SKRIPSI
ANITA SINTIA DEBBY
UJI PRASKRINING AKTIVITAS ANTIKANKER
KULIT BATANG TABEBUIA BUNGA KUNING
(Tabebuia chrysantha Nichols.) DENGAN
METODE BRINE SHRIMP LETHALITY TEST
(BST)
(
Ekstrak n-Heksana dan Ekstrak Metanol)
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
Lembar Pengesahan
UJI PRASKRINING AKTIVITAS ANTIKANKER
KULIT BATANG TABEBUIA BUNGA KUNING
(
Tabebuia chrysantha
Nichols.) DENGAN METODE
BRINE SHRIMP LETHALITY TEST
(BST)
(Ekstrak
n
-Heksana dan Ekstrak Metanol)
SKRIPSI
Dibuat untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang 2011
Oleh :
ANITA SINTIA DEBBY
NIM : 07040018
Disetujui Oleh :
Pembimbing I Pembimbing II
Lembar Pengujian
UJI PRASKRINING AKTIVITAS ANTIKANKER
KULIT BATANG TABEBUIA BUNGA KUNING
(
Tabebuia chrysantha
Nichols.) DENGAN METODE
BRINE SHRIMP LETHALITY TEST
(BST)
(
Ekstrak n-Heksana dan Ekstrak Metanol)
SKRIPSI
Telah diuji dan dipertahankan di depan tim penguji Pada tanggal 28 juli 2011
Oleh
ANITA SINTIA DEBBY
NIM : 07040018
Tim Penguji
Penguji I
Dra. Uswatun Chasanah, Apt NIP: 11407040448
Penguji II
Prof.Dr. Sukardiman, Apt.,MS NIP: 196301091988101001
Penguji III
Ahmad Shobrun Jamil, S. Si, MP NIP: 113. 0907. 0469
Penguji IV
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Bismillahirrahmanirrohim. Alhamdulillahirrobbil’alamin, puji syukur
kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, hidayah dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Uji Praskrining Aktivitas Antikanker Kulit Batang Tabebuia Bunga Kuning (Tabebuia chrysantha Nichols.) dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BST) (Ekstrak n-Heksana dan
Ekstrak Metanol)”.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak luput dari bimbingan, dukungan serta bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Dra. Uswatun Chasanah, Apt selaku pembimbing I yang penuh dengan kesabaran dan pengertian berkenan membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan pembuatan skripsi ini.
2. Prof. Dr. Sukardiman, Apt.,MS selaku dosen pembimbing II atas dukungan, bimbingan, arahan dan bantuan yang diberikan.
3. Ahmad Shobrun Jamil., S.Si., MP selaku dosen penguji atas semua saran dan kritik yang diberikan agar skripsi ini menjadi lebih baik.
4. Siti Rofida, S.Si., Apt selaku dosen penguji atas semua saran dan kritiknya 5. Tri Lestari H.,M.Kep.,Sp. Mat selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan. 6. Hidajah Rachmawati, S.Si., Apt., SpFRS selaku ketua Program Studi
Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. 7. Dra. Lilik Yusetyani, Apt., SpFRS selaku kepala laboratorium farmasi. 8. Para Dosen Pengajar Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah
9. Bapak Dwi Narko, bapak Adi, dan Mbak janis atas bantuan yang diberikan saat penulis melakukan determinasi tanaman untuk penelitian dan memberikan motivasi dalam pembuatan skripsi.
10.Mbak Susi, Mas Ferdi, Mbak Sri, Mbak Fat, Pak Joko atas segala bentuk kerjasamanya selama penelitian
11.Papa dan mama yang telah memberikan bantuan, dukungan, semangat, dan
do’a yang tulus sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan
baik.
12.Kakak-kakakku (Mas Feri, Mbak Fera, Mbak Ririn, Mbak Dini, Mas Reza, Mbak Novi) terima kasih buat semangat, dan dukungannya dalam penyusunan skripsi ini.
