• Tidak ada hasil yang ditemukan

UJI PRASKRINING AKTIVITAS ANTIKANKER HERBA CIPLUKAN (Physalis minima Linn.) DENGAN METODE BRINE SHRIMP LETHALITY TEST (BST) (Ekstrak n-heksana dan Ekstrak Metanol)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UJI PRASKRINING AKTIVITAS ANTIKANKER HERBA CIPLUKAN (Physalis minima Linn.) DENGAN METODE BRINE SHRIMP LETHALITY TEST (BST) (Ekstrak n-heksana dan Ekstrak Metanol)"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

VITRI FEBRIANA

UJI PRASKRINING AKTIVITAS ANTIKANKER

HERBA CIPLUKAN (

Physalis minima

Linn.)

DENGAN METODE

BRINE SHRIMP

LETHALITY TEST

(BST)

(Ekstrak n-heksana dan Ekstrak Metanol)

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(2)

Lembar Pengesahan

UJI PRASKRINING AKTIVITAS ANTIKANKER

HERBA CIPLUKAN (

Physalis minima

Linn.) DENGAN

METODE

BRINE SHRIMP LETHALITY TEST

(BST)

(Ekstrak

n

-Heksana dan Ekstrak Metanol)

SKRIPSI

Dibuat untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang 2011

Oleh :

VITRI FEBRIANA NIM : 07040052

Disetujui Oleh :

Pembimbing I Pembimbing II

(3)

Lembar Pengujian

UJI PRASKRINING AKTIVITAS ANTIKANKER

HERBA CIPLUKAN (

Physalis minima

Linn.)

DENGAN

METODE

BRINE SHRIMP LETHALITY TEST

(BST)

(

Ekstrak

n-

Heksana dan Ekstrak Metanol

)

SKRIPSI

Telah di uji dan dipertahankan didepan tim penguji Pada tanggal 28 juli 2011

Oleh :

VITRI FEBRIANA NIM : 07040052

Tim Penguji

Penguji I Penguji II

Drs. H. Achmad Inoni., Apt Prof.Dr. Sukardiman, Apt.,MS NIP : 004001 NIP : 19630109 1988101001

Penguji III Penguji IV

Ahmad Shobrun Jamil, S. Si, MP Siti Rofida, S.Si., Apt

(4)

KATA PENGANTAR

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

Alhamdulillahirrobbil’alamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan

kepada Allah Subbanahu Wa Ta’ala atas segala limpahan rahmat, nikmat dan

pertolongaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul UJI PRASKRINING AKTIVITAS ANTIKANKER HERBA CIPLUKAN (Physalis minima Linn.) DENGAN METODE BRINE SHRIMP LETHALITY TEST (BST) (Ekstrak n-heksana dan ekstrak Metanol). Yang diajukan untuk memperoleh gelar sarjana farmasi pada Program Studi Farmasi Universitas

Muhammadiyah Malang.

Penulisan naskah skripsi ini dapat terselesaikan dengan adanya bantuan

dan dorongan dari bebagai pihak. Oleh karena itu, dengan hati yang tulus

perkenankan penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Drs. H. Achmad. Inoni., Apt. selaku dosen pembimbing I yang penuh

dengan kesabaran dan pengertian berkenan membimbing, mengarahkan

dan memberikan kemudahan sarana dan prasarana sehingga skripsi ini

dapat terselesaikan dengan baik.

2. Prof. Dr. Sukardiman., Apt., MS. Selaku dosen pembimbing II yang

dengan tulus ikhlas penuh kesabaran, membimbing, dan mengarahkan

penulis dalam menyelesaikan pembuatan skripsi ini.

3. Ahmad Shobrun Jamil., S.Si., MP. Selaku dosen penguji yang telah

memberikan semua saran dan kritiknya agar skripsi ini menjadi lebih baik.

