• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGARUH EFISIENSI MODAL KERJA, LIKUIDITAS, DAN SOLVABILITAS TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN CONSUMER GOODS INDUSTRY

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISIS PENGARUH EFISIENSI MODAL KERJA, LIKUIDITAS, DAN SOLVABILITAS TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN CONSUMER GOODS INDUSTRY"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGARUH EFISIENSI MODAL KERJA, LIKUIDITAS, DAN SOLVABILITAS TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN

CONSUMER GOODS INDUSTRY

Rezki Nugraha1) Rispantyo2)

Dewi Saptantinah Puji Astuti3)

1, 2, 3)Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi Surakarta

e-mail:1)rezki_nugraha777@yahoo.co.id 2)

rispantyo@yahoo.co.id 3)

dewi.astutie@gmail.com

ABSTRACT

The purpose of this study to analyze the effect of working capital efficiency, liquidity, and solvency on profitability of the company's Consumer Goods Industry in BEI. The study population was 37 Consumer Goods Industry company listed in Indonesia Stock Exchange in 2013-2015. Samples were taken through purposive sampling method as many as 31 companies. The data source is a secondary data compiled from financial statements of the company's Consumer Goods Industry. Data analysis technique used descriptive statistics, classic assumption test, multiple linear regression analysis, t-test, F, and the coefficient of determination. The survey results revealed that the working capital efficiencyhas positive and not significant effect on profitability, liquidityhas positive and not significant effect on profitability, solvencyhas negative and significant effect on the profitability.

Keywords: working capital efficiency, liquidity, solvency, profitability

PENDAHULUAN

Setiap perusahaan akan melakukan berbagai aktivitas untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, terutama untuk mencapai profitabilitas yang optimal. Setiap aktivitas perusahaan selalu memerlukan dana, baik untuk membiayai kegiatan operasional sehari-hari, membiayai investasi, maupun membiayai kegiatan pendanaan. Dana yang digunakan untuk melangsungkan kegiatan operasional sehari-hari disebut modal kerja (Husnan, 2015: 174).

Modal kerja merupakan investasi perusahaan dalam aktiva jangka pendek (aset lancar) seperti kas, sekuritas (surat-surat berharga), piutang dagang dan persediaan. Menurut Sutopo (2015), pengelolaan modal kerja merupakan hal yang sangat penting dalam perusahaan, karena meliputi pengambilan keputusan mengenai jumlah dan komposisi aktiva lancar dan bagaimana membiayai aktiva ini. Aktiva lancar haruscukup besar untuk menutup utang lancar sedemikian rupa sehingga menunjukkan adanya tingkat keamanan para kreditur. Manajer harus melakukan pengawasan terhadap modal kerja agar sumber-sumber modal kerja dapat digunakan secara efektif di masa mendatang.

Husnan (2002: 98), mengemukakan bahwa indikasi pengelolaan modal kerja yang baik adalah adanya efisiensi modal kerja yang dilihat dari perputaran modal kerja. Efisiensi modal kerja adalah ketepatan cara (usaha dan kerja) dalam menjalankan sesuatu yang tidak membuang waktu, tenaga, biaya, dan kegunaan berkaitan penggunaan modal kerja yaitu untuk mengupayakan agar modal kerja yang tersedia tidak kelebihan dan tidak juga kekurangan.

(2)

biasanya terdiri dari rasio likuiditas, rasio leverage (rasio solvabilitas), rasio aktivitas, rasio profitabilitas, rasio pertumbuhan, dan rasio penilaian.

Menurut Sartono (1997: 64), rasio profitabilitas adalah rasio yang mengukur efektivitas manajemen secara keseluruhan yang ditunjukkan oleh besar kecilnya tingkat keuntungan yang diperoleh dalam hubungannya dengan penjualan maupun investasi. Rasio profitabilitas terdiri atas grossprofit margin, net profit margin, return on equity (ROE), dan return on investment (ROI).Penelitian ini menggunakan rasio profitabilitas yang diukur dengan return on investment (ROI).

