• Tidak ada hasil yang ditemukan

UJI PRASKRINNING AKTIVITAS ANTIKANKER DAUN MATOA (Pometia pinnata) DENGAN METODE BRINE SHRIMP LETHALITY TEST (Ekstrak n-Heksana dan Ekstrak Metanol)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UJI PRASKRINNING AKTIVITAS ANTIKANKER DAUN MATOA (Pometia pinnata) DENGAN METODE BRINE SHRIMP LETHALITY TEST (Ekstrak n-Heksana dan Ekstrak Metanol)"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

ANISA DYAH SHITAWATI MARUAPEY

UJI PRASKRINNING AKTIVITAS ANTIKANKER

DAUN MATOA (Pometia pinnata)

DENGAN METODE BRINE SHRIMP LETHALITY

TEST

(Ekstrak n-Heksana dan Ekstrak Metanol)

PROGAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(2)

i

Lembar Pengesahan

UJI PRASKRINING AKTIVITAS ANTIKANKER DAUN MATOA (Pometia pinnata)

DENGAN METODE BRINE SHRIMP LETHALITY TEST (BST) (Ekstrak n-Heksana dan Ekstrak Metanol)

SKRIPSI

Dibuat untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang 2012

Oleh :

ANISA DYAH SHITAWATI MARUAPEY NIM : 08040075

Disetujui oleh :

Pembimbing 1 Pembimbing II

(3)

ii

Lembar Pengujian

UJI PRASKRINING AKTIVITAS ANTIKANKER

DAUN MATOA (

Pometia pinnata

)

DENGAN METODE

BRINE SHRIMP LETHALITY TEST

(BST)

(Ekstrak

n

-Heksana dan Ekstrak Metanol)

SKRIPSI

Telah Diuji dan Dipertahankan di Depan Tim Penguji Pada Tanggal 17 Juli 2012

2012

Oleh :

ANISA DYAH SHITAWATI MARUAPEY NIM : 08040075

Disetujui oleh :

Pembimbing I Pembimbing II

Prof.Dr.Sukardiman, Apt.,MS Siti Rofida,S.Si.,Apt NIP : 196301091988101001 NIP:114.0804.0453

Penguji I Penguji II

(4)

iii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Bismillahirrrahmanirrohim. Alhamdulillahirrobbil’alamin, puji syukur

kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, hidayah dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Uji Praskrinning Aktivitas Antikanker Daun Matoa (Pometia pinnata) dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test

(BST) (Ekstrak n-Heksana dan Ekstrak Metanol)”.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak luput dari bimbingan, dukungan serta bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Prof. Dr. Sukardiman, Apt.,MS selaku dosen pembimbing I atas dukungan, bimbingan, arahan dan bantuan yang diberikan dalam menyelesaikan pembuatan skripsi ini.

2. Siti Rofida, S.Si., Apt selaku dosen pembimbing II yang penuh dengan kesabaran dan pengertian berkenan membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan pembuatan skripsi ini.

3. Ahmad Shobrun Jamil., S.Si., MP selaku dosen penguji atas semua saran dan kritik yang diberikan agar skripsi ini menjadi lebih baik.

4. Dian Ermawati, S.Fram., Apt selaku dosen penguji atas semua saran yang diberikan agar skripsi ini menjadi lebih baik.

5. Dra. Uswatun Chasanah, Apt selaku ketua Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Malang.

6. Dra. Lilik Yusetyani, Apt., SpFRS selaku kepala laboratorium farmasi.

7. Para Dosen Pengajar Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah dengan sabar dan penuh semangat dalam memberikan bekal ilmu dan pengetahuan.

(5)

iv

9. Mbak susi, Mas Ferdi atas segala bentuk kerjasamanya selama penelitian. 10.Orang tua tercinta yang telah memberikan bantuan, dukungan, semangat,

motivasi, nasihat, dan do’a yang tulus sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan baik.

11.Keluarga Besar (Adik, Sepupu) terima kasih buat semangat dan dukungannya dalam penyusunan skripsi ini.

12.Yusniati, Ida Fachrirroh, Nur Halimah, dan Ismi faridah teman seperjuangan atas segala bantuannya dalam menyelesaikan skripsi baik suka dan duka. 13.Aulia Shobrina, Buhari, Nopi, dan Imam teman-teman sesama bahan alam

yang selalu memberikan dukungan, dan semangat

14.Syahrul Ramdani, S.Ip terima kasih karena sudah membantu dalam mengeluarkan ide yang cemerlang selama proses pembuatan skripsi.