4. Siti Rofida., S.Si., Apt. selaku dosen penguji yang telah banyak

memberikan saran dan kritik demi kesempurnaan skripsi ini.

5. Tri Lestari H., M.Kep., Sp. Mat selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan.

6. Hidajah Rachmawati., S.Si., Apt., SpFRS. selaku ketua Program Studi

Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

7. Dra. Lilik Yusetyani., Apt., SpFRS. Selaku kepala laboratorium farmasi.

8. Para Dosen Pengajar Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah

Malang yang telah dengan sabar dan penuh semangat dalam memberikan

(5)

9. Keluarga tercinta, Bapak Sadino Hadi Prayitno, saudara-saudaraku (Mbak

Ririn, Mbak Devi) seluruh keluarga dirumah yang telah memberikan

dukungan, materi, do’a, saran dan nasehat serta kasih sayang yang tak

terhingga sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

10.Anugerah Terindahku, Galih Kurniadi atas dorongan, pengertian,

kesabaran dan perhatianmu selama ini yang menjadi semangatku untuk

menyelesaikan skripsi ini, semoga Allah SWT senantiasa menjaga jalinan

ini dengan keridhoan-Nya.

11.Bapak Dwi Narko, Bapak Adi, dan mbak Janis atas bantuan yang

diberikan saat penulis melakukan determinasi tanaman untuk penelitian

dan memberikan motivasi dalam pembuatan skripsi.

12.Anita Sintia Debby (Pak de Nit), Sarry Banun (Culak), Fina Tri

Wulandari, Rafinda Amalia, teman seperjuangan atas segala bentuk

kerjasamanya dalam menyelesaikan skripsi.

13.Teman-teman seperjuangan di Laboratorium Diah Herlina (Bune), Dian

Novitasari, Lia Purnawati dan Lisarah Noviana atas segala bentuk

bantuannya selama penelitian di Laboratorium.

14.Mbak Susi, Mas Ferdi, Mbak Fat, Pak Joko, Mbak Sri dan Pak Aris atas

segala bentuk kejasamanya selama penelitian.

15.Teman-teman kost Veteran Dalam 7C, Anisa, Echa, Tria, Wilda, Imik atas

dukungannya dan motivasi secara spiritual yang telah diberikan.

16.Seluruh Keluarga besar Farmasi angkatan 2007 yang secara langsung

maupun tidak langsung turut membantu dalam penulisan skripsi ini.

17.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah

membantu sehingga penulisan skripsi dapat terselesaikan dengan baik.

Semoga Allah SWT berkenan melimpahkan karunia-Nya sebagai

balasan atas bantuan selama ini, dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi

masyarakat dan Ilmu Pengetahuan Alam.

Malang, Juli 2011

(6)

RINGKASAN

Sampai saat ini, jumlah penderita kanker di Indonesia belum diketahui seacara pasti tetapi peningkatannya dari tahun ke tahun dapat dibuktikan sebagai salah satu penyebab utama kematian. Berbagai usaha telah dilakukan untuk menanggulangi penyakit ini seperti pembedahan, radioterapi, kemoterapi dan hormonterapi. Namun hingga kini masih belum ditemukan cara yang dapat mengatasi penyakit tersebut secara memuaskan. Selain cara-cara diatas, sebagian penderita lebih memilih terapi alternatif. Salah satu pengobatan alternatif dalam mengobati penyakit kanker adalah dengan memanfaatkan bahan alam. Karena itu masih dicari obat yang efektif untuk mengobati kanker, termasuk obat tradisional. Dalam suatu penelitian yang dilakukan oleh negara Jepang pada tanaman Terung (Solanum melongena Linn.) familia Solanaceae telah terbukti bahwa tanaman ini mengandung tripsin (protease) inhibitor yang dapat melawan serangan zat pemicu kanker atau mengurangi risiko penyakit kanker.

