SKRIPSI
FINA TRI WULANDARI
UJI PRASKRINING AKTIVITAS ANTIKANKER
DAUN KUCAI
(Allium odorum
L.
)
DENGAN
METODE
Brine Shrimp Lethality Test
(BST)
(EKSTRAK n-HEKSANA DAN EKSTRAK METANOL)
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Lembar Pengesahan
UJI PRASKRINING AKTIVITAS ANTIKANKER DAUN
KUCAI
(Allium odorum
L.
)
DENGAN METODE
Brine Shrimp
Lethality Test
(BST)
(EKSTRAK n-HEKSANA DAN EKSTRAK METANOL)
SKRIPSI
Dibuat untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang 2011
Oleh:
FINA TRI WULANDARI NIM : 07040019
Disetujui oleh :
Pembimbing I Pembimbing II
Drs. H. A. Inoni., Apt
This document was created with Win2PDF available at http://www.daneprairie.com.
LembarPengujian
UJI PRASKRINING AKTIVITAS ANTIKANKER
DAUN KUCAI (
Allium odorum
L.)DENGAN METODE
BRINE SHRIMP LETHALITY TEST
(
Ekstrakn-HeksanadanEkstrakMetanol)
SKRIPSI
Telah di ujidandipertahankandidepantimpenguji Padatanggal 28 juli 2011
Oleh
FINA TRI WULANDARI NIM : 07040019
Tim Penguji
Penguji I Penguji II
Drs. H. A. Inoni., Apt
Prof.Dr. Sukardiman, Apt.,MS NIP: 004001 NIP: 196301091988101001
Penguji III Penguji IV
Ahmad Shobrun Jamil, S. Si, MP NIP: 113. 0907. 0469
This document was created with Win2PDF available at http://www.daneprairie.com.
iv
KATA PENGANTAR
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
Alhamdulillahirrobbil alamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada
Allah SWT atas segala limpahan rahmat, nikmat dan pertolonganNya sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul UJI PRASKRINING AKTIVITAS ANTIKANKER DAUN KUCAI (Allium odorum L) DENGAN METODE Brine Shrimp Lethality Test (BST) (EKSTRAK n-HEKSANA DAN EKSTRAK METANOL) yang diajukan untuk memperoleh gelar sarjana farmasi pada Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
Penulis naskah skripsi ini dapat terselesaikan dengan adanya bantuan dan
dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan hati yang tulus perkenankan
penulis mengucapkan terima lasih kepada:
1. Tri Lestari H.,M.,Kep.,Sp.Mat selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberi kesempatan penulis
untuk belajar dan menuntut ilmu di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Malang.
2. Hidajah Rachmawati., S.Si.,Apt.,Sp.FRS selaku Ketua Program Studi Farmasi
yang selalu memberikan motivasi dan semangat.
3. Drs. H. Achmad. Inoni., Apt selaku dosen pembimbing satu yang telah
dengan tulus ikhlas dan penuh kesabaran membantu, membimbing, memberi
saran dan memberi dorongan moril sampai terselesaikannya skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sukardiman., Apt., MS selaku dosen pembimbing dua yang telah
membantu, membimbing dan memberi saran sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan dengan baik.
5. Achmad Shobrun Jamil., S.Si.,MP dan Siti Rofida., S.Si.,Apt selaku dosen
penguji yang telah banyak memberi saran dan masukan demi kesempurnaan
v
6. Dra. Lilik Yusetyani., Apt.,Sp.Frs selaku Kepala Laboratorium Kimia
Terpadu yang telah memberikan fasilitas selama melakukan penelitian. 7. Kepada para laborat yang telah membantu menyiapkan alat dan bahan selama
melakukan praktikum.
8. Keluarga tercinta, Papa, Mama, Maz Fanny dan Mbak Renny yang selalu
memberi dukungan, motivasi, materi, do a, saran, nasehat, perhatian dan
kasih sayang yang tak terhingga sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini.
9. Teman-teman seperjuangan bahan alam: mbak Dian, Diah, Nita, Vitri, Ai,
Amel, Lia dan Lisa atas kebersamaan dan semangat serta kerja samanya
sehingga skripsi ini dapat terwujud.
10. Sahabat dan teman-teman yang selalu memberi semangat dan dukungan saat
senang maupun susah dan senantiasa memberi perhatian serta do a sehingga
skripsi ini dapat terselesaikan.
