YULIA WILDAYATI
UJI AKTIVITAS ANTIKANKER HERBA PACAR AIR (
Impatients
balsamina
Linn.) TERHADAP SEL KANKER SERVIKS (Sel HeLa)
SECARA
IN VITRO
DENGAN METODE MTT
(Ekstrak n-Heksana dan Ekstrak Metanol)
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
i
YULIA WILDAYATI
UJI AKTIVITAS ANTIKANKER HERBA PACAR AIR (
Impatients
balsamina
Linn.) TERHADAP SEL KANKER SERVIKS (Sel HeLa)
SECARA
IN VITRO
DENGAN METODE MTT
(Ekstrak n-Heksana dan Ekstrak Metanol)
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
ii
UJI AKTIVITAS ANTIKANKER HERBA PACAR AIR (
Impatients
balsamina
Linn.) TERHADAP SEL KANKER SERVIKS (Sel HeLa)
SECARA
IN VITRO
DENGAN METODE MTT
(Ekstrak n-Heksana dan Ekstrak Metanol)
SKRIPSI
Dibuat untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang 2013
Oleh :
YULIA WILDAYATI
NIM : 09040010
Disetujui Oleh :
Pembimbing I Pembimbing II
iii
UJI AKTIVITAS ANTIKANKER HERBA PACAR AIR (
Impatients
balsamina
Linn.) TERHADAP SEL KANKER SERVIKS (Sel HeLa)
SECARA
IN VITRO
DENGAN METODE MTT
(Ekstrak n-Heksana dan Ekstrak Metanol)
SKRIPSI
Telah di uji dan dipertahankan didepan tim penguji Pada tanggal 31 Juli 2013
Oleh :
YULIA WILDAYATI
NIM : 09040010
Tim Penguji
Penguji I Penguji II
Prof.Dr. Sukardiman, MS., Apt Annisa Farida Muti, S.Farm.,M.Sc.,Apt. NIP 196301091988101001 NIDN 070. 709. 860. 3
Penguji III Penguji IV
iv
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh
Alhamdulillahirrobbil’alamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat, nikmat dan pertolonganNya sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul UJI AKTIVITAS
ANTIKANKER HERBA PACAR AIR (Impatients balsmina Linn)
TERHADAP SEL KANKER SERVIKS (SEL HeLa) SECARA In Vitro
DENGAN METODE MTT (Ekstrak n-Heksana dan Ekstrak Metanol).
Skripsi ini diajukan untuk memenuhi syarat untuk mencapai gelar Sarjana
Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Malang. Dalam penyusunan skripsi ini penulis tidak terlepas dari
peranan pembimbing dan bantuan dari seluruh pihak. Oleh karena itu, dengan
segala kerendahan hati, penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Dra. Uswatun Chasanah, M.Kes., Apt., selaku Ketua Program Studi Farmasi
Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberi motivasi dan
kesempatan penulis belajar di Program Studi Farmasi Universitas
Muhammadiyah Malang
2. Prof.Dr.Sukardiman,MS.,Apt. selaku dosen pembimbing I dan Annisa
Farida Muti, S.Farm., M.Sc.,Apt. selaku dosen pembimbing II atas saran,
bimbingan, dan arahannya yang dengan sabar telah meluangkan waktu untuk
membimbing dan mengarahkan penulis sampai terselesaikannya skripsi ini.
3. Siti Rofida, M.Farm.,Apt dan Ahmad Sobrun Jamil,S.Si.,M.P selaku Dosen
Penguji yang telah banyak memberikan saran dan masukan demi
kesempurnaan skripsi ini.
4. Tri Lestari H., M.Kep., Sp. Mat selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
yang telah memberikan kesempatan penulis belajar di Fakultas Ilmu
v
5. Fakultas Farmasi Universitas Airlangga khususnya ibu Lusi dan
teman-teman FFUA (Dini, Aula, dkk) yang telah membantu dalam pembelajaran
sehingga penulis dapat mengenal dan mempelajari tentang kultur jaringan.
6. Laboratorium Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada,
khususnya Prof.Dr.Supargiyono,DTM&H.,SU.,PhD.,Sp.ParK dan Ibu
Rumbi yang telah bersedia meluangkan waktu dan memberikan tempat agar
penulis dapat melaksanakan penelitiannya dengan baik.
7. Ika Ratna Hidayati, S.Farm., Apt., selaku Dosen wali. Terima kasih banyak
atas arahan ibu selama ini.
8. Untuk semua Dosen Farmasi Universitas Muhamadiyah Malang yang sudah
memberikan waktunya untuk mengajarkan ilmu-ilmu yang sangat
bermanfaat. Terutama Ibu Arina Swastika Maulita, S.Farm., Apt., yang telah
susah payah membantu jalanya ujian skripsi sehingga kami dapat
melaksanakan ujian skripsi dengan baik.
9. Staff Tata Usaha Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang terima kasih karena telah banyak
membantu dalam hal administrasi.
10. Untuk Abah dan Mama tercinta yang tiada hentinya memotivasi dalam
segala hal, dengan sabar mendoakan untuk kebaikan dan kesuksesan
putrinya. Terima kasih banyak atas didikan dan kerja keras untuk membuat
putrinya bahagia serta mendapatkan ilmu yang bemanfaat.
11. Untuk kedua saudara tersayang Ka Rizka dan Ka Ima yang selalu
mendoakan dan memberikan semangat.
12. Untuk Joki, terimakasih atas kesabaran, pengertian, perhatiannya selama ini
yang menjadi penyemangat untuk menyelesaikan skripsi ini, semoga Allah
memberikan kemudahan selalu untuk kita.