Berdasarkan studi kemotaksonomi, biasanya yang memiliki kekerabatan yang dekat kemungkinan juga memiliki kandungan senyawa yang hampir sama. Maka dari itu, diduga untuk herba ciplukan (Physalis minima Linn.) ini memiliki kandungan senyawa yang sama dengan familia Solanaceae yang lain yang bersifat sitotoksik terhadap perkembangan sel kanker dengan melakukan uji praskrining aktivitas antikanker dari ekstrak n-heksana dan ekstrak metanol herba ciplukan (Physalis minima Linn.) dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BST).

Salah satu metode untuk menguji bahan-bahan yang bersifat sitotoksik adalah dengan uji toksisitas terhadap larva udang dari Artemia salina Leach. (Brine Shrimp Lethality Test). Hasil uji toksisitas ini dapat diketahui dari jumlah kematian anak udang Artemia salina Leach. Metode ini dilakukan dengan menentukan besarnya LC50 selama 24 jam dengan menggunakan Probit Analysis.

Bila masing-masing ekstrak yang diuji kurang dari 1000 µg/ml maka dianggap menunjukkan aktivitas biologik.

Dari ekstrak yang diuji yaitu ekstrak n-heksana dan ekstrak metanol, dimana ekstrak n-heksana mempunyai harga LC50 < 1000 µg/ml yaitu 920,92

µg/ml, sedangkan ekstrak metanol mempunyai harga LC50 < 1000 µg/ml yaitu

1281,39 µg/ml. Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak n-heksana herba ciplukan (Physalis minima Linn.) mempunyai aktivitas biologik antikanker menurut metode Brine Shrimp Lethality Test (BST). Dari hasil skrining fitokimia, diketahui bahwa ekstrak n-heksana mengandung suatu senyawa golongan flavonoid, saponin dan steroid/triterpenoid.

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... iv

RINGKASAN ... iv

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Hipotesis ... 5

1.5 Manfaat Penelitian ... 5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Tentang Kanker ... 6

2.1.1 Definisi Kanker ... 6

2.1.2 Perbedaan Sel Kanker dengan Sel Normal ... 7

2.1.3 Penyebab Kanker... 7

2.1.4 Sifat Kanker ... 9

2.1.5 Gejala Kanker ... 10

2.1.6 Pertumbuhan dan Penyebaran Kanker ... 10

2.2.7 Perbedaan antara Kanker dan Tumor ... 11

2.2 Tinjauan Tentang Antikanker ... 12

2.3 Tinjauan Tentang Tanaman ... 15

2.3.1 Klasifikasi Tanaman ... 15

2.3.2 Nama Daerah ... 15

2.3.3 Morfologi Tanaman ... 16

2.3.4 Penyebaran Tanaman ... 16

(8)

2.3.6 Kandungan Tanaman ... 17

2.4 Tinjauan Tentang Brine Shrimp Lethality Test ... 18

2.4.1 Definisi Brine Shrimp Lethality Test ... 18

2.5 Artemia salina Leach ... 19

2.5.1 Lingkungan Hidup Artemia salina Leach ... 19

2.5.2 Morfologi Artemia salina Leach ... 20

2.5.3 Manfaat Artemia salina Leach ... 21

BAB III. KERANGAKA KONSEPTUAL 3.1 Uraian Kerangka Konseptual ... 22

BAB IV. METODE PENELITIAN 4.1 Bahan Penelitian ... 25

4.1.1 Bahan Tanaman ... 25

4.1.2 Bahan Kimia ... 25

4.1.3 Hewan Coba ... 26

4.2 Alat-alat Penelitian ... 26

4.3 Rancangan Penelitian ... 27

4.3.1 Penyiapan Bahan ... 27

4.3.2 Praskrining Aktivitas Antikanker ... 27

4.3.3 Skrining Zat Kandungan dalam Ekstrak yang Aktif ... 32

BAB V. HASIL PENELITIAN 5.1 Hasil Pengamatan Uji Makroskopis (Organoleptis) dan Mikroskopis Herba Ciplukan (Physalis minima Linn.) ... 38

