabilitas (Y)
Tabel 3.5
Pengaruh Likuiditas (X2) terhadap Profitabilitas (Y) Pengaruh X2 terhadap Y
Berdasarkan pada nilai pengaruh total di atas, ditunjukan jumlah pengaruh
langsug dan tidak langsung dari variabel Likuiditas (X2) terhadap Profitabilitas
(Y).
c. Besar pengaruh Efisiensi Modal Kerja (X1) dan Likuditas (X2) terhadap
Profitabilitas (Y)
Tabel 3.6
Pengaruh Efisiensi Modal Kerja (X1) dan Likuditas (X2) terhadap Profitabilitas (Y)
Pengaruh X1, X2 terhadap Y secara Lansung
= ρyx1x2 . ρyx1x2 = ...
Pengaruh X1, X2 terhadap Y secara Tidak Langsung
= ρyx1x2 . ρyx1x2 . ρyx1x2 = ...+
Pengaruh Total = = ...
Berdasarkan pada nilai pengaruh total di atas, ditunjukan jumlah pengaruh
langsug dan tidak langsung dari variabel Efisiensi Modal Kerja (X1) dan
Perhatikan kembali gambar 3.2 dapat kita lihat koefisien-koefisien jalur
sebagai berikut :
a. PX1Y adalah Koefisien jalur Efisiensi modal kerja terhadap
profitabilitas
b. PX2Y adalah Koefisien jalur Likuiditas terhadap Profitabilitas
c. PX1X2Y adalah Koefesien jalur efisiensi modal kerja dan likuiditas
terhadap Profitabilitas
d. Py adalah koefisien jalur untuk pengaruh langsung Faktor lain
terhadap Profitabilitas
e. Py akan dihitung melalui rumus = √
Dimana :
= pengaruh variabel X1 dan X2 terhadap Y
� = koefisien korelasi antara X1 dan X2
3. Analisis Koefisien Determinasi
Besarnya pengaruh efisiensi modal kerja (X1) dan likuiditas (X2) terhadap
profitabilitas (Y) dapat diketahui dengan menggunakan analisis koefisien
determinasi atau disingkat Kd yang diperoleh dengan mengkuadratkan
koefisien korelasinya yaitu:
Kd = r2 x 100%
Keterangan:
KD = Seberapa jauh perubahan Profitabilitas (Y) dipergunakan oleh Efisiensi
Modal Kerja (X1) dan Likuiditas (X2)
r2 = Kuadrat Koefisien Korelasi
Selanjutnya untuk menguji keterkaitan Efisiensi Modal Kerja dan Likuiditas
sebagai variabel independen (eksogen) terhadap Profitabilitas sebagai
variabel dependen (endogenus) dilakukan dengan langkah – langkah sebagai
berikut:
3.2.5.2 Pengujian Hipotesis
Rancangan pengujian hipotesis ini dinilai dengan penetapan hipotesis nol
dan hipotesis alternatif, pengujian hipotesis dan penarikan kesimpulan.
Hipotesis yang akan digunakan dalam penelitian ini berkaitan dengan ada
tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Hipotesis nol (H0)
tidak terdapat pengaruh yang signifikan dan Hipotesis alternatif (Ha)
menunjukkan adanya pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat.
Rancangan pengujian hipotesis penelitian ini untuk menguji ada tidaknya
pengaruh antara variabel independent (X1) yaitu Efisiensi modal kerja dan
Likuiditas (X2), profitabilitas sebagai variabel dependen (Y), dengan
1) Pengujian Koefisien Jalur Secara Parsial.
Apabila hasil dari pengujian secara bersama-sama menyimpulkan terdapat
pengaruh yang signifikan, selanjutnya dilakukan pengujian parsial untuk melihat
lebih jelas variabel mana saja diantara kedua variabel eksogen, yaitu Efisiensi
Modal Kerja dan Likuiditas yang pengaruhnya signifikan terhadap Profitabilitas.