15.teman-tean farmasi angkatan 08’, terima kasih atas motivasi dan semangatnya yang telah kalian berikan kepada penulis.

16.semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Sebagai manusia biasa penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini jauh dari smepurna, namun penulis berharap semoga penelitian ini bermanfaat bagi masyarakat dan peneliti selanjutnya dalam pengembangan ilmu pengetahuan.

Malang, Juli 2012

(6)

v

RINGKASAN

Sampai saat ini, penyakit kanker masih termasuk salah satu penyakit yang sangat ditakuti oleh masyarakat, hal ini disebabkan karena angka kematian akibat kanker sangat tinggi. Terapi pengobatan kanker pada umumnya dilakukan dengan cara operasi, radiasi, kemoterapi, endokrinoterapi, dan immunoterapi. Selain cara-cara diatas, sebagian penderita lebih memilih melakukan pengobatan alternative, salah satunya dengan memanfaatkan bahan alam. Hal ini dilatarbelakangi karena mahalnya harga obat antikanker dan tidah tahan terhadap efek buruk kemoterapi.

Dalam suatu penelitian, yang dilakukan pada tahun 2007, ekstrak kulit buah dari Leci (Litchi chinensis Sonn.) mengandung senyawa flavonoid yang diketahui fungsinya sebagai immunomudulator dan dapat juga bekerja sebagai antikanker, khususnya kanker payudara (Zhao, dkk., 2007). Berdasarkan studi kemotaksonomi, tanaman yang memiliki kekerabatan cukup dekat kemungkinan memiliki kandungan senyawa yang hampir sama. Hal ini dibuktikan dengan adanya tanaman jenis dari familia (sapindaceae) yang tumbuh di Indonesia yaitu tanaman Litchi chinensis Sonn (leci) yang sudah terbukti bisa sebagai antikanker. Diharapkan pada tanaman Pometia pinnata diduga memiliki kandungan senyawa yang sama dengan familia Sapindaceae yang lain yang memiliki aktivitas sebagai antikanker.

Salah satu metode untuk menguji khasiat tanaman Pometia pinnata sebagai antikanker yaitu dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BST). Metode ini menggunakan nauplii Artemia salina Leach sebagai hewan coba dengan cara memasukkan nauplii tersebut yang telah berumur 48 jam kedalam ekstrak daun matoa (Pometia pinnata) dan diinkubasi selama 24 jam.

Pada penelitian ini masing-masing ekstrak n-heksana dan ekstrak metanol diuji aktivitas antikankernya terhadap nauplii Artemia salina Leach. Pada kelompok kontrol diberi perlakuan penambahan media air laut hingga volume menjadi 5 ml. Kelompok uji diberi perlakuan larutan ekstrak n-heksana dan ekstrak metanol daun matoa (Pometia pinnata) dengan konsentrasi 10ug/ml, 50ug/ml, 100ug/ml, 500ug/ml, dan 1000ug/ml masing-masing ditambah air laut sampai volume mencapai 5 ml.kemudian diinkubasi selama 24 jam. Setelah diinkubasi dilakukan perhitungan nauplii udang yang mati. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan Probit Analysis. Apabila masing-masing ekstrak yang diuji mempunyai LC50 < 1000 ug/ml

maka dianggap memiliki aktivitas antikanker. Kemudian ekstrak yang memiliki aktivitas antikanker dilakukan skrinning fitokimia untuk mengetahui golongan senyawa kimia yang mempunyai aktivitas antikanker yang terkandung didalamnya.

Hasil pengujian toksisitas terhadap ekstrak n-heksana dan ekstrak metanol pada daun matoa (Pometia pinnata) menunjukkan harga LC50 ekstrak metanol

(7)

vi

ABSTRAK

UJI PRASKRINNING AKTIVITAS ANTIKANKER DAUN MATOA (Pometia pinnata)

DENGAN METODE BRINE SHRIMP LETHALITY TEST (Ekstrak n-Heksana dan Ekstrak Metanol)

Kanker menjadi penyebab utama kematian didunia. Mahalnya harga obat antikanker dan tidak tahan efek samping kemoterapi menyebabkan sebagian penderita memilih pengobatan alternatif dengan memanfaatkan bahan alam. Salah satu tanaman yang secara empiris dimanfaatkan sebagai antikanker adalah Pometia pinnata.