5.2 Pembuatan Ekstrak n-Heksana dan Ekstrak Metanol Herba Ciplukan (Physalis minima Linn.) ... 38

5.3 Pembuatan Larutan Uji Ekstrak n-Heksana dan Ekstrak Metanol Herba Ciplukan (Physalis minima Linn.) ... 39

5.4 Hasil Uji Aktivitas Antikanker dari Ekstrak n-Heksana dan Ekstrak Metanol Herba Ciplukan (Physalis minima Linn.) ... 39

(9)

5.6 Skrining Kandungan Kimia Ekstrak yang Paling Aktif

(Ekstrak n-Heksana) Herba Ciplukan

(Physalis minima Linn.) ... 43

5.7 Hasil KLT Ekstrak n-Heksana Herba Ciplukan (Physalis minima Linn.) ... 44

BAB VI. PEMBAHASAN ... 46

BAB VII. KESIMPULAN DAN SARAN ... 50

DAFTAR PUSTAKA ... 51

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

IV.1 Data yang diperlukan untuk mencari harga LC50

(Lethal Concentration50) masing-masing bahan yang

diuji menggunakan Probit Analysis ...37

V.1 Hasil pembuatan ekstrak n-heksana dan ekstrak metanol

Herba ciplukan (Physalis minima Linn.) ...38

V.2 Pembuatan larutan uji ekstrak n-heksana dan ekstrak metanol

Herba ciplukan (Physalis minima Linn.) ...39

V.3 Hasil uji aktivitas antikanker ekstrak n-heksana dan ekstrak

metanol herba ciplukan (Physalis minima Linn.) ...40

V.4 Hasil penentuan harga LC50 ekstrak n-heksana dan ekstrak

metanol herba ciplukan (Physalis minima Linn.) terhadap

larva Artemia salina Leach. dengan Probit Analisys...42

V.5 Hasil skrining kandungan kimia ekstrak n-heksana herba

ciplukan (Physalis minima Linn.) ...43

(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Tanaman Ciplukan (Physalis minima Linn.) ... 17

2.2 Larva Udang, Artemia salina Leach ... 19

3.1 Skema Kerangka Konseptual ... 24

4.1 Skema Ekstraksi dengan Pelarut n-heksana dan Metanol ... 28

4.2 Skema Brine Shrimp Lethality Test (BST) ... 31

5.1 Hasil KLT Flavonoid Ekstrak n-Heksana Herba Ciplukan (Physalis minimaLinn.)………. ... 44

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Surat Keterangan Determinasi Tanaman ... 54

2. Gambar Proses Ekstraksi Herba Ciplukan (Physalis minima Linn.) ... 55

3. Gambar Uji Aktivitas Antikanker Herba Ciplukan

(Physalis minima Linn.) dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test

(BST) ... 56

4. Gambar Hasil Uji KLT ... 57

5. Gambar Hasil Uji Reaksi Warna ... 59

6. Gambar Hasil Uji Mikroskopis Herba Ciplukan

(Physalis minima Linn.) ... 62

7. Hasil Penentuan Harga LC50 Ekstrak n-Heksana Herba Ciplukan

(Physalis minima Linn.) Replikasi I... 70

8. Hasil Penentuan Harga LC50 Ekstrak n-Heksana Herba Ciplukan

(Physalis minima Linn.) Replikasi II ... 74

9. Hasil Penentuan Harga LC50 Ekstrak n-Heksana Herba Ciplukan

(Physalis minma Linn.) Replikasi III ... 78

10. Hasil Penentuan Harga LC50 Ekstrak Metanol Herba Ciplukan

(Physalis minima Linn.) Replikasi I... 82

11. Hasil Penentuan Harga LC50 Ekstrak Metanol Herba Ciplukan

(13)

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, J.E and Mc. Laughlin, J.L., 1991. A Blind Comparison of Simple Bench Top Bioassay and Human Tumour Cell Cytotoxicities as Antitumour Prescreens, Phytochemical Analysis. Vol. 2, hal 107-111. Anonim, 2010. Ikan Hias (Online)

http://pets.dir.groups.yahoo.com/group/ikan_hias/message/10416, diakses tanggal 03 Desember 2010.

