• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. Muaro Tebo, 2012 INSPEKTUR KABUPATEN TEBO, M. ZEN HS., S.Pd Pembina Tk.I NIP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR. Muaro Tebo, 2012 INSPEKTUR KABUPATEN TEBO, M. ZEN HS., S.Pd Pembina Tk.I NIP"

Copied!
64
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA STRATEJIK TAHUN 2011 - 2016 i

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT, karena berkat karunia-Nya jua maka Rencana Stratejik (Renstra) Inspektorat Kabupaten Tebo Tahun 2011 - 2016 ini dapat disusun dengan baik. Subtansi dari Rencana Stratejik ini sudah barang tentu tidak terlepas dari acuan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2011 - 2016 Pemerintah Daerah Kabupaten Tebo yang telah mengacu pada Pembangunan Wilayah Kabupaten serta

mengakomodir isu-isu aktual sektoral sehingga dapat visi Kabupaten Tebo “ MENUJU

TEBO SEJAHTERA (MTS): AMAN, HARMONIS DAN MERATA ”

Selain mengacu Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten tersebut telah pula dicoba memperhatikan parameter-parameter stratejik yang mempengaruhi kinerja institusi, dan dengan melakukan analisis sesuai dengan pedoman yang berlaku, maka diharapkan langkah-langkah stratejik yang konkrit dan dapat diimplementasikan dan dapat diformulasikan di dalam Rencana Stratejik ini.

Terlepas dari segala kekurangan yang ada dalam proses penyusunan RENSTRA Inspektorat Kabupaten Tebo ini, tak lupa kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Rencana Stratejik Inspektorat Kabupaten Tebo Tahun 2011 - 2016 ini.

Dengan tersusunnya perencanaan jangka menengah ini kiranya dapat diacu untuk perencanaan jangka pendek dan menjadi landasan perencanaan operasional oleh unit-unit di lingkungan Inspektorat Kabupaten Tebo serta menjadi sumber-sumber ukuran indikator Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Bidang Pengawasan.

Akhir kata, semoga Renstra ini dapat memberi manfaat bagi kita semua seperti yang kita harapkan.

Muaro Tebo, 2012

INSPEKTUR KABUPATEN TEBO,

M. ZEN HS., S.Pd

Pembina Tk.I

(2)

i

DAFTAR ISI

KEPUTUSAN BUPATI TEBO ……….

DAFTAR ISI ………. i – ii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ………. 1 – 2

B.Dasar Hukum Penyusunan ………. 3 – 6

C.Maksud dan Tujuan ………. 6 − 7

D.Sistematika Penulisan Renstra ………. 7 − 8

BAB II : GAMBARAN PELAYANAN

A. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi ... 11 – 16 B. Sumber Daya Inspektorat Kab. Tebo ... 17 – 20 C. Kinerja Pelayanan Inspektorat Kab. Tebo ... 20 – 21 D. Tantangan dan Peluang ... 22 – 23

BAB III: ISU STRATEGIS BERKAITAN DENGAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

A. Identifikasi Permasalahan ……… 25 – 27 B. Telaah Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan

Wakil Kepala Daerah ………... 27 – 39

C. Telaah Renstra K/L dan Renstra Provinsi ... 40 – 42 D. Penentuan Isu-isu Strategis ... 42 – 43

(3)

ii

BAB IV : VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

A. Visi dan Misi ……….. 44 − 45

B. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah ………. 45 − 46 C. Strategi dan Kebijakan ... 46 – 48

BAB V : PROGRAM DAN KEGIATAN

A. Program ……… 49

B. Kegiatan Pembangunan ….………. 49 - 50

BAB VI : INDIKATOR KINERJA

A. Indikator Kinerja yang Mengacu Pada

Tujuan dan Sasaran RPJMD ……… 51

(4)

RENCANA STRATEJIK TAHUN 2011 - 2016 1 BAB I

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Perencanaan Strategis merupakan proses yang sistematis dalam pembuatan keputusan di masa yang akan datang yang penuh resiko, dengan memanfaatkan sebanyak-banyaknya pengetahuan antisipatif dan mengorganisasikannya secara sistematis untuk usaha-usaha melaksanakan keputusan tersebut dan mengukur hasilnya melalui umpan balik yang sistematis. Oleh karenanya, perencanaan strategis bukan sekedar seperti perencanaan anggaran belanja. Perencanaan strategis lebih merupakan wahana bagi para pemimpin instansi atau seluruh staf/anggota dalam menetukan masa depan organisasi instansi mereka.

Perencanaan strategis juga memberikan arah dan sekaligus menentukan apa yang ingin dihasilkan, apa yang ingin dicapai dan apa yang ingin diubah. Dengan demikian, proses perencanaan strategis yang menghasilkan dokumen Rencana Strategis (Renstra) akan dapat digunakan dalam mengukur akuntabilitas kinerja instansi.

Dalam kaitannya dengan tugas dan fungsi Inspektorat Kabupaten Tebo yang melaksanakan pengawasan umum terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan umum, pembinaan sosial politik, pelaksanaan pembangunan dan pembinaan masyarakat dilingkungan daerah, maka perlu penjabaran dalam suatu rencana strategis dalam pelaksanaan pekerjaan di bidang pengawasan umum.

Reformasi sebagai titik tolak pembenahan sistem sosial politik di tanah air semakin memerlukan pengembangan kapasitas (capacity

(5)

RENCANA STRATEJIK TAHUN 2011 - 2016 2

building) serta pengembangan akuntabilitas, partisipasi, dan transparansi organisasi pemerintah daerah guna mewujudkan pemerintahan yang bersih (clean government) dan kepemerintahan yang baik (good governance).

Kajian yang mendalam terhadap aspek reformasi sosial politik ini berujung kepada tuntutan yang lebih besar terhadap peran dan kinerja institusi pengawasan sebagai bagian dari sebuah organisasi Pemerintah Daerah. Manifestasi pemikiran ini diarahkan pada penciptaan institusi pengawasan yang profesional dan berwibawa dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi sehari-hari. Asumsinya adalah semakin membaiknya kinerja pengawasan akan diikuti pula dengan semakin membaiknya kinerja birokrasi pada umumnya.

Oleh karena itu diharapkan Rencana Strategis (Renstra) Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2011-2016 Inspektorat Kabupaten Tebo ini dapat dijadikan sebagai acuan oleh semua pihak terkait dalam bekerja secara sungguh-sungguh atas dasar konsepsi yang jelas dan berkesinambungan, sesuai dengan visi, misi dan program pemerintah kabupaten yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016.

RPJMD menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD) dalam kurun waktu 5 (lima) tahunan. Renstra SKPD merupakan penjabaran teknis RPJMD yang berfungsi sebagai dokumen perencanaan teknis operasional dalam menentukan arah kebijakan serta indikasi program dan kegiatan setiap urusan bidang dan/atau fungsi pemerintahan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun, yang disusun oleh setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan ditetapkan oleh Kepala Daerah setelah diverifikasi terlebih dahulu oleh BAPPEDA Kabupaten Tebo. Dengan demikian kesinambungan dan konsistensi perencanaan pembangunan dapat berjalan dengan baik.

(6)

RENCANA STRATEJIK TAHUN 2011 - 2016 3 1.2 Landasan Hukum

Landasan hukum dalam penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Inspektorat Kabupaten Tebo Tahun 2011-2016 adalah sebagai berikut: 1. Undang-Undang Nomor 54 Tahun 1999 tentang Pembentukan

Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Tebo, Kabupaten Muaro Jambi dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 182 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3903);

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan,

Pengelolaan, dan Pertanggungjawaban Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4410); 5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

6. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 1137), sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang–Undang

(7)

RENCANA STRATEJIK TAHUN 2011 - 2016 4

Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

7. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 8. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005–2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700); 9. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725); 10. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan

Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4594);

13. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Pemerintah Daerah kepada DPRD dan Informasi Laporan Penyelenggaraan

(8)

RENCANA STRATEJIK TAHUN 2011 - 2016 5

Pemerintah Daerah kepada Masyarakat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4693);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Keuangan Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4738);

16. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

17. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

18. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 127; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia, Nomor 4890);

19. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833);

(9)

RENCANA STRATEJIK TAHUN 2011 - 2016 6

20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang

Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.

22. Peraturan Daerah Kabupaten Tebo Nomor. 8 Tahun 2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Tebo 2011-2016;

1.3 Maksud dan Tujuan 1.3.1 Maksud

Renstra SKPD disusun dengan maksud menyediakan acuan resmi bagi Aparat Inspektorat untuk melaksanakan program dan kegiatan selama kurun waktu 2011 – 2015. Berdasarkan pertimbangan ini maka Renstra SKPD disusun dengan maksud sebagai berikut :

1. Menyediakan acuan resmi bagi seluruh Aparatur Inspektorat dalam menyusun program dan kegiatan selama kurun waktu lima tahun.

