i
SKRIPSI
EMMA RAHMAWATI
UJI AKTIVITAS ANTIKANKER HERBA PACAR AIR (
Impatients
balsamina
Linn.) TERHADAP SEL KANKER PAYUDARA T47D
SECARA
IN VITRO
DENGAN METODE MTT
(Ekstrak n-heksana dan Ekstrak Metanol)PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
iv
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh
Puji syukur tercurahkan kepada Allah SWT, Tuhan semesta alam karena
berkat rahmat dan ridhonya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
UJI AKTIVITAS ANTIKANKER HERBA PACAR AIR (Impatiens balsamina Linn.) TERHADAP SEL KANKER PAYUDARA T47D SECARA In Vitro DENGAN METODE MTT (Ekstrak n-Heksana dan Ekstrak Metanol).
Skripsi ini diajukan untuk memenuhi syarat untuk mencapai gelar Sarjana
Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Malang. Dalam penyusunan skripsi ini penulis tidak terlepas dari
peranan pembimbing dan bantuan dari seluruh pihak. Oleh karena itu, dengan
segala kerendahan hati, penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Allah SWT, Tuhan semesta alam yang memberikan rahmat, nikmat dan
hidayahnya kepada umatnya, Rasulullah SAW, yang sudah menuntun kita
menuju jalan yang lurus.
2. Prof.Dr.Sukardiman,MS.,Apt. selaku dosen pembimbing I dan Annisa
Farida Muti, S.Farm., M.Sc.,Apt. selaku dosen pembimbing II atas saran,
bimbingan, dan arahannya yang dengan sabar telah meluangkan waktu
untuk membimbing dan mengarahkan penulis.
3. Siti Rofida, M.Farm.,Apt dan Ahmad Sobrun Jamil,S.Si.,M.P selaku
Dosen Penguji atas saran dan kritikan yang diberikan sehingga
penyusunan skripsi ini menjadi lebih baik.
4. Tri Lestari H.M.Kep.Sp.Mat., selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan kesempatan
penulis belajar di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Malang.
5. Dra. Uswatun Chasanah, M.Kes., Apt., selaku Ketua Program Studi
v
dan kesempatan penulis belajar di Program Studi Farmasi Universitas
Muhammadiyah Malang.
6. Fakultas Farmasi Universitas Airlangga khususnya Ibu Lusi dan
teman-teman FFUA (Dini, Aula, dkk) yang telah membantu dalam pembelajaran
sehingga penulis dapat mengenal dan mempelajari tentang kultur jaringan.
7. Laboratorium Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada,
khususnya Prof.Dr.Supargiyono,DTM&H.,SU.,PhD.,Sp.ParK dan Ibu
Rumbiwati, S.T.,M.Sc yang telah bersedia meluangkan waktu dan
memberikan tempat agar penulis dapat melaksanakan penelitiannya
dengan baik.
8. Ika Ratna Hidayati, S.Farm., Apt., selaku Dosen wali. Terima kasih
banyak atas arahan ibu selama ini.
9. Untuk semua Dosen Farmasi Universitas Muhamadiyah Malang yang
sudah memberikan waktunya untuk mengajarkan ilmu-ilmu yang sangat
bermanfaat. Terutama Ibu Arina Swastika Maulita, S.Farm., Apt., yang
telah susah payah membantu jalanya ujian skripsi sehingga kami dapat
melaksanakan ujian skripsi dengan baik.
10. Staff Tata Usaha Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang terima kasih karena telah banyak
membantu dalam hal administrasi.
11. Kedua orang tua penulis yang tercinta, Bapak H. Herman Sudiono, dan Ibu
Hj.Kamariah, yang tiada hentinya memotivasi dalam segala hal, terima
kasih atas didikan dan kerja kerasnya untuk membahagiakan putrinya serta
dengan sabar mendoakan untuk kebaikan dan kesuksesan putrinya. Buat
kakak dan adik penulis (Luthfi Immaniar Prastiwi, Muhammad Ikhsan dan
Lukman Baihaqi) terimakasih atas motivasi dan doa-doanya.
12. Sahabat seperjuanganku Atika, Wilda, Farah, Etika, Melda, Reshtia, Dita
Rini dan Shifa dengan banyak keceriaan, kebersamaan, bantuan, motivasi,
semangat serta kerja samanya sehingga skripsi ini dapat terwujud.