Pometia pinnata banyak digunakan masyarakat dalam pengobatan tradisional. Kandungan kimia dari daun Pometia pinnata adalah flavonoid, glikosida saponin, triterpenoid, polifenol dan tanin. Pada penelitian ini dilakukan uji toksisitas daun Pometia pinnata terhadap Artemia salina Leach sebagai skrinning awal aktivitas biologisnya. Uji toksisitas dilakukan terhadap ekstrak n-heksana dan ekstrak metanol Pometia pinnata. Data diperoleh dengan menghitung jumlah larva yang mati setelah perlakuan 24 jam. Persen kematian digunakan untuk menghitung harga LC50 dengan

metode analisis probit. Komponen penyusun ekstrak paling aktif dianalisa dengan Komatrografi Lapis Tipis (KLT). Hasil uji toksisitas menunjukkan harga LC50

ekstrak metanol dan n-heksana dari daun Pometia pinnata berturut-turut adalah 242,926 ug/ml dan 2861,344 ug/ml. Dari hasil skrinning fitokimia diketahui ekstrak metanol daun Matoa (Pometia pinnata) mengandung suatu senyawa flavonoid, saponin, steroid/triterpenoid, polifenol dan tanin. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak metanol daun Matoa (Pometia pinnata) menunjukkan hasil positif terhadap uji praskrinning aktivitas antikanker dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BST).

(8)

vii

ABSTRACT

UJI PRASKRINNING AKTIVITAS ANTIKANKER DAUN MATOA (Pometia pinnata)

DENGAN METODE BRINE SHRIMP LETHALITY TEST (Ekstrak n-Heksana dan Ekstrak Metanol)

Cancer is the major cause of the death in the world. The high cost and adverse effect of chemotherapy cause some people choosing to alternative treatment with natural medicine One of the plant empirically used as an effective anticancer agents is Pometia pinnata.

Pometia pinnata leaves is mostly used by society in traditional treatment. Chemically, Pometia pinnata leaves consists of flavonoid, glikosida saponin, triterpenoid, polifenol and tannin. This research is done to test the toxicity leaves toward Artemia salina Leach as the early skrinning of its biologic activity. Toxicity test is done toward n-heksana and methanol extracts of Pometia pinnata. The data are collected by counting a number of death larvas after getting treatment for 24 hours. The percentage of the death is used to count the price of LC50 by using probity

analysis method. The most active extract arranger component is analyzed by using Thin Layer Comathrography (TLC). The result of toxicity test shows that the price of LC50 of methanol and n-heksana extract from the leaves of Pometia pinnata

successively 242.926 ug/ml and 2861.344ug/ml. Phytochemical screening showed that Pometia pinnata leaves methanol extract contained flavonoid, saponin, steroid/triterpenoid, polifenol and tanin. To conclude, the Pometia pinnata leaves methanol extract positively affected anticancer activity in pre-screening test using Brine Shrimp Lethality Test (BST).

(9)

viii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………...iii

RINGKASAN ...………v

ABSTRAK...vi

DAFTAR ISI...viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN... xiii

DAFTAR SINGKATAN...xiv

BAB 1. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Hipotesa Penelitian ... 5

1.5 Manfaat Penelitian ... 5

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1 Tinjauan tentang Tanaman ... 6

2.1.1 Klasfikisai Tanaman ... 6

2.1.2 Nama daerah Tanaman ... 7

2.1.3 Morfologi Tanaman ... 7

2.1.4 Khasiat Tanaman ... 7

2.1.5 Kandungan Kimia tanaman ... 8

2.1.6 Kegunaan Tanaman ... 9

2.1.7 Penyebaran Tanaman ... 10

2.1.8 Perkembangbiakan Tanaman ... 10

2.2 Tinjauan tentang Kanker ... 11

2.2.1 Definisi Kanker ... 11

2.2.2 Faktor Resiko ... 12

(10)