Untuk menguji koefisien jalur dari masing-masing variabel eksogen tersebut
digunakan uji t, dengan formula sebagai berikut:
Sumber : Sugiyono, 2012 : 220
Keterangan:
r = Koefisien Korelasi Parsial
k = jumlah variable independen
n = jumlah anggota sampel
n-k-1 = derajat bebas
Tabel 3.7
Rumusan Hipotesis secara Parsial
Hipotesis Pengaruh Efisiensi Modal Kerja terhadap Likuiditas ; Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara Efisiensi
Modal kerja terhadap Likuiditas
; Terdapat hubungan yang signifikan antara Efisiensi Modal kerja terhadap Likuiditas
Hipotesis Efisiensi Modal kerja terhadap Profitabilitas
; Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara Efisiensi Modal Kerja terhadap Profitabilitas
; Terdapat hubungan yang signifikan antara Efisiensi Modal Kerja terhadap Profitabilitas
Hipotesis Likuiditas terhadap Profitabilitas
; Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara Likuiditas terhadap Profitabilitas
; Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara Likuiditas terhadap Profitabilitas
2) Pengujian Koefisien Jalur Secara Bersama-sama (simultan).
Untuk menguji hipotesis diatas digunakan uji F dengan formula sebagai berikut:
Sumber: Sugiyono, 2012:217
Keterangan :
R = Koefisien Korelasi Berganda
K = Jumlah Variabel Independen
N = jumlah anggota sampel
Tabel 3.8
Rumusan Hipotesis secara Simultan
Hipotesis Efisiensi Modal Kerja dan Likuiditas terhadap Profitabilitas ; Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara Efisiensi
Modal Kerja dan Likuiditas terhadap Profitabilitas
; Terdapat hubungan yang signifikan antara Efisiensi Modal Kerjan dan Likuiditas terhadap Profitabilitas
F = � /
3) Kriteria Pengujian Hipotesis
Rancangan pengujian hipotesis penelitian ini untuk menguji ada tidaknya
pengaruh antara variabel independen Efisiensi Modal Kerja (X1) dan Likuiditas
(X2) terhadap variabel dependen Profitabilitas (Y), dengan langkah-langkah
sebgai berikut:
Hasil Fhitung dibandingkan dengan Ftabel, dengan ketentuan:
a) Menggambarkan daerah penerimaan dan penolakan
1. Jika Fhitung ≥ Ftabel, maka H0 ada di daerah penolakan, berarti Ha diteriman
artinya antara variabel X dan Y ada pengaruhnya.
2. Jika Fhitung ≤ Ftabel maka H0 ada di daerah penerimaan, berarti Ha ditolak
artinya antara variabel x dan variabel Y tidak ada pengaruhnya.
3. Thitung ; dicari dengan rumus Thitung, dan
4. Ttabel ; dicari dalam tabel distribusi t student dengan ketentuan sebagai
berikut, = 0,05 dan dk = (n-k-1) atau 24-2-1=21
b) Hasil Fhitung dibandingkan dengan kriteria:
1. Tolak H0 jika Fhitung Ftabel pada alpha 5% untuk koefisien positif.
2. Tolak H0 jika Fhitung Ftabel pada alpha 5% untuk koefisien negatif.
3. Tolak H0 jika nilai F-signifikan = 0,05
Gambar 3.3
Daerah Penerimaan dan Penolakan H0 Secara Simultan
Gambar 3.4
Daerah Penerimaan dan Penolakan H0 Secara Parsial
c. Penarikan Kesimpulan
Daerah yang diarsir merupakan daerah penolakan, dan berlaku sebaliknya.
Jika thitung dan Fhitung jatuh di daerah penolakan (penerimaan), maka Ho ditolak
(diterima) dan H1 diterima (ditolak). Kesimpulannya, Profitabilitas dipengaruhi
5% (a = 0,05), artinya jika hipotesis nol ditolak (diterima) dengan taraf
kepercayaan 95%, maka kemungkinan bahwa hasil dari penarikan kesimpulan
mempunyai kebenaran 95% dan hal ini menunjukan adanya (tidak adanya