2. Memudahkan seluruh jajaran Inspektorat dalam mencapai tujuan dengan melaksanakan program dan kegiatan.

3. Memberikan arahan dan acuan dalam penyusunan Rencana Kerja (Renja) Inspektorat Kab. Tebo.

(10)

RENCANA STRATEJIK TAHUN 2011 - 2016 7 1.3.1 Tujuan

Seiring dengan maksud di atas, tujuan penyusunan Renstra Inspektorat Kabupaten Tebo adalah untuk menjabarkan visi dan misi Inspektorat, menetapkan tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan Inspektorat, sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas dan fungsi pengawasan terhadap pelaksanaan program, kegiatan, penyelenggaraan pelayanan masyarakat, serta pengelolaan setiap sumber daya sesuai dengan kebijakan dan rencana yang telah ditetapkan, sekaligus untuk membantu dan mendorong agar tujuan Inspektorat dapat dicapai secara efektif, efisien, dan ekonomis.

1.4 Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan Rencana Strategis Inspektorat Kabupaten Tebo tahun 2011 – 2016 meliputi hal-hal sebagai berikut :

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Landasan Hukum 1.3 Maksud dan Tujuan 1.4 Sistematika Penulisan.

BAB II. GAMBARAN PELAYANAN INSPEKTORAT

2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Inspektorat 2.2 Sumber Daya Inspektorat

2.3 Kinerja Pelayanan Inspektorat

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Inspektorat

(11)

RENCANA STRATEJIK TAHUN 2011 - 2016 8

BAB III. ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Inspektorat

3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih

3.3 Telaahan Rensta K/L dan Renstra Provinsi

3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

3.5 Penentuan Isu-isu Strategis

BAB IV. VISI MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi Inspektorat

4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Inspektorat 4.3 Strategi dan Kebijakan

BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

BAB VI. INDIKATOR KINERJA INSPEKTORAT YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

(12)

9

RENCANA STRATEJIK TAHUN 2011 - 2016 BAB II

GAMBARAN PELAYANAN

Inspektorat Kabupaten (ITKAB) Tebo sebagai unsur pelaksana teknis pengawasan internal penyelenggaraan Pemerintah Daerah di Kabupaten Tebo resmi digunakan sejak tanggal 28 Maret 2008. Lembaga yang sebelumnya disebut Badan Pengawas Daerah (Bawasda) Kabupaten Tebo diubah berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah. Beban tugas Inspektorat Provinsi Jambi dalam tahun 2010 adalah dalam bidang Pengawasan umum yang dilakukan secara berkoordinasi dengan Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP) lain di daerah seperti Perwakilan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia, Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri/Itjen Terkait, Inspektorat Provinsi dan Badan Pemeriksa Keuangan Pembangunan.

Dalam melaksanakan tugas pengawasan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah pada Kabupaten Tebo berdasarkan :

1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pembinaan dan Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah. 2. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2001 tentang

Tata Cara Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah.

3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2007 tentang Pedoman Tata Cara Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah.

Sejalan dengan hal tersebut Inspektorat Kabupaten Tebo merupakan salah satu dari instansi daerah di Kabupaten Tebo sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Daerah Kabupaten Tebo No. 6 Tahun 2008 Tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga-lembaga Teknis

(13)

10

RENCANA STRATEJIK TAHUN 2011 - 2016

Daerah Kabupaten Tebo sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2010.

Selama Periode Tahun 2006 s.d 2011 banyak capaian yang telah didapat oleh Inspektorat Kabupaten Tebo antara lain :

1. Terwujudnya peningkatan kinerja Dinas/Instansi di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tebo.

2. Terlaksananya Penanganan Kasus-kasus yang berindikasi KKN

3. Meningkatnya Kualitas SDM Aparatur Pemeriksa pada Inspektorat Kabupaten Tebo.

4. Terjalinnya Kerjasama yang harmonis dengan sesama Aparatur Pengawas Intern Pemerintah.

Namun Demikian masih ada beberapa hambatan terhadap pelaksanaan program dan kegiatan dalam rentang waktu 2006 s.d 2011 antara lain :

1. Dari Sisi Jumlah SDM (Kuantitas dan Kualitas) Masih kurangnya jumlah personil/aparatur pengawasan tersedia dibandingkan dengan jumlah objek pemeriksaan yang ada dan belum adanya aparatur pengawasan yang memiliki sertifikasai Pemeriksa/Auditor.

2. Dari Sisi Anggaran. Sehubungan dengan kebutuhan anggaran, seyogyanya sesuai dengan Kepmendagri tentang kebijakan pengawasan pemerintah yang dikeluarkan setiap tahunnya maka anggaran Inspektorat adalah 1 (satu) persen dari APBD. Untuk itu diharapkan pada Periode kedepan mulai 2011 s.d 2016 anggaran Inspektorat dapat lebih mendapat prioritas.

3. Dari sisi kepatuhan untuk menindaklanjuti temuan pengawasan. Berkenaan dengan kepatuhan obrik untuk menindaklanjuti temuan pengawasan, ada tiga hal pokok yang masih perlu mendapat perhatian yaitu :

a) Masih terdapat obrik yang tidak melaksanakan tindaklanjut hasil pemeriksaan karena belum adanya sanksi yang tegas terhadap

(14)

11

RENCANA STRATEJIK TAHUN 2011 - 2016

obrik yang tidak melaksanakan tindaklanjut hasil pemeriksaan tersebut.

b) Kurangnya pemahaman dan keperdulian obyek pemeriksaan terhadap rekomendasi/saran.

c) Sulitnya penyelesaian Tindak Lanjut yang berhubungan dengan pihak ke Tiga.

2.1Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi

Berdasarkan Perda Nomor 6 Tahun 2008 dinyatakan bahwa Inspektorat Kabupaten Tebo mempunyai tugas pokok :

Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah kabupaten, pelaksanaan pembinaan atas

penyelenggaraan pemerintahan desa dan pelaksanaan urusan pemerintahan desa.

Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Inspektorat Kabupaten Tebo mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Perumusan kebijakan dan fasilitas pengawasan; b. Perencanaan program pengawasan

c. Pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan; dan

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dilakukan secara sistematis melalui penetapan Rencana Strategis Inspektorat Kabupaten Tebo dan Program Kerja

(15)

12

RENCANA STRATEJIK TAHUN 2011 - 2016

Pengawasan Tahunan dengan berpedoman pada Renstra Pemerintah Kabupaten Tebo.

Untuk mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi tersebut maka dibentuk Struktur Organisasi dan Fungsi Bagian-bagian pada Inspektorat Kabupaten Tebo sebagaimana tertuang dalam Peraturan Bupati Tebo No. 35 Tahun 2008 Tentang Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Inspektorat Kabupaten Tebo sebagai berikut:

a. Inspektur

Inspektur mempunyai tugas pokok melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah kabupaten, pelaksanaan pembinaan atas penyelenggaraan pemerintahan desa dan pelaksanaan urusan pemerintahan desa.

Sedangkan fungsi Inspektur menyelenggarakan :  Perencanaan program pengawasan;

 Perumusan kebijakan dan fasilitasi pengawasan;

 Pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan;  Pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian terhadap

pelaksanaan program dibidang pengawasan;

 Pelaksanaan pengelolaan kegiatan tata usaha rumah tangga Inspektorat;

 Pelaksanaan pembinaan terhadap staf; dan

 Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

b. Sekretariat :

Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang mempunyai tugas membantu Inspektur dalam menyiapkan bahan koordinasi pengawasan dan memberikan pelayanan administrasi dan fungsional kepada semua unsur dilingkungan Inspektorat.

(16)

13

RENCANA STRATEJIK TAHUN 2011 - 2016

 Menyiapkan bahan koordinasi dan pengendalian rencana dan program kerja pengawasan;

 Penghimpunan, pengelolaan, penilaian dan penyimpanan laporan hasil pengawasan aparat pengawasan fungsional daerah;

 Penyusunan bahan data dalam rangka pembinaan teknis fungsional;  Penyusunan, penginventarisasian dan pengoordinasian dan data

dalam rangka penatausahaan proses penanganan pengaduan;

 Pelaksanaan urusan kepegawaian, keuangan, surat menyurat dan rumah tangga; dan

 Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atsan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Selanjutnya Sekretaris membawahi:

- Sub Bagian Perencanaan

- Sub Bagian Umum dan Kepegawaian - Sub Bagian Evaluasi Pelaporan.

c. Inspektur Pembantu Wilayah I memiliki tugas pokok melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan daerah dan kasus pengaduan.

Sedangkan Fungsi Irbanwil I adalah menyelenggarakan :  Pengusulan program pengawasan di wilayah;

 Pengkoordinasian pelaksanaan pengawasan;

 Pengawasan terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah;  Pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan;

dan

 Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya.