13. Teman-teman Farmasi 2009 terimakasih atas kebersamaannnya selama 4
vi
14. Teman-teman kos pink (vita, ameq, popo, ity, tutus, ayu, mela, dila)
terimakasih buat semangat yang diberikan sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan dengan baik.
15. Untuk semua pihak yang belum disebutkan namanya, penulis mohon maaf
dan terima kasih yang sebesar-besarnya. Semua keberhasilan ini tak luput
dari bantuan, doa yang telah kalian semua berikan.
Jasa dari semua pihak yang telah membantu dalam penelitian ini, penulis
tidak mampu membalas dengan apapun. Semoga amal baik semua pihak
mendapat imbalan dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kebaikan skripsi ini. Semoga penulisan ini dapat
berguna bagi penelitian berikutnya, amiin.
Wassalamu’alaikum warohmatullohi wabarokatuh
Malang, 31 Juli 2013
Penyusun
vii RINGKASAN
UJI AKTIVITAS ANTIKANKER HERBA PACAR AIR (Impatiens balsamina Linn) TERHADAP SEL KANKER PAYUDARA T47D SECARA
IN VITRO DENGAN METODE MTT
Kanker merupakan penyakit penyebab kematian pertama didunia setelah penyakit jantung dan jumlahnya diprediksi akan mengalami peningkatan dua kali lipat pada tahun 2030. Salah satu jenis kanker yang sering terjadi pada saat ini adalah kanker payudara. Kanker payudara adalah kanker yang terjadi karena terganggunya system pertumbuhan sel di dalam jaringan payudara. Beberapa usaha pengobatan kanker telah dilakukan dengan cara seperti pembedahan, radiasi, dan kemoterapi. Namun usaha ini masih belum memperoleh hasil yang memuaskan. Selain cara di atas, sebagian penderita lebih memilih menggunakan terapi alternatif. Salah satu pengobatan alternatif adalah dengan cara memanfaatkan bahan alam yang khususnya telah dipercaya oleh sebagian masyarakat sebagai obat tradisional (Baratawidjaya & Rengganis, 2010; WHO, 2011; Depkes RI, 2010).
Salah satu bahan tanaman yang dapat digunakan sebagai alternatif pengobatan kanker adalah tanaman pacar air (Impatiens balsamina Linn). Penelitian terdahulu dengan menggunakan metode Brine Shrimp Lethaly Test (BST) membuktikan bahwa tanaman pacar air memiliki aktivitas sebagai antikanker. Berdasarkan hasil analisis yang diperoleh harga LC50 adalah 744,4893 ± 85,96 µg/ml dimana dinyatakan bahwa suatu tanaman mempunyai aktivitas antikanker apabila harga LC50 < 1000 µg/ml. Sehingga perlu diadakan penelitian lanjutan dengan melakukan uji aktivitas dari ekstrak n-heksana dan ekstrak metanol herba pacar air (Impatiens balsamina Linn) secara in vitro dengan metode MTT (Microculture Tetrazolium Salt).
Dari ekstrak yang diuji yaitu ekstrak n-heksana mempunyai harga IC50 sebesar 97,493 µg/ml, sedangkan ekstrak metanol mempunyai harga IC50 sebesar 295,359 µg/ml. Dari hasil uji KLT, diketahui bahwa terdapat kandungan flavonoid dan steroid pada ekstrak n-heksana herba pacar air.