11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membatu
sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
Semoga Allah SWT berkenan melimpahkan karunia-Nya sebagai balasan
atas bantuan selama ini, dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi masyarakat
dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Malang, Juli 2011
This document was created with Win2PDF available at http://www.daneprairie.com.
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL……….. i
LEMBARAN PENGESAHAN ... ii
LEMBAR PENGUJIAN……… iii
KATA PENGANTAR ... iv
RINGKASAN ... vi
ABSTRAK ... vii
ABSTRACT ... viii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL... xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN………. . xiii
BAB 1. PENDAHULUAN... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 5
1.3 Tujuan Penelitian……… 6
1.4 Hipotesis Penelitian ... 6
1.5 Manfaat Penelitian………. 6
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA………... 7
2.1 TinjauanTentang Tanaman……… 7
2.2 TinjauanTentang Kanker……….. 9
2.3 TinjauanTentang Brine Shrimp Lethality Test.………… 15
2.4 Tinjauan Tentang Antikanker……….. 18
2.5 Tinjauan Tentang Ekstrak……… 22
BAB 3. KERANGAKA KONSEPTUAL……….. 23
3.1 Uraian Kerangka Konseptual………...… 23
3.2 Skema Kerangka Konseptual………... 25
BAB 4. METODE PENELITIAN………...……….. 26
4.1 Bahan Penelitian………..….… 26
4.2 Alat-alat Penelitian………...……… 27
x
4.4 Analisis Data……… 36
BAB 5. HASIL PENELITIAN……….. 37
5.1 Hasil Pembuatan Ekstrak n-Heksana dan Ekstrak Metanol Daun Kucai (Allium odorum L.) ……. 37
5.2 Pembuatan Larutan Uji Ekstrak n-heksana dan Ekstrak Metanol Daun Kucai (Allium odorum L.) ……. 38
5.3 Hasil Uji Aktifitas Anti Kanker dari Ekstrak n-heksana dan Ekstrak Metanol Daun Kucai (Allium odorum L.) dengan MetodeBST………..…… 39
5.4 Penentuan Harga LC50 Ekstrak n-heksana dan Ekstrak Metanol Daun Kucai (Allium odorum L.) Terhadap Larva Artemia salina Leach dengan Probit Analisis……… 42
5.5 Skrining Kandungan Kimia Ekstrak n-heksana Daun Kucai (Allium odorum L.)………. 43
5.6 Hasil KLT Ekstrak n-heksana Daun Kucai (Allium odorum L.).……….. 45
5.7 Uji Makroskopis Dan Mikroskopis Serbuk Daun Kucai (Allium odorum L.)……… 47
BAB 6 PEMBAHASAN……….………. 50
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN………. 54
DAFTAR PUSTAKA……… 55
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Tanaman Kucai (Allium odorum L)……… 8
2.2 Gambar morfologi Artemia salina Leach………... 17
5.1 Hasil KLT Flavonoid Estrak n-heksana Daun Kucai (Allium odorum L)……….. 45
5.2 Hasil KLT Steroid Triterpenoid Estrak n-heksana Daun Kucai (Allium odorum L)………. 46
5.3 Stomata……….. 47
5.4 Mesofil……… 48
5.5 Serabut……… 48
xi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
IV.1 Data yang diperlukan untuk mencari harga LC50
masing-masing bahan yang diuji menggunakan
Probit Analysis……… 36 V.1 Hasil pembuatan ekstrak n-heksana dan ekstrak
metanol daun kucai (Allium odorum L.)...………. 37
V.2 Pembuatan larutan uji ekstrak n-heksana dan
ekstrak metanol daun kucai (Allium odorum L.)……… 38
V.3 Hasil uji aktivitas antikanker ekstrak n-heksana dan ekstrak metanol daun kucai (Allium odorum L.)
dengan metode BST………... 39
V.4 Hasil penentuan harga LC50 ekstrak n-heksana dan
harga LC50 ekstrak metanol daun kucai
(Allium odorum L.) terhadap larva Artemia salina Leach.
dengan Probit Analysis………... 43
V.5 Hasil skrining kandungan kimia ekstrak n-heksana
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Surat Pernyataan………... 57
2. Daftar Riwayat Hidup……….. 58
3. Surat Determinasi………. 59
4. Analisis Probit n-Heksana Replikasi 1……… 60
5. Analisis Probit n-Heksana Replikasi 2……… 63
6. Analisis Probit n-Heksana Replikasi 3……… 66
7. Analisis Probit Metanol Replikasi 1……… 69
8. Analisis Probit Metanol Replikasi 2……… 72
9. Analisis Probit Metanol Replikasi 3……… 75
10. Gambar Bahan-bahan Praktikum……… 78
Daftar Pustaka
Agoes, Azwar, 2010. Tanaman Obat Indonesia, Bab 1, Salemba Medika, Palembang.