13. Teman–teman seperjuangan bahan alam : Emma, Atika dan Farah atas
kebersamaan, bantuan, motivasi dan semangat serta kerjasamanya sehingga
vi
14. Teman-teman Farmasi 2009 terutama Reshtia, Etika, Dita dan Melda,
terimakasih atas kebersamaannnya selama 4 tahun terakhir ini, kalian
memberikan warna baru dalam kehidupan ini.
15. Teman-teman kos veteran dalam 7c : Afifah, Mergie, Nadia, Yosi, Imik, dan
Ria atas kebersamaannya.
16. Untuk semua pihak yang belum disebutkan namanya, penulis mohon maaf
dan terima kasih yang sebesar-besarnya. Semua keberhasilan ini tak luput
dari bantuan, doa yang telah kalian semua berikan.
Jasa dari semua pihak yang telah membantu dalam penelitian ini, penulis
tidak mampu membalas dengan apapun. Semoga amal baik semua pihak mendapat
imbalan dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kebaikan skripsi ini. Semoga penulisan ini dapat
berguna bagi penelitian berikutnya, amiin.
Wassalamu’alaikum warohmatullohi wabarokatuh
Malang,
Penyusun
vii
RINGKASAN
UJI AKTIVITAS ANTIKANKER HERBA PACAR AIR (Impatients balsamina Linn.) TERHADAP SEL KANKER SERVIKS (SEL HeLa) SECARA IN
VITRO DENGAN METODE MTT (Ekstrak n-Heksana dan Ekstrak Metanol)
Sampai saat ini, penyakit kanker merupakan salah satu penyakit yang paling mengancam dalam dunia kesehatan (Ganiswara dan Nafrialdi, 1995). Kanker serviks atau karsinoma serviks uterus merupakan jenis kanker yang kedua terbanyak pada perempuan di seluruh dunia setelah kanker payudara (Dalimartha, 2003). Namun, di Indonesia, kanker serviks menduduki peringkat pertama (Rasjidi, 2007). Berbagai cara penyembuhan telah dilakukan untuk melawan kanker seperti pembedahan, penyinaran, kemoterapi dan imunoterapi. Namun demikian, masing-masing cara tersebut memiliki kelemahan sehingga pengobatan kanker sendiri belum memuaskan sampai saat ini (Sonlimar dkk, 2002). Oleh sebab itu berbagai upaya untuk mencari obat alternatif masih terus dilakukan oleh para peneliti guna menemukan bahan obat yang memiliki efektifitas tinggi namun rendah efek sampingnya terhadap pasien. Salah satu sumber dapat dimanfaatkan sebagai antikanker adalah obat herbal Dewick, 2002; Setiawati et al; 2007).
Salah satu tanaman herbal yang dapat dimanfaatkan adalah pacar air (Impatiens balsamina Linn). Studi pendahuluan telah dilakukan dengan tujuan untuk menskrining senyawa toksik dari herba pacar air dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BST). Suatu ekstrak dinyatakan memiliki potensi antikanker jika mempunyai harga LC50 < 1000 µg/ml. Berdasarkan studi pendahuluan dengan BST diketahui bahwa ekstrak metanol herba pacar air memiliki LC50 yaitu sebesar 744,4893 ± 85,96 µg/ml yang menggunakan larva Artemia salina Leach. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ekstrak metanol herba pacar air bersifat sitotoksik dan memiliki potensi sebagai antikanker.
Ekstrak yang diuji yaitu ekstrak n-heksana dan ekstrak metanol, dimana ekstrak n-heksana mempunyai IC50 yaitu 191,244 µg/ml dan ekstrak metanol yaitu 438,954 µg/ml. Menurut NCI (National Cancer Institute) jika suatu uji sitotoksik suatu senyawa menghasilkan harga IC50 ≤ 30 µg/ml maka senyawa tersebut dinyatakan memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai senyawa antikanker. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kedua ekstrak tidak menunjukkan adanya aktivitas antikanker terhadap sel kanker serviks (sel HeLa) dengan menggunakan metode MTT Assay secara in vitro. Hasil skrining golongan senyawa kimia dengan menggunakan KLT diketahui bahwa ekstrak n-heksana mengandung suatu senyawa golongan flavonoid dan steroid/triterpenoid.
viii
ABSTRAK
UJI AKTIVITAS ANTIKANKER HERBA PACAR AIR (Impatients balsamina Linn.) TERHADAP SEL KANKER SERVIKS (SEL HeLa) SECARA IN
VITRO DENGAN METODE MTT (Ekstrak n-Heksana dan Ekstrak Metanol)
Pacar air (Imaptients balsamina Linn) adalah tanaman yang berfungsi sebagai penghenti perdarahan (hemostatis), meningkatkan fungsi pencernaan, melancarkan peredaran darah, melunakkan benjolan yang keras (tumor), antikanker, peluruh haid, melancarkan persalinan. Penelitian ini digunakan untuk menguji aktivitas antikanker ekstrak n-heksana dan ektrak metanol dari herba pacar air (Imaptients balsamina Linn) terhadap sel kanker serviks (sel HeLa) dengan metode MTT (Microculture Tetrazolium Salt) Assay dan mengetahui golongan senayawa kimia dari ekstrak yang postif terhadap uji MTT Assay. Aktivitas dari sel kanker dapat dilihat dari prosentase sel hidup yang di inkubasi selama semalam kemudian ditentukan besarnya IC50 dengan menggunakan Probit Analysis. Menurut NCI (National Cancer Institute) jika suatu uji sitotoksik suatu senyawa menghasilkan harga IC50 ≤ 30 µg/ml maka senyawa tersebut dinyatakan memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai senyawa antikanker. Ekstrak yang diuji yaitu ekstrak n -heksana dan ekstrak metanol, dimana ekstrak n--heksana mempunyai IC50 yaitu 191,244 µg/ml dan ekstrak metanol yaitu 438,954 µg/ml. Hasil skrining golongan senyawa kimia dengan menggunakan KLT diketahui bahwa ekstrak n-heksana mengandung suatu senyawa golongan flavonoid dan steroid/triterpenoid.