Selanjutnya Irbanwil I membawahi 3 (tiga) Seksi yaitu : - Kasi Pengawasan Pemerintah Bidang Pembangunan - Kasi Pengawasan Pemerintah Bidang Pemerintahan - Kasi Pengawasan Pemerintah Bidang Kemasyarakatan

(17)

14

RENCANA STRATEJIK TAHUN 2011 - 2016

d. Inspektur Pembantu Wilayah II memiliki tugas pokok melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan daerah dan kasus pengaduan.

Sedangkan Fungsi Irbanwil II adalah menyelenggarakan :  Pengusulan program pengawasan di wilayah;

 Pengkoordinasian pelaksanaan pengawasan;

 Pengawasan terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah;  Pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan;

dan

 Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya.

Selanjutnya Irbanwil II membawahi 3 (tiga) Seksi yaitu : - Kasi Pengawasan Pemerintah Bidang Pembangunan - Kasi Pengawasan Pemerintah Bidang Pemerintahan - Kasi Pengawasan Pemerintah Bidang Kemasyarakatan

e. Inspektur Pembantu Wilayah III memiliki tugas pokok melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan daerah dan kasus pengaduan.

Sedangkan Fungsi Irbanwil III adalah menyelenggarakan :  Pengusulan program pengawasan di wilayah;

 Pengkoordinasian pelaksanaan pengawasan;

 Pengawasan terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah;  Pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan;

dan

 Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya.

Selanjutnya Irbanwil III membawahi 3 (tiga) Seksi yaitu : - Kasi Pengawasan Pemerintah Bidang Pembangunan - Kasi Pengawasan Pemerintah Bidang Pemerintahan

(18)

15

RENCANA STRATEJIK TAHUN 2011 - 2016

- Kasi Pengawasan Pemerintah Bidang Kemasyarakatan

f. Inspektur Pembantu Wilayah IV memiliki tugas pokok melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan daerah dan kasus pengaduan.

Sedangkan Fungsi Irbanwil IV adalah menyelenggarakan :  Pengusulan program pengawasan di wilayah;

 Pengkoordinasian pelaksanaan pengawasan;

 Pengawasan terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah;  Pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan;

dan

 Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya.

Selanjutnya Irbanwil IV membawahi 3 (tiga) Seksi yaitu : - Kasi Pengawasan Pemerintah Bidang Pembangunan - Kasi Pengawasan Pemerintah Bidang Pemerintahan - Kasi Pengawasan Pemerintah Bidang Kemasyarakatan

(19)

16

RENCANA STRATEJIK TAHUN 2011 - 2016

Struktur Organisasi Inspektorat Kabupaten Tebo Tahun 2012 Sebagai Berikut : INSPEKTUR

SEKRETARIAT

SUB BAGIAN SUB BAGIAN SUB BAGIAN PERENCANAAN EVALUASI DAN ADM & UMUM

PELAPORAN

INSPEKTUR INSPEKTUR INSPEKTUR INSPEKTUR

PEMBANTU PEMBANTU PEMBANTU PEMBANTU

WILAYAH I WILAYAH II WILAYAH III WILAYAH IV

SEKSI PENGAWAS SEKSI PENGAWAS SEKSI PENGAWAS SEKSI PENGAWAS

PEMERINTAHAN PEMERINTAHAN PEMERINTAHAN PEMERINTAHAN

BID. BID. BID. BID.

PEMBANGUNAN PEMBANGUNAN PEMBANGUNAN PEMBANGUNAN

SEKSI PENGAWAS SEKSI PENGAWAS SEKSI PENGAWAS SEKSI PENGAWAS

PEMERINTAHAN PEMERINTAHAN PEMERINTAHAN PEMERINTAHAN

BID. BID. BID. BID.

PEMERINTAHAN PEMERINTAHAN PEMERINTAHAN PEMERINTAHAN

SEKSI PENGAWAS SEKSI PENGAWAS SEKSI PENGAWAS SEKSI PENGAWAS

PEMERINTAHAN PEMERINTAHAN PEMERINTAHAN PEMERINTAHAN

BID. BID. BID. BID.

KEMASYARAKATAN KEMASYARAKATAN KEMASYARAKATAN KEMASYARAKATAN

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

(20)

RENCANA STRATEJIK TAHUN 2011 - 2016 20

2.2 Sumber Daya Inspektorat

2.2.1 Kompetensi SDM (Aparatur Pengawasan/Auditor)

Pada Inspektorat Kabupaten Tebo saat ini, dari 28 (Dua Puluh Delapan) Pegawai yang ada terdapat 19 (Sembilan belas) Orang dengan kualifikasi S.I, 4 (Empat) Orang dengan Kualifikasi D.3, 5 (Lima) Orang dengan kualifikasi SLTA. Sumber Daya Manusia yang ada telah mempunyai kompetensi dibidangnya dalam melaksanakan tugas dan pekerjaannya baik dilapangan maupun di kantor.

Berikut ini merupakan Tabel serta Diagram Keadaan SDM Inspektorat Kabupaten Tebo :

Rekapitulasi Keadaan Tingkat Pendidikan Pegawai/Pejabat Inspektorat Kabupaten Tebo

Jabatan TINGKAT PENDIDIKAN JUMLAH S1 D3 SMA Inspektur 1 - - 1 Sekretaris 1 - - 1

Irbanwil I (Eselon III) 2 1 1 4

Kasubbag 2 - - 2

Kasi 4 - 1 5

Calon Auditor 4 2 - 6

Fungsional Umum 5 1 3 9

(21)

RENCANA STRATEJIK TAHUN 2011 - 2016 20

Perbandingan Jumlah Jabatan Pemeriksa Terhadap Objek Pemeriksaan dan Pengawasan

No Irbanwil

Jumlah Pemeriksa

Jumlah Objek Pemeriksaan dan Pengawasan

Kekurangan Personil Rasio Auditor terhadap Obrik % beban kerja Kabupaten Kecamatan Desa di Kecamatan Jumlah Dinas Badan/Kantor Bagian

1 Irbanwil I 3 Orang 3 3 2 4 4 16 13 1 : 5,33 533,33%

2 Irbanwil II 3 Orang 3 3 2 4 4 16 13 1 : 5,33 533,33%

3 Irbanwil III 4 Orang 4 2 3 4 4 17 13 1 : 4,25 425%

(22)

RENCANA STRATEJIK TAHUN 2011 - 2016 20

Perbandingan Jumlah Personil di Wilayah yang Pernah Mengikuti Diklat Teknis Terhadap Objek Pemeriksaan dan Pengawasan

No Irbanwil Jumlah Personil Jumlah Personil yang Pernah Mengikuti Diklat Jabatan Fungsional

Jumlah Objek Pemeriksaan dan Pengawasan

Jumlah Kekurangan Personil Rasio Auditor terhadap Obrik % beban kerja Kabupaten Kecamatan Desa di Kecamatan Dinas Badan/ Kantor Bagian 1 Wilayah I 3 Orang 1 3 3 2 4 4 16 15 1 : 16 160% 2 Wilayah II 3 Orang 1 3 3 2 4 4 16 15 1 : 16 160%

3 Wilayah III 4 Orang 1 4 2 3 4 4 17 16 1 : 17 170%

4 Wilayah IV 3 Orang - 3 2 3 4 4 16 16 1 : 16 160%

(23)

RENCANA STRATEJIK TAHUN 2011 - 2016 20

(24)

RENCANA STRATEJIK TAHUN 2011 - 2016 20

2.2.2 Sarana dan Prasarana (Gedung, Peralatan Adm Kantor, Peralatan Transportasi) dll.

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Inspektorat Kabupaten Tebo telah memiliki gedung/kantor sendiri dan telah dilengkapi dengan peralatan dan sarana penunjang dalam bekerja di kantor. Peralatan penunjang lainnya dalam melaksanakan tugas di lapangan personil Inspektorat telah memiliki sebagian peralatan pengawasan.

2.2.3 Koordinasi internal (Soliditas antar Wilayah/Sekretariat)

Inspektorat Kabupaten Tebo dipimpin oleh Inspektur setingkat Eselon II dibantu oleh 5 (lima) Pejabat setingkat eselon III yang terdiri dari I (satu) Sekretaris dan 4 (empat) Inspektur Pembantu. Dan dalam melaksanakan tugas teknis masing-masing pejabat Eselon III dibantu oleh 3 (tiga) Orang Pejabat Eselon IV . Kesemua dari bagian unit organisasi tersebut merupakan satu kesatuan dan saling mendukung dalam melaksanakan tugasnya untuk mewujudkan Visi Inspektorat yaitu “ Terwujudnya Aparat Pengawas yang Akuntabel, Bersih dan Disiplin Melalui Pengawasan yang Profesional ”.