Anonim, 2009. Kucai, from: http://ms.wikipedia.org/wiki/Kucai, diakses tanggal 3 Desember 2010
Anonim, 2009. Artemia, from: http://perikanan-nusantara.blogspot.com, diakses tanggal 3 Desember 2010
Anonim, 2010. Khasiat Kucai tak seramping Bentuknya, from: http://www.suaramedia.com, diakses tanggal 5 November 2010
Anonim, 2010. BST dan Antimitosis Bulu Babi (Obat-Obat Kanker), from: http://biofarmasiumi. wordpress .com, diakses tanggal 22 November 2010 Anonim, 2010. Terapi Nutrisi dan Herbal Untuk Kanker, from:
http://rumahkanker.com, diakses tanggal 8 Januari 2011
Anonim, 2011. Manfaat Bawang Putih, http://embundaun.wordpress.com, diakses tanggal 23 Januari 2011
Baskhara, Ali Widi, 2008. Sehat Murah Dengan Buah dan Sayuran, Kreasi Wacana, Yogyakarta.
Bunyapraphatsara dan Lemmens, 1999. Plant Resources of South-East Asia 12 (1), The Rijksherbarium, Netherlands.
Cahyono, Bambang, 2009. Bawang Daun, Kanisius, Yogyakarta.
Dalimartha, Setiawan, 2004. Ramuan Tradisional Untuk Pengobatan Kanker, Penebar Swadaya, Jakarta.
Departemen Kesehatan RI, 1979. Farmakope Indonesia, Edisi ke-3, Jakarta: Departemen Kesehatan, hal: 23-33.
Departemen Kesehatan RI, 1995. Farmakope Indonesia, Edisi ke-4, Jakarta: Departemen Kesehatan, hal:7.
Departemen Kesehatan RI, 2000. Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat, Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan-Direktorat Pengawasan Obat Tradisional, Jakarta.
Diananda, Rina, 2007. Mengenal Seluk-Beluk Sel Kanker, Katahati, Jogjakarta. El-Bayoumy, K., R. Sinha, J.T. Pinto, dan R.S. Rivlin. 2006. Cancer
Chemoprevention by Garlic and Garlic-Containing Sulfur and Selenium Compounds. The Journal of Nutrition 136: 864S-869S.
Harmita, Maksum, Biomed, 2008. Buku Ajaran Analisis Hayati, Buku Kedokteran EGC, Jakarta
56
Haryanto, Nia, 2009. Mengenal, Mencegah, Mengatasi Silent Killer Kanker, Pustaka Widyamara, Jakarta.
Indriani, Irda, Sukrasno, 2005. Telaah Kandungan Kimia Daun Kucai (Allium odoratum L.), Sekolah Farmasi ITB. http://bahan-alam.fa.itb.ac.id, diakses tanggal 5 November 2010.
Ismasetyo, A. Dan Kurniastuty. 1995. Teknik kultur Phytoplakton dan Zooplankton. Yogyakarta: Kanisius.
Japanies, Willie, 2007. Pencegahan dan Terapi Knaker Dengan Kombinasi Herbal Indonesia Dan Traditional Chinese Medicine, Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
List and Schmidt, 1989. Pythopharmaceutical Technology, Germany: CRC Press, hal: 107-112.
Manggan. Yellia, 2005. Cara Bijak Menaklukkan Kanker, Agromedia Pustaka, Jakarta.
Mardiana, Lina, 2004. Kanker Wanita Pencegahan dan Pengobatan Dengan Tanaman Obat, Penebar Swadaya, Yogyakarta.
Meyer, Lauglin and Ferrigni, 1995. Brine Shrimp: Convenient General Bioassay for Active Constituens, Planta Medica, Vol.45, hal 31-34
Mujiman, Ahmad, 1989. Udang Renik Air Asin, Bhratara, Jakarta.
Mujiman, Ahmad, 2001. Makanan Ikan, Seri Perikanan, Penebar Swadaya, Jakarta.
Nafrialdi dan Sulistia,G., Antikanker, Farmakologi dan Terapi, Edisi 5, Jakarta: Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, hal. 732-733. Nugroho, Sri Haryanto, 2009. Terapi Pengobatan Tumor-Kanker, Kanisius,
Bandung.