ix

2.2.4 Gejala Kanker secara umum ... 15

2.2.5 Siklus Sel ... 16

2.2.6 Pencegahan dan Pengobatan kanker ... 17

2.3 Tinjauan tentang Brine Shrimp Test (BST) ... 20

2.3.1 Metode Pengujian Toksisitas ... 20

2.3.2 Klasifikasi Artemia salina Leach ... 21

2.3.3 Lingkungan hidup Artemia ... 22

2.3.4 Daur hidup Artemia ... 22

2.3.5 Perkembangbiakan Artemia ... 24

2.4 Tinjauan Tentang Antikanker ... 24

2.4.1 Produk Alamiah ... 25

2.5 Tinjauan Tentang Ekstrak ... 26

2.5.1 Metode Ekstraksi ... 27

BAB 3. KERANGKA KONSEPTUAL ... 29

3.1 Uraian Kerangka Konseptual ... 29

BAB 4. METODE PENELITIAN... 32

4.1 Waktu dan Lokasi Penelitian ... 32

4.2 Jenis Penelitian... 32

4.3 Variabel penelitian ... 32

4.3.1 Variabel Bebas ... 32

4.3.2 Variabel Tergantung ... 32

4.4 Definisi Operasional ... 33

4.5 Bahan Penelitian ... 33

4.5.1 Bahan Tanaman ... 33

4.5.2 Bahan Kimia dan Bahan Lain ... 34

4.5.3 Hewan Coba ... 35

4.6 Alat-alat Penelitian ... 35

4.7 Prosedur Penelitian ... 36

4.7.1 Penyiapan Bahan ... 36

(11)

x

4.7.3 Skrinning zat kandungan dalam ekstrak yang aktif ... 41

4.7.4 Analisis Data ... 46

BAB 5 HASIL PENELITIAN ... 47 5.1 Hasil pengamatan mkiroskopis serbuk... 47

5.2 Hasil pembuatan ekstrak n-heksana dan metanol ... 47

5.3 Pembuatan larutan uji ekstrak ... 48

5.4 Hasil uji aktivitas antikanker ... 49

5.5 penentuan harga LC50 ekstrak n-heksana dan metanol ... 51

5.6 Skrinning kandungan kimia ekstrak metanol ... 52

5.7 Hasil KLT flavonoid ekstrak metanol ... 54

5.8 Hasil KLT Steroid/Triterpenoid ekstrak metanol ... 55

BAB 6 PEMBAHASAN ... 56

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN... 61

(12)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

IV.1 Data yang diperlukan untuk mencari harga LC50 ...46

V.1 Hasil Pembuatan Ekstrak n-heksana dan metanol... 48

V.2 Pembuatan larutan uji ekstrak n-heksana dan ekstrak metanol ... 49

V.3 Hasil uji aktivitas antikanker ekstrak n-heksana dan ekstrak metanol ... 49

V.4 Hasil pengamatan harga LC50 ekstrak n-heksana dan ekstrak metanol .... 51

(13)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Daun Matoa (Pometia pinnata)... 6

2.2 Fenol... 9

2.3 Flavonoid ... 9

2.4 Struktur dasar polifenol ... 9

2.5 Arthemia salina Leach ... 21

2.6 Siklus Hidup Artemia salina Leach ... 23

3.1 Skema Kerangka Konseptual ... 31

4.1 Skema Ekstraksi dengan Pelarut n-Heksana dan metanol ... 37

4.2 Skema Brine Shrimp Lethality Test (BST) ... 40

5.1 Hasil KLT Flavonoid Ekstrak Metanol daun Matoa ... 54

5.2 Hasil KLT Sapogenin Steroid/Triterpenoid Ekstrak Metanol ... 55

(14)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Daftar Riwayat Hidup ... 66

2. Surat Pernyataan... 67

3. Surat Determinasi ... 68

4. Tanaman dan Ekstrak daun Matoa ... 69

5. Uji Aktivitas ... 70

6. Alat dan Bahan ... 71

7. Mikroskopis Tanaman ... 72

8. Skrinning Fitokimia ... 73

9. Analisis Probit dari Ekstrak Metanol Replikasi 1 ... 74

10. Analisis Probit dari Ekstrak Metanol Replikasi 2 ... 77

11. Analisis Probit dari Ekstrak Metanol Replikasi 3 ... 80

12. Analisis Probit dari Ekstrak n-Heksana Replikasi 1 ... 83

13. Analisis Probit dari Ekstrak n-Heksana Replikasi 2 ... 86

(15)

xiv

DAFTAR SINGKATAN

BST : Brine Shrimp Lethality Test KLT : Kromatografi Lapis Tipis

SPSS : Statistic Program for Social Science LC50 : Lethal Concentration

(16)

xv

DAFTAR PUSTAKA

Bachtiar, yusuf dan Tim Lentera., 2003. Menghasilkan Pakan Alami Untuk Ikan Hias. Cetakan I, Jakarta: Agromedia Pustaka hal 17-19

Budi, Santoso., 2008. Ragam & Khasiat Tanaman Obat, Sehat Alami dari Halaman Asri. Cetakan I, Jakarta: AgroMedia hal 137-138

Cahyadi, robby., 2009. Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etanol Buah Pare (Momordica charantia L.) Terhadap Larva Artemia salina Leach dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BST). (online). Diakses pada tanggal 22 januari 2012.