2.3 Kinerja Pelayanan Inspektorat

Dalam rangka mengukur kinerja Inspektorat Kabupaten Tebo, Indikator yang digunakan adalah input, output, dan Outcome,yang selanjutnya tiap-tiap indikator kinerja ditetapkan satuannya berupa dana, SDM, Jumlah Obyek Pemeriksaan (OP), Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP), jumlah kegiatan monitoring dan persentase tingkat keberhasilan.

Capaian kinerja Inspektorat Kabupaten Tebo pada periode sebelumnya Tahun 2006 s.d 2011 terdiri dari sasaran sebagai berikut :

(25)

RENCANA STRATEJIK TAHUN 2011 - 2016 20

1. Meningkatnya tata administrasi pengelolaan keuangan Daerah, administrasi kepegawaian dan barang daerah, serta terciptanya pengawasan yang efektif dan efisien.

Sasaran ini disusun dalam rangka untuk mencapai tujuan Meningkatkan Tata administrasi bidang keuangan,kepegawaian dan aset daerah pada Dinas/Instansi di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Tebo, dan meningkatkan efektivitas pengawasan.

Sasaran ini terdiri dari satu kebijakan yaitu Pelaksanaan system pengawasan dilaksanakan secara komprehensif sebagai upaya untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas pelaksanaan pembangunan, serta berupaya untuk meningkatkan kualitas pemeriksaan dalam rangka mewujudkan system pemeritahan yang akuntabel. Berdasarkan PKPT Tahun 2006 s.d 2011 terdapat 420 Obrik dengan 420 LHP yang keseluruhannya mulai Tahun 2006 s.d 2009 telah terealisasikan 100%. Sedangkan untuk tahun 2011 s.d 2012 ini masih sedang berjalan.

2. Meningkatnya kualitas Sumber daya aparatur pengawasan yang profesional.

Sasaran ini disusun dalam rangka untuk mencapai tujuan Pelaksanaan pengawasan dapat dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Sasaran ini terdiri dari satu kebijakan yaitu Pembinaan aparatur di arahkan pada perwujudan yang menguasai ilmu dan tekhnologi di bidang pengawasan yang bersih,disiplin dan berwibawa. Untuk Tahun 2012 telah dikirim sebanyak 5 orang pegawai untuk Diklat Sertifikasi Auditor.

Sedangkan capaian kinerja Inspektorat Kabupaten Tebo pada periode tahun 2012 sampai sekarang terdapat 7 temuan pengaduan masyarakat dan telah ditindaklanjuti seluruhnya.

(26)

RENCANA STRATEJIK TAHUN 2011 - 2016 20

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan 2.4.1 Tantangan (challenge)

1. Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) Teknis Pengawasan Belum Memadai (Rasio Jumlah Objek Pemeriksaan dengan SDM) Saat ini Inspektorat Kabupaten Tebo terdiri dari 13 (Tiga belas) Orang pemeriksa, dan belum ada yang memiliki sertifikasi auditor, kondisi ini tentunya sangat tidak memadai jika dihubungkan dengan banyaknya Objek Pemeriksaan yang harus ditangani. Jumlah Objek Pemeriksaan di Kabupaten Tebo adalah 41 (empat puluh satu) SKPD, 5 Kelurahan, 14 (Empat Belas) Puskesmas dan 12 (dua belas) UPTD Dikbudpora, 40 SLTP, 23 SLTA Sederajat, dan 107 Kantor Desa. Kondisi ini belum lagi jika ditambah dengan personil yang dibutuhkan untuk melakukan pemeriksaan Khusus dan juga Joint Audit antara Inspektorat Kabupaten Tebo dengan Inspektorat Jenderal Kementerian Teknis maupun antara Inspektorat Kabupaten Tebo dengan BPKP. Belum lagi jika perlu dilakukan kegiatan Monitoring dan Evaluasi secara berkala terhadap hal-hal yang dianggap strategis.

Untuk itu guna menutup kekurangan jumlah pemeriksa yang ada di wilayah, untuk saat ini dengan cara memperbantukan aparatur administrasi yang dianggap mampu dan memiliki kompetensi dan kualifikasi yang memadai.

2. Belum Adanya Regulasi/Aturan yang jelas dalam hal Pengawasan

Didalam melaksanakan Tugas Pokok dan Fungsi Inspektorat di Kabupaten Tebo, banyak sekali kendala yang dihadapi terutama dalam hal Regulasi/Aturan yang mengatur secara detil tugas dan tanggungjawab baik bagi paraturan pengawasan secara umum mulai dari tahap perencanaan sampai dengan Tindaklanjut terhadap hasil

(27)

RENCANA STRATEJIK TAHUN 2011 - 2016 20

pemeriksaan tersebut, maupun tugas dan tanggung jawab Objek Pemeriksaan di dalam menindaklanjuti hasil pemeriksaan.

3. Kurangnya Sosialisasi dibidang Pengawasan

Masih kurangnya pemahaman SKPD maupun Objek Pemeriksaan secara umum tentang peran, Tugas dan Fungsi Pengawasan dan Pembinaan oleh Inspektorat Kabupaten Tebo sehingga sering muncul pertanyaan tentang batasan dan perbedaan kewenangan pengawasan yang dilakukan baik oleh sesama Aparatur Pengawasan Internal Pemerintah (APIP) maupun Pemeriksaan yang dilakukan oleh BPK.

Kondisi ini belum lagi jika dihubungkan dengan kurangnya pemahaman Objek Pemeriksaan terhadap Rekomendasi/Saran yang diberikan oleh Tim pemeriksa sehingga berpengaruh terhadap lambatnya Tindaklanjut terhadap temuan tersebut.

2.4.2 Peluang (Opportunity)

1. Adanya Peraturan Menteri Dalam Negeri Tentang Kebijakan Pengawasan Yang Diterbitkan Setiap Tahun, yang kemudian dijadikan pedoman untuk Penyusunan Program Kerja Pengawasan Tahunan Kabupaten.

2. Adanya Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 15 Tahun 2009 Yang Memberikan Peluang untuk Menduduki Jabatan Fungsional P2UPD (Pengawas Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan di Daerah) dan Angka Kreditnya Sehubungan dengan Kebutuhan Akan Sumber Daya Manusia.

3. Tersedianya Tenaga-tenaga Potensial di Inspektorat Kabupaten Tebo yang siap untuk mengikuti Pendidikan maupun Diklat-diklat kepengawasan.

4. Adanya dukungan yang tinggi dari Kepala Daerah Tentang Pentingnya Peran dan Fungsi Inspektorat Kabupaten Tebo.

(28)

24

RENCANA STRATEJIK TAHUN 2011 - 2016

BAB III ISU STRATEGIS

BERKAITAN DENGAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Isu strategis yang berkembang saat ini serta prediksi situasidan kondisi lima tahun ke depan dapat dirumuskan sebagaiberikut :

a. Kondisi Internal

Inspektorat adalah Perangkat Daerah yang mempunyai tugas membantu Bupati dalam penyelenggaraan pemerintahan di bidang pengawasan yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Di dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya melakukan koordinasi dengan Perangkat Daerah Kabupaten Tebo (Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Dinas/Badan/Kantor, Lembaga Teknis Daerah) juga denganAparat Pengawasan Internal Pemerintah maupun eksternal Pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Aparat Pengawasan Internal Pemerintah yang lebih tinggi (BPKP, Inspektorat Provinsi) melakukan pengawasan di Pemerintah Kabupaten sesuai dengan fungsi dan kewenangan dan/atau jika diminta oleh Inspektorat Kabupaten berdasarkan sinergi pengawasan.

Pada dasarnya lembaga pengawasan yang lebih tinggi, hanya memiliki kompetensi di bidang pengawasan represif dan fungsional atas kebijaksanaan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten, kecuali BPK sebagai lembagapengawasan eksternal memiliki kewenangan atas semua hal yang menyangkut keuangan negara.

(29)

25

RENCANA STRATEJIK TAHUN 2011 - 2016

b. Kondisi Eksternal

Kondisi eksternal dapat diketahui sebagai berikut :

 Adanya peningkatan penyelenggaraan administrasi umum, dengan penyediaan fasilitas kerja pegawai agar tercipta suasana kerja yang menyenangkan.

 Adanya peningkatan mutu aparatur pengawasan.

 Peningkatan pemanfaatan hasil-hasil pemeriksaan Aparat Pengawasan Internal dalam rangka pengambilan kebijakan Pemerintah Daerah.

 Peningkatan koordinasi dan pembinaan teknis pengawasan.

 Peningkatan Operasional pemeriksaan serta penanganan terhadap kasus-kasus aduan masyarakat.

 Sistem Pengendalian Intern dapat dilaksanakan di masing-masing unit kerja.

 Adanya peningkatan semangat perbaikan kinerja aparatur pemerintah.