PT. Eisai Indonesia, 1995. Medicinal Herb Index in Indonesia, Jakarta. Rukmana, Rahmat, 2006. Bawang Daun, Knisius, Yogyakarta.
Saputra, Soeprapto, Roem, 2000. Terapi Biologi Untuk Kanker, Jakarta: Airlangga University Press
Siswandono dan Bambang, 2008. Kimia Medisinal, Edisi kedua, Surabaya: Airlangga University Press
Steenis,CGGJ Van Dr, 2008. Flora, Pradnya Paramita, Jakarta
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Menurut Depkes, 2003 di Indonesia, kanker merupakan penyebab kanker no
6 di Indonesia, dan diperkirakan terdapat 100 penderita kanker baru untuk setiap
100.000 penduduk per tahunnya. Di dunia WHO memperkirakan 7,6 juta orang
meninggal akibat kanker pada tahun 2005 dan 84 juta orang akan meninggal
hingga 10 tahun kedepan (Diananda, 2007). Di negara-negara maju penyakit
kanker merupakan penyebab kematian kedua setelah penyakit kardiovaskuler
(Nafrialdi dan Sulistia, 2007).
Kanker adalah penyakit karena terjadi pertumbuhan sel-sel tubuh yang tidak
normal, cepat, dan tidak terkendali secara normal. Sel normal pertumbuhan
(perbanyakan) dikendalikan secara genetis sesuai bilangan DNA dan RNA,
sedangkan sel kanker tidak mengikuti pengendalian itu lagi karena perubahan
DNA dan RNA-nya. Jika pertumbuhan tidak segera dihentikan dan diobati, sel
kanker akan terus berkembang (Winarto, 2003).
Penyakit kanker dapat menyerang siapapun pada semua golongan umur,
tanpa memandang jenis kelamin, kebangsaan atau golongan (Dalimartha, 2004).
Sel-sel kanker dapat timbul disetiap tempat pada tubuh, pada setiap waktu
(Nugroho, 2009). Penyakit kanker dapat menyerang berbagai macam sel, seperti
di sel kulit, sel hati, sel darah, sel otak, sel lambung, sel usus, sel paru, sel saluran
kencing, dan berbagai macam sel tubuh lainnya (Diananda, 2007).
Proses terjadinya kanker disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain faktor
lingkungan, kimia, fisika, radiasi, ionisasi, dan virus (Nugroho, 2009). Gaya
hidup dewasa ini juga dapat meningkatkan resiko pertumbuhan kanker.
Misalnya, kebiasaan merokok, sering mengkonsumsi minuman keras berlebihan,
serta banyak mengkonsumsi makanan berlemak dan banyak mengandung bahan pengawet (Winarto, 2003).
2
Kanker sering terjadi pada masyarakat karena sering terjadi kontak dengan
zat kimia (misalnya asap rokok), pengaruh fisik misalnya sinar radioaktif, sinar
ultraviolet dan karsinogen biologis misalnya virus (Jong, 2005). Dan salah
satunya cara untuk mengobati kanker yang aman adalah dengan ramuan obat
bahan alam baik yang bersumber dari tumbuhan, binatang, dan mineral. Ramuan
obat bahan alam dapat dimanfaatkan dalam bentuk makanan ataupun obat untuk
meningkatkan daya tahan tubuh serta memperlemah sel kanker (Saputra dkk,
2000).
Indonesia terkenal dengan kekayaan akan berbagai jenis tumbuhan yang
berkhasiat obat, termasuk obat untuk pengobatan kanker (Dalimarth, 2004). Tanaman obat mempunyai prospek yang sangat baik sebagai pengobatan kanker.
Di Indonesia penggunaan tanaman obat memang belum diakui secara medis,
meski dari pengalaman turun-temurun jelas bahwa tanaman obat mempunyai
manfaat yang cukup besar untuk kesehatan. Penggunaan herba di Indonesia
untuk memerangi kanker diyakini banyak pihak telah berjalan sejak zaman nenek
moyang kita. Sebelum tersentuh oleh kedokteran modern, semua masyarakat dan
kultur dunia menggantungkan diri pada pengobatan tradisional masing-masing
yang mayoritas berbasis ramuan herbal (Mangan, 2005).