Carballo, J.L., Hernandez Z.L., Perez, P., dan Garcia, M.D., 2002. A Comparison between two brine shrimp assays to detect in vitro cytotoxicity in marine products. BMC Biotechnology

Dalimartha, 2008. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 1. Cetakan ke-XI, Jakarta: Trubus Agriwidya hal 157-158

Departemen Kesehatan RI., 1979. Farmakope Indonesia. Edisi ke-3, Jakarta: Departemen Kesehatan, hal 916.

Diananda, Rama., 2007. Mengenal Seluk Beluk Kanker. Cetakan I, Jogjakarta: Katahati hal 30-31

Harborne, JB., 2006. Metode Fitokimia Penuntun Cara Modern Menganalisis Tumbuhan. edisi 2. Bandung : Institut Teknologi Bandung.

Harmita dan Radji., 2008. Buku Ajar Analisis Hayati. Edisi-3, Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC, hal 76-77

Info POM, Badan POM RI., 2005. Standardisasi ekstrak Tumbuhan Obat di Indonesia, salah satu tahapan penting dalam pengembangan Obat Asli Indonesia. Volume 6, No.4. hal 5.

Irawan, bambang., 2010. TESIS : Peningkatan Mutu Minyak Nilam dengan Ekstraksi dan Destilasi pada Berbagai Komposisi Pelarut. (Online)

(http://eprints.undip.ac.id/25183/1/bambang.pdf) Diakses pada tanggal 22 Februari 2012.

(17)

xvi

http://www.depkes.go.id/index.php/berita/press-release/1060-jika-tidak-dikendalikan-26-juta-orang-di-dunia-menderita-kanker-.html Diakses pada tanggal 3 Januari 2012.

Klasifikasi tanaman buah Matoa (Pometia pinnata)

http://www.plantamor.com/index.php?plant=1045 Diakses pada tanggal 4 Januari 2012.

Mahyuddin, Kholis., 2010. Panduan Lengkap Agribisnis Patin. Cetakan I, Jakarta: Penebar Swadaya hal 131

Mangan, Yellia, 2009. Solusi Sehat Mencegah dan Mengatasi Kanker. Cetakan pertama, jakarta: Agromedia Pustaka, hal 28.

Mangan, Yellia., 2003. Cara bijak menaklukan kanker, Sehat dengan ramuan tradisional. Cetakan I, Jakarta: AgroMedia hal 6-8

Mardiah, Zakaria dan Asydhad., 2006. Makanan Antikanker. Cetakan I, Jakarta: Kawan Pustaka hal 2-7

Mardiana, Lina, 2007. Kanker Pada Wanita: Pencegahan dan Pengobatan dengan Tanaman Obat. Cetakan ke 4, Jakarta: Penebar Swadaya hal 3

McLaughlin, J.L., 1991. Grow Gall Tumours on Potato Discs and Brine Shrimp Lethality, Two Simple Bioassays for Higher Plant Screening and Fractionation. In: P.M Dey, and J.B Harborne (Eds). Methods in Plant Biochemistry, Assays for Bioactivity, Vol. 6, London : Academic Press, hal 2-9.

Meyer, Laughlin and Ferrigni., 1982. Brine Shrimp: Convenient General Bioassay for Active Constituens, Planta Medica, Vol. 45, hal 31-34.

Mohammad FV dkk, 2010. Natural Product Communication. H.E.J Research Research Institue of Chemistry, International Center for Chemical and Biological Sciences, University of Karachi, Karachi-75270, Pakistan, hal 191 (http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed?term=pometia%20pinnata#) Diakses pada tanggal 8 Januari 2011.

Muhammad, dan Oktaviani., 2010. Bebas Kanker Tanpa Daging. Cetakan I, Yogyakarta: Jogja GREAT Hal 9

(18)

xvii

Mulyani, Dewi, 2010. Stop Kanker. Cetakan pertama, Jakarta: AgroMedia Pusaka, hal 21-27

Murtidjo, 2002. Seri Budidaya Bandeng. Cetakan ke-3, Yogyakarta: Kasinius, hal 85-86

Nafrialdi dan Sulistia.,2007. Farmakologi dan Terapi. Edisi ke-5, Jakarta: Departemen Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran-Universitas Indonesia, hal 733-735

Nurhayati dkk., 2006. Ujitoksisitas Ekstrak Euchema alvarezii terhadap Artemia salina sebagai studi Pendahuluan Potensi Antikanker. Volume 2., hal. 41-46 (http://www.analitik.chem.its.ac.id/attachments/-01_Awik%20_OK_.pdf) (online) diakses pada tanggal 22 januari 2012.