A.N.S, Thomas., 2007. Tanaman Obat Tradisional 2. Cetakan ke-15, Yogyakarta : Kanisius, hal 25-27.

Arief, M., 1987. Ilmu Meracik Obat. Cetakan ke-1, Yogyakarta : Gajah Mada University Press, hal 32-33.

Backer and Brink, R.C., 1965. Flora of Java. Vol. 2, hal 468. Bakrie, Iskandar., 2010. Terong Untuk Antikanker (Online)

http:// www.tnol.co.id/id/health/4325-terong-untuk-anti-kanker-lho.html, diakses tanggal 02 Maret 2011.

Bellanti, A.J., 1985. Immunology III. Philadelphia : W.B. Sounders Company, hal 356-359.

Dalimartha, Setiawan., 2003. Ramuan Tradisional Untuk Pengobatan Kanker. Jilid 4, Jakarta : Penebar Swadaya, hal 1-10.

Dalimartha, Setiawan., 2004. Deteksi Dini Kanker dan Simplisia Antikanker. Jakarta : Penebar Swadaya, hal 3-13.

Departemen Kesehatan RI., 1979. Farmakope Indonesia. Edisi ke-3, Jakarta : Departemen Kesehatan, hal 916.

Departemen Kesehatan RI., 2000. Parameter Standart Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Cetakan ke-1, Jakarta : Departemen Kesehatan, hal 3-37.

Fahri, Muhammad., 2009. Brine Shrimp Lethality Test (Online)

(14)

Farihah., 2008. Uji Toksisitas Ekstrak Daun Ficus benjamina L. Terhadap Artemia salina Leach Dan Profil Kromatografi Lapis Tipis (Online) http://etd.eprints.ums.ac.id/2246/, diakses tanggal 17 Januari 2011.

Harmita dan Radji, M., 2008. Buku Ajar Analisis Hayati. Edisi ke-3, Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC, hal 76-78.

Hendrawati, A.R.E., 2009. Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etanol Daun Kemangi (Ocimum sanctum Linn.) Terhdap Larva Artemia salina Leach Dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BST). Semarang : Lembaga Penelitian Univ. Diponegoro.

Heyne, K., 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia. Jilid 3, Jakarta : Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Kehutanan, hal 1706-1707.

Hutapea, J.R dan Syamsuhidayat, S.S., 1991. Inventaris Tanaman Obat Indonesia (1). Jakarta : Departemen Kesehatan RI Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, hal 209.

List, P.H dan Schmidt, P.C., 1989. Phythopharmaceutical Technology. Germany : CRC Press, hal 107-112.

Mangan, Yellia., 2009. Solusi Sehat Mencegah dan Mengatasi Kanker. Cetakan ke-1, Jakarta : Penerbit Agromedia Pustaka, hal 1-36.

Mardiani, Elly., 2005. Uji Praskrining Aktivitas Antikanker Ekstrak n-heksana dan Ekstrak Metanol dari Herba Arbenan (Fragaria indica Andr.) Dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BST). Surabaya : Lembaga Penelitian Univ. Airlangga.

Meyer, Laughlin and Ferrigni., 1982. Brine Shrimp : Convenient General Bioassay for Active Constituens, Planta Medica. Vol. 45, hal 31-34. Nafrialdi dan Ganiswara, S., 2003. Farmakologi dan Terapi. Edisi ke-4, Jakarta

: Departemen Farmakologi dan Terapeutik FK UI, hal 686-687.

Nugroho, S.H.S., 2009. Terapi Pengobatan Tumor-Kanker. Cetakan ke-2, Yogyakarta : Kanisius, hal 11-15.