13.Nenek (Vitri), Culak (Sari), Fina, Amel teman seperjuangan atas segala bantuannya dalam menyelesaikan skripsi
14.Bune (Diah), Lia, Mbak Dian, Lisarah teman seperjuangan di laboratorium 15.Teman-teman farmasi angkatan 07’, terima kasih atas motivasi dan
semangatnya yang telah kalian berikan kepada penulis.
16.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.
Sebagai manusia biasa penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini jauh dari sempurna, namun penulis berharap semoga penelitian ini bermanfaat bagi masyarakat dan peneliti selanjutnya dalam pengembangan ilmu pengetahuan.
Malang, Juli 2011
RINGKASAN
Insidensi kanker tidak menurun dalam tiga dekade terakhir meskipun penelitian yang luas dilakukan pada penyebab penyakit, faktor resiko dan pendekatan terapeutik. Menurut WHO, diagnosis penyakit kanker di seluruh dunia diperkirakan sudah mencapai 12 juta penderita, dengan angka kematian sekitar 7 juta. Pengobatan kanker dapat dilakukan dengan cara konvensional seperti: pembedahan (operasi), penyinaran (radioterapi) atau kemoterapi, peningkatan daya tahan tubuh (imunoterapi). Namun selain dengan cara konvensional, banyak pula penderita kanker yang memilih untuk terapi alternatif. Pengobatan alternatif adalah pengobatan yang dilakukan dengan memanfaatkan bahan alam atau menggunakan obat herbal. Oleh sebab itu masih dicari obat yang efektif untuk mengobati kanker, termasuk obat tradisional.
Dalam suatu penelitian yang dilakukan oleh US National Cancer Institute dan Co Pfizer pada 1960-an pada tanaman Tabebuia avellanedae Lorentz ex Griseb. (Familia Bignoniaceae) telah terbukti bahwa tanaman ini mengandung napthaquinones (lapachol) yang dapat menghambat aktivitas sel kanker pada tikus (Block J, et al, 1974; Rao K, et al, 1968).
Berdasarkan studi genus, tanaman dengan kekerabatan yang dekat kemungkinan memiliki kandungan senyawa yang hampir sama. Jenis lain dari suku Bignoniaceae yaitu Tabebuia chrysantha Nichols. Diduga dalam tanaman
Tabebuia chrysantha Nichols., juga terdapat kandungan senyawa yang memiliki aktivitas sitotoksik.
Salah satu metode untuk menguji bahan-bahan yang bersifat sitotoksik
yaitu dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BST). Metode ini menggunakan larva Artemia salina Leach. sebagai hewan coba. Uji toksisitas dengan metode BST ini merupakan uji toksisitas akut yaitu efek toksik dari suatu senyawa ditentukan dalam waktu singkat setelah pemberian dosis uji. Prosedurnya dengan menentukan nilai LC50 dari aktivitas komponen aktif tanaman terhadap
larva Artemia salina Leach. Suatu ekstrak dikatakan aktif sebagai antikanker berdasarkan metode BST jika harga LC50< 1000 μg/ml.