Rahayu, dkk., 2009. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Soxhletasi dan Maserasi Buah Makasar (Brucea javanica (L) Merr.) terhadap Bakteri Shigella dysentriae ATCC 9361 Secara in vitro. Volume 2. hal 40 (online).

(http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/21094046.pdf) diakses pada tanggal 22 februari 2012.

Sari, Pusphita., dkk., 2011. Analisis Kandungan Polifenol dari Hasil Fermentasi

Paecilomyces sp Isolat Fungfi Endofit Kulit Buah Kakao (Theobroma cacao L.) (online) diakses pada tanggal 22februari 2012. (http://222.124.222.229/bitstream/handle/123456789/202/BAB%20II.rtf?sequ ence=3)

Setyawan, dkk., 2008. Review: Senyawa Biflavonoid pada Selaginella Pal. Beauv. Dan Pemanfaatannya. Volume 9. Hal 64-81. (Online).

(http://biodiversitas.mipa.uns.ac.id/D/D0901/D090115.pdf) diakses pada tanggal 22 fenruari 2012.

Shaw, 2008. The Power of Food. Jakarta: gramedia Pustaka Utama hal 8-9

Sudarmono., 2001. Matoa (Pometia pinnata J.R. Forst G. Forst): Keragaman jenis dan Potensi. Bogor: hal 76-78

http://elib.pdii.lipi.go.id/katalog/index.php/searchkatalog/byId/1168 Diakses pada tanggal 3 Januari 2012.

Suhirman, dkk., 2006. Uji Toksisitas Ekstrak Lempuyang Gajah (Zingiber zerumbet) Terhadap Larva Udang (Artemia salina Leach). (online).

(19)

xviii

Utami, prapti., 2008. Buku Pintar Tanaman Obat. Cetakan ke-1, Jakarta: Agromedia Pustaka, hal 2-3

Wang dkk., 2006. Cancer Letters. Volume 239, Issue 1, China: Elsevier Science, hal 144-150 (http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/16300877) Diakses pada tanggal 22 Juli 2012.

Wahyuningsih, 2010. Potensi Pengembangan Obat Bahan Alam Indonesia untuk Penyakit Kanker, Tantangan dan Harapan. Volume IX. Jakarta: MEDIAEFKAGAMA, hal. 26-27.

Wijayakusuma, Hembing., 2005. Atasi Kanker dengan Tanaman Obat. Cetakan ke-1, Jakarta: Puspa Swara, hal 2

Wijayakusuma, hembing, 2008. Atasi Kanker dengan Tanaman Obat. Cetakan ke- III, Jakarta: Puspa Swara, hal 19.

World Health Organization., 2011. Cancer. Oktober 2011.

http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs297/en/ Diakses pada tanggal 20 Desember 2011.

(20)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut WHO, kanker adalah istilah umum untuk satu kelompok besar penyakit yang dapat mempengaruhi setiap bagian dari tubuh. Istilah lain yang digunakan adalah tumor ganas dan neoplasma. Salah satu fitur mendefinisikan kanker adalah pertumbuhan sel-sel baru secara abnormal yang tumbuh melampaui batas normal, dan yang kemudian dapat menyerang bagian sebelah tubuh dan menyebar ke organ lain. Proses ini disebut metastasis. Metastasis merupakan penyebab utama kematian akibat kanker (WHO, 2009).

Sel-sel kanker akan berkembang dengan cepat, tidak terkendali, dan akan terus membelah diri, selanjutnya menyusup ke jaringan di sekitarnya (invasive) dan terus menyebar melalui jaringan ikat, darah, dan menyerang organ-organ penting serta saraf tulang belakang. Dalam keadaan normal, sel hanya akan membelah diri jika ada penggantian sel-sel yang telah mati dan rusak. Sebaliknya, sel kanker akan membelah terus meskipun tubuh tidak memerlukannya, sehingga akan terjadi penumpukan sel baru. Penumpukan sel tersebut mendesak dan merusak jaringan normal, sehingga mengganggu organ yang ditempatinya (Mangan, 2009).