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
LEMBAR PENGUJIAN ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
RINGKASAN ... vii
ABSTRAK ... viii
ABSTRACT ... ix
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xv
DAFTAR SINGKATAN ... xvi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 4
1.3 Tujuan Penelitian ... 4
1.4 Hipotesis Penelitian ... 4
1.5 Manfaat Penelitian ... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6
2.1 Tinjauan tentang Pacar air ... 6
2.1.1 Klasifikasi... 6
2.1.2 Sinonim ... 6
2.1.3 Nama Daerah ... 7
2.1.4 Morfologi ... 7
2.1.5 Etiologi dan Penyebaran... 8
2.1.6 Khasiat ... 8
2.1.7 Kandungan ... 8
2.2 Tinjauan tentang Kanker ... 10
ix
2.2.2 Perbedaan Sel Kanker dengan Sel Normal ... 11
2.2.3 Karateristik Sel Kanker ... 12
2.2.4 Proses Karsinogenesis ... 13
2.2.5 Gejala Kanker ... 16
2.3 Tinjauan tentang Kanker Payudara ... 16
2.3.1 Definisi ... 16
2.3.2 Etiologi ... 17
2.3.3 Faktor Resiko ... 19
2.3.4 Gejala ... 21
2.4 Tinjauan Sel T47D ... 22
2.5 Tinjauan tentang Antikanker ... 23
2.6 Tinjauan tentang Kultur Sel ... 29
2.7 Tinjauan tentang Microculture Tetrazolium Salt (MTT) Assay .... 29
2.7.1 Cara Menghitung Porsentase Sel Hidup ... 31
2.8 Tinjauan tentang Metode Ekstraksi ... 32
2.9 Tinjauan tentang Aktivitas Antikanker Tanaman Pacar Air ... 33
2.10Tinjauan Golongan Senyawa dalam Tanaman Pacar Air ... 34
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ... 35
BAB IV METODE PENELITIAN ... 38
4.1 Bahan Penelitian ... 38
4.1.1 Bahan Alam ... 38
4.1.2 Bahan Kimia ... 38
4.2 Alat-alat Penelitian... 39
4.2.1 Alat Pembuatan Ekstrak ... 39
4.2.2 Alat Uji Aktivitas ... 39
4.3 Variabel Penelitian ... 39
4.3.1 Variabel Bebas ... 39
4.3.2 Variabel Tergantung ... 40
4.3 Metode Penelitian ... 40
4.4.1 Rancangan Percobaan ... 40
4.4.2 Kerangka Operasional ... 41
x
4.4.3.1 Pembuatan Ekstrak Bahan Uji ... 42
4.4.3.2 Pembuatan Media ... 44
4.4.3.3 Pembuatan Larutan Induk dan Larutan Uji ... 45
4.4.3.4 Proses Penumbuhan Sel ... 45
4.4.3.5 Proses Penggantian Media ... 46
4.4.3.6 Proses Panen Sel ... 47
4.4.3.7 Perhitungan Sel ... 47
4.4.3.8 Uji Aktivitas Antikanker dengan Metode MTT ... 49
4.4.3.9 Cara Menghitung Porsentase Sel Hidup ... 51
4.4.3.10 Analisis Data ... 52
4.4.3.11 Uji Kromatografi Lapis Tipis ... 52
BAB V HASIL PENELITIAN ... 54
5.1 Hasil Pembuatan Ekstrak n-Heksana dan Ekstrak Metanol Herba Pacar Air (Impatiens balsamina Linn) ... 54
5.2 Hasil Perhitungan Sel T47D dan Volume Panenan Sel ... 54
5.3 Data Uji Aktivitas Antikanker dari Ekstrak n-Heksana dan Ekstrak Metanol Herba Pacar Air (Impatiens balsamina Linn) terhadap Sel Kanker Payudara T47D dengan Metode MTT ... 55
5.4 Penentuan Harga IC50 Doxorubicin Ekstrak n-Heksana dan Ekstrak Metanol Herba Pacar Air (Impatiens balsamina Linn) terhadap Sel Kanker Payudara T47D dengan Analisis Probit ... 58
5.5 Hasil Uji Kromatografi Lapis Tipis (KLT) ... 59
BAB VI PEMBAHASAN ... 61
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ... 65
DAFTAR PUSTAKA ... 66
LAMPIRAN ... 71
xi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
IV.1 Kelompok Perlakuan Kultur Sel Kanker Payudara T47D ... 40
V.1 Hasil Pembuatan Ekstrak n-Heksana dan Ekstrak Metanol Herba Pacar Air
(Impatiens balsamina Linn) ... 54
V.2 Hasil Absorbansi Kontrol sel dan Kontrol Media ... 55
V.3 Hasil Absorbansi Kontrol positif Doxorubicin ... 56
V.4 Data Hasil Uji Aktivitas Antikanker dari Ekstrak n-Heksana dan Ekstrak
Metanol Herba Pacar Air (Impatiens balsamina Linn) terhadap Sel Kanker
Payudara T47D dengan Metode MTT ... 57
V.5 Hasil Penentuan Harga IC50 Doxorubicin Ekstrak n-Heksana dan Ekstrak