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Pelayanan Inspektorat Kabupaten Tebo

Secara umum kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan sampai di Tahun 2012 adalah sebagai berikut :

1. Pengawasan/Pembinaan di seluruh SKPD Kabupaten Tebo. (dari 41 SKPD yang telah diperiksa sebanyak 31, sedangkan yang 9 SKPD dan 6 Bagian pada Setda Kabupaten Tebo belum diperiksa dikarenakan anggaran yang tidak mencukupi).

2. Pengawasan/Pembinaan di 12 Kecamatan dan Desa-desa dalam 12 Kecamatan (Telah diperiksa).

3. Melaksanakan pemutakhiran data hasil pemeriksaan sebanyak empat kali setahun.

(30)

26

RENCANA STRATEJIK TAHUN 2011 - 2016

4. Pembuatan laporan bulanan PKPT dan tindak lanjut s.d Desember 2012. 5. Koordinasi yang lebih intensif dan komprehensif dengan Inspektorat Propinsi

Jambi, BPKP dan BPK Perwakilan Provinsi Jambi.

Terhadap kegiatan-kegiatan tersebut diatas maka tantangan yang dihadapi semakin berat terutama yang berhubungan dengan :

1. Sumberdaya Manusia

Kurangnya Jumlah Personil/Aparat Pengawas yang tersedia dibandingkan dengan jumlah Objek Pemeriksaan yang ada. Untuk saat ini jumlah pengawas yang ada berjumlah 13 orang, dengan jumlah obrik SKPD Kabupaten sebanyak 33 SKPD belum lagi ditambah dengan Obrik Kecamatan dan Desa sebanyak 12 Kecamatan dan Desa-desa di 12 Kecamatan serta seluruh Puskesmas, UPTD Dikbudpora dan SLTP/SLTA dalam Kecamatan. Terlebih lagi belum adanya personil yang memiliki kualifikasi auditor sebagai persyaratan untuk melakukan pemeriksaan.Belum lagi kebutuhan personil untuk menangani kasus-kasus pengaduan masyarakat dan pemeriksaan khusus dari Kementrian Teknis tertentu. Kondisi ini sungguh sangat belum ideal bila dihubungkan dengan cakupan tugas yang harus dilaksanakan oleh Inspektorat Kabupaten Tebo. Terbatasnya Kompetensi aparatur pengawasan yang ada terutama terhadap hal-hal teknis yang memerlukan penanganan khusus. Contoh Pemahaman Bidang Kontruksi, Bidang Kehutanan, dll.

2. Anggaran

Sehubungan dengan kebutuhan anggaran seyogyanya sesuai dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri tentang kebijakan pengawasan pemerintah yang dikeluarkan setiap tahunnya maka anggaran Inspektorat Kabupaten adalah 1 % dari APBD. Hal ini jika diwujudkan maka di harapkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Inspektorat Kabupaten Tebo akan lebih optimal.

(31)

27

RENCANA STRATEJIK TAHUN 2011 - 2016

3. Hambatan/Kendala Sehubungan dengan Pelaksanaan Tindaklanjut Hasil Pemeriksaan :

a) Masih terdapat obrik yang tidak melaksanakan tindaklanjut hasil pemeriksaan karena belum adanya sanksi yang tegas terhadap obrik yang tidak melaksanakan tindaklanjut hasil pemeriksaan tersebut.

b) Kurangnya pemahaman dan keperdulian obyek pemeriksaan terhadap rekomendasi/saran.

c) Sulitnya penyelesaian Tindak Lanjut yang berhubungan dengan pihak ke Tiga.

3.2 Telaah Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

Berdasarkan Undang – undang nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah RI Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah serta Peraturan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah RI Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan.

Berkenaan dengan dasar aturan yang menjadi acuan dalam perencanaan pembangunan serta Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran yang telah disampaikan oleh Bupati dan Wakil Bupati pada saat kampanye, maka Visi Pembangunan yang ditetapkan untuk tahun 2011 – 2016, yaitu :

“MENUJU TEBO SEJAHTERA (MTS): AMAN, HARMONIS DAN MERATA”

(32)

28

RENCANA STRATEJIK TAHUN 2011 - 2016

Sejahtera : Terpenuhinya hak-hak dasar semua lapisan masyarakat baik itu dibidang sosial, ekonomi dan budaya, serta dibidang pangan, sandang dan perumahan.

Aman : Keadaan yang menggambarkan perwujudanperasaan aman dan kepercayaan yang tinggi kepada pemerintah sehingga dapat menikmati kehidupan yang lebih bermutu maju; serta memilliki pilihan yang luas dalam seluruh kehidupannya yang dilandasi supremasi hukum dan Hak Azazi Manusia yang tinggi.

Harmonis : Suatu kondisi kehidupan masyarakat dimana masing-masing komponen dan anggota masyarakat saling menghormati dan menghargai perbedaan dan keragaman budaya, suku, adat, agama dan kepercayaan.

Merata : Masing-masing anggota masyarakat mendapat hak yang seharusnya mereka terima terutama hak akan keamanan, pendidikan, layanan kesehatan, hidup layak, hak berpolitik dan hidup bermasyarakat secara layak tanpa perbedaan.

Dalam rangka mewujudkan visi tersebut, ditetapkan 6 (Enam) Misi Pembangunan Kabupaten Tebo Tahun 2011 – 2016 yaitu sebagai berikut :

1. Meningkatkan kuantitas dan kualitas infrastruktur dan ketersediaan sarana prasarana layanan umum.

2. Meningkatkan mutu pendidikan, layanan kesehatan, tatanan kehidupan beragama dan berbudaya.

(33)

29

RENCANA STRATEJIK TAHUN 2011 - 2016

3. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang cepat, tepat, bermutu, dan bersih KKN serta jaminan kepastian dan perlindungan hukum.

4. Mendorong tumbuhnya perekonomian daerah dan pendapatan masyarakat berbasis agrobisnis dan agroindustri.

5. Meningkatkan peran serta TOGA, TOMA, TODA dan kesetaraan Gender dalam pembangunan.

6. Melestarikan lingkungan hidup dengan cara mempertahankan dan memelihara flora dan fauna yang masih tersisa di hutan Tebo.

Didalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Tebo Tahun 2011 – 2016, Inspektorat Kabupaten Tebo menempatkan pembangunan di bidang Institusi Pengawasan terutama untuk mendukung Misi 3 (Tiga) yaitu“Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang cepat, tepat, bermutu, dan bersih KKN serta jaminan kepastian dan perlindungan hukum”.Dalam upaya mewujudkan Misi ke 5 (lima) tersebut, maka program pembangunan khusus urusan wajib Inspektorat Kabupaten Tebo yang akan dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Progam Penigkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksaan dan Aparatur Pengawasan.

2. Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH.

3. program penataan dan penyempurnaan kebijakan sistem dan prosedur pengawasan.

4. Progam Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan.

5. Program Peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH.

(34)

30

RENCANA STRATEJIK TAHUN 2011 - 2016

Untuk mendukung Visi, Misi serta Program Bupati dan Wakil Bupati Tebo tersebut diatas, maka tugas dan fungsi Inspektorat Kabupaten Tebo yang terkait dengan hal dimaksud antara lain :

1. Tugas : Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan didaerah kabupaten, pelaksanaan pembinaan atas penyelenggaraan pemerintahan desa dan pelaksanaan urusan pemerintahan desa.

2. Fungsi :

a. Perumusan kebijakan dan fasilitas pengawasan; b. Perencanaan program pengawasan

c. Pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan; dan

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi Inspektorat Kabupaten Tebo dan dikaitkan dengan Visi, Misi dan Program Bupati dan Wakil Bupati Tebo, maka beberapa permasalahan yang sampai saat ini masih menjadi kendala dalam pelaksanaannya antara lain :

1. Masalah kelembagaan.

2. Terbatasnya Sumber Daya Manusia yang tidak sebanding dengan obrik pemeriksaan saat ini.

3. Kinerja Pengawasan yang belum maksimal.

4. Penyelesaian Tindaklanjut Hasil Pemeriksaan (TLHP).

Faktor-faktor penghambat dan solusi yang dilakukan pelayanan SKPD yang dapat mempengaruhi pencapaian Visi dan Misi Bupati dan Wakil Bupati antara lain :

(35)

31

RENCANA STRATEJIK TAHUN 2011 - 2016 1. Sumberdaya Manusia

a. Kurangnya Jumlah Personil/Aparat Pengawas yang tersedia dibandingkan dengan jumlah Objek Pemeriksaan Yang ada. Untuk saat ini jumlah pengawas yang ada berjumlah 13 orang, dengan jumlah obrik SKPD Kabupaten sebanyak 33 SKPD belum lagi ditambah dengan Obrik Kecamatan dan Desa sebanyak 12 Kecamatan dan Desa-desa di 12 Kecamatan serta seluruh Puskesmas, UPTD Dikbudpora dan SLTP/SLTA dalam Kecamatan. Terlebih lagi kebutuhan personil untuk menangani kasus-kasus pengaduan masyarakat dan pemeriksaan khusus dari Kementrian Teknis tertentu.