Informasi penting dari perkembangan profitabilitas perusahaan yang tergabung dalam indeks LQ 45 saham perusahaan tercatatyang memuat indeks harga saham dari 45 perusahaan terpilih yang sahamnya paling sering diperdagangkan di BEIyang terkait ROE dan ROI selama 2009-2011 (www.idx.co.id), yaitu ROEPT Astra Argo Lestari Tbk sebesar 40,16; 41,10; 39,55; ROE PT Adaro Energy Tbk sebesar 49,17; 27,18; 41,05; ROE PT Semen Gresik (Persero) Tbk sebesar 45,65; 39,33; 34,83; ROE PT Astra International Tbk sebesar 41,11; 42,64; 33,98; ROE PT Indofood Sukses Makmur Tbk sebesar 40,02; 32,37; 20,10; ROE PT Kalbe Farma Tbk sebesar 34,13; 32,95; 30,50; ROE PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk sebesar 70,30; 58,14; 44,54; ROE PT Indosat Tbk sebesar 12,43; 6,06; 6,28; ROE PT United Tractors Tbk sebesar 39,33; 31,37; 28,30. ROIPT Astra Argo Lestari Tbk sebesar 33,02; 33,71; 32,66; ROI PT Adaro Energy Tbk sebesar 20,20; 12,44; 17,72; ROI PT Semen Gresik (Persero) Tbk sebesar 35,94; 30,35; 25,89; ROI PT Astra International Tbk sebesar 18,44; 18,64; 16,79; ROI PT Indofood Sukses Makmur Tbk sebesar 10,06; 11,49; 11,85; ROI PT Kalbe Farma Tbk sebesar 22,69; 25,18; 24,02; ROI PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk sebesar 28,77; 25,13; 24,17; ROI PT Indosat Tbk sebesar 4,06; 2,05; 2,27; ROI PT United Tractors Tbk sebesar 22,31; 17, 04; 16,76.

Berdasarkan data perkembangan ROE dan ROI di atas menunjukkan bahwa adanya penurunan dan peningkatan return on equity (ROE) maupun return on investment (ROI). Perusahaan yang mengalami penurunan tingkat ROI yaitu PT Semen Gresik, PT Astra International,PT Perusahaan Gas Negara, PT Indosat, dan PT United Tractors. Sedangkan perusahaan yang mengalami peningkatan yaitu PT Indofood Sukses Makmur dan PT Kalbe Farma. Rasio profitabilitas perusahaan dapat mengukur kinerja keuangan dengan baik, dan mengukur kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba, sehingga perusahaandapat mengetahui laba kotor dan laba bersih yang diperoleh perusahaan dalam suatu periode tertentu.Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva, dan modal sendiri.

Selain tingkat profitabilitas, tingkat likuiditas juga perlu diperhatikan untuk mempertahankan dan mengembangkan perusahaan. Menurut Nazir dan Afza (2009), dalam pengelolaan modal kerja yang efisien, perusahaan dihadapkan pada masalah adanya pertukaran (trade off) antara faktor likuiditas dan profitabilitas. Jika perusahaan memutuskan menetapkan modal kerja dalam jumlah yang besar, kemungkinan tingkat likuiditas akan terjaga namun kesempatan untuk memperoleh laba yang besar akan menurun yang pada akhirnya berdampak pada menurunnya profitabilitas,

Selain tingkat profitabilitas dan likuiditas, tingkat solvabilitas juga perlu diperhatikan untuk melihat kondisi keuangan perusahaan. Menurut Munawir (2014: 32), solvabilitas adalah menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya apabila perusahaan tersebut dilikuidasikan, baik kewajiban keuangan jangka pendek maupun jangka panjang.

(3)

Penelitian terdahulu yang menganalisis profitabilitas perusahaan sebagai variabel terikat yaitu Ambarwati (2015), yang hasil penelitiannya menunjukkan bahwa variabel modal kerja, aktivitas dan ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas sedangkan variabel likuiditas tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Hasil penelitian Novita (2015) yaitu variabel struktur modal berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas jika diukur dengan return on asset, sedangkan struktur modal tidak memiliki pengaruh signifikan negatif terhadap profitabilitas jika diukur dengan return on equity, serta variabel likuiditas ber-pengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas. Hasil penelitian Sutopo (2015) yaitu variabel modal kerja, likuiditas dan solvabilitas tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas. Hasil penelitian Wibowo (2012) yaitu variabel efisiensi modal kerja berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas, variabel likuiditas tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas, serta variabelleveragetidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.

Perbedaaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu terletak pada objek penelitian dan periode pengamatannya. Penelitian ini akan mengambil objek perusahaan manufaktur yang bergerak dalam sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015.

Tujuan penelitian ini adalah: 1) menganalisis pengaruh efisiensi modal kerja terhadap profitabilitas perusahaanConsumer Goods Industry di BEI; 2) menganalisis pengaruh likuiditas terhadap profitabilitas perusahaan Consumer Goods Industrydi BEI; 3) menganalisis pengaruh solvabilitas terhadap profitabilitas perusahaanConsumer Goods Industrydi BEI.

Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

H1: Efisiensi modal kerjaberpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas. H2: Likuiditas berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas.

H3: Solvabilitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan pada perusahaan Consumer Goods Industry yang terdaftar di PT Bursa Efek Indonesia (PT BEI) tahun 2013 sampai dengan tahun 2015. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus. Sumber data dalam penelitian ini yaitu data sekunder yang merupakan hasil olahan yang diperoleh oleh peneliti dari perusahaan yang dipublikasikan Indonesian Stock Exchange (IDX). Data yang dimaksud adalah laporan keuangan perusahaan Consumer Goods Industryyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015.

Populasi dalam penelitian ini adalah 37 perusahaan Consumer Goods Industry yang terdaftar di PT Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2015. Metode penentuan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan pendekatan nonprobability sampling, khususnya metode purposive sampling yaitu metode pengambilan sampel secara tidak acak tetapi berdasarkan atas tujuan dan kriteria tertentu. Jumlah sampel perusahaan Consumer Goods Industry dapat dilihat pada tabel 1 sebagai berikut:

Tabel 1: Daftar Total PerusahaanConsumer Goods Industryyang Menjadi Sampel

Keterangan Jumlah Perusahaan

Total perusahaanconsumer goods industry yang terdaftar selama tahun

2013-2015. 37

Perusahaan consumer goods industry yang tidak menyajikan laporan

keuangan yang telah diaudit dan laporan tahunan 2013-2015. (6)

Perusahaan consumer goods industry yang delisting sampai akhir

periode pengamatan.

-Total sampel 31

(4)

Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi nonpartisipan dengan cara mengamati, mencatat, dan mempelajari catatan-catatan yang berkaitan dengan penelitian yang diperoleh dari IDX. Teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif, uji asumsi klasik (uji multikolinearitas, autokorelasi, heteroskedastisitas, dan normalitas), analisis regresi linear berganda, uji t, uji F, dan koefisien determinasi.

HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Statistik Deskriptif

Berikut adalah deskriptif variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Hasil statistik deskriptif dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 2: Statistik Deskriptif

Variabel N Min Max Mean Std. Dev

Return on Investment 93 -0,222 0,657 0,10065 0,126125 Working Capital Turnover 93 -218,661 1345,218 17,79253 141,230969 Current Ratio 93 0,514 10,254 2,80652 1,895477 Debt to Equity Ratio 93 -31,037 70,831 1,23942 8,267901 Valid N (listwise) 93

Sumber: data sekunder diolah, 2016

Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat diketahui statistik deskriptif masing-masing variabel working capital turnover, current ratio, debt to equity ratio, dan return on investmentsebagai berikut:

a. Variabel working capital turnover memiliki nilai minimum -218,661, nilai maksimum 1345,218, mean 17,79 dengan standar deviasi sebesar 141,23. Berdasarkan hal tersebut maka rata-rata WCT sebesar 17,79 dan lebih besar dari standar industri untuk WCT yaitu 6 kali (Kasmir, 2012: 187) berarti perusahaan telah mampu menginvestasikan kas yang digunakan sebagai modal kerja untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan.