Metanol Herba Pacar Air (Impatiens balsamina Linn) terhadap Sel Kanker
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Pacar Air (Impatiens balsamina L.) ... 6
2.2 Struktur Flavonoid ... 9
2.3 Struktur Saponin ... 10
2.4 Struktur Steroid ... 10
2.5 Proses Karsinogenesis ... 13
2.6 Siklus Terbentuknya Sel ... 15
2.7 Vinblastin ... 25
2.8 Vinkristin ... 25
2.9 Vindesin ... 26
2.10 Etoposida ... 27
2.11 Teniposida ... 27
2.12 Paclitaxel ... 28
2.13 Docetaxel... 28
2.14 Reaksi Reduksi MTT ... 30
3.1 Skema Kerangka Konseptual ... 37
4.1 Skema Kerangka Operasional ... 41
4.2 Skema Pembuatan Ekstrak n-heksana dan Metanol Herba Pacar Air ... 43
5.1 Kondisi Sel Sebelum dan Sesudah Pemberian MTT Dilihat di Bawah Mikroskop ... 55
5.2 Grafik Hubungan antara Konsentrasi Kontrol Positif dan Bahan Uji terhadap Viabilitas sel Kanker Payudara ... 58
5.3 Hasil uji KLT flavonoid ekstrak n-heksana herba pacar air ... 59
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Daftar Riwayat Hidup ... 71
2. Surat Pernyataan ... 72
3. Surat Determinasi ... 73
4. Sertifikat Kultur Jaringan ... 74
5. Data Hasil Pembacaan ELISAreader ... 75
6. Pembuatan Larutan Uji Ekstrak n-Heksana dan Ekstrak Metanol Herba Pacar Air ... 76
7. Pembuatan Konsentrasi Doksorubisin ... 77
8 . Analisis Probit Kontrol Positif Doksorubisin ... 78
9 . Analisis Probit Ekstrak n-Heksana ... 80
10. Analisis Probit Ekstrak Metanol ... 82
iv DAFTAR SINGKATAN
BST = Brine Shrimp Lethality Test
DLA = Dalton’s Ascites Lymphoma
DMEM = Dulbecco’s Modified Eagle’s Medium
DMSO = Dimethyl Sulfoxide
DMSO = Dimethyl Sulfoxide
DNA = Deoxyribose Nucleic Acid
EEIB = Ekstrak Etanol Impatiens balsamina
FBS = Fetal Bovine Serum
HCl = Hidroclhoride Acid
IC50 = Inhibitory Concentration 50
MEM = Mal Essential Medium
MK = Media Kultur
MTT = Microculture Tetrazolium Salt
OD = Optical Density
PBS = Phospate Buffer Saline
RPMI = Rosewall Park Memorial Institute
SDS = Sodium Dedocyl Sulfate
SDS = Sodium Dedosil Sulfat
WHO = World Health Organization
v
DAFTAR PUSTAKA
Abcam. 2007. T47D (Human Ductal Breast Epithelial Tumor Cell Line) Whole Cell Lysate. Datasheet.
Amelia, Rafinda. 2011. Uji Praskrining Aktivitas Antikanker Herba Pacar Air (Impatiens balsaminaLinn.) Dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BST) (Ekstrak n-Heksana dan Ekstrak Metanol), Malang: Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang
Anggraini, Polis Novita, 2008. Aktivitas Campuran Ekstrak Etanol Herba Sambiloto dan Rimpang Kunyit Terhadap Sel Kanker Payudara Manusia T47D In Vitro Dengan Metode MTT, Fakultas Farmasi Universitas Airlangga.
Anggriani, P. 2008. Uji Sitotoksik Ektrak Etanol 70% Buah Kemukus(Piper cubeba L) Terhadap Sel Hela. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Ariviani, Setyaningrum. 2010. Kapasitas Anti Radikal Ekstrak Antosianin
Buah salam (Syzigium polyanthum Wight. Walp) Segar dengan Variasi Proporsi Pelarut.Caraka Tani XXV No. 1
Baratawidjaya, Karnen Garna., Rengganis, iris. 2010. Imunologi Dasar. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
Baskar, N., Devi, B.Parimala., Jayakar, B. 2012. Anticancer Studies on Ethanol Extract of Impatiens balsamina. Tamilnadu, India.
Basmal, J., Amini, S., Sugiyono & Murniyati. 2009. Seminar Nasional Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan. Jakarta.
Bosman, 1999, Aspek-Aspek Fundamental Kanker, in Van de Velde, C.J,H., Bosman, F.T.,Wagner D.J.Th., Onkologi, ed V, diterjemahkan oleh Arjuno, Panitia Kanker RSUP Dr.Sardjito, Yogyakarta, hal 333-345.
vi
CCRC (Cancer Chemoprevention Research Center). 2009. Preparasi sampel. Yogyakarta: Fakultas Farmasi UGM.