ix
ABSTRACT
IN VITRO ANTICANCER ACTIVITIES TEST OF Impatients balsamina Linn HERBS EXTRACT ON CERVIX CANCER CELLS (HeLa CELL) TROUGH
MTT ASSAY
(N-Hexane extract and Metanol Extract)
Garden balsam (Impatiens balsamina Linn.) is a plant which can be used to stop bleeding or hemostasis, enhance digestion process, optimize the blood circulation, temper tumor, anti cancer, laxative menstruation and help the birthing. This research is aimed to find out the anti cancer activity in n-hexane and methanol extracts of garden balsam herbs (Impatiens balsamina Linn) against cervix cancer cells (HeLa cell) through MTT (Microculture Tetrazolium Salt) assay and to discover the chemical compound class of extracts which are positive towards MTT assay examination. The anti cancer activity can be seen from the percentage of the living cells which are incubated during a night. Then, the value of IC50 is decided by applying Probit Analysis. Based on NCI (National Cancer Institute), if a cytotoxicity test of a compound shows IC50 ≤ 30 µg/ml, so the compound is potential to be developed as anti cancer compound. From the extracts examined, which are n-hexane and methanol extract, n-hexane extract has IC50 191,244 µg/ml while methanol extract has IC50 438,954 µg/ml. From the result of the chemical compound screening by using KLT, it is found that n-hexane extract contains particular flavonoid and steroid/triterpenoid compounds.
x
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
LEMBAR PENGUJIAN ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
RINGKASAN ... vii
ABSTRAK ... viii
ABSTRACT ... ix
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR GAMBAR ...xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xv
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Rumusan Masalah... 3
1.3 Tujuan Penelitian ... 4
1.4 Hipotesis... 4
1.5 Manfaat Penelitian ... 4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Tentang Pacar Air...6
2.1.1 Klasifikasi……... 6
2.1.2 Sinonim….………... 6
2.1.3 Nama Daerah…... 7
2.1.4 Morfologi... 7
2.1.5 Ekologi dan Penyebaran... 8
2.1.6 Khasiat………... 8
2.2.7 Kandungan Kimia Tanaman………... 8
2.2 Tinjauan Tentang Kanker…... 11
2.2.1 Definisi Kanker ... 11
2.2.2 Sifat dan Karakteristik Sel Kanker ... 12
xi
2.3 Tinjauan Tentang Kanker Serviks... 17
2.3.1 Definisi ... 17
2.3.2 Etiologi ... 18
2.3.3 Faktor Resiko ... 20
2.3.4 Gejala …...………... 20
2.3.5 Stadium ... 21
2.4 Sel Hela ... 22
2.5 Tinjauan tentang Kuktur Sel ... 23
2.6 Tinjauan tentang Antikanker ... 24
2.7 Tinjauan tentang Ekstraksi ... 28
2.8 Tinjauan tentang Metode MTT ... 30
2.9 Tinjauan tentang Tanaman Antikanker ... 33
BAB III. KERANGAKA KONSEPTUAL 3.1 Uraian Kerangka Konseptual ... 35
BAB IV. METODE PENELITIAN 4.1 Bahan Penelitian ... 38
4.1.1 Bahan Tanaman ... 38
4.1.2 Bahan Kimia ... 38
4.1.2.1 Bahan yang digunakan untuk ekstraksi ... 38
4.1.2.2 Bahan yang digunakan untuk uji aktivitas ... 38
4.2 Alat-alat Penelitian ... 39
4.3 Variabel Penelitian... 40
4.3.1 Variabel Bebas ... 40
4.3.2 Variabel Tergantung ... 40
4.4 Metode Penelitian ... 39
4.4.1 Rancangan Percobaan ... 40
4.4.2 Kerangka Operasional ... 41
4.4.3 Prosedur Kerja ... 42
4.4.3.1 Pembuatan Ekstrak Bahan Uji ... 42
4.4.3.2 Pembuatan Media ... 44
4.4.3.3 Pembuatan Larutan Uji ... 45
xii
4.4.3.5 Pembuatan Kontrol Media ... 44
4.4.3.6 Penumbuhan Sel ... 45
4.4.3.7 Penggantian Media ... 46
4.4.3.8 Panen Sel ... 46
4.4.3.9 Perhitungan Sel ... 47
4.5 Uji Aktivitas Antikanker dengan Metode MTT ... 48
4.6 Analisis Data ... 50
4.7 Uji Skrining Zat Kandungan dalam Ekstrak yang Aktif ... 51
BAB V. HASIL PENELITIAN 5.1Pembuatan Ekstrak n-Heksana dan Ekstrak Metanol Herba Pacar Air (Imptients balsamina Linn) ………... 53
5.2Perhitungan Sel HeLa dan Volume Panenan Sel yang Ditransfer ………. 53
5.3Uji Aktivitas Antikanker dari Ekstak n-Heksana dan Ekstrak Metanol Herba Pacar Air (Imptients balsamina Linn) Terhadap Sel Kanker Serviks (Sel HeLa) dengan Metode MTT ……….... 54
5.4Penentuan Harga IC50 Doxorubicin, Harga IC50 Ekstrak n-Heksana dan Ekstrak Metanol Herba Pacar Air (Imptients balsamina Linn) dan Terhadap Sel Kanker Serviks (Sel HeLa) dengan Probit Analisis ………...……….. 60