b. Variabelcurrent ratiomemiliki nilai minimum 0,514, nilai maksimum 10,25, mean 2,81 dengan standar deviasi sebesar 1,90. Hasil rata-rata CR sebesar 2,81 dan lebih besar dari standar industri untuk CR yaitu 2 kali (Kasmir, 2012: 143) berarti perusahaan sudah mampu menjamin utang-utang lancar perusahaan kepada kreditor.

c. Variabeldebt to equity ratio memiliki nilai minimum -31,037, nilai maksimum 70,831, mean 1,24 dengan standar deviasi sebesar 8,27. Berdasarkan hal tersebut maka rata-rata DER perusahaan adalah sebesar 124%, apabila standar rata-rata industri untuk DER sebesar 90% (Kasmir, 2012: 164) sehingga rata-rata DER perusahaan masih di atas standar rata-rata industri sehingga akan sulit bagi perusahaan untuk memperoleh pinjaman karena semakin kecil rasio ini maka semakin baik. Apabila perusahaan bermaksud menambah utang, maka perusahaan perlu menambah dulu ekuitasnya, sehingga apabila perusahaan dilikuidasi masih mampu menutupi utangnya dengan aktiva yang dimiliki.

(5)

2. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik terdiri dari uji multikolinearitas, autokorelasi, heteroskedastisitas, dan normalitas. Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat pada tabel 3 sebagai berikut:

Tabel 3: Hasil Uji Multikolinearitas

Variabel Bebas Tolerance Value VIF Kesimpulan Working Capital Turnover 0,974 1,026 Tidak multikolinearitas Current Ratio 0,985 1,015 Tidak multikolinearitas Debt to Equity Ratio 0,982 1,019 Tidak multikolinearitas Sumber: data sekunder diolah, 2016

Berdasarkan hasil uji multikolinearitas diketahui bahwa nilai toleransi variabel WCT, CR, DER > 0,1 dan nilai VIF < 10 sehingga variabel bebas tersebut tidak terjadi problem multikolinearitas. Uji autokorelasi dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linier ada korelasi, apakah antar residual terdapat korelasi yang tinggi. Hasil uji autokorelasimenunjukkan Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,176. Hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai probabilitas 0,176 > 0,05 berarti data bebas autokorelasi.

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaanvariancedari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas (Ghozali, 2005: 70). Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4: Hasil Uji Heteroskedastisitas

Variabel Bebas t Sig Kesimpulan Working Capital Turnover -0,865 0,389 Bebas heteroskedastisitas Current Ratio 0,249 0,804 Bebas heteroskedastisitas Debt to Equity Ratio -0,778 0,439 Bebas heteroskedastisitas Sumber: data sekunder diolah, 2016

Hasil penelitian menunjukkan bahwa p value (nilai signifikansi) variabel WCT, CR, DER > 0,05 sehingga bebas heteroskedastisitas.

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak. Hasil uji normalitas pada penelitian menunjukkan Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,000.

Berdasarkan hasil tersebut (untuk jumlah datanya 93) terlihat bahwa data terdistribusi tidak normal karenapvalue0,000 < 0,05. Cara mengatasi agar data terdistribusi normal yaitu dengan cara menghilangkan nilai-nilai ekstrem pada jumlah data yang semulanya ada 93. Nilai-nilai ekstrem tersebut ada pada nomor data sekunder yang diolah melalui program SPSS (statistic package for social science) yaitu nomor 3, 6, 14, 15, 17, 20, 22, 24, 28, 34, 37, 45, 46, 48, 51, 53, 55, 59, 65, 68, 76, 77, 79, 82, 84, 86, 90). Jadi ada 27 data yang dihilangkan dari 93 data agar diperoleh data terdistribusi normal. Hasil uji normalitas setelah ada pengurangan data menunjukkan Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,079. Berdasar hasil tersebut terlihat bahwa data terdistribusi normal karenap value0,079 > 0,05.