Corwin, Elizabeth, J. 2008. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta: EGC
Cushnie, T.P dan Lamb, A.J. 2006.Antimicrobial Activity of Flavonoids.Int J Antimicrob Agents.Vol. 26.
Dalimartha, S., 2003. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia III. Jakarta : Trubus Agriwidya.
Dalimartha, S., 2003. Ramuan Tradisional Untuk Pengobatan Kanker. Cetakan VI. Jakarta : Penebar Swadaya.
De Jong, Wim. 2004. Kanker, Apakah Itu?. Cetakan I. Jakarta : Arcan.
Depkes. 2010. Laporan PTM Berdasarkan Rumah Sakit dan Puskesmas Kabupaten Sukoharjo. Sukoharjo: Depkes.
Diananda, Rahma. 2007. Mengenal Seluk Beluk Kanker. Yogyakarta: Katahati.
Doyle, A., Griffith, S .J .B., 2000.Cell and Tissue Culture for Medical Research, 49, John Willey and Sons, Ltd., New York
Freshney, L.R. 1987. Culture of Animal Cell: A Manual Basic of Technique, 2nd edition, Alan R. Liss Inc, New York, pp
Ganiswara, S.G & Nafrialdi. 1995. Farmakologi dan Terapi. Edisi keempat. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Gibbs, J.B. 2000.Anticancer Drug Targets: Growth Factors and Growth Factor Signalling, J. Clin Invest, 105, 9-13
Hanahan, D., Weinberg, R.A., 2000, The Hallmarks of Cancer, Cell.
Harahap, Y., Syahfan, H.N., Karsono, B., 2007.Uji Sitotoksisitas Sedian Jadi Daging Buah Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa) Terhadap Sel MCF-7 Secara IN VITRO.Jurnal Bahan Alam Indonesia. ISSN Vol 6. No 2 : 1412 – 2855.
Harbone, J.B. 1987. Metode Fitokimia, Penuntun Cara Modern Menganalisa Tumbuhan. Bandung : Institute Teknologi Bandung.
vii
Heti, D. 2008. Uji Sitotoksik Ekstrak Etanol 70% Herba Sisik Naga (Drymoglossum piloselloides Presl) terhadap sel T47D.Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta
Hondermarck, H. 2003. Breast Cancer : When Proteomics Challenges Bilogical Complexity. Mol. Cell Proteomics.
Junaedi, S. 2000. Uji Sitotoksik Metode MTT. Cancer Chemoprevention Research Center. Yogyakarta: Fakultas Farmasi Universitas Gajah Mada.
Kee, Joyce L., Hayes, Evelyn R. 1996. Farmakologi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Keitel, M. A., dan Kopala, M. 2000. Counseling Woman with Breast Cancer: A Guide for Professional. Thousan Oaks: Sage Publications, Inc
Kristanti, A.N, Aminah, N.S, Tanjung, M dan Kurniadi, B. 2008. Buku Ajar Fitokimia. Surabaya: Airlangga University Press
Kubota, H., Avarbock, M. R and Brinster, R. L . 2003. Spermatogonial Stem Cells share some, but not all, Phenotypic and Functional Charateristic with Other Stem Cells. Proc. Nat., Acad. Sci. USA 100.
Kumar, V., Cotran, R.S., dan Robbins, S.L. 2007. Neoplasma, Buku Ajar Patologi Robbinson. Edisi ke-7. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Mangan, Yelia. 2010. Solusi Sehat Mencegah dan Mengatasi Kanker. Jakarta: Agromedia Pustaka.
Mardiana, Lina. 2004. Kanker Pada Wanita. Jakarta: Penebar Swadaya.
Markham, K.R. 1988. Cara Mengidentifikasi Flavonoid. Bandung: Penerbit ITB.
Mulyadi. 1997. Kanker: Karsinogen, Karsinogenesis dan Antikanker. Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya.
Mutia, Dita. 2010. Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etanol Buah Anggur (Vitis vinifera) Terhadap Larva Artemia salina Leach Dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BST), Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.
viii
National Cancer Institute. 2001. Measuring Cancer Death. Cited from
http://www.cancer.gov/csr. Maret 2007
Nurcahyo, Jalu. 2010. Awas bahaya kanker rahim dan kanker payudara. Yogyakarta: Wahana Totalita Publisher.