Hasil pengujian toksisitas terhadap ekstrak n-heksana dan ekstrak metanol pada kulit batang Tabebuia chrysantha Nichols. menunjukkan harga LC50 ekstrak
n-heksana 652,868 ± 123,391 μg/ml dan ekstrak metanol 858,633 ± 159,173
μg/ml. Harga LC50 kedua ekstrak tersebut < 1000 µg/ml, hal ini menunjukkan
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ... iv
RINGKASAN ... vi
ABSTRAK ... vii
ABSTRACT ... viii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 4
1.3 Tujuan Penelitian ... 4
1.4 Hipotesa Penelitian ... 5
1.5 Manfaat Penelitian ... 5
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 6
2.1 Tinjauan Tentang Kanker ... 6
2.1.1 Definisi Kanker ... 6
2.1.2 Penyebab Kanker... 7
2.1.3 Sifat Kanker ... 9
2.1.4 Perbedaan Sel Kanker dengan Sel Normal ... 10
2.1.5 Pencegahan Kanker ... 10
2.1.6 Pengobatan Kanker ... 11
2.2 Tinjauan Tentang Antikanker ... 11
2.3 Tinjauan Tentang Tanaman ... 15
2.3.1 Klasifikasi Tanaman ... 15
2.3.3 Penyebaran Tanaman ... 17
2.3.4 Kandungan Tanaman ... 17
2.3.5 Khasiat Tanaman ... 17
2.4 Tinjauan Tentang Brine Shrimp Lethality Test (BST) ... 17
2.4.1 Klasifikasi Artemia salina Leach ... 18
2.4.2 Lingkungan Hidup Artemia salina Leach ... 19
2.4.3 Perkembangbiakan Artemia salina Leach ... 19
2.4.4 Penetasan Telur Artemia salina Leach ... 20
BAB III. KERANGKA KONSEPTUAL ... 21
BAB IV. METODE PENELITIAN ... 25
4.1 Bahan Penelitian ... 25
4.1.1 Bahan Tanaman ... 25
4.1.2 Bahan Kimia ... 25
4.1.3 Hewan Coba ... 26
4.2 Alat-alat Penelitian ... 26
4.3 Rancangan Penelitian ... 27
4.3.1 Penyiapan Bahan ... 27
4.3.2 Praskrining Aktivitas Antikanker ... 27
4.3.3 Skrining Zat Kandungan dalam Ekstrak yang Aktif ... 33
BAB V. HASIL PENELITIAN ... 39
5.1 Hasil Pengamatan Makroskopis dan Uji Mikroskopis Serbuk Kulit Batang Tabebuia Bunga Kuning (Tabebuia chrysantha Nichols.) ... 39
5.2 Hasil Pembuatan Ekstrak n-Heksana dan Ekstrak Metanol Kulit Batang Tabebuia Bunga Kuning (Tabebuia chrysantha Nichols.) ... 39
dan Ekstrak Metanol Kulit Batang Tabebuia
Bunga Kuning (Tabebuia chrysantha Nichols.) ... 41
5.5 Penentuan Harga LC50 Ekstrak n-Heksana dan Ekstrak Metanol Kulit Batang Tabebuia Bunga Kuning (Tabebuia chrysantha Nichols.) Terhadap Larva Artemia salina Leach. dengan Probit Analysis ... 43
5.6 Skrining Kandungan Kimia Ekstrak yang Paling Aktif (Ekstrak n-Heksana) Kulit Batang Tabebuia Bunga Kuning (Tabebuia chrysantha Nichols.) ... 44
5.7 Hasil KLT Ekstrak n-Heksana Kulit Batang Tabebuia Bunga Kuning (Tabebuia chrysantha Nichols.) ... 46
BAB VI. PEMBAHASAN ... 48
BAB VII. KESIMPULAN DAN SARAN ... 51
DAFTAR PUSTAKA ... 52
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
IV.1 Data yang diperlukan untuk mencari harga LC50
(Lethal Concentration50) masing-masing bahan
yang diuji menggunakan Probit Analysis ... 38 V.1 Hasil pembuatan ekstrak n-heksana dan ekstrak
metanol kulit batang tabebuia bunga kuning
(Tabebuia chrysantha Nichols.) ... 40 V.2 Pembuatan larutan uji ekstrak n-heksana dan
ekstrak metanol kulit batang tabebuia bunga
kuning (Tabebuia chrysantha Nichols.) ... 40 V.3 Hasil uji aktivitas antikanker ekstrak n-heksana dan
ekstrak metanol kulit batang tabebuia bunga kuning
(Tabebuia chrysantha Nichols.) dengan Metode BST ... 41 V.4 Hasil penentuan harga LC50 ekstrak n-heksana dan
ekstrak metanol kulit batang tabebuia bunga kuning (Tabebuia chrysantha Nichols.) terhadap larva
Artemia salina Leach. dengan Probit Analysis ... 44 V.5 Hasil skrining kandungan kimia ekstrak
n-heksana kulit batang tabebuia bunga
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1Tanaman tabebuia, Tabebuia chrysantha Nichols ... 16
2.2 Larva Udang, Artemia salina Leach ... 18
3.1 Skema Kerangka Konseptual ... 24
4.1 Skema Ekstraksi dengan Pelarut n-Heksana dan Metanol ... 29
4.2 Skema Brine Shrimp Lethality Test ( BST ) ... 32
5.1 Hasil KLT Ekstrak n-Heksana Kulit Batang Tabebuia Bunga Kuning (Tabebuia chrysantha Nichols.) ... 46
5.2 Hasil KLT Sapogenin Steroid/Triterpenoid Ekstrak n-Heksana kulit batang tabebuia bunga kuning (Tabebuia chrysantha Nichols.) ... 47
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Daftar Riwayat Hidup ... 55 2. Surat Pernyataan ... 56 3. Surat Keterangan Determinasi Tanaman ... 57 4. Gambar Proses Ekstraksi Kulit Batang Tabebuia
Bunga Kuning (Tabebuia chrysantha Nichols.) ... 58 5. Gambar Uji Praskrining Aktivitas Antikanker Kulit Batang
Tabebuia Bunga Kuning (Tabebuia chrysantha Nichols.)
dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BST) ... 59 6. Gambar Hasil Uji KLT ... 60 7. Gambar Hasil Uji Reaksi Warna ... 62 8. Gambar Hasil Uji Mikroskopis Kulit Batang
Tabebuia Bunga Kuning (Tabebuia chrysantha Nichols.) ... 63 9. Hasil Penentuan Harga LC50 Ekstrak n-Heksana
Kulit Batang Tabebuia Bunga Kuning
(Tabebuia chrysantha Nichols.) Replikasi I ... 66 10. Hasil Penentuan Harga LC50 Ekstrak n-Heksana
Kulit Batang Tabebuia Bunga Kuning
(Tabebuia chrysantha Nichols.) Replikasi II ... 70 11. Hasil Penentuan Harga LC50 Ekstrak n-Heksana
Kulit Batang Tabebuia Bunga Kuning
(Tabebuia chrysantha Nichols.) Replikasi III ... 74 12. Hasil Penentuan Harga LC50 Ekstrak Metanol
Kulit Batang Tabebuia Bunga Kuning
(Tabebuia chrysantha Nichols.) Replikasi I ... 78 13. Hasil Penentuan Harga LC50 Ekstrak Metanol
Kulit Batang Tabebuia Bunga Kuning
14. Hasil Penentuan Harga LC50 Ekstrak Metanol
Kulit Batang Tabebuia Bunga Kuning
DAFTAR PUSTAKA
Arif, M., 1987. Ilmu Meracik Obat. Cetakan ke-1, Yogyakarta: Gajah Mada University Press, hal 32-33
Anonim., 2010. (Online)
http://pets.dir.groups.yahoo.com/group/ikan_hias/message/10416, diakses tanggal 03 Desember 2010
Anonim., 2010. BST dan Antimitosis Bulu Babi (Obat-Obat Kanker).
(Online).http://biofarmasiumi.wordpress.com/2010/11/19/bst-dan
antimitosis-bulu-babi-obat-obat-kanker/, diakses tanggal 25 November 2010
Block J, et al., 1974. Early Clinical Studies With Lapachol (NSC-11905).
(Online) http://www.drugs.com/npp/taheebo.html, diakses tanggal 28 Desember 2010
Baraja., 2008. Uji Toksisitas Ekstrak Daun Ficus elastica Nois ex Blume Terhadap Artemia salina Leach Dan Profil Kromatografi Lapis Tipis.
(Online) http://etd.eprints.ums.ac.id/2296/1/K100040114.pdf diakses tanggal 18 januari 2011
Bailey, L.H., 1953. The Standard Cyclopedia of Horticulture. Vol. III, hal 3303
Bailey, L.H., 1953. The Standard Cyclopedia of Horticulture. Jilid I, hal 3
Chevallier, Andrew., 2000. Natural Health Encyclopedia of Herbal Medicine.
Second American Edition, London : Dorling Kindersley, hal 139
Dalimartha, Setiawan., 2004. Deteksi Dini Kanker dan Simplisia Antikanker.