5.5Hasil Uji KLT Ekstrak n-Heksana dan Ekstrak Metanol … 58 BAB VI PEMBAHASAN ... 60
BAB VII. KESIMPULAN DAN SARAN ………... 64
DAFTAR PUSTAKA ... 65
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
II.1 Stadium Kanker Serviks ... 21 IV.1Kelompok perlakuan kultur sel kanker serviks (sel HeLa) dalam
tiap percobaan ... 40
V.1 Hasil Pembuatan Ekstrak n-Heksana dan Ekstrak
Metanol Herba Pacar Air (Imptients balsamina Linn) ………….. 53 V.2 Hasil Absorbansi Kontrol Sel dan Kontrol
Media………. 54
V.3 Hasil Uji Kontrol Positif Doxorubicin ……… 54
V.4 Hasil Uji Aktivitas Antikanker dari Ekstak
n-Heksana dan Ekstrak Metanol Herba Pacar Air (Imptients balsamina Linn) Terhadap Sel Kanker Serviks (Sel HeLa)
dengan Metode MTT ……….. 56
xiv
DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman 2.1 Tanaman Herba Pacar Air (Impatients balsamina L.)... 6
2.2 Struktur Flavonoid ... 9
2.3 Struktur Saponin …... 10
2.4 Struktur Steroid ………... 11
2.5 Proses Karsinogenesis... 14
2.6 Siklus Sel ………... 16
2.7 Struktur Vinblastin ………...24
2.8 Struktur Vinkristin... 25
2.9 Struktur Vindesin... 25
2.10 Struktur Podofilotoksin ………... 26
2.11 Struktur Teniposida ………... 26
2.12 Struktur Etoposida... 27
2.13 Struktur Paclitaxel... 28
2.14 Struktur Docetaxel... 28
2.1 Reaksi reduksi MTT... 31
3.1 Bagan Kerangka Konseptual... 36
4.1 Skema Kerangka Operasional ………... 41
4.2 Skema Ekstraksi dengan Pelarut n-heksana dan Metanol…………. 43
5.1 Hubungan Antara Konsentrasi Kontrol Positif dan Bahan Uji terhadap Viabilitas Sel Kanker Serviks (Sel HeLa) ... 58
5.4 Hasil uji KLT flavonoid dan steroid ekstrak n-heksana herba pacar air ……… 59
xv
1. Daftar Riwayat Hidup... 70
2. Surat Pernyataan ………... 71
3. Surat Determinasi Tanaman………... 72
4. Sertifikat Kultur Jaringan ………... 73
5. Data Hasil Pembacaan ELISA reader ……….. 74
6. Pembuatan Larutan Uji Ekstrak n-Heksana dan Ekstrak Metanol Herba Pacar Air (Impatients balsamina Linn) ……… 75
7. Pembuatan Konsentrasi Doksorubisin ……… 76
8. Gambar Kultur Sel Setelah Penambahan Larutan Uji dan Larutan MTT Ekstrak n-heksana dan Ekstrak Metanol ……….. 78
9. Gambar Kultur Sel Setelah Penambahan Kontrol Positif Doxorubicin ……….. 80
10.Analisis Probit Kontrol Positif Doxorubicin ……….. 81
11.Analisis Probit Ekstrak n-Heksana ………. 83
12.Analisis Probit Ekstrak Metanol ……… 85
xvi
DAFTAR SINGKATAN
BST = Brine Shrimp Lethality Test
DLA = Dalton’s Ascites Lymphoma
DMEM = Dulbecco’s Modified Eagle’s Medium
DMSO = Dimethyl Sulfoxide
DNA = Deoxyribose Nucleic Acid
EEIB = Ekstrak Etanol Impatiens balsamina
FBS = Fetal Bovine Serum
HCl = Hidroclhoride Acid
IC50 = Inhibitory Concentration 50 MEM = Mal Essential Medium
MK = Media Kultur
MTT = Microculture Tetrazolium Salt
PBS = PhospateBuffer Saline
RPMI = Rosewall Park Memorial Institute
SDS = Sodium Dedocyl Sulfate
xvi
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, S.A. 1987. Buku Materi Pokok Kimia Organik Bahan Alam. Karunika.
Alongkornsopit., Jariya, Wipasa., Jiraprapa, Luangkamin., Suwaporn, and
Wongkham., Weerah., 2011. Anticancer Activity of Ethyl Acetate and N-Buthanol Extracts form Rhizomes of Agapetes Megacrpa
W.W.Smith. African Journal of Bioteknolgi Vol. 10. http:www.academijournalala.org/AJB.
Amalia, Rafinda. 2011. Uji Praskrining Aktivitas Antikanker Herba Pacar Air (Impatients balsamimum Linn.) Dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BST) (Ekstrak n-heksana dan Ekstrak Metanol). Malang : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
Anonim a., 2012. Penderita Kanker Diperkirakan Menjadi Penyebab Utama Beban Ekonomi Terus Meningkat. www.depkes.go.id/indexphp/berita. diakses 22 januari 2013.
Anonim b., 2012. Saponin. Chemical Engineering. www.chemical-engineering.co/2012/11/29/saponin/. Diakses februari 2013.
Ansel. 1989.Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, Edisi 4. Jakarta : UI-press.
Arivani, Setyaningrum., 2010. Kapasitas Anti Radikal Ekstrak Anrtosianin Buah salam (Syzygium poluanthum (Wight.) Walp) Segar Dengan Variasi Proporsi Pelarut. Jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Negeri Surakarta.