Salah satu tanaman yang dapat digunakan untuk pengobatan kanker adalah
Kucai (Allium odorum L.). Kucai (Allium odorum L.) dapat digunakan sebagai antihipertensi, melawan tumor dan kelainan usus, sebagai stomakik dan sebagai
bakterisida pada infeksi paru serta dipercaya dapat membantu mengatasi
kelelahan (Agoes, 2010).
Kucai (Allium odorum L.) mengandung zat-zat gizi yang mampu mencegah penyakit kanker dan hipertensi, serta bisa menurunkan kadar kolesterol darah.
Tumbuhan ini mengandung senyawa yang berfungsi sebagai antioksidan,
antibiotik, antikanker, dan antibakteri (http://www.suaramedia.com, 5 November
2010).
Adanya informasi secara tradisional dari masyarakat yang telah lama
3
tradisional mendorong untuk diadakannya berbagai penelitian guna membuktikan
khasiatnya secara ilmiah. Penelitian yang telah dilakukan mencoba meneliti
aktivitas antioksidan dari daun kucai. Hasil penelitian Chan Kung Chi dari
Providence University Taiwan, serta Hsu Cheng Chin dan Yin Mei Chin dari
Chungshan Medical University Taiwan, menunjukkan bahwa kucai berfungsi
sebagai antioksidan. Banyaknya komponen diallyl sulphides dalam kucai mampu
mencegah oksidasi platelet di dalam darah, sehingga berfungsi antioksidan
(http://www.suaramedia.com, 5 November 2010).
Mengkonsumsi buah atau sayur yang banyak mengandung antioksidan
secara teratur dalam jumlah yang mencukupi terbukti dapat mengurangi risiko terserang kanker. Antioksidan adalah zat yang mampu mematikan zat lain yang
membuat sel-sel menjadi rapuh dan mampu memperbaiki sel yang rusak. Zat ini
terbukti bisa meracuni secara langsung sel-sel kanker (Mardiana, 2004).
Masyarakat Indonesia telah lama memanfaatkan kucai untuk pengobatan.
Diantaranya untuk mengatasi keputihan, darah tinggi dan sembelit. Selain itu,
Kucai diyakini mempunyai khasiat antiseptik untuk membunuh kuman bakteria
dalam usus. Kucai mempunyai aroma yang khas sehingga dapat meningkatkan
selera makan dan kucai ini dapat tumbuh di musim dingin atau musim kemarau
(http://ms.wikipedia.org/wiki/Kucai, 3 Desember 2010).
Ekstrak Kucai (Allium odorum L.) mengandung senyawa aktif berkhasiat obat seperti alkaloid, flavonoid, saponin, dan steroid/triterpenoid (Indriani dkk,
2005). Dan menurut Tomofumi Manabe dkk tahun 2010 dari Chiba University
Jepang bahwa kucai (Allium odorum L.) mengandung alil sulfida yang sangat
penting pada keluarga allium (www.suaramedia.com, 5 November 2010). Senyawa-senyawa yang potensial untuk mencegah kanker adalah alil sulfida,
Asam askorbat (vit C), Flavonoid, Katecin (catechin), Polifenol, dan Lutein
(http://rumahkanker.com, 8 Januari 2011). Sehingga dari kandungan ini diduga
kucai memiliki aktivitas antikanker.
Berdasarkan studi kemotaksonomi maka tanaman yang memiliki
4
hampir sama. Jenis lain dari famili Liliaceae yaitu bawang putih (Allium sativum
L.). Adanya pemakaian bawang putih (Allium sativum L.) oleh sebagian
masyarakat sebagai obat antikanker dan dari beberapa penelitian dimana
diketahui bahwa bawang putih (Allium sativum L.) mengandung allil sulfida yang
mempunyai aktivitas antikanker. Allil sulfida seperti diallyl sulfide, diallyl
disulfide, diallyl trisulfide, S-allyl cysteine, S-allylmercaptocysteine, dan allicin
(http://embundaun.wordpress.com) . Zat-zat tersebut mencegah pembentukan dan
pengaktifan nitrosamin di dalam tubuh, juga memblokir aflatoxin, azoxymethane,
benzo(a)pyrene, dan lain-lain, yang kesemuanya merupakan zat karsinogen
(pemicu kanker).