Kanker bukan penyakit yang ringan. Langkah awal dalam pengobatan kanker adalah deteksi dengan benar bahwa gejala yang timbul (benjolan) pada tubuh pasien adalah benar-benar sel kanker ganas. Deteksi ini bisa dilakukan dengan pemeriksaan biopsi, sehingga langkah pengobatan bisa dilakukan dengan tepat dan cepat. Langkah selanjutnya adalah menjalankan terapi pengobatan dengan cara yang sudah diketahui (konvensional) yaitu pembedahan ditambah dengan kemoterapi, dan hormonterapi. Namun, pada kenyataanya dengan 4 modalitas utama ini saja seringkali kanker belum bisa diatasi. Disinilah peran tanaman obat yang salah satu keuntungannya tidak bersifat toksik sehingga lebih aman untuk tubuh pasien (Mangan, 2003).

(21)

2

2010). WHO dan Bank Dunia, 2005 memperkirakan setiap tahun, 12 juta orang di seluruh dunia menderita kanker dan 7,6 juta di antaranya meninggal dunia. Jika tidak dikendalikan, diperkirakan 26 juta orang akan menderita kanker dan 17 juta meninggal karena kanker pada tahun 2030. Ironisnya, kejadian ini akan terjadi lebih cepat di negara miskin dan berkembang (International Union Against Cancer /UICC, 2009) (Depkes, 2005).

Menurut data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, di Indonesia prevalensi tumor/kanker adalah 4,3 per 1000 penduduk. Menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas 2007) kanker merupakan penyebab kematian nomor 7 (5,7%) setelah stroke, TB, hipertensi, cedera, perinatal, dan DM.

Berdasarkan data Riskesdas (2007), salah satu faktor risiko yang menyebabkan tingginya kejadian kanker di Indonesia yaitu prevalensi merokok 23,7%, obesitas umum penduduk berusia 15 tahun pada laki-laki 13,9% dan pada perempuan 23,8%. Prevalensi kurang konsumsi buah dan sayur 93,6%, konsumsi makanan diawetkan 6,3%, makanan berlemak 12,8%, dan makanan dengan penyedap 77,8%. Sedangkan prevalensi kurang aktivitas fisik sebesar 48,2%.

Hidup sehat dan bugar adalah dambaan setiap orang. Namun, harapan ini kadang-kadang tersendat oleh semakin mahalnya pengobatan modern. Belum lagi dengan efek samping yang mungkin ditimbulkan oleh obat-obatan modern. Karena alasan itu, kini muncul kecenderungan untuk kembali menggali pengalaman dan budaya leluhur dalam ilmu pengobatan. Salah satunya dengan memanfaatkan herbal atau tanaman obat. Harganya lebih murah, mudah diperoleh di sekitar kita, dan tidak tidak menimbulkan efek samping negatif sepanjang digunakan dengan benar (Santoso, 2008).

(22)

3

tidak mengalami penurunan (daya tahan tubuh tidak menurun) seperti yang terjadi pada pasien yang hanya menjalani terapi konvensional (Mangan, 2003).

Peranan lainnya, tanaman obat bisa melokalisir sel-sel kanker sehingga tidak menyebar dan lebih mudah diangkat. Tanaman obat mempunyai prospek yang sangat baik sebagai pengobat kanker. Dalam penggunaannya, tanaman obat ini bisa dipakai bersamaan dengan pengobatan konvensional atau setelah pengobatan konvensional selesai dilakukan. Harus saling mendukung antara pengobatan konvensional dan tradisional timur (multidisipliner therapy) demi kesejahteraan pasien (Mangan, 2003). Indonesia memiliki kekayaan tumbuhan yang luar biasa. Dari 30.000 spesies tumbuhan yang ada, lebih kurang 1260 spesies dapat dimanfaatkan sebagai obat, salah satunya sebagai obat kanker (Mangan, 2009). Keampuhan pengobatan herba banyak dibuktikan melalui berbagai pengalaman. Berbagai macam penyakit yang sudah tidak dapat disembuhkan melalui pengobatan alopati (kedokteran), ternyata masih bisa diatasi dengan pengobatan herba, contohnya penyakit kanker dan kelumpuhan (Utami, 2008).

Saat ini, berbagai penelitian tentang tanaman obat yang sering dilakukan oleh para peneliti antara lain mencakup aspek budi daya, kandungan kimia dan efek farmakologis. Penelitian tersebut dilakukan karena saat ini masih banyak jenis-jenis tanaman obat yang belum diketahui cara budi dayanya secara umum dan banyak pula petani Indonesia yang belum membudidayakan secara intensif (Utami, 2008).