Assays for Bioactivity, Vol. 6, Academic Press, London, pp. 71-133. Sukandar, Dede. 2006. Screening Fitokimia Tumbuhan Obat Tradisional Jawa Barat dan Proses Isolasi Senyawa Aktifnya. Laporan Penelitian, FST. Jakarta.
Canavan, T. P. dan Doshi, N. R., 2000, Cervical Cancer. http://www.aafp.org, diakses 2008.
Capes, D., Theodosopoulos G., dan Atkin I. 2010. “Check your cultures! A list of cross-contaminated or misidentified cell lines”. Int J Cancer 127 (1) : 1– 8.
CCRC (Cancer Chemoprevention Research Center)., 2009. Prosedur Tetap. Yogyakarta : Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada.
xvi
CCRC (Cancer Chemoprevention Research Center)., 2009. Kanker Leher Rahim (serviks). Yogyakarta : Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada.
http://ccrcfarmasiugm.wordpress.com/ensiklopedia/ensiklopedia-kanker/kanker-serviks/.
CCRC (Cancer Chemoprevention Research Center)., 2009. Sel HeLa. Yogyakarta : Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada.
http://ccrcfarmasiugm.wordpress.com/ensiklopedia/ensiklopedia-kanker/sel-hela/.
Clevenger, S., 1958. The Flavonols of Impatiens balsamina L. Arch Biochem Biophys, Vol. 76.
Dalimartha, S., 2003. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia III. Jakarta : Trubus Agriwidya.
Dalimartha, S., 2003. Ramuan Tradisional Untuk Pengobatan Kanker. Cetakan VI. Jakarta : Penebar Swadaya.
De Jong, Wim. 2004. Kanker, Apakah Itu?. Cetakan I. Jakarta : Arcan.
DeFillippis, R.A., Goodwin, E.C., Wu, L., dan DiMaio, D. 2003. “Endogenous Human Papillomavirus E6 and E7 Proteins Differentially Regulate Proliferation, Senescence, and Apoptosis in Hela Cervical Carcinoma Cells”. Journal of Virology 77 (2) : 1551-1563.
Depkes RI. 1995.Farmakope Indonesia.Edisi V. Jakarta : Depkes RI.
Depkes RI. 1986, Sediaan Galenik, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Hal 10 – 16.
Devi, B. Parimala, Baskar, N, Jayakar, B., 2012. Anticancer Studies On Ethanol Extract of Impatients balsamina. India : PRIST Univesity.
Dewick, P.M. 2002.Medicinal Natural Products. John Wiley & Sons, Ltd. Chichester.
Diananda, Rahma., 2007. Mengenal Seluk Beluk Kanker. Cetakan I. Jogjakarta : Katahati.
xvi
Dipiro, Joseph T., 2005. Pharmacoteraphy : A Phatophsyologic Approach. Sixth Edition. The McGraw-Hill Companies, Inc.
Djajanegara, Ika dan Wahyudi Prio., 2009. Pemakaian Sel HeLa dlam Uji Sitotoksisitas Fraksi Kloroform dan Etanol Ekstrak Daun Annona squamosa. Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia. Hal 7-11.
Doyle A and Griffiths SB, 2000, Celland Tissue Cultur for Medical Research. New York : John Willey and Sons Ltd. Hal. 403 – 423.
Erdman, John W Jr., Balentine, Doughls., Arab, Lenore., Beecher, Gary, Dwyne, Johanna T.r, Folts, Johny., Harnly, James., Hollman, Peter., Keen, Carl L., Mazza, G., Messina, Mark., Scalbert, Augustin., Vita, Joseph., Williamson, Gary., and Burrowes, Jerilynn, 2005. Flavonoid and Hearth Health : Proceedings of the ILSI North America Flavonoids Workshop. The Journal of Nutrition.
Freshney, I.R., 1987. Culture of Animal Cells: A Manual of Basic Technique, Second edition, Alan R. Liss Inc., New York, pp.
Freshney, R. 2000. Culture of Animal Cells: A Manual of Basic Technique. Fourth Ed. A John Wiley and Sons, Inc. : USA
Freshney, R.I., 1986, Animal Cell Culture, A Practical Approach. 1st Ed. IRL Press, Washington D.C.
Ganiswara, S. G., & Nafraldi. 1995. Farmakologi dan Terapi. Edisi keempat. Jakarta : Fakultas Kedoketeran Universitas Indonesia.
Goodwin, E.C., DiMaio, D. 2000. Repression of human papillomavirus oncogenes in Hela cervical carcinoma cells causes the orderly reactivation of dormant tumor suppressor pathways. Biochemistry, Vol.97, no.23.
Hamburger M and Hostettman., 1991. Bioactivity in Plant : The Link Between Phytochemistry and Medicine. Phytochemistry. 12 : 3864-3874.
Hanahan, D., Weinberg, R.A. 2000. The Hallmarks of Cancer : Cell. 100 : 57-70.
Harahap, Rustam, E. 1984. Kanker Ginekologik. Jakarta : PT. Gramedia, hal 61-62.
xvi
Hariana, H. Arief., 2008. Tumbuhan Obat dan Khasiatnya Jilid 2. Jakarta : Penebar Swadaya.
Heti, D. 2008. Uji Sitotoksik Ekstrak Etanol 70% Herba Sisik Naga (Drymoglossum piloselloides Presl) terhadap sel T47D. Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta.
Kartawiguna, Elna., 2001. Faktor-faktor yang Berperan Pada Karsinogenesis. Jakarta : Jurusan Kedokteran Universitas Trisakti.