Adapun Langkah-langkah yang telah dan akan dilakukan sehubungan dengan kondisi/permasalahan diatas adalah :

1. Memaksimalkan Sumberdaya yang ada dengan terus berupaya meningkatkan kualifikasi dan kompetensi tenaga aparatur pengawasan.

2. Mengupayakan pemenuhan jumlah personil/aparat pengawasan Inspektorat Kabupaten Tebo yang disesuaikan dengan jumlah objek pemeriksaan dan jumlah kasus yang akan ditangani.

b. Terbatasnya jumlah personil yang memiliki kualifikasi auditor sebagai persyaratan untuk melakukan pemeriksaan. Saat ini di Inspektorat Kabupaten Tebo belum ada yang memiliki sertifikasi auditor, serta masih ada juga yang belum memiliki diklat kompetensi teknis.

Adapun Langkah-langkah yang telah dan akan terus dilakukan sehubungan dengan kondisi/permasalahan di atas adalah :

 Mengupayakan penambahan jumlah auditor dengan cara mengikutsertakan sebanyak-banyaknya aparatur pengawasan Inspektorat Kabupaten Tebo untuk mengikuti Diklat Penjenjangan

(36)

32

RENCANA STRATEJIK TAHUN 2011 - 2016

Auditor, Untuk tahun 2012 ini Inspektorat telah mengirimkan 4 (Empat) orang personil untuk mengikuti Diklat penjenjangan auditor ke BPKP Perwakilan Jambi, 2 (Dua) orang Ke Pusdiklat BPKP di Ciawi Bogor dan juga mengupayakan melalui jalur P2UPD sebagai salah satu alternatif pemenuhan kebutuhan tenaga pemeriksa.

c. Terbatasnya Kompetensi aparatur pengawasan yang ada terutama terhadap hal-hal teknis yang memerlukan penanganan khusus. Contoh Pemahaman Bidang Konstruksi, Bidang Kehutanan dll.

Adapun Langkah-langkah yang telah dan akan terus dilakukan sehubungan dengan kondisi/permasalahan di atas adalah :

 Mengupayakan peningkatan kompetensi aparatur pengawasan melalui bintek-bintek singkat maupun bintek-bintek teknis lainnya.

2. Anggaran

a. Sehubungan dengan kebutuhan Anggaran seyogyanya sesuai dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri tentang kebijakan pengawasan pemerintah (PMDN Nomor 44 Tahun 2008) maka anggaran Inspektorat Kabupaten adalah 1 (satu) % dari APBD. Hal ini jika diwujudkan maka di harapkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Inspektorat Kabupaten akan lebih optimal.

Adapun Langkah-langkah yang telah dan terus akan dilakukan sehubungan dengan kondisi/permasalahan di atas adalah :

1. Memaksimalkan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas pokok Inspektorat Kabupaten Tebo dengan menggunakan anggaran yang tersedia.

2. Mengusulkan kepada Pemerintah agar merealisasikan anggaran Inspektorat Kabupaten Tebo minimal 1 % dari anggaran APBD

(37)

33

RENCANA STRATEJIK TAHUN 2011 - 2016

Kabupaten Tebo sesuai dengan amanat permendagri tentang kebijakan pengawasan.

3. Sehubungan dengan Pelaksanaan Tindaklanjut Hasil Pemeriksaan.

a. Masih terdapat obrik yang tidak melaksanakan tindaklanjut hasil pemeriksaan karena belum adanya sanksi yang tegas terhadap obrik yang tidak melaksanakan tindaklanjut hasil pemeriksaan tersebut.

Berdasarkan data yang ada, sampai dengan bulan Desember Tahun 2012 untuk beberapa pemeriksaan telah ditindak lanjuti secara baik dan ada beberapa yang masih dalam proses yaitu :

1. Hasil Pemeriksaan BPKP Perwakilan Jambi

Dari 64 (enam puluh empat) temuan dan 42 (empat puluh dua) saran telah ditindaklanjuti 65 %.

2. HasilPemeriksaan BPK RI Perwakilan Jambi untuk SKPD Kab. Tebo Dari 248 (dua ratus empat puluh delapan) temuan dan 573 (lima ratus tujuh puluh tiga) rekomendasi yang ditindaklanjuti sbb :

286 Rekomendasi (49,91%) telah ditindaklanjuti

199 Rekomendasi (34,73%) dalam proses penyelesaian 88 Rekomendasi (15,35%) Masih belum ditindaklanjuti 3. Hasil Pemeriksaan Reguler Inspektorat Provinsi Jambi.

Dari 61 (enam puluh satu) temuan yang ditindaklanjuti sbb : 59 Rekomendasi (96,72%) telah ditindaklanjuti

(38)

34

RENCANA STRATEJIK TAHUN 2011 - 2016

4. Hasil Pemeriksaan Kasus Pengaduan Masyarakat di Kab. Tebo.

Dari 7 (tujuh) temuan dan 4 (empat) saran telah ditindaklanjuti 57,14%.

5. Hasil Pemeriksaan Reguler Inspektorat Kabupaten Tebo. - Dinas/Instansi di Kab. Tebo.

Dari 169 (seratus enam puluh sembilan) temuan dan 136 (seratus tiga puluh enam) saran telah ditindaklanjuti 80,47%.

- Kantor Camat, Puskesmas dan UPTD Dikbudpora

Dari 32 (tiga puluh dua) temuan dan 10 (sepuluh) saran telah ditindaklanjuti 31,25%.

- Alokasi Dana Desa (ADD)

Dari 107 (seratus tujuh) temuan dan 12 (dua belas) saran telah ditindaklanjuti 11,21%.

Adapun Langkah-langkah yang telah dan akan terus dilakukan sehubungan dengan kondisi/permasalahan diatas adalah :

1. Berupaya memfasilitasi dan mengkoordinasikan upaya penyelesaian Tindaklanjut hasil pemeriksaan dengan SKPD terkait dan aparat pemeriksa.

2. Mengusulkan suatu peraturan yang memberikan sanksi yang tegas bagi obrik yang tidak melaksanakan tindak lanjut hasil pemeriksaan sebagaimana yang telah ditentukan.

b. Kurangnya pemahaman dan keperdulian obyek pemeriksaan terhadap rekomendasi/saran.

Adapun Langkah-langkah yang telah dan akan terus dilakukan sehubungan dengan kondisi/permasalahan diatas adalah dengan

(39)

35

RENCANA STRATEJIK TAHUN 2011 - 2016

melakukan sosialisasi dan koordinasi yang lebih komprehensif tentang kewajiban menanggapi rekomendasi/saran pemeriksaan.

c. Sulitnya penyelesaian Tindak Lanjut yang berhubungan dengan pihak ke Tiga.

Adapun Langkah-langkah yang telah dan akan terus dilakukan sehubungan dengan kondisi/permasalahan diatas adalah :

 Melakukan sosialisasi dan koordinasi yang lebih komprehensif dengan SKPD Pengelola Program dan Kegiatan dan juga dengan Pihak Ketiga/Rekanan.

 Pada Tahun 2012 telah dilakukan kerjasama dengan Kejaksaan Negeri Kabupaten Tebo dalam upaya penyelesaian tidak lanjut hasil pemeriksaan yang tidak juga diselesaikan dalam jangka waktu tertentu.

Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa :

a. Masalah kelembagaan Inspektorat Kabupaten sbb :

Kriteria Fakta Lapangan Akibatnya

Berdasarkan PP 60/2008 tentang SPI bahwa : 1.Tugas pokok dan fungsi

unit harus jelas,untuk memberikan kejelasan wewenang dan

tanggung jawab. 2. APIP perlu memiliki

SOP/Pedoman dalam

1. Uraian tugas pokok dan fungsi Itkab dalam Perbup 35 Tahun 2008 bersifat umum, belum lengkap dan rinci dan belum

mampu menjawab

kebutuhan yang ada 2. Itkab belum memiliki

SOP/Pedoman dalam

1. Pengendalian intern dan tanggung jawab antara pimpinan dan bawahan menjadi sulit dilaksanakan

2. Pelaksanaan

pengawasan di

lapangan mulai dari perencanaan,

(40)

36

RENCANA STRATEJIK TAHUN 2011 - 2016

setiap jenis pemeriksaan

3. APIP wajib memiliki Badan Kehormatan Profesi setiap jenis pemeriksaan 3. Berbagai Pedoman yang ditetapkan Mendagri belum

memadai dan lengkap (masih bersifat umum) dan tidak teknis prosedural 4. Itkab belum memiliki

Badan Kehormatan Profesi

pelaporan, dan tindak lanjut belum begitu sesuai dengan standar audit

3. Proses pengawasan pelaksanaan Kode Etik oleh auditor belum memadai

Catatan :

- Peran dan Fungsi Inspektorat semakin diperkuat Berdasarkan PPU khususnya PP No. 41/2009 dan PP No.19/2010.