Jakarta: Penebar Swadaya, hal 3
Dalimartha, Setiawan., 2004. Ramuan Tradisional Untuk Pengobatan Kanker.
Cetakan ke-7, Jakarta: Penebar Swadaya, hal 2-3
Departemen Kesehatan RI., 1979. Farmakope Indonesia. Edisi ke-3, Jakarta: Departemen Kesehatan, hal 916
Departemen Kesehatan RI., 2000. Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Cetakan 1, Jakarta: Departemen Kesehatan, hal 3-37
Farihah., 2008. Uji Toksisitas Ekstrak Daun Ficus benjamina Terhadap
Artemia salina Leach Dan Profil Kromatografi Lapis Tipis. (Online) http://etd.eprints.ums.ac.id/2246/ diakses tanggal 17 Desember 2010
Haryanto, Nia., 2009. Mengenal, Mencegah, Mengatasi Silent Killer Kanker.
Semarang: Pustaka Widyamara, hal 1, 2, 12
Harmita dan Radji Maksum., 2008. Buku Ajar Analisis Hayati. Edisi ke-3, Jakarta: Buku Kedokteran EGC, hal 76-78
Hadibroto Cherry dkk., 2000. Rahasia Kebun Asri. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, hal 28
Harborne, J.B., 1973. Phytochenical Methods. London: Champman and Hall LTD
List, P.H dan Schmidt, P,C., 1989. Phythopharmaceutical Technology.
Germany: CRC Pres, hal 107-112
Mangan, Yellia., 2009. Mencegah & Mengatasi Kanker. Jakarta: Agromedia Pustaka, hal 5, 6, 29
Meyer, Laughlin and ferrigni, 1982. Brine Shrimp: Convenient general bioassay for Active Constituens, Planta Medica, Vol. 45, hal 31-34
Mangan, Yellia., 2005. Cara Bijak Menaklukkan Kanker. Cetakan ke-1, Jakarta: Agromedia Pustaka, hal 6
Mardiani, Elly., 2005. Uji Praskrining Aktivitas Antikanker Ekstrak n-Heksana dan Ekstrak Metanol dari Herba Arbenan (Fragaria indica
Andr) dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BST). Surabaya: Lembaga Penelitian Universitas Airlangga
Mc. Laughlin, J.L., 1991. Grown Gall Tumours on Potato Disc and Brine Shrimp Lethalit: Two Simple Bioassay for Higher Plant Screning and Fractionation, Metods in Plant Biochemistrry, Assay for Bioactivity, Vol.6, London: Academic Press
Nafrialdi dan Ganiswara., 2007. Farmakologi dan Terapi. Edisi ke-5, Jakarta: Departemen Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran-Universitas Indonesia, hal 732-756
http://www.nano.lipi.go.id/utama.cgi?cetakartikel&1187593839, diakses tanggal 22 Desember 2010
Rao K, et al., 1968. Recognition and Evaluation of Lapchol as an Antitumor Agent. (online) http://www.drugs.com/npp/taheebo.html, diakses tanggal 28 Desember 2010
Siswandono dan Soekardjo, B., 2000. Kimia Medisinal. Edisi ke-2, Surabaya: Airlangga University Press, hal 163-181
Sabella, Rifdah., 2009. Cara Pintar Atasi Kanker. Cetakan 1, Klaten: Cable Book, hal 9
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Penyakit kanker merupakan penyakit mematikan setelah penyakit jantung. Menurut WHO, diagnosis penyakit kanker di seluruh dunia diperkirakan sudah mencapai 12 juta penderita. Sedang kematian akibat kanker secara global bisa mencapai 7 juta. Penyakit ini akan meningkat dua kali lipat dan lebih mematikan pada tahun 2030. Bisa jadi, 75 juta penderita kanker akan menghuni dunia ini nantinya (Haryanto, 2009). Setiap tahun kasus dan kematian karena kanker meningkat satu persen. Angka ini meningkat lebih tajam, khususnya di Cina, Rusia dan India. Di negara barat, kanker merupakan penyebab utama kedua kematian bagi orang dewasa dan penyebab utama kematian anak-anak yang berumur antara 1 hingga 14 tahun. Di Inggris, kanker menyerang kira-kira 1 dari 650 anak-anak. Meskipun demikian, penyakit ini jarang menyerang orang muda (Haryanto, 2009).