King, R. J. B., 2000. Cancer Biology. 2nded. Pearson Education Limited, London.
Kristanti, A.N, Aminah, N.S, Tanjung, M dam Kurniadi, B., 2008. Buku Ajar Fitokimia. Surabaya : Airlangga University Press.
Macville M, Schröck E, Padilla-Nash H, et al., 1999. “Comprehensive and definitive molecular cytogenetic characterization of HeLa cells by spectral karyotyping”. Cancer Res. 59 (1) : 141–150.
Mariono, S. A., 2002. Karakteristik Kandungan DNA dan Aktivitas Proliferasi Pada Kanker Paru. Jakarta, Cermin Dunia Kedokteran No.127: 15-17.
Martindale : The complete Drug Reference., 2009. Thirthy six edition. Pharmaceutical Press.
Maryati, dan Sutrisna EM., 2007. Potensi Sitotoksik Tanaman Ceplukan (Physalis angulata L.) Terhadap Sel HeLa. Surakarta. Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Meilani, Sri Wahyuni., 2006. Uji Bioaktivitas Zat Ekstraktif Kayu Suren (Toona sureni Merr.) dan Ki Bonteng (Platea latifolia BL.) Menggunakan Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). Departemen Hasil Hutan Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor.
Meiyanto, E., Supardjan, Muhammad D., dan Dewi A., 2006. “Efek antiproliferatif Pentagamavunon-0 terhadap Sel Kanker Payudara T47D”. Jurnal Kedokteran Yarsi 14 (ITS).
Meye, E., 2009. Sitotoksisitas dan Efek Ekstrak Etanol Kulit Buah Jambu Mente (Anacardium occidentale L.) Terhadap Sel Mieloma. Fakultas Biologi UGM. Yogyakarta.
xvi
Nafrialdi dan Ganiswara. S., 2007. Farmakologi dan Terapi. Edisi 4. Jakarta : Departemen Farmakologi dan Terapuetik FK UI.
Novi kristanti,Alfinda.dkk.2008.Buku Ajar Fitokimia.Surabaya:Airlangga University.
Nurlaila, Ika dan Hadi, Miftachul, 2008. Kanker : Pertumbuhan, Terapi dan Nanomedis. (www.nano.lipi.go.id/artikel).
Rahbari R., Tom S., Modes V., Pam C., Catriona M., dan Richard M., 2009. "A novel L1 Retrotransposon Marker for HeLa Cell Line Identification”. Biotechniques 46 (4): 277–84.
Ramli, Muchlis., Umbas, Rainy, dan Panigoro, Sonar. S., 2002. Deteksi Dini Kanker. Jakarta : Fakultas Kedokteran UI.
Rang, H., M. Dole, Ritter, dan Moore., 2003. Pharmachology. Fifth edition. Churchill Livingstone : New York.
Rasjidi, I., 2007. Panduan Penatalaksanaan Kanker Ginekologi Berdasarkan Evidance Bacse. Cetakan I. Jakarta : EGCG, hal 6.
Rusga, Masriani., 2012. Hubungan Intake Nutrisi Dan Tingkat Kesembuhan Penderita TB Paru Pada Anak Di Poliklinik Anak RSUD Dr. Rasidin Padang. Universitas Andalas.
Setiawati, Agustina., Septisetyani, Endah Puji., Wijayanti, Titi Ratna., Rokhman Rifki M., 2007. Sambung Nyawa (Gynura procumbens (Lour.) Merr.) Sebagai Agen Kemopreventif. Yogyakarta : Cancer Chemoprevention Research Center, Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada.
Silalahi, Jansen., 2006. Tinjauan Kepustakaan Antioksidan Dalam Diet dan Karsinogenesis. Cermin Dunia Kedokteran. Medan : Jurusan Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.
Sirait M, 2007. Penuntun Fitokimia dalam Farmasi. Bandung: ITB.
Siswandono dan Soekardjo, B., 2008. Kimia Medisinal. Edisi ke-2, Surabaya : Airlangga University Press.
xvi
Suffness M, Pezzuto JM, 1990. Assays related to cancer drug discovery. In: Hostettmann K (ed). Methods in Plant Biochemistry:
Sukardja, I Dewa Gede., 2000. Onkologi Klinik. Surabaya : Airlangga University Press.
Sumastuti, R. dan M. Sonlimar. 2002. Efek sitotoksik ekstrak buah dan daun mahkota dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl.) terhadap sel hela. Medika 28 (12): 773-777.
Sumarawati, Titiek dan Fatmawati, Dina., 2011. Isolasi dan Uji Sitotoksik Senyawa Alkaloid Mahkota Dewa (Phaleria macocarpa) Pada Kultur Sel Payudara (T47D). Semarang : Fakultas Kedokteran Islam Sultan Agung.
Syaifuddin, M. 2007. “Gen Penekan Tumor p53, Kanker dan Radiasi Pengion”. Buletin Alara, 8 (3) : 119 – 128.
Syofyan., Lucida, Henny, Bakhtiar, Amri., 2008. Peningkatan Kelarutan Kuersetin Melalui Pembentukan KOmpleks Inklusi dengan β-Siklodekstrin. Jurnal Sains dan Teknologi farmasi, Vol 13, No2 hal : 43-48.
Tjay, Tan Hoan dan Rahardja. K. 2007. Obat-obat Penting : Khasiat Penggunaan dan Efek-efek Sampingnya. Edisi ke VI. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo.
Tjindarbumi D, R.Mangunkusumo. Cancer in Indonesia, present and future. Japan J. Clin Oncol; 2002; 32(Supplement 1): S17-S21 (36-69-1-SM_2)Universitas Terbuka. Jakarta.