- Keluar Kebijakan Mendagri (PMDN 44/2008) agar anggaran Inspektorat Minimal 1% dari APBD.

b. Masalah SDM Pemeriksa

Kriteria Fakta Lapangan Akibatnya

PMDN 8/2008 tentang Pejabat Pengawas Pemerintah jo Permenpan

05/M.PAN/03/2008 tentang Standar Audit:

1.Masih banyak yang berpendidikan bukan sarjana S1 5 orang 2.Masih belum ada yang

bersertifikasi 1. Profesionalisme sebagian tenaga pemeriksa Itkab masih belum memadai

(41)

37

RENCANA STRATEJIK TAHUN 2011 - 2016

1.Pendidikan paling rendah berijazah sarjana (S1); 2.Harus mempunyai sertifikasi jafung 3.Memiliki kompetensi teknis di bidang auditing, administrasi pemerintahan dan komunikasi

4.Jumlah auditor yang harus dimilki minimal 1,orang satu obrik

auditor/jafung

3.Jika dibandingkan

dengan jumlah

pemeriksa dan jumlah obrik, maka tenaga auditor kurang

4.Masih ada yang belum memiliki diklat kompetensi teknis,

pemeriksa overload

Catatan :

Pada Tahun 2012, 5 orang telah dikirim diklat sertifikasi auditor meskipun belum mempunyai sertifikat kelulusan.

c. Masalah Kinerja Pengawasan

Kriteria Fakta Lapangan Akibatnya

PERMENPAN 5/2008 tentang Standar Audit APIP :

1.Kinerja Perencanaan: APIP harus menyusun rencana PKPT

(Program Kerja Pemeriksaan

1. Penetapan PKPT belum sepenuhnya melalui analisis resiko (risk based audit) 2. PKP yang dibuat masih

sederhana dan kurang

1. PKPT sering terjadi tumpang tindih

dengan BPK dan Itjen 2. PKP dan KKP yang

disusun belum efektif untuk menjawab

(42)

38

RENCANA STRATEJIK TAHUN 2011 - 2016

Tahunan) dengan prioritas pada kegiatan yang mempunyai resiko terbesar dan selaras dengan tujuan organisasi (risk based audit)

2.Kinerja Pelaksanaan : - APIP harus menyusun

PKP (Program Kerja Pemeriksaan) dan KKP (Kertas Kerja

Pemeriksaan) dan LHP sesuai dengan standar audit

- Setiap tahapan audit harus disupervisi secara memadai untuk memastikan tercapainya sasaran, terjaminnya kualitas, dan meningkatnya kemampuan auditor aplikatif 3. KKP belum memuat seluruh prosedur pemeriksaan dan pendokumentasian KKP masih sederhana 4. Penerbitan LHP agak terlambat dan distribusinya belum tepat waktu 5. Supervisi belum dilakukan secara memadai dan belum terdokumentasi

tujuan pemeriksaan

Catatan:

1. PKPT sering terjadi tumpang tindih dengan BPK dan Itprop.

2. PKP dan KKP yang disusun belum efektif untuk menjawab tujuan pemeriksaan. 3. Supervisi yang lemah mengakibatkan mutu LHP belum memadai.

(43)

39

RENCANA STRATEJIK TAHUN 2011 - 2016

Kriteria Fakta Lapangan Akibatnya

UU 15/2004 tentang Pemeriksaan, Pengelolaan & Tanggung Jawab KN : 1. Pejabat wajib

menindaklanjuti rekomendasi LHP BPK paling lambat 60 hari 2. Pejabat yang tidak

menindaklanjuti, dapat dikenai sanksi

administrasi sesuai dengan ketentuan PPU kepegawaian;

3. Pejabat yang tidak menindaklanjuti, dapat dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 tahun 6 bulan dan/atau denda paling banyak Rp500.000.000, 1. Masih terdapat temuan BPK yang belum ditindaklajuti. 1. Belum adanya pengaturan sanksi yang tegas kepada SKPD/Pejabat 2. Kekurangpedulian kepala SKPD dalam penyelesaian TLHP 3. Beberaparekomendasi dalam LHP memang sulit untuk ditindaklanjuti Catatan:

1. Pada Tahun 2012 telah dilakukan kerjasama dengan Kejaksaan Negeri Kabupaten Tebo dalam upaya penyelesaian tidak lanjut hasil pemeriksaan yang tidak juga diselesaikan dalam jangka waktu tertentu.

(44)

40

RENCANA STRATEJIK TAHUN 2011 - 2016

3.3 Telaah Renstra K/L dan Renstra Provinsi

Secara umum, Tujuan pembangunan yang ingin dicapai oleh Itjen Kementerian Dalam Negeri adalah Meningkatnya kinerja pelaksanaan tugas & fungsi aparatur, transparansi & akuntabilitas keuangan di lingkungan Kemendagri serta kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah. Sasaran yang hendak dicapai adalah :

1. Meningkatnya kinerja pelaksanaan tugas &fungsi aparatur lingkup Kemendagri

2. Meningkatnya kualitas Laporan Keuangan Kemendagri sesuai dgn SAP 3. Meningkatnya kualitas LAKIP Kemendagri sesuai dgn SAKIP

4. Terciptanya penanganan kasus & pengaduan masyarakat yg profesional, independen & akuntabel lingkup Kemendagri & Pemda

5. Meningkatnya kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah secara efektif & efisien sesuai peraturan per-UU.

Sedangkan tujuan pembangunan yang ingin dicapai oleh Inspektorat Provinsi adalah Terwujudnya akuntabilitas dalam mengelola kekayaan negara secara transparan, bersih dan bebas dari penyalahgunaan kekuasaan. Dan sasaran yang hendak dicapai adalah sebagai berikut :

1. Meningkatnya Ketaatan, efisiensi dan efektivitas pencapaian tujuan penyelenggaraan tugas dan fungsi SKPD Provinsi dan Pemerintah Daerah Kab/Kota dan Pemerintah Daerah Dalam Provinsi Jambi.

2. Terlaksananya penanganan pengaduan masyarakat secara efektif dan efisien dalam rangka mendorong terwujudnya kepemerintahan yang baik.

3. Terlaksananya pengendalian pelaksaan manajemen KDH dalam rangka memberikan peringatan dini dan meningkatkan akuntabilitas program dan kegiatan.

(45)

41

RENCANA STRATEJIK TAHUN 2011 - 2016

4. Tersusunnya buku katalog pengawasan, buku Laporan Ihtisar Hasil Pengawasan sebagai bahan evaluasi bagi pimpinan, dan menjadi bahan masukan bagi auditor/pejabat.

5. Terelesaikannya TLHP Aparat Pengawasan Fungsional.

6. Terbangunnya sinergi dan kesepahaman baik dengan SKPD maupun dengan sesama Aparat Pengawas Fungsional lainnya dalam rangka menghindari terjadinya tumpang tindih dalam pemeriksaan, dan membahas isu-isu pengawasan yang relevan.

Bila dikaitkan dengan sasaran jangka menengah Renstra Itjen Kemendagri dan Inspektorat Provinsi Jambi tersebut diatas, maka permasalahan pelayanan yang dihadapi oleh Inspektorat Kabupaten Tebo yaitu dalam penerapannya terkait dengan tugas pokok dan fungsi antara lain :

1. Terbatasnya jumlah SDM (Kuantitas dan Kualitas) aparatur dan masih kurangnya jumlah personil/aparatur pengawasan yang tersedia dibandingkan dengan jumlah objek pemeriksaan yang ada dan juga terbatasnya aparatur pengawasan yang memiliki sertifikasi Pemeriksan/Auditor.

2. Terbatasnya anggaran untuk menunjang program dan kegiatan.

Faktor-faktor penghambat ataupun pendorong dari pelayanan Inspektorat Kabupaten Tebo ditinjau dari sasaran jangka menengah Renstra Itjen Kemendagri dan Provinsi Jambi adalah sebagai berikut :

1. Faktor Penghambat

a. Masih adanya aturan yang saling bertentangan didalam pelaksanaan tugas pembinaan dan pengawasan yang salah satunya adalah antara PP.79 Tahun 2005 dengan PP.60 Tahun 2008.

b. Masih belum sinkronnya pola pemeriksaan yang dilakukan oleh Inspektorat Provinsi dengan Inspektorat Kabupaten Tebo.

(46)

42

RENCANA STRATEJIK TAHUN 2011 - 2016

c. Masih belum adanya Standar Operasional Pemeriksaan yang dapat dijadikan acuan didalam pelaksanaan tugas pembinaan dan pengawasan secara teknis.

2. Faktor Pendorong

a. Tersedianya Kebijakan Pengawasan yang merupakan acuan dasar didalam penyusunan Program Kerja Pengawasan Tahunan.

b. Adanya sarana Pemutakhiran data pengawasan tingkat regional yang merupakan gambaran tolok ukur keberhasilan terhadap tindak lanjut hasil pengawasan yang dilaksanakan.