(15)

Pitojo, Setijo., 2006. Ceplukan Herba Berkhasiat Obat. Edisi ke-5, Yogyakarta : Kanisius, hal 13-27.

Robinson, S.L. and Kumar, V., 1992. Neoplasi, Buku Ajar Patologi. Edisi ke-4, Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC, hal 203-238.

Sabella, Rifdah., 2009. Cara Pinter Atasi Kanker. Cetakan ke-1, Klaten : Cable Book, hal 9-13.

Santoso, H.B dan Astutiningsih., 2008. Ragam & Khasiat Tanaman Obat. Cetakan ke-1, Jakarta : Agromedia Pustaka, hal 11-16.

Siswadi dkk., 2008. Klien Kanker. Edisi ke-1, Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC, hal 2-5.

Siswandono dan Soekardjo, B., 2008. Kimia Medisinal. Edisi ke-2, Surabaya : Airlangga University Press, hal 163-181.

Valkenburg and Bunyapraphatsara, N., 2002. Medicinal and Poisonous Plants. Vol. 2, hal 426.

(16)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang

Sampai saat ini, jumlah penderita kanker di Indonesia belum diketahui

secara pasti, tetapi peningkatannya dari tahun ke tahun dapat dibuktikan sebagai

salah satu penyebab utama kematian. Hanya beberapa kanker yang dapat diobati

saat masih stadium dini (Mangan, 2009). WHO menyatakan bahwa sepertiga dari

seluruh kejadian kanker dapat di cegah, sepertiga lagi dapat disembuhkan, dan

sepertiga sisanya dapat dibebaskan dari rasa nyeri jika diberikan pengobatan

(Dalimartha, 2003).

Kanker dapat tumbuh disemua sel atau jaringan tubuh, seperti sel kulit, sel

darah, sel otak, sel paru, sel hati, jaringan ikat, dan sebagainya. Oleh karena itu,

dikenal bermacam-macam jenis kanker tergantung sel atau jaringan tempat

tumbuhnya. Setiap jenis kanker mempunyai kecepatan pertumbuhan maupun

reaksi terhadap pengobatan yang berbeda (Dalimartha, 2004).

Penyebab kanker masih menjadi ajang penelitian para dokter, baik

dirumah sakit maupun kalangan akademis. Namun, ada beberapa faktor yang

diduga meningkatkan risiko terjadinya kanker yaitu karsinogen yang berasal dari

luar tubuh atau eksogen (contoh : bahan kimia, virus, radiasi, agen biologik) dan

yang berasal dari dalam tubuh atau endogen (contoh : suku / ras, diet / makanan,

jenis kelamin, risiko bawaan, umur) (Mangan, 2009).

Usaha pencegahan dan pengobatan penyakit kanker ditujukan untuk

merusak secara selektif sel tumor yang berbahaya tanpa mengganggu sel normal.

Tujuan ini sering mengalami kegagalan yang disebabkan antara lain oleh

perbedaan morfologi dan biokimia sel normal dengan sel kanker kecil sekali

sehingga obat antikanker tidak ada yang selektif terhadap sel tumor tertentu.

Kegagalan ini disebabkan pula karena banyak sel kanker bukan sesuatu yang

asing bagi tuan rumah (host), sehingga tidak menimbulkan respons imunologis.

Hal ini berbeda pada infeksi mikroba dimana pertumbuhan imunologis host

(17)

Selain itu sel kanker cepat menjadi kebal terhadap obat anti kanker dan banyak

obat antikanker bersifat karsinogenik, teratogenik dan mutagenik (Siswandono

dan Soekardjo, 2000).

Langkah awal dalam pengobatan kanker adalah deteksi dengan benar

bahwa gejala yang timbul (benjolan) pada tubuh pasien adalah benar-benar sel

kanker ganas. Secara medis biasanya diawali dengan pemeriksaan USG,

manography, MRI, dan diagnosis dilakukan dengan pemeriksaan biopsi dan

patologi. Karena itu, langkah pengobatan bisa dilakukan dengan tepat dan cepat.