Ramli, Muchlis., Umbas, Rainy, dan Panigoro, Sonar. S., 2002. Deteksi Dini Kanker. Jakarta : Fakultas Kedokteran UI.
Schafer, J.M., Lee, E.S., O’Regan, R.M., Yao, K., dan Jordan, V.C. 2000. Rapid Development of Tamoxifen-Stimulated Mutant p53 Breast Tumor (T47D) in Athymic Mice, Clinical Cancer Research.
Siswandono dan Soekardjo, B. 2008. Kimia Medisinal. Edisi ke-2. Surabaya: Airlangga University Press.
Spector, David L., Goldman, Robert., Leinwand, Leslie A. 1998. Cells a aboratory Manual : Culture and Biochemical Analysis of Cells, Cold Spring Harbore Laboratory Press.
Srisadono, Arya .2008. Skrining Awal Ekstrak Etanol Daun Sirih (Piper betle Linn) Sebagai Antikanker dengan Metode BST.Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.
Steenis, C. G. G. J., Den Hoed, D., Bloembergen, S., dan Eyma, P. J., 2008. Flora Untuk Sekolah di Indonesia, Cetakan ke-12. Jakarta : Pradnya Paramita.
Sudiana, I. Ketut. 2008. Patobiologi Molekuler Kanker. Jakarta: Salemba Medika.
Suffness, M and Pezzuto, J.M. 1991. “Assays Related to Cancer Drug Discovery.” Methods in Plant Biochemistry: Assays for Bioactivity Vol. 6, Academic Press, London.
Sukardaja, I Dewa Gede. 2000. Onkologi Klinik. Surabaya: Airlangga University Press.
Sumarawati, Titiek dan fatmawati, Dina. 2011. Isolasi dan Uji Sitotoksik Senyawa Alkaloid Mahkota Dewa (Phaleria macocarpa) pada Kultur Sel Kanker Pyudara T47D. Semarang : Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung Semarang.
Sweetman, Sean C. 2009.Martindale: The Complete Drug Reference. Edisi
ke-36.
ix
Siklodekstrin.Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi, Vol. 13, No. 2, hal.43-48.
Tambunan, G.W. 1995. Diagnosa dan Tatalaksana 10 Jenis Kanker di Indonesia.Cetakan III. Jakarta: EGC.
Tjatra, Ahmad. 2002. Neoplasia, Buku Ajar Patologi I (Umum). Edisi ke-1. Jakarta: Sagung Seto.
Tjay, Tan Hoan., Rahardja, Kirana. 2007. Obat-Obat Penting. Jakarta: Gramedia.
Tjitrosoepomo, G. 1993. Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta). Cetakan ke-4. Yogyakarta: Gajahmada University Press.
Verma, S.P., Goldin, B.R., and Lin, P.S. 1998. The Inhibition of the Estrogenis Effects of Pesticides and Enviromental Chemicals by Curcumin anf Isoflavonoids. Envir Health Presp.
WHO. 2011. Cancer mortality and morbity. Global Health Observatory,
http://www.who.int/gho/ncd/mortality_morbidity/cancer_text/en/index.ht ml.
Winarno, Eko. 2011. Uji sitoksisitas Ekstrak Kapang Aspergillus sp. Terhadap Sel Kanker Payudara T47D. Depok: Skripsi Program Sarjana Universitas Indonesia.
Yayasan Kanker Indonesia (YKI). 2011. Kanker Payudara. Diakses pada tanggal 12 September 2011.
http://www.yayasankankerindonesia.org
Yuniarti, T. 2008. Ensiklopedia Tanaman Obat Tradisional. Yogyakarta: Media Pressindo.
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kanker merupakan penyakit penyebab kematian utama di dunia setelah
penyakit jantung (Baratawidjaya & Rengganis, 2010). Data WHO menunjukkan
terdapat sekitar 7,4 juta kematian akibat kanker. Jumlah tersebut diprediksi akan
mengalami peningkatan dua kali lipat pada tahun 2030 (WHO, 2011). Penyakit ini
merupakan penyebab kematian kelima di Indonesia dan mengalami peningkatan
secara bermakna (Depkes RI, 2010). Organisasi Kesehatan Dunia menyatakan,
pada tahun 2015, diperkirakan ada 9 juta orang yang meninggal karena kanker dan
pada tahun 2030 diperkirakan ada 11,4 juta kematian karena kanker. Jumlah
kematian akibat kanker lebih besar daripada total jumlah kematian akibat TBC,
HIV dan malaria. World Health Organization (WHO) mengungkapkan terjadi
peningkatan jumlah penderita kanker setiap tahunnya hingga mencapai 6,25 juta
orang dan dua pertiganya berasal dari Negara berkembang termasuk Indonesia
(Depkes RI, 2010).