Underwood, J.C.E., 1994. Patologi : Umum dan Sistematik. Edisi 2. Cetakan 1. EGC : Jakarta.
Voight., 1995.Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Edisi 5. Yogyakarta : UGM-press.
Wardhani, Lilies Kusuma dan Sulistyani, Nanik. 2012. Uji Aktivitas Antikbakteri Ekstrak Etil Asetat Daun Binahong (Anredera scandens (L.) Moq.) terhadap Shigella flexneri Beserta Profil Kromatografi Lapis Tipis. Yogyakarta : Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan.
Watts, Denise Watson. 2010. “HeLa Cancer Cells Killed Henrietta Lacks. Then They Made Her Immortal”. The Virginian-Pilot 1 : 12–14.
xvi
Winarno F G. 1997. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta : Gramedia.
Winarno, Eko. 2011. Uji Sitotoksik Ekstrak Kapang Aspergillus sp. Terhadap Sel Kanker payudara T47D. Jakarta : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia.
Yamato, K., Fen, J., Kobuchi, H., Nasu, Y., Yamada,T., Nishihara, T., Ikeda, Y., Kizaki, M., and Yoshinouchi M., 2006.Induction of Cell Death in Human Papillomavirus 18-Positive Cervical Cancer Cells by E6 siRNA, Cancer Gene Therapy, 13: 234-241.
Yohanes, R., 2000. The Evaluation of Breast Cancer. New South Wales : Australia ltd.co.al.
1 BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sampai saat ini, penyakit kanker merupakan salah satu penyakit yang paling
mengancam dalam dunia kesehatan (Ganiswara dan Nafrialdi, 1995). Kanker adalah
pembentukan jaringan baru yang abnormal dan bersifat ganas. Suatu kelompok sel
dengan mendadak menjadi liar dan memperbanyak diri secara pesat dan terus
menerus (poliferasi) (Tjay dan Rahardja, 2007). Kanker merupakan salah satu
penyakit tidak menular yang telah menjadi masalah kesehatan di dunia, termasuk di
Indonesia. Data Badan Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2010 menunjukkan kanker
merupakan penyebab kematian nomor 2 setelah penyakit kardiovaskuler. Sedangkan
berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007, kanker menempati urutan
keenam penyebab kematian terbesar di Indonesia. Kanker dapat menyerang semua
kelompok umur, masyarakat miskin dan kaya dan semua strata pendidikan, dari tidak
sekolah sampai perguruan tinggi (Anonim a, 2012).
Kanker serviks atau karsinoma serviks uterus merupakan jenis kanker yang
kedua terbanyak pada perempuan di seluruh dunia setelah kanker payudara
(Dalimartha, 2003). Namun, di Indonesia, kanker serviks menduduki peringkat
pertama. Kurang lebih 80% kematian tersebut terjadi di negara berkembang. Tanpa
penatalaksanaan yang kuat, diperkirakan kematian akibat kanker serviks akan
menjadi meningkat 25% dalam sepuluh tahun mendatang (Rasjidi, 2007). WHO
(2008) menyatakan, sekitar 490.000 wanita di seluruh dunia didiagnosa menderita
kanker serviks dan rata-rata 240.000 kasus kematian wanita terjadi akibat kanker
serviks dan hampir 80% dari kasus tersebut terjadi di negara-negara berkembang
(Rusga, 2012). Kanker serviks, terutama ditemukan di golongan ekonomi lemah.
Insidensinya tinggi di Amerika Latin, Asia Tenggara, dan negara-negara di Afrika
sebelah selatan (De Jong, 2005).
Menurut para ahli kanker, kanker serviks adalah salah satu jenis kanker yang
di wilayah Australia barat, tercatat sebanyak 85 orang wanita didiagnosa positif
terhadap kanker serviks setiap tahun dan pada tahun 1993, 40 wanita telah tewas
menjadi korban keganasan kanker ini (Yohanes, 2000).
Berbagai cara penyembuhan telah dilakukan untuk melawan kanker seperti
pembedahan, penyinaran, kemoterapi dan imunoterapi. Namun demikian,
masing-masing cara tersebut memiliki kelemahan sehingga pengobatan kanker sendiri belum
memuaskan sampai saat ini, dengan demikian usaha menemukan obat sebagai
antikanker yang lebih spesifik dan dan sensitif masih sangat diperlukan (Sonlimar
dkk, 2002). Salah satu ciri sel kanker adalah tidak sensitif terhadap sinyal
antipoliferasi. Oleh karena itu, pengobatan penyakit kanker dengan obat-obat
sitostatik konvesional umumnya menggunakan dosis besar. Pngingkatan dosis
menimbulkan masalah karena semakin banyak sel normal yang terserang dan mati.
Selain itu, pengingkatan dosis dapat menyebabkan sel kanker cepat menjadi resisten
terhadap obat (Hanahan dan Weingberg, 2000). Terapi kanker serviks yang dilakukan
saat ini khususnya penggunaan kemoterapi masih dirasakan belum efektif karena
sering menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan oleh pasien (Dewick, 2002).