Kanker, disebut juga neoplasma, yang merupakan suatu penyakit pertumbuhan sel karena di dalam organ tubuh timbul dan berkembang biak sel-sel baru yang tumbuh abnormal, cepat, dan tidak terkendali dengan bentuk, sifat, dan gerakan yang berbeda dari sel asalnya, serta merusak bentuk dan fungsi organ asalnya. Awal timbulnya kanker pada suatu jaringan tubuh disebut kanker primer, dan kanker yang timbul di tempat lain karena penyebaran kanker primer disebut kanker sekunder (Dalimartha, 2004).
Karsinogen adalah faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya penyakit kanker, karsinogen tersebut adalah zat kimia organik maupun anorganik, sinar radiasi, dan virus, selain itu juga dapat disebabkan oleh kelainan genetik/bawaan, infeksi mikroorganisme, faktor perilaku dan gaya hidup, gangguan keseimbangan hormonal, faktor emosional (Haryanto, 2009).
2
Secara umum tujuan pengobatan kanker adalah untuk menyembuhkan (kuratif), yakni membebaskan penderita dari kanker untuk selamanya. Penyembuhan ini hanya berhasil jika kanker yang diderita masih stadium dini, penyebarannya belum meluas, dan ukurannya masih kecil. Tujuan yang kedua yaitu meringankan (paliatif), yakni tindakan aktif guna meringankan beban penderita kanker, terutama yang tidak mungkin bisa disembuhkan lagi. Tujuannya untuk memperbaiki kualitas hidup, mengatasi terjadinya komplikasi, dan mengurangi atau menghilangkan keluhan penderita, misalnya rasa nyeri (Mangan, 2009).
Pengobatan kanker di sini dibagi menjadi dua jenis, yakni pengobatan cara barat yang bersifat konvensional dan pengobatan cara timur yang bersifat alternatif. Pengobatan konvensional itu dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti: pembedahan (operasi), dilakukan jika letak kanker masih lokal, penyinaran (radioterapi) atau kemoterapi. Biasanya dilakukan jika kanker telah menyebar luas dan bersifat responsif terhadap obat-obatan kimia, sehingga sel kanker tersebut dapat musnah, peningkatan daya tahan tubuh (imunoterapi), pengobatan dengan hormon yang dilakukan khusus bagi kanker yang hidupnya tergantung pada hormon. Sedangkan pengobatan alternatif adalah pengobatan yang dilakukan dengan memanfaatkan bahan alam atau menggunakan obat herbal. Obat herbal adalah obat-obatan yang dibuat dari bahan tumbuhan, baik tumbuhan yang sudah dibudidayakan maupun tumbuhan liar. Obat herbal merupakan bagian dari obat tradisional. Dalam obat tradisional mencakup juga obat yang dibuat dari bahan hewan, mineral, atau gabungan dari bahan hewan, mineral, dan tumbuhan (Mangan, 2009).
Indonesia memiliki kekayaan tumbuhan yang luar biasa. Dari 30.000 spesies tumbuhan yang ada, sekitar 1260 spesies dapat dimanfaatkan sebagai obat, salah satunya sebagai obat kanker. Seiring dengan semakin maraknya gaya hidup back to nature, semakin gencar pula penelitian tentang kandungan dan manfaat tanaman-tanaman tersebut. (Mangan, 2009).
berabad-3
abad dalam obat herbal tradisional Amerika Selatan yang dapat dimanfaatkan sebagai antikanker. Salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai alternatif pengobatan antikanker adalah Tabebuia chrysantha Nichols. atau yang lebih dikenal sebagai tabebuia bunga kuning. Biasanya bagian tanaman yang digunakan sebagai obat adalah kulit batangnya (Chevallier, 2000)
Dalam suatu penelitian yang dilakukan oleh US National Cancer Institute dan Co Pfizer pada 1960-an pada tanaman Tabebuia avellanedae Lorentz ex Griseb. (Familia Bignoniaceae) telah terbukti bahwa tanaman ini mengandung napthaquinones (lapachol) yang dapat menghambat aktivitas sel kanker pada tikus (Block J, et al, 1974; Rao K, et al, 1968).