Langkah selanjutnya adalah menjalankan terapi pengobatan dengan cara yang

sudah diketahui (konvensional) yaitu pembedahan ditambah dengan radioterapi,

kemoterapi, dan hormonterapi (Mangan, 2009).

Selain cara-cara diatas, sebagian penderita lebih memilih terapi alternatif.

Salah satu pengobatan alternatif dalam mengobati penyakit kanker adalah dengan

memanfaatkan bahan alam.

Seperti kita ketahui bersama, Indonesia memiliki kekayaan tumbuhan

yang luar biasa. Dari 30.000 spesies tumbuhan yang ada, lebih kurang 1.260

spesies dapat dimanfaatkan sebagai obat, salah satunya sebagai obat kanker.

Seiring dengan semakin maraknya gaya hidup back to nature, semakin gencar

pula penelitian tentang kandungan dan manfaat tanaman-tanaman tersebut.

Sebenarnya, pengobatan dengan herbal telah diterapkan sejak zaman nenek

moyang kita. Tidak hanya di Indonesia, di masyarakat negara-negara lain seperti

Cina, Arab, Jepang, India, dan negara-negara Afrika juga telah menggunakan obat

herbal sejak zaman dulu. Bahkan, di beberapa negara, obat-obatan mereka sangat

terkenal di seluruh dunia. Salah satu contohnya adalah obat cina dan obat arab

(Mangan, 2003).

Salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai alternatif pengobatan

antikanker adalah Physalis minima Linn. (familia Solanaceae) atau yang lebih

dikenal sebagai ciplukan. Penggunaan ciplukan, biasanya bagian yang digunakan

(18)

Dalam suatu penelitian yang dilakukan oleh negara Jepang pada tanaman

Terung (Solanum melongena Linn.) familia Solanaceae telah terbukti bahwa

tanaman ini mengandung tripsin (protease) inhibitor yang dapat melawan

serangan zat pemicu kanker atau mengurangi risiko penyakit kanker (Bakrie,

2010).

Berdasarkan studi kemotaksonomi, biasanya yang memiliki kekerabatan

yang dekat kemungkinan juga memiliki kandungan senyawa yang hampir sama.

Maka dari itu, diduga untuk herba ciplukan (Physalis minima Linn.) ini memiliki

kandungan senyawa yang sama dengan familia Solanaceae yang lain yang bersifat

sitotoksik terhadap perkembangan sel kanker.

Perkembangan penggunaan dan penelitian tanaman obat merupakan suatu

peluang yang sangat besar bagi Indonesia, karena sebagai suatu negara yang

beriklim tropis banyak sumber daya alam hayati yang bisa dimanfaatkan.

Meskipun penggunaan tanaman obat sudah banyak digunakan, namun hal tersebut

belum disertai data-data yang menunjang mengenai aktivitas tanaman obat

terhadap pengobatan suatu penyakit. Untuk itu diperlukan suatu penelitian

pendahuluan atau praskrining. Selanjutnya dari hasil uji praskrining dapat

dilakukan penelitian yang lebih lanjut, misal uji skrining. Uji skrining merupakan

penelitian yang bertujuan untuk mengetahui golongan senyawa kimia yang

terkandung dalam tanaman, yang biasanya mempunyai aktivitas biologi secara

tepat dan teliti. Dari data-data yang diperoleh dapat digunakan untuk menunjang

penggunaan tanaman obat agar lebih diterima oleh masyarakat pada umumnya

dan tenaga medis pada khususnya (Mardiani, 2005).