Efek antikanker dari Allium sativum L. diperkuat dengan adanya senyawa
organoselenium dibanding senyawa organosulfur yang analog. Organoselenium
yang disintesis di laboratorium, dialil selenida, 300 kali lebih efektif jika
dibanding dialil sulfida dalam melindungi induksi DMBA pada kanker payudara
tikus. Lebih jauh lagi benzil selenosianat dapat menghambat induksi
azoxymetana kanker kolon pada tikus (El-Bayoumy et al., 2006). Maka
diharapkan dalam kucai (Allium odorum L.) juga terdapat senyawa yang
memiliki aktivitas sitotoksik seperti pada bawang putih (Allium sativum L.).
Untuk mengetahui golongan senyawa yang terdapat dalam daun kucai
(Allium odorum L.) perlu dilakukan ekstraksi berdasarkan perbedaan tingkat
kepolaran pelarutnya, sehingga dalam penelitian dilakukan ekstrak bertingkat,
dimana dalam ekstrak bertingkat tersebut pelarut yang digunakan adalah n
-heksan (nonpolar) dan metanol (polar). Masing-masing ekstrak diuji
toksisitasnya dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BST).
Brine Shrimp Lethality test (BST) merupakan salah satu metode untuk
menguji bahan-bahan yang bersifat sitotoksik. Metode ini menggunakan larva
Artemia salina Leach sebagai hewan coba. Artemia salina Leach digunakan
sebagai hewan uji dalam menentukan ketoksikan suatu ekstrak/senyawa yang
diwujudkan sebagai racun. Uji toksisitas dengan metode BST ini merupakan uji
5
singkat setelah pemberian dosis uji. Uji toksisitas dimaksudkan untuk
memaparkan adanya efek toksik dan untuk meneliti batas keamanan dalam
kaitannya dengan penggunaan senyawa yang terdapat dalam tumbuhan tersebut.
Metode BST juga digunakan untuk mendeteksi keberadaan senyawa toksik
dalam proses isolasi senyawa dari bahan alam yang berefek sitotoksik dengan
menetukan harga LC50 dari senyawa aktif. Metode BST dapat digunakan dari
berbagai sistem uji seperti uji pestisida, mitotoksin, polutan, anastetik, komponen
seperti morfin, karsinogenik dan ketoksikan dari hewan dan tumbuhan laut serta
senyawa racun dari tumbuhan darat (http://biofarmasiumi.Wordpress. com, 22
November 2010).
Prosedur Brine Shrimp Lethality test (BST) dengan menentukan nilai LC50
dari aktivitas komponen aktif tanaman terhadap larva Artemia salina Leach.
Toksisitasnya ditentukan dengan melihat harga LC50 yang dihitung berdasarkan
analisis probit. Suatu ekstrak dikatakan aktif sebagai antikanker berdasarkan
metode BST jika harga LC50 < 1000 µg/ ml. Metode BST dapat dipercaya untuk
menguji aktivitas toksikologi dari bahan-bahan alami. Uji toksisitas sebagai
skrining awal dapat dilakukan dengan berbagai metode antara lain adalah metode
Brine Shrimp Lethality Test (BST). Metode BST adalah suatu metode uji yang
diguna untuk menentukan toksisitas suatu senyawa bahan alam dengan cepat,
murah dan cukup akurat dengan menggunakan hewan uji Artemia Salina
Leach yang berumur 48 jam. (Harmita dkk, 2008). Hal tersebut mendorong
dilakukanya uji toksisitas ekstrak n-heksana dan metanol daun kucai (Allium
6
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan suatu masalah
sebagai berikut:
a. Apakah ekstrak n-heksana dan ekstrak metanol daun kucai (Allium odorum
L.) mempunyai aktivitas antikanker dengan metode Brine Shrimp Lethality
Test (BST)?
b. Golongan senyawa kimia apa yang terdapat dalam ekstrak yang menunjukkan
aktivitas positif antikanker dengan metode Brine Shrimp Lethality Test
(BST)?
1.3 Tujuan Penelitian
a. Mengetahui adanya aktivitas antikanker dengan melakukan praskrining pada
ekstrak n-heksana dan ekstrak metanol daun kucai (Allium odorum L.) dengan
metode Brine Shrimp Lethality Test (BST).
b. Mengetahui golongan senyawa kimia dari ekstrak yang positif terhadap uji
Brine Shrimp Lethality Test (BST).
1.4Hipotesa Penelitian
Ekstrak daun kucai (Allium odorum L.) mempunyai aktivitas antikanker dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BST).
1.5 Manfaat
a. Ekstrak daun kucai diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu alternatif
dalam pengobatan kanker.
b. Memberikan informasi tentang senyawa yang terkandung didalam daun kucai