3. Uji Hipotesis

(6)

solvabilitas (diukur dengandebt to equity ratio) terhadap profitabilitas (diukur dengan ROI). Hasil uji regresi linear berganda adalah sebagai berikut:

Tabel 5: Hasil Uji Regresi Linear Berganda

Variabel Koefisien Nilai t Signifikansi

(Constant) 0,106 3,861 0,000

Working Capital Turnover 0,001 1,026 0,309 Current Ratio 0,001 0,305 0,762 Debt to Equity Ratio -0,054 -2,614 0,011 F= 4,113; P value= 0,010

Adjusted R2= 0,126

Sumber: data sekunder diolah, 2016

Persamaan dari hasil regresi linear berganda tersebut adalah sebagai berikut:

Y = 0,106 + 0,001X1+ 0,001X2-0,054X3

Interpretasi persamaan regresi tersebut adalah sebagai berikut:

a = Konstanta adalah sebesar 0,106, artinya apabila working capital turnover, current ratio, dan debt to equity ratio dianggap tetap maka return on investmentadalah sebesar 0,106.

b1 = Koefisien variabel working capital turnover sebesar 0,001 (X1), artinya apabila working capital turnover meningkat sebesar 1 satuan maka return on investment perusahaan mengalami peningkatan sebesar 0,001 satuan dengan asumsi variabel current ratiodandebt to equity ratioadalah konstan.

b2 = Koefisien variabel current ratio sebesar 0,001 (X2), artinya apabila current ratio meningkat sebesar 1 satuan maka return on investment perusahaan mengalami peningkatan sebesar 0,001 satuan dengan asumsi variabel working capital turnover dandebt to equity ratioadalah konstan.

b3 = Koefisien variabel debt to equity ratio sebesar -0,054 (X3), artinya apabila debt to equity ratio meningkat sebesar 1 satuan maka return on investment perusahaan mengalami penurunan sebesar 0,054 satuan dengan asumsi variabel working capital turnoverdancurrent ratioadalah konstan.

Uji t digunakan untuk mengetahui signifikansi pengaruh antara variabel bebas (efisiensi modal kerja, likuiditas, dan solvabilitas) terhadap variabel terikat (profitabilitas). Hasil uji sebagai berikut:

a. Menentukan Ho dan dan Ha

Ho = Efisiensi modal kerja, likuiditas, dan solvabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadapReturn on Investment(ROI)

Ha =Efisiensi modal kerja, likuiditas, dan solvabilitas berpengaruh signifikan terhadap Return on Investment(ROI)

b. Menentukan tingkat signifikansi ataulevel of significance(α) = 0,05atau 5%. c. Menentukan kriteria pengujian yaitu:

Ho diterima bila pvalue≥ 0,05

Ho ditolak bila pvalue< 0,05 d. Nilai t hitung

(7)

1) Pengaruh efisiensi modal kerja terhadap profitabilitas

Koefisien regresi variable WCT sebesar 0,001. Nilai signifikansi variabel efisiensi modal kerja adalah 0,309 > 0,05 sehingga efisiensi modal kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.

Penelitian ini menunjukkan efisiensi modal kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas perusahaan sehingga besar kecilnya efisiensi modal kerja perusahaan tidak akan mempengaruhi profitabilitas perusahaan. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa perusahaanConsumer Goods Industryyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tidak dapat mengelola modal kerjanya (aktiva lancar dan utang lancar) secara efisien sehingga penjualan mengalami penurunan. Akibat dari penurunan volume penjualan maka modal kerja berputar semakin lambat, sehingga perusahaan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mendapatkan pengembalian modal,dan disertai keuntungan yangrendah pula, adanya keuntungan yang rendah menyebabkan ROI perusahaan juga menurun.

Hasil penelitian ini menunjukkan efisiensi modal kerja berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap profitabilitas perusahaan, yang berarti tidak sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ambarwati (2015), yang melakukan penelitian tentang pengaruh modal kerja, likuiditas, aktivitas dan ukuran perusahaan terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI, yang memberikan kesimpulan bahwa modal kerja berpengaruh signifikan positif terhadap profitabilitas. Hasil penelitian ini tidak mendukung hasil dari penelitian Wibowo (2012), yang menyatakan bahwa efisiensi modal kerja berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Hasil penelitian ini tidak mendukung hasil dari penelitian Sutopo (2015), yang menyatakan bahwa modal kerja tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas.