Salah satu jenis kanker yang sering terjadi saat ini adalah kanker payudara.
Kanker payudara adalah kanker yang terjadi karena terganggunya sistem
pertumbuhan sel di dalam jaringan payudara. Payudara tersusun atas kelenjar
susu, jaringan lemak, kantung penghasil susu dan kelenjar getah bening. Sel
abnormal bisa tumbuh di empat bagian tersebut dan mengakibatkan kerusakan
yang lambat tetapi pasti menyerang payudara (Nurcahyo, 2010) Kanker payudara
merupakan jenis kanker umum yang terjadi pada wanita. Hal ini berdasarkan
penelitian di Amerika, yang menunjukan bahwa hampir sepertiga kanker yang
didiagnosa pada wanita adalah kanker payudara (Diananda, 2007). Jumlah
penderita kanker yang mengunjungi Yayasan Kanker Indonesia (YKI) pada tahun
2011 sebanyak 115 orang. Penderita yang positif terkena kanker payudara
sebangyak 15 orang dan 100 orang lainnya terkena tumor jinak payudara (YKI,
2011).
Beberapa usaha pengobatan kanker telah dilakukan dengan cara seperti
pembedahan, radiasi, pemberian obat antikanker atau kemoterapi (Sukardja,
2
efek dari kegagalan pembedahan bisa menyebabkan kanker menyebar ke bagian
tubuh lain dengan kondisi yang parah (Nafrialdi dan Gunawan, 2007).Sedangkan
kemoterapi merupakan pengobatan kanker menggunakan suatu obat yang merusak
sel kanker. Obat antikanker juga dikenal sebagai agen-agen kemoterapeutik atau
obat antineoplastik, diperkenalkan untuk pengobatan kanker pada tahun 1940.
Banyak obat antikanker terdahulu yang masih dipergunakan sampai sekarang.
Contohnya adalah obat-obat konvensional. Obat konvensional yang dimaksud
adalah obat-obat sitostatika (agen kemoterapi) seperti metotreksat, 5-fluorouasil,
6-merkaptopurin dan siklofosfamid (Kee dan Hayes, 1996).
Obat sitostatika bekerja dengan mempengaruhi metabolisme asam nukleat
terutama DNA atau biosintesis protein. Hal inilah yang menyebabkan obat
sitostatika bekerja tidak selektif karena bersifat toksik baik pada sel kanker
maupun sel normal, terutama sel normal yang kecepatan proliferasinya tinggi
seperti pada sum-sum tulang belakang sehingga dapat menyebakan sel darah putih
menurun (leukopenia) (Siswandono et al., 2008). Pengobatan dengan sitostatika
bisa menimbulkan deman hingga mengigil. Pada beberapa obat tertentu, efek
tersebut dimulai 6 jam setelah pemberian obat. Di samping itu, obat-obat
sitostatika ini juga dapat menurunkan jumlah trombosit (trombositopenia) yang
akan menyebabkan timbulnya pendarahan apalagi bila disertai erosi saluran
pencernaan yang dapat menyebabkan diare, gastritis, sariawan, ulkus lambung
ataupun ileus (Dalimartha, 2003).
Hal ini mendorong dikembangkannya obat baru yang mempunyai efek
terapi yang baik. Penelitian untuk menemukan obat antikanker antara lain
dilakukan dengan menggali senyawa-senyawa alam yang berasal dari tumbuhan.
Khususnya yang selama ini telah dipercaya oleh sebagian masyarakat sebagai obat
tradisional (Mangan, 2010).
Salah satu bahan tanaman yang dapat digunakan sebagai alternatif
pengobatan kanker adalah tanaman pacar air (Impatiens balsamina Linn). Bunga
pacar air yang mengandung antosianin, sianidin dan malvidum berkhasiat sebagai
3
atsiri, dan derivat kamferol yang berkhasiat untuk mempermudah persalinan dan
mengobati kanker saluran pencernaan atas (Dalimartha, 2003).