Berdasarkan studi genus, biasanya yang memiliki kekerabatan yang dekat kemungkinan juga memiliki kandungan senyawa yang hampir sama. Maka dari itu, diduga untuk Tabebuia chrysantha Nichols. ini memiliki kandungan senyawa yang sama dengan familia Bignoniaceae yang lain yang bersifat sitotoksik terhadap perkembangan sel kanker.
Di Indonesia perkembangan penggunaan dan penelitian pada tanaman obat merupakan peluang yang sangat besar. Namun semua itu belum disertai data-data yang menunjang mengenai aktivitas tanaman obat terhadap pengobatan suatu penyakit. Karena itu perlu dilakukan suatu penelitian pendahuluan atau praskrining, yang kemudian dilakukan penelitian lebih lanjut yaitu uji skrining. Dengan demikian data-data dari penelitian ini bisa digunakan untuk menunjang penggunaan tanaman obat sebagai pengobatan agar dapat lebih diterima oleh masyarakat pada umumnya dan tenaga medis pada khususnya (Mardiani, 2005).
Belakangan ini telah banyak pengujian tentang toksisitas yang dikembangkan untuk pencarian produk alam yang potensial sebagai bahan antineoplastik. Metode pengujian tersebut antara lain :
1. Brine Shrimp lethality Test
2. Lemna Minor Bioassay
3. Crown-Gall Potato Disc Bioassay
Brine Shrimp Lethality Test (BST) merupakan salah satu metode untuk menguji bahan-bahan yang bersifat sitotoksik. Metode ini menggunakan larva
4
merupakan uji toksisitas akut yaitu efek toksik dari suatu senyawa ditentukan dalam waktu singkat setelah pemberian dosis uji. Prosedurnya dengan menentukan nilai LC50 dari aktivitas komponen aktif tanaman terhadap larva
Artemia salina Leach. Suatu ekstrak dikatakan aktif sebagai antikanker
berdasarkan metode BST jika harga LC < 1000 μg/ ml. Pada penelitian yang dilakukan oleh Jose Luis Carballo dkk (Carballo, et al., 2002) menunjukkan adanya hubungan yang konsisten antara sitotoksisitas dan letalitas Brine shrimp
pada ekstrak tanaman. Metode BST dapat dipercaya untuk menguji aktivitas toksikologi dari bahan-bahan alami. Metode BST dapat pula digunakan dari berbagai sistem uji seperti uji pestisida, mitotoksin, polutan, anastetik, komponen seperti morfin, karsinogenik dan ketoksikan dari hewan dan tumbuhan laut serta senyawa racun dari tumbuhan darat. Di samping itu, BST juga memiliki keuntungan dibanding metode yang lain seperti dapat menentukan toksisitas suatu senyawa bahan alam dengan cepat, murah dan cukup akurat untuk penapisan ekstrak bahan aktif dengan menggunakan hewan uji Artemia salina Leach. yang berumur 48 jam (http://biofarmasiumi.wordpress.com, 2010).
1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka disusunlah permasalahan penelitian sebagai berikut:
1. Apakah ekstrak n-heksana dan ekstrak metanol dari kulit batang tabebuia bunga kuning Tabebuia chrysantha Nichols. dapat menunjukkan aktivitas antikanker pada uji praskrining ini dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BST) ?
2. Golongan kandungan kimia apa yang terdapat dalam ekstrak yang menunjukkan aktivitas antikanker dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BST) ?
1.3Tujuan Penelitian
5
2. Mengetahui golongan kandungan kimia dari ekstrak yang positif terhadap uji Brine Shrimp Lethality Test (BST).
1.4Hipotesa Penelitian
Ekstrak kulit batang tabebuia bunga kuning Tabebuia chrysantha Nichols. memiliki aktivitas antikanker dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BST).
1.5Manfaat Penelitian