Kemoterapi merupakan pengobatan kanker yang menggunakan suatu obat yang
merusak sel kanker. Obat antikanker dapat dibedakan menjadi dua yaitu obat
konvensional dan obat dengan target molekuler yang spesifik. Obat konvensional
yang dimaksud adalah obat-obat sitostatiska (agen kemoterapi) seperti taxol,
bleomycin, 5-flurourasil, klorambusil, tiotepa, alkaloid indol seperti vinblastin dan
vinkristin. Obat sitostatiska bekerja dengan mempengaruhi metabolisme asam nukleat
terutama DNA atau bioseintesis protein (Setiawati et al; 2007). Hal ini lah yang
menyebabkan obat sitostatika bekerja tidak selektif karena bersifat toksik baik pada
sel kanker maupun sel normal, terutama sel normal yang kecepatan poliferasinya
tinggi seperti pada sumsum tulang belakang (Setiawati et al; 2007). Oleh sebab itu
berbagai upaya untuk mencari obat alternatif masih terus dilakukan oleh para
peneliti guna menemukan bahan obat yang memiliki efektifitas tinggi namun rendah
efek sampingnya terhadap pasien. Salah satu sumber dapat dimanfaatkan sebagai
Salah satu tanaman herbal yang dapat dimanfaatkan adalah pacar air
(Impatiens balsamina Linn). Bunga pacar air mengandung anthocyanin, cyandin, dan malvidum berkhasiat sebagai antihipertensi dan rematik. Biji pacar air mengandung
saponin, parinaric acid, kuersetin, balsaminasterol, α-spinasterol, β-ergosterol,
naphthaquinon, minyak atrsiri dan derivate kaemperol yang berkhasiat sebagai
penghenti pendarahan (hemostatis), meningkatkan fungsi pencernaan, mempunyai
efek melunakkan masa yang keras (tumor), antikanker dan mempermudah persalinan
(parturifasien). Bunga berkhasiat sebagai peluruh haid, abortivum, dan membuyarkan
bekuan darah. Akar berkhasiat sebagai antiradang dan peluruh haid. Daun berkhasiat
sebagai penghilang nyeri (analgesik), dan antiradang (Hariana, 2008).
Studi pendahuluan telah dilakukan dengan tujuan untuk menskrining senyawa
toksik dari herba pacar air dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BST). Suatu ekstrak dinyatakan memiliki potensi antikanker jika mempunyai harga LC50 kurang dari 1000 µg/ml (Meyer dkk, 1982). Berdasarkan studi pendahuluan dengan BST
diketahui bahwa ekstrak metanol herba pacar air memiliki LC50yaitu sebesar 744,4893 ± 85,96 µg/ml yang menggunakan larvaArtemia salina Leach . Sehingga dapat disimpulkan bahwa ekstrak metanol herba pacar air bersifat sitotoksik dan
memiliki potensi sebagai antikanker (Amalia, 2011).
Selain uji BST juga perlu dilakukan uji aktivitas antikanker secara in vitro,
yaitu mendeteksi aktivitas suatu senyawa dengan menggunakan kultur sel (Meyer
dkk, 1982). MTT (Microculture Tetrazolium Salt)assay merupakan salah satu metode yang digunakan dalam uji aktifitas antikanker secara in vitro. Metode ini
merupakan metode kolometrik, dimana pereaksi MTT ini merupakan garam
tetrazolium yang dapat dipecah menjadi kristal formazan oleh sistem succinate tetrazolium reductase yang terdapat dalam jalur respirasi sel pada mitokondria yang aktif pada sel masih hidup. Kristal formazan memberi warna ungu yang dapat dibaca
absorbansinya dengan menggunakan ELIZA reader (Doyle dan Griffith, 2000). Pada pengujian secara in vitro dengan menggunakan metode MTT ini sel yang
digunakan adalah sel HeLa karena merupakan salah satu jenis sel kanker yang banyak
perkembangannya mudah dikontrol dan ditangani. Sel HeLa merupakan turunan dari
sel epitel leher rahim (cervix) manusia yang dikembangbiakan secara in vitro
(Djajanegara dan Wahyudi, 2009).
1.2 Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan suatu masalah
sebagai berikut :
1. Apakah ekstrak n-heksana dan ekstrak metanol herba pacar air (Impatiens balsamina Linn) dapat menunjukkan aktivitas antikanker terhadap sel kanker serviks (sel HeLa) secara in vitro dengan metode MTT?
2. Golongan senyawa kimia apakah yang terdapat dalam ekstrak herba pacar air
(Impatiens balsamina Linn) yang menunjukan aktivitas antikanker terhadap sel kanker serviks (sel HeLa) secara in vitro dengan metode MTT?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
1. Mengetahui aktivitas antikanker ekstrak n-heksana dan ekstrak metanol herba
pacar air (Impatiens balsamina Linn) terhadap sel kanker serviks (sel HeLa) secara in vitro dengan metode MTT.
2. Mengetahui golongan senyawa kimia yang terkadung dari ekstrak herba pacar
air (Impatiens balsamina Linn) yang menunjukan aktivitas antikanker terhadap sel kanker serviks (sel HeLa) secara in vitro dengan metode MTT.
1.4 Hipotesis Penelitian
Ekstrak n-heksana atau ekstrak metanol herba pacar air (Impatiens balsamina
Linn) memiliki aktifitas antikanker terhadap sel kanker serviks (sel HeLa) secara in
1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1 Segi Akademik
1. Dapat memberikan sumbangan bagi perkembangan ilmu pengetahuan,
khusunya di bidang farmasi.
2. Dapat memberikan informasi ilmiah mengenai tanaman pacar air sebagai
antikanker yang dapat ditindaklanjuti dengan penelitian lebih lanjut.
3. Dapat mengetahui manfaat tanaman ini sebagai alternatif penggunaan
pengobatan penyakit kanker.
1.5.2 Segi Masyarakat
1. Dapat memberikan informasi kepada masyarakat tentang alternatif terapi
pengobatan kanker.
2. Data-data yang diperoleh dapat digunakan untuk menunjang penggunaan obat
tradisional untuk pengobatan agar dapat diterima oleh masyarakat pada