Tanaman pacar air sudah terbukti memiliki aktivitas sebagai antikanker. Hal
ini sudah ditunjukkan pada penelitian Amelia (2011) dengan penelitian
menggunakan metode Brine Shrimp Lethality Test (BST). Berdasarkan hasil
analisis yang diperoleh harga LC50 ekstrak metanol kurang dari 1000 µg/ml yaitu
744,4893 ± 85,96 µg/ml. Dimana dinyatakan bahwa suatu tanaman mempunyai
aktivitas antikanker apabila harga LC50 kurang dari 1000 µg/ml. Dari hasil uji
skrining fitokimia pada penelitian Amelia (2011) tersebut juga diketahui bahwa
ekstrak metanol herba pacar air mengandung senyawa flavonoid, saponin dan
steroid/triterpen yang merupakan komponen senyawa sitotoksik.
Oleh karena itu perlu diadakannya penelitian lanjutan untuk mengetahui
aktivitas antikanker herba pacar air terhadap salah satu jenis sel kanker secara in
vitro. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam uji in vitro antikanker
adalah metode Microculture Tetrazolium Salt (MTT). Prinsip dari metode MTT
adalah terjadinya reduksi garam kuning tetrazolium MTT
(3-(4,5-dimeriltiazol-2-il)-2,5-difeniltetrazolium bromid) oleh sistem reduktase. Suksinat tertrazolium
yang termasuk dalam rantai respirasi dalam mitokondria sel-sel yang hidup
membentuk kristal formazan berwarna ungu dan tidak larut air. Penambahan
reagen stopper (bersifat detegenik) akan melarutkan kristal berwarna ini yang
kemudian diukur absorbansinya menggunakan ELISA reader. Intensitas warna
ungu yang semakin besar, maka berarti jumlah sel hidup semakin banyak (CCRC,
2009).
Pada pengujian in vitro dengan metode MTT tersebut langsung diujikan ke
sel kanker payudara. Salah satu jenis sel kanker payudara yang ada dan sering
digunakan dalam penelitian adalah sel T47D yang merupakan continous cell line
yang diisolasi dari jaringan tumor duktal payudara seorang wanita berusia 54
tahun. Sel ini memiliki morfologi seperti sel epitel dan responsif terhadap
pembentukan protein Rha dan ROS yang menyebabkan sel-sel ini mengalami
4
1.2 Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan suatu masalah
sebagai berikut :
1) Apakah ekstrak n-heksan dan ekstrak metanol dari herba tanaman pacar air
(Impatiens balsamina Linn) menunjukkan aktivitas antikanker terhadap sel
kanker payudara T47D secara in vitro dengan metode MTT ?
2) Golongan senyawa kimia apakah yang terdapat dalam herba pacar air
(Impatiens balsamina Linn) yang menunjukkan aktivitas antikanker
terhadap sel kanker payudara T47D secara in vitro dengan metode MTT?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah :
1) Mengetahui aktivitas antikanker dari ekstrak n-heksan dan ekstrak metanol
herba tanaman pacar air (Impatiens balsamina Linn) terhadap sel kanker
payudara T47D secara in vitro dengan metode MTT.
2) Mengetahui golongan senyawa kimia dari ekstrak herba tanaman pacar air
(Impatiens balsamina Linn) yang efektif terhadap uji in vitro pada sel
kanker payudara T47D dengan metode MTT.
1.4 Hipotesis Penelitian
Ekstrak n-heksana dan ekstrak metanol herba pacar air (Impatiens
balsamina Linn) menunjukkan hasil yang positif pada uji aktivitas antikanker
terhadap sel kanker payudara T47D secara in vitro dengan metode MTT.
1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1 Segi Akademik
1. Dapat memberikan sumbangan bagi perkembangan ilmu pengetahuan,
khususnya di bidang farmasi dalam penggunaan bahan alam sebagai obat.
2. Dapat memberikan informasi ilmiah mengenai tanaman pacar air sebagai
antikanker yang dapat ditindaklanjuti dengan penelitian lebih lanjut.
3. Dapat diketahui manfaat tanaman ini sebagai alternatif penggunaan
5
1.5.2 Segi Masyarakat
1. Dapat memberi informasi kepada masyarakat tentang alternatif terapi
pengobatan kanker.
2. Dari data-data yang diperoleh dapat digunakan untuk menunjang
penggunaan obat tradisional untuk pengobatan agar dapat diterima oleh