Hasil penelitian ini tidak mendukung teori dari Kasmir (2012: 187) yaitu semakin tinggi perputaran modal kerja maka akan meningkatkan tingkat profitabilitas perusahaan. Kondisi perputaran modal kerja perusahaan dipengaruhi oleh modal kerja (aktiva lancar dan utang lancar) dalam menghasilkan penjualan. Semakin tinggi volume penjualan yang dihasilkan maka modal kerja berputar semakin cepat sehingga modal cepat kembali ke perusahaan yang disertai keuntungan yang tinggi pula, adanya keuntungan yang tinggi menyebabkan ROI perusahaan juga meningkat sehingga perusahaan dianggap bisa menggunakan modal kerja secara efisien.

2) Pengaruh likuiditasterhadap profitabilitas

Koefisien regresi variabel current ratio sebesar 0,001. Nilai signifikansi variabel likuiditas adalah 0,762 > 0,05 sehingga likuiditas tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.

(8)

Hasil penelitian ini menunjukkan likuiditas berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap profitabilitas perusahaan, yang berarti sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ambarwati (2015), yang menyatakan bahwa likuiditas tidak berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas. Hasil penelitian ini mendukung hasil dari penelitian Wibowo (2012), yang menyatakan bahwa likuiditas tidak berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas. Hasil penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian Sutopo (2015), yang menyatakan bahwa likuiditas tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas. Hasil penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian Novita (2015), yang menyatakan bahwa likuiditas memiliki pengaruh signifikan positif terhadap profitabilitas.

3) Pengaruh solvabilitas terhadap profitabilitas

Koefisien regresi variabeldebt to equity ratio sebesar -0,054. Nilai signifikansi variabel solvabilitas adalah 0,011 < 0,05 sehingga solvabilitas berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.

Penelitian ini menunjukkan solvabilitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas perusahaan berarti semakin tinggi tingkat DER yang dihasilkan akan menurunkan tingkat ROI, di mana DER yang tinggi mengindikasikan bahwa perusahaan memiliki tingkat utang yang tinggi. Tingkat utang yang tinggi akan menyebabkan beban bunga yang dibayarkan perusahaan menjadi tinggi sehingga akan mengurangi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan profitabilitas. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka sesuai dengan teori dari Kasmir (2012: 164).

Hasil penelitian ini menunjukkan solvabilitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas perusahaan, yang berarti tidak sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sutopo (2015), yang menyatakan bahwa solvabilitas tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas. Hasil penelitian ini tidak mendukung hasil dari penelitian Wibowo (2012), yang menyatakan bahwaleveragetidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.

e. Menentukan kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka dapat digunakan untuk menjawab hipotesis yaitu sebagai berikut:

1) Efisiensi modal kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas pada perusahaan Consumer Goods Industry di Bursa Efek Indonesia, tidak terbukti kebenarannya.

2) Likuiditas berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas pada perusahaan Consumer Goods Industrydi Bursa Efek Indonesia, tidak terbukti kebenarannya. 3) Solvabilitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas pada

perusahaan Consumer Goods Industry di Bursa Efek Indonesia, terbukti kebenarannya.

Uji F digunakan untuk mengetahui ketepatan dalam pemilihan model. Hasil uji F dapat dilihat pada tabel 5. Berdasarkan hasil uji F dapat diketahui probabilitas value0,010 < 0,05 maka signifikan artinya pemilihan model tepat.

(9)

sedangkan sebesar 87,4% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti, misalnya aktivitas dan ukuran perusahaan.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahsan tersebut maka disimpulkan bahwa efisiensi modal kerja berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap profitabilitas, likuiditas berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap profitabilitas, serta solvabilitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas sehingga besar kecilnya profitabilitas yang diterima oleh perusahaan tidak dipengaruhi oleh besar kecilnya efisiensi modal kerja dan likuiditas perusahaan, namun dipengaruhi oleh besar kecilnya solvabilitas perusahaan.

Efisiensi modal kerja berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap profitabilitas artinya semakin efisien modal kerja maka meningkatkan perputaran modal kerja sehingga juga meningkatkan tingkat profitabilitas perusahaan meskipun dampaknya tidak berpengaruh.