(23)

4

Sedangkan penelitian baru-baru ini yang dilakukan oleh Muhammad, dkk pada tahun 2010 menyebutkan bahwa pada saat diisolasi, terdapat senyawa baru yang ditemukan pada kulit batang Pometia pinnata, yaitu senyawa triterpenoid saponin ( http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed?term=pometia%20pinnata ). Matoa (Pometia pinnata Forst) merupakan salah satu pohon penghasil buah asli Papua. Buah matoa mempunyai citra rasa yang khas dengan bentuk buah yang mirip buah lengkeng sehingga matoa dikenal masyarakat luar Papua sebagai lengkeng Papua. Dengan keunggulan citarasanya tersebut berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian RI No. 160/Kpts/SR.120/3/2006, matoa Papua telah ditetapkan sebagai varitas buah unggul yang patut dibudidayakan.

Senyawa yang diduga memiliki aktifitas antikanker, harus diujikan terlebih dahulu pada hewan percobaan. Penelitian ini menerapkan metode Brine Shrimp Lethality Test (BST) dengan menggunakan nauplii udang Artemia salina Leach

sebagai hewan uji. Metode ini merupakan salah satu metode yang banyak digunakan untuk pencarian senyawa antikanker baru yang berasal dari tanaman. Hasil uji toksisitas dengan metode ini telah terbukti memiliki korelasi dengan daya sitotoksis senyawa antikanker (Nurhayati dkk, 2006).

Berdasarkan uraian di atas, maka perlu diuji praskrinning untuk antikanker pada tanaman daun matoa (Pometia pinnata) dengan menggunakan metode Brine Shrimp Lerthality test (BST). Penelitian yang akan dilakukan meliputi ekstraksi, dengan pelarut n-heksana dan metanol, kemudian dilakukan uji toksisitas untuk melihat kematian larva yang diperoleh akibat pemberian ekstrak tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

Apakah ekstrak n-heksana dan ekstrak metanol dari daun matoa (Pometia pinnata) memiliki aktivitas antikanker dengan metode Brine Shrimp Lethality Test

(24)

5

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui adanya aktivitas antikanker dengan melakukan praskrining pada ekstrak n-heksana dan ekstrak metanol daun matoa (Pometia pinnata) dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BST).

1.3.2 Tujuan Khusus

o Menentukan harga LC50 nauplii Artemia salina Leach setelah pemberian ekstrak n-heksana dan ekstrak metanol daun Matoa (Pometia pinnata).

o Melihat golongan senyawa yang terdapat pada ekstrak daun Matoa (Pometia pinnata)

1.4 Hipotesa Penelitian

Ekstrak daun matoa (Pometia pinnata) mempunyai aktivitas antikanker dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BST).

1.5 Manfaat Penelitian

a. Ekstrak daun matoa diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu alternatif dalam pengobatan kanker.

b. Memberikan informasi tentang senyawa yang terkandung didalam daun matoa yang mempunyai aktivitas sebagai antikanker.

Gambar

Gambar

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui apakah ekstrak n-heksana dan ekstrak metanol biji Bouea macrophylla Griffith Ohwi memiliki aktivitas antikanker

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi toksisitas ekstrak etil asetat daun matoa terhadap larva Artemia salina menggunakan metode BSLT.. Hasil yang

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas sitotoksik dari ekstrak metanol daun dan batang Kayu Gadis terhadap Artemia salina Leach dengan metode.. Brine Shrimp Lethality

Telah dilakukan uji toksisitas ekstrak etanol 96% daun sirsak (Annona muricata L.) dengan Brine Shrimp Lethality Test (BST) terhadap larva Artemia salina Leach.. Daun

Hasil uji potensi aktivitas antikanker ekstrak butanol, etil asetat, dan petroleum eter daun pandan wangi dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) tertera pada tabel

Uji toksisitas ekstrak daun suruhan ( Pepermoia pellucida L. Kunt) dilakukan dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BST) pada setiap pengerjaan, begitupula dengan

Dapat disimpulkan bahwa ekstrak metanol daun Matoa (Pometia pinnata) menunjukkan hasil positif terhadap uji praskrinning aktivitas antikanker dengan metode Brine

Toksisitas ekstrak daun matoa Pometia pinnata terhadap larva Artemia salina L dengan metode brine shrimp lethality test.. Jurnal Analisis Kesehatan Klinikal