Skrining aktivitas biologi pada umumnya memerlukan waktu yang relatif

panjang, berbulan-bulan sampai bertahun-tahun dan membutuhkan biaya yang

sangat besar, sedangkan jumlah tumbuhan yang harus diteliti jumlahnya sangat

banyak. Maka pencarian bahan bioaktif dari alam memerlukan suatu uji

praskrining aktivitas biologi yang tepat dan yang dapat memisahkan tumbuhan

yang memiliki prospek sebagai sumber bahan bioaktif, dalam waktu yang relatif

(19)

Praskrining aktivitas biologik dapat memperkecil jumlah tumbuhan yang akan

diteliti lebih lanjut secara bermakna sehingga banyak memberi keuntungan dalam

hal waktu, biaya, dan lain-lain (Meyer, 1982).

Untuk keamanan praskrining senyawa antikanker, maka perlu dilakukan

penelitian uji toksisitas senyawa terhadap larva udang Artemia salina Leach

menggunakan metode Brine Shrimp Lethality Test (BST). Metode BST dipilih

mengingat metode ini merupakan langkah pertama untuk uji toksisitas suatu

senyawa. Selain itu, metode BST ini sederhana, cepat, murah dan dapat dipercaya.

Suatu ekstrak dinyatakan bersifat toksik menurut metode BST ini jika memiliki

LC50 kurang dari 1000μg/ml. Jika hasil uji BST menunjukkan bahwa ekstrak

tumbuhan bersifat toksik maka dapat dikembangkan ke penelitian lebih lanjut

untuk mengisolasi senyawa sitotoksik tumbuhan sebagai usaha pengembangan

obat alternatif anti kanker. Jika hasil uji BST menunjukkan bahwa ekstrak

tumbuhan tidak bersifat toksik maka dapat dikembangkan ke penelitian lebih

lanjut untuk meneliti khasiat-khasiat lain dari ekstrak tersebut (Meyer, 1982).

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas, dapat dirumuskan suatu

masalah sebagai berikut :

1) Apakah ekstrak n-heksana dan ekstrak metanol herba ciplukan

(Physalis minima Linn.) dapat menunjukkan aktivitas antikanker pada

uji praskrining ini dengan metode Brine Shrimp LethalityTest (BST) ?

2) Golongan kandungan kimia apa yang terdapat dalam ekstrak yang

menunjukkan aktivitas antikanker dengan metode Brine Shrimp

Lethality Test (BST) ?

1.3Tujuan Penelitian

1) Melakukan praskrining aktivitas antikanker dari ekstrak n-heksana dan

ekstrak metanol herba ciplukan (Physalis minima Linn.) dengan

metode Brine Shrimp Lethality Test (BST).

2) Mengetahui golongan kandungan kimia dari ekstrak yang positif

(20)

1.4Hipotesis

Ekstrak herba ciplukan (Physalis minima Linn.) memiliki aktivitas

antikanker dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BST).

1.5Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi

perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya di bidang produk bahan alam dari

tumbuhan. Selain itu juga dapat digunakan untuk pengetahuan tentang

obat-obatan golongan sitotoksik yang selama ini masih merupakan obat langka dan

Referensi

Dokumen terkait

memiliki pasir putih yang indah nan cantik namun, pantai waiwo merupakan surga bagi.. para wisatawan yang datang ke pantai

Segala puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan HidayahNya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi

Pelaku pasar akhir usaha pangan olahan berbasissingkong ada 2, yaitu: produsen dan pedagang pengecer; (2) Isu-isu strategi pengembangan usaha pangan olahan

Sehingga, tujuan dari penelitian ini adalah pengembangan metoda deteksi residu raktopamin pada daging sapi menggunakan KCSM dan aplikasinya untuk mengetahui keberadaan

Dapat dilihat pada lampiran 3 tingkat pengetahuan masyarakat tentang Dagusibu Obat di Desa Ndetundora III yang berpengetahuan kurang berjumlah 66

[r]

[r]

[r]

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI... PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji dan manganalisis apakah laba bersih, struktur modal, ROI, total hutang, dan tingkat penjualan baik secara parsial maupun secara

[r]