Likuiditas berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap profitabilitas. Likuiditas berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap profitabilitas artinya apabila semakin tinggi tingkat likuiditas yang dimiliki perusahaan maka semakin rendah beban bunga sehingga semakin tinggi tingkat profitabilitasnya meskipun dampaknya tidak berpengaruh.

Solvabilitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas. Solvabilitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas artinya apabila semakin tinggi rasio solvabilitas maka akan menurunkan tingkat profitabilitas sehingga memberikan dampak yang berpengaruh. Semakin tinggi rasio solvabilitas maka akan menurunkan tingkat ROI, di mana tingkat debt to equity ratio yang tinggi mengindikasikan bahwa perusahaan memiliki tingkat utang yang tinggi sehingga perusahaan diangap tidak mampu memenuhi kewajiban keuangannya apabila dilikuidasi.

DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati, Novi S. dkk. 2015. “Pengaruh Modal Kerja, Likuiditas, Aktivitas, dan Ukuran Perusahaan terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”.E-Journal Akuntansi. Volume 3, No. 1.

Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.

Husnan, Suad dan Enny Pudjiastuti. 2002. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. UPP AMP YKPN. Yogyakarta.

. 2015.Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. UPP STIM YKPN. Yogyakarta.

Kasmir, I. 2012.Analisis Laporan Keuangan. Cetakan keenam. Raja Grafindo. Jakarta.

Kaunang, Cendy. 2013. “Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perusahaan Menggunakan

Rasio Profitabilitas dan Economic Value Added pada Perusahaan yang Tergabung dalam

LQ 45”.Jurnal EMBA. Volume 1, No. 3, September. Halaman 648-657. Munawir, S. 2014.Analisis Laporan Keuangan. Edisi keempat. Liberty. Yogyakarta.

Nazir, M. S dan Afza, T. 2009. “Impact of Aggresive Working Capital Management Policy on Firms.The IUP Journal of Applied Finance. Volume 15, No. 8. Halaman 20-30.

Novita, Bunga Asri dan Sofie. 2015. “Pengaruh Struktur Modal dan Likuiditas terhadap Profitabilitas”.Jurnal Akuntansi. Volume 2, No. 1, Februari 2015. Halaman 13-28.

Sartono, R. Agus. 1997.Manajemen Keuangan. BPFE. Yogyakarta.

Sutopo dkk. 2015. “Pengaruh Modal Kerja, Likuiditas danSolvabilitas terhadap Profitabilitas padaPerusahaan Agro di BEI”.E-Jurnal Manajemen. Volume 1 No. 2, Juli.

Wibowo, Agus dan Sri Wartini. 2012. “Efisiensi Modal Kerja, Likuiditas, dan Leverage terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur di BEI”. Jurnal Dinamika Manajemen. Volume 3 No. 1, Maret. Halaman 49-58.

Gambar

Tabel 2: Statistik Deskriptif

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Vaikka Rytin paluusta politiikkaan tiedetään, että häntä suostuteltiin, ja hän lopulta suostui, sillä hänen velvollisuudentuntonsa ei antanut tehdä toisin, herää

Kanwil Ditjen Kekayaan Negara Sulluttenggo dan Maluku utara di Manado sebagai salah satu instansi pemerintah di bawah kementerian keuangan yang memiliki tugas dan fungsi untuk

Peserta didik diberikan stimulus berupa pemberian materi oleh guru mengenai cara menyelesaikan operasi hitung: penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, dan pangkat bilangan

Indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas adalah (1) Apabila aktivitas guru saat melaksanakan pembelajaran pengembangan berbahasa anak dalam kegiatan

Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui konflik dan stress kerja secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan. b) mengetahui konflik

Membuat SK pejabat Pengadaan, menunjuk rekanan/pihak ketiga untuk pekerjaan kegiatan, pejabat pengadaan menyiapkan dokumen (SPK) pekerjaan, menerima usulan termin

Dari kegiatan ini dapat disimpulkan bahwa limbah daun wortel dapat diberikan sampai 90% dalam bentuk segar sebagai pakan untuk penggemukkan Domba Batur.. Disarankan kepada