3.4 Penentuan Isu-isu Strategis

Salah satu upaya Pemerintah dalam menindaklanjuti tuntutan aspirasi reformasi adalah diterbitkannya Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN), yang paling utama dalam kebijakan tersebut adalah dikembangkannya akuntabilitas kinerja aparatur sebagai wujud implementasi dari tuntunan aspirasi reformasi, agar aparatur negara mampu mempertanggungjawabkan tugas, fungsi dan wewenangnya kepada rakyat Indonesia sebagai pemegang kekuasaan tertinggi negara.

Pengawasan sebagai suatu proses merupakan rangkaian tidak terputus yang dimulai dari perencanan pengawasan sampai dengan hasil pengawasan selesai ditindaklanjuti. Pengawasan pada dasarnya diarahkan sepenuhnya untuk menghindari adanya kemungkinan penyelenggaraan atau penyimpangan atas tujuan yang akan dicapai, melalui pengawasan diharapkan dapat membantu melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan yang telah direncakanan secara efektif dan efisien.

(47)

43

RENCANA STRATEJIK TAHUN 2011 - 2016

Dalam rangka mengoptimalkan fungsi pengawasan, Pemerintah dapat menerapkan sanksi kepada penyelenggaraan pemerintah daerah apabila diketemukan adanya penyimpangan dan pelanggaran.

Namun demikian masih banyak permasalahan yang dihadapi didalam pelaksanaan peran dan fungsi pengawasan itu sendiri sebagai isu strategis yang harus menjadi perhatian kita semua antara lain :

1. Masih belum maksimalnya pelaksanaan Sistem Pengendalian Internal pada setiap SKPD sehingga memungkinkan terjadinya kesalahan dan penyimpangan didalam pengelolaan anggaran.

2. Masih banyak pejabat pengelola keuangan yang melakukan kesalahan berulang sehingga terkesan bahwa pengawasan dan pembinaan yang dilakukan dianggap kurang optimal. Padahal kondisi yang sesungguhnya terjadi adalah Pertama dikarenakan keterbatasan kemampuan pejabat didalam mengelola keuangan itu sendiri Kedua Seringnya terjadinya pergantian pada jabatan pengelola keuangan sehingga pengelolaan keuangan menjadi kurang maksimal dll.

3. Masih belum konsistennya pelaksanaan tindaklanjut hasil pengawasan oleh SKPD, padahal penuntasan hasil pengawasan dapat mendorong pemulihan citra dan kewibawaan Pemerintah dan kegagalan didalam pelaksanaan tindaklanjut hasil pengawasan apapun sebabnya harus disadari sebagai pemborosan dalam penggunaan sumber daya keuangan Negara/Daerah dan Sumber daya aparatur.

(48)

44

(49)

44

RENCANA STRATEJIK TAHUN 2011 - 2016

BAB IV

VISI, MISI,TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN ARAHAN KEBIJAKAN 4.1 VISI DAN MISI

A. VISI

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RJPMD) tahun 2011 – 2016 telah ditetapkan Visi di Kabupaten Tebo yaitu : “ MENUJU TEBO SEJAHTERA (MTS): AMAN, HARMONIS DAN MERATA ”.

Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi serta kondisi yang ingin diwujudkan, maka Inspektorat Kabupaten Tebo menetapkan Visi sebagai berikut:

” Terwujudnya Pemerintah Kabupaten Tebo yang bersih, wibawa, efisien dan efektif melalui pengawasan yang profesional ”.

B. MISI

Guna mewujudkan Visi, Inspektorat Kabupaten Tebo menetapkan Misi. Misi diharapkan dapat terlaksana demi terwujudnya Visi yang telah ditetapkan sebelumnya. Misi Inspektorat Kabupaten Tebo adalah:

1. Mendorong terwujudnya transparansi dan akuntabilitas unit kerja dalam dalam pengelolaan keuangan daerah dan pelayanan masyarakat;

2. Meningkatkan efektivitas pengawasan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku;

3. Meningkatkan kualitas SDM pengawas dalam rangka peningkatan kinerja instansi dan kualitas hasil pengawasan.

(50)

45

RENCANA STRATEJIK TAHUN 2011 - 2016

4.2 TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH

Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah beserta Indikator Kinerja yang ingin dicapai Inspektorat Kabupaten Tebo dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini :

NO. TUJUAN SASARAN INDIKATOR

SASARAN

TARGER KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE

-1 2 3 4 5 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bermutu dan bersih dari KKN. Meningkatnya pelaksanaan pemerintahan yang bermutu dan bersih dari KKN. Persentase Penurunan Jumlah Temuan hasil pemeriksaan yang berindikasi korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) 50% 65% 75% 85% 95% Terlaksananya penanganan pengaduan masyarakat secara efektif dan efisien dalam rangka mendorong terwujudnya kepemerintahan yang baik Persentase tingkat penyelesaian kasus 60% 70% 80% 85% 90% Terlaksananya pengendalian pelaksanaan manajemen KDH dalam rangka memberikan peringatan dini dan meningkatkan akuntabilitas program dan kegiatan Jumlah laporan evaluasi dan monitoring 27

laporan laporan 31 laporan 34 laporan 37 laporan 41

Terselesaikannya TLHP Aparat Pengawasan Fungsional Persentase rekomendasi BPK, BPKP, Itprov dan Itkab yang dapat diselesaikan setelah penerbitan laporan 50% 60% 70% 80% 90%

(51)

46

RENCANA STRATEJIK TAHUN 2011 - 2016

2. Meningkatkan kuantitas dan kulitas auditor/pejaba t pengawas pemerintah yang professional dan akuntabel. Meningkatnya Kualitas Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan Jumlah pemeriksa mengikuti Diklat Sertifikasi JFA dan Pejabat Pengawas Pemerintah urusan Pemerintahan Daerah (P2UPD) 8

Orang Orang 20 Orang 30 Orang 38 Orang 48

3.3 A. STRATEGI

Untuk menetapkan apa (what) hal yang akan dicapai dan kapan (when) hal tersebut akan dicapai, apa (what) hal yang akan dicapai dan kapan (when) hal tersebut akan dicapai,maka perlu ditentukan bagaimana (how) untuk mencapai hal tersebut atau yang untuk mencapai hal tersebut atau yang disebut strategi.

Strategi inspektorat Kabupaten Tebo untuk merealisir tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan terdiri dari :

1. Pelayanan publik yang transparan, terpadu, dan bebas KKN.

2. Terwujudnya sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan Kepala Daerah dengan baik.

B. KEBIJAKAN

Serangkaian kebijakan telah ditetapkan dalam rangka memberikan batasan dan petunjuk bagi segenap anggota organisasi inspektorat Kabupaten Tebo untuk melangkah. Kebijakan dimaksud berkaitan dengan arah,ruang lingkup dan sasaran pengawasan, serta penetapan dan penggunaan sumber daya yang ada.

Kebijakan dimaksud adalah sebagai berikut :

a. Pelaksanaan pengawasan atas penyelenggaraan pemerintah daerah dilaksanakan melalui kegiatan pemeriksaan, monitoring, evaluasi dan reviu.

Referensi

Dokumen terkait

“…Kalau untuk saya untuk mandi itu sumur tapi untuk keperluan lain ada ledeng dari PAM (Perusahaan Air Minum/ Ledeng), sampai dengan agak tinggi kemudian ada

Dari hasil analisis data, disimpulkan bahwa ada perbedaan hasil belajar sains kimia pokok materi pemisahan campuran antara yang diberi dengan metode pembelajaran life skill

Apakah terdapat pengaruh signifikan positif elemen ekuitas merek yang terdiri dari kesadaran merek, asosiasi merek, persepsi kualitas, dan loyalitas merek terhadap minat membeli

1) Kesulitan keuangan yang dialami debitur. Keberhasilan usaha banyak tergantung pada kemampuan dan keberhasilan pimpinan di dalam mengelola aktivitas usahanya. Hal ini

Di SMP Muhammadiyah 3 Jetis khususnya kelas VIIIa hasil belajar siswa sangat rendah, hal ini disebabkan guru dalam mengajar masih bersifat satu arah (teaching

Maksud penyusunan RPJMD Kabupaten Gunungkidul Tahun 2016- 2021 adalah menjabarkan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah yang memuat tujuan, sasaran, strategi,

Sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi yang berjudul Pengaruh Kualitas Produk, Citra Merek, Store Atmosphere dan Nilai Pelanggan Terhadap Loyalitas Pelanggan

Suatu pancaran cairan, gas atau uap (steam) keluar dari nozzle dengan kecepatan tinggi sehingga dihasilkan tekanan rendah di titik nozzle tersebut.. Dengan demikian,